Do menjadi konsep yang lazim, setidaknya sejak kelahiran pelajar dari Okinawa, Teijinsoku pada tahun 1663, seperti yang dia tulis di puisinya:
|
|
- Siska Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SEJARAH KARATE Menurut legenda, evolusi karate dimulai lebih dari ribuan tahun yang lalu, kemungkinan pada awal abad ke-5 SM ketika Bodhidharma tiba di kuil Shaolin, China dari Indiadan mengajarkan Zen Buddhisme. Dia juga memperkenalkan serangkaian latihan sistematis yang didesain untuk memperkuat pikiran dan tubuh, latihan-latihan yang disebut-sebut sebagai awal gaya tinju Shaolin. Pelajaran yang diberikan Bodhidharma kemudian menjadi dasar mayoritas seni bela diri China. Sesungguhnya, asal karate tidak jelas dan sedikit yang diketahui mengenai awal pengembangan karate sampai ia diperlihatkan di Okinawa. Okinawa merupakan pulau kecil dari sekelompok pulau yang membentuk Jepang modern. Okinawa merupakan pulau utama dari untaian Pulau Ryuku yang membentang dari Jepang ke Taiwan. Di kelilingi oleh koral, Okinawa memiliki luas kurang lebih 10 km dan panjang hanya 110 km, terletak 740 km di timur dataran China, 550 km di Selatan dataran utama Jepang dan 550 km di utara Taiwan.Okinawa menjadi jalur yang disinggahi mayoritas rute perdagangan, sebagai titik peristirahatan yang pertama kali ditemukan oleh orang Jepang. Kemudian Okinawa dikembangkan menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara, perdagangan denganjepang, China, Indo China, Thailand, Malaysia, Borneo (Kalimantan), dan Filipina. Pada tahap awal, bentuk asli seni bela diri karate mirip dengan pertarungan dengan tangan (tapak) yang dikembangkan di Okinawa dan disebut Te atau tangan. Larangan penggunaan senjata, membuat orang-orang Okinawa terdorong untuk menyempurnakan teknik tangan kosong yang dilatih secara diam-diam. Penyempurnaan lebih lanjut muncul dari pengaruh seni bela diri lain yang dibawa oleh para bangsawan dan pedagang ke pulau tersebut. Pengembangan lebih lanjut dilakukan selama bertahun-tahun, terutama di tiga kotaokinawa, yaitu Shuri, Naha, dan Tomari. Masing-masing kota ini merupakan pusat dari kelas masyarakat yang berbeda, masing-masing merupakan pusat masyarakat raja dan bangsawan, pedangang, petani dan nelayan. Karena alasan ini, terdapat perbedaan bentuk seni pertahanan diri yang dikembangkan di masing-masing kota, yang kemudian dikenal dengan Shuri-te, Naha-te, dan Tomari-te. Secara kolektif mereka disebut Okinawa-te atau Tode, Chinese Hand. Secara perlahan karate terbagi menjadi dua kelompok utama, Shorin-ryu yang dikembangkan di Shuri dan Tomari, Shorei-ryu yang dikembangkan di Naha. Shorin-ryu menekankan pada kecepatan, linier, dengan pola pernafasan natural sementara Shorei-ryu menekankan pada kestabilan dan pernafasan yang disinkronisasi dengan masing-masing gerakan. Menariknya, konsep dari kedua gaya ini juga terdapat dalam bela diri kungfu. Karakter huruf China yang digunakan untuk menulis Tode juga dapat dibaca sebagai Kara, jadi nama Te diganti dengan Karate-jutsu atau Chinese Hand Art atau Seni Bela Diri Tangan dari China oleh para master dari Okinawa. Kemudian diganti menjadi Karate-do oleh Gichin Funakoshi yang mengadopsi arti alternatif dari karakter huruf Chinese yaitu Kara yang berarti kosong. Mulai saat itu istilah karate diartikan sebagai tangan kosong. Do dalam kata karate-do berarti cara atau pedoman dan sebagai indikasi tata tertib dan filosofi dari karate yang dikonotasikan dengan moral dan spiritual.
2 Do menjadi konsep yang lazim, setidaknya sejak kelahiran pelajar dari Okinawa, Teijinsoku pada tahun 1663, seperti yang dia tulis di puisinya: Tidak perduli seberapa hebat seni Te Anda Dan ilmu pengetahuan Anda Tidak ada yang lebih penting dari perilaku Anda Dan perikemanusiaan Anda dalam kehidupan sehari-hari (Nagamine, 1976) Pertunjukan karate di muka umum pertama kali dilakukan oleh Gichin Funakoshi pada tahun 1917 di Butoku-den, Kyoto (Hassel, 1984). Demonstrasi ini dan demonstrasi berikutnya sangat berkesan bagi banyak orang Jepang, termasuk Putera Mahkota Hirohito, yang sangat antusias terhadap seni bela diri Okinawa ini. Pada tahun 1922, Dr. Jano Kano, pendiri seni bela diri Judo Jepang mengundang Funakoshi untuk mempertunjukkan karate di Dojo Kodokan yang terkenal dan dia meminta Funakoshi tetap tinggal di Jepang untuk mengajarkan karate. Sekarang terdapat empat aliran utama dalam karate-do di Jepang, yaitu: Goju-ryu, Shito-ryu, Shotokan, dan Wado-ryu. Goju-ryu dikembangkan dari Naha-te, popularitasnya terutama karena kesuksesan Kanryo Higaoma ( ). Higaoma membuka dojo di Naha menggunakan delapan bentuk yang dibawanya dari China. Murid terbaiknya Chojun Miyagi ( ) kemudian mendirikan Goju-ryu metode keras lunak pada tahun Di Goju-ryu penekanan ditujukan pada kombinasi antara teknik tangkisan lembut memutar dan serangan balasan yang cepat dan keras. Shito-ryu didirikan oleh Kenwa Mabuni ( ) pada tahun 1928 dan dipengaruhi secara langsung oleh Naha-te dan Shuri-te. Nama Shito diambil dari kombinasi karakter tulisan Jepang dari nama guru Mabuni, yaitu Ankoh Itosu dan Kanryo Higaoma. Shito-ryu banyak menggunakan kata, sekitar 50%, dan berkarakteristik penekanan pada penggunaan kekuatan dalam pelaksanaan latihan. Shotokan didirikan oleh Gichin Funakhosi ( ) di Tokyo pada tahun Funakoshi dianggap sebagai pendiri karate modern. Lahir di Okinawa dia mulai belajar karate dari Yasutsune Azato, salah satu ahli bela diri terbesar di Okinawa. Pada tahun 1921 Funakoshi pertama kali memperkenalkan karate di Tokyo. Pada tahun 1936, pada umur hampir mendekat 70 tahun, dia membuka dojo, yang kemudian disebut Shotokan. Shotokan Karate berkarakteristik teknik linier yang bertenaga dan cara berdiri yang kokoh. Wado-ryu jalan harmoni didirikan pada tahun 1939, merupakan sistem karate yang dikembang dari jujitsu dan karate oleh Hienori Otsuka. Dia mempelajari karate dari Gichin Funakoshi. Aliran karate ini mengkombinasikan teknik pergerakan dasar dari Jujitsu dengan teknik menghindar, menekankan pada kelembutan, harmoni, dan disiplin spiritual.
3 Sejarah Karate di Indonesia Di tahun 1964, kembalilah ke tanah air salah seorang mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan kuliahnya bernama Drs. Baud A.D. Adikusumo(Alm). Beliau adalah seorang karateka yang mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA Shotokan. Ia mulai mengajarkan karate. Melihat banyaknya peminat yang ingin belajar karate, dia mendirikanporki (Persatuan Olahraga Karate-Do Indonesia) yang merupakan cikal bakal FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia). Sehingga beliau tercatat sebagai pelopor seni beladiri Karate di Indonesia.Dan beliau juga pendiri Indonesia Karate-DO (INKADO) Setelah beliau, tercatat nama putra-putra bangsa Indonesia yang ikut berjasa mengembangkan berbagai aliran Karate di Indonesia, antara lain Bp. Sabeth Mukhsin dari aliran Shotokan, pendiri Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dan Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), dan juga dari aliran Shotokan adalah Anton Lesiangi (pendiri Lembaga Karate-Do Indonesia/LEMKARI, yang pada dekade 2005 karena urusan internal banyak anggota Lemkari yang keluar dan dipecat yang kemudian mendirikan INKANAS (Institut Karate-do Nasional) yang merupakan peleburan dari perguruan MKC (Medan Karate club). Kabarnya, perguruan ini sekarang menjadi besar dan maju, tidak kalah dengan LEMKARI. Aliran Shotokan adalah yang paling populer di Indonesia. Selain Shotokan, Indonesia juga memiliki perguruan-perguruan dari aliran lain yaitu Wado dibawah asuhan Wado-ryu Karate-Do Indonesia (WADOKAI) yang didirikan oleh Bp. C.A. Taman dan Kushin-ryu Matsuzaki Karate- Do Indonesia (KKI) yang didirikan oleh Matsuzaki Horyu. Selain itu juga dikenal Bp. Setyo Haryono dan beberapa tokoh lainnya membawa aliran Goju-ryu, Bp. Nardi T. Nirwanto dengan beberapa tokoh lainnya membawa aliran Kyokushin. Aliran Shito-ryu juga tumbuh di Indonesia dibawah perguruan GABDIKA Shitoryu (dengan tokohnya Dr. Markus Basuki) dan SHINDOKA (dengan tokohnya Bp. Bert Lengkong). Selain aliran-aliran yang bersumber dari Jepang diatas, ada juga beberapa aliran Karate di Indonesia yang dikembangkan oleh putra-putra bangsa Indonesia sendiri, sehingga menjadi independen dan tidak terikat dengan aturan dari Hombu Dojo (Dojo Pusat) di negeri Jepang. Pada tahun 1972, 25 perguruan Karate di Indonesia, baik yang berasal dari Jepang maupun yang dikembangkan di Indonesia sendiri (independen), setuju untuk bergabung dengan FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), yang sekarang menjadi perwakilan WKF (World Karate Federation) untuk Indonesia. Dibawah bimbingan FORKI, para Karateka Indonesia dapat berlaga di forum Internasional terutama yang disponsori oleh WKF. Falsafah Karate 1. Rakka (Bunga yang berguguran) Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang dengan menumbuk muka, si pengamal karate boleh menggunakan teknik menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan tangan yang menumbuk itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri.
4 2. Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air) Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar batu kecil ke danautersebut, bayangan bulan di danauitu akan kabur. Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut: 1. Shotokan Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokanmerupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan. 2. Goju-ryu Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan". Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat. 3. Shito-ryu Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA, lebih banyak dari aliran lain. Sebagai perbandingan, Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju. 4. Wado-ryu Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo YoshinryuJujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak
5 menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan terkadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut. Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara lain adalah: 1. Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi, aliran ini sangat terkenal baik didalam maupun diluar Jepang, serta turut berjasa mempopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun 1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa pelindung, untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih jiwa/semangat keprajuritan (budo). Aliran ini juga menerapkan hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut. 2. Shorin-ryu Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo. 3. Uechi-ryu Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian, terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KARATE-DO. Kata Karate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara = berarti
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KARATE-DO 2.1 Pengertian Karate-Do Kata Karate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara = berarti kosong/hampa/tidak berisi, Te = berarti tangan (secara keseluruhan), Do = berarti
Lebih terperinciDEMPI DINI DARMA YULITA EGA SAFITRI FAUZUL HAMDI
MAKALAH PENJASKES TENTANG BELADIRI (KARATE) OLEH DEMPI DINI DARMA YULITA EGA SAFITRI FAUZUL HAMDI KELAS X.3 GURU PEMBIMBING ZUL ATRIL,S.Ag SMA N 5 SIJUNJUNG KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ZEN, KARATE, DAN SHOTOKAN. Zen merupakan salah satu dari ajaran Budhisme yang berasal dari India,
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ZEN, KARATE, DAN SHOTOKAN 2.1. Zen 2.1.1. Pengertian Zen Zen merupakan salah satu dari ajaran Budhisme yang berasal dari India, yang menyebar melalaui Cina dan Korea. Banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada Tahun 1936 buku Karate-do Kyohan diterbitkan Funakoshi telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Tahun 1936 buku Karate-do Kyohan diterbitkan Funakoshi telah menggunakan istilah karate dalam huruf kanji Jepang. Dalam pertemuan bersama para master di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga khususnya beladiri yang cukup lama berkembang di Indonesia. Karate juga merupakan suatu cabang olahraga prestasi
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.
Bab 5 Ringkasan Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju tetapi masyarakatnya tetap berpegang teguh pada tradisi budaya.
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karate adalah seni beladiri yang berasal dari Jepang pada tahun 1869 di Okinawa yang pertama kalinya memperagakan Tea atau Okinawa-Te. Pada tahun 1929 banyak
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. yang empiriris yaitu fungsi agama terhadap masyarakat. Yakni nilai-nilai agama yang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Agama Agama dalam pemahaman sosiologi bukan merupakan yang dogmatis melainkan yang empiriris yaitu fungsi agama terhadap masyarakat. Yakni nilai-nilai agama yang difungsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olah Raga Karate adalah salah satu cabang olah raga bela diri yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olah Raga Karate adalah salah satu cabang olah raga bela diri yang berasal dari Negara Jepang. Karate yang terdiri daridari kata kara mempunyai arti kosong dan te berarti
Lebih terperinciKATA Oleh : Danardono
KATA Oleh : Danardono Kata, secara harfiah berarti bentuk, rupa, potongan atau corak. Dalam budo, kata lebih diartikan sebagai bentuk latihan khusus yang menjadi intisari sebuah jenis seni beladiri yang
Lebih terperinciKOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN
KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN & (DIAGRAM KATA) Oleh: Team Karate Inkai Daar el Salaam KATA adalah bagian-bagian dari sebuah tehnik dasar, menengah dan lanjutan yang disusun kedalam kesatuan aturan gerak
Lebih terperinciPEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL
PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga selain untuk menjadikan pelajar menjadi sehat sehingga dapat menuntut
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KARATE BKC PADA SISWA MI NURUSSIBYAN
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KARATE BKC PADA SISWA MI NURUSSIBYAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Guru
Lebih terperinciSEJARAH, ETIKA DAN FILOSOFI SENI BELADIRI KARATE
SEJARAH, ETIKA DAN FILOSOFI SENI BELADIRI KARATE ABSTRAK Oleh : Danardono Ilmu beladiri dikenal sejak adanya peradaban manusia, yang pada waktu itu dipergunakan hanya untuk mempertahankan diri dari gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kamus bahasa Inggris Webster mendefinisikan beladiri dalam batasan yang sangat luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga telah menjadi salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dalam mencapai kesehatan jasmani. Setiap
Lebih terperincimeningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kebudayaan masyarakat pada masa sekarang ini telah beralih ke arah teknologi industri yang semakin modern. Perubahan tersebut tentu membawa perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karate bukan merupakan kebudayaan asli dari Jepang melainkan. merupakan kebudayaan turunan dari China daratan yang mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karate bukan merupakan kebudayaan asli dari Jepang melainkan merupakan kebudayaan turunan dari China daratan yang mengalami peleburan dengan masyarakat Kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang dinamis dan penyebaran yang semakin luas dan fenomena olahraga selama puluhan tahun terakhir ini telah membawa olahraga menjadi lembaga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah kehidupan manusia, konflik kerap terjadi. Konflik ini membuat manusia berpikir bagaimana cara untuk melindungi diri sendiri. Hal ini merupakan
Lebih terperinciSKRIPSI. diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
HUBUNGAN ANTARA KETEBALAN LEMAK TUBUH DENGAN KONDISI FISIK ATLET KARATE PELAJAR PUTRA INSTITUTE KARATE-DO INDONESIA CABANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi
Lebih terperinciOlahraga Karate Indonesia ) yang beranggotakan pengurus pengurus karate. FORKI
Jepang dalam rangka penyelesaian studinya. Salah seorang yang berhasil menyelesaikan studinya di Jepang dan juga mendapat pendidikan karate dan sabuk hitam adalah Drs. Baud A.D. Adikusumo. Setibanya di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada masa kini, fenomena perilaku agresi relatif sering dimuat di media massa. Terdapat kecenderungan bahwa perilaku agresi tersebut meningkat, entah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara memiliki beladiri dengan ciri khas masing masing, misal: di Jepang terdapat Karate, di Korea terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan seni beladiri yang dikembangkan di Jepang pada tahun 1922 (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong, sedangkan
Lebih terperinciKARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014
KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN Putra : 1. Kata Perseorangan Putra 2. Kumite Perseorangan 60 kg Putra 3. Kumite Perseorangan + 60 kg Putra Putri : 1. Kata Perseorangan Putri 2. Kumite
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. PUSAT OLAHRAGA BELADIRI JEPANG DI SEMARANG Penekanan desain Arsitektur Neo Vernacular
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT OLAHRAGA BELADIRI JEPANG DI SEMARANG Penekanan desain Arsitektur Neo Vernacular Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Persaingan olahraga saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat pesat perkembangannya di Indonesia hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri perkumpulan-perkumpulan
Lebih terperinciHUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.
17 HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2015 Rahman Situmeang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN Pada bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka yaitu membahas tentang peneliti peneliti sebelumnya yang pernah meneliti yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE Pada bab ini akan diuraikan kajian mengenai teori yang bersangkutan dengan pemahaman mengenai perancangan Dojo Karate Internasional di Denpasar. Pada
Lebih terperinciPERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA)
PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA) PENGURUS BESAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktifitas fisik atau jasmani yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kebugaran dan stamina tubuh. Salah satu cabang olahraga yang banyak digemari
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE SMP NEGERI 1 GOMBONG KEBUMEN 2014/2015 SKRIPSI
PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE SMP NEGERI 1 GOMBONG KEBUMEN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bela Diri Karate a. Arti Harfiah Menurut T.Chandra dalam
Lebih terperinciI. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan.
I. OLAH RAGA Olahraga adalah sesuatu yang setiap individu dapat menikmatinya secara perseorangan. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan. Untuk mencari tahu sejauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga khususnya dalam cabang karate diperlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen kondisi fisik karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup yang sehat tidak hanya dengan makan makanan sehat, bergizi, dan penuh serat, ataupun dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Olahraga merupakan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan 54 Gambar 3. Rei-Shiki (upacara penghormatan) Gambar 4. Posisi duduk Sei-Za 55 Gambar 5. Kihon pada Dachi Waza
Lebih terperinciRahasia dibalik keajaiban karate
Rahasia dibalik keajaiban karate Karateka pemegang sabuk hitam sering mendemonstrasikan kekuatan dan keahlian mereka dengan cara membelah dua tumpukan batu bata keras tanpa terluka sedikit pun. Seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat dibedakan dari jenis olahraga bela diri lainnya seperti Silat, Judo, Kung Fu, Kempo dan bela
Lebih terperinci2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate atau karate-do merupakan salah satu seni bela diri dari timur. Pada umumnya, karate lebih digambarkan dengan gerakan serangan dan tangkisan kaki dan tangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka
4 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Karate a. Sejarah Karate Karate merupakan salah satu olahraga beladiri yang berasal dari negara jepang, menurut sejarah karate berasal dari To te(berasal
Lebih terperinciTINGKAT SD SMP - SMA
OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (O2SN) TINGKAT SD SMP - SMA Cabang Olah-Raga KARATE Makassar, Sulawesi Selatan, 2 7 Juli 2015 I. PENDAHULUAN Cabang Olah-raga Karate sebagai salah-satu cabang olah-raga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembinaan olahraga di Indonesia dewasa ini semakin maju, hal ini tidak lepas dari peran serta masyarakat yang semakin sadar dan mengerti akan arti pentingnya
Lebih terperinciBAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
BAB IV BELA DIRI 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pencak Silat Olahraga bela diri pencak silat merupakan salah satu alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya melestarikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang patut diperhitungkan.dengan kehebatannya dalam memadukan tradisi dan modernisasi, menjadikan Jepang
Lebih terperinciBAB III MAKNA FILOSOFI BUSHIDOU DI DALAM SIKAP AIKIDOUKA. 3.1 Filosofi Gi (Kebenaran) di dalam Sikap Aikidouka
BAB III MAKNA FILOSOFI BUSHIDOU DI DALAM SIKAP AIKIDOUKA 3.1 Filosofi Gi (Kebenaran) di dalam Sikap Aikidouka Prinsip utama aikidou adalah gi. Gi terdapat dalam diri aikidouka yaitu jasmani dan jiwa. Jiwa
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPUASAN ANGGOTA PERGURUAN KARATE INSTITUT KARATE-DO INDONESIA (INKAI) DIY TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH SKRIPSI
HUBUNGAN KEPUASAN ANGGOTA PERGURUAN KARATE INSTITUT KARATE-DO INDONESIA (INKAI) DIY TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN
PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan cabang olahraga beladiri yang cukup lama berkembang di Indonesia. Perkembangan itu terus terjadi sejak karate diperkenalkan oleh mahasiswa-mahasiswa
Lebih terperincisama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.
Pengaruh Kondisi Fisik Dan AgresivitasTerhadap Performance Olahragawan Pada Pertandingan Karate Nomor Kumite A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan cabang olahraga beladiri yang mempertandingkan dua
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. -. Data dari perguruan wushu Purwa Aldaka. -. Buku The Way of Warriors karangan Chris Crudelli
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data -. Data pengajar wushu di Indonesia -. Data dari perguruan wushu Purwa Aldaka -. Buku The Way of Warriors karangan Chris Crudelli -. Data yang terdapat di Internet
Lebih terperinciII. MAKSUD & TUJUAN A. Maksud
I. PENDAHULUAN Karate sebagai salah satu cabang olahraga beladiri yang sangat pesat perkembangannya di Indonesia, memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi perkembangan olahraga secara Nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Muhammad Nur Alif, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
Lebih terperinciJUJUR GUNAWAN MANULLANG
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA WADOKAI DOJO SMK GAJAH MADA PALEMBANG JUJUR GUNAWAN MANULLANG Pendidikan Olahraga Universitas PGRI Palembang Email :jujurgm@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan
Lebih terperinciBAB III DATA PENUNJANG
BAB III DATA PENUNJANG 3.1 Data Objek Perancangan 3.1.1 Tentang Karate Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai kebutuhan yang sangat kompleks dalam kehidupannya. Pada dasarnya manusia mempunyai kelebihan dari mahkluk lain meliputi cipta, rasa dan karsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada dua yaitu, Kumite dan Kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selain sebagai olahraga beladiri Karate juga merupakan salah satu cabang olahraga prestasi. Adapun nomor yang dipertandingkan dalam olahraga Karate ada dua
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE
PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh: Fahrur Azhar Ghazalba F 100 040 023 FAKULTAS
Lebih terperinciSKRIPSI TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP KEMATIAN ATLET KARATE DALAM KEJUARAAN NASIONAL DI MAKASSAR OLEH ANDI ZULKIFLI ZAINUDDIN B
SKRIPSI TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP KEMATIAN ATLET KARATE DALAM KEJUARAAN NASIONAL DI MAKASSAR OLEH ANDI ZULKIFLI ZAINUDDIN B 111 07 857 BAGIAN HUKUM PIDANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Asia setelah diselenggarakanya Kejuaraan Dunia Pecak Silat1 di Jakarta pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merujuk pada sejarah, pencak silat merupakan suatu warisan khasanah seni budaya produk bangsa Asean dan khususnya Indonesia. Pada masa perjuangan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan olahraga walaupun menguras energi namun disisi lain memiliki manfaat. berbagai aspek baik kesehatan mental maupun fisik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan olahraga tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Kegiatan olahraga walaupun menguras energi namun disisi lain memiliki manfaat secara fisik dan psikis.
Lebih terperinciEVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN PADA ATLET KARATE-DO DOJO LANAL INKAI KOTA SABANG TAHUN 2015 ABSTRAK
EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN PADA ATLET KARATE-DO DOJO LANAL INKAI KOTA SABANG TAHUN 2015 Friyo Wibisana, Alfian Rinaldy, Maimun Nusufi Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Lebih terperinciPERILAKU SOSIAL SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SEKOLAH DASAR KRISTEN BINA HARAPAN PURBALINGGA SKRIPSI
PERILAKU SOSIAL SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SEKOLAH DASAR KRISTEN BINA HARAPAN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan berolahraga. Olahraga yang dilakukanpun berbeda-beda,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang yang menginginkan tubuh sehat dan bugar biasanya pasti melakukan kegiatan berolahraga. Olahraga yang dilakukanpun berbeda-beda, mulai dari jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate adalah salah satu olahraga khususnya cabang olahraga beladiri yang cukup berkembang lama di Indonesia. Karate juga merupakan suatu cabang olahraga prestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga telah menjadi salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dalam mencapai kesehatan jasmani setiap
Lebih terperinciPROPOSAL INSTITUT KARATE DO NASIONAL PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Institut Karate-Do Nasional (INKANAS) adalah perguruan karate anggota Federasi Olah Raga Karate-Do Indonesia (FORKI) dan telah diresmikan serta diumumkan oleh PB.FORKI kepada seluruh anggota
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP AIKIDOU. Sebelum membahasan tentang arti kata aikidou, perlu ditekankan tentang
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP AIKIDOU 2.1 Pengertian dan Sejarah Aikidou 2.1.1 Pengertian Aikidou Sebelum membahasan tentang arti kata aikidou, perlu ditekankan tentang pentingnya bagi seseorang yang akan
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki
Lebih terperinci2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah yang sering dibicarakan dalam masyarakat, mengingat remaja adalah calon pengganti pemimpin dan menjadi harapan bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari Korea Selatan, yang kini menjadi olahraga yang cukup dikenal oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya dengan baik secara individu atau
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Dalam bab ini penulis akan menganalisis, konsep agama pada karate, khususnya
Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis, konsep agama pada karate, khususnya ajaran Budha, yakni jalan arya beruas delapan pada karate dan juga menganalisis konsep ritual pada karate.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini di Indonesia karate berkembang dengan baik, bahkan merupakan salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap kejuaran ditingkat
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wushu di Indonesia kini mendapat perhatian yang istimewa dari masyarakat, yang dulunya hanya dimainkan oleh orang-orang tua yang dari golongan tertentu saja
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari. Tujuan yang
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah, mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan
Lebih terperinciPANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERI PADA ATLET KARATEKA WADOKAI DOJO KHUSUS UNIMED PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga memiliki keterkaitan dengan ilmu terapan lain. Diantaranya adalah berkaitan dengan psikologi olahraga dan juga dalam dimensi sosial. Olahraga memiliki
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL NIHON NO AIKIDO TO MINANGKABAU NO SILEK NO HIKAKU NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini Diajukan Kepada Panitia
Lebih terperinciPEMBINAAN KLUB OLAHRAGA KARATE DI KOTA GORONTALO
PEMBINAAN KLUB OLAHRAGA KARATE DI KOTA GORONTALO TESIS Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Hartono Hadjarati 6301506001 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak silat adalah istilah baku yang digunakan untuk menyebut sebuah seni bela diri khas Indonesia. Seni bela diri sendiri memiliki dua makna : seni dan pembelaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya diperlukan yang namanya usaha dan kerja keras yang latihannya sudah terencana dan terukur yang sesuai dengan
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011
Sambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN OSO SPORTS CENTER KAWASAN GRAND WISATA TAMBUN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pencak silat adalah gerak bela serang yang teratur menurut sistem, waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara ksatria, tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar masyarakat Indonesia menyadari bahwa pemeliharaan kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup sehat jasmani dan rohani. Hal ini
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 Japanese Martial Art Center 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Umum Salahsatu kebutuhan dasar manusia adalah tetap aman dan sejahtera. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan berbagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Olahraga Karate Karate adalah seni beladiri yang berasal dari Jepang pada tahun 1869 di Okinawa yang pertama kalinya memperagakan Tea atau Okinawa-Te. Pada tahun 1929
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. salah satunya adalah kebudayaannya. Okinawa terletak di kepulauan Ryukyu (Okinawa,
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Okinawa adalah salah satu kota di negara Jepang yang memiliki banyak keunikan, dan salah satunya adalah kebudayaannya. Okinawa terletak di kepulauan Ryukyu (Okinawa,
Lebih terperinci1.1. PENGERTIAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL Shorinji Kempo Merupakan salah satu jenis olah raga bela diri tertua yang menjadi induk dari bela diri lain (seperti Judo, aikido, karate, dll) yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wushu adalah Salah satu Olahraga beladiri, Olahraga ini berasal dari. orang tua jaman dahulu oleh komite yang ditunjuk pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wushu adalah Salah satu Olahraga beladiri, Olahraga ini berasal dari tradisional seni bela diri Cina. Olahraga itu diciptakan di Republik Rakyat China setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk menghancurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat yang indah, sehingga menggerakan jiwa dan perasaan manusia. Beladiri bisa diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wadah yang di sebut IPSI ( Ikatan Pencak Silat Sealuruh Indonesia ).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak silat adalah salah satu seni beladiri budaya bangsa asli Indonesia. Di setiap daerah seluruh Indonesia memiliki macam-macam aliran pencak silat yang berbeda-beda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disiplin seni beladiri populer di Jepang. Selain karate negara Jepang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Permasalahan Karate adalah sebuah disiplin seni beladiri yang berasal dari negara matahari terbit yaitu Jepang. Beladiri ini merupakan salah satu dari banyak disiplin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dari zaman dahulu kala sudah mengenal berbagai macam seni beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah Pencak Silat.
Lebih terperinci