ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA DAN PARTISIPASI KERJA BURUH TANI LOKAL PADA AGROWISATA STROBERI DI KECAMATAN TAWANGMANGU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA DAN PARTISIPASI KERJA BURUH TANI LOKAL PADA AGROWISATA STROBERI DI KECAMATAN TAWANGMANGU"

Transkripsi

1 ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA DAN PARTISIPASI KERJA BURUH TANI LOKAL PADA AGROWISATA STROBERI DI KECAMATAN TAWANGMANGU Annisa Putri Lintang, Sri Marwanti, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) annisaputrilintang@gmail.com. Telp Abstract : This research aims to determine the magnitude of the outpouring of local hodge working time, the factors that affect the working time outpouring of local hodge, and labor participation rate of local hodge to work at strawberries agrotourism in District of Tawangmangu. The basic method of this research is descriptive analytical with techniques census. Location of the research are in the Kalisoro Village District of Tawangmangu. The data used are primary and secondary data. Methods of data analysis using multiple linear regression analysis. The results of this research showed that the average size of the outpouring of core local hodge working time clock is hours/growing season, non core local hodge working time hours/growing season. Regression analysis showed that the number of dependents, income from agrotourism, length of education, age, and gender jointly significantly affect the outpouring of local hodge working time. Individual income from ecotourism, age, and sex significantly affect the outpouring of local hodge working time. Work participation rate of local hodge to work on strawberries agrotourism at 8.87% where the rate is very low. Keyword : Outpouring of Time, Strawberries Agrotourism, Hodge Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya curahan waktu kerja buruh tani lokal, faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja buruh tani lokal, dan tingkat partisipasi kerja buruh tani lokal untuk bekerja pada agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analistis dengan teknik sensus. Lokasi penelitian berada di Desa/Kelurahan Kalisoro Kecamatan Tawangmangu. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ratarata besarnya curahan waktu kerja buruh tani lokal inti adalah 982,50 jam/mt sedangkan buruh tani lokal non inti adalah 205,23 jam/mt. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga, pendapatan dari agrowisata, lama pendidikan, umur, dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja buruh tani lokal. Secara individual pendapatan dari agrowisata, umur, dan jenis kelamin yang berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja buruh tani lokal. Tingkat partisipasi kerja buruh tani lokal untuk bekerja pada agrowisata stroberi sebesar 8,87% dimana angka ini dikriteriakan sangat rendah. Kata Kunci : Curahan Waktu, Agrowisata Stroberi, Buruh Tani

2 PENDAHULUAN Sektor pertanian memiliki arti penting di dalam suatu negara sehingga sektor ini menjadi sektor andalan bagi tiap-tiap negara. Kontribusi sektor pertanian bagi negara antara lain sebagai penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, dan penghasil bahan makanan serta kebutuhan pokok. Besarnya kontribusi dari sektor pertanian menuntut adanya pengembangan lebih lanjut melalui suatu pembangunan pertanian. Salah satu sektor pertanian yang menarik untuk dibangun dan dikembangkan adalah agrowisata, dimana agrowisata ini termasuk ke dalam sektor pertanian tersier. Indonesia sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah, pengembangan agrowisata seharusnya memegang peranan penting di masa depan. Melalui perencanaan dan pengembangan yang tepat, agrowisata dapat menjadi salah satu sektor penting dalam ekonomi daerah. Pengembangan pariwisata khususnya agrowisata memerlukan kreativitas dan inovasi, kerjasama, dan koordinasi serta promosi dan pemasaran yang baik. Pengembangan agrowisata berbasis kawasan berarti juga adanya keterlibatan unsur-unsur wilayah dan masyarakat secara intensif. Agrowisata, menurut Moh. Reza T. dan Lisdiana F. (1996), adalah objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata atau agrotourism dapat diartikan juga sebagai pengembangan industri wisata alam yang bertumpu pada pembudidayaan kekayaan alam. Industri ini mengandalkan pada kemampuan budidaya baik pertanian, peternakan, perikanan, atau pun kehutanan. Kecamatan Tawangmangu memiliki potensi pertanian sangat baik, terutama untuk produksi tanaman pangan dan hortikultura (sayur-sayuran dan buah-buahan). Tidak stabilnya harga komoditas sayur mayur dewasa ini mendorong sejumlah petani di sentra pertanian Tawangmangu beralih mengembangkan budidaya stroberi karena harga jual buah stroberi lebih stabil dan nilai jualnya lebih tinggi. Varietas stroberi yang paling cocok ditanam di daerah Tawangmangu adalah varietas Tristar, Bali Keriting, Holand, Selva dan Anastasia (Ariani, 2006). Agrowisata stroberi yang dikelola dan dikemas secara baik berupa paketpaket wisata, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas. Selain berperan dalam peningkatan pendapatan bagi daerah dan masyarakat, agrowisata stroberi dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal setempat. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi dari berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga, maupun penduduk lokal setempat sebagai tenaga kerja untuk dapat membangun dan memajukan agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya curahan waktu kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja, dan besarnya partisipasi kerja buruh tani lokal untuk bekerja pada agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu. METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Deskriptif analitis merupakan metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual kemudian data yang dikumpulkan mula-mula disusun,

3 dijelaskan, dan kemudian dianalisis (Surakhmad, 2001). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi identitas buruh tani, curahan waktu kerja, dan pendapatan dari agrowisata stroberi. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu Kecamatan Tawangmangu, Balai Penyuluhan Pertanian, dan Kelurahan Kalisoro yang meliputi data monografi, kependudukan, dan Tawangmangu dalam angka. Penentuan lokasi penelitian secara sengaja yaitu Desa/Kelurahan Kalisoro Kecamatan Tawangmangu karena wilayah ini merupakan salah satu kawasan wisata serta menjadi sentra stroberi yang sekaligus memiliki potensi pertanian sangat baik, terutama untuk produksi tanaman hortikultura (Zainuri, et al., 2012). Penelitian ini menggunakan metode penentuan responden dengan teknik sensus yaitu mengambil seluruh responden dalam suatu populasi untuk dijadikan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah buruh tani lokal Desa/Kelurahan Kalisoro yang bekerja pada agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu. Jumlah responden sebanyak 15 buruh tani lokal yang dibagi menjadi dua yaitu inti (4 orang) dan non inti (11 orang). Buruh tani lokal inti merupakan buruh tani lokal yang memiliki lama kerja selama 6 bulan dalam satu kali musim tanam stroberi pada agrowisata. Buruh tani lokal non inti merupakan buruh tani lokal yang memiliki lama kerja selama 4 bulan dalam satu kali musim tanam stroberi. Untuk mengetahui besarnya curahan waktu kerja buruh tani lokal dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner. Curahan waktu kerja buruh tani lokal dapat diketahui dengan melihat waktu kerja buruh tani lokal pada agrowisata stroberi dalam satu kali musim tanam yang dinyatakan dalam jam/mt dan menggunakan data primer yang ditabulasikan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja menggunakan model regresi linear berganda dengan bentuk persamaan sebagai berikut: Y = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 D 5 + e...(1) Y adalah curahan waktu kerja buruh tani lokal, b 0 adalah konstanta, b 1 -b 5 adalah koefisien regresi, X 1 adalah jumlah tanggungan keluarga (jiwa), X 2 adalah pendapatan dari agrowisata (ribu rupiah/mt), X 3 adalah lama pendidikan (tahun), X 4 adalah umur (tahun), dan D 5 adalah variabel dummy (jenis kelamin) 0 jika wanita, 1 jika pria. Adapun uji terhadap asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Selain itu, perlu dilakukan pengujian statistik yang meliputi Uji Koefisien Determinasi (R 2 ), Uji F dan Uji t. Untuk menghitung besarnya tingkat partisipasi kerja buruh tani lokal yang bekerja pada agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu digunakan rumus: TPK = B X 100% (2) B TPK adalah tingkat partisipasi kerja buruh tani lokal, BT a adalah buruh tani lokal yang bekerja pada agrowisata stroberi (jiwa), dan BT t adalah buruh tani total yang ada di Desa/Kelurahan Kalisoro (jiwa).

4 HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas buruh tani lokal responden merupakan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar belakang responden yang berkaitan dan Karakteristik Responden sekaligus berpengaruh terhadap kegiatannya dalam budidaya stroberi pada agrowisata. Tabel 1. Karakteristik Buruh Tani Lokal pada Agrowisata Stroberi di Kecamatan Tawangmangu No Karakteristik Responden Jumlah Responden (jiwa) 1 Umur (tahun) a b c Lama pendidikan (tahun) a. tidak bersekolah b. 1 6 (SD) c. 7 9 (SMP) d (SMA) 3 Jumlah anggota keluarga (jiwa) a. 2 b. 3 4 c. 5 4 Jumlah anggota keluarga yang bekerja (jiwa) a. 2 b Jumlah tanggungan keluarga (jiwa) a. 2 b. 3 4 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa umur responden buruh tani lokal secara keseluruhan dikategorikan sebagai umur produktif menurut BPS. Mayoritas lama pendidikan buruh tani lokal adalah 9 tahun atau setara dengan SMP. Mayoritas jumlah anggota keluarga dari buruh tani lokal diantara 3-4 jiwa. Mayoritas jumlah anggota keluarga buruh tani lokal yang bekerja adalah kurang dari atau sama dengan 2 jiwa. Mayoritas jumlah tanggungan keluarga dari buruh tani lokal adalah Persentase (%) 53,33 33,33 13,34 6,67 40,00 46,66 6,67 6,67 86,66 6,67 66,67 33,33 93,33 6,67 kurang dari atau sama dengan 2. Keseluruhan buruh tani lokal sebagai responden bertempat tinggal di Desa/Kelurahan Kalisoro Kecamatan Tawangmangu. Curahan Waktu Kerja Buruh Tani Buruh tani lokal yang bekerja pada agrowisata stroberi dibagi menjadi dua bagian yaitu buruh tani inti dan non inti. Buruh tani ini memiliki jam kerja per hari yang sama yaitu 7,5 jam mulai dari pukul sampai WIB.

5 Tabel 2. Curahan Waktu Kerja (CWK) Buruh Tani Lokal Inti pada Agrowisata Stroberi di Kecamatan Tawangmangu No Nama Responden Pembibitan Tanam Pemeliharaan Panen Jumlah CWK 1 Ibu Diyem 22,50 22,50 750,00 0,00 795,00 2 Ibu Ari 22,50 22,50 750,00 0,00 795,00 3 Ibu Dimpil 22,50 22,50 750,00 375, ,00 4 Ibu Yanti 22,50 22,50 750,00 375, ,00 Jumlah 90,00 90, ,00 750, ,00 Rata-rata 22,50 22,50 750,00 187,50 982,50 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata curahan waktu kerja dari buruh tani lokal inti yang bekerja pada agrowisata stroberi adalah 982,50 jam/mt dengan lama kerja selama 6 bulan. Dengan rata-rata curahan waktu tertinggi sebanyak 750,00 jam/mt pada kegiatan pemeliharaan dan waktu terendah untuk kegiatan pembibitan dan penanaman yaitu 22,50 jam/mt. Jika dilihat dari tabel, terdapat 2 buruh tani lokal inti yang memiliki curahan waktu kerja sebanyak 0,00 jam pada kegiatan panen. Hal ini bukan berarti buruh tani tersebut tidak bekerja tetapi menunjukkan bahwa buruh tani tersebut memiliki kegiatan kerja lain di luar panen yaitu kegiatan pemeliharaan. Dari angka rata-rata curahan waktu kerja buruh tani lokal inti sebesar 982,50 menunjukkan bahwa buruh tani tersebut dikatakan bekerja penuh karena dalam 6 bulan (24 minggu) tersebut telah bekerja lebih dari 840 jam (35 jam/minggu x 24 minggu) menurut standar BPS dan lebih dari 960 jam (40 jam/minggu x 24 minggu) menurut standar Undangundang tentang ketenagakerjaan (UUK). Buruh tani lokal inti bekerja selama 6 bulan dari bulan Maret hingga Agustus. Pembibitan dan penanaman dilakukan pada bulan Maret. Pemeliharaan mulai dilakukan pada akhir bulan April. Tanaman stroberi mulai berbuah pada akhir bulan Mei dan panen raya berlangsung pada bulan Juli hingga Agustus. Hal yang membedakan diantara keduanya adalah lama kerja per musim tanam, dimana buruh tani inti bekerja selama 6 bulan penuh sedangkan buruh tani non inti bekerja selama 4 bulan saja.

6 Tabel 3. Curahan Waktu Kerja (CWK) Buruh Tani Lokal non Inti pada Agrowisata Stroberi di Kecamatan Tawangmangu No Nama Responden Penyiapan Lahan Pemeliharaan Pengairan Panen Jumlah CWK 1 Ibu Dekik 0,00 360,00 0,00 0,00 360,00 2 Ibu Yamtini 0,00 180,00 0,00 0,00 180,00 3 Ibu Enti 0,00 270,00 0,00 0,00 270,00 4 Ibu Warsi 0,00 225,00 0,00 0,00 225,00 5 Ibu Suparni 0,00 135,00 0,00 0,00 135,00 6 Ibu Triyanti 0,00 135,00 0,00 0,00 135,00 7 Ibu Suyani 0,00 135,00 0,00 0,00 135,00 8 Ibu Sri D. 0,00 135,00 0,00 0,00 135,00 9 Bapak Kemis 105,00 0,00 22,50 0,00 127, Bapak Darso 105,00 0,00 22,50 180,00 307,50 Bapak Kromo 105,00 0,00 22,50 120,00 247,50 Jumlah 315, ,00 67,50 300, ,50 Rata-rata 28,64 143,18 6,14 27,27 205,23 Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa dalam satu kali musim tanam stroberi selama 4 bulan, buruh tani lokal non inti memiliki rata-rata curahan waktu kerja sebanyak 205,23 jam/mt. Rata-rata curahan waktu kerja sebesar 205,23 jam/mt menunjukkan bahwa buruh tani lokal non inti dalam bekerja pada agrowisata dikriteriakan setengah penganggur kentara, karena bekerjanya kurang dari 560 jam (35 jam/minggu x 16 minggu) selama 4 bulan menurut BPS dan kurang dari 640 jam (40 jam/minggu x 16 minggu) selama 4 bulan menurut UUK. Rata-rata curahan waktu kerja tertinggi digunakan untuk kegiatan pemeliharaan yaitu 143,18 jam/mt dan rata-rata curahan waktu kerja terendah pada kegiatan pengairan yaitu 6,14 jam/mt. Buruh tani wanita non inti rata-rata berperan pada kegiatan kegiatan pemeliharaan sedangkan buruh tani pria berperan dalam penyiapan lahan, pengairan, dan panen. Adanya pembagian buruh tani lokal antara inti dengan non inti, menyebabkan perbedaan lama waktu kerja yang relatif besar. Hal ini menyebabkan buruh tani lokal non inti masuk ke dalam kriteria setengah penganggur kentara. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa peran agrowisata stroberi dalam memberikan kesempatan kerja bagi buruh tani lokal non inti dinilai rendah. Namun melihat potensi dan prospek dari agrowisata itu sendiri menjadi pertimbangan untuk tetap mempertahankan adanya keberlanjutan agrowisata mengingat agrowisata ini menjadi salah satu sumber pendapatan bagi buruh tani lokal.

7 Tabel 4. Pendapatan Buruh Tani Lokal pada Agrowisata Stroberi di Kecamatan Tawangmangu No Nama Responden Jumlah Hari Kerja (Hari/MT) Upah (Rp/Hari) Pendapatan dari Agrowisata (Rp/MT) 1 Ibu Dekik Ibu Yamtini Ibu Enti Ibu Warsi Ibu Suparni Ibu Triyanti Ibu Suyani Ibu Sri D Ibu Diyem Ibu Ari Ibu Dimpil Ibu Yanti Bapak Kemis Bapak Darso Bapak Kromo Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa pendapatan tertinggi buruh tani lokal dari agrowisata stroberi adalah sebesar Rp /MT sebanyak 2 orang buruh tani. Pendapatan terendah sebesar Rp /MT sebanyak 4 orang buruh tani. Pendapatan buruh tani ditentukan oleh banyaknya hari kerja dalam satu kali musim tanam. Pada umumnya pendapatan buruh tani lokal inti lebih besar dibandingkan dengan pendapatan dari buruh tani non inti karena pendapatan berbanding lurus dengan banyaknya hari kerja atau banyaknya waktu yang dicurahkan untuk bekerja. Semakin tinggi pendapatan maka menunjukkan bahwa buruh tani tersebut mencurahkan waktu lebih banyak untuk bekerja pada agrowisata. Pendapatan mempengaruhi curahan waktu kerja seseorang karena pendapatan merupakan hal penting kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga dari buruh tani lokal. Alokasi Waktu Buruh Tani Lokal Menurut Simanjuntak (1998), waktu yang tersedia per hari bagi tiaptiap orang sudah tetap yaitu 24 jam. Dari jumlah waktu tersebut seseorang yang bersangkutan harus menyediakan waktu untuk keperluan tidur, makan, mandi, dan lain-lain yang bersifat personal. Sisanya dipakai untuk bekerja dan untuk waktu senggang. Pada dasarnya setiap penambahan barang konsumsi (melalui penambahan waktu kerja) berarti juga mengurangi waktu senggang. Tabel 5. Alokasi Waktu Buruh Tani Lokal untuk Kegiatan Ekonomi dan non Ekonomi No Kegiatan Rata-rata Alokasi Waktu Persentase (jam/bulan) 1 Kegiatan Ekonomi 361,62 50,23 2 Kegiatan Non Ekonomi 358,38 49,77 a. Rumah Tangga 106,33 14,77 b. Pribadi 242,38 33,66 c. Sosial Kemasyarakatan 9,67 1,34 Jumlah 720,00 100,00

8 Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa rata-rata waktu buruh tani lokal lebih banyak dialokasikan untuk kegiatan ekonomi yaitu sebesar 361,62 jam/bulan atau 50,23%. Sisanya untuk kegiatan non ekonomi yang meliputi kegiatan rumah tangga, pribadi, dan sosial kemasyarakatan dengan total waktu 358,38 jam/bulan atau 49,77%. Selisih waktu utuk kegiatan ekonomi dan non ekonomi dari buruh tani lokal hanya sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa buruh tani lokal dalam mengalokasikan waktunya dikatakan cukup seimbang, baik untuk kegiatan ekonomi dan non ekonomi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Kerja Buruh Tani Lokal Analisis regresi merupakan salah satu metode analisis data yang dapat Tabel 6. Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Model R Square Adjusted R Square digunakan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap curahan waktu kerja buruh tani lokal untuk bekerja pada agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu. Variabel terikat yang digunakan berupa curahan waktu kerja buruh tani lokal (Y). Variabel bebasnya meliputi jumlah tanggungan keluarga (X1), pendapatan dari agrowisata (X2), lama pendidikan (X3), umur (X4), dan variabel dummy yaitu jenis kelamin (D5) dimana pria dimisalkan bernilai 1, wanita bernilai 0. Berikut analisis fungsi regresi curahan waktu kerja buruh tani lokal untuk bekerja pada agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu dengan menggunakan alat bantu SHAZAM versi 9.0. Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Uji koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel bebas dapat berpengaruh terhadap curahan waktu kerja buruh tani lokal. Nilai R 2 dalam analisis ini adalah sebesar 0,9959 atau 99,59% berarti variasi variabel jumlah tanggungan keluarga, pendapatan dari Tabel 7. Hasil Analisis Uji F agrowisata, lama pendidikan, umur, dan jenis kelamin dapat menjelaskan variasi variabel curahan waktu kerja buruh tani lokal pada agrowisata stroberi sedangkan sisanya 0,41% dijelaskan oleh variabel lain di luar model seperti pengalaman kerja, struktur sosial, jenis pekerja, asset, dan lain-lain. Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression a Error Total Keterangan: a ) berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99% Dari hasil uji F pada Tabel 7 didapatkan nilai F hitung sebesar 439,477 pada tingkat signifikansi α = 1% (α = 0,01). Nilai signifikansi dari uji F sebesar 0,000 < 0,01 (α = 0,01). Dengan demikian Ho ditolak dan Hα

9 diterima, artinya bahwa variabel jumlah tanggungan keluarga (X1), pendapatan dari agrowisata (X2), lama pendidikan (X3), umur (X4), dan jenis kelamin (D5) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel curahan waktu kerja (Y) buruh tani lokal untuk bekerja pada agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu. Tindakan Perbaikan Koefisien-koefisien regresi bersifat tidak bias dengan metode OLS apabila asumsi persamaan regresi linier Tabel 8. Hasil Analisis Uji Multikolinearitas Curahan Waktu Kerja (Jam/MT) Jumlah Tanggungan Keluarga (jiwa) Pendapatan dari Agrowisata (Ribu Rp/MT) klasik dapat dipenuhi. Adapun uji penyimpangan terhadap asumsi klasik meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Menurut Gujarati (1995), untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat digunakan matriks korelasi yaitu hubungan dari berbagai variabel yang dipakai dalam model regresi. Jika koefisien korelasi > 0,8 maka pengaruh masing-masing variabel sangat besar sehingga terjadi multikolinearitas. Lama Pendidikan (Tahun) Umur (Tahun) Jenis Kelamin Curahan Waktu Kerja (Jam/MT) Jumlah Tanggungan Keluarga (jiwa) Pendapatan dari Agrowisata (Ribu Rp/MT) Lama Pendidikan (Tahun) Umur (Tahun) Jenis Kelamin Sumber: Hasil Analisis Regresi Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai dari korelasi antara variabel-variabel bebas secara keseluruhan kurang dari 0,8. Nilai korelasi paling besar yaitu 0,57478 yang ditunjukkan pada variabel lama pendidikan dengan variabel umur. Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan tidak terjadi multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menunjukkan bahwa kesalahan pengganggu yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah tidak seragam. Model regresi yang baik memiliki kesalahan pengganggu yang identik dan konstan (homoskedastisitas). Dalam kenyataan, asumsi varian konstan dari faktor-faktor gangguan mungkin tidak bisa dipenuhi. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor yang menjadi penyebab gangguan yang dimasukkan ke dalam model dan kesalahan karena mengabaikan variabel-variabel tertentu sehingga mengakibatkan nilai kesalahan pengganggu menjadi bervariasi secara sistematis dengan variabel bebas (Sumodiningrat, 2007). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model mengindikasikan terdapat penyakit heteroskedastisitas. Hal ini dapat dikatakan atas dasar apriori bahwa asumsi homoskedastisitas seringkali dilanggar dan penyakit heteroskedastisitas seringkali terjadi terlebih pada data cross section. Model

10 juga memiliki nilai koefisien determinasi yang sangat tinggi tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. Uji autokorelasi dapat dideteksi dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW) Statistic. Model tidak terkena penyimpangan autokorelasi jika 1,65 < DW < 2,35 (Sulaiman, 2004). Berdasarkan model diperoleh nilai DW sebesar 2,2596 artinya 1,65 < 2,2596 < 2,35 sehingga model dapat dikatakan tidak terkena penyimpangan autokorelasi. Model yang digunakan mengindikasikan terdapat penyakit heteroskedastisitas. Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan perbaikan agar diperoleh model regresi yang baik dalam penelitian ini. Model stdlin (standart linear) dapat memperbaiki model OLS. Selanjutnya model tersebut dipergunakan untuk menjelaskan model regresi. Tabel 9. Hasil Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Kerja Buruh Tani Lokal pada Agrowisata Stroberi di Kecamatan Tawangmangu Model Variabel OLS Stdlin Koef. Reg. t-hit Sign. Koef. Reg. t-hit Sign. Jumlah tanggungan keluarga ns ns Pendapatan dari agrowisata *** *** Lama pendidikan ns ns Umur ns *** Jenis kelamin *** *** Konstanta Keterangan: *** : berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99% Ns : tidak signifikan t-tabel : 2,821 (α = 1%) Dari hasil analisis uji t pada Tabel 16 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 43, ,019 X 1 + 0,377 X 2 0,607 X 3 1,039 X 4 181,03 D 5...(3) Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil bahwa variabel pendapatan dari agrowisata (X2), umur (X4), dan jenis kelamin (D5) secara individu berpengaruh nyata terhadap variabel curahan waktu kerja buruh tani lokal (Y) karena nilai signifikansinya kurang dari α = 0,01 (< α = 1%). Variabel jumlah tanggungan keluarga (X1) dan lama pendidikan (X3) secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap variabel curahan waktu kerja buruh tani lokal (Y) karena nilai signifikansinya lebih dari α = 0,01 (> α = 1%). Tingkat Partisipasi Kerja Buruh Tani Lokal TPK = B B X 100%.(4) TPK = X 100% = 8,87% = 9% (hasil pembulatan) Berdasarkan hasil perhitungan dari Tingkat Partisipasi Kerja (TPK) buruh tani lokal sebesar 9% menunjukkan bahwa dari 100 orang buruh tani di Desa/Kelurahan Kalisoro terdapat 9 buruh tani lokal yang bekerja pada agrowisata stroberi. Nilai ini dikategorikan sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: agrowisata stroberi hanya terdapat pada satu desa di Kecamatan Tawangmangu, terbatasnya jumlah pemilik usaha agrowisata, terbatasnya

11 modal, berakhirnya koperasi dan kelompok tani stroberi, keadaan alam dan iklim yang kurang mendukung, rendahnya upah, pekerjaan yang terbatas, dan adanya kesempatan kerja di tempat lain (BPTO). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Curahan Waktu Kerja dan Partisipasi Kerja Buruh Tani Lokal pada Agrowisata Stroberi, dapat diambil kesimpulan bahwa curahan waktu kerja rata-rata buruh tani lokal inti adalah 982,50 jam/mt sedangkan curahan waktu kerja rata-rata buruh tani lokal non inti adalah 205,23 jam/mt. Faktorfaktor yang secara individu signifikan dan berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja buruh tani lokal adalah pendapatan dari agrowisata, umur, dan jenis kelamin. Faktor-faktor yang secara individu tidak signifikan dan tidak berpengaruh nyata terhadap waktu kerja buruh tani lokal untuk bekerja pada agrowisata stroberi di Kecamatan Tawangmangu adalah jumlah tanggungan keluarga dan lama pendidikan. Tingkat Partisipasi Kerja (TPK) buruh tani lokal pada agrowisata stroberi dengan buruh tani di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu sebesar 8,87% dimana angka ini tergolong sangat rendah. Saran yang dapat diberikan yaitu Sebaiknya pelaku usaha agrowisata stroberi tidak patah semangat dalam mengembangkan dan memperluas usaha agrowisata stroberinya. Ketika agrowisata stroberi semakin luas dan berkembang maka kesempatan kerja bagi masyarakat lokal sekitar juga semakin besar. Selain itu, agrowisata penting dikembangkan karena dapat menjadi paket wisata pertanian yang menarik dan potensial seperti agrowisata lain yang sudah ada, seperti taman mekar sari dan agrokusuma. Sebaiknya para pelaku usaha agrowisata stroberi memberikan pengetahuan/edukasi yang lebih mengenai agrowisata stroberi dan kegiatan yang ada di dalamnya kepada buruh tani inti agar dalam kegiatan pelayanan jasa agrowisata kepada pengunjung dapat lebih baik dan memuaskan. DAFTAR PUSTAKA Amirin, T.M Menyusun Rencana Penelitian. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ariani, dan Sri, R.D Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Stroberi di Daerah Tawangmangu melalui Penerapan Pola Tanam secara Organik pada Bangunan Greenhouse. Diakses pada tanggal 5 Januari Gujarati, D Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga. Jakarta. Moh. Reza, T., dan Lisdiana, F Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata. Penebar Swadaya. Jakarta. Simanjuntak, P.J Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Sumodiningrat, G Ekonometrika Pengantar. BPFE. Yogyakarta. Sulaiman, W Analisis-analisis Regresi Menggunakan SPSS. Andi Offset. Yogyakarta.

12 Surakhmad, W Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik. Tarsito. Bandung. Zainuri, H. dan Hasim, A Sebaran Stroberi (Fragraria ananassa) di Indonesia. 15/sebaran-stroberi-fragariaananassa-di-indonesia/. Diakses pada tanggal 5 Januari 2014.

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN Dian Rahmawati, Sri Marwanti, Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO Vica Tri Ariyani, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 1 Mahasiswa 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 1 Mahasiswa 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHATANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA DI KABUPATEN KARANGANYAR Audina Yuniarsanty 1, Darsono 2 dan Agustono

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Volume 2, Nomor 3 (2018): 179-186 ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas. LAMPIRAN Hasil Uji SPSS :. Hasil Uji SPSS Regresi Berganda : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson,986 a,973,969 8,474 2,022 a. Predictors: (Constant),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode dasar penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang tertuju pada pemecahan masalah

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN

ELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN ELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN Cut Risty T.B 1), Iskandarini 2), dan Rahmanta Ginting 3) 1) Alumni Fakultas Pertanian USU 2) dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) KONTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI PEREMPUAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT

Lebih terperinci

: Baglog, Productivity, Multiple linear regression analysis

: Baglog, Productivity, Multiple linear regression analysis ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN BAGLOG JAMUR KUPING DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO Siska Wahyu Wijayanti, Sapja

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Responden Penelitian ini melibatkan para pemakai sistem informasi akuntansi (SIA) pada sakter Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan

Lebih terperinci

prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-formulasi yang telah

prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-formulasi yang telah 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis terhadap hipotesis yang telah diajukan. Analisis ini berupa hasil statistik yang merupakan hasil dari serangkaian prosedur

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda

LAMPIRAN. Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda LAMPIRAN Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda Untuk memperoleh gambaran interpretasi analisis, maka akan dilakukan pengujian dan analisis yang terdiri dari beberapa bagian yaitu uji asumsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10 kelurahan Kota Karang dan Kecamatan Teluk Betung Timur. Pada Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah para pengunjung di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka. Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka terletak di Jl. Kebun

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, yang bertempat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Dan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

KUISONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG

KUISONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG LAMPIRAN Lampiran 1 KUISONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG 1. Keadaan Umum Responden 1.1. Identitas Responden 1. Nama : (L / P) 2. Umur : tahun 3. Alamat : RT /

Lebih terperinci

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis yaitu metode yang mempunyai ciri memusatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DAERAH PROGRAM PNPM MANDIRI PEDESAAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DAERAH PROGRAM PNPM MANDIRI PEDESAAN ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DAERAH PROGRAM PNPM MANDIRI PEDESAAN (Studi Kasus Desa Balerejo Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Tahun Pelaksanaan 2012) Mirah

Lebih terperinci

BPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten

BPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten BPS Klaten. 2001. Klaten dalam Angka 2001. BPS Klaten : Klaten. 2006. Klaten dalam Angka 2006. BPS Klaten : Klaten. 2011. Klaten dalam Angka 2010. BPS Klaten : Klaten. 2012. Klaten dalam Angka 2011. BPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan objek Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Uji asumsi klasik analisi regresi merupakan model regresi linier berganda dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada regresi linier OLS

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE 1995-2010 Fitri Suciani Jaka Pratama Tetiyeni Dwi Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA DI SEKTOR INFORMAL KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR, KOTA BANDAR LAMPUNG, PROVINSI LAMPUNG JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Yolan Cahyani 125020101111021

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kudus. Dipilihnya Koperasi karyawan tersebut sebagai obyek penelitian karena

BAB III METODE PENELITIAN. Kudus. Dipilihnya Koperasi karyawan tersebut sebagai obyek penelitian karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Sebagaimana diketahui bahwa koperasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Koperasi karyawan PT. Nojorono Tobacco International Tbk di Kudus. Dipilihnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta IV. METODOLOGI PENELITAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Penelitian lapang dilakukan selama dua bulan, yaitu Maret-April

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta Indah Wulansari F 0299059 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 :

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI ACEH Husnul Maghfirah. M 1*, T. Zulham 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata ( mean ),standar deviasi serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN WONOGIRI Eftah Putri Hapsari, Joko Sutrisno, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

Amin, Muhamad Nurul., dkk. Kontribusi Tenaga Kerja...

Amin, Muhamad Nurul., dkk. Kontribusi Tenaga Kerja... KONTRIBUSI TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA EMPING MELINJO TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Sukomangli Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Muhamad Nurul Amin, Suprapti Supardi*, Shofia Nur

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR 7.1. Karakteristik Umum Responden Responden penelitian ini adalah anggota Koperasi Baytul Ikhtiar yang sedang memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data. minimum yang dapat diolah yaitu sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data. minimum yang dapat diolah yaitu sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa respon rate di Indonesia tergolong rendah yaitu sebesar 10%-20%.

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di Indonesia periode tahun 1988 2007. Sehingga data yang digunakan merupakan data time series

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan objek pembiayaan leasing di Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan objek pembiayaan leasing di Indonesia. 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan objek pembiayaan leasing di Indonesia. Dimana pembiayaan leasing adalah suatu perusahaan yang yang dalam kegiatannya menyediakan barang

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENAWARAN APEL

VII ANALISIS PENAWARAN APEL VII ANALISIS PENAWARAN APEL 7.1 Analisis Penawaran Apel PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Pada penelitian ini penawaran apel di Divisi Trading PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dijelaskan dengan

Lebih terperinci

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif,yaitu penelitian yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

Kata Kunci: Relationship marketing, Petani, Tengkulak, Sayuran

Kata Kunci: Relationship marketing, Petani, Tengkulak, Sayuran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELATIONSHIP MARKETING PETANI SAYUR DAN PEDAGANG PENGEPUL DI DESA PANDANAJENG KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG Efi Nikmatu Sholihah 1, Wisynu Ari Gutama 2, Kadhung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH KODE : Sosial Humaniora ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH Zaenul Laily 1*, Wahyu Dyah Prastiwi 2 dan Hery Setiyawan 3 1 2 3 Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner terhadap mahasiswa di Yogyakarta yang mengetahui tentang uang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kota Palembang Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai 3 5 Lintang Selatan dan 104 52 Bujur Timur dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa 72 V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa Pulau Jawa merupakan salah satu Pulau di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 71 83. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Abstrak. Penyediaan

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON

ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON Jurnal Euclid, Vol.5, No.1, pp.100 ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON Y.A. Lesnussa 1), H. W. M. Patty 2), A. N. Mahu 3), M. Y. Matdoan 4) 1) Jurusan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan wisata ini meliputi wisata outbound (yang berada di Lembah Pertiwi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang memiliki pengaruh terhadap kesempatan kerja,

Lebih terperinci

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Wilayah Pemasaran Terhadap Keuntungan Pedagang Komoditas Pertanian di Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang (Analysis Of The Influence of Labor Capital and Marketing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

Edu Geography

Edu Geography Edu Geography 1 (2) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANAK PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI Agus Arifin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Populasi dan Sampel Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang Pengaruh Modal Intelektual, Kepemilikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci