MAKALAH PERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOKOPI SISTEM MIKROPROSESOR
|
|
- Yulia Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH PERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOKOPI SISTEM MIKROPROSESOR DISUSUN OLEH: RIZKY JANUAR (35501) NATHAN SITOHANG (36017) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010
2 TUGAS PERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOKOPI SISTEM MIKROPROSESOR Program keypad fotocopy berikut ini diaplikasikan pada ATMEGA16, dengan kriteria sebagai berikut: Pin C bit 4 untuk memberikan input 10 lembar fotocopy. Pin C bit 5 untuk memberikan input 20 lembar fotocopy. Pin C bit 6 untuk memberikan input 40 lembar fotocopy (jumlah maksimum). Pin D bit 2 merupakan interupsi eksternal 0, yang apabila ditekan,proses pengcopyan dihentikan Pind D bit 7 digunakan untuk melanjutkan proses fotocopy setelah mesin diinterupsi. Port A bit 7 untuk menyalakan LED 1 saat jumlah fotocopy mencapai 10 lembar. Port A bit 6 untuk menyalakan LED 2 saat jumlah fotocopy mencapai 20 lembar. Port A bit 5 untuk menyalakan LED 3saat jumlah fotocopy mencapai 30 lembar. Port A bit 4 untuk menyalakan LED 4 saat jumlah fotocopy mencapai 40 lembar. Port B untuk menyalakan layar BCD yang menunjukkan jumlah yang sudah tercopy..include "m16def.inc".org 0x00 rjmp main.org 0x01 rjmp pause rjmp lanjut org 0x0000 digunakan untuk memberitahu bahwa instruksi selanjutnya akan ditempatkan pada alamat Jadi, pada alamat 0000 akan ditempati oleh instruksi rjmp main. Instruksi ini memberi perintah untuk meloncat ke subrutin main. alamat 0001 ditempati oleh instruksi rjmp pause. Instruksi ini akan memberi perintah untuk meloncat ke subrutin pause.
3 main: ldi r16, low(ramend) out spl, r16 ldi r16, high(ramend) out sph, r16 kelima baris ini digunakan sebagai stack pointer SRAM. ldi r20,0b out GICR,r20 sei R20 yang berisi bit seperti di atas, masing-masing digunakan sebagai untuk membuat intterrupt int0,sedangkan perintah sei untuk mengenablekannya. awal1: ldi r16,255 out ddra,r16; porta output ldi r17,0 out ddrc,r17;portc input out ddrd,r17 out ddrb,r16 out pinc,r17 out portd,r16 Baris di atas digunakan untuk menentukan fungsi p in ATMEGA yakni sebagai input atau output. awal: clr r16 out porta,r16 sbic pinc,4 rjmp kopi10 sbic pinc,5 rjmp kopi20 sbic pinc,6 rjmp kopi40 rjmp awal
4 Program di atas mengecek keadaan pin C bit 4, 5 dan 6 secara berurutan. Jika bit 4 pin C ditekan ( logic 0 ) maka program akan mengisi register dengan nilai 10 kemudian meloncat ke subrutin kopi10 untuk melakukan proses fotocopy. Tetapi, bila pin C bit 4 tidak ditekan maka program akan melanjutkan pengecekan terhadap bit 5 pin C. Jika bit ini ditekan maka program akan mengisi register dengan nilai 20 kemudian meloncat ke subrutin kopi20 untuk melakukan proses fotocopy. Dan seandainya tidak ditekan, maka program akan melanjutkan pengecekan terhadap bit 6 pin C. Seperti sebelumnya, jika bit ini ditekan maka program akan mengisi register dengan nilai 40 kemudian meloncat ke subrutin kopi40 untuk melakukan proses fotocopy. Jika tidak ditekan maka program akan kembali mengulang pengecekan terhadap bit 4 pin C. kopi10: rcall waktu cpi r16,10 breq led1 rjmp kopi10 Program di atas merupakan proses pengcopyan 10 lembar.r16 akan diincrementkan hingga 10 desimal, sehingga melompat ke subrutin led1. Port B akan menghidupkan BCD,sesuai isi dari register R16. Pengcopyan akan dijalankan sesuai pewaktuan dari subrutin waktu. kopi20: cpi r16,10 breq led2 rjmp kopi20 Program di atas merupakan proses pengcopyan 10 lembar pertama dari fotocopy 20. Proses ini berjalan setelah led2r16 akan diincrementkan hingga 10 desimal, sehingga melompat ke subrutin led2. Port B akan menghidupkan BCD,sesuai isi dari register R16. Pengcopyan akan dijalankan sesuai pewaktuan dari subrutin waktu.
5 kopi20b: cpi r16,20 breq led2b rjmp kopi20b Program di atas merupakan proses pengcopyan lembar dari fotocopy 20.Proses ini berjalan setelah subrutin led2 dijalankan.r16 akan diincrementkan hingga 20 desimal. Port B akan menghidupkan BCD,sesuai isi dari register R16. Pengcopyan akan dijalankan sesuai pewaktuan dari subrutin waktu. Setelah itu akan kembali ke fungsi awal untuk pengecekan kembali. kopi40: cpi r16,10 breq led3 rjmp kopi40 Program di atas merupakan proses pengcopyan 1-10 lembar dari fotocopy 40. R16 akan di-increment hingga 10 dan akan melompat ke subrutin led3. kopi40b: cpi r16,20 breq led3b rjmp kopi40b Program diatas adalah lanjutan dari proses pengcopyan 40 lembar. Yakni dari lembar. Proses ini berjalan setelah subrutin led 3 selesai dijalankan. kopi40c:
6 cpi r16,30 breq led3c rjmp kopi40c Program diatas adalah lanjutan dari proses pengcopyan 40 lembar. Yakni dari lembar. Proses ini berjalan setelah subrutin led 3b selesai dijalankan. kopi40d: cpi r16,40 breq led4 rjmp kopi40d Program diatas adalah lanjutan dari proses pengcopyan 40 lembar. Yakni dari lembar. Proses ini berjalan setelah subrutin led 3c selesai dijalankan. led1: ldi r17,1 rcall waktu rjmp awal Merupakan subrutin ketika r16 pada kopi10 telah mencapai 10 desimal. Dan akan menghidupkan led1 pada port a1. Kemudian akan kembali ke proses subrutin awal untuk melakukan pengecekan kembali. led2: ldi r17,1 rjmp kopi20b
7 Program diatas merupakan program untuk menghidupkan led pada port a1, yakni setelah pengcopyan mencapai 10 lembar pada kopi20. Kemudian akan dilanjutkan ke subrutin kopi20b. led2b: ldi r17,3 rjmp awal Merupakan subrutin ketika r16 pada kopi20 telah mencapai 20 desimal. Dan akan menghidupkan led1 pada port a1 dan led2 pada porta2. Kemudian akan kembali ke proses subrutin awal untuk melakukan pengecekan kembali. led3: ldi r17,1 rjmp kopi40b Program diatas merupakan program untuk menghidupkan led pada port a1, yakni setelah pengcopyan mencapai 10 lembar pada kopi40. Kemudian akan dilanjutkan ke subrutin kopi40b. led3b: ldi r17,3 rjmp kopi40c Program diatas merupakan program untuk menghidupkan led pada port a1 dan led pada port a2, yakni setelah pengcopyan mencapai 20 lembar pada kopi40. Kemudian akan dilanjutkan ke subrutin kopi40b. led3c: ldi r17,7 rjmp kopi40d
8 Program diatas merupakan program untuk menghidupkan led pada port a1, led pada port a2, dan led pada port a3, yakni setelah pengcopyan mencapai 30 lembar pada kopi40. Kemudian akan dilanjutkan ke subrutin kopi40c. led4: ldi r17,0x0f rjmp awal Merupakan subrutin ketika r16 pada kopi40 telah mencapai 40 desimal. Dan akan menghidupkan semua led. Kemudian akan kembali ke proses subrutin awal untuk melakukan pengecekan kembali. waktu : ldi r21, 0x00 out TIMSK, r16 ldi r16, high(0xeae8) out TCNT1H, r16 ldi r16, low(0xeae8) out TCNT1L, r16 ldi r16, 0b out TCCR1B, r16 Pada program di atas overflow interupt dari Timer1 di-disable dengan memberikan logic 0 pada register TIMSK bit TOIE1. Overflow interupt di-disable agar program tidak meloncat ke vektor interupsi ketika terjadi overflow dan program dapat berjalan terus. Register Timer Interrupt Mask Register (TIMSK) digunakan untuk mengontrol interupsi yang valid dengan cara mengeset (memberi logic 1) pada bit-bit register tersebut. ulangwaktu: in r16, TIFR sbrs r16, TOV1 rjmp ulangwaktu
9 ldi r16, 0b out TIFR, r16 ldi r16,0x00 out TCCR1B, r16 ret Sambil menunggu overflow, program akan terus mengulang loop dari subrutin ulangwaktu. Ketika terjadi overflow, maka bit TOV1 (Timer/Counter 1 Overflow Flag) pada register TIFR ( Timer Interrupt Flag ) akan berlogic 1. Sebagaimana TIMSK, TIFR juga digunakan untuk mengontrol interupsi. Keterangan: Frekunsi clock yang digunakan sebesar MHz. Presecaller yang digunakan Dimana timer tersebut bekerja selama 0.5 s. Maka sesuai rumus : Diperoleh nilai TCNT dalam heksadesimal sebesar 0xeae8. lanjut: sbic pind,7 rjmp lanjut reti interupsi eksternal 0 dapat terjadi kapanpun. Ketika button pause pada pin D bit 2 ditekan maka program akan meloncat ke vektor interupsi kedua dengan alamat 0001 yang kemudian akan melakukan subrutin interupsi, yaitu subrutin lanjut. Program akan terus melakukan loop sampai pin D bit 7 ditekan. Ketika pin ini ditekan maka program akan keluar dari subrutin pelayanan interupsi dan kembali melanjutkan ke proses selanjutnya.
2. Unit Praktikum Perhitungan Aritmatika
2. Unit Praktikum Perhitungan Aritmatika Data yang dipakai dalam mikrokontroler ATmega8535 direpresentasikan dalam sistem bilangan biner, desimal dan bilangan heksadesimal. Data yang terdapat di mikrokontroler
Lebih terperinciTimer/Counter. AVR ATMega 8535
Timer/Counter AVR ATMega 8535 Timer/Counter ATMega8535 mempunyai timer/counter yang berfungsi sebagai pencacah/pewaktuan. Karena ATMega8535 mampu memakai crystal berfrekuensi sampai dengan 16 MHz maka
Lebih terperinciPERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOCOPY SEDERHANA MENGGUNAKAN ATMEL AVR ATmega8535
PERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOCOPY SEDERHANA MENGGUNAKAN ATMEL AVR ATmega8535 Oleh : AL FARISI ( alfarisi@linuxmail.org ) http://www.alfarisi.web.ugm.ac.id http://www.alfarisi.co.nr http://www.alfarisi.tk
Lebih terperinciApa itu timer/counter?
Timer/Counter Apa itu timer/counter? Merupakan suatu pencacah(counter) yang bisa menghitung naik/turun Pencacah berupa register 8 bit/16 bit Nilai cacahan yg tersimpan di register tersebut akan naik/turun
Lebih terperinciLaboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Abstrak
MODUL 2 Timer, Counter, Interupt Samuel Andrian (13213100) Asisten: Aditya Rachman (13212143) Tanggal Percobaan: 30/03/2015 EL3214-Praktikum Sistem Mikroprosesor Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah
Lebih terperinciJAM DIGITAL 2.2 REGISTER TCNT, TIMSK, OCR, DAN TIFR 1. PENDAHULUAN 2. STUDI PUSTAKA 2.1 CLOCK DAN PRESCALER 3. METODOLOGI 3.
JAM DIGITAL Freddy Isman (13213501) Fuad Ismail (13214121) EL3014- Sistem Mikroprosesor Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Abstrak Kali ini, kami membuat sebuah sistem jam digital menggunakan mikrokontroler
Lebih terperinciBAB I AVR ATMega 8535L
BAB I AVR ATMega 8535L 1.1 Sekilas Tentang AVR AVR : Alf and Vegard RISC atau AVR : Advanced Virtual RISC RISC: Reduced Instruction Set Computer Arsitektur mikrokontroler jenis AVR pertamakali dikembangkan
Lebih terperinciSistem Mikrokontroler FE UDINUS
Minggu ke 5 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis Timer/Counter Jenis-jenis Timer Pada ATMega8535L terdapat 4 buah fasilitas timer yaitu : Timer 0 : Adalah timer 8 bit dengan timer value
Lebih terperinciMateri 9: AVR Interrupt
Materi 9: AVR Interrupt I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Kusuma Wardana, M.Sc. 1 AVR Interrupt Interrupt vs Polling Programming Timer Interrupt Kusuma Wardana, M.Sc. 2 Interrupt
Lebih terperinciTimer / Counter. Hendawan Soebhakti. November 2009
Timer / Counter Hendawan Soebhakti November 2009 Sub Pokok Bahasan Jenis Timer/Counter Register TIMSK dan TIFR Interrupt Timer Sistem Mikrokontroler - By : Hendawan Soebhakti 2 Timer/Counter Jenis-jenis
Lebih terperinciMateri 8: AVR Timer Programming
Materi 8: AVR Timer Programming I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Kusuma Wardana, M.Sc. 1 Introduction Programming Timers: Timer0 Timer1 Timer2 Counter Kusuma Wardana, M.Sc. 2 Banyak
Lebih terperinciMIKROPENGENDALI C TEMU 4 AVR TIMER AND COUNTER. Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom
MIKROPENGENDALI C TEMU 4 AVR TIMER AND COUNTER Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom PENDAHULUAN Pada mikropengendali terdapat register Timer/Counter yang berfungsi
Lebih terperinciSISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL
Lab Elektronika Industri Mikrokontroler 1 I. INTERUPSI SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL Interupsi adalah pengubahan urutan pelaksanaan program karena adanya suatu kejadian atau instruksi yang perlu
Lebih terperinciTERJADI INTERRUPT MELAYANI INTERRUPT KEMBALI MENERUSKAN PROGRAM YANG TERHENTI PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN. Gambar 4.1 Interrupt
1. Interrupt Interrupt adalah suatu kejadian atau peristiwa yang menyebabkan mikrokontroler berhenti sejenak untuk melayani interrupt tersebut. Program yang dijalankan pada saat melayani interrupt disebut
Lebih terperinciMateri 5: Architecture and Assembly Language Programming. I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali
Materi 5: Architecture and Assembly Language Programming I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali General Purpose Registers (GPRs) The AVR Data Memory Using Instructions with the Data
Lebih terperinciLaporan Modul 2, EL3006 Timer/Counter dan Interrupt Jongguran Sondang DN ( )/ Kelompok 48/ Jumat, 14 Maret 2008 Asisten: Virgilius
Laporan Modul 2, EL3006 Timer/Counter dan Interrupt Jongguran Sondang DN (132 05 110)/ Kelompok 48/ Jumat, 14 Maret 2008 Asisten: Virgilius Abstrak pada praktikum kali ini, praktikan diharapkan mampu membuat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN UIMEGA 8535
BAB III PERANCANGAN UIMEGA 8535 3.1 ARSITEKTUR UIMEGA 8535 Arsitektur UIMega 8535 secara umum diperlihatkan pada Gambar 3.1. UIMega 8535 terdiri dari lima modul utama, yaitu modul ROM, modul instruction
Lebih terperinciOPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088
OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari
Lebih terperinciMikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009
Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535
Lebih terperinciPERBANDINGAN KECEPATAN PENCACAHAN ANTARA TIMER 0 (8 BIT) DENGAN TIMER 1 (16 BIT) PADA SISTEM MIKROKONTROLER
PERBANDINGAN KECEPATAN PENCACAHAN ANTARA TIMER 0 (8 BIT) DENGAN TIMER 1 (16 BIT) PADA SISTEM MIKROKONTROLER Arief Hendra Saptadi Program Studi D-III Teknik Telekomunikasi Akademi Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
22 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan keseluruhan dari sistem atau alat yang dibuat. Secara keseluruhan sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat keras yang meliputi komponen
Lebih terperinciINSTRUKSI. TTH2D3 Mikroprosesor
INSTRUKSI TTH2D3 Mikroprosesor AT Mega 32 pin diagram Port B Port A Port D Port C ATMega32 Pin out & Descriptions Mega32/Mega16 (XCK/T0) PB0 PA0 (ADC0) (T1) PB1 PA1 (ADC1) (INT2/AIN0) PB2 PA2 (ADC2) (OC0/AIN1)
Lebih terperinciMAKALAH. Timer atau Counter 0 dan 1. Oleh : Rizky Dwi N ( ) Satrio Teguh Yulianto ( ) D3 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH Timer atau Counter 0 dan 1 Oleh : Rizky Dwi N (1431110061 ) Satrio Teguh Yulianto (1431110023) D3 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG TAHUN 2015/2016 i KATA PENGANTAR
Lebih terperinciAPLIKASI MIKROKONTROLER
2 APLIKASI MIKROKONTROLER Percobaan IV & V Tujuan Percobaan 1. Mempelajari prinsip kerja dan bahasa tingkat rendah dari mikrokontroler. 2. Memahami proses yang dilakukan program terhadap mikrokontroler.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. waktu tertentu. Dimana alat tersebut dapat dioperasikan melalui komputer serta
41 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Kerja Sistem Pencacah Nuklir Sistem Pencacah Nuklir adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencacah intensitas radiasi yang ditangkap oleh detektor nuklir dalam selang
Lebih terperinciTIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL
Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 TIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL I. TIMER DAN COUNTER Timer atau counter pada dasarnya adalah sebuah pencacah. Pencacah itu bisa dipakai sebagai pewaktu
Lebih terperinciMateri 7: Branch, Call and Time Delay Loop
Materi 7: Branch, Call and Time Delay Loop I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Kusuma Wardana - Bahasa Rakitan 2016 1 Branches and Looping Program Counter (PC) Calculating the Short
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang telah direalisasi sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN ROTOR TRANSMITER KOMPATIBEL DENGAN MESIN DRAW ROLL RIETER J 7/30
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROTOR TRANSMITER KOMPATIBEL DENGAN MESIN DRAW ROLL RIETER J 7/30 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Siswanto
Lebih terperinciSistem Mikrokontroler FE UDINUS
Minggu ke 2 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis jenis mikrokontroler Jenis-jenis Mikrokontroller Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI Bab 1 Membuat Rangkaian dan PCB... 1 Bab 2 Proyek 1: Lampu Kelap-Kelip Bab 3 Proyek 2: Analog to Digital Converter (ADC)...
DAFTAR ISI Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Bab 1 Membuat Rangkaian dan PCB... 1 1.1 Mengenal Software Protel DXP...1 1.1.1 Spesifikasi Protel DXP...2 1.1.2 Membuat Proyek Baru...3 1.2 Membuat Dokumen
Lebih terperinciBasic AVR Microcontroller Tutorial
Basic AVR Microcontroller Tutorial Oleh : Hendawan oebhakti, T Agustus 2007 Parkway treet, Batam Centre Batam 2946 Telp. 62-778 469856 46986 Fax. 62-778 463620 http://www.polibatam.ac.id DAFTAR II. AVR
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SIMULATOR PENGHITUNG JUMLAH ORANG PADA PINTU MASUK DAN KELUAR GEDUNG
TUGAS AKHIR SIMULATOR PENGHITUNG JUMLAH ORANG PADA PINTU MASUK DAN KELUAR GEDUNG Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Dian Kardianto
Lebih terperinciMata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3
Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Struktur Register REGISTER Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai i untuk tempatt penampungan dt data. Data yang terdapat dalam register dapat
Lebih terperinciTI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O
TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O Aditya Legowo Pra Utomo 2B 08501039 Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN
BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda
Lebih terperinciSINYAL INTERUPSI. 1. Latar Belakang
SINYAL INTERUPSI 1. Latar Belakang Sistem komputer tidak akan berguna tanpa adanya peralatan input dan output. Operasioperasi I/O diperoleh melalui sejumlah perangkat eksternal yang menyediakan alat untuk
Lebih terperinciPercobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051
Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051 I. Tujuan 1. Mempelajari arsitektur mikrokontroller 8051 2. Memahami macam-macam interrupt yang ada pada mikrokontroller 8051 3. Memahami penggunaan I/O port
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Microcontroller Atmega 8 AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PEMANTAU TEKANAN DAN KONSENTRASI OKSIGEN UDARA PERNAFASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32
PERANCANGAN ALAT PEMANTAU TEKANAN DAN KONSENTRASI OKSIGEN UDARA PERNAFASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan
Lebih terperinciDT-IO Application Note
DT-I/O DT-IO Application Note AN151 Ekspansi 2 Pin I/O AVR Menjadi 8 Input/Output Oleh: Tim IE Mengembangkan aplikasi yang cukup besar dan kompleks tentu membutuhkan pin untuk I/O yang banyak. Kendala
Lebih terperinciPerancangan Robot Pemadam Api Gedung Bertingkat Berbasis Mikrokontroler ATMega8535
ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 109 Perancangan Robot Pemadam Api Gedung Bertingkat Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 Charles Ronald Harahap Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciMONITORING ARUS PLTMH UMM MELALUI JALA-JALA LISTRIK BERBASIS ATMEGA
MONITORING ARUS PLTMH UMM MELALUI JALA-JALA LISTRIK BERBASIS ATMEGA 16 TUGAS AKHIR Disusun oleh : EDO YUDHISTIRA PERMATA PUTRA NIM : 08530081 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem DOT Matrix ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni: perancangan perangkat keras serta perancangan perangkat lunak. 3.1. Perancangan Perangkat Keras Sistem yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Robot yang dapat berpindah tempat tanpa campur tangan manusia (Autonomous Mobile Robot - AMR) membutuhkan 3 komponen utama dalam sistemnya. Komponen tersebut adalah
Lebih terperinciPulsa = Frekuensi * 60/20 ; atau Pulsa = frekuensi*30;
JUDUL : Penghitung Kecepatan Motor DC dengan Display LCD 16X2 Berbasis Mikrokontroler ATMega16 TUJUAN : - Menghitung nilai kecepatan motor dc dengan satuan rpm - Menampilkan nilai rpm ke tampilan LCD -
Lebih terperinciPERTEMUAN INTERUPSI MIKROKONTROLER 89C51
PERTEMUAN INTERUPSI MIKROKONTROLER 89C51 INTERUPT MIKROKONTROLER 89C51 Pengertian Interupsi Interupt atau selaan adalah suatu proses dimana pada saat mikrokontroler harus menghentikan sementara waktu intruksi-instruksi
Lebih terperinciPERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER
PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER Memory Program Memory dan Data Memory Memory yang terdapat pada Mikrokontroler 89C51 dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu program memory (memori program) dan data
Lebih terperinciAlarm Pintu, Harap Pintu Tutup Kembali, Jangan Buka Pintu Lama-lama versi 2
Alarm Pintu, Harap Pintu Tutup Kembali, Jangan Buka Pintu Lama-lama versi 2 Kalo sobat pernah jalan-jalan ke sebuah kantor dan lihat di pintu ada tulisan: HARAP PINTU TUTUP KEMBALI atau MOHON PINTU TUTUP
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras 2.1.1 Bahasa Assembly MCS-51 Bahasa yang digunakan untuk memprogram IC mikrokontroler AT89S51 adalah bahasa assembly untuk MCS-51. angka 51 merupakan jumlah instruksi
Lebih terperinciInstruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. 1 Interupsi Struktur interupsi Program Demonstrasi Interupsi Multiple Interrupt Source Context Saving Timer dan Counter Watchdog Timer Sleep Mode Rangkuman
Lebih terperinciDASAR INPUT/OUTPUT (1) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI OUTPUT)
Percobaan DASAR INPUT/OUTPUT () (PORT PPI DAN PORT SEBAGAI OUTPUT) Menggunakan DT-5 MinSys Mengamati keluaran data berupa nyala LED setelah proses pemindahan data (akses eksternal) dari sebuah register
Lebih terperinciPengukuran Kecepatan Angin untuk Transportasi Darat
Pengukuran Kecepatan Angin untuk Transportasi Darat Harry Permana Sembiring / 0222152 Singosari Estate B-6 Cijerah, Kota Cimahi 40534 Telp.(022)6077991 Email:harry_permana_sembiring@yahoo.com Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN. 4.1 Umum. Untuk dapat menentukan kualitas kerja suatu alat perlu dilakukan satu
BAB IV PENGUJIAN 4.1 Umum Untuk dapat menentukan kualitas kerja suatu alat perlu dilakukan satu tahap terakhir setelah perancangan selesai yaitu pengujian. Pada tahap ini pengujian meliputi seluruh fungsi
Lebih terperinciPercobaan 5. TIMER/COUNTER Menggunakan DT-51 MinSys
Percobaan 5 TIMER/COUNTER Menggunakan DT-51 MinSys Menggunakan Timer/Counter pada DT-51 Mininum System sebagai timer ataupun sebagai counter. Memanfaatkan Special Fungtion Register (SFR) untuk mengatur
Lebih terperinciSISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 ABSTRAK
SISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 Tedi Susanto / 0322184 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,
Lebih terperinciMODE OPERASI TIMER/COUNTER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
MODE OPERASI TIMER/COUNTER Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id 1. Mode 0 : Timer/Counter 13 bit. Gambar berikut menunjukkan konfigurasi operasi timer/counter mode 0. Salah
Lebih terperinciPerancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)
Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SKRIPSI (Resume) Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh:
Lebih terperinciPERTEMUAN TIMER & COUNTER MIKROKONTROLER 89C51
PERTEMUAN TIMER & COUNTER MIKROKONTROLER 89C51 Pemakaian Timer TIMMER MIKROKONTROLER 89C51 Timer atau pewaktu dan counter atau pencacah adalah jenis pengatur waktu didalam mikrokontroler. Didalam mikrokontroler
Lebih terperinciMikrokontroler 89C51 Bagian II :
Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator
Lebih terperinciPERCOBAAN 5 STACK DAN SUBROUTINE. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
PERCOBAAN 5 STACK DAN SUBROUTINE Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan pengertian mengenai arti stack, dapat menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sensor Suhu dan Kelembaban HSM-20G Sensor HSM-20G adalah sensor pengukur kelembaban dan temperatur. Dimana wujud darihumidity tersebut seperti gambar dibawah ini Gambar 2.1.
Lebih terperinciPEMBANGKIT DAN PENGHITUNG FREKUENSI
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEL ATmega8515 SEBAGAI PEMBANGKIT DAN PENGHITUNG FREKUENSI Mustafa Idi Nugroho 1, Sumardi 2, Trias Andromeda 2 Abstrak Pada tugas akhir ini digunakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Current Transformer atau yang biasa disebut Trafo arus adalah tipe instrument
BAB II DASAR TEORI 2.1 Trafo Arus ( Current Transformer ) Current Transformer atau yang biasa disebut Trafo arus adalah tipe instrument trafo yang didesain untuk mendukung arus yang mengalir pada kumparan
Lebih terperinciMIKROPENGENDALI C TEMU 2b AVR ARCHITECTURE. Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom
MIKROPENGENDALI C TEMU 2b AVR ARCHITECTURE Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom SECTION 1. The Feature of AVR Prosesor Family On-chip and In System Programmable
Lebih terperinciJOBSHEET VIII MENGGUNAKAN TIMER/COUNTER DALAM MIKROKONTROLER ATMEGA8535
JOBSHEET VIII MENGGUNAKAN TIMER/COUNTER DALAM MIKROKONTROLER ATMEGA8535 1 TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan fitur timer/counter mikrokontroler. Mahasiswa mampu menggunakan mikrokontroler untuk membuat
Lebih terperinciPengendalian 8 buah Motor oleh DST-51
Ib2 Pengendalian 8 buah Motor oleh DST-51 Pada aplikasinya, seringkali suatu sistem mikrokontroler digunakan untuk mengendalikan beberapa buah motor secara bersamaan. Berikut ini adalah pengendalian delapan
Lebih terperinciPertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088
Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Gambar 6-1. Pin-Out dan Fungsi Pin Intel 8088 GND A14 A13 A12 A11 A10 A9 A8 AD7 AD6 AD5 AD4 AD3 AD2 AD1 AD0 NMI INTR CLK GND 1 40 2 39 3 38 4 37 5 36 6
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS Pada BAB II ini akan dibahas gambaran cara kerja sistem dari alat yang dibuat serta komponen-komponen yang digunakan untuk pembentuk sistem. Pada
Lebih terperinciPORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51
Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 I. FISIK AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 umumnya mempunyai kemasan 40 pin seperti gambar berikut. AT89C51 telah dilengkapi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciMIKROKONTROLER AT89S52
MIKROKONTROLER AT89S52 Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
7 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 1 Konveyor Konveyor hanya bergerak ke satu arah saja, konveyor digerakkan dengan motor stepper 12V type. Sinyal keluaran dari motor stepper untuk menggerakkan konveyor dirangkaikan
Lebih terperinciPendahuluan Mikrokontroler 8051
Pendahuluan Mikrokontroler 8051 Pokok Bahasan: 1. Mikrokontroler 8051 Arsitektur (Architecture) Timers/Counters Interrupts Komunikasi Serial (Serial Communication) Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam
Lebih terperinciELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro. Perancangan Robot Penjepit Barang Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535
44 Perancangan Robot Penjepit Barang Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 Charles Ronald Harahap Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung Email : charleshrp@unila.ac.id Abstrak Makalah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... v. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... v ABSTRAKSI...vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM SISTEM KOMPUTER
(Operating System) SISTEM OPERASI Pertemuan 1 GAMBARAN UMUM SISTEM KOMPUTER 1 - Robert H. Blismer - Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas : menerima input, memproses
Lebih terperinciBAB II PENGENALAN ATMEGA 8535 DAN VHDL
BAB II PENGENALAN ATMEGA 8535 DAN VHDL Bab ini akan memaparkan secara rinci mengenai mikrokontroler Atmel ATMega 8535 dan bahasa perangkat keras VHDL yang digunakan dalam tesis ini. Pembahasan mikrokontroler
Lebih terperinciOperasi Transfer Data
Operasi Transfer Data Pada bab ini akan dibahas tujuan pembelajaran, Bahasa pemrograman mikroprosesor Z80. Selain itu dikemukakan contoh-contoh Bahasa program sederhana dan aplikasinya. Tujuan Pembelajaran:
Lebih terperinci4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51
4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2
Lebih terperinciLaboratorium MIKROKONTROLER 1 AVR ATmega8535
Laporan Praktikum Laboratorium MIKROKONTROLER 1 AVR ATmega8535 Proyek 05 Keypad Disusun oleh: Kelompok EK-2A / 06 06 09 - Bayu Triatmono - Hanfil Lutfia Anisa NIM NIM 3.32.13.0.06 3.32.13.0.09 Dosen: Dr.
Lebih terperinciMikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury
Mikroprosesor Pertemuan 8 By: Augury augury@pribadiraharja.com Sinyal pada Mode Maksimum Status siklus bus Status siklus bus ( S0, S1, S2 ) Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IC lain
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Sistem Mikroprosesor ( Implementasi Pada Mikrokontroler 8 Bit
SISTEM MIKROPROSESOR, oleh I Wayan Sutaya, S.T., M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta
Lebih terperinciOrganisasi Komputer & Organisiasi Prosesor
Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor Organisasi Sistem Komputer Priyanto E-mail : priyanto@uny.ac.id Mobile: 0811282609 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini
46 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini kami menitikberatkan pada pengunaan GPS sebagai sistem perekam posisi koordinat yang dilalui selama berkendara
Lebih terperinciREGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :
REGISTER Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : General purpose register
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 DT-51 Application Note AN136 Type With SPC Keymatic Oleh: Tim IE Aplikasi berikut memberikan contoh sederhana mengenai penggunaan modul DT-51 dengan bahasa pemrograman C (µc/51, Wickenhäeuser). DT-51
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan PWM Generator untuk Pembangkitan Gelombang Sinus. Pada Bab Pendahuluan telah dijelaskan bahwa penelitian ini dibagi menjadi 2 buah bagian, yang pertama perancangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler atmel ATmega32 Mikrokontroler ATmega32 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit yang memiliki arsitektur AVR, dimana semua instruksi tersusun dalam kode 16 bit dan sebagian
Lebih terperinciMIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51
MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali
Lebih terperinciBlok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.
Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu
Lebih terperinciMemprogram Interupsi AT89S51
BAGIAN 1 AT89S51 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil memprogram interupsi Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar interupsi Mikrokontroler AT89S51 2. Mahasiswa memahami
Lebih terperinciR E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3.
R E G I S T E R Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi
Lebih terperinciPROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51
PROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51 Perangkat timer adalah merupakan sebuah perangkat yang seringkali digunakan untuk sebuah sistem elektronik. Artikel berikut ini akan
Lebih terperinci