PENGGUNAAN MODEL FRAKTAL UNTUK PENGEMBANGAN MOTIF ULOS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN MODEL FRAKTAL UNTUK PENGEMBANGAN MOTIF ULOS"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN MODEL FRAKTAL UNTUK PENGEMBANGAN MOTIF ULOS Ngarap Im. Manik; Manal Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat ABSTRACT Ulos is one of Indonesia s cultural heritage. Ulos is woven fabric originated from Batak North Sumatra, Indonesia. It is varied in design patterns which can be developed using Fractal model. The development of fractal application is objected to enrich kinds of Ulos patterns as well as enhance the creativity in creating the patterns. New pattern designs are formed using Iterated fuction System, L-Systwm, and Random Fractal. Keywords: ulos patterns, fractal model, Iterated function System ABSTRAK Ulos merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Ulos adalah kain tenun yang berasal dari daerah Batak Sumatera Utara. Ulos mempunyai berbagai jenis, corak, motif yang dapat dikembangkan menggunakan model Fraktal. Pengembangan dari aplikasi Fraktal ini ditujukan untuk memperkaya jenis motif Ulos serta mengembangkan kreatifitas pembuatan motif tersebut. Perpaduan motif baru Ulos dihasilkan menggunakan metode Iterated Function System, L-System, dan Random Fractal. Kata kunci: motif ulos, metode fraktal, iterated function system Penggunaan Model Fraktal... (Ngarap Im. Manik; Manal) 143

2 PENDAHULUAN Ulos dalam pengertian umum adalah kain tenun tradisional Batak yang terdiri dari berbagai jenis, corak atau motif, fungsi serta ukuran. Secara harafiah, ulos berarti selimut, pemberi kehangatan badaniah dari terpaan udara dingin. Menurut pemikiran leluhur Batak, ada tiga sumber kehangatan: (1) matahari, (2) api, dan (3) ulos. Dari ketiga sumber kehangatan tersebut, ulos dianggap paling nyaman dan akrab dengan kehidupan sehari-hari. Menurut batakpos-online, ulos dalam pengertian adat terdapat tiga jenis, yaitu ulos herbang (kain tenunan tradisional), ulos na so ra buruk (berupa sebidang tanah atau sawah disebut ulos yang tak akan usang) dan ulos tinonun sadari (berupa uang, disebut ulos yang ditenum dalam sehari). Ulos dibedakan atas proses pembuatan gorga/motif beserta coraknya, dan menjadi ukuran penentu bagi nilai dan harganya. Desain yang dikembangkan pada kain ulos merupakan hasil karya penggalian ornamen budaya Batak yang diekspresikan dalam rancangan baru, dan masih terus digali dengan berbagai improvisasi. Di antara kain tenun ikat yang ada, hanya ulos yang memiliki arti mendalam dan sangat luas. Biasanya pemberi ulos adalah orangtua kepada anak-anaknya, hula-hula kepada boru. Ulos memiliki fungsi simbolik, yang tidak dapat dipisahkan dalam aspek kehidupan orang Batak. Berbagai jenis dan motif menggambarkan makna tersendiri. Tergantung sifat, keadaan, fungsi, dan hubungan tertentu. Kapan digunakan, diberikan kepada siapa, dan dalam upacara adat yang bagaimana. Dalam perkembangannya, pemberian ulos (mangulosi), diartikan sebagai penghormatan dan kasih sayang. Pejabat pemerintah (pargomgom), dalam acara tertentu, sering diulosi diiringi ucapan semoga dalam menjalankan tugas, akan selalu dalam kehangatan serta penuh kasih sayang kepada warga yang dipimpinnya. Umumnya, Ulos batak tidak dibuat oleh mesin, melainkan alat tenun bukan mesin (ATBM). Proses pembuatannya cukup unik dan menarik, itulah ulos yang telah menjadi sangat istimewa dengan berbagai keragaman tersendiri (Tanobatak, 2008). Menurut Tanobatak (2007) kain ulos ada 57 jenis, beberapa di antaranya sebagai berikut: (1) Ulos Jugia, ulos ini disebut juga ulos naso ra pipot atau pinunsaan. Biasanya ulos yang harga dan nilainya sangat mahal dalam suku Batak disebut ulos homitan yang disimpan di hombung atau parmonang-monangan (berupa Iemari pada jaman dulu kala). Menurut kepercayaan orang Batak, ulos ini tidak diperbolehkan dipakai sembarangan kecuali orang yang sudah saur matua atau kata lain naung gabe (orang tua yang sudah mempunyai cucu dari anaknya laki-laki dan perempuan); (2) ulos Ragi Hidup - Ulos ini dapat dipakai untuk berbagai keperluan pada upacara duka cita maupun upacara suka cita. Dan juga dapat dipakai oleh Raja-raja maupun oleh masyarakat pertengahan. Pada jaman dahulu dipakai juga untuk mangupa tondi (mengukuhkan semangat) seorang anak yang baru lahir. Ulos ini juga dipakai oleh suhut si habolonan (tuan rumah). Ini yang membedakannya dengan suhut yang lain, yang dalam versi Dalihan Na Tolu disebut dongan tubu; (3) Ulos Sadum ulos ini penuh dengan warna warni yang ceria hingga sangat cocok dipakai untuk suasana suka cita.; (3) Ulos Suri-suri Ganjang biasanya disebut saja ulos Suri-suri, berhubung coraknya berbentuk sisir memanjang. Dahulu ulos ini diperguakan sebagai ampe-ampe/hande-hande. Pada waktu margondang (memukul gendang) ulos ini dipakai hula-hula menyambut pihak anak boru. Ulos ini juga dapat diberikan sebagai ulos tondi kepada pengantin. Ulos ini sering juga dipakai kaum wanita sebagai sabe-sabe. Ada keistimewaan ulos ini yaitu karena panjangnya melebihi ulos biasa. Bila dipakai sebagai ampe-ampe bisa mencapai dua kali lilit pada bahu kiri dan kanan sehingga kelihatan sipemakai layaknya memakai dua ulos. Tentu masih banyak jenis ulos lainnya yang tidak diuraikan dalam tulisan ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkan terjadinya sebuah inovasi, termasuk di Indonesia. Selain itu, hadirnya inovasi tersebut juga mencerminkan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Mereka telah berpikir secara kreatif tentang cara menghasilkan sesuatu secara inovatif dan tetap mengangkat serta menonjolkan warisan budaya bangsa. Berbagai jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda-benda matematis. Geometri 144 Jurnal Mat Stat, Vol. 12 No. 2 Juli 2012:

3 fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-sifat dan perilaku fraktal. Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang sulit dideskripsikan menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak diaplikasikan dalam sains, teknologi, dan seni karya komputer. Penggambaran pola motif ulos pun dapat dibuat dengan konsep fraktal. Dengan konsep fraktal tersebut kita dapat membuat inovasi dan kreasi baru dalam membuat pola kain ulos. Konsep yang digunakan dalam membuat desain motif ulos menggunakan fraktal adalah menggunakan motif dasar ulos yang ada. Langkah pertama yaitu melakukan penelitian terhadap pola tersebut, kemudian pola tersebut dibentuk dalam format file jpg, lalu pola tersebut juga dapat diaplikasikan ke dalam program yang akan dibuat oleh penulis, atau pengguna dapat membuat pola ulos dengan model fraktal itu sendiri sesuai dengan keinginan. Fraktal Fraktal adalah benda geometri yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat "dibagi-bagi" dengan cara yang radikal. Beberapa fraktal bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Fraktal dikatakan memiliki detil yang tak hingga dan dapat memiliki struktur serupa diri pada tingkat perbesaran yang berbeda. Konsep fraktal dapat menguraikan sifat fisis yang rumit menjadi elemen yang lebih sederhana. Proses yang lama kelamaan membentuk suatu keteraturan tertentu, yakni self-similarity, self-affinity, self-inverse, dan self-squaring merupakan konsep dasar dari geometri fraktal. Sifat fraktal yang berupa self-similarity menunjukkan bahwa fraktal terdiri dari bagian-bagian yang berbentuk serupa satu sama lain. Self-affinity menggambarkan bahwa fraktal disusun atas bagian-bagian geometri yang saling terangkai satu sama lain (Baragar, 2001). Self-inverse artinya terdapat suatu bagian dalam geometri fraktal yang merupakan susunan yang terbalik dari susunan lainnya, sedangkan self-squaring dapat diartikan bahwa suatu bentuk geometri fraktal merupakan peningkatan kerumitan dari bagian sebelumnya atau secara matematis disebut peng-kuadratan. Berbagai jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda-benda matematis. Geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-sifat dan perilaku fraktal. Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang sulit dideskripsikan menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak diaplikasikan dalam sains, teknologi, dan seni karya komputer (Barnsley dan Rising, 2003). Interated Function System Dalam matematika, Iterated Function System (IFS) adalah metode untuk membentuk sebuah fractal hasil dari IFS tersebut akan selalu membentuk fraktal dengan hasil self-similar. Dalam matematika, iterasi fungsi adalah objek studi yang mendalam dalam ilmu komputer, fraktal dan sistem dinamik. Fungsi iterasi adalah fungsi yang terdiri dengan dirinya sendiri, tak terhingga, dalam proses yang disebut iterasi. Dalam proses ini, mulai dari beberapa nilai awal, kita harus menghitung hasil dan kemudian feed ini mengakibatkan fungsi sebagai masukan dan menghitung hasil dan mengulanginya berulang kali (Falconer, 2003). Kita nyatakan D sebagai subset dari R n, namun sering pula D = R n. Sebuah pemetaan disebut contraction pada D jika sebuah nilai c dengan 0 < c < 1 di mana x, y D. Jika persamaan tersebut mencapai suatu kondisi, transformasi S akan menjadi bentuk yang serupa (similar) secara geometri, dan kita akan menyebut S sebagai contracting similarity. Sebuah anggota terbatas dari contractions {S 1, S 2,, S m }, dengan m 2, disebut iterated function system (IFS). Kita akan memanggil subset F dari D yang merupakan himpunan tak kosong sebagai sebuah attractor untuk IFS jika, Penggunaan Model Fraktal... (Ngarap Im. Manik; Manal) 145

4 Properti fundamental dari sebuah IFS adalah fungsi tersebut menentukan sebuah attractor yang unik, yaitu sebuah fraktal. Untuk sebuah contoh yang mudah, kita anggap F sebagai himpunan tengah ketiga dari himpunan Cantor. Kemudian yang dinyatakan oleh:, Maka dan adalah bagian kiri dan kanan dari F, maka ; F tersebut adalah sebuah attractor dari IFS yang mengandung constractions [S 1, S 2 ], dua buah pemetaan, yang merepresentasikan dasar dari self-similarities dari Himpunan Cantor. Untuk membuktikan properti fundamental dari fractal bahwa IFS mempunyai attractor yang unik, kita mendefinisikan sebuah metrik atau jarak d di antara subset dari D. $ menyatakan kelas dari himpunan tak kosong yang merupakan subset D. Kemudian δ-neighbourhood dari himpunan A adalah himpunan nilai yang merupakan jarak δ dari A,. Kita membuat $ ke dalam ruang metrik dengan mendefinisikan jarak antara dua himpunan A dan B adalah jarak δ yang terkecil di mana δ- neighbourhood dari A mengandung B dan begitu pula sebaliknya. Fungsi d adalah sebuah metrik atau fungsi jarak, oleh karena itu, ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu (i) dengan persamaan jika dan hanya jika, (ii), (iii) untuk semua A,B,C $. Metrik dari d dikenal sebagai Hausdorff Metric pada S. Jika d(a,b) memiliki nilai yang kecil maka jarak antara A dengan B dekat satu sama lain sebagai himpunan. L System Framework dari L-System terdiri dari initial structure dan rewriting rules atau generating rules. Inti pengembangannya adalah penggantian secara paralel menggunakan rewriting rules yang ada. Dimulai dari initial structure, L-System menggantikan setiap bagian dari struktur yang ada dengan menerapkan rule secara sekuensial. Secara umum L-system adalah bentuk notasi dari sebuah perulangan tulisan di mana ide dasarnya adalah membentuk sebuah objek dengan menukar atau mengganti beberapa bagian pada sebuah aturan melalui mekanisme perulangan. Pengulangan pada aturan L-system merujuk kepada sebuah self similarity dan untuk itu bentuk fraktal dapat dibuat dengan mudah menggunakan L-system. Tata bahasa atau grammar L-system hampir serupa dengan semi-thue grammar dan juga sekarang lebih dikenal sebagai parametric L-system yang diartikan sebagai tuple. G = {V, S, ω, P}, di mana: V (the alphabet) adalah himpunan dari beberapa simbol variabel yang mengandung elemen yang dapat diganti oleh variabel lain; S adalah himpunan dari beberapa simbol yang konstan, yang tidak dapat diganti oleh simbol lain; ω (start, axiom atau initiator) adalah sebuah inisial awal dari sistem berupa string yang mengandung V dan atau S; P adalah sebuah himpunan dari production rules yang menjelaskan bagaimana setiap variabel dapat diubah dengan kombinasi dari variable lain, mengandung dua buah string yaitu predecessor dan successor. } 146 Jurnal Mat Stat, Vol. 12 No. 2 Juli 2012:

5 Aturan pada L-system diterapkan secara berulang dimulai dari sebuah pernyataan awal (intial state). Rule tersebut diulang sesuai dengan jumlah iterasi yang diinginkan user. L-system adalah sebuah context-free grammar di mana setiap production rule hanya berlaku untuk satu simbol saja pada sebuah set. Simbol yang lain tidak terpengaruh dengan production rule tersebut. Hal ini disebut kelas D0L-system (Deterministic and 0-context /context-free). Sebagai contoh, ada dua buah variabel A dan B di mana untuk setiap variabel tersebut kita nyatakan sebuah production rule. Aturan tersebut adalah A AB dan B A, maksudnya adalah untuk setiap perulangan huruf A akan diganti dengan AB, sedangkan huruf B akan diganti oleh huruf A. Sebuah pernyataan awal (initial state) disebut axiom. Pada langkah pertama kita asumsikan terdapat axiom dengan huruf A saja. Kemudian pada perulangan huruf tersebut diganti dengan AB merujuk pada aturan A AB. Langkah berikutnya, huruf B tersebut diganti dengan A sesuai aturan B A. Kedua huruf tersebut pada langkah selanjutnya akan diganti sesuai aturan yang telah dibuat, dan proses tersebut berlangsung terus secara berulang sesuai dengan jumlah perulangan yang diinginkan (Hardy dan Willi-Hans, 2008; Jürgens, et al., 2000). variables: A B; axiom: A; production rules: (A AB), (B A); Berikut ini adalah daftar simbol-simbol secara lengkap yang akan digunakan untuk membuat L-System dalam artikel ini (Tabel 1). Tabel 1 Daftar Simbol Variabel pada L-System Penggunaan Model Fraktal... (Ngarap Im. Manik; Manal) 147

6 METODE Dalam membentuk sebuah fraktal, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan analisis terhadap input dari pengguna. Setelah itu pengguna dapat memilih jenis kain yang akan dibentuk atau pengguna dapat membuat motif ulos sesuai dengan keinginan pengguna. Lalu pengguna dapat memodifikasi warna-warna yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Kemudian sistem tersebut akan melakukan analisis terhadap input yang diberikan oleh pengguna. Untuk mengambil input tersebut, sistem akan mengambil setiap nilai yang diberikan pada sistem. Setelah melakukan analisis, maka sistem akan men-terjemahkan hasil analisis terhadap input pengguna tersebut untuk menghasilkan gambar sesuai hasil analisis tersebut. Untuk melakukan generating, sistem menggunakan metode Executing/Drawing yang terdapat pada aplikasi pembuat sistem. Fungsi dari metode Executing/Drawing pada bahasa pemrograman digunakan untuk membuat gambar fraktal (Jauhari, 2010). Pada L-system, sistem ini dilakukan dengan menggambar garis-garis yang dihasilkan dari fungsi perulangan pada L-system dan sudut yang semuanya dijalankan dengan Turtle Geometry, sedangkan pada Mandelbrot Set dan Julia Set, sistem penggambaran dilakukan perpiksel sesuai dengan fungsi dan iterasi. Untuk membantu prosesnya dibantu dengan menggunakan program komputer yang di kembangkan untuk penyelesaian masalah di atas seperti yang ditunjukkan pada flowchart dalam Gambar 1. Gambar 1 Statechart sistem kontrol modul. Secara umum modul sistem akan berjalan sesuai dengan flowchart yang akan dijelaskan pada Gambar 2. Setelah itu, pertama pengguna akan mengatur nilai-nilai variabel untuk mendapatkan motif yang sesuai atau yang diinginkan oleh pengguna. Selain itu, pengguna dapat memilih motif ulos yang diinginkan dan pengguna dapat menambahkan dengan motif fraktal sesuai dengan keinginan. Bila telah sesuai maka pengguna akan mengekspor gambar tersebut atau bisa langsung mencetaknya untuk dijadikan referensi sebagai bahan desain motif ulos dengan fraktal. Bila tidak sesuai, maka pengguna bisa mengulang proses tersebut. Kemudian pengguna dapat memilih warna pada corak yang digunakan. Setelah itu, pengguna dapat memproses gambar, bila tidak sesuai dengan keinginan pengguna dapat melakukan langkah-langkah sebelumnya seperti pada flowchart di atas. Bila telah sesuai, hasil gambar tersebut akan dicetak dalam bentuk file gambar. 148 Jurnal Mat Stat, Vol. 12 No. 2 Juli 2012:

7 Gambar 2 Flowchart program utama. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menjalankan program ini klik executable dari file aplikasi. Saat program dijalankan pertama kali langsung menuju ke halaman awal program. Program utama aplikasi fraktal ulos ini terdiri dari enam form, yaitu form halaman utama, form Utama, form AddItem, form RemoveItem, form Print Preview, form Gallery corak, form About. Tampilan Layar Utama Tampilan awal saat program dijalankan adalah seperti pada Gambar 3. Pada layar utama ini terdapat menubar yaitu menu file, menu edit, menu project dan menu help. Penggunaan Model Fraktal... (Ngarap Im. Manik; Manal) 149

8 (a) (b) Gambar 3 (a) Tampilan awal; (b) background colour Pada form utama ini, terdapat empat bagian utama, yaitu bagian tools, Canvas, Properties, dan List Corak, List Ulos. Sebagai langkah pertama dalam menjalankan program ini, pengguna harus memasukkan project name dan memilih background color. Memilih Background color yang merupakan representasi dari warna kain pada keadaan sebenarnya. Kemudian, untuk memulai proses membuat sebuah desain motif ulos, pengguna harus membuat corak baru. Untuk itu pengguna harus menekan tombol Add Item untuk membuka form Add Item. Hasil Program Beberapa tampilan hasil uji coba yang dilakukan untuk menemukan berbagai pola motif ulos yang berhasil menggunakan program Fraktal Ulos seperti yang ada pada Gambar 4. Gambar 4 Hasil uji coba fraktal ulos Dari hasil uji coba program yang dihasilkan terlihat bahwa beragam bentuk pola corak. Semua pola tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan keinginan pengguna untuk mendapatkan motif ulos. Pola corak yang dibahas pada sub-bab di atas hanya ditampilkan sebagian saja, karena ketersediaan pola corak yang sangat banyak. Kelebihan program ini dapat menggabungkan beberapa metode untuk menghasilkan bentuk fraktal geometri motif ulos dengan menggunakan metode L-System. 150 Jurnal Mat Stat, Vol. 12 No. 2 Juli 2012:

9 Selain memiliki keunggulan, program ini juga memiliki beberapa kelemahan. Untuk membentuk sebuah pola / motif diperlukan uji coba untuk mencari pola yang diinginkan, sehingga diperlukan waktu lebih untuk mencari bentuk pola tersebut. Untuk metode L-System, pada program ini memiliki keterbatasan dalam proses pembuatannya yang hanya dibatasi sebanyak lima belas buah motif untuk setiap pembuatan. Tetapi untuk jumlah proses pembuatannya sendiri pada L-System tidak memiliki keterbatasan pada simbol-simbol yang digunakan. Kelemahan utama program ini adalah dari segi user interface. Program ini relatif lama pada hal pengerjaannya, sehingga perlu waktu belajar yang bagi mereka untuk mempelajari program ini. SIMPULAN Membentuk sebuah fraktal dapat menggunakan berbagai metode di antaranya adalah L- System, Mandelbrot Set. L-system merupakan bagian dari metode Iterated Function System, yaitu bentuk perulangan sebuah pola dengan ukuran, sudut, dan jarak tertentu. Motif ulos yang digunakan dengan metode L-System, dapat dihasilkan dalam jumlah yang tidak terbatas, karena proses pembuatan pada L-System tidak memiliki batasan simbol-simbol yang digunakan. Akan tetapi pada fraktal ulos ini hanya dibatasi pada penggunaan lima belas simbol saja. Aplikasi ini dapat membantu meningkatkan kreatifitas pembuat ulos dalam memilih dan merancang motif ulos sehingga bisa menghasilkan beragam motif baru. Selain itu dengan adanya software ini dapat membuat pembeli menentukan motifnya sendiri sehingga ulos tersebut dapat menjadi lebih spesial, unik serta aplikasi ini dapat meningkatkan kreatifitas dalam pembuatan motif ulos yang mampu meningkatkan nilai budaya ulos Indonesia baik dalam skala nasional, regional, maupun internasional. DAFTAR PUSTAKA Baragar, Arthur. (2001). A Survey Of Classical and Modern Geometry. Prentice Hall: New Jersey. Barnsley, Michael F. dan Rising, Hawley. (2003). Fractals Everywhere. Boston: Academic Press Professional. Falconer, Kenneth. (2003). Fractal Geometry: Mathematical Foundations and Applications. West Sussex: John Wiley & Sons. Hardy, Alexander dan Willi-Hans, Steeb. (2008). Mathematical Tools in Computer Graphics with C# Implementation. Singapore: World Scientific Publishing. Jauhari, Jaidan. (2010). Pengembangan Perangkat Lunak Pembangkit Geometri Fraktal Berbasis Bilangan Kompleks. Universitas Sriwijaya, Malang. Diakses dari df Jürgens, H., Heins-Otto, Peitgen, dan Saupe, Dietmar. (2000). Chaos and Fractals: New Frontiers of Science. New York: Springer-Verlag. Tanobatak. (2008). Mengenal Ulos Batak. Diakses dari Penggunaan Model Fraktal... (Ngarap Im. Manik; Manal) 151

BAB I PENDAHULUAN. kekhasan budaya dari setiap suku bangsa merupakan aset yang tidak terhitung

BAB I PENDAHULUAN. kekhasan budaya dari setiap suku bangsa merupakan aset yang tidak terhitung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Keberagaman dan kekhasan budaya dari setiap suku bangsa merupakan aset yang tidak terhitung jumlahnya. Warisan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. oleh sistem untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. oleh sistem untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut ini adalah gambaran umum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem ini yaitu mengenai tahapan proses yang dibutuhkan oleh sistem untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. digunakan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan sistem aplikasi berupa cetak biru

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. digunakan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan sistem aplikasi berupa cetak biru BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Pada Bab 3 ini akan dijelaskan mengenai proses perancangan program aplikasi Fractal Batik, diantaranya adalah analisis mengenai kebutuhan sistem yang akan digunakan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari berbagai jenis, corak atau motif, fungsi serta ukuran. Menurut batakpos-online, ulos

BAB II LANDASAN TEORI. dari berbagai jenis, corak atau motif, fungsi serta ukuran. Menurut batakpos-online, ulos BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kain Ulos ULOS dalam pengertian umum adalah kain tenun tradisional Batak yang terdiri dari berbagai jenis, corak atau motif, fungsi serta ukuran. Menurut batakpos-online, ulos

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standard ditentukan agar sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standard ditentukan agar sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan untuk menjalankan sistem aplikasi yang telah dibuat sangat berkaitan dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standard

Lebih terperinci

Aplikasi Pola Fraktal pada Desain Kain Gringsing Cemplong Tenganan Bali

Aplikasi Pola Fraktal pada Desain Kain Gringsing Cemplong Tenganan Bali Aplikasi Pola Fraktal pada Desain Kain Gringsing Cemplong Tenganan Bali Ida Ayu Putu Ari Crisdayanti / 13515067 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI MOTIF BATIK MENGGUNAKAN FRACTAL GENERATION SKRIPSI. Oleh Hendra Prasetyo

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI MOTIF BATIK MENGGUNAKAN FRACTAL GENERATION SKRIPSI. Oleh Hendra Prasetyo PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI MOTIF BATIK MENGGUNAKAN FRACTAL GENERATION SKRIPSI Oleh Hendra Prasetyo 0800736586 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA dan MATEMATIKA BINUS UNIVERSITY JAKARTA 2009 PERANCANGAN

Lebih terperinci

Variasi Motif Batik Palembang Menggunakan Sistem Fungsi Teriterasi dan Himpunan Julia

Variasi Motif Batik Palembang Menggunakan Sistem Fungsi Teriterasi dan Himpunan Julia Variasi Motif Batik Palembang Menggunakan Sistem Fungsi Teriterasi dan Himpunan Julia Eka Susanti Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya Jl. Palembang Prabumulih Km.32 Indralaya Sumatera

Lebih terperinci

Aplikasi Himpunan Julia dalam Membuat Rancangan Motif Fraktal Songket Palembang

Aplikasi Himpunan Julia dalam Membuat Rancangan Motif Fraktal Songket Palembang Aplikasi Himpunan Julia dalam Membuat Rancangan Motif Fraktal Songket Palembang Eka Susanti Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya Jl. Palembang Prabumulih Km.32 Indralaya Sumatera Selatan

Lebih terperinci

Variasi Fraktal Fibonacci Word

Variasi Fraktal Fibonacci Word SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Variasi Fraktal Fibonacci Word Kosala Dwidja Purnomo, Reska Dian Alyagustin, Kusbudiono Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember kosala.fmipa@unej.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada Bab 2 ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori yang mendukung dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada Bab 2 ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori yang mendukung dalam BAB 2 LANDASAN TEORI Pada Bab 2 ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori yang mendukung dalam pembuatan perancangan aplikasi Fractal Batik. Dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai konsep fractal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komoditas terbesar dari budaya Indonesia, karena batik mewariskan suatu nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. komoditas terbesar dari budaya Indonesia, karena batik mewariskan suatu nilai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman motif dari batik dapat menjadikan batik menjadi sebuah komoditas terbesar dari budaya Indonesia, karena batik mewariskan suatu nilai tradisional di

Lebih terperinci

Penggunaan Sistem Fungsi Iterasi untuk Membangkitkan Fraktal beserta Aplikasinya

Penggunaan Sistem Fungsi Iterasi untuk Membangkitkan Fraktal beserta Aplikasinya Penggunaan Sistem Fungsi Iterasi untuk Membangkitkan Fraktal beserta Aplikasinya Mohamad Rivai Ramandhani 13511043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Bentuk Modul 3 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Bentuk merupakan elemen penting dalam desain.

Lebih terperinci

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015 Volume 9 Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2015 Volume 9 Nomor 1 Hal. 33-39 KONSEP GEOMETRI FRAKTAL DALAM KAIN TENUN TANIMBAR Darma Andreas Ngilawajan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Yang Dapat Didaur Ulang

Yang Dapat Didaur Ulang Perancangan Motif Batik Model Fraktal IFS Yang Dapat Didaur Ulang Tedjo Darmanto Program Studi Teknik Informatika STMIK AMIK Bandung Jl. Jakarta 28 Bandung tedjodarmanto@stmik-amikbandung.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Perancangan Software Batik Berbasis Geometri Fraktal

Perancangan Software Batik Berbasis Geometri Fraktal Perancangan Software Batik Berbasis Geometri Fraktal T-14 M. Navi Jauhari Ulinnuha UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Jl. Gajayana 50 Malang miracle_script@yahoo.com Abstrak Indonesia telah terkenal dengan

Lebih terperinci

EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA

EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurnal Matematika Vol.6 No., November 26 [ 63-7 ] EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No, Bandung,46, Indonesia dsuhaedi@eudoramail.com

Lebih terperinci

Gambar 2. Silsilah si Raja Batak. c. Posisi duduk dalam ritual Batak

Gambar 2. Silsilah si Raja Batak. c. Posisi duduk dalam ritual Batak b. Tarombo Tarombo adalah silsilah, asal usul menurut garis keturunan ayah atau patrilineal dalam suku Batak. Sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat suku bangsa Batak untuk mengetahui silsilahnya agar

Lebih terperinci

PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINSKI DENGAN TRANSFORMASI AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENDA GEOMETRIS

PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINSKI DENGAN TRANSFORMASI AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENDA GEOMETRIS Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 365 PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINSKI DENGAN TRANSFORMASI AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENDA GEOMETRIS KOSALA DWIDJA PURNOMO 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER

APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER Wikaria Gazali 1 ; Nilo Legowo 2 ; Harry Tedja Sukmana 3 1,2 Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science,

Lebih terperinci

APLIKASI POLA BATIK MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL DAN ALGORITMA LINGKARAN 8 WAY SIMETRIS. Abstrak

APLIKASI POLA BATIK MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL DAN ALGORITMA LINGKARAN 8 WAY SIMETRIS. Abstrak APLIKASI POLA BATIK MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL DAN ALGORITMA LINGKARAN 8 WAY SIMETRIS Angga Prastyo, Teady Matius Surya Mulyana angga.prastyo05@gmail.com, tmulyana@bundamulia.ac.id Program Studi Teknik

Lebih terperinci

REDESAIN POLA MOTIF KAIN TENUN CUAL BANGKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL

REDESAIN POLA MOTIF KAIN TENUN CUAL BANGKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL REDESAIN POLA MOTIF KAIN TENUN CUAL BANGKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL Ilham Ary Wahyudie 1, Zanu Saputra 2 1 Jurusan Teknik Mesin, 2 Jurusan Teknik Elektro dan Informatika, POLMAN NEGERI BANGKA

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 3 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Bentuk merupakan penjabaran geometris dari bagian semesta

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PERANCANGAN

BAB V LAPORAN PERANCANGAN BAB V LAPORAN PERANCANGAN 5.1 Ulos dan Upacara Adat 5.1.1 Ulos Jenis - jenis ulos Batak Toba terpilih untuk diulas dalam buku ini adalah ulos - ulos yang paling sering digunakan dalam upacara adat Batak

Lebih terperinci

Implementasi Konsep Rekursifitas Pada Desain Batik Fractal

Implementasi Konsep Rekursifitas Pada Desain Batik Fractal Implementasi Konsep Rekursifitas Pada Desain Batik Fractal Ilma Alifia Mahardika - 13516036 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan bermasyarakat. Salah satu dari benda budaya itu adalah ulos. mengandung makna sosial dan makna ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan bermasyarakat. Salah satu dari benda budaya itu adalah ulos. mengandung makna sosial dan makna ekonomi. BAB I PENDAHULUAN Suku Batak Toba memiliki berbagai benda budaya yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat. Salah satu dari benda budaya itu adalah ulos. Ulos adalah sejenis kain adat hasil kerajinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman budaya, suku dan kesenian yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu suku yang terdapat di Indonesia adalah

Lebih terperinci

FRAKTAL DAN INVERS FRAKTAL

FRAKTAL DAN INVERS FRAKTAL Jurnal Matematika Vol. 2 No. 1, Desember 2011. ISSN : 1693-1394 FRAKTAL DAN INVERS FRAKTAL Beni Utomo Laboratorium Matematika Komputasi Jurusan Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Bontang Abstract: Fraktal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun

Lebih terperinci

APLIKASI PERUBAHAN CITRA 2D MENJADI 3D DENGAN METODE STEREOSCOPIC ANAGLYPH BERBASISKAN KOMPUTER

APLIKASI PERUBAHAN CITRA 2D MENJADI 3D DENGAN METODE STEREOSCOPIC ANAGLYPH BERBASISKAN KOMPUTER APLIKASI PERUBAHAN CITRA 2D MENJADI 3D DENGAN METODE STEREOSCOPIC ANAGLYPH BERBASISKAN KOMPUTER Wikaria Gazali; Michael Ivan; Ngarap Imanuel Manik Mathematics & Statistics Department, School of Computer

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Makna Makna merupakan hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti

Lebih terperinci

Materi Bagian 01 Pengenalan Grasshopper... 4

Materi Bagian 01 Pengenalan Grasshopper... 4 1 h a l a m a n Materi Bagian 01 Pengenalan Grasshopper... 4 Konsep Dasar... 4 Konsep dasar: Proses Membuat Objek... 4 Perangkat antar muka (Interface)... 7 Interface: Workspace... 7 Interface: Grasshopper

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2003/2004 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI FRACTAL IMAGE COMPRESSION MENGGUNAKAN TEORI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBANGKIT GEOMETRI FRAKTAL BERBASIS BILANGAN KOMPLEKS (PLFRAKOM)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBANGKIT GEOMETRI FRAKTAL BERBASIS BILANGAN KOMPLEKS (PLFRAKOM) PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBANGKIT GEOMETRI FRAKTAL BERBASIS BILANGAN KOMPLEKS (PLFRAKOM) Jaidan Jauhari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Email : jaidan_j@yahoo.com Abstract In fractal

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI KOMPRESI GAMBAR MENGGUNAKAN ALGORITMA QUADTREE

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Batik Labako Dengan Menggabungkan Geometri Fraktal Kurva Naga dan Corak Daun Tembakau

Pengembangan Desain Batik Labako Dengan Menggabungkan Geometri Fraktal Kurva Naga dan Corak Daun Tembakau Jurnal ILMU DASAR, Vol.18 No. 2, Juli 2017 : 125-132 125 Pengembangan Desain Batik Labako Dengan Menggabungkan Geometri Fraktal Kurva Naga dan Corak Daun Tembakau (Development of Labako Batik Design with

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CORAK FRACTAL LUKIS SEPATU SEBAGAI STRATEGI DIFERENSIASI

IMPLEMENTASI CORAK FRACTAL LUKIS SEPATU SEBAGAI STRATEGI DIFERENSIASI IMPLEMENTASI CORAK FRACTAL LUKIS SEPATU SEBAGAI STRATEGI DIFERENSIASI Teddy Siswanto* 1, Ratna Shofiati 2, Wawan Kurniawan 3, Hartini 4 1 Sistem Informasi, Universitas Trisakti, Jakarta 2 Informatika,

Lebih terperinci

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan 1.1. Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep- konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang memiliki keanekaragaman dan warisan budaya yang bernilai tinggi yang mencerminkan budaya bangsa. Salah satu warisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. secara manual oleh manusia.tak terkecuali dalam hal pembuatan produk atau pola untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. secara manual oleh manusia.tak terkecuali dalam hal pembuatan produk atau pola untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman dahulu sebelum ditemukannya mesin, segala pekerjaan dilakukan secara manual oleh manusia.tak terkecuali dalam hal pembuatan produk atau pola untuk

Lebih terperinci

Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks dalam Bentuk Normal Chomsky Menggunakan PHP

Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks dalam Bentuk Normal Chomsky Menggunakan PHP Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks dalam Bentuk Normal Chomsky Menggunakan PHP 1 Rico Andrian, 2 Wamiliana dan 3 Ismail Indra Pratama 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 3 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA

Lebih terperinci

KONSTRUKSI, SIFAT DAN DIMENSI HIMPUNAN CANTOR MIDDLE THIRD. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

KONSTRUKSI, SIFAT DAN DIMENSI HIMPUNAN CANTOR MIDDLE THIRD. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP KONSTRUKSI, SIFAT DAN DIMENSI HIMPUNAN CANTOR MIDDLE THIRD Khoiroh Alfiana, Siti Khabibah, Robertus Heri S.U,, Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBUATAN PROGRAM PENGUJIAN STRUKTUR MATEMATIKA RING DAN FIELD

RANCANGAN PEMBUATAN PROGRAM PENGUJIAN STRUKTUR MATEMATIKA RING DAN FIELD RANCANGAN PEMBUATAN PROGRAM PENGUJIAN STRUKTUR MATEMATIKA RING DAN FIELD Don Tasman 1 ; Ngarap Im Manik 2 ABSTRACT Along with the growth of human being thought and technology everything also becomes quickly.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PEMBENTUKAN POLA FRAKTAL DENGAN GENERATOR ITERATION

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Struktur Aljabar Struktur aljabar adalah ilmu yang mempelajari suatu sistem aljabar dengan satu atau lebih operasi biner yang diberlakukan pada sistem aljabar tersebut. Struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang lain, baik itu komunikasi Verbal maupun Non verbal. Dimana tanpa adanya komunikasi maka

Lebih terperinci

PIRANTI LUNAK UNTUK MENDESAIN PROGRAM DALAM BAHASA PEMROGRAMAN C BERDASARKAN HOARE LOGIC

PIRANTI LUNAK UNTUK MENDESAIN PROGRAM DALAM BAHASA PEMROGRAMAN C BERDASARKAN HOARE LOGIC PIRANTI LUNAK UNTUK MENDESAIN PROGRAM DALAM BAHASA PEMROGRAMAN C BERDASARKAN HOARE LOGIC Arnold Aribowo 1), Pujianto Yugopuspito 2), Julian Fetriandhy Altanijah 3) 1) Jurusan Teknik Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

12 Model Loading & Curve. Imam Cholissodin

12 Model Loading & Curve. Imam Cholissodin 12 Model Loading & Curve Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Model Loading & Curve : 1. What s Model Loading & Curve 2. Model Creator 3. OpenGL Model Loading 4. General Curve 5. Fractal Curve 6.

Lebih terperinci

LESTARIKAN ULOS BATAK, BERSAMA KITA PELAJARI SEJARAH DAN FUNGSINYA

LESTARIKAN ULOS BATAK, BERSAMA KITA PELAJARI SEJARAH DAN FUNGSINYA LESTARIKAN ULOS BATAK, BERSAMA KITA PELAJARI SEJARAH DAN FUNGSINYA 15 Februari 2012 Penulis: Indra Hutapea Repost dari: www.palingindonesia.com Pada jaman dahulu sebelum orang batak mengenal tekstil buatan

Lebih terperinci

PERAN FAKTOR PENYEKALA PADA KONSTRUKSI INTERPOLASI FRAKTAL. Marwan 1

PERAN FAKTOR PENYEKALA PADA KONSTRUKSI INTERPOLASI FRAKTAL. Marwan 1 J. Pijar MIPA, Vol. VI No.2, September :86-92 ISSN 1907-1744 PERAN FAKTOR PENYEKALA PADA KONSTRUKSI INTERPOLASI FRAKTAL Marwan 1 1 Program Studi Matematika FMIPA Universitas Mataram, Mataram Email: marwanmath@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi 2.1.1 Data Data berasal dari kata datum, yang berarti fakta yang mengandung arti pengolahan data dengan menggunakan computer dikenal dengan nama Pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Program Aplikasi Program adalah kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL PLANNER

BAB I MENGENAL PLANNER Bab I Mengenal Planner BAB I MENGENAL PLANNER Planner adalah tool manajemen proyek yang general purpose dan menyediakan berbagai fitur, yang tersedia melalui 4 layar terpisah yang disebut layout views.

Lebih terperinci

PERANCANGAN AUGMENTED REALITY UNTUK PETA TOPOGRAFI

PERANCANGAN AUGMENTED REALITY UNTUK PETA TOPOGRAFI PERANCANGAN AUGMENTED REALITY UNTUK PETA TOPOGRAFI Agustinna Yosanny; Muhammad Ismail; Handoko Said Computer Science Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, data citra digital ditandai oleh informasi dengan jumlah bit yang besar sehingga menimbulkan masalah untuk memindahkan, memproses atau menyimpannya. Biasanya

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK PERMAINAN MUSIK DIGITAL. Kezia Stefani. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK PERMAINAN MUSIK DIGITAL. Kezia Stefani. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Media Informatika Vol. 15 No. 1 (2016) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK PERMAINAN MUSIK DIGITAL Kezia Stefani Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

Aplikasi Pengubah Bentuk Normal Chomsky Menjadi Bentuk Normal Greibach dengan Metode Substitusi

Aplikasi Pengubah Bentuk Normal Chomsky Menjadi Bentuk Normal Greibach dengan Metode Substitusi Aplikasi Pengubah Bentuk Normal Chomsky Menjadi Bentuk Normal Greibach dengan Metode Substitusi 1 Rico Andrian, 2 Wamiliana, 3 Andikha Y.C. Dabukke 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Bab 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Image atau gambar selama ini dihasilkan oleh manusia dengan cara menggambar pada sebuah media. Baik media itu kertas, kanvas maupun melalui perangkat lunak komputer.

Lebih terperinci

Bab 1a Case Tools - Case Studio 2

Bab 1a Case Tools - Case Studio 2 Bab 1a Case Tools - Case Studio 2 1.1 Pendahuluan Alat bantu pemodelan pada pendekatan terstruktur adalah Data Flow Diagram (DFD). Beberapa hal yang sering dialami dalam penggambaran DFD adalah ketidakkonsistenan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI PADA PENDERITA DIABETES DENGAN ALGORITMA GENETIKA SKRIPSI. oleh : Vinolia Valentina

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI PADA PENDERITA DIABETES DENGAN ALGORITMA GENETIKA SKRIPSI. oleh : Vinolia Valentina PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI PADA PENDERITA DIABETES DENGAN ALGORITMA GENETIKA SKRIPSI oleh : Vinolia Valentina 1100045025 PROGRAM GANDA TEKNI K INFORMATIKA DAN MAT EMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk melakukan suatu proses penelitian, perlu dilakukan metode penelitian yang dimaksudkan sebagai dasar untuk memeperoleh kelengkapan data dengan proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui percabangan dan perulangan pada Python. 2. Mahasiswa mengetahui bentuk umum dari percabangan dan perulangan pada Python.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION Garibaldy W Mukti 13506004 Teknik Informatika ITB alamat : Srigading 29, Bandung 40132 email: subghost1802000@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian Rio Yohanes 1, Nora Hariadi 2, Kiki Ariyanti Sugeng 3 Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok, 16424, Indonesia rio.yohanes@sci.ui.ac.id,

Lebih terperinci

PENERAPAN STOCHASTIC L-SYSTEM PADA PEMODELAN PERTUMBUHAN BATANG TANAMAN ARTIKEL ILMIAH. oleh Chandra Hadi Iswanto NIM

PENERAPAN STOCHASTIC L-SYSTEM PADA PEMODELAN PERTUMBUHAN BATANG TANAMAN ARTIKEL ILMIAH. oleh Chandra Hadi Iswanto NIM PENERAPAN STOCHASTIC L-SYSTEM PADA PEMODELAN PERTUMBUHAN BATANG TANAMAN ARTIKEL ILMIAH oleh Chandra Hadi Iswanto NIM 061810101083 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan dari bagian yang berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Jogiyanto system adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Teori Bahasa Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) danpemroses naskah (text processor).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Ragam Bentuk Modul 5. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Ragam Bentuk Modul 5. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Ragam Bentuk Modul 5 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Bentuk adalah sesuatu yang terlihat. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan nenek moyang. Sejak dulu berkesenian sudah menjadi kebiasaan yang membudaya, secara turun temurun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Adapun tujuan yang dilakukannmya analisis

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEINDAHAN MATEMATIKA DALAM DESAIN KAOS BERCORAK POLA-POLA PADA GEOMETRI FRAKTAL

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEINDAHAN MATEMATIKA DALAM DESAIN KAOS BERCORAK POLA-POLA PADA GEOMETRI FRAKTAL PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEINDAHAN MATEMATIKA DALAM DESAIN KAOS BERCORAK POLA-POLA PADA GEOMETRI FRAKTAL BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Eko Widyaningsih (4101413102/2013)

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH PROGRAM STUDI S-1 MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI Sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aplikasi grafis komputer, terutama yang menggunakan foto digital maupun citra digital lain dapat menghasilkan file dengan ukuran yang sangat besar. Masalah tentang ruang penyimpanan

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC.NET

MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC.NET MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC.NET A. TUJUAN Memahami platform Microsoft.NET. Mengenal Integrated Development Environment (IDE) Visual Basic.NET. Memahami struktur project Visual Basic.NET. Memahami jenis-jenis

Lebih terperinci

Kajian Pembentukan Segitiga Sierpinski Pada Masalah Chaos Game dengan Memanfaatkan Transformasi Affine

Kajian Pembentukan Segitiga Sierpinski Pada Masalah Chaos Game dengan Memanfaatkan Transformasi Affine Kajian Pembentukan Segitiga Sierpinski Pada Masalah Chaos Game dengan Memanfaatkan Transformasi Affine Kosala Dwidja Purnomo Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember e-mail: kosala.fmipa@unej.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dengan teknologi write once run everywhere, aplikasi-aplikasi android dapat dikembangkan dalam Java. Project Java Android digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan

Lebih terperinci

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC)

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC) Meeting 3_ADS System Development Life Cycle (SDLC) Capaian Pembelajaran Mampu menjelaskan tentang System Development Life Cycle (SDLC) khususnya tahap planning, analysis dan design Mampu memaparkan tentang

Lebih terperinci

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Apa itu Visual Basic? Kata Visual menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini Anda tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computere) diambil dari bahasa latin yang berarti menghitung

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computere) diambil dari bahasa latin yang berarti menghitung BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komputer Istilah komputer memiliki arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computere) diambil dari bahasa latin yang berarti menghitung (tocompute

Lebih terperinci

63 ISSN: (Print), (Online)

63 ISSN: (Print), (Online) Perancangan Aplikasi Penyederhanaan Fungsi Boolean Dengan Metode Quine-Mc Cluskey Wahyu Nugraha Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Pontianak wahyoe.nugraha@gmail.com ABSTRACT - Three way to

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Apakah Maple itu? Maple adalah suatu program interaktif yang mengintegrasikan kemampuan komputasi baik numerik ataupun simbolik, visualisasi (grafik) dan pemrograman.

Lebih terperinci

3 BEKERJA DENGAN MICROSOFT VISIO

3 BEKERJA DENGAN MICROSOFT VISIO System Design & Implementation: Introduction to UML with Microsoft VISIO 40 3 BEKERJA DENGAN MICROSOFT VISIO Objektif : Mengenal lingkungan kerja Microsoft Visio Memahami penggunaan tool yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Aplikasi Program aplikasi merupakan suatu bentuk rancangan program yang dibuat sedemikian rupa dalam mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengikuti prosedur serta memiliki

Lebih terperinci

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT Ro fah Nur Rachmawati Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku memiliki bahasa daerah tersendiri yang membedakan bahasa suku yang satu dengan bahasa

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR

TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR PERKULIAHAN Jumlah pertemuan minimal 13 kali dan maksimal 15 kali sudah termasuk dengan ujian tengah semester (UTS) PENILAIAN ABSEN 10% (Minimal kehadiran 80% dari jumlah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 16 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Perancangan Proses pembuatan media belajar ini diawali dengan menetapkan tujuan, pencarian ide, penetapan target audience, pengambilan data dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

Malang, Januari 2007 Penulis

Malang, Januari 2007 Penulis Kata Pengantar Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada pembuatan aplikasi-aplikasi baru saja, melainkan juga

Lebih terperinci