ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)"

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002) Erni Agustin 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kesehatan keuangan pada PT Indofarma (Persero) Tbk tahun 2012, 2013 dan 2014 berdasarkan rasio keuangan menurut KEPMEN BUMN Nomor: KEP- 100/MBU/2002. Informasi kondisi kesehatan keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi perusahaan dari persaingan. Penilaian tingkat kesehatan dari aspek keuangan menggunakan delapan indikator yaitu Return On Equity, Return On Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Perputaran Persediaan, Total Asset Turn Over dan Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset. Hasil penilaian tingkat kesehatan keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk memperoleh predikat sehat dengan kategori A tahun 2012 serta predikat kurang sehat dengan kategori BBB tahun 2013 dan PT Indofarma (Persero) Tbk diharapkan mampu meningkatkan tingkat kesehatan keuangannya agar dapat memperoleh predikat sehat dengan kategori AAA dengan meningkatkan kinerja keuangannya. Kata Kunci : Tingkat Kesehatan Keuangan, Aspek Keuangan, Surat Keputusan Menteri BUMN Pendahuluan Perkembangan dunia bisnis yang pesat dan kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan mendorong pihak manajemen untuk menyusun rencana perusahaan yang lebih baik dari periode-periode sebelumnya. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungaan yang optimal. Hal tersebut dapat terwujud jika semua unsur dalam perusahaan bersinergi dengan baik, baik itu berupa sumber daya modal maupun sumber daya manusia. Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan sangat ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan. Dengan melihat kinerja perusahaan, dapat diketahui efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetap- 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. agustinerni.ea@gmail.com

2 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: kan demi menghasilkan laba yang optimal. Pengukuran kinerja salah satunya dapat dilihat dari aspek keuangan suatu perusahaan yaitu melalui laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai laporan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinan di masa yang akan datang, dimana data-data yang digunakan adalah neraca yang merupakan gambaran posisi keuangan baik itu kekayaan, kewajiban dan modal perusahaan pada periode tertentu dan laporan rugi laba yang merupakan gambaran atas hasil kegiatan perusahaan pada periode tertentu. Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos neraca dapat diketahui atau diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan analisis terhadap laporan rugi labanya memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2007:1). Penilaian kinerja keuangan badan usaha swasta umumnya menggunakan rasio profitabilitas, likuiditas, aktivitas dan solvabilitas. Hasil penilaian kinerja keuangan swasta tidak diatur secara baku dengan peraturan pemerintah, sedangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai kesehatannya dengan menggunakan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Menteri BUMN. PT Indofarma (Persero) Tbk merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak di bidang distribusi serta perdagangan obat, alat kesehatan, laboratorium dan sebagainya. Berikut ini adalah data keadaan keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk pada tahun 2012,2013 dan 2014 dapat disajikan pada Tabel di bawah ini. Tabel Ringkasan Laporan Keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk Keterangan Aset Rp Rp Rp Liabilitas Rp Rp Rp Ekuitas Rp Rp Rp Laba/Rugi Rp Rp ( ) Rp Usaha Sumber : data diolah dari laporan keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk Dari ringkasan laporan keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk pada Tabel di atas dapat diketahui jumlah aset, liabilitas dan ekuitas PT Indofarma (Persero) Tbk mengalami fluktuasi. Sedangkan untuk jumlah laba/rugi PT Indofarma (Persero) Tbk, pada tahun 2013 menderita kerugian dan pada tahun 2014 mendapat laba walaupun jumlah laba lebih kecil dibandingkan tahun Alasan penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Indofarma (Persero) Tbk yang pertama berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 BUMN non jasa keuangan terdiri dari BUMN yang bergerak dibidang infrastruktur dan non infrastruktur, BUMN infrastruktur terdiri dari 18 perusahaan dan BUMN non infrastruktur terdiri dari 97 perusahaan. Dari 104

3 Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan (Erni) jumlah perusahaan tersebut baik infrastruktur maupun non infrastruktur tidak semua perusahaan mencantumkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia. Alasan berikutnya yaitu, dari jumlah perusahaan yang mencantumkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia terdapat laporan keuangan perusahaan dari PT Indofarma (Persero) Tbk yang mengalami fluktuasi pada jumlah asset, liabilita s dan ekuitas serta pada tahun 2013 menderita kerugian dan pada tahun 2014 mendapat laba walaupun jumlah laba lebih kecil dibandingkan tahun Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, penulis mengangkat judul penelitian Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT Indofarma (Persero) Tbk (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002). Sehubungan dengan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana tingkat kesehatan keuangan pada PT Indofarma (Persero) Tbk tahun 2012, 2013, dan 2014 berdasarkan rasio keuangan menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kesehatan keuangan pada PT Indofarma (Persero) Tbk tahun 2012, 2013, dan 2014 berdasarkan rasio keuangan menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Kerangka Dasar Teori Laporan Keuangan Bagi para penganalisis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Pada tahap pertama seorang analisis tidak mampu melakukan pengamatan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu (Harahap, 2011:105). Analisis Laporan Keuangan Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan perlu adanya analisis terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Menurut Hanafi (2003: 5) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis Kinerja Keuangan BUMN sesuai KEPMEN BUMN Menurut keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100/MBU/2002, penilaian tingkat kesehatan BUMN berlaku bagi seluruh BUMN non jasa keuangan maupun BUMN jasa keuangan kecuali persero terbuka dan BUMN yang dibentuk dengan undang-undang tersendiri. BUMN non jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan dan jasa penjamin. Aspek dan bobot nilai yang digunakan dalam 105

4 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: penilaian tingkat kesehatan BUMN yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Penilaian tingkat kesehatan BUMN yang bergerak dibidang non jasa keuangan dibedakan antara BUMN infrastruktur dan BUMN non infrastruktur. Indikator yang dinilai menurut keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Penilaian Kinerja Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasi yang dapat dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Disisi lain kinerja keuangan menggambarkan kekuatan struktur keuangan suatu perusahaan dan sejauh mana aset yang tersedia untuk perusahaan sanggup meraih keuntungan. Mulyadi (2001: 416) penilaian kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategi (strategic planning) suatu organisasi. Kerangka Konsep Gambar Kerangka Pikir Penelitian PT Indofarma (Persero) Tbk Laporan Keuangan Neraca 2. Laporan Laba Rugi Analisis Rasio Keuangan 8 Indikator KEPMEN BUMN No: KEP-100/MBU/2002 ROE ROI Cash Ratio Current Ratio Collection Periods Perputaran Persediaan TATO TMS terhadap TA Kinerja Keuangan Sumber: data diolah, 2015 Tingkat Kesehatan Perusahaan dari Aspek Keuangan KEPMEN BUMN No: KEP-100/MBU/

5 Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan (Erni) Definisi Konsepsional Penilaian kinerja merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauhmana suatu kegiatan tertentu tercapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya dan bagaimana tindak lanjut atas perbedaan tersebut. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang menggambarkan kepada penganalisis tentang baik buruknya keadaan posisi keuangan suatu badan usaha terutama apabila angka rasio tersebut dapat dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Metode Penelitian Jenis Penelitian : Penelitian deskriptif kuantitatif. Definisi Operasional Variabel : Kinerja perusahaan. Indikator 1. Rasio Profitabilitas a. Return on Equity atau imbalan kepada pemegang saham, b. Return on Investment atau imbalan investasi. 2. Rasio Likuiditas c. Cash Ratio atau rasio kas, d. Current Ratio atau rasio lancar. 3. Rasio Aktivitas e. Collection Periods atau perputaran piutang, f. Inventory Turn Over atau perputaran persediaan, g. Total Asset Turn Over atau perputaran total asset. 4. Rasio Solvabilitas /Leverage h. Rasio Total Modal Sendiri terhadap total asset. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Indofarma (Persero) Tbk. Subjek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan Data : Metode pengumpulan data sekunder. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan menggunakan metode penilaian tingkat kesehatan BUMN Jasa Keuangan menurut keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Dalam penilaian aspek keuangan ini, indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya menurut keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100/MBU/2002, berikut dapat dilihat pada Tabel. 107

6 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: Tabel Daftar Indikator dan Aspek Keuangan No. Indikator 1 Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 20 2 Imbalan investasi (ROI) 15 3 Rasio Kas 5 4 Rasio Lancar 5 5 Collection periods 5 6 Perputaran persediaan 5 7 Perputaran total asset 5 8 Rasio modal sendiri terhadap total aktiva 10 Total 70 Sumber:Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:KEP-100/MBU/ Return On Equity (ROE) 2. Return On Investment (ROI) 3. Cash Ratio 4. Current Ratio 5. Collection Periods (CP) 6. Perputaran Persediaan (PP) 7. Total Asset Turn Over (TATO) 8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset (TMS terhadap TA) Tingkat kesehatan BUMN digolongkan menjadi : 1. Sehat, yang terdiri dari : AAA apabila total (TS) lebih besar dari 95, AA apabila 80 < TS <= 95, A apabila 65 < TS <=

7 Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan (Erni) 2. Kurang sehat, yang terdiri dari : BBB apabila 50 < TS <= 65, BB apabila 40 < TS <= 50, B apabila 30 < TS <= Tidak sehat, yang terdiri dari : CCC apabila 20 < TS <= 30, CC apabila 10 < TS <= 20, C apabila TS <= 10. Hasil Analisis dan Pembahasan Analisis 1. Return On Equity Tabel Return On Equity (ROE) PT Indofarma (Persero) Tbk Periode (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Laba Setelah Pajak (1) Modal Sendiri (2) ROE= (1):(2)x ,52% 8, ( ) ,18% ,20% 2 2. Return On Investment Tabel Return On Investment (ROI) PT Indofarma (Persero) Tbk Periode (Disajikan dalam ribuan Rupiah) EBIT + Penyusutan (1) Capital Employed (2) ROI = (1) : (2) x ,37% ,50% ,16% 7,5 3. Cash Ratio Tabel Rasio Kas PT Indofarma (Persero) Tbk Periode (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Kas + Bank + Surat Berharga Jangka Pendek (1) Current Liabilities (2) Rasio Kas = (1) : (2) x Rp ,- Rp ,- 166,62% Rp ,- Rp ,- 91,28% Rp ,- Rp ,- 94,32%

8 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: Current Ratio Tabel Rasio Lancar PT Indofarma (Persero) Tbk Periode (Disajikan dalam ribuan Rupiah) 110 Current Asset/ Aktiva Lancar (1) Current Liabilities/ Utang Lancar (2) Rasio Lancar = (1) : (2) x Rp ,- Rp ,- 210,25% Rp ,- Rp ,- 126,52% Rp ,- Rp ,- 130,36% 5 5. Collection Periods Tabel Collection Periods PT Indofarma (Persero) Tbk Periode Total Piutang Usaha (1) (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Pendapatan Usaha (2) Collection Periods = (1) : (2) x 365 Perbaikan Hari - 4, Hari - 4, Hari 23 Hari 5 6. Perputaran Persediaan Tabel Perputaran Persediaan PT Indofarma (Persero) Tbk Periode (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Perputaran S Total Pendapatan persediaan Perbaikan o k Persediaan Usaha (2) = (1) : (2) x (1) 365 r Hari Hari - 4, Hari 8 Hari 5 7. Total Asset Turn Over Tabel TATO PT Indofarma (Persero) Tbk Periode (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Total Pendapatan (1) Capital Employed (2) TATO = (1) : (2) x 100 Perbaikan ,46% ,78% ,39% - 4,5 S k o r 5 5

9 Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan (Erni) 8. Total Modal Sendiri terhadap Total Aset (TMS terhadap TA) Tabel Rasio TMS terhadap TA PT Indofarma (Persero) Tbk Periode (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Total Modal Sendiri (1) Total Aset (2) Rasio TMS terhadap TA = (1) : (2) x ,69% 8, ,64% ,42% 9 9. Penilaian Tingkat Kesehatan PT Indofarma (Persero) Tbk dari Aspek Keuangan Tabel Penilaian Aspek Keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk Berdasarkan SK Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 Periode (Disajikan dalam ribuan Rupiah) No Indikator Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE) 8, Imbalan Investasi (ROI) , Rasio Kas/cash ratio Rasio Lancar/current ratio Collection Periods 4,5 4, Perputaran Persediaan 5 4, Perputaran Total Aset (TATO) 4 4 4,5 5 8 Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Aset (TMS terhadap TA) Total Sumber: data diolah, , , Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan pada PT Indofarma (Persero) Tbk dari tahun 2012 sampai dengan 2014, untuk menilai tingkat kesehatan keuangan maka menurut Sutrisno (200 7:34) bobot dari hasil penilaian aspek keuangan dibuat ekuivalennya agar dapat diperoleh asil akhir kategori kesehatan BUMN. dari hasil penilaian aspek keuangan akan dikalikan dengan 70%. Hasil total skor PT Indofarma (Persero) Tbk dari tahun 2012 sampai dengan 2014 setelah dikalikan dengan ekuivalennya kemudian dinilai dengan kategori tingkat kesehatan disajikan pada Tabel di bawah ini. 111

10 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: Tabel Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk Berdasarkan SK Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 Total Total = Nilai Kategori Predikat (2) (1) (1) : , < TS 80 A Sehat ,43 50 <TS 65 BBB Kurang Sehat ,43 50 <TS 65 BBB Kurang Sehat Sumber: data diolah, 2015 Pembahasan Rasio Profitabilitas Return On Equity (ROE) tahun 2012 sebesar 6,52%, tahun 2013 sebesar - 9,18% dan tahun 2014 sebesar 0,20%. Penurunan nilai ROE pada tahun 2013 dikarenakan PT Indofarma menderita kerugian disebabkan adanya perubahan jumlah beban pokok penjualan yang meningkat tidak diimbangi dengan penjualan bersih yang menurun. Selain itu, penyebab PT Indofarma menderita kerugian yaitu melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan harga bahan baku meningkat dan mengakibatkan pengeluaran yang lebih besar. Menurut data Bank Indonesia pada 30 Desember 2013, sepanjang tahun 2013 rupiah menjadi mata uang di Asia yang mengalami pelemahan terburuk jika dibandingkan dengan mata uang lain yaitu sebesar 26,42%. Adapun nilai ROE dari tahun yang mempengaruhi total skor yang diperoleh PT Indofarma (Persero) Tbk karena tidak mencapai bobot nilai maksimal yaitu sebesar 20 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih kurang baik dalam tingkat pengembalian saham kepada para investornya. Return On Investment (ROI) tahun 2012 sebesar 13,37%, tahun 2013 sebesar 3,50% dan tahun 2014 sebesar 10,16%. Penurunan ROI pada tahun 2013, karena kerugian yang diderita PT Indofarma pada tahun tersebut serta adanya kenaikan total aset secara signifikan yang menyebabkan kenaikan pada capital employed lebih tinggi daripada jumlah EBIT dan akumulasi penyusutan perusahaan yang menurun. ROI PT Indofarma (Persero) Tbk pada tahun 2014 sebesar 10,16% yang menunjukkan bahwa setiap Rp100 aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasi, perusahaan hanya mampu menghasilkan keuntungan Rp10,16. Dengan pencapaian ROI yang diperoleh PT Indofarma (Persero) Tbk dtahun yang tidak mencapai bobot nilai maksimal yaitu sebesar 15, menunjukkan bahwa manajemen perusahaan belum efisien dan produktif dalam mengelola aktiva yang dimiliki untuk dapat menghasilkan laba bagi perusahaan. 112

11 Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan (Erni) Rasio Likuiditas Cash Ratio/ Rasio Kas tahun 2012 sebesar 166,62%, tahun 2013 sebesar 91,28% dan tahun 2014 sebesar 94,32%. Menurunnya rasio kas pada tahun 2013 dan 2014 dibandingkan dengan tahun 2012 disebabkan oleh kompenen aktiva lancar yang terdiri dari kas, bank dan surat berharga jangka pendek mengalami penurunan yang tidak sebanding dengan kenaikan kewajiban lancarnya. Selama periode tahun , perusahaan memiliki banyak kas atau setara kas untuk melunasi kewajiban lancar atau utang lancar perusahaan. Pada tahun PT Indofarma telah mencapai bobot nilai maksimal yaitu sebesar 5. Manajemen perusahaan harus mencari cara agar jumlah kas atau setara kas yang dimiliki perusahaan tidak terlalu kecil untuk berjaga-jaga apabila ada kewajiban atau utang yang harus segera dibayar oleh perusahaan. Current Ratio/ Rasio Lancar tahun 2012 sebesar 210,25%, tahun 2013 sebesar 126,52% dan tahun 2014 sebesar 130,36%. Perolehan rasio lancar PT Indofarma (Persero) Tbk pada tahun 2013 lebih kecil dibandingkan tahun 2012 dan 2014 dikarenakan kenaikan aktiva lancar sebanding dengan kenaikan kewajiban lancarnya. nilai rasio lancar periode adalah 5 dan telah mencapai bobot nilai maksimal. nilai rasio lancar perusahaan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk membiayai utang jangka pendek atau utang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar. Rasio Aktivitas Collection Periods/ perputaran piutang tahun 2012 dan tahun 2013 sebanyak 78 hari serta tahun 2014 sebanyak 55 hari. Rasio collection periods pada PT Indofarma (Persero) Tbk pada periode menunjukkan penurunan pada tahun Penurunan collection periods disebabkan total piutang usaha mengalami penurunan, sedangkan total pendapatan usaha mengalami kenaikan. Semakin besar collection periods berarti semakin besar pula resiko tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. nilai peputaran piutang yang meningkat selama periode menunjukkan bahwa manajemen perusahaan terus berusaha untuk meningkatkan kinerja keuangannya. Perputaran persediaan tahun 2012 sebanyak 51 hari, tahun 2013 sebanyak 65 hari dan tahun 2014 sebanyak 57 hari. nilai perputaran persedian tahun 2012 sebesar 5, tahun 2013 sebesar 4,5 dan tahun 2014 sebesar 5. nilai perputaran persediaan pada PT Indofarma (Persero) Tbk pada tahun 2012 dan 2014 mendapatkan bobot nilai maksimal yaitu sebesar 5, sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan bobot nilai disebabkan penigkatan persediaan yang tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan usaha. Tingkat perputaran yang semakin tinggi atau lama hari penyimpanan persediaan yang semakin rendah menunjukkan semakin efisiennya kegiatan operasi perusahaan karena modal kerja yang tertanam dalam persediaan semakin sedikit. Total Asset Turn Over (TATO) tahun 2012 sebesar 97,46%, tahun 2013 sebesar 103,78% dan tahun 2014 sebesar 111,39%. Rasio perputaran total aset/total asset turn over (TATO) PT Indofarma (Persero) Tbk periode

12 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: mengalami kenaikan setiap tahunnya menunjukkan bahwa manajemen perusahan sudah efektif dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Rasio dan skor nilai TATO pada PT Indofarma (Persero) Tbk periode terus mengalami peningkatan setiap tahunnya walaupun belum mendapatkan bobot nilai maksimal yaitu sebesar 5. Rasio Solvabilitas Rasio total modal sendiri terhadap total aset tahun 2012 sebesar 54,69%, tahun 2013 sebesar 45,64% dan tahun 2014 sebesar 47,42%. Rasio total modal sendiri terhadap total aset PT Indofarma (Persero) Tbk cenderung terus mengalami penurunan tiap tahunnya. Dengan semakin menurunnya rasio ini, menunjukkan bahwa perusahaan lebih mengandalkan utang untuk membiayai operasionalnya. Struktur modal yang didominasi utang tidaklah selalu buruk bagi perusahaan, terkadang penggunaan utang lebih dipilih karena beban bunga dapat dikurangkan dari pendapatan dalam perhitungan perpajakan. Rasio dan skor nilai TATO pada PT Indofarma (Persero) Tbk periode terus mengalami peningkatan setiap tahunnya walaupun belum mendapatkan bobot nilai maksimal yaitu sebesar 10. Penutup Hasil perhitungan rasio Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Rasio Kas ( Cash Ratio), Rasio Lancar ( Current Ratio), Perputaran Persediaan dan Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Aset mengalami fluktuasi sedangkan Collection Periods dan Total Asset Turn Over (TATO) selama tahun 2012 sampai dengan 2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hasil penilaian tingkat kesehatan keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk selama tahun 2012 sampai dengan 2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 memperoleh predikat Sehat dengan kategori A pada tahun 2012 serta memperoleh predikat Kurang Sehat dengan kategori BBB pada tahun 2013 dan PT Indofarma (Persero) Tbk diharapkan mampu meningkatkan rasio-rasio keuangannya untuk mencapai bobot nilai maksimal berdasarkan surat keputusan Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002. Adapun rasio keuangan yang perlu ditingkatkan antara lain Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Total Asset Turn Over (TATO) dan Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Aset. PT Indofarma (Persero) Tbk diharapkan mampu meningkatkan tingkat kesehatan keuangannya agar dapat memperoleh predikat sehat dengan kategori AAA dengan meningkatkan kinerja keuangannya karena sebagai perusahaan BUMN mempunyai tugas untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Penelitian ini hanya sebatas aspek keuangan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan BUMN karena terbatasnya data yang diperoleh sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan subjek, periode, variabel dan lebih banyak objek agar dapat menambah wawasan dalam penelitian 114

13 Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan (Erni) terkait tingkat kesehatan BUMN serta diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian-penelitian sebelumnya. Daftar Pustaka Brigham F. Eugene, Houston F. Joel, Manajemen Keuangan, Penerbit Erlangga, Jakarta. Darsono dan Ashari, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Fachruddin, Analisis Kinerja Keuangan Pada PT PLN (PERSERO) Pusat Periode , Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makassar. Harahap, Sofyan Syafri, Analisis kritis Atas laporan keuangan, Edisi Pertama,Cetakan ke Empat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Inanda, Silvani, Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilai Kinerja Keuangan Pada PT Pertamina EP. Area Rantau-Aceh Tamiang, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Keown J. Arthur, Martin D. John, Manajemen Keuangan : Prinsip-prinsip dan Aplikasi, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Mamduh, Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, YKPN, Yogyakarta. Mulyadi, Akuntansi manajemen, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit UPP AMP-YKPN, Yogyakarta. Riyanto, Bambang, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sawir, Agnes, Analisisi Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat, Jakarta. Sutrisno, Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonesia, Yogyakarta. Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Tiga, Jilid satu, Bayu Media Publishing, Malang. (diakses 26 April 2015). (diakses tanggal 28 April 2015). (diakses tanggal 28 April 2015). (diakses tanggal 17 Desember 2015). 115

Fitri Rezeki Amalia 1

Fitri Rezeki Amalia 1 ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 1029-1042 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS RASIO KEUANGAN SECARA CROSS SECTIONAL UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG Oleh: *Munawar Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan rasio keuangan sebagai salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 2012-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DARI ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP 100/MBU/02 (Studi Kasus pada PT ADHI KARYA (Persero) Tbk. Periode ) Wicak Lingga Bahara Muhammad

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. LAPORAN KEUANGAN Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan haruslah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling menarik di dunia, karena capaian ekonominya dengan tingkat GDP (PPP) sebesar satu triliun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 577-588 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dengan fokus melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 (empat)

Lebih terperinci

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (Studi Kasus Pada Pt. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Yang Terdaftar Di Bei 2012-2015) Fandi Wijaya Raden Rustam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA 98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa : BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut dijelaskan beberapa definisi laporan keuangan dari beberapa ahli. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perusahaan penerbangan banyak diminati oleh banyak orang untuk berpergian karena pelayanan yang diberikan dan waktu yang relatif singkat dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu pembahasan singkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah suatu proses akhiran dari suatu kegiatan yang sebelumnya atau

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE 2010-2012 Fitriani Rahma Praja Budiono Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT In this research

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Brigham (2010:84) Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Ogi Widana Rosidin (ojhi_dana@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sampoerna, Tbk periode tahun 2012 sampai 2014, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB V PENUTUP. Sampoerna, Tbk periode tahun 2012 sampai 2014, maka dapat ditarik kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk periode tahun 2012 sampai 2014, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN )

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN ) JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN 2011 2015) Oleh : SHINTA MEINA TASARI NPM: 12.1.02.01.0007 Dibimbing

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis Common size statement Hasil analisis Common

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN SLAMET JUPRI Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Andalan Finance Indonesia Tahun 2011-2013) Oleh : Putu Sulastri & Nurul Marta Hapsari ABSTRAKSI Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Journal of Applied Business and Economics Vol. 3 No. 1 (Sept 2016) 35-49

Journal of Applied Business and Economics Vol. 3 No. 1 (Sept 2016) 35-49 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN DI PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk Oleh: Dhona Shahreza Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas llmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRIANI SARAGIH Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : f_saragih31@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT.GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) SELAMA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT.GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) SELAMA PERIODE 1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT.GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) SELAMA PERIODE 2008-2013 M A Cahya Lestari Universitas Negeri Surabaya Email:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan satu unit

Lebih terperinci

Abstract. Analisis Kinerja Keuangan PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Grace Persulessy. Key Words : ISSN

Abstract. Analisis Kinerja Keuangan PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Grace Persulessy. Key Words : ISSN ISSN 2302-5298 Lingkup Artikel Yang Dimuat Dalam Jurnal Ini Adalah Kajian Empiris dan Konseptual Kontemporer Pada Bidang Ekonomi, Bisnis & Akuntansi Analisis Kinerja Keuangan PT. PLN (Persero) Wilayah

Lebih terperinci

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%)

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%) L1 Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROE (%) Skor 15 < ROE 2 13 < ROE < 15 18 11 < ROE < 13 16 9 < ROE < 11 14 7,9 < ROE < 9 12 6,6 < ROE < 7,9

Lebih terperinci

Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Pengujian Aspek Keuangan Pada PT. Kereta Api (Persero) DAOP 4 Semarang pada tahun 2011-2012 menurut Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002 Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Setiap perusahaan menginginkan perusahaannya berkembang, untuk mengetahui perkembangan aktivitas perusahaan maka pemilik perusahaan sangatlah perlu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu studi kasus pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO)TBK. BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO:100/MBU/2002

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO)TBK. BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO:100/MBU/2002 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO)TBK. BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO:100/MBU/2002 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan LAMPIRAN 81 Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan susunan kepala cabang, supervisor dan karyawan PT Indonesia Trading Company cabang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kinerja Keuangan Menurut Fahmi (2012), Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan

Lebih terperinci

Volume 1 No 1 Juli 2017

Volume 1 No 1 Juli 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode 2011-2015) Safriadi Pohan Program

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dilihat dari sudut pandang manajemen merupakan media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAKABU SEJAHTRA DI SRAGEN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAKABU SEJAHTRA DI SRAGEN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAKABU SEJAHTRA DI SRAGEN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi dan informasi seperti saat ini sangat memungkinkan masyarakat dan pihak eksternal perusahaan lainnya untuk dapat menilai dan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ejournal Administrasi Bisnis, 07, 5 (): 97-93 ISSN 355-508, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 07 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO Oleh Abstra ck Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota Kediri ditinjau dari rasio likuiditas,

Lebih terperinci

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PADA PERIODE TAHUN 2007-2010 (Study Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT. Indosat Tbk., PT. Bakrie

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO

ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO Muh. Halim 1, Haedar 2, Ayu Safitry Kira 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Dosen Sekolah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 Email : tasianaa93@gmail.com ABSTRACT Latar belakang penelitian adalah menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG Noviyanita Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012)

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penilaian Kinerja Keuangan 2.1.1 Penilaian kinerja keuangan Mulyadi (2007) mengatakan bahwa kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi

Lebih terperinci

PENGARUH TIME INTEREST EARNED

PENGARUH TIME INTEREST EARNED ABSTRAKSI PENGARUH TIME INTEREST EARNED, DEBT TO EQUITY RATIO DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PT ASTRA INTERNASIONAL, Tbk. DAN ENTITAS PERUSAHAAN Sara Email: sarawd@ymail.com Sekolah

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN Sriya Yunita Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian yunita.sriya@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode ) ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa telekomunikasi selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu dari tahun 2010 2014 dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Mahlatin (2008) mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang dengan judul Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Keuangan Dalam menghindari masalah yang timbul di dalam membandingkan perusahaan dengan ukuran yang berbeda yaitu dengan

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PT. PEGADAIAN (PERSERO) BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO: KEP-100/MBU/2002

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PT. PEGADAIAN (PERSERO) BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO: KEP-100/MBU/2002 E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.1, 2016: 236-259 ISSN: 2302-8912 PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PT. PEGADAIAN (PERSERO) BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO: KEP-100/MBU/2002 Putu Cahya Baskara

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 519-530 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas Pengertian anggaran yang dikemukakan para ahli pada dasarnya sama yaitu merupakan suatu rencana yang menyatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. BISI International, Tbk Tahun 2010 2014) Oleh : Ade MFG Nuryansah Fakultas Ekonomi & Bisnis Dosen Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, istilah globalisasi ekonomi telah menjadi topik hangat yang mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif, tidak terkecuali di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan antar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan antar perusahaan tidak hanya terjadi pada perusahaan sejenis di dalam negeri, tetapi juga pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) Persero, PT. RNI (Rajawali Nusantara Indonesia) Persero dan Perum BULOG periode

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci