A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tergolong negara muda, apabila dibandingkan antara lain dengan negara Amerika Serikat yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tergolong negara muda, apabila dibandingkan antara lain dengan negara Amerika Serikat yang"

Transkripsi

1 i

2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan dan Hasil yang diharapkan... 2 D. Materi... 3 E. PESERTA... 3 F. Nara Sumber... 4 G. Waktu dan Tempat Kegiatan... 4 H. Jadwal Kegiatan Bimtek... 5 DAFTAR PUSTAKA... 7 i

3 A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tergolong negara muda, apabila dibandingkan antara lain dengan negara Amerika Serikat yang sudah berusia sekitar 240 tahun terhitung sejak tahun 1776, dan Perancis telah berusia sekitar 227 tahun terhitung sejak tahun Demikian pula apabila dibandingkan dengan umur dua negara nasional pada sejarah nasional Indonesia, negara nasional pertama yaitu Sriwijaya yang berusia sekitar 1000 tahun, sedangkan negara nasional kedua yaitu Majapahit yang berusia sekitar 250-an tahun. Terkait dengan eksistensi NKRI yang masih tergolong muda ini, setidaktidaknya terdapat dua pertanyaan besar yang perlu mendapat jawaban dari para generasi muda khususnya mahasiswa sebagai penerus atau calon penerima tongkat estafet kepemimpinan baik di tingkat nasional, regional, maupun lokal. Kedua pertanyaan tersebut adalah 1) sampai kapankah negara bangsa ini akan tetap bertahan hidup (survive)?; 2) kapankah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia?; jawaban atas kedua pertanyaan tersebut adalah tergantung seberapa besar para generasi muda khususnya mahasiswa memahami dan menghayati Ideologi Pancasila, memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, disamping menguasai IPTEKS. Tantangan terhadap bertumbuhnya kesadaran ideologis, penguatan rasa kebangsaan dan cinta tanah air mendapat gempuran hebat dari kerasnya persaingan antar bangsa, antar elemen masyarakat, bahkan antar individu pada era pasar bebas dewasa ini. Pada era persaingan ini setiap orang khususnya dalam hal ini para mahasiswa dapat tergoda untuk menganut pragmatisme dan individualisme, suatu faham yang tidak selalu berdamai dengan rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Kondisi itu pada gilirannya dapat mengancam eksistensi negara bangsa sebagaimana pernah dikemukakan oleh Kenichi Ohmae (1995) yang tergambarkan dalam judul bukunya The End of the Nation State. Untuk mengantisipasi ancaman terhadap eksistensi negara bangsa yang dapat berawal dari kondisi memudarnya kesadaran terhadap Ideologi Pancasila, melemahnya rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan untuk merespon kondisi persaingan yang makin tajam sebagaimana dikemukakan pada uraian terdahulu, maka perlu optimalisasi implementasi Mata Kuliah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Hal ini sejalan dengan amanat ketentuan dalam Pasal 35 ayat (3) UU RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang menetapkan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat Mata Kuliah a. Agama, b. Pancasila, c. Kewarganegaraan, dan d. Bahasa Indonesia. Lebih dari itu, urgensi Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) juga dikukuhkan melalui Pasal 9 ayat (2) UU RI Nomor 3 Tahun 2002 bahwa salah satu bentuk wujud keikutsertaan warga negara dalam bela negara adalah keikutsertaan warga negara dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan Perpres RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Capaian Pembelajaran umum bagi semua jenjang pendidikan sebagaimana termaktub dalam uraian deskripsi umum antara lain adalah berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia, menghargai keanekaragaman budaya, menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan masyarakat luas. Karakter tersebut harus dicapai oleh setiap lulusan dari setiap program studi semua perguruan tinggi, yang mana karakter tersebut merupakan tujuan substantif dari mata kuliah Pancasila. Hal ini sejalan dengan butir nomor 8 (delapan) dalam 9 (sembilan) 1

4 Agenda Prioritas atau NAWA CITA sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun pada Buku I halaman yaitu melakukan revolusi karakter bangsa. Melalui mata kuliah Pancasila diharapkan terwujud warga Negara yang baik yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Cogan dan Derricott (1998: 4) yang menyatakan bahwa a good citizen, by contrast, not only lives decently in his or her private life, but is also committed to participation in public life.. Karakter warga negara pada abad 21, meskipun beragam karena tergantung pada sistem politik yang berlaku, menurut Cogan (1998: 2-3) terdapat 5 (lima) karakter warga Negara yaitu 1) a sense of identity, 2) the enjoyment of certain rights, 3) the fulfillment of corresponding obligations, 4) a degree of interest and involvement in public affairs, and 5) an acceptance of basic societal values. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa kedudukan mata kuliah Pancasila amat strategis dalam membina dan mengembangkan karakter bangsa yang berideologi Pancasila, memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Di sisi lain karakter tersebut merupakan prasyarat bagi kelangsungan hidup bangsa dan terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu perlu upaya yang sungguh-sungguh agar mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh para dosen yang profesional. Kenyataan di lapangan, para dosen pengampu mata kuliah Pancasila memiliki latar belakang akademik yang beragam, yang dalam banyak kasus latar belakang akademiknya tidak relevan untuk mengajar mata kuliah Pancasila. Padahal pembinaan kompetensi dosen seperti yang dilakukan Lemhannas dalam bentuk kursus calon dosen kewarganegaraan sudah sejak tahun 2000-an tidak dilakukan lagi, dan pelatihan dosen Pancasila oleh Ditjen Dikti pun sudah lama (sekitar 10 tahun terakhir ini) tidak diselenggarakan. Di sisi lain jumlah dosennya relatif tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut, sebagai akibat dari banyaknya dosen yang pensiun sedangkan rekrutmen dosen muda tidak dilakukan secara sistemik. Lebih dari itu, konten kurikulum mata kuliah Pancasila dilihat dari konteks lingkungan yang semakin dinamis, dan perlunya memberikan penguatan spirit revolusi mental, maka perlu mereaktualisasi materi mata kuliah tersebut. Dengan demikian maka dipandang perlu dan termasuk kategori amat mendesak untuk diselenggarakan pendidikan dan pelatihan Dosen Pancasila. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara 2. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 4. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun , Lampiran Buku I, Agenda Pembangunan Nasional. C. Tujuan dan Hasil yang diharapkan 1. Tujuan Bimbingan Teknis (Bimtek) ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi Dosen Mata Kuliah Pancasila dalam penguasaan materi pokok perkuliahan yang menunjang proses revolusi mental dan terwujudnya warga 2

5 negara yang memiliki keyakinan terhadap Ideologi Pancasila, mempertebal rasa kebangsaan, dan memperkokoh kecintaan kepada tanah air. Sejalan dengan itu, tujuan Bimtek ini adalah meningkatkan kompetensi Dosen dalam penguasaan metode pembelajaran yang efektif untuk terwujudnya tujuan mata kuliah Pancasila. 2. Hasil yang diharapkan Setelah mengikuti Bimtek ini diharapkan terjadi peningkatan kompetensi peserta khususnya dalam bidang-bidang sebagai berikut: a. Meningkatnya penguasaan materi tentang Kebijakan Perkuliahan MKWU, Metode Pembelajaran berbasis perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach), Pancasila sebagai General Education, dan Pengembangan Metode Pembelajaran Inovatif, dan Materi Perkuliahan Pancasila yang aktual. b. Meningkatnya kemampuan mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran mata kuliah Pancasila. D. Materi 1. Kebijakan tentang Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Narasumber: Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A. (Direktur Pengembangan Karir dan SDM) 2. Model Pembelajaran dan penilaian pendidikan Pancasila berbasis perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach) Narasumber: Prof. Dr. Udin S Winataputra, M.A. (UT) 3. Pendidikan Nilai Moral Pancasila sebagai General Education Narasumber: 4. Pengembangan Metode Pembelajaran Inovatif Narasumber: Prof. Dr. Kwartarini 5. Materi pokok perkuliahan Pendidikan Pancasila, meliputi : a. Kajian Pancasila dalam Arus Sejarah Perjuangan Bangsa Narasumber: Dr. Encep Syarief Nurdin, M.Pd., M.Si. b. Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara Narasumber: Dr. Encep Syarief Nurdin, M.Pd., M.Si. c. Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara Narasumber: d. Kajian Pancasila sebagai Sistem Filsafat Narasumber: Dr. Rizal e. Kajian Pancasila sebagai Sistem Etika Narasumber: f. Kajian Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Narasumber: Dr. Rizal E. PESERTA 1. Jumlah peserta: 100 orang (dua gelombang) 2. Persyaratan: a. Memiliki Ijazah sekurang-kurangnya S2 b. Diprioritaskan lulusan Program Studi: Pendidikan Umum dan Pendidikan IPS serta Ilmu-ilmu Sosial /Humaniora 3

6 c. Pengalaman mengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila sekurang-kurangnya 2 (dua) semester, diprioritaskan dosen muda yang dibuktikan surat keterangan dari Pimpinan PT d. Belum pernah mengikuti Diklat/Bimtek Pendidikan Pancasila 3. Mekanisme pendaftaran melalui on-line, dan dilakukan seleksi sesuai persyaratan pada poin 2 4. Proses Pembelajaran Proses pendidikan dan pelatihan Dosen Pancasila ini diselenggarakan melalui beberapa kegiatan sebagai berikut. a. Ceramah Bervariasi Setiap materi pokok disampaikan oleh narasumber dengan metode ceramah dilanjutkan dengan tanya jawab, kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang disampaikan oleh moderator atau dapat juga oleh perwakilan peserta Bimtek. b. Diskusi Berkelompok Peserta Bimtek dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok (Nusa, Bangsa, Bahasa) untuk mendiskusikan penerapan pembelajaran berbasis perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach) sesuai pokok bahasan. Pada akhir kegiatan ini setiap kelompok menyiapkan power point untuk dipresentasikan di pleno. F. Nara Sumber Dalam Bimtek ini yang akan diberi tugas untuk menjadi narasumber antara lain adalah: 1. Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A. (Direktur Pengembangan Karir dan SDM) 2. Prof. Dr. Udin S Winataputra, M.A. (UT) 3. (UPI) 4. (UGM) 5. Prof. Dr. Kwartarini (UGM) 6. Dr. Rizal (Pusat Studi Pancasila UGM) 7. Dr. Encep Syarief Nurdin, M.Pd., M.Si. (UPI) G. Waktu dan Tempat Kegiatan 1. Gelombang Pertama Kegiatan bimtek Pendidikan Pancasila ini dilaksanakan pada Hari dan tangal : Kamis-Minggu, Mei 2017 Tempat : Bekasi Pembukaan : Gelombang Kedua Kegiatan bimtek Pendidikan Pancasila ini dilaksanakan pada Hari dan tangal : Rabu-Sabtu, 9-12 Agustus 2017 Tempat : Yogyakarta Pembukaan :

7 H. Jadwal Kegiatan Bimtek JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) DOSEN PANCASILA Hari Pukul Materi Pembicara/ Narasumber I Pembukaan Penjelasan teknis Bimtek Kebijakan tentang perkuliahan MKWU Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., Diskusi kelas tentang pengelolaan dan pelaksanaan mata kuliah wajib umum di Perguruan Tinggi Ishoma M.A Prof. Dr. Udin S Dr. Rizal II Pendidikan Nilai Moral Pancasila sebagai General Education Tugas Individual 1 Penelusuran kepustakaan Model Pembelajaran Pancasila berbasis perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach) Penilaian dalam pembelajaran pendidikan Pancasila Ishoma (sholat Jumat) Pengembangan metode pembelajaran inovatif Ishoma A. Pancasila dalam Arus Sejarah Perjuangan Bangsa Diskusi I tentang penerapan Pembelajaran Pancasila berbasis perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach) untuk pokok bahasan Pancasila dalam arus sejarah perjuangan bangsa Prof. Dr. Udin S Winataputra, M.A. Prof. Dr. Udin S Winataputra, M.A. Prof. Dr. Kwartarini Dr. Encep Syarief Nurdin, M.Pd., M.Si ISHOMA B. Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara Dr. Encep Syarief Nurdin, M.Pd., M.Si Diskusi II tentang penerapan Pembelajaran Pancasila berbasis 5

8 Hari Pukul Materi III perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach) untuk pokok bahasan Pancasila sebagai Dasar Negara C. Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara Coffee break Pembicara/ Narasumber Diskusi I tentang penerapan Pembelajaran Pancasila berbasis perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach) untuk pokok bahasan Pancasila sebagai ideologi negara ISHOMA D. Pancasila sebagai Sistem Filsafat Dr. Rizal Diskusi I tentang penerapan Pembelajaran Pancasila berbasis perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach) untuk pokok bahasan Pancasila sebagai Sistem filsafat Dr. Rizal Prof. Dr. Udin S Ishoma E. Pancasila sebagai sistem etika Ishoma F. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu Diskusi I tentang penerapan Pembelajaran Pancasila berbasis perkembangan moral dan pendekatan ilmiah (Scientific Approach) untuk pokok bahasan Pancasila sebagai sistem etika dan dasar nilai pengembangan ilmu Dr. Rizal IV Presentasi I Prof. Dr. Udin S Dr. Rizal Presentasi II PENUTUPAN 6

9 DAFTAR PUSTAKA Cogan, John J dan Derricott, Ray, Citizenship for the 21 st Century: An International Perspective on Education, London: Kogan Page Limited Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun , Lampiran Buku I, Agenda Pembangunan Nasional. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara 7

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. 1. Latar Belakang Dasar Hukum Tujuan Kegiatan Output yang Diharapkan... 3

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. 1. Latar Belakang Dasar Hukum Tujuan Kegiatan Output yang Diharapkan... 3 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i 1. Latar Belakang... 1 2. Dasar Hukum... 3 3. Tujuan Kegiatan... 3 4. Output yang Diharapkan... 3 5. Struktur Materi Bimtek... 4 6. Metode Bimtek... 5 7. Narasumber...

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA BUKU AJAR PENDIDIKAN PANCASILA TIM PENULIS: MISNAL MUNIR RIZAL MUSTANSYIR ENCEP SYARIEF NURDIN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2014 i KATA

Lebih terperinci

A. Dasar Pemikiran Pelaksanaan kuliah Pendidikan Agama di perguruan tinggi, mengalami pasang surut. Pada awal tahun 1960, pendidikan agama diberikan

A. Dasar Pemikiran Pelaksanaan kuliah Pendidikan Agama di perguruan tinggi, mengalami pasang surut. Pada awal tahun 1960, pendidikan agama diberikan DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... ii A. Dasar Pemikiran... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan... 2 D. Hasil yang Diharapkan... 3 E. Materi Pelatihan... 3 F. Nara Sumber... 3 G. Peserta Pelatihan... 4 H. Metode

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Deskripsi Mata

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti. Bunyamin Maftuh NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti. Bunyamin Maftuh NIP KATA PENGANTAR Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dibentuk pada tahun 2014 berdasarkan Keppres No. 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id DESKRIPSI MATA KULIAH Matakuliah

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Mata Kuliah Semester SKS Pengampu PENDIDIKAN PANCASILA : Pendidikan Pancasila : I (satu) : 2 (dua) : Heniyatun, SH., M.Hum Kompetensi Mahasiswa mampu membangun paradigma baru dalam dirinya sendiri berdasar

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pada Modul ini kita akan mempelajari tentang arti penting serta manfaat pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016 PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Mata Kuliah Kewarganegaraan Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 01 Fakultas Design Komunikasi dan Visual Program Studi Pokok Bahasan PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN Dosen : Cuntoko, SE., MM. Informatika

Lebih terperinci

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI NAMA : Ragil Prasetia Legiwa NIM : 11.02.7942 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : D3 - MI : A : M. Khalis Purwanto

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 16/08/2016 Tanggal revisi 24/02/2017 Fakultas Program D III Bisnis Kewirausahaan

Lebih terperinci

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS Program Studi BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Kode Mata Kuliah : SKS : 3 Semester : Genap/Ganjil Tahun Akademik : 2015/2016 FAKULTAS

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informatika www.mercubuana.ac.id Kontak Dosen Hp. 0838 7688

Lebih terperinci

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Rowland Bismark Fernando Pasaribu 9/9/2013 Penyajian perkuliahan Pendidikan Pancasila dimimbar Perguruan tinggi berdasarkan peraturan perundang-undangan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI METODE DISKUSI BERVARIASI. Rohani 1. PGRI Pontianak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI METODE DISKUSI BERVARIASI. Rohani 1. PGRI Pontianak Untirta Civic Education Journal MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI METODE DISKUSI BERVARIASI (Diterima 28 November 2016; direvisi 29 Desember 2016; disetujui 30 Desember 2016) 1 1

Lebih terperinci

Perkenalan, diskusi Kontrak Perkuliahan, Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila

Perkenalan, diskusi Kontrak Perkuliahan, Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila Modul ke: Perkenalan, diskusi Kontrak Perkuliahan, Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Arsitektur www.mercubuana.ac.id Persentasi Perkuliahan

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI Modul ke: KEWARGANEGARAAN Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si

Lebih terperinci

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi NAMA : Bram Alamsyah NIM : 11.12.6286 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : S1-SI : J : Junaidi Idrus,

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... ii. A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Keluaran yang Diharapkan...

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... ii. A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Keluaran yang Diharapkan... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... ii A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 3 C. Tujuan... 3 D. Keluaran yang Diharapkan... 3 E. Materi Bimbingan Teknis... 4 F. Metode Pelaksanaan Bimbingan Teknis...

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Oleh: Wisnu Prawijaya/ NIM: 15105244008 http://wisnucorner.blogs.uny.ac.id/ A. Pengertian Standar Nasional

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ASOSIASI DOSEN PGSD INDONESIA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya rumusan capaian pembelajaran

Lebih terperinci

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. www.kangmartho.c om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (PKn) Pengertian Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Modul ke: 02Fakultas MANAJEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Program Studi EKONOMI Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Pendahuluan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Mata Kuliah Ciri Universitas Universitas Mercu Buana Modul ke: PENGEMBANGAN DIRI Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id D. MACHDUM FUADY, S.H.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

C. Pembelajaran PKn 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Jika dirumuskan, adanya pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan antara lain:

C. Pembelajaran PKn 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Jika dirumuskan, adanya pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan antara lain: C. Pembelajaran PKn 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Definisi dan pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah suatu upaya sadar dan terencana mencerdaskan warga negara (khususnya generasi muda).

Lebih terperinci

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PENDAHULUAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pancasila PENDAHULUAN Kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran, Deskripsi Perkuliahan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/R0 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Tanggal Berlaku : 1 September 2011

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/R0 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 Versi : 1 Revisi : 1 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/R0 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 PENJABARAN MATA KULIAH (Course Outline) A. Identitas Mata Kuliah Nama

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer Modul ke: Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Fakultas Ilmu Komputer Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pendidikan

Lebih terperinci

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA) KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA) KELOMPOK III Lutfi NIM 41038104114115 Clara Vidhia NIM 4103810414097 Subiyanto NIM 4103810414127 Sumarmi NIM 4103810414118

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional PKn-Unnes 2017 Penguatan Spirit Kebangsaan di Tengah Tarikan Primordialisme dan Globalisme Halaman 9-14, Tahun 2017

Prosiding Seminar Nasional PKn-Unnes 2017 Penguatan Spirit Kebangsaan di Tengah Tarikan Primordialisme dan Globalisme Halaman 9-14, Tahun 2017 Prosiding Seminar Nasional PKn-Unnes 2017 Penguatan Spirit Kebangsaan di Tengah Tarikan Primordialisme dan Globalisme Halaman 9-14, Tahun 2017 Kontribusi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Upaya Penguatan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Kontrak Perkuliahan Pendidikan Pancasila. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Kontrak Perkuliahan Pendidikan Pancasila. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Kontrak Perkuliahan Pendidikan Pancasila Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id KONTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006 TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM 2006 PROGRAM STUDI JENJANG SARJANA DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang

Lebih terperinci

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PENDAHULUAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pancasila PENDAHULUAN Kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran, Deskripsi Perkuliahan,

Lebih terperinci

STANDAR 2 STANDAR ISI

STANDAR 2 STANDAR ISI STANDAR 2 STANDAR ISI Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi terdiri dari: 1. Standar kerangka

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR I. PROGRAM STUDI PGSD JENJANG SARJANA (S1) A. PROFIL Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD-Primary

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang 259 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam

Lebih terperinci

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER UUPT (UU DIKTI) no 12/2012 KKNI Perpres no 8/2012 PERGURUAN TINGGI PRODI PRODI SNPT (SN DIKTI) Permen no 49/2014 Penjenjangan Penyetaraan Deskripsi KURIKULUM

Lebih terperinci

Landasan & Tujuan Pen. Pancasila. Fitri Dwi Lestari

Landasan & Tujuan Pen. Pancasila. Fitri Dwi Lestari Landasan & Tujuan Pen. Pancasila Fitri Dwi Lestari FITRI DWI LESTARI 0857-1459-3208 (WA/SMS) fitridl.tugas@gmail.com Kampus: 50% UU + absen dosen : 50% uts + tugas + kuis + absen Dewasa ini ada penolakan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT =============================================================

LAPORAN SINGKAT ============================================================= LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI (BIDANG : PERTAHANAN, LUAR NEGERI, TENTARA NASIONAL INDONESIA, KOMUNIKASI DAN INFORMASI, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, BADAN INTELIJEN NEGARA, LEMBAGA SANDI NEGARA, LEMBAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nasionalisme merupakan paham untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air yang berdasarkan persamaan sejarah kemudian bergabung menjadi satu untuk mempertahankan dan loyalitas

Lebih terperinci

COURSE STUDY GUIDE: CIVIC OLEH : Tim Kewarganegaraan Fakultas Keperawatan. Koordinator Mata Kuliah: Mira Trisyani Koeryaman, S.Kp.

COURSE STUDY GUIDE: CIVIC OLEH : Tim Kewarganegaraan Fakultas Keperawatan. Koordinator Mata Kuliah: Mira Trisyani Koeryaman, S.Kp. COURSE STUDY GUIDE: CIVIC OLEH : Tim Kewarganegaraan Fakultas Keperawatan Koordinator Mata Kuliah: Mira Trisyani Koeryaman, S.Kp.MSN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN COURSE STUDY GUIDE: CIVIC

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010 TENTANG PANDUAN UMUM PENYUSUNAN KURIKULUM 2010 PROGRAM STUDI JENJANG SARJANA DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sosial. Didalamnya sekaligus terkandung makna tugas-pekerjaan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sosial. Didalamnya sekaligus terkandung makna tugas-pekerjaan yang harus 1 2 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan oleh para pendiri bangsa ini dengan tujuan yang sangat mulia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU) PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LP3TK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2015 PENGANTAR Undang-Undang No 12 tahun

Lebih terperinci

KURIKULUM KURIKULUM KURSUS VIDEO EDITING JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM ADMINISTRASI. berbasis

KURIKULUM KURIKULUM KURSUS VIDEO EDITING JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM ADMINISTRASI. berbasis KURIKULUM STANDAR KURSUS KOMPETENSI DAN PELATIHAN LULUSAN (SKL) dan KURIKULUM KURSUS VIDEO EDITING JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM ADMINISTRASI berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Lembaga

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS TENAGA KEPENDIDIKAN PRANATA HUMAS PERGURUAN TINGGI NEGERI & SWASTA

PANDUAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS TENAGA KEPENDIDIKAN PRANATA HUMAS PERGURUAN TINGGI NEGERI & SWASTA 1 PANDUAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS TENAGA KEPENDIDIKAN PRANATA HUMAS PERGURUAN TINGGI NEGERI & SWASTA DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK & DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 22/08/2016 Tanggal revisi 25/02/2017 Fakultas DIPLOMA TIGA BISNIS DAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Bab I Pendahuluan A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Bab I Pendahuluan A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Pasal 37 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS RELIGI(PKBR) BAGI MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Anik setyo Utami Nim : 4001409004 Program studi : Pendidikan IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RPS.

RPS. ini perlu dievaluasi setiap tahun A. IDENTITAS MATA KULIAH 1. Nama Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan 2. Kode Mata Kuliah NOP 104 3. Beban Studi (sks) 2 4. Gasal / Genap 5. Jurusan/Prodi 6. Capaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah karena membutuhkan pengorbanan yang luar biasa kala itu dan merupakan

Lebih terperinci

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter

Lebih terperinci

Laporan Workshop Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) Proram Studi Manajemen Informasi Kesehatan. Hosizah NIK

Laporan Workshop Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) Proram Studi Manajemen Informasi Kesehatan. Hosizah NIK Laporan Workshop Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) Proram Studi Manajemen Informasi Kesehatan Hosizah NIK 297040078 Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan FIKes - Universitas Esa Unggul 2017 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang berorientasi pada terbentuknya individu yang mampu memahami realitas dirinya dan masyarakat serta bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS ) MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS ) A. Pendahuluan Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undangundang Dasar 1945, adalah melindungi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan kewarganegaraan pada hakekatnya adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini bangsa Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang berbudaya demokrasi, berkeadilan dan menghormati hak-hak

Lebih terperinci

Kementerian Dalam Negeri 2017

Kementerian Dalam Negeri 2017 Arah Kebijakan Bidang Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan oleh Dr. Prabawa Eka Soesanta, S.Sos, M.Si Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri 2017 1 Tahapan

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa

Lebih terperinci

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di Perguruan Tinggi

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di Perguruan Tinggi Modul ke: 01Fakultas FASILKOM Pentingnya Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di Perguruan Tinggi Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Informatika Pengantar PKn Peserta didik di perguruan tinggi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group, 2013), 225. Universitas Terbuka, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group, 2013), 225. Universitas Terbuka, 2012) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur bangsa Indonesia. Nilai luhur

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ( P K B )

LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ( P K B ) LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ( P K B ) NAMA : N I P : PANGKAT/GOL.RUANG : JABATAN GURU : NAMA SEKOLAH : ALAMAT SEKOLAH : DESA : KECAMATAN : KABUPATEN : IDENTITAS GURU Nama :

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS STANDAR DAN PELATIHAN KOMPETENSI JARINGAN LULUSAN KOMPUTER (SKL) dan DAN KURIKULUM SISTEM KURSUS ADMINISTRASI VIDEO EDITING berbasis Direktorat Pembinaan Kursus

Lebih terperinci

PANDUAN BIMTEK PENGUATAN METODOLOGI RISET DAN PENGEMBANGAN

PANDUAN BIMTEK PENGUATAN METODOLOGI RISET DAN PENGEMBANGAN PANDUAN BIMTEK PENGUATAN METODOLOGI RISET DAN PENGEMBANGAN 018 DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 018 i KATA PENGANTAR Kementerian Riset,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Rully Khusna Hikmawati NIM : 4101409048 Program Studi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : GATOT AGUNG NUGROHO NIM : 11.11.4677 KELOMPOK : C PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : TEKNIK

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SENAM JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SENAM JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SENAM JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PEREKRUTAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK

PEDOMAN UMUM PEREKRUTAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK PEDOMAN UMUM PEREKRUTAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO 2013 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas karunianya sehingga pedoman Umum Perekrutan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN NOMOR: 01/KP.290/A/01/2018 TENTANG

PENGUMUMAN NOMOR: 01/KP.290/A/01/2018 TENTANG PENGUMUMAN NOMOR: 01/KP.290/A/01/2018 TENTANG PERPANJANGAN KEDUA PENDAFTARAN SELEKSI TERBUKA DAN KOMPETITIF JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2018 Memperhatikan Perpanjangan Pengumuman

Lebih terperinci

REVITALISASI PKN SEBAGAI PENDIDIKAN IDEOLOGI PANCASILA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN GURU

REVITALISASI PKN SEBAGAI PENDIDIKAN IDEOLOGI PANCASILA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN GURU REVITALISASI PKN SEBAGAI PENDIDIKAN IDEOLOGI PANCASILA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN GURU Prof. Dr. Suwarma Al Muchtar, SH Makalah disajikan pada Seminar Internasional dan Kongres AP3KNI

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Universitas Fakultas Program Studi : Universitas Negeri Jakarta : Teknik : Pendidikan Teknik Elektronika Mata Kuliah : Elektronika Daya Bobot SKS : 2 SKS Kode Mata Kuliah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (KU105) Oleh: Fauzi Abdillah, M.Pd. (2947)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (KU105) Oleh: Fauzi Abdillah, M.Pd. (2947) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (KU105) Oleh: Fauzi Abdillah, M.Pd. (2947) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia, hak organisasi diatur oleh undang-undang. Hak berorganisasi secara tidak langsung tersirat dalam pancasila, sebagai sumber hukum Indonesia, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Perjalanan sejarah hidup umat manusia tidak terlepas dari proses pendidikan yang menjadi salah satu kebutuhan dari setiap manusia. Berdasarkan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.254, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLHUKAM. Lemhannas. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian

Lebih terperinci

REKOGNISI KUALIFIKASI SDM INDONESIA MENINGKATKAN REKOGNISI dan PENYETARAAN KUALIFIKASI DI DALAM & LUAR NEGERI

REKOGNISI KUALIFIKASI SDM INDONESIA MENINGKATKAN REKOGNISI dan PENYETARAAN KUALIFIKASI DI DALAM & LUAR NEGERI Indonesian ualification Framework GATS & AFTA, UU SISDIKNAS, REGIONAL CONVENTIONS KESIAPAN INDONESIA MENERIMA INFLUX TENAGA KERJA ASING DALAM BERBAGAI JENJANG PEKERJAAN DI INDUSTRI/PERUSAHAAN REKOGNISI

Lebih terperinci

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan PANDUAN HIBAH PERTUKARAN PANDUAN MAHASISWA HIBAH PGSD KREDIT MELALUI TRANSFER SPADA MELALUI INDONESIA PDITT PANDUAN Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia Direktorat Pembelajaran Direktorat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI. Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

BUPATI BANYUWANGI. Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. BUPATI BANYUWANGI SAMBUTAN BUPATI BANYUWANGI PADA UPACARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-107 TAHUN 2015 KABUPATEN BANYUWANGI RABU, 20 MEI 2015 Di Halaman Kantor Bupati Banyuwangi Assalaamu alaikum

Lebih terperinci

DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT

DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT Manajer Lini Pertama, dan atau Peneliti Pemula, dan atau Wirausahawan pemula PROFIL MANAJER LINI PERTAMA PENELITI MUDA WIRAUSAHAWAN MUDA DESKRIPSI PROFIL Bertanggung

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 01 UNGARAN Standar Isi Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sumber

Lebih terperinci

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan Rasional Program Magister Pendidikan Fisika Pascasarjana UM diselenggarakan dengan beberapa dasar pemikiran. Di antara pemikiran tersebut adalah untuk 1) memenuhi minat dan memfasilitasi peningkatan karir

Lebih terperinci