KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan. Ir. Bambang Soepijanto, MM. NIP

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Buku ini disusun sebagai bentuk implementasi Permenhut Nomor: P.07/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan. Penyusunan buku ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang tepat, akurat, dan terkini, khususnya bidang planologi kehutanan kepada masyarakat. Buku merupakan gambaran capaian kinerja setiap eselon II lingkup Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan yang meliputi Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan, Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan, Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Hutan, Sekretariat Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah I s/d XVII. Kami menyadari penyusunan buku ini belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakannya. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Ir. Bambang Soepijanto, MM. NIP i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii BAB I. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 1 A. Visi... 1 B. Misi... 1 C. Tujuan dan Sasaran... 2 BAB II. PROGRAM DAN KEGIATAN... 6 A. Program... 6 B. Kegiatan... 6 BAB III. KEMAJUAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN... A. Kemajuan Kegiatan Prioritas Tahun B. Kemajuan Kegiatan Rinci Tahun ii

4 DAFTAR TABEL Halaman I. PERENCANAAN KAWASAN HUTAN Tabel I.1 Progres Persetujuan Substansi Kehutanan dalam Usulan Revisi RTRWP... 9 Tabel I.2 Kebijakan dan Strategi RKTN Tabel I.3 Hasil Analisis Berdasarkan Fungsi (Juta Hektar) dalam Dokumen RKTN Tabel I.4 Luas Arahan Pemanfaatan pada Tahun 2030 (Juta Hektar) II. PENGUKUHAN, PENATAGUNAAN, DAN TENURIAL KAWASAN HUTAN Tabel II.1 Luas Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Tabel II.2 Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/d Tahun Tabel II.3 Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan Parsial s/d Tahun Tabel II.4 Perkembangan Penetapan Batas Kawasan Hutan s/d Tahun Tabel II.5 Perkembangan Tata Batas IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman S/D Tahun Tabel II.6 Data Perkembangan Penunjukan dan Penetapan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) s/d Tahun Tabel II.7 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Yang Dapat Dikonversi (HPK) Untuk Pertanian/Perkebunan Tahap Izin Prinsip Tabel II.8 Perkembangan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat di Konversi Untuk Pertanian/Perkebunan Tahap SK Pelepasan Tabel II.9 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Pemukiman Transmigrasi Tahap Persetujuan Prinsip Tabel II.10 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Pemukiman Transmigrasi Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan Tabel II.11 Perkembangan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Tabel II.12 Tukar Menukar Kawasan Hutan III. WILAYAH PENGELOLAAN DAN PENYIAPAN AREAL PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN Tabel III.1 Penetapan Wilayah KPH Tabel III.2 Perkembangan Penetapan Wilayah KPH Konservasi Tabel III.3 Perkembangan Penetapan Wilayah KPH Model Tabel III.4 Perkembangan Kelembagaan KPH Model Tabel III.5 Penyiapan Peta Verifikasi IUPHHK-HA Tabel III.6 Penyiapan Peta Verifikasi IUPHHK-HTI Tabel III.7 Penyelesaian Peta Pencadangan-RE Tabel III.8 Penyiapan Peta Areal Kerja IUPHHK-HA Tabel III.9 Penyiapan Peta Areal Kerja IUPHHK-HTI Tabel III.10 Penyiapan Peta Areal Kerja IUPHHK-RE Tabel III.11 Penyiapan Peta KHDTK Tabel III.12 Penyiapan Pencadangan Areal HTR Tabel III.13 Penyiapan Penetapan Areal Kerja HKm Tabel III.14 Penyiapan Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tabel III.15 Penyiapan Peta Pencadangan HTR, HKm dan Hutan Desa IV. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN Tabel IV.1 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Survey/Eksplorasi (SE) Tambang & Non Tambang Tabel IV.2 Perkembangan Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Tambang & Non Tambang Tabel IV.3 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Operasi Produksi/Eksploitasi Tambang & Non Tambang Tabel IV.4 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Non Tambang Dengan Lahan Kompensasi iii

5 Tabel IV.5 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Survey/Eksplorasi Komoditas Tambang Tahun Tabel IV.6 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Survey/Eksplorasi Komoditas Non Tambang Tahun Tabel IV.7 Perkembangan Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Komoditas Tambang Tahun Tabel IV.8 Perkembangan Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Komoditas Tabel IV.9 Non Tambang Tahun Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Operasi Produksi/Eksploitasi Komoditas Tambang Tahun Tabel IV.10 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Komoditas Non Tambang Tahun Tabel IV.11 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Penggunaan Kawasan Hutan (PHK) V. INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN Tabel V.1 Perkembangan Pemeriksaan Hasil Penafsiran Citra Satelit pada Unit IUPHHK-HA Tabel V.2 Perkembangan Pemeriksaan Hasil Penafsiran Citra Satelit pada Unit IUPHHK-HTI Tabel V.3 Perkembangan Pemeriksaan Hasil Penafsiran Citra Satelit pada Kawasan Hutan yang Dimohon untuk Budidaya Pertanian (Perkebunan) Tabel V.4 Daftar Pengadaan Citra Resolusi Tinggi Tahun 2012 (Resolusi Tinggi /0,5 Meter) Tabel V.5 Data Citra Landsat Tabel V.6 Pendataan Peta-Peta Tematik Non Kehutanan Tabel V.7 Ketersediaan Peta Dasar VI. KEGIATAN PENUNJANG Tabel VI.1 Kegiatan Prioritas Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Tahun Tabel VI.2 Alokasi dan Serapan Anggaran Ditjen Planologi Kehutanan Tahun Tabel VI.3 Peraturan Perundang-Undangan Tabel VI.4 Data Kegiatan Kerjasama Luar Negeri Ditjen Planologi Tahun Tabel VI.5 Rekapitulasi Sebaran PNS dan CPNS Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Lingkup Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Tabel VI.6 Rekapitulasi Sebaran PNS dan CPNS Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Lingkup Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Tabel VI.7 Sebaran Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Lingkup Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Tabel VI.8 Sebaran Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Lingkup Balai Pemantapan Kawasan Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Tabel VI.9 Sarana dan Prasarana iv

6 BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi Visi merupakan pernyataan mengenai pandangan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan di masa 5 (lima) tahun yang akan datang, kemana dan bagaimana Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan harus berkarya agar tetap eksis, konsisten, produktif, antisipatif dan inovatif, dengan kata lain visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan yang ingin dicapai pada akhir tahun perencanaan (2014). Berdasarkan hal tersebut, maka ditetapkan Visi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sebagai berikut: Terwujudnya Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan untuk Mendukung Pengelolaan Hutan Lestari. B. Misi Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi Direktorat Jenderal Planologi kehutanan disusun dengan tetap mengacu pada misi Kementerian Kehutanan, sehingga kebijakan, program, tujuan dan sasaran, serta kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan merupakan penjabaran dari misi Kementerian Kehutanan. Misi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan tahun adalah: 1. Mewujudkan perencanaan kawasan hutan yang mantap; 2. Mewujudkan kepastian kawasan hutan dan optimalisasi penatagunaan kawasan hutan; 3. Mewujudkan kesatuan pengelolaan hutan dan optimalisasi penyiapan areal pemanfaatan hutan; 4. Mengembangkan sistem informasi dan pemantauan sumber daya hutan yang akurat dan terkini; 5. Mengendalikan penggunaan kawasan hutan; 6. Mengembangkan kelembagaan planologi kehutanan; 7. Memantapkan prakondisi pengelolaan kawasan hutan. 1

7 C. Tujuan dan Sasaran 1. Misi kesatu : mewujudkan perencanaan kawasan hutan yang mantap. Tujuan Misi : meningkatkan kualitas perencanaan kawasan hutan. Sasaran Strategis: Terselenggaranya perencanaan, harmonisasi tata ruang dan sistem jaringan komunikasi data yang tepat dalam mendukung pemantapan kawasan hutan, yang didukung kegiatan pada Rencana Kerja Tahun 2012 antara lain: a. Penyiapan penataan ruang kawasan hutan, 13 Provinsi; b. Penyusunan rencana makro kehutanan, 1 Judul; c. Evaluasi rencana kawasan hutan, 1 Judul; d. Penyusunan statistik kehutanan Indonesia, 8 Judul; e. Pengelolaan/Pengembangan LAN/WAN Kementerian Kehutanan, 1 system LAN/WAN, koneksi MPLS/VSAT, 9 provinsi. 2. Misi kedua : mewujudkan kepastian kawasan hutan dan optimalisasi penatagunaan kawasan hutan Tujuan Misi : meningkatkan kepastian kawasan hutan Sasaran Strategis: Terwujudnya kepastian kawasan hutan dan terlaksananya penatagunaan kawasan hutan, yang didukung kegiatan pada Rencana Kerja Tahun 2012 antara lain: a. Penyiapan materi draft Keputusan Menteri Kehutanan tentang penunjukan kawasan hutan provinsi selesai 12 Draft SK; b. Penyiapan draft keputusan Menteri Kehutanan terhadap usulan penunjukan kawasan hutan parsial selesai 24 Draft SK; c. Penyiapan Draft Keputusan Menteri Kehutanan tentang penetapan kawasan hutan yang telah ditata batas temu gelang selesai 65 draft SK; d. Pengesahan BATB parsial selesai 60 BATB; e. Pengelolaan dokumen fisik dan elektronik bidang pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan 33 Provinsi; f. Penyusunan data dan informasi pengukuhan kawasan hutan, 15 Provinsi; g. Monitoring dan evaluasi dalam rangka penyelesaian pelepasan kawasan hutan. 22 lokasi; h. Monitoring dan evaluasi dalam rangka penyelesaian tukar menukar kawasan hutan, 9 lokasi; 2

8 i. Penyiapan draft Keputusan Menteri Kehutanan tentang pelepasan kawasan hutan untuk budidaya pertanian/perkebunan dan non kehutanan lainnya serta pemukiman transmigrasi secara parsial, 13 draft; j. Penyiapan draft Keputusan Menteri Kehutanan tentang perubahan fungsi kawasan hutan secara parsial, selesai 4 lokasi; k. Rekomendasi penyelesaian perubahan fungsi/peruntukan kawasan hutan, 11 lokasi; l. Penyusunan data dan informasi pengukuhan kawasan hutan, 15 Provinsi; m. Monitoring dan evaluasi dalam rangka perubahan fungsi kawasan hutan, 6 laporan. 3. Misi ketiga : mewujudkan Kesatuan Pengelolaan Hutan dan optimalisasi penyiapan areal pemanfaatan hutan. Tujuan Misi : meningkatkan pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan penyiapan areal pemanfaatan hutan. Sasaran Strategis: Terwujudnya kepastian wilayah kelola KPH dan penyiapan areal pemanfaatan hutan, yang didukung kegiatan pada Rencana Kerja Tahun 2012 antara lain: a. Penetapan wilayah KPHL dan KPHP, 1 provinsi dan penetapan wilayah KPHK, 12 lokasi; b. Penyusunan regulasi pembangunan KPH, 1 judul; c. Beroperasinya 60 unit KPH; d. Fasilitasi pembangunan KPH di daerah; e. Pembuatan peta areal kerja dan peta pencadangan izin pemanfaatan hutan 80 % terhadap permintaan eselon I terkait yang memenuhi persyaratan (wilayah I dan II), 140 lokasi; f. Penyusunan data dan informasi tentang pembangunan KPH dan areal pemanfaatan hutan, 32 provinsi. 4. Misi keempat : Mengembangkan sistem informasi dan pemantauan sumber daya hutan yang akurat dan terkini Tujuan Misi : Meningkatkan kualitas sistem informasi dan pemantauan sumber daya hutan. Sasaran Strategis: Tersedianya data dan informasi sumber daya hutan seluruh Indonesia yang akurat dan terkini, yang didukung kegiatan pada Rencana Kerja Tahun 2012 antara lain: 3

9 a. Penyusunan NSDH Nasional, 1 judul; b. Pedoman/juklak/juknis inventarisasi, NSDH, perpetaan, pemantauan SDH dan jaringan data spasial, 4 dokumen; c. Inventarisasi sosial budaya, 3 dokumen; d. Penyusunan data dan informasi potensi SDH, 8 dokumen; e. Pengelolaan basis data spatial kehutanan, 12 bulan; f. Integrasi jaringan komunikasi data spatial kehutanan pusat dan daerah 17 BPKH, 33 provinsi; g. Data penutupan hutan pada kawasan unit pengelolaan, 20 lokasi; h. Laporan pemantauan penutupan hutan dan perubahannya hasil pemantauan tingkat nasional, 1 laporan; i. Pelayanan dan dokumentasi peta, 4 dokumen. 5. Misi kelima : mengendalikan penggunaan kawasan hutan. Tujuan Misi : meningkatkan pengendalian penggunaan kawasan hutan. Sasaran Strategis: Terwujudnya penggunaan kawasan hutan sesuai dengan fungsi, peruntukan dan peraturan yang berlaku, yang didukung kegiatan pada Rencana Kerja Tahun 2012 antara lain: a. Optimalisasi proses penggunaan kawasan hutan, 240 pemohon; b. Optimalisasi penyetoran PNBP PKH wajib bayar, 200 milyar; c. Penyusunan data dan informasi penggunaan kawasan hutan, 33 provinsi. 6. Misi keenam : mengembangkan kelembagaan planologi kehutanan Tujuan Misi : meningkatkan kapasitas kelembagaan planologi kehutanan Sasaran Strategis: Terwujudnya kelembagaan yang mantap dalam mendukung pelayanan prima bidang planologi, yang didukung kegiatan pada Rencana Kerja Tahun 2012 antara lain: a. Pengelolaan dan penyelenggaraan kepegawaian/kepengurusan umum untuk pegawai; b. Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Planologi Kehutanan Tahun 2013, 1 judul; c. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran (RKA-KL), 59 satker; d. Penyusunan laporan pelaksanaan rencana, program, dan anggaran, hasil monev serta penyajian kinerja bidang Planologi Kehutanan, 9 dokumen; e. Penyusunan data dan informasi kegiatan bidang Planologi Kehutanan, 1 judul; 4

10 f. Penyusunan/pembahasan rancangan peraturan perundang-undangan bidang Planologi Kehutanan, 5 judul; g. Penanganan permasalahan hukum bidang Planologi Kehutanan sebanyak 1 judul; h. Pengembangan dan pemantauan kerjasama, 4 judul; i. Penyusunan laporan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara, 2 judul; j. Penyusunan laporan keuangan, 7 laporan; k. Penatausahaan naskah dinas/persuratan, 1 judul; l. Penelaahan dan pemantauan tindak lanjut LHP (BPK, BPKP, Itjen, dan Wasmas) dan kasus kerugian negara dan pelaksanaan SPI di 3 laporan. 7. Misi ketujuh : memantapkan prakondisi pengelolaan kawasan hutan Tujuan Misi : meningkatkan kualitas prakondisi pengelolaan kawasan hutan Sasaran Strategis: Terwujudnya kepastian kawasan hutan dalam mendukung pemantapan kawasan hutan, yang didukung kegiatan pada Rencana Kerja Tahun 2012 antara lain: a. Penataan batas kawasan hutan sepanjang km; b. Neraca Sumber Daya Hutan di 17 BPKH; c. Fasilitasi pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan, 60 unit KPH; d. Data dan informasi sumber daya hutan, enumerasi dan re-enumerasi TSP/PSP sebanyak 599 klaster; e. Verifikasi penilaian pembayaran PNBP Penggunaan Kawasan Hutan di 32 Provinsi. 5

11 BAB II PROGRAM DAN KEGIATAN Berdasarkan Permenhut P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan dan Permenhut P.33/Menhut-II/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/MENHUT-II/2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perencanaan makro bidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan mempunyai 1 (satu) program dan 7 (tujuh) kegiatan: A. Program Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan tentang Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran tanggal 19 Juni 2009 yang menyatakan bahwa satu eselon I bertanggung jawab terhadap 1 (satu) program. Program Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan adalah Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan. Sedangkan Outcomenya adalah terjaminnya kepastian kawasan hutan sehingga pengelolaan sumberdaya hutan dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efisien. B. Kegiatan Sedangkan berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan tentang Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran tanggal 19 Juni 2009 yang menyatakan bahwa satu eselon II bertanggung jawab terhadap 1 (satu) kegiatan. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan mempunyai 6 kegiatan (Pusat) dan 1 kegiatan generik (UPT/BPKH): 1. Pengukuhan Kawasan Hutan Output: terwujudnya kepastian kawasan hutan dan terlaksananya penatagunaan kawasan hutan 6

12 2. Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Output: terwujudnya kepastian wilayah kelola KPH dan penyiapan areal pemanfaatan hutan 3. Penyusunan Rencana Makro Kawasan Hutan Output: terselenggaranya perencanaan, harmonisasi tata ruang dan sistem jaringan komunikasi data yang tepat dalam mendukung pemantapan kawasan hutan. 4. Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan Output: tersedianya data dan informasi sumber daya hutan seluruh Indonesia yang akurat dan terkini 5. Pengendalian Penggunaan Kawsan Hutan untuk Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan Output: terwujudnya penggunaan kawasan hutan sesuai dengan fungsi, peruntukan dan peraturan yang berlaku 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Ditjen Planologi Kehutanan Output: terwujudnya kelembagaan yang mantap dalam mendukung pelayanan prima bidang planologi 7. Penyiapan Pemantapan Kawasan Hutan Output: terwujudnya kepastian kawasan hutan dalam mendukung pemantapan kawasan hutan. 7

13 BAB III KEMAJUAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN A. Kemajuan Kegiatan Prioritas Tahun 2010, 2011 dan 2012 No. Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan 1. Pengukuhan Kawasan Hutan a. Tata batas Kawasan Hutan (BL dan BF) dalam Km b. Penunjukan kawasan hutan provinsi terselesaikan 100% 2. Kesatuan Pengelolaan Hutan a. Beroperasinya 120 Unit KPH dari 600 unit KPH yang ditetapkan 3. Perencanaan Kawasan Hutan a. Rencana Makro Kehutanan (Judul) 4. Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan a. Ijin Penggunaan Kawasan Hutan (persen) Target 5 Tahun Realisasi Tahun 2010 Realisasi Tahun 2011 Target Tahun 2012 Realisasi Tahun , ,07 100% (33 prov) 28 Prov 29 Prov (33 prov) 100% (33 prov) prov 100% 68 Unit 79 Unit 100% 75 Unit B. Kemajuan Kegiatan Rinci Tahun 2012 Sedangkan kemajuan kegiatan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan secara lengkap terperinci pada tabel terlampir. 8

14

15 TABEL I.1 PROGRES PERSETUJUAN SUBSTANSI KEHUTANAN DALAM USULAN REVISI RTRWP No Provinsi Usulan Perubahan 1 Aceh Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 2 Sumatera Utara Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Keputusan Perubahan/ Persetujuan Substansi Tindak Lanjut Belum ada keputusan Mengagendakan pertemuan antara Dirjen Planologi dengan Gubernur Aceh terkait usulan perubahan yang belum clear Belum ada keputusan 1. Telah melalui proses ekspose hasil penelitian terpadu pada tanggal 9 November Penyiapan penandatanganan konsep SK perubahan kawasan hutan 3 Sumatera Barat Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 4 Riau Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 5 Kepulauan Riau Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 6 Jambi Peruntukan : Ha Fungsi : Ha 7 Bengkulu Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : 101Ha 8 Kepulauan Bangka Belitung Peruntukan : Ha Fungsi : 9.361Ha Penunjukan : 3.218Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK.304/Menhut-II/2011 ; 9 Juni 2011 dan SK. 141/Menhut-II/2012; 15 Maret 2012(DPR setuju untuk areal DPCLS) 1. Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK Belum ada keputusan 1. Mempercepat ekspose tim terpadu kepada Menteri kehutanan (Rencana Minggu I Desember) 2. Penyiapan penandatanganan konsep SK perubahan kawasan hutan Belum ada keputusan 1. Mempercepat ekspose tim terpadu kepada Menteri kehutanan (Rencana Minggu I Desember) Peruntukan : Ha Fungsi : Ha SK. 727/Menhut-II/2012; 10 Desember 2012 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : 101 Ha SK.643/Menhut-II/2011 ; 10 November 2011 Persub : S.58/Menhut-VII/2012; 30 Januari Penyiapan penandatanganan konsep SK perubahan kawasan hutan 1. Penyiapan konsep SK tentang penunjukan kawasan hutan 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Penyiapan konsep SK tentang penunjukan kawasan hutan 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK Belum ada keputusan 1. Telah melalui proses ekspose hasil penelitian terpadu pada tanggal 15 Februari Penyiapan penandatanganan konsep SK perubahan kawasan hutan 9

16 No Provinsi Usulan Perubahan 9 Sumatera Selatan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 10 Lampung Tidak ada usulan perubahan 11 DKI Jakarta Tidak ada usulan perubahan 12 Jawa Barat Tidak ada usulan perubahan 13 Banten Tidak ada usulan perubahan 14 Jawa Tidak ada usulan Tengah perubahan 15 DI. Tidak ada usulan Yogyakarta perubahan 16 Jawa Timur Tidak ada usulan perubahan 17 Bali Tidak ada usulan perubahan 18 Nusa Tenggara Barat Tidak ada usulan perubahan 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat Tidak ada usulan perubahan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 21 Kalimantan Tengah Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Keputusan Perubahan/ Persetujuan Substansi Tindak Lanjut Belum ada keputusan Mempercepat ekspose tim terpadu kepada Menteri kehutanan (Rencana Minggu II Desember 2012) Persub : S.519/Menhut-VII/2009 ; 6 Juli 2009 Persub : S.97/Menhut-VII/2011 ; 3 Maret 2011 Persub : S.276/Menhut-VII/2010 ; 10 Juni 2010 Persub : S.277/Menhut-VII/2010 ; 10 Juni 2011 Persub : S.933/Menhut-VII/2009 ; 11 Desember 2009 Persub : S.932/Menhut-VII/2009 ; 11 Desember 2009 Persub : S.581/Menhut-VII/2010 ; 11 November 2010 Persub : S.728/Menhut-VII/2009; 14 September 2009 Persub : S.727/Menhut-VII/2009 ; 14 September 2009 Persub : S.5/Menhut-VII/2011 ; 3 Januari Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan No SK. 395/Menhut-II/2011 tentang penunjukan kawasan hutan dan konservasi perairan 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan No SK. 598/Menhut-II/2009 tentang penunjukan kawasan hutan dan konservasi perairan 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK 1. Menerbitkan SK Penunjukan kawasan Hutan Provinsi 2. Akan dilakukan pendampingan penyiapan peta pola ruang RTRWK Belum ada keputusan 1. Telah melalui proses ekspose hasil penelitian terpadu pada tanggal 25 Juli Pembahasan akhir rekomendasi Tim Terpadu oleh Kemhut 3. Penyiapan penandatanganan konsep SK perubahan kawasan hutan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 292/Menhut-II/2011 ; 1. Telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan No SK. 529/Menhut-II/2012 tentang perubahan Kep Mentan Nomor 759/KPTS/UM/10/1982 tentang penunjukan kawasan hutan didalamnya juga memutuskan areal DPCLS seluas Ha 10

17 No Provinsi Usulan Perubahan 22 Kalimantan Timur Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 23 Kalimantan Selatan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 24 Gorontalo Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 25 Sulawesi Utara Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 26 Sulawesi Tengah 27 Sulawesi Selatan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Tidak ada usulan perubahan Keputusan Perubahan/ Persetujuan Substansi 31 Mei 2011 Persub No : S. 431/Menhut- VII/2012 ; 28 September 2012 Tindak Lanjut 2. Akan dilakukan pendampingan / fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K Belum ada keputusan 1. Telah melalui proses ekspose hasil penelitian terpadu pada tanggal 20 April Pembahasan akhir rekomendasi Tim Terpadu oleh Kemhut 3. Penyiapan penandatanganan konsep SK perubahan kawasan hutan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 432/Menhut-II/2009 ; 22 Juli 2009 Persub No : S. 518/Menhut- VII/2009 ; 6 Juli 2009 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 324/Menhut-II/2010 ; 25 Mei 2010 Persub No : S. 238/Menhut- VII/2010 ; 14 Mei Telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan No SK. 435/Menhut-II/2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan 2. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi sinkronisasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K 1. Telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan No SK. 325/Menhut-II/2010 tentang tentang penunjukan kawasan hutan 2. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi sinkronisasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K Belum ada keputusan Penelitian timdu sudah selesai dan sudah ekspose di depan Menhut. Direncanakan akhir Desember 2012 telah disiapkan konsep SK perubahan kawasan hutan Belum ada keputusan Penelitian timdu sudah selesai dan sudah ekspose di depan Menhut. Direncanakan akhir Desember 2012 telah disiapkan konsep SK perubahan kawasan hutan KSA/KPA : ha HL : ha HPT : ha HP : ha HPK : ha SK. 343/Menhut-II/2009 ; 23 Juli Telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan No SK. 434/Menhut-II/2009 tentang penunjukan kawasan hutan dan konservasi perairan 2. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi sinkronisasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K 11

18 No Provinsi Usulan Perubahan 28 Sulawesi Tenggara 29 Sulawesi Barat Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha 30 Maluku Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 31 Maluku Utara Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 32 Papua Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 33 Papua Barat Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Keputusan Perubahan/ Persetujuan Substansi Peruntukan : Ha Fungsi : Ha SK. 465/Menhut-II/2011 ; 9 Agustus 2011 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha SK. 726/Menhut-II/2012 ; 10 Desember 2012 Tindak Lanjut 1. Masih terdapat areal DPCLS seluas Ha yang belum mendapat persetujuan DPR RI 2. Meningkatkan koordinasi dengan Komisi IV DPR RI untuk mendapatkan keputusan areal yang DPCLS 1. Penyiapan konsep SK tentang penunjukan kawasan hutan 2. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K Belum ada keputusan 1. Telah melalui proses ekspose hasil penelitian terpadu pada tanggal 29 Februari Penyiapan penandatanganan konsep SK perubahan kawasan hutan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 490/Menhut-II/2012 ; 5 September 2012 Persub No : S. 427/Menhut- VII/2012 ; 26 Sept 2012 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 458/Menhut-II/2012 ; 15 Agustus 2012 Persub No : S. 409/Menhut- VII/2012 ; 11 September Penyiapan konsep SK tentang penunjukan kawasan hutan 2. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K 1. Penyiapan konsep SK tentang penunjukan kawasan hutan provinsi Maluku Utara 2. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K Belum ada keputusan 1. Mempercepat penelitian terpadu dengan berkirim surat kepada Bappeda Provinsi. 2. Berkoordinasi dengan Bappeda untuk percepatan penyelesaian kajian tim terpadu sampai dengan Desember 2012 Sumber: Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan, Data s/d Desember

19 TABEL I.2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI RKTN Kebijakan Strategi Perbaikan/revisi dan penguatan peraturan perundangan (cth: Revisi Peraturan Kehutanan Terkait perijinan). Milestone Transformasi teknologi dan kelembagaan Pembaharuan sistem Perbaikan sistem pengelolaan kawasan hutan Pembangunan baseline sistem informasi kehutanan Penyusunan Rencana Makro Penyelenggaraan Kehutanan sesuai arahan pemanfaatan kawasan hutan Rasionalisasi kawasan hutan (luas dan fungsi) Penyelesaian review RTRWP tepat waktu Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan Peningkatan produktifitas hutan Penerapan multi sistem dalam pengelolaan kawasan hutan (cth: Joint Production) Pemantapan dan Optimalisasi Kawasan Hutan Peningkatan PNBP pemanfaatan kawasan hutan Pemanfaatan kawasan hutan dalam mendukung ketahanan pangan, air dan energi Pengembangan/diversifikasi jasa lingkungan dan wisata alam yang kreatif Promosi/pemasaran termasuk penyusunan peta investasi jasa lingkungan dan wisata alam Pelibatan pihak swasta dalam meningkatkan HHBK Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) 13

20 Kebijakan Strategi Pengadaan bibit terkonsentrasi untuk menjamin kualitas dan kuantitas (bersertifikat) Milestone Pengembangan sistem insentif dan disinsentif Pengalokasian DAK-Kehutanan dan dana Dekon ke daerah berbasis kinerja pengurusan hutan (perencanaan, pengelolaan) Pemberian kemudahan proses dan perizinan kepada swasta yang secara sungguh-sungguh mengelola hutannya Insentif Hutan Rakyat untuk yang bersertifikat Sistem Verfikasi Legalitas Kayu (SVLK) oleh BUMN Kehutanan Penetapan berbagai tema riset (cth: lanskap hutan, pengelolaan hutan, perubahan iklim, kebijakan, pengolahan hasil hutan) Peningkatan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pengembangan penelitian berbasis kebutuhan Pemanfaatan dan penerapan hasil riset dan teknologi bagi perbaikan pengelolaan hutan Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses teknologi dan hasil riset kehutanan. Penguatan desentralisasi dalam pengelolaan hutan Percepatan pembentukan dan penguatan kelembagaan pengelolaan hutan di tingkat tapak (KPH) Pemberian kewenangan kepada Daerah untuk mengelola sebagian Hutan Konservasi Pemberian kewenangan yang lebih jelas terhadap pemerintah daerah dalam pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi Peningkatan Koordinasi lintas sektor/ kementerian Peningkatan pemanfaatan potensi penyuluhan melalui kerjasama dengan instansi terkait (cth: pemanfaatan sarjana penggerak desa) Pembangunan infrastruktur penunjang pembangunan kehutanan (cth: transportasi menuju taman nasional) Deregulasi industri dan perdagangan hasil hutan 14

21 Kebijakan Strategi Milestone Promosi produk-produk kayu bersertifikat SVLK Penggunaan PDB Kawasan Hutan dalam instrumen ekonomi nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang terintegrasi Pengembangan sistem penyuluhan kehutanan Peningkatan peran penyuluh kehutanan Penguatan Kelembagaan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Penguatan kelembagaan penyuluhan kehutanan Peningkatan pengembangan SDM dengan Badan Diklat Daerah Pengembangan SDM Kehutanan sesuai komoditas unggulan daerah Peningkatan kompetensi dan sertifikasi SDM Kehutanan pusat dan daerah Standardisasi kompetensi SDM Kehutanan Peningkatan kerjasama luar negeri berbasis kesetaraan Peningkatan Peran Sektor Kehutanan Indonesia di tingkat regional dan global Peningkatan kekuatan penetrasi produk kehutanan dalam pasar regional dan global Peningkatan peran kehutanan Indonesia dalam kepemimpinan regional dan global Komitmen dan Konsistensi Penegakan Hukum Bidang Kehutanan Sumber : Dokumen RKTN Penegakan hukum secara konsekuen dan konsisten Koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum 15

22 TABEL I.3 HASIL ANALISIS KAWASAN BERDASARKAN FUNGSI (JUTA HEKTAR) DALAM DOKUMEN RKTN Arahan/Rencana HK HL Fungsi Kawasan HP Tetap Terbatas Konversi Kawasan untuk Konservasi 23, Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut - 22,91 1,45 0,61 3,42 Kawasan untuk Rehabilitasi 3,62 4,14 2,78 2,23 0,75 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar ,18 20,17 8,18 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil - 1,81 2,19 1,45 1,53 Kawasan untuk Non Kehutanan ,06 Sumber : Dokumen RKTN Jumlah 26,82 28,86 32,60 24,46 17,94 16

23 TABEL I.4 LUAS ARAHAN PEMANFAATAN PADA TAHUN 2030 (JUTA HEKTAR) Arahan/Rencana HK HL Fungsi Kawasan HP Tetap Terbatas Konversi Jumlah Kawasan untuk Konservasi 23, ,20 Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut - 22,91 Kawasan untuk Rehabilitasi 3,62 3,32 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar - - 1,45 (+ 3,42) 2,23 (+ 0,60) 20,93 (+ 6,55) 0,61 arahan menjadi HP 28,40 1,78 16,14 80% sisa arahan menjadi HP 80% sisa arahan menjadi HP 11,55 43,62 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil - 1,44 1,76 (+ 1,22) 1,15 80% sisa arahan menjadi HP 5,57 Kawasan untuk Non Kehutanan 18,34 Jumlah 26,82 27,67 Luas Efektif Kawasan Hutan Sumber : Dokumen RKTN Tahun ,37 (+11,79) 112,34 (85% dari luas total kawasan saat ini) 19,68-17

24

25 TABEL II.1. LUAS KAWASAN HUTAN DAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN INDONESIA BERDASARKAN SK MENTERI KEHUTANAN NO PROPINSI SURAT KEPUTUSAN NOMOR TANGGAL Konservasi Perairan KAWASAN KONSERVASI Konservasi Darat JUMLAH LUAS KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN (Ha) HL HPT 1 D. I. Aceh 170/Kpts-II/ Juni , , , , , ,00 0, , , , ,200 2 Sumatera Utara 44/Menhut-II/ Februari , , , , , , , , , ,900 3 Sumatera Barat 141/Menhut-II/ Maret , , , , , , , , , ,00 4 Riau 173/Kpts-II/ Juni , , , , , , , , , ,500 1) 5 Kepulauan Riau ,00-0,00 2) 6 Jambi 727/Menhut-II/ Desember , , , , , , , , ,000 7 Bengkulu 643/Menhut-II/ Nopember , , , , , , , , ,00 8 Sumatera Selatan 76/Kpts-II/ Maret , , , , , , , , , , ,600 9 Kep. Bangka Belitung 357/Menhut-II/04 01 Oktober , , , , , , , , Lampung 256/Kpts-II/ Agustus , , , , , , , , , DKI Jakarta 220/Kpts-II/ Agustus ,00 272, ,34 44,76-158,35-475, , , , Jawa Barat 195/Kpts-II/ Juli , , , , , , , , , Banten 419/Kpts-II/ Juni , , , , , , , , , ,200 3) 14 Jawa Tengah 359/Menhut-II/04 / 01 Oktober , , , , , , , , , ,400 HP HPK JUMLAH KAW. HUTAN ( ) JUMLAH KAW. HUTAN + PERAIRAN (5+12) APL LUAS PROVINSI 15 D.I Yogyakarta 171/Kpts-II/ Juni ,34 910, , , , , , , Jawa Timur 395/Menhut-II/ Juli , , , , , , , ,00 17 B a l i 433/Kpts-II/ Juni , , , , , , , , , , N T B 598/Menhut-II/ Oktober , , , , , , , , N T T 423/Kpts-II/ Juni , , , , , , , , , , , Kalimantan Barat 259/Kpts-II/ Agustus , , , , , , , , , , , Kalimantan Tengah 529/Menhut-II/ September , , , , , , , , , ,00 22 Kalimantan Timur 79/Kpts-II/ Maret , , , , , , , , , , Kalimantan Selatan 435/Menhut-II/ Juli , , , , , , , , Sulawesi Utara 452/Kpts-II/ Juni , , , , , , , , , , ,500 4) 25 Gorontalo 325/Menhut-II/ Mei , , , , , Sulawesi Tengah 757/Kpts-II/ September , , , , , , , , , , , Sulawesi Tenggara 465/Menhut-II/ Agustus , , , , , , , , , , ,00 28 Sulawesi Selatan 434/Menhut-II/ Juli , , , , , , , , , , ,200 \ Sulawesi Barat 726/Menhut-II/ Desember , , , , , Maluku 415/Kpts-II/ Juni , , , , , , , , , , ,000 6) 31 Maluku Utara 490/Menhut-II/ September , , , , , , , , , , , Papua 782/Menhut-II/ Desember , , , , , , , , , , ,30 33 Papua Barat 891/Kpts-II/ Oktober , , , , , , , , , ,400 5) JUMLAH Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data S/D Desember , , , , , , , , , , ,30 KET Catatan : Keterangan : 1) Belum ada SK Penunjukan dan data masih berdasarkan TGHK. belum melakukan review tataruang 2) Belum ada SK Penunjukan dan data masih bergabung dengan Provinsi Induk. SK Perubahan Fungsi dan Peruntukan Kawasan Hutan 3) Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov Jawa Barat SK Kawasan Hutan baru 4) Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Gorontalo 5) Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Sulsel ) h l d l lhdk l k 18

26 TABEL II.2. PERKEMBANGAN PENATAAN BATAS KAWASAN HUTAN S/D TAHUN 2012 Realisasi s/d Tahun 2011 Tahun 2012 Realisasi s/d Tahun 2012 No. Provinsi Batas Luar Batas Fungsi Batas Luar Batas Fungsi Batas Luar Batas Fungsi (Km) (Km) (Km) (Km) (Km) (Km) 1 Aceh ,14 432, Sumatera Utara 59,30 158, Sumatera Barat Riau 59,60 169,08 331,00-59,60 228,64 5 Kepulauan Riau - 30,16 396, ,16 6 Jambi 18,04 25, ,04 54,06 7 Bengkulu 26,51 10, ,51 10,13 8 Kep. Bangka Belitung 56,26 3,02 43,15 131,32 181,20 6,04 9 Sumatera Selatan 209,10 220, ,30 220,24 10 Lampung 100, ,06-11 DKI Jakarta Jawa Barat 127,31-160,49-137,19-13 Banten 46,91 43, ,91 43,56 14 Jawa Tengah , D.I. Yogyakarta , Jawa Timur 97,70-153,53-97,70-17 Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur 146,09 13,30 246,38 273,44 295,22 13,30 20 Kalimantan Barat 117,96 161,88 253,60 810,80 371,56 972,68 21 Kalimantan Tengah - 82, ,73 22 Kalimantan Timur 247,33 157, , , , ,20 23 Kalimantan Selatan 346,96 110,48 294,53 575,54 641,49 686,02 24 Grontalo 58,83 517,68 579,00 494,00 637, ,68 25 Sulawesi Utara 0,40 63,49 361,60 128,70 362,00 192,19 26 Sulawesi Tengah 420,05-57, ,00 477, ,00 27 Sulawesi Selatan 190,73 196,78-289,20 190,73 485,98 28 Sulawesi Tenggara ,62 378,22 377,62 378,22 29 Sulawesi Barat 167,65 183, ,65 183,81 30 Maluku 135,97 291,11 146,30 9,90 282,27 301,01 31 Maluku Utara 399,08 72,43 20,12 198,33 419,20 270,76 32 Papua 184,97 258,04 307, ,25 492, ,29 33 Papua Barat ,52 535,82 527,52 535,82 Jumlah 3.217, , , , , ,52 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data S/D Desember

27 TABEL II.3. PERKEMBANGAN PENGESAHAN BERITA ACARA TATA BATAS KAWASAN HUTAN PARSIAL S/D TAHUN 2012 NO PROVINSI S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 BA KM BA KM BA KM 1 Aceh , ,26 2 Sumatera Utara , , ,53 3 Sumatera Barat , ,71 4 Riau , ,57 5 Kepulauan Riau 5 4, ,28 6 Jambi , , ,45 7 Bengkulu , ,91 8 Kep. Bangka Belitung , ,74 9 Sumatera Selatan 7 20, ,26 10 Lampung , ,45 11 DKI Jakarta Jawa Barat , ,71 13 Banten Jawa Tengah 50 50, ,38 15 D.I. Yogyakarta Jawa Timur , ,63 17 Bali , ,40 18 Nusa Tenggara Barat , ,11 19 Nusa Tenggara Timur , ,36 20 Kalimantan Barat , , ,74 21 Kalimantan Tengah , ,67 22 Kalimantan Timur , ,83 23 Kalimantan Selatan , ,46 24 Gorontalo , ,12 25 Sulawesi Utara , , ,87 26 Sulawesi Tengah , , ,70 27 Sulawesi Selatan , ,62 28 Sulawesi Tenggara , , ,39 29 Sulawesi Barat Maluku , , ,78 31 Maluku Utara 4 188, , ,44 32 Papua , ,95 33 Papua Barat , , ,87 JUMLAH , , ,20 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data S/D Desember

28 TABEL II.4. PERKEMBANGAN PENETAPAN KAWASAN HUTAN S/D TAHUN 2012 NO PROVINSI S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 **) S/D TAHUN 2012 UNIT (Ha) UNIT (Ha) UNIT (Ha) 1 Aceh Sumatera Utara 1 277, , ,40 3 Sumatera Barat 1 571, ,00 4 Riau 1 277, ,30 5 Kepulauan Riau , , ,65 6 Jambi Bengkulu , ,50 8 Kep. Bangka Belitung , , ,09 9 Sumatera Selatan , ,00 10 Lampung , ,76 11 DKI Jakarta Jawa Barat , , ,13 13 Banten Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali , ,95 18 Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat , , ,55 21 Kalimantan Tengah , ,58 22 Kalimantan Timur , , ,51 23 Kalimantan Selatan , , ,24 24 Gorontalo *) , ,02 25 Sulawesi Utara Sulawesi Tengah , ,72 27 Sulawesi Selatan , ,09 28 Sulawesi Tenggara , ,34 29 Sulawesi Barat *) Maluku , , ,33 31 Maluku Utara *) , , ,80 32 Papua , , ,70 33 Papua Barat *) , , ,70 JUMLAH , , ,36 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data S/D Desember 2012 Cat: *) Masih bergabung dengan provinsi induk **) Masih dalam proses di Biro Hukum 21

29 TABEL II.5. PERKEMBANGAN TATA BATAS IUPHHK-HA/HT S/D TAHUN 2012 NO PROVINSI S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 (km) (km) (km) Aceh 2.366, ,97 2 Sumatera Utara 1.973,28 350, ,48 3 Sumatera Barat 1.594, ,74 4 Riau 7.648,64 594, ,55 5 Jambi 3.161, ,87 6 Sumatera Selatan 2.554, ,95 7 Bengkulu 356,98-356,98 8 Lampung 52,35-52,35 9 Kep. Bangka Belitung *) Kepulauan Riau *) DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten *) Bali Nusa Tenggara Barat 457,78-457,78 19 Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat 8.637, ,76 21 Kalimantan Timur , ,90 22 Kalimantan Selatan 2.025, ,65 23 Kalimantan Tengah , ,28 24 Sulawesi Utara 1.531, ,72 25 Sulawesi Tengah 3.852, ,04 26 Sulawesi Selatan 2.751, ,70 27 Sulawesi Tenggara 920,05-920,05 28 Gorontalo Sulawesi Barat Maluku 7.437, ,37 31 Maluku Utara 246,47-246,47 32 Papua Barat Papua ,93 114, ,42 Jumlah/Total , , ,04 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data S/D Desember

30 TABEL II.6. DATA PERKEMBANGAN PENUNJUKAN DAN PENETAPAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) S/D 2012 PENUNJUKAN TAHUN PENETAPAN NO. PROPINSI KHDTK NOMOR/TANGGAL SK LUAS TATA NO/TANGGAL SK. PANJANG LUAS KETERANGAN (HA) BATAS (M) (HA) 1 NAD Hutan Pendidikan Sekolah Ilmu Kehutanan Kr. Aceh Besar Menhutbun No.724/Menhut-II/09 80, Menhutbun No.724/Menhut-II/09-80,00 Penunjukan sekaligus penetapan 2 Sumut Hutan Penelitian Siali-ali Menhut No. 77/Menhut-II/ ,00 3 Sumut Hutan Penelitian Aek Godang Menhut No. 78/Menhut-II/ ,00 4 Sumut Hutan Penelitian Aek Nauli Menhut No. SK. 39/Menhut-II/ ,00 5 Sumsel Hutan Penelitian Kemampo Menhut No.57/Menhut-II/ ,00 6 Sumsel Hutan Penelitian Benakat Menhut No.111/Menhut-II/ ,00 7 Sumsel Hutan Penelitian Suban Jeriji Menhut No.SK.39/Menhut-II/ ,00 8 Riau Hutan Penelitian Pakan Lebah Kepau Jaya Menhut No. SK.74/Menhut-II/ ,00 9 Riau Hutan Penelitian Bukit Suligi (HL) Menhut No. 101/Kpts-II/1983 tanggal 26 Desember , Menhut No. SK. 729/Menhut-II/ Jambi Hutan Penelitian Pasir Mayang Danau Bangko Menhut No. SK. 9577/Menhut-II/ ,00 11 Bali Kebun Raya Eka Karya Menhut No.6311/Kpts-II/02, Tgl , /Kpts-II/03, 28 Juli ,49 12 Jabar Hutan Penelitian Haurbentes Menhut No.288/Kpts-II/03, Tgl , SK.340/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,50 13 Banten Hutan Penelitian Carita Menhut No. 291/Kpts-II/03, Tgl , Jatim Hutan Penelitian Padekan Malang Menhut No. 292/Kpts-II/03, Tgl , Jabar Hutan Penelitian Cikampek Menhut No. 305/Kpts-II/03, Tgl , ,10 16 Jateng Hutan Penelitian Wonogiri Menhut No.60/Menhut-II/2004, Tgl , Jateng Hutan Penelitian Gombong Menhut No.76/Menhut-II/2004, Tgl , SK. 345/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,00 18 Jateng Hutan Penelitian Cemoro dan Modang Menhut No.89/Menhut-II/2004, Tgl , SK.344/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,60 19 Jateng Hutan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan Menhut No.117/Menhut-II/2004, Tgl , SK.85/Menhut-II/05, tgl. 4 April ,50 20 Lingkungan Kebun Raya Baturraden 21 NTT Hutan Penelitian Waingapu (Hambala) Menhut No.136/Menhut-II/2004, Tgl , Jabar Hutan Pendidikan dan Bumi Perkemahan Pramuka Menhut No. SK.147/Menhut-II/2004, tgl , Jatim Hutan Penelitian Sumberwringin Menhut No. SK.221/Menhut-II/04, tgl , D.I Yogyakarta Hutan Penelitian Playen (Watusipat dan Petak 93 Playen) Menhut No. SK.395/Menhut-II/04, tgl , SK.346/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,90 25 NTB Hutan Penelitian Rarung Menhut No. SK.390/Menhut-II/04, tgl , NTB Hutan Pendidikan Universitas Mataram Menhut No. SK.392/Menhut-II/04, tgl , Jabar Hutan Pendidikan dan Latihan Kehutanan dan Menhut No. SK.393/Menhut-II/04, tgl , SK.338/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,80 28 Taman Makam Rimbawan Rumpin Sda. 10,00 Sda. Sda ,70 29 Jabar Hutan Pendidikan dan Pelatihan Sawala-Mandapa Menhut No. SK.164/Menhut-II/05, Tgl ,58 - SK.164/Menhut-II/05, tgl ,58 30 Jabar Hutan Pendidikan dan Pelatihan Gn. Walat Fahutan-IPB Menhut No. SK.188/Menhut-II/05, Tgl ,00 - SK.188/Menhut-II/05, tgl ,00 31 Jabar Hutan Penelitian Yanlapa Menhut No. SK.60/Menhut-II/05, Tgl , SK.339/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,70 32 Jateng Hutan Penelitian Cepu Menhut No. SK.89/Menhut-II/2004, Tgl , ,60 33 NTT Hutan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Kupang, Menhut No. SK.367/Menhut-II/2009, Tgl , ,20 34 KH Sisimeni Sanam RTK Kal-Sel Hutan Penelitian Riam Kiwa Menhut No. 75/Menhut-II/2004, tgl , SK. 163/Menhut-II/ ,00 36 Kal-Sel Hutan Penelitian Kintap Menhut No. 83/Menhut-II/2004, tgl , ,48 37 Sul-Sel Hutan Pendidikan dan latihan Tabo-Tabo Menhut No. 105/Menhut-II/2004, tgl , SK. 13/Menhut-II/ ,26 38 Kal-Tim Hutan Penelitian dan Pendidikan Universitas Mulawarman Menhut No. SK.160/Menhut-II/04, tgl , Kal-Tim Hutan Penelitian Semboja Menhut No. SK.203/Menhut-II/04, tgl , Kal-Tim Hutan Penelitian Labanan Menhut No. SK. 121?menhut-II/2007 tgl , SK. 64/Menhut-II/2012, tgl ,10 41 Kal-Tim Hutan Penelitian Sebulu Menhut No. SK.203/Menhut-II/04, tgl , Kal-Teng Hutan Penelitian Tumbang Nusa Menhut No. SK.76/Menhut-II/05, tgl , Kal-Teng Hutan Penelitian Sungai Sangai/Wanariset Sangai (SK. 98/Menhut-II/2005, tgl 18 April 2005) 1996 SK. No. 105/Kpts-II/1997, tgl 18 Februari ,10 belum dilakukan rekonstruksi pengantian inisial pal 44 Sul-Sel Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Menhut No. SK.86/Menhut-II/05, tgl , Sul-Teng Hutan Pendidikan Universitas Tadulako Menhut No. SK. 289/Menhut-II/05, tgl , Proses Penetapan 46 Sul-Teng Hutan Pendidikan Muhamadiyah Palu SK. 260/Menhut-II/ , , , ,61 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data S/D Desember

31 TABEL II.7. PERKEMBANGAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN YANG DAPAT DIKONVERSI (HPK) NO UNTUK PERTANIAN/PERKEBUNAN TAHAP IZIN PRINSIP S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 PROVINSI UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) Aceh ,00 2 Sumatera Utara , ,00 3 Sumatera Barat , ,90 4 Riau , , ,00 5 Jambi 1 174, ,00 6 Sumatera Selatan , , ,50 7 Bengkulu ,00 8 Lampung ,00 9 Kepulauan Riau ,00 10 Nusa Tenggara Barat 1 5, ,00 11 Nusa Tenggara Timur 1 850, ,00 12 Kalimantan Barat , , ,00 13 Kalimantan Tengah , , ,00 14 Kalimantan Selatan , , ,00 15 Kalimantan Timur , ,00 16 Sulawesi Utara ,00 17 Sulawesi Tengah , ,00 18 Sulawesi Selatan ,00 19 Sulawesi Tenggara ,00 20 Gorontalo ,00 21 Sulawesi Barat ,00 22 Maluku 2 200, , ,00 23 Maluku Utara , ,00 24 Papua , ,00 25 Papua Barat , , ,00 JUMLAH , , ,40 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data s/d November 2012 Keterangan : Jumlah Unit dan luas persetujuan prinsip pelepasan kawasn hutan tersebut setelah pencabutan/dibatalkan oleh Menhut sebanyak 166 unit, seluas Ha 0 : Nihil/Tidak ada kegiatan awal ,40 Yang benar telah ditandai merah di atas 24

32 Tabel II.8. PERKEMBANGAN PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DI KONVERSI UNTUK PERTANIAN/PERKEBUNAN TAHAP SK PELEPASAN 2012 No PROVINSI S/D S/D 2012 unit Luas (ha) unit Luas (ha) unit Luas (ha) Aceh , ,70 2 Sumatera Utara , ,33 3 Sumatera Barat , ,62 4 Riau , , ,70 5 Jambi ,98 0 0, ,98 6 Sumatera Selatan , , ,28 7 Bengkulu , ,40 8 Lampung , ,15 9 Bangka Belitung Kep. Riau , ,03 11 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat 3 846, ,46 19 Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat , , ,93 21 Kalimantan Tengah , , ,38 22 Kalimantan Selatan , ,53 23 Kalimantan Timur , ,79 24 Sulawesi Utara , ,00 25 Sulawesi Tengah , , ,90 26 Sulawesi Selatan , ,50 27 Sulawesi Tenggara , ,20 28 Gorontalo , , ,68 29 Sulawesi Barat , ,71 30 Maluku , ,74 31 Maluku Utara , , ,57 32 Papua Barat , , ,81 33 Papua , , ,84 JUMLAH/ Total , , ,23 Sumber : Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data s/d November 2012 Keterangan/ Note : ( - ) = Tidak ada kegiatan/ No Activities ( * ) = data perbaikan/correction Data 25

33 TABEL II.9. PERKEMBANGAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN UNTUK PEMUKIMAN TRANSMIGRASI TAHAP PERSETUJUAN PRINSIP NO PROVINSI S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) Aceh , ,74 2 Sumatera Utara , ,00 3 Sumatera Barat , ,00 4 Riau , ,62 5 Kepulauan Riau , ,00 6 Jambi 1 850, ,00 7 Bengkulu , ,00 8 Kep. Bangka Belitung , ,00 9 Sumatera Selatan , ,00 10 Lampung , ,00 11 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur 1 26, ,00 16 Banten Bali Nusa Tenggara Barat , ,00 19 Nusa Tenggara Timur , ,00 20 Kalimantan Barat , ,00 21 Kalimantan Tengah , ,00 22 Kalimantan Selatan , ,00 23 Kalimantan Timur , ,85 24 Sulawesi Utara , ,00 25 Sulawesi Tengah , ,00 26 Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara , ,41 28 Gorontalo , ,00 29 Sulawesi Barat , ,66 30 Maluku , ,00 31 Maluku Utara , ,00 32 Papua , ,83 33 Papua Barat , ,88 JUMLAH , ,99 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data s/d November

34 TABEL II.10. PERKEMBANGAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN UNTUK PEMUKIMAN TRANSMIGRASI TAHAP SK PELEPASAN KAWASAN HUTAN NO PROVINSI S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) Aceh , ,00 2 Sumatera Utara , ,00 3 Sumatera Barat , ,60 4 Riau , ,00 5 Jambi , ,00 6 Sumatera Selatan , ,18 7 Bengkulu , ,00 8 Lampung , ,00 9 Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau , ,00 11 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat , ,00 19 Nusa Tenggara Timur , ,00 20 Kalimantan Barat , ,00 21 Kalimantan Tengah , , ,75 22 Kalimantan Selatan , ,00 23 Kalimantan Timur , ,00 24 Sulawesi Utara Sulawesi Tengah , , ,56 26 Sulawesi Selatan , ,00 27 Sulawesi Tenggara , ,00 28 Gorontalo , ,00 29 Sulawesi Barat , ,00 30 Maluku , ,58 31 Maluku Utara , ,00 32 Papua , ,00 33 Papua Barat , ,00 JUMLAH , , ,67 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data s/d November

35 TABEL II.11. PERKEMBANGAN PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN NO PROVINSI TAHUN 2 CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) Aceh s/d Des , , , ,00 JUMLAH LUAS (Ha) sd , , , ,00 2 Sumatera Utara s/d Des , , , , ,00 180, , , , , , , , , sd , , , , ,00 180, , , , , , , , ,40 3 Sumatera Barat * s/d Des , , , , , , , , sd Riau s/d Des , , , , , , , , , , , , sd , , , , , , , , , , , ,00 5 Jambi * s/d Des , , , , , , sd Sumatera Selatan s/d Des , , , , sd , , , ,85 7 Bengkulu * s/d Des ,00 583, , , , sd Lampung s/d Des sd Kepulauan Bangka Belitung s/d Des sd Kepulauan Riau s/d Des , , , , , , , , sd , , , , , , , ,04 11 DKI Jakarta s/d Des sd Jawa Barat dan Banten s/d Des , , , , , , ,00-35, , , ,00 833,00 662, , , ,00 sd , , , , , , , , , ,81 13 Jawa Tengah s/d Des , , , ,76-231, , sd , , , ,76-231, ,06 14 D.I. Yogyakarta s/d Des , , ,66-617, , ,24-617, , sd , , ,66-617, , ,24-617, ,24 15 Jawa Timur s/d Des sd Bali s/d Des sd Nusa Tenggara Barat s/d Des , , , , , , sd , , , , , ,00 18 Nusa Tenggara Timur s/d Des ,62-352, , , sd ,62-352, , ,62 19 Kalimantan Barat s/d Des , , , , , , ,

36 NO PROVINSI TAHUN 2 CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) sd , , , , , , ,50 JUMLAH LUAS (Ha) 20 Kalimantan Tengah s/d Des sd Kalimantan Selatan s/d Des sd Kalimantan Timur s/d Des , , , , , , sd , , , , , ,00 23 Sulawesi Utara s/d Des , , , , sd , , , ,00 25 Sulawesi Tengah s/d Des ,00 193, , , , , , , sd ,00 193, , , , , , ,00 26 Sulawesi Selatan s/d Des , , , ,10 379, , , , , , , sd , , , ,10 379, , , , , , ,50 27 Sulawesi Tenggara s/d Des , , , , , , sd , , , , , ,50 28 Gorontalo s/d Des sd Sulawesi Barat s/d Des , , , , , , , sd , , , , , , ,00 30 Maluku s/d Des sd Maluku Utara * s/d Des , , , , , , , , sd Papua * s/d Des sd Papua Barat s/d Des , , , , , , , , sd , , , , , , , ,00 JUMLAH , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,52 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan hutan, Data s/d Desember 2012 Sumatera Barat * Berdasarkan SK Menhut No. SK.141/Menhut-II/2012 tanggal 15 Maret 2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011 tentang Perubahan Peruntukan Kawasn Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± (Sembilan Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Empat) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan Seluas ± (Seratus Empat Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Tiga Belas) Hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas ± (Sembulan Ribu Sembilan Ratus Enam) hektar di Provinsi Sumatera Barat Jambi * Berdasarkan SK Menhut No. SK.727/Menhut-II/2012 tanggal 10 Desember 2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasn Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± (Tiga belas ribu tujuh ratus dua belas) Hektar dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± (Dua Puluh Ribu Lima ratus Dua Puluh Sembila) Hektar di Provinsi Jambi Bengkulu * Berdasarkan SK Menhut No. SK.643/Menhut-II/2012 tanggal 10 November 2011 tentangperubahan Peruntukan Kawasn Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± (Dua Ribu Seratus Sembilan Puluh Dua) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan Seluas ± (Tiga Puluh Satu Ribu Ribu Tiga Belas) Hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan HUtan Seluas ± 101 (Seratus s Satu) Hektar di Provinsi Bengkulu Maluku Utara * Berdasarkan SK Menhut No. SK.490/-II/2012 tanggal 5 September 2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± (Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Satu) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± (Sembilan Puluh Dua Ribu Dua Ratus Dua Puluh Dua) Hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas ± (Lima Ribu Delapan Puluh Satu) Hektar di Provinsi Maluku Utara Papua * Berdasarkan SK Menhut No. SK.458/Menhut-II/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± (Tiga Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Delapan Puluh Lima) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan Seluas ± 5.736,830 (Lima Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh ) Hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas ± (Empat Puluh Lima Ribu Dua Ratus Lima Puluh Delapan) Hektar di Provinsi Papua Kalimantan Selatan * Berdasarkan SK Menhut No. SK.432/-II/2009 tanggal 22 Juli 2009 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± (Lima Puluh Sembilan Ribu Lima Ratus Tiga) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± (Sembilan Puluh Sembilan Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Empat) Hektar dan Penunjukan Areal Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas ± (Tiga Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus Empat Pukuh Tujuh) Hektar di Provinsi Kalimantan Selatan KalimantanTengah * Berdasarkan SK Menhut No. SK.292/-II/2011 tanggal 31 Mei 2011 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± (Satu Juta Seratus Enam Puluh Delapan Ribu Enam ratus Lima Puluh Enam) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± (Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Enam Puluh Enam) Hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas ± (Dua Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Dua) Hektar di Provinsi Kalimantan Tengah 29

37 TABEL II.12. TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN NO. PROVINSI/ Province Unit S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 Luas/ Area (ha) Luas/ Area (ha) Luas/ Area (ha) Unit Unit TK TM TK TM TK TM Aceh Sumatera Utara 1 271,10 277, ,10 277,30 3 Sumatera Barat , , , ,00 4 Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung 1 90,00 30, ,00 30,00 9 Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat , , , ,41 13 Jawa Tengah 4 63,35 150, ,35 150,39 14 DI. Jogyakarta Jawa Timur , , , ,03 16 Banten Bali ,00 76, ,00 76,00 18 Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan 1 578,00 675, ,00 675,50 23 Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat , , , ,00 30 Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua JUMLAH/ Total , , , ,63 Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data s/d November 2012 Keterangan: TM : Tanah Masuk/ Compensated area for forest TK : Tanah Keluar/ Converted forest area for non forest - : Tidak ada kegiatan/ No activities 30

38

39 TABEL III.1. PENETAPAN WILAYAH KPH NO PROVINSI SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN KPH LUAS (Ha) 1 Sumatera Utara SK.102/Menhut-II/2010 KPHP 19 unit = ,000 5 Maret 2010 KPHL 14 unit = ,000 Jumlah 33 unit ,000 2 Sumatera Barat SK.798/Menhut-II/2009 KPHP 4 unit = ,000 7 Desember 2009 KPHL 7 unit = ,000 Jumlah 11 unit ,000 3 Jambi SK.77/Menhut-II/2010 KPHP 16 unit = , Pebruari 2010 KPHL 1 unit = ,000 Jumlah 17 unit ,000 4 Bengkulu SK.91/Menhut-VII/2010 KPHP 2 unit = , Pebruari 2010 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 7 unit ,000 5 Kepulauan Bangka Belitung SK.797/Menhut-VII/2009 KPHP 11 unit = ,000 7 Desember 2009 KPHL 2 unit = ,000 Jumlah 13 unit ,000 6 Sumatera Selatan SK.76/Menhut-II/2010 KPHP 14 unit = , Pebruari 2010 KPHL 10 unit = ,000 Jumlah 24 unit ,000 7 Lampung SK.68/Menhut-II/2010 KPHP 7 unit = , Januari 2010 KPHL 9 unit = ,000 Jumlah 16 unit ,000 8 DI Yogyakarta SK.439/Menhut-II/2007 KPH 1 unit = , Desember ,600 9 Bali SK.800/Menhut-II/2009 KPHP 3 unit = ,420 7 Desember 2009 Jumlah , Nusa Tenggara Barat SK.337/Menhut-VII/2009 KPHP 12 unit = , Juni 2009 KPHL 11 unit = ,000 Jumlah 23 unit , Nusa Tenggara Timur SK.591/Menhut-II/2010 KPHP 9 unit = , Oktober 2010 KPHL 13 unit = ,000 Jumlah 22 unit , Kalimantan Barat SK.67/Menhut-II/2010 KPHP 29 unit = , Januari 2010 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 34 unit , Kalimantan Selatan SK.78/Menhut-II/2010 KPHP 7 unit = , Pebruari 2010 KPHL 3 unit = ,000 Jumlah 10 unit , Kalimantan Tengah SK.02/Menhut-II/2012 KPHP 29 unit = , Januari 2012 KPHL 4 unit = ,000 Jumlah 33 unit , Kalimantan Timur SK.674/Menhut-II/2011 KPHP 30 unit = ,000 1 Desember 2011 KPHL 4 unit = ,000 Jumlah 34 unit , Gorontalo SK.65/Menhut-II/2010 KPHP 4 unit = , Januari 2010 KPHL 3 unit = ,000 Jumlah 7 unit , Sulawesi Utara SK.796/Menhut-VII/2009 KPHP 5 unit = ,000 7 Desember 2009 KPHL 4 unit = ,000 Jumlah 9 unit , Sulawesi Tengah SK.79/Menhut-II/2010 KPHP 5 unit = , Pebruari 2010 KPHL 16 unit = ,000 Jumlah 21 unit , Sulawesi Selatan SK.88/Menhut-II/2011 KPHP 3 unit = , Maret 2011 KPHL 7 unit = ,000 Jumlah 10 unit ,000 31

40 NO PROVINSI SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN KPH LUAS (Ha) 20 Sulawesi Tenggara SK.338/Menhut-VII/2009 KPHP 15 unit = , Juni 2009 KPHL 10 unit = ,000 Jumlah 25 unit , Sulawesi Barat SK.799/Menhut-VII/2009 KPHP 3 unit = ,000 7 Desember 2009 KPHL 10 unit = ,000 Jumlah 13 unit , Maluku SK.66/Menhut-II/2010 KPHP 17 unit = , Januari 2010 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 22 unit , Maluku Utara SK.73/Menhut-II/2010 KPHP 11 unit = ,000 8 Pebruari 2010 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 16 unit , Papua SK.481/Menhut-II/2009 KPHP 31 unit = , Agustus 2009 KPHL 25 unit = ,000 Jumlah 56 unit , Papua Barat SK.744/Menhut-II/2009 KPHP 16 unit = , Oktober 2009 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 21 unit ,000 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan 32

41 TABEL III.2. PERKEMBANGAN PENETAPAN WILAYAH KPH KONSERVASI ARAHAN PENCADANGAN KPHK PENETAPAN WILAYAH KPHK NO KPHK LOKAI/ALAMAT PROPINSI Surat Keputusan Luas (Ha) Kab. Muaro Jambi dan Kab. Tanjung Jabung 1 TN BERBAK Timur Jambi Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 774/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN UJUNG KULON Kab. Pandeglang Banten Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 775/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN GN HALIMUN SALAK Kab. Lebak, Kab. Bogor dan Kab. Sukabumi Banten Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 776/Menhut-II/ ,00 Jawa Barat No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN MERU BETIRI Kab. Jember dan Kab. Banyuwangi Jawa Timur Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 779/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN ALAS PURWO Kab. Banyuwangi Jawa Timur Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 801/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN BALI BARAT Kab. Buleleng dan Kab. Jembrana Bali Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 780/Menhut-II/ ,89 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN GN RINJANI Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Timur dan NTB Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 781/Menhut-II/ ,00 Kab. Lombok Tengah No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN TANJUNG PUTTING Kab. Kotawaringin Barat dan Kab. Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 777/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember TN KUTAI Kab. Kutai Tengah dan Kab. Kutai Timur Kalimantan Timur Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 778/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN BUNAKEN Kab. Minahasa dan Kota Manado Sulawesi Utara Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 782/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember TN BOGANI NANI WARTABONE Kab. Boloang Mongondow dan Bone Bolango Gorontalo 8 SK.716/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN BANTIMURUNG BULUSARAUNG Kab. Maros, Pangkajene Kepulauan dan Bone Sulawesi Selatan SK.717/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. MANUPEU TANAH DARU Kab. Sumba barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur NTT SK.719/Menhut-II/ ,00 29 Desember

42 NO KPHK LOKAI/ALAMAT PROPINSI ARAHAN PENCADANGAN KPHK PENETAPAN WILAYAH KPHK Surat Keputusan Luas (Ha) 14 TN LAIWANGI WANGGAMETI Kab. Sumba Timur NTT SK.714/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN WAY KAMBAS Kab. Lampung Timur dan lampung Tengah Lampung SK.712/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN GUNUNG PALUNG Kab. Kayung Utara dan Ketapang Kalimantan Barat SK.721/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN DANAU SENTARUM Kab. Kapuas Hulu Kalimantan Barat SK.715/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN BALURAN Kab. Situbondo Jawa Timur SK.718/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN GUNUNG MERAPI Kab. Sleman, Boyolai, Klaten dan Magelang Jawa Tengah SK.713/Menhut-II/ ,00 DIY 29 Desember TN BUKIT DUA BELAS Kab. Tebo, Batang Hari dan Sarolangun Jambi SK.720/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN SEMBILANG Kab. Banyuasin Sumatera Selatan SK. 748/Menhut-II/ ,31 30 Desember TN.KARIMUN JAWA Kab.Jepara Jawa Tengah SK. 749/Menhut-II/ Desember TN.BUKIT BAKA BUKIT RAYA Kab. Sintang dan Menlawai Katiang Kalimantan Barat SK. 750/Menhut-II/ Kalimantan Tengah 30 Desember TN.GUNUNG MERBABU Kab.Magelang, Semarang dan Boyolali Jawa Tengah SK. 751/Menhut-II/ Desember TN.KAYAN MENTARANG Kab.Malinau dan Nunukan Kalimantan Timur SK. 752/Menhut-II/ Desember TN.KOMODO Kab.Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur SK. 753/Menhut-II/ Desember TN.KELIMUTU Kab.Ende Nusa Tenggara Timur SK. 754/Menhut-II/ Desember TN.RAWA AOPA WATUMOHAI Kab Konawe, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara SK. 755/Menhut-II/ Kolaka dan Bombana 30 Desember TN.MANUSELA Maluku Tengah Maluku SK. 756/Menhut-II/ Desember TN.AKETAJAWE LOLOBATA Kab.Halmahera Timur, Halmahera Tengah Maluku Utara SK. 757/Menhut-II/ dan Kota Tidore 30 Desember 2011 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

43 TABEL III.3. PERKEMBANGAN PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROPINSI KPH MODEL KABUPATEN/ SURAT HUTAN HUTAN HUTAN LUAS KOTA KEPUTUSAN LINDUNG PRODUKSI PRODUKSI TOTAL TERBATAS (Ha) 1 SUMATERA UTARA KPHP MODEL MADINA Kab. Mandailing Natal SK.332/Menhut-II/ Mei RIAU KPHP MODEL TASIK BESAR SERKAP Kab. Pelalawan SK.509/Menhut-II/ Kab. Siak 21 September 2010 (HPK) 3 RIAU KPHP MODEL KAMPAR KIRI (UNIT XVIII) Kab. Kampar SK.640/Menhut-II/ Nopember RIAU KPHP MODEL TEBING TINGGI Kab. Kepualaun Meranti SK.343/Menhut-II/ Juni KEP.RIAU KPHL KARIMUN Kab. Karimun SK.442/Menhut-II/ SUMATERA BARAT KPHL MODEL SUJUNJUNG Kab. Sijunjung SK.331/Menhut-II/ Mei SUMATERA BARAT KPHL SOLOK UNIT VI Kab. Solok SK.42/Menhut-II/ Februari SUMATERA BARAT KPHL 50 KOTA Kab 50 Kota SK.44/Menhut-II/ Februari JAMBI KPHP MODEL SUNGAI BERAM HITAM Kab. Tanjung Jabung Barat SK.787/Menhut-II/ Desember JAMBI KPHP MODEL LIMAU Kab. Sarolangun SK.714/Menhut-II/ (UNIT VII) 19 Desember JAMBI KPHP MERANGIN Kab.Merangin SK.43/Menhut-II/ Februari BENGKULU KPHP MODEL MUKO-MUKO Kab. Muko-muko SK.330/Menhut-II/ Mei BANGKA BELITUNG KPHP MODEL SUNGAI SEMBULAN Kab. Bangka Tengah SK.329/Menhut-II/ Mei SUMATERA SELATAN KPHP MODEL LAKITAN Kab. Musi Rawas SK.790/Menhut-II/ Desember

44 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROPINSI KPH MODEL KABUPATEN/ SURAT HUTAN HUTAN HUTAN LUAS KOTA KEPUTUSAN LINDUNG PRODUKSI PRODUKSI TOTAL TERBATAS (Ha) 15 SUMATERA SELATAN KPHP MODEL LALAN Kab. Musi Banyuasin SK.789/Menhut-II/ Desember SUMATERA SELATAN KPHP MODEL RAWAS Kab. Musi Rawas SK.688/Menhut-II/ November SUMATERA SELATAN KPHP MODEL MERANTI Kab. Musi Rawas SK.689/Menhut-II/ November LAMPUNG KPHL MODEL BATU TEGI Kab. Tanggamus SK.650/Menhut-II/ Kab. Lampung Tengah 22 Nopember 2010 Kab. Lampung Barat 19 LAMPUNG KPHP MODEL REG 47 WAY TERUSAN Kab. Lampung Tengah SK.794/Menhut-II/ Desember LAMPUNG KPHL MODEL RAJABASA Kab. Lampung Selatan SK.367/Menhut-II/ Juli LAMPUNG KPHP MODEL KOTA AGUNG UTARA (UNIT XVI) Kab. Tanggamus SK.379/Menhut-II/ Juli LAMPUNG KPHP MODEL GEDONG WANI (UNIT XVI) Kab. Lampung Selatan SK.427/Menhut-II/ Kab. Lampung Timur 27 Juli LAMPUNG KPHL MODEL MUARA DUA Kab. Way Kanan SK.236/Menhut-II/ Kab.Tulang Bawang 10 Mei LAMPUNG KPHL MODEL PESAWARAN (UNIT XII) * Kab.Pesawaran SK.438/Menhut-II/ Agustus LAMPUNG KPHP BUKIT PUNGGUR (UNIT II)* Kab. Way Kanan SK.439/Menhut-II/ Agustus D.I. YOGYAKARTA KPHP MODEL YOGYA Kab. Kulon Progo SK.721/Menhut-II/ , , ,50 Kab. Bantul 20 Desember 2011 Kab. Gunung Kidul 27 BALI KPHP MODEL BALI BARAT Kab. Jembrana. SK.784/Menhut-II/ Kab. Buleleng dan 7 Desember 2009 Kab. Tabanan 36

45 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROPINSI KPH MODEL KABUPATEN/ SURAT HUTAN HUTAN HUTAN LUAS KOTA KEPUTUSAN LINDUNG PRODUKSI PRODUKSI TOTAL TERBATAS (Ha) 28 BALI KPHP BALI TENGAH (UNIT II) Kab. Buleleng SK.620/Menhut-II/ Kab. Bangli 01 Nopember 2011 Kab. Tabanan Kab. Badung 29 BALI KPHL MODEL BALI TIMUR (UNIT III) Kab. Buleleng SK.621/Menhut-II/ Kab. Karang Asem 01 Nopember 2011 Kab. Bangli Kab. Klungkung 30 NTB KPHP MODEL RINJANI BARAT Kab. Lombok Barat SK.785/Menhut-II/ Kab. Lombok Utara 7 Desember NTB KPHP MODEL BATU LANTEH Kab. Batu Lanteh SK.342/Menhut-II/ Juni NTB KPHP RINJANI TIMUR Unit IV Kab. Lombok Timur SK.225/Menhut-II/ Mei NTT KPHP MODEL ROTE NDAO Kab. Rote Ndao SK.333/Menhut-II/ Mei NTT KPHL MUTIS TIMAU Kota Kupang SK. 41/Menhut-II/ Kab. Timor Tenggah Selatan 2 Februari 2012 Kab. Timor Tenggah Utara 35 KALIMANTAN BARAT KPHP MODEL SINTANG Kab. Sintang SK.791/Menhut-II/ Desember KALIMANTAN BARAT KPHP MODEL KAPUAS HULU Kab. Kapuas Hulu SK.380/Menhut-II/ (UNIT XVIII DAN XIX) 18 Juli KALIMANTAN BARAT KPHP MODEL KENDAWANGAN Kab. Ketapang SK.680/Menhut-II/ November KALIMANTAN TIMUR KPHL MODEL TARAKAN Kota Tarakan SK.783/Menhut-II/ Desember KALIMANTAN TIMUR KPHP MODEL BERAU BARAT Kab. Berau SK.649/Menhut-II/ Nopember

46 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROPINSI KPH MODEL KABUPATEN/ SURAT HUTAN HUTAN HUTAN LUAS KOTA KEPUTUSAN LINDUNG PRODUKSI PRODUKSI TOTAL TERBATAS (Ha) 40 KALIMANTAN TIMUR KPHP MODEL MALINAU UNIT X Kab.Malinau SK.224/Menhut-II/ Mei KALIMANTAN TIMUR KPHP MODEL KAYAN UNIT V Kab.Bulungan SK.223/Menhut-II/ Mei KALIMANTAN SELATAN KPHP MODEL BANJAR Kab. Banjarbaru SK.793/Menhut-II/ Desember KALIMANTAN SELATAN KPHP TANAH LAUT Kab.Tanah Laut SK.442/Menhut-II/ Agustus KALIMANTAN SELATAN KPHP PULAU LAUT dan SIBUKU Kab. Kota Baru SK.226/Menhut-II/ Mei KALIMANTAN TENGAH KPHL MODEL KAPUAS Kab. Kapuas SK.247/Menhut-II/ Mei KALIMANTAN TENGAH KPHP MODEL SERUYAN Kab. Seruyan SK.716/Menhut-II/ (UNIT XXI) 19 Desember KALIMANTAN TENGAH KPHP MODEL Kab. Lamandau SK.717/Menhut-II/ LAMANDAU (UNIT XXIII)* 19 Desember SULAWESI UTARA KPHP MODEL POIGAR Kab. Bolang Mongondow SK.788/Menhut-II/ Kab. Minahasa Selatan 7 Desember GORONTALO KPHL MODEL POHUWATO Kab. Pohuwato SK.334/Menhut-II/ Mei GORONTALO KPHP MODEL BOALEMO (UNIT V) Kab. Boalemo SK.402/Menhut-II/ Juli SULAWESI TENGAH KPHP MODEL DAMPELAS TINOMBO Kab. Donggala dan SK.792/Menhut-II/ Kab. Paigi Moutong 7 Desember SULAWESI TENGAH KPHP MODEL RANO PATANU (UNIT XI) Kab. Poso SK.639/Menhut-II/ Nopember SULAWESI BARAT KPHL MODEL MAPILLI Kab. Polewali Mandar SK.651/Menhut-II/ Nopember

47 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROPINSI KPH MODEL KABUPATEN/ SURAT HUTAN HUTAN HUTAN LUAS KOTA KEPUTUSAN LINDUNG PRODUKSI PRODUKSI TOTAL TERBATAS (Ha) 54 SULAWESI BARAT KPHL MODEL UNIT II LARIANG Kab. Mamuju Utara SK.60/Menhut-II/ Pebruari SULAWESI BARAT KPHL MODEL MAMASA TENGAH Kab. Mamasa SK.340/Menhut-II/ Juni SULAWESI BARAT KPHP MODEL MAMASA BARAT Kab. Mamasa SK.341/Menhut-II/ Juni SULAWESI BARAT KPHP MODEL BUDONG LEBBO * Kab. Mamuju SK.335/Menhut-II/ Mei SULAWESI BARAT KPHL GANDA DEWATA (UNIT XII) * Kab. Mamuju SK.441/Menhut-II/ Agustus SULAWESI TENGGARA KPHP MODEL UNIT III LAKOMPA Kab. Buton SK.795/Menhut-II/ Desember SULAWESI TENGGARA KPHP MODEL UNIT XXIV Kab. Konawe Selatan SK.61/Menhut-II/2011 Kota Kendari 28 Pebruari SULAWESI TENGGARA KPHP MODEL BOMBANA (UNIT X) Kab. Bombana SK.426/Menhut-II/ Juli SULAWESI SELATAN KPHP MODEL Kab. Bone SK.715/Menhut-II/ JENEBERANG (UNIT IX) Kab. Sinjai 19 Desember 2011 Kab. Bulukumba Kab. Bantaeng Kab. Gowa Kab. Jeneponto Kab. Takalar 63 SULAWESI SELATAN KPHP MODEL Kab. Luwu Timur SK.722/Menhut-II/ LARONA MALILI (UNIT I) 20 Desember MALUKU UTARA KPHP MODEL GUNUNG SINOPA Kab. Halmahera Tengah SK.337/Menhut-II/ Kota Tidore Kepulauan 25 Mei MALUKU KPHP MODEL WAE SAPALEWA Kab. Maluku Tengah SK.336/Menhut-II/ Mei

48 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROPINSI KPH MODEL KABUPATEN/ SURAT HUTAN HUTAN HUTAN LUAS KOTA KEPUTUSAN LINDUNG PRODUKSI PRODUKSI TOTAL TERBATAS (Ha) 66 PAPUA BARAT KPHP MODEL SORONG Kab. Sorong SK.701/Menhut/II/ Desember PAPUA KPHL MODEL BIAK NUMFOR Kab. Biak Numfor SK.648/Menhut-II/ November PAPUA KPHP MODEL YAPEN Kab. Kepulauan Yapen SK.786/Menhut-II/ Desember 2009 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember 2012 Ket : * Bukan Prioritas

49 TABEL III.4. PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN KPH MODEL NO. LOKASI/NAMA KPH MODEL PROVINSI KABUPATEN/ RANCANGAN RANCANGAN SURAT KOTA KPH MODEL KPH MODEL KEPUTUSAN 1 KPHP MODEL MANDAILING NATAL Sumatera Utara Kab. Mandailing Natal Perbup Mandailing Natal No.81 Tahun KPHL MODEL SIJUNJUNG Sumatera Barat Kab. Sijunjung Peraturan Bupati Sijunjung No 18 tahun KPHL MODEL SOLOK Sumatera Barat Kab. Solok Peraturan Bupati Solok No.56 Tahun KPHL MODEL 50 KOTA Sumatera Barat Kab. 50 Kota Peraturan Bupati 50 Kota No.122 Tahun KPHP TASIK BESAR SERKAP Riau Kab Pelalawan Pergub Riau No.47 Tahun 2011 Kab. Siak 6 KPHP MODEL TEBING TINGGI Riau Kab. Kepualaun Meranti Peraturan Bupati Kepulauan Meranti No. 58 Tahun KPHP MODEL KAMPAR KIRI Riau Kab. Kampar Kiri Peraturan Bupati Kampar No.08 Tahun 2009 Peraturan Bupati Kampar No. 27 Tahun 2010 Peraturan Bupati Kampar No. 35 Tahun 2010 Peraturan Bupati Kampar No. 24a Tahun KPHL MODEL KARIMUN Kep.Riau Kab. Kep. Karimun Keputusan Bupati Karimun No.97 Tahun KPHP MODEL SUNGAI BERAM HITAM Jambi Kab. Tanjung Jabung Barat Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat No. 18 Tahun KPHP MODEL MERANGIN Jambi Kab. Merangin Peraturan Bupati Merangin No.33 Tahun KPHP LIMAU (UNIT VII) Jambi Kab. Sarolangun Peraturan Bupati Sarolangun No.15 Tahun KPHP MODEL MUKO-MUKO Bengkulu Kab. Muko - Muko Peraturan Bupati Muko Muko No.02 Tahun KPHP MODEL SUNGAI SEMBULAN Bangka Belitung Kab. Bangka Tengah Peraturan Bupati Bangka Tengah No 10 tahun KPHP MODEL LALAN Sumatera Selatan Kab. Musi Banyuasin Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin No. 6 Tahun KPHP MODEL LAKITAN Sumatera Selatan Kab. Musi Rawas Peraturan Bupati Musi Rawas No. 27 Tahun KPHL MODEL BATU TEGI Lampung Kab. Tanggamus Peraturan Gubernur Lampung No. 27 Tahun 2010 Kab. Lampung Tengah Kab. Lampung Barat 17 KPHP MODEL REG. 47 WAY TERUSAN Lampung Kab. Lampung Tengah Peraturan Bupati Lampung Tengah No. 10 tahun KPHP MODEL GEDONG WANI (UNIT XVI) Lampung Kab. Lampung Selatan Peraturan Gubernur Lampung No. 27 Tahun 2010 Kab. Lampung Timur 19 KPHP MODEL KOTA AGUNG UTARA ( Lampung Kab. Tanggamus Perda Kabupaten Tanggamus No. 21 Tahun 2011 ) 20 KPHL MODEL RAJABASA Lampung Kab.Lampung Selatan Peraturan Bupati Lampung Selatan No.26 Tahun

50 NO. LOKASI/NAMA KPH MODEL PROVINSI KABUPATEN/ RANCANGAN RANCANGAN SURAT KOTA KPH MODEL KPH MODEL KEPUTUSAN 21 KPHP MODEL MUARA DUA Lampung Kab. Tulang Bawang Peraturan Gubernur Lampung No.27 Tahun 2010 Kab. Way Kanan 22 KPHP MODEL YOGYAKARTA D.I.Yogyakarta Kab.Kulon Progo Pergub DIY No.50 Tahun 2008 Kab. Bantul Kab. Gunung Kidul 23 KPHL MODEL BALI BARAT Bali Kab. Jembrana Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun 2008 Kab. Buleleng Kab.Tabanan 24 KPHL MODEL BALI TIMUR Bali Kab.Buleleng Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun 2008 Kab.Karang 25 KPHL MODEL BALI TENGAH Bali Kab.Buleleng Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun 2008 Kab.Bangli 26 KPHL MODEL RINJANI BARAT NTB Kab.Lombok Barat Pergub. NTB No. 23 tahun 2008 Kab. Lombok Utara 27 KPHP MODEL BATU LANTEH NTB Kab.Sumbawa Perbup Sumbawa No. 16 Tahun KPHL MODEL LOMBOK TIMUR NTB Kab.Lombok Timur Peraturan Bupati Lombok Timur No.13 Tahun KPHP MODEL ROTE NDAO NTT Kab.Rote Ndao Peraturan Daerah Kabupaten Rote Ndao No.9 Tahun KPHL MUTIS TIMAU NTT Kota Kupang Peraturan Daerah Prov NTT No.2 Tahun 2012 Kab. Timor Tengah Selatan Kab. Timor Tengah Utara 31 KPHP MODEL SINTANG Kalimantan Barat Kab.Sintang Peraturan Bupati Sintang No. 62 Tahun KPHL MODEL KAPUAS HULU Kalimantan Barat Kab.Kapuas Hulu Peraturan Bupati No.35 Tahun KPHP MODEL KENDAWANGAN Kalimantan Barat Kab.Ketapang Surat Bupati Kendawangan No.522/2722/dkn/ KPHP MODEL BANJAR Kalimantan Selatan Kab.Banjar Peraturan Bupati Banjar No. 13 Tahun KPHP MODEL PULAU LAUT DAN SEBUKU Kalimantan Selatan Kab.Kota Baru Peraturan Bupati Kota Baru No.37 Tahun 2012 (UNIT III) 36 KPHP TANAH LAUT Kalimantan Selatan Kab.Tanah Laut Peraturan Bupati Tanah Laut No.48 Tahun KPHL MODEL KAPUAS Kalimantan Tengah Kab.Kapuas Peraturan Bupati Kapuas No.197 Tahun KPHP SERUYAN (UNIT XXI) Kalimantan Tengah Kab.Seruyan Perbup Seruyan No 26 tahun

51 NO. LOKASI/NAMA KPH MODEL PROVINSI KABUPATEN/ RANCANGAN RANCANGAN SURAT KOTA KPH MODEL KPH MODEL KEPUTUSAN 39 KPHP MODEL BERAU BARAT Kalimantan Timur Kab. Berau Peraturan Bupati Berau Nomor 53 tahun KPHL MODEL TARAKAN Kalimantan Timur Kota Tarakan Peraturan Walikota Tarakan No. 67 tahun KPHP MODEL KAYAN (UNIT V) BULUNGAN Kalimantan Timur Kab.Bulungan Ada 42 KPHP MODEL POIGAR Sulawesi Utara Kab.Sulawesi Utara Peraturan Gubernur Sulawesi Utara No. 4 Tahun KPHL MODEL UNIT III POHUWATO Gorontalo Kab. Pohuwato Perbup. Pohuwato No. 9 tahun KPHP MODEL BOALEMO (UNIT V) Gorontalo Kab.Boalemo PerBup Boalemo No. 12 Tahun KPHP MODEL DAMPELAS TINOMBO Sulawesi Tengah Kab.Donggala Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah No. 05 tahun 2009 Kab.Parigi Moutong 46 KPHP MODEL RANO PATANU Sulawesi Tengah Kab.Poso Peraturan Bupati Poso No.54 Tahun KPHL MODEL MAPILLI Sulawesi Barat Kab.Polewali Mandar Keputusan Bupati Polewali Mandar No. 91 tahun KPHL MODEL UNIT II LARIANG Sulawesi Barat Kab.Mamuju Utara Keputusan Bupati Mamuju Utara No 542 tahun 2010 dan Keputusan Bupati Mamuju Utara No. 015 tahun 2011 (ada 2) 49 KPHL MODEL MAMASA TENGAH Sulawesi Barat Kab.Mamasa Peraturan Bupati Mamasa No.8 Tahun KPHP MODEL MAMASA BARAT Sulawesi Barat Kab.Mamasa Peraturan Bupati Mamasa No.8 Tahun KPHP MODEL UNIT III LAKOMPA Sulawesi Tenggara Kab.Buton Peraturan Bupati Buton No. 5 Tahun KPHP MODEL UNIT XXIV Sulawesi Tenggara Kab.Konawe Selatan Pergub No.42 Tahun 2011 Kota Kendari 53 KPHL LARONA MALILI Sulawesi Selatan Kab.Luwu Timur Perda Kab. Luwu Timur No.38 Tahun 2011, Peraturan Bupati Luwu Timur No.8 Tahun KPHP JENEBERANG Sulawesi Selatan Kab. Bone Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No.29 Tahun 2012 Kab. Sinjai Kab. Bulukumba Kab. Bantaeng Kab. Gowa Kab. Jeneponto Kab. Takalar 55 KPHP MODEL GUNUNG SINOPA Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah Peraturan Gubernur Maluku Utara No.7 Tahun 2011 Kota Tidore Kepulauan 56 KPHP MODEL WAE SAPALEWA Maluku Kab. Maluku Tengah Peraturan Bupati maluku tengah nomor 03 tahun KPHP MODEL SORONG Papua Barat Kab. Sorong Peraturan Bupati Sorong Nomor 237 tahun KPHL MODEL BIAK NUMFOR Papua Kab. Biak Numfor Peraturan Daerah Kabupaten Biak Numfor Nomor 28 Tahun KPHP MODEL YAPEN Papua Kab. Kepulauan Yapen Peraturan Bupati Kab.Kep.Yapen No. 16 Tahun 2010 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

52 TABEL III.5. PENYIAPAN PETA VERIFIKASI IUPHHK-HA NO 1 NAD 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat 4 Riau 5 Kepulauan Riau 6 Jambi 7 Bengkulu 8 Sumatera Selatan 9 Kepulauan Bangka Belitung 10 Lampung 11 DKI Jakarta 12 Banten 13 Jawa Barat 14 Jawa Tengah 15 Jawa Timur 16 DI Yogyakarta 17 Bali 18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat 21 Kalimantan Tengah 22 Kalimantan Timur 23 Kalimantan Selatan 24 Sulawesi Utara 25 Gorontalo 26 Sulawesi Tengah 27 Sulawesi Tenggara 28 Sulawesi Selatan 29 Sulawesi Barat 30 Maluku 31 Maluku Utara 32 Papua PROVINSI UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) Papua Barat JUMLAH PERMOHONAN S/D TAHUN 2011 REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember 2012 TAHUN 2012 REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN S/D TAHUN 2012 REALISASI PENYELESAIAN 44

53 TABEL III.6. PENYIAPAN PETA VERIFIKASI IUPHHK-HTI S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 NO PROVINSI PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) 1 NAD 2 Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau 6 Jambi Bengkulu 8 Sumatera Selatan Kepulauan Bangka Belitung Lampung DKI Jakarta 12 Banten 13 Jawa Barat 14 Jawa Tengah 15 Jawa Timur 16 DI Yogyakarta 17 Bali 18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Sulawesi Utara 25 Gorontalo 26 Sulawesi Tengah 27 Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara 30 Maluku Utara 31 Maluku 32 Papua Barat Papua JUMLAH , , , ,00 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

54 TABEL III.7. PENYELESAIAN PETA PENCADANGAN IUPHHK-RE S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 NO PROVINSI PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) 1 NAD 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat 4 Riau 5 Kepulauan Riau 6 Jambi Bengkulu Sumatera Selatan Kepulauan Bangka Belitung 10 Lampung 11 DKI Jakarta 12 Banten 13 Jawa Barat 14 Jawa Tengah 15 Jawa Timur 16 DI Yogyakarta 17 Bali 18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Selatan 24 Sulawesi Utara 25 Gorontalo 26 Sulawesi Tengah 27 Sulawesi Tenggara 28 Sulawesi Selatan 29 Sulawesi Barat 30 Maluku 31 Maluku Utara 32 Papua 33 Papua Barat JUMLAH , , , ,00 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

55 TABEL III.8. PENYIAPAN PETA AREAL KERJA IUPHHK-HA NO PROVINSI PERMOHONAN S/D TAHUN 2011 REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN TAHUN 2012 REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN S/D TAHUN 2012 REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) 1 NAD ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 Sumatera Utara ,00 0 0, , ,00 3 Sumatera Barat ,00 0 0, , ,00 4 Riau ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Kepulauan Riau ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 Jambi ,00 0 0, , ,00 7 Bengkulu ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 8 Sumatera Selatan ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 9 Kepulauan Bangka Belitung ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 10 Lampung ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 DKI Jakarta ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 12 Banten ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 Jawa Barat ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 Jawa Tengah ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15 Jawa Timur ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 16 DI Yogyakarta ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 17 Bali ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 Nusa Tenggara Barat ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 19 Nusa Tenggara Timur ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 Kalimantan Barat ,00 0 0, , ,00 21 Kalimantan Tengah ,00 0 0, , ,00 22 Kalimantan Timur , , , ,00 23 Kalimantan Selatan ,00 0 0, ,00 0 0,00 24 Sulawesi Utara ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 25 Gorontalo ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 26 Sulawesi Tengah ,00 0 0, , ,00 27 Sulawesi Tenggara ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 28 Sulawesi Selatan ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 29 Sulawesi Barat ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 30 Maluku Utara ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 31 Maluku ,00 0 0, , ,00 32 Papua Barat , , , ,00 33 Papua , , , ,00 JUMLAH , , , ,00 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

56 TABEL III.9. PENYIAPAN PETA AREAL KERJA IUPHHK-HTI S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 NO PROVINSI PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) 1 NAD 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat , , , ,00 4 Riau , ,00 5 Kepulauan Riau 6 Jambi , , , ,00 7 Bengkulu 8 Sumatera Selatan , ,00 9 Kepulauan Bangka Belitung , ,00 10 Lampung 11 DKI Jakarta 12 Banten 13 Jawa Barat 14 Jawa Tengah 15 Jawa Timur 16 DI Yogyakarta 17 Bali 18 Nusa Tenggara Barat , ,00 19 Nusa Tenggara Timur , , ,00 20 Kalimantan Barat , , , ,00 21 Kalimantan Tengah , , ,00 22 Kalimantan Timur , , , ,00 23 Kalimantan Selatan , , , ,00 24 Sulawesi Utara 25 Gorontalo , ,00 26 Sulawesi Tengah , ,00 27 Sulawesi Barat , ,00 28 Sulawesi Selatan 29 Sulawesi Tenggara 30 Maluku Utara , ,00 31 Maluku , ,00 32 Papua Barat , ,00 33 Papua , , , ,00 JUMLAH , , , , , ,00 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

57 TABEL III.10. PENYIAPAN PETA AREAL KERJA IUPHHK-RE S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S/D TAHUN 2012 NO PROVINSI PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) 1 NAD 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat , ,00 4 Riau , , , ,00 5 Kepulauan Riau 6 Jambi 7 Bengkulu 8 Sumatera Selatan 9 Kepulauan Bangka Belitung 10 Lampung 11 DKI Jakarta 12 Banten 13 Jawa Barat 14 Jawa Tengah 15 Jawa Timur 16 DI Yogyakarta 17 Bali 18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat , ,00 21 Kalimantan Tengah , , , ,00 22 Kalimantan Timur , ,00 23 Kalimantan Selatan 24 Sulawesi Utara 25 Gorontalo 26 Sulawesi Tengah 27 Sulawesi Barat 28 Sulawesi Selatan 29 Sulawesi Tenggara 30 Maluku Utara 31 Maluku 32 Papua Barat 33 Papua JUMLAH , , , ,00 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

58 TABEL III.11. PENYIAPAN PETA KHDTK NO PROVINSI PERMOHONAN S/D TAHUN 2011 REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT PERMOHONAN TAHUN 2012 LUAS (HA) REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) UNIT PERMOHONAN S/D TAHUN 2012 LUAS (HA) REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) 1 NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Bengkulu Sumatera Selatan 1 100, , Kepulauan Bangka Belitung Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat , ,31 14 Jawa Tengah Jawa Timur DIY Yogyakarta Bali Nusa Tenggara Barat 1 82, , , ,90 19 Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah , ,00 27 Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Utara Maluku Papua Barat Papua JUMLAH 2 182, ,90 0 0, , , ,21 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

59 TABEL III.12. PENYIAPAN PENCADANGAN AREAL HTR NO PROVINSI UNIT LUAS (HA) 1 NAD ,00 2 Sumatera Utara ,00 3 Sumatera Barat ,00 4 Riau ,00 5 Kepulauan Riau ,00 6 Jambi ,00 7 Bengkulu ,00 8 Sumatera Selatan ,00 9 Kepulauan Bangka Belitung ,00 10 Lampung ,00 11 DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DI Yogyakarta 1 328,00 17 Bali 1 375,00 18 Nusa Tenggara Barat ,00 19 Nusa Tenggara Timur ,00 20 Kalimantan Barat ,00 21 Kalimantan Tengah ,00 22 Kalimantan Timur ,00 23 Kalimantan Selatan ,00 24 Sulawesi Utara ,00 25 Gorontalo ,00 26 Sulawesi Tengah ,00 27 Sulawesi Barat ,00 28 Sulawesi Selatan ,00 29 Sulawesi Tenggara ,00 30 Maluku Maluku Utara ,00 32 Papua ,00 33 Papua Barat 0 0 JUMLAH ,00 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember 2012 (Diolah dari data Ditjen BUK dan Ditjen BPDAS dan PS) PENCADANGAN AREAL HTR

60 TABEL III.13. PENYIAPAN PENETAPAN AREAL KERJA HKm NO PROVINSI PENETAPAN AREAL KERJA HKm UNIT LUAS (HA) 1 NAD 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat 4 Riau 5 Kepulauan Riau 6 Jambi 7 Bengkulu 8 Sumatera Selatan 9 Kepulauan Bangka Belitung 10 Lampung 11 DKI Jakarta 12 Banten , , , , Jawa Barat 0-14 Jawa Tengah 0-15 Jawa Timur 0-16 DIY Yogyakarta ,25 17 Bali 1 150,00 18 Nusa Tenggara Barat ,50 19 Nusa Tenggara Timur ,00 20 Kalimantan Barat ,00 21 Kalimantan Tengah ,00 22 Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah ,00 27 Sulawesi Barat Sulawesi Selatan ,00 29 Sulawesi Tenggara ,00 30 Maluku Utara Maluku Papua Barat Papua 0 0 JUMLAH ,36 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember 2012 (Diolah dari data Ditjen BPDAS dan PS) 52

61 TABEL III.14. PENYIAPAN PENETAPAN AREAL KERJA HUTAN DESA NO PROVINSI PENETAPAN AREAL HUTAN DESA UNIT LUAS (HA) 1 NAD 0-2 Sumatera Utara 0-3 Sumatera Barat ,00 4 Riau 0-5 Kepulauan Riau 0-6 Jambi ,00 7 Bengkulu 1 995,00 8 Sumatera Selatan ,00 9 Kepulauan Bangka Belitung 0-10 Lampung 0-11 DKI Jakarta 0-12 Banten 0-13 Jawa Barat 0-14 Jawa Tengah 0-15 Jawa Timur 0-16 DI Yogyakarta 0-17 Bali ,00 18 Nusa Tenggara Barat 0-19 Nusa Tenggara Timur 0-20 Kalimantan Barat ,00 21 Kalimantan Tengah Kalimantan Timur 1 880,00 23 Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah 1 490,00 27 Sulawesi Barat Sulawesi Selatan 3 704,00 29 Sulawesi Tenggara Maluku Utara Maluku Papua Barat Papua 0 0 JUMLAH ,00 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember 2012 (Diolah dari data Ditjen BPDAS dan PS) 53

62 TABEL III.15. PENYIAPAN PETA PENCADANGAN HTR, HKm DAN HUTAN DESA NO PEMANFAATAN PERMOHONAN S/D TAHUN 2011 REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN TAHUN 2012 REALISASI PENYELESAIAN PERMOHONAN S/D TAHUN 2012 REALISASI PENYELESAIAN UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) UNIT LUAS (HA) 1 HTR , , , , HKM , , , , HUTAN DESA , , , , JUMLAH , , , , , ,31 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

63

64 TABEL IV.1. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN SURVEY/EKSPLORASI (SE) TAMBANG & NON TAMBANG IPPKH-SE TAMBANG IPPKH-SE NON TAMBANG TOTAL S/D 2012 NO PROVINSI S/D TOTAL S/D 2012 Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH , , SUMATERA UTARA , , , SUMATERA BARAT , , RIAU 2 166, , , JAMBI , , , SUMATERA SELATAN , , , BENGKULU , , , LAMPUNG BANGKA BELITUNG , , , , ,00 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT , , , JAWA TENGAH , , , DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR , , ,11 1 1, ,24 16 BANTEN , , BALI 1 25, , NUSA TENGGARA BARAT , , , NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT , , , KALIMANTAN TENGAH , , , KALIMANTAN SELATAN , , , KALIMANTAN TIMUR , , , SULAWESI UTARA , , , SULAWESI TENGAH , , , SULAWESI SELATAN , , , SULAWESI TENGGARA , , GORONTALO , , , SULAWESI BARAT 1 33, , MALUKU , , , MALUKU UTARA , , , PAPUA BARAT , , , PAPUA , , , TOTAL , , ,36 1 1, , ,24 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data s/d Desember 2012 Keterangan: Data Tahun 2012 termasuk perpanjangan/revisi izin sebelumnya. 55

65 TABEL IV.2. PERKEMBANGAN PERSETUJUAN PRINSIP PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN TAMBANG & NON TAMBANG PP-PKH TAMBANG PP-PKH NON TAMBANG TOTAL S/D 2012 NO PROVINSI S/D S/D TOTAL S/D 2012 Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH , , ,52 2 SUMATERA UTARA 4 121, , , , ,91 3 SUMATERA BARAT 2 374, , , , , ,65 4 RIAU , , , , ,80 5 JAMBI , , , , ,06 6 SUMATERA SELATAN , , , , , ,74 7 BENGKULU 3 140, , , ,17 8 LAMPUNG 3 65, , , , ,78 9 BANGKA BELITUNG , , , , ,57 10 KEPULAUAN RIAU , , , ,21 11 DKI JAKARTA ,11 1 1, ,22 12 JAWA BARAT ,75 1 3, , , , ,96 13 JAWA TENGAH 7 33, , , ,94 14 DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR , , , , , ,85 16 BANTEN , , , ,24 17 BALI 2 2, , , ,32 18 NUSA TENGGARA BARAT , , , , ,75 19 NUSA TENGGARA TIMUR 5 869, , , , ,51 20 KALIMANTAN BARAT , , ,84 1 0,90 1 3,69 2 4,59 21 KALIMANTAN TENGAH , , , , ,08 22 KALIMANTAN SELATAN , , , , ,19 23 KALIMANTAN TIMUR , , , , , ,64 24 SULAWESI UTARA 2 245, , ,00 2 0, ,51 25 SULAWESI TENGAH , , , , , ,43 26 SULAWESI SELATAN , , , , , ,10 27 SULAWESI TENGGARA , , , ,66 1 0, ,41 28 GORONTALO , , ,98 29 SULAWESI BARAT 2 829, , MALUKU 1 562, , , MALUKU UTARA , , , PAPUA BARAT 8 996, , , , ,55 33 PAPUA , ,20 TOTAL , , , , , ,88 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data s/d Desember 2012 Keterangan: Data Tahun 2012 termasuk perpanjangan/revisi izin sebelumnya. 56

66 TABEL IV.3. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN OPERASI PRODUKSI/ EKPLOITASI TAMBANG & NON TAMBANG IPPKH TAMBANG IPPKH NON TAMBANG TOTAL S/D 2012 NO PROVINSI S/D S/D TOTAL S/D 2012 Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH , ,06 2 SUMATERA UTARA 1 2, , , , , ,95 3 SUMATERA BARAT 2 866, , , , ,54 4 RIAU , , , , , ,07 5 JAMBI , , , SUMATERA SELATAN , , , , , ,09 7 BENGKULU , , , , ,26 8 LAMPUNG 2 57, , , , ,00 9 BANGKA BELITUNG , , , ,01 1 3, ,71 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT , , , , ,46 13 JAWA TENGAH , ,77 14 DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR 6 560,68 1 3, , , ,78 16 BANTEN BALI 2 0, , , ,90 18 NUSA TENGGARA BARAT , , ,28 3 3, ,82 19 NUSA TENGGARA TIMUR 2 67, ,42 2 2, ,46 20 KALIMANTAN BARAT , , , , ,00 21 KALIMANTAN TENGAH , , , , ,60 22 KALIMANTAN SELATAN , , , , ,32 23 KALIMANTAN TIMUR , , , , , ,07 24 SULAWESI UTARA 1 443, , ,36 2 0, ,52 25 SULAWESI TENGAH , , , , , ,14 26 SULAWESI SELATAN 2 56, , , , ,82 27 SULAWESI TENGGARA , , , , ,97 28 GORONTALO , ,00 29 SULAWESI BARAT , , MALUKU 1 562, , , ,97 31 MALUKU UTARA , , , PAPUA BARAT 4 95, , PAPUA , ,21 TOTAL , , , , , ,48 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data s/d Desember 2012 Keterangan: Data Tahun 2012 termasuk perpanjangan/revisi izin sebelumnya. 57

67 TABEL IV.4. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK OPERASI NON TAMBANG DENGAN LAHAN KOMPENSASI (LK) PROVINSI S/D TOTAL S/D 2012 Unit Luas LK Unit Luas LK Unit Luas LK SUMATERA UTARA 1 104, ,00 LAMPUNG 3 127, ,50 DKI JAKARTA 2 29, ,00 JAWA BARAT , , ,00 JAWA TENGAH 1 3,05 2 1,61 3 4,66 JAWA TIMUR , , ,98 BANTEN 1 44, ,00 BALI 1 3, ,37 NUSA TENGGARA BARAT 1 0, ,33 TOTAL , , ,84 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data s/d Desember

68 TABEL IV.5. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK SURVEY/EKSPLORASI KOMODITAS TAMBANG TAHUN 2012 NO PROVINSI Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH SUMATERA UTARA 1 3, , , ,01 3 SUMATERA BARAT RIAU , ,00 5 JAMBI 3 55, , , ,22 6 SUMATERA SELATAN , , , , ,00 7 BENGKULU , ,00 8 LAMPUNG BANGKA BELITUNG , ,00 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT 2 10, ,07 13 JAWA TENGAH , , ,57 14 DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR 1 2, , ,93 16 BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT , ,00 19 NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT , , ,00 21 KALIMANTAN TENGAH , , , ,38 22 KALIMANTAN SELATAN , , ,30 23 KALIMANTAN TIMUR 1 15, , ,18 24 SULAWESI UTARA , ,00 25 SULAWESI TENGAH , , ,98 26 SULAWESI SELATAN , ,55 27 SULAWESI TENGGARA GORONTALO , ,00 29 SULAWESI BARAT MALUKU , , ,13 31 MALUKU UTARA , , ,91 32 PAPUA BARAT 6 540, , ,37 33 PAPUA 1 18, ,80 TOTAL Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data s/d Desember 2012 KOMODITAS Minyak dan Gas Logam Mulia Mineral Logam Lain Batubara Galian C Panas Bumi TOTAL , , , , , , ,39 59

69 TABEL IV.6. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK SURVEY/EKSPLORASI KOMODITAS NON TAMBANG TAHUN 2012 NO PROVINSI KOMODITAS Pembangunan ketenagalistrikan TOTAL dan instalasi teknologi terbarukan Unit Luas Unit Luas 1 BANGKA BELITUNG , ,00 TOTAL , ,00 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

70 TABEL IV.7. PERKEMBANGAN PERSETUJUAN PRINSIP PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KOMODITAS TAMBANG TAHUN 2012 KOMODITAS NO PROVINSI Minyak dan Gas Logam Mulia Mineral Logam Lain Batubara Galian C TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT , ,70 4 RIAU , , ,00 5 JAMBI 1 1, , ,18 6 SUMATERA SELATAN 4 391, , , , ,63 7 BENGKULU LAMPUNG 1 3, , ,75 9 BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU , ,00 11 DKI JAKARTA JAWA BARAT ,00 1 3,00 13 JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR 2 1, , ,47 16 BANTEN , ,54 17 BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT , ,08 21 KALIMANTAN TENGAH , , , ,79 22 KALIMANTAN SELATAN , , ,93 23 KALIMANTAN TIMUR 1 563, , ,70 24 SULAWESI UTARA , ,00 25 SULAWESI TENGAH , ,34 26 SULAWESI SELATAN , , ,88 27 SULAWESI TENGGARA , , ,81 28 GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU 1 10, ,00 31 MALUKU UTARA , ,50 32 PAPUA BARAT 1 33, , ,99 33 PAPUA TOTAL , , , , , ,29 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

71 TABEL IV.8. PERKEMBANGAN PERSETUJUAN PRINSIP PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KOMODITAS NON TAMBANG TAHUN 2012 KOMODITAS NO PROVINSI Pertahanan Keamanan Pembangunan Ketenagalistrikan dan Instalasi Teknologi Terbarukan Pembangunan Jaringan Telekomunikasi Jalan Umum dan Jalan Kereta Api, Tol Sumber Daya Air, Instalasi Air, Saluran Air Bersih dan atau Limbah Fasilitas Umum Transportasi Non Umum TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH , ,46 2 SUMATERA UTARA , , ,93 3 SUMATERA BARAT , , ,81 4 RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN , , ,85 7 BENGKULU LAMPUNG BANGKA BELITUNG , , ,76 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA , ,12 12 JAWA BARAT , , ,22 13 JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR ,44 1 1, , ,46 1 5, ,09 16 BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT 1 10,00 1 2,85 3 0, ,22 19 NUSA TENGGARA TIMUR , ,55 20 KALIMANTAN BARAT , ,69 21 KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR , , ,60 24 SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH , , ,00 26 SULAWESI SELATAN , ,60 27 SULAWESI TENGGARA , ,75 28 GORONTALO , ,49 29 SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA TOTAL 1 10, ,42 5 5, , , , , ,15 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

72 TABEL IV.9. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN OPERASI PRODUKSI/ EKSPLOITASI KOMODITAS TAMBANG TAHUN 2012 KOMODITAS NO PROVINSI Minyak dan Gas Logam Mulia Mineral Logam Lain Batubara Galian C TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH SUMATERA UTARA 1 13, , ,69 3 SUMATERA BARAT RIAU , ,16 5 JAMBI 2 25, , ,85 6 SUMATERA SELATAN 1 75, , ,49 7 BENGKULU LAMPUNG , ,00 9 BANGKA BELITUNG , , ,34 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT , , ,50 13 JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR ,40 1 3,40 16 BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT , , ,57 21 KALIMANTAN TENGAH 1 41, , , , ,58 22 KALIMANTAN SELATAN , , ,35 23 KALIMANTAN TIMUR , ,13 24 SULAWESI UTARA , ,96 25 SULAWESI TENGAH , ,83 26 SULAWESI SELATAN , , ,94 27 SULAWESI TENGGARA , ,32 28 GORONTALO SULAWESI BARAT , ,50 30 MALUKU MALUKU UTARA , , ,00 32 PAPUA BARAT PAPUA TOTAL 5 156, , , , , ,61 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

73 TABEL IV.10. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN KOMODITAS NON TAMBANG TAHUN 2012 NO PROVINSI Pembangunan Ketenagalistrikan dan Instalasi Teknologi KOMODITAS Pembangunan Jaringan Telekomunikasi Jalan Umum dan Jalan Kereta Api,Tol Transportasi Non Umum TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH SUMATERA UTARA 2 34, , ,60 3 SUMATERA BARAT , ,06 4 RIAU , ,32 5 JAMBI SUMATERA SELATAN , ,98 7 BENGKULU , ,76 8 LAMPUNG BANGKA BELITUNG ,70 1 3,70 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT 1 3,36 2 0, ,54 19 NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR , ,33 24 SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH 1 13,00 2 0, , ,26 26 SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA TOTAL 4 50,96 4 0, , , ,54 Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data S/D Desember

74 TABEL IV.11. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (PKH) NO Uraian Kegiatan Jumlah WB s/d Tahun 2011 Tahun 2012 s/d Tahun 2012 Jumlah PNBP Jumlah WB Jumlah PNBP Jumlah WB Jumlah PNBP Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Bengkulu Kepulauan Bangka Belitung Sumatera Selatan NTB Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Utara Papua Barat Papua Jumlah Sumber: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Data S/D Desember 2012 Catatan: WB adalah Wajib Bayar Pembayaran PNBP s/d Bulan Desember

75

76 TABEL V.1. PERKEMBANGAN PEMERIKSAAN HASIL PENAFSIRAN CITRA SATELIT PADA UNIT IUPHHK-HA NO KLASIFIKASI LAHAN S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S.D TAHUN Hutan Lahan Kering Primer , , ,54 2 Hutan Lahan Kering Sekunder , , ,55 3 Hutan Primer Kerdil , ,77 4 Hutan Bekas Tebangan Kerdil 3.363, ,00 5 Hutan Karst 2.392, , ,00 6 Hutan Rawa Primer , , ,49 7 Hutan Rawa Sekunder , , ,61 8 Hutan Mangrove Primer , , ,00 9 Hutan Mangrove Bekas Sekunder , , ,38 10 Hutan Rawang , ,25 10 Hutan Tanaman (Transmigrasi) , ,00 11 Belukar Tua , ,00 12 Belukar Muda dan Semak , ,00 13 Perkebunan , ,09 14 Transmigrasi , ,00 15 Non Hutan , , ,97 16 Non Hutan Rawa , ,73 17 Non Hutan Bekas Terbakar 6.099, ,00 18 Karst 390,00 390,00 19 Tanah Terbuka , ,00 20 Tertutup Awan/TAD , , ,94 21 Fungsi Lindung , ,00 22 Tubuh Air/Rawa/Danau , , ,72 JUMLAH LUAS PENAFSIRAN , , ,04 JUMLAH LUAS BERDASARKAN SK Sumber: Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Data S/D November 2012 Keterangan: Fungsi Lindung termasuk Hutan Lindung dan Buffer Zone ,08 66

77 TABEL V.2. PERKEMBANGAN PEMERIKSAAN HASIL PENAFSIRAN CITRA SATELIT PADA UNIT IUPHHK-HTI NO KLASIFIKASI LAHAN S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S.D TAHUN Hutan Lahan Kering Primer , , ,35 Hutan Lahan Kering Sekunder , , ,46 Hutan Primer Kerdil , ,77 Hutan Bekas Tebangan Kerdil 3.363, ,00 Hutan Karst 2.392, ,00 Hutan Rawa Primer , , ,49 Hutan Rawa Sekunder , , ,81 Hutan Mangrove Primer , , ,70 Hutan Mangrove Sekunder , , ,17 Hutan Rawang , ,00 Hutan Tanaman (Transmigrasi) , , ,34 Belukar Tua , , ,01 Belukar Muda , ,24 Belukar Tua Rawa , , ,16 Belukar Muda Rawa 2.910, ,00 Belukar Muda dan Semak , , ,10 Belukar Muda dan Semak Rawa , , ,26 Perkebunan , , ,79 Transmigrasi , ,00 Non Hutan , , ,87 Non Hutan Rawa , ,73 Non Hutan Bekas Terbakar 6.099, ,00 Karst 3.376, ,00 Lahan Pertanian Pertanian Campuran 427,00 876, ,00 Tanah Terbuka/tambang , , ,70 Tertutup Awan/TAD , , ,26 Fungsi Lindung , ,00 Tubuh Air/Rawa/Danau , , ,36 JUMLAH LUAS PENAFSIRAN , , ,57 Sumber: Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Data S/D November

78 TABEL V.3. PERKEMBANGAN PEMERIKSAAN HASIL PENAFSIRAN CITRA SATELIT PADA KAWASAN HUTAN YANG DIMOHON UNTUK BUDIDAYA PERTANIAN (PERKEBUNAN) NO KLASIFIKASI LAHAN S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 S.D TAHUN Hutan Primer , ,58 Hutan Bekas Tebangan , ,19 Hutan Rawa Primer , ,00 Huan Rawa Bekas Tebangan , ,86 Hutan Mangrove 4.328, ,00 Hutan Mangrove Bekas Tebangan 3.713, ,00 Hutan Rawang , ,43 Hutan Rawang Rawa 2.179, ,00 Hutan Tanaman , ,00 10 Perkebunan Campuran , ,64 11 Transmigrasi 4.967, ,00 12 Belukar Tua , ,57 13 Belukar Muda , ,73 14 Belukar Tua Rawa , ,17 15 Belukar Muda Rawa , ,56 16 Belukar Muda dan Semak , ,60 17 Belukar Muda dan Semak Rawa , ,03 18 Belukar Semak , ,50 19 Lahan Pertanian , ,00 20 Pertanian Campuran , ,00 21 Tanah Terbuka , ,35 22 Tertutup Awan/TAD , ,58 23 Tambak 2.277, ,15 24 Tambang 128,00-128,00 25 Perairan/Rawa/Danau 9.126, ,00 JUMLAH LUAS PENAFSIRAN Sumber: Direktorat Inentarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan s/d November 2012 Keterangan: Fungsi Lindung termasuk Hutan Lindung dan Buffer Zone , ,94 68

79 TABEL V.4. DAFTAR PENGADAAN CITRA RESOLUSI TINGGI TAHUN 2012 (RESOLUSI TINGGI / 0,5 METER) No. OC No. Line Luas (Km2) Tipe Sensor Area of Interest (AOI) Tanggal Liputan Provinsi World View 2 Aoi Alternatif3 20-Mar Mar-2011 Sumatera Selatan World View 2 Aoi Alternatif4b 29-Sep-2011 Sumatera Selatan Quickbird Aoi Alternatif8 31-Aug-2011 Riau World View 2 Aoi Area Jan Jan Aug-2011 Aceh World View 2 Aoi Area Jun Sep Aug-2011 Aceh World View 2 Aoi Area Jun-2011 Aceh World View 2 Aoi Area Jun-2011 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area Sep-2010 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area Jul-2011 Sumatera Utara World View 2 Area Jan-2011 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area Jun Jun-2010 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area Jul-2011 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area Jul-2011 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area Dec-2010 Sumatera Utara World View 2 Area Dec-2010 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area Dec-2010 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area Jul-2011 Sumatera Utara World View 2 Aoi Area May-2010 Sumatera Barat World View 2 Aoi Area May-2011 Sumatera Barat Quickbird Aoi Area025 5-Aug-2010 Sumatera Barat Quickbird Aoi Area026 5-Aug-2010 Sumatera Barat World View 2 Aoi Area May-2010 Sumatera Barat World View 2 Aoi Area Apr-2011 Sumatera Barat World View 2 Aoi Area Apr-2011 Sumatera Barat World View 2 Aoi Area030 5-May-2011 Bengkulu World View 2 Aoi Area Oct May Oct-2010 Bengkulu Quickbird Aoi Area Sep-2010 Riau World View 2 Area033 1-Jul-2011 Sumatera Barat Quickbird Area May-2011 Riau World View 2 Area Jun-2011 Sumatera Selatan World View 2 Aoi Area Sep-2011 Sumatera Selatan World View 2 Aoi Area Jun Jun May-2010 Sumatera Selatan World View 2 Aoi Area038 8-May-2011 Sumatera Selatan World View 2 Aoi Area039 8-May-2011 Sumatera Selatan World View 2 Aoi Area40 18-Jun-2010 Sumatera Selatan World View 2 Aoi Area41 8-Sep-2011 Sumatera Selatan Quickbird Aoi Area42 8-Jun-2011 Kep. Babel 69

80 No. OC No. Line Luas (Km2) Tipe Sensor Area of Interest (AOI) Tanggal Liputan Provinsi World View 2 Aoi Area043 8-Sep-2011 Kep. Babel World View 2 Aoi Area Apr Apr Apr-2010 Kep. Babel World View 2 Aoi Area Aug Jun-2011 Kep. Babel World View 2 Area Aug Jun-2011 Kep. Babel World View 2 Area Jun Aug-2011 Kep. Babel World View 2 Aoi Area Jan-2011 Kep. Babel World View 2 Area Feb-2011 Kep. Babel World View 2 Aoi Area May-2011 Lampung World View 2 Aoi Area51 9-Aug Aug Apr-2010 Lampung World View 2 Aoi Area52 6-Aug-2011 Lampung World View 2 Aoi Area53 10-Jul-2010 Lampung World View 2 Aoi Area54 8-Sep-2011 Lampung World View 2 Aoi Area55 6-Aug-2011 Lampung World View 2 Area Jun May-2011 Kep. Riau World View 2 Aoi Area57 7-Feb-2011 Kep. Riau World View 2 Aoi Area58 14-May-2011 Kalimantan Barat World View 2 Area059 5-Jul-2011 Kalimantan Barat World View 2 Area060 7-May-2011 Kalimantan Barat World View 2 Aoi Area61 21-Jun-2010 Kalimantan Barat World View 2 Aoi Area62 12-Oct-2010 Kalimantan Barat World View 2 Aoi Area63 12-Aug-2011 Kalimantan Barat World View 2 Aoi Area64 27-Jul-2011 Kalimantan Barat World View 2 Aoi Area65 26-Mar Aug Jul Mar Jul-2011 Kalimantan Barat World View 2 Area Mar-2011 Kalimantan Barat World View 2 Area Mar-2011 Kalimantan Tengah World View 2 Area Dec-2010 Kalimantan Tengah World View 2 Area Jun-2011 Kalimantan Tengah World View 2 Area Dec Aug-2010 Kalimantan Tengah World View 2 Aoi Area Jul-2011 Kalimantan Tengah World View 2 Area072 3-Jun Jun-2010 Kalimantan Selatan World View 2 Area Jun-2011 Kalimantan Selatan World View 2 Area Apr-2011 Kalimantan Selatan World View 2 Area Jun-2011 Kalimantan Selatan World View 2 Aoi Area Jun Jun-2011 Kalimantan Selatan World View 2 Aoi Area Jun-2011 Kalimantan Selatan World View 2 Aoi Area Jun-2011 Kalimantan Selatan World View 2 Aoi Area Jul Jun-2011 Kalimantan Selatan World View 2 Aoi Area Aug Jul-2011 Kalimantan Selatan World View 2 Aoi Area Jun-2011 Kalimantan Selatan 70

81 No. OC No. Line Luas (Km2) Tipe Sensor Area of Interest (AOI) Tanggal Liputan Provinsi World View 2 Aoi Area May-2011 Kalimantan Timur World View 2 Aoi Area Nov-2010 Kalimantan Timur World View 2 Aoi Area085 3-Jun Mar-2011 Kalimantan Timur World View 2 Area086 6-Jul-2011 Kalimantan Timur World View 2 Area Mar-2011 Kalimantan Timur World View 2 Area088 2-Nov-2011 Papua World View 2 Area Oct-2010 Papua World View 2 Aoi Area Dec-2010 Papua World View 2 Area Feb-2011 Papua World View 2 Area092 5-Jul-2010 Papua World View 2 Area Aug-2010 Papua World View 2 Aoi Area Nov Nov Sep Jul May-2010 Papua World View 2 Aoi Area Sep-2011 Papua World View 2 Aoi Area Dec-2010 Papua World View 2 Aoi Area Dec-2010 Papua World View 2 Aoi Area099 1-May-2011 Papua Sumber: Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Data S/D November

82 TABEL V.5. DATA CITRA LANDSAT PATH ROW TANGGAL LIPUTAN BULAN LIPUTAN TAHUN LIPUTAN

83 TABEL V.5. DATA CITRA LANDSAT PATH ROW TANGGAL LIPUTAN BULAN LIPUTAN TAHUN LIPUTAN

84 TABEL V.5. DATA CITRA LANDSAT PATH ROW TANGGAL LIPUTAN BULAN LIPUTAN TAHUN LIPUTAN

85 TABEL V.5. DATA CITRA LANDSAT PATH ROW TANGGAL LIPUTAN BULAN LIPUTAN TAHUN LIPUTAN

86 TABEL V.5. DATA CITRA LANDSAT PATH ROW TANGGAL LIPUTAN BULAN LIPUTAN TAHUN LIPUTAN

87 TABEL V.5. DATA CITRA LANDSAT PATH ROW TANGGAL LIPUTAN BULAN LIPUTAN TAHUN LIPUTAN Sumber: Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Data S/D November

88 TABEL V.6. PENDATAAN PETA-PETA TEMATIK NON KEHUTANAN NO HASIL KEGIATAN SATUAN 1 Peta Tanah Lembar 2 Peta Iklim Lembar 3 Peta Geologi Lembar Jumlah SKALA 1: : : : Sumber: Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Data S/D Desember

89 TABEL V.7. KETERSEDIAAN PETA DASAR NO HASIL KEGIATAN SATUAN SKALA 1: : : : : : : Rupa Bumi Indonesia Lembar: (RBI) - Digital - Cetakan Dup Topografi Lembar: (TOP) - Digital - Cetakan Dup Joint Operations Graphic 3 Ground Lembar (JOG) Dup 4 Topografi Tactical Chart Lembar (TPC) Operational Navigation 5 Chart (ONC) Dup Lembar Dup Lembar JUMLAH Dup Sumber: Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Data S/D Desember

90