ANALISIS FAKTOR ATRIBUT PRODUK PEMUTIH WAJAH POND S (Studi pada Mahasiswi Universitas Lampung) (Skripsi) Oleh NURAINI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR ATRIBUT PRODUK PEMUTIH WAJAH POND S (Studi pada Mahasiswi Universitas Lampung) (Skripsi) Oleh NURAINI"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR ATRIBUT PRODUK PEMUTIH WAJAH POND S (Studi pada Mahasiswi Universitas Lampung) (Skripsi) Oleh NURAINI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2010

2 ABSTRACT THE FACTORS OF PRODUCT S ATTRIBUTES ANALYSIS OF POND S WHITENING (Study on Female Student College of Lampung University) By NURAINI The existence of face complexion whitening products lately, interested female college students to make clean and white complexion that can improve their appearance to be more beautiful and stunning. One of face complexion whitening product is Pond s. Consumer decides to purchase one product caused by it s attributes product offered. Because of those, the researcher want to find out the factors contribution of product attributes consist of price, packaging, and the quality of Pond s face complexion whitening. The type of the research is descriptive verificative research. Meanwhile, the population of this research is female college student of Lampung University who use Pond s face complexion whitening. The research sample was obtained using 80 respondents. Sample taking technique using purposive sampling, while data collecting was done through questionnaires. The data analysis using factor analysis. Based on the result of factor analysis test, knowing that there are 12 indicators that form 3 factors. Product quality becomes the first factor with the variant contribution is 26,821% with deputizing value 4,168. The second factor is packaging with variant contribution is 19,358% with deputizing value 1,851. The third factor is price with variant contribution is 17,817% with deputizing value 1,682. Keyword: Product attribute

3 ABSTRAK ANALISIS FAKTOR ATRIBUT PRODUK PEMUTIH WAJAH POND S (Studi Pada Mahasiswi Universitas Lampung) Oleh NURAINI Adanya produk pemutih wajah menarik minat mahasiswi untuk memiliki kulit yang bersih dan putih yang akan membuat penampilan menjadi lebih cantik dan mempesona. Salah satu produk pemutih wajah yang banyak diminati oleh konsumen adalah produk pemutih wajah Pond s. Konsumen membeli suatu produk dikarenakan produk tersebut mampu menawarkan atribut produk yang terbaik. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui besarnya kontribusi faktor atribut produk yang terdiri dari harga, kemasan dan kualitas pada konsumen pemutih wajah Pond s. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Lampung yang menggunakan pemutih wajah Pond s dengan sampel penelitian sejumlah 80 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel purposif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis faktor. Berdasarkan hasil uji analisis faktor diketahui bahwa terdapat 12 indikator yang membentuk 3 faktor. Kualitas produk menjadi faktor pertama dengan kontribusi varian sebesar 26,821% dengan nilai keterwakilan 4,168. Kemasan produk menjadi faktor kedua dengan kontribusi varian sebesar 19,358% dengan nilai keterwakilan 1,851. Harga menjadi faktor ketiga dengan kontribusi varian sebesar 17,817% dengan nilai keterwakilan 1,682. Kata kunci: Atribut produk

4 ANALISIS FAKTOR ATRIBUT PRODUK PEMUTIH WAJAH POND S (Studi Pada Mahasiswi Universitas Lampung) Oleh NURAINI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS Pada Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2010

5 Judul Skripsi Nama Mahasiswa : Analisis Faktor Atribut Produk Pemutih Wajah Pond s (Studi Pada Mahasiswi Universitas Lampung) : NURAINI Nomor Pokok Mahasiswa : Program Studi Fakultas : Ilmu Administrasi Bisnis : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing Drs. Dian Komarsyah, M.Si. Anna Gustina, S.Sos., M.Si. NIP NIP Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Nur Efendi, S.Sos., M.Si. NIP

6 MENGESAHKAN 1. Tim Penguji Ketua : Drs. Dian Komarsyah, M.Si..... Sekretaris : Anna Gustina, S.Sos., M.Si.... Penguji Bukan Pembimbing : Drs. A. Efendi, M.M Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. NIP Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 18 Juni 2010

7 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Karya tulis saya, Skripsi/Laporan Akhir ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana/Ahli Madya), baik di Universitas Lampung maupun di perguruan tinggi lainnya. 2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Perguruan Tinggi ini. Bandarlampung, 18 Juni 2010 Yang membuat pernyataan, NURAINI NPM

8 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Negara Kemakmuran pada tanggal 30 Januari 1987, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Matroni dan Ibu Wazimah. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1 Perumnas Way Halim pada tahun 2000, Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) di SLTPN 19 Bandar Lampung pada tahun 2003, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 5 Bandar Lampung pada tahun Tahun 2006, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Adminitrasi Bisnis FISIP Unila melalui jalur SPMB. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis (HIMABI) FISIP Unila dan sempat menjadi Sekretaris bidang Dana dan Usaha Forum Studi Pengembangan Islam (FSPI). Pada Agustus 2009, Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Perkebunan Nusantara VII Bandar Lampung. Penulis juga pernah mengikuti pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan di internal kampus maupun eksternal kampus. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Softskill dan Simulasi Profesi.

9 Motto Bacalah dan Tuhanmu amat mulia. Yang telah mengajar dengan pena. Dia telah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al Alaq : 3-5) Doa itu senjata bagi orang beriman, tiang agama, sinar langit dan bumi (HR. Al-Hakim) Cintailah sesuatu sekedarnya saja, Suatu saat kamu akan membencinya. Bencilah sesuatu sekedarnya saja, Suatu saat kamu akan mencintainya. ( Al-Hadist ) Imajinasi itu lebih penting Daripada ilmu pengetauan (Albert Einstein) Doa, usaha, dan tawakal akan membawamu pada keberhasilan (Nuraini)

10 Sebuah Persembahan Untuk Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya Ayahanda dan Ibunda tercinta untuk segenap kasih sayang dan doanya yang selalu menyertaiku Kakak-kakakku yang terbaik Alkabir, Almasri Ayuk-ayuk iparku Ayuk Erni, ayuk Ida Keponakanku tersayang Altia Anggraini P Alrasyid Dwi P Fifi Alida R

11 SANWACANA Puji syukur hanyalah untuk Allah SWT Tuhan semesta alam, yang karunia-nya selalu dilimpahkan kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah dan syari at Islam kepada umat manusia. Atas rahmat Allah, akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Faktor Atribut Produk Pemutih Wajah Pond s (Studi Pada Mahasiswi Universitas Lampung). Skripsi ini merupakan syarat untuk mencapai gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesainya skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fisip Unila. 2. Bapak Nur Efendi, S.Sos. M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. 3. Bapak Dian Komarsyah, M.Si., selaku Pembimbing Utama terima kasih atas kesediaan dan kesabarannya dalam membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini. Penulis haturkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

12 4. Ibu Anna Gustina, S.Sos., M.Si., selaku Pembimbing Pendamping terima kasih atas kesediaan dan kesabarannya dalam membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini. Penulis haturkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini. 5. Bapak Drs. A. Efendi, M.M., selaku Penguji Utama terimakasih untuk kesediaannya meluangkan waktu dan pemikiran, masukan serta saran. Penulis haturkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini. 6. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos, M.Si., selaku Pembimbing Akademik. 7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengajar dan membimbing penulis dari mulai menjadi mahasiswa Ilmu Admisistrasi Bisnis Fisip Unila. 8. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fisip Unila. 9. Kedua Orang Tuaku tercinta terima kasih atas do a, cinta, dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya, serta dukungan moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang kepadanya. 10. Kakak-kakakku tersayang (Alkabir dan Almasri), terima kasih atas kasih sayang, kebersamaan dan doanya yang selalu menyertaiku. 11. Ayuk iparku (ayuk erni dan ayuk ida), terima kasih atas kebersamaan, doa dan dukungannya. 12. Nakanku tersayang (tia, rasyid, ifie), kalian memberikan warna tersendiri dalam hari-hariku, semoga kalian menjadi anak yang berbakti dan sukses di masa depan. 13. Sahabatku siti, terima kasih atas canda tawa kebersamaan, pengertian, dan bantuannya. Banyak hal yang telah kita lalui, semoga pengalaman selama ini

13 menjadi pelajaran berharga dan tidak akan pernah terlupakan. Semangat ya skripsinya Sahabatku Endah, Melda S.A.B, Astri, Ayu, Kiki S.A.B, Evi, Mili, Dama, suryati. Terima kasih kebersamaan, bantuan dan motivasinya. 15. Special thank s to Via (sukses ya neng..), Unie, Anteng, Meta, Nci, Yesi. Bantuan kalian sangat berarti bagiku. 16. Saudariku di FSPI (mbak Irma, Atus, Nana, Desi, Desi F, Meta, Estin, Martini), Semoga silaturahmi kita tetap terjaga. 17. Teman-teman ABI 06 (Nisa, Hesti, Muti, Ratri, Nabila, Nita, Nay, Agus, Aji, Banda, Amin, Koko, Ucok, Amar, dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu), terima kasih kebersamaannya dalam belajar. 18. Buat Seluruh kakak tingkat 1999 s/d 2005 terima kasih atas pengalaman, masukan, saran, dan pembelajaran yang diberikan. 19. Mba dan mas rental semur.com terima kasih semuanya, dan semua pihak yang telah membantu dalam skripsi ini. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin. Bandar Lampung, Juli 2010 Penulis Nuraini

14 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman i iii v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Kegunaan Penelitian... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran Konsep Pemasaran B. Bauran Pemasaran C. Produk Tingkatan Produk Klasifikasi Produk D. Atribut Produk Harga Kemasan Kualitas E. Kerangka Pemikiran F. Hasil Penelitian Terdahulu III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian B. Definisi Konseptual C. Definisi Operasional D. Populasi dan Sampel E. Objek dan Subjek Penelitian Objek Penelitian Subjek Penelitian F. Sumber Data G. Teknik Pengumpulan Data... 39

15 H. Teknik Pengujian Instrumen Pengujian Validitas Pengujian Reliabilitas I. Teknik Pengolahan Data J. Teknik Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sejarah Universitas Lampung Kondisi Umum Kemahasiswaan B. Hasil dan Pembahasan Karakteristik Responden a. Distribusi Responden Berdasarkan Usia b. Distribusi Responden Berdasarkan Uang Saku Perbulan c. Distribusi Responden Berdasarkan Produk Pond s yang Digunakan d. Distribusi Responden Berdasarkan Harga e. Distribusi Responden Berdasarkan Lama menggunakan Pond s f. Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Membeli g. Distribusi Responden Berdasarkan Produk Lain Sejenis Yang Pernah Digunakan Deskripsi Jawaban Responden a. Penilain Responden Berdasarkan Harga b. Penilaian Responden Berdasarkan Kemasan c. Penilaian Responden Berdasarkan Kualitas Persentase Rata-rata Jawaban Responden Berdasarkan Variabel C. Analisis Faktor D. Pembahasan Hasil Analisis Faktor V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

16 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Definisi Operasional Variabel Hasil Uji Validitas Interpretasi Nilai r Hasil Uji Reliabilitas Distribusi Responden Berdasarkan Usia Distribusi Responden Berdasarkan Uang Saku Perbulan Distribusi Responden Berdasarkan Produk Pond s yang Digunakan Distribusi Responden Berdasarkan Harga Distribusi Responden Berdasarkan Lama menggunakan Pond s Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Membeli Distribusi Responden Berdasarkan Produk Lain Sejenis Yang Pernah Digunakan Harga Pemutih Wajah Pond s Terjangkau Harga Pemutih Wajah Pond s Sesuai dengan Manfaat Harga Pemutih Wajah Pond s Bersaing Harga Pemutih Wajah Pond s Sesuai dengan Kualitas... 61

17 16. Bentuk Kemasan Pemutih Wajah Pond s Sangat Menarik Warna Kemasan Pemutih Wajah Pond s Sangat Menarik Segel Kemasan Pond s Menjamin Keamanan Desain Kemasan Pond s Berbeda dengan Pesaing Kemasan Pemutih Wajah Pond s Terkesan Unik Pemutih Wajah Pond s Dapat Mencerahkan Kulit Wajah Aroma Pemutih Wajah Pond s Menyegarkan Pemutih Wajah Pond s Tahan Lama Saat Digunakan Pemutih Wajah Pond s Dipercaya Mempercantik Penampilan Kualitas Pemutih Wajah Pond s Sesuai dengan Harapan Persentase Rata-Rata Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Anti Image Matriks Penentuan Faktor untuk Analisis Selanjutnya Distribusi Indikator Kepada Faktor Sebelum Rotasi Nilai Komunalitas Setelah Mengalami Perubahan Distribusi Indikator Kepada Faktor Setelah Rotasi... 76

18 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Bagan Kerangka Pemikiran... 32

19 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sangat berperan penting dalam bidang pemasaran, dimana para pemasar berkompetisi untuk memperbaiki serta memperbaharui konsep pemasaran yang digunakan. Kecanggihan informasi menyebabkan masyarakat semakin cepat dan mudah mengetahui produk yang dijual diseluruh dunia. Konsumen dengan mudah memperoleh informasi tentang produk yang akan dibeli guna memenuhi kebutuhannya. Disamping hal tersebut konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk dan bentuk produk yang akan dibeli sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Memiliki penampilan yang serasi dan menarik merupakan dambaan bagi setiap wanita, karena para wanita seringkali menyisihkan anggaran mereka untuk merawat wajah dan tubuh mereka. Perawatan yang mereka lakukan biasanya baik berasal dari kosmetik tradisional maupun kosmetik modern. Hasil test yang dilakukan di Amerika menggambarkan bahwa 88% dari wanita yang berusia 18 tahun keatas berusaha mempercantik diri dengan menggunakan kosmetik dan

20 mereka merasa bahwa kosmetik tersebut akan membuat mereka lebih cantik dan percaya diri. (www. images.soemarno.multiply.com ) Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, agar tampil lebih cantik dan menarik. Seseorang membeli kosmetik berarti membeli kecantikan. Setiap kosmetik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu konsumen dituntut harus berhati-hati dalam membeli produk (kosmetik) yang ditawarkan agar memperoleh kepuasan maksimum. Sebagian wanita menganggap bahwa kosmetik merupakan suatu kebutuhan yang wajib dimiliki. Hal inilah yang menyebabkan muncul dan bersaingnya perusahaan penghasil kosmetik yang berskala besar maupun kecil. Untuk menghadapi persaingan tersebut, perusahaan harus selalu peka terhadap perkembangan atau trend dalam dunia kosmetika. Perusahaan harus menyikapi dengan membuat inovasi-inovasi bagi produk yang dijualnya. Bagi kaum wanita, wajah merupakan bagian tubuh yang penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini disebabkan kulit wajah mudah terpengaruh berbagai faktor, baik internal (usia, genetik) maupun eksternal (stres, pola makan, radiasi bebas) yang biasa mempengaruhi kecantikan kulit. Karena itu wajah membutuhkan perawatan ekstra (khusus) agar kulit tetap halus, kencang dan berseri. Kulit wajah wanita Indonesia cenderung berwarna kecoklatan, akibat teriknya matahari di negara yang beriklim tropis. fakta ini menimbulkan ide bagi perusahaan untuk membuat inovasi baru dibidang kosmetika. Sehingga muncullah

21 produk-produk pemutih wajah yang bersifat tradisional maupun yang bersifat modern. Adanya produk pemutih wajah menarik minat wanita Indonesia untuk memiliki kulit yang bersih dan putih yang akan membuat penampilan menjadi lebih cantik dan mempesona. Penelitian yang dilakukan kelompok bisnis kosmetik asal Prancis, L Oreal, pada 1997 menunjukkan: 85% wanita di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan cenderung berkulit gelap, dan 55% di antara mereka ingin memiliki kulit lebih putih. Dalam studi yang hampir sama, raksasa produk konsumen asal Amerika Serikat, Protec & Gamble, juga menemukan fakta bahwa 70%-80% wanita di Asia ingin memiliki kulit lebih putih dan bersih.( Meski sudah lampau, hasil riset di atas sampai sekarang masih relevan. Selain karena faktor genetis, iklim tropis, pengaruh sinar ultraviolet, tingginya tingkat polusi dan ruang ber-ac ditengarai menjadikan kulit tidak sehat: kusam, keriput dan cepat menua. Menyadari keadaan itu, kepedulian para wanita Indonesia terhadap kesehatan kulit terlihat menonjol dan terus meningkat. Terbukti hingga saat ini, penetrasi produk perawatan kulit mencapai 55%. Produk-produk perawatan kulit yang mengklaim bisa membuat kulit lebih halus dan putih, laris manis diserbu konsumen. Produk pemutih wajah, merupakan salah satu bagian dari produk kosmetik dan termasuk dalam jenis face lotion. Pemutih wajah ini berfungsi untuk menghaluskan dan memutihkan kulit dan juga melindungi kulit dari sengatan sinar matahari karena sinar matahari dapat menimbulkan proses penuaan dini pada kulit.

22 Salah satu produk pemutih wajah yang banyak diminati oleh konsumen adalah produk pemutih wajah Pond s yang merupakan produk kecantikan dari perusahaan multinasional Unilever. Hasil survei yang dilakukan oleh Spire Research & Consulting belum lama ini menunjukan, remaja berusia tahun memang mengetahui dan menyukai Pond's. Setidaknya, responden di lima kota besar (Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar) sebesar 40%-nya menyatakan mengetahui dan 18%-nya menyukai merek Pond's. Dari sisi penyebaran produk, tim sales dan distribusi Unilever Indonesia telah berhasil menempatkan Pond's White Beauty mulai dari pasar modern (hipermarket, supermarket, minimarket) hingga general trade (toko kosmetika, toko kelontong). Sehingga, harganya pun mempunyai range yang pas terhadap setiap income level (mass maupun semi-premium). ( Selain Pond s masih banyak produk pemutih wajah yang beredar luas dipasaran seperti Olay, L Oreal, Garnier, Nivea, serta produk perawatan kulit yang berasal dari Cina seperti Tjefuk yang bersaing memperebutkan pangsa pasar pemutih wajah. Banyaknya produk sejenis yang mulai bermunculan menyebabkan persaingan yang semakin ketat sehingga menuntut perusahaan melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan penjualan dan merebut pangsa pasar. Meskipun demikian Pond s masih unggul sebagai pemimpin pasar. Indonesia saat ini menjadi pasar nomor pertama untuk produk Pond s. Pasar produk ini di Indonesia lebih tinggi dari Amerika Serikat, tempat asal brand tersebut. Pond s menguasai 40% pangsa pasar skin care di Indonesia. Selain itu, Pond's menduduki peringkat terbaik dalam survei Indonesia Best Brand (IBBA) 2009 dari Majalah SWA dan lembaga riset pemasaran, MARS. (

23 Hal ini menunjukkan bahwa pemutih wajah Pond s mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen sebagai produk yang telah terbukti mempunyai keandalan merek. Untuk menghadapi persaingan di dunia bisnis dan barang yang begitu kompetitif dewasa ini, maka perlu disusun strategi pemasaran yang tepat sehingga produsen kosmetik mempunyai keunggulan bersaing. Agar produk yang dihasilkan oleh produsen dikonsumsi oleh konsumen, maka produsen harus memberikan nilai yang tinggi kepada konsumen dengan memberikan produk atau jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Hal ini disebabkan oleh sikap konsumen dalam membeli sebuah produk yang tidak hanya sebatas membeli produk yang dapat memenuhi kebutuhannya saja, akan tetapi lebih dari itu, konsumen membeli suatu produk dikarenakan produk tersebut mampu menawarkan atribut produk yang terbaik. Produk Pond's pertama dibuat pada tahun 1846, sejak saat itu merek tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling menguntungkan di seluruh dunia. Pada tahun 1886, Pond's diluncurkan kembali sebagai Pond s Extract dan pada tahun 1914 Pond s Cold Cream dan Vanishing Cream menandai evolusi merek menjadi lambang (ikon) kecantikan. Pada pertengahan tahun 1920an, Pond s mencerminkan penguasaan posisi pasar ini dengan pengesahan dari ratu, bintang Hollywood, dan masyarakat pemerhati masalah kecantikan. Citra gayanya didukung oleh jaminan penyampaian produk dan pengertian rutinitas dan kebutuhan kecantikan wanita. Krim Pond s ditemukan di Amerika Serikat sebagai obat oleh ilmuan Theron T. Pond pada tahun Pond mengambil sari pati teh penyembuh dari witch hazel, dan mendapati bahwa sari pati tersebut dapat menyembuhkan goresan kecil dan penyakit lain. Tidak lama kemudian produk

24 tersebut dikenal dengan nama Pond s Extract. Menjelang 1910, Pond s menjadi merek terkenal di antara merek-merek lain di Amerika. Mengkhususkan diri pada krim pembersih Pond s, perusahaan Pond s memulai kampanye niaga yang kemudian menjadi terkenal karena banyak kaum selebritis yang terlibat di dalamnya. (www. ochachantik.blogspot.com) Pond s menawarkan tiga kategori produk yaitu pengendalian minyak (Oil Control), pemutih kulit (Skin Lightening) dan penghambat penuaan dini (Anti Aging). Produk Pond s memiliki banyak varian untuk kategori pemutih wajah yaitu Pond s white beauty: Lightening Cream. Pond s flawless white: Visible Lightening Day Cream. Sedangkan Pond s age miracle (anti aging/penuaan dini) merupakan rangkaian produk untuk membantu mengurangi flek hitam akibat penuaan dan kerutan. Setiap produk memiliki target pada segmentasi yang berbeda mulai dari remaja putri usia 15 tahun hingga wanita dewasa diatas usia 30 tahun. Mahasiswi sebagai salah satu segmen utama dalam pemasaran produk kosmetik, memerlukan perawatan wajah (pemutih) agar dapat tampil lebih putih, cantik dan menarik. Dengan adanya berbagai produk pemutih wajah sejenis yang beredar dipasar menciptakan persaingan yang ketat dari setiap produsen serta menciptakan banyak pilihan bagi konsumen. Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan menuntut konsumen untuk lebih selektif dalam menentukan produk yang akan digunakan. Dalam proses seleksi tersebut salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk adalah melihat atribut produk yang ditawarkan.

25 Kotler (1992: 72), menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Adanya atribut yang melekat pada suatu produk dapat digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian atribut produk dengan kebutuhan dan keinginan. Konsumen yang potensial akan mempertimbangkan terlebih dahulu berbagai faktor yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan seperti harga, kemasan dan kualitas serta berbagai faktor pendukung lain sebelum memilih atau mengambil keputusan dan mencari alternatif yang dapat memberi kepuasan tertinggi dalam mengkonsumsi suatu produk. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisis Faktor Atribut Produk Pemutih Wajah Pond s. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang paling penting dalam suatu penelitian, hal ini diperlukan agar batasan masalah menjadi jelas sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah: a. Seberapa besar faktor harga produk pada konsumen pemutih wajah Pond s? b. Seberapa besar faktor kemasan produk pada konsumen pemutih wajah Pond s? c. Seberapa besar faktor kualitas produk pada konsumen pemutih wajah Pond s?

26 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: a. Untuk mengetahui besarnya faktor harga pada konsumen pemutih wajah Pond s b. Untuk mengetahui besarnya faktor kemasan pada konsumen pemutih wajah Pond s c. Untuk mengetahui besarnya faktor kualitas pada konsumen pemutih wajah Pond s D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan agar mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan kajian bidang pemasaran di jurusan ilmu Administrasi Bisnis sehingga bisa digunakan sebagai acuan penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan sebagai evaluasi dan bagi pihak yang berkepentingan lainnya.

27 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan manajemen yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, karena pemasaran harus dapat mengikuti perkembangan zaman dan perubahan-perubahan perilaku serta kebutuhan yang diperlukan konsumen. Perusahaan-perusahaan berusaha untuk memasarkan produknya dengan tingkat penjualan yang tinggi, namun hal tersebut tidak akan berjalan lancar. Adanya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk serupa menuntut terjadinya persaingan yang ketat. Perusahaan yang berhasil memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan menjadi pemenang di dalam kancah persaingan binsis. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 6), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Sedangkan menurut Stanton (1996: 7), pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang dan jasa yang dapat

28 memuaskan keinginan baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan pertukaran produk (barang dan jasa) yang bernilai kepada pihak lain melalui proses manajemen yaitu perancangan produk, pemberian harga, promosi dan distribusi sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan individu maupun kelompok. 2. Konsep Pemasaran Basu swastha (1984: 17) konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen (consumer oriented). Basu swastha (1984: 18) Tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar dalam konsep pemasaran pokok dalam konsep pemasaran, adalah: 1. Orientasi pada konsumen Perusahaan yang ingin melaksanakan konsep orientasi konsumen harus: a. Menentukan kebutuhan pokok pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. b. Memilih sekelompok tertentu sebagai sasaran penjualan, karena perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan pokok konsumen. c. Menentukan produk dan program pemasarannya sesuai dengan kelompok pembeli yang dipilih sebagai sasaran bagi perusahaan. d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku mereka.

29 e. Menentukan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik. 2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan. Pengintegrasian kegiatan pemasaran berati bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir. 3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen. Faktor yang menentukan perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba. Ini berarti bahwa perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, sehingga perusahaan memperoleh keuntungan yang optimal. Perkembangan masyarakat dan teknologi telah menyebabkan perkembangan konsep pemasaran. Perusahaan tidak lagi berorientasi kepada konsumen saja, tetapi juga harus berorientasi kepada masyarakat. B. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran memiliki peranan yang sangat penting di dalam proses pemasaran karena segala keputusan strategi yang akan diambil oleh perusahaan selalu berhubungan erat dengan variabel-variabel bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 62), bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar

30 sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Komponen-komponen pokok marketing mix yang dapat perusahaan gabungkan terdiri dari 4 variabel yang dikenal dengan nama 4P, yaitu: 1. Produk (Product) Merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar sasaran. Pengolahan produk termasuk di dalamnya perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang baik untuk dapat dipasarkan oleh perusahaan sehingga dapat dikonsumsi oleh konsumen. Beberapa elemen dari produk antara lain ialah kualitas, bentuk fisik, kemasan, merk dagang, servis dan lain-lain. 2. Harga (Price) Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk. 3. Tempat (Place) Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. 4. Promosi (Promotion) Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk meyakinkan konsumen sasaran agar membelinya.

31 C. Produk Pengertian produk (product) menurut Kotler dan Armstrong, (2008: 266) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Menurut Sofjan Assauri (2002: 183) semua pembahasan, pengertian dan lingkup yang terkandung dari suatu produk di mulai dengan konsep produk tersebut. Dalam konsep produk perlu dipahami tentang wujud dari produk itu sendiri. Wujud produk adalah ciri ciri atau sifat- sifat produk yang dilihat oleh konsumen dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Penekanan wujud fisik produk adalah termasuk fungsi dari produk tersebut disamping desain, warna, ukuran dan pengepakannya. Dari wujud produk fisik inilah konsumen atau pembeli dapat membedakan antara satu produk dengan produk yang lainnya. Definisi lain tentang produk menurut Basu Swastha (1984: 94), Suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Dari definisi tentang produk tersebut, pada

32 dasarnya semua pendapat memberi suatu makna yaitu produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, baik yang dapat diraba atau nyata maupun tidak dapat diraba atau jasa atau layanan. 1. Tingkatan Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 268) terdapat tiga tingkatan produk yaitu: a. Produk Inti ( Core Product ) Adalah produk sesungguhnya yang harus dibeli oleh konsumen karena memiliki manfaat yang sebenarnya. b. Produk Berwujud/ Produk Aktual Adalah produk yang ditawarkan secara nyata dan lengkap kepada konsumen yang terdiri dari pembungkus, nama merk, mutu, corak dan ciri khas dari produk yang ditawarkan. c. Produk Tambahan (Produk yang Disempurnakan ) Adalah produk yang ditawarkan yang mencakupi keseluruhan manfaat yang diterima atau dinikmati oleh pembeli. 2.Klasifikasi Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 269) produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya yaitu produk konsumen (consumer product), dan barang industri (industrial products). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir

33 sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu: a. Produk kebutuhan sehari-hari (Convinience Product) Convinience product merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas hujan. Berdasarkan uraian pengertian tersebut maka produk kosmetika pemutih wajah Pond s termasuk kedalam produk kebutuhan sehari-sehari (convinience product). b. Produk belanja (Shopping Product) Shopping product adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci tape recorder), furniture (mebel), pakaian. c. Produk khusus (Specially Product) Specially product adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik.

34 d. Produk yang tak dicari (Unsought Product) Unsought product merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan. D. Atribut Produk Produk tidak terlepas dari atribut produk, dimana atribut produk adalah sesuatu yang melekat dan menyertai suatu produk yang dapat menambah nilai dari produk sehingga konsumen yang melihatnya tertarik dan membeli produk tersebut. Atribut produk menjadi bahan pertimbangan konsumen didalam proses keputusan pembelian. Sehingga perusahaan diharapkan mampu mengembangkan atribut produk atau jasanya, dan memberikan berbagai keistimewaan dan keandalan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kotler (1992: 72) menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli. Sementara itu Stores (Kaplan dan Norton, 1996: 78), menyatakan bahwa product attributes for its consumer value propositions : price, fashion, and quality, yang artinya bahwa atribut produk dapat mengidentifikasikan tiga tujuan sebagai atribut utama untuk proposisi nilai pelanggan, yaitu harga, model atau desain dan mutu atau kualitas.

35 Menurut Husein Umar (2000: 131), pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan produk itu. Manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut-atribut produk misalnya mutu, desain, label dan kemasan. Sedangkan menurut Henry Simamora (2007: 434), atribut produk terdiri dari keistimewaan produk, merek, dan merek dagang, efek negara asal, kemasan, dan pemberian label, dan kebijakan garansi dan service. Pengertian atribut produk menurut Simamora (2002: 79), adalah atribut produk meliputi dimensi-dimensi yang terkait dengan produk atau merek, seperti performance, conformans, daya tahan, keandalan, desain, gaya reputasi, dan lainlain. Selain dimensi-dimensi produk, atribut produk yang menyangkut apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk membeli, menonton, memperhatikan suatu produk, seperti harga, ketersediaan produk, merek, harga jual kembali, ketersediaan, harga suku cadang, layanan setelah penjualan dan seterusnya. Definisi produk menurut William J. Stanton (1996: ), A product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price, quality and brand plus the services and reputation of the seller. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk. Adanya

36 atribut yang melekat pada suatu produk yang digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen. Dalam penelitian ini, unsur atribut produk yang digunakan yaitu harga, kemasan dan kualitas. 1. Harga Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix. Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Dalam teori ekonomi ada beberapa konsep yang saling berkaitan yaitu harga (price), nilai (value) dan manfaat (utility). Nilai adalah ukuran kuantitatif bobot sebuah produk yang dapat ditukarkan dengan produk lain. Manfaat adalah atribut sebuah produk yang mempunyai kemampuan untuk memuaskan keinginan.

37 Menurut Kotler (1996: 339) harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau jasa. Sedangkan menurut William J. Stanton harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Dari kedua definisi tentang harga tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai suatu produk atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk atau jasa berikut pelayanannya. a. Tujuan Penetapan Harga Tujuan penetapan harga menurut Swastha (2000: 208), adalah sebagai berikut: 1. Kelangsungan hidup perusahaan Dalam kondisi pasar yang merugikan, tujuan penetapan harga mungkin mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan. 2. Maksimalisasi Keuntungan Penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi profitabilitas dalam periode tertentu. 3. Maksimalisasi Penjualan Penetapan harga untuk membangun pangsa pasar. Ini mungkin melibatkan penjualan dengan merugi pada awalnya dalam upaya merebut pangsa pasar yang tinggi.

38 4. Gengsi (prestise) Sebuah perusahaan berharap untuk mengunakan penetapan harga guna menempatkan dirinya sendiri secara eksklusif. 5. ROI Tujuan penetapan harga didasarkan pada pencapaian Return On Investment (ROI) yang diinginkan. b. Peranan Harga Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli menurut yaitu: 1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. 2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif, persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi (Tjiptono, 2000: 152). Dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan

39 makna yang dihasilkan dari informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen. c. Strategi Penetapan Harga Penetapan harga harus diarahkan demi tercapainya tujuan. Sasaran penetapan harga dibagi menjadi tiga (Stanton, 1996: 31). 1. Berorientasi pada laba untuk: a. Mencapai target laba investasi atau laba penjualan perusahaan. b. Memaksimalkan laba. 2. Berorientasi pada penjualan untuk: a. Meningkatkan penjualan. b. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar. 3. Berorientasi pada status quo untuk: a. Menstabilkan harga b. Menangkal persaingan. Menurut (Assauri, 2002: 45) dalam menentukan kebijaksanaan harga ada 3 kemungkinan: 1. Penetapan harga diatas harga saingan Cara ini dapat dilakukan kalau perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa barang yang dijual mempunyai kualitas lebih baik, bentuk yang lebih menarik dan mempunyai kelebihan lain dari barang yang sejenis yang telah ada dipasaran.

40 2. Penetapan harga dibawah harga saingan Kebijakan ini dipilih untuk menarik lebih banyak langganan untuk barang yang baru diperkenalkan dan belum stabil kedudukannya dipasar. 3. Mengikuti harga saingan Cara ini dipilih untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ke tempat lain (Swastha, 2000: 246). Menjelaskan tingkat harga terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : a. Keadaan Perekonomian Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. b. Permintaan dan penawaran Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Penawaran yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. c. Elastisitas permintaan Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. d. Persaingan Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. e. Biaya Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.

41 f. Tujuan perusahaan Tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan adalah : a. Laba maksimum b. Volume penjualan tertentu c. Penguasaan pasar g. Pengawasan pemerintah Pengawasan pemerintah dapat diwujudkan dalam bentuk: penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha kearah monopoli. Tujuan penetapan harga menurut (Swastha, 2000: 242) tersebut adalah: 1. Meningkatkan penjualan 2. Mempertahankan dan memperbaiki market share 3. Stabilisasi harga 4. Mencapai target pengembalian investasi 5. Mencapai laba maksimum 2. Kemasan Konsumen saat ini lebih banyak membutuhkan waktu untuk memilih produk yang dicari, karena merek produk semakin banyak untuk satu jenis produk tertentu saja. Seperti, produk sabun mandi di rak-rak toko / swalayan sudah puluhan jenisnya. Minyak goreng branded ada lebih 30 merek dapat dijumpai konsumen di rak-rak supermarket. Belum lagi merek air minum sudah lebih 50 merek dapat dijumpai konsumen di pasar begitu juga dengan produk kosmetika.

42 Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi melindungi dan membungkus produk. Persaingan produk yang semakin ketat di pasar mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik, warna, grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli secara sadar akan suatu produk karena tertarik pada suatu produk karena alasan warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli karena hati tergerak untuk membeli (impulse buying), gara-gara menariknya desain, atau bentuk kemasan suatu produk. Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk. Melalui kemasan produk tersebut kesan (image) produk juga dapat dibentuk misalnya image sebagai produk yang kokoh, awet, mewah atau tahan lama. Sehingga konsumen akan memilih produk tersebut karena sesuai dengan syarat yang akan dibeli misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya. Menurut William J. Stanton (1996: 278), kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus atau kemasan suatu produk. Ada tiga alasan mengapa kemasan diperlukan: a. Kemasan memenuhi sasaran: keamanan (safety) dan kemanfaatan (utilitarian) b. Kemasan bisa melaksanakan program pemasaran perusahaan. Dengan melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya

43 mencegah pertukaran oleh produk pesaing. c. Manajemen bisa mengemas produknya sedemikian rupa untuk meningkatkan memperoleh laba. Ada bentuk dan ciri kemasan yang sedemikian menariknya sehingga pelanggan bersedia membayar lebih mahal hanya untuk memperoleh kemasan istimewa ini. Menurut Assauri (2002: 191), syarat yang harus dipenuhi sebuah kemasan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Harus dapat melindungi produk terhadap kerusakan, kehilangan dan kotoran. b. Harus ekonomis dan praktis bagi kegiatan pendistribusian produk tersebut. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa perusahaan harus dapat memilih jenis dan cara pembungkusan dengan biaya yang relatif murah, akan tetapi dapat memberi kemudahan bagi konsumen untuk membawa dan menyimpannya. c. Ukuran kemasan hendaklah sesuai dengan kehendak pembeli, misalnya besar kecilnya, dan bentuknya sesuai dengan kesatuan produk. d. Kemasan haruslah memberikan aspek deskriptif yaitu menunjukkan merek, kualitas, yang terdapat dalam produk tersebut. e. Kemasan hendaklah mempunyai citra dan aspek seni. 3. Kualitas Produk Kualitas produk (product quality) merupakan salah satu atribut produk yang paling penting di mata konsumen. Konsumen akan berusaha mencari produk yang paling berkualitas tinggi, karena menyangkut kepuasan konsumen. Oleh karena itu

44 suatu perusahaan harus memperhatikan kualitas produk yang akan diluncurkan kepasaran. Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Perkumpulan Amerika untuk kualitas (The American Society of Quality) mendefinisikan kualitas sebagai karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Assauri Sofjan (2002: 192), Kualitas produk menunjukkan ukuran tahan lamanya produk itu, dapat dipercayainya produk tersebut, ketepatan (precision), mudah mengoperasikan dan memeliharanya serta atribut lain yang dinilai. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2004: 348), kualitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Menurut David Garvin yang dikutip Vincent Gasperz (Husein Umar, 2005: 37) untuk menentukan dimensi kualitas produk dapat melalui delapan dimensi seperti yang dipaparkan berikut ini: a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

45 b. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya. c. Realibility, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara karakteritik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan e. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. f. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. g. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. h. Fit and finish, sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas. Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari:

I. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk

I. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sangat berperan penting dalam bidang pemasaran, dimana para pemasar berkompetisi untuk memperbaiki serta memperbaharui konsep pemasaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan manajemen yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, karena pemasaran harus dapat mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi PASAR KONSUMEN Meet -2 BY.Hariyatno.SE.Mmsi PASAR KONSUMEN Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kualitas Produk II.1.1 Pengertian Produk Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin

BAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mempunyai kulit putih masih menjadi dambaan wanita Asia. Kulit yang putih dan bersinar menjadi barometer kecantikkan di daerah Asia terutama Indonesia. Padahal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), definisi manajemen pemasaran adalah Manajemen Pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan tanggap dalam melihat peluang, ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Keinginan mereka yang besar untuk memiliki kulit yang lebih halus dan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari karena setiap manusia mempunyai kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dalam kondisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar pertempuran produk, melainkan juga pertempuran persepsi. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui jalur merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan berbagai macam produk semakin meningkat. Manusia saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis saat ini sangat pesat, ditandai dengan adanya tingkat persaingan yang semakin tinggi dan semakin ketat diantara perusahaan. Hal ini menuntut

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausahaan 1. Persiapan diri pengusaha muda. Fakultas Informatika. Mappesona, MSc. Program Studi Kewirausahaan.

Modul ke: Kewirausahaan 1. Persiapan diri pengusaha muda. Fakultas Informatika. Mappesona, MSc. Program Studi Kewirausahaan. Modul ke: 03 Henry Fakultas Informatika Kewirausahaan 1 Persiapan diri pengusaha muda Mappesona, MSc Program Studi Kewirausahaan http://mercubuana.ac.id Membangun Kepribadian Pengusaha Muda Dimensi Motivasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Kata pasar berasal dari kata pasar yang artinya adalah sebagai tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan tukar menukar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Bauran Pemasaran 2.1.1. Pengertian Bauran Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan pola pikir manusia mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami banyaknya perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut William J. Stanton dalam Swastha (2008), menyatakan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS 2.1.1 Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh setiap perusahaan baik perusahaan barang atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk Menurut Philip Kotler (2002:407) definisi produk adalah: A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk adalah

Lebih terperinci

Pertemuan 5 KEBIJAKSANAAN PRODUK

Pertemuan 5 KEBIJAKSANAAN PRODUK Pertemuan 5 KEBIJAKSANAAN PRODUK I. PENGERTIAN PRODUK Pengertian sempit dari produk adalah sekumpulan sifat fisik dan kimia yang berwujud dan dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan telah dikenal (Djaslim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Konsep Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses penjualan barang dan jasa, tetapi apabila dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia bisnis, terlebih dalam era globalisasi ini, di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat persaingan yang dihadapi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share). Persaingan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar dan konsumen. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan. lain guna memperebutkan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. pasar dan konsumen. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan. lain guna memperebutkan pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dimana pemerintah sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang perekonomian khususnya perdagangan, pemasaran merupakan falsafah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu ingin berpenampilan muda. Wanita selalu ingin berpenampilan cantik begitu juga dengan pria yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Perumahan II.1.1 Pengertian Perumahan Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen Perusahaan yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses utamanya, akan mengetahui adanya cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Terry dalam Hasibuan (2007:2), manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA LOLLYPOP STORE DI SURABAYA

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA LOLLYPOP STORE DI SURABAYA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA LOLLYPOP STORE DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis FISIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan persaingan dan penawaran produk di pasar tentu mewajibkan para pemasar menciptakan strategi jitu agar tetap bertahan dalam pasar domestik maupun pasar global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Pengantar Produk Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produksi makanan dan minuman di Indonesia saat ini menunjukkan dampak yang cukup positif dibandingkan beberapa tahun ke belakang. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. gejolak keinginanya bahkan sebagian orang rela membelanjakan uang lebih

I. PENDAHULUAN. gejolak keinginanya bahkan sebagian orang rela membelanjakan uang lebih I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era masyarakat yang semakin maju sistem ekonomi semakin terbuka dan pendapatan masyarakat semakin meningkat sehingga mendorong perbedaan gaya hidup masyarakat. Gaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada telah membuat berbagai perusahaan menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan taraf hidup masyarakat dan perkembangan zaman telah mempengaruhi banyak hal, salah satunya gaya hidup dan kebutuhan yang semakin meningkat dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian. Keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh perilaku pembelian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi suatu negara biasanya ditentukan oleh kesuksesan dan keberhasilan perusahaan dan industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan perusahaan dan kebutuhan konsumen melalui kegiatan pertukaran

Lebih terperinci

PENGARUH PESAN IKLAN DI TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PRODUK POND S DI DAERAH RUNGKUT, SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH PESAN IKLAN DI TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PRODUK POND S DI DAERAH RUNGKUT, SURABAYA SKRIPSI PENGARUH PESAN IKLAN DI TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PRODUK POND S DI DAERAH RUNGKUT, SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan yang ditargetkan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan yang ditargetkan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang makanan mendorong lahirnya persaingan di dunia produksi dan pemasaran produk perusahaan tersebut agar mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori Definisi Pemasaran Pemasaran sebagaimana diketahui adalah inti dari sebuah usaha.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori Definisi Pemasaran Pemasaran sebagaimana diketahui adalah inti dari sebuah usaha. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran sebagaimana diketahui adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran suatu perusahaan tentulah tidak akan berjalan. Namun masih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, mereka dapat dengan mudah memasuki pasar dunia, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan seadanya melainkan mulai bergeser menjadi kebutuhan fashion,

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan seadanya melainkan mulai bergeser menjadi kebutuhan fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan yang begitu kompleks yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh setiap manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di

BAB I PENDAHULUAN. Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di pasaran, salah satunya pembersih wajah untuk membersihkan wajah dari banyaknya aktivitas sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steak Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang biasanya diolah menjadi steak adalah daging merah dan dada ayam. Kebanyakan steak dipotong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, membuat perusahaan penyedia alat telekomuniasi (handphone)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, membuat perusahaan penyedia alat telekomuniasi (handphone) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, membuat perusahaan penyedia alat telekomuniasi (handphone) bersaing ketat. Kebutuhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebersihan adalah sebagian dari iman. Ungkapan tersebut saat ini sudah sangat umum bagi setiap orang. Bahkan kebersihan sudah menjadi perhatian bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju dan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat pada masa ini juga berdampak pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2005 : 18) adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL PEMAKAIAN MASKER JAMBU BIJI MERAH UNTUK KECERAHAN KULIT WAJAH SKRIPSI

PERBEDAAN HASIL PEMAKAIAN MASKER JAMBU BIJI MERAH UNTUK KECERAHAN KULIT WAJAH SKRIPSI PERBEDAAN HASIL PEMAKAIAN MASKER JAMBU BIJI MERAH UNTUK KECERAHAN KULIT WAJAH SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amastrong (2005:18) adalah Manajemen Pemasaran adalah analisis,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MENIMBULKAN MINAT BELI. DI McDONALD S RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MENIMBULKAN MINAT BELI. DI McDONALD S RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG MENIMBULKAN MINAT BELI DI McDONALD S RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Diajukan Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika perdagangan dan bisnis yang cepat di dunia. Hal tersebut juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dalam suatu periode tertentu dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dalam suatu periode tertentu dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara dalam suatu periode tertentu dapat diketahui salah satunya melalui data Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. Produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MINIMARKET SINAR REJEKI DI SIDOARJO SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MINIMARKET SINAR REJEKI DI SIDOARJO SKRIPSI PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MINIMARKET SINAR REJEKI DI SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi seperti saat ini, perkembangan dunia usaha telah membawa para pelaku bisnis kedalam persaingan yang sangat ketat. Persaingan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dalam kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dalam kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus mencari pasar dan tidak akan pernah puas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era ketika produk kian marak dengan persaingan dan aktivitas komunikasi saling

BAB I PENDAHULUAN. Di era ketika produk kian marak dengan persaingan dan aktivitas komunikasi saling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ketika produk kian marak dengan persaingan dan aktivitas komunikasi saling berebut perhatian, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus terus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar. memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar. memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan operasional yang penting dalam suatu perusahaan untuk memperoleh atau meningkatkan nilai penjualan dalam rangka mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008:5), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI KOPI SUSU INSTAN SKRIPSI

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI KOPI SUSU INSTAN SKRIPSI ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI KOPI SUSU INSTAN (Studi Kasus Mahasiswa Fisip UPN Veteran Jatim). SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI HAND AND BODY LOTION CITRA DI SURABAYA SELATAN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI HAND AND BODY LOTION CITRA DI SURABAYA SELATAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI HAND AND BODY LOTION CITRA DI SURABAYA SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci