BAB II METODE PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II METODE PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada perancangan pelindung sepatu yang diberi nama sepatu Octora. Terinspirasi pada bentuk sepatu boots dan pengalaman saat sekolah dasar. Dulu pada saat hujan tiba, orang tua melindungi sepatu anaknya menggunakan kantung plastic yang diiket di bagian betis sehingga sepatu tidak basah maupun kotor. Dari kejadian itulah penulis menggabungkan sepatu boots yang sudah ada dengan kantung plastic yang sifatnya elastis. Gbr. 2.1 Sepatu boots bangunan Gbr. 2.2 Sepatu boots Rider Dari segi fungsi sepatu boots adalah sepatu safety yang artinya sepatu pelindung. Sebagai contoh gambar 2.1 sepatu boots itu digunakan untuk pekerja bangunan untuk melindungi kaki jika terkena barang yang jatuh. Karena pada sepatu ini, dibagian depan sepatu ada lapisan besi yang berfungsi melindungi kaki tidak cidera jika terjadi hal yang tidak di inginkan. Untuk sepatu boots rider seperti gambar 2.2 berfungsi untuk melindungi kaki jika terjadi kecelakaan. Tentu hal seperti itu tidak diinginkan. Tapi untuk mengurangi cidera yang parah, sepatu ini 3

2 berfungsi untuk mengurangi gesekan langsung keaspal yang menyebabkan luka sobek pada bagian kaki. Dari fungsi itulah sepatu boots dipilih sebagai referensi dalam perancangan sepatu Octora ini. Gbr. 2.3 Sepatu yang dibungkus kantung plastik Selain sepatu boots kantung plasti juga menjadi referensi perancangan sepatu octora. Plastik melindungi sepatu dari air dan tentu bahan seperti plastic yang elastis menambah nilai kepraktisan sepatu Octora. B. Kelompok Pengguna Produk Proses perancangan sepatu Octora ini siapa saja yang menjadi target market atau pengguna produk ini yang berdasarkan umur, kelompok wilayah, daya beli atau kebutuhan khusus pengguna. Oleh karena itu perancang mengobservasi guna mencari informasi seberapa butuh produk sepatu Octora ini. 4

3 1. Kebutuhan Objek Observasi Primer Seperti kita ketahui, pada musim hujan yang menjadi kebutuhan primer bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki adalah mantel dan payung. Tapi banyak pula yang mementingkan tiba tepat waktu di lokasi. Sehingga baju yang mereka gunakan basah, cuman 1 alasan tidak mau ribet karena bentar lagi sampai tujuan Skunder Dari segi kebutuhan sekunder, pelindung sepatu ditempatkan di bagian ini. Karena masih banyak pengguna motor, pejalan kaki dan penumpang transportasi umum yang tidak peduli dengan sepatu yang mereka gunakan. Tentu saja sepatu yang digunakan kotor dan basah. Jika punya cadangan itu tidak masalah, tapi bagaimana yang tidak punya? Itu akan menjadi masalah untuk hari esoknya. Tersier Jika kita lihat dari segi tersier, para pengguna jalan raya saat hujan tiba. Mereka akan menggunakan mobil pribadi, transportasi umum (taksi, dan kendaraan umum roda 4 lainya). Selain tidak terkena hujan, mereka juga tidak akan terkena cipratan air kotor kendaraan lain. Lingkungan Untuk perancangan sepatu Octora ini bisa di pakai siapa saja terutama pengguna sepeda motor ataupun pejalan kaki. Untuk musim hujan maupun kemarau. Kenapa kemarau? Pada saat musim kemarau tiba, di jalan raya sangat lah banyak debu-debu halus yang berterbangan. belum lagi asap kendaraan umum yang kotor, tentu membuat sepatu jadi kusam dan kotor. 5

4 Kebutuhan objek observasi dilakukan bertujuan untuk menempatkan produk sepatu Octora dari segi kebutuhan pada saat hujan tiba. Dari segi kebutuhan produk sepatu Octora melindungi sepatu, yang memang sepatu yang digunakan orang tersebut takut kotor dan basah. Karena pada saat hujan turun, hal pertama yang dilakukan pengguna jalan raya pastilah jas hujan. Itu terjadi karena produk pelindung sepatu masih belum ada. Tapi ketika produk sepatu Octora ini di distribusikan secara masal, bukan tidak mungkin sepatu Octora ini menjadi kebutuhan primer pada saat hujan tiba. Masih banyak para pengguna motor yang takut sepatunya basah dan kotor pada saat hujan tiba, bahkan hingga terjadi genangan air di jalan. Banyak sekali pengendara motor mengangkat kakinya untuk menghindari cipratan air kotor. Gbr. 2.4 kondisi para pengendara motor saat melintasi genangan air 6

5 Dari gambar 2.4 membuktikan bahwa para pengendara motor, masih banyak yang tidak ingin sepatu mereka basah dan kotor. Hal itu dibuktikan ketika kaki mereka diangkat. Meskipun sepatu mereka tidak basah, tapi hal tersebut sangat berbahaya bagi pengendara motor tersebut. Karena pada saat kaki mereka diangkat, keseimbangan pada saat menjalankan motor jadi tidak seimbang. Belum lagi jika ada arus air yang tercipta dari motor atau mobil yang lewat bersimpangan langsung. Itu membuat adanya goyangan yang bisa menyebabkan jatuh dari motornya. C. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan Melindungi sepatu dari basah dan kotor pada saat hujan turun, maupun saat jalanan dalam keadaan banyak genangan air. Karena dari hasil pengamatan dari gambar 2.4 masih banyak yang tidak ingin sepatu mereka basah dan kotor bahkan hingga menimbulkan bau tidak sedap. Dengan produk sepatu Octora ini diharapkan bisa menimalisir sepatu mereka rusak yang diakibatkan basah dan kotoran dari cipratan air kotor. Produk sepatu Octora ini, bukan hanya digunakan pada saat hujan tiba saja. Bisa digunakan pada musim kemarau yang menyebabkan kondisi jalan raya menjadi kering dan berdebu. Dengan adanya sepatu Octora ini sepatu pengguna jalan raya tidak cepat kotor yang diakibatkan debu ataupun dari asap hitam kendaraan umum. 2. Manfaat Bagi peneliti tentu, mengembangkan produk sepatu Octora ini agar diterima di masyarakat luas. Bagi institusi, untuk memenuhi tugas. Dan berbagi informasi seputar produk sepatu Octora, sehingga pada saat musim hujan tiba, mahasiswa, mahasiswi, dosen, dan para staf kampus tidak takut lagi sepatunya basah dan kotor. Bagi Masyarakat, memberikan informasi tentang sepatu Octora, jadi pada saat hujan tiba, masyarakat yang hendak beraktifitas tidak takut lagi sepatunya basah dan kotor. 7

6 D. Relavansi Dan Konsekuensi Studi. 1. Logika Dasar Perancangan Untuk dasar perancangan produk sepatu Octora ini berawal dari sepatu boots yang digunakan para pengendara motor seperti produk AP Boots. Sepatu jenis ini sepatu yang digunakan untuk touring dengan jarak yang cukup jauh. Gbr. 2.5 Sepatu AP Boots kerja Gbr. 2.6 Sepatu AP Boots Touring Itulah Logika dasar perancangan sepatu Octora. Tapi dengan model seperti itu terlihat hanya digunakan para pria saja. Untuk itu dibutuhkan model yang netral bertujuan sepatu Octora tersebut 1 model untuk pria dan wanita. Untuk itu butuh penggabungan sepatu AP Boots dengan sepatu Casual wanita. Dengan menggunakan kerah pada sepatu boots nya. Tapi di sepatu Octora gunanya kerah sebagai pengikat sepatu agar tidak tembus air pada bagian atas. Gbr. 2.7 Sepatu wanita Casual 8

7 2. Teknologi Yang Dibutuhkan Pada tahap ini teknologi yang dibutuhkan tentu tahan air (Waterproof). Itu hal paling utama dalam perancangan sepatu Octora. Bahan yang digunakan bahan D300 parasut korea. Dengan spesifikasi bahan karet pada bagian belakang dan motif cerah pada bagian depan. Ini sangat cocok digunakan pada produk Octora. Lapisan Karen cocok digunakan pada lapisan dalam sepatu. Jadi sepatu tidak tembus air. Sebelum proses pembuatan tentu diuji coba terlebih dahulu sepertiuji tembus air. Gbr. 2.8 Uji coba bahan D300 parasut korea Gbr. 2.9 Uji bahan d300 hingga air kering Gbr Air sudah mulai kering Gbr Air pun kering dengan sendirinya Dari ke 4 gambar tersebut menunjukan bahwa bahan D300 parasut korea merupakan bahan waterproof yang baik. Air tidak menyerap kedalam, melainkan kering sendirinya. Bagian luar tampak basah, tapi bagian dalam tidak tembus dikarenakan lapisan karet yang menempel pada bahan D300. Bahan D300 juga sering digunakan pada produk tas kamera SLR pada lapisan dalam tas. 9

8 3. Material Yang Akan Dipergunakan. Untuk material yang akan dipergunakan, tentu bahan utamanya D300 parasut korea. Dan ornamen lainya seperti, bahan Oscar, benang nilon, resleting Invisible Zipper dan bahan pendukung lainya. D300 merupakan bahan yang umumnya dipakai oleh produk tas. teksturnya tebal dan halus bila diusap dengan tangan. Bahan D300 merupakan bahan yang bersifat waterproof jadi aman untuk melindungi sepatu. Gbr Bahan D300 Untuk bagian alas sepatu. Bahan yang digunakan adalah bahan Oscar. Oscar adalah bahan sintetis yang menyerupai kulit. Secara fisik, tampilan oscar mirip dengan kulit. Namun, kualitasnya tentu berbeda. Bahan ini sangat kuat terhadap aspal jalanan yang keras Gbr gulungan bahan ditoko Central Ciledug Gbr Bahan Oscar beserta tabel warna bahan. 10

9 Bagian resleting, sepatu Octora menggunakan resleting jenis Invisible Zipper. Kebanyakan orang menyebut zipper jenis ini sebagai Zipper Jepang. Tidak tahu pasti mengapa disebut seperti itu. Invisible zipper sangat mirip dengan Coil Zipper tetapi teeth (gigi) tersembunyi dibalik tape zipper. Pada umumnya zipper jenis ini banyak digunakan untuk Rok (Skirts) dan Gaun (Dresses). Ukuran zipper jenis ini hanya satu, yaitu #3 dan hanya tersedia untuk Close End saja. Beberapa Item dari PT. YKK Zipper, menggunakan nama produk Conceal. Resleting jenis Invisible Zipper mempunyai pengunci jika resleting ditekan bagian bawah. Sehingga resleting tidak dapat kebuka dengan sendirinya. 4. Biaya Perancangan Dan Produksi. Untuk biaya perancangan sepatu Octora terdapat 2 bagian. Bagian yang pertama, biaya bahan pokok. Seperti D300, Oscar, Resleting Invisible Zipper, dan bahan pola. Ukuran Bahan Harga Jumlah 3 Meter D300 (Magenta) Rp Rp Meter D300 (Hijau Stabilo) Rp Rp Meter D300 (Kuning) Rp Rp Meter D300 (Biru) Rp RP Meter D300 (Cream) Rp Rp Meter Oscar (Hitam dan Coklat) Rp Rp Meter Bahan Flanel Rp Rp Meter Bahan Pola Rp Rp Resleting Resleting Invisible Zipper Rp Rp Jumlah Rp Tabel 2.1 Biaya Rancangan. 11

10 Total biaya perancangan bahan pokok berjumlah Rp Untuk pembuatan sepatu Octora, dalam ukuran 1 meter bahan. Bisa membuat 3 pasang sepatu octora. Dan 50 pasang alas kaki pada bahan Oscar. Pada bagian yang ke 2 adalah biaya produksi. Biaya produksi untuk pembuatan sepatu Octora juga terdapat 2 bagian. Bagian yang pertama biaya produksi tahap pembuatan pola small, medium, dan large. Untuk mencari ke 3 ukuran tersebut biayanya adalah Rp untuk satu pasang. Jadi total Rp untuk semua ukuran sepatu Octora. Pada tahap 2, bagian proses produksi masal yang dikenakan biaya Rp /pasang. Untuk perancangan sepatu Octora dalam tugas akhir memproduksi 50 pasang. Sehingga biaya yang dikeluarkan Rp tapi pada proses perancangan penulis belajar menjahit guna memperkecil biaya produksi masal dimasa yang akan datang. Sehingga penulis bisa memproduksi masal sepatu Octora sendiri. Untuk pembuatan packaging sepatu Octora, diproduksi sendiri. Karena pola packaging yang tidak begitu susah. Bahan yang digunakan pun bahan flannel yang mudah dijadikan packaging sepatu Octora. Untuk jangka panjang, proses pembuatan pelindung sepatu Octora akan dilakukan dengan memperkejakan orang dengan gaji yang ditentukan dan hasil jadi yang sudah disepakati. Bertujuan untuk menekan biaya cost produksi. Karena harga jual pelindung sepatu Octora harus tidak melebihi harga sepatu biasa. Dengan pembuatan yang murah, tapi harga jual yang terjangkau. Tentu dengan fungsi dan manfaat yang banyak itulah tujuan pelindung sepatu Octora dirancang. 12

11 5. Skema Proses Kerja Konsep awal Pencarian Referensi Orisinalitas Pencarian data Observasi Quisioner Pemilihan bahan Langsung ke lokasi melalui online Sketsa manual Sketsa Kasar Scanning Sketsa Digital Prespektif Pemberian warna Penetapan ukuran Pembuatan pola Pembuatan mal-mal Produksi Sepatu Octora Packaging Sepatu Hasil Akhir 13

12 Skema proses perancangan pelindung sepatu Octora sangat panjang. Dari tahap ide awal merancang pelindung sepatu. Pencarian referensi dengan mendatangi toko sepatu yang bertujuan pencarian bentuk sepatu, ukuran-ukuran sepatu dan kebutuhan sepatu dalam kegiatan sehari-hari. Konsep awal yang sudah terencana dengan baik, lanjut ke pencarian data. Dibagi menjadi 2 diantaranya. Observasi secara langsung pada saat musim hujan, kondisi pengguna motor diperlakukan seperti apa sepatunya. Quisioner melalui online (google docks) dan langsung di sebar melalui sekolah-sekolah dan tempat kerja. Karena target pasar pelindung sepatu Octora pelajar, dan karyawan (para pekerja). Inti dari quisioner berupa pengenalan produk pelindung sepatu Octora. Pemilihan bahan sangat penting, karena dengan fungsi yang melindungi sepatu dari berbagai hal yang membuatnya kotor. Penulis mencari bahan sebanyakbanyaknya dan melakukan uji material diantaranya. Uji anti air (waterproof), uji kekuatan bahan, uji kepraktisan (mudah dicuci), uji tahan panas, dan uji kelembaban (mudah bau atau tidak). Pemilihan bahan penulis dapatkan melalui 2 hal. Mendatangi ke toko bahan yang beralamat jalan Cipadu dan Cipulir. Melalui online shop, online shop hanya pencarian bahan Oscar yang harus di pesan khusus dari pengerajin sofa. Bahan Oscar digunakan sebagai pelapis sofa dari bantalan busa. Di pelindung sepatu Octora digunakan untuk alas sepatu. Sketsa manual dilakukan dengan cara, gambar di kertas A3 dengan menggabungkan foto-foto referensi sepatu yang sebelumnya dicari. Tujuan sketsa manual pembuatan bentuk sepatu yang dimodifikasi antara referensi satu dengan yang lainya dan menghasilkan 1 gambar yang baru dan original. Sketsa manual dilakukan untuk pemberian warna, tapi hanya 1 warna. Jika dilakukan banyak warna membutuhkan waktu yang lama. 14

13 Sketsa manual yang sudah dirancang, lalu discan yang akhirnya diproses digital. Sketsa digital sebagai penyempurna sketsa manual. Pemberian warna, pembentukan prespektif (tampak depan,samping,belakang). Proses digital menggunakan software Adobe Photoshop dan Adobe Ilustrator. Penetapan ukuran didapatkan melalui pengumpulan data sebelumnya. Terdapat 3 ukuran pada badan sepatu, dan 4 ukuran pada kerah sepatu (S,M,ML,L). Ukuran yang sudah didapat, selanjutnya pembuatan pola sepatu diantaranya, pola badan sepatu, pola kerah sepatu, pola alas sepatu, pola penguncianya. Pembuatan pola (master) menggunakan kardus bekas, agar pada saat diterapkan kebahan tidak melenceng dari pola (master). Produksi dibagi menjadi 2, produksi pelindung sepatu dan produksi packaging sepatu. Produksi bekerja sama dengan bapak wahyu yang sudah berpengalaman dibidang jahit selama 10 tahun dan beliau juga pengerajin sofa, jadi dia mengerti dengan bahan Oscar yang digunakan pada alas sepatu. Pembuatan 1 pasang sepatu Octora dalam 1 hari bisa menghasilkan 5 pasang jika sudah ada pola dan ukuran. Pembuatan packaging sepatu juga dilakukan di workshop milik bapak wahyu. Produksi border di CBD Ciledug tempat bordir tidak langsung. Bordir untuk bagian logo yang akan diletakan dibadan sepatu dan packaging sepatu. Hasil akhir yang sudah jadi kemudian proses uji coba sebagai kelayakan produk. Uji coba dilakukan penulis, dan masyarakat pengguna jalan raya yang lewat penulis berikan dan komentar dari pelindung sepatu Octora. Sebuah perancangan yang panjang menghasilkan sebuah produk yang maksimal, itu tujuan dari perancangan pelindung sepatu Octora. Karena Octora melindungi sepatu dari kotoran yang merugikan bagi sepatu. 15

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan pelindung sepatu Octora terhadap lingkungan sangat ramah lingkungan. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk pelindung

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk Jacket Bag ini sebelumnya sudah ada, tetapi untuk di Indonesia masih jarang diketahui, karena dari hasil riset saya di lapangan, reaksi orang ketika melihat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Rancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, karena produk tas ini berkaitan dengan industri fashion dan lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Jika dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan dapat menjadi kendala seseorang untuk berpenampilan rapi apabila pakaian

Lebih terperinci

BAB lv KONSEP PERANCANGAN

BAB lv KONSEP PERANCANGAN BAB lv KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Atau Komunitas Sebuah desain dari awal saat dilakukannya pengkonsepan produk, sudah memiliki tujuan yang menjurus kepada siapa produk tersebut akan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya sejenis 1.1. Sepatu Boots Pengguna sepatu boots sekarang dapat memilih jenis apa yang akan mereka kenakan, apakah sepatu boot kulit, sepatu boot kanvas,

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan tas wanita batok kelapa yang dibuat ini orisinalitas sendiri berdasarkan penggunaan bahan yang berasal dari limbah dan sistem yang digunakan pada tas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini yaitu dikarenakan rasa ketidaknyamanan menggunakan jas hujan khususnya saat berkendara.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DESAIN. Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah:

BAB V KONSEP DESAIN. Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah: BAB V KONSEP DESAIN Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah: Gambar 5.1. Konsep desain. 5.1. Penerapan Solusi Desain pada Produk Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar mengalami peningkatan penjualan pada tiap-tiap tahun, baik yang beroda empat atau pun yang beroda

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINILITAS Pengguna laptop dalam menggunakan tas laptop saat ini hanya sebagai wadah dalam membawa laptop pergi dan sering kali pengguna laptop dan tas nya terpisah ketika

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Touring adalah perjalanan menyusuri jalan aspal dengan memakai sepeda motor yang di lakukan satu bulan sekali atau dua bulan sekali tergantung sesuai keinginan,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan sepatu modular yang akan dirancang adalah Day2Night yang dibuat oleh Candice Cabe & Nadine Lubkowitz. Sepatu Day2Night dapat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, produk tas ini berkaitan dengan komunitas baik Tim sar maupun komunitas backpacker.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan. Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan. Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat transportasi pribadi dan umum. Dan ternyata masyarakat lebih memilih menggunakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya Sejenis Tas Ransel Tas Ransel saat ini sedang banyak digemari oleh remaja karena bentuk dan kegunaanya sangat menunjang dalam melakukan aktitfitas sehari

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Perancangan sepatu Octora befungsi sebagai pelindung sepatu pada saat hujan tiba, bahkan jika kemarau

Lebih terperinci

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB II. Metodologi Perancangan BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Meja dan kursi yang bertujuan untuk bermain belum pernah penulis temui. Kebanyakan untuk pembuatan meja dan kursi hanya mempertimbangkan biaya, sehingga fungsi

Lebih terperinci

BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN

BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN 5.1 Proses Produksi Dalam pembuatan jas hujan, penulis membuat jas hujan di CV. PRATAMA MANDIRI. Saat proses produksi, penulis melihat secara langsung dan memastikan bahwa

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA Disusun oleh : Syaiful Rahman Nu (712.1.1.1842) 2012 Misnawi (712.1.1.1826) 2012 Hasan Basri (711.1.1.1636)

Lebih terperinci

INFORMASI DARI PEMPROV DKI JAKARTA. Kriteria evaluasi ambang batas lulus/tidak lulus? (Ya/Tidak) Jenis Barang Nama Barang Pengguna Spesifikasi Barang

INFORMASI DARI PEMPROV DKI JAKARTA. Kriteria evaluasi ambang batas lulus/tidak lulus? (Ya/Tidak) Jenis Barang Nama Barang Pengguna Spesifikasi Barang Daftar spesifikasi dan harga penawaran Nama perusahaan penyedia: Sebutkan nama perusahaan anda Spesifikasi barang: Isilah penawaran anda pada tabel di bawah ini INFORMASI DARI PEMPROV DKI JAKARTA Jenis

Lebih terperinci

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

INFORMASI DAN SPESIFIKASI INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan motor sebagai alat transportasi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Produk sepatu ini dirancang mencakup tataran non fisik, karena lebih menampilkan gaya hidup, fashion dan sosial budaya. Untuk tataran lingkungan,

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PROSES PEMBUATAN LOGO

BAB IV TEKNIS PROSES PEMBUATAN LOGO BAB IV TEKNIS PROSES PEMBUATAN LOGO 4.1. Proses Pembuatan Logo Dalam perancangan desain logo memiliki proses pengerjaan yang cukup panjang, hingga menjadikan sebuah logo. Diawali oleh ide atau konsep,

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA PRESS RELEASE TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA 10 August 2011 Image not found or type unknown JAKARTA - Hari Raya Lebaran kian dekat dan para pemudik pun siap-siap mudik untuk merayakannya bersama keluarga

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan bahan baby kanvas dan blacu sebagai bahan utama pengaplikasian teknik shibori pada produk tas ini di dasarkan pada hasil pengamatan di lapangan, sebagin

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan Teknik pembuatan jaket yang akan dikenakan adalah teknik quilting. Quilting adalah metode menjahit yang menggabungkan dua atau lebih

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Perancangan 1. Tas Tas adalah wadah tertutup yang dapat dibawa berpergian. Tas biasanya digunakan untuk membawa

Lebih terperinci

Perlengkapan pribadi untuk pendakian antara lain:

Perlengkapan pribadi untuk pendakian antara lain: Perlengkapan Dasar dan Persiapan Perjalanan Keberhasilan seseorang dalam melakukan perjalanan ditentukan oleh perencanaan dan persiapan sebelum melakukan perjalanan. Gagal dalam melakukan sebuah perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Lukman Maulana D24110082 2011 Chressya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tingkat penjualan kendaraan bermotor baik yang beroda empat atau pun

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tingkat penjualan kendaraan bermotor baik yang beroda empat atau pun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kendaraan bermotor di seluruh dunia terus bertambah, khususnya di Indonesia tingkat penjualan kendaraan bermotor baik yang beroda empat atau pun yang beroda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jas hujan merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus digunakan saat melakukan kegiatan termasuk oleh tim Search And Rescue (SAR). Alat Pelindung Diri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sarana transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan

Lebih terperinci

Inilah Tips Memilih Tas Punggung Militer Panduan sebelum membeli tas punggung militer

Inilah Tips Memilih Tas Punggung Militer Panduan sebelum membeli tas punggung militer Inilah Tips Memilih Tas Punggung Militer Panduan sebelum membeli tas punggung militer By S Priyo S Tas punggung militer sekarang ini seperti sudah menjadi tren karena di samping tasnya yang dikenal sangat

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website

Lebih terperinci

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Karpet masjid sejatinya bukan hanya menjadi sebuah alas lantai, melainkan juga berfungsi sebagai alas salat dan salah satu elemen yang

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 1.1 Teknis Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi yang sederhana dengan warna-warna cerah dan memiliki kesan ceria. Media utama berupa

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan

Lebih terperinci

1. Starter dengan larutan gula

1. Starter dengan larutan gula 1. Starter dengan larutan gula Siapkan stoples kaca kedap udara ukuran lima liter, pilih yang kedap udara. Tambahkan ke dalam toples 200 gram gula merah, encerkan dengan 3 liter air bersih aduk sampai

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORSINALITAS Partisi Ruangan adalah salah satu furnitur yang memiliki fungsi sebagai pembatas antara ruang yang sifatnya portable dan flexible agar mudah saat dipindahkan. Pada

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 2.1: Tas ransel consina black mountain Sumber: http://consina.blogspot.com/search/label/daypacks# Tas ini memiliki fungsi untuk menempatkan barang dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia

BAB IV KONSEP DESAIN. Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Ide Dasar Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia musik khususnya bagi pemilik instrument gitar dalam memilih suatu casing bagi instrument

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Tataran desain produk rancangan permainan scooter mini berhubungan dengan lingkungan fisik anak. Karena rancangan produk permainan ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat.

BAB 1. Pendahuluan. untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat. BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi otomotif di dunia semakin berkembang, terutama untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat. Dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia modern saat ini tidak dapat terlepas dari peranan sarana transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi kian meningkat setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Kesimpulan Untuk Perusahaan Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah keinginan konsumen akan suatu tas. Dari Customer Needs yang paling berpengaruh

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama 38 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah pembuatan alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 1. Meja Kopi Stainless (Sumber dari internet: http://desaininteriorrumah.info) Pada desain ini mengutamakan kesan minimalis dan modern dengan pengkombinasian

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

II. METODOLOGI PERANCANGAN

II. METODOLOGI PERANCANGAN II. METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Kursi adalah sebuah perabotan rumah yang biasa digunakan sebagai tempat duduk. Pada umumnya, kursi memiliki 4 kaki yang digunakan untuk menopang berat tubuh di

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS 1. Komunitas Pengguna Kursi goyang berbahan kardus, dengan menggunakan material utamanya adalah kardus yang dipesan khusus agar kursi goyang ini

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan

Lebih terperinci

Untuk tampilan cemerlang. Produk perawatan kendaraan Mercedes-Benz.

Untuk tampilan cemerlang. Produk perawatan kendaraan Mercedes-Benz. Untuk tampilan cemerlang. Produk perawatan kendaraan Mercedes-Benz. Kualitas dan performa cemerlang. Cat yang berkilau, roda yang mengkilap, interior yang halus dengan Mercedes Anda membeli kualitas yang

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Desain motif batik pada bed sheet memang sudah tersedia di pasaran, namun sangat terbatas sekali jumlahnya. Setelah diamati desain motif batik pada bed sheet yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. khususnya Ilustrasi untuk game flash Police Fashion.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. khususnya Ilustrasi untuk game flash Police Fashion. BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini, penulis akan menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang telah dibuat dalam proses perancangan karya khususnya Ilustrasi untuk game flash

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Metodologi Mencari data mengenai produk lampu ruang belajar. Mencari studi pustaka yang bersumber dari buku ataupun internet. Melakukan studi banding dengan karya

Lebih terperinci

Bab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor UKDW

Bab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor UKDW Bab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor A. Latar belakang Di zaman yang modern ini gender wanita sudah memiliki kedudukan yang sama oleh pria, tidak sedikit pekerjaan yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Carrier bag multifungsi ini memiliki pasar yang lebih luas dibanding carrier bag pada umumnya.perancangan adjustable carrier bag ini bertujuan

Lebih terperinci

II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan kursi mancing lipat dengan cagak pancing yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan fungsi seperti kursi lipat yang ada cagak pancingnya, Dengan menonjolkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, tas koper yang di rancang khusus untuk para remaja saat ini belum ada. Bagian struktur tas koper memang berkembang,

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR TAHUN 0 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of Arts) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal ketertiban juga kurangnya edukasi masyarakat sejak dini membuat ketertiban di Indonesia belum dapat diterapkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN OBJEK BERWARNA BIRU MENGGUNAKAN MATLAB R2013a

PENDETEKSIAN OBJEK BERWARNA BIRU MENGGUNAKAN MATLAB R2013a PENDETEKSIAN OBJEK BERWARNA BIRU MENGGUNAKAN MATLAB R2013a Nama : Bagus Muhammad Primaditya NPM : 21113616 Dosen Pembimbing : Dr. Emy Haryatmi. Skom. MEngSc. LATAR BELAKANG Deteksi objek merupakan salah

Lebih terperinci

Office : Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh-Tangerang Telp. (021) , Fax (021) Workshop : Jl. Kebon Besar No.22 Batu Ceper Tangerang

Office : Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh-Tangerang Telp. (021) , Fax (021) Workshop : Jl. Kebon Besar No.22 Batu Ceper Tangerang *Alat Peraga Pendidikan *Elektrikal Mekanikal *Komputer *Laboratorium *Percetakan RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN SPESIFIKASI PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PETUGAS LAPANGAN KB CV.ASAKA PRIMA DUTA MEDIA GROUP

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Ilustrasi merupakan salah satu jenis desain yang dipakai untuk mengkomunikasikan suatu karya desain ke masyarakat atau pengguna. Dengan menggunakan ilustrasi kita

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor- faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam membeli tas

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A.ORISINALITAS Sesuai dengan namanya, tas kosmetik merupakan wadah untuk menyimpan makeup. Tas kosmetik adalah salah satu barang yang tak akan terlupakan oleh wanita dan akan

Lebih terperinci

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA ANALISA PE A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Tas koper merupakan tas yang multi fungsi, karena bisa digunakan untuk acara formal dan informal. Tas koper saat ini berfungsi

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ /

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ / BAB II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan tas yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan desain bentuk seperti tas ransel dan selempang, Dengan menonjolkan kelebihan sebuah karya motif rajut

Lebih terperinci

Gambar 1 mainan tungang gajah jungkat kjungkit Gambar 2. Mainan tungang gajah jungkat kjungkit 2

Gambar 1 mainan tungang gajah jungkat kjungkit Gambar 2. Mainan tungang gajah jungkat kjungkit 2 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Sebuah mainan yang mempunyai bentuk yang menarik akan mengundang minat anak untuk memainkan permainan tersebut, terlebih mainan yang dimainkan adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan infrastruktur transportasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan infrastruktur transportasi yang penting bagi manusia. Melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur transportasi yang penting bagi manusia. Melalui jalan, manusia dapat berpindah maupun memindahkan barang, baik dengan berjalan kaki maupun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1506, 2013 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pakaian Dinas. Kelengkapan. Atribut. Praja IPDN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1506, 2013 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pakaian Dinas. Kelengkapan. Atribut. Praja IPDN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1506, 2013 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pakaian Dinas. Kelengkapan. Atribut. Praja IPDN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Adanya kendaraan merupakan sebuah anugerah yang tak ternilai bagi kita semua sebagai pemakainya. Memudahkan bagi kita semua untuk bepergian dari satu tempat ke tempat

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu Gambar di atas adalah Tempat tidur karya sejenis dari segi bahan dan materialnya produk di atas menggunakan bahan baku kayu,

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Tata Letak Gudang Bahan Baku Peletakan bahan baku pada kavling untuk saat ini belum ada peletakan yang tetap. Bahan baku yang datang diletakkan pada tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah kantong plastik merupakan limbah yang membahayakan lingkungan karena materialnya sulit terurai oleh alam. Dibutuhkan waktu 80 sampai 200 tahun agar sampah kantong

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pemanfaatan limbah plastik menjadi benda seni sudah banyak dilakukan serta dengan cara yang berbeda pula. Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni dari limbah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal?

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal? LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA 1. Perancangan Barang dan Jasa: a. Apa saja macam dan desain pada sandal CV Rejomanunggal? Sebutkan. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal? 2. Kualitas:

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN VISUAL

BAB 5 PEMBAHASAN VISUAL 1 5.1 Logo BAB 5 PEMBAHASAN VISUAL Gambar 5.1.1 Logo merupakan wujud visual dari sebuah brand. Logo yang baik adalah logo yang mampu mengkomunikasikan dengan singkat dan jelas sebuah produk ataupun layanan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau

I. PENDAHULUAN. Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau menggunakan teknologi. Teknologi diciptakan untuk menghasilkan suatu barang atau produk untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Dimensi Rangka Canopy untuk Membuat Fasilitas Sepeda Motor Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka dimensi rangka yang digunakan untuk lebar

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keergonomisan Fasilitas Fisik Kursi Setrika di Simply Fresh Laundry Fasilitas fisik kursi setrika di Simply Fresh Laundry saat ini belum ergonomis. Hal ini

Lebih terperinci