BAB I PENDAHULUAN. lingkungan baru semakin memperburuk suasana. Dalam sebuah survei yang dilakukan Princeton Survey Research
|
|
- Dewi Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Karyawan didalam suatu perusahaan merupakan asset perusahaan karena dianggap sebagai salah satu faktor penggerak bagi setiap kegiatan didalam perusahaan. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan memegang peranan penting didalam suatu perusahaan. Dalam memenuhi semua tuntuan perusahaan, dapat menimbulkan suatu situasi yang menekan para karyawan didalam sebuah perusahaan. Hal ini terutama disebabkan oleh benturan-benturan, ketegangan, tekanan atau penyesuaian dirinya yang kurang harmonis dengan lingkungan yang kemudian menimbulkan stres dan mempengaruhi tingkahlaku individu. Luthans (2006) mengemukakan bahwa banyak manajer melaporkan stress berkaitan dengan pekerjaan, dan lingkungan baru semakin memperburuk suasana. Dalam sebuah survei yang dilakukan Princeton Survey Research Associates disebutkan bahwa, tiga dari empat orang di Amerika mengatakan bahwa pekerja pada saat ini memiliki tingkat stress kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi beberapa tahun sebelumnya (NIOSH, 1999). Berdasarkan data CDC (2004), jumlah kasus stress kerja yang terjadi di dunia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 4409 kasus pada tahun 1998 menjadi 5659 kasus pada tahun Kemudian menurut survey yang dilakukan oleh American Psychological Association (2012), warga di Negara 1
2 Atlanta melaporkan tingkat stres rata-rata berada diangka 5,3 dan melaporkan pekerjaan sebagai stressor tertinggi sejak laporan dimulai pada tahun 2008 sebanyak 74%, tahun 2009 sebanyak 61%, tahun 2010 sebanyak 70%, dan pada tahun 2011 sebanyak 77%. Didalam penelitian ini juga menyatakan bahwa 65 persen pekerjaan sebagai sumber utama stress dan hanya 37 persen orang Amerika yang disurvei mengatakan mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik dan dapat mengelola stress dengan sangat baik. Sebuah lembaga penelitian terhadap stress di Amerika memperkirakan bahwa stress ditempat kerja menyebabkan para pengusaha di Amerika terpaksa merugi sekitar 300 juta dollar Amerika setiap tahunnya akibat menurunnya produktivitas, serta meningkatnya ketidakhadiran para karyawan, kelelahan, konsumsi minuman keras beralkohol dan juga biaya untuk pengobatan bagi para karyawan (The American Institute of Stress, 2013). Masih di Negara yang sama menurut peneliti dari The American Institute of Stress sejumlah penelitian telah menunjukan bahwa stress kerja adalah sumber utama stress bagi orang dewasa, khususnya di Negara Amerika. Stress kerja di negara ini meningkat secara cepat selama beberapa dekade terakhir. Sedangkan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Australia Psychological Society Stress pada tahun 2011,2012, dan 2014 yaitu 3 dari 10 orang melaporkan mengalami masalah ditempat kerja sebagai sumber stress. 2
3 Melihat fakta diatas menunjukan bahwa stress kerja menjadi masalah yang serius. Stres yang terlalu besar yang dialami oleh para karyawan dapat mengancam kehidupan pribadi dan juga mengancam stabilitas dari suatu perusahaan. Stres tersebut akan muncul apabila ada tuntutan-tuntutan pada seseorang yang dirasakan menantang, menekan, membebani atau melebihi daya penyesuaian yang dimiliki individu. Secara umum dampak dari stress kerja dapat dibagi menjadi dua, yaitu dampak bagi organisasi dan dampak bagi individu. Dampak bagi organisasi dapat dilihat melalui penelitian yang dilakukan oleh Dwamena (2012) yang menemukan akibat dari stres adalah produktivitas kerja menjadi turun. Laiba, Akmal, Naseem,Kashif Ud Din Khan (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa stress kerja secara signifikan mengurangi prestasi kerja karyawan. Hasil penelitian Bashir (2010) bahwa stres kerja secara signifikan mengurangi kinerja individu. Senada dengan hal tersebut, penelitian yang telah dilakukan oleh Kinyita (2015) menemukan bahwa terdapat hubungan antara stres kerja dan kinerja karyawan dan stres secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Kemudian penelitian yang telah dilakukan oleh Paputungan (2013) juga menunjukan bahwa stres kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan dan komunikasi memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kinerja karyawan. Pada umumnya, pelaksanaan tugas selalu mengandung permasalahanpermasalahan dan juga tantangan. Masalah dan tantangan ini serngkali menimbulkan stress yang dapat mengganggu pencapaian tujuan perusahaan. 3
4 Selain memiliki dampak yang buruk bagi perusahaan, stress kerja yang dialami karyawan memiliki dampak bagi kelangsungan hidup individu. Handoyo (2001) membagi empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stres, yaitu pengaruh psikologis, pengaruh perilaku, pengaruh kognitif, dan pengaruh fisiologis. Hal ini dapat dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mojoyinola (2008) yang menemukan bahwa stres kerja memiliki pengaruh yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental dari para perawat di Negara Nigeria. Kemudian dampak lain dari stress kerja adalah menjadi semakin tertekan dan mudah sekali untuk marah, menjadi tidak dapat bersantai atau sulit berkonsentrasi, mengalami kesulitan berpikir logis dan membuat keputusan, kurang menikmati pekerjaan mereka, merasa kurang memiliki komitmen terhadap pekerjaannya, serta merasa cepat lelah, merasa tertekan dan juga merasa cemas (Leka, Griffiths, & Cox, 2003). Robbins (2008) medefinisikan stres kerja sebagai suatu kondisi yang dinamis dimana seseorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Masalah stress kerja menjadi suatu masalah yang sangat penting. Karena karyawan yang mengalami stress kerja akan membawa dampak baik terhadap perusahaan dan terhadap dirinya sendiri. 4
5 Stres kerja yang dialami oleh karyawan dapat berasal dari faktor organisasi maupun faktor individual. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2008), didalam penelitiannya yang dilakukan pada perawat di rumah sakit umum kota Medan, menemukan faktor organisasi sebagai penyebab stress kerja yang meliputi otonomi, mutasi, beban kerja atau tanggung jawab, karier dan interaksi perawat. Selain itu menurut Fathoni (2006) beban kerja yang berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar, waktu kerja yang terbatas, peralatan yang kurang, konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja, balas jasa yang terlalu rendah juga dapat menjadi faktor didalam organisasi. Senada dengan hal tersebut Ziruo dan Shouxin (2013) juga melakukan penelitian yang menemukan bahwa kurangnya hubungan interpersonal di lingkungan kerja, beban kerja yang terlalu berat, dan evaluasi kinerja yang ketat menjadi sumber utama stress pada masinis kereta api di Negara Cina. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Mubasher, Khan, Kant, dan Nawaz (2013) menemukan kurangnya imbalan keuangan memberikan kontribusi lebih dalam menciptakan stres kerja Sedangkan faktor individual meliputi dukungan keluarga yaitu suami atau isteri, anak-anak dan sanak saudara, kejenuhan dan konflik dengan rekan kerja dalam melaksanakan pekerjaannya, hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Almanae (2015) yang menemukan sumber stres di tempat kerja adalah kurangnya kerjasama dan hubungan harmonis. Menurut Hager (1999), stres sangat bersifat individual dan pada dasarnya bersifat 5
6 merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individu dengan beban yang dirasakannya. Dengan kata lain daya tahan mental individu memegang peranan yang penting agar individu dapat bertahan atas segala kesulitan atau hambatan sehingga dapat mengurangi stres yang sedang dirasakannya. Hal ini juga berkaitan dengan ketahanmalangan yang dimiliki oleh individu. Senada dengan hal tersebut, menurut Wangsadinata dan Suprayitno (2008) ketangguhan yang berupa seberapa baik seseorang bertahan atas cobaan yang dialami dan seberapa baik kemampuannya untuk mengatasi masalah tersebut disebut sebagai kecerdasan adversitas. Berdasarkan hal tersebut salah satu faktor yang diduga dapat mengurangi stres kerja adalah Adversity Quotient. Menurut Stolz (2004) Adversity Quotient memiliki tiga bentuk, yang pertama AQ adalah kerangka kerja konseptual yang baru untuk memahami dan meningkatkan semua segi kesuksesan. Kedua yaitu merupakan suatu ukuran untuk mengetahui respons anda terhadap kesulitan. Ketiga merupakan serangkaian peralatan yang memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki respons anda terhadap kesulitan. Adversity Quotient mampu meramalkan individu mana saja yang akan bertahan terhadap hambatan yang ada didepannya, dan juga individu mana saja yang lebih memilih menyerah terhadap hambatan yang ada didepannya. Dalam kamus bahasa inggris, adversity berasal dari kata adverse yang memiliki arti kondisi yang tidak menyenangkan, atau kemalangan. Jadi dapat diartikan adversity adalah masalah yang sulit atau ketidakberuntungan. Sedangkan quotient menurut kamus bahasa inggris adalah derajat kualitas atau 6
7 dengan kata lain yaitu mengukur kemampuan seseorang. Dalam merespon berbagai kesulitan-kesulitan, ketegangan, benturan-benturan, tekanan serta berbagai tuntutan dari perusahaan tidaklah sama antara satu individu dengan individu yang lainnya Sebagian individu menjadikan suatu tuntutan dari perusahaan menjadi suatu motivasi bagi dirinya untuk dapat maju serta dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul, namun ada pula individu yang berputus asa dan juga stress dalam menghadapi pekerjaannya. Sehingga dapat disimpulkan yang dimaksud dengan Adversity Quotient adalah kemampuan berpikir individu dalam mengontrol, mengelola, dan mengambil tindakan terhadap kesulitan yang dialami. Stres kerja kini telah memasuki beberapa bidang profesi seperti stress kerja pada karyawan bank, stress kerja pada perawat rumah sakit, stress kerja pada masinis kereta api, dan juga pada karyawan yang bekerja pada perhotelan. Dalam industri perhotelan, stres kerja telah dianggap sebagai salah satu masalah paling penting yang dihadapi manajer karen hal itu dapat mempengaruhi kinerja semua tingkatan karyawan, termasuk manajer dan karyawan (Ross, 1995). Penelitian terbaru telah menemukan bahwa stres karyawan di industri perhotelan adalah penting karena dapat mengakibatkan pekerja menjadi kelelahan dan sinis yang dapat memiliki efek negatif pada pelayanan (Kim, 2008). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh O Neill dan Davis (2011) menemukan bahwa faktor yang menjadi stress kerja pada industri perhotelan adalah adanya ketegangan ditempat kerja dan perubahan dari 7
8 teknologi. Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sampson dan Sampson (2014) menemukan bahwa terdapat tujuh faktor yang menyebabkan stress kerja karyawan di industri perhotelan diantaranya adalah dukungan, meliputi masalah pelatihan serta pengembangan serta penghargaan dan penerimaan cita-cita dari karyawan, faktor kedua adalah peran yaitu meliputi bekerja lebih dari satu peran pekerjaan, dan mengerjakan suatu pekerjaan tanpa didampingi oleh tenaga ahli, faktor ketiga adalah berkaitan dengan beban kerja dan pola kerja, faktor keempat adalah konflik ditempat kerja dan lingkungan kerja yang kurang baik, faktor kelima adalah komunikasi atau hubungan interpersonal dengan pelanggan, faktor keenam adalah sejauh mana pemberdayaan karyawan didalam perhotelan dan faktor terakhir berkaitan dengan pembayaran upah yang tepat waktu atau tidak serta memadai atau tidaknya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Atteya (2012) dengan meningkatkan dan mengembangkan psikologis kognitif karyawan dan kontrol emosional pada supervisor dapat membantu mereka lebih baik dalam mengatasi stres kerja. Kemudian berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anonymous (2003) dengan memberikan pelatihan kepada semua karyawan, pemimpin yang lebih memiliki sikap terbuka kepada karyawan, memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan pendapatnya dapat menjadi manajemen untuk mengurangi stress kerja. Senada dengan hal tersebut penelitian yang dilakukan oleh Shankar dan Keerthi (2010) juga menyebutkan beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai manajemen stress diantaranya 8
9 adalah rekreasi keluarga, adanya kelas yoga untuk meditasi, berolahraga, dan konseling. Penelitian ini dilakukan pada salah satu hotel x, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada manajer hotel x diketahui bentuk stress kerja yang umum berada pada hotel tersebut adalah karyawan menjadi sering datang terlambat, menunda pekerjaan, banyak mengeluh, mudah marah saat menghadapi kesulitan, merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan, serta merasa sakit kepala. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penelitian secara umum ingin mengetahui bagaimana Peranan adversity quotient dalam mengurangi stress kerja pada karyawan dihotel x? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara ilmiah bagaimana peranan adversity quotient dalam mengurangi stres kerja pada karyawan hotel Tujuan Mengetahui bagaimana peranan adversity quotient dalam mengurangi stres kerja pada karyawan hotel. 9
10 1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi tambahan mengenai teori adversity quotient dalam mengurangi stress kerja dan menambah kajian ilmu khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi Manfaat Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak perusahaan ataupun organiasi sebagai intervensi untuk meningkatkan adversity quotient pada karyawan, selain itu perusahaan dapat membuat suatu program untuk mengembangkan adversity quotient karyawan guna mencegah stress kerja yang terjadi pada diri karyawan di suatu perusahaan. 10
11 11
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang atau jasa, serta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Stres Kerja Menurut Robbins (2007 : 368), stres adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan
16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan informasi, perubahaan selera pasar, perubahan demografi, fluktuasi ekonomi dan kondisi dinamis lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung oleh sarana dan prasarana dan sumber dana, tetapi tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung pula oleh sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi mental, spritual maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula merupakan gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan atau biasa disebut dengan stres, stres bisa hadir dalam keluarga, lingkungan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut kamus besar bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti sekarang ini satu hal yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kualitas manusia dalam bekerja, hal ini didukung oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fred Luthans 2006:439) Munandar (2004)
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu pada tenaga kerja seperti dalam hal penguasaan teknologi baru, batasan atau waktu yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Dalam kehidupan sehari-hari, istilah manajemen merupakan istilah yang tidak asing lagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan hidup matinya indutri tersebut. Berbagai jenis perusahaan mulai dari perusahaan yang besar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Adversity Quotient merupakan suatu teori yang dicetuskan. menyerah. Faktor itu disebut Adversity Quotient.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Adversity Quotient 2.1.1 Pengertian Adversity Quotient Adversity Quotient merupakan suatu teori yang dicetuskan oleh Paul G. Stolz untuk menjembatani antara kecerdasan intelektual
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA JOB STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA JOB STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. KAO Indonesia Surakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang. untuk menghadapi lingkungan. Stress banyak merugikan diri individu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Stress banyak merugikan diri individu karyawan dan perusahaan, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal tersebut biasanya terwujud dalam upaya peningkatan kualitas karyawan dan pengaturan manajemen
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1
HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : Tiara Noviani F 100 030 135 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi yang semakin maju di Indonesia membutuhkan SDM yang memiliki ketrampilan dan kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minimnya lapangan perkerjaan dan laju persaingan yang semakin tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Minimnya lapangan perkerjaan dan laju persaingan yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam berbagai bidang terutama bidang industri dan perdagangan.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Gelar Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tekanan karyawan. Menurut Greenberg dalam Mauladi dan Dihan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Stres kerja dihadapi oleh hampir semua karyawan dalam lingkungan kerja, karena tuntutan kerja yang harus diselesaikan dalam waktu yang singkat akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja
BAB II LANDASAN TEORI A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) stres merupakan suatu keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempat kerja yang sehat dan aman merupakan hal yang diinginkan oleh pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan RI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia karena akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas kerja. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa dimasa yang akan datang. Untuk itu diharapkan mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam organisasi bentuk aktivitas selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerja sering kali melakukan pekerjaan di luar keinginan individu pekerja itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan suatu tuntutan besar yang mendominasi, baik dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup atau dalam rangka mengembangkan SDM manusia itu sendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan teknologi yang terus berkembang dengan cepat membuat organisasi harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan lingkungan seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi yang terus berkembang dengan cepat membuat organisasi harus senantiasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Stres Kerja Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang (Handoko,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi khususnya di era modern dan globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya di era modern dan globalisasi sekarang ini tidak dapat dielakkan lagi. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Self Efficacy 2.1.1 Pengertian Self Efficacy Self efficacy berasal dari teori Bandura (1997) yaitu teori kognisi belajar sosial. Teori kognisi belajar sosial mengacu pada kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang sangat berharga dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia berfungsi sebagai penggerak atau motor dari sebuah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur merupakan aktivitas yang dilakukan setiap hari dan juga salah stau kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Menurut Teori Hirarki Maslow tentang kebutuhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat persaingan yang semakin ketat dalam bidang jasa, terutama jasa psikologi. Masyarakat psikologi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai kontribusi yang sangat besar pada masyarakat (Reni Akbar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan di era globalisasi, keberadaan anak berbakat menjadi penting dan bernilai. Kecerdasan yang dimiliki anak, memudahkan anak memahami sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan pemenuhan akan tugas atau keterampilan terkait pekerjaan seorang karyawan. Kinerja pekerjaan didefinisikan sebagai tindakan yang berkontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam menghadapi era pasar bebas yang penuh tantangan yang ketat, para pelaku ekonomi baik di dunia industri maupun dunia usaha terdorong untuk berupaya menjadi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Tenaga kerja menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
Lebih terperinciWork-Related Stress: Stres di Era Globalisasi dan Dampak Seriusnya
Work-Related Stress: Stres di Era Globalisasi dan Dampak Seriusnya Era globalisasi menuntut seseorang untuk berevolusi menjadi workaholic. Banyak pekerja di negara maju atau di kota-kota besar harus bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu pada tenaga kerja seperti dalam hal penguasaan teknologi baru, batasan atau waktu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompetitif, tidak terkecuali persaingan dalam peningkatan kualitas di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan
Lebih terperincisikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk
A. SEMANGAT KERJA 1. Pengertian Semangat Kerja Davis (2000) mengemukakan semangat kerja merupakan suasana kerja yang positif yang terdapat dalam suatu perusahaan dan terungkap dalam sikap individu maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang memegang peranan penting dalam jalannya aktivitas perusahaan. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pada saat ini tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan adalah aset utama organisasi yang menjadi pelaku aktif dari setiap organisasi. Karyawan dalam sebuah perusahaan menduduki posisi yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan yang sangat strategis untuk dilakukan, karena dengan adanya pengelolaan pada sumber daya manusia
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009
SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009 Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring berkembangannya kehidupan, manusia selalu dihadapkan pada perubahan-perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Perkembangan hidup manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi seperti ini, bekerja bukan hanya menjadi kemauan tetapi menjadi sebuah tuntutan. Bekerja hakekatnya merupakan bagian dari hidup manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong penting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan, tantangan, bahkan dapat pula menjadi gangguan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam diri seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORETIS
33 BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Henny (2007) melakukan penelitian dengan judul " Hubungan Stres Kerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Customer Care Pada PT Telekomunikasi Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Lazarus (dalam Lahey, 2007) menyatakan bahwa stres dapat dikatakan sebagai keadaan yang menyebabkan kemampuan individu untuk beradaptasi menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Anwar Prabu (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini peran dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan sangatlah penting dalam setiap sendi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 2 ayat 1 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal tersebut mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fungsi utama Rumah Sakit yakni melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin majunya teknologi kedokteran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya dinamis yang mempunyai pemikiran, perasaan dan tingkah laku yang beraneka ragam. Jika terjadi pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini menuntut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres pada Wanita Karir (Guru) 1. Pengertian Istilah stres dalam psikologi menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Selain itu akan disertakan pula penelitian terdahulu yang pernah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN. FEAR of SUCCESS PADA WANITA BEKERJA
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN FEAR of SUCCESS PADA WANITA BEKERJA Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana-S1 Psikologi Disusun oleh: YULIANA FATMA SARI F 100 040
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perawat adalah salah satu yang memberikan peranan penting dalam. menjalankan tugas sebagai perawat.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia kesehatankhususnya pada Rumah sakit, perawat merupakan salah satu yang memiliki komponen penting dalam menentukan kualitas baik, buruk nya suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terdidik bahkan telah tercetus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup senantiasa barada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berakhir ketika individu memasuki masa dewasa awal, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan kaum akademisi yang menempati strata paling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan kaum akademisi yang menempati strata paling tinggi dalam dunia pendidikan di Indonesia bahkan di dunia. Maka, tidak heran ketika mahasiswa
Lebih terperinciDefinisi Stres Kerja
Definisi Stres Kerja Menurut Anwar (1993:93) Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Yoder dan Staudohar (1982 : 308) mendefinisikan
Lebih terperinciPENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciberada dibawah tuntutan tugas yang harus dihadapinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres Kerja. Stres kerja merupakan interaksi antara seseorang dengan situasi lingkungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres Kerja 1. Pengertian Stres Kerja Stres kerja merupakan interaksi antara seseorang dengan situasi lingkungan atau stresor yang dianggap mengancam atau menantang, dan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi karyawan dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya menghasilkan barang atau jasa. Berdasarkan unjuk kerjanya, karyawan mendapatkan imbalan yang berdampak pada
Lebih terperinciPERBEDAAN STRES KERJA DAN KUALITAS KOMUNIKASI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN
PERBEDAAN STRES KERJA DAN KUALITAS KOMUNIKASI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Meraih Gelar S1 Psikologi Oleh : Herlin Puji Hastuti F 100 040 278 FAKULTAS
Lebih terperinciSTRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )
STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. begitu ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, mengakibatkan dunia usaha menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis, selain itu persaingan yang begitu ketat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang kredit serta memberikan suatu kredit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk memberikan jasajasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Malasah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malasah Sudah umum diakui bahwa karyawan merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam kehidupan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus memberikan fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia atau angka harapan hidup penduduk Indonesia telah meningkat secara bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha bagi siapa saja yang terlibat didalamnya. Berbicara tentang pariwisata, hotel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pariwisata sangat diperhatikan oleh sebagian lapisan masyarakat di Indonesia khususnya di Bali, karena memberikan peluang usaha bagi siapa saja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres Kerja Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran cukup penting untuk mencetak masyarakat yang cerdas dan berwawasan yang luas. Sebagaimana dengan tujuan dan fungsi pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Seiring dengan jumlah penduduk yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Darurat dituntut untuk memiliki kecekatan, keterampilan dan kesiagaan setiap saat (Mahwidhi, 2010). Para perawat tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lain. Keberhasilan suatu perusahaan tidak sepenuhnya tergantung pada manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Definisi Kepuasan Kerja Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini. Persaingan perusahaan yang mempunyai visi dan misi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Kerja Masalah lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran operasi perusahaan. Salah satu cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan ketegangan emosi serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sebagian besar orang akan mengalami stress saat mereka mendapatkan keadaan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Banyaknya tugas kerja yang
Lebih terperinci