BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 31 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Data Data yang akan diolah ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel, diagram pencar, dan grafik menggunakan fitur yang tersedia oleh R Language. Kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan metode Kuadrat Terkecil Biasa dan metode Kuadrat Median Terkecil. Dengan memperhatikan segi efisiensi maka tidak semua data akan ditampilkan oleh penulis, tidak semua proses pengolahan diuraikan, hanya hasil pengolahan, persamaan regresi, dan nilai standar error. Data dibangkitkan dengan fungsi rnorm dan rcauchy (pada R Language), data sekunder langsung tidak lagi dimodifikasi penulis(langsung digunakan). Proses penelitian dengan R Language, pada data sample yang dibangkitkan dengan fungsi rnorm dan rcauchy. Fungsi rnorm adalah menghasilkan bilangan acak dengan sebaran normal baku, sedangkan pada fungsi rcauchy, untuk memunculkan outlier. Untuk memperbesar ukuran nilai digunakan fungsi runif yang memperbesar nilai pada rnorm Penyajian dan analisis data cell Sintak yang digunakan untuk menampilkan data Cell: >data(cell) >data.entry(cell) Hasil output data disajikan dalam table 4.1 :

2 32 Tabel 4.1 tabel data Cell Untuk lebih jelas, data Cell kemudian data akan ditampilkan dalam bentuk scatter plot(diagram pencar). > x <- cell[, 1] > y <- cell[, 2] > op<-par(mfrow=c(1,1),pty="s") > plot(x,y)

3 33 Gambar 4.1 Diagram pencar data Cell Dari data tersebut terlihat tidak ada hubungan antara kedua variabel. Berdasarkan besaran koefisien korelasi dan diagram pencar menunjukkan asumsi bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada data Metode Kuadrat Terkecil Biasa untuk Sampel Data Cell Dari data Cell, data diolah menggunakan metode Kuadrat Terkecil Biasa. Statement dalam R Language adalah sebagai berikut : > library(stats) > data(cell) > attach(cell) > x<-cell[,1]

4 34 > y<-cell[,2] > matx<-matrix(x,ncol=1) > matx2<-cbind(1,matx) > xt<-t(matx2) > xtx<-xt%*%matx2 > invtxtx<-solve(xtx) > maty<-matrix(y,ncol=1,byrow=f) > xty<-t(matx2)%*%maty > reg1<-invxtx%*%xty perhitungan dengan modul lm > reg2<-lm(y~x) > reg2 > ypre=reg2$fit > residual=reg2$res > data.entry(x,y,ypre,residual) Hasil pengolahan data ditunjukkan pada tabel 4.2

5 35 Tabel 4.2 Hasil regresi dengan Metode Kuadrat Terkecil Biasa Keterangan : ypre menunjukkan y estimasi (Ŷ) residual menunjukkan selisih antara y dengan y estimasi Dengan menggunakan metode Kuadrat Terkecil Biasa diperoleh Persamaan regresi : Ŷ : x Nilai standar error : Korelasi antara nilai residual dengan y estimasi ditunjukkan oleh pada Gambar 4.2. Statement dalam R Language adalah : > library(graphics) > op<-par(mfrow=c(1,1),pty="s") > plot(ypre,residual) Dihasilkan dalam bentuk diagram pencar :

6 36 Gambar 4.2 Diagram Pencar Ŷ dengan residual Dari gambar terlihat bahwa residual tidak dipengaruhi oleh besarnya nilai y estimasi, dan nilai x Distribusi Pada Data Cell Statement R Language untuk memperoleh nilai distribusi : > library(graphics) > residual=reg2$res > plot(density(residual)) Hasil ditunjukkan pada gambar 4.3

7 37 Gambar 4.3 Bentuk Distribusi Data Cell Bentuk disribusi menunjukkan kurva normal yang mempunyai arti sebaran data berdistribusi normal Metode Kuadrat Median Terkecil Untuk Data Cell Pengolahan data dilanjutkan dengan penggunaan metode yang berbeda, yaitu dengan Metode Kuadrat Median Terkecil. Statement dalam R Language > library(bootstrap)

8 38 > data(cell) > x <- cell[, 1] > y <- cell[, 2] > library(lqs) > fred <- lmsreg(y ~ x ) > ypre<-fred$fit > residual<-fred$res > data.entry(x,y,ypre,residual) Hasil pengolahan ditunjukkan dengan tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Regresi Dengan Metode Kuadrat Median Terkecil Keterangan : ypre adalah y estimasi (Ŷ) residual adalah selisih antara y dengan y estimasi Dengan menggunakan metode Kuadrat Median Terkecil didapat : Persamaan regresi : Ŷ = x

9 39 Nilai standar error : Diagram pencar antara y estimasi dan residual pada gambar 4.4 > library(graphics) > op<-par(mfrow=c(1,1),pty="s") > plot(ypre,residual) Gambar 4.4 Diagram pencar Ŷ Dengan Residual Distribusi Pada Data Cell Statement R Language untuk memperoleh nilai distribusi terhadap residual: > library(graphics)

10 40 > residual=fred$res > plot(density(residual)) Hasil ditunjukkan pada gambar 4.5 Gambar 4.5 Bentuk Distribusi Residual Dari Kuadrat Median Terkecil Persamaan regresi ditunjukkan pada gambar 4.6 > plot(x, y) > curve(predict(fred, data.frame(x = x)), add = TRUE)

11 41 Gambar 4.6 Garis Persamaan Regresi dari Metode Kuadrat Median Terkecil Metode Kuadrat Median Terkecil melakukan pencarian median kuadrat residu sehingga didapat standar error terkecil dengan melakukan perulangan, tampak pada gambar 4.7 Statement R Language yang digunakan adalah : > resid <- residuals(fred) > pred <- predict(fred) > n <- length(x) > nboot < > beta1.star <- double(nboot) > beta2.star <- double(nboot)

12 42 > for (i in 1:nboot) { + k.star <- sample(n, replace = TRUE) + y.star <- pred + resid[k.star] + sally <- lmsreg(y.star ~ x) + curve(predict(sally, data.frame(x = x)), + add = TRUE, col = "lightseagreen") + beta1.star[i] <- coefficients(sally)[2] + } > points(x, y, pch = 16) > curve(predict(fred, data.frame(x = x)), + add = TRUE, lwd = 2) Gambar 4.7 Grafik perulangan LMS regresi

13 Penyajian dan Analisis dari data yang dibangkitkan n=50 Data akan dibangkitkan dengan R Language. Statement yang digunakan adalah sebagai berikut: > library(stats) > n=50 > set.seed(12340) > p=15*runif(n) > set.seed(12341) > x=p+12*runif(n)+rnorm(n)+rcauchy(n) > set.seed(12342) > y=x+3*rnorm(n) > data.entry(x,y) Hasil pembangkitan data disajikan pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Hasil pembangkitan sampel dengan n=50.

14 44. Keterangan : y menunjukkan variabel tidak bebas, x menunjukkan variabel bebas Diagram pencar dari x dan y adalah ditunjukkan oleh gambar 4.8 Gambar 4.8 Diagram Pencar x dan y

15 Metode Kuadrat Terkecil Biasa Untuk n=50 Selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan metode Kuadrat Terkecil Biasa. Statement R Language yang digunakan adalah: > library(stats) > matx<-matrix(x,ncol=1) > matx2<-cbind(1,matx) > xt<-t(matx2) > xtx<-xt%*%matx2 > invtxtx<-solve(xtx) > maty<-matrix(y,ncol=1,byrow=f) > xty<-t(matx2)%*%maty > reg1<-invxtx%*%xty perhitungan dengan modul lm > l<-lm(y~x) > l > ypre=l$fit > residu=l$res > data.entry(x,y,ypre,residu)

16 46 Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Dengan Metode Kuadrat Terkecil.. Keterangan : ypre menunjukkan y estimasi (Ŷ) residual menunjukkan selisih antara y dengan y estimasi Dengan menggunakan metode Kuadrat Terkecil Biasa diperoleh Persamaan regresi : Ŷ : x

17 47 Nilai standar error : Korelasi antara nilai residual dengan y estimasi ditunjukkan oleh pada Gambar 4.2. Statement dalam R Language adalah : > library(graphics) > op<-par(mfrow=c(1,1),pty="s") > plot(ypre,residu) Dihasilkan dalam bentuk diagram pencar : Gambar 4.9 Diagram Pencar Ŷ terhadap residu Distribusi Pada Sampel n=50 Statement R Language untuk memperoleh nilai distribusi terhadap residual:

18 48 > library(graphics) > residu=l$res > plot(density(residu)) Hasil ditunjukkan pada gambar 4.10 Gambar 4.10 Distribusi Data Dari Residu Kurva berbentuk lonceng, sehingga data berdistribusi normal Metode Kuadrat Median Terkecil Data Sampel Data kemudian diolah dengan penggunaan Metode Kuadrat Median Terkecil. Statement dalam R Language untuk metode Kuadrat Median Terkecil

19 49 > library(bootstrap) > data(cell) > library(lqs) > fred <- lmsreg(y ~ x ) > ypre<-fred$fit > residual<-fred$res > data.entry(x,y,ypre,residual) Hasil pengolahan ditunjukkan dengan tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Estimasi Dengan Kuadrat Median Terkecil..

20 50 Keterangan : prde adalah y estimasi (Ŷ) resid adalah selisih antara y dengan y estimasi Dengan menggunakan metode Kuadrat Median Terkecil didapat : Persamaan regresi : Ŷ = x Nilai standar error : >plot(x,y) > for(i in 1:nboot){ k.star<-sample(n,replace=true) y.star<-pred+resid[k.star] sally<-lmsreg(y.star~x,nsamp= exact ) curve(predict(sally,data.frame(x=x)),add=true,col="lightseagreen") } > points(x, y, pch = 16) > curve(predict(fred, data.frame(x = x)),

21 51 + add = TRUE, lwd = 2) Gambar 4.11 Grafik perulangan Dalam LMS Penyajian Dan Analisis Pada Data Hawkins Data set Hawkins Bradu Kas (1984) terdiri dari 128 observasi dan 3 variabel bebas. Data ini memiliki banyak nilai outlier. >library(mass) >library(lqs) #data set Hawkins et al.(1984)

22 52 > y<c(8.88,12.18,5.75,11.75,10.52,10.57,1.70,5.31,8.51,1.21,3.36,8.26,10.14,-0.58,7.10,- 0.63,5.87,-0.25,-9.45,8.93,18.88,4.01,8.48,-0.16,7.26,1.69,-4.46,3.36,7.53,3.91,6.73,- 2.91,8.80,1.80,-2.40,6.25,15.60,1.06,9.99,2.10,1.63,5.84,-2.30,1.42,2.67,- 6.93,0.75,14.31,2.93,2.06,5.97,9.78,10.20,8.90,7.55,7.11,12.60,2.80,5.88,3.38,7.10,4.43,9.47,4.92,2.44,2.03,10.35,5.65,2.02,3.45,8.94,9.69,13.81,2.66,2.55,5.61,3.21,3.41,3.95,2.2 8,10.65,5.70,7.35,6.69,6.01,1.01,10.14,-2.33,4.05,-0.90,10.72,-2.72,-0.52,16.00,- 0.55,4.77,2.27,8.13,7.36,4.71,2.93,3.42,6.78,4.97,0.47,7.64,4.90,6.91,6.46,6.94,- 8.69,11.03,4.18,5.16,8.70,6.83,3.27,1.71,7.78,0.20,6.86,12.06,7.10,11.21,5.79,15.30,7.33, 7.76) > x1<c(-15,9,-3,-19,-3,11,11,-11,-3,9,-3,-9,5,-11,-3,7,9,11,-1,-7,1,-3,-11,13,-21,-1,1,- 1,5,7,3,15,5,-5,-13,7,-7,-1,-3,-9,-3,-9,7,7,-5,7,-3,-15,-5,3,3,-11,11,-15,-5,3,5,-9,5,-11,-9,- 3,11,17,-1,-15,13,3,-17,9,1,3,13,-7,3,9,17,13,15,1,-7,-9,-17,-9,21,9,-13,1,3,23,-1,-3,11,- 7,-13,-1,-5,-9,5,19,7,-1,-23,15,-7,17,1,11,1,5,-13,-17,-5,-11,-7,-5,9,17,3,15,-17,1,3,- 5,9,5,-11,3) > x2<c(2,18,16,8,-8,-16,-18,16,-6,6,-8,26,-6,8,18,-2,8,16,2,10,-2,-18,-26,0,0,-10,8,0,-18,0,16,- 2,-8,8,-2,-10,2,2,-18,-18,-16,-6,0,10,10,2,16,-8,-2,-18,6,18,18,-10,18,-16,-8,-8,-8,6,2,26,- 8,-16,0,0,2,-16,-16,10,10,16,-10,0,8,-2,18,-8,0,10,0,-8,-8,-8,0,-26,0,8,18,8,-8,-16,26,-2,8,- 10,8,-10,26,-8,0,-8,-8,8,-10,16,0,-6,0,2,10,-18,8,-18,0,6,8,8,18,10,16,-2,8,-26,8,-10,-16,- 26)

23 53 > x3<c(59,74,49,95,57,97,27,62,56,60,43,53,72,67,24,61,68,7,10,58,76,69,78,6,43,49,2,49,67, 68,77,1,97,1,7,94,89,28,92,94,7,11,1,1,93,38,16,96,23,68,89,88,73,80,84,80,98,19,79,21, 94,69,31,59,31,29,73,48,81,25,58,25,24,44,83,49,33,6,22,14,78,28,82,75,90,40,94,6,12,1, 61,30,2,53,23,57,14,91,95,67,9,5,58,97,18,8,23,87,58,76,9,89,70,81,82,98,25,9,86,11,59, 91,62,91,87,92,64,53) Hasil output data disajikan dalam table 4.1 : Tabel 4.7 tabel data Hawkins..

24 Matrix Korelasi data Hawkins Dari data Cell kemudian akan dilihat korelasi dalam bentuk matrik korelasi, untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel. Matrik korelasi dalam R Language adalah : >library(base) > mat=matrix(c(x1,x2,x3),ncol=3) > round(cor(mat),4) Hasil pengolahan ditampilkan sebagai berikut: Dari matrik korelasi terlihat bahwa hubungan kedua variabel dalam data Cell cukup besar, nilai ini dianggap cukup besar sehingga disimpulkan adanya korelasi (multikolinieritas).

25 55 Untuk lebih jelas, data Cell kemudian data akan ditampilkan dalam bentuk scatter plot(diagram pencar). > op<-par(mfrow=c(1,3),pty="s") > plot(x1,x2) > plot(x1,x3) > plot(x2,x3) Hubungan antara variabel x ditunjukkan pada gambar 4.12 Gambar 4.12 Diagram pencar data Hawkins Metode Kuadrat Terkecil Biasa untuk Sampel Data Hawkins Dari data Hawkins, data kemudian diolah menggunakan metode Kuadrat Terkecil Biasa. Statement dalam R Language adalah sebagai berikut : > library(stats) > y<c(8.88,12.18,5.75,11.75,10.52,10.57,1.70,5.31,8.51,1.21,3.36,8.26,10.14,-0.58,7.10,- 0.63,5.87,-0.25,-9.45,8.93,18.88,4.01,8.48,-0.16,7.26,1.69,-4.46,3.36,7.53,3.91,6.73,- 2.91,8.80,1.80,-2.40,6.25,15.60,1.06,9.99,2.10,1.63,5.84,-2.30,1.42,2.67,-

26 ,0.75,14.31,2.93,2.06,5.97,9.78,10.20,8.90,7.55,7.11,12.60,2.80,5.88,3.38,7.10,4.43,9.47,4.92,2.44,2.03,10.35,5.65,2.02,3.45,8.94,9.69,13.81,2.66,2.55,5.61,3.21,3.41,3.95,2.2 8,10.65,5.70,7.35,6.69,6.01,1.01,10.14,-2.33,4.05,-0.90,10.72,-2.72,-0.52,16.00,- 0.55,4.77,2.27,8.13,7.36,4.71,2.93,3.42,6.78,4.97,0.47,7.64,4.90,6.91,6.46,6.94,- 8.69,11.03,4.18,5.16,8.70,6.83,3.27,1.71,7.78,0.20,6.86,12.06,7.10,11.21,5.79,15.30,7.33, 7.76) > x1<c(-15,9,-3,-19,-3,11,11,-11,-3,9,-3,-9,5,-11,-3,7,9,11,-1,-7,1,-3,-11,13,-21,-1,1,- 1,5,7,3,15,5,-5,-13,7,-7,-1,-3,-9,-3,-9,7,7,-5,7,-3,-15,-5,3,3,-11,11,-15,-5,3,5,-9,5,-11,-9,- 3,11,17,-1,-15,13,3,-17,9,1,3,13,-7,3,9,17,13,15,1,-7,-9,-17,-9,21,9,-13,1,3,23,-1,-3,11,- 7,-13,-1,-5,-9,5,19,7,-1,-23,15,-7,17,1,11,1,5,-13,-17,-5,-11,-7,-5,9,17,3,15,-17,1,3,- 5,9,5,-11,3) > x2<c(2,18,16,8,-8,-16,-18,16,-6,6,-8,26,-6,8,18,-2,8,16,2,10,-2,-18,-26,0,0,-10,8,0,-18,0,16,- 2,-8,8,-2,-10,2,2,-18,-18,-16,-6,0,10,10,2,16,-8,-2,-18,6,18,18,-10,18,-16,-8,-8,-8,6,2,26,- 8,-16,0,0,2,-16,-16,10,10,16,-10,0,8,-2,18,-8,0,10,0,-8,-8,-8,0,-26,0,8,18,8,-8,-16,26,-2,8,- 10,8,-10,26,-8,0,-8,-8,8,-10,16,0,-6,0,2,10,-18,8,-18,0,6,8,8,18,10,16,-2,8,-26,8,-10,-16,- 26) > x3<c(59,74,49,95,57,97,27,62,56,60,43,53,72,67,24,61,68,7,10,58,76,69,78,6,43,49,2,49,67, 68,77,1,97,1,7,94,89,28,92,94,7,11,1,1,93,38,16,96,23,68,89,88,73,80,84,80,98,19,79,21, 94,69,31,59,31,29,73,48,81,25,58,25,24,44,83,49,33,6,22,14,78,28,82,75,90,40,94,6,12,1,

27 57 61,30,2,53,23,57,14,91,95,67,9,5,58,97,18,8,23,87,58,76,9,89,70,81,82,98,25,9,86,11,59, 91,62,91,87,92,64,53) > x<-c(x1,x2,x3) > matx<-matrix(x,ncol=3) > matx2<-cbind(1,matx) > xt<-t(matx2) > xtx<-xt%*%matx2 > invtxtx<-solve(xtx) > maty<-matrix(y,ncol=1,byrow=f) > xty<-t(matx2)%*%maty > reg<-invxtx%*%xty perhitungan dengan modul lm > reg2<-lm(y~x1+x2+x3) > reg2 > ypre=reg2$fit > residual=reg2$res > data.entry(x1,x2,x3,y,ypre,residual) Hasil pengolahan data ditunjukkan pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil regresi dengan Metode Kuadrat Terkecil Biasa

28 58....

29 59 Keterangan : ypre menunjukkan y estimasi (Ŷ) residual menunjukkan selisih antara y dengan y estimasi Dengan menggunakan metode Kuadrat Terkecil Biasa diperoleh Persamaan regresi : Ŷ : Nilai standar error : Korelasi antara nilai residual dengan y estimasi ditunjukkan oleh pada Gambar Statement dalam R Language adalah : > library(graphics) > op<-par(mfrow=c(1,1),pty="s") > plot(ypre,residual) Dihasilkan dalam bentuk diagram pencar :

30 60 Gambar 4.13 Diagram Pencar Ŷ dengan residual Distribusi Pada Data Hawkins Statement R Language untuk memperoleh nilai distribusi : > library(graphics) > plot(density(residual)) Hasil ditunjukkan pada gambar 4.14

31 61 Gambar 4.14 Bentuk Distribusi Data Hawkins Bentuk disribusi menunjukkan sebaran data membentuk kurva normal artinya data berdistribusi normal atau tersebar normal Metode Kuadrat Median Terkecil Untuk Data Hawkins Pengolahan data dilanjutkan dengan penggunaan metode yang berbeda, yaitu dengan Metode Kuadrat Median Terkecil. Dalam metode Kuadrat Median Terkecil, pada regresi berganda estimasi yang dilakukan menghasilkan persamaan regresi yang berbeda pada setiap pengeksekusian. Dalam hal ini penulis menggunakan metode perulangan

32 62 dengan mencari standar deviasi yang lebih kecil dari metode Kuadrat Terkecil Biasa. Jika standar deviasi lebih kecil dari standar deviasi dari Kuadrat Terkecil Biasa maka nilai persamaan regresi dan residu disimpan. Statement dalam R Language adalah: fred <- lmsreg(y ~ x1+x2+x3) resid <- residuals(fred) pred <- predict(fred) n <- length(x1) nboot <- 100 for (i in 1:nboot) { k.star <- sample(n, replace = TRUE) y.star <- pred + resid[k.star] sally<- lmsreg(y.star ~ x1+x2+x3,nsamp="exact") sl<-sd(sally$res) lr<-sd(l$res) if(sl<lr) {reg<-sally$coef rsd<-sally$res } }

33 63 Persamaan regresi :Ŷ = x x x3 Nilai standar error : Nilai residu yang dihasilkan oleh Kuadrat Median Terkecil lebih baik dari Kuadrat Terkecil Biasa, akan tetapi metode Kuadrat Median Terkecil tidak stabil dan proses membutuhkan waktu lama. Hasil persamaan regresi dan standar error dapat dilihat pada tabel 4.9 dan Tabel 4.9 Hasil regresi untuk semua data

34 Tabel 4.10 Hasil standar error untuk semua data 64

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bagian hasil dan pembahasan ini akan ditampilkan proses pengolahan data, dalam bentuk statement dalam R Language, diagram pencar, tabel-tabel dan grafik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Analisis Permasalahan Pada regresi berganda terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi sehingga dapat menyebabkan estimasi koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 ANALISIS PERBANDINGAN MODEL REGRESI LINEAR DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL BIASA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Riset kepustakaan Kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi ini ditandai dengan ditemukannya banyak penemuan penemuan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program studi Ganda Teknik Informatika-Statistika Skripsi Sarjana Komputer Sarjana Sains Semester ganjil 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program studi Ganda Teknik Informatika-Statistika Skripsi Sarjana Komputer Sarjana Sains Semester ganjil 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program studi Ganda Teknik Informatika-Statistika Skripsi Sarjana Komputer Sarjana Sains Semester ganjil 2005/2006 ANALISIS PERBANDINGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengolahan informasi statistik mempunyai sejarah jauh ke belakang sejak awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi linier merupakan teknik dalam statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi linear merupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen (terikat; respon) dengan satu atau lebih variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Gallon, istilah regresi pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

Komputasi Statistika dengan Software R

Komputasi Statistika dengan Software R Komputasi Statistika dengan Software R Analisis Korelasi (Sesi 13) Zulhanif Analisis Korelasi Korelasi menyatakan keeratan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Korelasi dalam populasi

Lebih terperinci

Korelasi Sederhana dan Normalitas Regresi. Aplikasi Komputer

Korelasi Sederhana dan Normalitas Regresi. Aplikasi Komputer Korelasi Sederhana dan Normalitas Regresi Aplikasi Komputer Koefisien Korelasi Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi merupakan metode analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis data dan mengambil kesimpulan yang bermakna tentang hubungan ketergantungan variabel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 6 telah dibangkitkan. Kemudian peubah X dan Y diregresikan dengan OLS sehingga diperoleh kuadrat galat. Kuadrat galat diurutkan dari ang terkecil sampai dengan ang terbesar, lalu dilakukan pemangkasan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA 1. Pendahuluan Analisis regresi merupakan suatu analisis antara dua variabel yaitu variabel independen (Prediktor) yaitu variabel X dan variabel dependent (Respon)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, metode statistika telah banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan keputusan / kebijakan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel - variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya pada kinerja

Lebih terperinci

Referensi : 1. Komputasi Statistik Dengan Software R, I Gede Nyoman Mindra, didi.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/13709/babv.

Referensi : 1. Komputasi Statistik Dengan Software R, I Gede Nyoman Mindra, didi.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/13709/babv. STATISTIKA DESKRIPTIF 2 Referensi : 1. Komputasi Statistik Dengan Software R, I Gede Nyoman Mindra, 2009 2. didi.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/13709/babv.pdf Ukuran Statistik 2.1 RATA RATA (MEAN)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan bebasnya mempunyai

Lebih terperinci

(R.14) METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN

(R.14) METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN (R.14) MEODE MINIMUM COVARIANCE DEERMINAN PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN Dini Aderlina, Firdaniza, Nurul Gusriani Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penentuan jumlah sampel minimum yang harus diambil. Tabel 4.1 Data Hasil Survei Pendahuluan. Jumlah Kepala Keluarga (Xi)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penentuan jumlah sampel minimum yang harus diambil. Tabel 4.1 Data Hasil Survei Pendahuluan. Jumlah Kepala Keluarga (Xi) BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan data jumlah kepala keluarga pada masing-masing perumahan yang didapatkan pada survei pendahuluan, maka dapat dilakukan penentuan jumlah

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL

ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL SKRIPSI Oleh : Prayitno Amigoro NIM. J2E 004 242 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-10. Teknik Analisis Regresi_M. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-10. Teknik Analisis Regresi_M. Jainuri, M.Pd Pertemuan Ke-0 Teknik Analisis Regresi_M Jainuri, MPd Pengertian Regresi Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan dengan berbagai gejala yang meliputi bermacam variabel Sebagai misal : Berat badan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik

Lebih terperinci

Atina Ahdika. Universitas Islam Indonesia 2015

Atina Ahdika. Universitas Islam Indonesia 2015 Atina Ahdika Universitas Islam Indonesia 2015 Pada materi sebelumnya, kita telah belajar tentang koefisien korelasi, yaitu suatu ukuran yang menyatakan tentang kuat tidaknya hubungan linier antara dua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data Diskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada skor dari kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan iklim

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama berisi tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya dan beberapa teori penunjang berisi definisi-definisi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pada industri pengolahan tahu di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Menurut Sugiyono (2009:3),

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Menurut Sugiyono (2009:3), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana suatu penelitian dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Menurut Sugiyono (2009:3), Secara umum metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Beuemer, B.J.M Ilmu Bahan Logam Jilid I. Penerbit Bharatara, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Beuemer, B.J.M Ilmu Bahan Logam Jilid I. Penerbit Bharatara, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Amanto, Hari & Daryanto. 2003. ilmu Bahan. (Cetakan Kedua). Bumi Aksara, Jakarta. Beuemer, B.J.M. 1994. Ilmu Bahan Logam Jilid I. Penerbit Bharatara, Jakarta. Djaprie, Sriati. 1997. Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Peneliti memperoleh data penelitian ini yang terdapat pada sumber data historis berupa laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dengan benar serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan waktu penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di Jalan Pembangunan Gg. Samoa No. 12 Rumbai - Pekanbaru. Penelitian ini di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Moh. Nazir, 2011: hlm. 123). Masih menurut Moh. Nazir (2011: hlm. 123) umumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan BAB IV HASIL PENGUJIAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data yang berhasil dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan dibicarakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Visi, dan Misi di SMPIT AL-Kautsar Jepang Mejobo Kudus Setiap lembaga pendidikan pasti memiliki visi, misi, dan tujuan. Visi, misi, dan tujuan lembaga tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan penguasaan keterampilan kognitif baik secara sendiri-sendiri atau bersama -

BAB III METODE PENELITIAN. dan penguasaan keterampilan kognitif baik secara sendiri-sendiri atau bersama - 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan konsep dan penguasaan keterampilan kognitif baik secara sendiri-sendiri atau bersama - sama

Lebih terperinci

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

Analisa Regresi Dua Variabel: Estimasi

Analisa Regresi Dua Variabel: Estimasi Analisa Regresi Dua Variabel: Estimasi Tjipto Juwono, Ph.D. April 22, 2016 TJ (SU) Analisa Regresi Dua Variabel: Estimasi April 2016 1 / 26 PRF vs SRF Apa Perbedaan PRF dan SRF Population Regression Function

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH DESKRIPSI MATA KULIAH Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Kredit : Statistika dan Probabilitas : IF32225 : 3 SKS (3X45 menit) Deskripsi : Membahas mengenai cara-cara pengumpulan data, penganalisisan dan

Lebih terperinci

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4 Regresi Linier Sederhana dan Korelasi Pertemuan ke 4 Pengertian Regresi merupakan teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari hubungan fungsional dari satu atau beberapa variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep dan Definisi Pendapatan Regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Regresi 211 Pengertian Persamaan Regresi Menurut Sir Francis Galton (1822-1911), persamaan regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Ekses Likuiditas dan empat variabel

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATING

ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATING ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATING JENIS-JENIS VARIABEL DALAM PENELITIAN Variabel Bebas Variabel yang mempengaruhi variabel tergantung. Variabel Tergantung Variabel yang besar kecilnya tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berpikir untuk menyusun gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan. Metode ilmiah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan, dan hal tersebut biasanya diselidiki sifat hubungannya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberi interpretasi terhadap

Lebih terperinci

REGRESI KUANTIL (STUDI KASUS PADA DATA SUHU HARIAN) Abstrak

REGRESI KUANTIL (STUDI KASUS PADA DATA SUHU HARIAN) Abstrak REGRESI KUANTIL (STUDI KASUS PADA DATA SUHU HARIAN) Rita Rahmawati 1, Widiarti 2, Pepi Novianti 3 1) Program Studi Statistika FMIPA Undip 2) Sekolah Pascasarjana Departemen Statistika IPB 3) Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, setiap Negara ingin mencapai tiga tujuan kebijakan ekonomi. Di Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu 1) Pertumbuhan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi pertama kali dikembangkan oleh Sir Francis Galton pada abad ke-19. Analisis regresi dengan satu peubah prediktor dan satu peubah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 73 85. PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN Sri Wulandari, Sutarman, Open Darnius Abstrak. Analisis

Lebih terperinci

A. SOAL 1: UJI NORMALITAS DATA DG CHIR KUADRAT. Pengukuran terhadap tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan

A. SOAL 1: UJI NORMALITAS DATA DG CHIR KUADRAT. Pengukuran terhadap tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan 009 A. SOAL : UJI NORMALITAS DATA DG CHIR KUADRAT Pengukuran terhadap tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan diambil sebuah sampel secara acak berukuran 00. Dicatat dalam daftar distribusi frekwensi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yaitu di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yaitu di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yaitu di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2013 sampai dengan selesai. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat SMP Negeri 1 Suwawa SMP Negeri 1 Suwawa memiliki NSS/NPSN yakni; 201300401001/40500880. Selanjutnya, sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 6-10 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA I PUTU EKA IRAWAN 1, I KOMANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Analisis Permasalahan Analisis metode bootsrap pada regresi logistik yang dibandingkan dengan regresi logistik biasa dapat dilakukan dengan cara menganalisis keakuratan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Underwriting terhadap Laba Bersih. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Underwriting terhadap Laba Bersih. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini menganalisa Pengaruh Hasil Investasi dan Pendapatan Underwriting terhadap Laba Bersih. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian

Lebih terperinci

KORELASI LINIER BERGANDA

KORELASI LINIER BERGANDA KORELASI LINIER BERGANDA 10 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline 3 Analisa Korelasi Untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BOOTSTRAP RESAMPLING OBSERVASI PADA ESTIMASI PARAMETER REGRESI MENGGUNAKAN SOFTWARE R

BOOTSTRAP RESAMPLING OBSERVASI PADA ESTIMASI PARAMETER REGRESI MENGGUNAKAN SOFTWARE R BOOTSTRAP RESAMPLING OBSERVASI PADA ESTIMASI PARAMETER REGRESI MENGGUNAKAN SOFTWARE R Joko Sungkono* Abstrak : Pada tulisan ini, algoritma metode bootstrap resampling observasi dipaparkan secara detail

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan informasi mengenai variabel-variabel yang digunakan, seperti Profitabilitas, Debt to EquityRatio

Lebih terperinci

Korelasi Linier Berganda

Korelasi Linier Berganda Korelasi Linier Berganda Analisa Korelasi Untuk mengukur "seberapa kuat" atau "derajat kedekatan yang terjadi antar variabel. Ingin mengetahui derajat kekuatan tersebut yang dinyatakan dalam koefisien

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL Berikut ini merupakan pembahasan terhadap hasil olahan data dengan menggunakan SPSS versi 15. Peneliti melakukan pengolahan data terhadap122 sampel yang memenuhi kriteria penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode descriptive analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran atau penegasan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan dilakukan untuk 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan dilakukan untuk memperoleh data sekunder terdiri dari laporan keuangan perusahaan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DiscretionaryRevenue

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda Regresi Berganda Contoh Menguji hubungan linier antara variabel dependen (y) dan atau lebih variabel independen (x n ) Hubungan antara suhu warehouse dan viskositas cat dengan jumlah

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci