DRAFT RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DRAFT RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)"

Transkripsi

1 DRAFT RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI 2009

2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Pembentukan Daerah Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Maksud dan Tujuan Landasan Hukum Hubungan RPJP Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Sistematika Penulisan 12 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Kondisi Geografis Pemerintahan Umum dan Aparatur Kondisi Sosial Budaya Kependudukan Pendidikan Kesehatan Tenaga Kerja Angka Kemiskinan Kondisi Perekonomian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Struktur Perekonomian Daerah PDRB Perkapita Pertumbuhan Ekonomi Pertanian, Peternakan dan Perikanan Pariwisata Pertambangan Prasarana dan Sarana Daerah Panjang Jalan Perhubungan Darat dan Danau Perdagangan Telekomunikasi Indeks Pembangunan Manusia 40

3 BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis Lingkungan Internal Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness) Analisis Lingkungan Eksternal Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) Faktor-faktor Kunci Keberhasilan (Critical Success Factor) Sasaran 45 BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN DAIRI TAHUN Umum Visi dan Misi Tujuan Pembangunan Daerah Umum Tujuan Pembangunan Jangka Panjang Pembangunan Tata Ruang Wilayah BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN DAIRI Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang Arah Pembangunan Jangka Panjang Mewujudkan Masyarakat Dairi yang Semakin Sejahtera Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik Mewujudkan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pemerintahan dengan Ketersediaan Infrastruktur Berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Penggangguran Mewujudkan Pengelolaan Potensi Daerah Bidang Industri Pertanian Rakyat, Kepariwisataan dan Sumber Daya Alam Tahapan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang RPJMD ke-1 ( ) RPJMD ke-2 ( ) RPJMD ke-3 ( ) RPJMD ke-4 ( ) RPJMD selanjutnya BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN. 74 BAB VII PENUTUP. 77

4 Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Dairi Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi dan Pemerintah Pusat menyetujui menjadi otonomi daerah yang terpisah dari Tapanuli Utara, dan berlaku surut sejak 1 Januari 1964, dan berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 Kabupaten Dairi kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat. Otonomi Daerah paska reformasi menjadikan masing-masing daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tanggannya sendiri, dan memberdayakan segala potensi yang dimilikinya serta lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam kerangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance). Didalam mengatur dan mengurus rumah tangganya, pemerintah perlu melakukan perencanaan terlebih dahulu. Untuk tujuan tersebut, penyelenggaraan pemerintah daerah diharuskan secara tegas dan kongkret untuk merumuskan prioritas strategis sektor, program-program kerja dalam suatu dokumen resmi yang disebut RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dengan jangka waktu 5 tahun dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dengan jangka waktu 20 tahun kedepan. RPJP Daerah merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan yang merupakan jabaran dari tujuan pembangunan yang akan dilaksanakan selama 20 tahun kedepan yang mencakup kurun waktu mulai tahun 2005 hingga tahun 2025 yang meliputi visi, misi, tujuan dan arah pembangunan Kabupaten Dairi yang diperoleh berdasarkan proses mengidentifikasi, menganalisa dan memprediksi kondisi umum, sosial budaya, pemerintahan, potensi daerah yang berbentuk sumber daya alam, sumber daya ekonomi, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang ada serta pendekatan partisipatif yaitu melibatkan seluruh unsur stakeholder. Penyusunan dokumen ini didasarkan kepada Undang-undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (U U SPPN) Nomor 25 tahun 2004 sebagai acuan dalam penetapan perencanaan jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan pembangunan tahunan yang akan dilaksanakan serta Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, yang mana menurut peraturan tersebut, dalam proses penyusunan RPJP Daerah sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam jangka panjang dilakukan dengan tetap memperhatikan hal-hal berikut : Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 1

5 RPJP Daerah mengacu kepada RPJPD Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Perda Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun RPJP Daerah menjaring seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan mulai dari dusun/desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten melalui mekanisme Musrenbang di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Maksud dari penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Dairi adalah untuk memberikan arah bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Dairi serta dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi, tujuan dan arah pembangunan daerah sedangkan Tujuan RPJP Daerah Kabupaten Dairi adalah sebagai arah pembangunan daerah selama jangka waktu 10 tahun, sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, menjadi acuan bagi bakal calon kepala daerah dalam merumuskan visi, misi dan prioritas pembangunan yang ditawarkan dalam kampanye, serta sebagai pedoman penilaian pelaksanaan pembangunan daerah selama 20 tahun. Kabupaten Dairi secara geografis terletak pada gugus Dataran Tinggi Bukit Barisan, berada di Bagian Barat Daya Provinsi Sumatera Utara, secara astronomi terbentang antara 98º00-98º30 Bujur Timur (BT) dan 2º15-3º00 Lintang Utara (LU). Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi ketinggian antara meter di atas permukaan laut dengan Topografi yang variatif yaitu datar, berombak, bergelombang, curam, dan terjal dan dengan luas wilayah 1.927,80 Km² tanah dimanfaatkan sebagai pekarangan/bangunan 4.15%, lahan sawah 5,30%, tegal 16,03%, ladang/huma 9,67%, perkebunan 16,74%, kolam 0,05%, ladang 4,10%, padang rumput 1,99%, hutan 39,02% dan lainnya 2,95%. Kondisi umum geografis wilayah kabupaten dalam masa 20 tahun kedepan akan mengalami perubahan jika pemerintah dan masyarakat tidak melakukan pemeliharaan terhadap lingkungan hidupnya. Kemungkinan yang terjadi adanya peningkatan suhu udara karena meningkatnya polusi udara akibat bertambahnya jumlah dan aktivitas penduduk, adanya penebangan hutan secara liar, pencemaran terhadap wilayah perairan oleh limbah industri maupun masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya krisis air bersih. Reformasi birokrasi pemerintahan umum dan aparatur masih memerlukan penyempurnaan, baik dari sisi internal berupa demokrasi dan desentralisasi dan sisi eksternal berupa globalisasi dan k e m a j u a n teknologi informasi. Kebijakan yang diperlukan adalah membutuhkan penyempurnaan kualitas aparatur negara, yang berkemampuan keterampilan teknis, responsif, aspiratif, berdaya saing yang didukung oleh sarana prasarana pemerintahan untuk dapat menjawab tuntutan penyempurnaan tersebut diatas. Diharapkan pemerintahan umum dan aparatur kabupaten dalam masa 20 tahun mendatang berupa terciptanya mekanisme pemerintahan yang lebih baik dengan penerapan tata kepemerintahan yang baik dan bersih serta didukung oleh aparatur yang berkualitas baik dari etika, kemampuan dan moral, sehingga roda pemerintahan yang dijalankan dapat fokus Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 2

6 kearah penciptaan kemakmuran yang lebih menyeluruh merata disetiap wilayah kecamatan yang ada di dalam kabupaten. Penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Dairi adalah heterogen, yang terdiri dari etnis Pakpak, Toba, Karo, Simalungun dan Mandailing, Nias, Minangkabau, Cina, Jawa, Aceh dan lain-lain. Perbandingan jumlah penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2007 antara laki-laki dan perempuan hampir sebanding, dimana laki-laki sebesar 49,85 persen sedangkan perempuan sebesar 50,15 persen. Pada saat ini laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,01 sehingga jika diprediksikan pada tahun 2010 jumlah penduduk menjadi jiwa, tahun 2015 menjadi jiwa dan 2025 jumlah penduduk akan menjadi jiwa. Fasilitas Pendidikan Sekolah Dasar Umum telah merata di seluruh Kecamatan, namun fasilitas pendidikan SLTP Umum dan SLTA masih sangat variatif di seluruh kecamatan, tercatat pada tahun 2008 jumlah fasilitas pendidikan tingkat SD sederajat sebanyak 268 unit, tingkat SLTP sederajat 62 unit dan tingkat SLTA sederajat 31 unit. Perbandingan antara guru dengan jumlah siswa untuk tingkat Sekolah Dasar adalah 1 dibanding dengan 16, untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah 1 dibanding dengan 14 dan untuk tingkat Sekolah Lanjutan Atas adalah 1 dibanding dengan 15. Bila dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah, pada tahun 2008 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sebesar 111,1 1 %, SMP sebesar 99,69 % dan SMA/SMK sebesar %. Sedangkan APM untuk SD sebesar 99,34 %, SMP sebesar 76,28%, dan SMA/SMK sebesar 63,62 %. Persentase kelulusan SD/MI sebanyak 99,00 %, SMP/MTs sebanyak 98,26 % dan untuk SMA/SMK sebanyak 96,20 %. Jumlah buta aksara pada usia 10 tahun ke atas sebanyak orang. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain angka kesakitan, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan dan usia harapan hidup. Tahun 2008 angka kesakitan sebesar 212,6 per 1000 penduduk, angka kematian bayi sebesar 16,00 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan sebesar 280,4 per kelahiran hidup dan usia harapan hidup sebesar 66,1 tahun. Derajat kesehatan ini dapat ditingkatkan lagi apabila pemerintah terus berupaya meningkatkan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan obat-obat yang dibutuhkan. Fasilitas kesehatan yang ada pada tahun 2008 berupa Rumah Sakit Umum 1 unit, Puskesmas 18 unit, Pustu 121 unit, Poskesdes 49 unit, Posyandu 4194 unit, praktek/klinik dokter 23 unit, praktek/klinik bidan 137 unit dan toko obat/apotik berijin 30 unit. Sedangkan tenaga kesehatan terdiri atas dokter spesialis 7 orang, dokter umum 36 orang, dokter gigi 10 orang, bidan 167 orang, perawat umum 481 orang, perawat gigi 18 orang dan perawat gizi 26 orang. Untuk itulah peningkatan pelayanan kesehatan serta fasilitas pendukung, obat-obatan, tenaga medis masih perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas dengan demikian berbagai jenis penyakit dan penyakit menular diupayakan untuk dicegah dan diobati (preventif dan curative). Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 3

7 Kabupaten Dairi termasuk daerah agraris, ini terlihat dari besarnya persentase pekerja di sektor pertanian (sekitar 83,53 persen), hal ini sebanding dengan pembentukan PDRB Kabupaten Dairi sebagai penyumbang terbesar adalah sektor pertanian. Sektor lain yang banyak menampung tenaga kerja adalah sektor perdagangan (sekitar 7,49 persen) dan sek tor jasa (sebesar 4,31 persen). Sejalan dengan sektor pekerjaan yang ditekuni, maka tingkat ketrampilan dirasakan masih rendah. Rata-rata jam kerja pekerja di Kabupaten Dairi adalah 35,55 jam sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara mencapai 42,11 jam. Jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja sebanyak 82,89 persen; penganggur sebanyak 1,907 persen; yang sekolah sebanyak 10,14 persen; mengurus rumah tangga sebanyak 2,26 persen dan yang lainnya sebanyak 2,74 persen. Sedangkan jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja berdasarkan pendidikan yang berumur di atas 15 tahun adalah yang tidak/belum pernah sekolah sebanyak 1,95 persen; Tidak/belum tamat SD sebanyak 13,77 persen; SD sebanyak 32,39 persen; SLTP sebanyak 27,66 persen; SLTA sebanyak 21,31 persen dan sisanya adalah angkatan kerja yang tamatan dari perguruan tinggi. Jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha utama terdiri dari, Pertanian sebanyak 83,53 persen; Pertambangan dan Penggalian sebanyak 0,60 persen; Industri Pengolahan sebanyak 1,49 persen; Listrik, gas dan Air Bersih sebanyak 0,07 persen; Bangunan sebanyak 1,07 persen; Perdagangan, Hotel dan Restoran sebanyak 7,49 persen; Pengangkutan dan Komunikasi sebanyak 1,44 persen dan Jasa-jasa sebanyak 4,31 persen. Jumlah desa tertinggal di Kabupaten Dairi dari 169 desa terdapat 95 desa tertinggal sedangkan jumlah penduduk miskin berdasarkan jumlah penerima BLT sebanyak kk, berdasarkan peserta Jamkesmas sebanyak jiwa dan berdasarkan penerima Raskin sebanyak kk. Berdasarkan pendataan sosial ekonomi jumlah rumah tangga miskin sebanyak rumah tangga sedangkan pada tahun 2007 jumlah rumah tangga miskin mengalami penurunan menjadi rumah tangga PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata per tahun 11,61% yaitu dari Rp 1,83 trilliun tahun 2003 menjadi Rp 2,86 trilliun pada tahun PDRB atas dasar harga konstan (ADHK 2000) mengalami kenaikan rata-rata per tahun 4,99% yaitu dari Rp 1,47 trilliun pada tahun 2003 menjadi Rp 1,79 trilliun di tahun Sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Dairi selama periode tahun adalah sektor primer, diikuti dengan sektor sekunder, dan tersier. Kontribusi sektor primer cenderung terus mengalami penurunan yaitu dari 71,14% pada tahun 2003 menjadi 63,19% tahun 2007; sebaliknya kontribusi sektor sekunder terus mengalami kenaikan yaitu dari 4,62% pada tahun 2003 menjadi 5,18% pada tahun Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 4

8 2007; sedangkan kontribusi sektor tersier juga mengalami kenaikan yaitu dari 24,24% pada tahun 2003 menjadi 31,64% tahun PDRB perkapita selama 5 tahun tetap mengalami peningkatan menurut harga berlaku (ADHB) PDRB naik antara 8% s/d 12,03 % dan PDRB per kapita menurut Harga Konstan naik antara 1,11% s/d 5,59%. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Dairi selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan berfluktuasi, hal ini terjadi karena kondisi perekonomian, baik di tingkat nasional, regional maupun domestik belum menunjukkan adanya stabilitas perekonomian agregat. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi yang berasal dari 9 jenis lapangan usaha pada tahun berdasarkan atas dasar harga konstan adalah 4.47, 5.83, 5.34, 4.28 dan Sedangkan jika dilihat berdasarkan atas dasar harga berlaku adalah 10.78, 12.29, 12.11, dan Komoditas pertanian yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kabupaten Dairi sangat beragam dan memiliki komoditas tertentu sebagai andalan yang dikenal sebagai komoditas unggulan daerah. Dari tahun produksi pertanian/perkebunan kenaikan berfluktuasi. Kenaikan produksi dapat mencapai >100% tetapi penurunan produksi juga dapat mencapai >50% dari produksi sebelumnya. Begitu juga dengan populasi ternak dan produksi ikan air tawar yang ada juga berfluktuasi. Objek wisata yang ada di Kabupaten Dairi, dapat digali menjadi salah satu sumber kesejahteraan masyarakat di samping potensi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Tahun 2008 terdapat 13 jenis objek wisata yang ada di Kabupaten Dairi yang terdiri atas Taman Wisata Iman, Panorama Indah Pantai Danau Toba, Panorama Indah Puncak Sidiangkat, Rumah Adat Pakpak Sikabengkabeng, Cagar Budaya Peninggalan Sejarah di Lingga Raja, Panorama Indah Air Terjun Lae Basbas, Panorama Indah Danau di atas Gunung Kempawa, Panorama Indah Letter S, Panorama Indah Gua Dalam/Panjang Kendet Liang, Benda Bersejarah Batu Aceh, Kerbo Jati Batu, Bantun Kerbo, Dua Buah Gua Sitanduktanduk, dan Peninggalan Bersejarah Tigalingga. Potensi pertambangan di Kabupaten Dairi relatif sangat mendukung perkembangan daerah ini, namun sampai saat ini berbagai kandungan mineral masih belum dapat diketahui, sehingga pengelolaannya juga belum maksimal. Jenis bahan galian yang diperkirakan ada dalam kandungan perut bumi Dairi terdiri dari Seng, Timah Hitam, Emas, Batu Gamping dan bahan galian C. Prasarana dan sarana daerah yang ada meliputi jalan, sarana perhubungan darat dan danau, perdagangan dan telekomunikasi. Jalan di Kabupaten Dairi setiap tahun bertambah. Pada Tahun 2007 Panjang Jalan di Kabupaten Dairi adalah 1.520,27 Km, yang terdiri dari Jalan Negara sepanjang 72,87 Km, Jalan Provinsi sepanjang 95,90 Km dan Jalan Kabupaten sepanjang 1.351,50 Km. Jalan Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 5

9 kabupaten yang ada di Kabupaten Dairi berdasarkan jenis permukaan terdiri dari Jalan Aspal, Jalan Batu dan Jalan Tanah. Pada tahun 2007, Jalan Aspal sepanjang 663,28 Km, Jalan Batu sepanjang 270,93 Km dan Jalan Tanah sepanjang 417,28 Km. Sarana perhubungan darat yang ada di Kabupaten Dairi 2 (dua) unit terminal yang berada di Sidikalang dan Kecamatan Sitinjo yang secara fungsional belum optimal dan fasilitas perhubungan danau di Danau Toba Silalahi berupa pembangunan Dermaga dan perencanaan pembangunan jalan lingkar luar di Kawasan Danau Toba. Fasilitas perdagangan yang tersedia untuk menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Dairi berupa pasar kecamatan yang dikelola secara tradisional dan rencana pasar induk yang sekarang pada tahap pembangunan, tersedia 1 (satu) unit Gudang Pendingin untuk hasil -hasil produksi pertanian dan 1 (satu) Gudang Pendingin hasil -hasil perikanan serta 1 (satu) unit Rumah Potong Hewan. Fasilitas telekomunikasi di Kabupaten Dairi dilayani oleh PT. Telkom yang pelayanan fasilitas masih terbatas pada kota-kota kecamatan sebanyak 6 (enam) Kecamatan dan Telepon Selular (Simpati, Mentari, Pro XL, Kartu As, Dll) yang secara umum sudah menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Dairi. Indeks Pembangunan Manusia diukur berdasarkan empat komponen sumberdaya manusia yaitu harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan rata-rata pengeluaran per kapta riil. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Dairi dari tahun mengalami perbaikan. Pada tahun 2005, IPM adalah70,5, pada tahun 2006 meningkat menjadi 71,3 dan pada tahun 2008 meningkat lagi menjadi 71,46. Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2005 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia adalah 69,7 IPM Provinsi Sumatera Utara sekitar 72 dan IPM Kabupaten Dairi sebesar 70,5. Berdasarkan gambaran kondisi umum daerah dapat dilakukan analisis isu-isu strategis daerah yang meliputi analisis lingkungan internal yang akan menjelaskan mengenai kekuatan dan kelemahan daerah, dan analisis lingkungan eksternal yang akan menjelaskan peluang dan ancaman bagi daerah. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut dapat ditentukan rumusan faktor-faktor kunci keberhasilan untuk pencapaian sasaran pembangunan yang seterusnya dikembangkan sebagai visi dan misi daerah. Setelah memperhatikan RPJP Provinsi Sumatera Utara, gambaran umum kondisi daerah yang dimiliki, masalah pokok pembangunan, hasil analisis isu-isu strategis serta mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis yang terjadi seperti globalisasi, otonomi daerah dan sistem demokratisasi maka visi pembangunan Kabupaten Dairi Tahun adalah : Terwujudnya masyarakat Dairi yang beriman, berdaya saing, aman, maju dan sejahtera di dalam kebhinekaan. Visi Pembangunan Kabupaten Dairi tahun mengarah pada tujuan pembangunan yang selama ini dilaksanakan yaitu untuk memberikan kemajuan dan kesejahteraan yang dicapai melalui iman dan ketakwaan terhadap Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 6

10 Tuhan yang Maha Esa serta penciptaan diri (SDM) dan produksi yang berdaya saing, yang diindikasikan dengan tingkat pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, tingginya angka Produk Domestik Regional Bruto(PDRB), tingginya Laju Pertumbuhan Ekonomi, tingginya produktivitas masyarakat dan tingginya nilai investasi pembangunan daerah baik yang berasal dari dalam maupun luar daerah. Dalam mewujudkan visi pembangunan tersebut didapat melalui penerapan 5 (lima) misi pembangunan yaitu : 1. Mewujudkan Masyarakat Dairi yang Semakin Sejahtera 2. Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik 3. Mewujudkan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pemerintahan dengan Ketersediaan Infrastruktur berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kabupaten 4. Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Penggangguran 5. Mewujudkan Pengelolaan Potensi Daerah Bidang Industri Pertanian Rakyat, Kepariwisataan dan Sumber Daya Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Dairi ( ) ialah mewujudkan masyarakat Dairi yang sejahtera, maju dan berdaya saing melalui penciptaan tata pemerintahan yang baik, adanya upaya pembangunan dan pengembangan wilayah, dan pendayagunaan dan pengelolaan potensi daerah. Untuk mencapai tujuan jangka panjang daerah 20 tahun maka sasaran-sasaran jangka panjang ialah sebagai berikut : A. Meningkatnya kemampuan daerah dalam mewujudkan pembangunan di bidang sosial budaya yang diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang akan terus meningkat setiap tahunnya. Diharapkan pada akhir tahun 2025 Indeks Pembangunan Manusia dapat mencapai kisaran kelompok IPM tinggi (>80,0). Pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam jangka panjang dapat dilihat dari adanya peningkatan derajat kesehatan, pengendalian laju penduduk, peningkatan kualitas pendidikan, dan pemberdayaan perempuan dan pemuda. B. Meningkatkan kemampuan daerah dalam mewujudkan pembangunan dibidang ekonomi berupa : 1) Adanya pertumbuhan ekonomi daerah 2) Adanya peningkatan pertumbuhan sektor industri pengelolahan 3) Peningkatan kualitas objek wisata 4) Peningkatan kemandirian, kualitas dan kuantitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 5) Peningkatan prasarana dan sarana jalan, jembatan, irigasi, listrik, air minum, telekomunikasi, dan pelayanan pos 6) Pembangunan kawasan pertanian berupa perwujutan program Pembangunan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan. Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 7

11 C. Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan khususnya bahan makanan pokok secara berkelanjutan yang ditandai dengan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, cukup tersedia, mutu yang baik dan aman untuk dikonsumsi. D. Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan diseluruh wilayah kecamatan. E. Terwujudnya masyarakat Dairi yang bermoral, beretika, beriman dan budaya yang bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, tenang, damai dan aman. F. Terwujudnya lingkungan daerah yang asri dan lestari di seluruh wilayah kabupaten berupa penciptaan ruang berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan, peningkatan kualitas dan kuantitas ruang yang lebih baik dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitarnya serta adanya peningkatan kesadaran industri yang ada agar tidak merusak. Pembangunan tata ruang wilayah untuk jangka panjang lebih diarahkan untuk pencapaian terwujudnya tata ruang wilayah sesuai RTRW Kabupaten, terwujudnya percepatan pembangunan prasarana wilayah daerah dan meningkatkan peran daerah perdesaan. Sebagai indikator tercapainya visi dan misi melalui RPJP Daerah (20 tahun mendatang) diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut : 1. Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera dapat dilihat dari: Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat daerah, Terciptanya masyarakat Dairi yang cerdas, kreatif dan terdidik, Peningkatan keimanan masyarakat daerah dan Terwujudnya masyarakat Dairi yang mandiri. 2. Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik dapat dilihat dari: Meningkatkan kualitas dan kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah sesuai bidang tugasnya melalui pendidikan dan pelatihan, Meningkatkan disiplin Aparatur Pemerintah Daerah, Terwujudnya penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan Perbaikan kualitas birokrasi tercermin dari penerapan pelayanan yang semakin baik, sehingga sosok birokrasi mencerminkan aparatur yang berorientasi kepada pelayanan masyarakat. 3. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur berdasarkan tata ruang wilayah kabupaten ditandai oleh hal-hal berikut: Terlaksananya pembangunan infrastruktur yang sesuai dan dibutuhkan berupa infrastruktur jalan, Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 8

12 infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat yang ditentukan berdasarkan prinsip ekonomi, lokasi, skala usaha dan lain-lain, Terwujudnya penetapan kawasan permukiman penduduk yang asri dan lestari yaitu lingkungan pemukiman terpadu yang tertata baik, sehat dan berkualitas terutama untuk kepentingan pengentasan kemiskinan, Terlaksananya pembangunan dan peningkatan jalan serta membuka daerah terisolir yang berfungsi sebagai akses sentra produksi dan pasar, Terbentuknya sistem kota dan kawasan perdesaan-perkotaan, yang semuanya menyatu secara sinergis menjadi kota pertanian atau agropolitan, Terwujudnya penetapan kawasan budidaya, industri, pariwisata dan kawasan hutan lindung kabupaten. 4. Mewujudkan pembangunan ekonomi kerakyatan untuk mengentaskan kemiskinan dan penggangguran ditandai oleh hal-hal berikut : Terwujudnya peningkatan ekonomi real masyarakat melalui kemandirian masyarakat untuk menjalin kemitraan sinergis dengan pemerintah daerah, swasta dan kelompok peduli setempat dalam upaya penanggulangan kemiskinan, Terciptanya pusat agribisnis melalui pengembangan Sentra Kawasan Produksi (budidaya), pengelolaan dan perdagangan serta terjalinnya kemitraan bersama antara usaha kecil, menengah dan besar dalam upaya peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi rakyat yang kuat, Terwujudnya revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembangunan perdesaan dalam suatu kawasan. 5. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat, kepariwisataan dan sumber daya alam ditandai oleh hal-hal berikut: Terwujudnya peningkatan Sumber Daya Manusia yang optimal yang terutama dilihat dari peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan yang berkualitas dan mampu berdayasaing, Terwujudnya optimasi penggunaan berbagai sumber daya dan kapasitas ekonomi daerah sehingga dapat dihasilkan output maksimum dengan biaya tetap atau biaya minimum dengan output tetap sehingga dapat mendorong pembangunan sektor-sektor lainnya dalam upaya memperkuat struktur ekonomi yang kompetitif, Terwujudnya peningkatan daya saing ekonomi daerah melalui terciptanya produk yang bermutu yang meliputi kualitas, desain dan kemasan produk sesuai dengan keinginan pasar/konsumen dalam maupun luar negeri, Terciptanya peningkatan investasi oleh para investor berupa kemitraan huluhilir ( vertical horizontal integration) yaitu bentuk kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak petani dan industri, Terciptanya keberadaan lembaga pendukung pengembangan produksi yang sangat penting untuk menciptakan produk yang tangguh dan kompetitif. Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 9

13 Untuk mencapai sasaran pokok pembangunan jangka panjang yang dilakukan membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda pembangunan dalam RPJM Daerah. RPJMD ke-1 ( ) kebijakan perencanaan pembangunan yang berlaku berupa Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Dairi. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Dairi yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Dairi yang maju dan sejahtera melalui pengembangan agribisnis yang berdaya saing melalui: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Mewujudkan kepemerintahan yang baik, Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan pertanian dan Meningkatkan pengelolaan potensi daerah. RPJMD ke-2 ( arah kebijakan yang akan dicapai sampai tahun 2014 secara umum ditandai dengan : mantapnya pranata lembaga pendidikan untuk pewujutan tuntas wajib belajar 9 tahun dengan gratis ( pendidikan SD dan SLTP bebas biaya), meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat terutama masyarakat tidak mampu dan terciptanya sarana dan prasarana pendukung ketahanan pangan masyarakat melalui: Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, Pemantapan Ketahanan Pangan dan Peningkatan kualitas kesehatan. RPJMD ke-3 ( ) arah kebijakan yang diterapkan ditunjukan dengan adanya : Penciptaan pembangunan secara menyeluruh, Tercipta dan terpeliharanya kondisi daerah yang aman dan damai, Mantapnya struktur ekonomi dan terwujudnya daya saing, Semakin mantapnya ketersediaan infrastruktur sesuai dengan rencana tata ruang wilayah daerah, dan Terbangunnya infrastruktur teknologi informasi. RPJMD ke-4 ( ) berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan RPJMD ke- 3, maka pada RPJMD ke-4 ditujukan pada : Terwujudnya masyarakat yang semakin mandiri, semakin makmur, sejahtera, berkeadilan dan maju, Hasil pembangunan terus diperkuat atau semakin dimantapkan Terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan ukuran-ukuran yang nyata, Semakin mantapnya lembaga-lembaga dan pranata ekonomi daerah. RPJMD selanjutnya, RPJPD selanjutnya dimulai tahun 2024 berupa pemantapan dari setiap perencanaan pembangunan yang telah dilaksanakan selama perencanaan-perencanaan sebelumnya. Perwujutan pemantapan perencanaan pembangunan ini ditandai dengan terwujudnya pemerataan pembangunan disetiap wilayah yang ada dan sistem birokrasi pembangunan yang efektif dan efisien, terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dari setiap aspek kehidupan dan terciptanyan keharmonisan hidup antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Sehingga capaian yang akan diperoleh pada tahapan ini adalah : Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 10

14 1. Meningkatnya kualitas manajemen pendidikan dan pelayanan kesehatan yang lebih akuntabel, efisien, efektif dan transparan. Sehingga kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik yang ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup masyarakat. 2. Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah dalam pelaksanaan birokrasi. 3. Terwujudnya Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan dengan struktur perekonomian yang kokok yang diperoleh melalui pewujutan lapangan usaha yang berdaya saing sehingga pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat akan meningkat dan mengurangi jumlah penduduk miskin. 4. Terbentuknya struktur perekonomian berlandaskan keunggulan kompetitif melalui pengembangan sektor pertanian dan perdagangan 5. Terwujudnya pemerataan pembangunan disetiap wilayah kecamatan yang ada. Keberhasilan Kabupaten Dairi untuk mewujudkan visi Kabupaten Dairi yang beriman dan takwa, maju, berdayasaing, aman dan sejahtera dalam kebhinekaan yang didukung oleh tata pemerintahan yang baik dapat dicapai apabila semua pemangku kepentingan pembangunan memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan seluruh arah dan strategi pembangunan yang telah ditentukan. ----ooooooo---- Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi 11

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pembentukan Daerah Berdasarkan berbagai dokumen resmi serta penjelasan para pemuka masyarakat di daerah kabupaten Dairi, pemerintah didaerah ini telah ada sebelum tiba penjajahan Belanda di Dairi yaitu sekitar tahun 1852 s/d Dengan Struktur Pemerintahan sebagai berikut : 1. Raja Ekuten atau Takal Aur, sebagai pemimpin satu suak atau yang terdiri dari beberapa kuta (kampung). 2. Pertaki, sebagai Pemimpin satu kuta atau kampung setingkat dibawah Raja Ekuten. 3. Lembaga Adat Sulang Silima, sebagai pembantu Pertaki pada setiap kuta (kampung), yang terdiri dari Perisangisang, Perekurekur, Pertulantengah, Perpunca Ndiadep, Perbettkken. Pembagian struktur pemerintahan dimaksud dilaksanakan berdasarkan hubungan kekerabatan yang erat kaitannya satu sama lain serta kebutuhan sosial budaya masyarakat pada suatu teritorial tertentu atas dasar kekerabatan disebut ulayat. Sesuai struktur tersebut maka Dairi dibagi dalam 5 (lima) Suak/Aur, yaitu : 1. Simsim, meliputi wilayah Salak, Kerajaan, Sitellu Tali Urang Julu, Sitellu Tali Urang Jahe. 2. Keppas, meliputi wilayah Sitellu Nempu, Siempat Nempu, Silima Punggapungga, dan Parbuluan. 3. Pegagan meliputi wilayah Pegagan Julu dan Jehe serta Karo Kampung. Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 1

16 4. Boang, meliputi wilayah Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kajang, Runding dan Singkil. 5. Kalasen, meliputi wilayah Sienem Koden, Manduamas dan Barus. Pada saat Hindia Belanda tiba di Indonesia, wilayah Dairi dipimpin seorang Demang yang disebut Demang Dairi Landen dengan Pusat Pemerintahan di Sibolga yang dipimpin seorang Residen Tapanuli. Sistem ini terus berlangsung hingga proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus Berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1945 dibentuk Komite Nasional Daerah Kabupaten Dairi untuk menjalankan pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati. Berdasarkan Surat Keputusan Residen Tapanuli Dr. Ferdinand Lumbantobing selaku Gubernur Militer Sumatera Timur Nomor 1526 Tanggal 12 September 1947, Tapanuli dibagi menjadi empat kabupaten, yaitu : Sillindung, Humbang, Toba dan Dairi. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948, bahwa semua kabupaten yang dibentuk sejak agresi militer Belanda I dan II harus kembali dilebur kedalam Kabupaten Tapanuli Utara (Silindung, Humbang, Toba dan Dairi). Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi, Pemerintah Pusat menyetujui menjadi otonomi daerah yang terpisah dari Tapanuli Utara, dan berlaku surut sejak 1 Januari 1964, terdiri dari 8 Kecamatan, yaitu : Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Sumbul, Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Tanah Pinem, Kecamatan Siempat Nempu, Kecamatan Silima Punggapungga, Kecamatan Salak dan Kecamatan Kerajaan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 Kabupaten Dairi kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat. Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 2

17 Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dalam setiap tahapan pembangunan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, seluruhnya diarahkan dan difokuskan untuk mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, agar sasaran pelaksanaan pembangunan itu sendiri dapat berlangsung secara terarah, efektif dan menyeluruh serta menyentuh kebutuhan mendasar dari setiap lapisan masyarakat Indonesia. Sistem pemerintahan yang selama ini sangat sentralistik kemudian paska reformasi telah dirubah menjadi sistem pemerintahan yang desentralisasi, dengan harapan agar masing-masing daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dan memberdayakan segala potensi yang dimilikinya serta lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam kerangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance). Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebih baik dibanding keadaan sekarang dimasa depan, berupa perumusan tujuan nasional, regional dan daerah, baik berupa jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan berkelanjutan melalui urutan prioritas, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional, yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Untuk tujuan tersebut, penyelenggaraan pemerintah daerah diharuskan secara tegas dan kongkret untuk merumuskan prioritas strategis sektor, program-program kerja dalam suatu dokumen resmi yang disebut RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dengan jangka waktu 5 tahun dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dengan jangka waktu 20 tahun kedepan. Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 3

18 Penyusunan dokumen ini didasarkan kepada Undang-undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) N omor 25 tahun 2004 sebagai acuan dalam penetapan perencanaan jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan pembangunan tahunan yang akan dilaksanakan. Pemerintah Kabupaten Dairi telah merumuskan program-program dan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dairi. Program-program dan kegiatan tersebut akan dilaksanakan berkelanjutan untuk mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi, memperlambat laju pertumbuhan penduduk, menekan tingkat penggangguran, mengentaskan penduduk miskin, memperluas kesempatan bersekolah, meningkatkan kualitas lingkungan hidup tempat tinggal yang seluruhnya bermuara kepada peningkatan taraf hidup masyarakat. RPJP Daerah merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan yang merupakan jabaran dari tujuan pembangunan yang akan dilaksanakan selama 20 tahun kedepan yang mencakup kurun waktu mulai tahun 2005 hingga tahun 2025 yang meliputi visi, misi dan arah pembangunan Kabupaten Dairi yang disusun melalui pendekatan partisipatif yaitu melibatkan seluruh unsur stakeholder. Kegiatan penyusunan RPJPD ini merupakan proses mengidentifikasi, menganalisa dan memprediksi kondisi umum, sosial budaya, pemerintahan, potensi daerah yang berbentuk sumber daya alam, sumber daya ekonomi, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang ada. RPJP Daerah sepenuhnya mengacu pada RPJP Provinsi Sumatera Utara Tahun yang ditetapkan melalui Perda Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 dengan tetap memperhatikan potensi, capaian/keberhasilan dan permasalahan daerah Kabupaten Dairi dan diharapkan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Dairi, akan menjadi terpadu dan sinergis dengan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Perencanaan Pembangunan Propinsi Sumatera Utara. Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 4

19 Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Penyusunan RPJP Daerah dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, yang mana menurut peraturan tersebut, dalam proses penyusunan RPJP Daerah sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam jangka panjang dilakukan dengan tetap memperhatikan hal-hal berikut : RPJP Daerah mengacu kepada RPJPD Provinsi Sumatera Utara. RPJP Daerah menjaring seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan mulai dari dusun/desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten melalui mekanisme Musrenbang di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, lebih lanjut menjelaskan bahwa setelah proses penyusunan RPJP Daerah selesai maka RPJP Daerah ini sebelum ditetapkan sebagai Peraturan Daerah Kabupaten Dairi harus terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Gubernur cq. Bappeda Provinsi Sumatera Utara. RPJP Daerah memerlukan analisis secara bertahap yang setiap tahapnya membutuhkan metode analisis, yang meliputi : Tahap Pertama : Penyiapan Data dan Informasi Penyiapan data dan informasi merupakan pengumpulan data dan informasi yang menggambarkan Prediksi Kondisi Umum Daerah. Data dan informasi yang diperlukan meliputi data dan informasi mengenai kondisi : geomorfologi dan lingkungan hidup, demografi, ekonomi dan sumber daya alam, prasarana dan sarana, dan pemerintahan. Tahap Kedua : Penyusunan Rancangan Awal RPJP Daerah. Rancangan Awal RPJP Daerah merupakan rumusan gambaran awal rencana pembangunan jangka panjang daerah. Rumusan ini diperoleh dari hasil analisis data dan informasi daerah yang telah dikumpulkan. Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 5

20 Tahap Ketiga : Sosialisasi dan Konsultasi Publik Sosialisasi dan konsultasi publik yang diselenggarakan berupa kegiatan menjaring aspirasi berupa sarana, tanggapan dan rekomendasi dari seluruh stakeholder yang ada. Hasil jaring aspirasi ini akan dilanjutkan pada tahap musyawarah perencanaan pembangunan. Tahap Keempat : Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Dairi Musrenbang diselenggarakan sebagai ajang menyampaikan serta menjaring aspirasi atau masukan dari seluruh lapisan yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan baik lapisan masyarakat, pemerintah, dunia usaha ataupun lembaga-lembaga lainnya. Sehingga setelah ditetapkan sebagai dokumen rencana pembangunan, proses implementasi dan pengawasannya pun menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Tahap Kelima : Penyusunan Rancangan Akhir RPJP Daerah Semua masukan dan komitmen yang diperoleh melalui musrenbang yang diperoleh dari hasil sosialisasi, konsultasi publik dan jaring aspirasi serta saran yang diberikan, dirangkum menjadi satu dalam upaya penyempurnaan Rancangan RPJP Daerah yang telah disusun untuk mendapatkan Rancangan Akhir yang siap untuk ditetapkan sebagai Peraturan Daerah Kabupaten Dairi. Tahap Keenam ; Penetapan Perda tentang RPJP Daerah Rancangan Akhir RPJP Daerah beserta lampirannya disampaikan kepada DPRD Kabupaten Dairi untuk diproses lebih lanjut menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Dairi. Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 6

21 Mekanisme Tatacara Penyusunan RPJP Daerah yang disusun berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri 050/2020/SJ di gambarkan sebagai berikut : RPJPD Provinsi Sumatera Acuan Rancangan Visi, Misi, dan Arah Pembangunan Saran, Tanggapan, Rekomendasi Stakeholder Rumusan Hasil Kesepakatan & Komitmen Prediksi Kondisi Umum Daerah Rancangan Awal RPJPD Rancangan Akhir RPJPD Geografis Pemerintahan Umum & Aparatur Sosial Budaya Perekonomian Prasarana dan Sarana Daerah Indeks Pembangunan Manusia Merumuskan Gambaran Awal dari RPJP Daerah Sosialisasi, Konsultasi Publik dan Jaringasmara Musrenbang Jangka Panjang Daerah Visi Misi Arah Pembangunan Arah Umum Arah Fungsi/Wilayah Rancangan Arah Pembangunan Penetapan Perda tentang RPJPD Rencana Tata Ruang Perda Tentang RPJP Daerah Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 7

22 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Dairi adalah untuk memberikan arah bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Dairi serta dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan daerah yang telah disepakati bersama dalam berbagai program pembangunan daerah yang terpadu, fokus dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Tujuan RPJP Daerah Kabupaten Dairi adalah sebagai arah pembangunan daerah selama jangka waktu 20 tahun, sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, menjadi acuan bagi bakal calon kepala daerah dalam merumuskan visi, misi dan prioritas pembangunan yang ditawarkan dalam kampanye, serta sebagai pedoman penilaian pelaksanaan pembangunan daerah selama 20 tahun Landasan Hukum Landasan idiil RPJP Daerah adalah Pancasila dan landasan konstitusional Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan pembangunan yang dilakukan, yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi (Lembar an Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2689); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 8

23 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 9

24 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 12); 17. Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Utara tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Nomor, Tambahan Lembaran Daerah Nomor ); Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 10

25 18. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 08 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Dairi Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2004 Nomor 12); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 07 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2006 Nomor 07); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Dairi (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2008 Nomor 02); 21. Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor Tahun 2009 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Dairi (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2009 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 149) Hubungan RPJP Daerah Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Pembangunan yang dilakukan diperuntukan untuk memperkuat keutuhan Negara Republik Indonesia secara umum dan wilayah kabupaten secara khusus melalui menciptaan masyarakat kabupaten yang makmur, sejahtera secara adil dan merata. Oleh karena itu, RPJP Daerah disusun dengan berpedoman kepada RPJPD Provinsi Sumatera Utara dengan tetap memperhatikan kondisi daerah yang dapat digunakan sebagai potensi pembangunan, dokumen rencana tata ruang wilayah dan rencana strategik Kabupaten Dairi. Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 11

26 1.5. Sistematika Penulisan Dokumen RPJP Daerah Tahun disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan terdiri atas : 1. Latar Belakang (latar belakang pembentukan daerah; pengertian RPJP Daerah; dan proses penyusunan RPJPD daerah). 2. Maksud dan Tujuan (Menjabarkan maksud dan tujuan dari penyusunan RPJP Daerah). 3. Landasan Hukum (Undang -Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Daerah). 4. Hubungan RPJP Daerah Kabupaten Dairi Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya (Mengacu p ada arah pembangunan pada RPJP Provinsi Sumatera Utara dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten). 5. Sistematika Penulisan ( merupakan uraian pokok bahasan dalam penulisan RPJP Daerah Kabupaten Dairi). Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah terdiri atas : Kondisi geografis, pemerintahan umum dan aparatur, kondisi sosial budaya, kondisi perekonomian, prasarana dan sarana daerah dan Indeks Pembangunan Manusia. Bab III Analisis Isu-isu Strategis merupakan analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal, faktor-faktor kunci keberhasilan dan sasaran. Bab IV Visi dan Misi Daerah terdiri atas uraian Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Dairi Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 12

27 Bab V Arah Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Dairi Tahun terdiri atas : 1. Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang 2. Arah Pembangunan Jangka Panjang 3. Tahapan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Bab VI Kaidah Pelaksanaan berupa : uraian mengenai kaidah pelaksanaan pembangunan jangka panjang daerah. Bab VII Penutup berupa : uraian kata-kata penutup. Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi 13

28 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Kondisi Geografis Kabupaten Dairi terletak pada gugus Dataran Tinggi Bukit Barisan, berada di Bagian Barat Daya Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.927,80 Km². Secara astronomi terbentang antara 98º00-98º30 Bujur Timur (BT) dan 2º15-3º00 Lintang Utara (LU), dengan batas-batas wilayah: Sebelah Utara : Kabupaten Karo Sebelah Timur : Kabupaten Samosir Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat Sebelah Barat : Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi ketinggian antara meter di atas permukaan laut. Iklim sub tropis terjadi pada daerah ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut, iklim tropis pada daerah ketinggian meter di atas permukaan laut dan iklim dingin pada daerah ketinggian di atas meter dari permukaan laut. Luas Kabupaten Dairi dengan Topografi yang variatif dengan kelerengan lahan sebagai berikut: Datar Berombak Bergelombang Curam Terjal : Ha : Ha : Ha : Ha : Ha Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 14

29 Sedangkan luas Kabupaten Dairi berdasarkan penggunaan lahan, terdiri dari: Pekarangan/Bangunan : Ha Lahan Sawah : Ha Tegalan/Kebun : Ha Ladang/Huma : Ha Perkebunan : Ha Kolam : 87 Ha Ladang yang tidak diusahakan : Ha Padang rumput pengembalaan : Ha Hutan : Ha Lain-lain : Ha kondisi umum geografis wilayah kabupaten dalam masa 20 tahun kedepan akan mengalami perubahan jika pemerintah dan masyarakat tidak melakukan pemeliharaan terhadap lingkungan hidupnya. Kemungkinan yang terjadi adanya peningkatan suhu udara karena meningkatnya polusi udara akibat bertambahnya jumlah dan aktivitas penduduk, adanya penebangan hutan secara liar, pencemaran terhadap wilayah perairan oleh limbah industri maupun masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya krisis air bersih. 2.2 Pemerintahan Umum dan Aparatur Reformasi birokrasi yang telah dilakukan melalui berbagai kegiatan dirasakan masih memerlukan penyempurnaan. Dari sisi internal, berbagai faktor seperti demokrasi dan desentralisasi dari segi internal birokrasi itu sendiri, masih berdampak munculnya berbagai permasalahan dan perlu solusi pemecahannya. Sedangkan dari sisi eksternal, faktor globalisasi, k e m a j u a n teknologi informasi juga akan kuat berpengaruh terhadap penetapan alternatif-alternatif kebijakan publik. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 15

30 Faktor demokratisasi berdampak dengan makin meningkatnya tuntutan akan p e n a t a a n k e l e m b a g a a n, kebijakan publik, yang bermuara kepada meningkatnya penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) seperti transparansi, akuntabilitas, kesetaraan gender, penegakan supremasi hukum, pelayanan prima kepada masyarakat, semua dinamika tersebut bermuara kepada pengambilan keputusan kebijakan publik yang berorientasi kepada peningkatan kualitas pelayanan menuju penerapan standar pelayanan yang semakin prima. Dari sisi reformasi birokrasi, berbagai permasalahan yang dihadapi menyangkut ; pelanggaran disiplin, rendahnya kinerja sumber daya aparatur; penataan kelembagaan, manajemen pemerintahan. Faktor globalisasi dan perkembangan teknologi informasi merupakan tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan Pemerintahan untuk upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (Clean and Good Governance). Hal tersebut terkait dengan meningkatnya dinamika hak-hak politik, ekonomi, sosial budaya, trend konsumerisme, teknologi tinggi, teknologi tepat guna, pemanasan global, pencemaan lingkungan h i d u p, dinamika tersebut seolah m enembus batas daerah dan negara, yang berdampak positif dan negatif. Faktor-faktor ekologis tersebut diatas mengharuskan pemerintah mengadakan perubahan paradigma (Chang e), baik pada tataran kebijakan, program maupun penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang berorientasi kepada pelayanan publik yang semakin berkualitas. Kebijakan yang diperlukan adalah membutuhkan penyempurnaan kualitas aparatur negara, yang berkemampuan keterampilan teknis, responsif, aspiratif, berdaya saing yang didukung oleh sarana prasarana pemerintahan untuk dapat menjawab tuntutan perubahan tersebut diatas, sedang kondisi sarana prasarana pemerintahan masih sangat terbatas mulai dari tingkat Kabupaten sampai dengan Desa / Kelurahan. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 16

31 Dalam upaya memperlancar Administrasi Pemerintahan di Kabupaten Dairi telah dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdiri dari : 1 Sekretariat Daerah/Setwan, 3 Badan, 1 Inspektorat, 13 Dinas, 6 Kantor, 1 RSU, 1 Akedemi Keperawatan, 15 Kecamatan, 8 Kelurahan dan 161 Desa sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Daerah serta Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 02 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Akedemi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Dairi. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Pemerintah Kabupaten Dairi sampai dengan tahun 2008 mencapai orang dengan latar belakang pendidikan dan keterampilan sebagai mana disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Kab. Dairi Tahun 2008 Menurut Pendidikan No Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan (Orang) 1 SD SLTP SLTA D-I D-II D-III S S S Total Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 17

32 tabel dapat dilihat bahwa jumlah pegawai lebih banyak perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki. Bila dilihat dari segi tingkat pendidikan maka perbandingannya sangat bervariasi pada seluruh tingkat pendidikan. Tabel 2.2 Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Golongan No. Golongan Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah (orang) 1. I II III IV Jumlah Tabel 2.3 Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Eselon No. Golongan Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah (orang) 1. I IIa 1-1 IIb IIIa IIIb IVa IVb Jumlah Dari tabel dapat dilihat bahwa pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan struktural ada sebanyak 597 orang yang terdiri laki-laki sebanyak 74,71% dan perempuan sebanyak 25,30%. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 18

33 Pemerintahan umum dan aparatur kabupaten dalam masa 20 tahun berupa terciptanya mekanisme pemerintahan yang lebih baik dengan penerapan tata kepemerintahan yang baik dan bersih serta didukung oleh aparatur yang berkualitas baik dari etika, kemampuan dan moral, sehingga roda pemerintahan yang dijalankan dapat fokus kearah penciptaan kemakmuran yang lebih menyeluruh merata disetiap wilayah kecamatan yang ada di dalam kabupaten. 2.3 Kondisi Sosial Budaya Kependudukan Penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Dairi adalah heterogen, yang terdiri dari etnis Pakpak, Toba, Karo, Simalungun dan Mandailing, Nias, Minangkabau, Cina, Jawa, Aceh dan lain-lain. Penduduk tersebut tersebar pada semua kecamatan, sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini. No Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun Kecamatan T a h u n Sidikalang Sitinjo Berampu Parbuluan Sumbul Silahisabungan Silimapunggapungga Lae Parira Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tigalingga Gunung Sitember Pegagan Hilir Tanah Pinem J u m l a h Sumber : BPS, Dairi Dalam Angka Tahun Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 19

34 Pertumbuhan penduduk pada empat tahun terakhir adalah fluktuatif sebagaimana dapat terlihat pada tabel tersebut di atas. Selanjutnya akan disajikan data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin. Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2007 (Tahun 2008) No Kecamatan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Sidikalang Sitinjo Berampu Parbuluan Sumbul Silahisabungan Silimapunggapungga Lae Parira Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tigalingga Gunung Sitember Pegagan Hilir Tanah Pinem J u m l a h Sumber : BPS, Dairi Dalam Angka Tahun 2007 Perbandingan jumlah penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2007 antara lakilaki dan perempuan hampir sebanding, dimana laki-laki sebesar 49,85 persen sedangkan perempuan sebesar 50,15 persen. Pada saat ini laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,01 sehingga jika diprediksikan pada tahun 2010 jumlah penduduk menjadi jiwa, tahun 2015 menjadi jiwa dan 2025 jumlah penduduk akan menjadi jiwa. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 20

35 2.3.2 Pendidikan Potensi sumber daya manusia yang besar dapat menjadi faktor produksi yang efektif tetapi dapat pula sebagai beban pembangunan. Dikatakan sebagai faktor produksi yang efektif apabila dapat meningkatkan produktifitas. Produktifitas sumber daya manusia dapat meningkat apabila memenuhi syarat, antara lain tingkat pendidikan, keterampilan/keahlian, kreativitas, motivasi, berdisiplin yang tinggi dan derajat kesehatan yang baik. Sedangkan sumber daya manusia dapat menjadi beban pembangunan apabila sumber daya tersebut tidak dapat memanfaatkan kemampuannya untuk memberikan nilai tambah. Kabupaten Dairi dengan jumlah penduduk yang besar telah memiliki modal sumber daya. Permasalahannya adalah bagaimana agar jumlah penduduk yang demikian besar itu dapat digerakkan menjadi sumber daya yang produktif. Manusia pembangunan yang produktif adalah manusia yang mempunyai etos kerja yang tinggi dan memiliki sikap, berbudi luhur, terampil, dan percaya kepada kemampuan diri sendiri dan selalu memandang hari esok dengan gairah dan optimis. Dengan demikian di antara Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan (buatan manusia atau sumber daya hasil teknologi) dapat dipadukan dan manusia merupakan kunci keberhasilan. Bila dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah, pada tahun 2008 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sebesar 111,11 %, SMP sebesar 99,69 % dan SMA/SMK sebesar %. Sedangkan APM untuk SD sebesar 99,34 %, SMP sebesar 76,28%, dan SMA/SMK sebesar 63,62 %. Persentase kelulusan SD/MI sebanyak 99,00 %, SMP/MTs sebanyak 98,26 % dan untuk SMA/SMK sebanyak 96,20 %. Jumlah buta aksara pada usia 10 tahun ke atas sebanyak orang. Untuk melihat jumlah sekolah pada semua tingkatan, berikut ini akan disajikan tabel jumlah sekolah. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 21

36 Tabel 2.6. Jumlah Sekolah SD, SLTP dan SLTA Negeri dan Swasta Kabupaten Dairi Tahun 2008 SD / MI SLTP SLTA No Kecamatan SD N SD S M I N M I S JLH S M P N S M P S M T s N M Ts S JLH S M A N S M A S M A N M A S S M K N S M K S JLH 1 Sidikalang Sitinjo Berampu Parbuluan Sumbul Silahisabungan Silimapungga-pungga Lae Parira Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tigalingga Gunung Sitember Pegagan Hilir Tanah Pinem JUMLAH Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi Dari tabel terlihat bahwa Sekolah Dasar Umum telah merata di seluruh Kecamatan, namun fasilitas pendidikan SLTP Umum masih sangat variatif di seluruh kecamatan, SLTP terbanyak berada di Kecamatan Sidikalang diikuti dengan Kecamatan Sumbul. Untuk ketersediaan sekolah pada tingkat SLTA juga demikian, terbanyak ada di Kecamatan Sidikalang dan diikuti dengan Kecamatan Sumbul. Berikut ini akan disajikan tabel jumlah murid dan guru dari setiap jenjang pendidikan di lima belas kecamatan. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 22

37 No Kecamatan Tabel 2.7. Jumlah Murid-Guru SD, SLTP dan SLTA Negeri dan Swasta Kabupaten Dairi Tahun 2008 SD/MI SLTP SLTA JUMLAH Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru 1 Sidikalang Sitinjo Berampu Parbuluan Sumbul Silahisabungan Silimapungga-pungga Lae Parira Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tigalingga Gunung Sitember Pegagan Hilir Tanah Pinem JUMLAH Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2009 Catatan : - Guru terdiri dari Guru PNS dan Non PNS - SD/MI Negeri/Swasta - SMP/MTS Negeri/Swasta - SLTA : SMA/SMK/MA Negeri/Swasta Dari tabel diketahui bahwa perbandingan antara guru dengan jumlah siswa untuk tingkat Sekolah Dasar adalah 1 dibanding dengan 16, untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah 1 dibanding dengan 14 dan untuk tingkat Sekolah Lanjutan Atas adalah 1 dibanding dengan 15. Jumlah tenaga pengajar baik PNS maupun Non PNS untuk semua tingkatan tahun 2008 adalah: Guru SD orang, Guru SMP sebanyak orang dan Guru SLTA sebanyak 1059 orang. Diantara guru tersebut yang telah lulus sertifikasi sebanyak 182 orang. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 23

38 Dimasa yang akan data, semua anak usia sekolah yang ada mulai tingkat dasar sampai tingkat menengah atas dapat bersekolah dengan mutu pendidikan yang lebih baik serta adanya kemampuan siswa untuk menikmati kecanggian jaringan internet sebagai jendela informasi dunia, dan nilai ujian nasional siswa sekolah akan dapat semakin ditingkatkan lagi Kesehatan Keadaan kesehatan penduduk merupakan salah satu modal bagi keberhasilan pembangunan bangsa, dengan penduduk yang sehat, pembangunan diharapkan dapat berjalan dengan baik. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain angka kesakitan, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan dan usia harapan hidup. Di Kabupaten Dairi pada tahun 2008 angka kesakitan sebesar 212,6 per 1000 penduduk, angka kematian bayi sebesar 16,00 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan sebesar 280,4 per kelahiran hidup dan usia harapan hidup sebesar 66,1 tahun untuk itulah peningkatan pelayanan kesehatan serta fasilitas pendukung, obat-obatan, tenaga medis masih perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas dengan demikian berbagai jenis penyakit dan penyakit menular diupayakan untuk dicegah dan diobati (preventif dan curative). Tabel 2.8 Sepuluh Jenis Penyakit Terbanyak di Kabupaten Dairi Tahun 2008 No. Jenis Penyakit Jumlah (Kasus) 1. SUSP Koch Pulmonum (TBC) BRONCO COPD 2 ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) Diare Hipertensi Penyakit Jantung Diabetes Melitus Rematik, Penyakit Otot Penyakit Kulit Malaria Klinis Kecacingan JUMLAH Sumber ; Dinas Kesehatan Kab Dairi dan RSUD Sidikalang tahun 2008 Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 24

39 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari sepuluh jenis penyakit terbanyak di Kabupaten Dairi yang tertinggi adalah penyakit TBC, data ini berasal dari pasien yang berobat jalan dan rawat inap di Puskesmas maupun di RSUD Sidikalang. T a b e l 2. 9 F a s i l i t a s K e s e h a t a n T a h u n N o Kecamatan RSU Puskesmas Pustu Poskesdes Posyandu P r a k t e k / K l i n i k Dokter Toko Obat/ Apotik Berijin 1 Sidikalang Sitinjo Berampu Parbuluan Sumbul Silahisabungan Silimapungga-pungga Lae Parira Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tigalingga Gunung Sitember Pegagan Hilir Tanah Pinem Bidan J u m l a h Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penyebaran fasilitas kesehatan telah cukup memadai di setiap Kecamatan, namun fasilitas pendukung masih dirasakan kurang. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 25

40 Tabel 2.10 Kondisi Tenaga Kesehatan Tahun 2008 N o Kecamatan Dokter P e r a w a t Bidan Spesialis Umum Gigi Umum Gigi Gizi 1 Sidikalang Sitinjo Berampu Parbuluan Sumbul Silahisabungan Silimapungga-pungga Lae Parira Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tigalingga Gunung Sitember Pegagan Hilir Tanah Pinem RSU J u m l a h Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Dairi dan RSUD Sidikalang. Penyebaran tenaga kesehatan di Kabupaten Dairi di setiap kecamatan belum merata, terutama untuk dokter gigi, tenaga farmasi dan analis belum cukup dan masih ada yang belum tersedia di beberapa puskesmas, sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang terbanyak terdapat di Kecamatan Sidikalang Laju pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi tingkat fertilitas. Selain itu usia perkawinan juga berpengaruh terhadap stabilitas suatu keluarga, terhadap kesehatan diri sendiri dan terhadap anak yang dilahirkan. Usia perkawinan yang di bawah umur (di bawah umur 17 tahun) untuk wanita, di Kabupaten Dairi kasusnya lebih kecil bila dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sumatera Utara (3,63 persen dan 9,32 persen). Pada umumnya wanita di Kabupaten Dairi kebanyakan kawin pada usia tahun. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 26

41 Tenaga Kerja Kabupaten Dairi termasuk daerah agraris, ini terlihat dari besarnya persentase pekerja di sektor pertanian (sekitar 83,53 persen), hal ini sebanding dengan pembentukan PDRB Kabupaten Dairi sebagai penyumbang terbesar adalah sektor pertanian. Sektor lain yang banyak menampung tenaga kerja adalah sektor perdagangan (sekitar 7,4 9 persen) dan sektor jasa (sebesar 4,31 persen). Sejalan dengan sektor pekerjaan yang ditekuni, maka tingkat ketrampilan dirasakan masih rendah. Tingkat optimalisasi atau produktifitas seorang pekerja dalam bekerja dapat dilihat dari jam kerja dan ketrampilannya. Diasumsikan semakin banyak jam kerja yang dihabiskan seorang pekerja dalam seminggu akan berbanding lurus dengan besarnya produksi atau pendapatan yang diperolehnya. Rata-rata jam kerja pekerja di Kabupaten Dairi adalah 35,55 jam sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara mencapai 42,11 jam. Jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja sebanyak 82,89 persen; penganggur sebanyak 1,907 persen; yang sekolah sebanyak 10,14 persen; mengurus rumah tangga sebanyak 2,26 persen dan yang lainnya sebanyak 2,74 persen. Sedangkan jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja berdasarkan pendidikan yang berumur di atas 15 tahun adalah yang tidak/belum pernah sekolah sebanyak 1,95 persen; Tidak/belum tamat SD sebanyak 13,77 persen; SD sebanyak 32,39 persen; SLTP sebanyak 27,66 persen; SLTA sebanyak 21,31 persen dan sisanya adalah angkatan kerja yang tamatan dari perguruan tinggi. Jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha utama terdiri dari, Pertanian sebanyak 83,53 persen; Pertambangan dan Penggalian sebanyak 0,60 persen; Industri Pengolahan sebanyak 1,49 persen; Listrik, gas dan Air Bersih sebanyak 0,07 persen; Bangunan sebanyak 1,07 persen; Perdagangan, Hotel dan Restoran sebanyak 7,49 persen; Pengangkutan dan Komunikasi sebanyak 1,44 persen dan Jasa-jasa sebanyak 4,31 persen. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 27

42 Angka Kemiskinan Kabupaten Dairi merupakan salah satu daerah tertinggal diantara 199 Kabupaten tertinggal di Indonesia. Hal ini terkait dengan jumlah desa tertinggal di Kabupaten Dairi dari 169 desa terdapat 95 desa tertinggal sedangkan jumlah penduduk miskin berdasarkan jumlah penerima BLT sebanyak kk, berdasarkan peserta Jamkesmas sebanyak jiwa dan berdasarkan penerima Raskin sebanyak kk. Jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Dairi pada tahun 2005 sebanyak rumah tangga dan berdasarkan pendataan sosial ekonomi jumlah rumah tangga miskin sebanyak rumah tangga sedangkan pada tahun 2007 jumlah rumah tangga miskin mengalami penurunan menjadi rumah tangga sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 2.11 Jumlah Rumah Tangga Miskin per Kecamatan No Kecamatan Pendataan Sosial Ekonomi Tahun 2005 Tahun 2007 RT RT Miskin RT RT Miskin 1 Sidikalang+Sitinjo Berampu Sumbul Parbuluan Silahisabungan Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Silima Pungga-pungga Lae Parira Tigalingga Gunung Sitember Pegagan hilir Tanah Pinem Jumlah Sumber : BPS Kab.Dairi Tahun 2005 dan 2007 Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 28

43 2.4. Kondisi Perekonomian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhi r mengalami kenaikan rata-rata per tahun 11,61% yaitu dari Rp 1,83 trilliun tahun 2003 menjadi Rp 2,86 trilliun pada tahun PDRB atas dasar harga konstan (ADHK 2000) mengalami kenaikan rata-rata per tahun 4,99% yaitu dari Rp 1,47 trilliun pada tahun 2003 menjadi Rp 1,79 trilliun di tahun Tabel 2.12 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi Tahun (Jutaan Rupiah) No PDRB ADHB , , , , ,81 2 ADHK , , , , ,45 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi (PDRB tahun ) Struktur Perekonomian Daerah Selama periode tahun , kontribusi sektor primer cenderung terus mengalami penurunan yaitu dari 71,14% pada tahun 2003 menjadi 63,19% tahun 2007; sebaliknya kontribusi sektor sekunder terus mengalami kenaikan yaitu dari 4,62% pada tahun 2003 menjadi 5,18% pada tahun 2007; sedangkan kontribusi sektor tersier juga mengalami kenaikan yaitu dari 24,24% pada tahun 2003 menjadi 31,64% tahun Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 29

44 Tabel 2.13 Struktur Perekonomian Kabupaten Dairi Tahun No Kelompok Sektor Kontribusi Terhadap PDRB (%) Primer 71,14 69,92 67,89 65,35 63,19 a. Pertanian 71,06 69,84 67,81 65,27 63,11 b. Pertambangan & Penggalian 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 2 Sekunder 4,62 4,69 4,82 5,01 5,18 a. Industri Pengolahan 0,35 0,36 0,37 0,39 0,41 b. Listrik, Gas & Air Bersih 0,42 0,42 0,42 0,41 0,40 c. Bangunan 3,85 3,91 4,03 4,21 4,37 3 Tersier 24,24 25,41 27,29 29,65 31,64 a. Perdagangan, Hotel & 12,57 13,18 13,76 14,45 15,09 Restoran b. Pengangkutan dan 3,49 3,61 4,24 5,03 5,46 Komunikasi c. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,33 1,39 1,46 1,55 1,66 d. Jasa-jasa 6,85 7,23 7,83 8,62 9,43 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi (PDRB menurut lapangan usaha tahun ). Sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Dairi selama periode tahun adalah sektor pertanian, diikuti dengan sektor perdagangan, jasa-jasa dan pengangkutan-komunikasi PDRB Perkapita PDRB perkapita menurut harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun mengalami peningkatan, demikian juga dengan PDRB per kapita menurut Harga Konstan tetap mengalami peningkatan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 30

45 Tabel 2.14 PDRB Perkapita Kabupaten Dairi Tahun (Dalam Rupiah) No PDRB ADHB ADHK Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Dairi selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan berfluktuasi, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian, baik di tingkat nasional, regional maupun domestik belum menunjukkan adanya stabilitas perekonomian agregat. No Tabel 2.15 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi Atas Dasar Harga Konstan Tahun Lapangan Usaha T a h u n Pertanian 3,76 5,50 4,80 3,04 2,91 2 Pertambangan 3,45 3,26 3,64 3,82 3,85 3 Industri Pengelohan 4,84 5,13 5,28 5,25 5,98 4 Listrik, Gas, Air Minum 6,80 8,36 6,96 3,27 4,48 5 Bangunan 2,88 3,11 3,70 3,90 5,25 6 Perdagangan, Hotel dan 7,28 7,24 7,51 8,27 10,10 Restoran 7 Pengangkutan, Komunikasi 6,12 6,94 5,96 6,56 7,68 8 Keuangan, Sewa, Jasa 3,34 3,73 3,23 3,58 5,76 Perusahaan 9 Jasa-jasa 6,71 7,81 7,75 8,46 14,09 Laju Pertumbuhan 4,47 5,83 5,34 4,28 5,03 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 31

46 Tabel 2.16 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun No Lapangan Usaha T a h u n Pertanian 8,79 10,35 8,85 6,67 8,33 2 Pertambangan 12,29 10,48 12,53 12,54 13,90 3 Industri Pengelohan 14,83 15,69 17,27 15,82 16,25 4 Listrik, Gas, Air Minum 27,03 11,19 12,63 8,73 7,67 5 Bangunan 13,98 14,11 15,40 15,70 16,32 6 Perdagangan, Hotel dan 17,09 17,71 17,10 16,34 17,05 Restoran 7 Pengangkutan, Komunikasi 14,97 16,17 31,78 31,39 21,73 8 Keuangan, Sewa, Jasa 15,18 17,16 17,65 17,73 19,98 Perusahaan 9 Jasa-jasa 15,31 18,41 21,54 21,88 22,63 Laju Pertumbuhan 10,78 12,29 12,11 10,82 12,04 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi Pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga berlaku pada tahun 2004 sampai tahun 2006 mengalami penurunan, penurunan ini terjadi pada lapangan usaha pertanian yang mengalami pengurangan hasil panen dikarenakan kondisi cuaca yang tidak baik yang akhirnya mempengaruhi hasil panen dan lapangan usaha listrik dan air yang mengalami defisit sumber sehingga dilakukan penghematan. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 32

47 Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Dairi dikaruniai oleh Tuhan Maha Pencipta tanah yang subur, alam yang indah dan iklim yang sejuk. Semua ini menyimpan potensi kekayaan alam yang besar terutama potensi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan dan pariwisata. Untuk kondisi saat ini, berbagai potensi yang tersedia belum terolah seluruhnya secara maksimal, sehingga masih perlu upaya kerja keras melalui program-program kerja yang jelas, sehingga potensi tersebut dapat diefektifkan. Penduduk Kabupaten Dairi umumnya hidup dan ditopang dari Sektor Pertanian, hal ini didukung oleh faktor alam dan lingkungan yang ada, namun pengelolaannya masih secara tradisional. Kesamaan agroklimat, kultur budaya dan komoditas menjadikan wilayah ini menjadi kawasan yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi Sumatera Utara. Perannya yang cukup signifikan di sektor pertanian tidak terlepas dari adanya sinergis dan saling ketergantungan dengan wilayah lainnya, sehingga keterkaitan ini merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Komoditas pertanian yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kabupaten Dairi sangat beragam dan memiliki komoditas tertentu sebagai andalan yang dikenal sebagai komoditas unggulan daerah. Konsep kawasan agropolitan yang didasarkan kesamaan agroklimat dan adanya komoditas unggulan tersebut merupakan dasar menjadikan Kabupaten Dairi sebagai Kawasan Agropolitan. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 33

48 No Komoditi Tabel 2.17 Produksi Pertanian/Perkebunan Tahun Tahun (TON) Padi Sawah/Gogo , , , ,74 2 Ubi Kayu 3.376, , , ,60 3 Ubi Jalar 4.452, , , ,90 4 Jagung , , , ,20 5 Kacang Tanah 3.972, , , ,55 6 Kentang Cabai 1.045,50 981, , ,88 8 Tomat Kubis ,50 10 Bawang ,50 11 Pepaya 15,64 15,68 2,66 16,41 12 Pisang 1.356,1 591,28 291,62 433,87 13 Jeruk 1.041, ,02 666, ,07 14 Durian 1.905, , , ,69 15 Gambir ,99 354,4 16 Kopi , , Kemiri , Kelapa ,50 388,07 378,55 19 Lada 60,5 60, ,13 20 Jahe Vanilli , ,95 22 Nenas 626,71 636,15 14,25 636,17 23 Alpukat 522,21 527,68 150,40 537,34 24 Coklat 19, ,20 154,5 25 Nilam 7,03 1,06 7,17 9,16 26 Kulit Manis 1.878,5 305,50 323,95 319,95 Sumber; BPS, Dairi dalam Angka Tahun 2004,2005,2006 dan 2007 Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 34

49 Komoditi pertanian-perkebunan tersebut belum mampu menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Dairi untuk jauh lebih maju dibandingkan dengan produksi hasil pertanian-perkebunan daerah lain. Tabel 2.18 Populasi Ternak Tahun Tahun (Ekor) No Komoditi Kerbau Sapi/Lembu Babi Kambing Ayam Itik/Bebek Sumber : BPS, Dairi Dalam Angka Tahun 2004 s/d Tahun 2007 Kabupaten Dairi juga memiliki potensi yang cocok untuk pengembangan peternakan, namun peternakan di Kabupaten Dairi belum begitu berkembang dan pengelolaannya masih tergolong tradisional dan perorangan. Tabel 2.19 Produksi Ikan Air Tawar Tahun No Uraian Tahun (Ton) Ikan Mas ,6 559,3 2 Nila Merah ,5 116,3 3 Nila Hitam ,9 379,1 4 Mujahir 48 54,5 28,5 5 Lele ,7 6 Ikan Lain Jumlah , Sumber: BPS, Kabupaten Dairi Dalam Angka, Tahun Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 35

50 Kabupaten Dairi juga memiliki potensi yang cocok untuk pengembangan perikanan, namun perikanan di Kabupaten Dairi belum begitu berkembang dan pengelolaannya masih tergolong tradisional dan perorangan Pariwisata Kabupaten Dairi dikaruniai oleh Tuhan Maha Pencipta tanah yang subur, alam yang indah dan iklim yang sejuk. Semua ini menyimpan potensi kekayaan alam yang besar yang dapat digali menjadi salah satu sumber kesejahteraan masyarakat, di samping potensi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan potensi pariwisata juga merupakan asset yang perlu digali. Untuk kondisi saat ini, berbagai potensi yang tersedia belum terolah seluruhnya secara maksimal, sehingga masih perlu upaya kerja keras melalui program-program kerja yang jelas, sehingga potensi tersebut dapat diefektifkan. Diwah ini dapat kita lihat tabel objek wisata yang ada di Kabupaten Dairi : Tabel 2.20 Potensi/Objek Wisata dan Lokasi Tahun 2008 No Potensi/Objek Wisata Lokasi Jarak Dari Kota Sidikalang 1 Taman Wisata Iman Kec. Sitinjo 8 Km 2 Panorama Indah Pantai Danau Toba Kec. Silahi sabungan 48 Km 3 Panorama Indah Puncak Kec. Sidikalang 4 Km Sidiangkat 4 Rumah Adat Pakpak Sikabengkabeng Kec. Sumbul 20 Km 5 Cagar Budaya Peninggalan Kec. Pegagan Hilir 18 Km Sejarah di Lingga Raja 6 Panorama Indah Air Terjun Lae Kec. Siempat Nempu 40 Km Basbas Hilir 7 Panorama Indah Danau di atas Kec. Tanah Pinem 42 Km Gunung Kempawa 8 Panorama Indah Letter S Kec. Sitinjo 8 Km 9 Panorama Indah Gua Kec. Gunung Sitember 38 Km Dalam/Panjang Kendet Liang 10 Benda Bersejarah Batu Aceh Kec. Sidiangkat 6 Km 11 Kerbo Jati Batu, Bantun Kerbo Kec. Lae Parira 10 Km 12 Dua Buah Gua Sitanduk-tanduk Tambahan 15 Km 13 Peninggalan Bersejarah Tigalingga Desa Tigalingga 26 Km Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 36

51 Pertambangan Potensi pertambangan di Kabupaten Dairi relatif sangat mendukung perkembangan daerah ini, namun sampai saat ini berbagai kandungan mineral masih belum dapat diketahui, sehingga pengelolaannya juga belum maksimal. Jenis bahan galian yang diperkirakan ada dalam kandungan perut bumi Dairi terdiri dari Seng, Timah Hitam, Emas, Batu Gamping dan bahan galian C. Prediksi kondisi struktur perekonomian daerah 20 tahun mendatang akan akan mengalami pergeseran secara signifikan menuju arah pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan perencanaan pembangunan terus ditujukan untuk penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat. Sektor pertanian yang merupakan sektor terbesar penyumbang penghasilan daerah lebih ditingkatkan lagi kearah pencapaian daya saing, dan juga menumbukkan sektor lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan. Penggalian potensi-potensi daerah secara optimal guna peningkatan pendapatan masyarakat secara khusus dan pemerintah daerah secara umum. Potensi yang ada berupa pemanfaatan sumber daya alam berupa pemanfaatan danau, sungai, air terjun dan bahan-bahan mineral sebagai bahan tambang yang ada di daerah mulai tahap eksplorasi sampai tahan kegiatan produksi. Terjalinnya kemitraan antara industri kecil dan pengusaha kerajinan rakyat, pemerintah, lembaga perbankan guna meningkatkan industri yang ada menuju kearah penciptaan produk yang berdaya saing. Penerapan metoda intensifikasi pertanian dan ekstensifikasi dengan cara pembukaan lahan-lahan yang belum dipakai menjadi lahan produktif sehingga terjadi peningkatan produksi yang dihasilkan. Metoda ini diharapkan akan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian dimasa mendatang. Selain itu produk pertanian yang dihasilkan juga sudah dapat mencapai tahap daya saing. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 37

52 2.5 Prasarana dan Sarana Daerah Panjang Jalan Panjang jalan di Kabupaten Dairi setiap tahun bertambah. Pada Tahun 2007 Panjang Jalan di Kabupaten Dairi adalah 1.520,27 Km, yang terdiri dari Jalan Negara sepanjang 72,87 Km, Jalan Provinsi sepanjang 95,90 Km dan Jalan Kabupaten sepanjang 1.351,50 Km. Tabel 2.21 Panjang Jalan di Kabupaten Dairi Tahun Panjang Jalan No Jenis Jalan Jalan Negara 72,87 72,87 72,87 2 Jalan Provinsi 95,90 95,90 95,90 3 Jalan Kabupaten 1.310, , ,50 Panjang Jalan 1.479, , ,27 Sumber: Dinas Bina Barga Kab. Dairi Jalan Kabupaten yang ada di Kabupaten Dairi dapat dilihat berdasarkan jenis permukaan, yang terdiri dari Jalan Aspal, Jalan Batu dan Jalan Tanah. Pada tahun 2007, Jalan Aspal sepanjang 663,28 Km, Jalan Batu sepanjang 270,93 Km dan Jalan Tanah sepanjang 417,28 Km. No Tabel 2.22 Panjang Jalan Kabupaten Dairi Menurut Jenis Permukaan Tahun Jenis Lapisan Jalan Kabupaten Panjang Jalan (Km) Jalan Aspal 580,88 619,28 663,28 2 Jalan Batu 283,68 277,14 270,93 3 Jalan Tanah 446,42 427,92 417,28 Panjang Jalan 1.310, , ,49 Sumber: Dinas Bina Barga Kab. Dairi Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 38

53 Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Jalan Aspal Kabupaten pada tahun 2006 bertambah sepanjang 38,40 Km dan pada tahun 2007 bertambah sepanjang 44 Km. Total panjang Jalan Kabupaten setiap tahun juga mengalami pertambahan. Namun kondisi tersebut belum sepenuhnya menyentuh kantongkantong kemiskinan terutama antar dusun di Kabupaten Dairi. Kondisi Jalan sangat menentukan perkembangan roda perekonomian suatu daerah karena akan memperlancar mobilisasi arus barang dan jasa Perhubungan Darat dan Danau Sarana perhubungan darat yang ada di Kabupaten Dairi baru dilengkapi dengan 2 (dua) unit terminal yang berada di Sidikalang dan Kecamatan Sitinjo yang secara fungsional belum optimal. Pembenahan fasilitas perhubungan danau di Danau Toba Silalahi telah mulai dilakukan melalui pembangunan Dermaga dan perencanaan pembangunan jalan lingkar luar di Kawasan Danau Toba Perdagangan Untuk menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Dairi berbagai fasilitas perdagangan yang tersedia, berupa pasar kecamatan yang dikelola secara tradisional dan rencana pasar induk yang sekarang pada tahap pembangunan. Di samping hal tersebut, di Kabupaten Dairi juga tersedia 1 (satu) unit Gudang Pendingin untuk hasil-hasil produksi pertanian dan 1 (satu) Gudang Pendingin hasil-hasil perikanan serta 1 (satu) unit Rumah Potong Hewan Telekomunikasi Fasilitas telekomunikasi di Kabupaten Dairi dilayani oleh PT. Telkom dan Telepon Selular (Simpati, Mentari, Pro XL, Kartu As, Dll). Daerah yang mendapat pelayanan fasilitas telekomunikasi khusus yang dilayani PT. Telkom tersebut masih terbatas pada kota-kota kecamatan sebanyak 6 (enam) Kecamatan sedangkan 9 (sembilan) kecamatan lagi be lum dapat terjangkau Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 39

54 layanan PT. Telkom. Sementara untuk telepon selular, secara umum sudah menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Dairi. 2.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia diukur berdasarkan empat komponen sumberdaya manusia yaitu harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan rata-rata pengeluaran per kapta riil. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Dairi dari tahun mengalami perbaikan. Pada tahun 2005, IPM adalah70,5, pada tahun 2006 meningkat menjadi 71,3 dan pada tahun 2008 meningkat lagi menjadi 71,46. Data Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Dairi Tahun 2005 s/d 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.23 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Dairi Tahun B e s a r a n No U r a i a n Komponen Pembentuk IPM : Harapan Hidup (Tahun) 66,8 67,4 67,60 2 Melek Huruf (Persen) 95,8 97,8 97,81 3 Rata-rata lama Sekolah (Tahun) 8,2 8,2 8,24 4 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Riil Indeks Pembangunan Manusia 70,5 71,3 71,46 Sumber : BPS, Indikator Kesejahteraan Rakyat Tahun Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2005 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia adalah 69,7 IPM Provinsi Sumatera Utara sekitar 72 dan IPM Kabupaten Dairi sebesar 70,5. Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 40

55 BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Dalam setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta, baik organisasi besar maupun organisasi kecil, bahwa kondisi lingkungan suatu daerah dapat memberikan pengaruh dalam proses perumusan berbagai strategi, kebijakan pembangunan dan pengambilan keputusan. Mengingat pengaruh tersebut, maka dalam pengambilan keputusan perlu terlebih dahulu melakukan inventarisasi kondisi lingkungan yang dianggap dapat mempengaruhi kebijakan yang akan dilaksanakan. Secara umum kondisi lingkungan yang perlu diperhatikan adalah lingkungan internal dan lingkungan eksternal Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal terdiri dari dua, yaitu suatu lingkungan yang dapat menunjukkan kondisi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki suatu organisasi/daerah Kekuatan (strengths) Berbagai kekuatan daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dapat diinventarisir, sebagai berikut: 1. Tersedianya potensi sumber daya alam daerah; 2. Tersedianya potensi sumber daya manusia sebagai tenaga kerja pembangunan; 3. Kondisi agroklimat yang mendukung dan kesesuaian lahan bagi pengembangan agribisnis; 4. Adanya tanah yang sumbur dengan struktur tanah yang cocok untuk pengembangan pertanian. 5. Tersedianya dasar Hukum Perundang-Undangan. Dengan berlakunya Undang- Undang No 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentng perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, maka derah dapat mengurus, mengatur dan mengelola daerahnya sendiri. Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi 41

56 6. Adanya komitmen dari pimpinan Pemerintah Kabupaten Dairi; 7. Adanya kewenangan daerah; 8. Adanya kelembagaan daerah; 9. Jumlah aparatur yang memadai; 10. Adanya nilai tatanan sosial budaya yang harmonis; 11. Kondisi keamanan dan ketertiban Kabupaten Dairi yang stabil. 12. Adanya tanaman unggulan yang mampu bersaing didalam maupun diluar daerah Kelemahan (weakness) Berbagai kelemahan daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dapat diinventarisir, sebagai berikut: 1. Kualitas, disiplin serta kinerja aparatur pemerintah dan masyarakat masih kurang memadai; 2. Kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang ramping dan gesit menuju kepemerintahan yang baik (Good Governance) belum memadai; 3. Sistem Informasi Manajemen kegiatan antar instansi belum memadai; 4. Belum lengkapnya sarana dan prasarana dan jumlahnya masih terbatas sehingga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dalam mendukung tugastugas penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan; 5. Akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan belum memadai; 6. Kesempatan pendidikan gratis untuk wajib belajar 12 tahun belum memadai; 7. Pemanfaatan teknologi dan informasi masih rendah; 8. Rendahmya PAD dan Pendapatan Perkapita; 9. Rendahnya peran serta masyarakat dalam pembangunan; 10. Rendahnya minat investasi masyarakat; 11. Belum dimanfaatkannya hasil penelitian/studi; 12. Manajemen usaha tani yang masih rendah; 13. Terjadinya kelangkahan pupuk; Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi 42

57 14. Sistem pertanian organik yang belum begitu dikembangkan; 15. Pemberdayaan masyarakat belum ditingkatkan; 16. Pemberian layanan dasar air minum belum optimal; 17. Administrasi kependudukan yang single belum memadai; 18. Alas hak tanah belum tertib; 19. Antisipasi bahaya teroris belum ada Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal terdiri dari dua, yaitu suatu lingkungan yang dapat menunjukkan kondisi peluang dan ancaman bagi suatu organisasi/daerah Peluang (Opportunity) Berbagai peluang daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dapat diinventarisir, sebagai berikut: 1. Adanya Otonomi Daerah dan Desentralisasi; 2. Adanya kerukunan antar suku dan agama di masyarakat yang terjalin dengan baik; 3. Adanya minat investor untuk berinvestasi didaerah; 4. Adanya potensi pasar; 5. Adanya kebijakan pemerintah di sektor pertanian berupa Komitmen pengembangan Kawasan Agropolitan di Dataran Tinggi Bukit Barisan; 6. Adanya era perdagangan bebas; 7. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi/sistem informasi; 8. Tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan cukup tinggi; 9. Jumlah petani cukup banyak dan keinginan petani cukup inovatif terhadap teknologi baru di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan; Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi 43

58 Ancaman (threats) Berbagai ancaman yang dimiliki daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dapat diinventarisir, sebagai berikut: 1. Kondisi ekonomi nasional yang belum mantap; 2. Harga komoditi pertanian yang fluktuatif; 3. Komoditas Hasil Bumi/Pertanian sejenis dari daerah lain (kompetitor); 4. Budaya luar yang masuk; 5. Kebijakan Pemerintah yang lebih tinggi yang kurang mendukung terhadap kebijakan daerah; 6. Wilayah yang rentan terhadap bencana alam (longsor); 7. Masih adanya masyarakat yang acuh tak acuh terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada; 3.3. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan (Critical Success Factor) Visi dan misi harus mengarahkan faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan dan sasaran dalam mempertimbangkan apa (what) yang harus dilaksanakan dan kapan (when) akan dilaksanakan. Faktor kunci keberhasilan memungkinkan manajemen untuk mengembangkan suatu rencana strategis yang lebih mudah mengkomunikasikan dan menerapkannya. Faktor-faktor kunci tersebut berupa potensi yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Rumusan faktor-faktor kunci keberhasilan berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tersedianya SDM yang profesional dan kapabel untuk mengelola potensi sumber daya; 2. Potensi sumber daya alam yang dapat dikelola secara efisien, ekonomis, efektif dan produktif dengan berwawasan lingkungan; 3. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi/sistem informasi, dana untuk meningkatkan prasarana dan sarana guna mendukung diversifikasi usaha untuk menumbuhkembangkan ekonomi daerah; Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi 44

59 4. Iklim ketahanan sosial, budaya, ekonomi dan politik serta kerukunan umat beragama yang sehat dan dinamis; 5. Tersedianya peraturan perundang-undangan, kelembagaan dan penegakan supremasi hukum yang mendukung pelaksanaan kepemerintahan yang baik; 6. Adanya masyarakat yang sehat, berkualitas dan berkemauan untuk meningkatkan kesejahteraannya; 7. Tersedianya sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan personil yang ada untuk hasil kerja seoptimal mungkin dengan penuh rasa tanggung jawab; 8. Kebijakan pengembangan komoditas strategis dengan dukungan kebijakan pemerintah yang kondusif; 9. Menciptakan iklim investasi yang kondusif di bidang pengembangan usaha pertanian, perkebunan dan kehutanan; 10. Menumbuhkan sentra produksi dengan pola kemitraan usaha guna meningkatkan pendapatan dan kesejateraan petani; 11. Menggunakan teknologi tepat guna dalam pengembangan usaha pertanian, perkebunan dan kehutanan;. 12. Terciptanya pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam Sasaran Sasaran adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan yang menjadi tujuan secara nyata oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semester, triwulan atau bulanan. Adapun sasaran yang ingin dicapai Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya sumber daya aparatur pemerintah daerah melalui pendidikan dan pelatihan serta peningkatan disiplin; 2. Terwujudnya manajemen pemerintahan yang baik untuk pelayanan kepada masyarakat; 3. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan partisipatif; Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi 45

60 4. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan dalam rangka kerukunan umat beragama serta kerukunan antar suku dan golongan; 5. Meningkatnya partisipasi wajib belajar 12 tahun; 6. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat; 7. Meningkatnya perlindungan anak, pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; 8. Meningkatnya pembinaan sosial budaya dan olahraga; 9. Meningkatnya kesadaran politik dalam rangka terciptanya iklim yang kondusif; 10. Meningkatnya produksi pertanian terpadu yang menggunakan pupuk organik untuk mendukung ketahanan pangan serta menuju kepertanian agropolitan dengan menggunakan teknologi tepat guna; 11. Meningkatnya keterampilan dan partisipasi generasi muda; 12. Meningkatnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi; 13. Meningkatnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan kawasan strategis dan agropolitan; 14. Meningkatnya sumber sumber pendapatan daerah; 15. Meningkatnya pembangunan dan pengembangan sarana prasarana wilayah; 16. Meningkatnya pengawasan penataan ruang yang berwawasan lingkungan; 17. Meningkatnya penataan, pengawasan batas daerah dan kawasan; 18. Meningkatnya pembangunan dan pengendalian yang berwawasan lingkungan; 19. Meningkatnya pengembangan dan pembangunan daerah tujuan wisata; 20. Meningkatnya kunjungan wisata; 21. Tersedianya Sarana dan Prasarana Publik yang memadai; 22. Meningkatnya sarana dan prasarana transportasi serta informasi yang mendukung Mobilitas Barang dan Jasa; 23. Terwujudnya lingkungan yang bersih hijau dan Lestari; Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi 46

61 BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN DAIRI TAHUN Umum Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten merupakan rumusan arah membangunan daerah dalam menjawab permasalahan strategis masyarakat terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan internal dan eksternal daerah selama rentang waktu 20 tahun kedepan Dengan memperhatikan kondisi umum daerah, analisis isu-isu strategis daerah dan perkembangan serta keinginan masyarakat terhadap adanya pembangunan yang terus dilakukan, maka rumusan visi dan misi pembangunan Sumatera Utara untuk jangka waktu 20 tahun kedepan adalah sebagai berikut : 4.2. Visi dan Misi Setelah memperhatikan RPJP Provinsi Sumatera Utara, gambaran umum kondisi daerah yang dimiliki, masalah pokok pembangunan, hasil analisis isu-isu strategis serta mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis yang terjadi seperti globalisasi, otonomi daerah dan sistem demokratisasi maka visi pembangunan Kabupaten Dairi Tahun adalah : Terwujudnya masyarakat Dairi yang beriman, berdaya saing, aman, maju dan sejahtera di dalam kebhinekaan. Visi Pembangunan Kabupaten Dairi tahun mengarah pada tujuan pembangunan yang selama ini dilaksanakan yaitu untuk memberikan kemajuan dan kesejahteraan yang dicapai melalui iman dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa serta penciptaan diri (SDM) dan produksi yang berdaya saing. Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 47

62 Melalui visi ini, mengandung konsekuensi bahwa pemerintahan daerah melalui pemanfaatan secara optimal seluruh potensi daerah yang dimiliki mampu mewujudkan masyarakat Dairi yang maju, berdaya saing dan sejahtera, diindikasikan dengan tingkat pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, tingginya angka Produk Domestik Regional Bruto(PDRB), tingginya Laju Pertumbuhan Ekonomi, tingginya produktivitas masyarakat dan tingginya nilai investasi pembangunan daerah baik yang berasal dari dalam maupun luar daerah. Penjelasan visi: 1. Terwujudnya masyarakat Dairi yang beriman artinya masyarakat Dairi yang berpendidikan juga harus memiliki iman/kualitas rohani yang baik yaitu berupa ketaatan pada sang pencipta dan adanya semangat toleransi yang ditunjukan antar umat beragama agar kerukunan umat beragama dapat tetap terjaga dengan baik 2. Terwujudnya masyarakat Dairi yang berdaya saing artinya adanya peningkatan baik dari segi kualitas Sumber Daya Manusianya berupa peningkatan pendidikan, keahlian/keterampilan serta kesehatan, dan produk/jasa yang memiliki nilai tambah atau berdaya saing dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. 3. Terwujudnya lingkungan daerah Dairi yang aman artinya terciptanya suasana yang kondusif, terpelihara harmonisasi antara masyarakat dengan pimpinan maupun antara masyarakat dengan masyarakat. Dengan terwujudnya suasana aman ini, pembangunan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat terus berjalan dengan baik karena tidak ada gangguan. Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 48

63 4. Terwujudnya masyarakat Dairi yang maju artinya masyarakat Dairi harus memiliki perubahan pola pikir dan pola pandang kearah yang lebih baik serta mampu mengikuti perkembangan jaman dan tidak ketinggalan dengan daerah-daerah lainnya baik dari aspek sosial budaya, ekonomi, sarana dan prasarana wilayah dan tata ruang, pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, dan pertahanan serta keamanan dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di daerah melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi maju. 5. Terwujudnya masyarakat Dairi yang sejahtera artinya masyarakat yang hidup di lingkungan yang aman, damai dan nyaman sehingga seluruh aktivitas pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara merata dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain itu gambaran sejahtera bagi masyarakat Dairi adalah dapat memperoleh pendapatan perkapita diatas standarisasi yang ideal untuk Negara Republik Indonesia sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan pokok berupa kebutuhan pangan, papan dan sandang. Melalui tingkat kesejahteraan yang terwujud, akan berimbas juga terhadap perbaikan tingkat pengetahuan berupa pendidikan dan tingkat kesehatan masyarakat secara luas. Misi Dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Dairi tersebut didapat melalui penerapan 5 (lima) misi pembangunan yaitu : 1. Mewujudkan Masyarakat Dairi yang Semakin Sejahtera 2. Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik 3. Mewujudkan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pemerintahan dengan Ketersediaan Infrastruktur berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kabupaten 4. Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Penggangguran Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 49

64 5. Mewujudkan Pengelolaan Potensi Daerah Bidang Industri Pertanian Rakyat, Kepariwisataan dan Sumber Daya Penjelasan butir-butir Misi 1. Mewujudkan Masyarakat Dairi yang Semakin Sejahtera adalah terwujudnya peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat Dairi melalui peningkatan masing-masing komponen pendukung IPM yaitu aspek kesehatan masyarakat, pendidikan masyarakat dan daya beli masyarakat 2. Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik adalah terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan/swasta mulai dari bawahan pejabat eksekutif/legislatif yang baik dan bersih melalui adanya kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang dimiliki dan adanya pengawasan yang intensif oleh masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan reformasi yang terjadi selama ini. 3. Mewujudkan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pemerintahan dengan Ketersediaan Infrastruktur berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah terwujudnya pembangunan infrastruktur yang sesuai dan dibutuhkan untuk pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat. 4. Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Penggangguran adalah terwujudnya mengembangkan ekonomi daerah dengan pendayagunaan potensi sumber daya lokal yang dimiliki masing-masing wilayah oleh pemerintah daerah, swasta dan masyarakat. 5. Mewujudkan Pengelolaan Potensi Daerah Bidang Industri Pertanian Rakyat, Kepariwisataan dan Sumber Daya Alam adalah terwujudnya penggunaan berbagai sumber daya dan kapasitas ekonomi daerah untuk mewujudkan Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 50

65 produk/jasa yang bermutu sesuai dengan keinginan pasar/konsumen dalam maupun luar negeri Tujuan Pembangunan Daerah Umum Arah pembangunan daerah Kabupaten Dairi pada dasarnya adalah strategi pembangunan jangka panjang daerah yang akan dilakukan dalam upaya mewujudkan visi dan misi sebagaimana yang telah dirumuskan diatas. Arah umum pembangunan jangka panjang daerah akan menjelaskan tentang kaidah dan strategi pelayanan umum pemerintah dan pelayanan dasar yang merupakan tanggung jawab dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Dairi. Untuk pencapaian tersebut beberapa syarat yang dibutuhkan diantaranya adalah : 1. Kehidupan sosial budaya masyarakat yang baik dan didasarkan pada keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2. Pemerintahan yang baik dan bersih ( Good Governance dan Clean Government); 3. Sumberdaya manusia yang berdaya saing dengan kemampuan yang kreatif, inovatif, terampil serta bertanggung jawab; 4. Optimalisasi dalam penggunaan dan pengelolaan potensi daerah sebagai sumber daya pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Tujuan Pembangunan Jangka Panjang Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Dairi ( ) ialah mewujudkan masyarakat Dairi yang sejahtera, maju dan berdaya saing melalui penciptaan tata pemerintahan yang baik, adanya upaya pembangunan dan pengembangan wilayah, dan pendayagunaan dan pengelolaan potensi daerah. Untuk Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 51

66 mencapai tujuan jangka panjang daerah 20 tahun maka sasaran-sasaran jangka panjang ialah sebagai berikut : A. Meningkatnya kemampuan daerah dalam mewujudkan pembangunan di bidang sosial budaya yang diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia masyarakat Kabupaten Dairi yang akan terus meningkat setiap tahunnya. Diharapkan pada akhir tahun 2025 Indeks Pembangunan Manusia dapat mencapai kisaran kelompok IPM tinggi (>80,0). Pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam jangka panjang dapat dilihat dari adanya peningkatan derajat kesehatan, pengendalian laju penduduk, peningkatan kualitas pendidikan, dan pemberdayaan perempuan dan pemuda. 1) Pembangunan kesehatan meliputi peningkatan tingkat kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan, penyediaan fasilitas gedung kesehatan, pengadaan peralatan kesehatan, dan obat-obat yang berkualitas serta jika memungkinkan terjalinnya kerjasama dengan investasi swasta bekerjasama dengan pemerintah dalam mewujudkan peningkatan tingkat kesehatan masyarakat. 2) Pengendalian laju penduduk dilakukan dengan peningkatan pelayanan keluarga berencana berupa penyediaan fasilitas pelayanan keluarga berencana dan penyuluhan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga berencana. 3) Pembangunan pendidikan mencakup peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan yang dibutuhkan masyarakat. Pembangunan pendidikan dilakukan dengan cara : Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan yang sesuai dengan laju permintaan jasa pendidikan dalam upaya pencapaian keberhasilan wajib belajar 12 tahun disetiap wilayah daerah. Penambahan tenaga guru sesuai kebutuhan dan jumlah murid baik ditingkat sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 52

67 Penambahan peningkatan mutu pendidikan melalui pendidikan ekstraculikuler melalui kursus, pelatihan dan permagangan sehingga mampu menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Peningkatan fasilitas sekolah-sekolah mulai dari bangunan, peralatan administrasi dan laboratorium disetiap wilayah daerah. 4) Pemberdayaan perempuan dan pemuda dilakukan dengan cara : Pemberdayaan perempuan berupa peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan termasuk perlindungan terhadap KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Pembangunan pemuda/i meliputi peningkatan kualitas sumberdaya pemuda yang memiliki etos kerja tinggi dan semangat kebangsaan yang tinggi sehingga dapat berperan sebagai sumber tenaga kerja produktif daerah serta elemen pengaman daerah melalui pembinaan kelompok pemuda yang ada seperti karang taruna. B. Meningkatkan kemampuan daerah dalam mewujudkan pembangunan dibidang ekonomi berupa : 1) Adanya pertumbuhan ekonomi daerah yaitu pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, menguatnya struktur perekonomian dan meningkatnya daya saing produk daerah. Perbaikan struktur perekonomian dari ketiga sektor primer (pertanian dan pertambangan), sekunder (industri pengelolaan dan konstruksi) dan tertier yang merata dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. 2) Adanya peningkatan pertumbuhan sektor industri pengelolahan terutama industri pengelolahan yang berhubungan dengan sektor pertanian. 3) Peningkatan kualitas objek wisata yang ada di daerah sehingga dapat menjadi objek wisata andalan daerah yang mampu bersaing dengan objek wisata yang berada didaerah lain. Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 53

68 4) Peningkatan kemandirian, kualitas dan kuantitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan cara pemberian fasilitas kredit UKM, pembinaan dan pengaturan lokasi kegiatan usaha sesuai dengan rencana tata ruang kawasan perkotaan daerah. 5) Peningkatan prasarana dan sarana jalan, jembatan, irigasi, listrik, air minum, telekomunikasi, dan pelayanan pos yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mampu mengikuti perkembangan teknologi. 6) Pembangunan kawasan pertanian berupa perwujutan program Pembangunan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan. C. Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan khususnya bahan makanan pokok secara berkelanjutan yang ditandai dengan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, cukup tersedia, mutu yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pewujutan pemenuhan kebutuhan pangan yaitu : 1) Peningkatan kemampuan petani dalam mengupayakan produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan yang dilakukan melalui pemberian bantuan bibit, pupuk, subsidi pengadaan peralatan, penyuluhan metoda pertanian modern dan membantu petani dalam pengadaan atau pemilikan tanah pertanian. 2) Perbaikan distribusi sarana produksi pertanian kepada petani, sehingga sarana produksi dapat diperoleh petani dengan cepat,terjangkau dan kondisinya baik. 3) Beragaman/diversifikasi produk makanan yang aman dan bergizi yang dilakukan masyarakat. 4) Pemenuhan kebutuhan akan irigasi yang cukup terutama untuk daerah kering yang berproduksi tanaman pangan. Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 54

69 D. Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan diseluruh wilayah kecamatan. Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada. Pembangunan tersebut berupa sarana dan prasarana ekonomi, fasiltas kesehatan, fasilitas pendidikan, perumahan dan fasilitas peningkatan keterampilan masyarakat dalam upaya peningkatan kemampuan, kemandirian dan etos kerja. E. Terwujudnya masyarakat Dairi yang bermoral, beretika, beriman dan budaya yang bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, tenang, damai dan aman. Dengan adanya keberagaman agama, suku dan tingkat perekonomian masyarakat, semangat tolerasi dan tenggangrasa diperlukan ada didalam jiwa setiap masyarakat. Oleh karena itu beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah berupa : 1) Pembangunan karakter masyarakat yang tangguh, kompetitif dan bermoral tinggi yang diwujudkan melalui peningkatan pendidikan dan keagamaan. 2) Persamaan sikap dalam masyarakat dalam melaksanakan pembangunan kearah peningkatan kesejahteraan masyrakat. 3) Terjalinnya tetap adanya komunikasi yang baik terhadap segala perbedaan dalam pelaksanaan pembangunan sehingga keharmonisan antar kelompok dapat terus terjalin dengan baik. 4) Penguatan lembaga-lembaga yang ada didalam masyarakat yang berperan dalam pembangunan daerah yang lebih baik lagi. F. Terwujudnya lingkungan daerah yang asri dan lestari di seluruh wilayah kabupaten berupa penciptaan ruang berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan, peningkatan kualitas dan kuantitas ruang yang lebih baik dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitarnya serta adanya peningkatan kesadaran industri yang ada agar tidak merusak Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 55

70 Pembangunan Tata Ruang Wilayah Pembangunan tata ruang wilayah untuk jangka panjang lebih diarahkan untuk pencapaian terwujudnya tata ruang wilayah sesuai RTRW Kabupaten, terwujudnya percepatan pembangunan prasarana wilayah daerah dan meningkatkan peran daerah perdesaan. 1. Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai dengan RTRW Kabupaten yang diwujudkan dengan cara : Pembinaan penataan ruang melalui kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat, sehingga diperoleh tata ruang wilayah yang sesuai dengan RTRW kabupaten. Peningkatan pengawasan pemanfaatan ruang berupa pengendalian pemberian perijinan pemanfaatan ruang yang harus sesuai dengan RTRW kabupaten. 2. Terwujudnya percepatan pembangunan prasarana wilayah daerah secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, perencanaan pembangunan meliputi : Pembangunan wilayah perdesaan yang lebih diarahkan pada peningkatan kegiatan sektor primer. Pembangunan perkotaan lebih diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas permukiman, kualitas dan produktivitas industri, UKM dan jasa yang dapat mendukung percepatan pembangunan wilayah. Pembangunan kawasan strategis pariwisata seperti kawasan TWI, Kawasan Danau Toba Silalahi sebagai bagian dari pembangunan perekonomian daerah. Pembangunan kawasan pertanian andalan yaitu kawasan yang memiliki sektor-sektor unggulan pertanian yang dikelola secara maksimal sebagai upaya penggalian potensi ekonomi daerah. Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 56

71 3. Terwujudnya peningkatan peran daerah perdesaan dalam peningkatan perekonomian daerah yang dilakukan berupa : Peningkatan kerjasama antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dalam membangun prasarana wilayah pedesaan Peningkatan kemitraan antara pemerintah kabupaten dan swasta dalam pembangunan prasarana wilayah. Peningkatan kualitas pembinaan dan pengelolaan prasarana dan sarana yang telah dibangun kepada masyarakat. Peningkatan prioritas pengembangan dan pembangunan di daerah perdesaan. Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi 57

72 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN DAIRI TAHUN RPJP Daerah yang akan dilakukan selama 20 tahun kedepan ( ) terdiri dari : 1. Pembangunan sosial kemasyarakatan meliputi peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas, peningkatan kualitas manajemen pendidikan, pengentasan kemiskinan, kerukunan sosial dan antar umat beragama, menciptakan ketentraman/ketertiban di masyarakat, peningkatan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pelestarian alam dan lingkungan hidup. 2. Pembangunan politik dan hukum meliputi pemberantasan korupsi, perbaikan kualitas birokrasi, pemberdayaan aparatur dan sistem pemerintahan daerah. 3. Pembangunan Ekonomi meliputi ketenagakerjaan, pertanian, peningkatan daya saing ekonomi dan lingkungan hidup, dan penguatan kerjasama dengan investor dalam maupun luar daerah. Tujuan pembangunan jangka panjang ini adalah mewujudkan masyarakat Dairi yang beriman, maju, berdayasaing dan sejahtera sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat yang maju, adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Sebagai indikator tercapainya Masyarakat Dairi yang beriman, maju, berdayasaing aman dan sejahtera melalui RPJP Daerah ( 20 tahun mendatang) diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut : Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 58

73 5.1. Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang A. Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera dapat dilihat dari halhal berikut : 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat daerah. 2. Terciptanya masyarakat Dairi yang cerdas, kreatif dan terdidik. 3. Peningkatan keimanan masyarakat daerah. 4. Terwujudnya masyarakat Dairi yang mandiri. B. Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik dapat dilihat dari hal-hal berikut : 1. Meningkatkan kualitas dan kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah sesuai bidang tugasnya melalui pendidikan dan pelatihan. 2. Meningkatkan disiplin Aparatur Pemerintah Daerah. 3. Terwujudnya penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance). 4. Perbaikan kualitas birokrasi tercermin dari penerapan pelayanan yang semakin baik, sehingga sosok birokrasi mencerminkan aparatur yang berorientasi kepada pelayanan masyarakat. C. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur berdasarkan tata ruang wilayah kabupaten ditandai oleh hal-hal berikut: 1. Terlaksananya pembangunan infrastruktur yang sesuai dan dibutuhkan berupa infrastruktur jalan, infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat yang ditentukan berdasarkan prinsip ekonomi, lokasi, skala usaha dan lain-lain. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 59

74 2. Terwujudnya penetapan kawasan permukiman penduduk yang asri dan lestari yaitu lingkungan pemukiman terpadu yang tertata baik, sehat dan berkualitas terutama untuk kepentingan pengentasan kemiskinan. 3. Terlaksananya pembangunan dan peningkatan jalan serta membuka daerah terisolir yang berfungsi sebagai akses sentra produksi dan pasar. 4. Terbentuknya sistem kota dan kawasan perdesaan-perkotaan, yang semuanya menyatu secara sinergis menjadi kota pertanian atau agropolitan. 5. Terwujudnya penetapan kawasan budidaya, industri, pariwisata dan kawasan hutan lindung kabupaten. D. Mewujudkan pembangunan ekonomi kerakyatan untuk mengentaskan kemiskinan dan penggangguran ditandai oleh hal-hal berikut : 1. Terwujudnya peningkatan ekonomi real masyarakat melalui kemandirian masyarakat untuk menjalin kemitraan sinergis dengan pemerintah daerah, swasta dan kelompok peduli setempat dalam upaya penanggulangan kemiskinan. 2. Terciptanya pusat agribisnis melalui pengembangan Sentra Kawasan Produksi (budidaya), pengelolaan dan perdagangan serta terjalinnya kemitraan bersama antara usaha kecil, menengah dan besar dalam upaya peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi rakyat yang kuat. 3. Terwujudnya revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembangunan perdesaan dalam suatu kawasan. E. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat, kepariwisataan dan sumber daya alam ditandai oleh hal-hal berikut: 1. Terwujudnya peningkatan Sumber Daya Manusia yang optimal yang terutama dilihat dari peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan yang berkualitas dan mampu berdayasaing. 2. Terwujudnya optimasi penggunaan berbagai sumber daya dan kapasitas ekonomi daerah sehingga dapat dihasilkan output maksimum dengan biaya Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 60

75 tetap atau biaya minimum dengan output tetap sehingga dapat mendorong pembangunan sektor-sektor lainnya dalam upaya memperkuat struktur ekonomi yang kompetitif. 3. Terwujudnya peningkatan daya saing ekonomi daerah melalui terciptanya produk yang bermutu yang meliputi kualitas, desain dan kemasan produk sesuai dengan keinginan pasar/konsumen dalam maupun luar negeri. 4. Terciptanya peningkatan investasi oleh para investor berupa kemitraan huluhilir ( vertical horizontal integration) yaitu bentuk kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak petani dan industri. 5. Terciptanya keberadaan lembaga pendukung pengembangan produksi yang sangat penting untuk menciptakan produk yang tangguh dan kompetitif Arah Pembangunan Jangka Panjang Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera. Untuk Mewujudkan masyarakat Dairi yang kualitas dapat dilihat melalui peningkatan Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Komponen masing -masing pendukung IPM adalah : Aspek Kesehatan yang diukur melalui Angka Harapan Hidup (AHH) yang berdampak terhadap peningkatan Indeks Harapan Hidup, tahun 2007 angka harapan hidup di Kabupaten Dairi 65,7 tahun dan mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 66,5 tahun dan angka ini diharapkan akan terus meningkat dan tidak menurun. Aspek Pendidikan yang diukur melalui Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata - rata lama sekolah (RLS). Pembangunan aspek bidang pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dapat menjadi salah satu daya tarik daerah dalam membangun keunggulan kompetitif daerah terhadap daerah lain. Angka Buta Huruf diwilayah perkotaan dan pedesaan sekitar 2,39 persen Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 61

76 atau orang, dan target kedepannya merupakan upaya penurunan angka tersebut setiap tahunnya, sehingga masyarakat yang Buta huruf semakin sedikit tahun ke tahunnya. Selain itu dalam aspek pendidikan ini juga memuat tentang peningkatan ketaatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan melalui peningkatan pembangunan agama/kepercayaan yang ada. Peningkatan keimanan ditujukan untuk menumbuhkan rasa ketuhanan yang mendalam (taat) sebagai landasan moral dan etika, baik dalam pergaulan dan pekerjaan di lingkungan masyarakat. Tumbuh dan berkembangnya agama dan kepercayaan yang ada akan memberikan kontribusi besar bagi mewujudkan kehidupan masyarakat yang religius, berakhlak dan bermoral didalam penyelenggaraan Negara sejalan dengan pelaksanaan visi pembangunan Dairi. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan akan menciptakan masyarakat Dairi (penyelenggara pemerintahan, swasta dan masyarakat sipil) yang berakhlak mulia, bermoral dan beretika, serta terwujudnya saling menghormati antar sesama pemeluk agama/kerpercayaan dalam kehidupan bermasyarakat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Melalui peningkatan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan, kemungkinan berkembangnya potensi konflik didalam masyarakat dapat dicegah. Aspek Ekonomi yang diukur melalui laju pertumbuhan ekonomi daerah dan PDRB perkapita berdasarkan harga konstan dan harga berlaku untuk semua ekonomi sektoral yang terdapat didaerah Kabupaten Dairi. Pembangunan aspek kesehatan, pendidikan, keimanan/ketakwaan masyarakat dan ekonomi daerah dilakukan dengan tanpa meninggalkan norma-norma dan adat Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 62

77 istiadat daerah yang berlaku. Melalui peningkatan ketiga aspek tersebut diatas, diharapkan terwujudnya masyarakat yang sehat dengan pendidikan, moral dan akhlak masyarakat Dairi yang baik bertujuan untuk meningkatkan etos kerja dan kerukunan hidup umat beragama. Etos kerja yang tinggi dan kerukunan hidup umat beragama yang terjalin menjadi kekuatan pendorong guna mewujudkan pembangunan yang terus berkelanjutan Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik. Untuk mewujudkan masyarakat dan sistem pemerintahan yang berkualitas diwujudkan melalui langkah-langkah sebagai berikut ini : 1. Organisasi pemerintah secara keseluruhan membutuhkan upaya-upaya yang serius dalam memperbaiki kinerja melalui proses yang berkelanjutan dalam penetapan sasaran strategis. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik termasuk didalamnya menerapkan sistem manajemen kinerja instansi pemerintah yang meliputi perencanaan kinerja, implementasi rencana kinerja, pengawasan kinerja dan evaluasi dan pelaporan kinerja merupakan komitmen penyelenggara pemerintahan Dairi. Manajemen kinerja yang diterapkan ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, efisiensi dan efektifitas dari pelaksanaan tujuan dan fungsi serta program didalam satu SKPD. Terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya melalui penerapan good governance dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya, serta adanya masyarakat Dairi yang Civil Society (masyarakat madani) merupakan masyarakat yang diberdayakan sehingga mampu mengontrol pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara pemerintahan. Dalam hal ini jika terjadi ketidakwajaran yang dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan, masyarakat dapat memberi koreksi sehingga penyimpangan akan semakin berkurang. Dengan adanya kontrol dari masyarakat, aparatur pemerintahan (pejabat eksekutif dan legislatif) akan memiliki komitmen yang lebih baik dan lebih Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 63

78 peduli serta kreatif dalam memecahkan permasalahan yang ada serta penciptaan wilayah kerja yang bebas korupsi. 2. Implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan wewenang yang lebih luas kepada daerah untuk menyelenggarakan pemerintahannya secara otonom. Penyerahan sebagian kewenangan pemerintah kepada pemerintah daerah dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat (publik), Pemerintah telah merubah orientasi pelayanan penyelenggara pemerintah dari melayani kebutuhan birokrasi menjadi melayani kebutuhan masyarakat. Perubahan orientasi pelayanan kebutuhan masyarakat ini akan menciptakan penyelenggara pemerintahan yang lebih berani membuat keputusan, lebih responsif dan fleksibel, lebih efektif, dan lebih inovatif sehingga menghasilkan semangat kerja yang lebih baik, aktif dan lebih produktif Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur berdasarkan tata ruang wilayah kabupaten. Salah satu sifat pembangunan adalah dinamis, sehingga perencanaan yang dilakukan harus mampu merespon perkembangan yang terjadi. Selain pemerintah, masyarakat juga berperan dalam penyelenggaraan penataan ruang berupa peningkatan kapasitas peran dan harmonisasi program. Peningkatan kapasitas peran masyarakat dalam penyelenggaraan keharmonisan program penataan ruang dilakukan melalui pembinaan kepada masyarakat agar memahami semua ketentuan operasional (aturan praktis) yang mengatur peran masyarakat sehingga mampu mewujudkan perannya dalam penataan ruang. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 64

79 Untuk mewujudkan pengembangan wilayah dan pembangunan yang berkelanjutan melalui peningkatan ketersediaan infrastruktur berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten diwujudkan untuk pencapaian : 1. Peningkatan program pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat berupa pengembangan infrastruktur ekonomi yang didanai oleh pemerintah pusat dan daerah berupa kegiatan yang mencakup jalan, transportasi, sumber daya air, telekomunikasi, penerangan (listrik masuk desa), penataan ruang, serta perumahan dan permukiman penduduk. 2. Terciptanya permukiman dengan harga terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang semakin membutuhkan. 3. Terlaksananya sistem pengembangan pertanian modern (agribisnis) yang berkualitas dan berdaya saing meliputi subsistem mulai dari hulu, budidaya (on farm), hilir, pemasaran dan sarana pendukung lainnya. Subsistem hulu berupa menjamin ketersediaan sarana produksi pertanian berupa bibit, pupuk, obat-obat pertanian dan peralatan pertanian yang dibutuhkan petani. Subsistem budidaya berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petani dalam penerapan teknologi budi daya dan teknologi pascapanen yang tepat. Subsistem hilir berupa penyediaan sarana pengelola hasil pertanian. Subsistem pemasaran berupa penjaminan adanya pasar yang menyerap hasil produksi, sehingga ketakutan petani akan tidak lakunya produksi dapat dihindari. Subsistem sara pendukung berupa sarana pendukung yang ada yang mendukung perkembangan/kemajuan pertanian agribisnis misalnya bank, koperasi atau kebijakan pertanian yang dibuat pemerintah. 4. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kawasan budidaya untuk sektor unggulan pertanian untuk ketahanan pangan. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 65

80 Mewujudkan pembangunan ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan dan penggangguran Pembangunan ekonomi kerakyatan dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan penggangguran yang ada dilakukan melalui penggalian seluruh potensi sumberdaya daerah yang ada dengan cara : 1. Orientasi pembangunan yang lebih menekankan pada kesejahteraan sehingga dapat menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah dengan cara meningkatkan akses masyarakat langsung kepada sumber-sumber permodalan, pasar, informasi dan teknologi serta meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka percepatan pembangunan daerah. 2. Meningkatkan kapasitas usaha kecil dan menengah melalui pemberdayaan dan peningkatan investasi Mewujudkan pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat, kepariwisataan dan sumber daya alam. Perwujutan daya saing suatu daerah dimulai dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari tingkat pendidikan, keterampilan serta keahlian yang diperoleh. Adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan potensi lainnya yang ada di daerah dapat dimanfaatkan dalam upaya penciptaan daya saing daerah. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan pembenahan diri berupa membangun daya saing dan penciptaan produk/jasa unggulan daerah adalah sebagai berikut ini : 1. Meningkatkan Kualitas SDM untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum melalui : Penciptaan pengangkatan pejabat untuk menduduki jabatan struktural organisasi berdasarkan penilaian objektif baik dari segi SDM, kemampuan serta ilmu yang dimiliki agar program kegiatan yang telah di programkan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 66

81 Penciptaan optimalisasi pelayanan kesehatan yang dilakukan tenaga medis berupa memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat dan kepedulian yang lebih tinggi, bertanggung-jawab dan bersikap professional terhadap profesinya. 2. Pelaksanaan revitalisasi kegiatan di bidang pertanian dan perikanan difokuskan pada peningkatan produksi dengan tetap melakukan upaya peningkatan mutu dan kegiatan optimalisasi pengelolaan produksi sejak dari on farm (budidaya/penangkapan ikan) hingga pemasaran hasil produksi. Dan revitalisasi bidang kehutanan berupa pengembangan pemanfaatan hutan alam, penertiban peredaran hasil hutan, pengembangan hutan tanaman produksi dan hutan tanaman rakyat 3. Meningkatkan Kualitas Produk dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan pasar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Internasional (ISO). Penciptaan ini dilakukan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas Tahapan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk mencapai sasaran pokok pembangunan Kabupaten Dairi, maka pembangunan jangka panjang yang dilakukan membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda pembangunan dalam RPJM Daerah. Tahapan dan skala prioritas pembangunan yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang harus segera diselesaikan pemerintah tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tapi kesemua itu akan terangkai secara berkesinambungan dari satu periode ke periode berikutnya dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang 20 tahun kedepan. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 67

82 Setiap sasaran pokok dalam 5 (lima) misi pembangun an jangka panjang, ditetapkan prioritas utama dari masing-masing tahapan. Tahapan dan skala prioritas utama dalam setiap RPJMD yang telah disusun adalah sebagai berikut : RPJMD ke-1 ( ) Pada kurun waktu 5 tahun ( ), kebijakan perencanaan pembangunan yang berlaku berupa Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Dairi. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Dairi yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Dairi yang maju dan sejahtera melalui pengembangan agribisnis yang berdaya saing. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, ditetapkan langkah-langkah yang ditempuh yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan, keterampilan dan kesehatan sehingga terciptanya sumber daya manusia yang produktif dan aparatur pemerintah yang profesionalisme, dengan arah kebijakan : meningkatkan dan memberikan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, meningkatkan pendidikan formal dan non formal masyarakat, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. 2. Mewujudkan kepemerintahan yang baik, aparatur pemerintahan yang profesionalisme, pelayanan prima serta menciptakan dan memelihara suasana pemerintahan yang kondusif, dengan arah kebijakan : meningkatkan pembinaan kepada aparatur daerah, melaksanakan pemerintahan yang akuntabel, transparan dan partisipatif dan meningkatkan ketertiban. 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan pertanian yang mengarah pada sistem agribisnis dan memanfaatkan sumber daya alam secara baik, dengan arah kebijakan : meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan partisipasi proaktif stakeholders dalam pengembangan agribisnis dan mensinergikan ekonomi kerakyatan dengan dunia usaha. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 68

83 4. Meningkatkan pengelolaan potensi daerah serta pendayagunaan prasarana dan sarana daerah secara optimal, dengan arah kebijakan : pelestarian Sumber Daya Alam dan peningkatan pemanfaatannya, mengupayakan penyediaan prasarana dan sarana, dan Menggali sumber-sumber penerimaan daerah RPJMD ke-2 ( ) Berlandaskan pelaksanaan pencapaian dan sebagai keberlanjutan kegiatan RPJMD ke -1. Program Prioritas yang akan dicapai sampai tahun 2014 secara umum ditandai dengan : mantapnya pranata lembaga pendidikan untuk pewujutan tuntas wajib belajar 12 tahun dengan gratis (pendidikan SD dan SMA bebas biaya), meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat terutama masyarakat tidak mampu dan terciptanya sarana dan prasarana pendukung ketahanan pangan masyarakat. Untuk memantapkan terlaksananya prioritas RPJMD ke-2 dicapai melalui : 1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dengan cara pemantapan di bidang pendidikan dasar dan lanjutan tingkat pertama melalui pelaksanaan Tuntas Wajib Belajar 12 tahun dengan Gratis/Bebas Biaya Pendidikan SD, SLTP dan SMA dilakukan dengan cara penyediaan buku paket untuk setiap jenjang pendidikan, penghapusan segala biaya pendidikan dan peningkatan kesejateraan guru dalam rangka peningkatan produktivitas dan disiplin guru. 2. Pemantapan Ketahanan Pangan melalui Proteksi terhadap Petani dilakukan dengan cara pemberian subsidi sertifikasi tanah kepada petani, pembinaan kepada kelompok tani, membangun kepercayaan diri para petani, pemberian subsidi alat pertanian, bantuan benih dan peningkatan pengetahuan petani. 3. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan peningkatan pelayanan untuk keluarga miskin dengan pemberian pelayanan Kesehatan Gratis yang dilakukan dengan cara penyediaan obat-obatan, peningkatan semangat dan disiplin para medis terutama pelayanan keluarga miskin dan mendata keluarga miskin yang ada secara akurat dan berkelanjutan. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 69

84 RPJMD ke-3 ( ) Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan RPJMD ke-2, maka pada RPJMD ke-3 ditunjukan dengan adanya : 1. Penciptaan pembangunan secara menyeluruh dengan penekanan pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas meliputi penyediaan fasilitas pendidikan dalam mewujudkan pelaksanaan Tuntas Wajib Belajar 12 tahun dengan Gratis dan kesehatan yang cukup, berkualitas dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan, peningkatan pemberdayaan aparatur pemerintahan menuju sistem good governance, peningkatan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan perempuan serta adanya pemanfaatan secara optimal keunggulan sumberdaya alam yang ada yang mendukung pengembangan bidang pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, industri dan pariwisata dalam upaya penciptaan daya saing kompetitif perekonomian daerah. 2. Tercipta dan terpeliharanya kondisi daerah yang aman dan damai serta semakin mantapnya pertumbuhan nilai-nilai demokrasi di masyarakat terutama dalam penentuan tindakan maupun pendapat dalam kegiatan pembangunan yang dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga bahaya/ancaman perpecahan atau pertikaian antar suku, agama dan golongan serta bahaya terorisme dapat dicegah. 3. Mantapnya struktur ekonomi dan terwujudnya daya saing daerah melalui menciptakan optimalisasi revitalisasi pertanian meliputi penataan ulang sistem produksi pertanian berupa penerapan manajemen produksi pertanian, pendampingan yang menguatkan institusi rakyat tani seperti KUD dan input manajemen berupa penyediaan modal produksi atau kredit pertanian, adanya keterpaduan antara sektor industri manufaktur (sektor sekunder) dengan sektor pertanian, peternakan, perikanan dan sumber daya alam lainnya yang ada (sektor primer) dan sektor jasa-jasa seperti keuangan, perdagangan dan transpotasi (sektor tersier) dan didukung oleh adanya sum berdaya alam yang berkelanjutan menuju pemantapan ketahanan pangan daerah dengan sistem Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 70

85 pertanian agroindustri yang berdaya saing, peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan masyarakat dan para petani miskin pada khususnya serta adanya peningkatan pendapatan asli daerah. 4. Semakin mantapnya ketersediaan infrastruktur sesuai dengan rencana tata ruang wilayah daerah, kualitas dan kuantitas infrastruktur perlu untuk terus ditingkatkan yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga masyarakat dapat merasakan kenyamanannya, yang antara lain meliputi kondisi jalan yang semakin baik terutama jalan kearah daerah pusat produksi dan daerah pemasaran, terpenuhinya tenaga listrik yang cukup dan efisien untuk rumah tangga dan kebutuhan industri/sektor bisnis, tersedianya pasokan air yang cukup baik untuk sumber air bersih untuk kebutuhan harian masyarakat maupun air untuk irigasi. 5. Terbangunnya infrastruktur teknologi informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah, dunia pendidikan, organisasi bisnis dan masyarakat umum dalam mengakses informasi yang berkembang, dan selain itu untuk mengantisipasi terhadap rencana penanggulangan bencana alam dan penanganan isu-isu yang mengancam kerukunan antar suku, agama dan golongan serta bahaya teroris yang mungkin muncul RPJMD ke-4 ( ) Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan RPJMD ke- 3, maka pada RPJMD ke-4 ditujukan pada : 1. Terwujudnya masyarakat yang semakin mandiri, semakin makmur, sejahtera, berkeadilan dan maju melalui pembangunan semua bidang yang dilaksanakan dalam RPJM-D ke-3, serta semakin mantapnya struktur ekonomi yang kokoh yang berlandaskan pada keunggulan kompetitif, sumber daya manusia yang berkualitas meliputi pendidikan, kesehatan dan perekonomian dan sumber Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 71

86 daya alam yang dimanfaatkan secara optimal dengan tetap menjaga kelestariannya. 2. Hasil pembangunan terus diperkuat atau semakin dimantapkan yang diperoleh dari ketiga tahapan meliputi ketersediaan pangan yang cukup, masyarakat yang sejahtera, infrastruktur yang memadai untuk menghadapi apabila terjadi perubahan lingkungan eksternal yang tak terduga dan tidak diharapkan misalnya bencana alam.. 3. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan ukuran-ukuran yang nyata seperti tersedianya lapangan kerja berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan petani secara khususnya, peningkatan kemampuan mengkonsumsi makanan yang cukup dan sehat, peningkatan pendidikan formal dan non-formal yang berkualitas serta adanya kualitas education system yang semakin luas, tercukupinya pasokan air, listrik, bahan pangan bermutu dan bergizi, mantapnya sistem pengelolaan dan tingkat kesehatan masyarakat, dan sistem jaminan sosial masyarakat tidak mampu. Pada tahap ini akan dilaksanakan peningkatan volume kualitas infrastruktur jalan, jembatan, pembangunan transpotasi darat, pemnafaatan sumber daya air secara optimal dan terpenuhinya tenaga listrik yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi dan wilayah secara berkelanjutan. 4. Semakin mantapnya lembaga-lembaga dan pranata ekonomi daerah berupa UKM dan Koperasi, yang berorientasi pada peningkatan kesejateraan masyarakat luas dan petani secara khusus, pemberdayaan perempuan, pelestarian lingkungan serta manjalin persatuan dan kesatuan, dan keberagaman suku, etnis, agama, daerah, lapangan pekerjaan dan profesi, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang semakin baik. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 72

87 RPJMD selanjutnya Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan RPJMD ke-4, maka pada RPJPD selanjutnya dimulai tahun 2024 berupa pemantapan dari setiap perencanaan pembangunan yang telah dilaksanakan selama perencanaan-perencanaan sebelumnya. Perwujutan pemantapan perencanaan pembangunan ini ditandai dengan terwujudnya pemerataan pembangunan disetiap wilayah yang ada dan sistem birokrasi pembangunan yang efektif dan efisien, terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dari setiap aspek kehidupan dan terciptanyan keharmonisan hidup antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Sehingga capaian yang akan diperoleh pada tahapan ini adalah : 1. Meningkatnya kualitas manajemen pendidikan dan pelayanan kesehatan yang lebih akuntabel, efisien, efektif dan transparan. Sehingga kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik yang ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup masyarakat. 2. Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah dalam pelaksanaan birokrasi. 3. Terwujudnya Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan dengan struktur perekonomian yang kokok yang diperoleh melalui pewujutan lapangan usaha yang berdaya saing, peningkatan potensi pengembangan pertanian daerah sehingga pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat akan meningkat dan mengurangi jumlah penduduk miskin. 4. Terbentuknya struktur perekonomian berlandaskan keunggulan kompetitif melalui pengembangan sektor pertanian, perdagangan dan industri. 5. Terwujudnya pemerataan pembangunan disetiap wilayah kecamatan yang ada. Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 73

88 BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN Dalam melaksanakan strategi dan kebijakan untuk mencapai sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Dairi (RPJPD) Tahun , pemerintah daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Pelaksanaan kebijakan, baik dalam kerangka regulasi maupun dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum, mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasi antar kebijakan, baik di antara kebijakan dalam satu kegiatan maupun kebijakan antar kegiatan, dalam satu instansi dan antar instansi, dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka mewujudkan keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan yang telah diprogramkan, akan dilaksanakan proses musyawarah antar pelaku pembangunan melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan atau musrenbang kabupaten. RPJPD Kabupaten Dairi merupakan acuan bagi pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha sehingga tercapainya sinergi dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan. Sehubungan dengan itu, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun Kabupaten Dairi sebagai berikut : Bab-VI RPJPD Kabupaten Dairi 74

89 1. Pemerintah Daerah, masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan pembangunan RPJPD tahun dengan sebaik-baiknya; 2. RPJPD Kabupaten Dairi tahun menjadi acuan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun program kebijakan publik, baik yang berupa kerangka regulasi maupun kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) un tuk tahun-tahun selanjutnya. Untuk mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan setiap program dalam kerangka koordinasi perencanaan, masing-masing SKPD perlu menyempurnakan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) tahun berikutnya sebagai berikut : Uraian penggunaan APBD setiap tahunnya yang merupakan kegiatan untuk mencapai prioritas pembangunan daerah yang berupa kerangka regulasi sesuai dengan kewenangan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati; Uraian rencana penggunaan APBD setiap tahunnya, yang merupakan kegiatan untuk mencapai prioritas pembangunan daerah, yang berupa kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum sesuai dengan kewenangannya; Uraian sebagaimana yang dimaksud butir (b) diatas, perlu juga menguraikan kewenangan pengguna anggaran yang bersangkutan, dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintah daerah dan tugas pembantuan yang diterima pemerintah kabupaten dari pemerintah pusat; 3. Masyarakat luas dapat berperanserta seluas-luasnya dalam perancangan dan perumusan kebijakan yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat luas dan dunia usaha dapat berperanserta dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan pembangunan berdasarkan rancangan peranserta masyarakat dalam kegiatan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat luas juga dapat Bab-VI RPJPD Kabupaten Dairi 75

90 berperanserta dalam pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan kegiatan dalam program-program pembangunan; 4. Pada akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD), pemerintah daerah wajib melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, kesesuaiannya dengan rencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam APBD, serta kesesuaiannya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan APBD dan peraturanperaturan lainnya; 5. Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan program, setiap pemerintah daerah wajib melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan, melakukan tindakan koreksi yang diperlukan dan melaporkan hasil-hasil pemantauan secara berkala kepada Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bab-VI RPJPD Kabupaten Dairi 76

91 BAB VII P E N U T U P Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Dairi mempunyai cakupan waktu 20 tahun yaitu dalam periode Muatan pokok terdiri dari visi dan misi pembangunan 20 tahun kedepan, tujuan jangka panjang dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Karena cakupannya cukup panjang maka uraian dan analisisnya sangat deskriptif/kualitatif. Keberhasilan Kabupaten Dairi untuk mewujudkan visi Kabupaten Dairi yang beriman dan takwa, maju, berdayasaing, aman dan sejahtera dalam kebhinekaan yang didukung oleh tata pemerintahan yang baik dapat dicapai apabila semua pemangku kepentingan pembangunan memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan seluruh arah dan strategi pembangunan yang telah ditentukan. ----ooooooo---- Bab-VII RPJPD Kabupaten Dairi 77

92 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pembentukan Daerah Pengertian RPJP Daerah Proses Penyusunan RPJP Daerah Maksud dan Tujuan Landasan Hukum Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah Kondisi Geografis Pemerintahan Umum dan Aparatur Kondisi Sosial Budaya Kondisi Perekonomian Prasarana dan Sarana Daerah Analisis Kondisi Umum Daerah Analisis Proyeksi Peluang Analisis Proyeksi Ancaman Analisis Proyeksi Permasalahan Analisis Proyeksi Keberhasilan BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN DAIRI TAHUN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN DAIRI Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang Arah Pembangunan Jangka Panjang Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik... 74

93 Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur Mewujudkan pembangunan ekonomi untuk Mengentaskan kemiskinan dan penggangguran Mewujudkan pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat, kepariwisataan dan sumber daya alam Tahapan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang RPJMD ke-1 ( ) RPJMD ke-2 ( ) RPJMD ke-3 ( ) RPJMD ke-4 ( ) RPJMD Selanjutnya BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN BAB VII PENUTUP... 89

94 LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NO. TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN DAIRI TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri dari sepuluh Provinsi. Salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera adalah Provinsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI 2014 BAHAN RAPAT FINALISASI DRAF RKPD TAHUN 2015 1. Pada Draft RKPD Kabupaten Dairi Tahun 2015 ini, rencana kebutuhan Pagu

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam perumusan strategi didasarkan pada kriteria : 1. Strategi yang realistis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan 2. Menganalisis dan mengevaluasi faktor faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kabupaten Lingga Tahun 2013 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan Bab I Pendahuluan LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL JUNI 2012 Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mengingat bahwa hakekat Pembangunan Nasional meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka fungsi pembangunan daerah adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013 BAB IV 1 Tabel 4.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan No Visi / Misi Tujuan Sasaran 1 2 3 4 Misi : 1 Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 13 ayat (2) bahwa pemerintah daerah wajib menyusun

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu. BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Prioritas dan sasaran pembangunan merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu. Penetapan prioritas

Lebih terperinci

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2005-2025 VISI : Kabupaten Pasuruan yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, dan Sejahtera MISI : 1. Penerapan nilai-nilai

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Karo terletak diantara 02o50 s/d 03o19 LU dan 97o55 s/d 98 o 38 BT. Dengan luas wilayah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha terletak pada ketinggian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Jangka Panjang tahun 2005 2025 merupakan kelanjutan perencanaan dari tahap pembangunan sebelumnya untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan sebagaimana

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PROFIL WILAYAH KABUPATEN DAIRI

PROFIL WILAYAH KABUPATEN DAIRI PROFIL WILAYAH KABUPATEN DAIRI 1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Dairi 1.1 Letak Geografis Wilayah Kanupaten Dairi Kabupaten Dairi terletak di sebelah Barat Daya Provinsi Sumatera Utara dan merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH NOMOR : 5 TAHUN 2016 TENTANG : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2016-2021. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak berlakunya otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas 14 Kabupaten/Kota, namun sejak tgl 25 April 2013 telah dikukuhkan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

Pontianak, 28 Juli 2008

Pontianak, 28 Juli 2008 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA SIDANG PARIPURNA DPRD PROVINSI KALIMANTAN BARAT DALAM RANGKA PENYAMPAIAN PENDAPAT AKHIR FRAKSI DI DPRD KALBAR TENTANG NASKAH RANCANGAN PERDA RPJP DAERAH TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGII MOUTONG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahapan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan sebagai pusat rujukan layanan

Lebih terperinci

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 9 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025, maka Visi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING VISI DAN MISI MARKUS WARAN, ST DAN WEMPI WELLY RENGKUNG, SE CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN PILKADA 2015 ------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci