Fitri Rezeki Amalia 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fitri Rezeki Amalia 1"

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS RASIO KEUANGAN SECARA CROSS SECTIONAL UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Fitri Rezeki Amalia 1 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dan perkembangan rasio keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Kalbe Farma Tbk dan PT Pyridam Farma Tbk periode berdasarkan atas penilaian aspek keuangan yang ditetapkan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: PT.Kalbe Farma Tbk (Perusahaan Swasta) yang paling baik kinerja keuangannya dibandingkan dengan PT.Indofarma (Persero) Tbk, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (Perusahaan BUMN) dan PT Pyridam Farma Tbk (Perusahaan Swasta) periode dengan bertumpu pada akumulasi bobot penilaian as\pek keuangan menurut Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep- 100/MBU/2002. Saran untuk PT.Indofarma (Persero) Tbk sebaiknya dapat lebih konsisten untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Selanjutnya PT.Kimia Farma (Persero) Tbk sebaiknya memperhatikan nilai inventory turn over, manajemen perlu menjaga keseimbangan persediaan dan perputaran barang. Dan PT. Pyridam Farma Tbk sebaiknya memperhatikan tingkat return on equity (ROE) dan return on Invesment (ROI) perusahaan sebaiknya meningkatkan kemampuan dalam mengelola aktiva. Kata kunci: Analisis Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan, Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002. Pendahuluan Dalam perkembangan industri yang semakin maju saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan cermat dan diperhitungkan dengan sebaik mungkin. Perusahaan harus mampu mengelola sumber daya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba kompetetif supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan. Faktor terpenting untuk dapat melihat perkembangan suatu perusahaan terletak dalam unsur keuangannya, karena dari unsur tersebut juga dapat mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh suatu 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. framaliarahman2@gmail.com

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: perusahaan sudah tepat atau belum. Pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan. Dengan semakin berkembangnya dunia kesehatan dan makin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, maka akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan dunia industri farmasi karena akan semakin meningkat kebutuhan obat, obat-obatan akan dibeli oleh masyarakat untuk pengobatan atau untuk menjaga kesehatannya. Perusahaan farmasi adalah suatu perusahaan yang berbisnis obat-obatan fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal kesehatan, yang memproduksi obat generik atau obat bermerek. Di Indonesia, ada beberapa perusahaan industri farmasi yang terbagi menjadi 2 kepemilikan yaitu perusahaan farmasi milik swasta dan perusahaan farmasi milik BUMN. Hasil penilaian kinerja keuangan badan usaha swasta tidak diatur secara baku dengan peraturan pemerintah dan biasanya penilaian kinerja keuangan badan usaha milik swasta umumnya hanya menggunakan rasio-rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio leverage sesuai dengan standar industri maupun standar umum rasio keuangan. Sedangkan penilain kinerja keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah di atur dalam keputusan menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Ada 11 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indenesia (BEI) dan konsisten menerbitkan laporan keuangan setiap tahunnya, akan tetapi hanya 4 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian karena akan ada 2 perusahaan yang mewakili perusahaan farmasi milik swasta PT. Kalbe Farma Tbk dan PT. Pyridam Farma Tbk dan perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN) yaitu PT. Indofarma (Persero) Tbk yang memiliki total aset terendah dan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk yang memiliki total aset tertinggi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Analisis Rasio Keuangan Secara Cross Sectional Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Perumusan dari penelitian ini adalah Bagaimana perkembangan rasio keuangan masing masing perusahan sub sektor farmasi periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2015? dan Manakah perusahaan yang memiliki kinerja keuangan lebih baik antara perusahaan farmasi BUMN yang diwakili oleh PT. Indofarma (Persero) Tbk dan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dengan perusahaan farmasi milik swasta yang diwakili oleh PT. Kalbe Farma dan PT. Pyridam Farma Tbk jika menggunakan rasio rasio keuangan sesuai dengan indikator dan bobot yang ada pada Kepmen BUMN Nomor: KEP- 100/MBU/2002? Tujuan dari penelitian ini untuk menilai perkembangan rasio keuangan masing masing perusahaan setiap tahunnya, dengan membandingkan kualitas 1030

3 Analisis rasio keuangan secara cross sectional (Fitri) rasio keuangan antara perusahaan farmasi BUMN yang diwakili oleh PT. Indofarma (Persero) Tbk dan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dengan perusahaan farmasi milik swasta yang diwakili oleh PT. Kalbe Farma dan PT. Pyridam Farma Tbk jika menggunakan rasio rasio keuangan sesuai yang ada pada Kepmen BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Dan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN yang diwakili oleh PT. Indofarma (Persero) Tbk dan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dengan perusahaan farmasi milik swasta yang diwakili oleh PT. Kalbe Farma dan PT. Pyridam Farma Tbk jika menggunakan rasio rasio keuangan sesuai dengan indikator dan bobot yang ada pada Kepmen BUMN Nomor: KEP- 100/MBU/2002. Kerangka Dasar Teori Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Analisis Laporan Keuangan Merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Analisis Rasio Keuangan Merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditunjukkan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dalam peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Analisis Cross Sectional Melakukan suatu analisis dengan melakukan perbandingan terhadap suatu hasil hitungan, terutama hitungan dalam bentuk rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lainya dalam ruang lingkup yang sejenis. Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. 1031

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan sesuai Kepmen BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 Menurut keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100/MBU/2002 Pasal 2, Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN berlaku bagi seluruh BUMN non jasa keuangan maupun BUMN jasa keuangan kecuali Persero Terbuka dan BUMN yang dibentuk dengan Undang-undang tersendiri. BUMN jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan dan jasa penjaminan dan BUMN non jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dibidang infrastruktur dan non infrastruktur seperti sektor industri dan perdagangan, Bidang industri farmasi, industri jasa konstruksi dan aneka industri lainya. Tingkat Kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja Perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi penilaian Aspek Keuangan, Aspek Operasional dan Aspek Administrasi. Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN yang bergerak dibidang non jasa keuangan dibedakan antara BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur dan BUMN yang bergerak dalam bidang non infrastruktur. Kinerja Keuangan Menurut Fahmi (2012:2) Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Metode Penelitian Jenis Penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Kasiram dalam Sujarweni (2015) mengatakan bahwa, Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. dan deskriptif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel lain. Alat Ukur Data Rasio Profitabilitas a. ROE ( Return On Equity ) ROE : Laba setelah Pajak x 100 % Modal Sendiri b. ROI ( Return On Invesment ) ROI : EBIT + Penyusutan x 100 % Capital Employed Rasio Likuiditas c. Cash Ratio Cash Ratio = Kas + Bank + Surat Berharga Jangka pendek x 100 % Current Liabilities 1032

5 Analisis rasio keuangan secara cross sectional (Fitri) d. Current Ratio Current ratio : Current Asset x 100 % Current Liabillities Rasio Aktivitas e. Collection Periods atau perputaran piutang CP = Total Piutang Usaha x 365 hari Total Pendapatan Usaha f. Inventory Turn Over atau perputaran persediaan PP = Total Persediaan x 365 Total Pendapatan Usaha g. Total Asset Turn Over atau perputaran total aset TATO = Total Pendapatan x 100 % Capital Employed Rasio Leverage h. Rasio Total Modal Sendiri terhadap total aset TMS terhadap TA : Total Modal Sendiri x 100% Total Asset Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data skunder dengan menggunakan metode penilaian kinerja keuangan berupa rasio keuangan yang telah ditetapkan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep- 100/MBU/2002, berikut dapat dilihat pada Tabel. Tabel Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan No Indikator Bobot Bobot Non Infrastruktur 1 Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 20 2 Imbalan Investasi (ROI) 15 3 Rasio kas 5 4 Rasio Lancar 5 5 Collection Periods 5 6 Perputaran Persediaan 5 7 Perputaran Total Aset 5 8 Rasio modal sendiri terhadap total aktiva 10 Total Bobot 70 Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100/MBU/2002 Standar pengukuran kinerja keuangan berdasarkan aspek keuangan dengan Total bobot : Nilai bobot maksimal perusahaan BUMN Infrastruktur (Infra) adalah 50 dan Nilai bobot maksimal perusahaan BUMN non Infrastruktur (Non infra) adalah

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Hasil Penelitian dan Pembahasan Rasio Profitabilitas a. ROE ( Return On Equity ) Perkembangan Rasio ROE perusahaan sampel tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan ROE Perusahaan Sampel Tahun No Nama Perusahaan ROE 1 PT.Indofarma (Persero) Tbk -9,18% 0,20% 1,10% 2 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 13,27% 13,05% 13,58% 3 PT. Kalbe Farma Tbk 23,18% 21,60% 19,23% 4 PT. Pyridam Farma Tbk 6,60% 2,74% 1,91% b. ROI ( Return On Invesment ) Perkembangan Rasio ROI perusahaan sampel tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan ROI Perusahaan Sampel Tahun No Nama Perusahaan ROI 1 PT.Indofarma (Persero) Tbk -10,66% 1,25% 2,39% 2 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 17,49% 17,42% 20,84% 3 PT. Kalbe Farma Tbk 30,26% 28,15% 24,76% 4 PT. Pyridam Farma Tbk 9,05% 4,33% 4,50% Rasio Likuiditas c. Cash Ratio Perkembangan Rasio Cash Ratio perusahaan sampel tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Cash Ratio Perusahaan Sampel Tahun No Nama Perusahaan Cash Ratio 1 PT.Indofarma (Persero) Tbk 91,28% 94,32% 90,68% 2 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 156,77% 66,31% 124,82% 3 PT. Kalbe Farma Tbk 168,28% 210,83% 65,67% 4 PT. Pyridam Farma Tbk 80,16% 95,46% 36,53% d. Current Ratio Perkembangan Rasio Current Ratio perusahaan sampel tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 1034

7 Analisis rasio keuangan secara cross sectional (Fitri) Perkembangan Current Ratio Perusahaan Sampel Tahun No Nama Perusahaan Current Ratio 1 PT.Indofarma (Persero) Tbk 126,52% 130,85% 126,15% 2 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 242,66% 129,40% 19,02% 3 PT. Kalbe Farma Tbk 283,92% 340,36% 100% 4 PT. Pyridam Farma Tbk 153,67% 162,67% 199,11% Rasio Aktivitas e. Collection Periods atau perputaran piutang Perkembangan Rasio Collection Periods perusahaan sampel tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Collection Periods Perusahaan Sampel Tahun Collection Periods No Nama Perusahaan 1 PT.Indofarma (Persero) Tbk 78 hari 55 hari 47 hari 2 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 47 hari 42 hari 41 hari 3 PT. Kalbe Farma Tbk 52 hari 52 hari 50 hari 4 PT. Pyridam Farma Tbk 57 hari 65 hari 51 hari f. Inventory Turn Over atau perputaran persediaan Perkembangan Rasio Inventory Turn Over perusahaan sampel tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Inventory Turn Over Perusahaan Sampel Tahun No Nama Perusahaan Inventory Turn Over 1 PT.Indofarma (Persero) Tbk 65 kali 57 kali 68 kali 2 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 54 kali 55 kali 56 kali 3 PT. Kalbe Farma Tbk 70 kali 65 kali 61 kali 4 PT. Pyridam Farma Tbk 68 kali 53 kali 61 kali g. Total Asset Turn Over atau perputaran total asset Perkembangan Rasio Total Asset Turn Over perusahaan sampel tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Total Asset Turn Over Perusahaan Sampel Tahun No Nama Perusahaan Total Asset Turn Over 1 PT.Indofarma (Persero) Tbk 226,39% 233,36% 273,64% 2 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 267,68% 249,62% 261,33% 3 PT. Kalbe Farma Tbk 188,26% 176,91% 163,53% 4 PT. Pyridam Farma Tbk 205,06% 228,94% 215,21% 1035

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Rasio Leverage h. Rasio Total Modal Sendiri terhadap total aset Perkembangan Rasio Total Modal Sendiri terhadap total aset perusahaan sampel tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Total Modal Sendiri terhadap total aset Rasio ROI Perusahaan Sampel Tahun No Nama Perusahaan Total Modal Sendiri terhadap total aset 1 PT.Indofarma (Persero) Tbk 45,63% 47,41% 38,64% 2 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 65,71% 61% 57,53% 3 PT. Kalbe Farma Tbk 75,12% 79,01% 78,09% 4 PT. Pyridam Farma Tbk 53,62% 56,26% 100,79% Penilaian Aspek Keuangan Berdasarkan SK Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 Periode Analisis Dan Pembahasan Kinerja Keuangan PT.Indofarma (Persero) Tbk ROE tahun 2013 sebesar -9,18%, tahun 2014 sebesar 0,2% dan tahun 2015 sebesar 1,1%. Penurunan nilai ROE pada tahun 2013 disebabkan adanya perubahan jumlah beban pokok penjualan yang meningkat tidak diimbangi dengan penjualan bersih yang menurun. Selain itu, penyebab PT.Indofarma menderita kerugian yaitu melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan harga bahan baku meningkat dan mengakibatkan pengeluaran yang lebih besar. ROI tahun 2013 sebesar -10,66%, tahun 2014 sebesar 1,25% dan tahun 2015 sebesar 2,39. Penurunan ROI pada tahun 2013, karena kerugian yang diderita PT.Indofarma pada tahun tersebut serta adanya kenaikan total aset secara signifikan yang menyebabkan kenaikan pada capital employed lebih tinggi daripada jumlah EBIT. 1036

9 Analisis rasio keuangan secara cross sectional (Fitri) Cash ratio/rasio kas tahun 2013 sebesar 91,25%, tahun 2014 sebesar 94,32% dan tahun 2015 sebesar 90,68%. Menururnya rasio kas pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 disebabkan oleh komponen aktiva lancar yang terdiri dari kas, bank dan surat berharga jangka pendek mengalami penurunanyang tidak sebanding dengan kenaikan kewajiban lancarnya. Current ratio/rasiolancar tahun 2013 sebesar 126,52%, tahun 2014 sebesar 130,85% dan tahun 2015 sebesar 126,15%. Perolehan rasio lancar PT.Indofarma pada tahun 2014 lebih besar dibandingkan tahun 2013 dan 2015 dikarenakan penurunan aktiva lancar sebanding dengan penurunan kewajiban lancarnya. Collection periods (CP) perputaran piutang tahun 2013 sebanyak 78 hari, tahun 2014 sebanyak 55 hari dan tahun 205 sebanyak 47 hari. Rasio perputaran piutang pada PT.Indofarma (Persero) Tbk pada tahun menunjukkan penurunan, penurunan perputaran piutang disebabkan total piutang usaha mengalami penurunan, sedangkan total pendapatan usaha mengalami kenaikan. perputaran persediaan PT.Indofarma tahun 2013 sebanyak 65 kali, tahun 2014 sebanyak 57 kali dan tahun 2015 sebanyak 68 kali. Tingkat perputaran persediaan yang semakin tinggi atau lama hari penyimpanan persediaan yang semakin rendah menunjukkan semakin efisienya kegiatan operasi perusahaan karena modal kerja yang tertanam dalam persediaan semakin sedikit. total aset turn over (TATO) tahun 2013 sebesar 226,39%, tahun 2014 sebesar 233,36% dan tahun 2015 sebesar 273,64%. TATO PT.Indofarma (Persero) Tbk periode mengalami kenaikan setiap tahunnya menunjukkan bahwa manajemen perusahaan sudah efisien dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan. rasio TMS terhadap TA tahun 2013 sebesar 45,63%, tahun 2014 sebesar 47,41% dan tahun 2015 sebesar 38,64%. Rasio TMS terhadap TA PT.Indofarma (Persero) Tbk mengalami penurunan pada tahun 2015, dengan semakin menurunnya rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih mengandalkan utang untuk membiayai operasinya. Kinerja Keuangan PT.Kimia Farma (Persero) Tbk ROE tahun 2013 sebesar 13,27%, tahun 2014 sebesar 13,05 dan tahun 2015 sebesar 13,58%. Penurunan nilai ROE pada tahun 2014 disebabkan adanya perubahan jumlah beban pokok penjualan yang meningkat tidak diimbangi dengan penjualan bersih yang menurun. ROI tahun 2013 sebesar -17,49%, tahun 2014 sebesar 17,42% dan tahun 2015 sebesar 20,84%. Penurunan ROI pada tahun 2014, karena adanya kenaikan total aset secara signifikan yang menyebabkan kenaikan pada capital employed lebih tinggi daripada jumlah EBIT. Cash ratio/rasio kas tahun 2013 sebesar 156,77%, tahun 2014 sebesar 66,31% dan tahun 2015 sebesar 124,82%. Menururnya rasio kas pada tahun 1037

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: dibandingkan dengan tahun 2013 disebabkan oleh komponen aktiva lancar yang terdiri dari kas, bank dan surat berharga jangka pendek mengalami penurunanyang tidak sebanding dengan kenaikan kewajiban lancarnya. Current ratio/rasio lancar tahun 2013 sebesar 242,66%, tahun 2014 sebesar 129,40% dan tahun 2015 sebesar 193,02%. Perolehan rasio lancar PT. Kimia Farma pada tahun 2013 lebih besar dibandingkan tahun 2014 dan 2015 dikarenakan penurunan aktiva lancar sebanding dengan penurunan kewajiban lancarnya. Collection periods (CP)/ perputaran piutang tahun 2013 sebanyak 47 hari, tahun 2014 sebanyak 42 hari dan tahun 205 sebanyak 41 hari. Rasio perputaran piutang pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk pada tahun menunjukkan penurunan, penurunan perputaran piutang disebabkan total piutang usaha mengalami penurunan, sedangkan total pendapatan usaha mengalami kenaikan. Perputaran persediaan PT.Indofarma tahun 2013 sebanyak 54 kali, tahun 2014 sebanyak 55 kali dan tahun 2015 sebanyak 56 kali. Skor nilai perputaran persediaan periode tahun adalah 5 dan telah mencapai bobot nilai maksimal. Total aset turn over (TATO) tahun 2013 sebesar 267,68%, tahun 2014 sebesar 249,62% dan tahun 2015 sebesar 261,33%. TATO PT Kimia Farma (Persero) Tbk periode mengalami fluktuasi setiap tahunnya menunjukkan bahwa manajemen perusahaan kurang efisien dan diharapkan mampu mempertahankan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Rasio TMS terhadap TA tahun 2013 sebesar 65,71%, tahun 2014 sebesar 61% dan tahun 2015 sebesar 57,53%. Rasio TMS terhadap TA PT. Kimia Farma (Persero) Tbk mengalami penurunan pada tahun 2015, dengan semakin menurunnya rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih mengandalkan utang untuk membiayai operasinya. Kinerja Keuangan PT.Kalbe Farma Tbk ROE tahun 2013 sebesar 23,18%, tahun 2014 sebesar 21,60 dan tahun 2015 sebesar 19,23%. Penurunan nilai ROE pada tahun disebabkan adanya perubahan jumlah beban pokok penjualan yang meningkat tidak diimbangi dengan penjualan bersih yang menurun. ROI tahun 2013 sebesar -30,26%, tahun 2014 sebesar 28,15% dan tahun 2015 sebesar 24,76%. Penurunan ROI pada tahun , karena adanya kenaikan total aset secara signifikan yang menyebabkan kenaikan pada capital employed lebih tinggi daripada jumlah EBIT. Cash ratio/rasio kas tahun 2013 sebesar 168,28%, tahun 2014 sebesar 210,83% dan tahun 2015 sebesar 65,67%. Menururnya rasio kas pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 disebabkan oleh komponen aktiva lancar yang terdiri dari kas, bank dan surat berharga jangka pendek mengalami penurunanyang tidak sebanding dengan kenaikan kewajiban lancarnya. 1038

11 Analisis rasio keuangan secara cross sectional (Fitri) Current ratio/rasio lancar tahun 2013 sebesar 283,92%, tahun 2014 sebesar 340,36% dan tahun 2015 sebesar 100%. Perolehan rasio lancar PT. Kalbe Farma Tbk pada tahun 2014 lebih besar dibandingkan tahun 2013 dan 2015 dikarenakan penurunan aktiva lancar sebanding dengan penurunan kewajiban lancarnya. Collection periods (CP)/ perputaran piutang tahun 2013 sebanyak 52 hari, tahun 2014 sebanyak 52 hari dan tahun 205 sebanyak 50 hari. Rasio perputaran piutang pada PT. Kalbe Farma Tbk pada tahun menunjukkan penurunan, penurunan perputaran piutang disebabkan total piutang usaha mengalami penurunan, sedangkan total pendapatan usaha mengalami kenaikan. Perputaran persediaan PT.Kalbe Farma Tbk tahun 2013 sebanyak 70 kali, tahun 2014 sebanyak 65 kali dan tahun 2015 sebanyak 61 kali. Skor nilai perputaran persediaan periode tahun adalah 5 dan telah mencapai bobot nilai maksimal. Total aset turn over (TATO) tahun 2013 sebesar 188,26%, tahun 2014 sebesar 176,91% dan tahun 2015 sebesar 163,53%. TATO PT. Kalbe Farma Tbk periode mengalami fluktuasi setiap tahunnya menunjukkan bahwa manajemen perusahaan kurang efisien dan diharapkan mampu mempertahankan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Rasio TMS terhadap TA tahun 2013 sebesar 75,12%, tahun 2014 sebesar 79,01% dan tahun 2015 sebesar 78,09%. Rasio TMS terhadap TA PT.Kalbe Farma Tbk mengalami penurunan pada tahun 2015, dengan semakin menurunnya rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih mengandalkan utang untuk membiayai operasinya. Kinerja Keuangan PT.Pyridam Farma Tbk ROE tahun 2013 sebesar 6,60%, tahun 2014 sebesar 2,74 dan tahun 2015 sebesar 1,91%. Penurunan nilai ROE pada tahun disebabkan adanya perubahan jumlah beban pokok penjualan yang meningkat tidak diimbangi dengan penjualan bersih yang menurun. ROI tahun 2013 sebesar -9,05%, tahun 2014 sebesar 4,33% dan tahun 2015 sebesar 4,50%. Penurunan ROI pada tahun , karena adanya kenaikan total aset secara signifikan yang menyebabkan kenaikan pada capital employed lebih tinggi daripada jumlah EBIT. Cash ratio/rasio kas tahun 2013 sebesar 80,16%, tahun 2014 sebesar 95,46% dan tahun 2015 sebesar 36,53%. Menururnya rasio kas pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 disebabkan oleh komponen aktiva lancar yang terdiri dari kas, bank dan surat berharga jangka pendek mengalami penurunanyang tidak sebanding dengan kenaikan kewajiban lancarnya. Current ratio/rasio lancar tahun 2013 sebesar 153,67%, tahun 2014 sebesar 162,67% dan tahun 2015 sebesar 199,11%. Perolehan rasio lancar PT. Kalbe Farma Tbk pada tahun mengalami peningkatan dikarenakan peningkatan aktiva lancar sebanding dengan peningkatan kewajiban lancarnya. 1039

12 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Collection periods (CP)/ perputaran piutang tahun 2013 sebanyak 57 hari, tahun 2014 sebanyak 65 hari dan tahun 205 sebanyak 51 hari. Rasio perputaran piutang pada PT.Pyridam Farma Tbk pada tahun 2015 mengalami penurunan, penurunan perputaran piutang disebabkan total piutang usaha mengalami penurunan, sedangkan total pendapatan usaha mengalami kenaikan. Perputaran persediaan PT.Pyridam Farma Tbk tahun 2013 sebanyak 68 kali, tahun 2014 sebanyak 53 kali dan tahun 2015 sebanyak 61 kali. Skor nilai perputaran persediaan periode tahun adalah 5 dan telah mencapai bobot nilai maksimal Total aset turn over (TATO) tahun 2013 sebesar 205,06%, tahun 2014 sebesar 228,94% dan tahun 2015 sebesar 215,21%. TATO PT. Kalbe Farma Tbk periode mengalami fluktuasi setiap tahunnya menunjukkan bahwa manajemen perusahaan kurang efisien dan diharapkan mampu mempertahankan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Rasio TMS terhadap TA tahun 2013 sebesar 53,62%, tahun 2014 sebesar 56,26% dan tahun 2015 sebesar 100,79%. Rasio TMS terhadap TA PT.Kalbe Farma Tbk mengalami peningkatan pada tahun , dengan semakin meningkatnya rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengandalkan utang untuk membiayai operasinya. Penutup Berdasarkan penelitian, Hasil analisis rasio keuangan PT.Indofarma (Persero) Tbk selama tahun 2013 sampai dengan 2015 menunjukkan hasil perhitungan cash ratio (rasio kas), current ratio (rasio lancar), inventory turnover (perputaran persediaan) dan rasio total modal sendiri terhadap total aset mengalami fluktuasi, rasio return on equity (ROE), return on investment (ROI) dan rasio total aset turn over mengalami peningkatan setiap tahunya sedangkan rasio collection periods mengalami penurunan setiap tahun. Hasil analisis rasio keuangan PT.Kimia Farma (Persero) Tbk selama tahun 2013 sampai dengan 2015 menunjukkan hasil perhitungan rasio return on equity (ROE), return on investment (ROI), cash ratio (rasio kas), current ratio (rasio lancar) dan rasio total asset turn over mengalami fluktuasi. Inventory turnover (perputaran persediaan) mengalami peningkatan setiap tahunya, sedangkan rasio collection periods dan rasio total modal sendiri terhadap total aset mengalami penurunan setiap tahun. Hasil analisis rasio keuangan PT.Kalbe Farma Tbk selama tahun 2013 sampai dengan 2015 menunjukkan hasil perhitungan cash ratio (rasio kas), current ratio (rasio lancar) dan rasio total modal sendiri terhadap total aset mengalami fluktuasi, sedangkan rasio return on equity (ROE), return on investment (ROI), rasio total aset turn over, collection periods, inventory turnover (perputaran persediaan) mengalami penurunan setiap tahun. Hasil analisis rasio keuangan PT.Pyridam Farma Tbk selama tahun 2013 sampai dengan 2015 menunjukkan hasil perhitungan cash ratio (rasio kas), 1040

13 Analisis rasio keuangan secara cross sectional (Fitri) collection periods, rasio total aset turn over dan inventory turnover (perputaran persediaan) mengalami fluktuasi. Rasio total modal sendiri terhadap total aset dan current ratio (rasio lancar) mengalami peningkatan setiap tahunya sedangkan rasio return on equity (ROE), return on investment (ROI) mengalami penurunan setiap tahun. Hasil analisis rasio keuangan menunjukkan perusahaan farmasi milik swasta yaitu PT.Kalbe Farma Tbk yang memiliki kinerja keuangan lebih baik dibandingkan dengan PT.Indofarma (Persero) Tbk, PT.Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT.Pyridam Farma Tbk. Bagi Perusahaan PT.Indofarma (Persero) Tbk sebaiknya memperhatikan nilai c ash ratio, current ratio, inventory turnover dan rasio total modal sendiri terhadap total aset yang fluktuatif agar dapat lebih konsisten untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Contohnya saja meningkatkan tingkat likuiditas perusahaan dengan mengurangi jumlah utang lancar bersamaan dengan mengurangi aktiva lancar. PT.Kimia Farma (Persero) Tbk sebaiknya memperhatikan nilai inventory turn over, manajemen perlu menjaga keseimbangan persediaan dan perputaran barang dengan memahami kondisi pasar saat ini dan yang akan datang karena jika perputaran persediaan terlallu tinggi maka jumlah barang yang tersimpan digudang akan kecil. PT. Pyridam Farma Tbk sebaiknya memperhatikan tingkat return on equity (ROE) dan return on Invesment (ROI) perusahaan, karena perusahaan memiliki kecenderungan yang menururn. Untuk meningkatkan ROE dan ROI, perusahaan sebaiknya meningkatkan kemampuan dalam mengelola aktiva, atau dengan meningktakan pendapatan usahanya dan mengefisienkan proses operasi perusahaan. Bagi peneliti Bagi peneliti selanjutnya, disarankan melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan subjek, periode, variabel dan lebih banyak objek agar dapat menambah wawasan dalam penelitian terkait analisis untuk menilai kinerja keuangan serta diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian-penelitian sebelumnya. Daftar Pustaka Sumber Buku: Alexandri, Moh Benny Manajemen Keuangan Bisnis Teori Dan Soal,Alfabeta, Bandung. Fahmi, Irham Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta, Bandung. Hanafi, M Mamduh dan Abdul Halim Analisis Laporan Keuangan, Unit Penerbit dan Percetakan Akademik Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. 1041

14 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Hery Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan, CAPS(Center of Academic Publishing Service), Yogyakarta. Jumingan Analisis Laporan Keuangan, Ctetakan Pertama, PT Bumi Aksara, Jakarta. Munawir, S Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta. Nayla, Akifa P Cara Praktis Menyusun Laporan Keuangan, Laksana,Yogyakarta. Sujarweni, V Wiratna Metode Penilaian Bisnis dan Ekonomi, Pustakabarupress, Yogyakarta. Sutrisno Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia,Yogyakarta. Syamsuddin, Lukman Manajemen Keuangan Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sumber Skripsi: Agustin, Erni Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan pada PT. Indofarma (Persero) Tbk (Berdasarkan Keputusan Mentri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002). Samarinda: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Mulawarman. Laila, Noor Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Pada PT Wijaya karya (Persero) Tbk Dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Samarinda: F akultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Mulawarman. Lastiani, Romanda Ria Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada CV. Pandu Palagan di Samarinda.Samarinda: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman. Siti, Nur Winda Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Rasio Keuangan Pada PT. JAMSOSTEK Cabang Samarinda. Samarinda: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman. Sumber Jurnal: Agustin, Erni Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan pada PT. Indofarma (Persero) Tbk (Berdasarkan Keputu san Mentri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002). Jurnal Administrasi Bisnis, (Online), (diakses 24 Juli 2016). Sumber Internet: Sindo News.com diakses 25 Oktober 2016, Kementrian BUMN diakses 8 Desember 2016, www://bumn.go.id Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman diakses 24 Juli 2016, Bursa Efek Indonesia diakses 24 Juli 2016,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002) ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 103-115 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO)

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ejournal Administrasi Bisnis, 07, 5 (): 97-93 ISSN 355-508, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 07 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 2012-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 577-588 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DARI ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP 100/MBU/02 (Studi Kasus pada PT ADHI KARYA (Persero) Tbk. Periode ) Wicak Lingga Bahara Muhammad

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. LAPORAN KEUANGAN Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan haruslah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (Studi Kasus Pada Pt. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Yang Terdaftar Di Bei 2012-2015) Fandi Wijaya Raden Rustam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa : BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut dijelaskan beberapa definisi laporan keuangan dari beberapa ahli. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perusahaan penerbangan banyak diminati oleh banyak orang untuk berpergian karena pelayanan yang diberikan dan waktu yang relatif singkat dalam melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG Oleh: *Munawar Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan rasio keuangan sebagai salah satu

Lebih terperinci

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%)

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%) L1 Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROE (%) Skor 15 < ROE 2 13 < ROE < 15 18 11 < ROE < 13 16 9 < ROE < 11 14 7,9 < ROE < 9 12 6,6 < ROE < 7,9

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan LAMPIRAN 81 Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan susunan kepala cabang, supervisor dan karyawan PT Indonesia Trading Company cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling menarik di dunia, karena capaian ekonominya dengan tingkat GDP (PPP) sebesar satu triliun

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis Common size statement Hasil analisis Common

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu studi kasus pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta berdasarkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah suatu proses akhiran dari suatu kegiatan yang sebelumnya atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Ogi Widana Rosidin (ojhi_dana@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

oleh: Irfa Ummul Chasanah

oleh: Irfa Ummul Chasanah ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN TREND UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PERIODE 2007-2013 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dengan fokus melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 (empat)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Pada umumnya kinerja merupakan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang telah digunakan dalam mendayagunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian selalu mengalami perubahan dan persaingan bisnis semakin tajam dalam dunia usaha, sehingga menuntut para pelaku ekonomi untuk menerapkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman. ejournal Administrasi Bisnis, 2017, (2): 6-0 ISSN 2-08, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN RENTABILITAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan laba perusahaan. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE 2010-2012 Fitriani Rahma Praja Budiono Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT In this research

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan sejenis akan semakin ketat. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya perusahaan di dunia yang sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan semakin ketat. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Brigham (2010:84) Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal perusahaan didirikan, para pimpinan perusahaan sudah menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan ini disusun, baik tujuan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) Persero, PT. RNI (Rajawali Nusantara Indonesia) Persero dan Perum BULOG periode

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Lung Noverian Email: lung.noverian@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif komparatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan suatu data, yaitu

Lebih terperinci

Abstract. Analisis Kinerja Keuangan PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Grace Persulessy. Key Words : ISSN

Abstract. Analisis Kinerja Keuangan PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Grace Persulessy. Key Words : ISSN ISSN 2302-5298 Lingkup Artikel Yang Dimuat Dalam Jurnal Ini Adalah Kajian Empiris dan Konseptual Kontemporer Pada Bidang Ekonomi, Bisnis & Akuntansi Analisis Kinerja Keuangan PT. PLN (Persero) Wilayah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu pembahasan singkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. luar yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada suatu waktu (periode tertentu) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan satu unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan ataupun organisasi pasti menginginkan tujuannya tercapai secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi ini, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar saling bersaing dengan tujuan untuk mempertahankan dan memajukan kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap BAB IV ANALISIS DATA A. Pengukuran Kinerja PT Nindya Karya (Persero) Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap sebagai fokus utama pengendalian manajemen tradisional,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN )

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN ) JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN 2011 2015) Oleh : SHINTA MEINA TASARI NPM: 12.1.02.01.0007 Dibimbing

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja adalah aktivitas yang berkaitan dengan unsur yang terlibat dalam suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PT. PEGADAIAN (PERSERO) BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO: KEP-100/MBU/2002

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PT. PEGADAIAN (PERSERO) BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO: KEP-100/MBU/2002 E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.1, 2016: 236-259 ISSN: 2302-8912 PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PT. PEGADAIAN (PERSERO) BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO: KEP-100/MBU/2002 Putu Cahya Baskara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 519-530 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015

: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015 ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN FARMASI PT. KALBE FARMA TBK, PT KIMIA FARMA TBK DAN PT. MERCK TBK. Nama : Ahmad Zaky Mubarok NPM : 20212494 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan antar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan antar perusahaan tidak hanya terjadi pada perusahaan sejenis di dalam negeri, tetapi juga pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012)

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penilaian Kinerja Keuangan 2.1.1 Penilaian kinerja keuangan Mulyadi (2007) mengatakan bahwa kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) SKRIPSI. Derajat Sarjana Ekonomi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) SKRIPSI. Derajat Sarjana Ekonomi ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Oleh: Muhammad Jefry Rianto 201210160311480 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Mendapatkan laba yang maksimal, pertumbuhan usaha dan kelangsungan hidup usaha merupakan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa laporan keuangan BUMN yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2012. Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Bank Dunia menilai bahwa para birokrat (pemerintah) tidak mampu mengelola bisnis dengan baik, hal tersebut disebabkan bukan karena tidak memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT 1 PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT Hafsah Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3 Telp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan untuk lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang telah go public pasti memiliki informasi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang telah go public pasti memiliki informasi yang dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang telah go public pasti memiliki informasi yang dibutuhkan pihak internal maupun eksternal perusahaan. Informasi tersebut mencakup laporan perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Pengujian Aspek Keuangan Pada PT. Kereta Api (Persero) DAOP 4 Semarang pada tahun 2011-2012 menurut Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002 Dwi Ningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Analisis laporan keuangan pada perusahaan PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Schering-Plough Indonesia Tbk, telah dilaksanakan secara efektif. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE SKRIPSI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016 SKRIPSI Disusun Oleh: YUNIK APRILIA INDRIANTI NIM. 13 651 049 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari analisis laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan kinerja tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perekonomian global, regional dan nasional membuat banyak perusahaan melakukan ekspansi usaha agar tetap bertahan dan dapat bersaing. Akan

Lebih terperinci