BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Korea Selatan adalah salah suatu negara yang berada dikawasan Asia Timur dengan nama resmi Republik Korea. Negara yang berbatasan dengan Korea Utara pada bagian utara dan berbatasan dengan Jepang pada bagian barat ini beribukotakan di Seoul. Sebagai negara kepulauan selayaknya Indonesia, Korea Selatan memiliki sekitar 3000 (tiga ribu) pulau yang tersebar diseluruh penjuru Korea Selatan yang dalam Bahasa Korea disebut dengan 대한민국 (dibaca: Daehan Min-Guk) atau dalam Bahasa Inggris disebut Republic of Korea. 57 Hubungan bilateral yang dijalin antara Indonesia Korea Selatan tidak hanya sebatas bidang ekonomi, dan politik. Kerjasama juga dilakukan kedua negara ini dalam bidang budaya. Popularitas Korea meningkat dan minat akan kebudayaan serta bahasa Korea juga turut meningkat sehingga Pada Agustus 2006 untuk pertama kalinya dibentuk program studi Korea untuk strata 1 dengan pembelajaran selama 4 tahun. Tahun 2009 Korean Week digelar dengan sukses. Selain mendapatkan respon positif dari orang Indonesia juga memberikan kontribusi dalam penyebaran budaya Korea. Dengan tujuan menyediakan informasi tentang Negara dan budaya Korea serta pertukaran budaya masing

2 58 masing Negara dan sebagainya, pada tahun 2011 dibangunlah Korean Cultural Center 67 Korean Cultural Center merupakan organisasi pemerintahan Korea Selatan yang bekerja sama dengan pemerintahan Indonesia. Organisasi ini berada dibawah naungan Korean Culture and Information Service (KOCIS) of the Ministry of Culture, Sports and Tourism of the Republic of Korea. Korean Cultural Center menawarkan berbagai metode pendidikan dan program aneka budaya pengajaran, pembekalan, dan kelas-kelas kesenian khas dari Negeri ginseng tersebut. Memperkenalkan kebudayaan Korea Selatan di Indonesia menjadi poin utama didirikannya Pusat Kebudayaan ini. Budaya Korea yang sangat beragam, ditambah lagi peminat tentang Korea di Indonesia khususnya pada Ibukota Jakarta cukup besar membuat Korean Cultural Center dapat dengan mudah mengambil hati para fans dari Korean Drama dan K-Pop. Tidak hanya sampai disitu dengan keberadaan Korean Cultural Center di Indonesia dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga Indonesia yang berdomisili di DKI Jakarta. Karena hampir seluruh staf yang bekerja disana merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Sejauh ini, Korean Cultural Center terkenal dikalangan anak muda penggemar Korea yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya sebagai satu-satunya media informasi resmi terkait budaya-budaya Korea Selatan. Melalui Korean 67 diakses pada 1 Juli 2015

3 59 Cultural Center, anak muda penggemar Korea dapat mengetahui dan merasakan pengalaman secara langsung akan budaya Korea Selatan itu sendiri. Tidak hanya sampai disitu, Korean Cultural Center juga memiliki program kelas Bahasa Korea dimana apabila memiliki ketertarikan untuk belajar Bahasa Korea dapat bergabung dengan Korean Cultural Center. Pengajar yang berasal langsung dari Korea Selatan membuat banyak para murid yang mengikuti kelas Bahasa sangat senang karena dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan orang Korea. Kegiatan-kegiatan lain juga rutin dilaksanakan oleh Korean Cultural Center seperti peringatan-peringatan yang berlangsung di Korea contohnya Hari Orang Tua. Pada saat yang sama setiap tahunnya Korean Cultural Center menggelar acara Kebudayaan Korea untuk memperingati Hari Orang Tua tersebut. Tidak jarang pula Korean Cultural Center bekerja sama dengan pihak luar untuk mengadakan kegiatan-kegiatan edukatif dan tentunya memiliki hubungan dengan kebudayaan Korea. Korean Cultural Center berkantor di Equity Tower 17th Fl, SCBD Lot 9, Jl. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Memiliki kantor dikawasan pusat perkantoran pada Jakarta Selatan membuatnya mudah untuk masyarakat mengunjunginya. Selain mendatangi langsung Pusat Kebudayaan Korea tersebut dapat pula mendapatkan informasi melalu telepon (62-21) , dan melalui yaitu

4 Tujuan Pendirian Korean Cultural Center Pusat Kebudayaan Korea atau yang lebih akrab dengan istilah Korean Cultural Center (KCC) didirikan dengan tujuan sebagai berikut: a. Memperkenalkan dan menyebarkan kebudayaan Korea di Indonesia b. Meningkatkan persahabatan antara kedua negara melalui pertukaran kebudayaan dan sumber daya manusia c. Meningkatkan pemahaman antar dua negara Logo Korean Cultural Center Berikut merupakan logo resmi dari Korean Cultural Center: Gambar Logo Korean Cultural Center diakses pada 24 Nopember / /?type=3&theater diakses pada 24 Nopember 2015

5 Fasilitas Korean Cultural Center Sebagai suatu Pusat Kebudayaan terdapat beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Korean Cultural Center, yaitu sebagai berikut: a. Multifunction Hall Ruangan yang memiliki luas 200 meter persegi ini diberi nama Han-in Sil disediakan sebagai tempat pelaksanaan acara-acara maupun pameran seni kebudayaan Korea Indonesia yang diselenggarakan langsung oleh KCC. Tetapi tidak hanya KCC saja yang dapat menyelenggarakan acara, dari pihak luarpun dapat menggunakan ruangan ini selama acara yang akan diselenggarakan berkaitan dengan budaya Korea Indonesia. b. IT Show Room Terdapat 3 (tiga) televisi berukuran besar, dan televisi 3Dimensi untuk menyaksikan tayangan dari beberapa saluran televisi Korea yang menampilkan para superstar Hallyu Korea. Terdapat pula beberapa perangkat computer yang dapat digunakan untuk bermain game online dari Korea. Gambar IT Show Room

6 62 c. Ruang Kelas Bahasa Pusat Kebudayaan Korea ini memiliki 4 (empat) ruang kelas yang digunakan untuk program Kelas Bahasa Korea. Gambar Ruang Kelas d. Perpustakaan Perpustakaan ini menyediakan banyak buku terkait Korea dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Bahasa Korea. Buku-buku berbagai bidang mulai dari linguistik, ekonomi, hukum, dan budaya tersedia disini. Selain itu terdapat pula koleksi CD K-Pop, dan DVD Film maupun Drama Korea. e. Ruang Istirahat Pada ruangan ini disediakan beberapa komputer dengan akses internet beberapa meja dan kursi untuk mengobrol santai sambil menikmati segelas teh maupun kopi yang disediakan oleh KCC Media Komunikasi Korean Cultural Center Sebagai suatu Pusat Kebudayaan, KCC tentunya menyediakan beberapa media komunikasi agar masyarakat luas khususnya yang berdomisili didaerah DKI Jakarta dapat dengan mudah mengetahui informasi terkait budaya Korea maupun acara-acara terkait yang

7 63 diselenggarakan oleh KCC. Berikut beberapa media komunikasi yang disediakan oleh KCC: a. Website Resmi KCC Website resmi dari KCC adalah merupakan akses utama yang digunakan untuk memberitahukan terkait informasi-informasi resmi akan acara yang diselenggarakan, program kelas bahasa, maupun informasi lain terkait Korea Selatan seperti informasi beasiswa ke Korea. Gambar Tampilan website KCC b. Media Sosial Fanpage Facebook Penggunaan media sosial pada saat ini sangat mempermudah dalam komunikasi. Sama halnya yang dilakukan oleh KCC, memanfaatkan media sosial Fanpage Facebook sebagai senjata aktif untuk mengkomunikasikan terkait budaya Korea, acara

8 64 acara mendatang, dokumentasi acara-acara, maupun pengumuman akan kebijakan terbaru dari KCC. Gambar Tampilan Fanpage Facebook KCC c. Media Sosial Twitter Sebagian masyarakat yang lebih memilih twitter sebagai media sosial utama untuk memperoleh informasi rupanya juga dimanfaatkan pula oleh KCC. Melalui akun informasi yang sama dengan media komunikasi lain juga disampaikan. Gambar Tampilan Twitter KCC

9 65 d. Youtube Channel Pada layanan penyedia video terbesar diseluruh dunia ini melalui akun KCCIndonesia, masyarakat dapat mengkases berbagai video dokumentasi dari acara yang telah digelar, dokumentasi program-program spesial tertentu seperti tari tradisional Korea maupun Indonesia. e. Untuk media terakhir ini hanya terbatas bagi seluruh murid yang mengikuti salah satu program andalan dari KCC yaitu Kelas Bahasa Korea. Keuntungannya, bagi para murid biasanya memiliki hak lebih berbeda dibanding masyarakat umum apabila terdapat suatu acara, maupun program khusus lainnya seperti pelatihan tari tradisional Korea Indonesia, promosi potongan harga khusus pada konser yang akan digelar oleh superstar Hallyu dari Korea. 4.2 Hasil Penelitian Dalam mencapai tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui programprogram Korean Cultural Center dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia maka peneliti melakukan beberapa teknik dalam pengumpulan data seperti yang telah disebutkan dan dijelaskan pada Bab sebelumnya yaitu melalui wawancara mendalam, observasi non partisipatif, studi

10 66 dokumen, dan studi pustakaan. Penelitian berlangsung pada kantor Korean Cultural Center yang beralamatkan di Equity Tower 17th Fl, SCBD Lot 9, Jl. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan. Observasi non partisipatif adalah teknik yang lebih dulu dilakukan oleh peneliti dengan mencoba mengikuti beberapa program yang disediakan oleh KCC, seperti acara-acara budaya, dan program Kelas Bahasa Korea. Pada wawancara mendalam peneliti melakukan wawancara langsung dengan Public Relations dari KCC yaitu Ibu Kimberly Febrianti serta narasumber lain yang masih memiliki ikatan dengan KCC. Studi dokumen yang dilakukan oleh peneliti dengan menampilkan beberapa hasil dokumentasi dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh KCC terkait mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Dan yang terakhir studi pustakaan peneliti menggunakan berbagai sumber referensi terkait penelitian ini serta tidak luput pula menggunakan beberapa buku mengenai kebudayaan Korea Selatan yang diperoleh melalui salah satu fasilitas yang disediakan Pusat Kebudayaan Korea ini yaitu perpustakaan. Wawancara mendalam, peneliti menggunakan beberapa narasumber didalamnya. Terdapat narasumber yang berperan sebagai key informan dan informan. Key informan tidak lain adalah staf Public Relations yaitu Ibu Kimberly Febrianti. Peneliti menggunakan beberapa informan yang diantaranya ada yang sebagai pengajar dalam program Kelas Bahasa Korea yaitu Ibu Jang Yu Rim, dan murid-murid dari program Kelas Bahasa Korea Sejong 3 yaitu Ibu Maria Kartika Purisari, Ibu Nadhilla Suha, Ibu Eugenia Anggoman, serta Ibu Indri Hapsari.

11 Program-Program Korean Cultural Center Dalam menjalankan fungsinya sebagai Pusat Kebudayaan, tentunya KCC memiliki beberapa program-program yang dicanangkan sebagai cara dalam mengkomunikasikan kepada masyarakat Indonesia akan kebudayaan Korea Selatan. Sesuai dengan pendapat dari Ibu Kimberly Febrianti selaku staf PR pada KCC mengenai suatu pusat kebudayaan, Pusat kebudayaan adalah seperti kata itu sendiri dimana pusat dari semua kebudayaan jadi dimana kami menjadi penerusnya. Contohnya, Pemerintah Korea Selatan ingin membawa kebudayaannya ke Indonesia jadi kita yang melaksanakannya. Sedangkan kami yang berada di Indonesia jadi kita tahu pasar di Indonesia seperti apa, yang diinginkan orang Indonesia apa, jadi dengan itu kita bisa memberitahu ke Korea sendiri bahwa yang diinginkan sekarang itu seperti A, B, maupun C misalnya. Kemudian juga seperti pertunjukkan ataupun yang bersifat tradisional maupun yang modern jadi kita bisa beritahu mereka. Intinya menjadi penengah juga dan pengantar juga. Berikut beberapa program dari KCC beserta dengan penjelasannya: a. Acara Kebudayaan Acara Kebudayaan merupakan salah satu dari agenda rutin yang dilaksanakan oleh KCC sebagai salah satu upaya dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Tidak hanya kebudayaan yang modern tetapi juga kebudayaan yang tradisional dibawa serta pada setiap acara. Pelaksanaannya, biasanya dilaksanakan sesuai dengan jadwal peringatan harihari penting di Korea.

12 68 Seperti peringatan Hari Orang Tua atau dalam Bahasa Koreanya disebut sebagai Eobeoi Nal. KCC mengadakan acara tersebut dengan mengundang masyarakat umum untuk bersama-sama memperingati Hari Orang Tua. Pelaksanaan pada tahun ini tepatnya pada tanggal 8 Mei 2015 yang bertempat di Multifunction Hall KCC berlangsung selama kurang lebih 2 (dua) jam, dimana terdapat penjelasan mengenai asal mula Hari Orang Tua tersebut, belajar pembuatan Carnation Flower (pada Korea Selatan bunga dibuat oleh anakanak mereka dari kertas lalu memberikannya kepada Orang Tua sebagai tanda hormat atas jasa-jasanya selama ini), dan ditutup dengan Han-Bok Experience yaitu dengan mencoba langsung baju tradisional Korea Selatan tersebut yang sebelumnya telah diberikan petunjuk untuk menggunakannya. Gambar Han-Bok Experience dan Carnation Flower pada acara peringatan Hari Orang Tua

13 69 Berikut adalah hasil dokumentasi lain dari acara peringatan Hari Orang Tua Gambar Suasana acara peringatan Hari Orang Tua 70 Contoh diatas merupakan salah satu acara budaya tradisional yang dilaksanakan secara rutin hampir pada setiap tahunnya di KCC. Selain budaya tradisional seperti pada contoh sebelumnya terdapat pula acara yang dapat dikatakan sebagai budaya modern masyarakat Korea yaitu Movie Day. Sebenarnya, dari KCC sendiri merupakan kali pertama dalam &type=3 diakses pada 26 Nopember 2015

14 70 melaksanakan acara ini, dan antusias dari masyarakat Indonesia terutama sangat positif dengan dilaksanakannya acara ini. Berikut sedikit penjelasan mengenai Movie Day yang diperoleh dari Fanpage Facebook KCC. Setiap 14 Nopember di Korea dirayakan Movie Day. Biasanya, pada hari ini, orang-orang di Korea menonton film di bioskop, saling memberikan DVD, atau mengunjungi "DVD Bang" (ruangan yang disewakan untuk menonton film). Hari ini, 14 Nopember 2015, di KCC telah diadakan nonton bareng film "No Breathing" dan "The Pirates" dalam rangka merayakan Movie Day. 71 Gambar Suasana acara Movie Day 72 Selain acara rutin yang sering diadakan, Movie Day merupakan salah satu acara yang dilaksanakan secara tiba-tiba. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Kimberly Febrianti selaku staf pada KCC, Dan selain itu kita memang banyak program-program yang dadakan misalkan seperti tanggal 14 Nopember 2015 kalo di &type=3 diakses pada 26 Nopember / /?type=3&theater diakses pada 26 Nopember 2015

15 71 Korea sendiri itu adalah movie day, dan dari KCC mengadakan nonton bareng selama hari itu. Jadi memang banyak acara-acara kita yang tidak tertera diagenda KCC. b. Festival Festival juga salah satu agenda rutin dalam jadwal tahunan yang telah dibuat oleh KCC. Biasanya didalam festival terdapat beberapa acara kebudayaan didalamnya, dan juga acara pertunjukkan yang dapat menghibur masyarakat, serta pelaksanaannya berlangsung selama beberapa hari. Contohnya adalah Korea Festival dimana merupakan salah satu jenis agenda rutin yang juga dilaksanakan oleh KCC setiap tahunnya. Pada tahun ini, Korea Festival masih dilaksanakan di tempat yang sama seperti tahun lalu yaitu bekerja sama dengan salah satu Mal dikawasan Jakarta Selatan mulai dari tanggal 1-4 Oktober Didalam Korea Festival kali ini, terdapat beberapa acara mulai dari Enjoy Korea yang didalamnya terdapat 8 (delapan) pertunjukkan menarik yang berasal dari Korea, Taste Korea dimana masyarakat dapat mencicipi langsung makanan khas Korea, Feel Korea yaitu dapat bertemu dengan beberapa tokoh animasi favorit dari Korea, K-Travel Booth, Korean Movie Festival, dan masih banyak lagi acara tambahan lainnya. c. Kelas Bahasa

16 72 Melalui program kelas bahasa ini, masyarakat Indonesia khususnya bertempat tinggal dikawasan Jakarta dapat belajar Bahasa Korea melalui pengajar professional yang berasal langsung dari negeri ginseng tersebut. Berikut pendapat Ibu Kimberly Febrianti mengenai keberadaan program Kelas Bahasa tersebut. Untuk program bahasa sebenarnya bukan dari KCC sendiri, tetapi berasal dari Sejong Institute di korea, Institut itu memang khusus untuk pelajaran Bahasa Korea dimana terdapat diberbagai Negara, dan kita salah satunya di Indonesia. Sedangkan di Indonesia sendiri hanya ada di KCC. Karenakan kita adalah Pusat Kebudayaan dimana untuk belajar budaya kita juga harus tahu bahasanya dan untuk tahu bahasanya kita juga harus tahu kebudayaannya. Jadi darisitu bisa kita satukan dimana nanti mereka yang belajar bahasa disini mereka juga memperoleh pengetahuan tentang kebudayaannya melalui guru-guru native ataupun melalui acara-acara KCC. Sebagai salah satu pengajar dalam program Kelas Basaha, Ibu Jang Yu Rim juga mengungkapkan pendapatnya mengenai hal tersebut, KCC offers language programs from the basic until the advanced level to give people opportunities to develop their Korean language skills. The program aims to provide not only Korean language knowledge, but also Korean cultures related to Korean language. Diartikan kedalam Bahasa Indonesia yaitu KCC menawarkan Program Bahasa mulai dari tingkat pemula hingga tingkat lanjut (akhir) bagi para masyarakat untuk mengembangkan kemampuan Bahasa Korea. Program ini menyediakan tidak hanya pengetahuan mengenai Bahasa Korea tetapi juga menyediakan budaya Korea Selatan yang masih berkaitan dengan Bahasa Korea. Selain belajar Bahasa Korea, secara tidak langsung sering kali dalam menjelaskan suatu pemahaman struktur kalimat para

17 73 pengajar juga mengaitkannya dengan kebudayaan orang Korea yang dalam hal ini kebanyakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang Korea. Orang Korea memiliki disiplin sopan santun yang ketat yaitu ketika bertemu dengan orang yang lebih tua, orang yang baru dikenal, maupun atasan pada pekerjaan seseorang pasti menyampaikan salam dengan cara membungkukkan badannya. Kemudian, dalam hal berbicara terdapat stuktur kalimat yang sangat formal, formal, dan non formal. Semua hal tersebut juga dipelajari melalui Kelas Bahasa yang disampaikan oleh para pengajar. Huruf alphabet Bahasa Korea disebut dengan Hangeul. Orang Korea mengembangkan alphabet yang unik dan dipertimbangkan sebagai salah satu alphabet yang paling efisien di seluruh dunia. Hangeul memperoleh berbagai pujian dari berbagai pakar bahasa dari Negara lain karena desain ilmiah dan keunggulannya. 73 Pembuktian hal tersebut yaitu berupa pernyataan salah satu murid Kelas Bahasa Sejong 3 yaitu Ibu Maria Kartika Purisari yang menjelaskan mengenai keterlibatan para pengajar Kelas Bahasa dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan pada saat berada dikelas yaitu sebagai berikut: Waktu Sejong 1 di dalam buku ada informasi mengenai Greetings. Saat itu guru kita memberi tahu perbedaan saat 73 Hollym Corp., Publishers. Guide to Korean Culture. Seoul: 2012 Hal 41

18 74 salam kepada atasan kita atau orang yang lebih tua dengan sama teman kita. Saat hari besar pun bow atau salamnyapun berbeda. Melalui Kelas Bahasa ini, memang murid-muridnya dapat berinteraksi langsung dengan pengajar yang berasal dari Korea sehingga membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Dalam program Kelas Bahasa ini terdapat hingga 8 level disediakan agar dapat berbahasa Korea secara native. Tempat pembelajarannya ada dua yaitu kelas yang berada di Lotte Shopping Avenue pada Art & Culture Education Center maupun belajar langsung di KCC. Murid-murid yang tergabung didalamnya memilih KCC sebagai tempat untuk belajar Bahasa Korea karena sebagian besar dari mereka adalah penggemar dari K-Pop, Korean Drama, dan tergabung dari beberapa komunitas penggemar grup K-Pop yang sering mengadakan gathering di KCC. Lalu selain karena diajar langsung oleh native speaker, juga resmi dan masih dibawah naungan langsung dari Pemerintah Korea. Seperti ungkapan salah satu murid Kelas Bahasa Sejong 3 yaitu Ibu Indri Hapsari mengenai alasan mengapa memilih program Kelas Bahasa Korea di KCC, Saya suka menonton drama korea makanya saya ingin belajar bahasa korea. Dari hasil browsing di internet, saya tahu ada KCC di Jakarta dan saya join kelas bahasa di situ. Kenapa KCC dan bukan yg lain? Pertama karena kerjasama KCC dengan negara Korea (dengan kementerian di Korea) - berasanya KCC itu resmi dari pihak Korea sana, kedua karena biayanya yg terjangkau, terakhir karena lokasinya yg lumayan dekat dr tempat tinggal saya. Setelah saya belajar di sini saya

19 75 merasa buku panduan belajarnya sistematik dan cukup mudah dimengerti. d. Kelas Kesenian Kelas kesenian adalah program lain dari KCC untuk mengkomunikasikan budaya seni khas Korea Selatan di Indonesia. Kelas seni ini biasanya berlangsung selama kurang lebih dua bulan untuk satu cabang kesenian yang akan dipelajari oleh masyarakat. Mulai dari kesenian alat musik tradisional khas Korea, hingga tarian tradisional dibuka kelasnya secara bergantian. Untuk alat musik tradisional, pada tahun 2015 ini KCC mengadakan program khusus yaitu Korean Traditional Music Class. Tujuannya untuk memperkenalkan 3 (tiga) alat music tradisional Korea yaitu Danso (flute), Haegeum dan Gayageum. Seperti yang diketahui bahwa Gayageum adalah salah satu instrumen musik tradisional Korea yang paling terkenal yang dilengkapi oleh senar-senar dan cara memainkan insturmen ini yaitu dengan dipetik dan memiliki bentuk yang memanjang. Haegeum adalah alat musik tradisional korea yang berbentuk menyerupai biola dimana terdapat dawai yang memainkannya dengan digesekkan. Dan yang terakhir Danso adalah alat musik

20 76 tradisional tiup yang terbuat dari bambu menyerupai seruling tetapi hanya terdapat 5 (lima) lubang untuk meletakkan jari. 74 Gambar Poster Korean Traditional Music Class e. Pemanfaatan Buku Perpustakaan Diperpustakaan KCC terdapat banyak sekali buku-buku terkait kebudayaan Korea baik mulai dari budaya tradisional maupun modern yang berbentuk dalam Bahasa Korea, Bahasa Inggris, dan juga Bahasa Indonesia. Sebagian dari buku tersebut adalah terbitan dari lembaga-lembaga baik yang masih dibawah naungan Pemerintah Korea maupun non Pemerintah yang merupakan lembaga pemerhati budaya, hukum, dan ekonomi Korea. Pada bagian ini, peneliti akan fokus dalam beberapa referensi buku yang ada diperpustakaan KCC yang membahas bidang budaya dari Korea Selatan. Dalam buku Korean Cultural Heritage, menjelaskan sejarah awal dari ginseng Korea yang terkenal di seluruh dunia. 74 Hollym Corp., Publishers. Guide to Korean Culture. Seoul: 2012 Hal

21 77 Ginseng is a medicinal plant with wondrous powers. Although it grows at other countries as well, it is widely cultivated in Korea where the climate and soil produces the world s finest. 75 Kemudian pada buku garapan gabungan dari The International Association of Korean Studies in Indonesia (INAKOS), Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada dan Institute of International Studies (IIS) Universitas Gadjah Mada yang berjudul Budaya Hallyu Korea menjelaskan mengenai budaya modern yaitu Hallyu pertama kali diperkenalkan. Istilah Hallyu yang berarti gelombang Korea pertama kali diperkenalkan oleh media massa di China, untuk menyebut fenomena ledakan popularitas produk-produk drama Korea di negeri tirai bambu tersebut. Gelombang korea pertama kali menerpa Indonesia pada tahun 2002, dengan populernya drama seri Korea, seperti Endless Love. 76 Pada buku terakhir yaitu Mengintip Budaya Korea: Pandangan Generasi Muda Indonesia yang garapan lanjutan antara INAKOS dengan Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada membahas mengenai salah satu makanan khas Korea yaitu Kimchi. 75 Korean Overseas Information Service. Korean Cultural Heritage. Seoul: 2012 Hal The International Association of Korean Studies in Indonesia (INAKOS), Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada dan Institute of International Studies (IIS) Universitas Gadjah Mada. Budaya Hallyu Korea. Yogyakarta: 2012 Hal 20

22 78 Kimchi adalah makanan tradisional Korea sejenis asinan sayur yang difermentasikan dan diberi bumbu pedas yang merupakan menu wajib yang harus ada ketika orang Korea makan. 77 f. Kunjungan Pendidikan Program terakhir ini dapat dikatakan program terbaru dari KCC. Pelaksanaannya baru dimulai pada tahun Awalnya banyak pengajuan dari berbagai Sekolah maupun Universitas agar dapat melakukan kunjungan pendidikan ke kantor KCC dibilangan salah satu pusat perkantoran di Jalan Jend. Sudirman tersebut. Karena banyaknya permintaan tersebut, barulah KCC mencoba mengatur agendanya agar dapat meluangkan waktu bagi para adik-adik yang ingin mengetahui mengenai budaya Korea. Tetapi lama kelamaan, tidak hanya dari pihak Sekolah maupun Universitas yang datang ke KCC, dari perwakilan pihak KCC dimintai untuk mengunjungi sekolah mereka. Tidak hanya sebatas Sekolah maupun Universitas, Instansi Pemerintah juga melakukan kunjungan pendidikan ke KCC. Berikut penjelasan Ibu Kimberly Febrianti mengenai sistematika kunjungan pendidikan tersebut. Mengenai KCC, secara luas yang mereka tahu tentang kelas bahasa, ataupun acara-acara kita yang ada kaitannya dengan budaya Korea. Selain itu ada program lain yang kita 77 The International Association of Korean Studies in Indonesia (INAKOS) dan Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada. Mengintip Budaya Korea: Pandangan Generasi Muda Indonesia. Yogyakarta: 2012 Hal 25

23 79 tidak expose itu mungkin adanya kunjungan pendidikan dimana kita menerima beberapa sekolah-sekolah untuk datang ke KCC dimana sekolah tersebut ingin mengenal tentang kebudayaan Korea. Karena mereka ingin mengenal tentang kebudayaannya secara luas seperti apa ataupun secara spesifik dan juga mereka ingin tahu IPTEK-nya ataupun lainnya nanti kita akan buatkan sebuah program seperti ppt (istilah singkatan untuk Ms. Powerpoint) mengenai hal tersebut dari sini, lalu kita memberikan penjelasan selain itu kita juga mengenalkan beberapa kebudayaan dan juga permainan tradisional ke mereka. Selain mereka datang langsung ke KCC, terkadang dari KCC juga langsung mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah. Program ini baru dimulai tahun 2015, dan tahun ini baru melaksanakannya 2 (dua) kali. Gambar Dokumentasi Kunjungan Pendidikan di Yayasan Pendidikan Kristen Yahya Gambar Dokumentasi Kunjungan Pendidikan KEMHAN

24 Pencapaian Korean Cultural Center dalam Mengkomunikasikan Budaya Korea Selatan di Indonesia Terhitung sejak pembentukkan KCC pada tahun 2011, hingga saat ini KCC telah mengumpulkan beberapa pencapaian khususnya pada tahun 2015 ini. Pencapaian yang diperoleh tersebut karena keberhasilannya dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. a. Salah satu media komunikasi KCC yaitu Fanpage Facebook yang telah mencapai (seratus ribu) likes. b. Penghargaan dari Pemerintah Korea kepada KCC di Indonesia sebagai Pusat Kebudayaan Korea terbaik 2015 karena keberhasilannya dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Penjelasan lengkap mengenai hal tersebut sebagai berikut: Kalau untuk pencapaian berupa penghargaan dari Pemerintah Korea itu, setiap tahun kita menggelar penghargaan untuk seluruh KCC yang tersebar diberbagai Negara di dunia dan untuk tahun 2015 ini kalau tidak salah KCC Indonesia terpilih sebagai KCC terbaik, dimana kita sangat aktif dalam mengkomunikasikan budaya dan acara kita bisa dibilang jauh lebih luas dibandingkan dengan KCC-KCC lain. -Ibu Kimberly Febrianti, staf PR KCC c. Menjadi tamu kehormatan pada acara Indonesia International Book Fair 2015

25 Pembahasan Setelah melakukan penelitian terhadap KCC mengenai Program-Program yang digunakan untuk mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia berikut beberapa poin penting yang akan dijabarkan oleh peneliti dalam pembahasan penelitian ini. Yang pertama adalah mengenai program unggulan Korean Cultural Center yang dimana memegang kunci penting dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Kemudian keberhasilan dari program-program Korean Cultural Center dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Dan faktor penghambat dari pelaksanaan program-program Korean Cultural Center Program Unggulan Korean Cultural Center Peranan KCC tentunya sangat penting bagi pengkomunikasian budaya Korea Selatan di Indonesia. Karena apabila jika hanya mengharapkan pengkomunikasikan budaya Korea Selatan melalui drama Korea tentunya akan sulit diterima sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia. Dimana masyarakat Indonesia walaupun pada dasarnya menyukai dramadrama garapan negeri ginseng tersebut, penggemar drama tersebut tidak lantas langsung dapat mengenal budaya Korea Selatan. Oleh karena itu peran KCC disini sangat penting untuk lebih memperluas pengkomunikasian budaya Korea Selatan di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia yang menyukai drama Korea juga dapat memahami budaya Korea Selatan. Melalui KCC masyarakat Indonesia khususnya yang

26 82 berdomisili pada Ibukota dapat merasakan langsung yang seakan-akan membawa mereka langsung ke negeri kimchi tersebut. Sebagaimana pada hasil penelitian diatas telah dijelaskan beberapa program-program KCC dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia, terdapat pula program unggulan yang sangat memegang peranan penting dalam pengkomunikasian budaya Korea Selatan di Indonesia. Sesuai dengan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.106/HK.501/MKP/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian membahas mengenai jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan di Pusat Kebudayaan, dimana KCC melakukan keseluruhan dari jenis-jenis kegiatan tersebut baik dari segi pendidikan (kelas bahasa, dan kunjungan pendidikan), dan kesenian (kelas kesenian baik tarian maupun alat musik, acara kebudayaan). Pada KCC sendiri kegiatan-kegiatan diatas disebut sebagai program-program. Mulai dari penentuan sasaran khalayak yang akan dituju, pemilihan program yang akan dilakukan, perencanaan program, pra-pelaksanaan program, pelaksanaan program, hingga pelaporan hasil program semua yang dilakukan KCC adalah sangat baik. Pemilihan khalayak yang dilakukan seperti yang diketahui dengan berfokus pada masyarakat yang menyukai drama Korea, penggemar K-Pop, dan artis Hallyu Korea. Ditambah lagi dengan mengetahui fakta bahwa KCC merupakan organisasi resmi dibawah naungan Pemerintah Korea Selatan membuat masyarakat lebih aware akan keberadaan KCC.

27 83 Program-program yang akan dilakukan seluruhnya terencana dengan baik dan matang terbukti dengan terselenggaranya seluruh program rutin yang telah diagendakan contohnya pada acara-acara kebudayaan. Sebelum pelaksanaan suatu program, KCC terlebih dahulu menginformasikan kepada seluruh khalayak melalui media sosial yang dijadikan sebagai salah satu media komunikasi utama KCC. Pelaksanaan program-program yang sebagian besar banyak dilakukan di kantor KCC sendiri sehingga masyarakat dapat menikmati fasilitas-fasilitas lain yang telah disediakan. Pelaporan pasca program dengan memberikan penilaian-penilaian yang akan menentukan apakah program yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai keberhasilan atau justru harus melakukan perbaikan kepada titiktitik kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan. Namun diantara seluruh program-program yang ada, hanya terdapat 2 (dua) program unggulan dari KCC yang memiliki peranan dan tanggung jawab yang jauh lebih berat dari program-program lain yaitu Acara Kebudayaan dan Kelas Bahasa. Acara-acara kebudayaan yang menuntun para khalayak yang sedang mengikutsertakan dirinya dalam acara tersebut akan terlibat langsung didalamnya. Dapat menambah pengalaman berharga dengan membawa pulang pengetahuan tambahan mengenai budaya Korea Selatan dan tidak hanya sampai disitu seseorang yang sebelumnya telah pengikuti acara kebudayaan yang diadakan akan turut serta kembali pada acara kebudayaan lainnya. Beragam acara kebudayaan yang disajikan oleh KCC kepada masyarakat Indonesia baik dari acara kebudayaan tradisional

28 84 maupun acara kebudayaan modern seluruhnya dilaksanakan dengan teratur membuatnya memiliki respon yang sangat baik dari masyarakat Indonesia. Terutama hampir seluruh acara kebudayaan yang digelar tanpa memiliki pungutan biaya seakan menghipnotis khalayak sasaran untuk terus mengikuti acara kebudayaan di KCC. Mengenai hasil yang diperoleh terutama observasi melalui salah satu media komunikasi KCC yaitu sosial media Fanpage Facebook diperoleh tanggapan positif dari beberapa peserta yang berkomentar setelah acara Movie Day pada 14 Nopember 2015 lalu dimana tidak hanya untuk memperingati Movie Day juga para peserta berkesempatan untuk memperoleh hadiah-hadiah menarik dari KCC. Gambar Komentar pada Fanpage Facebook KCC Peserta Acara Movie Day 78 Kelas bahasa dimana sekilas hanya memiliki peran sebagai wadah untuk mempelajari bahasa Korea ternyata dapat dijadikan sebagai nilai tambah berharga untuk mengkomunikasikan budaya Korea Selatan baik dari pengajar maupun buku pegangan per-level yang didalamnya juga &type=3 diakses pada 20 Januari 2015

29 85 menjelaskan mengenai bagaimana budaya Korea Selatan. Pengajar yang sebagaimana diketahui merupakan native speaker yang dapat memudahkan dalam praktek langsung mengenai Bahasa Koreanya sendiri. Berdasarkan hasil observasi non-partisipatif yang dilakukan peneliti selama mengikuti program Kelas Bahasa tersebut seluruh staf pengajar tanpa terkecuali memperkenalkan mengenai budaya Korea Selatan pada saat kelas tersebut berlangsung. Buku pegangan setiap level Kelas Bahasa juga memiliki pembahasan singkat mengenai beberapa budaya Korea Selatan. Berikut beberapa contoh gambar mengenai kebudayaan Korea yang dikomunikasikan melalui buku pegangan Kelas Bahasa. Gambar Cara Memberi Salam dalam Korea Selatan King Sejong Institute. Sejong Hangukeo 1. Seoul: The National Institute of The Korean Language, 2013 Hal 66-67

30 86 Gambar Tempat Liburan di Korea Selatan yang Memiliki Nilai Sejarah 80 Gambar Tradisi Warga Korea Pada Saat Liburan (Setiap Musimnya) King Sejong Institute. Sejong Hangukeo 2. Seoul: The National Institute of The Korean Language, 2013 Hal King Sejong Institute. Sejong Hangukeo 3. Seoul: The National Institute of The Korean Language, 2013 Hal 76-77

31 87 Dan juga hingga saat ini, Program Kelas Bahasa memiliki banyak peminat terbukti dengan proses pendaftaran Kelas Bahasa Sesi 14 akan datang membuka beberapa jenis pilihan waktu kelas pada level-level awal dan membuka kelas hingga level akhir yaitu level Sejong 8. Gambar Jadwal Kelas Bahasa Sesi Keberhasilan Program-Program Korean Cultural Center dalam Mengkomunikasikan Budaya Korea Selatan di Indonesia Berhasilnya Program-Program KCC karena jika dilihat dari track record pencapaian pada tahun ini saja disampaikan oleh Key Informan (Ibu Kimberly Febrianti PR KCC) bahwa KCC Indonesia terpilih sebagai KCC terbaik tahun 2015 pada penganugerahan oleh Pemerintah Korea 82 diakses pada 20 Januari 2016

32 88 Selatan yang melakukan penilaian kepada seluruh Pusat Kebudayaan Korea yang tersebar diberbagai Negara. Keberhasilan ini juga tentunya karena kerja keras yang dilakukan oleh KCC selama 4 (empat) tahun sejak berdirinya dengan konsistensi yang sangat baik dalam pelaksanaan strategi komunikasi tersebut melalui program-program KCC baik yang diselenggarakan secara rutin maupun yang diselenggarakan diluar agenda sebelumnya. Ketepatan dalam pemilihan metode penyampaian untuk strategi komunikasi KCC yaitu cara pelaksanaannya menggunakan repetition, dan bentuk isinya secara informatif, persuasif, dan edukatif. Cara pelaksanaan yaitu pengulangan adalah cara yang efektif. Pada salah satu contoh dimana Hanbok Experience merupakan salah satu sub dari acara kebudayaan yang dilaksanakan beberapa kali dalam setiap tahunnya. Bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan mengikuti acara kebudayaan yang didalamnya terdapat Hanbok Experience dapat merasakannya pada acara kebudayaan lain yang tentunya tidak kalah kaya pengetahuannya dibanding dengan sebelumnya. Dan bagi yang sebelumnya telah menggunakan Hanbok, dapat menggunakannya lagi jika mengikuti acara kebudayaan lain yang diselenggarakan oleh KCC agar lebih menanamkan kepada khalayak tersebut akan budaya Korea Selatan. Bentuk isi dari program-program KCC yang informative dimana dapat mambah informasi mengenai budaya Korea. Persuasif dan edukatif karena dapat mengajak khalayak untuk langsung terjun kedalam kebudayaannya melalui praktik

33 89 yang nyata. Contohnya pada acara kebudayaan peringatan Hari Orang Tua, dimana seluruh peserta diajarkan secara langsung cara untuk membuat Carnation Flower Faktor Penghambat Pelaksanaan Program-Program Korean Cultural Center dalam Mengkomunikasikan Budaya Korea Selatan di Indonesia Terdapat dua faktor penghambat utama dalam pelaksanaan Program-Program KCC dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia, antara lain: a. Faktor agama Perbedaan keyakinan dalam hal memeluk agama antara Indonesia dan Korea Selatan terutama menjadi salah satu hal yang dapat menghambat pelaksanaan Program-Program KCC. Karena keyakinan yang berbeda tersebut sehingga dapat berujung pada perbedaan pandangan. Untuk memperjelas berikut penjelasan mengenai hal tersebut dari staf PR KCC yaitu Ibu Kimberly Febrianti, Karena bedanya agama, pandangan yang dimiliki juga berbeda, dimana kalau Korea mayoritas penduduk aslinya tidak memiliki agama jadi pada saat mereka ingin mengkomunikasikan budaya mereka, mereka menjadi sangat terbuka sekali dimana Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim dan memiliki kesan sedikit tertutup dan tidak suka yang terlalu menonjol atau mewah. Nah itu KCC selalu mencari cara agar dapat memasuki budaya-budaya yang bisa diterima oleh kaum muslim itu sendiri. Dan memang itu

34 90 terkadang menjadi hambatan bagi kita karena tidak semua muslim bisa menerima. b. Faktor jenis budaya Sebagian besar masyarakat sekarang menyukai pembaharuan, yang pada pembahasan ini peneliti menyebutnya sebagai budaya modern Korea. Pemilihan jenis budaya yang akan dikomunikasikan terkadang menjadi hambatan karena pandangan kebanyakan orang yang berpikiran bahwa budaya modern jauh lebih baik dibandingkan budaya tradisional. Penjelasan mengenai budaya tradisional juga bagus untuk dikomunikasikan kepada masyarakat sebagai berikut: Oleh Ibu Kimberly Febrianti, PR KCC Hambatan untuk menjalankan sendiri sejauh ini tidak memiliki hambatan yang serius, paling yaitu bedanya kita ketika membawa budaya modern dan tradisional. Karena kalau budaya modern pasti itu sudah gampang diterima tetapi kalau tradisional kan ada beberapa yang menganggap itu sangat menjenuhkan. Jadi intinya kita kan selaku penyelenggara ingin membawa yang tradisional karena modern itu selalu datang dari yang tradisional. Tetapi saat kita mengirimkan press release kepada rekan-rekan media pasti tanggapannya sangat berbeda antara kita membawa team performance yang tradisional dan yang modern. Itu akan sangat berbeda, apalagi saat melibatkan artis-artis. Paling hambatan kita itu dalam membawa yang tradisional dimana jalan keluarnya dengan meyakinkan mereka bahwa yang tradisional juga bagus dan tidak kalah bagus dengan yang modern.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak menimbulkan isu-isu dan permasalahan dalam hubungan antar negara, berbagai macam seperti permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kali ini peneliti akan menggunakan paradigma postpositivistik. Yakni dengan mengungkapkan secara terperinci menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah hallyu, pertama kali dimunculkan oleh para jurnalis di Beijing terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu tersebut. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Korean Wave atau Demam Korea sangat digemari di Indonesia, popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup

Lebih terperinci

Tugas Akhir 115 Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 115 Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merupakan sebuah negara yang mengalami perkembangan dan kemajuan pesat di berbagai bidang baik politik, ekonomi, budaya, dan iptek. Kemampuan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini diawali oleh rasa penasaran peneliti ketika menghadiri sebuah konser boyband asal Korea Selatan yakni MBLAQ di MEIS, Ancol Jakarta pada tahun

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 Villia Octariana Putri Binus University, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Alasan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian dengan judul Program Komunikasi Korean Cultural Center Dalam Menyebarkan Kebudayaan Korea Selatan di Indonesia dengan Studi Kasus event Hanbok Experience

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan kegiatan yang bertujuan untuk rekresasi, liburan, pelancongan atau tourism. Dalam melakukan kegiatan wisata, tidak hanya individu, namun banyak

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003 Cetakan kesembilan belas

DAFTAR PUSTAKA. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003 Cetakan kesembilan belas DAFTAR PUSTAKA Abbas, Bakri. Komunikasi Internasional: Peran dan Permasalahannya. Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta IISIP, 2003 Armando, Ade. Komunikasi Internasional. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, dapat dilihat bahwa perkembangan entertaiment di Negara Korea Selatan, berkembang dengan sangat pesat. Seperti munculnya dramadrama yang membanjiri

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bagi masyarakat Indonesia, Pusat Kebudayaan dirasa sangat monoton dan kurang menarik perhatian, khususnya bagi kaum muda. Hal tersebut dikarenakankan pusat budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae Restoran Mujigae merupakan salah satu restoran Korea yang ada di Indonesia, dimana restoran ini didirikan oleh Alvin Arief pada tanggal 10 April 2013 di Ciwalk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini televisi telah berkembang secara pesat dan menjadi media yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berbagai acara televisi dapat disaksikan baik dari stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan internet di Indonesia berkembang terus dari tahun ke tahun seiring dengan perbaikan infrastruktur yang dibangun. Hasil riset memperlihatkan bahwa

Lebih terperinci

Fakultas Sastra Program Studi S-1 SASTRA JEPANG

Fakultas Sastra Program Studi S-1 SASTRA JEPANG Fakultas Sastra Program Studi S-1 SASTRA JEPANG Tak Hanya Tentang Bahasa, Tapi Juga Budaya Jepang 144 8 Semester Gelar Akademik Sarjana Sastra SKS Program Studi S-1 Sastra Jepang berfokus pada kompetensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

Menonton TV Favorit via

Menonton TV Favorit via Menonton TV Favorit via www.openflv.com Bab 6 Menonton TV Favorit via www.openflv.com Tampilan OpenFLV.Com memang sederhana. Tapi selalu saja ada yang baru di dalam situs-situs seperti ini. Misalnya saja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau juga dikenal dengan Hallyu atau Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya Korea, terutama musik, telah menjadi sebuah fenomena yang sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), disebutkan bahwa debut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemerintah Korea Selatan dalam penyebaran budaya Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat global, yang biasa disebut Korean

Lebih terperinci

EDUCATION, ART, CULTURE, AND TOURISM EXPO

EDUCATION, ART, CULTURE, AND TOURISM EXPO 2 PENDAHULUAN Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) kembali akan mengadakan Indonesia International Book Fair (IIBF). IIBF 2016 akan diselenggarakan di Assembly Hall Jakarta Convention Center tanggal 28 September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata atau tourism adalah suatu perjalanan yang di lakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang di lakukan untuk melakukan aktivitas tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak negara maju dan berkembang yang mulai mencari cara untuk mengenalkan budaya mereka kepada negara lain. Hal ini dilakukan selain untuk mengakrabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi 1 BAB I PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG Jepang telah menyebarkan pengaruh budayanya ke seluruh dunia terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi Jepang) dan Manga (Komik Jepang)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini manusia sedang berada dalam suatu era informasi, di mana segala aspek kehidupan tidak terlepas dengan informasi. Salah satunya adalah melalui media televisi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT Inti Dufree Promosindo sebagai induk perusahaan Mal Bali Galeria, merupakan anak perusahaan PT Sona Topas Tourism Industry,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri untuk berinteraksi dan hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan peradaban dan semenjak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini menunjukkan semakin bertambahnya kecerdasan dari manusia sejalan dengan berkembangnya waktu. Akses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi turut mempengaruhi setiap negara untuk berkompetisi dengan negara lainnya dalam hal meningkatkan dan mempertahankan citra positif yang terbentuk atau

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Globalisasi adalah proses di mana manusia akan bersatu dan menjadi satu masyarakat tunggal dunia, masyarakat global (Albrow, 1990: 9). Globalisasi telah membawa perubahan

Lebih terperinci

Disusun Oleh. : Tri Firdaus N. Jabar NIM : UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Disusun Oleh. : Tri Firdaus N. Jabar NIM : UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Disusun Oleh Nama : Tri Firdaus N. Jabar NIM : 11.11.4907 Kelas : 11.S1TI.04 UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011-2012 ABSTRAK Sekarang banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjangkiti aspek kehidupan setiap orang di berbagai belahan dunia. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. menjangkiti aspek kehidupan setiap orang di berbagai belahan dunia. Penyebaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gelombang Korea (hallyu) merupakan fenomena yang terjadi dan menjangkiti aspek kehidupan setiap orang di berbagai belahan dunia. Penyebaran tersebut terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah memberikan kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul yang dikemas menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 14.572 pulau baik pulau besar ataupun pulau-pulau kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang tentunya

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Film adalah salah satu bentuk media komunikasi dengan cakupan massa yang luas. Biasanya, film digunakan sebagai sarana hiburan yang cukup digemari masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melepas penat ketika mereka lelah dalam belajar maupun bekerja. Dimana ketika melakukan

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN NILAI-NILAI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

2015 PENERAPAN NILAI-NILAI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri melainkan mereka harus bisa hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya demi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia boleh berbangga karena sudah memiliki gedung konser yang megah bertaraf internasional bernama Aula Simfonia Jakarta, sebuah gedung konser musik yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) State of The Art Dalam mengkonsep sebuah kegiatan pastinya banyak yang diperhatikan dengan menciptakan tema yang sesuai baik dari segi keadaan, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi dalam penampilan mereka atau yang biasa disebut dengan boyband dan girlband menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Media massa hadir secara luas dengan dukungan kemajuan teknologi saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai adat dan kebiasaan masing-masing.

Lebih terperinci

TOURISM AUTHORITY OF THAILAND

TOURISM AUTHORITY OF THAILAND Sambutan Direktur TAT, Kepada Teman & Rekan TAT Jakarta, Di bulan April ini, kami mengajak Anda untuk merayakan Festival Songkran 2017 di Thailand. Lalu kami juga mengundang Anda untuk menikmati serunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dengan individu maupun kelompok. Komunikasi sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dengan individu maupun kelompok. Komunikasi sangat penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan cara manusia dalam berinteraksi antara individu dengan individu maupun kelompok. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, distirbusi informasi serta mobilitas manusia menjadi lebih mudah. Hal ini merupakan dampak langsung dari adanya pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab III ini akan dijelaskan mengenai isi dari metodologi yang digunakan dalam pembuatan dan pengolahan data serta perancangan dalam pembuatan aplikasi

Lebih terperinci

DOKUMEN UNTUK PERUSAHAAN

DOKUMEN UNTUK PERUSAHAAN DOKUMEN UNTUK PERUSAHAAN Jakarta, 22 November 2014 Pertemuan Perusahaan, Alumni Prancis & Siswa Panorama 4900 orang Indonesia pernah kuliah di Prancis, di antaranya beberapa pejabat pemerintah Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional kedua setelah Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau Korean Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini, salah satu budaya yang masih berkembang di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean Wave" adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang disiarkan secara nasional di Indonesia secara resmi melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kuhn dalam The Structure Of Scientific Revolutions mendefinisikan paradigma ilmah sebagai contoh yang diterima tentang praktek ilmiah sebenarnya. 1 Dari definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA

PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA General Description Pesona IM Telkom adalah suatu rangkaian acara tahunan BEM KM Institut Manajemen Telkom yang diselenggarakan sejak 2011.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas

Lebih terperinci

PROGRAM-PROGRAM KOREAN CULTURAL CENTER DALAM MENGKOMUNIKASIKAN BUDAYA KOREA SELATAN DI INDONESIA

PROGRAM-PROGRAM KOREAN CULTURAL CENTER DALAM MENGKOMUNIKASIKAN BUDAYA KOREA SELATAN DI INDONESIA PROGRAM-PROGRAM KOREAN CULTURAL CENTER DALAM MENGKOMUNIKASIKAN BUDAYA KOREA SELATAN DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Komunikasi Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan di dunia ini dibagi menjadi kehidupan di siang hari dan kehidupan malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di siang hari, mereka

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU Febriana. M. Pagisi 1 Euis Karningsih 2 Abduh. H. Harun 3 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Bangka Belitung. Dari data Badan Pusat Statistik, secara geografis terletak antara 107 45 BT sampai 108 18 BT dan 02 30 LS sampai

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT LITERASI MEDIA DAN PEMBEKALAN AL ISLAM BERBAGI, BERKREASI DAN EDUKASI DI BULAN SUCI Team Pelaksana : Krisna Mulawarman, S.Sos., M.Sn Wulan Widyasari, S.Sos., MA Ayu

Lebih terperinci

Indonesia-Maroko: Beberapa Langkah Lebih Dekat Melalui Seni Budaya (124/M)

Indonesia-Maroko: Beberapa Langkah Lebih Dekat Melalui Seni Budaya (124/M) KOPI, Ada banyak cara dalam mempromosikan suatu negara dan mempererat hubungan diplomatik antar dua negara, salah satunya adalah melalui seni dan budaya. Indonesia adalah negeri yang kaya akan tradisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang memiliki banyak kekayaan budaya, kebudayaan disetiap daerahnya sangat beragam dan memiliki ciri khas yang unik,

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA MENDALAM. -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang

HASIL WAWANCARA MENDALAM. -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang HASIL WAWANCARA MENDALAM Konfrensi Perss 1. Apa yang diketahui tentang konfrensi pers? -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang berhubungan dengan pers bertujuan menyebarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang >< BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dipisahkan dari negara Indonesia yang terkenal akan keanekaragamannya. Keanekaragaman ini menjadi unsur perekat kesatuan dan persatuan

Lebih terperinci

TOURISM AUTHORITY OF THAILAND

TOURISM AUTHORITY OF THAILAND Sambutan Direktur TAT, Kepada Teman & Rekan TAT Jakarta, Pertama-tama saya mewakili keluarga besar TAT Jakarta mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Lalu seperti biasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh kolonial Belanda sejak tahun Mereka membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh kolonial Belanda sejak tahun Mereka membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keroncong adalah salah satu musik khas Indonesia yang merupakan hasil akulturasi dari Indonesia dan Portugis. Kemunculan keroncong berawal dari para keturunan portugis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI TENTANG JAJANAN TRADISIONAL MELALUI GAME

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI TENTANG JAJANAN TRADISIONAL MELALUI GAME PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI TENTANG JAJANAN TRADISIONAL MELALUI GAME Nasir Udin, Edy Mulyanto, SSi, M.Kom., Godham Eko Saputro, S.Sn.,M.Ds. Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan mencari informasi, pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang suatu hal yang tidak diketahui oleh manusia. Pada dasarnya manusia

Lebih terperinci

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Uses and Gratification adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Jika motif ini tepenuhi maka kebutuhan khalayak akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi Pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam peradaban manusia. Dalam Popular Culture (Strinati, 2004:18),

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam peradaban manusia. Dalam Popular Culture (Strinati, 2004:18), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, Pop Culture atau budaya populer mulai mendapatkan tempat tersendiri dalam peradaban manusia. Dalam Popular Culture (Strinati, 2004:18), budaya populer diartikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti menggerakan. Contohnya sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan dan promosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem

Lebih terperinci

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) PUSAT KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI JAKARTA. disusun oleh :

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) PUSAT KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI JAKARTA. disusun oleh : LEMBAR PENGESAHAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) PUSAT KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI JAKARTA disusun oleh : ETA RETNO WULANDARI NIM L2B 007 022 Dinyatakan telah memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) Sebastian Lintang Kusuma Sumirat/Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Babak baru teknologi informasi dan komunikasi modern diawali

Lebih terperinci

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA. Oleh

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA. Oleh ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA Oleh Taufik Irfan Febriardhani NRP 0764178 Seni dan budaya nusantara jumlahnya

Lebih terperinci