BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Penjualan Dalam bab ini penulis akan menyajikan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan hasil pengamatan atau penelitian, atas perencanaan penjualan di PT Tanabe Indonesia Pembahasan dan analisis penulis, akan dikaitkan dengan teori yang telah diuraikan dalam Bab II. Analisis dan pembahasan penulis terhadap perencanaan penjualan meliputi perencanaan anggaran penjualan, metode penjualan, syarat penjualan dan kebijaksanaan penetapan harga jual. 1. Perencanaan Anggaran Penjualan Perencanaan anggaran penjualan di PT Tanabe Indonesia dinyatakan dalam istilah Budget Plan dan untuk realisasinya Actual Sales. Budget plan ini dibuat oleh Sales Headquarters, dimana dalam penyusunannya dibantu bagian-bagian lainnya di dalam Perusahaan. Menurut analisa penulis, Sales Headquarters dalam penyusunan Budget plan-nya menggunakan 2 metode untuk membuat rencana penjualan, diantaranya adalah: a. Berdasarkan pendapat para eksekutif Dimana dalam penyusunan Budget plan, Sales Headquarters juga mempertimbangkan rencana penjualan yang diusulkan dari Administration and Finance Division serta cabang-cabang yang 46

2 dimiliki Perusahaan. Hal ini dapat membantu Sales Headquarters untuk merencanakan penjualan di masing-masing cabang. b. Bardasarkan pendapat para tenaga penjualnya Dengan menggunakan metode ini, Budget plan yang telah disusun Sales Headquarters akan dapat dilaksanakan dan akan mudah untuk mencapainya, karena tenaga penjual merupakan orang-orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan penjualan dan mengetahui secara pasti lokasi penjualan yang potensial, kondisi serta kesulitan yang dihadapi dalam lokasi operasi penjualannya. Selain menggunakan 2 metode itu, Budget plan yang disusun Sales Headquarters juga mempertimbangkan keadaan-keadaan yang mungkin akan mempengaruhi dalam pelaksanaan penjualan nantinya, sehingga Budget plan yang disusun mempunyai tingkat keandalan yang cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan analisis yang penulis lakukan berikut ini: a. Dalam penyusunan Budget plan, Sales Headquarters juga mempertimbangkan data-data historis yaitu Actual Sales yang dicapai Perusahaan pada tahun yang lalu, kemudian keadaan perekonomian dan pasar serta stock yang dimiliki perusahaan. b. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa Sales Headquarters juga mempertimbangkan usulan dari cabang-cabangnya. Di dalam Budget plan itu Sales Headquarters akan menetapkan berapa jumlah produk yang akan dijual dan sasaran mana yang akan dijangkau. Sasaran penjualan yang dimaksud adalah cabang-cabang dan kantor perwakilan 47

3 mana yang akan mengalami peningkatan atau pengurangan terhadap produk PT Tanabe Indonesia Dengan dilibatkannya seluruh unit organisasi dalam penyusunan Budget plan yaitu Corporat and Planning Division, data dari cabangcabang dan kantor perwakilan serta dari para tenaga penjualnya, merupakan bagian dari suatu perencanaan yang efektive. Data penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan, kapasitas persediaan yang dimiliki Perusahaan dengan memperhitungkan kemungkinan penambahan penjualan dimasa yang akan datang merupakan bahan masukan dari dalam Perusahaan sebagai dasar untuk penyusunan Budget plan. Bahan masukan dari luar Perusahaan berupa informasi keadaan persaingan pasar, faktor ekonomi makro serta posisi perusahaan dalam industri farmasi di Indonesia, sehingga mempunyai kedudukan yang kuat dalam melakukan persaingan dalam industry farmasi yang lain. Dengan demikian dapat dilihat bahwa penyusunan Budget plan yang telah dilaksanakan PT Tanabe Indonesia selama ini telah dilakukan dengan efektive. Penyusunan dimulai dari tingkat manajer bawah, ke tingkat manajer yang lebih tinggi hingga penilaian dan persetujuan atas Budget plan yang disusun oleh Board of Directors yang merupakan top management dalam Perusahaan. Bentuk Budget plan yang disusun oleh PT Tanabe Indonesia yaitu dalam satuan kuantitas maupun rupiah, dan direncanakan penjualan per produknya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: 48

4 ITEMS Packing E 27 Jan 2009 (dget 2009 (bo Jumlah (IDR) TAN-J 5 30 Tab/box TAN-J Tab/box TAN 5 30 Tab/box TAN Tab/box TAN Tab/box HER-J 100 Tab/box HER-J Tab/box HER 90SR C 100 Cap/box HER 180SR C 30 Cap/box HER-I 10/50 10 Amp/box HER-CD Cap/box HER-CD Cap/box HER-I 10/50 10 Amp/box HER CD Cap/box HER CD Cap/box HER CD Cap/box HER CD Cap/box MAIN 5 30 Tab/box MAIN Tab/box MAIN 5 30 Tab/box MAIN Tab/box MAIN 2,5 100 Tab/box AC-J 100 Tab/box AC-I 2X10 10 Amp/box AC-I 5X10 10 Amp/box AC-I 10X10 10 Amp/box ACF-J 100 Tab/box AU-T 100 Tab/box AUK-T 100 Tab/box NBE-T 100 Tab/box SES-C 100 Cap/box SES-I 1X10 10 Amp/box SES-C 100 Cap/box NNO-J 100 Tab/box NNO-S 60 cc/btl BC-J 200 Tab/box BC-J 120 Tab/box PY-J 100 Tab/box CH-S 100 cc/btl AQ-J 120 Tab/box AQ-J 100 Tab/box AQ-I 1X10 10 Amp/box AQS-S 30 cc/btl AV-J 100 Tab/box REMICADE Total

5 Pengendalian Sales Headquarters PT Tanabe Indonesia dalam penyusunan Budget plan ini, dapat dilihat dengan adanya outlook atau peninjauan kembali setiap kwartalnya terhadap budget plan Perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penyusunan Budget plan penjualan Perusahaan sudah efektive karena : a. Mempertimbangkan kepentingan manajemen dalam penentuan pendapatan perusahaan atas penjualan yang diwakili bagian Administration & Finance Division. b. Mempertimbangkan pendapat para tenaga penjualnya, sehingga meningkatkan rasa tanggung jawab para tenaga penjual untuk mencapai anggaran yang telah ditentukan c. Mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin akan mempengaruhi dalam pelaksanaan penjualan nantinya (data historis actual sales tahun sebelumnya, perekonomian dan stok perusahaan) 2. Metode Penjualan Metode penjualan yang digunakan PT Tanabe Indonesia adalah dengan: a. Menunjuk distributor kompeten yang mampu memasarkan produk dalam sekala besar dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Dalam hal ini distributor yang ditunjuk adalah PT Anugrah Argon Medica (AAM). b. Karena sebagian besar obat yang di produksi adalah obat-obatan ethical (pasien apabila akan membeli harus menggunakan resep 50

6 dokter) Sebagai sarana promosi, perusahaan mengandalkan tenaga Medical Representatve. Tugas dari seorang Medical Representative adalah menyakinkan dokter akan manfaat obat bagi pasien, dengan cara bertemu langsung baik secara perseorangan maupun kolektif. c. PT Tanabe Indonesia, juga ikut serta sebagai sponsor dalam beberapa acara pertemuan ilmiah tentang kedokteran, baik lokal maupun nasional. Berdasarkan pengamatan penulis, metode penjualan yang digunakan PT Tanabe Indonesia sudah efektive. Dengan pemilihan distributor yang tepat, pelanggan diberikan kemudahan-kemudahan untuk memperoleh produk-produk yang mereka cari. Terbukti dengan adanya cabang-cabang distributor dengan kantor-kantor perwakilan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan dengan demikian pelanggan dapat menghubungi cabang-cabang atau kantor-kantor perwakilan terdekat untuk memesan produk yang diinginkan. Perusahaan juga telah melakukan penghematan untuk biaya distribusi dan lebih mudah dalam melakukan koordinasi, karena hanya ada satu distributor dan telah diterapkannya Sistem On-line untuk setiap cabang-cabang dan kantor perwakilannya. Dan dengan sistem itu hubungan dengan distributor berjalan dengan baik dan perusahaan akan segera mengetahui hasil penjualan setiap harinya. 51

7 3. Syarat Penjualan Berdasarkan pengamatan penulis, keputusan PT Tanabe Indonesia untuk memilih kebijaksanaan penjualan dengan menggunakan satu distributor, memudahkan perusahaan dalam pengawasan pembayaran, karena penjualan kepada distributor menggunakan sistem kredit. Dalam hal mengangkutan pesanan pelanggan, Perusahaan menggunakan syarat penjualan Freight & Insurance. Syarat penjualan ini sangat baik untuk diterapkan pada setiap perusahaan, karena bila ada kerusakan pada pesanan pelanggan atau terjadinya kecelakaan selama penghantaran pesanan, maka kerugian akan ditanggung oleh pihak asuransi. Asuransi yang disertakan pada pesanan pelanggan dapat menghidarkan Perusahaan dari beban kerugian yang akan ditanggung sebelum pesanan diterima. Pelayanan purna jual yang telah diberikan Perusahaan selama ini, baik dalam hal kebijaksanaan pembayaran, pengangkutan dan lain-lainnya menurut penulis sudah efektive. Sebagai contoh, perusahaan menerima pengembalian obat yang sudah mengalami kedaluwarsa, bahkan diberikan waktu selama 3 bulan bagi distributor untuk mengembalikan obat tersebut. 4. Kebijaksanaan Penetapan Harga Jual Harga merupakan salah satu sarana yang digunakan perusahaan untuk mencapai laba yang diinginkan dan dapat mengganti atau menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan. Dalam menetapkan harga, perusahaan harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor yang 52

8 mempengaruhi dalam penetapan harga. Karena pada dasarnya harga dapat menggambarkan kualitas produk, dapat meningkatkan atau mengurangi daya beli dari konsumen dan lain-lain. Begitu juga di PT Tanabe Indonesia, Sales Headquarters yang berwenang dalam menetapkan harga selama ini, telah mempertimbangkan faktor-faktor tertentu dalam menetapkan harga, diantaranya harga di pasaran, kompetitor dan kemampuan konsumennya. Perusahaan-perusahaan dalam menangani penetapan harga harus mempertimbangkan siapa yang paling bertanggung jawab atas penetapan harga atas produk yang dijualnya. Pada perusahaan kecil, harga ditetapkan manajemen puncak. Pada perusahaan besar, harga ditetapkan oleh manajer divisi atau manajer lini produk. Begitu pula di Perusahaan ini yang merupakan perusahaan besar, harga ditetapkan oleh manajer lini produk dalam hal ini adalah Sales Headquarters, dimana harga yang telah ditetapkan tidak ditinjau ulang lagi oleh Dewan Direksi, dari pengamatan penulis hal ini dilakukan karena Dewan Direksi telah menetapkan bahwa wewenang dan tanggung jawab dalam penetapan harga sepenuhnya dipercayakan pada Sales Headquarters. Hal ini dilakukan Dewan Direksi untuk menghindari penggunaan waktu yang tidak berguna, karena dalam kenyataannya Sales Headquarters lebih mengetahui berapa harga yang tepat untuk produk yang ditawarkan pada pelanggan dan selain itu mereka terlibat langsung dalam transaksi penjualan itu sendiri. Tetapi meskipun penetapan harga tidak dinilai lagi oleh Dewan Direksi, Dewan Direksi tetap melakukan control melalui 53

9 pencatatan yang diajukan Sales Headquarters dari transaksi penjualan yang telah dilakukan. Bila ada penyimpangan Dewan Direksi akan mengetahuinya. B. Pelaksanaan Penjualan Ruang lingkup penjualan PT Tanabe Indonesia meliputi daerah yang luas. Meskipun begitu penjualan terbukti berjalan dengan baik dengan lancarnya proses penjualan dan proses distribusi hingga ke pelanggan. Hal ini disebabkan karena cabang-cabang dan kantor-kantor perwakilan distributor yang tersebar di daerah-daerah Indonesia. Selain itu berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, PT Tanabe Indonesia dalam melakukan penjualan ada tahap-tahapnya yaitu: 1. Persiapan sebelum penjualan Perusahaan melakukan promosi dengan menggunakan beberapa langkah sebagai berikut : a. Perusahaan merekrut Medical Representative sebagai ujung tombak tenaga penjualan b. Perusahaan mempersiapkan tenaga penjualnya dengan melakukan training, mensupport para tenaga penjualnya untuk melakukan penjualan dengan baik dan meyakinkan tenaga penjualnya sebagai penjual terbaik. c. Perusahaan memberikan memotivasi dengan memberikan insentif ke Medical Representative untuk mendorong penjualan. 54

10 d. Perusahaan juga ikut serta sebagai sponsor dalam beberapa acara pertemuan ilmiah tentang kedokteran, baik lokal maupun nasional. 2. Melakukan penjualan Dalam melakukan penjualan PT Tanabe Indonesia berubah dari fungsi menjual menjadi memberi solusi. Pelaksanaan penjualan dengan fungsi memberi solusi merupakan suatu bentuk pelaksanaan penjualan yang baik. Agar cara penjualan ini berjalan dengan baik perusahaan memiliki langkah-langkah sebagai berikut : a. Perusahaan menempatkan medical representative sebagai konsultan bagi dokter. Selain berkewajiban menyakinkan dokter tentang benefit yang ditawarkan dari pemakaian obat yang di promosikan, medical reprentative juga berusaha memberikan apa yang dibutuhkan dokter. b. Perusahaan menekankan untuk setiap medical representative untuk menciptakan komunikasi yang sehat. Dengan komunikasi yang baik dengan dokter, maka akan terjalin suatu hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan. c. Perusahaan memberi pengarhan kepada medical representative untuk melakukan detailing yang baik dengan cara : 1) Probing, berusaha menggali dan mendengarkan apa yang menjadi pengalaman dokter selama ini, apakah ada kendala yang dihadapi terutama tentang pemakaian obat-obatan. 55

11 2) Product Offering and Handling Objection, berusaha menyakinkan dokter bahwa kedatangan kita dapat memberikan solusi apa yang selama ini menjadi kendala dokter. Yaitu dengan menerangkan tentang benefit yang didapat dengan penggunaan obat yang kita promosikan, dan berusaha menjawab apa saja yang menjadi pertanyaan dokter dengan baik. 3) Closing, sebisa mungkin dapat menyakinkan dokter bahwa obat kita dapat memberikan solusi lebih baik dari pada kompetitor, dan menginformasikan bahwa obat tersebut telah tersedia luas di apotik. Sehingga tidak menyulitkan pasien untuk membeli berdasarkan resep yang didapatkan dari dokter apabila berobat. 3. Pelayanan Purna Jual Pelayan purna jual yang diberikan perusahaan untuk memberikan kepuasan pelangan dilakukan dengan : a. Memberikan penggantian apabila terjadi kerusakan obat pada saat pengiriman kepada distributor. b. Menerima pengembalian apabila obat telah melewati masa kadaluwarsa. Waktu yang di berikan untuk proses pengembalian obat tersebut dalam jangka waktu 3 bulan setelah tanggal kadaluwarsa. c. Melakukan survey, apakah obat yang dipasarkan selama ini menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Dengan cara 56

12 meyampaikan lembar quesioner kepada dokter untuk mengisikan apabila terjadi efek samping tersebut. C. Pencatatan dan Pelaporan PT Tanabe Indonesia juga melakukan pengendalian akuntansi selain pengendalian langsung terhadap penjualannya. Pengendalian akuntansi disini dilakukan dalam kegiatan pencatatan dan pelaporan penjualan perusahaan. Dimana pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh divisi yang berbeda, yaitu divisi Marketing Information System. Menurut pendapat penulis pengendalian akuntansi yang telah dilakukan PT Tanabe Indonesia selama ini berjalan cukup baik. Karena dengan dipisahnya pelaksanaan pencatatan dan pelaporan penjualan oleh Divisi yang berbeda, tindakan yang merugikan perusahaan akan dapat dihindari. Baik pencatatan yang dilakukan oleh bagian penjualan dan pelaporan oleh marketing information sistem, masing-masing akan saling mengawasi. Dan apabila ada tindakan yang menyimpang dari prosedur akan timbul pertanyaan dari divisi lainnya. Selain itu pencatatan dan pelaporan yang dilakukan PT Tanabe Indonesia telah menggunakan System Computerized, sehingga pembuatan pencatatan hasil penjualan sangat memadai. Dengan pencatatan yang dilakukan telah terkomputerisasi, diharapkan ketepatan dan kecepatan pembuatan laporan dapat lebih ditingkatkan. Yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan bukti-bukti pendukung pencatatan agar dilakukan sebaik 57

13 mungkin, karena bukti-bukti itu nantinya akan digunakan oleh marketing information sistem untuk menganalisa pencatatan yang telah dilakukan bagian penjualan. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis dapatkan, jenis laporan yang dibuat oleh marketing information sistem yaitu: 1. Figure of sales out result, yang berisikan tentang hasil pelaksanaan penjualan yang telah dilakukan terinci berdasarkan item dan group produk. 2. Sales out of sales all Indonesia by value, yang berisikan tentang pencapaian penjualan per wilayah supervisor seluruh indonesia berdasarkan nilai nominal (value). Dari laporan yang disusun marketing information sistem tersebut selanjutnya diajukan ke Dewan Direksi dan Dewan Komisaris sebagai tanggung jawabnya terhadap tugas yang telah diberikan. D. Pengendalian Penjualan Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, pengendalian perlu dilakukan setiap perusahaan agar rencana dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya tidak menyimpang dalam pelaksanaannya. Lagi pula penjualan merupakan suatu kegiatan yang dinamis disertai dengan kondisi penjualan yang mudah terpengaruh dengan kejadian di sekitarnya. Oleh karena itu pengendalian terhadap penjualan perlu diterapkan sebagai implementasi dari evaluasi kinerja para karyawan perusahaan. 58

14 1. Analisa Perbandingan Rencana dan Realisasi Penjualan Jika perusahaan ingin mencapai penjualan yang menguntungkan, perusahaan harus mengetahui produk mana yang memberikan kontribusi yang terbesar bagi perusahaan. Untuk itu dilakukan analisa yang membandingkat antara actual sales dan budget sales tahun berjalan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan analisa varian antara anggaran yang dibuat pada awal tahun dengan relisasi penjualan sampai dengan akhir tahun

15 ITEMS Packing CE 27 Jan 2009 (udget 2009 (boctual 2009 (bo +/- Jumlah (IDR) Menguntungkan/Tidak TAN-J 5 30 Tab/box (1.966) ( ) Tidak Menguntungkan TAN-J Tab/box (1.002) ( ) Tidak Menguntungkan TAN 5 30 Tab/box Menguntungkan TAN Tab/box Menguntungkan TAN Tab/box Menguntungkan HER-J 100 Tab/box (470) ( ) Tidak Menguntungkan HER-J Tab/box (412) ( ) Tidak Menguntungkan HER 90SR C 100 Cap/box Menguntungkan HER 180SR C 30 Cap/box (106) ( ) Tidak Menguntungkan HER-I 10/50 10 Amp/box (458) ( ) Tidak Menguntungkan HER-CD Cap/box (3.782) ( ) Tidak Menguntungkan HER-CD Cap/box Menguntungkan HER-I 10/50 10 Amp/box Menguntungkan HER CD Cap/box (47) (47) ( ) Tidak Menguntungkan HER CD Cap/box (1.757) ( ) Tidak Menguntungkan HER CD Cap/box (9.376) ( ) Tidak Menguntungkan HER CD Cap/box Menguntungkan MAIN 5 30 Tab/box Menguntungkan MAIN Tab/box Menguntungkan MAIN 5 30 Tab/box (1) (1) (57.000) Tidak Menguntungkan MAIN Tab/box Menguntungkan MAIN 2,5 100 Tab/box (269) ( ) Tidak Menguntungkan AC-J 100 Tab/box (1.152) ( ) Tidak Menguntungkan AC-I 2X10 10 Amp/box (937) ( ) Tidak Menguntungkan AC-I 5X10 10 Amp/box (2.355) ( ) Tidak Menguntungkan AC-I 10X10 10 Amp/box (4.320) ( ) Tidak Menguntungkan ACF-J 100 Tab/box (367) ( ) Tidak Menguntungkan AU-T 100 Tab/box (814) ( ) Tidak Menguntungkan AUK-T 100 Tab/box (1.362) ( ) Tidak Menguntungkan NBE-T 100 Tab/box (2.208) ( ) Tidak Menguntungkan SES-C 100 Cap/box (778) ( ) Tidak Menguntungkan SES-I 1X10 10 Amp/box (1) ( ) Tidak Menguntungkan SES-C 100 Cap/box (173) ( ) Tidak Menguntungkan NNO-J 100 Tab/box (145) ( ) Tidak Menguntungkan NNO-S 60 cc/btl Menguntungkan BC-J 200 Tab/box (1) (1) ( ) Tidak Menguntungkan BC-J 120 Tab/box Menguntungkan PY-J 100 Tab/box Menguntungkan CH-S 100 cc/btl (2.488) ( ) Tidak Menguntungkan AQ-J 120 Tab/box (64) (64) ( ) Tidak Menguntungkan AQ-J 100 Tab/box (358) ( ) Tidak Menguntungkan AQ-I 1X10 10 Amp/box Menguntungkan AQS-S 30 cc/btl (1.749) ( ) Tidak Menguntungkan AV-J 100 Tab/box (1.370) ( ) Tidak Menguntungkan REMICADE (32) ( ) Tidak Menguntungkan ( ) Tidak Menguntungkan

16 Setelah dilakukan analisa, terlihat bahwa ada beberapa item yang favorable dan ada pula yang unfavorable. Langkah yang dilakukan untuk menyikapi apa yang terjadi adalah : a. Item-item yang favorable 1) Diberikan suatu penghargaan berupa incentive. 2) Dianalisa lebih lanjut dokter-dokter pemakai obat tersebut, agar medical representative bisa memfollow-up dan mempertahankan pencapaian yang sudah baik. 3) Dirumuskan strategi tahun depan agar lebih optimal. b. Item-item yang unfavorable 1) Dievaluasi lebih mendalam faktor-faktor penyebab tidak tercapainya anggaran yang telah ditentukan. 2) Memotivasi dan memberi arahan kepada medical representative untuk memperbaiki apa yang dikerjakan selama tahun ) Melakukan pelatihan-pelatihan, baik menyangkut product knowledge maupun tentang skill penjualan. Menurut penulis, analisa yang dilakukan PT Tanabe Indonesia sudah efektive, dimana analisa dilakukan per bulan dalam bentuk kuantitas maupun harga dan per sektor, sehingga bila ada penyimpangan tidak sulit untuk menemukannya, karena jangka waktu antara pelaksanaan penjualan dan saat penganalisaan tidak lama yaitu pelasanaan penjualan bulanan. Dengan demikian analisa terhadap penjualan akan membantu sales 61

17 Headquarter dalam menemukan faktor mana yang menyebabkan target penjualan tidak dapat tercapai. Menurut pengamatan dan analisa penulis, penyebab dari beberapa item yang unfavorable adalah : a. Penggantian sediaan obat, yang menyebabkan sediaan lama mengalami kadaluwarsa karena kurang laku di pasaran. b. Kebijakan memasukkan beberapa obat ke Askes, sehingga menurunkan permintaan untuk diluar Askes. c. Kurangnya koordinasi dengan perusahaan rekanan dalam mempromosikan obat kepada dokter. 2. Kebijaksanaan Perusahaan Kebijaksanaan yang diambil oleh PT Tanabe Indonesia menurut penulis sudah efektive. Hal ini terbukti dalam tahun 2009 walaupun belum memenuhi angaran penjualan, tetapi dibandingkan dengan tahun 2008 mengalami peningkatan. Beberapa kebijakan yang diambil diantaranya : a. Bekerjasama dengan perusahaan lain (PT. Sagi Capri) untuk mempromosikan sebagian produk yang sudah mapan di pasaran. b. Perusahaan juga terus melakukan efisiensi dalam kegiatan operasional Perusahaan termasuk pengelolaan modal kerja serta keputusan Perusahaan untuk memusatkan perhatiannya ke obat-obat cardiovaskuler (Tanapress, Herbesser dan Maintate). c. Membentuk dua divisi, yaitu divisi H yang mempromosikan Herbesser dan divisi TM yang mempromosikan Tanapress dan 62

18 Maintate. Pembentukan dua dvisi ini dimaksudkan agar setiap Medical Representative lebih fokus dalam melakukan promosi obat yang dibawakan. 63

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Tanabe Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang farmasi yang dalam perjalanan waktu banyak mengalami

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semakin banyaknya orang yang ingin menjaga kondisi tubuhnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semakin banyaknya orang yang ingin menjaga kondisi tubuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju. Melalui perkembangan teknologi ini maka semakin banyak bidang lain yang berpengaruh dalam kehidupan kita,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran biaya produksi dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi (studi kasus pada

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan pemyampaian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 100 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai manfaat anggaran penjualan sewa kamar dalam meningkatkan pendapatan sewa kamar, dapat diambil simpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Luxindo Raya sebelumnya tergabung dengan perusahaan dengan merk Electrolux sejak April 1977, dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro Rumah Sakit Internasional Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya, Tangerang dan dibangun diatas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang 37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang efektif. Rekrutmen adalah proses menarik, skrining, dan memilih orang

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. PT. Bina Adidaya adalah jenis usaha yang bergerak dibidang

BAB II HASIL SURVEY. PT. Bina Adidaya adalah jenis usaha yang bergerak dibidang BAB II HASIL SURVEY.1 Gambaran Umum PT. Bina Adidaya PT. Bina Adidaya adalah jenis usaha yang bergerak dibidang perdagangan yang sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat sesuai dengan era jaman. Dengan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI CV.ADIPURA. Manajer / pemilik. Assisten Manajer

STRUKTUR ORGANISASI CV.ADIPURA. Manajer / pemilik. Assisten Manajer STRUKTUR ORGANISASI CV.ADIPURA Manajer / pemilik Assisten Manajer Administrasi Marketing Sales Supervisor Pengiriman dan Penagihan Salesman Penjelasan dari masing-masing tugas yang ada di CV.Adipura: 1.

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah PT. Volensa Indonesia PT. Volensa Indonesia didirikan pada tahun 1997 yang beralamat di Jl. Mesjid Al-Anwar (Berdikari) No.27A, Jakarta 11540,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

Lampiran 1: Pertanyaan Quesioner Kepuasan Karyawan (untuk pengujian) Tanggapan Kepuasan Karyawan Daftar Pertanyaan

Lampiran 1: Pertanyaan Quesioner Kepuasan Karyawan (untuk pengujian) Tanggapan Kepuasan Karyawan Daftar Pertanyaan Lampiran 1: Pertanyaan Quesioner Kepuasan Karyawan (untuk pengujian) Tanggapan Kepuasan Karyawan I. Motivasi untuk bekerja 1 Bagaimana kepuasan anda mengenai penghargaan prestasi kerja yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan memasuki era perdagangan bebas saat ini, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang bermunculan, sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV VARIA merupakan pabrik yang memproduksi cat pernis dan thinner serta didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Salvatore Maddi dan Deborah Khosaba (2005) dalam buku Resilience At

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Salvatore Maddi dan Deborah Khosaba (2005) dalam buku Resilience At BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, ilmu dan teknologi semakin berkembang dengan pesat. Menurut Salvatore Maddi dan Deborah Khosaba (2005) dalam buku Resilience At Work,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA Loys Forandika Ranti, Siti Rosyafah, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1. Tujuan dan Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Tujuan Evaluasi 1. Menganalisis dan mengidentifikasi apakah sistem informasi akuntansi persediaan yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

perusahaan, tugas dan tanggungjawabnya adalah : 2. Manajemen membawahi 3 orang controller yang terdiri dari control admin,

perusahaan, tugas dan tanggungjawabnya adalah : 2. Manajemen membawahi 3 orang controller yang terdiri dari control admin, 2.3. Deskripsi Jabatan 1. PT. Sinar Roda Utama dipimpin oleh seorang direktur sekaligus pemilik perusahaan, tugas dan tanggungjawabnya adalah : Mencurahkan seluruh waktunya pada perencanaan dan pengorganisasian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan fungsi Controller dalam pengendalian biaya promosi yang penulis lakukan pada PT. Astra International Tbk Toyota Sales Operation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan memerlukan pemanfaatan secara optimal dari berbagai macam sumber dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan memerlukan pemanfaatan secara optimal dari berbagai macam sumber dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan memerlukan pemanfaatan secara optimal dari berbagai macam sumber dana dan sumber daya yang ada guna mempertajam persaingan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. Daftar pertanyaan berikut terdiri dari isian dan tipe pilihan. Pada tipe isian,

DAFTAR PERTANYAAN. Daftar pertanyaan berikut terdiri dari isian dan tipe pilihan. Pada tipe isian, DAFTAR PERTANYAAN Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut terdiri dari isian dan tipe pilihan. Pada tipe isian, mohon Bapak/Ibu mencantumkan identitas diri pada tempat yang telah disediakan. Pada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Ferusahaan PT. Dos Ni Roha adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang farmasi, semula bernama Firma Dos Ni Roha, berdiri di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengolahan data dan analisis, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 6.1.1 Faktor-faktor keunggulan dan kelemahan Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran umum perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Abad Dua Satu Makmur didirikan oleh Lie Maryo Rusdi Hamid, yang sekarang menjabat sebagai Direktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Sebagai salah satu penyelenggara jasa layanan internet di Indonesia, PT RadNet menghadapi permasalahan yang menghambat laju pertumbuhan perusahaan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak berkembangnya teknologi data (teknologi komputer atau informasi) telah terjadi perubahan yang drastis pada berbagai bidang kehidupan. Perubahan tersebut

Lebih terperinci

Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau. saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen

Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau. saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen 1. Saluran Pemasaran Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen untuk menyampaikan produknya kepada konsumen. Dengan tidak adanya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju III.1.1. Sejarah Singkat PT.Multifarma Satwa Maju PT.Multifarma Satwa Maju adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi, misi, dan strategi yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. Pertanyaan dalam kuesioner ini terdiri dari dua tipe, yaitu tipe isian dan tipe

DAFTAR PERTANYAAN. Pertanyaan dalam kuesioner ini terdiri dari dua tipe, yaitu tipe isian dan tipe 112 DAFTAR PERTANYAAN Pertanyaan dalam kuesioner ini terdiri dari dua tipe, yaitu tipe isian dan tipe pilihan. Pada jenis isian, mohon Bapak/Ibu mengisi pada tempat yang telah disediakan. Pada jenis pilihan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN PT. GEMILANG UNGGAS PRIMA PEKANBARU. A. Sejarah PT.Gemilang Unggas Prima Pekabaru

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN PT. GEMILANG UNGGAS PRIMA PEKANBARU. A. Sejarah PT.Gemilang Unggas Prima Pekabaru BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN PT. GEMILANG UNGGAS PRIMA PEKANBARU A. Sejarah PT.Gemilang Unggas Prima Pekabaru PT. Gemilang Unggas Prima Pekanbaru, sebuah perseroan yang beroprasi berdasarkan hukum negara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi Dengan tekad yang kuat akan komitmen terhadap layanan kesehatan berkualitas, HOSANA MEDICA GROUP memulai perjalanan pelayanannya dengan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Produk Pocari Sweat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan pada penulis pada PT. Sari Keramik Indonesia mengenai Peranan Pengendalian Porduksi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment L.1 Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment L. Lampiran Neraca Keuangan PT. XYZ Tahun 008 (dalam Rupiah) Aktiva I. Aktiva Lancar 1. Kas/ Bank 335,000,000. Piutang dagang 346,836,000 3. Piutang karyawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1. Objek Penelitian Laporan arus kas PT. JNC Cookies merupakan objek yang dipilih dalam penyusunan laporan tugas akhir. PT. JNC Cookies ini berlokasi di jalan Bojong

Lebih terperinci

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung) Lampiran 1: Kuesioner KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung) A. Pertanyaan Umum Keterangan ڤ diisi dengan memberi tanda ( ) sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan merupakan faktor yang sangat penting. Karena dalam memasarkan produk jasa, interaksi antara

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Total Quality Management 2.1.1.1 Pengertian Total Quality Management Pendefinisian total quality management mengacu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan dalam Wawancara dengan Pihak Manajemen. PT Lucky Rejeki. Pertanyaan Ya Tdk TT

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan dalam Wawancara dengan Pihak Manajemen. PT Lucky Rejeki. Pertanyaan Ya Tdk TT Lampiran Daftar Pertanyaan dalam Wawancara dengan Pihak Manajemen PT Lucky Rejeki Panduan didapat dari (Nugroho, 985:6). Pertanyaan Ya Tdk TT. Apakah PT Lucky Rejeki sudah menerapkan konsep pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaksesan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu. menerapkan teknologi informasi pada perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaksesan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu. menerapkan teknologi informasi pada perusahaannya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka pengaksesan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu perusahaan dituntut

Lebih terperinci

lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI melalui personal selling dan sales promotion di Aston Tropicana Hotel dapat diambil

lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI melalui personal selling dan sales promotion di Aston Tropicana Hotel dapat diambil 220 lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan path analysis baik secara deskriptif dan verifikatif antara analisis keputusan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 52 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.Perkembangan dan Kondisi Bisnis Perusahaan PT. Karya Seni Brownlisindo didirikan pada tahun 2000 yang diprakarsai oleh Bpk. Yudhy Indra Setiawan selaku pemilik dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 39 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Profile Perusahaan PT Reall Pro merupakan perusahaan jasa yang berbentuk agent properti.pada awal pendiriannya perusahaan ini berlokasi pada Jalan Karang Tengah Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Dampak yang ditimbulkan dari krisis tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri PT. Karya Sarana Cipta Mandiri atau lebih dikenal dengan sebutan KSCM, berdiri sejak 14 Juni

Lebih terperinci

Peran Saluran Pemasaran

Peran Saluran Pemasaran MENGELOLA SALURAN PEMASARAN M a n a j e m e n P e m a s a r a n bab 16 1 Peran Saluran Pemasaran Keputusan perusahaan mengenai saluran distribusi akan langsung mempengaruhi setiap keputusan pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus memperhatikan dengan baik setiap hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Dengan

Lebih terperinci