BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KARATE-DO. Kata Karate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara = berarti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KARATE-DO. Kata Karate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara = berarti"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KARATE-DO 2.1 Pengertian Karate-Do Kata Karate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara = berarti kosong/hampa/tidak berisi, Te = berarti tangan (secara keseluruhan), Do = berarti jalan menuju suatu tujuan/pedoman. Sehingga Karate-Do berarti "Jalan Tangan Kosong" sebagai terjemahan harfiah. Chuck Norris dalam A Dictionary Of The Martial Arts (Ohara Publications Inc.,Burbank CA.-2003) terminologi Karate-Do dijabarkan sebagai : A Kind Of Oriental Martial yang berarti sebuah jenis seni beladiri dari timur. Dalam Bahasa sehari-hari frasa Karate lebih sering digunakan ketimbang Karate-Do, hal ini disebabkan oleh peran media massa yang mempopulerkannya, dan sekaligus melencengkannya dari makna awal. Di samping itu badan dunia resmi (World Karate Federation) secara jelas tidak menambahkan kata do pada nama resminya. Dengan demikian, kita mengatakan bahwa istilah karate lebih cocok dipakai untuk mengacu pada penegasan unsur olahraganya saja dan dalam Bahasa inggris dikatakan Karate is a martial sport. Istilah Karate-Do lebih cocok dipakai sebagai sebuah penegasan terhadap keseluruhan ruang lingkup yang berkaitan dengan seni beladiri dan dalam Bahasa inggris dikatakan Karate-Do is not just a sport, it s a martial art. 12

2 2.2 Sejarah Karate-Do Pada awal abad ke-6m, raja India yang bernama Sugandha dari kerajaaan Baramon memiliki seorang putra yang bernama Jayavarman. Pangeran ini sebagaimana layaknya golongan Ksatrya pada jaman itu tentu saja diharuskan memiliki keterampilan militer yang sesempurna mungkin, dan ia ternyata dengan cepat dapat mengetahui dan menguasai semua pengetahuan yang diajarkan padanya oleh seorang guru tua yang bernama Prajanatra/Prajnatra. Namun, dengan sebab yang tak diketahui dengan pasti (dari sudut pandang religiusitas budhis disebutkan faktor reingkarnasi leluhurnya mungkin berperan, sebab ia sendiri merupakan keturunan ke-28 Sidharta Gautama), mendadak Jayavarman meninggalkan kehidupan duniawinya dengan cara menekuni dengan total ajaran agama Budha sebagai seorang pendeta aliran Mahayana. Jayavarman pun mengganti namanya menjadi Bodhi Dharma (di China disebut Ta Mo, dan dijepang disebut Daruma Taishi/Bodidaruma) dan kemudian melakukan perjalan ke China untuk menyebarkan ajaran agama Budha pada tahun 527 M. Di China ia menetap disebuah kuil yang bernama Shaolin, kuil Shaolin ini sendiri didirikan pada tahun 495 M dan berlokasi di kaki gunung songshan, yang saat ini masuk wilayah propinsi Henan. Jayavarman menerjemahkan text ajaran Budha dari Bahasa Sansekerta ke Bahasa China dan mendirikan sektenya sendiri yang disebut dengan Chan (Zen dalam Bahasa Jepang). Selama ia menjadi guru di kuil itu ia melihat bahwa kondisi fisik para muridnya sangat buruk sehingga gampang jatuh sakit atau sering menjadi korban tindak kekerasan di dunia luar. Maka, berbekal pengalamannya sebagai seorang 13

3 mantan Ksatrya di India, jayavarman pun kemudian mulai melatih para biksu di kuil Shaolin dengan metode-metode dasar Vajramusthi (karena para biksu, sesuai dengan ajaran Budha tidak boleh menggunakan senjata yang bisa mengarah pada unsur kekerasan yang merupakan dosa besar) yang dipadukan dengan teknik Yoga (sistem meditasi ala Hindu) untuk melatih lebih jauh konsentrasi kejiwaan mereka dalam latihan pernapasan. Jayavarman juga mengadopsi beberapa teknik pertarungan lokal China yang didasari oleh kitab Shunzi Bingfa (metode peperangan) karya Sun-Tzu, seorang ahli militer terkenal China dari abad ke-4 SM. Teknik pertarungan lokal China banyak dinisbatkan pada gerakan beberapa binatang dalam arca China kuno seperti harimau, ular, naga, elang, bangau, monyet, dan lain-lainnya. Semua inilah yang akhirnya menjadi dasar dari Ch uan- Fa (nama kuno untuk Kungfu/Wushu) asli Shaolin yang di masa selanjutnya terbagi menjadi dua aliran besar, yaitu bagian utara (yang lebih dominan dengan gerakan lompatan dan kelincahan) dan bagian selatan (yang lebih dominan dengan konsentrasi, pernapasan, dan kekuatan tubuh bagian atas) yang dimana keduanya dianggap sebagai barometer semua ilmu beladiri di wilayah Asia Timur. Sekte Chan/Zen dikenal Jepang pada abat ke-14 dibawa dari China lewat semenanjung korea maupun okinawa. Di korea Ch uan-fa Shaolin yang merupakan produk Zen bisa ditemui pada Tae Kwon Do, sedangkan di okinawa Ch uan-fa Shaolin bertransformasi menjadi Te/Tote/Tode (transliterasi kata Chinte Bahasa China yang berarti pukulan/tangan China ke dalam dialek khas okinawa) setelah di kombinasikan dengan teknik perkelahian kuno lokal yang dipengaruhi teknik pertarungan kuno kalangan Samurai Jepang yang disebut 14

4 dengan Bu-gei, yang untuk jenis teknik tanpa senjatanya disebut Yawara/Bujutsu. Tote kadang juga disebut sebagai Okinawa-Te atau Ryukyu Kempo/Kenpo. Selanjutnya Bu-jutsu bertransformasi sesuai urutan perkembangannya menjadi Jujutsu, Judo, dan Aikido. Okinawa merupakan sebuah pulau yang termaksud dalam rangkain kepulauan Ryukyu, yang menjadi pelabuhan transit penghubung Jepang dengan dunia luar pada jaman kuno. Sesuai pemaparan Drs. N.Daldjoeni tentang teori penyebaran manusia di benua asia, maka besar kemungkinan penduduk asli Okinawa ditilik secara antropofisiologis bukan termaksud suku ras bangsa asli yang sama dengan umumnya penduduk Jepang (Ainu-Mongoloid), melainkan lebih dekat dengan Suku ras bangsa asli dominan Asia Tenggara (paleo- Mongoloid). Hal ini dikaranekan pulau Okinawa lebih dekat dengan pulai Forosa (Taiwan) daripada dengan empat pulau utama Jepang lainnya. Bukti kuat yang mendukung ialah penggunaan alat-alat pertanian tradisional yang memiliki kemiripan dengan alat tradisional yang ada di Asia Tenggara. Okinawa memiliki tiga kota besar pada zaman tersebut yaitu Tomari, Shuri, dan Naha yang selama ratusan tahun sesuai catatan sejarah bagi kaisar China, Korea, Jepang untuk menancapkan pengaruh di daerah kepulauan Okinawa. Hal ini memungkinkan terjadinya percampuran unsur-unsur budaya (termaksud seni beladiri) dari ketiga negara tersebut. Masuknya seni beladiri China pada tahun 1393 dikarenakan sebuah ekspedisi militer yang dikirim dan lalu menetap di sana sebagai tentara bantuan oleh kaisar Hung Wu dari dinasti Ming pada raja Satto, penguasa Okinawa pada saat itu. Berdampak diperkenalkannya beberapa keunggulan teknik 15

5 perang mereka. Namun akhirnya, pada tahun 1429 di bawah Kaisar Shohasi dari Chuzan, Okinawa dapat disatukan dan dikuasai secara penuh oleh negara Jepang. Pada saat itu terjadi perlawanan dan pemberontakan dari para penduduk asli yang mendapt bantuan penuh secara rahasia dari China, sehingga untuk mengamankannya secara lebih efektif, pada zaman kaisar Shoshin ( ) dikeluarkanlah suatu aturan yang sangat ketat tentang pengaturan kepemilikan senjata pada rakyat Okinawa. Aturan ini mencapi puncaknya pada tahun Disebutkan bahwa hanya boleh ada sebuah pisau untuk sebuah desa dan itu pun diikat dengan rantai besi di pos patroli tentara. Faktor inilah yang akhirnya membangkitkan kembali gairah mereka untuk menggunakan Tote sebagai senjata pengganti yang paling utama dan siap digunakan kapan saja dalam usaha untuk mempertahankan diri dai penindasan tentara maupun ancaman para penjahat bersenjata. Klan Satsuma yang berasal dari Kagoshima berkuasa hingga tahun Selama sekitar 260 tahun masa kekuasaan mereka, catatan sejarah resmi tentang Tote di Okinawa sangat minim. Yang sempat tercatat hanyalah tentang partisipasinya sebagai sebuah kemampuan khusus dalam kalangan separantis Okinawa yang terus-menerus melakukan gerakan bawah tanah dalam perjuangannya dan dianggap sangat berbahaya serta mengancam secara tak langsung bagi kalangan militer yang berkuasa. Oleh karena itulah, disebutkan bahwa seni beladiri ini sangat dijaga kerahasiaannya dan hanya dikembangkan langsung secara turun-temurun di kalangan pria (hanya pada putra tertua) dalam keluarga bangsawan (Shizoku) Okinawa. Ada dua ungkapan yang 16

6 menggambarkan kondisi di atas pada zaman itu, yaitu Reimyo Tote (tangan yang ajaib) dan Shinpi Tote (tangan yang misterius). Tote pada abad ke-19 biasanya dibedakan dalam beberapa gaya yaitu sebagai berikut. 1. Berdasarkan aliran Ch uan-fa yang mempengaruhi secara dominan dalam Kata maka ada dua jenis aliran besar Tote, yaitu sebagai. a. Shorin, berasal dari Ch uan-fa aliran utara yang memiliki banyak teknik melompat sehingga mengembangkan kekuatan pinggul dan kaki. Kedinamisan kuda-kuda yang panjang dan tampilan yang kaku dari sebuah teknik, namun memiliki keakuratan yang tinggi pada sasaran. b. Shorei, berasal dari Ch uan-fa aliran selatan yang memiliki keunggulan dalam hal keseimbangan dan kekuatan tubuh bagian atas. Kekokohan kuda-kuda yang pendek dan keluwesan tampilan sebuah teknik terutama tangan, namun secara dominan diiringi pengerahan tenga secara besar. 2. Berdasarkan tempat perkembangannya selama ratusan tahun di Okinawa, maka dikenal ada tiga jenis Tote, yaitu sebagai berikut. a. Shuri-Te, yaitu Tote yang berkembang di kota Shuri dan pada umumnya teknik pertarungan dan jenis Kata yang dikembangkan di sini termaksud kelompok Shorin. b. Naha-Te, yaitu Tote yang berkembang di kota Naha dan pada umumnya teknik pertarungan dan jenis Kata yang dikembangkan di sini termaksud kelompok Shorei. 17

7 c. Tomari-Te, yaitu Tote yang berkembang di kota Tomari dan pada umumnya teknik pertarungan serta jenis Kata yang dikembangkan di sini adalah kombinasi dari kelompok Shorin dan Shorei. Di perempat terakhir abad ke-19 munculah nama-nama yang kelak di kemudian hari dianggap sebagai para perintis yang merenovasi Tote untuk dapat menjadi apa yang kita kenal sebagai Karate-Do. Mereka itu diantaranya adalah Ankichi Arakaki, Chojun Miyagi, Kenwa Mabuni, Kenbun Uechi, Shoshin Nagamine, dan Gichin Funakoshi. Gichin Funakoshi menerbitkan buku yang berjudul Karate-Do Kyohan yang mempopulerkan nama Karate-Do secara besar-besaran untuk menggantikan istilah aslinya yaitu Tote. 2.3 Aliran-aliran Karate-Do Di dalam Karate-Do terdapat berbagai macam aliran yang menganut sistem Karate-Do, yaitu diantaranya sebagai berikut. 1. Shotokan Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi. Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan, sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu Karate-Do dari Okinawa ke Jepang. 18

8 2. Goju-Ryu Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan Karate-Do tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. 3. Shito-Ryu Shito-Ryu terkenal dengan keahlian bermain Kata, terbukti dari banyaknya Kata yang diajarkan di aliran Shito-Ryu, yaitu ada 30 sampai 40 Kata. Namun di Jepang tercatat aliran Shito-Ryu mempunyai 111 Kata beserta Bungkainya. 4. Wado-Ryu Wado-Ryu adalah aliran Karate-Do yang unik, karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ru Jujutsu, yaitu sebuah aliran beladiri Jepang yang masih memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado- Ryu selain mengajarkan teknik Karate-Do ia juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. 5. Kyokushin Kyokushin, didirikan oleh Sosai Oyama setelah dia belajar Shotokan Karate pada Funakoshi Sensei & belajar Goju-Ryu pada So Nei Chu Sensei & Yamaguchi Sensei. Setelah dia berlatih 2 tahun di gunung, dia kembali ke kota dan mencoba kemampuannya kepada beberapa praktisi. Yang akhirnya dia mendirikan kelompok latihan yang bernama Oyama Dojo, kemudian beralih nama menjadi Kyokushin. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. 19

9 6. Shorin-Ryu Shorin-Ryu, bermakna hutan pinus. aliran Karate-Do yang asli berasal dari Okinawa dari daerah Shuri & Tomari. Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate-Do abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Karakternya adalah serangan yang lurus cepat dan dengan tangkisan yang memotong. 7. Uechi-Ryu Uechi-Ryu, aliran ini diciptakan oleh Uechi Kanbun. Uechi Kanbun belajar dengan Shu Shiwa di Pangai-noon (Hunggar) China provinsi Fujian. Yang merupakan Kungfu singa-bangau. Fokusnya terdapat pada teknik menusuk, memotong, dan badan besi. 20

Do menjadi konsep yang lazim, setidaknya sejak kelahiran pelajar dari Okinawa, Teijinsoku pada tahun 1663, seperti yang dia tulis di puisinya:

Do menjadi konsep yang lazim, setidaknya sejak kelahiran pelajar dari Okinawa, Teijinsoku pada tahun 1663, seperti yang dia tulis di puisinya: SEJARAH KARATE Menurut legenda, evolusi karate dimulai lebih dari ribuan tahun yang lalu, kemungkinan pada awal abad ke-5 SM ketika Bodhidharma tiba di kuil Shaolin, China dari Indiadan mengajarkan Zen

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Bab 5 Ringkasan Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju tetapi masyarakatnya tetap berpegang teguh pada tradisi budaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara memiliki beladiri dengan ciri khas masing masing, misal: di Jepang terdapat Karate, di Korea terdapat

Lebih terperinci

KATA Oleh : Danardono

KATA Oleh : Danardono KATA Oleh : Danardono Kata, secara harfiah berarti bentuk, rupa, potongan atau corak. Dalam budo, kata lebih diartikan sebagai bentuk latihan khusus yang menjadi intisari sebuah jenis seni beladiri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga khususnya beladiri yang cukup lama berkembang di Indonesia. Karate juga merupakan suatu cabang olahraga prestasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ZEN, KARATE, DAN SHOTOKAN. Zen merupakan salah satu dari ajaran Budhisme yang berasal dari India,

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ZEN, KARATE, DAN SHOTOKAN. Zen merupakan salah satu dari ajaran Budhisme yang berasal dari India, BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ZEN, KARATE, DAN SHOTOKAN 2.1. Zen 2.1.1. Pengertian Zen Zen merupakan salah satu dari ajaran Budhisme yang berasal dari India, yang menyebar melalaui Cina dan Korea. Banyak

Lebih terperinci

DEMPI DINI DARMA YULITA EGA SAFITRI FAUZUL HAMDI

DEMPI DINI DARMA YULITA EGA SAFITRI FAUZUL HAMDI MAKALAH PENJASKES TENTANG BELADIRI (KARATE) OLEH DEMPI DINI DARMA YULITA EGA SAFITRI FAUZUL HAMDI KELAS X.3 GURU PEMBIMBING ZUL ATRIL,S.Ag SMA N 5 SIJUNJUNG KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Tahun 1936 buku Karate-do Kyohan diterbitkan Funakoshi telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada Tahun 1936 buku Karate-do Kyohan diterbitkan Funakoshi telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Tahun 1936 buku Karate-do Kyohan diterbitkan Funakoshi telah menggunakan istilah karate dalam huruf kanji Jepang. Dalam pertemuan bersama para master di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit

BAB I PENDAHULUAN. luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kamus bahasa Inggris Webster mendefinisikan beladiri dalam batasan yang sangat luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih

Lebih terperinci

KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN

KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN & (DIAGRAM KATA) Oleh: Team Karate Inkai Daar el Salaam KATA adalah bagian-bagian dari sebuah tehnik dasar, menengah dan lanjutan yang disusun kedalam kesatuan aturan gerak

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karate adalah seni beladiri yang berasal dari Jepang pada tahun 1869 di Okinawa yang pertama kalinya memperagakan Tea atau Okinawa-Te. Pada tahun 1929 banyak

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. yang empiriris yaitu fungsi agama terhadap masyarakat. Yakni nilai-nilai agama yang

Bab 2. Landasan Teori. yang empiriris yaitu fungsi agama terhadap masyarakat. Yakni nilai-nilai agama yang Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Agama Agama dalam pemahaman sosiologi bukan merupakan yang dogmatis melainkan yang empiriris yaitu fungsi agama terhadap masyarakat. Yakni nilai-nilai agama yang difungsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah kehidupan manusia, konflik kerap terjadi. Konflik ini membuat manusia berpikir bagaimana cara untuk melindungi diri sendiri. Hal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karate bukan merupakan kebudayaan asli dari Jepang melainkan. merupakan kebudayaan turunan dari China daratan yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Karate bukan merupakan kebudayaan asli dari Jepang melainkan. merupakan kebudayaan turunan dari China daratan yang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karate bukan merupakan kebudayaan asli dari Jepang melainkan merupakan kebudayaan turunan dari China daratan yang mengalami peleburan dengan masyarakat Kepulauan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bela Diri Karate a. Arti Harfiah Menurut T.Chandra dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan berolahraga. Olahraga yang dilakukanpun berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan berolahraga. Olahraga yang dilakukanpun berbeda-beda, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang yang menginginkan tubuh sehat dan bugar biasanya pasti melakukan kegiatan berolahraga. Olahraga yang dilakukanpun berbeda-beda, mulai dari jenis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan 54 Gambar 3. Rei-Shiki (upacara penghormatan) Gambar 4. Posisi duduk Sei-Za 55 Gambar 5. Kihon pada Dachi Waza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.

Lebih terperinci

MASUKNYA HINDU-BUDHA KE INDONESIA

MASUKNYA HINDU-BUDHA KE INDONESIA MASUKNYA HINDU-BUDHA KE INDONESIA A. Masuknya Hindu Ada pendapat yang menganggap bahwa bangsa Indonesia bersikap Pasif dan hanya menerima saja pengaruh budaya yang datang dari India. Menurut para ahli

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG 2.1 Sejarah Shakuhachi di Jepang Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 Japanese Martial Art Center 1

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 Japanese Martial Art Center 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Umum Salahsatu kebutuhan dasar manusia adalah tetap aman dan sejahtera. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang patut diperhitungkan.dengan kehebatannya dalam memadukan tradisi dan modernisasi, menjadikan Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Persaingan olahraga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Persaingan olahraga saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan derajat

Lebih terperinci

SEJARAH, ETIKA DAN FILOSOFI SENI BELADIRI KARATE

SEJARAH, ETIKA DAN FILOSOFI SENI BELADIRI KARATE SEJARAH, ETIKA DAN FILOSOFI SENI BELADIRI KARATE ABSTRAK Oleh : Danardono Ilmu beladiri dikenal sejak adanya peradaban manusia, yang pada waktu itu dipergunakan hanya untuk mempertahankan diri dari gangguan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga selain untuk menjadikan pelajar menjadi sehat sehingga dapat menuntut

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara

Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang atau disebut juga dengan 日本 (Nippon/Nihon) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Muhammad Nur Alif, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Muhammad Nur Alif, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode, dan evaluasi.

Lebih terperinci

PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG

PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra Jepang Oleh Ester Veronika

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang,

Bab 5. Ringkasan. Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang, Bab 5 Ringkasan Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang, dan tidak ada satu pun dari kebudayaan asing tersebut ditolak oleh kerajaan Jepang. Semua kebudayaan asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan olahraga walaupun menguras energi namun disisi lain memiliki manfaat. berbagai aspek baik kesehatan mental maupun fisik.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan olahraga walaupun menguras energi namun disisi lain memiliki manfaat. berbagai aspek baik kesehatan mental maupun fisik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan olahraga tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Kegiatan olahraga walaupun menguras energi namun disisi lain memiliki manfaat secara fisik dan psikis.

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini penulis akan menganalisis, konsep agama pada karate, khususnya

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini penulis akan menganalisis, konsep agama pada karate, khususnya Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis, konsep agama pada karate, khususnya ajaran Budha, yakni jalan arya beruas delapan pada karate dan juga menganalisis konsep ritual pada karate.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan seni beladiri yang dikembangkan di Jepang pada tahun 1922 (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong, sedangkan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KARATE BKC PADA SISWA MI NURUSSIBYAN

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KARATE BKC PADA SISWA MI NURUSSIBYAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KARATE BKC PADA SISWA MI NURUSSIBYAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN Pada bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka yaitu membahas tentang peneliti peneliti sebelumnya yang pernah meneliti yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG Boneka merupakan salah satu simbol anak-anak yang dijadikan mainan dan dibuat untuk menemani anak-anak hingga pada akhirnya boneka juga dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pendidikan adalah upaya menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap insan. Potensi itu berupa kemampuan berbahasa, berfikir, mengingat menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk menghancurkan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA. pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA. pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA 2.1 Sejarah Biwa Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke tujuh. Masyarakat Jepang pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik tradisional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Karate a. Sejarah Karate Karate merupakan salah satu olahraga beladiri yang berasal dari negara jepang, menurut sejarah karate berasal dari To te(berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan

Lebih terperinci

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang BAB II GAMBARAN UMUM PRODUKTIFITAS ORANG JEPANG 2.1 Pengertian Karakter Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. -. Data dari perguruan wushu Purwa Aldaka. -. Buku The Way of Warriors karangan Chris Crudelli

BAB 2 DATA DAN ANALISA. -. Data dari perguruan wushu Purwa Aldaka. -. Buku The Way of Warriors karangan Chris Crudelli 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data -. Data pengajar wushu di Indonesia -. Data dari perguruan wushu Purwa Aldaka -. Buku The Way of Warriors karangan Chris Crudelli -. Data yang terdapat di Internet

Lebih terperinci

EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN PADA ATLET KARATE-DO DOJO LANAL INKAI KOTA SABANG TAHUN 2015 ABSTRAK

EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN PADA ATLET KARATE-DO DOJO LANAL INKAI KOTA SABANG TAHUN 2015 ABSTRAK EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN PADA ATLET KARATE-DO DOJO LANAL INKAI KOTA SABANG TAHUN 2015 Friyo Wibisana, Alfian Rinaldy, Maimun Nusufi Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas

Lebih terperinci

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang PERIODISASI SEJARAH Apakah yang disebut dengan periodisasi? Pertanyaan tersebut kita kembalikan pada penjelasan sebelumnya bahwa sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Karena kegiatan olahraga merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dari zaman dahulu manusia telah melakukan olahraga. Orang purba

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dari zaman dahulu manusia telah melakukan olahraga. Orang purba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak dari zaman dahulu manusia telah melakukan olahraga. Orang purba bertahan hidup dengan cara berburu binatang. Mereka berlari, memanah, menombak, bahkan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.1

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.1 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.1 1. Agama Hindu berasal dari wilayah India kemdian tersebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Berikut ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, pendekatan penelitian atau disebut dengan paradigma penelitian yang cukup dominan adalah pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dari zaman dahulu kala sudah mengenal berbagai macam seni beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah Pencak Silat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun 1934-1949 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OLEH : Ana Rochayani K 4404012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cina adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari Korea Selatan, yang kini menjadi olahraga yang cukup dikenal oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu filsafatnya. Cina dikenal sebagai bangsa dengan peradaban yang begitu tinggi. Cina juga

Lebih terperinci

Rahasia dibalik keajaiban karate

Rahasia dibalik keajaiban karate Rahasia dibalik keajaiban karate Karateka pemegang sabuk hitam sering mendemonstrasikan kekuatan dan keahlian mereka dengan cara membelah dua tumpukan batu bata keras tanpa terluka sedikit pun. Seorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. lebih digambarkan dengan gerakan serangan dan belaan kaki dan tangan secara

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. lebih digambarkan dengan gerakan serangan dan belaan kaki dan tangan secara 6 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Karate Karate merupakan salah satu seni bela diri timur pada umumnya, karate lebih digambarkan dengan gerakan serangan dan belaan kaki dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA CINA TERHADAP KEHIDUPAN MASYRAKAT OKINAWA

PENGARUH BUDAYA CINA TERHADAP KEHIDUPAN MASYRAKAT OKINAWA PENGARUH BUDAYA CINA TERHADAP KEHIDUPAN MASYRAKAT OKINAWA Anggun Oktari 1, Oslan Amril 2, Irma 2 1 Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail: anggunoktari79@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Taekwondo merupakan bela diri yang berasal dari Korea dan diakui sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu seni bela diri populer

Lebih terperinci

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tae Kwon Do adalah bela diri modern yang berasal dari bela diri tradisional Korea. Menurut Yoyok (2002:XV) bahwa: Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokan menjadi lari, lempar, dan lompat.kata ini berasal dari bahasa

Lebih terperinci

MUNCULNYA AGAMA HINDU

MUNCULNYA AGAMA HINDU MUNCULNYA AGAMA HINDU di INDIA Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa (Peradaban Lembah Sungai Indus)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aikido Training Center di Yogyakarta 1. Tabel 1.1. Jumlah Tindak Kejahatan yang Dilaporkan di DIY Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Aikido Training Center di Yogyakarta 1. Tabel 1.1. Jumlah Tindak Kejahatan yang Dilaporkan di DIY Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Banyak sekali tindak kejahatan yang terjadi di masyarakat pada masa sekarang. Banyaknya aksi penipuan dan kekerasan menjadikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan lalu lintas pelayaran antara Tionghoa dari Tiongkok dengan Nusantara telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia, terdiri dari banyak suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL ANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL NIHON NO AIKIDO TO MINANGKABAU NO SILEK NO HIKAKU NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini Diajukan Kepada Panitia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kira-kira 4000 pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar 370.000 km 2. Kepulauan Jepang terletak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN ANGGOTA PERGURUAN KARATE INSTITUT KARATE-DO INDONESIA (INKAI) DIY TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH SKRIPSI

HUBUNGAN KEPUASAN ANGGOTA PERGURUAN KARATE INSTITUT KARATE-DO INDONESIA (INKAI) DIY TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH SKRIPSI HUBUNGAN KEPUASAN ANGGOTA PERGURUAN KARATE INSTITUT KARATE-DO INDONESIA (INKAI) DIY TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Hubungan Malayu..., Daulat Fajar Yanuar, FIB UI, 2009

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Hubungan Malayu..., Daulat Fajar Yanuar, FIB UI, 2009 91 BAB 5 KESIMPULAN Pada masa Jawa Kuno, raja merupakan pemegang kekuasaan dan otoritas tertinggi dalam pemerintahan. Seorang raja mendapatkan gelarnya berdasarkan hak waris yang sifatnya turun-temurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan sekumpulan nada dan irama yang disatupadukan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan sekumpulan nada dan irama yang disatupadukan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Musik merupakan sekumpulan nada dan irama yang disatupadukan sehingga menjadi sebuah karya musik. Musik juga bisa menjadi salah satu media ekspresi perasaan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

KONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT 1 A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia gulat merupakan cabang olahraga yang sangat kurang digemari dikarenakan olahraga gulat terlihat sangat keras. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Jawa telah ada dan berkembang bahkan jauh sebelum penduduk Pulau Jawa mengenal agama seperti Hindu, Budha maupun Islam dan semakin berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan kepelatiahan olahraga, pembinaan pendidikan kepelatihan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan kepelatiahan olahraga, pembinaan pendidikan kepelatihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah mewujudkan bentuk manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral. Melalui pendidikan kepelatiahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini di Indonesia karate berkembang dengan baik, bahkan merupakan salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap kejuaran ditingkat

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wushu di Indonesia kini mendapat perhatian yang istimewa dari masyarakat, yang dulunya hanya dimainkan oleh orang-orang tua yang dari golongan tertentu saja

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN. berkaitan dengan unsur-unsur studi pada perancangan. Data tersebut. dan teori-teori yang berkaitan dengan data perancangan.

BAB III DATA PERANCANGAN. berkaitan dengan unsur-unsur studi pada perancangan. Data tersebut. dan teori-teori yang berkaitan dengan data perancangan. BAB III DATA PERANCANGAN Berikut penulis sampikan beberapa kajian pustaka yang dikumpulkan berkaitan dengan unsur-unsur studi pada perancangan. Data tersebut bersifat kuantitatif dan kualitatif serta mencakup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan

Lebih terperinci

DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Zaman Kuno Mesir kuno Latihan senam dan gulat untuk menghormati dewa gulat. Permainan: mengangkat & mengayun benda, renang, permainan bola, permainan dgn raket,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada masa kini, fenomena perilaku agresi relatif sering dimuat di media massa. Terdapat kecenderungan bahwa perilaku agresi tersebut meningkat, entah dalam

Lebih terperinci

Seni Berperang Sun Tzu

Seni Berperang Sun Tzu Seni Berperang Sun Tzu Penerbit PT Elex Media Komputindo THE ART OF WAR SUN TZU Translated from Chinese Language to English by: James Trapp First Published in 2015 by Amber Books Ltd 2011 Amber Books Ltd

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH. menjadi seni olahraga. Pada zaman pra-sejarah dulu, manusia sudah mulai

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH. menjadi seni olahraga. Pada zaman pra-sejarah dulu, manusia sudah mulai BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH 2.1 Sejarah Olahraga Memanah Di Jepang Olahraga memanah merupakan seni belah diri di Jepang. Pada awalnya fungsi memanah sebagai alat untuk bertahan hidup (berburu)

Lebih terperinci

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 2 SENI RUPA TIMUR TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 2 SENI RUPA TIMUR TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET SEJARAH SENI RUPA TOPIK 2 SENI RUPA TIMUR TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa

Lebih terperinci

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif 2. Fungsi tari Tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis tari dalam kategori tari tradisional dan tari non trasional disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang. 17 HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2015 Rahman Situmeang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2 1. Persentuhan antara India dengan wilayah Nusantara didorong oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang paling penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang musik tidak akan pernah ada habisnya, karena musik begitu melekat, begitu dekat dengan kehidupan manusia. Musik telah ada sejak sebelum Masehi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan

Lebih terperinci

I. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan.

I. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan. I. OLAH RAGA Olahraga adalah sesuatu yang setiap individu dapat menikmatinya secara perseorangan. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan. Untuk mencari tahu sejauh

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Wijaya Kusuma PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn PAMERAN PAMERAN SENI RUPA Exchange Program ISI Art Exhibition (Okinawa Prefectural University

Lebih terperinci

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA STANDAR KOMPETENSI: 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerankan Yip Man ini adalah Donnie Yen. Tepatnya pada tanggal 18

BAB I PENDAHULUAN. memerankan Yip Man ini adalah Donnie Yen. Tepatnya pada tanggal 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 2008 cerita mengenai Kungfu Wing Chun dibuat menjadi sebuah film yang berjudul Ip Man. Film ini menceritakan kisah seorang praktisi beladiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya dengan baik secara individu atau

Lebih terperinci

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,

Lebih terperinci