ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III CABANG GRESIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III CABANG GRESIK"

Transkripsi

1 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Hal ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III CABANG GRESIK Susetyorini, Agus Priyanto ABSTRAK Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan, keputusankeputusan yang rasional dapat dibuat dengan analisa keuangan. PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Gresik adalah pelabuhan kelas II yang berada di bawah pengelolahan PT. Pelabuhan Indonesia III yang berpusat di Surabaya dan secara administratif berada di bawah kewenangan Departemen Perhubungan. Sebagai salah satu perusahaan yang diandalkan oleh pemerintah, PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Gresik terus berusaha untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme, dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Hasil dari penelitian tersebut dilihat dari kondisi ROE perusahaan yang naik turun dalam 5 tahun terakhir bahwasannya manajemen perusahaan belum efektif dan efisien dalam pengelolaan modal sendiri. Menurut I Made Sudana (2009:26) Semakin tinggi ROE berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan pihak manajemen perusahaan. Oleh karena itu untuk menjaga kinerja keuangan perusahaan maka diharapkan manajemen perusahaan dapat melakukan efisiensi dalam pengelolaan modal sendiri. Kata kunci : Analisa rasio, ROE, efisiensi PENDAHULUAN Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan. (Menurut Munawir, 2007:33) Rasio 259

2 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 keuangan didisain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan. Rasio-rasio keuangan dihitung berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi. (Munawir, 2007:37) Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan tren pola perubahan tersebut. (Irham Fahmi, 2011:172) Analisis rasio ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan yang telah dicapai manajemen perusahaan dalam menyusun rencana perusahaan ke depan. (I Made Sudana, 2009:23) Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011:142) Kinerja keuangan perusahaan dinilai setiap tahun untuk mengetahui perkembangan kondisi keuangan, menilai prestasi kinerja, mengetahui kelemahan dan kekuatan pada suatu perusahaan berdasarkan data keuangan historis dengan melakukan suatu teknik analisa sehingga dapat diprediksi kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit. (Irham Fahmi, 2011:144) Menurut Munawir (2007:31) tujuan kinerja keuangan adalah mengetahui likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas dalam membayar kewajibannya. Kinerja keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan posisi keuangan yang berhubungan dengan struktur laporan keuangan dan tingkat penyebab yang mempengaruhi struktur keuangan sebuah perusahaan. Dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan, keputusankeputusan yang rasional dapat dibuat dengan analisa keuangan. Analisa keuangan pada dasarnya ingin melihat prospek dan risiko perusahaan. Prospek bisa dilihat dari tingkat keuntungan (profitabilitas) dan risiko bisa dilihat dari kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau mengalami kebangkrutan. (Hanafi, 2005:21) Penilaian kinerja pada perusahaan BUMN berdasarkan KEP-100/MBU/2002 yang ditetapkan pada 4 Juni 2002, kinerja perusahaan dapat dilihat berdasarkan aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Aspek operasional dan administrasi memiliki indikator yang berbeda berdasarkan bidang usaha yang dijalankan berdasarkan aspek yang dinilai, aspek keuangan merupakan aspek yang sifatnya berlaku general dengan menilai delapan indikator sehingga penilaian pada perusahaan dapat dilakukan dengan seminimal mungkin terikat pada subjektivitas. Aspek keuangan dinilai dengan menggunakan delapan indikator yaitu return on equity (ROE), return on investmen (ROI), cash ratio, current ratio, collection periods, perputaran persediaan, total assets turn over (TATO), dan total modal sendiri terhadap total aktiva. (SK Menteri BUMN Nomor:KEP-100/ MBU/2002) Dengan delapan indikator ini akan dilakukan analisis laporan keuangan dengan membandingkan rasio-rasio keuangannya berdasarkan data historis yang dimiliki perusahaan untuk melihat perkembangan kinerja yang berhasil dicapai perusahaan dalam periode tertentu. Badan Usaha Milik Negara merupakan salah satu pelaku ekonomi yang dapat menjaga ekonomi Indonesia dalam kompetisi ekonomi nasional maupun Internasional. Dalam upaya 260

3 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah melakukan tata kelola perusahaan yang baik, khususnya dalam pengelolahan manajemen keuangan perushaan BUMN. Salah satu diantara perusahaan BUMN di Indonesia adalah PT. Pelabuhan Indonesia III. PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dibidang pelayaran dan kelautan. PT. Pelindo III (Persero) menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan, memiliki peran kunci untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, PT. Pelindo III (Persero) mampu menggerakkan kegiatan ekonomi negara dan masyarakat. Perusahaan yang berkantor pusat di Surabaya, mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di 7 Propinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta memiliki 9 anak perusahaan. Salah satu anak cabang dari Pelindo III adalah PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik. PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Gresik adalah pelabuhan kelas II yang berada di bawah pengelolahan PT. Pelabuhan Indonesia III yang berpusat di Surabaya dan secara administratif berada di bawah kewenangan Departemen Perhubungan. Kedudukan PT. Pelindo III Cabang Gresik secara geografis terletak pada posisi 112, 39, 30, 60 Bujur Timur dan 07, 09, 27, 40 Lintang Selatan, tepatnya pada selat Madura atau sebelah utara pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik memiliki keunggulan diantara anak cabang lainnya dibawah PT. Pelabuhan Indonesia III karena memiliki potensi Hinterland. Potensi ini adalah posisi pelabuhan Gresik berada di kawasan wilayah Gerbang Kertasusila memiliki potensi di sektor pertambangan, industri pengelolahan, perdagangan, pertanian dan perikanan. Komoditi industrinya berupa manufaktur antara lain semen (PT. Semen Gresik), pupuk, plywood, barang fabrikasi, industri kimia (PT. Petrokimia Gresik), pembangkit listrik (PT. PLN), industri elektronika (PT. Maspion) maupun komoditi lainnya. Selain itu Pelabuhan Gresik dalam kawasan industri potensial di Jawa Timur, yaitu Kawasan Industri Tandes, Kawasan Industri Gresik (KIG), dan Kawasan Industri Maspion (KIM). Sebagai salah satu perusahaan yang diandalkan oleh pemerintah, PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Gresik terus berusaha untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Berikut ini adalah data keuangan perusahaan: Tabel 1 Data Laporan Keuangan PT. Pelindo III Cabang Gresik Uraian Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Total Asset Total Liabilitas lancar Piutang Usaha Total Ekuitas Pendapatan Laba Sumber: Olahan peneliti. 261

4 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Sumber: Olahan Peneliti Gambar 1 Grafik Laporan Keuangan PT. Pelindo III Cabang Gresik Dari data diatas diketahui Kondisi keuangan PT. Pelindo III Cabang Gresik dari 5 tahun terakhir fluktuatif / tidak stabil, hal ini terlihat dari laba yang di peroleh perusahaan tidak sebanding dengan nilai asset mengalami kenaikan yang signifikan. Selain itu total liabilitas lancar dan piutang usaha nilainya naik turun. Selama ini dalam pelaporan keuangan yang dilakukan oleh pihak perusahaan memiliki kecenderungan hanya melakukan pencatatan dan membuat laporan keuangan saja, dimana belum pernah melakukan serangkaian analisa keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan dalam beberapa periode. Selain itu perusahaan hanya fokus pada target pencapaian laba tanpa melihat aspek keuangan lainnya, seperti tingkat likuiditas, aktivitas, dan Solvabilitas. Dengan perolehan laba yang tidak sebanding dengan nilai asset yang kenaikannya cepat dari tahun ke tahun maka perlu dilakukan analisa untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III cabang Gresik. Dengan melakukan Analisa rasio sesuai Keputusan Menteri Negara 262 Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002, tentang penilaian tingkat kerja Badan Usaha Milik Negara dapat memberikan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan. Adapun tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik dengan mengunakan analisa rasio keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:Kep-100/MBU/2002. METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian Pengertian metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Sugiyono (2008:3) yaitu: Setiap penelitan mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk

5 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik membuktikan adanya keragu-raguan tehadap informasi atau pengetahuan tertentu dan pengembangan berarti memperdalam dan pemperluas pengetahuan yang telah ada. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian Kuantitatif menurut Sugiyono, (2010:14) adalah Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk mrneliti pada populasi atau sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2008:105) menyatakan definisi Metode Analisis Deskriptif merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, fluktual, akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Sugiyono, 2008:106) Penelitian ini menekankan pada perhitungan dan pendiskripsian dengan angka dan melakukan analisa data dengan perhitungan rasio keuangan sesuai Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002. Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Indikator Variabel Penelitian 1. Operasionalisasi Variabel Penelitian Dari judul penelitian yang peneliti lakukan yaitu : Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik, maka terdapat dua variabel yaitu: a. Variabel X (Independent) Yaitu Variabel yang mempengaruhi lainnya, dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel independent adalah Rasio keuangan sesuai Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/ MBU/2002. b. Variabel Y (Dependent) Yaitu Variabel yang dipengaruhi variabel lainnya, dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel dependent adalah kinerja Keuangan. Tabel 1 Operasionalisasi variabel Variabel Indikator Skala (Variabel X) Rasio Keuangan (Variabel Y) Kinerja Keuangan Perusahaan Rasio keuangan Rasio berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor: Kep- 100/MBU/2002. ROE, ROI, Cash, Rasio Current, Collection periods, Perputaran persediaan, Perputaran total asset, Rasio modal sendiri terhadap total aktiva Sumber : Olahan peneliti 263

6 Volume 03, Nomor 02, Desember Indikator Variabel Penelitian Dalam penelitian ini indikator yang digunakan adalah aspek keuangan dalam SK Mentri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: Kep-100/MBU/2002. Tabel 2 Daftar Indikator Aspek Keuangan No Rasio Indikator 1 Rasio Profitabilitas Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 2 Rasio Profitabilitas Imbalan investasi (ROI) 3 Rasio Likuiditas Rasio kas 4 Rasio Likuiditas Rasio lancar 5 Rasio Aktivitas Collection periods 6 Rasio Aktivitas Perputaran persediaan 7 Rasio Aktivitas Perputaran total asset 8 Rasio Solvabilitas Rasio modal sendiri terhadap total aktiva Sumber : Olahan peneliti a. Return on Equity (ROE) Rasio ini memperlihatkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada nilai investasi pemegang saham. b. Return on Investment (ROI) Rasio ini menunjukkan kemampuan dasar perusahaan untuk menghasilkan laba atau EBIT (Earning Before Interest and Tax). c. Rasio Kas (Cash ) Rasio kas merupakan salah satu rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. d. Rasio Lancar (Current ) Rasio lancar menunjukkan ketersediaan asset lancar perusahaan untuk mengatasi kewajiban lancar. e. Collection Periods Rasio jangka waktu penagihan digunakan untuk menaksir berapa hasil penjualan tertanam perusahaan dalam bentuk piutang usaha. f. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over) Rasio ini digunakan untuk menghitung total persediaan yang ada pada perusahaan selama satu periode atau tahun berakhir. g. Perputaran total asset (Total Asset Turn Over) Rasio perputaran terhadap total aktiva digunakan untuk mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan. h. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva (Total Equity to Total Asset) Rasio ini digunakan untuk menghitung persentase total dana yang disediakan oleh perusahaan. Jenis dan Sumber Data Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data dokumenter yaitu jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. (Sugiyono, 2010:78) Dalam penelitian ini data dokumenter yang digunakan berupa laporan keuangan pada perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik Tahun yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi. Sumber Data Menurut Sugiyono (2008:137) yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dari mana yang diajukan kepada responden yang dapat dilakukan secara tertulis ataupun lisan dari suatu benda, proses sesuatu dan sumber data dari dokumen atau catatan-catatan dari objek permasalahan Data yang digunakan dalam penelitian 264

7 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik ini adalah data sekunder, yaitu data yang diolah dan disajikan oleh pihak lain, yang berupa laporan keuangan pada perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik dengan periode penelitian dari tahun 2010 sampai dengan Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010:115) Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2010:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. (Sugiyono, 2010:116) Populasi dalam penelitian ini adalah laporan neraca dan laba rugi PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik periode tahun Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan neraca dan laba rugi PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik periode tahun Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, 2010:22) Metode Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2010:174) pengumpulan data adalah prosedur yang sistemetis dan standar untuk memeperoleh data yang diperlukan. Jadi pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data dilapangan. Data yang diperoleh harus sesuai dengan latar belakang permasalahan yang ada, sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang sesuai. Menurut Sugiyono (2010:175) Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut : Studi Pendahuluan Studi ini menitikberatkan pada pencarian atau pengumpulan masalah yang akan dibahas serta alternatif pemecahannya Studi Kepustakaan Penelitian kepustakaan (lbrary research) peneliti menggunakan beberapa teori dan literature - literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, baik berupa buku, artikel, hasil wawancara, ataupun karya tulis lain yang dikeluarkan oleh pihak tertentu ataupun oleh pihak perusahaan yang dapat menjadi informasi pendukung. Studi Lapangan Penelitian lapangan (field research) dilakukan dengan pengamatan langsung melalui observasi dan wawancara pada bagian perusahaan, khususnya bagian keuangan, serta sejumlah informasi yang akurat dan lengkap yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penggumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan cara meminta data laporan Neraca dan Laba rugi kepada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik dan melakukan observasi, serta wawancara pada bagian keuangan perusahaan. Metode Analisis Data Teknik analisis data merupakan proses pengumpulan data secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Menurut 265

8 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Sugiyono (2010:428) analisis data yaitu: Analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit - unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam peneltian ini menggunakan analisis laporan keungan menggunakan analisis horizontal dengan teknik analisis rasio time series untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan. Menurut Munawir (2007:36) Analysis horizontal yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Sedangkan Time series analysis dilakukan dengan jalan membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari satu periode ke periode lain. (Syamsuddin, 2001:39) Perbandingan antara rasio yang dicapai saat ini dengan rasio - rasio pada masa lalu akan memperlihatkan apakah kinerja keuangan perusahaan mengalami kemajuan ataukah sebaliknya. Perkembangan perusahaan dapat dilihat pada trend dari tahun , sehingga dengan melihat perkembangan ini perusahaan dapat membuat rencana - rencana untuk masa yang akan datang. Taknik analisis rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan laporan keuangan yang diperoleh dari PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik meliputi neraca dan laporan laba rugi periode tahun Menghitung rasio keuangan berdasar pada SK Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik. Adapun indikatornya terdiri dari: a. Return on Equity (ROE) ROE Laba setelah pajak Modal sendiri Definisi: 1) ROE adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. 2) Laba setelah pajak adalah laba setelah pajak dikurangi dengan laba hasil penjualan dari aktiva tetap, aktiva non produktif, aktiva lain-lain, dan saham penyertaan langsung. 3) Modal sendiri adalah seluruh komponen madal sendiri dalam neraca perusahaan pada posisi akhir tahun dikurangi dengan komponen madal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap dalam pelaksanaan dan laba tahun berjalan. Dalam modal sendiri tersebut di atas termasuk komponen kewajiban yang belum ditetapkan statusnya. 4) Aktiva tetap dalam pelaksanaan adalah posisi pada akhir tahun buku aktiva tetap yang sedang dalam tahap pembangunan. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diberikan bobot

9 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik dengan skor sesuai dengan draf skor yang tercantum pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002. Berikut adalah draf skor untuk menilai return on equity (ROE) perusahaan BUMN: Tabel 3 Daftar Skor Penilaian ROE Skor ROE (%) Infra Struktur Non Infra Struktur 15 < ROE < ROE < 15 13, < ROE < < ROE < 11 10,5 14 7,9 < ROE < ,6 < ROE < 7,9 7,5 10 5,3 < ROE < 6,6 6 8,5 4 < ROE < 5, ,5 < ROE < 4 4 5,5 1 < ROE < 2, < ROE < 1 1,5 2 ROE < Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-100/MBU/2002 b. Return on Investment (ROI) ROI EBIT + Penyusutan Capital Employed Definisi: 1) ROI adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia diperusahaan. 2) EBIT adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba dari hasil penjualan dari aktiva tetap, aktiva lain - lain, aktiva non produktif, dan saham penyertaan langsung. 3) Penyusutan adalah depresiasi, amortisasi, dan deplesi. 4) Capital employed adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diberikan bobot dengan skor sesuai dengan draf skor yang tercantum pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002. Berikut adalah draf skor untuk menilai return on investment (ROI) perusahaan BUMN: Tabel 4 Daftar Skor Penilaian ROI Skor ROI (%) Infra Struktur Non Infra Struktur 18 < ROI < ROI < ,5 13 < ROI < < ROI < ,5 10,5 < ROI < < ROI < 10,5 5 7,5 7 < ROI < < ROI < 7 3,5 5 3 < ROI < < ROI < 3 2,5 3 0 < ROI < ROI < Sumber : Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor: KEP-100/MBU/2002 c. Return on Assets (ROA) Return on Asstes (ROA) Earning After Taxes Total Assets ROA menunjukan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas, namun dalam penelitian ini tidak digunakan, karena tidak terdapat pada 267

10 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Cash indikator aspek keuangan SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002. d. Rasio Kas ( Cash ) Kas+Bank+Surat Berharga Jangka Pendek Current Liabilities Definisi: 1) Cash merupakan kemampuan kas dan surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk menutup hutang lancar. 2) Kas, Bank, dan Surat Berharga Jangka Pendek adalah posisi masing-masing pada akhir tahun buku. 3) Current liabilities adalah posisi seluruh kewajiban lancar pada akhir tahun buku. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diberikan bobot dengan skor sesuai dengan draf skor yang tercantum pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002. Berikut adalah draf skor untuk menilai rasio kas perusahaan BUMN: Tabel 5 Daftar Skor Penilaian Cash Skor Cash x (%) Infra Struktur Non Infra Struktur x > < x < 35 2, < x < < x < 15 1,5 2 5 < x < < x < Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU/2002 e. Rasio Lancar ( Current ) Current Current Assets Current Liabilities Definisi: 1) Current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. 2) Current Assets adalah posisi total aktiva lancar pada akhir tahun buku. 3) Current liabilities adalah posisi kewajiban lancar pada akhir tahun buku. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diberikan bobot dengan skor sesuai dengan draf skor yang tercantum pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002. Berikut adalah draf skor untuk menilai rasio lancar perusahaan BUMN: Tabel 6 Daftar Skor Penilaian Current Skor Current x (%) Infra Struktur Non Infra Struktur 125 < x < x < 125 2, < x < < x < 100 1, < x < x < Sumber : Surat Keputusan BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 f. Collection Periods (CP) Collection Periods Total Piutang Usaha Total Pendapatan Usaha x 365 hari 268

11 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik Definisi: 1) Collection periods merupakan salah satu rasio aktivitas yang digunakan untuk mengetahui lamanya hasil penjualan tertanam dalam bentuk piutang usaha. 2) Total piutang usaha adalah posisi hutang setelah dikurangi cadangan penyisihan piutang pada akhir tahun buku. 3) Total pendapatan usaha adalah jumlah pendapatan usaha selama satu tahun buku. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diberikan bobot dengan skor sesuai dengan draf skor yang tercantum pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002. Berikut adalah draf skor untuk menilai Collection Periods perusahaan BUMN: Tabel 7 Daftar Skor Penilaian Collection Periods CP x (hari) Perbaikan x (hari) Infra Struktur Skor Non Infra Struktur x < 60 x > < x < < x < 35 3,5 4,5 90 < x < < x < < x < < x < 25 2,5 3,5 150 < x < < x < < x < < x < 15 1,6 2,4 210 < x < < x < 10 1,2 1,8 240 < x< < x < 6 0,8 1,2 270 < x < < x < 3 0,4 0,6 300 < x 0 < x < Sumber : Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor : KEP-100/MBU/2002 g. Perputaran Persediaan (PP) Total Persediaan Perputaran Persediaan Total Pendapatan x 365 hari Usaha 2) 3) untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam setahun Total persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk proses produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi ditambah persediaan peralatan dan suku cadang. Total pendapatan usaha adalah total pendapatan usaha dalam tahun buku yang bersangkutan. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diberikan bobot dengan skor sesuai dengan draf skor yang tercantum pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002. Berikut adalah draf skor untuk menilai Collection Periods perusahaan BUMN: Tabel 8 Daftar Skor Penilain Perputaran Persediaan CP x (hari) Perbaikan x (hari) Infra Struktur Skor Non Infra Struktur x < < x < x < < x < 35 3,5 4,5 90 < x < < x < < x < < x < 25 2,5 3,5 150 < x < < x < < x < < x < 15 1,6 2,4 210 < x < < x < 10 1,2 1,8 240 < x< < x < 6 0,8 1,2 270 < x < < x < 3 0,4 0,6 300 < x 0 < x < Sumber : Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor: KEP-100/MBU/2002 Definisi: 1) Perputaran Persediaan adalah rasio yang digunakan 269

12 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 h. Total Asset Turn Over (Perputaran Total Asset/ TATO) Total Assets Turn Over Total Pendapatan Capital Employed Definisi: 1) Total assets turn over (TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari setiap aktiva 2) Total pendapatan adalah total pendapatan usaha dan non usaha tidak termasuk pendapatan hasil penjualan aktiva tetap. 3) Capital employed adalah posisi akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diberikan bobot dengan skor sesuai dengan draf skor yang tercantum pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP-100/ MBU/2002. Berikut adalah draf skor untuk menilai Total Asset Turn Over perusahaan BUMN: Tabel 9 Daftar Skor Penilain Perputaran Total Asset Daftar Skor II B TATO x (%) Perbaikan x (%) Infra Struktur Skor Non Infra Struktur 120 < x 20 < x < x < < x < 20 3,5 4,5 90 < x < < x < < x < 90 5 < x < 10 2,5 3,5 60 < x < 75 0 < x < < x < 60 x < 0 1,5 2,5 20 < x < 40 x < x < 20 x < 0 0 1,5 Sumber : Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor: KEP-100/MBU/2002 i. Total Modal Sendiri terhadap Total Asset (TMS terhadap TA) TMS terhadap TA Total Modal Sendiri Total Assets Definisi: 1) Total Modal Sendiri terhadap Total Asset adalah rasio yang menunjukan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor. 2) Total modal sendiri adalah seluruh komponen modal sendiri pada akhir tahun buku. 3) Total asset adalah total asset dikurangi dengan dana - dana yang belum ditetapkan statusnya pada posisi akhir tahun buku. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diberikan bobot dengan skor sesuai dengan draf skor yang tercantum pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002. Berikut adalah draf skor untuk menilai Total Modal Sendiri terhadap Total Asset perusahaan BUMN: Tabel 10 Daftar Skor Penilaian Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset Skor TMS terhadap TA Infra Non Infra (%) x Struktur Struktur x < < x < < x < < x < ,25 30 < x < < x < 50 5, < x < ,5 60 < x < 70 4, < x < 80 4,25 7,5 270

13 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik 80 < x < < x < 100 3,5 6,5 Sumber : Surat Keputusan BUMN nomor: KEP-100/MBU/ Melakukan total skor pada indikator - indikator yang sudah dihitung pada tiap tahun untuk dibandingkan. Penilaian aspek keuangan adalah sebagai berikut : Total bobot : Badan Usaha Milik Negara (BUMN) infra struktur 50 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) non infra struktur 70 Dalam penilaian aspek keuangan ini, indikator yang dinilai masing - masing bobotnya adalah seperti tabel dibawah ini: Tabel 11 Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan Bobot No Indikator Infra Struktur Non Infra Struktur 1 Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 2 Imbalan investasi Rasio kas Rasio lancar Collection periods Perputaran 4 5 persediaan 7 Perputaran total 4 5 asset 8 Rasio modal 6 10 sendiri terhadap total aktiva Total Bobot Sumber : Surat Keputusan BUMN Nomor: KEP-100/MBU/ Memberikan penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan memberikan kategori sesuai kondisi keuangan perusahaan periode tahun Adapun penilaian sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN 5. Nomor:KEP-100/MBU/2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bab II Pasal 3 antara lain: a. Kategori sehat, yang terdiri dari : 1) AAA apabila total skor (TS) lebih besar dari 95 2) AA apabila 80 < TS < 95 3) A apabila 65 < TS < 80 b. Kategori kurang sehat, yang terdiri dari : 1) BBB apabila 50 < TS < 65 2) BB apabila 40 < TS < 50 3) B apabila 30 < TS < 40 c. Kategori tidak sehat, yang terdiri dari : 1) CCC apabila 20 < TS < 30 2) CC apabila 10 < TS < 20 3) C apabila 10 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik periode tahun , langkah selanjutnya adalah memberikan kesimpulan dan saran. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan memiliki beberapa tugas pokok yang harus dijalankan sesuai dengan misi dan visi yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen PT. Pelindo III pusat Surabaya. Dalam hal ini, sesuai dengan namanya yang berkaitan dengan kegiatan operasional pelabuhan, maka pelabuhan Gresik mempunyai beberapa tugas pokok diantaranya menyelenggarakan dan melaksanakan penyediaan, pengusahaan dan pemasaran pelayanan usaha jasajasa kepelabuhan dan usaha-usaha jasa kepelabuhan lainnya sesuai dengan arah, sasaran dan strategi bisnis perusahaan yang telah ditetapkan oleh pihak direksi. 271

14 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Guna menjalankan tugas yang ada secara baik dan lancar, maka terdapat beberapa fungsi perusahaan menurut SK Direksi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Nomor:Kep.17.A/RP.1.16/P/III-97 mengenai struktur organisasi dan test kerja PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik, yang meliputi: Merencanakan dan melaksanakan pengelolaan, penyediaan, pengusahaan dan pemasran usaha jasa pelayanan kapal (labuh dan tambat), barang, peti kemas, penumpang, hewan dan tanaman, air kapal dan air darat, usaha properti dan sewa perairan, catu daya listrik, pengoperasian peralatan bongkar muat, usaha jasa terminal dan usaha-usaha lainnya. Penyiapan rencana dan pemilikan terhadap pelaksanaan dan hasil kegiatan, perbaikan berat dan pemeliharaan fasilitas bangunan, peralatan dan instalasi pelabuhan, kolam pelabuhan, alur pelayaran serta perlatan penunjang lainnya. Perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, kesejahteraan dan kesehatan, keamanan dan pengamanan kantor, tata usaha, dan administrasi perkantoran, rumah tangga dan perlatan kantor, hukum dan hubungan masyarakat, statistik dan sistem informasi. Kondisi Internal Pelabuhan Berdasarkan struktur organisasi perusahaan, maka dapat dilihat dari adanya organisasi perusahaan yang ramping. Hal ini bisa dilihat dari susunan organisasi PT. Pelindo III Cabang Gresik yang terdiri dari General Manager (GM), Manager, Supervisor, dan pelaksana teknis. Secara teoritis susunan organisasi yang ramping tersebut dapat memudahkan kegiatan operasional perusahaan dalam menjalankan usahanya secara efektif dan efisien. General Manager pelabuhan merupakan pimpinan tertinggi di pelabuhan Gresik dan membawahi seluruh bagian dalam perusahaan, termasuk Manager kawasan Kalianget. Berikutnya masing-masing divisi yang dikepalai oleh seorang Manager membawahi Sub Divisi dalam menjalankan operasionalisasi kerja yang telah dibuat oleh pihak manajemen. Berdasarkan alur kerja yang ada juga dapat dilihat bahwa terdapat suatu alur kerja sama antar dinas yang ada dalam menjalankan mekanisme kerja perusahaan secara umum. Secara lebih rinci uraian tugas masing-masing dinas seperti berikut ini : Sub Dinas Aneka Usaha, mempunyai tugas sebagai berikut : a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengusahaan dan pemasaran usaha jasa bongkar muat barang, peti kemas, hewan, tanaman, curah air dan kering di pelabuhan umum Gresik dan pelabuhan-pelabuhan kawasan Kalianget. b. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan usaha-usaha jasa baru melalui kerjasama usaha dengan pihak ketiga dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi usaha di dalam daerah lingkungan pelabuhan umum Gresik serta pada pelabuhan kawasan Kalianget dan Tuban. Sub Dinas Bina Pelanggan dan Administrasi, mempunyai tugas sebagai berikut diantaranya : a. Menyiapkan dan melaksanakan promosi, pemasaran usaha jasa pelayanan kapal, barang dan usaha - usaha jasa lainnya serta upaya pengembangan kerjasama yang 272

15 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik harmonis, antara PT. (persero) Pelabuhan Indonseia III cabang Gresik dengan semua pemakai jasa - jasa kepelabuhanan dan para mitra kerja. b. Menyiapkan, menyusun, dan mempublikasikan peraturan dan ketentuan umum dalam operasional kepelabuhanan, koordinasi dengan instansi dan unit - unit kerja terkait serta asosiasi pengguna jasa pelabuhanan. c. Melaksanakan penilikan secara umum atas penyelenggaraan pemberian jasa - jasa kepelabuhan kepada semua pemakai jasa - jasa kepelabuhanan, koordinasi dengan instansi dan unit - unit kerja terkait. Divisi Teknik, mempunyai tugas pokok diantaranya sebagai berikut : a. Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan pengadaan, perbaikan berat dan pemeliharaan bangunan, peralatan dan instalasi pelabuhan serta pemeliharaan kolam pelabuhan dan alur pelayaran, koordinasi dengan unit - unit kerja terkait. b. Melaksanakan penyusunan realisasi program pembangunan, pengadaan, perbaikan berat dan pemeliharaan kolam pelabuhan dan alur pelayaran, koordinasi dengan unit - unit kerja terkait. c. Menyiapkan spesifikasi teknik dan rancang bangun (design) dari setiap rencana dan program pembangunan, pengadaan, perbaikan berat dan pemeliharaan kolam pelabuhan dan alur pelayaran. Sub Dinas Bangunan Pelabuhan, mempunyai tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan, perbaikan berat dan pemeliharaan bangunan, pelabuhan serta pemeliharaan kolam pelabuhan dan alur pelayaran di pelabuhan Gresik dan pelabuhan kawasan Kalianget dan Tuban, koordinasi dengan unit - unit kerja terkait. b. Melaksanakan penyusunan realisasi program pembangunan, perbaikan berat dan pemeliharaan bangunan fasilitas pelabuhan serta pemeliharaan kolam pelabuhan dan alur pelayanan di pelabuhan Gresik dan pelabuhan kawasan Kalianget dan Tuban, koordinasi dengan unit - unit kerja terkait. Sub Dinas Peralatan Pelabuhan dan Administrasi, mempunyai tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan penyusunan rencana dan program pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan berat alat apung, peralatan bongkar muat konvensional, peti kemas dan curate serta kendaraan operasional, perlatan PMK, instalasi air, dan peralatan teknik mesin lainnya, berkoordinasi dengan unit - unit kerja terbaik. b. Menyiapkan manual operasi untuk setiap jenis perlatan apung, perlatan bongkar muat konvesional, peti kemas dan curah serta kendaraan operasional, peralatan PMK, instalasi listrik, instalasi air dan peralatan teknik mesin lainnya. Sub Dinas Anggaran dan Akuntansi, mempunyai tugas : a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana kerja manajemen dan anggaran cabang (RLM dan RKA), dan melaksanakan administrasi pengendalian pelaksanaan anggaran serta menyusunan realisasi anggaran, 273

16 Volume 03, Nomor 02, Desember koordinasi dengan unit - unit kerja terkait. b. Melaksanakan penghimpunan dan konsolidasi atas usul - usul rencana kerja manajemen dan anggaran dari semua unit kerja terkait. c. Melaksanakan analisis dan evaluasi keuangan yang diantaranya meliputi: investasi, rencana kerjasama usaha, segmen usaha, koordinasi dengan unit - unit kerja terkait. Sub Dinas Hutang Piutang dan Penagihan, mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengamatan terhadap sisa piutang setiap debitur yang menunggak melalui koordinasi dengan unit - unit kerja terkait, melaksanakan penagihan secara aktif serta mempersiapkan tindakan / upaya penyelesaian piutang dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku. b. Melaksanakan pencatatan dari penatausahaan hutang cabang berdasarkan atas bukti - bukti yang sah, benar dan lengkap, koordinasi dengan uni t- unit kerja terkait. Sub Dinas Administrasi Keuangan, mempunyai tugas : a. Melaksanakan kegiataan penatausahaan dan pengamanan kas, bank dan surat - surat berharga. b. Melaksanakan perhitungan, pembuatan daftar gaji dan upah serta pembayaran gaji dan upah di lingkungan perusahaan. c. Memberikan dukungan kepada kepala cabang dan unit - unit kerja terkait dalam mempersipakan kas/ bank dan surat berharga. Sub Dinas Tata Usaha dan Sistem Informasi, mempunyai tugas : a. Melaksanakan kegiataan penerimaan, pengagendaan dan pendistribusian surat - surat, kawat dan telex masuk cabang. b. Melaksanakan kegiatan penyimpanan, pemeliharaan dan pengamanan atas kearsipan umum dan kearsipan khusus. c. Melaksanakan dokumen kegiatan pengetikan, penggandaan dan reproduksi surat - surat maupun dokumen cabang. 10. Sub Dinas Personalia dan Hukum, mempunyai tugas : a. Melaksanakan penyiapan formasi bezetting, rencana formasi pegawai dan kekuatan personil serta menyiapkan rencana kebutuhan anggaran belanja pegawai. b. Menyiapkan dan mengurus usulan pengangkatan pegawai, pemberhentikan dalam jabatan serta menyiapkan dan mengurus usulan pensiun pegawai, mutasi, promosi dan penempatan pegawai. c. Memelihara dan meningkatkan disiplin pegawai serta mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap pegawaipegawai yang indisipliner. 274

17 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik MANAGER OPERASI DAN KOMERSIL Supervisor Perencanaan Pelayanan dan Administrasi Operasi Supervisor Komersial Supervisor Operasi Pelayanan Kapal dan Barang STRUKTUR ORGANISASI PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG GRESIK GENERAL MANAGER MANAGER PELAYANAN TERMINAL MANAGER TEKNIK MANAGER KEUANGAN MANAGER SDM, UMUM DAN KESISTEMAN Supervisor Perencanaan dan Administrasi Terminal Supervisor Bangunan dan Lingkungan Supervisor Akuntansi Supervisor SDM dan Umum Supervisor Bongkar Muat Curah kering Supervisor Peralatan dan Instalasi Supervisor Tersuri Supervisor Sistem Manajemen dan Informasi Supervisor Bongkar Muat Barang Umum MANAGER KAWASAN PELABUHAN KALIANGET Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. Pelindo III Cabang Gresik 275

18 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Perhitungan Kinerja Keuangan PT. Pelindo III Cabang Gresik Kinerja sebuah perusahaan yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) dapat dinilai dari tiga aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Setiap aspek merupakan bagian penting yang dapat menjelaskan pelaksanan usaha perusahaan. Walaupun demikian, aspek keuangan dianggap memiliki kemampuan untuk menjelaskan kedua aspek lainnya dari segi pembiayaan dan pendapatan yang merupakan hasil usaha perusahaan. Perusahaan BUMN memiliki karakteristik khusus memiliki dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Pada SK Meteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU/2002, terdapat delapan indikator yang menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan yang telah diberikan oleh pihak PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik sebagai dasar penilaian kinerja keuangan perusahaan. Berikut adalah hasil analisa kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik berdasarkan delapan indikator dalam SK Meteri BUMN Nomor:KEP-100/MBU/2002. Return On Equity (ROE) Menurut I Made Sudana (2009:26), rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pemegang saham, untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakaukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan pihak manajemen perusahaan. Untuk menghitung rasio ini menggunakan persamaan : ROE Laba setelah pajak Modal sendiri Sebelum menghitung ROE perusahaan, berikut adalah tabel yang menunjukkan besaran laba setelah pajak dan modal sendiri yang akan dipergunakan dalam menghitung presentase ROE pada tahun Uraian Tabel 1 Laba Setelah Pajak Periode Tahun Laba Sebelum Pajak Pajak Laba Setelah Pajak Sumber : Olahan peneliti Uraian Tabel 2 Modal Sendiri Periode Tahun Modal Sendiri dlm Neraca Kewajiban Modal Sendiri Sumber: Olahan peneliti

19 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik Perhitungan Nilai return on equity (ROE) tahun dalam laporan keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik: Tahun 2010 ROE ROE ROE 54,07 % Laba setelah pajak Modal sendiri ROE pada tahun 2010 adalah 54,07 %, sehingga skor ROE sesuai daftar skor penilaian ROE dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-100/MBU/2002 adalah 15. Tahun 2011 ROE ROE ROE 92,06 % Laba setelah pajak Modal sendiri ROE pada tahun 2011 adalah 92,06 %, sehingga skor ROE sesuai daftar skor penilaian ROE dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-100/MBU/2002 adalah 15. Tahun 2012 ROE Laba setelah pajak Modal sendiri ROE pada tahun 2012 adalah 83,79 %, sehingga skor ROE sesuai daftar skor penilaian ROE dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-100/MBU/2002 adalah 15. Tahun 2013 ROE ROE ROE 35,50 % Laba setelah pajak Modal sendiri ROE pada tahun 2013 adalah 35,50 %, sehingga skor ROE sesuai daftar skor penilaian ROE dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-100/MBU/2002 adalah 15. Tahun 2014 ROE ROE ROE 79,19 % Laba setelah pajak Modal sendiri ROE pada tahun 2014 adalah 79,19 %, sehingga skor ROE sesuai daftar skor penilaian ROE dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-100/MBU/2002 adalah 15. Hasil perhitungan return on equity (ROE) tahun dapat dilihat pada table di bawah ini: ROE ROE 83,79 % 277

20 Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Uraian Tabel 3 Hasil Perhitungan ROE Perusahaan Tahun Laba Sebelum Pajak Modal Sendiri ROE 54,07% 92,06% 83,79% 35,50% 77,19% Skor Sumber : Olahan peneliti Gambar 2 Grafik ROE Perusahaan Periode Dari table dan gambar di atas, diketahui bahwa return on equity (ROE) PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik naik turun setiap tahunnya. Pada tahun 2011 tingkat prosentase ROE perusahaan mencapai nilai tertinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu 92,06 %, Sedangkan tingkat prosentas ROE perusahan mencapai nilai terendah pada tahun 2013 yaitu 35,50 %, hal ini disebabkan pada tahun 2011 pengelolahan modal sendiri sangat baik untuk meningkatkan laba perusahaan. Dalam hal ini, manajemen melakukan pengelolahan modal sendiri untuk pembangunan fasilitas-fasilitas kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Sedangkan pada tahun 2013 manajemen kurang efektif dalam kegiatan pengelolahan modal untuk mendukung peningkatan laba perusahaan. Melihat kondisi ROE perusahaan yang naik turun dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat manajemen perusahaan belum efektif dan efisien dalam pengelolaan modal sendiri. Menurut I Made Sudana (2009:26) Semakin tinggi ROE berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan pihak manajemen perusahaan. Oleh karena itu untuk menjaga kinerja keuangan perusahaan maka diharapkan manajemen perusahaan dapat melakukan efisiensi dalam pengelolaan modal sendiri. Dalam Penggunakan skor yang ditetapkan pada SK Menteri BUMN Nomor:KEP-100/MBU/2002, menunjukan bahwa skor ROE PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik berada pada nilai maksimal. Gambar 3 Grafik Skor ROE Perusahaan Periode Nilai skor ROE dari tahun mendapat skor maksimal yaitu 15 berdasarkan penilaian aspek keuangan dalam SK Menteri BUMN Nomor:KEP- 100/MBU/2002, kondisi ini menunjukan bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik dalam pencapaian laba perusahaan berada pada kondisi baik. 278

21 Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik Return On Investment (ROI) Return on investment (ROI) merupakan suatu alat yang biasa digunakan untuk menilai kesuksesan atau prestasi perusahaan secara keseluruhan (Munawir, 2007:28). Pada perusahaan BUMN, ROI diartikan sebagai total laba (dikurangi dengan biaya bunga) dengan penyusutan, dibagi dengan capital employed. Berikut adalah rumus untuk menghitung ROI pada perusahaan BUMN dengan menggunakan persamaan: ROI EBIT + Penyusutan Capital Employed Sebelum melakukan perhitungan return on investment perusahaan, berikut adalah table yang menunjukan capital employed yang digunakan dalam menghitung prosentase ROI perusahaan pada tahun Tahun 2010 ROI ROI ROI 40,05 % EBIT + Penyusutan Capital Employed ROI pada tahun 2010 adalah 40,05 % sehingga skor ROI sesuai daftar skor penilaian ROI dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-100/ MBU/2002 adalah 10. Tahun 2011 ROI ROI EBIT + Penyusutan Capital Employed Tabel 4 EBIT dan Penyusutan Periode Uraian Tahun EBIT Penyusutan Sumber : Olahan peneliti Tabel 5 Capital Employed Periode Uraian Tahun Total Aktiva Aktiva tetap Capital employed Sumber: Olahan peneliti Perhitungan Nilai Return on investment (ROI) tahun dalam laporan keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik : ROI 60,38 % 279

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah suatu proses akhiran dari suatu kegiatan yang sebelumnya atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. LAPORAN KEUANGAN Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan haruslah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa : BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut dijelaskan beberapa definisi laporan keuangan dari beberapa ahli. Menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan LAMPIRAN 81 Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan susunan kepala cabang, supervisor dan karyawan PT Indonesia Trading Company cabang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dengan fokus melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 (empat)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Ogi Widana Rosidin (ojhi_dana@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Brigham (2010:84) Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas

Lebih terperinci

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DARI ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP 100/MBU/02 (Studi Kasus pada PT ADHI KARYA (Persero) Tbk. Periode ) Wicak Lingga Bahara Muhammad

Lebih terperinci

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (Studi Kasus Pada Pt. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Yang Terdaftar Di Bei 2012-2015) Fandi Wijaya Raden Rustam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling menarik di dunia, karena capaian ekonominya dengan tingkat GDP (PPP) sebesar satu triliun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu pembahasan singkat

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 2012-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002) ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 103-115 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012)

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penilaian Kinerja Keuangan 2.1.1 Penilaian kinerja keuangan Mulyadi (2007) mengatakan bahwa kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi

Lebih terperinci

Fitri Rezeki Amalia 1

Fitri Rezeki Amalia 1 ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 1029-1042 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS RASIO KEUANGAN SECARA CROSS SECTIONAL UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perusahaan penerbangan banyak diminati oleh banyak orang untuk berpergian karena pelayanan yang diberikan dan waktu yang relatif singkat dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Setiap perusahaan menginginkan perusahaannya berkembang, untuk mengetahui perkembangan aktivitas perusahaan maka pemilik perusahaan sangatlah perlu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Mahlatin (2008) mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang dengan judul Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DAN UTANG USAHA PADA RASIO KEUANGAN DI PT. KARYA MANDALA TRANS GRESIK

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DAN UTANG USAHA PADA RASIO KEUANGAN DI PT. KARYA MANDALA TRANS GRESIK Hal 55-68 ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DAN UTANG USAHA PADA RASIO KEUANGAN DI PT. KARYA MANDALA TRANS GRESIK Nur Syifak, Ketut Ariasna ABSTRAK Analisis Piutang dan Usaha Pada Keuangan di PT. Karya Mandala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu studi kasus pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan satu unit

Lebih terperinci

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%)

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%) L1 Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROE (%) Skor 15 < ROE 2 13 < ROE < 15 18 11 < ROE < 13 16 9 < ROE < 11 14 7,9 < ROE < 9 12 6,6 < ROE < 7,9

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Barlian, 2003). (Orniati, 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Barlian, 2003). (Orniati, 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa ini sangatlah cepat, hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi sekarang ini khususnya dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap BAB IV ANALISIS DATA A. Pengukuran Kinerja PT Nindya Karya (Persero) Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap sebagai fokus utama pengendalian manajemen tradisional,

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah Dau Kabupaten Malang Jl. Raya Sengkaling No. 293 Dau Malang Telp.

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah Dau Kabupaten Malang Jl. Raya Sengkaling No. 293 Dau Malang Telp. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah Dau Kabupaten Malang Jl. Raya Sengkaling No. 293 Dau Malang Telp. (0341) 464445-464444

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1_Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Untuk dapat menarik kesimpulan kondisi suatu perusahaan atas dasar laporan keuangan,

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE 2010-2012 Fitriani Rahma Praja Budiono Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT In this research

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE ABSTRAK

EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE ABSTRAK EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE 2004-2006 ABSTRAK Krisis ekonomi yang melanda Indonesia memberikan dampak yang cukup besar pada dunia usaha. Kenaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, istilah globalisasi ekonomi telah menjadi topik hangat yang mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif, tidak terkecuali di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja adalah aktivitas yang berkaitan dengan unsur yang terlibat dalam suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap perusahaan dituntut dapat melaksanakan aktivitas operasionalnya dengan baik. Usaha ini

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kondisi yang mendukung banyaknya persaingan, menuntut perusahaan-perusahaan untuk bekerja dengan kualitas profesionalisme

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG Oleh: *Munawar Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan rasio keuangan sebagai salah satu

Lebih terperinci

Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Pengujian Aspek Keuangan Pada PT. Kereta Api (Persero) DAOP 4 Semarang pada tahun 2011-2012 menurut Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002 Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kinerja Keuangan Menurut Fahmi (2012), Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dilihat dari sudut pandang manajemen merupakan media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT 1 PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT Hafsah Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3 Telp.

Lebih terperinci