KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan,"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Buku Data dan Informasi Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2015 ini disusun sebagai bentuk implementasi Permenhut Nomor: P.18/MENLHK-II/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penyusunan buku ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang tepat, akurat, dan terkini, khususnya bidang planologi kehutanan dan tata lingkungan kepada masyarakat. Buku Data dan Informasi Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2015 merupakan gambaran capaian kinerja setiap eselon II lingkup Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan yang meliputi Direktorat Rencana, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor, Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan, Sekretariat Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan serta Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah I s/d XXII. Kami menyadari penyusunan buku ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakannya. Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc. NIP i

3

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii BAB I. TUJUAN, ARAHAN KEBIJAKAN SERTA TUGAS DAN FUNGSI... 1 A. Tujuan dan Arahan Kebijakan... 1 B. Tugas dan Fungsi... 2 BAB II. PROGRAM DAN KEGIATAN... 5 A. Program... B. Kegiatan... BAB III. KEMAJUAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN... 9 A. Kemajuan Kegiatan Prioritas Tahun B. Kemajuan Kegiatan Prioritas Tahun ii

5

6 DAFTAR TABEL Halaman I. PERENCANAAN KAWASAN HUTAN Tabel I.1 Progres Persetujuan Substansi Kehutanan dalam Usulan Revisi RTRWP Tabel I.2 Kebijakan dan Strategi RKTN Tabel I.3 Hasil Analisis Kawasan Berdasarkan Fungsi (Juta Hektar) dalam Dokumen RKTN Tabel I.4 Luas Arahan Pemanfaatan Pada Tahun 2030 (Juta Hektar) II. PENGUKUHAN DAN PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN Tabel II.1 Luas Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Tabel II.2 Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan Tabel II.3 Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan Parsial Tabel II.4 Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan Tabel II.5 Perkembangan Tata Batas IUPHHK-HA Tabel II.6 Perkembangan Tata Batas IUPHHK-HT Tabel II.7 Data Perkembangan Penunjukan Dan Penetapan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tabel II.8 Perkembangan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Tabel II.9 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Pemukiman Transmigrasi (Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan) Tabel II.10 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan/Pertanian (Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan) Tabel II.11 Perkembangan Tukar Menukar Kawasan Hutan Tabel II.12 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan/Pertanian (Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan) Per Komoditi III. WILAYAH PENGELOLAAN DAN PENYIAPAN AREAL PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN Tabel III.1 Penetapan Wilayah KPH Tabel III.2 Perkembangan Penetapan Wilayah KPH Konservasi Tabel III.3 Perkembangan Penetapan Wilayah KPH Model Tabel III.4 Perkembangan Kelembagaan KPH Model IV. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN Tabel IV.1 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Survey/Eksplorasi Tambang & Non Tambang Tabel IV.2 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Operasi Produksi Tambang & Non Tambang Tabel IV.3 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Survey/Eksplorasi Komoditas Tambang Tahun Tabel IV.4 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Survey Eksplorasi/Sub Kegiatan Non Tambang Tahun Tabel IV.5 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Operasi Produksi Komoditas Tambang Tahun Tabel IV.6 Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Operasi Produksi Komoditas/Sub Kegiatan Non Tambang Tahun Tabel IV.7 Perkembangan Lahan Kompensasi Tabel IV.8 Rekapitulasi Laporan Perkembangan Penyetoran PNPB Penggunaan Kawasan Hutan. 66 iii

7 V. INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN Tabel V.1 Perkembangan Pemeriksaan Hasil Penafsiran Citra Satelit pada Unit IUPHHK-HA Tabel V.2 Perkembangan Pemeriksaan Hasil Penafsiran Citra Satelit pada Unit IUPHHK-HTI Tabel V.3 Peta Tematik Non Kehutanan Tahun Tabel V.4 Perkembangan Pendokumentasian Peta Dasar Tahun VI. PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN USAHA DAN KEGIATAN Tabel VI.1 Daftar Proses Pemeriksaan UKL-UPL Dari Tahun Tabel VI.2 Daftar Kegiatan Penilaian Dokumen Amdal Tahun Tabel VI.3 Daftar Proses Penerbitan Rekomendasi, SKKL Dan Izin Lingkungan Tahun VII. PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN KEBIJAKAN WILAYAH DAN SEKTOR Tabel VII.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Tabel VII.2 Pemetaan Ekoregion Tabel VII.3 Jumlah Satuan dan Luas Ekoregion Pulau Tabel VII.4 Luas Wilayah Ekoregion Laut di Seluruh Indonesia Tabel VII.5 Perencanaan Ekonomi Lingkungan Tabel VII.6 Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tabel VII.7 Perkembangan Penyusunan Informasi Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup VIII. PENUNJANG Tabel VIII.1 Kegiatan Pokok Dan Indikator Kinerja Program Kehutanan Dan Tata Lingkungan Tahun Tabel VIII.2 Alokasi dan Serapan Anggaran Ditjen Planologi Kehutanan Tahun Tabel VIII.3 Peraturan Perundang-Undangan Tabel VIII.4 Proyek Bantuan Luar Negeri Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Tahun Tabel VIII.5 Rekapitulasi Sebaran PNS dan CPNS Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Lingkup Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Tabel VIII.6 Rekapitulasi Sebaran PNS dan CPNS Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Lingkup Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Tabel VIII.7 Sebaran Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Lingkup Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Tabel VIII.8 Sebaran Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Lingkup Balai Pemantapan Kawasan Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Tabel VIII.9 Sarana dan Prasarana iv

8 BAB I TUJUAN, ARAHAN KEBIJAKAN SERTA TUGAS DAN FUNGSI A. Tujuan dan Arahan Kebijakan Sesuai Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tujuan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan Tahun adalah memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan tersebut, peran utama Kementerian tahun adalah: (1). Menjaga kualitas lingkungan hidup yang memberikan daya dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan daerah aliran sungai, keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim; (2). Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan, menyediakan hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna serta endangered species; (3). Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya. Sedangkan sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun adalah: 1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat. 2. Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. 3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan sumberdaya alam sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan keberlanjutan. Pada prinsipnya, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan berperan dalam upaya pencapaian dari seluruh sasaran strategis tersebut, namun sesuai dengan organisasi serta tugas dan fungsinya, peran dan fokus utama Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan adalah memastikan kawasan hutan yang mantap yang berkelanjutan sebagai prakondisi pembangunan nasional, dengan arah kebijakan sebagai berikut: 1. Mempercepat pemantapan kawasan hutan, melalui inventarisasi sumber daya hutan, penyelesaian tata batas kawasan dan tata batas fungsi kawasan hutan, percepatan penyelesaian pemetaan dan penetapan seluruh kawasan hutan, meningkatkan keterbukaan data dan informasi sumber daya hutan, integrasi perencanaan kawasan hutan, penyiapan prakondisi untuk meningkatkan kualitas tata kelola di tingkat tapak dan mempermudah perizinan yang jelas, cepat dan terukur. 2. Mengupayakan perbaikan kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menyeluruh di setiap sektor pembangunan dan daerah (RPPLH, KLHS, daya dukung daya tampung, services pada lingkungan, pembangunan, ekonomi hijau). 1

9 B. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.18/MENLHK-II/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemantapan kawasan hutan dan penataan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Adapun fungsi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan adalah menyelenggarakan: 1. Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, kehutanan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan, serta kajian lingkungan hidup strategis, rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dan kajian dampak lingkungan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam, dan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan, serta kajian dampak lingkungan; 3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan, serta kajian dampak lingkungan; 4. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kajian lingkungan hidup strategis, rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, serta kajian dampak lingkungan; 5. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan, dan kajian lingkungan hidup strategis, serta kajian dampak lingkungan di daerah; 6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan,dan kajian lingkungan hidup strategis, serta kajian dampak lingkungan; 7. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; dan 8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 2

10 Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan mempunyai 6 (enam) Eselon II, yaitu: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal; 2. Direktorat Rencana, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan urusan di bidang rencana kawasan hutan, rencana makro kehutanan, pengendalian penggunaan kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan serta informasi spasial dan dokumentasi penggunaan dan wilayah pengelolaan; 3. Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan urusan di daerah bidang inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan; 4. Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan urusan di daerah bidang pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan; 5. Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi pemberian bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan urusan bidang pencegahan dampak lingkungan kebijakan wilayah dan sektor; 6. Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis di bidang kajian dampak lingkungan usaha dan kegiatan. Selain satker Eselon II di pusat, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan memiliki 22 satker Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH). Adapun kedudukan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) tersebut adalah sebagai berikut: 1. BPKH Wilayah I Medan berkedudukan di Medan dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Sumut dan Sumbar. 2. BPKH Wilayah II Palembang berkedudukan di Palembang dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Sumsel. 3. BPKH Wilayah III Pontianak berkedudukan di Pontianak dengan wilayah kerja Provinsi Kalimantan Barat. 4. BPKH Wilayah IV Samarinda berkedudukan di Samarinda dengan wilayah kerja Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. 5. BPKH Wilayah V Banjarbaru berkedudukan di Banjarbaru dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Kalimantan Selatan. 6. BPKH Wilayah VI Manado berkedudukan di Manado dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Sulawesi Utara dan Maluku Utara. 3

11 7. BPKH Wilayah VII Makassar berkedudukan di Makassar dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. 8. BPKH Wilayah VIII Denpasar berkedudukan di Denpasar dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Bali dan NTB. 9. BPKH Wilayah IX Ambon berkedudukan di Kota Ambon dengan wilayah kerja Provinsi Maluku. 10. BPKH Wilayah X Jayapura berkedudukan di Jayapura dengan wilayah kerja Provinsi Papua. 11. BPKH Wilayah XI Yogyakarta berkedudukan di Yogyakarta dengan wilayah kerja meliputi Wilayah Pulau Jawa dan Madura. 12. BPKH Wilayah XII Tanjung Pinang berkedudukan di Tanjung Pinang dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Kepulauan Riau. 13. BPKH Wilayah XIII Pangkal Pinang berkedudukan di Pangkal Pinang dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Jambi dan Bangka Belitung. 14. BPKH Wilayah XIV Kupang berkedudukan di Kupang dengan wilayah kerja Provinsi NTT. 15. BPKH Wilayah XV Gorontalo berkedudukan di Gorontalo dengan wilayah kerja Provinsi Gorontalo. 16. BPKH Wilayah XVI Palu berkedudukan di Palu dengan wilayah kerja Provinsi Sulawesi Tengah. 17. BPKH Wilayah XVII Manokwari berkedudukan di Manokwari dengan wilayah kerja Provinsi Papua Barat. 18. BPKH Wilayah XVIII Banda Aceh berkedudukan di Banda Aceh dengan wilayah kerja Provinsi Aceh. 19. BPKH Wilayah XIX Pekanbaru berkedudukan di Pekan Baru dengan wiilayah kerja Provinsi Riau. 20. BPKH Wilayah XX Bandar Lampung berkedudukan di Bandar Lampung dengan wilayah kerja Provinsi Lampung dan Bengkulu. 21. BPKH Wilayah XXI Palangkaraya berkedudukan di Palangkaraya dengan wilayah kerja Provinsi Kalimantan Tengah. 22. BPKH Wilayah XXII Kendari berkedudukan di Kendari dengan wilayah kerja Provinsi Sulawesi Tenggara. 4

12 BAB II PROGRAM DAN KEGIATAN A. Program Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasionanl (RPJMN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3 yang menyatakan bahwa satu eselon I bertanggung jawab terhadap 1 (satu) program. Program Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan adalah Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. Dalam upaya mewujudkan harapan tersebut, maka tujuan pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun adalah memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumber daya rentang papulasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumber daya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan tersebut, peran utama kementerian tahun adalah: (1) Menjaga kualitas lingkungan hidup yang memberikan daya dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan daerah aliran sungai, keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim; (2) Menjaga luasan dan fungsi untuk menopang kehidupan, menyediakan hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah jenis dan jenis flora dan fauna serta endangered species; (3) Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumber daya. B. Kegiatan Program kerja Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan yang akan dilaksanakan pada periode harus selaras dengan yang diamanatkan oleh UU No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yaitu: 1) Inventarisasi Hutan; 2) Pengukuhan Kawasan Hutan; 3) Penatagunaan Kawasan Hutan; 4) Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan; 5) Penyusunan Rencana Kehutanan; dan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup, antara lain: 1) Inventarisasi lingkungan hidup, 2) penetapan wilayah ekoregion, 3) penyusunan RPPLH, 4) pencegahan pencemaran/atau kerusakan lingkungan hidup melalui instrumen KLHS, Amdal, UKL-UPL serta izin lingkungan dan Audit Lingkungan Hidup. Sesuai dengan organisasi serta tugas dan fungsinya sasaran program planologi kehutanan dan tata lingkungan dijabarkan lebih lanjut kedalam 7 (tujuh ) kegiatan dengan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Kegiatan Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan dengan sasaran terselesaikannya penetapan seluruh kawasan; 2. Kegiatan Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan dengan sasaran data dan informasi sumber daya hutan terbarukan di seluruh KPH; 3. Kegiatan Perencanaan, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan, dengan sasaran: 5

13 - Pembentukan 409 unit KPH serta Penataan Ruang Wilayah 34 Provinsi; - Penggunaan Kawasan Hutan dalam rangka Meningkatkan Ketahanan pangan, Energi dan Air dengan layanan Menimal 80%; 4. Kegiatan Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor, dengan sasaran: - Terlaksananya analisis lingkungan bagi semua RTRW, RPJP, RPJMN dan KRP Prioritas - Tersusunnya RPPLH Nasional dan RPPLH Daerah untuk menjadi acuan dalam RPJMN/RPJMD - Tersusunnya Neraca SDALH Prov/Kab/Kota dan PDRB Hijau sebagai bahan penyusunan Neraca SDALH Nasional dan PDB Hijau 5. Kegiatan Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan, dengan sasaran Terselenggaranya sistem kajian dampak lingkungan yang efektif bagi usaha dan kegiatan dalam rangka pencegahan dampak lingkungan; 6. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Planologi dan Tata Lingkungan dengan sasaran Tata Kelola Pemerintah yang baik di lingkungan Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal : SAKIP dengan nilai minimal 78.00(A) di tahun 2019; 7. Kegiatan Pemantapan Kawasan Hutan dengan sasaran Penyiapan Prakondisi Pembangunan Kehutanan melalui kegiatan penyiapan Pemantapan Kawasan Hutan yang didukung kegiatan pada Rencana Kerja 2015 antara lain: I. Kegiatan Perencanaan, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan: Pembentukan 409 unit KPH serta Penataan Ruang Wilayah 34 Provinsi, Penggunaan Kawasan Hutan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, energi, dan air dengan layanan minimal 80%; a. Tersedianya Peta Arahan Pemanfaatan Hutan Mendukung KPH 34 Provinsi; b. Terselenggaranya Pengendalian Pemanfaatan Kawasan Hutan di 34 Provinsi; c. Good Governance Kegiatan Pembangunan Wilayah Pengelolaan Hutan sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal SAKIP dengan nilai minimal 78.00(A) di tahun 2019; d. Tersedianya Peta Penetapan dan Kelembagaan 109 KPH; e. Tersedianya Data dan Informasi pembangunan 600 KPH dan Pemanfaatan Kawasan Hutan di 34 Provinsi; f. Tersedianya Sistem jaringan komunikasi Data Kehutanan dan Informasi Perencanaan Kawasan Hutan; g. Terselenggaranya pengendalian penataan ruang kawasan hutan berbasis 600 KPH; h. Tercapainya Pembayaran PNBP penggunaan Kawasan hutan minimal 80%; i. Terselenggaranya Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan; j. Tersedianya Data Informasi Bidang Penggunaan Kawasan Hutan; 6

14 II. III. IV. Kegiatan Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan. Sasaran Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Data dan Informasi SDH yang terbarukan diseluruh KPH: a. Terselenggaranya Pengendalian Inventarisasi Sumber Daya Hutan mendukung KPH; b. Tersedianya Data dan Informasi Dasar Potensi Sumber Daya Hutan mendukung KPH; c. Terselenggaranya Penyiapan Sistem Informasi Sumber Daya Hutan Nasional; d. Good Governance Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Hutan sesuai kerangka Reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal SAKIP dengan nilai minimal (A) di tahun 2019; Kegiatan Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Sasaran Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, terselesaikannya penetapan seluruh kawasan; a. Terselesaikannya subtansi Penetapan Kawasan Hutan minimal 80% Kawasan; b. Tersedianya Data dan Informasi Bidang Pengukuhan, Penatagunaan Kawasan Hutan; c. Terselenggaranya Pengendalian Penetapan Kawasan Hutan minimal 80% Kawasan Hutan 6000 Km; d. Good Governance Kegiatan Pengukuhan Kawasan Hutan sesuai kerangka Reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal SAKIP dengan nilai minimal (A) di tahun 2019; e. Terselenggaranya 100% Proses Perubahan Fungsi/Peruntukan Kawasan Hutan Parsial; Kegiatan Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor; Sasaran Kegiatan Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor, Terlaksananya analisis Lingkungan bagi semua RTRW, RPJP, RPJMN dan KRP Prioritas serta rencana kegiatan, Tersusunnya RPPLH Nasional dan RPPLH Daerah untuk menjadi acuan dalam RPJMN/RPJMD, Tersusunnya Neraca SDALH Prov/Kab/Kota dan PDRB Hijau sebagai bahan Penyusunan Neraca SDALH Nasional dan PDB Hijau; a. Jumlah KLHS yang terjamin kualitasnya berbasis DD DT sebanyak 100 KLHS per tahun; b. Jumlah KLHS yang ter-review kelayakannya sebanyak 100 KLHS per tahun; c. Jumlah RPPLH Nasional berbasis daya dukung dan daya tampung yang telah tersusun, diterapkan dan menjadi acuan pemerintah, 1 RPPLH Nasional tahun , 1 RPPLH Nasional tahun dan 1 laporan Midterm Review RPPLH Nasional; d. Jumlah Provinsi yang tersusun, diterapkan dan menjadi acuan pemerintah Daerah (34 RPPLH Provinsi); e. Jumlah RPPLH Kab/Kota yang tersusun, diterapkan dan menjadi acuan pemerintah Daerah (40 RPPLH Kab/Kota); f. Jumlah penetapan indikasi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup berdasarkan Ekoregion sampai tingkat skala 1: terbaharui setiap tahun; 7

15 g. Jumlah satuan peta Ekoregion pada skala 1:50.000; h. Jumlah lokasi/area/kawasan yang tersedia valuasi ekonomi SDA LH-nya; i. Jumlah Prov/Kab/Kota yang memiliki neraca SDA LH dan PDRB Hijau; V. Kegiatan Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan; Sasaran Kegiatan Terselenggaranya sistem kajian dampak lingkungan yang efektif bagi usaha dan kegiatan dalam rangka pencegahan dampak lingkungan; a. Seluruh permohonan penilaian dokumen lingkungan terlayani sesuai dengan NSPK dan standar pelayanan publik (100%); b. Tersedianya sistem pengambilan keputusan kajian dampak lingkungan yang untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang berkualitas (100%); c. Jumlah KPA berliansi dan pemeriksa UKL UPL. Daerah yang melakukan penilaian dan pemeriksaan dokumen lingkungan sesuai dengan NSPK (250 Daerah); VI. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas pelaksanaan lainnya Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; Sasaran Kegiatan Dukungan manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. Tata Kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Ditjen Planologi sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: SAKIP dengan nilai minimal (A) di tahun 2019: a. Nilai sitem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan dengan minimal (A) di tahun 2019; VII. Kegiatan Pemantapan Kawasan Hutan Planologi Kehutanan BPKH I s/d XXII Sasaran Kegiatan Penyiapan Prakondisi Pembangunan Kehutanan melalui Pemantapan Kawasan Hutan; a. Penataan Batas Kawasan Hutan Sepanjang Km; b. Jumlah KPH yang memiliki rencana Pengelolaan 409 KPH; c. Jumlah Klaster yang telah di Inventarisasi SDH sebanyak 1650 Klaster; 8

16 BAB III KEMAJUAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN A. Kemajuan Kegiatan Prioritas Tahun No Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan Target Pengukuhan Kawasan Hutan a. Tata batas Kawasan Hutan (BL dan BF) dalam Km b. Penunjukan kawasan hutan provinsi terselesaikan 100% Km Realisasi Tahun Km Realisasi Tahun ,83 Km Realisasi Tahun ,621,08 Km Realisasi Tahun ,88 Km Target Tahun 2014 (Agustus) 7.627,99 Km Realisasi Tahun 2014 (Nov) 9.241, 89 Km 100% - 75,00 % 87,5 % 76,92 % 33 % 100 % 2. Kesatuan Pengelolaan Hutan a. Beroperasinya 120 Unit KPH dari 600 unit KPH yang ditetapkan Unit 12 Unit 36 Unit 30 Unit 28 Unit 120 Unit 3. Perencanaan Kawasan Hutan a. Rencana Makro 4 Judul - 1 Judul 1 Judul 1 Judul 36,71 % 3 Judul Kehutanan (Judul) 4. Ijin Penggunaan Kawasan Hutan 100% 114,12 % 100 % 100 % 172,5 % 87,50 % 100 % 5. a. Data dan Informasi Geospasial Dasar Kehutanan Nasional 5 Judul 1 Judul 1 Judul 1 Judul 1 Judul 84,42 % 4 Judul 9

17 B. Kemajuan Kegiatan Prioritas Tahun 2015 No Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan Target Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan a. Pengendalian Penetapan 80 % Kawasan Hutan minimal Kawasan 80% b. Kawasan Hutan melalui Tata Batas kawasan Hutan Km km 2. Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan a. Data dan Informasi potensi sumber daya hutan 600 KPH 65 % Target Tahun Km Realisasi Tahun % (Okt 2015) ,93 Ha (Kegiatan Tahun 2015 s/d Okt 2015) ,71 Ha (Kumulatif s/d Okt 2015) 600 KPH 258 KPH 217 KPH 36,17 % (Bulan Desember) 3. Perencanaan, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan a.pembentukan 409 Unit KPH b. Penata ruang Wilayah 34 Prov 409 Unit 34 Prov 109 unit KPH 114 Unit (Nov 2015) 32 Prov (Des 2015) 34 Prov 4. Pengendalian Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor a. Pengendalian kualitas KLHS berbasis DD.DT sebanyak 100 KLHS pertahun 100 KLHS 100 KLHS 100 KLHS (Des 2015) 5. Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan a.penilaian Dokumen AMDAL dan pemeriksaan UKL-ULP serta penerbitan izin lingkungan selesai 100 % 100% 87 % (data s/d tgl 2 Des 2015) Kemajuan Kegiatan Rinci Tahun 2015 Keterangan: a. Penetapan KPHL 47 unit KPHP 67 unit, belum fasilitasi TH dan RPHJP Tahun 2015 (KPHL 6 unit dan KPHP 11 unit) b. Penata ruang wilayah 34 Prov realisasi 32 Prov yang belum selesai Prov Riau dan Sumatera Selatan. Sedangkan kemajuan kegiatan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan secara lengkap terperinci pada tabel terlampir. 10

18 TABEL I.1. PROGRES PERSETUJUAN SUBSTANSI KEHUTANAN DALAM USULAN REVISI RTRWP No Provinsi Usulan Perubahan Keputusan Perubahan/ Persetujuan Substansi Tindak Lanjut Aceh Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 2 Sumatera Utara Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 3 Sumatera Barat Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 4 Riau Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK.941/Menhut-II/2013; 23 Desember 2013, Persub : S.33/Menhut-VII/2014, 16 Januari 2014 SK.579/Menhut-II/2014; 24 Juni 2014, Tentang Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara (Konsep dari Ditkuh, perubahan peruntukan dan fungsi include di dalam SK dimaksud) Persub : S.407/Menhut-VII/2014, 18 Sept 2014 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK.304/Menhut-II/2011; 9 Juni 2011 dan SK. 141/Menhut-II/2012; 15 Maret 2012 (DPR setuju untuk areal DPCLS) Persub : S.628/Menhut-VII/2009, 12 Agustus 2009 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK.763/Menhut-II/2014, 8 Agustus Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K, hasilnya belum dapat diterima oleh Pemda Riau. 2. Kemenko, Kemendagri, Kemen ATR, Seskab meminta dilakukan harmonisasi kawasan hutan dalam pola ruang dengan salah satu opsi yang ditawarkan dengan menggunakan holding zone. 3. Kementerian LHK bersedia memfasilitasi ketidak harmonisan Perda RTRWP dengan Kawasan Hutan melalui mekanisme holding zone namun ditolak oleh Pemda Riau. 4. Fasilitasi Kemen ATR dan Seskab 11

19 5 Kepulauan Riau Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 6 Jambi Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 7 Bengkulu Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : 101 Ha 8 Kepulauan Bangka Belitung Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK.463/Menhut-II/2013, 27 Juni 2013: Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Persub : S.520/Menhut-VII/2013; 5 September 2013 SK.76/MenLHK-II/2015, 6 Maret 2015: Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : 536 Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha SK. 727/Menhut-II/2012; 10 Desember 2012 Persub : S.11/Menhut-VII/2013; 8 Januari 2013 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : 101 Ha SK.643/Menhut- II/2011; 10 November 2011 Persub : S.58/Menhut-VII/2012; 30 Januari 2012 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 798/Menhut-II/2012; 27 Desember 2012 Persub : S.110/Menhut-VII/2013; 8 Januari 2013 dilakukan tanggal 9 Nov 2015 di Bukit Tinggi Sumbar, yang salah satu hasilnya agar permukiman, perkantoran, kawasan strategis nasional, fasum-fasos yang direkomendasi Timdu namun belum diubah oleh KemenLHK untuk dikaji ulang agar dapat diubah peruntukannya menjadi APL. 1. Telah disepakati antara Kementerian LHK, Kementerian ATR/BPN, BIG, dan Pemda terkait perubahan kawasan hutan yang akan diintegrasikan ke dalam Perda RTRWP Kepri adalah sesuai SK 76 Th 2015 dan yang DPCLS dengan mekanisme Holding Zone yang disesuaikan dengan base RBI. 2. Hasil kesepakatan dan integrasi/penyesuaian kawasan hutan telah disosialisasikan di Kepri pada tanggal September Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 12

20 9 Sumatera Selatan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 822/Menhut-II/2013; 19 November 2013 Persub : S.32/Menhut-VII/2014, 16 Januari Lampung Tidak ada usulan perubahan Persub : S.519/Menhut-VII/2009; 6 Juli DKI Jakarta Tidak ada usulan perubahan Persub : S.97/Menhut-VII/2011; 3 Maret Jawa Barat Tidak ada usulan perubahan Persub : S.276/Menhut-VII/2010; 10 Juni Banten Tidak ada usulan perubahan Persub : S.277/Menhut-VII/2010; 10 Juni Jawa Tengah Tidak ada usulan perubahan Persub : S.933/Menhut-VII/2009; 11 Desember DI. Yogyakarta Tidak ada usulan perubahan Persub : S.932/Menhut-VII/2009; 11 Desember Jawa Timur Tidak ada usulan perubahan Persub : S.581/Menhut-VII/2010; 11 November Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Akan dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 13

21 17 Bali Tidak ada usulan perubahan Persub : S.728/Menhut-VII/2009; 14 September Nusa Tenggara Barat Tidak ada usulan perubahan Persub No : S.727/Menhut-VII/2009; 14 September Nusa Tenggara Timur Peruntukan : Ha Fungsi : 7.636,40 Ha Penunjukan : Ha Persub : S.5/Menhut-VII/2011; 3 Januari Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Dalam rangka peninjauan kembali RTRWP Nusa Tenggara Timur berdasarkan Perda No 1 Tahun 2009, Gubernur NTT mengusulkan perubahan kawasan hutan melalui Surat: Surat Gubernur No. BU.522/14/DISHUT/2013 tanggal 11 Oktober 2013 Surat Gubernur No. BU.522/19/DISHUT/2013 tanggal 20 November 2013 Surat Gubernur No. BU.522/13/DISHUT/2014 tanggal 6 Juni 2014 Surat Gubernur No. BU.522/03/DISHUT/2015 tanggal 15 April Timdu dibentuk dengan Kepmenhut No. SK. 892/Menhut-VII/2013 tanggal 13 Desember Usulan sedang dalam kajian Tim Terpadu (finalisasi rekomendasi pasca konsultasi public dan pembuatan laporan) 14

22 20 Kalimantan Barat Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 21 Kalimantan Tengah Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 22 Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 23 Kalimantan Selatan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 24 Gorontalo Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 25 Sulawesi Utara Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK.936/Menhut-II/2013, 20 Desember Persub No : S.26/Menhut-VII/2014, 10 Januari 2014 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 292/Menhut-II/2011; 31 Mei 2011 Persub No : S. 431/Menhut-VII/2012; 28 September 2012 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 554/Menhut-II/2013; 2 Agustus 2013 Persub No : S. 519/Menhut-VII/2013; 5 September 2013 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 432/Menhut-II/2009; 22 Juli 2009 Persub No : S. 518/Menhut-VII/2009; 6 Juli 2009 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 324/Menhut-II/2010; 25 Mei 2010 Persub No : S. 238/Menhut-VII/2010; 14 Mei 2010 Peruntukan : Ha Fungsi : 761 Ha Penunjukan : 290 Ha SK.434/Menhut-II/2013; 17 Juni 2013 Persub No : S. 521/Menhut-VII/2013; 5 September Telah dilakukan pendampingan/ fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/ fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/ fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah diterbitkan Keputusan Menhut No. SK. 435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Selatan. 2. Telah dilakukan pendampingan/ fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 15

23 26 Sulawesi Tengah 27 Sulawesi Selatan Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : 91 Ha SK.635/Menhut-II/2013; 24 September 2013 Jo SK.708/Menhut-II/2014; 22 Agustus 2014 Persub : S. 384/Menhut-VII/2014; 1 September 2014 Tidak ada usulan perubahan KSA/KPA : Ha HL : Ha HPT : Ha HP : Ha HPK : Ha SK. 434/Menhut-II/2009; 23 Juli Sulawesi Tenggara Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha SK. 465/Menhut-II/2011; 9 Agustus 2011 Persub No : S. 61/Menhut-VII/2013; 30 Januari Sulawesi Barat Peruntukan : Ha Fungsi : Ha 30 Maluku Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha SK. 726/Menhut-II/2012; 10 Desember 2012 Persub No : S. 62/Menhut-VII/2013; 30 Januari 2013 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 871/Menhut-II/2013; 6 Desember 2013 Persub No : S.27/Menhut-VII/2014, 10 Januari Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah diterbitkan Keputusan Menhut No. SK. 434/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Dan Konservasi Perairan di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Meningkatkan koordinasi dengan Komisi IV DPR RI untuk mendapatkan keputusan areal yang DPCLS seluas Ha. 2. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 16

24 31 Maluku Utara Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 32 Papua Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha 33 Papua Barat Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 490/Menhut-II/2012; 5 September 2012 Persub No : S.427/Menhut-VII/2012; 26 September 2012 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 458/Menhut-II/2012; 15 Agustus 2012 Persub No : S. 409/Menhut-VII/2012; 11 September 2011 Peruntukan : Ha Fungsi : Ha Penunjukan : Ha SK. 710/Menhut-II/2014; 27 Agustus 2014 Persub No : S. 406/Menhut-VII/2014; 18 September Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 1. Telah dilakukan pendampingan/fasilitasi integrasi kawasan hutan dalam pola ruang RTRWP/K. 17

25 TABEL I.2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI RKTN Kebijakan Strategi Milestone Perbaikan/revisi dan penguatan peraturan perundangan (cth: Revisi Peraturan Kehutanan Terkait perijinan). Transformasi teknologi dan kelembagaan Pembaharuan sistem Perbaikan sistem pengelolaan kawasan hutan Pembangunan baseline sistem informasi kehutanan Penyusunan Rencana Makro Penyelenggaraan Kehutanan sesuai arahan pemanfaatan kawasan hutan Rasionalisasi kawasan hutan (luas dan fungsi) Penyelesaian review RTRWP tepat waktu Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan Peningkatan produktifitas hutan Penerapan multi sistem dalam pengelolaan kawasan hutan (cth: Joint Production) Pemantapan dan Optimalisasi Kawasan Hutan Peningkatan PNBP pemanfaatan kawasan hutan Pemanfaatan kawasan hutan dalam mendukung ketahanan pangan, air dan energi Pengembangan/diversifikasi jasa lingkungan dan wisata alam yang kreatif Promosi/pemasaran termasuk penyusunan peta investasi jasa lingkungan dan wisata alam Pelibatan pihak swasta dalam meningkatkan HHBK Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) 18

26 Kebijakan Strategi Milestone Pengadaan bibit terkonsentrasi untuk menjamin kualitas dan kuantitas (bersertifikat) Pengembangan sistem insentif dan disinsentif Pengalokasian DAK-Kehutanan dan dana Dekon ke daerah berbasis kinerja pengurusan hutan (perencanaan, pengelolaan) Pemberian kemudahan proses dan perizinan kepada swasta yang secara sungguh-sungguh mengelola hutannya Insentif Hutan Rakyat untuk yang bersertifikat Sistem Verfikasi Legalitas Kayu (SVLK) oleh BUMN Kehutanan Penetapan berbagai tema riset (cth: lanskap hutan, pengelolaan hutan, perubahan iklim, kebijakan, pengolahan hasil hutan) Peningkatan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pengembangan penelitian berbasis kebutuhan Pemanfaatan dan penerapan hasil riset dan teknologi bagi perbaikan pengelolaan hutan Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses teknologi dan hasil riset kehutanan. Penguatan desentralisasi dalam pengelolaan hutan Percepatan pembentukan dan penguatan kelembagaan pengelolaan hutan di tingkat tapak (KPH) Pemberian kewenangan kepada Daerah untuk mengelola sebagian Hutan Konservasi Pemberian kewenangan yang lebih jelas terhadap pemerintah daerah dalam pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi Peningkatan Koordinasi lintas sektor/ kementerian Peningkatan pemanfaatan potensi penyuluhan melalui kerjasama dengan instansi terkait (cth: pemanfaatan sarjana penggerak desa) Pembangunan infrastruktur penunjang pembangunan kehutanan (cth: transportasi menuju taman nasional) Deregulasi industri dan perdagangan hasil hutan 19

27 Kebijakan Strategi Milestone Promosi produk-produk kayu bersertifikat SVLK Penggunaan PDB Kawasan Hutan dalam instrumen ekonomi nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang terintegrasi Pengembangan sistem penyuluhan kehutanan Peningkatan peran penyuluh kehutanan Penguatan Kelembagaan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Penguatan kelembagaan penyuluhan kehutanan Peningkatan pengembangan SDM dengan Badan Diklat Daerah Pengembangan SDM Kehutanan sesuai komoditas unggulan daerah Peningkatan kompetensi dan sertifikasi SDM Kehutanan pusat dan daerah Standardisasi kompetensi SDM Kehutanan Peningkatan Peran Sektor Kehutanan Indonesia di tingkat regional dan global Peningkatan kerjasama luar negeri berbasis kesetaraan Peningkatan kekuatan penetrasi produk kehutanan dalam pasar regional dan global Peningkatan peran kehutanan Indonesia dalam kepemimpinan regional dan global Komitmen dan Konsistensi Penegakan Hukum Bidang Kehutanan Sumber : Dokumen RKTN Penegakan hukum secara konsekuen dan konsisten Koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum 20

28 TABEL I.3. HASIL ANALISIS KAWASAN BERDASARKAN FUNGSI (JUTA HEKTAR) DALAM DOKUMEN RKTN Arahan/Rencana HK HL Fungsi Kawasan HP Tetap Terbatas Konversi Kawasan untuk Konservasi 23, Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut - 22,91 1,45 0,61 3,42 Kawasan untuk Rehabilitasi 3,62 4,14 2,78 2,23 0,75 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar ,18 20,17 8,18 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil - 1,81 2,19 1,45 1,53 Kawasan untuk Non Kehutanan ,06 Sumber : Dokumen RKTN Jumlah 26,82 28,86 32,60 24,46 17,94 21

29 TABEL I.4. LUAS ARAHAN PEMANFAATAN PADA TAHUN 2030 (JUTA HEKTAR) Arahan/Rencana HK HL Fungsi Kawasan HP Tetap Terbatas Konversi Kawasan untuk Konservasi 23, ,20 Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut - 22,91 Kawasan untuk Rehabilitasi 3,62 3,32 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar - - 1,45 (+3,42) 2,23 (+0,60) 20,93 (+6,55) Jumlah 0,61 Arahan menjadi HP 28,40 1,78 16,14 80% sisa arahan menjadi HP 80% sisa arahan menjadi HP 11,55 43,62 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil - 1,44 1,76 (+1,22) 1,15 80% sisa arahan menjadi HP 5,57 Kawasan untuk Non Kehutanan 18,34 Jumlah 26,82 27,67 Luas Efektif Kawasan Hutan Sumber : Dokumen RKTN Tahun ,37 (+11,79) 112,34 (85% dari sisa luas total kawasan saat ini) 19,68-22

30 TABEL II.1. LUAS KAWASAN HUTAN DAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN INDONESIA BERDASARKAN SK MENTERI KEHUTANAN No Provinsi SK Tanggal KONSERVASI Perairan Daratan Jumlah HL HPT HP HPK Luas Darat Luas Darat dan Perairan 1 D. I. Aceh 103/MenLHK-II/ April , , , , , , , , ,00 2 Sumatera Utara 579/Menhut-II/ Juni , , , , , , , , ,00 3 Sumatera Barat 35/Menhut-II/ Januari , , , , , , , , ,00 4 Riau 878/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 5 Jambi 863/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 6 Sumatera Selatan 866/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 7 Bengkulu 784/Menhut-II/ Desember , , , , , , , , ,00 8 Lampung 256/Kpts-II/ Agustus , , , , , ,00 0, , ,00 9 Kep. Bangka Belitung 798/Menhut-II/ Desember , , , ,00 0, ,00 693, , ,00 10 Kepulauan Riau 76/MenLHK-II/ Maret , , , , , , , , ,73 11 DKI Jakarta 220/Kpts-II/ Agustus ,00 272, ,34 44,76 0,00 158,35 0,00 475, ,45 12 Jawa Barat 195/Kpts-II/ Juli , , , , , ,00 0, , ,00 13 Jawa Tengah 359/Menhut-II/ Oktober , , , , , ,00 0, , ,00 14 D.I Yogyakarta 171/Kpts-II/ Juni ,00 910,34 910, ,90 0, ,28 0, , ,52 15 Jawa Timur 395/Menhut-II/ Juli , , , ,00 0, ,00 0, , ,00 16 Banten 419/Kpts-II/ Juni , , , , , ,00 0, , ,00 17 B a l i 433/Kpts-II/ Juni , , , , , ,10 0, , ,01 18 N T B 598/Menhut-II/ Oktober , , , , , ,00 0, , ,00 19 N T T 3911/Menhut-VII/KUH/ Mei , , , , , , , , ,00 20 Kalimantan Barat 733/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 21 Kalimantan Tengah 529/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 22 Kalimantan Selatan 435/Menhut-II/ Juli , , , , , , , , ,00 23 Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 718/Menhut-II/ Agustus , , , , , , , , ,00 24 Sulawesi Utara 734/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 25 Sulawesi Tengah 869/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 26 Sulawesi Selatan 434/Menhut-II/ Juli , , , , , , , , ,00 27 Sulawesi Tenggara 465/Menhut-II/ Agustus , , , , , , , , ,00 28 Gorontalo 325/Menhut-II/ Mei , , , , , , , , ,00 29 Sulawesi Barat 862/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 30 Maluku 854/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 31 Maluku Utara 302/Menhut-II/ Mei , , , , , , , , ,00 32 Papua Barat 783/Menhut-II/ September , , , , , , , , ,00 33 Papua 782/Menhut-II/ Desember , , , , , , , , , , , , , , , , , ,71 Keterangan: Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Data s/d 30 November 2015 Catatan : a. Luas Darat dan Luas darat dan Perairan masih terhitung konservasi darat atau perairan akibat tidak dibedakan luas konservasi darat dan air didalam SK b. Perkembangan SK Kawasan Hutan terkahir yang terbit hingga bulan April

31 TABEL II.2. PERKEMBANGAN PENATAAN BATAS KAWASAN HUTAN S/D SEMESTER I TAHUN 2015 No. Provinsi Realisasi s/d Tahun 2014 Semester I Tahun 2015 Batas Luar Batas Fungsi Batas Luar Batas Fungsi Batas Luar Batas Fungsi (Km) (Km) (Km) (Km) (Km) (Km) Aceh 4.454, , , ,67 2 Sumatera Utara 8.531, , , ,96 3 Sumatera Barat 4.056, , , ,35 4 Riau 8.878, , , ,16 5 Jambi 3.677,47 840, ,47 840,83 6 Sumatera Selatan 5.340,72 841, ,72 841,86 7 Bengkulu 1.524,49 489, ,49 489,85 8 Lampung 3.238, , , ,58 9 Kep. Bangka Belitung 490,02 71, ,02 71,76 10 Kepulauan Riau 36,04 25, ,04 25,01 11 DKI Jakarta 44, ,00-12 Jawa Barat ,93 2, ,93 2,84 13 Jawa Tengah , ,65-14 D.I. Yogyakarta 276, ,28-15 Jawa Timur , ,90-16 Banten 46,91 43, ,91 43,56 17 Bali 1.610,00 240, ,00 240,12 18 Nusa Tenggara Barat 4.806,47 856, ,47 856,16 19 Nusa Tenggara Timur 5.417,67 323, ,67 323,29 20 Kalimantan Barat 9.527, ,84 251,75 110, , ,35 21 Kalimantan Tengah 3.432, ,52 333,13 332, , ,31 22 Kalimantan Selatan 4.681, ,58 427, , ,58 23 Kalimantan Timur , ,69 751,00 38, , ,69 24 Sulawesi Utara 2.674, , , ,10 25 Sulawesi Tengah 6.441, , , ,09 26 Sulawesi Selatan 9.950, , , ,77 27 Sulawesi Tenggara 6.106, , , ,48 28 Gorontalo 1.207, , , ,56 29 Sulawesi Barat 783, ,68-103,23 783, ,91 30 Maluku 7.763, , , ,37 31 Maluku Utara 317, , , ,00 32 Papua Barat 1.113, , , ,83 33 Papua , ,73 86,00 86, , ,73 JUMLAH , , ,40 670, , ,77 Sumber: Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Data s/d Oktober 2015 Cat: (-) tidak ada data Realisasi s/d Semester I Tahun

32 TABEL II.3. PERKEMBANGAN PENGESAHAN BERITA ACARA TATA BATAS KAWASAN HUTAN PARSIAL S/D SEMESTER I (Jan-Juni) TAHUN 2015 NO PROVINSI S/D TAHUN 2013 TAHUN 2014 S/D TAHUN 2014 Semester I Tahun 2015 BA KM BA KM BA KM BA KM BA KM Aceh , , ,32 2 Sumatera Utara , , , ,76 3 Sumatera Barat , , , ,62 4 Riau , , , ,34 5 Jambi , , , ,33 6 Sumatera Selatan , , , ,27 7 Bengkulu ,14 1 9, , ,04 8 Lampung , , , ,59 9 Kep. Bangka Belitung , , , ,01 10 Kepulauan Riau 7 90, , , ,79 11 DKI Jakarta Jawa Barat , , , ,16 13 Jawa Tengah 54 78,04 3 7, , ,58 14 D.I. Yogyakarta Jawa Timur ,28 1 1, , ,23 16 Banten Bali ,40 1 9, , ,80 18 Nusa Tenggara Barat , , , ,80 19 Nusa Tenggara Timur , , ,37 20 Kalimantan Barat , , , ,50 21 Kalimantan Tengah , , , ,94 22 Kalimantan Selatan , , , ,77 23 Kalimantan Timur , , , ,54 24 Sulawesi Utara , , , ,03 25 Sulawesi Tengah , , , , ,52 26 Sulawesi Selatan , , ,65 27 Sulawesi Tenggara , , , ,88 28 Gorontalo 4 210, , , , ,66 29 Sulawesi Barat , , , ,83 30 Maluku , , , ,87 31 Maluku Utara 7 252, , , ,90 32 Papua Barat , , , ,35 33 Papua , , , ,31 JUMLAH , , , ,77 Sumber: Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Data s/d Juni 2015 Cat: (-) tidak ada data S/D Semester I Tahun

33 TABEL II.4. PERKEMBANGAN PENETAPAN KAWASAN HUTAN S/D SEMESTER I TAHUN 2015 NO PROVINSI S/D TAHUN 2013 TAHUN 2014 S/D TAHUN 2014 Semester I Tahun S/D Semester I Tahun UNIT (Ha) UNIT (Ha) UNIT (Ha) UNIT (Ha) UNIT (Ha) Aceh , , , ,37 2 Sumatera Utara , , , ,33 3 Sumatera Barat , , , ,46 4 Riau , , , ,33 5 Jambi , , , ,29 6 Sumatera Selatan , , , ,73 7 Bengkulu , , , ,96 8 Lampung , , , ,44 9 Kep. Bangka Belitung , , , ,36 10 Kepulauan Riau , , , ,27 11 DKI Jakarta 3 367, , ,20 12 Jawa Barat , , , ,61 13 Jawa Tengah , , , ,41 14 D.I. Yogyakarta , , , ,52 15 Jawa Timur , , , ,15 16 Banten , , ,41 17 Bali , , , ,34 18 Nusa Tenggara Barat , , , ,07 19 Nusa Tenggara Timur , , , ,03 20 Kalimantan Barat , , , ,85 21 Kalimantan Tengah , , , ,44 22 Kalimantan Selatan , , , ,86 23 Kalimantan Timur , , , ,41 24 Sulawesi Utara , , , , ,85 25 Sulawesi Tengah , , , ,71 26 Sulawesi Selatan , , , ,35 27 Sulawesi Tenggara , , , ,45 28 Gorontalo , , ,29 29 Sulawesi Barat , , ,29 30 Maluku , , , ,44 31 Maluku Utara , , , ,39 32 Papua Barat , , , ,32 33 Papua , , , ,04 JUMLAH , , , , ,97 Sumber: Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Data s/d Juni 2015 Cat: (-) tidak ada data 26

34 TABEL II.5. PERKEMBANGAN TATA BATAS IUPHHK-HA S/D SEMESTER I TAHUN 2015 NO Aceh 2.366, , ,97 2 Sumatera Utara 1.973, , ,28 3 Sumatera Barat 1.698, , ,74 4 Riau 7.648, , ,64 5 Jambi 3.161, , ,87 6 Sumatera Selatan 2.554, , ,95 7 Bengkulu 356,98-356,98-356,98 8 Lampung 52,35-52,35-52,35 9 Kep. Bangka Belitung 0, Kepulauan Riau 0, DKI Jakarta 0, Jawa Barat 0, Jawa Tengah 0, D.I. Yogyakarta 0, Jawa Timur 0, Banten 0, Bali 0, Nusa Tenggara Barat 457,78-457,78-457,78 19 Nusa Tenggara Timur 0, Kalimantan Barat 9.487,95 141, , ,87 21 Kalimantan Timur ,12 254, ,10 240, ,51 22 Kalimantan Selatan 1.559, , ,10 23 Kalimantan Tengah ,92 314, ,14 99, ,14 24 Sulawesi Utara 1.531, ,72 82, ,78 25 Sulawesi Tengah 3.852, , ,04 26 Sulawesi Selatan 1.188, , ,61 27 Sulawesi Tenggara 920,05-920,05-920,05 28 Gorontalo 0, Sulawesi Barat 0, Maluku 7.275, , ,38 31 Maluku Utara 246,47-246,47-246,47 32 Papua Barat , , ,82 33 Papua 114,49-114,49-114,49 Jumlah ,23 711, ,35 421, ,82 Sumber: Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Data s/d Juni 2015 Cat: (-) data tidak ada PROVINSI S/D TAHUN 2013 (Km) TAHUN 2014 (Km) S/D TAHUN 2014 (Km) Semester I Tahun 2015 (Km) S/D Semester I Tahun 2015 (Km) 27

35 TABEL II.6. PERKEMBANGAN TATA BATAS IUPHHK-HT S/D SEMESTER I TAHUN 2015 NO S/D TAHUN 2013 TAHUN 2014 S/D TAHUN 2014 Semester I Tahun 2015 s/d Semester I Tahun 2015 (km) (km) (km) (Km) (Km) Aceh 1.066, , ,00 2 Sumatera Utara 1.733,00 99, , ,73 3 Sumatera Barat 2.189, , ,16 4 Riau 1.672,71 457, ,08 84, ,01 5 Jambi 1.299, ,58 69, ,04 6 Sumatera Selatan 1.425,97 510, ,28 140, ,22 7 Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat 231,47-231,47-231,47 19 Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat - 260,97 260,97 130,84 391,81 21 Kalimantan Timur 2.493,54 81, , ,34 22 Kalimantan Selatan 466,55 115,13 581,68-581,68 23 Kalimantan Tengah 417,36-417,36 9,79 427,15 24 Sulawesi Utara Sulawesi Tengah - 26 Sulawesi Selatan - 27 Sulawesi Tenggara - 28 Gorontalo - 29 Sulawesi Barat - 30 Maluku 162,00 31 Maluku Utara ,32 101, ,00-162, Papua Barat Papua Jumlah , , ,65 537, ,93 Sumber: Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Data s/d Juni 2015 Cat: (-) data tidak ada PROVINSI 28

36 TABEL II.7. DATA PERKEMBANGAN PENUNJUKAN DAN PENETAPAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) S/D 2014 NO. PROPINSI KHDTK PENUNJUKAN NOMOR/TANGGAL SK LUAS (HA) PENETAPAN NO/TANGGAL SK. LUAS (HA) KETERANGAN TAHUN TATA BATAS PANJANG (M) Aceh Hutan Pendidikan Sekolah Ilmu Kehutanan Kr. Aceh Besar Menhutbun No. 724/Menhut-II/ , Menhutbun No. 724/Menhut-II/ Penunjukan sekaligus Penetapan 2 Sumatera Utara Hutan Penelitian Siali-ali Menhut No. 77/Menhut-II/ ,10 3 Sumatera Utara Hutan Penelitian Aek Godang Menhut No. 78/Menhut-II/2004 8,40 4 Sumatera Utara Hutan Penelitian Aek Nauli Menhut No. SK. 39/Menhut-II/ ,00 5 Riau Hutan Penelitian Pakan Lebah Kepau Jaya Menhut No. SK. 74/Menhut-II/ ,00 6 Riau Hutan Penelitian Bukit Suligi (HL) Menhut No. 101/Kpts-II/1983 tanggal 26 Desember , Menhut No. SK 729/Menhut-II/ Jambi Hutan Penelitian Pasir Mayang Danau Bangko Menhut No. 9577/Menhut-II/ ,00 8 Sumatera Selatan Hutan Penelitian Kemampo Menhut No. 57/Menhut-II/ ,90 9 Sumatera Selatan Hutan Penelitian Benakat Menhut No. 111/Menhut-II/ ,00 10 Sumatera Selatan Hutan Penelitian dan Pengembangan Produksi Benih Suban Jeriji, Muara Enim (HP) Menhut No.SK. 278/Menhut-II/2004 tanggal 2 Agustus ,98 11 Sumatera Selatan Hutan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan Lingkungan dalam bentuk Kebun Raya Sumsel di Ogan Ilir (HPK) Menhut No. SK. 485/Menhut-II/2012 tanggal 5 September ,00 Didahului dengan penggunaan kawasan hutan sebelum penunjukan KH Provinsi, kemudian ada rencana penggunaan, ada usulan, ada kelayakan dan adanya keperluan khusus (mempunyai nilai strategis) 12 Jawa Barat Hutan Penelitian Haurbentes Menhut No.288/Kpts-II/03, Tgl , SK.340/Menhut-II/10, tgl ,50 13 Jawa Barat Hutan Penelitian Cikampek Menhut No.305/Kpts-II/03, Tgl , ,10 14 Jawa Barat Hutan Pendidikan dan Bumi Perkemahan Pramuka Menhut No.SK.147/Menhut-II/2004, Tgl , Jawa Barat Hutan Pendidikan dan Latihan Kehutanan Menhut No. SK.393/Menhut-II/04, tgl , SK.318/Menhut-II/10, tgl ,80 16 Jawa Barat Taman Makam Rimbawan Rumpin Menhut No. SK.393/Menhut-II/04, tgl , SK.318/Menhut-II/10, tgl ,70 17 Jawa Barat Hutan Pendidikan dan Pelatihan Sawala-Mandapa Menhut No. SK.164/Menhut-II/05, tgl ,58 - SK.164/Menhut-II/05, tgl ,58 18 Jawa Barat Hutan Pendidikan dan Pelatihan Gn. Walat Fahutan-IPB Menhut No. SK.188/Menhut-II/05, tgl ,00 - SK.188/Menhut-II/05, tgl ,00 19 Jawa Barat Hutan Penelitian Yanlapa Menhut No. SK.60/Menhut-II/05, tgl , SK.339/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,70 20 Jawa Barat Hutan Pendidikan Gunung Geulis Sumedang No. SK.162/Menhut-II/2012, tgl ,31 21 Jawa Tengah Hutan Penelitian Wonogiri Menhut No.60/Menhut-II/2004, tgl , Jawa Tengah Hutan Penelitian Gombong Menhut No.76/Menhut-II/2004, tgl , SK.345/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,00 23 Jawa Tengah Hutan Penelitian Cemoro dan Modang Menhut No.89/Menhut-II/2004, tgl , SK.344/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,60 24 Jawa Tengah Hutan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan Lingkungan Menhut No.117/Menhut-II/2004, tgl , SK.85/Menhut-II/05, tgl. 04 April ,50 Kebun Raya Baturraden 25 Jawa Tengah Hutan Penelitian Cepu Menhut No.89/Menhut-II/2004, tgl , ,60 26 D.I. Yogyakarta Hutan Penelitian Playen (Watusipat dan Petak 93 Playen) Menhut No.395/Menhut-II/2004, tgl , SK.346/Menhut-II/10, tgl. 25 Mei ,90 27 D.I. Yogyakarta Hutan Penelitian Kaliurang Sleman No. SK.455/Menhut-II/2005, tgl ,00 28 Jawa Timur Hutan Penelitian Padekan Malang Menhut No.292/Kpts-II/03, tgl , Jawa Timur Hutan Penelitian Sumberwringin Menhut No. SK.221/Menhut-II/04, tgl , Banten Hutan Penelitian Carita Menhut No.291/Kpts-II/03, tgl , Bali Kebun Raya Eka Karya Menhut No.6311/Kpts-II/02, tgl , /Kpts-II/03, tgl. 28 Juli ,49 32 Bali Hutan Penelitian Nusa Penida Klungkung No. SK.459/Menhut-II/2005, tgl ,70 29

37 NO. PROPINSI KHDTK PENUNJUKAN NOMOR/TANGGAL SK LUAS (HA) PENETAPAN NO/TANGGAL SK. LUAS (HA) KETERANGAN TAHUN TATA BATAS PANJANG (M) 33 NTB Hutan Penelitian Rarung Menhut No. SK.390/Menhut-II/04, tgl , NTB Hutan Pendidikan Universitas Mataram Menhut No. SK.392/Menhut-II/04, tgl , NTB Hutan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan Lingkungan Kebun Raya Lemor No. SK.22/Menhut-II/2013, tgl , NTT Hutan Penelitian Waingapu (Hambala) Menhut No.136/Menhut-II/2004, tgl , NTT Hutan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Kupang, KH Sisimeni Sanam RTK.185 Menhut No.367/Menhut-II/2009, tgl , ,00 38 Kalimantan Timur Hutan Penelitian dan Pendidikan Universitas Mulawarman Menhut No. SK.160/Menhut-II/04, tgl , Kalimantan Timur Hutan Penelitian Samboja Menhut No. SK.201/Menhut-II/04, tgl , Kalimantan Timur Hutan Penelitian Labanan Menhut No. SK. 121/menhut-II/2007 tgl , SK. 64/Menhut-II/2012, tgl ,10 41 Kalimantan Timur Hutan Penelitian Sebulu Menhut No. SK.203/Menhut-II/04, tgl , Kalimantan Selatan Hutan Penelitian Riam Kiwa Menhut No. 75/Menhut-II/2004, tgl , SK. 163/Menhut-II/ ,00 43 Kalimantan Selatan Hutan Penelitian Kintap Menhut No. 83/Menhut-II/2004, tgl , ,48 44 Kalimantan Selatan Hutan Penelitian Rantau Menhut No. SK.177/Menhut-II/2005, tgl , Kalimantan Tengah Hutan Penelitian Tumbang Nusa Menhut No. SK.76/Menhut-II/05, tgl , Kalimantan Tengah Hutan Penelitian Sungai Sangai/Wanariset Sangai (SK. 98/Menhut- II/2005, tgl 18 April 2005) 1996 SK. No. 105/Kpts-II/1997, tgl 18 Februari ,10 belum dilakukan rekonstruksi pengantian inisial pal 47 Kalimantan Tengah Hutan Pendidikan Universitas Palangkaraya/Hampangen Menhut No. SK.311/Kpts-II/1993, tgl , Sulawesi Tengah Hutan Pendidikan Universitas Tadulako Menhut No. SK. 289/Menhut-II/05, tgl , Proses Penetapan 49 Sulawesi Tengah Hutan Pendidikan Muhamadiyah Palu SK. 260/Menhut-II/ ,00 50 Sulawesi Selatan Hutan Pendidikan dan latihan Tabo-Tabo Menhut No. 105/Menhut-II/2004, tgl , SK. 13/Menhut-II/ ,26 51 Sulawesi Selatan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Menhut No. SK.86/Menhut-II/05, tgl , Sulawesi Selatan Hutan Penelitian Borissallo Menhut No. SK.367/Menhut-II/2004, tgl , Sulawesi Selatan Hutan Penelitian Malili Menhut No. SK.367/Menhut-II/2004, tgl , Sulawesi Selatan Hutan Penelitian Mengkedek Menhut No. SK.367/Menhut-II/2004, tgl , Sumber: Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data s/d 30 November 2014 Keterangan: (-) tidak ada data 30

38 TABEL II.8. PERKEMBANGAN PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN NO PROVINSI TAHUN CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) Aceh Sd JUMLAH LUAS (Ha) KET , , Sd , , , ,00 2 Sumatera Utara Sd , , , , ,00 180, , , , , , , , , Sd , , , , ,00 180, , , , , , , , ,40 3 Sumatera Barat Sd , , , , , , , , , , , , Sd , , , , , , , ,00 4 Riau Sd , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Sd , , , , , , , , , , , ,00 5 Jambi Sd , , , , , , Sd , , , , , ,00 31

39 NO PROVINSI TAHUN CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) Sumatera Selatan Sd , , , ,85 JUMLAH LUAS (Ha) KET Sd , , , ,85 7 Bengkulu Sd , , , , , Sd , , , , ,00 8 Lampung Sd Sd Kepulauan Bangka Belitung Sd Sd Kepualaun Riau Sd , , , , , ,00 128, , Sd , , , , , , , ,04 11 DKI Jakarta Sd

40 NO PROVINSI TAHUN CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH LUAS (Ha) KET Sd Jawa Barat dan Banten Sd , , , , , , , , , , , ,00 662, , , , Sd , ,00 195, , , , , , , , ,81 13 Jawa Tengah Sd , , , , , , ,00 55, , , Sd ,56 0,00 0,00 0, , , , , ,06 14 D.I. Yogyakarta Sd , , , , , , , , Sd , , , , , , , , ,24 15 Jawa Timur Sd , , , , Sd , , , ,00 16 Bali Sd

41 NO PROVINSI TAHUN CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH LUAS (Ha) KET , , ,95 169, Sd , , ,95 169,95 17 Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat Sd , , , , , , Sd , , , , , ,00 18 Nusa Tenggara Timur Sd , , , , Sd , , , ,62 19 Kalimantan Barat Sd , , , , , , , , , Sd , , , , , , ,50 20 Kalimantan Tengah Sd , , , , , , , , , , ,00 261, , ( ,00) 0,00 0,00 0,00 0,00 (61.875,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) 0,00 (76.110,00) 0,00 ( ,00) 0,00 0,00 ( ,00) (53.125,00) ( ,00) (261,00) ( ,00) Sd , ,00 0,00 0,00 0 0,00 21 Kalimantan Selatan Sd , , ,00 0, , , , , ,00 403, , (64) (6.745) (11.260) 0 (33.230) (11.702) 0 (64) (66.000) 0 (51.235) (403) ( )

42 NO PROVINSI TAHUN CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) SK.270/MenLHK-Setjen/ JUMLAH LUAS (Ha) KET SK.269/MenLHK-Setjen/ , , , ,21 776, SK.426/MenLHK-Setjen/ , , , , ,27 Sd ,89 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 738, , ,84 0, ,91 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 57, , , ,91 22 Kalimantan Timur Sd , , , , , , Sd , , , , , ,00 23 Sulawesi Utara Sd , , , , Sd , , , ,00 24 Sulawesi Tengah Sd ,00 193, , , , , , , Sd ,00 193, , , , , , ,00 25 Sulawesi Selatan Sd , , , ,10 379, , , , , , , (10.283) (3.475) 0 0 (1.624) 0 (22.063) (380) (10.419) 0 (48.244) (43.750) 0 (4.195) (299) (48.244) Sd ,00 0, , , ,00 0 0, ,00 0,00 26 Sulawesi Tenggara Sd , , , , , , (4.000) 0 0 (18.446) (22.446) (4.000) (18.446) 0 (22.446)

43 NO PROVINSI TAHUN CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) , , ,75 295, ,15 JUMLAH LUAS (Ha) KET Sd , , , ,75 295, ,15 27 Gorontalo Sd Sd Sulawesi Barat Sd , , , , , , , Sd , , , , , , ,00 29 Maluku Sd Sd Maluku Utara Sd , , , , , , , , ( ,00) (7.650,00) (6.075,00) (2.860,00) ( ,00) ( ,00) 0,00 0,00 0,00 0,00 (2.860,00) 0,00 ( ,00) , , , , Sd ,76 0,00 0,00 0, , , ,76 0, ,76 31 Papua Sd

44 NO PROVINSI TAHUN CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) TWA (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA (Ha) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) JUMLAH LUAS (Ha) KET Sd Papua Barat Sd , , , , , , , , Sd , , , , , , , ,00 JUMLAH , , ,00 0, ,58 169, , , , , , , , , , , , , , , , ,29 Sumber : Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data s/d Desember 2015 Keterangan : 1. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan didasarkan atas Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi (Lampiran Kep. Menhutbun/Menhut). 2. Untuk Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara menggunakan TGHK. 3. untuk Provinsi Kalteng, Kalsel,Sulsel, Sultera, Gorontalo, Maluku Utara, Papua sudah mengunakan peta penunjukan yang baru jadi data kembali menjadi nol sesuai tahun terbitnya peta penunjukan 0 : Nihil/Tidak ada kegiatan 37

45 TABEL II.9. PERKEMBANGAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN UNTUK PEMUKIMAN TRANSMIGRASI (TAHAP SK PELEPASAN KAWASAN HUTAN) NO PROVINSI UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) 1 Aceh , Sumatera Utara , Sumatera Barat , Riau , Jambi , Sumatera Selatan , Bengkulu , Lampung , Kep. Bangka Belitung 0 0, Kepulauan Riau , DKI Jakarta 0 0, Jawa Barat 0 0, Jawa Tengah 0 0, D.I. Yogyakarta 0 0, Jawa Timur 0 0, Banten 0 0, Bali 0 0, Nusa Tenggara Barat , Nusa Tenggara Timur , Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur , Sulawesi Utara 0 0, Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan , Sulawesi Tenggara , Gorontalo , Sulawesi Barat , Maluku , Maluku Utara , Papua , Papua Barat , JUMLAH ,07 0 0, ,07 Sumber : Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan, Data s/d Desember 2015 Keterangan 0 : Nihil/Tidak ada kegiatan S/D TAHUN 2014 TAHUN 2015 S/D TAHUN

46 TABEL II.10. PERKEMBANGAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN UNTUK PERKEBUNAN/PERTANIAN (TAHAP SK PELEPASAN KAWASAN HUTAN) NO PROVINSI S/D TAHUN 2014 TAHUN 2015 S/D TAHUN 2015 UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) 1 Aceh , Sumatera Utara , Sumatera Barat , Riau , , Jambi , Sumatera Selatan , Bengkulu , Lampung , Kep. Bangka Belitung 0 0, Kepulauan Riau , DKI Jakarta 0 0, Jawa Barat 0 0, Jawa Tengah 0 0, D.I. Yogyakarta 0 0, Jawa Timur 0 0, Banten 0 0, Bali 0 0, Nusa Tenggara Barat 3 846, Nusa Tenggara Timur 0 0, Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah ,17 2, , Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur , Sulawesi Utara , Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan , Sulawesi Tenggara , Gorontalo , Sulawesi Barat , Maluku , Maluku Utara , Papua , Papua Barat ,34 2, , JUMLAH , , ,10 Sumber : Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan Desember 2015 Keterangan : 0 : Nihil/Tidak ada kegiatan 39

47 TABEL II.11. PERKEMBANGAN TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2010 S/D TAHUN 2014 TAHUN 2015 S/D TAHUN 2015 NO PROPINSI Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) 1 Aceh Sumatera Utara , , Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau 1 850, , , , DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah , , D.I. Yogyakarta Jawa Timur , , Banten B a l i , , N T B N T T Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan , , Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat JUMLAH 1 850, , , ,45 0 0,00 0 0, , ,45 Sumber : Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan Ket : TM Tanah Masuk / Compensated area for forest TK Tanah Keluar / Converted forest area for non forest 0 : Nihil/Tidak ada kegiatan 40

48 TABEL II.12. PERKEMBANGAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN UNTUK PERKEBUNAN/PERTANIAN (TAHAP SK PELEPASAN KAWASAN HUTAN) PER KOMODITI NO PERUNTUKAN KOMODITI S/D TAHUN 2014 TAHUN 2015 S/D TAHUN 2015 UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) 1 FASUM/FASOS /RELIGI LOKASI PEMAKAMAN, PARIWISATA ALAM 2 129, ,44 2 FOOD ESTATE TEBU , ,75 3 PABRIK PULP DAN PEMUKIMAN , ,00 4 PEMBANGUNAN INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU 1 341, ,22 5 PEMBANGUNAN PABRIK 1 227, ,29 6 PENAMPUNGAN SISA TAMBANG , ,00 7 INDUSTRI PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN DAN SARANA PRASARANA , ,22 8 SARANA INDUSTRI PULP DAN KERTAS , ,00 9 PERKEMBANGAN INDUSTRI TERPADU , , ,56 10 PERKEMBANGAN PARIWISATA , ,12 11 LAIN-LAIN PENGEMBANGAN WILAYAH , ,00 12 PERIKANAN PERIKANAN , ,84 13 TAMBAK INTI RAKYAT 1 607, ,00 14 TAMBAK UDANG 1 200, ,00 15 COKLAT , ,62 16 COKLAT DAN BUAH-BUAHAN 1 500, ,00 17 COKLAT, LADA, TANAMAN PANGAN , ,06 18 KAKAO DAN KOPI ARABIKA , ,10 19 KARET , ,19 20 KARET DAN COKLAT , ,73 21 KARET DAN KENAF , ,80 22 KARET DAN LADA , ,00 23 KARET, COKLAT, KELAPA HIBRIDA , ,18 24 KARET, KAKAO, LADA 1 370, ,00 25 KARET, KELAPA , ,50 PERKEBUNAN 26 KARET, KELAPA SAWIT DAN UBI KAYU , ,00 27 KARET,COKLAT,BUAH-BUAHAN , ,60 28 KEDELAI 1 920, ,00 29 KELAPA & KAKAO 1 734, ,60 30 KELAPA HIBRIDA , ,65 31 KELAPA HIBRIDA DAN KAKAO , ,90 32 KELAPA HIBRIDA DAN KARET , ,70 33 KELAPA SAWIT , , ,57 34 KELAPA SAWIT DAN COKLAT , ,00 35 KELAPA SAWIT DAN JARAK , ,00 36 KELAPA SAWIT KAKAO, KELAPA HIBRIDA , ,60 41

49 NO PERUNTUKAN KOMODITI S/D TAHUN 2014 TAHUN 2015 S/D TAHUN 2015 UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) UNIT LUAS (Ha) 37 KELAPA SAWIT, COKLAT DAN KARET , ,10 38 KELAPA SAWIT, DAN KARET , ,13 39 KELAPA, COKLAT, LADA , ,00 40 KOPI ARABIKA , ,00 41 LANDREFORM 1 758, ,00 42 PALA , ,00 43 PERKEBUNAN , ,49 44 PERKEBUNAN BUAH-BUAHAN , ,13 45 PERKEBUNAN KELAPA SAWIT , ,36 46 PERKEBUNAN NANAS , ,00 47 PERKEBUNAN PERCOBAAN BALITBANG , ,30 48 PERTANIAN, PERKEBUNAN 1 73, ,90 49 CACAO DAN KOPI ARABICA , ,00 50 PERMUKIMAN TANAH KAS DESA , ,90 51 PERTANIAN LAINNYA HARAMAY , ,65 52 PERKEBUNAN HARAMAY 1 597, ,00 53 PETERNAKAN PETERNAKAN 1 403, ,00 54 PETERNAKAN SAPI , ,00 55 PERMUKIMAN DAN PEMUKIMAN, USAHA PERTANIAN/PERKEBUNAN 1 957, ,49 PERTANIAN 56 TRANSPORTASI/ PELABUHAN CPO 1 4,41 1 4,41 PERHUBUNGAN JUMLAH , ,10 Sumber : Direktorat Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan Keterangan : 0 : Nihil/Tidak ada kegiatan 42

50 TABEL III.1. PENETAPAN WILAYAH KPH NO PROVINSI SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN KPH LUAS (± ha) Aceh SK.932/Menhut-II/2014 KPHP 0 unit = - 31 Desember 2014 KPHL 6 unit = ,000 Jumlah 6 unit ,000 2 Sumatera Utara SK.102/Menhut-II/2010 KPHP 19 unit = ,000 5 Maret 2010 KPHL 14 unit = ,000 Jumlah 33 unit ,000 3 Sumatera Barat SK.798/Menhut-II/2009 KPHP 4 unit = ,000 7 Desember 2009 KPHL 7 unit = ,000 Jumlah 11 unit ,000 4 Jambi SK.77/Menhut-II/2010 KPHP 16 unit = , Februari 2010 KPHL 1 unit = ,000 Jumlah 17 unit ,000 5 Bengkulu SK.91/Menhut-II/2010 KPHP 2 unit = , Februari 2010 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 7 unit ,000 6 Kepulauan Bangka Belitung SK.797/Menhut-II/2009 KPHP 11 unit = ,000 7 Desember 2009 KPHL 2 unit = ,000 Jumlah 13 unit ,000 7 Sumatera Selatan SK.76/Menhut-II/2010 KPHP 14 unit = , Februari 2010 KPHL 10 unit = ,000 Jumlah 24 unit ,000 8 Lampung SK.68/Menhut-II/2010 KPHP 7 unit = , Januari 2010 KPHL 9 unit = ,000 Jumlah 16 unit ,000 9 DI Yogyakarta SK.439/Menhut-II/2007 KPH 1 unit = , Desember 2007 Jumlah , Bali SK.800/Menhut-II/2009 KPHP 3 unit = ,420 7 Desember 2009 KPHK 1 unit = 1.373,500 Jumlah , Nusa Tenggara Barat SK.337/Menhut-VII/2009 KPHP 12 unit = , Juni 2009 KPHL 11 unit = ,000 Jumlah 23 unit , Nusa Tenggara Timur SK.591/Menhut-II/2010 KPHP 9 unit = , Oktober 2010 KPHL 13 unit = ,000 Jumlah 22 unit , Kalimantan Barat SK.67/Menhut-II/2010 KPHP 29 unit = , Januari 2010 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 34 unit , Kalimantan Selatan SK.78/Menhut-II/2010 KPHP 7 unit = , Februari 2010 KPHL 3 unit = ,000 Jumlah 10 unit , Kalimantan Tengah SK.02/Menhut-II/2012 KPHP 29 unit = , Januari 2012 KPHL 4 unit = ,000 Jumlah 33 unit , Kalimantan Timur SK.674/Menhut-II/2011 KPHP 30 unit = ,000 1 Desember 2011 KPHL 4 unit = ,000 Jumlah 34 unit , Gorontalo SK.65/Menhut-II/2010 KPHP 4 unit = , Januari 2010 KPHL 3 unit = ,000 Jumlah 7 unit , Sulawesi Utara SK.796/Menhut-VII/2009 KPHP 5 unit = ,000 7 Desember 2009 KPHL 4 unit = ,000 Jumlah 9 unit , Sulawesi Tengah SK.79/Menhut-II/2010 KPHP 5 unit = , Februari 2010 KPHL 16 unit = ,000 Jumlah 21 unit , Sulawesi Selatan SK.88/Menhut-II/2011 KPHP 3 unit = , Maret 2011 KPHL 7 unit = ,000 Jumlah 10 unit ,000 43

51 NO PROVINSI SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN KPH LUAS (± ha) Sulawesi Tenggara SK.338/Menhut-VII/2009 KPHP 15 unit = , Juni 2009 KPHL 10 unit = ,000 Jumlah 25 unit , Sulawesi Barat SK.799/Menhut-VII/2009 KPHP 3 unit = ,000 7 Desember 2009 KPHL 10 unit = ,000 Jumlah 13 unit , Maluku SK.66/Menhut-II/2010 KPHP 17 unit = , Januari 2010 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 22 unit , Maluku Utara SK.73/Menhut-II/2010 KPHP 11 unit = ,000 8 Februari 2010 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 16 unit , Papua SK.481/Menhut-II/2009 KPHP 31 unit = , Agustus 2009 KPHL 25 unit = ,000 Jumlah 56 unit , Papua Barat SK.744/Menhut-II/2009 KPHP 16 unit = , Oktober 2009 KPHL 5 unit = ,000 Jumlah 21 unit ,000 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data s/d Desember

52 TABEL III.2. PERKEMBANGAN PENETAPAN WILAYAH KPH KONSERVASI NO KPHK LOKASI/ALAMAT/KABUPATEN PROVINSI PENETAPAN WILAYAH KPHK Surat Keputusan Luas (± ha) TN. Berbak Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur Jambi Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.774/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN. Ujung Kulon Pandeglang Banten Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.775/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN. G. Halimun Salak Lebak, Bogor, Sukabumi Banten & Jawa Barat Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.776/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN. Meru Betiri Jember, Banyuwangi Jawa Timur Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.779/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN. Alas Purwo Banyuwangi Jawa Timur Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.801/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN. Bali Barat Buleleng, Jembrana Bali Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.780/Menhut-II/ ,89 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN. G. Rinjani NTB Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.781/Menhut-II/ ,00 Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah ARAHAN PENCADANGAN KPHK No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN. Tanjung Puting Kotawaringin Barat, Kotawaringin Kalimantan Tengah Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.777/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember TN. Kutai Kutai Tengah, Kutai Timur Kalimantan Timur Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.778/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember Desember TN. Bunaken Minahasa, Kota Manado Sulawesi Utara Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK.782/Menhut-II/ ,00 No. S.1062/VII-WP3H/ Desember TN. Bogani Nani Wartabone Bolaang Mongondow, Bone Bolango Gorontalo SK.716/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. Bantimurung Maros, Pangkajene Kep, Bone Sulawesi Selatan SK.717/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. Manupeu Tanah Daru Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba NTT SK.719/Menhut-II/ ,00 Timur 29 Desember TN. Laiwangi Wanggameti Sumba Timur NTT SK.714/Menhut-II/ ,00 29 Desember

53 NO KPHK LOKASI/ALAMAT/KABUPATEN PROVINSI ARAHAN PENCADANGAN KPHK PENETAPAN WILAYAH KPHK Surat Keputusan Luas (± ha) TN. Way Kambas Lampung Timur, Lampung Tengah Lampung SK.712/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. G. Palung Kayung Utara, Ketapang Kalimantan Barat SK.721/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. D. Sentarum Kapuas Hulu Kalimantan Barat SK.715/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. Baluran Situbondo Jawa Timur SK.718/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. G. Merapi Sleman, Klaten, Boyolali, Magelang DIY & Jawa Tengah SK.713/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. Bukit Dua Belas Tebo, Batang Hari, Sarolangun Jambi SK.720/Menhut-II/ ,00 29 Desember TN. Sembilang Banyuasin Sumatera Selatan SK.748/Menhut-II/ ,31 30 Desember TN. Karimun Jawa Jepara Jawa Tengah SK.749/Menhut-II/ ,00 30 Desember TN. Bukit Baka Bukit Raya Sintang, Melawi, Katingan Kalimantan Barat & SK.750/Menhut-II/ ,00 Kalimantan Tengah 30 Desember TN. G. Merbabu Magelang, Semarang, Boyolali Jawa Tengah SK.751/Menhut-II/ ,00 30 Desember TN. Kayan Mentarang Malinau, Nunukan Kalimantan Timur SK.752/Menhut-II/ ,00 30 Desember TN. Komodo Manggarai Barat NTT SK.753/Menhut-II/ ,00 30 Desember TN. Kelimutu Ende NTT SK.754/Menhut-II/ ,50 30 Desember TN. Rawaaopa Watumohai Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Sulawesi Tenggara SK.755/Menhut-II/ ,00 30 Desember TN. Manusela Maluku Tengah Maluku SK.756/Menhut-II/ ,00 30 Desember TN. Aketajawe Lolobata Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Maluku Utara SK.757/Menhut-II/ ,00 30 Desember TN. Batang Gadis Mandailing Natal Sumatera Utara SK.786/Menhut-II/ ,00 27 Desember TN. Siberut Kep. Mentawai Sumatera Barat SK.787/Menhut-II/ ,00 27 Desember TN. Tesso Nilo Pelalawan, Indragiri Hulu Riau SK.788/Menhut-II/ ,00 27 Desember

54 NO KPHK LOKASI/ALAMAT/KABUPATEN PROVINSI ARAHAN PENCADANGAN KPHK PENETAPAN WILAYAH KPHK Surat Keputusan Luas (± ha) TN. Bukit Tigapuluh Indragiri Hulu, Indragiri Hilir Riau SK.789/Menhut-II/ ,00 Tebo, Tanjung Jabung Barat Jambi 27 Desember TN. G. Ciremai Kuningan, Majalengka Jawa Barat SK 790/Menhut-II/ ,00 27 Desember TN. Sebangau Katingan, Pulang Pisau, Kota Kalimantan Tengah SK.791/Menhut-II/ ,00 27 Desember TN. Lorentz Paniai, Puncak Jaya, Mimika, Asmat, Papua SK.792/Menhut-II/ ,00 27 Desember TN. Wasur Merauke Papua SK 793/Menhut-II/ ,00 27 Desember Rawa Singkil Aceh Selatan Aceh SK.980/Menhut-II/ Desember Kerumutan Indragiri Hulu Riau SK.981/Menhut-II/ Desember Arau Hilir Padang Pariaman, Tanah Datar, Solok, Padang SK.982/Menhut-II/ Kota Padang, Pesisir Selatan dan Solok 27 Desember Danku Bentayan Musi Banyuasin dan Banyuasin Sumatera Selatan SK.983/Menhut-II/ Desember Guntur-Papandayan Garut dan Kab, Bandung Jawa Barat SK.984/Menhut-II/ Desember Tambora Dompu dan Bima Nusa Tenggara SK.985/Menhut-II/ Barat 27 Desember Ruteng Manggarai Nusa Tenggara SK.986/Menhut-II/ Timur 27 Desember Gunung Melintang Sambas Kalimantan Barat SK.987/Menhut-II/ Desember Morowali Morowali dan Tojo Una-Una Sulawesi Tengah SK.988/Menhut-II/ Desember Towuti Luwuk Timur Sulawesi Tengah SK.989/Menhut-II/ Desember Nantu Gorontalo, Gorontalo Utara, Boalemo Gorontalo SK.990/Menhut-II/ Desember Jayawijaya Jayawijaya Papua SK.991/Menhut-II/ Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data s/d Desember

55 TABEL III.3. PERKEMBANGAN PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN PRODUKSI TERBATAS HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DI KONVERSI LUAS TOTAL (± ha) Aceh KPHL Unit III Aceh Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh SK.992/Menhut-II/ Utara, Bener Meriah, Gayo Luwes, Kota Langsa 27 Desember Sumatera Utara KPHP Mandailing Natal Mandailing Natal SK.332/Menhut-II/ Mei Sumatera Utara KPHL Tobasamosir Toba Samosir SK.866/Menhut-II/ Desember Sumatera Utara KPHL Unit XXII Toba Samosir dan SK.993/Menhut-II/ Desember Riau KPHP Tasik Besar Serkap Pelalawan, Siak SK.509/Menhut-II/ September Riau KPHP Tebing Tinggi Kepulauan Meranti SK.343/Menhut-II/ Juni Riau KPHP Kampar Kiri Kampar SK.640/Menhut-II/ Nopember Riau KPHP Minas Tahura Siak, Kampar SK.765/Menhut-II/ Desember 2012 (tahura) 9 Kep.Riau KPHL Karimun Karimun SK.442/Menhut-II/ Agustus Sumatera Barat KPHL Sijunjung Sijunjung SK.331/Menhut-II/ Mei Sumatera Barat KPHL Solok (Unit VI) Solok SK.42/Menhut-II/ Februari Sumatera Barat KPHP Dharmasraya Dharmasraya SK. 695/Menhut-II/ Oktober Sumatera Barat KPHL Pesisir selatan Pesisir Selatan SK. 696/Menhut-II/ Oktober Sumatera Barat KPHL 50 Kota 50 Kota SK.44/Menhut-II/ Februari Sumatera Barat KPHL Bukit Barisan SK.867/Menhut-II/ Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar 05 Desember

56 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN PRODUKSI TERBATAS HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DI KONVERSI LUAS TOTAL (± ha) Jambi KPHL Sungai Beram Hitam Tanjung Jabung Barat SK.787/Menhut-II/ Desember Jambi KPHP Limau (Unit VII) Sarolangun SK.714/Menhut-II/ Desember Jambi KPHP Merangin Merangin SK.43/Menhut-II/ Februari Jambi KPHP Kerinci Kerinci SK.960/Menhut-II/ Desember Bengkulu KPHP Muko-Muko Muko-Muko SK.330/Menhut-II/ Mei Bengkulu KPHL Bukit Balai Rejang Rejang Lebong SK.994/Menhut-II/ Desember Bengkulu KPHP Bengkulu Utara Bengkulu Utara SK.995/Menhut-II/ Desember Bangka Belitung KPHP Sungai Sembulan Bangka Tengah SK.329/Menhut-II/ Mei Bangka Belitung KPHP Rambat Menduyung Bangka Barat SK.763/Menhut-II/ Desember Bangka Belitung KPHP Gunung Duren Belitung Timur SK.764/Menhut-II/ Desember Bangka Belitung KPHP Sigambir-Kotawaringin Bangka SK.962/Menhut-II/ Desember Sumatera Selatan KPHP Lalan Musi Banyuasin SK.789/Menhut-ll/ Desember Sumatera Selatan KPHP Lakitan Musi Rawas SK.790/Menhut-ll/ Desember Sumatera Selatan KPHP Rawas Musi Rawas SK.688/Menhut-II/ Nopember Sumatera Selatan KPHP Meranti Musi Rawas SK.689/Menhut-II/ Nopember Sumatera Selatan KPHP Benakat (Unit XIV) Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Lahat SK.827/Menhut-II/ Nopember Sumatera Selatan KPHL Banyuasin Banyuasin SK.961/Menhut-II/ Desember Lampung KPHL Batu Tegi Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Barat SK.650/Menhut-ll/ Nopember

57 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN PRODUKSI TERBATAS HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DI KONVERSI LUAS TOTAL (± ha) Lampung KPHP Reg. 47 Way Terusan Lampung Tengah SK 794/Menhut-ll/ Desember Lampung KPHL Kota Agung Utara (Unit Tanggamus SK.379/Menhut-II/ Juli Lampung KPHP Gedong Wani (Unit Lampung Selatan, Lampung Timur SK.427/Menhut-II/ XVI) 27 Juli Lampung KPHL Rajabasa Lampung Selatan SK.367/Menhut-II/ Juli Lampung KPHL Muara Dua Tulang Bawang Dan Way Kanan SK.236/Menhut-II/ Mei Lampung KPHL Pesawaran Pesawaran SK.438/Menhut-II/ Agustus Lampung KPHP Bukit Punggur Way Kanan SK.439/Menhut-II/ Agustus Lampung KPHP Sungai Buaya Mesuji SK.996/Menhut-II/ Desember DIY KPHP Yogyakarta Kulon Progo, Bantul Dan Gunung Kidul SK.721/Menhut-II/ , , ,50 20 Desember Bali KPHL Bali Barat Jembrana, Buleleng, Tabanan SK.784/Menhut-ll/ Desember Bali KPHL Bali Timur Buleleng, Karang Asem SK.621/Menhut-II/ Nopember Bali KPHL Bali Tengah Buleleng, Bangli SK.620/Menhut-II/ Nopember NTB KPHL Rinjani Barat Lombok Barat, Lombok Utara SK.785/Menhut-ll/ Desember NTB KPHP Batu Lanteh Batu Lanteh SK.342/Menhut-II/ Juni NTB KPHL Rinjani Timur Lombok Limur SK.225/Menhut-II/ Mei NTB KPHL Ampang Sumbawa SK.751/Menhut-II/ Desember NTB KPHL Maria Bima, Kota Bima SK.752/Menhut-II/ Desember NTB KPHL Tastura Lombok Tengah SK.971/Menhut-II/ Desember

58 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN PRODUKSI TERBATAS HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DI KONVERSI LUAS TOTAL (± ha) NTB KPHP Sejorong Sumbawa Barat SK.963/Menhut-II/ Desember NTB KPHP Tambora Utara Bima, Dompu SK.970/Menhut-II/ Desember NTT KPHP Rote Ndao Rote Ndao SK.333/Menhut-II/ Mei NTT KPHL Mutis Timau Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara SK.41/Menhut-II/ Februari NTT KPHL Alor Pantar Alor SK.767/Menhut-II/ Desember NTT KPHL Flores Timur Flores Timur SK.972/Menhut-II/ Desember NTT KPHP Manggarai Barat Manggarai Barat SK.973/Menhut-II/ Desember Kalimantan Barat KPHP Sintang Sintang SK.791/Menhut-ll/ Desember Kalimantan Barat KPHP Kapuas Hulu Kapuas Hulu SK.380/Menhut- II/ Juli Kalimantan Barat KPHP Kedawangan Ketapang SK.680/Menhut-II/ Nopember Kalimantan Timur KPHP Berau Barat Berau SK.649/Menhut-ll/ Nopember Kalimantan Timur KPHP Malinau (Unit X) Malinau SK.224/Menhut-II/ Mei Kalimantan Timur KPHP Kayan (Unit V) Bulungan SK.223/Menhut-II/ Mei Kalimantan Timur KPHL Tarakan Kota Tarakan SK.783/Menhut-II/ Desember Kalimantan Timur KPHP Meratus Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Paser, Penajam SK.768/Menhut-II/ Paser Utara, Kota Balikpapan 26 Desember Kalimantan Timur KPHP Kendilo Paser SK.966/Menhut-II/ Desember Kalimantan Selatan KPHP Banjar Banjar SK.793/Menhut-II/ Desember Kalimantan Selatan KPHP Tanah Laut Tanah Laut SK.440/Menhut-II/ Agustus

59 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN PRODUKSI TERBATAS HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DI KONVERSI LUAS TOTAL (± ha) Kalimantan Selatan KPHP Pulau Laut & Sibuku Kota Baru SK.226/Menhut-II/ Unit III 04 Mei Kalimantan Selatan KPHL Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Selatan SK.750/Menhut-II/ Desember Kalimantan Selatan KPHP Tabalong Tabalong SK.997/Menhut-II/ Desember Kalimantan Tengah KPHL Kapuas Kapuas SK.247/Menhut-II/ Mei Kalimantan Tengah KPHP Seruyan Unit XXI Seruyan SK.716/Menhut-II/ Desember Kalimantan Tengah KPHP Lamandau Lamandau SK.717/Menhut-II/ Desember Kalimantan Tengah KPHP Kotawaringin Barat Kotawaringin Barat SK.749/Menhut-II/ Desember Kalimantan Tengah KPHL Gerbang Barito Barito Selatan SK.964/Menhut-II/ Desember Kalimantan Tengah KPHP Murung Raya Murung Raya SK.965/Menhut-II/ Desember Kalimantan Tengah KPHP Gunung Mas Gunung Mas SK.974/Menhut-II/ Desember Sulawesi Utara KPHP Poigar Bolaangmongondow, Minahasa Selatan SK.788/Menhut-II/ Desember Gorontalo KPHL Pohuwato Unit III Pohuwato SK.334/Menhut-II/ Mei Gorontalo KPHP Boalemo Unit V Boalemo SK.402/Menhut-II/ Juli Gorontalo KPHP Gorontalo Utara Gorontalo Utara SK.766/Menhut-II/ Desember Gorontalo KPHP Gorontalo Gorontalo SK.976/Menhut-II/ Desember Sulawesi Tengah KPHP Dampelas Tinombo Donggala, Parigi Moutong SK.792/Menhut-II/ Desember Sulawesi Tengah KPHP Rano Patanu Poso SK.639/Menhut-II/ Nopember Sulawesi Tengah KPHP Dolago Tanggunung Parigi Moutong, Sigi, Donggala, Kota Palu SK.755/Menhut-II/ Desember

60 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN PRODUKSI TERBATAS HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DI KONVERSI LUAS TOTAL (± ha) Sulawesi Tengah KPHP Pogugul Buol SK.756/Menhut-II/ Desember Sulawesi Tengah KPHP Balantak Banggai SK.754/Menhut-II/ Desember Sulawesi Tengah KPHP Toili Baturube Banggai, Tojo Una-Una Morowali SK.967/Menhut-II/ Desember Sulawesi Tengah KPHP Unit XVII Tojo Una- Tojo Una-Una SK.968/Menhut-II/ Desember Sulawesi Barat KPHL Mapili Polewali Mandar SK.651/Menhut-II/ Nopember Sulawesi Barat KPHL Lariang Unit II Mamuju Utara SK.60/Menhut-II/ Februari Sulawesi Barat KPHL Mamasa Tengah Mamasa SK.340/Menhut-II/ Juni Sulawesi Barat KPHP Mamasa Barat Mamasa SK.341/Menhut-II/ Juni Sulawesi Barat KPHL Ganda Dewata Mamuju, Mamasa SK.441/Menhut-II/ Agustus Sulawesi Barat KPHL Malunda Majene SK.753/Menhut-II/ Desember Sulawesi Barat KPHP Budong-Buddong Mamuju, Mamuju Tengah SK.998/Menhut-II/ Desember Sulawesi Tenggara KPHP Lakompa Unit III Buton SK.795/Menhut-II/ Desember Sulawesi Tenggara KPHP Unit XXIV Konawe Selatan, Kota Kendari SK.61/Menhut-II/ Februari Sulawesi Tenggara KPHP Bombana Bombana SK.426/Menhut-II/ Juli Sulawesi Tenggara KPHL Konawe Konawe Selatan, Kota Kendari SK.762/Menhut-II/ Desember Sulawesi Tenggara KPHL Peropa'Ea Gantara Buton Utara SK.975/Menhut-II/ Desember Sulawesi Selatan KPHP Jeneberang Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Gowa, SK.715/Menhut-II/ Jeneponto, Takalar 19 Desember Sulawesi Selatan KPHL Larona Malili Luwu Timur SK.722/Menhut-II/ Desember

61 PENETAPAN WILAYAH KPH MODEL NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN PRODUKSI TERBATAS HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DI KONVERSI LUAS TOTAL (± ha) Sulawesi Selatan KPHP Awota Wajo SK.979/Menhut-II/ Desember Maluku Utara KPHP Gunung Sinopa Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan SK.337/Menhut-II/ Mei Maluku Utara KPHP Bacan Halmahera Selatan SK.969/Menhut-II/ Desember Maluku KPHP Wae Sapalewa Maluku Tengah SK.336/Menhut-II/ Mei Maluku KPHP Wae Apu Buru SK.770/Menhut-II/ Desember Maluku KPHP Wae Tina Buru, Buru Selatan SK.977/Menhut-II/ Desember Maluku KPHP Wae Bubi Seram Bagian Selatan SK.978/Menhut-II/ Desember Papua Barat KPHP Sorong Sorong SK.701/Menhut-II/ Desember Papua Barat KPHP Sorong Selatan Sorong Selatan SK.771/Menhut-II/ Desember Papua Barat KPHL Kota Sorong (remu) Kota Sorong SK.999/Menhut-II/ Desember Papua KPHL Biak Numfor Biak Numfor SK.648/Menhut-II/ Nopember Papua KPHP Yapen Kepulauan Yapen SK.786/Menhut-II/ Desember Papua KPHP Keerom Keerom SK.282/Menhut-II/ Nopember Papua KPHP Waropen Waropen SK.760/Menhut-II/ Desember Papua KPHL Memberamo Sarmi, Jayapura SK.829/Menhut-II/ Nopember 2013 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data s/d Desember

62 TABEL III.4. PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN KPH MODEL NO. LOKASI/ NAMA KPH MODEL PROVINSI KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN KPHL Unit III Aceh Aceh Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Utara, Peraturan Gubernur Aceh No.20 Tahun 2013 Bener Meriah, Gayo Lues, Kota Langsa 2 KPHP Mandailing Natal Sumatera Utara Mandailing Natal Perbup Mandailing Natal No 81 Tahun KPHL Unit XII Sumatera Utara Toba Samosir, Labuhan Batu Utara Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 40 Tahun KPHL Tobasamosir Sumatera Utara Toba Samosir Peraturan Bupati Toba Samosir No.27 Tahun KPHP Dharmasraya Sumatera Barat Dharmasraya Peraturan Bupati Dharmasraya No.29 Tahun KPHP Pesisir Selatan Sumatera Barat Pesisir Selatan Peraturan Bupati Pesisir Selatan No.95 Tahun KPHL Bukit Barisan Sumatera Barat Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Peraturan Gubernur Sumatera barat No 24 Tahun 2014 Kota Solok, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Solok dan Tanah Datar 8 KPHL Lima Puluh Kota (Unit II) Sumatera Barat Lima Puluh Kota Peraturan Bupati Lima Puluh kota Nomor 122 Tahun KPHL Sijunjung Sumatera Barat Sijunjung Peraturan bupati Sijunjung No 18 tahun KPHL Solok (unit VI) Sumatera Barat Solok Peraturan Bupati Solok 56 tahun KPHL Banyuasin Sumatera Selatan Banyuasin Peraturan Bupati Banyuasin No.420 Tahun KPHP Meranti Sumatera Selatan Musi Banyuasin Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 6 Tahun KPHP Rawas Sumatera Selatan Musi Rawas Peraturan Bupati Musi Rawas No. 27 Tahun KPHP Unit XIV Benakat Sumatera Selatan Ogan Komering Ulu, Muara Enim dan Lahat Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No,16 Tahun KPHP Lakitan Unit VI Sumatera Selatan Musi Rawas Peraturan Bupati Musi Rawas No. 27 Tahun KPHP Lalan Sumatera Selatan Musi Banyuasin Peraturan daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 6 Tahun KPHL Karimun Kepulauan Riau Karimun Keputusan Bupati Karimun No.97 Tahun KPHP Minas Tahura Riau Siak, Kampar dan Kota Pekanbaru Peraturan Gubernur Riau No.10 Tahun KPHP Kampar Kiri (Unit XVIII) Riau Kampar Peraturan Bupati Kampar No. 24a Tahun KPHP Tebing Tinggi (Unit XXIV) Riau Kepulauan Meranti Peraturan Bupati Kepulauan Meranti Nomor 58 tahun KPHP Tasik Besar Serkap Riau Pelalawan, Siak PerGub Riau No 47 Tahun KPHP Sigambir-Kotawaringin Kep. Bangka Belitung Bangka Peraturan Bupati Bangka No.19 Tahun KPHP Sungai Sembulan Kep. Bangka Belitung Bangka Tengah Peraturan Bupati Bangka Tengah No 10 tahun KPHP Rambat Menduyung Kep. Bangka Belitung Bangka Barat Peraturan Bupati Bangka Barat No.19 Tahun KPHP Gunung Duren Kep. Bangka Belitung Belitung Timur Parturan Bupati Belitung Timur No.22 Tahun KPHP Bengkulu Utara Bengkulu Bengkulu Utara Peraturan Bupati Bengkulu Utara No.20 Tahun KPHP Muko-Muko Bengkulu Muko-Muko Perbup Muko Muko No KPHL Bukit Balai Rejang Bengkulu Rejang Lebong Peraturan Bupati Rejang Lebong No.27 Tahun KPHP Kerinci Jambi Kerinci Peraturan Bupati Kerinci No.14 Tahun KPHP Bukit Lubuk Pekak-Hulu Landai Jambi Merangin Perbup Merangin No 33 tahun KPHP Limau unit VII Jambi Sarolangun PerBup No 15 Tahun KPHL Sungai Beram Hitam Jambi Tanjung Jabung Barat Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat No. 18 Tahun

63 NO. LOKASI/ NAMA KPH MODEL PROVINSI KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN KPHL Pesawaran Lampung Pesawaran Peraturan Bupati Pesawaran No.10 Tahun KPHP Bukit Punggur Lampung Way Kanan Peraturan Bupati Way Kanan No.12 Tahun KPHL Batu Tegi Lampung Lampung Barat, Lampung Tengah, Tanggamus Peraturan Gubernur Lampung No. 27 Tahun KPHL Rajabasa (Unit XIV) Lampung Lampung Selatan Perbup Lampung Selatan No 26 Tahun KPHP Gedong Wani (Unit XVI) Lampung Lampung Selatan, Lampung Timur Peraturan Gubernur Lampung No. 27 Tahun KPHP Register 47 Way Terusan Lampung Lampung Tengah Peraturan Bupati Lampung Tengah No. 10 tahun KPHP Sungai Buaya Lampung Mesuji Peraturan Bupati Kabupaten Mesuji No. 16 Tahun KPHL Kotaagung Utara (Unit X) Lampung Tanggamus Perda Kabupaten Tanggamus no 21 tahun KPHP Muara Dua Lampung Tulang Bawang, Way Kanan Peraturan Gubernur Lampung No. 27 Tahun KPHP Yogyakarta DI Yogyakarta Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo Peraturan Gubernur DIY No. 50 Tahun 2008 Peraturan Gubernur DIY No 36 Tahun KPHL Bali Tengah (Unit II) Bali Buleleng, Bangli, Tabanan, Badung Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun KPHL Bali Timur (Unit III) Bali Buleleng, Karangasem, Bangli, Klungkung Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun KPHL Bali Barat Bali Jembrana, Buleleng, Tabanan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun KPHP Tambora Utara Nusa Tenggara Barat Bima, Dompu Peraturan Gubernur NTB No.23 Tahun KPHP Maria Unit XXIII Nusa Tenggara Barat Bima dan Kota Bima Peraturan Gubernur NTB No.23 Tahun KPHL Ampang Nusa Tenggara Barat Sumbawa Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 1 Tahun KPHL Rinjani Barat Nusa Tenggara Barat Lombok Barat, Lombok Utara Peraturan Gubernur NTB No. 23 Tahun KPHL Tastura Nusa Tenggara Barat Lombok Tengah Peraturan Bupati Lombok Tengah No.37 Tahun KPHL Rinjani Timur Nusa Tenggara Barat Lombok Timur Peraturan Bupati Lombok Timur No.13 Tahun KPHP Batulanteh (Unit IX) Nusa Tenggara Barat Sumbawa Perda Kab.Sumbawa No.11 Tahun KPHP Sejorong Nusa Tenggara Barat Sumbawa Barat Peraturan Bupati Sumbawa Barat No.20 Tahun KPHP Rote Ndao Nusa Tenggara Timur Rote Ndao Peraturan Daerah Kabupaten Rote Ndao Nomor 9 Tahun KPHL Alor Pantar Nusa Tenggara Timur Alor Peraturan Bupati Alor Nomor 2 Tahun KPHL Mutis Timau (Unit XIX) Nusa Tenggara Timur Kupang, Timor Tengah Utara, Timour Tengah Selatan Peraturan Daerah Prov NTT No.2 Tahun KPHP Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur Manggarai Barat Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 29 Tahun KPHP Kapuas Hulu (Unit XVIII dan Unit XIX) Kalimantan Barat Kapuas Hulu Peraturan Bupati Kapuas Hulu No.35 Tahun KPHP Kendawangan Kalimantan Barat Ketapang Surat Penunjukan Bupati Kendawangan No.522/2722/dkn/ KPHP Sungai Merakai Kalimantan Barat Sintang Peraturan Bupati Sintang No. 62 Tahun KPHP Berau Barat Kalimantan Timur Berau Peraturan Bupati Berau Nomor 53 Tahun KPHP Kayan Kalimantan Timur Bulungan Peraturan Bupati Bulungan No.27 Tahun KPHP Meratus Kalimantan Timur Kutai Kartanegara, Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No.77 Tahun KPHL Tarakan Kalimantan Timur Kota Tarakan Peraturan Walikota Tarakan No. 67 Tahun KPHP Malinau Kalimantan Timur Malinau Peraturan Bupati Malinau No.199 Tahun KPHP Kendilo Kalimantan Timur Paser Peraturan Bupati Paser Nomor 17 Tahun KPHP Banjar Kalimantan Selatan Banjar Peraturan Bupati Banjar No. 13 Tahun KPHL Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan Hulu Sungai Selatan Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan No 33 Tahun KPHP Pulau Laut dan Sebuku (UNIT III) Kalimantan Selatan Kota baru Peraturan Bupati Kota Baru No.37 Tahun

64 NO. LOKASI/ NAMA KPH MODEL PROVINSI KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN KPHP Tanah Laut Kalimantan Selatan Tanah Laut Peraturan Bupati Tanah Laut No.48 Tahun KPHP Tabalong Kalimantan Selatan Tabalong Peraturan Bupati Tabalong No.36 Tahun KPHL Gerbang Barito Kalimantan Tengah Barito Selatan Peraturan Bupati Kabupaten Barito Selatan No.24 Tahun KPHP Gunung Mas Kalimantan Tengah Gunung Mas Peraturan Bupati Gunung Mas No.17 Tahun KPHP Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah Kotawaringin Barat Peraturan Bupati Kotawaringin Barat No. 25 Tahun KPHP Lamandau Kalimantan Tengah Lamandau Peraturan Bupati Lamandau No.10 Tahun KPHL Kapuas Kalimantan Tengah Kapuas Peraturan Bupati Kapuas No.197 Tahun KPHP Murung Raya Kalimantan Tengah Murung Raya Peraturan Bupati Murung Raya No.7 Tahun KPHP Seruyan (Unit XXI) Kalimantan Tengah Seruyan Peraturan Bupati Seruyan No 26 Tahun KPHP Poigar Sulawesi Utara Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan Peraturan Gubernur Sulawesi Utara No. 4 Tahun KPHP Bolaemo (Unit V) Gorontalo Boalemo Peraturan Bupati Boalemo No. 12 Tahun KPHP Gorontalo Gorontalo Gorontalo Peraturan Bupati Gorontalo No.17 Tahun KPHP Gorontalo Utara Gorontalo Gorontalo Utara Peraturan Bupati Gorontalo Utara No.6 Tahun KPHL Unit III Pohuwato Gorontalo Pohuwato Peraturan Bupati Pohuwato No. 9 Tahun KPHP Toili Baturube Sulawesi Tengah Banggai, Tojo Una-Una Morowali Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah No. 45 Tahun KPHP Unit XVII Tojo Una-Una Sulawesi Tengah Tojo Una-Una Peraturan Bupati Tojo Una-Una No.21 Tahun KPHP Dampelas Tinombo Sulawesi Tengah Donggala, Parigi, Moutong Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah No. 45 Tahun KPHP Balantak Sulawesi Tengah Banggai Keputusan Bupati Banggai No 821.2/698/Dishut 88 KPHP Pogogul Sulawesi Tengah Buol Keputusan Bupati Buol No.800/10-71/Dishut Peraturan Bupati Buol No.04/Dishut Tahun KPHP Dolago Tanggunung Sulawesi Tengah Parigi Moutong, Sigi, Donggala dan Kota Palu Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah No.45 Tahun KPHP Sintuwu Maroso/Rano Patanu Sulawesi Tengah Poso Peraturan Bupati Poso No.54 Tahun KPHL Ganda Dewata Sulawesi Barat Mamuju, Mamasa Peraturan Gubernur Sulawesi Barat No.27 Tahun KPHL Malunda Sulawesi Barat Majene Peraturan Bupati Majene No.1 Tahun KPHL Mamasa Tengah (Unit VIII) Sulawesi Barat Mamasa 94 KPHP Mamasa Barat (Unit VII) Sulawesi Barat Mamasa Peraturan Bupati Mamasa No.8 Tahun 2010 Keputusan Bupati Mamasa No, 522.7/Kpts-126/X/2010 Peraturan Bupati Mamasa No.8 Tahun 2010 Keputusan Bupati Mamuju Utara No 542 Tahun KPHL Unit II Lariang Sulawesi Barat Mamuju Utara Keputusan Bupati Mamuju Utara No. 015 Tahun KPHP Budong-Buddong Sulawesi Barat Mamuju, Mamuju Tengah Peraturan Gubernur Sulawesi barat No.07 Tahun KPHL Mapili Sulawesi Barat Polewali Mandar Keputusan Bupati Polewali Mandar No. 91 Tahun KPHP Tina Orima bombana Sulawesi Tenggara Bombana Peraturan Bupati Bombana No.17 Tahun KPHP Unit III Lakompa Sulawesi Tenggara Buton Peraturan Bupati Buton No. 5 Tahun KPHL Peropa'Ea Gantara Sulawesi Tenggara Buton Utara Peraturan Bupati Buton Utara No.22 Tahun KPHL Konawe Sulawesi Tenggara Konawe Peraturan Bupati Konawe No.6 Tahun KPHP Unit XXIV Gularaya Sulawesi Tenggara Konawe Selatan, Kota Kendari Peraturan Gubernur Sultra No.42 Tahun KPHP Jeneberang (Unit IX) Sulawesi Selatan Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Gowa, Takalar, Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No.29 Tahun 2012 Jeneponto 104 KPHL Larona Malili (Unit I) Sulawesi Selatan Luwu Timur Peraturan Daerah Kab. Luwu Timur No.38 Tahun KPHP Awota Sulawesi Selatan Wajo Peraturan Bupati Wajo No.14 Tahun KPHP Bacan Maluku Utara Halmahera Selatan Peraturan Bupati Halmahera Selatan No.11 Tahun

65 NO. LOKASI/ NAMA KPH MODEL PROVINSI KABUPATEN/ KOTA SURAT KEPUTUSAN KPHP Gunung Sinopa Maluku Utara Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan Peraturan Gubernur Maluku Utara No.7 Tahun KPHP Wae Apu Maluku Buru Peraturan Bupati Buru No.37 Tahun KPHP Wae Sapalewa Maluku Maluku Tengah Peraturan Bupati Maluku Tengah No. 03 Tahun KPHP Wae Bubi Maluku Seram Bagian Timur Peraturan Bupati Seram Bagian Timur No.06 Tahun KPHP Wae Tina Maluku Buru, Buru Selatan Ada 112 KPHP Sorong Selatan Papua Barat Sorong Selatan Peraturan Bupati Sorong Selatan No.07 Tahun KPHL Kota Sorong (remu) Papua Barat Kota Sorong Peraturan Walikota Sorong No.11 Tahun KPHP Sorong Papua Barat Sorong Peraturan Daerah kabupaten Sorong Nomor 14 Tahun KPHL Biak Numfor Papua Barat Biak Numfor Peraturan Daerah kabupaten biak numfor Nomor 16 Tahun KPHP Keerom Papua Keerom Surat Keputusan Bupati Keerom No.10 Tahun KPHP Waropen Papua Waropen Keputusan Bupati Kabupaten Waropen No.7 Tahun KPHP Yapen Papua Kepulauan Yapen Peraturan Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen No. 16 Tahun KPHL Memberamo Papua Sarmi, Jayapura Peraturan Gubernur Papua No 19 Tahun 2014 Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data s/d Desember

66 TABEL IV.1. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN SURVEY/EKSPLORASI TAMBANG DAN NON TAMBANG S/D SEPTEMBER 2015 IPPKH-SE TAMBANG IPPKH-SE NON TAMBANG TOTAL S/D 2015 TOTAL S/D 2015 NO PROVINSI S/D S/D Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH , , SUMATERA UTARA , , , SUMATERA BARAT , , RIAU , , JAMBI , , , SUMATERA SELATAN , , , BENGKULU , , , LAMPUNG , , BANGKA BELITUNG , , , ,00 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT , , JAWA TENGAH ,56 1 3, , DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR , , ,55 1 1, ,24 16 BANTEN , , BALI 1 25, , NUSA TENGGARA BARAT , , , NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT , , KALIMANTAN TENGAH , , , KALIMANTAN SELATAN , , KALIMANTAN TIMUR , , , , ,28 24 KALIMANTAN UTARA , , ,23-25 SULAWESI UTARA , , , SULAWESI TENGAH , , SULAWESI SELATAN , , SULAWESI TENGGARA , , GORONTALO , , , SULAWESI BARAT 1 33, , MALUKU , , , MALUKU UTARA , , , PAPUA BARAT , , , PAPUA , , TOTAL , , , , , ,52 59

67 TABEL IV.2. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN OPERASI PRODUKSI TAMBANG DAN NON TAMBANG S/D SEPTEMBER 2015 IPPKH-OP TAMBANG TOTAL S/D 2015 NO PROVINSI S/D IPPKH-OP NON TAMBANG TOTAL S/D 2015 S/D Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH 2 444, , , ,08 2 SUMATERA UTARA 4 364, , , , ,87 3 SUMATERA BARAT , , , , ,73 4 RIAU , , , , ,07 5 JAMBI , , , , , ,46 6 SUMATERA SELATAN , , , ,47 1 0, ,50 7 BENGKULU , , , , ,34 8 LAMPUNG 6 174, , , , ,09 9 BANGKA BELITUNG , , , ,38 1 1, ,87 10 KEPULAUAN RIAU , , , ,00 11 DKI JAKARTA , ,97 12 JAWA BARAT ,73 1 5, , ,34 1 4, ,90 13 JAWA TENGAH 6 193, , , , ,26 14 DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR ,94 1 6, , , ,39 16 BANTEN 1 16, , BALI 3 0, , , ,14 18 NUSA TENGGARA BARAT , , , ,12 19 NUSA TENGGARA TIMUR 4 805, , , ,55 20 KALIMANTAN BARAT , , , ,80 21 KALIMANTAN TENGAH , , , , ,60 22 KALIMANTAN SELATAN , , , , , ,45 23 KALIMANTAN TIMUR , , , , ,55 24 KALIMANTAN UTARA , , , ,13 25 SULAWESI UTARA , ,35 2 0, ,52 26 SULAWESI TENGAH , , , , , ,30 27 SULAWESI SELATAN , , , ,91 28 SULAWESI TENGGARA , , , , ,97 29 GORONTALO , ,40 30 SULAWESI BARAT 1 603, , MALUKU 3 701, , , ,97 32 MALUKU UTARA , , PAPUA BARAT 4 95, , , ,99 34 PAPUA , ,65 TOTAL , , , , , ,55 60

68 TABEL IV.3. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN SURVEY/EKSPLORASI KOMODITAS TAMBANG TAHUN 2015 NO PROVINSI Minyak dan Gas KOMODITAS Logam Mulia Mineral Logam Lain Batubara Panas Bumi Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH SUMATERA UTARA , , , ,02 3 SUMATERA BARAT RIAU JAMBI , ,84 6 SUMATERA SELATAN , , ,99 7 BENGKULU , , ,33 8 LAMPUNG BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH 1 3, ,69 14 DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR 2 35, , ,24 16 BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT , , ,00 19 NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH 1 40, , , ,46 22 KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR , ,47 24 KALIMANTAN UTARA 1 45, , ,93 25 SULAWESI UTARA , ,49 26 SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO , ,00 30 SULAWESI BARAT MALUKU 1 10, ,02 32 MALUKU UTARA , , ,98 33 PAPUA BARAT 1 39, ,50 34 PAPUA TOTAL TOTAL , , , , , ,96 61

69 TABEL IV.4. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN SURVEY EKSPLORASI/ SUB KEGIATAN NON TAMBANG TAHUN 2015 NO PROVINSI KEGIATAN Jalan Umum dan Jalan Kereta Api, Tol TOTAL Unit Luas Unit Luas 1 ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR , ,28 24 KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA TOTAL , ,28 62

70 TABEL IV.5. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN OPERASI PRODUKSI KOMODITAS TAMBANG TAHUN 2015 NO PROVINSI Minyak dan Gas Logam Mulia KOMODITAS Mineral Logam Lain Batubara Galian C Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU , ,14 5 JAMBI ,80 1 2, ,89 6 SUMATERA SELATAN 2 43, ,88 7 BENGKULU LAMPUNG BANGKA BELITUNG , ,56 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT ,00 1 5,00 13 JAWA TENGAH 1 38, ,23 14 DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR 1 6, ,63 16 BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH , , ,59 22 KALIMANTAN SELATAN ,01 1 5, ,00 23 KALIMANTAN TIMUR , ,87 24 KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH , ,57 27 SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA , ,31 29 GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA TOTAL 4 88, , , , , ,68 TOTAL 63

71 TABEL IV.6. PERKEMBANGAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN OPERASI PRODUKSI KOMODITAS/ SUB KEGIATAN NON TAMBANG TAHUN KOMODITAS/ SUB KEGIATAN TOTAL Transportasi Non Umum Penampungan Sementara Korban Bencana Alam Jalan Umum dan Jalan Kereta Api, Tol Pembangunan Jaringan Telekomunikasi Pembangunan Ketenagalistrikan dan Instalasi Teknologi Terbarukan NO PROVINSI Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 ACEH SUMATERA UTARA 3 461, , , ,93 3 SUMATERA BARAT , ,48 4 RIAU JAMBI 1 21, ,28 6 SUMATERA SELATAN , ,04 7 BENGKULU 1 17, ,25 8 LAMPUNG 1 88, ,36 9 BANGKA BELITUNG ,49 1 1,49 10 KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT 1 4, ,56 13 JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN , ,13 23 KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH 1 37, ,62 27 SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA TOTAL 8 630,08 1 0, , ,44 1 1, ,13

72 TABEL IV.7. PERKEMBANGAN LAHAN KOMPENSASI (S/D TAHAP BERITA ACARA SERAH TERIMA) PROVINSI S/D TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas BALI 2 7, ,50 BANTEN 1 12, ,01 DKI JAKARTA 2 4, ,18 JAWA BARAT , , ,05 JAWA TENGAH , ,50 JAWA TIMUR , , ,79 LAMPUNG 8 458, ,20 SUMATERA UTARA 1 104, ,00 Grand Total , , ,23 65

73 TABEL IV.8. REKAPITULASI LAPORAN PERKEMBANGAN PENYETORAN PNBP PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (S/D OKTOBER 2015) REALISASI PNBP-PKH s/d Tahun 2014 Tahun 2015 s/d Tahun 2015 NO PROVINSI TAMBANG 1 Nangro Aceh D 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat TAMBANG NON TAMBANG TAMBANG NON TAMBANG PNBP (Rp.) PNBP (Rp.) T NT Total PNBP (Rp.) PNBP (Rp.) PNBP (Rp.) PNBP (Rp.) Riau Kepulauan Riau 6 Jambi BENGKULU Bangka Belitung 9 Sumatera Selatan NTB Nusa Tenggara 12 Kalimantan Barat 13 Kalimantan Tengah 14 Kalimantan Selatan 15 Kalimantan Timur 16 Kalimantan Utara 17 Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah 20 Sulawesi Barat 21 Sulawesi Selatan 22 Sulawesi Tenggara Jumlah WB TOTAL (Rp.) Jumlah WB Jmlh WB Yang Bayar PNBP (Rp.) Jumlah WB Maluku Maluku Utara 25 Papua Barat NON TAMBANG TOTAL (Rp.)

74 NO PROVINSI Jumlah WB REALISASI PNBP-PKH s/d Tahun 2014 Tahun 2015 s/d Tahun 2015 TAMBANG TAMBANG NON TAMBANG TOTAL (Rp.) Jumlah WB Jmlh WB Yang Bayar TAMBANG NON TAMBANG PNBP (Rp.) Jumlah WB PNBP (Rp.) PNBP (Rp.) T NT Total PNBP (Rp.) PNBP (Rp.) PNBP (Rp.) NON TAMBANG TOTAL (Rp.) 26 Papua TOTAL Catatan : WB adalah Wajib Bayar Data Penyampaian bukti Pembayaran PNBP s/d Oktober 2015 PNBP (Rp.) 67

75

76 TABEL V.1. PERKEMBANGAN PEMERIKSAAN HASIL PENAFSIRAN CITRA SATELIT PADA UNIT HPH/IUPHHK-HA SUBDIREKTORAT : PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN BULAN : NOVEMBER 2015 SEKSI : PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN TINGKAT UNIT PENGELOLAAN Lampiran 1 No Klasifikasi Lahan TAHUN 2014 TAHUN 2014 Tahun 2015 Tahun 2015 Keterangan NOVEMBER DESEMBER S.D Bulan Lalu Bulan Ini S.D Bulan ini A HPH/IUPHHK-HA OKTOBER (87 UNIT) NOVEMBER (6 Unit) 30 NOVEMBER (93 Unit) 1 Hutan lahan kering primer , , , , ,27 2 Hutan lahan kering sekunder , , , , ,27 3 Hutan rawa primer , , ,00 0, ,00 4 Hutan rawa sekunder , , ,48 0, ,48 5 Hutan mangrove primer , , ,00 0, ,00 6 Hutan mangrove sekunder , , ,66 0, ,66 7 Hutan rawang 0,00 0,00 0,00 8 Hutan tanaman 6.657, , ,00 0, ,00 9 Perkebunan , , , , ,23 10 Transmigrasi 0,00 0,00 0,00 11 Belukar tua , , , , ,71 12 Belukar muda 0,00 0,00 0,00 13 Belukar tua rawa , , ,50 0, ,50 14 Belukar muda rawa 1.015,00 0, ,00 15 Belukar muda dan semak , , , , ,71 16 Belukar muda dan semak rawa , , ,09 0, ,09 17 Tambang 224,00 224,00 752,00 0,00 752,00 18 Lahan pertanian 0,00 0,00 0,00 19 Pertanian campuran , , ,00 0, ,00 20 Tanah terbuka , , , , ,07 21 Tertutup awan/tad , , , , ,23 22 Tambak 0,00 0,00 0,00 23 Karest primer , , ,00 0, ,00 24 Karest sekunder , , ,00 24 Rawa ,00 0,00 0,00 25 Pemukiman 0,00 0,00 0,00 26 Tubuh Air , , ,00 0, ,00 Non Hutan , ,00 0,00 Jumlah Luas Berdasarkan SK , , , , ,22 Jumlah Luas Penafsiran , , , , ,01 Selisih , , , , ,21 Ket : Fungsi lindung termasuk hutan lindung dan buffer zone 68

77 TABEL V.2. PERKEMBANGAN PEMERIKSAAN HASIL PENAFSIRAN CITRA SATELIT TERHADAP UNIT HPHTI/IUPHHK-HTI SUBDIREKTORAT : PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN BULAN : NOVEMBER 2015 SEKSI : PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN TINGKAT UNIT PENGELOLAAN Lampiran 3 No Klasifikasi Lahan TAHUN 2014 TAHUN 2014 Tahun 2015 Tahun 2015 Keterangan NOVEMBER DESEMBER S.D Bulan Lalu Bulan ini S.D Bulan Ini D IUPHHK-HTI (SK) OKTOBER (23Unit) NOVEMBER (4 Unit) 30 NOVEMBER (27 Unit) 1 Hutan lahan kering primer 6.757, ,00 0, ,00 2 Hutan lahan kering sekunder , , , , ,22 3 Hutan rawa primer 288, ,00 0, ,00 4 Hutan rawa sekunder , , ,00 0, ,00 5 Hutan mangrove 3.210,00 0, ,00 6 Hutan mangrove sekunder 8.853, ,83 0,00 0,00 0,00 7 Hutan rawang 0,00 0,00 0,00 8 Hutan tanaman , , , , ,75 9 Perkebunan , , , ,00 10 Transmigrasi 1.344, ,00 0,00 0,00 11 Belukar tua , , , , ,50 12 Belukar muda 0, , ,70 13 Belukar tua rawa , , , ,00 14 Belukar muda rawa 0,00 0,00 0,00 15 Belukar muda dan semak , , , ,45 16 Belukar muda dan semak rawa , , , ,00 17 Tambang 2.198, ,00 0, ,00 18 Lahan pertanian 0,00 0,00 0,00 19 Pertanian campuran , ,00 0,00 0,00 20 Tanah terbuka , , , , ,78 21 Tertutup awan/tad , , , , ,44 22 Rawa 0,00 0,00 0,00 23 Tambak 3.382, ,13 0,00 0,00 0,00 24 Karest 1.674, ,00 0, ,00 25 Tubuh Air 2.274, , , ,00 Jumlah Luas (SK Menhut) , , , , ,84 Jumlah Luas Penafsiran , , , , ,46 Selisih 1.918, , ,62-684, ,62 Ket : - Fungsi lindung termasuk hutan lindung dan buffer zone - Luasan dari hasil perhitungan Digital di Konversikan ke luas SK Menhut 69

78 TABEL V.3. PETA TEMATIK NON KEHUTANAN TAHUN 2014 NO. PROVINSI PETA TEMATIK NON KEHUTANAN TANAH IKLIM GEOLOGI LERENG 1: : : : : : : Tersedia (lembar) Tersedia (lembar) Tersedia (lembar) Tersedia (lembar) Tersedia (lembar) Tersedia (lembar) Tersedia (lembar) 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Bengkulu Kep.Bangka Belitung Sumatera Selatan Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Gorontalo Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat JUMLAH Sumber: Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan 70

79 TABEL V.4. PERKEMBANGAN PENDOKUMENTASIAN PETA DASAR TAHUN 2014 NO PROVINSI RUPA BUMI INDONESIA (RBI) (Lembar) TOPOGRAFI (TOP) (Lembar) JOG TPC ONC 1: : : : : : : : : : : : : : Cetakan Digital Cetakan Digital Cetakan Digital Cetakan Digital Cetakan Duplikat Cetakan Cetakan Cetakan Cetakan Cetakan Cetakan Cetakan Cetakan Cetakan 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Bengkulu Kep.Bangka Belitung Sumatera Selatan Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah D.I Jogjakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Gorontalo Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat JUMLAH Sumber : Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Ket : JOG : Joint Operations Graphic Ground TPC : Tactical Pilotage Chart TTC : Topographic Tactical Chart ONC Operational Navigation Chart 71

80 TABEL VI.1. DAFTAR PROSES PEMERIKSAAN UKL-UPL DARI TAHUN 2014 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK 1. UKL-UPL Kegiatan Survei Seismik 2D di Blok East Muriah di Perairan Laut Jawa, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, oleh Krisenergy (East Muriah) Limited 27 Januari 2014 Heri Ima Mamik Penerbitan SK sudah ND197/RoHkm&Hm/ LH/04/2014 8/5/ 2014 SKIL : Nomor Tahun 2014 tanggal 13 Mei 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Survei Seismik 2D Blok East Muriah di Perairan Laut Jawa, Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur 2. UKL-UPL Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Terbatas Tonga Fase-2 di Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara serta Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Siak, Provinsi Riau, oleh PT. EMP Tonga 3. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi dan Apraisal di Blok Sunda Strait I, di 24 Februari 2014 Heri Ima Mamik 21 Februari 2014 Retno Mamik Wawan Rekom : Nomor tahun 2014 Tentang Rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Survei Seimik 2D Blok East Muriah di Perairan Laut Jawa, Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur Perbaikan di pemrakarsa setelah asistensi tgl 2 juni 2014 Pengedraftan Rekom dan IL Perbaikan di pemrakarsa Penerbitan Rekom dan IL IL: Nomor

81 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, oleh Niko Resources (Sunda Strait I) Limted 4. UKL-UPL Kegiatan Survei Seismik 3D NIB di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, oleh Chevron Indonesia Company 5. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi Merak-1 di Blok East Sepinggan Lepas Pantai Selat Makassar, Provinsi Kalimantan Timur, oleh eni East Sepinggan Ltd. 28 Februari 2014 Heri Ima Retno 6 Maret 2014 Heri Ima Mamik Tahun 2014 tanggal 5 Agustus 2014 tentang Izin Lingkungan rencana kegiatan pemboran sumur eksplorais dan appraisal di Blok Sunda Strait I di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, oleh Niko Resources (Sunda Strait I) Limted Rekom : Nomor Tahun 2014 Perbaikan di pemrakarsa Proses penerbitan Rekom dan IL di Biro Hukum ND-741/Asdep 3- I/LH/10/2014 tanggal 2 Oktober 2014 Perbaikan setelah asistensi Proses SK ND.503/Asdep 3-1/LH/PDAL/07/14 Tanggal 3/07/2014 Penerbitan Rekom dan IL: Rekom: Nomor Tahun 2014 Rencana Kegiatan Pemboran Sumur eksplorasi Merakes-1 di blok East Sepinggan Lepas PantaiSelat Makassar, Provinsi Kalimantan Timur IL: Nomor Tahun 2014 Tanggal 19 agustus

82 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK 6. UKL-UPL Kegiatan Survei Seismik 2D di Blok Sakti, di Perairan Laut Jawa, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, oleh KrisEnergy (Sakti) B.V 4 April 2014 Wawan Ima Retno Tentang izin Lingkungan Kegiatan Pemboran Sumur eksplorasi Merakes-1 di blok East Sepinggan Lepas PantaiSelat Makassar, Provinsi Kalimantan Timur Penerbitan Rekom dan IL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 2 Juni 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Survei Seismik 2D dan 3D di Blok Sakti, Perairan Laut Jawa, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah 7. UKL-UPL Kegiatan Eksplorasi Seismik 2D di Blok South Betung sepanjang 242,29 km, Provinsi Jambi dan Provinsi Sumsel, oleh Techwin Energy South Betung Limited Rekom : Nomor Tahun 2014 Rekomendasi UKL- UPL Rencana Kegiatan Survei Seismik 2D dan 3D di Blok Sakti, Perairan Laut Jawa, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah Masih menunggu jadwal 74

83 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK 8. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas Sumur Nunukan-2A (Onshore) dan sarana penunjang jetty serta sumur Sirius-1X (Offshore) di Blok Sebatik, di Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, oleh Star Energy Sentosa (Sebatik) Ltd 17 Maret 2014 Widhi Wawan Retno Penerbitan Rekom dan IL M-388/Asdep3-1/LH/PDAL/05/ /05/2014 SKIL : Nomor Tahun 2014 Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas (Migas) Sumur Nunukan-2a (Onshore) dan Sarana Penunjang Jetty Serta Sumur Sirius-1x (offshore) Wilayah Kerja Pertambangan Blok Sebatik Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara 9. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas Sumur Jenggolo-2 dan Bukit Panjang-2 Offshore North 2 April 2014 Rifan Heri Mamik Rekom : Nomor Tahun 2014 Tentang Rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas (Migas) Sumur Nunukan-2a (Onshore) dan Sarana Penunjang Jetty Serta Sumur Sirius-1x (offshore) Wilayah Kerja Pertambangan Blok Sebatik Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara Penerbitan Rekom dan IL ND346/Asdep3-1/LH/PDAL/05/ /05/2014 ND 75

84 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK Madura, WKP Ketapang, di Kabupaten Ketapang, Provinsi Jawa Timur, oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd 254/RoHkm&Hm/05/ /05/2014 SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 2 Juni 2014 Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas Sumur Jenggolo-2 dan Bukit Panjang-2 Offshore North Madura, Blok Ketapang di Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur 10. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi East Lengo- 2 di Blok East Muriah di Perairan Laut Jawa, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, oleh Krisenergy (East Muriah) Limited 22 April 2014 Wawan Retno Mamik Rekom : Nomor Tahun 2014 Tentang Rekomendasi UKL-UPL Rencana Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas Sumur Jenggolo-2 dan Bukit Panjang-2 Offshore North Madura, Blok Ketapang di Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur Menunggu jadwal asistensi Perbaikan di PJM Perbaikan setelah asistensi Penerbitan Rekom dan IL IL: Nomor Tahun 2014 Tanggal 10 Juli 2014Tentang izin Lingkungan Kegiatan Pemboran Sumur 76

85 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK 11. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi Titis-1 di Selat Malaka Blok East Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, oleh Krisenergy East Seruway BV 22 April 2014 Heri Mamik Ima Eksplorasi East Lengo- 2 di Blok East Muriah Perairan Lepas Pantai Laut Jawa Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur Rekom: Nomor Tahun 2014 Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi East Lengo- 2 di Blok East Muriah Perairan Lepas Pantai Laut Jawa Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur Perbaikan di pemrakarsa setelah asistensi Proses SK ND 427/Asdep 3- I/LH/PDAL/06/2014 5/05/2014 Penerbitan IL dan Rekom IL: Nomor tahun 2014 Tanggal 10 Juli 2014 Tentang Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi Titis-1 di Blok East Seruway Perairan Lepas Pantai Selat Malaka Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh Rekom: Nomor tahun 2014 Tentang Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi Titis-1 di Blok East Seruway Perairan Lepas Pantai Selat Malaka 77

86 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh 12. UKL-UPL Kegiatan Survei Seismik 3D dan Pemboran Sumur Eksplorasi di Blok Cenderawasih VII di Perairan Lepas Pantai Utara, Provinsi Papua, oleh Lundin Sareba BV 29 April 2014 Heri Retno Mamik Perbaikan di pemrakarsa Menunggu jadwal asistensi Asistensi Proses Penerbitan SK di Biro Hukum Proses SK M.470/Asdep 3- I/LH/PDAL/06/ /06/2014 Penerbitan Rekom dan IL IL: Nomor Tahun 2014 Tanggal 5 agustus 2014 Izin Lingkungan Kegiatan Survei Seismik Tiga Dimensi dan Pemboran Sumur eksplorasi di Blok Cendrawasih VII, Perairan Lepas Pantai Utara Provinsi Papua oleh lundin cendrawasih VII. B.V Rekom: Nomor tahun 2014 Tanggal 5 Agustus 2014 Kegiatan Survei Seismik Tiga Dimensi dan Pemboran Sumur eksplorasi di Blok Cendrawasih VII, Perairan Lepas Pantai Utara Provinsi Papua oleh lundin cendrawasih VII. B.V 78

87 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK 13. UKL-UPL Kegiatan Survei Seismik 2D dan 3D di Blok North Madura, Laut Jawa, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, oleh AWE (North Madura) NZ Limited, 14. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Eksplorasi sumur Dewabrata South di Blok Rapak PSC, Sumur Gadang West-1 dan Gendalo East-1 di Blok Ganal PSC, Selat Makassar Provinsi Kalimantan Timur, oleh Chevron Indonesia Company 2 Mei 2014 Wawan Ima Retno 19 Mei 2014 Heri Mamik Ima Perbaikan di pemrakarsa setelah rapat Proses SK ND. 432/Asdep 3- I/LH/PDAL/06/2014 9/06/2014 Penerbitan Rekom dan IL IL: Nomor Tahun 2014 Tanggal 5 agustus 2014 Izin Lingkungan Kegiatan Survei Seismik Dua Dimensi dan Tiga Dimensi di Blok North Madura Laut Jawa Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur Rekom: Nomor tahun 2014 Rekomendasi UKL- UPL Rencana Kegiatan Survei Seismik Dua Dimensi dan Tiga Dimensi di Blok North Madura Laut Jawa Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur Perbaikan di pemrakarsa setelah rapat Proses Penerbitan SK IL: Nomor Tahun 2014 Tanggal 27 Agustus 2014 Izin LIngkungan Kegiatan Pemboran Eksplorasi Sumur Dewabrata South di 79

88 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK 15. UKL-UPL Kegiatan Survei Seismik 3D Pada Area F-Main dan Area Zulu, di Lepas Pantai, Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta, oleh PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) 2 Juni 2014 Wawan Mamik Retno Blok Rapak PSC, Sumur gandang West-1 dan Gendalo East-1 di Blok Ganal PSC Sleat Makassar Provinsi Kalimantan Timur Rekom: Nomor Tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Rencana Kegiatan Pemboran Eksplorasi Sumur Dewabrata South di Blok Rapak PSC, Sumur gandang West-1 dan Gendalo East-1 di Blok Ganal PSC Sleat Makassar Provinsi Kalimantan Timur Proses Penerbitan SK di Biro Hukum IL: Nomor tahun 2014 Tanggal 12 Agustus 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Survei Seimik Tiga Dimensi pada Area Zulu dan Area F-Main di Lepas Pantai Provinsi jawa Barat dan DKI Jakarta Rekom: Nomor tahun 2014 Tentang Rekomendasi UKL-UPL Rencana Kegiatan Survei Seimik Tiga Dimensi pada Area Zulu dan Area F- Main di Lepas Pantai Provinsi jawa Barat dan DKI Jakarta 80

89 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK 16. UKL-UPL Kegiatan Survei Seismik 2D Laut di Blok Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, oleh Mitra Energy (Indonesia Bone) Ltd 9 Juni 2014 Perbaikan dokumen setelah asistensi Proses Rekom dan IL di Biro Hukum ND-713/Asep 3-1/LH/PDAL/09/2014 tgl 21 Sep Pengerukan Pendalaman Alur Pelayaran dari Pulau Laki ke Pondok Dayung sepanjang ±15 km, oleh PT. Bumi Pasiran Teduh 24 Juni 2014 Penyampaian perbaikan UKL-UPL setelah rapat 4 Agustus 2014 Penerbitan Rekom dan IL: IL: Nomor Tahun 2014 Tanggal 25 September 2014 Izin Lingkungan Kegiatan Pengerukan dan Pendalaman Alur Lintasan Kapal TNI-AL dari Pulau Laki ke Tanjung Pasair Sepanjang 14 KM melintasi Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dan Kabupaten Kepulauan Seribu Rekom: Nomor Tahun 2014 Kelayakan Lingkungan Rencana Kegiatan Pengerukan dan Pendalaman Alur Lintasan Kapal TNI-AL dari Pulau Laki ke Tanjung Pasair Sepanjang 14 KM melintasi Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dan Kabupaten Kepulauan Seribu 81

90 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK 18. Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi Lepas Pantai di Blok Sesulu, Selat Makassar, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, oleh PT. Saka Indonesia Sesulu 19. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi Bungku di Blok Bawean, Laut Jawa, Provinsi Jawa Timur, oleh Camar Resources Canada, Inc 20. UKL-UPL Rencana Kegiatan Pemasangan Kabel Telekomunikasi Bawah Laut Sulawesi Maluku Papua Submarine Cable System (SMPCS) sepanjang 881,309 km di Wilayah Perairan Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, dan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, serta Kota Tual, Provinsi Maluku, oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 21. UKL-UPL Rencana Kegiatan Pemasangan Kabel Telekomunikasi Bawah Laut Sulawesi Maluku Papua Submarine Cable System (SMPCS) sepanjang 1.398,55 km di Wilayah Perairan Kabupaten Waisai, 1 Juli 2014 Penyampaian perbaikan setelah asistensi Pengedraft-an Rekom dan IL 28 Agustus Agustus Agustus 2014 Perbaikan di PJM Asistensi tgl 2 Okt 2014 Perbaikan setelah rapat Perbaikan setelah rapat 82

91 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Biak, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 22. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas Sumur Teram-1, Teram-2, Teram-3, Bukit Tengah-1 dan Bukit Tengah-2, di WKP Ketapang, Lepas Pantai Utara Madura, Provinsi Jawa Timur, oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd. 23. UKL-UPL Kegiatan Survei Seismik 3D, di Lapangan South Saubi Blok Kangean, Laut Jawa, Provinsi Jawa Timur oleh Kangean Energy Indonesia Limited 24. UKL-UPL Kegiatan Pemboran Sumur Eksplorasi Lepas Pantai Sumur PHE-2-1, PHE-2-2, PHE N- 5/East Radin-1, PHE N-6/West Radin-1, PHE N-7, PHE N-8, PHE N-9, PHE N-10, PHE N-11, PHE N-12 di Blok West Madura Offshore, Perairan Laut Jawa, di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bangkalan, 2 September Oktober November 2014 Proses penerbitan Rekom dan Il di Biro Hukum ND-727/Asdep 3- I/LH/09/2014 tgl 25 September 2014 Persiapan Rapat Persiapan Rapat 83

92 No Kegiatan/ Perusahaan Tgl Surat Tgl Terima Tgl Rapat/ PJM Tgl SK Provinsi Jawa Timur, oleh PT. PHE WMO 25. UKL-UPL Pembangunan Jalur Pipa Gas Distribusi APBN Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok (Metering Beji- Pondok Cina) dan Wilayah Jakarta Selatan (Pondok Cina- Ragunan-Cilandak KKO-Lebak Bulus- Blok M), Kota Depok, Provinsi Jawa Barat dan Kota Adminitrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, oleh PT. Pertamina Gas 26. UKL-UPL Rencana Kegiatan Pengembangan Migas Terbatas Distrik I dan Distrik II Lapangan Cepu, oleh KSO PT. Pertamina EP-Geo Cepu Indonesia 27. UKL-UPL Rencana Kegiatan Pembangunan Sutt 150 kv Bangkanai-Melak di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah Dan Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan X 15 Desember Desember 2014 Uji Admin Belum Balik 84

93 TABEL VI.2. DAFTAR KEGIATAN PENILAIAN DOKUMEN AMDAL TAHUN No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Status Dokumen Status 1. Kegiatan Pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat KA-ANDAL ANDAL KA Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat KLH Nomor 04 Tahun 2012 tentang Kerangka Acuan ANDAL Rencana Kegiatan Pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat ANDAL: SKIL Nomor Tahun 2014 Tanggal 13 Mei 2014 Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat Provinsi Jawa Barat Selesai 2. Rencana Pembangunan SUTT 150 kv GI Brastagi- GI Kutacane PT. PLN (Persero) Unit Pembangunan Jaringan Sumatera II KA-andal ANDAL RKL-RPL SKKL Nomor Tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat oleh Provinsi Jawa Barat KA: Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 (Seratus Lima Puluh) Kilovolt (KV), Gardu Induk Berastagi-Gardu Induk Kutacane Oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera 1 Selesai ANDAL SKIL Nomor Tahun 2014 Tanggal 3 September 2014 Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kv dari Gardu Induk Berastagi ke Gardu Induk Kutacane melewati Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II SKKL Nomor Tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kv dari Gardu Induk Berastagi ke Gardu Induk Kutacane melewati Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II 85

94 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Status Dokumen Status 3. Pengembangan Kawasan Pelabuhan Umum PT. Lamongan Integrated Shorebase PT. Lamongan Integrated Shorebase. KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL KA: Keputusan Deputi Nomor 16 Tahun 2012 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana kegiatan Pengembangan Kawasan Pelabuhan Umum oleh PT. Lamongan Integrated Shorebase. ANDAL SKIL Nomor Tahun 2014 Tanggal 18 Juni 2014 Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Kawasan PelabuhanUmum dan Fasilitas Penunjangnya Oleh PT. Lamongan Integrated Shorebase Selesai 4. Rencana Pembangunan Industri Pengolahan Limbah B3 dengan Incinerator, Pemanfaatan Limbah B3 untuk Batako, Pemurnian Oli Bekas serta Waste Water Treatmen di Kabupaten Serang, Provinsi Banten PT. Raja Goedang Mas. KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL SKKL Nomor Tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pengembangan Kawasan PelabuhanUmum dan Fasilitas Penunjangnya Oleh PT. Lamongan Integrated Shorebase SK KA Keputusan Deputi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kabupaten Serang, Provinsi Banten oleh PT. Raja Goedang Mas ANDAL: SKIL Nomor tahun 2014 tanggal 13 Oktober 2014 Tentang Kegiatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), di Desa Argawana, Kecamatan Pulo Ampel dan Desa Margagiri, Kecamatan Bojanegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten oleh PT. Raja Goedang Mas Selesai SKKL Tahun 2014 Kelayakan Lingkungan Rencana Kegiatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), di Desa Argawana, Kecamatan Pulo Ampel dan Desa Margagiri, Kecamatan Bojanegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten oleh PT. Raja Goedang Mas 86

95 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Status Dokumen Status 5. Pengembangan Lapangan Uap Panas Bumi dan Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi (PLTP) 55 MW, Proyek Geothermal Ulubelu Lampung di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung PT. Pertamina Geothermal Energy KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL SK KA Tanggal 3 Mei 2013 Keputusan Deputi Nomor 20 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Pengembangan Lapangan Uap Panas Bumi dan Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi (PLTP) 55 MW, Proyek Geothermal Ulubelu Lampung di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung oleh PT. Pertamina Geothermal Energy ANDAL: SKIL Nomor tahun 2014 tanggal 2 Juni 2014 Tentang Kegiatan Lapangan Uap Panas Bumi dan Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi Proyek Geothermal Ulubelu-Lampung, di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung Selesai 6. Rencana Kegiatan Peningkatan Kapasitas Terminal Batubara Pulau Laut Utara di Desa Sarang Tiang, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan PT. Arutmin Indonesia KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL SKKL Tahun 2014 Kelayakan Lingkungan Rencana Kegiatan Lapangan Uap Panas Bumi dan Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi Proyek Geothermal Ulubelu-Lampung, di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung SK KA Keputusan Deputi Nomor 11 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Peningkatan Kapasitas Terminal Batubara Pulau Laut Utara di Desa Sarang Tiang, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan oleh PT. Arutmin Indonesia ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 15 September 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Terminal Khusus Batubara Di Tanjung Pemancingan, Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan oleh PT. Arutmin Indonesia Selesai SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Peningkatan Kapasitas Terminal Khusus Batubara Di Tanjung Pemancingan, Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan oleh PT. Arutmin Indonesia 87

96 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Status Dokumen Status 7. Rencana Kegiatan Pengolahan Limbah Medis Menggunakan Incinerator di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur CV. Rojokoyo KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL SK KA: Tanggal 25 September 2013 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat, Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 35 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pengolahan Limbah Medis Menggunakan Incinerator di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Oleh CV. Rojokoyo Selesai ANDAL SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 8 Oktober 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengolahan Limbah Medis dengan Insinerator di Desa Kletek, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Oleh CV. Rojo Koyo 8. Rencana Penambangan Emas Sihayo-Sambung di Blok A Seluas Ha di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Peningkatan Kapasitas Terminal Khusus Batubara Di Tanjung Pemancingan, Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan oleh PT. Arutmin Indonesia PT. Sorikmas KA-ANDAL SK KA: Tanggal 1 Oktober 2014 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat, Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 52 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Penambangan Emas Sihayo Pungkut di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, Oleh PT. Sorikmas Mining. 9. Rencana Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Insinerator Limbah Medis, di Dusun Menjing, Desa Kayu Apak, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah PT. Arah Enviromental Indonesia KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL SK KA: Tanggal 25 September 2013 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat, Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 34 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Insinerator Limbah Medis, di Dusun Menjing, Desa Kayu Apak, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, Oleh PT. Arah Enviromental Indonesia ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 15 September 2014 Selesai 88

97 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Insinerator Limbah Medis di Dusun Menjing, Desa Kayu Apak, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah oleh Arah Enviromental Indonesia 10. Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah PT. (Persero) Angkasa Pura I Adendum ANDAL RKL- RPL SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Insinerator Limbah Medis di Dusun Menjing, Desa Kayu Apak, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah oleh Arah Enviromental Indonesia ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 15 September 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah oleh PT. (Persero) Angkasa Pura I Selesai 11. Rencana Normalisasi Kali Sunter di Wilayah Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum. KA-ANDAL ANDAL SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah oleh PT. (Persero) Angkasa Pura I SK KA: Tanggal 11Juli 2013 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat, Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Normalisasi Kali Sunter di Wilayah Kota Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum. ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 8 Oktober 2014 Tentang Izin Lingkungan Rencana Normalisasi Kali Sunter di Wilayah Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat Oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum. Selesai 89

98 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 12. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara PT. Angkasa Pura II (Persero) KA-ANDAL ANDAL SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Normalisasi Kali Sunter di Wilayah Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat Oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum. SK KA: Tanggal 11 Juli 2013 Keputusan Deputi Nomor 28 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) Selesai ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 15 September 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) 13. Rencana Normalisasi Kali Pesanggrahan Sepanjang 26,7 km Melintasi Kota Tanggerang Selatan, Provinsi Banten dan Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum KA-ANDAL ANDAL KA: Tanggal 31 Mei 2013 Keputusan Deputi Nomor 25 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Normalisasi Kali Pesanggerahan Sepanjang 26,7 KM Melintasi Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten Serta Kota Jakarta Selatan dan Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 8 Oktober 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Normalisasi Kali Pesanggrahan dari Jembatan Selesai 90

99 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 14. Rencana Pembangunan PLTA Tumbuan Mamuju Kapasitas 450 MW di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dan Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan PT. Hadji Kalla KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL PDK Hingga Jembatan H. Hamid Sepanjang 26,7 KM Melintasi Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten dan Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Normalisasi Kali Pesanggrahan dari Jembatan PDK Hingga Jembatan H. Hamid Sepanjang 26,7 KM Melintasi Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten dan Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum SK KA: Tanggal 29 April 2013 Keputusan Deputi Nomor 19 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan PLTA Tumbuan Mamuju Kapasitas 450 MW di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dan Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan oleh PT. Hadji Kalla ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 3 September 2014 Tentang Izin Lingkungan Rencana Pembangunan PLTA Tumbuan Mamuju Kapasitas 450 MW di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dan Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan oleh PT. Hadji Kalla Selesai 15. Rencana Penambangan Nikel dan Pembangunan Terminal Khusus Nikel Beserta Fasilitas PT. Gag Nikel KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Pembangunan PLTA Tumbuan Mamuju Kapasitas 450 MW di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dan Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan oleh PT. Hadji Kalla KA: Tanggal 18 Maret 2013 Keputusan Deputi Nomor 13 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Penambangan Nikel dan Pembangunan Selesai 91

100 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status Pendukung di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Terminal Khusus Nikel Beserta Fasilitas Pendukung di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat oleh PT. Gag Nikel ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 16 Mei 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pertambangan Nikel dan Pembangunan Terminal Khusus Beserta Fasilitas Penunjang di Desa Gag Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat 16. Rencana Normalisasi Kali Angke Sepanjang 20 km melintasi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten dan Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pertambangan Nikel dan Pembangunan Terminal Khusus Beserta Fasilitas Penunjang di Desa GAG, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat oleh PT. GAG Nikel SK KA: Tanggal 5 September 2013 Keputusan Deputi Nomor 32 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Normalisasi Kali Angke Sepanjang 20 km melintasi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten dan Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum. ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 8 Oktober 2014 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Normalisasi Kali Angke Sepanjang ± 20 Km dari Cengkareng drain jembatan graha bunga bintaro melintasi Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang Provinsi Banten dan Kota Jakarta Barat, Oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Selesai SKKL: Nomor tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Normalisasi Kali Angke 92

101 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 17. Rencana Kegiatan Terpadu Proyek Pengembangan Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat BP Berau Ltd. KA-ANDAL ANDAL Sepanjang ± 20 Km dari Cengkareng drain jembatan graha bunga bintaro melintasi Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang Provinsi Banten dan Kota Jakarta Barat, Oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum SK KA: Tanggal 24 Juli 2013 Keputusan Deputi Nomor 30 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Terpadu Proyek Pengembangan Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat oleh BP Berau Ltd. ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 24 Juli 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Terpadu Proyek Tangguh LNG, Di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, oleh BP Berau Ltd. Selesai 18. Kegiatan Pengembangan Bandara Internasional Raja Fisabilillah Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau PT. Angkasa Pura II (Persero) KA-ANDAL ANDAL KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Terpadu Proyek Tangguh LNG, Di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, oleh BP Berau Ltd. SK KA: Tanggal 10 Mei 2013 Keputusan Deputi Nomor 22 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pengembangan Bandara Internasional Raja Fisabilillah Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Selesai ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 13 Oktober 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Bandara Internasional Raja Fisabilillah Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) 93

102 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 19. Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat PT. Persadha Pamunah Limbah Industri KA-ANDAL ANDAL KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengembangan Bandara Internasional Raja Fisabilillah Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) SK KA: Tanggal 10 Mei 2013 Keputusan Deputi Nomor 21 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat oleh PT. Persadha Pamunah Limbah Industri. ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 23September 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, oleh PT. Persadha Pamunah Limbah Industri Selesai 20. Kegiatan Pembangunan Jembatan dan Jalan Pendekat Bukit Manula di Provinsi Bengkulu dan Provinsi Lampung Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum KA-ANDAL ANDAL KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, oleh PT. Persadha Pamunah Limbah Industri SK KA : 5 April 2013 Keputusan Deputi Nomor 16 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pembangunan Jembatan dan Jalan Pendekat Bukit Manula di Provinsi Bengkulu dan Provinsi Lampung oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 3 September 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Pembangunan Selesai 94

103 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status Jembatan dan Jalan Pendekat Bukit Manula di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional III, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum 21. Rencana Pengembangan Pelabuhan Penyebrangan Merak dan Bakauheni di Kota Cilegon, Provinsi Banten dan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung Satker Pengembanga n Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberanga n Direktorat Lalu Lintas, Angkutan Sungai, Danau, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan KA-ANDAL ANDAL KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Pembangunan Jembatan dan Jalan Pendekat Bukit Manula di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional III, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum KA: Tanggal 9 Juli 2013 Keputusan Deputi Nomor 16 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Pengembangan Pelabuhan Penyebrangan Merak dan Bakauheni di Kota Cilegon, Provinsi Banten dan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung oleh Satker Pengembangan Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Lalu Lintas, Angkutan Sungai, Danau, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 4 Maret 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Rencana Pengembangan Pelabuhan Penyebrangan Merak dan Bakauheni di Kota Cilegon, Provinsi Banten dan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung oleh Satker Pengembangan Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Lalu Lintas, Angkutan Sungai, Danau, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Selesai KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Pengembangan Pelabuhan Penyebrangan Merak dan Bakauheni di Kota Cilegon, Provinsi Banten dan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung oleh Satker Pengembangan Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Lalu Lintas, Angkutan Sungai, Danau, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan 95

104 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 22. Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Migas Bunyu di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur PT. Pertamina EP Region Kawasan Timur Indonesia Field Bunyu KA-ANDAL ANDAL SK KA: Tanggal 8 Oktober 2013 Keputusan Deputi Nomor 37 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Bunyu di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Oleh PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field. Selesai ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 5 Agustus 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bunyu di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara oleh PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field 23. Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Matindok di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah PT. Pertamina EP-PPGM KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bunyu di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara oleh PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field ANDAL ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 10 Februari 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Perubahan Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Matindok di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah oleh PT. Pertamina EP-PPGM Selesai 24. Rencana Pengembangan Lapangan Gas Blok Sengkang di Kampung Baru, Walanga, Sampisampi, Bonge Salobulo, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. KA-ANDAL ANDAL KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Matindok di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah oleh PT. Pertamina EP-PPGM SK KA: Tanggal 28 Oktober 2013 Keputusan Deputi Nomor 39 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Blok Sengkang di Kampung Baru, Walanga, Sampi-sampi, Bonge Salobulo, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, Oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. Selesai 96

105 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 18 Juli 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Blok Sengkang di Kampung Baru, Walanga, Sampisampi, Bonge Salobulo, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. 25. Rencana Kegiatan Pengangkutan, Pengumpulan, Pemanfaatan, Pengolahan dan Penyimpanan Sementara Limbah B3 di Kelurahan Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur PT. Pengelolaan Limbah Kutai Kartanegara KA-ANDAL ANDAL KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Blok Sengkang di Kampung Baru, Walanga, Sampi-sampi, Bonge Salobulo, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. KA: Tanggal 26 November 2012 Keputusan Deputi Nomor 24 Tahun 2012 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Pengangkutan, Pengumpulan, Pemanfaatan, Pengolahan dan Penyimpanan Sementara Limbah B3 di Kelurahan Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur oleh PT. Pengelolaan Limbah Kutai Kartanegara ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 2 April 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Rencana Kegiatan Pengangkutan, Pengumpulan, Pemanfaatan, Pengolahan dan Penyimpanan Sementara Limbah B3 di Kelurahan Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur oleh PT. Pengelolaan Limbah Kutai Kartanegara Selesai KL: SK MENLH Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pengangkutan, Pengumpulan, Pemanfaatan, Pengolahan dan Penyimpanan Sementara Limbah B3 di Kelurahan Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur PT. Pengelolaan Limbah Kutai Kartanegara 97

106 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 26. Rencana kegiatan pengembangan lapangan dan gas bumi terbatas (perbatasan dengan hutan lindung) di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. 27. Rencana Pengembangan Area Penambangan Emas di Register 39 Kota Agung Utara, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung PT. Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan PT. Natarang Mining Adendum ANDAL KA-ANDAL ANDAL SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 4 Juni 2014 Tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas di Blok Tarakan, Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara SKKL: Tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Kegiatan Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas di Blok Tarakan, Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara SK KA: Tanggal 18 November 2013 Keputusan Deputi Nomor 41 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Pengembangan Area Pertambangan Blok Talang Santo dan Peningkatan Kapasitas Pengolahan Bijih Emas DMP di Kawasan Hutan Lindung Register 39 Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Oleh PT. Natarang Mning Selesai Selesai ANDAL: SKIL : Nomor Tahun 2014 Tanggal 2 Juni 2014 Tentang Kegiatan Pertambangan Bawah Tanah di Blok Way Linggo dan Blok Talang Santo dan Peningkatan Kapasitas Pengolahan Bijih Emas Beserta Material Pengikutnya dari 300 Ton ore/hari menjadi 400 Ton ore/hari di Kawasan Hutan Lindung Register 39 Kota Agung Utara, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung oleh PT. Natarang Mining 28. Rencana Peningkatan Kapasitas Kilang BOPD di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitudu, PT. Tri Wahana Universal KA-ANDAL ANDAL SKKL: Tahun 2014 Tentang Kelayakan Lingkungan Kegiatan Kegiatan Pertambangan Bawah Tanah di Blok Way Linggo dan Blok Talang Santo dan Peningkatan Kapasitas Pengolahan Bijih Emas Beserta Material Pengikutnya dari 300 Ton ore/hari menjadi 400 Ton ore/hari di Kawasan Hutan Lindung Register 39 Kota Agung Utara, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung oleh PT. Natarang Mining KA: Tanggal 2 Desember 2013 Keputusan Deputi Nomor 42 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Peningkatan Kapasitas Kilang Selesai 98

107 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur BOPD di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitudu, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur oleh PT. Tri Wahana Universal ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 16 Mei 2014 IL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kegiatan Operasional Kilang Minyak dengan Kapasitas BOPD dan Fasilitas Pendukungnya di Desa Sumengko, Kecamatan Kaliditu, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Timur, Oleh PT. Tri Wahana Universal 29. Rencana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru yang Terintegrasi dengan Lapangan Cendana di Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur Pertamina EP Cepu dan Mobil Cepu Ltd KA-ANDAL ANDAL KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kegiatan Operasional Kilang Minyak dengan Kapasitas BOPD dan Fasilitas Pendukungnya di Desa Sumengko, Kecamatan Kaliditu, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Timur, Oleh PT. Tri Wahana Universal KA: Tanggal 5 September 2013 Keputusan Deputi Nomor 33 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru yang Terintegrasi dengan Lapangan Cendana di Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur oleh Pertamina EP Cepu dan Mobil Cepu Ltd ANDAL: SKIL dan SKKL Tanggal 4 Juni 2014 IL PEPC: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru yang Terintegrasi Dengan Lapangan Cendana di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Oleh PT. Pertamina EP Cepu (PEPC) Selesai IL MCL: Tanggal 4 Juni 2014 SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru yang Terintegrasi dengan Lapangan Cendana, Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur Oleh Mobil Cepu Limited (MCL) KL: SK MENLH No Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup 99

108 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 30. Pembangunan terminal dan hangar general aviation dan office park bandar udara internasional Ngurah Rai Bali di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali 31. Rencana kegiatan pemasangan compressor dan up grading fasilitas pendukung SPG Musi Barat, Musi Timur, dan trunkline field pendopo PT. Angkasa Pura I (Persero) PT. Pertamina EP Region Sumatera Adendum ANDAL RKL-RPL Adendum ANDAL RKL-RPL ANDAL: Tanggal 26 September 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pembangunan terminal dan hangar general aviation dan office park bandar udara internasional Ngurah Rai Bali di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) KL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pembangunan terminal dan hangar general aviation dan office park bandar udara internasional Ngurah Rai Bali di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) ANDAL: Tanggal 13 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Field Prabumulih dan Field Pendopo di Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Pali, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogam Komering Ulu dan Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan Oleh PT. Pertamina Asset 2 Selesai Selesai 32. Rencana Kegiatan Pengembangan Kegiatan Pengelolaan Sop Oil Dan Oil Sludge Di Kawasan Sekupang Logistics, Kota Batam PT. Batam Slop dan Sludge Treatment Centre Adendum ANDAL RKL-RPL KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Pemasangan Kompresor, Trunkline dan Upgrading Fasilitas Pendukung SPG Musi Barat, Musi Timur, dan Trunkline Diameter 36 Sepanjang 8,6 Km Musi Timur dan Musi Barat dan Trunkline Diameter 28 sepanjang 137 Km Musi Timur sampai SP Prabumulih Barat. ANDAL: Tanggal 3Februari 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 Rencana Kegiatan Pengembangan Kegiatan Pengelolaan Sop Oil Dan Oil Sludge Di Kawasan Sekupang Logistics, Kota Batam oleh PT. Batam Slop dan Sludge Treatment Centre KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Kegiatan Pengembangan Kegiatan Pengelolaan Sop Oil Dan Oil Sludge Di Kawasan Sekupang Logistics, Kota Batam oleh PT. Batam Slop dan Sludge Treatment Centre Selesai 100

109 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 33. Rencana Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung Di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL KA: Tanggal 13 Desember 2013 Keputusan Deputi Nomor 44 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) tentang Rencana Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung Di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Selesai 34. Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Abadi Blok Masela Di Laut Arafuru, Provinsi Maluku Inpex Masela Ltd ANDAL: Tanggal 8 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014Rencana Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung Di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung Di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) ANDAL RKL-RPL ANDAL: Tanggal 24 Juni 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Abadi Blok Masela di Perairan Laut Arafura, Provinsi Maluku, Oleh Inpex Masela Limited Selesai 35. Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak Dan Gas Badak, Semberah, Nilam, Lampake Dan Mutiara Kabupaten Kutai Kertanegata, Provinsi Kalimantan Timur Vico Indonesia Adendum ANDAL RKL-RPL KL: Nomor Tahun 2014 Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Abadi Blok Masela di Perairan Laut Arafura, Provinsi Maluku, Oleh Inpex Masela Limited ANDAL: Tanggal 12Agustus 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Badak, Semberah, Nilam, Lampake, dan Mutiara di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimatan Timur oleh Vico Indonesia KL: Nomor Tahun 2014 Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Badak, Semberah, Nilam, Lampake, dan Mutiara di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimatan Timur oleh Vico Indonesia Selesai 101

110 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 36. Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan KRA South-Blok Kakap, Perairan Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau Star Energy (Kakap) Ltd Adendum ANDAL RKL-RPL ANDAL: Tanggal 28Februari 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan KRA South- Blok Kakap, Perairan Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau oleh Star Energy (Kakap) Ltd Selesai 37. Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Blok Offshore North West Java (ONWJ), di Lepas Pantai Utara Provinsi Jawa Barat dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Adendum ANDAL RKL-RPL KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan KRA South-Blok Kakap, Perairan Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau oleh Star Energy (Kakap) Ltd ANDAL: Tanggal 24 Februari 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 207 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Blok Offshore North West Java (ONWJ), di Lepas Pantai Utara Provinsi Jawa Barat dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Selesai 38. Rencana Kegiatan Pemasangan Pipa Gas Bawah Laut Seksi 1 (Perubahan Dari Diameter 10 Menjadi 16 Dari Tie-In WNTS Ke ORF Pulau Pemping Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau Premier Oil Natuna Sea B.V Adendum ANDAL RKL-RPL KL: Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 206 Tahun 2012 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Hidup Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi, di Blok Offshore North West Java oleh PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java. ANDAL: Tanggal 6 Maret 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pemasangan Pipa Gas Bawah Laut Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau Oleh Premier Oil Natuna Sea B.V. (PONSBV) KL: Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2013 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Hidup Rencana Selesai 102

111 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 39. Rencana Kegiatan Pembangunan Jalur Ganda Antara Madiun- Solo Lintas Surabaya Gubeng-Solo Melewati Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur Satuan kerja Pengembanga n Perkeretaapian Jawa Timur, Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan KA-ANDAL ANDAL RKL-RPL Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tegas Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU) serta Pemasangan Pipa Gas Bawah Laut Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau oleh PT. Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam dan PT. Universal Batam Energy (UBE) serta Premier Oil Natuna Sea B.V. (PONSBV) KA Tanggal 20 Desember 2013 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat KLH Nomor 46 Tahun 2013 tentang Kerangka Acuan ANDAL Rencana Kegiatan Pembangunan Jalur Ganda Antara Madiun-Solo Lintas Surabaya Gubeng-Solo Melewati Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur, oleh Satuan kerja Pengembangan Perkeretaapian Jawa Timur, Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan ANDAL: Tanggal 8 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Kegiatan Pembangunan Jalur Ganda Antara Madiun-Solo Lintas Surabaya Gubeng-Solo Melewati Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur oleh Satuan kerja Pengembangan Perkeretaapian Jawa Timur, Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Selesai 40. Pembangunan Terminal Cilamaya di Desa Ciparage Jaya, Desa Tempuran, Desa Cikuntul dan Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Kegiatan Pembangunan Jalur Ganda Antara Madiun-Solo Lintas Surabaya Gubeng-Solo Melewati Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur oleh Satuan kerja Pengembangan Perkeretaapian Jawa Timur, Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan. KA-ANDAL SK KA: Tanggal 7 Februari 2014 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat KLH Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan ANDAL Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Cilamaya di Desa Ciparage Jaya, Desa Tempuran, Desa Cikuntul dan Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok 103

112 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 41. Rencana pengembangan lapangan minyak bumi Field Prabumulih dan Field Pendopo di Kabupaten Musi Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu dan Kota Prabumulih Pertamina EP Asset 2 Adendum ANDAL RKL-RPL ANDAL: Tanggal 13 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Field Prabumulih dan Field Pendopo di Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Pali, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogam Komering Ulu dan Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan Oleh PT. Pertamina Asset 2 Selesai 42. Rencana kegiatan penambahan unit pemurnian logam nikel (untl 450) pada pabrik pengolahan bijih nikel dalam proyek kegiatan penambangan dan pengolahan bijih nikel dan kobalt di Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku 43. Rencana kegiatan Pengembangan Lapangan Tanjung Raya, Provinsi Kalimantan Selatan PT. Weda Bay Nikel PT. Pertamina EP Asset 5 Tanjung Field Adendum ANDAL RKL-RPL Adendum ANDAL RKL-RPL KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Pengembangan Lapangan Minyak Bumi Field Prabumulih Dan Field Pendopo di Kabupaten Musi Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu Dan Kota Prabumulih oleh PT. Pertamina Asset 2. ANDAL: Tanggal 13 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Penambangan Dan Pengolahan Bijih Nikel dan Kobalt Beserta Fasilitas Penunjangnya di Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, oleh PT. Weda Bay Nikel. KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana kegiatan penambahan unit pemurnian logam nikel (untl 450) pada pabrik pengolahan bijih nikel dalam proyek kegiatan penambangan dan pengolahan bijih nikel dan kobalt di Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku oleh PT. Weda Bay Nikel ANDAL: Tanggal 8 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Tanjung Raya Di Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah Oleh PT. Pertamina EP Asset 5 Tanjung Field. KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Tanjung Raya Di Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah Oleh PT. Pertamina EP Asset 5 Tanjung Field Selesai Selesai 104

113 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 44. Rencana Peningkatan Kapasitas produksi dari 2 juta ton pertahun menjadi 3 juta ton per tahun kegiatan pertambangan batubara di wilayah KW 04 PB0081 dan pembangunan tambahan fasilitas penunjang di Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kecamatan Dumai, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur 45. Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Jambu Aye Utara (JAU) Blok Krueng Mane, Selat Malaka Provinsi Aceh PT. Bharinto Ekatama Eni Krueng Mane Ltd. Adendum ANDAL RKL-RPL KA-ANDAL ANDAL ANDAL: Tanggal 13 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Peningkatan Kapasitas Produksi dari 2 Juta Ton Per Tahun Menjadi 3 Juta Ton Per Tahun Kegiatan Pertambangan Batubara di Wilayah KW 04PB0081 dan Pembangunan Tambahan Fasilitas Penunjang di Kecamatan Damai, Kabupaten Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah Oleh PT. Bharinto Ekatama. KL: Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Kegiatan Peningkatan Kapasitas Produksi dari 2 Juta Ton Per Tahun Menjadi 3 Juta Ton Per Tahun Kegiatan Pertambangan Batubara di Wilayah KW 04PB0081 dan Pembangunan Tambahan Fasilitas Penunjang di Kecamatan Damai, Kabupaten Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah Oleh PT. Bharinto Ekatama. SK KA: Tanggal 1 Juli 2014 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat KLH Nomor 42 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan ANDAL Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Jambu Aye Utara (JAU), di Blok Krueng Mane, Selat Malaka, Provinsi Aceh, Oleh Eni Krueng Mane Ltd Selesai 46. Rencana Kegiatan Pertambangan dan Pengelolaan Bijih Nikel Serta Prasarana Pendukungnya di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara PT. Vale Indonesia Tbk. KA-ANDAL SK KA: ANDAL: Perbaikan di pemrakarsa Tanggal 17 Desember 2014 Keputusan Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkugan AMDAL Pusat KLH Nomor 80 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pertambangan dan Pengelolaan Bijih Nikel Serta Prasarana Pendukungnya di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara oleh PT. Vale Indonesia Tbk. ANDAL: 105

114 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 47. Pengembangan Lapangan Uap dan Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi Karaha Bodas Unit 2 dan 3 (2x55 MW) di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat 48. Rencana Kegiatan Pengalih Fungsian Jalan Inspotisi Pipa Menjadi Jalan Alternatif (Suban Gas Plant ke KM 15,5) Blok Windor Kabupaten Musi Banyuasin. Provinsi Sumatera Selatan Pertamina Geothermal Energy Conoco Philip (Grissik) LTd. KA-ANDAL ANDAL Adendum ANDAL RKL-RPL SK KA: Tanggal 19 Mei 2014 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat KLH Nomor 30 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan ANDAL Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Uap dan Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi Karaha Bodas Unit 2 dan 3 (2x55 MW) di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, Oleh Pertamina Geothermal Energy ANDAL: Perbaikan hasil sidang dipemrakarsa ANDAL: Tanggal 8 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 335 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Blok Corridor, Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan oleh ConocoPhilips (Grissuk) Ltd Selesai 49. Kegiatan pemboran lapangan-lapangan daerah operasi utara (Karindinginan, Melahin, Serang, Attaka, dan Santan) di Blok East Kalimantan Perairan Selat Makassar Chevron Indonesia Company Adendum ANDAL RKL-RPL KL: Nomor Tahun 2014 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Peningkatan Kemampuan Jalur Inspeksi pipa Trunkline (Suban Gas Plant ke KM -15,5 Blok Corridor) Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan oleh ConocoPhilips (Grissik) Ltd. ANDAL: Tanggal 2 Juni 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan-Lapangan Minyak dan Gas Blok East Kalimantan pada Daerah Operasi Bagian Utara di Perairan Selat Makassar, Provinsi Kalimantan Timur oleh Chevron Indonesia Company KL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan-Lapangan Minyak dan Gas Blok East Kalimantan pada Daerah Operasi Bagian Utara di Perairan Selat Makassar, Provinsi Kalimantan Timur oleh Chevron Indonesia Company Selesai 106

115 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 50. Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Floating Storage Regasification (FSRU) Pemipaan dan Onshore Receiving Facilities (ORF) di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah PT. Pertamina (Persero) KA-ANDAL ANDAL SK KA: Tanggal 19 Mei 2014 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat KLH Nomor 29 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan ANDAL Rencana Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Floating Storage Regasification (FSRU) Pemipaan dan Onshore Receiving Facilities (ORF) di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, Oleh PT. Pertamina (Persero) ANDAL: Tanggal 8 Oktober 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Floating Storage Regasification Unit, Pemipaan, dan Onshore Receiving Facilities di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, oleh PT. Pertamina (Persero) Selesai 51. Kegiatan Pembangunan Pipa dan Tangki Kondensat Kegiatan Usaha Hilir Proyek Pembangunan Gas Matindok, di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah 52. Kegiatan Pipanisasi Transmisi Gas Bumi dari Batam ke Perbatasan Singapura Sepanjang 59,135 Kilometer PT. Donggi Senoro LNG PT. Transportasi Gas Indonesia Adendum ANDAL RKL-RPL Perubahan Izin Lingkungan KL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Floating Storage Regasification Unit, Pemipaan, dan Onshore Receiving Facilities di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, oleh PT. Pertamina (Persero) ANDAL: Tanggal 15 September 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Gas Matindok Beserta Fasilitas Penunjangnya di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, oleh PT. Donggi-Senoro LNG KL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Gas Matindok Beserta Fasilitas Penunjangnya di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, oleh PT. Donggi-Senoro LNG ANDAL: Tanggal 4 Maret 2014 SKIL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pipanisasi Transmisi Gas Bumi dari Batam ke Perbatasan Singapura Sepanjang 59,135 Kilometer Oleh PT. Transportasi Gas Indonesia Selesai Selesai 107

116 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 53. Rencana Pengembangan pelabuhan Kawasan Lembar dan Gilimas Nusa Tenggara Barat PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak KA-ANDAL SK KA: Tanggal 1 Oktober 2014 Keputusan Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkugan AMDAL Pusat KLH Nomor 53 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Lembar dan Gilimas di Kabupaten Lombok Bara oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) 54. Kegiatan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kv Paiton-Antosari dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Antosari-Kapal di Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali 55. Kegiatan Pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin, di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan 56. Kegiatan Pemboran Eksplorasi Lepas Pantai Sumur Rendang-1X di Blok Mentawai, Provinsi Bengkulu 57. Kegiatan Pembangunan kilang Natural Gas Liquid dan Pemasangan Pipa Natural Gas Liquid di Provinsi Sumatera Selatan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan VII Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan Total E&P Indonesia Mentawai B.V. Perta-Samtan- Gas Perubahan Izin Lingkungan Perubahan Izin Lingkungan Perubahan Izin Lingkungan ANDAL: ANDAL: Tanggal 13 Mei 2014 SKIL: Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kv Paiton- Antosari dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Antosari-Kapal di Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan VII ANDAL: Tanggal 13 Mei 2014 SKIL: Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin, di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan Tanggal 16 Juni 2014 SKIL: Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 357 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pemboran Eksplorasi Lepas Pantai Sumur Rendang-1X di Blok Mentawai, Provinsi Bengkulu oleh Total E&P Indonesia Mentawai B.V. Perubahan Izin SKIL: Tanggal 10 Juni 2014 Nomor tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan kilang Natural Gas Liquid dan Pemasangan Pipa Natural Gas Liquid di Provinsi Sumatera Selatan oleh Perta-Samtan-Gas Selesai Selesai Selesai Selesai 108

117 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 58. Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas (MIGAS) Sumur Nunukan-2A (Onshore) dan Sarana Penunjang Jetty Serta Sumur Sirius- 1X (Offshore) di Wilayah Kerja Pertambangan Blok Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara 59. Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 226 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan Penerimaan Liquid Natural Gas Terapung Lampung di Perairan Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung 60. Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 142 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bukit Tua, Blok Ketapang di Perairan Lepas Pantai Utara Pulau Madura Jawa Timur Star Energy Sentosa (Sebatik) Ltd PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) TBK Petronas Carigali (Ketapang II) Ltd Perubahan Izin SKIL: Tanggal 13 Oktober 2014 Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pemboran Eksplorasi Minyak dan Gas (MIGAS) Sumur Nunukan-2A (Onshore) dan Sarana Penunjang Jetty Serta Sumur Sirius-1X (Offshore) di Wilayah Kerja Pertambangan Blok Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara oleh Star Energy Sentosa (Sebatik) Ltd Perubahan Izin Lingkungan Perubahan Izin Lingkungan SKIL: Tanggal 8 Oktober 2014 Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 226 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan Penerimaan Liquid Natural Gas Terapung Lampung di Perairan Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) TBK SKIL: Tanggal 8 Oktober 2014 Nomor Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 142 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bukit Tua, Blok Ketapang di Perairan Lepas Pantai Utara Pulau Madura Jawa Timur oleh Petronas Carigali (Ketapang II) Ltd Selesai Selesai Selesai 109

118 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 61. Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Lapangan Sukowati Blok Ogan Komering, Provinsi Sumatera Selatan 62. Perubahan Atas Keputusan Menteri Negata Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 185 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Senoro dan Pemipaan Gas Senoro-Kintom, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah 63. Rencana Kegiatan Waktu Flaring dalam Rangka Start Up Lapangan Minyak Banyu Urip di Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur JOB Pertamina- Talisman (Ogan Komering) Limited JOB Pertamina- Medo E&P Tomori Sulawesi Mobil Cepu Ltd Perubahan Izin SKIL: Tanggal 13 Oktober 2014 Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Lapangan Sukowati Blok Ogan Komering, Provinsi Sumatera Selatan oleh JOB Pertamina-Talisman (Ogan Komering) Limited Perubahan Izin SKIL Tanggal 13 Oktober 2014 Nomor tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Negata Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 185 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Senoro dan Pemipaan Gas Senoro-Kintom, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah oleh JOB Pertamina- Medo E&P Tomori Sulawesi Adendum ANDAL RKL-RPL ANDAL: Tanggal 3 September 2014 SKKL dan SKIL: IL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak Banyu Urip, di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur oleh Mobil Cepu Ltd Selesai Selesai Selesai 64. Kegiatan Pengembangan Kawasan Puspitek Serpong Seluas 460 ha di Kecamatan Setu Kota Tanerang Selatan, Provinsi Banten dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Deputi Bidang Jaringan IPTEK, Kementerian Riset dan Teknologi KA-ANDAL SK KA: KL: Nomor Tahun 2014 tentang Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak Banyu Urip, di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur oleh Mobil Cepu Ltd Tanggal 25 November 2014 Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat KLH Nomor 73 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan ANDAL Rencana Kegiatan Pengembangan Kawasan Puspitek Serpong Seluas 460 ha di Kecamatan Setu Kota Tanerang Selatan, Provinsi Banten dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat oleh Deputi Bidang Jaringan IPTEK, Kementerian Riset dan Teknologi 110

119 No Kegiatan Pemrakarsa Jenis Dokumen Status Dokumen Status 65. Rencana Kegiatan Pengangkutan, Pengumpulan, Pengolahan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Sementara Limbah B3 di Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor 66. Rencana Kegiatan Pengembangan Kawasan Terminal Multipurpose Teluk Lamong PT. Andhika Makmur Persada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) KA-ANDAL ANDAL ANDAL: KA-ANDAL SK KA: SK KA: Tanggal 1 Oktober 2014 Keputusan Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkugan AMDAL Pusat KLH Nomor 51 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pengangkutan, Pengumpulan, Pengolahan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Sementara Limbah B3 di Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor oleh PT. Andhika Makmur Persada Tanggal 1 Oktober 2014 Keputusan Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkugan AMDAL Pusat KLH Nomor 54 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Pengembangan Kawasan Terminal Multipurpose Teluk Lamong oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) 67. Rencana Kegiatan Peleburan Aluminium Terintegrasi dengan Kegiatan Stamping dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat PT. Mandiri Pratama Intilogam ANDAL: KA-ANDAL SK KA: Tanggal 20 Oktober 2014 Keputusan Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkugan AMDAL Pusat KLH Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Rencana Kegiatan Peleburan Aluminium Terintegrasi dengan Kegiatan Stamping dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat oleh PT. Mandiri Pratama Intilogam ANDAL: 111

120 TABEL VI.3. DAFTAR PROSES PENERBITAN REKOMENDASI, SKKL DAN IZIN LINGKUNGAN TAHUN 2015 No Nama Perusahaan 1. Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Blok Rokan Wilayah Operasi Duri Steamflood (DSF) di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau oleh PT. Chevron Pacific Indonesia 2. Kegiatan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Blok Rokan Wilayah Operasi Minas-Siak di Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau oleh PT. Chevron Pacific Indonesia 3. Kegiatan Pemasangan Kabel Telekomunikasi Bawah Laut Proyek Sulawesi Maluku Papua Submarine Cable System (SMPCS Sepanjang 1.398,55 km di Wilayah Perairan Kabupaten Raja Ampat, Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat serta Kabupaten Biak dan Kota JAyapura, Provinsi Papua oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 4. Kegiatan Pemasangan Kabel Telekomunikasi Bawah Laut Proyek Sulawesi Maluku Papua Submarine Cable System (SMPCS Sepanjang 881,309 km di Wilayah Perairan Kabupaten Fafak, Timika, Tual, Kaimana, Provinsi Papua oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 5. Kegiatan Penambangan Tembaga-Emas Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat oleh PT. Newmont Nusa Tenggara 6. Kegiatan Pembangunan SPM Avtur DWT, SPM Crude DWT dan Island Berth 2 x DWT di Refinery Unit VI, Jenis Dokumen/ Jenis SK AMDAL (Izin Lingkungan) AMDAL (Izin Lingkungan) Tgl Permohonan Izin 24 Desember Desember 2014 Tgl Rapat Pembahasan Teknis UKL-UPL 16 Juli Agustus 2014 UKL-UPL 16 Juli Agustus 2014 Adendum AMDAL Adendum AMDAL 23 Desember 2014 Tgl Masuk Biro Hukum 5 Januari Januari Januari Januari Mei Januari Oktober April Januari 2015 Tgl Ttd MENLH 27 Februari Februari Februari Februari Maret Maret 2015 No SK MENLH Tahun Tahun / Tahun / Tahun Tahun / Tahun 2015 Keterangan Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit 112

121 No Nama Perusahaan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat oleh PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan 7. Perubahan atas KEpMEN LH Nomor Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pengembangan Gas Lapangan Untisasi Jambaran-Tiung Biro yang Terintegrasi dengan Lapangan Cendana, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur oleh PT. Pertamina EP Cepu (PEPC) 8. Perubahan Izin Lingkungan Saka Indonesia Pengkah Limited (Kegiatan Pengembnagan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Ujung Pangkah, Blok Pangkah di Kabupaten Gresik,Provinsi Jawa Timur oleh Saka Indonesia Pangkah Limited 9. Kegiatan Pengolahan Limbah Lampu Bekas (Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Non B3), di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur oleh PT. Philips Indonesia 10. Kegiatan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Bangkanai- Melak di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan X 11. Kegiatan Survei Seismik 3D (Tiga Dimensi) dan 2D (Dua Dimensi) Blok Anugerah di Laut Bali oleh Husky Anugerah Limited 12. Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok Tahap I dan Jalan Akses Terminal Kalibaru, Kecamatan Cilincing KAwasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara oleh KAntor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok dan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Jenis Dokumen/ Jenis SK Tgl Permohonan Izin Tgl Rapat Pembahasan Teknis Tgl Masuk Biro Hukum Perubahan AMDAL (Izin Lingkungan) 25 November Februari 2015 Perubahan AMDAL (Izin Lingkungan) 2 Desember Februari 2015 AMDAL 4 Agustus Agustus Februari 2015 UKL-UPL 18 November Desember Februari 2015 UKL-UPL 11 Desember Januari Februari 2015 Adendum ANDAL 15 Januari Februari 2014 (Rapat Tim Teknis KPA) 26 Februari 2014 (Rapat KPA) 9 Maret 2015 Tgl Ttd MENLH 2 April Maret Maret April Maret April 2015 No SK MENLH Tahun Tahun Tahun / Tahun / Tahun / Tahun 2015 Keterangan Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit 113

122 No Nama Perusahaan 13. Perubahan Izin Lingkungan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor Tahun 2015 tentang Pembangunan SPM Avtur DWT, SPM Crude DWT dan Island Berth 2 x DWT di Refinery Unit VI, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat oleh PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan 14. Kegiatan Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Serat Optik Australia Singapura Cable System (ASC 1) dari Selat Singapura (Perairan Batam) ke Beach Manhole (BMH) Anyer (Anyer) dan Samudera Indonesia (Perairan ZEE Indonesia0 oleh PT. XL Axiata Tbk. 15. Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Jambu Aye Utara (JAU) Blok Krueng Mane, Selat Malaka, Provinsi Aceh olh eni Krueng Mane Ltd. 16. Kegiatan Survey Seismik 2D Tanjung di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Barito Provinsi Kalimantan Tengah oleh PT. Pertamina EP 17. Kegiatan Operasional SUTET 275 kv Betung- Sungai Lilin-New Aur Duri dan SUTT 150 kv Sei Gelam-Aur Duri serta GI Terkait oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan III Jenis Dokumen/ Jenis SK Perubahan Izin Lingkungan Tgl Permohonan Izin Tgl Rapat Pembahasan Teknis Tgl Masuk Biro Hukum 12 Maret Maret 2015 UKL-UPL 11 September November April 2015 AMDAL 26 September November 2014 (Rapat Tim Teknis KPA) 6 November 2014 (Rapat KPA) 9 April 2015 UKL-UPL 9 Desember Januari April 2015 Adendum ANDAL, RKL-RPL 2 Desember Desember 2014 (Rapat Tim Teknis KPA) 18 Desember 2014 (Rapat KPA) 17 April 2015 Tgl Ttd MENLH Mei 2015 No SK MENLH SK IL NO Mei 2015 SK IL Nomor: SK NO SK Rekomendasi: SK NO Penerbitan SKKL dan IL: 25 Mei 2015 SKKL: NOMOR TAHUN 2015 IL : NOMOR TAHUN 2015 Juni Tahun Tahun 2015 Juni Tahun Tahun 2015 Keterangan Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit 114

123 No Nama Perusahaan 18. Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 226 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan Penerimaan Liquified Natural GAs Terapung Lampung di Perairan oleh PGN 19. Kegiatan Survey Seismik 2D Blok West Bangkanai di Kabupaten Barito Utara,Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur oleh Salamander Energy (West Bangkanai) Limited 20. Perubahan IL Kegiatan PT. Pertamina Jatibarang 21. ` Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas MDK, MBG, MBJ, dan MBF di Blok Selatan Madura Husky CNOOC Madura Ltd. 22. Rencana Kegiatan Pembangunan Kawasan Terminal Multi Purpose Teluk Lamong, oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), 23. Perubahan IL PT. PLN UIP VII (Mandirancan) 24. Perubahan IL PT. PLN UIP VII (Paiton _ Antosari) 25. Perubahan IL PT. Pengelolaan Limbah Industri PT. Logam Jaya Abadi Jenis Dokumen/ Jenis SK Perubahan Izin Lingkungan (AMDAL) Tgl Permohonan Izin 27 Nopember 2014 Tgl Rapat Pembahasan Teknis Tgl Masuk Biro Hukum - 22 April 2015 Tgl Ttd MENLH 13 Mei 2015 No SK MENLH NOMOR TAHUN 2015 UKL-UPL 28 Januari Februari April 2015 Juni Tahun Tahun 2015 Perubahan Izin Lingkungan Adendum ANDAL, RKL dan RPL ANDAL, RKL-RPL 13 Februari Mei Oktober 2014 Ket. Ada koreksian Dikembalikan ke Unit Teknis 10 Desember 2014 dan 12 Desember Januari Februari 2014 Dan 9 Februari mei Mei 2015 Perubahan IL 15 April Mei 2015 Perubahan IL 15 April Mei 2015 Juni Tahun November 2015 SKKL Nomor 476 Tahun 2015 SK IL Nomor 477 Tahun 2015 Juni Tahun Tahun Okt 2015 Perubahan IL 5 Juni Oktober 2015 SK IL SK.441/ Menlhk- Setjen/2015 SK IL SK.416/ Menlhk- Setjen/2015 SK.440/ Menlhk- Setjen/2015 Keterangan Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit 115

124 No Nama Perusahaan 26. SK KA PLN UIP V Muara Karang-Muara Tawar 27. Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Sorong, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat,oleh PT. Pelindo IV (Persero) 28. Kegiatan Pengelolaan LB3 dan Non B3 oleh PT. Rizqi Bari Utama Internasional 29. Kegiatan Pengelolaan Limbah B3, oleh PT. PRIA 30. Kegiatan Survei Seismik oleh Total E&P Indonesia Mentawai B.V. 31. Kegiatan Pipanisasi di Provinsi Jawa Timur oleh PT. Parna Raya Jenis Dokumen/ Jenis SK Tgl Permohonan Izin Tgl Rapat Pembahasan Teknis Tgl Masuk Biro Hukum Tgl Ttd MENLH No SK MENLH SK KA SK.27/PKTL- PDLUK/ 2015 SK KA SK.28/PKTL- PDLUK/ 2015 PDLUK/ 2015 SKKL dan IL SK.437/ SK KA SK.26/PKTL- Menlhk- Setjen/2015 Rekom dan IL SK.420/ Menlhk- Setjen/ Kegiatan Ophir Energy Indonesia (Aru) Ltd. Rekom dan IL S.512/ 33. Kegiatan Ophir Energy Indonesia (West Papua IV) Ltd. Rekom dan IL SK /Menlhk- Setjen/2015 tgl 3 Nov 2015 Menlhk- Setjen/2015 tgl 16 November 2015 Rekom dan IL S.516/ Menlhk- Setjen/2015 tgl 18 November 2015 Keterangan Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit Sudah Terbit 116

125

126 TABEL VII.1. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS PERKEMBANGAN KEGIATAN KLHS TAHUN 2015 (Data S/D November 2015) No Uraian Tahun Output Keterangan A PERATURAN TERKAIT KLHS 1 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2009 UU No 32 Th 2009 Acuan dalam penyusunan KLHS 2 Peraturan Menteri LH No. 09 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum KLHS 3 Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SE 04/MenLHK-II/2015 tanggal 13 Mei 2015 tentang Pelaksanaan KLHS 4 Penyusunan draf Peraturan Menteri KLHK tentang Pedoman Umum Pelaksanaan KLHS 5 Penyempurnaan RPP tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS B PENYUSUNAN KLHS a. Koordinasi Penyelenggaraan KLHS b. Sosialisasi Peraturan Perundangan terkait KLHS c. Telaah Dokumen KLHS Dokumen KLHS Sudah Ditelaah Permen LH No 09/ SE MenLHK No 04 /MenLHK- II/ Draft Permen LHK tentang Pedoman Umum Pelaksanaan KLHS 2015 Draft RPP tentang tata Cara Penyelenggaraan KLHS 2015 Input/masukan dari instansi pusat dan daerah terkait draft peraturan yang disusun 2015 Input/masukan dari instansi pusat dan daerah terkait draft peraturan yang disusun Acuan dalam penyusunan KLHS Dikeluarkan dalam rangka percepatan efektifitas pelaksanaan KLHS dan mengantisipasi pelaksanaan Pilkada pada akhir tahun 2015 terkait dengan Rancangan RPJMD Kepala Daerah serta melengkapi tata laksana KLHS Sudah disusun dan dibahas bersama dan saat ini sedang ditangani oleh Biro Hukum KLHK Sudah disusun dan dibahas bersama dan saat ini sedang ditangani oleh Biro Hukum KLHK dan Kemenkumham Ke instansi terkait di pusat dan beberapa Provinsi/Kabupaten/Kota Ke instansi terkait di pusat dan beberapa Provinsi/Kabupaten/Kota 117

127 No Uraian Tahun Output Keterangan 1. KLHS RTRW Kabupaten Katingan Ditelaah pada saat asistensi teknis ke Dit PDLKWS 2. KLHS RDTR Distrik Muaratami, Prov Jayapura 3. KLHS RPJMD Kab SBB Maluku 4. KLHS RDTR Kab Sukamara Prov Kalteng 5. KLHS RTR KSP Prov DIY 6. KLHS RDTR Kab. Kutai Kartanegara 7. KLHS RTR KSP DIY Kawasan Koridor Temon Prambanan 8. KLHS RTRW Kabupaten Tapanuli Selatan 9. KLHS RTRW Kabupaten Mandailing Natal 10. KLHS RTRW Prov Kalimantan Utara Ditelaah pada saat asistensi teknis ke Dit PDLKWS Ditelaah pada saat asistensi teknis ke Dit PDLKWS Ditelaah pada saat asistensi teknis ke Dit PDLKWS Ditelaah pada saat asistensi teknis ke Dit PDLKWS Ditelaah pada saat asistensi teknis ke Dit PDLKWS Ditelaah pada saat asistensi teknis ke Dit PDLKWS Secara resmi menyampaikan ke Dit PDLKWS dan di review bersama Secara resmi menyampaikan ke Dit PDLKWS dan di review bersama Secara resmi menyampaikan ke Dit PDLKWS dan di review bersama - Dokumen KLHS yang Masih Proses Telaahan 1. KLHS RDTR Kota Yogyakarta 2. KLHS RTRW Kota Bogor 3. KLHS RTRW dan RPJMD Kota Batam 4. KLHS RPJMD Prov Jawa tengah 5. KLHS RPJMD Kota Semarang 6. KLHS RTR KSP

128 No Uraian Tahun Output Keterangan Prov Banten - Evaluasi KLHS Dokumen NCICD 2. KLHS RTRW/RDTR di Prov Jawa Barat Memberikan masukan atas evaluasi yang dilakukan provinsi terhadap kap/kota di prov Jawa Barat - Proses Persetujuan Substansi RTR RTR KSP Jawa Timur : - RTR KSP Agropolitan Regional Bromo Tengger Semeru - RTR KSP Suramadu - RTR KSP Bojonegoro Lamongan - Tuban 2015 Proses persetujuan substansi dilakukan pada pembahasan yang dilaksanakan oleh Ditjen Tata Ruang 119

129 TABEL VII.2. PEMETAAN EKOREGION PERKEMBAN PENYUSUNAN DAN PENYEMPURNAAN PETA EKOREGION Sub Direktorat Pemetaan dan Penerapan Ekoregion No. Judul Kegiatan Tahun Output Keterangan 1 Penyusunan Ekoregion Nasional (Deskripsi dan peta) 2 Buku Deskripsi dan Peta Ekoregion Pulau/Kepulauan 3 Deskripsi dan Peta Ekoregion Laut Indonesia 4 Penyempumaan dan Pengembangan Peta Ekoregion Skala 1 : seluruh Indonesia 5 Penyusunan deskripsi Ekoregion dengan fokus penerapan Indikasi Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Peta Ekoregion nasional Skala 1: Buku Deskripsi dan Peta Ekoregion Pulau Skala 1: Buku Deskripsi dan Peta Ekoregion Laut Skala 1: Terdiri 3 Wilayah Ekoregion Nasional (Ekoregion Paparan Sunda, Ekoregion Wallace, dan Ekoregion Paparan Sahul) dan 44 wilayah sub ekoregion terdiri 18 wilayah ekoregion laut : Samudera Hindia Sebelah Barat Sumatera, Samudera Hindia Sebelah Selatan Jawa, Selat Malaka, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Sulawesi, Selat Makassar, Perairan Bali dan Nusa Tenggara, Teluk Tomini, Laut Halmahera, Laut Banda Sebelah Timur Sulawesi, Laut Banda Sebelah Selatan Sulawesi, Laut Seram dan Teluk Bintuni, Laut Banda, Samudera pasifik Sebelah Utara Papua, Teluk Cendrawasih dan Laut Arafura Peta Ekoregion Skala 1 : Jumlah klasifikasi : P. Sumatera = 21 Klas; P. Jawa = 23 Klas; P. Kalimantan = 14 Klas; P. Sulawesi = 17 Klas; P. Papua = 10 Klas, Kepulauan Bali Nusa tenggara = 16 Klas dan Kepulauan Maluku = 17 Klas Buku deskripsi Ekoregion Ekoregion Pulau (Ekonusa) yaitu 5 pulau besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua) dan 2 kepulauan (Maluku dan Bali Nusa Tenggara) Parameter deskripsi : Lokasi dan luas areal, Klimatologi, Geologi, Geomorfologi, Hidrologi, Tanah dan Penggunaan Lahan, Hayati (Flora dan Fauna), Kultural (Sosial Budaya), Kerawanan Lingkungan, Jasa Ekosistem (Penyedia, Pengaturan, budaya, pendukung) 120

130 TABEL VII.3. JUMLAH SATUAN DAN LUAS EKOREGION PULAU Jumlah No Wilayah Ekoregion satuan Ekoregion Luas (Km 2 ) 1 Pulau Sumatera , Pulau Jawa , Pulau Kalimantan , Pulau Sulawesi , Pulau Papua 9 411, Kepulauan Bali - Nusra 11 71, Kepulauan Maluku 12 77, JUMLAH 1,885, Sumber : Buku Deskripsi Peta Ekoregion Pulau/ Kepulauan,

131 TABEL VII.4. LUAS WILAYAH EKOREGION LAUT DI SELURUH INDONESIA No Wilayah ekoregion laut Luas (Km 2 ) 1 Samudera Hindia Sebelah Barat Sumatera 782, Samudera Hindia Sebelah Selatan Jawa 655, Selat Malaka 111, Laut Natuna 360, Selat karimata 270, Laut Jawa 437, Laut Sulawesi 323, Selat Makassar 288, Perairan Bali dan Nusa tenggara 625, Teluk Tomini 70, Laut halmahera 451, laut banda Sebelah Timur Sulawesi 160, laut banda Sebelah Selatan Sulawesi 169, Laut Seram dan teluk Bintuni 140, Laut banda 583, Samudera Pasifik Sebelah Utara Papaua 459, Teluk Cendrawasih 93, Laut Arafura 326, JUMLAH 6,310, Sumber : Buku Deskripsi Peta Ekoregion Laut Indonesia, Tahun

132 TABEL VII.5. PERENCANAAN EKONOMI LINGKUNGAN VALUASI EKONOMI BEBERAPA EKOSISTEM DI INDONESIA NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur A 1 EKOSISTEM HUTAN Taman Hutan Raya (per 22 Ha) METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Daun Pakan Ternak Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,40 Rp/Ekor/Tahun Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Propinsi Lampung Agus Setiawan, 2000, Tesis Program Pascasarjana IPB, Nilai Ekonomi Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung Luas 22,244 Ha Biomasa Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,63 Rp/Org/Tahun Air Rumah Tangga Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 3.385,30 Rp/Org/Tahun Air Sawah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,17 Rp/Ha/Tahun Perladangan Tanaman Semusim Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Perladangan Tanaman Tahunan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Wisata Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 9.275,21 Rp/1000 Penduduk/Tahun Total Nilai (valuasi) dari beberapa variable sumberdaya alam ,00 Rp./Tahun 2 Fungsi Hidrologis Hutan Taman Nasional Nilai Air Rumah Tangga Tipe A (Musim Hujan) Nilai Air Rumah Tangga Tipe B (Musim Hujan) Nilai Air Rumah Tangga Tipe C (Musim Hujan) Nilai Air Rumah Tangga Tipe A ( Musim Kemarau) Nilai Air Rumah Tangga Tipe B (Musim Kemarau) Nilai Air Rumah Tangga Tipe C ( Musim Kemarau) Nilai Air Rumah Tangga Tipe A (Musim Hujan) Nilai Air Rumah Tangga Tipe B (Musim Hujan) Nilai Air Rumah Tangga Tipe C (Musim Hujan) Nilai Air Rumah Tangga Tipe A (Musim Kemarau) Nilai Air Rumah Tangga Tipe B (Musim Kemarau) Nilai Air Rumah Tangga Tipe C ( Musim Kemarau) CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun Herlianto,2005, Skripsi Fakultas Kehutanan IPB, Nilai Ekonomi Fungsi Hidrologis Hutan Taman Nasional Gunung Halimun (Studi Kasus di desa Cisarua Kecamatan Sukajaya dan Desa Curug Bitung Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor) Desa Cisarua (648 KK) CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun Desa Cisarua (648 KK) CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun Desa Cisarua (648 KK) CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun Desa Cisarua (648 KK) CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun Tipe A = Air Mineral Desa Cisarua (648 KK) CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun Tipe B = Air Keruh Desa Cisarua (648 KK) CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun Tipe C = Air Sangat Keruh CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp./KK/Tahun Desa Curug Bitung (1850 KK) Desa Curug Bitung (1850 KK) Desa Curug Bitung (1850 KK) Desa Curug Bitung (1850 KK) Desa Curug Bitung (1850 KK) Desa Curug Bitung (1850 KK) Nilai Air Pertanian (Musim Hujan) CVM (WTP) ,00 Rp./Musim ,00 Rp/Petani/Musim Desa Cisarua Nilai Air Pertanian (Musim Kemarau) CVM (WTP) ,00 Rp./Musim ,00 Rp/Petani/Musim Desa Cisarua 123

133 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Air Pertanian (Musim Hujan) CVM (WTP) ,00 Rp./Musim ,00 Rp/Petani/Musim Desa Curug Bitung Total Nilai Nilai Air Pertanian (Musim Kemarau) CVM (WTP) ,00 Rp./Musim ,00 Rp/Petani/Musim ,00 Rp/Tahun 2 Valuasi Ekonomi Satwa Liar di Sekitar Hutan Total Nilai Nilai Babi CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun/KK Nilai Kancil CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun/KK Nilai Kijang CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun/KK Nilai Rusa CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun/KK Nilai Trenggiling CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun/KK ,00 Rp./Tahun/KK Dini Rahmanita, 2006,Skripsi Fakultas Kehutanan IPB, Nilai Ekonomi Satwa Liar Berdasarkan Preferensi Masyarakat Di Sekitar Hutan : Studi Kasus di Hutan Produksi PT.Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah. 3 Valuasi Ekonomi Hutan Pendidikan Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,40 Rp./Tahun ,94 Rp/Ha/Tahun Nilai Ekonomi Hutan Pendidikan Gunung Walat Emi Roslinda, 2002, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Nilai Ekonomi Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Kontribusinya Terhadap Masyarakat Sekitar Nilai Getah Damar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Hutan = 359 Ha Nilai Bibit Alami Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Damar = 125 Ha Nilai Pakan Ternak Nilai Produksi ,80 Rp./Tahun ,48 Rp/Ha/Tahun Nilai Tanaman Obat Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Tanaman Hias Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Tanaman Obat = 10 Ha Luas Tanaman Hias = 200 Ha Nilai Tanaman Pangan Liar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Tanaman Pangan Liar = 250 Ha Nilai Air untuk Rumah Tangga Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,32 Rp/Ha/Tahun Nilai Air Untuk Pertanian Nilai Produksi ,85 Rp./Tahun 3.111,81 Rp/Ha/Tahun Luas Sawah Ha Nilai Perladangan Nilai Produksi ,95 Rp./Tahun ,13 Rp/Ha/Tahun Luas Ladang Ha Nilai Kesejukan Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Total Nilai Nilai Serapan Karbon Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,00 Rp./Tahun 4 Valuasi Ekonomi Hutan Kota, Jakarta, Taman Margasatwa Ragunan Nilai Hutan Kota Nilai Kesehatan ,00 Rp./Tahun ,37 Rp/Ha/Tahun Asyrafy, 2008, Skripsi Fakultas Kehutanan IPB, Valuasi Ekonomi Hutan Kota Berdasarkan Pendektan Biaya Kesehatan (Studi Kasus Taman Margasatwa Ragunan Jakarta) Total Nilai ,00 Rp./Tahun Luas = 135 Ha 124

134 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur 5 METODE PENGUKURAN Valuasi Ekonomi Total Hutan Kayu Putih, Provinsi Maluku,Kabupaten Seram Bagian Barat, Desa Piru Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Daun Kayu Putih Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Evelin Parera, 2005, Tesis Sekolah Pasca Sarjana IPB, Nilai Ekonomi Total Hutan Kayu Putih: Kasus Di Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas 2000 Ha Nilai Air (Rumah Tangga dan Industri Kayu Putih) Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Flora Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun 2.494,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Fauna Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Total Nilai ,00 Rp./Tahun 17 Ekonomi Manfaat Ekosistem Terumbu Karang Di Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara Nilai Penangkapan Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,49 Rp/Ha/Tahun Erni Sisca Dewi, 2006, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Analisis Ekonomi Manfaat Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara Luas Terumbu Karang = 1,11 Ha Total Nilai Ekonomi Manfaat Ekosistem Terumbu Karang Di Pulau Ternate Provinsi ,00 Rp./Tahun 6 Valuasi ekonomi Kawasan Yang Di Rehabilitasi Hutan dan Lahan Studi Kasus Proyek RHL, Provinsi DI Yogyakarta, Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunung Kidul Nilai Kayu Pertukangan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,69 Rp/Ha/Tahun Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,50 Rp/Ha/Tahun Nilai Pakan Ternak Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,57 Rp/Ha/Tahun Nilai Tanaman Obat Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 2.595,88 Rp/Kg/Tahun Nilai Kayu Putih Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,92 Rp/Ha/Tahun Nilai Air Rumah Tangga CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,82 Rp/Org/Tahun Nilai Pencagahan Erosi CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,61 Rp/Ha/Tahun Nilai Flora CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,42 Rp/Ha/Tahun Nilai Fauna CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,37 Rp/Ha/Tahun Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,82 Rp/Ha/Tahun Fitri Nurfatriani, 2005, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Nilai ekonomi Kawasan Yang Di Rehabilitasi (Hutan dan Lahan) Studi Kasus Proyek RHL Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DI Luas= 1281 Ha Total Produksi= 3382 kg Luas Tanaman Kayu Putih= Ha Total Nilai ,00 Rp./Tahun 7 Valuasi Ekonomi Konservasi Hutan Sekunder Ke Usahatani Lahan Kering di Kecamatan Gelumbang Muara Enim Sumatera Selatan Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Hutan Sekunder 9538 Ha 125

135 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Kayu Gelondongan Campuran Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,91 Rp/Ha/Tahun Elisa Wildayana, 1999, Tesis Program Pascasarjana, Valuasi Ekonomi Konservasi Hutan Sekunder Ke Usahatani Lahan Kering di Kecamatan Gelumbang Muara Enim Sumatera Selatan Nilai Durian Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 113,23 Rp/Ha/Tahun Nilai Pisang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 25,16 Rp/Ha/Tahun Nilai Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 135,88 Rp/Ha/Tahun Nilai Pencegah Erosi Nilai Penggantian ,00 Rp./Tahun ,32 Rp/Ha/Tahun Terukur dari biaya rehabilitasi lahan dengan Mucuna sp yang tererosi sebanyak 15 Rp.1641/Ha Nilai Penjaga Siklus Makanan Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Terukur dari 20 ton/ha/th serasah setara dengan 200/kg Nilai Habitat Flora dan Fauna Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,08 Rp/Ha/Tahun Terukur dari biaya penghijauan Rp.1.5 juta/ha dan potensi turisme 10 Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,31 Rp/Ha/Tahun Ministry of State for Population and environmental (1993) US$ 32.5/ha/tahun Nilai Manfaat Kebanggaan Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,26 Rp/Ha/Tahun Biaya Pembuatan Jalan Sepanjang 75 km Total Nilai Nilai Bibit Tanaman Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,00 EKOSISTEM PESISIR B 1 Valuasi Ekonomi Kawasan Pesisir Dalam Pengembangan Budidaya Tambak Prov Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai Nilai Budidaya Udang+Bandeng Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Asbar, 2007, Disertasi Sekolah Pascasarjana IPB, Optimasi Pemanfaatan Kawasan Pesisir Untuk Pengembangan Budidaya Tambak Berkelanjutan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan Nilai Budidaya Rumput Laut Nilai Produksi ,40 Rp./Tahun ,90 Rp/Ha/Tahun Luas Mangrove 346 Ha Nilai Penangkapan Kepiting Bakau Nilai Produksi ,82 Rp./Tahun ,67 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Kelelawar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Benur Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Nener Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Bibit Bakau Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun 126

136 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kerang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,59 Rp/Ha/Tahun PT.Diagram (1994) dalam Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (1995) biaya Pembangunan Break Water = Rp /m3, Volume bangunan m3 Nilai Penyedia Pakan Alami Nilai Barang Pengganti ,75 Rp./Tahun 3.379,39 Rp/Ha/Tahun Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.9500/US$ Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kayu Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,89 Rp/Ha/Tahun Kajian Ekonomi Ekosistem Mangrove Bagi Pengembangan Bandara Ngurah Rai Bali Arief Waluyo Hadi, 2004, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Kajian Ekonomi Ekosistem Mangrove Bagi Pengembangan Bandara Ngurah Rai - Bali Luas 9 ha, Santoso. Et al (1998) m3/ha/tahun atau ratarata 19.4 m3/ha/tahun Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,33 Rp/Ha/Tahun Nilai Arang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Pengambilan Arang pada Luas Mangrove 4 Ha Nilai Daun Nipah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Pengambilan Daun Nipah pada Luas = 1.5 Ha Nilai Penangkapan Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Udang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Kerang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Burung Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Tambak Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,33 Rp/Ha/Tahun Luas Tambak 1.5 Ha Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Dahuri (1995) biaya Rp P=1m, L=5m, T=6m, ketahanan 10 tahun Nilai Penyedia Pakan Alami Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.8400/US$ Total Nilai Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,00 Rp./Tahun Total Optimasi Pemanfaatan Kawasan Pesisir Untuk Pengembangan Budidaya Tambak Berkelanjutan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan ,97 Rp./Tahun 127

137 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI C EKOSISTEM MANGROVE SULAWESI 1 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Sulawesi Utara Hutan Mangrove Sulawesi Utara Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,39 Rp/Ha/Tahun Hutan Mangrove Di Desa Talise, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara Adnan Sjaltout Wantasen, 2002, Tesis Program Pascasarjana IPB, Kajian Ekologi-ekonomi Sumberdaya Hutan Mangrove Di Desa Talise, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara 2 Total Nilai Hutan Mangrove Valuasi Ekonomi Mangrove Di Provinsi Sulawesi Selatan ,00 Rp./Tahun Luas 62 Ha, Harga Kayu Rp.7500/M3 Budidaya Tambak Udang dan Bandeng Nilai Produksi ,80 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Rusdianah, 2006, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Kajian Ekonomi dan Ekologi Pemanfaatan Ekosistem Mangrove di Pesisir Tongke-Tongke Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Budidaya Rumput Laut Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Ha Penangkapan Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Penangkapan Kelelawar Nilai Produksi ,48 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Kayu Bakar Nilai Produksi ,84 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Penahan Abrasi Pantai Biaya Perbaikan ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Harga Break Water Rp /M3 (L = 5 m, Kedalaman = 6 M, Daya Tahan 10 Tahun Penyedia Pakan Biaya Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,73 Rp/Ha/Tahun Harga Pakan Udang Rp. 1500/Kg, Kebutuhan pakan udang per Kg Udang = 1,5 Kg Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.8500/US$ Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Total ,12 Rp./Tahun 3 Valuasi ekonomi Hutan Mangrove di Sulawesi Tenggara, Tinanggea Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 1.441,00 Rp/Ha/Tahun Valuasi ekonomi Hutan Mangrove untuk Budidaya Tambak di Kecamatan Tinanggea Sulawesi Tenggara Muhammad Alfian, 2004, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Valuasi ekonomi Konversi Hutan Mangrove Untuk Budidaya Tambak di Kecamatan Tinanggea Sulawesi Tenggara Luas 6596 Ha Nilai Penangkapan Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Rajungan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Udang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun 128

138 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur Nilai Manfaat Hasil Budidaya Tambak Tradisional Nilai Manfaat Hasil Budidaya Tambak Tradisional Plus Nilai Manfaat Hasil Budidaya Tambak Semi Intensif METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Fungsi Pencegahan Interusi Air Laut Nilai Oportunitas ,00 Rp./Tahun ,60 Rp/Ha/Tahun Nilai Penyedia Unsur Hara Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,08 Rp/Ha/Tahun Luas 294 Ha Tambak Tradisional Luas 140 Ha Tambak Tradisional Plus Luas 38 Ha Tambak Semi Intensif Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,40 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp /US$ 4 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Sulawesi tenggara, Parigi Mutong Fuel Wood Production Value ,00 Rp./Year ,11 Rp/Ha/Year Economic Assessment For Mangrove Ecosystem in Malakosa Coastal Zone, Parigi Moutong District, Central sulawesi Province Normawati M.Said, 2006, Thesis Post Graduate School IPB, Economic Assessment For Mangrove Ecosystem in Malakosa Coastal Zone, Parigi Moutong District, Central sulawesi Province Luas Ha House Construction Production Value ,22 Rp./Year 6.893,93 Rp/Ha/Year Nypa-Roof Production Value ,00 Rp./Year 6.994,30 Rp/Ha/Year Fishing material Production Value ,89 Rp./Year ,97 Rp/Ha/Year mollusk collecting Production Value ,00 Rp./Year ,68 Rp/Ha/Year Crab collecting culturing, and seeds Production Value ,33 Rp./Year ,63 Rp/Ha/Year Shrimp ponds Production Value ,33 Rp./Year ,70 Rp/Ha/Year Milkfish ponds Production Value ,53 Rp./Year 7.070,29 Rp/Ha/Year Milksfish and shrimp ponds Production Value ,92 Rp./Year ,76 Rp/Ha/Year Bats Production Value ,00 Rp./Year ,73 Rp/Ha/Year Birds Production Value ,00 Rp./Year 5.071,42 Rp/Ha/Year Breakwater Replecement Cost ,00 Rp./Year ,26 Rp/Ha/Year Aprilwati (2001) cost Rp.4,153,880 L = 1m, W= 11m, H=2.5m, resistance= 10 tahun Biodiversity Value Benefit Transfer ,80 Rp./Year ,00 Rp/Ha/Year Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.9320/US$ Nilai Total Existence Value CVM (WTP/WTA) ,95 Rp./Year ,21 Rp/Ha/Year ,97 Rp./Year 5 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Sulawesi Tenggara, Donggala Nilai Potensi Kayu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Arman Lalo, 2003, Tesis Program Pascasarjana IPB, Kajian Ekologi- Ekonomi Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Secara Lestari di Kawasan Pesisir Banawa Selatan Kabupaten Donggala 129

139 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Tambak Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Mangrove Ha Luas Tambak Ha Nilai Penahan Abrasi Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun PT.Diagram (1994) dalam Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (1995) biaya Pembangunan Break Water = Rp /m3, asumsi inflasi 4.25% Nilai Penyedia Pakan Alami Nilai Barang Pengganti ,31 Rp./Tahun 1.381,27 Rp/Ha/Tahun Nilai Pakan Udang Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.8500/US$ Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,61 Rp./Tahun ,90 Rp/Ha/Tahun Total Nilai Ekonomi Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Secara Lestari di Kawasan Pesisir Banawa Selatan Kabupaten Donggala ,92 Rp./Tahun D 6 EKOSISTEM HUTAN MANGROVE JAWA Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Jawa Barat, Subang Nilai Kayu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,10 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Udang Nilai Produksi ,80 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Kepiting Nilai Produksi ,30 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Ikan Nilai Produksi ,70 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Ular Nilai Produksi ,20 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Lahan Pertambakan Pola Empang Parit Nilai Produksi ,30 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Djoko Santoso, 2005, Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan Magrove di Kawasan Pondok Bali Desa Legonwetan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang, Jawa Barat Luas Hutan Mangrove Ha Luas Tambak Pola Empang Parit = Ha Nilai Lahan Pertambakan Pola Tradisional Nilai Produksi ,80 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun luas Tambak Pola Tradisional = Ha Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/27.5m3/tahun Aprilwati (2001) biaya Rp.4,153,880 P = 1m, L= 11m, T=2.5m, ketahanan= 10 tahun Nilai Penyedia Pakan Alami Biaya Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Hutan Mangrove Ha 130

140 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.9600/US$ Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Total Ekonomi ,20 Rp./Tahun 7 Kajian Ekonomi Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kawasan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Nilai Potensi Kayu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Trie Joko Paryono, 1999, Tesis Program Pascasarjana IPB, Kajian Ekonomi Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kawasan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,44 Rp/Ha/Tahun Nilai Arang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,27 Rp/Ha/Tahun Luas Hutan Mangrove Ha Nilai Daun Nipah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 9.665,70 Rp/Ha/Tahun Luas Nipah Ha Nilai Bibit Mangrove Nilai Produksi ,40 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,60 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemanfaatan Udang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,26 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,47 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Kerang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,98 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Burung Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 6.184,58 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Biawak Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 3.192,43 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Kera Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 1.239,98 Rp/Ha/Tahun Nilai Pengambilan Kroto Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,94 Rp/Ha/Tahun Nilai Wisata Pengeluaran Wisatawan di Tempat ,00 Rp./Tahun ,40 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemecah Gelombang Nilai Penggantian ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas penangkapan Burung Ha Nilai Penyedia Pakan Alami Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Memakai harga Pupuk Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.9780/US$ Total Nilai Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,40 Rp./Tahun 8 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Jawa Barat, Indramayu Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Ekonomi Hutan Mangroe di Muara Cimanuk Indramayu Agustono, 1996, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Nilai Ekonomi Hutan Mangrove Bagi Masyarakat (Studi Kasus di Muara Cimanuk Indramayu) Luas = Ha 131

141 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Tambak Tumpangsari Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemburuan dan Pemancingan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Udang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Tambak = Ha Nilai Penahan Abrasi Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.2300/US$ Total Nilai ,00 Rp./Tahun 9 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Jawa Barat,Karawang Nilai Potensi Kayu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove di Karawang Jawa Barat Luas Mangrove = Ha Nilai Ranting kayu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Tambak Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Udang Alam Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Belut Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Ikan Lainnya Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Burung Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,52 Rp/Ha/Tahun Panjang Pantai Barru m, Aprilwati (2001) biaya Rp.4,153,880 P = 1m, L= 11m, T=2.5m, ketahanan= 10 tahun Nilai Pakan Alami Nilai Barang Pengganti ,82 Rp./Tahun ,76 Rp/Ha/Tahun Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,50 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp /US$ Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pewarisan Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Benih Bakau Total Nilai ,82 Rp./Tahun 10 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Kabupaten Subang,Desa Muara Kecamatan Blanakan (dari satuan ukur Tambak Tumpangsari) Nilai Potensi Kayu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Yuana Dwi Handayani, 2004, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Analisis Ekonomi Pemanfaatan Hutan Mangrove Menjadi Tambak Tumpangsari (studi Kasu: Desa Muara Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Luas Mangrove Ha Nilai Ranting Kayu Nilai Produksi ,32 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Tambak Udang Windu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Tambak Udang Bandeng Nilai Produksi ,50 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Udang Nilai Produksi ,50 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Benur Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Nener Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun 132

142 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Ular Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Belut Nilai Produksi ,50 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,03 Rp/Ha/Tahun Panjang Pantai Barru 5000 m, Aprilwati (2001) biaya Rp.4,153,880 P = 1m, L= 11m, T=2.5m, ketahanan= 10 tahun Nilai Penyedia Pakan Alami Nilai Barang Pengganti ,40 Rp./Tahun ,76 Rp/Ha/Tahun Nilai Pakan Udang Rp 2000/kg Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.8450/US$ Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,92 Rp/Ha/Tahun Nilai Pewarisan Nilai Barang Pengganti ,50 Rp./Tahun 3.750,00 Rp/Ha/Tahun Pembenihan bakau Total Nilai ,72 Rp./Tahun 11 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Jawa Barat, Ciamis Nilai Penggarap Nipah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemancingan Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penangkapan Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Tambak Udang Vaname Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Tambak Udang Windu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Dian Sukmawan, 2004, Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Penilaian Ekonomi Manfaat Hutan Mangrove di Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat Luas Mangrove 7 Ha Luas Tambak Udang Vaname 3 Ha Luas Tambak Udang Windu 2 Ha Nilai Tambak Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Tambak Kepiting 2 Ha Nilai Sawah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Sawah 2.5 Ha Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Panjang Pantai Barru 100 m, Aprilwati (2002) biaya Rp.4,163,880 P = 1m, L= 11m, T=2.5m, ketahanan= 10 tahun Total Nilai Nilai Pakan Alami Nilai Barang Pengganti ,65 Rp./Tahun ,38 Rp/Ha/Tahun Nilai Penyedia Atap Rumah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penerimaan Sewa Lahan Nipah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,65 Rp./Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.9025/US$ 133

143 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur 12 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Ikan Bandeng Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Teguh Suryono, 2006, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Penilaian Ekonomi Lingkungan Terhadap Konversi Hutan Mangrove Menjadi Tambak dan Pemukiman (Studi kasus di Hutan Angke Kapuk Jakarta Utara) Nilai Ikan Mujair Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Benih Bandeng Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Cacing Laut Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemancingan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Panjang Pantai 5000 m, Aprilwati (2001) biaya Rp.4,153,880 P = 1m, L= 11m, T=2.5m, ketahanan= 10 tahun Nilai Penyerap Carbon Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Hilmi (2003) potensi karbon untuk Rhizophora mucronata = kg/ha kg/ha Nilai Penjaga Siklus Makanan Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.9300/US$ Nilai Pewarisan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai dari Produksi Pembibitan Mangrove Total Nilai Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,20 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,20 Rp./Tahun 13 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove dalam Perubahan institusi untuk mengatasi kerusakan, Prov Jawa Barat, Kabupaten Bekasi Nilai Tambak Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,26 Rp/Ha/Tahun Suhaeri, 2005, Disertasi Sekolah Pascasarjana, Perubahan Institusi untuk Mengatasi Kerusakan Hutan Mangrove (Studi Kasus Pengelolaan Kawasan Hutan Mangrove di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat Luas Tambak 177 Ha Nilai Tempat Pemijahan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kayu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,29 Rp/Ha/Tahun Nilai Pengendali Banjir dan Badai Nilai Kerugian Akibat Banjir ,00 Rp./Tahun ,48 Rp/Ha/Tahun Nilai Air Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,21 Rp/Ha/Tahun Nilai Karbon Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Luas Mangrove Ha 134

144 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Dahuri (1995) Penahan Abrasi Rp.US$ /Ha/Tahun (setararp /ha/ Tahun) Nilai Konservasi CVM (WTA) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Kesediaan Masyarakat menjual tambaknya Total Nilai ,00 Rp./Tahun E 14 EKOSISTEM HUTAN MANGROVE KALIMANTAN Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Kalimantan Barat, Batu Ampar Pontianak Nilai Kayu Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,68 Rp/Ha/Tahun Salmah Aprilwati, 2001, Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Analisis Ekonomi Pemanfaatan Ekosistem Mangrove di Kawasan Batu Ampar Kabupaten Pontianak Luas = Ha Nilai Arang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Daun Nipah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 5.851,14 Rp/Ha/Tahun Nilai Bibit Mangrove Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 5.733,47 Rp/Ha/Tahun Nilai Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Udang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Penahan Abrasi Biaya Perbaikan ,00 Rp./Tahun ,97 Rp/Ha/Tahun Nilai Pakan Alami Biaya Produksi ,00 Rp./Tahun ,67 Rp/Ha/Tahun Pendekatan mengunakan produksi kepiting dan pakan kepiting secara alami Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.8250/US$ Total Nilai Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,75 Rp/Ha/Tahun ,00 Rp./Tahun 15 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Kabupaten Barru Nilai Tambak Ikan Bandeng Nilai Produksi ,90 Rp./Tahun ,91 Rp/Ha/Tahun Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove Kecamatan Barru Kabupaten Barru Luas Hutan Mangrove = 6.23 Ha Nilai Kayu Bangunan Nilai Produksi ,98 Rp./Tahun ,62 Rp/Ha/Tahun Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,16 Rp./Tahun ,47 Rp/Ha/Tahun Nilai bibit alam (Nener) Nilai Produksi ,02 Rp./Tahun ,73 Rp/Ha/Tahun Nilai Kepiting Nilai Produksi ,40 Rp./Tahun ,49 Rp/Ha/Tahun Nilai Kerang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Bibit Bakau Nilai Produksi ,50 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun 135

145 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Panjang Pantai Barru 2156 m, Aprilwati (2001) biaya Rp.4,153,880 P = 1m, L= 11m, T=2.5m, ketahanan= 10 tahun Nilai Pakan Alami Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,75 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.9315/US$ Total Nilai Nilai Keberadaan CVM (WTP/WTA) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,71 Rp./Tahun F HUTAN MANGROVE SUMATERA 16 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Kabupaten Bangka, Kecamatan Merawang Nilai Bibit Bakau Nilai Produksi ,26 Rp./Tahun ,62 Rp/Ha/Tahun Ferawati Maedar, 2008, Tesis Sekolah Pascasarjana, Analisis Ekonomi Pengelolaan Mangrove di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Luas Mangrove = Ha Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,17 Rp./Tahun ,93 Rp/Ha/Tahun Nilai Kepiting Nilai Produksi ,13 Rp./Tahun ,97 Rp/Ha/Tahun Nilai Tambak Udang Nilai Produksi ,77 Rp./Tahun ,72 Rp/Ha/Tahun Luas= 13.5 Ha Nilai Tambak Ikan Bandeng+Udang Nilai Produksi ,37 Rp./Tahun ,35 Rp/Ha/Tahun Luas= 21 Ha Nilai Tambak Ikan Bandeng Nilai Produksi ,79 Rp./Tahun ,92 Rp/Ha/Tahun Luas= 112 Ha Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,30 Rp/Ha/Tahun Panjang Pantai Barru m, Aprilwati (2001) biaya Rp.4,153,880 P = 1m, L= 11m, T=2.5m, ketahanan= 10 tahun Nilai Penyedia Pakan Alami Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.9366/US$ Total Niai Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,49 Rp./Tahun 17 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Lampung, Kabupaten Lampung Timur Nilai Kayu Log Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Rahadi Ariyanto, 2007, Tesis Sekolah Pascasarjana, Model Ekonomi Sumberdaya Hutan Mangrove di Kabupaten Lampung Timur Luas Mangrove = Ha Nilai Kayu Bakar (Ranting) Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,99 Rp/Ha/Tahun Nilai Ikan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Udang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun 136

146 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur METODE PENGUKURAN Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,99 Rp/Ha/Tahun Nilai Kerang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Belut Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,99 Rp/Ha/Tahun Nilai Ular Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Burung Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Sayuran Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,73 Rp/Ha/Tahun Nilai Bahan Obat/Makanan Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,99 Rp/Ha/Tahun Nilai Fungsi Biologi Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,92 Rp/Ha/Tahun Hasil Tangkapan Ikan Nilai Pemecah Gelombang Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,41 Rp/Ha/Tahun Dahuri (1995) biaya Rp P=1m, L=5m, T=6m, ketahanan 10 tahun kurs Rupiah Rp.2800, saat penelitian Kurs Rupiah jadi biaya sebesar Rp , Panjang Pantai 5600 m Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1992)= US$ 1500/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp Total Nilai Nilai Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Pewarisan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun ,00 Rp./Tahun 18 Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Sumatera Selatan, Kecamatan Tulung Selatan Nilai Kayu Arang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 244,78 Rp/Ha/Tahun Maryadi, 1998, Tesis Program Pascasarjana IPB, Analisis Ekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Mangrove Untuk Berbagai Macam Kegiatan Pertanian di Pesisir Pantai Timur Kecamatan Tulung Selapan Provinsi Sumatera Selatan Luas Mangrove 8232 Ha Nilai Kayu Bakar Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,61 Rp/Ha/Tahun Nilai Nipah Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 339,89 Rp/Ha/Tahun Nilai Udang Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun ,45 Rp/Ha/Tahun Nilai Kepiting Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 1.224,49 Rp/Ha/Tahun Nilai Penjaga Siklus Makanan Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kompos Nilai Flora dan Fauna Langka Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun 6.316,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Manfaat Opsional (Option Values) Nilai Produksi ,00 Rp./Tahun 6.316,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Kunjungan wisatawan Nilai Produksi Bibit Bakau Nilai Kebanggaan (Bequest Values) Nilai Barang Pengganti ,00 Rp./Tahun 6.316,00 Rp/Ha/Tahun Biaya Pembuatan Jalan Sepanjang 80 km Manfaat Keberadaan CVM (WTP) ,00 Rp./Tahun 6.316,00 Rp/Ha/Tahun Total Nilai ,00 Rp./Tahun 137

147 NO SUMBERDAYA ALAM Variable Ukur 19 METODE PENGUKURAN Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove terhadap Nilai udang di Kepulauan Riau, Pulau Belakang Kota Batam Nilai Total SATUAN NILAI SATUAN SATUAN Lokas Sample SUMBER/REFERENSI ABSTRAKSI Nilai Tegakan Pohon Market Price ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Peggy Ratna Marlianingrum, 2007, Tesis Sekolah Pascasarjana, Analisis Ekonomi Keterkaitan Sumberdaya Mangrove dan Udang di Pulau Belakang Padang Kota Batam Kepulauan Riau Luas Mangrove Ha Nilai Arang Kayu Market Price ,00 Rp./Tahun ,88 Rp/Ha/Tahun Nilai Kayu Bakar Market Price ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Perikanan Mangrove (penyedia umpan) Market Price ,00 Rp./Tahun ,36 Rp/Ha/Tahun Nilai Pendidikan Surrogate Market Price ,00 Rp./Tahun ,54 Rp/Ha/Tahun Nilai Rekreasi Surrogate Market Price ,00 Rp./Tahun ,67 Rp/Ha/Tahun Nilai Pemecah Gelombang Replecement Cost ,00 Rp./Tahun ,20 Rp/Ha/Tahun 1 m x 10 m x 2.5 m daya tahan 10 tahun biaya Rp , panjang pantai 6.3 kilometer Nilai Tempat Pemijahan Production Function Approach ,00 Rp./Tahun ,41 Rp/Ha/Tahun Nilai Penyimpan Karbon Damage Avoided Cost ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Nilai Biodiversity Benefit Transfer ,00 Rp./Tahun ,00 Rp/Ha/Tahun Ruitenbeek (1991) = US$ 15/Ha/Tahun, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar = Rp.10000/US$ Total Nilai ,00 Rp./Tahun 138

148 TABEL VII.6. RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DATA PROGRES PENYUSUNAN RPPLH NO URAIAN NASKAH AKADEMIS PROGRES PENYUSUNAN RPPLH DRAFT DOKUMEN PP / PERMEN RANCANGAN DRAFT PERDA DOKUMEN RPPLH NASIONAL - KAJIAN INTERAKSI ANTAR EKOREGION - KAJIAN JASA EKOSISTEM LINGKUNGAN HIDUP DRAFT BUKU I RPPLH NASIONAL : ARAHAN UMUM RPPLH NASIONAL TAHUN DRAFT PP PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP - DRAFT PERMEN RPPLH - DRAFT PERMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RPPLH DOKUMEN RPPLH PROVINSI 1 DKI Jakarta v v 2 Jawa Barat v v 3 Jawa Timur v v 4 Sumatera Selatan v v 5 Lampung v v 6 Kalimantan Selatan v v KAB/KOTA 1 Kota Bandar Lampung v v 2 Kota Depok v v v v PP PERDA 139

149 TABEL VII.7. PERKEMBANGAN PENYUSUNAN INFORMASI DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP No. Judul Kegiatan Tahun Output Keterangan 1. Penyusunan Peta Indikasi Daya Dukung Lingkungan Hidup Nasional berbasis Ekoregion 2015 Peta Indikasi Daya Dukung Lingkungan Hidup Nasional berbasis Ekoregion meliputi wilayah: a. Ekoregion Sumatera b. Ekoregion Jawa c. Ekoregion Bali Nusa Tenggara d.ekoregion Kalimantan e. Ekoregion Sulawesi Maluku f. Ekoregion Papua Peta indikasi daya dukung lingkungan hidup nasional menggunakan pendekatan jasa ekosistem yang meliputi: a. Jasa ekosistem penyedia pangan b. Jasa ekosistem penyedia energi c. Jasa ekosistem penyimpan air d. Jasa ekosistem pengaturan tata air dan banjir e. Jasa ekosistem pengaturan iklim f. Jasa ekosistem pendukung sumberdaya genetik g. Jasa ekosistem Pencegahan Pengaturan dan Perlindungan terhadap bencana Status kebijakan: Draft Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Input Data Peta indikasi 140

150 No. Judul Kegiatan Tahun Output Keterangan daya dukung lingkungan hidup nasional adalah Peta Ekoregion skala 1: tahun 2013 dan Peta tutupan lahan skala 1: tahun Pedoman umum penetapan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup 3. Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Penyusunan Informasi Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup berbasis Ekoregion Rancangan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Input data: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah 2015 Draft Outline Input data: Ketentuan dari Badan Informasi Geografis mengenai penyusunan peta tematik. 141

151

152 TABEL VIII.1. KEGIATAN POKOK DAN INDIKATOR PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN NO KEGIATAN PRIORITAS 1 2 A Kegiatan Pokok 1. Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan 2. Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan 3. Perencanaan, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan 4. Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor 5. Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan 7. Kegiatan Pemantapan Kawasan Hutan B Indikator Program 1. Seluruh kawasan hutan ditetapkan sebagai kawasan hutan (penetapan kawasan hutan 100%) Jumlah konflik di dalam kawasan hutan turun setiap tahun 2. Sistem data dan informasi SDH mendukung KPH di 34 Provinsi 3. Persentase optimalisasi penatagunaan kawasan hutan mendukung ketahanan pangan, energi dan air 100% 4. Seluruh pencegahan dampak lingkungan terhadap kebijakan wilayah dan sektor serta usaha dan kegiatan terlaksana Sumber : Renstra Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun

153 TABEL VIII.2. ALOKASI DAN SERAPAN ANGGARAN DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN NO PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 TAHUN ANGGARAN 2015 PAGU ANGGARAN REALISASI % PAGU ANGGARAN REALISASI % A. PROGRAM , ,26 PERENCANAAN MAKRO BIDANG KEHUTANAN DAN PEMANTAPAN KH Sumber : Sekretariat Ditjen Planologi Kehutanan, Data s/d November

154 TABEL VIII.3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NO JENIS PERATURAN NOMOR PERATURAN TENTANG Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1990 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Nomor 41 Tahun 1999 Kehutanan Nomor 25 Tahun 2000 Program Pembangunan Nasional Nomor 19 Tahun 2004 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang perubahan atas undang-undang nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan menjadi undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah Nomor 26 Tahun 2007 Penataan Ruang Nomor 32 Tahun 2009 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Nomor 41 Tahun 2009 Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan Nomor 18 Tahun 2013 Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Nomor 1 Tahun 2014 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan Nomor 6 Tahun 2014 Desa 2 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 Pengusahaan Pariwisata Alam Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman Wisata Alam Nomor 10 Tahun 2000 Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah Nomor 35 Tahun 2002 Dana Reboisasi sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 58 Tahun 2007 Nomor 44 Tahun 2004 Perencanaan Kehutanan Nomor 45 Tahun 2004 Perlindungan Hutan Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Nomor 6 Tahun 2007 Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 3 Tahun 2008 Nomor 26 Tahun 2008 Rencana tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Nomor 3 Tahun 2008 Perubahan atas Peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2007 tentang tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, serta pemanfaatan hutan Nomor 10 Tahun 2010 Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan Nomor 11 Tahun 2010 Penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar Nomor 15 Tahun 2010 Penyelenggaraan penataan ruang Nomor 24 Tahun 2010 Penggunaan Kawasan Hutan Nomor 72 Tahun 2010 Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Nasional Nomor 32 Tahun 1990 Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Nomor 41 Tahun 2004 Perijinan atau Perjanjian di Bidang Pertambangan yang Berada di Kawasan Hutan Nomor 28 Tahun 2011 Penggunaan Kawasan Hutan Lindung Untuk Penambangan Bawah Tanah Nomor 60 Tahun 2012 Perubahan atas Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 2010 tentang cara perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan Nomor 61 Tahun 2012 Perubahan atas Peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2010 tentang penggunaan kawasan hutan Nomor 12 Tahun 2014 Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan Nomor 33 Tahun 2014 Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan Nomor 43 Tahun 2014 Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa 3 Keputusan/ Peraturan Inpres Nomor 10 Tahun 2011 TENTANG DESA Presiden Inpres Nomor 6 Tahun 2013 Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut 4 Keputusan/Peraturan Ketentuan tentang Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Menteri Kehutanan Permenhut Nomor P.36/Menhut-II/2010 Tim Terpadu Dalam Rangka Penelitian Perubahan dan Fungsi Kawasan Hutan. Permenhut Nomor P.25/Menhut-II/2014 Panitia Tata Batas Kawasan Hutan Permenhut Nomor P.19/Menhut-II/2011 Penataan Batas Areal Kerja Izin Pemanfaatan Hutan Permenhut Nomor P.44/Menhut-II/2011 Perubahan Kedua Atas Peraturan Menhut Nomor P.33/Menhut-II/2010 tentang Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Permenhut Nomor P. 44/Menhut-II/2012 Pengukuhan Kawasan Hutan Permenhut Nomor P.43/Menhut-II/2013 Penataan Batas Areal Kerja Izin Pemanfaatan Hutan, Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan, Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan dan Pengelolaan Kawasan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Perdirjen Planhut No. P.9/VII-SET/2012 Petunjuk Pelaksanaan Penataan Batas Kawasan Hutan dengan menggunakan GPS Perdirjen Planhut No. P.4/VII-SET/2012 Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Pemasangan Tanda Batas dan Pengukuran Batas Kawasan Hutan Ketentuan tentang Tukar Menukar Kawasan Hutan Permenhut Nomor P.32/Menhut-II/2010 Tukar Menukar Kawasan Hutan Permenhut Nomor P.41/Menhut-II/2012 Perubahan atas Permenhut nomor P.32/Menhut-II/2010 tentang tukar menukar kawasan hutan SK.12/VII-SET/2012 Pembentukan Tim Verifikasi Administrasi Atas Permohonan Pelepasan KH, TMKH dan Izin Pinjam Pakai KH yang terlanjur digunakan sebelum diperoleh izin dari Menhut 144

155 NO JENIS PERATURAN NOMOR PERATURAN TENTANG P.27/Menhut-II/2014 Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.32/Menhut-II/2010 Tentang Tukar Menukar Kawasan Hutan Keputusan/Peraturan Ketentuan tentang Perpetaan Menteri Kehutanan Permenhut P. 20/Menhut-II2011 Pedoman Pemetaan Kawasan Hutan Tingkat Kabupaten/Kota Permenhut Nomor P.48/Menhut-II/2009 Penggunaan Peta Dasar Tematik Kehutanan Skala 1 : 250,000 Permenhut Nomor P.02/Menhut-II/2010 Permenhut Nomor P.10/Menhut-II/2010 SK Menhut Nomor 323/Menhut-II/2011 SK Menhut Nomor 7416/Menhut- VII/IPSDH/2011 SK Menhut Nomor 6315/Menhut- II/IPSDH/2012 SK.16/VII-SET/2012 Perdirjen P.10/VII-SET/2012 SK.6315/Menhut-VII/IPSDH/2012 SK. 2771/Menhut-VII/IPSDH/2012 SK. 2796/Menhut-VII/IPSDH/2013 SK. 6018/Menhut-VII/IPSDH/2013 SK. 3706/Menhut-VII/IPSDH/2014 SK.6982/Menhut/VII/IPSDH/2014 SK.2312/menLHK-VII/IPSDH/2015 Perdirjen Nomor P.3/VII-IPSDH/2014 Permenhut Nomor P.10/Menhut-II/2006 Permenhut Nomor P.67/Menhut-II/2006 Sistem Informasi Kehutanan Mekanisme dan Tata Cara Audit Kawasan Hutan Penetapan Peta indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. Penetapan Peta indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. Penetapan peta indikatif penundaan izin baru pemanfaatan hutan (revisi III) Pembentukan Tim Kerja Penyusunan Peta Kawasan Hutan Skala Minimal 1: di Kabupaten Model Petunjuk Teknis Pemetaan Kawasan Hutan Tingkat Kabupaten/Kota Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. (Revisi III) Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. (Revisi II) Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. (Revisi IV) Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. (Revisi V) Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. (Revisi VI) Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. (Revisi VII) Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain. (Revisi VIII) Petunjuk Teknis Penggambaran Dan Penyajian Peta Kehutanan Ketentuan tentang Inventarisasi Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit Pengelolaan Hutan Kriteria dan Standar Inventarisasi Hutan Ketentuan tentang Perencanaan Kehutanan P.49/Menhut-II/2011 Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun Permenhut Nomor P. 42/Menhut-II/2010 Sistem Perencanaan Kehutanan Permenhut Nomor P.02/Menhut-II/2010 Sistem Informasi Kehutanan Ketentuan tentang Penggunaan Kawasan Hutan Permenhut Nomor P.56/Menhut-II/2008 Tata Cara Penentuan Luas Areal Terganggu dan Areal Reklamasi dan Revegetasi untuk Perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan SK. Dirjen Planologi Kehutanan Nomor P.02/VII-PKH/2010 Permenhut Nomor P.44/Menhut-II/2011 P.28/Menhut-II/2014 P.29/Menhut-II/2014 P.16/mengLHK-II/2015 Permenhut Nomor P.6/Menhut-II/2009 Permenhut Nomor P.6-Menhut II/2010 Petunjuk Pelaksanaan Rekonsiliasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan Permenhut Nomor P.16/Menhut-II/2011 Ketentuan tentang Perubahan Fungsi dan Pelepasan Kawasan Hutan Permenhut Nomor P.33/Menhut-II/2010 Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi Permenhut Nomor P.17/Menhut-II/2011 Perubahan atas Permenhut Nomor P.33/Menhut-II/2010 tentang Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi Perubahan Kedua atas Permenhut Nomor P.33/Menhut-II/2010 tentang Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2010 Tentang Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi. Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.34/Menhut-II/2010 Tentang Tata Cara Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Perubahan Kedua Atas Permenhut No P.34/menhut-II/2010 Tentang Tata Cara Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Ketentuan tentang Kesatuan Pengelolaan Hutan Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) SK.509/Menhut-II/2010 Tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Tasik Besar Serkap Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak Provinsi Riau 145

156 NO JENIS PERATURAN NOMOR PERATURAN TENTANG P.41/Menhut-II/2011 Standar Fasilitasi Sarana dan Prasarana Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Model dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model P.54/Menhut-II/2011 Perubahan Atas Permenhut Nomor P.54/Menhut-II/2011 tentang standar Fasilitasi Sarana dan Prasarana Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Model dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Keputusan/Peraturan Menteri Kehutanan Permenhut Nomor P.46/Menhut-II/2013 Permenhut Nomor P.47/Menhut-II/2013 Tata Cara Pengesahan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Pedoman Kriteria dan Standar Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Ketentuan tentang Pemanfaatan Kawasan Hutan Permenhut Nomor P.19/Menhut-II/2007 Tata Cara Pemberian Ijin dan Perluasan Areal Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman pada Hutan Produksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.11/Menhut- II/2008 Permenhut Nomor P.20/Menhut-II/2007 Tata Cara pemberian Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi melalui permohonan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.12/Menhut-II/2008 Sumber: Sekretariat Ditjen Planologi Kehutanan, Data s /d November

157 TABEL VIII.4. PROYEK BANTUAN LUAR NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN TAHUN TAHUN Implementing Agency PELAKSANA KEGIATAN POKOK BLN GOI Executing Agency TOTAL LOKASI TUJUAN PELAKSANAAN NAMA PROYEK/KODE PROYEK/JANGKA WAKTU NO Indonesia Direktorat Rencana, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Melakukan survei sosial ekonomi, survei biofisik, penginderaan jauhdan GIS, pemodelan, pemetaan empiris perubahan lahan di Semenanjung Kampar. Memperkuat kapasitas KPH dalam menerapkan praktek terbaik pengelolaan hutan dan mempersiapkan pelaksanaan REDD+ di hutan gambut. USD 3,000,000 Memfasilitasi penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan jangka panjang dan jangka pendek KPH Tasik Besar Serkap dan memformulasikan rencana bisnis untuk KPH Tasik Besar Serkap. 2. A Joint Cooperation for Strengthening the Capacity of the Forest Management Unit Including Preparation for REDD+ Implementation at Tasik Besar Serkap (April 2013 Desember 2015) 3. Pelatihan personil dari KPH dan pemangku kepentingan terkait tentang pencegahan kebakaran, dan pelaksanaan teknik pengelolaan lahan gambut, pengukuran penyerapan dan keseimbangan emisi/karbon. 4. Memilih aktivitas demonstrasi (DA). 5. Mendokumentasikan baseline dan trayek sekuestrasi. 6. Mengembangkan Kegiatan Demonstrasi REDD+. 7. Memprediksi trayek baseline dari stok karbon di Semenanjung Kampar di bawah skenario "business-as-usual", menganalisis additionality karbon di Semenanjung Kampar di bawah beberapa skenario REDD+. 8. Memformulasikan rencana bisnis untuk perdagangan karbon. 9. Mempersiapkan pembentukan lembaga untuk pengaturan perdagangan karbon REDD+.

158 NO NAMA PROYEK/KODE PROYEK/JANGKA WAKTU TOTAL LOKASI TUJUAN PELAKSANAAN PELAKSANA KEGIATAN POKOK BLN GOI Executing Agency Implementing Agency Persiapan Pelaksanaan Proyek Indonesia USD 500,000 Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Alam Lestari Berbasis Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan (Promoting Sustainable Community Based Natural Resource Management and Institutional Development ) Disetujuinya proyek Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Alam Lestari Berbasis Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan (Promoting Sustainable Community Based Natural Resource Management and Institutional Development ) oleh FIP Sub Committee dan World Bank Board Pemetaan dan analisa struktur institusi dan organisasi Kementerian Kehutanan terkait hubunganya dengan KPH. Identifikasi dan analisa berbagai produk hukum, kebijakan dan regulasi terkait KPH. Penyiapan Kerangka Kerja Partisipatif Masyarakat (Community Participatory Framework ) 4. Penyiapan Kerangka Kerja Lingkungan dan Manajemen Sosial. 5. Rancangan Sistem Pemantauan dan Evaluasi. 6. Rancangan Pengelolaan Pengetahuan dan Sistem Informasi. 7. Rancangan Komunikasi dan Partisipasi. 8. Persiapan Dokumen Proyek dan Rencana Implementasi Program. 9. Lokakarya Penulisan Dokumen Proyek. 10. FGD dengan para ahli dan praktisi terkait 11. Lokakarya Multipihak/Konsultasi Desain Proyek. 12. Pertemuan Berkala. 13. Lokakarya Penulisan Berkala 14. Formulasi Rancangan Manual Operasional Proyek 15. Pengelolaan Proyek Direktorat Rencana, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Sesuai Perjanjian Kerjasama Teknik yang Apabila Mengacu Pada P.18 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian LHK menjadi Direktorat Rencana, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan TAHUN Feb Agustus 2014 (berdasarkan Perjanjian Kerjasama Teknik No. 003/MOU/Feb/201 4 dan No.PK.1/WP3H- 5/2014) dan diperpanjang sejak Agustus Feb 2015 (berdasarkan Amandemen/Perub ahan PKT No. 363/SDG/Aug/201 4 dan No.PK.2/WP3H- 5/ FORCLIME TC Indonesia 7,511, (Phase 2) Strategic Area 1 :Kerangka kerja kebijakan nasional dan subnasional Kebijakan kehutanan nasional dan subnasional, peraturan dan pedoman membaik yang sesuai dengan: a) target nasional mitigasi perubahan iklim; b) prinsip-prinsip tata kelola hutan; c) target pembangunan Kegiatan menuju terintegrasinya paling tidak 4 pembelajaran (REDD+, KPH, konservasi keanekaragaman hayati, PHL, pelibatan masyarakat, perbaikan penghidupan, dll) dari kabupaten ke dalam kebijakan, peraturan dan/atau pedoman di tingkat nasional dan sub-nasional Dukungan bagi kegiatan Sekretariat Nasional KPH telah mencapai tujuannya berkaitan dengan koordinasi lintas-eselon dan penghapusan hambatan regulasi untuk pengembangan dan operasi KPH Biro Perencanaan WP3H, BRPUK, Pusrenbang SDMK, Seknas KPH, PHKA, Dit KKBHL,BUK, Dit. BUHA,, Setditjen BUK, Setditjen BPDAS-PS dan Setditjen PHKA, Biro Hukum, Pusdalbanghut,, Pokja REDD+ Kaltim/Kalbar, Dinas Kehutanan Universitas Tanjungpura, UPT Kemenhut, Disbunhut, KPH Dit. WP3H, BUK, Dit.BUHA, Seknas KPH 148

159 NO NAMA PROYEK/KODE PROYEK/JANGKA WAKTU TOTAL LOKASI TUJUAN PELAKSANAAN PELAKSANA KEGIATAN POKOK BLN GOI Executing Agency Implementing Agency Kegiatan pada Kabupaten yang dipilih menyelaraskan aspek perubahan iklim dan keanekaragaman hayati dengan pertumbuhan ekonomi di dalam perencanaan pembangunan Kegiatan menuju setidaknya dua elemen arsitektur REDD+ di tingkat nasional dan sub-nasional membaik (misalnya MRV, safeguards, mekanisme pembagian manfaat) dalam koordinasi institusi yang relevan Dukungan dalam penyusunan Renstra Kemenhut ( ) dikembangkan sejalan dengan target nasional mitigasi perubahan iklim, prinsip-prinsip tata kelola kehutanan dan target pembangunan Bappeda, BLHD, Balai TNKM, WWF Pustanling, Pokja PI, DIPSDH, Puspijak Dit. IPSDH TAHUN b. Strategic Area 2: Pembangunan KPH KPH Model dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari dan target nasional mitigasi perubahan iklim dalam hubungan dengan pembangunan ekonomi hijau. c. Strategic Area 3 : Private Sector Perusahaan sector swasta dalam KPH memperbaiki pola pengelolaan hutan mereka Pembangunan sistem inventarisasi hutan dan pengelolaan data untuk PHL dan penentuan baseline emisi dibangun di tiga KPH model pada akhir Mewujudkan ketiga KPH model dikelola berdasarkan rencana pengelolaan yang disepakati, dengan mempertimbangkan hakhak pemanfaatan adat, potensi PHBM, memfasilitasi dan mengendalikan konsesi dan target konservasi keanekaragaman hayati (anggaran yang disetujui, kunjungan pengawasan). Membangun struktur Organisasi dan kebutuhan sumber daya manusia disusun berdasarkan rencana pengelolaan yang disetujui, rencana usaha, dll. Mendorong agar pada akhir 2016, ketiga KPH model mengeluarkan rencana usaha yang disetujui (sesuai dengan prinsip-prinsip Ekonomi Hijau) dan telah memulai kegiatannya Sertifikasi pengelolaan hutan pada setidaknya 3 perusahaan swasta yang menunjukkan bahwa pengelolaan hutan mereka sesuai dengan prinsip PHL dengan luasan setidaknya ha analisis dampak dari peningkatan pengelolaan hutan terhadap pengurangan emisi di setidaknya dua konsesi Biro Perencanaan Dit. WP3H, Dinas Kehutanan, Pemkab, DPMU, IPSDH, POKJA, KPH, Dinas Kehutanan, KPH, Seknas, Pusdal III, WP3H, Dinas Kehutanan, Dir Perhutanan Sosial, DPMU, BUK, Petani Madu KPH, Dinas, WP3H KPH, Dinas Kehutanan, Dinas Perdagangan, Kemenhut, BUK, Untan, Dit WP3H BUK; Dishut; KPH,DAS-PS, Dishut, Community, FORDA, Pustanling DPMU 149

160 TAHUN Implementing Agency PELAKSANA KEGIATAN POKOK BLN GOI Executing Agency TOTAL LOKASI TUJUAN PELAKSANAAN NAMA PROYEK/KODE PROYEK/JANGKA WAKTU NO Pusdiklat, Bappenas, Bappeda, Dishut, Disbun, KPH, BLHD, KPH, Balai TN, GIZ-RED, Disbudpar, FC, HoB working groups, BKSDA Terbangunnya konsep ekonomi hijau yang berkaitan dengan perbaikan mata pencaharian, pengurangan emisi GRK dan konservasi keanekaragaman hayati terefleksikan dalam perencanaan sektoral pemerintah kabupaten, KPH dan Balai Taman Nasional pada 12/2016. Lembaga-lembaga kabupaten (pemerintah dan non pemerintah) mengidentifikasi dan mengimplementasikan kegiatankegiatan ekonomi berkelanjutan yang berkontribusi kepada perbaikan mata pencaharian, pengurangan emisi GRK dan konservasi keanekaragaman hayati. d. Strategic Area 4 : Integrasi konservasi dan pembangunan/ Ekonomi Hijau Mendorong pemerintah kabupaten menyesuaikan strategi pembangunan daerah terkait penggunaan lahan dengan prinsipprinsip ekonomi hijau pada tahun 2016 Membangun sebuah sistem Monitoring dan Evaluasi (M&E) berbasis kabupaten untuk mengukur perbaikan mata pencaharian, penurunan emisi GRK dan konservasi keanekaragaman hayati terbentuk dan dilaksanakan pada12/2016 Mewujudkan meningkatnya nilai investasi publik dan swasta terhadap produk barang dan jasa terkait ekonomi hijau sebanyak 10% pada 2016 dibandingkan dengan baseline tahun Pusat Rencana Pengembangan SDM-BP2SDM, WP3H, Seknas 2012 Mendorong tersusunnya strategi pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan kehutanan (Pusdiklat, BDK, SMK) dalam memenuhi kebutuhan sasaran strategis sektor kehutanan Lembaga pendidikan dan pelatihan kehutanan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang bersifat terapan dan berorientasi pada kebutuhan untuk mendukung pencapaian target strategis sektor kehutanan khususnya pengembangan KPH dan mitigasi perubahan iklim sektor kehutanan. e. Strategic Area 5 : Pengembangan Kapasitas Manusia khususnya pengembangan KPH dan mitigasi perubahan iklim Pusdiklathut, BDK Samarinda, BDK Mendorong agar kapasitas manajemen lembaga pelatihan diperkuat. Bogor Pusdiklathut, WP3H, Seknas Mendukung tersedianya Widya Iswara Pusdiklat dan 3 modul pelatihan yang relevan dengan pengelolaan KPH dan mitigasi CFET, BDK, NPMU / DPMU perubahan iklim di sektor kehutanan. Tersedianya Pelatih BDKS dan 2 paket bahan ajar yang telah mengintegrasikan pengalaman lapangan dan contoh-contoh praktis ke dalam penawaran pelatihan bersertifikat bidang KPH dan mitigasi perubahan iklim sector kehutanan bagi staf KPH dan para pihak yang ditargetkan lainnya (staff dinas, masyarakat, sektor swasta). Sumber : Sekretariat Ditjen Planologi Kehutanan, Data s/d November

161 TABEL VIII.5. REKAPITULASI SEBARAN PNS DAN CPNS BERDASARKAN GOLONGAN DAN JENIS KELAMIN LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN No. UNIT KERJA L P JML L P JML L P JML L P JML L P TOTAL I Sekretariat Ditjen. Planologi Kehutanan II Dit. Rencanaan Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan III Dit. Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya IV Dit. Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan V Hutan Dit. Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor VI Dit. Wil. Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan G O L O N G A N IV III II I JUMLAH KET JUMLAH Sumber: Sekretariat Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Data s/d Oktober 2015 Keterangan: IV L = Gol. IV Laki-laki IV P = Gol. IV Perempuan III L = Gol. III Laki-laki III P = Gol. III Perempuan II L = Gol. II Laki-laki II P = Gol. II Perempuan I L = Gol. I Laki-laki I P = Gol. I Perempuan 151

162 TABEL VIII.6. REKAPITULASI SEBARAN PNS DAN CPNS BERDASARKAN GOLONGAN DAN JENIS KELAMIN LINGKUP BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN (BPKH) G O L O N G A N No. UNIT KERJA IV III II I JUMLAH KET L P JML L P JML L P JML L P JML L P TOTAL BPKH Wil. I Medan BPKH Wil. II Palembang BPKH Wil. III Pontianak BPKH Wil. IV Samarinda BPKH Wil. V Banjarbaru BPKH Wil. VI Manado BPKH Wil. VII Makasar BPKH Wil. VIII Denpasar BPKH Wil. IX Ambon BPKH Wil. X Irian Jaya BPKH Wil. XI Yogyakarta BPKH Wil. XII Tanjungpinang BPKH Wil. XIII Pangkalpinang BPKH Wil. XIV Kupang BPKH Wil. XV Gorontalo BPKH Wil. XVI Palu BPKH Wil. XVII Manokwari BPKH Wil. XVIII Banda Aceh BPKH Wil. XIX Pekanbaru BPKH Wil. XX Bandar Lampung BPKH Wil. XXI Palangkaraya BPKH Wil. XXII Kendari Jumlah Sumber: Sekretariat Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Data s/d Oktober

163 TABEL VIII.7. SEBARAN PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN No. I II III IV V VI UNIT KERJA L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML L P Sekretariat Direktorat Jenderal Direktorat Rencana,Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor Direktorat Pecegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Status Pegawai S3 S2 SARJANA (S1) SARJANA MUDA SLTA SLTP SD JENIS TOTAL KELAMIN KET. PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah JUMLAH PNS Upah/magang TOTAL Sumber: Sekretariat Ditjen Planologi Kehutanan, Data s/d Oktober

164 TABEL VIII. 8. SEBARAN PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN LINGKUP BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN No. X L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML L P I II III VIII IX XII XIII UNIT KERJA BPKH Wil. I Medan BPKH Wil. II Palembang BPKH Wil. III Pontianak IV BPKH Wil. IV Samarinda V VI VII XI BPKH Wil. V Banjarbaru BPKH Wil. VI Manado BPKH Wil. VII Makasar BPKH Wil. VIII Denpasar BPKH Wil. IX Ambon BPKH Wil. X Irian Jaya BPKH Wil. XI Yogyakarta BPKH Wil. XII Tanjungpinang BPKH Wil. XIII Pangkalpinang Status Pegawai S3 S2 SARJANA (S1) SARJANA MUDA D2/DI/ SLTA JENIS KELAMIN TOTAL KET. PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah SLTP SD 154

165 No. UNIT KERJA Status Pegawai S3 S2 SARJANA (S1) SARJANA MUDA D2/DI/ SLTA JENIS KELAMIN TOTAL KET. L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML L P XIV BPKH Wil. XIV Kupang XV BPKH Wil. XV Gorontalo XVI BPKH Wil. XVI Palu PNS Upah PNS Upah PNS SLTP SD XVII BPKH Wil. XVII Manokwari XVIII BPKH Wil. XVIII Banda Aceh XIX BPKH Wil. XIX Pekanbaru XX BPKH Wil. XX Bandar lampung XXI BPKH Wil. XXI Palangkaraya XXII BPKH Wil. XXII Kendari Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah PNS Upah JUMLAH PNS Upah TOTAL PNS + UPAH Sumber: Sekretariat Ditjen Planologi Kehutanan, Data S/D Oktober 2015 Keterangan: Sudah termasuk CPNS dan Tenaga Kontrak Laki = 1046 orang Perempuan = 446 orang 155

166 TABEL VIII.9. SARANA DAN PRASARANA KELOMPOK ASET (DALAM NILAI RUPIAH) NO INSTANSI TANAH PERALATAN DAN MESIN GEDUNG DAN BANGUNAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN ASET TETAP DALAM RENOVASI ASET TETAP LAINNYA KDP ASET TAK BERWUJUD ASET YANG TIDAK DIGUNAKAN ASET TETAP DALAM RENOVASI TOTAL ASET I KANTOR PUSAT (KP) Sekretariat Ditjen Planologi Kehutanan Dit Perencanaan Kawasan Hutan Dit Pengukuhan Kawasan Hutan Dit Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Dit Penggunaan Kawasan Hutan Dit Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan II KANTOR DAERAH (KD) BPKH Wilayah I Medan BPKH Wilayah II Palembang BPKH Wilayah III Pontianak BPKH Wilayah IV Samarinda BPKH Wilayah V Banjarbaru BPKH Wilayah VI Manado BPKH Wilayah VII Makassar BPKH Wilayah VIII Denpasar BPKH Wilayah IX Ambon BPKH Wilayah X Jayapura BPKH Wilayah XI Yogyakarta BPKH Wilayah XII Tanjung Pinang BPKH Wilayah XIII Pangkal Pinang BPKH Wilayah XIV Kupang BPKH Wilayah XV Gorontalo BPKH Wilayah XVI Palu BPKH Wilayah XVII Manokwari BPKH Wilayah XVIII Banda Aceh BPKH Wilayah XIX Pekanbaru BPKH Wilayah XX Bandar Lampung BPKH Wilayah XXI Palangkaraya BPKH Wilayah XXII Kendari JUMLAH I + II Ket : Nilai Aset per 30 September

167

168

DATA DAN INFORMASI DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016

DATA DAN INFORMASI DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 DATA DAN INFORMASI DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Jakarta, Desember 2016

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN Jakarta, Juni 2012 KATA PENGANTAR Buku ini merupakan penerbitan lanjutan dari Buku Statistik Bidang Planologi Kehutanan tahun sebelumnya yang

Lebih terperinci

PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL

PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL Rencana Strategis Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2015-2019 disusun dengan mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN Nomor: P.11/PKTL-SET/2015 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.6/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN)

RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN) PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P. 49/MENHUT-II/2011 RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN) 2011-2030 Disampaikan Oleh : SEKJEN KEMENTERIAN KEHUTANAN Pada Acara Roundtable on Greening the National

Lebih terperinci

DATA DAN INFORMASI DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN TAHUN 2013

DATA DAN INFORMASI DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN TAHUN 2013 DATA DAN INFORMASI DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR Buku ini disusun sebagai bentuk implementasi Permenhut

Lebih terperinci

Perkembangan Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Proses Review RTRWP Per 31 Desember 2015

Perkembangan Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Proses Review RTRWP Per 31 Desember 2015 Perkembangan Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Proses Review RTRWP Per 31 Desember 2015 Luas Usulan Perubahan Persetujuan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan (ha) Kawasan Hutan (ha) No Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan. Ir. Bambang Soepijanto, MM. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan. Ir. Bambang Soepijanto, MM. NIP KATA PENGANTAR Buku ini disusun sebagai bentuk implementasi Permenhut Nomor: P.07/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan. Penyusunan buku ini dimaksudkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 6188/KPTS-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK

Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Disampaikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Badan Pemeriksa

Lebih terperinci

KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN ANGGARAN 2015

KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN ANGGARAN 2015 DISAMPAIKAN OLEH: PENANGGUNG JAWAB PROGRAM PLANOLOGI DAN TATA LINGKUNGAN JAKARTA, 22 MEI 2015 Direktur

Lebih terperinci

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011 disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011 Hutan : suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi

Lebih terperinci

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha) Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha) Kawasan Hutan Total No Penutupan Lahan Hutan Tetap APL HPK Jumlah KSA-KPA HL HPT HP Jumlah Jumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Urgensi Rencana Makro Pemantapan Kawasan Hutan.

I. PENDAHULUAN A. Urgensi Rencana Makro Pemantapan Kawasan Hutan. 7 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 32/Menhut-II/2013 TENTANG RENCANA MAKRO PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN I. PENDAHULUAN A. Urgensi Rencana Makro Pemantapan Kawasan Hutan. Hutan

Lebih terperinci

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN DEPARTEMEN KEHUTANAN Ministry of Forestry 2008 KATA PENGANTAR Penyusunan Buku Eksekutif Data Strategis Kehutanan Tahun 2008 ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan data

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.9/Menhut-II/2011P. /Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.9/Menhut-II/2011P. /Menhut-II/2009 TENTANG Draft 10 vember 2008 Draft 19 April 2009 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.9/Menhut-II/2011P. /Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG

Lebih terperinci

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Disampaikan pada acara : Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Jakarta, 22

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN Dengan telah diterbitkannya undang undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan ruang, maka semua peraturan daerah provinsi tentang rencana tata

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2010P. /Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2010P. /Menhut-II/2009 TENTANG Draft 10 November 2008 Draft 19 April 2009 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2010P. /Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG

Lebih terperinci

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Penataan Ruang Komisi Pemberantasan Korupsi - Jakarta, 13 Desember 2012 Outline I. Isu

Lebih terperinci

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le No.208, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pengelolaan. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.12/MENLHK/SETJEN/OTL.0/1/2016 TENTANG

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH (Memperkuat KPH dalam Pengelolaan Hutan Lestari untuk Pembangunan Nasional / daerah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32/Menhut-II/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32/Menhut-II/2013 TENTANG RENCANA MAKRO PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.49/Menhut-II/2011 TENTANG RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN) TAHUN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.49/Menhut-II/2011 TENTANG RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN) TAHUN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.49/Menhut-II/2011 TENTANG RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN) TAHUN 2011-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi. 13, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA MOR : P.25/Menhut-II/2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2013 KEPADA 33 GUBERNUR PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN Dengan telah diterbitkannya undang undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan ruang, maka semua peraturan daerah provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi harus

Lebih terperinci

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : SK.635/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PENETAPAN LOKASI FASILITASI PADA

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015 Oleh : Ketua Tim GNPSDA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pontianak, 9 September 2015 Data dan Informasi Kawasan Hutan 2 KAWASAN HUTAN KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TENGAH, KALIMANTAN SELATAN,

Lebih terperinci

Disampaikan oleh: DIREKTUR PERENCANAAN KAWASAN HUTAN DALAM SEMINAR PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG

Disampaikan oleh: DIREKTUR PERENCANAAN KAWASAN HUTAN DALAM SEMINAR PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG Disampaikan oleh: DIREKTUR PERENCANAAN KAWASAN HUTAN DALAM SEMINAR PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG KUPANG, 2 Juli 2013 Hutan : suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan

Lebih terperinci

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN Dasar Hukum Lingkungan Hidup UU No. 32/2009: Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup UU No. 18/2008: Pengelolaan Sampah PP turunannnya Kehutanan UU No. 41/1999: Kehutanan

Lebih terperinci

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN November, 2009

DEPARTEMEN KEHUTANAN November, 2009 Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN vember, 2009 EKSEKUTIF DATA STRATEGIS KEHUTANAN 2009 ISBN : 979-606-075-2 Penyunting : Sub Direktorat Statistik dan Jaringan Komunikasi Data

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Penghitungan Deforestasi Indonesia Periode Tahun 2009-2011

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.12-/215 DS33-9596-64-778 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang No.211, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Orta. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2012 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2012 KEPADA 33 GUBERNUR PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN PETA PENETAPAN WILAYAH KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DEPARTEMEN KEHUTANAN PETA PENETAPAN WILAYAH KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lembar 1 116 0'0E 116 20'0E 116 40'0E 117 0'0E 117 20'0E 117 40'0E PETA PENETAPAN WILAYAH KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Skala 1

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.22/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

Perkembangan Penelitian Terpadu Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan dalam Revisi RTRWP

Perkembangan Penelitian Terpadu Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan dalam Revisi RTRWP SEJAK BERLAKUNYA UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya pasal 78, hampir semua provinsi di luar Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengajukan usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 36/Menhut-II/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 36/Menhut-II/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 36/Menhut-II/2010 TENTANG TIM TERPADU DALAM RANGKA PENELITIAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003

REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003 REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003 KATA PENGANTAR Assalaamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku

Lebih terperinci

MODEL KELEMBAGAAN INSTANSI LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH

MODEL KELEMBAGAAN INSTANSI LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH MODEL KELEMBAGAAN INSTANSI LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH Herman Hermawan Kepala Pusat Kebijakan Strategis KLHK Email: pusjakstra@gmail.com Rapat Regional Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Wilayah Barat

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PENATAAN KORIDOR RIMBA

PENATAAN KORIDOR RIMBA PENATAAN KORIDOR RIMBA Disampaikan Oleh: Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Dalam acara Peluncuran Sustainable Rural and Regional Development-Forum Indonesia DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.25/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.429, 2016 KEMEN-LHK. Jaringan Informasi Geospasial. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.28/Menlhk/Setjen/KUM.1/2/2016

Lebih terperinci

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN Pangkal Pinang 16-17 April 2014 BAGIAN DATA DAN INFORMASI BIRO PERENCANAAN KEMENHUT email: datin_rocan@dephut.go.id PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Desa Hijau Untuk Indonesia Hijau dan Sehat Direktorat Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 2 C. Struktur Organisasi 3 BAB II. PERENCANAAN KINERJA 11 A. Rencana

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 6170-4200-6854-7766 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI UNTUK PEMBANGUNAN DILUAR KEGIATAN KEHUTANAN

KEBIJAKAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI UNTUK PEMBANGUNAN DILUAR KEGIATAN KEHUTANAN KEBIJAKAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI UNTUK PEMBANGUNAN DILUAR KEGIATAN KEHUTANAN SOLUSI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN NON KEHUTANAN Disampaikan oleh : Kementerian

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016 KODE PROGRAM RUPIAH MURNI 19.1.2 19.2.7 19.3.6 19.4.8 19.5.9 19.6.3 19.7.12 19.8.1 19.9.11 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Program Peningkatan Sarana

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Oleh : Ir. Bahal Edison Naiborhu, MT. Direktur Penataan Ruang Daerah Wilayah II Jakarta, 14 November 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Pendahuluan Outline Permasalahan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.16/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah serta Peranan SKMPP ATR sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi Oleh: Ir. Raden M. Adi Darmawan, M.Eng.Sc Plt. Direktur Penertiban

Lebih terperinci

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 215 BERDASARKAN JENIS NO SUMBER ANGGARAN RINCIAN ANGGARAN TA 215 (dalam ribuan rupiah) BARANG MODAL JUMLAH 1 RUPIAH MURNI 629459711 1.468.836.8 42882193 2.527.117.694

Lebih terperinci

PEMERINTAH DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU RIAU

PEMERINTAH DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU RIAU 1. Semangat pembangunan kehutanan adalah memperbaiki kondisi tapak hutan menjadi lebih baik. Masalah di tingkat tapak, perlu diberikan intervensi (regulasi dan anggaran) sehingga perbaikan kinerja senantiasa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA No.1058, 2014 BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 20142014 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR REGIONAL XIII DAN KANTOR REGIONAL XIV

Lebih terperinci

EVALUASI DAN CAPAIAN ATAS KOORDINASI DAN SUPERVISI SEKTOR KEHUTANAN DAN REFORMASI KEBIJAKAN

EVALUASI DAN CAPAIAN ATAS KOORDINASI DAN SUPERVISI SEKTOR KEHUTANAN DAN REFORMASI KEBIJAKAN EVALUASI DAN CAPAIAN ATAS KOORDINASI DAN SUPERVISI SEKTOR KEHUTANAN DAN REFORMASI KEBIJAKAN Oleh : Ketua TIM GNPSDA Kemen LHK Disampaikan Pada : Indonesia Anti Corruption Forum (IACF) V dan Konferansi

Lebih terperinci

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional UNIT PELAKSANA TEKNIS DITJEN KP3K UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan

Lebih terperinci

MENTEIU KRIIUTANAN REPUJJLIK INDONESIA

MENTEIU KRIIUTANAN REPUJJLIK INDONESIA MENTEIU KRIIUTANAN REPUJJLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.733/Menhut-II/2014 TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI KALIMANTAN BARA T MENTER! KEHUTANAN

Lebih terperinci

PERANAN BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN PLANOLOGI KEHUTANAN KATA PENGANTAR

PERANAN BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN PLANOLOGI KEHUTANAN KATA PENGANTAR PERANAN BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN PLANOLOGI KEHUTANAN KATA PENGANTAR Materi ini disusun Dinas Kehutanan Propinsi Papua dalam rangka Rapat Kerja Teknis Badan Planologi Kehutanan Tahun

Lebih terperinci

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.210, 2016 KEMEN-LHK. Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan. Orta. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.14/MENLHK/SETJEN/OTL.0/1/2016

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Pelepasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Pelepasan. No.377, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Pelepasan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.33/Menhut-II/2010 TENTANG TATA CARA PELEPASAN KAWASAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN Nomor: P.04/PKTL/SETDIT/KEU.0/10/2016

Lebih terperinci

LUAS KAWASAN (ha)

LUAS KAWASAN (ha) 1 2 3 Berdasarkan Revisi Pola Ruang Substansi Kehutanan sesuai amanat UU No 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang mengalami perubahan yang telah disetujui Menteri Kehutanan melalui Keputusan No. 936/Kpts-II/2013

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN & KELEMBAGAAN KEHUTANAN DAERAH

KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN & KELEMBAGAAN KEHUTANAN DAERAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN & KELEMBAGAAN KEHUTANAN DAERAH IMPLIKASI UU NO. 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH & PP NO. 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Disampaikan pada: Acara Sosialisasi Tertib Peredaran

Lebih terperinci

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang PENDAHULUAN BAB A. Latar Belakang Pemerintah telah menetapkan bahwa pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) menjadi salah satu prioritas nasional, hal tersebut tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA)

Lebih terperinci

KONDISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH ACEH TAHUN 2013 DISAMPAIKAN GUBERNUR ACEH PERTEMUAN DENGAN DUTA BESAR NORWEGIA/SCANDINAVIA 22 MEI 2013

KONDISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH ACEH TAHUN 2013 DISAMPAIKAN GUBERNUR ACEH PERTEMUAN DENGAN DUTA BESAR NORWEGIA/SCANDINAVIA 22 MEI 2013 KONDISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH ACEH 2012 2032 TAHUN 2013 DISAMPAIKAN GUBERNUR ACEH PERTEMUAN DENGAN DUTA BESAR NORWEGIA/SCANDINAVIA 22 MEI 2013 PENDAHULUAN PEMERINTAH ACEH Rencana umum tata ruang merupakan

Lebih terperinci

KAWASAN PESISIR KAWASAN DARATAN. KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, Pddk, ,93 Ha

KAWASAN PESISIR KAWASAN DARATAN. KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, Pddk, ,93 Ha LUAS WILAYAH : 107.932,71 Km2 LUAS DARATAN 86.411,90 Km2 LAUTAN 21.478,81 Km2 GARIS PANTAI 2.078,15 Km2 KAWASAN DARATAN KAB. ROKAN HULU 16 KEC,153 KEL, 543.857 Pddk, 722.977,68 Ha KAB. KAMPAR 21 KEC,245

Lebih terperinci

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2016 JANUARI 2017 DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Pengantar Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.52/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION PADA PUSAT PENGENDALIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG Hasil Pemba hasan d PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.18/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN PINJAM

Lebih terperinci

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONALISASI KPH

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONALISASI KPH KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONALISASI KPH Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Disampaikan pada Sosialisasi DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014 Jakarta, 6 Februari 2014 Mandat Perundang-undangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, 9PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.99/MENLHK/SETJEN/SET.1/12/2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN 2011-2025 Disampaikan Pada acara: RAKERNAS KEMENTERIAN KUKM Jakarta,

Lebih terperinci

NERACA SUMBER DAYA HUTAN NASIONAL TAHUN 2013

NERACA SUMBER DAYA HUTAN NASIONAL TAHUN 2013 NERACA SUMBER DAYA HUTAN NASIONAL TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2014 Penyusun Penanggung Jawab : Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Disampaikan pada acara :

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Disampaikan pada acara : Oleh : Ketua Tim GNPSDA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Disampaikan pada acara : Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Gorontalo, 10 Juni 2015 Data dan

Lebih terperinci

SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PENGANTAR Sebagai konsekuensi dari perubahan nomeklatur Kementerian

Lebih terperinci

IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG

IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG Oleh : Ir. DIAH INDRAJATI, M.Sc Plt.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012 yang

Lebih terperinci

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.13/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.14/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras No.808, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. UPT. ORTA. Perubahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci