JURNAL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK SMP
|
|
- Hartono Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK SMP OLEH : FIKI EKA SUGIANTO AHMAD MUHARAM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2016
2 BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK SMP Fiki Eka Sugianto Ahmad Muharam 1, Siti Sutarmi Fadhilah 2, Chadidjah Husain Abdat 3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret fiki12eka@gmail.com, fadh.sant@gmail.com, chadidjah.bk.uns.@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi untuk meningkatkan kontrol diri peserta didik SMP. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental Design dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subjek penelitian masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berjumlah 32 peserta didik yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket kontrol diri. Analisis data menggunakan teknik independent sample t-test dengan bantuan SPSS 18. Berdasarkan hasil analisis menggunakan independent sample t-test diketahui nilai t hitung dengan nilai signifikansi 0.000<0.05. Sehingga H O ditolak dan H a diterima. Dengan demikian maka hipotesis dalam penelitian ini diterima berarti ada perbedaan hasil gain score - pretest dan posttest kontrol diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang signifikan. Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis yaitu, bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi efektif untuk meningkatkan kontrol diri peserta didik SMP. Kata kunci: bimbingan kelompok, permainan simulasi, kontrol diri ABSTRACT This research aims to investigate the effectivity of group guidance using simulation games technique to improve self-control of junior high school students. The research was a Quasi Experimental Design with Nonequivalent Control Group Design Program which consists of experimental and control group. The subject of the research were 32 students of each group which is chosen using purposive sampling technique. The data was collected using selfcontrol questionnaire. Then, the data was analyzed using paired sample t-test and independent sample t-test technique with the help of SPSS 18. From the analysis using independent sample t-test said that the number of tstatistic was and significance number was 0.000<0.05. Therefore, Ho was rejected and Ha is accepted. Hence the hypothesis of the research, there is a significant difference between the result of gain score pretest and posttest of self-control in experimental and control group, is accepted. In conclusion, the group guidance using simulation games is effective to improve self-control of junior high school students. Keyword: group guidance, simulation games, self-control 1
3 PENDAHULUAN Kontrol diri merupakan kemampuan individu untuk mengendalikan seluruh aktivitas individu baik fisik maupun mental. Dengan adanya kontrol diri individu mampu menjaga dirinya supaya tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungannya. Borba (2008: 96) mengatakan bahwa kontrol diri membantu individu mengendalikan perilakunya, sehingga dapat bertindak benar berdasarkan pikiran dan hati nurani serta memberi kemampuan individu mengatakan tidak pada tindakan yang tidak benar, dan memilih melakukan tindakan bermoral. Kemampuan kontrol diri perlu dimiliki semua orang terutama remaja. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa banyak perubahan yang dialami pada fisik, kognitif, sosial, emosi dan moral. Kemampuan kontrol diri sangat diperlukan remaja dalam interaksinya dengan lingkungan supaya mampu menyesuaikan diri, mengendalikan emosi dan mengatur perilakunya dengan baik. Remaja dalam interaksinya dengan lingkungan sosial dituntut untuk berperilaku sesuai dengan aturan. Banyak remaja yang sudah mengetahui perilaku baik yang diterima oleh lingkungan dan perilaku buruk yang tidak diterima oleh lingkungan sosial. Prakteknya banyak remaja tidak mampu mengontrol diri dan perilakunya sesuai dengan aturan. remaja dengan kontrol diri rendah biasanya bereaksi spontan dan menyampaikan apapun yang diketahui tanpa berpikir panjang. Perilaku kurang kontrol diri yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah berbicara dengan orang lain menggunakan kata kasar yang merendahkan misalnya, bodoh, jelek, dan goblok. Hal tersebut sering menimbulkan perselisihan sehingga mengakibatkan perkelahian, tindakan kekerasan, dan perilaku kenakalan remaja lainnya. Kenakalan remaja dapat digambarkan sebagai kegagalan untuk mengembangkan kontrol diri yang cukup dalam perilaku (Santrock, 2003: 523). Kinanti (2014) menjelaskan dalam konferensi pers catatan akhir tahun komnas PA 2014, yang dilakukan di media center komisi nasional perlindungan anak (30/12/2014), disebutkan dari kasus kekerasan yang dilaporkan tahun 2
4 2013, 16% di antara pelaku adalah anak-anak berusia 14 tahun dan ditahun 2015 diprediksi meningkat dari 12-18% menjadi 38%. Kasus tersebut menunjukkan bahwa pada permasalahan dan penyimpangan remaja akan terus meningkat jika tidak adanya kesadaran tentang pentingya kontrol diri dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Kesadaran tentang pentingnya kontrol diri tidak hanya diterapkan di rumah namun juga di lingkungan masyarakat, lingkungan pergaulan teman sebaya, dan di lingkungan sekolah. Dalam lingkungan sekolah remaja sebagai peserta didik harus disiplin menjalankan sagala aturan dan tata tertib yang ada di sekolah. Namun, karena kurangnya kemampuan mengontrol diri peserta didik sering melanggar berbagai aturan kedisiplinan sekolah. Gorton (dalam Widodo, 2013: 143) mengklasifikasikan pelanggaran disiplin akibat kontrol diri rendah menjadi 4 kategori, yaitu: (1) Perilaku tidak sesuai yang dilakukan peserta didik dalam kelas berupa tindakan membantah atau menjawab kata-kata guru dengan kasar, tidak memperhatikan penjelasan guru, mengganggu teman lain, melakukan perusakan, mengucapkan kata-kata kotor, menyontek, dan menyerang teman, (2) Perilaku tidak sesuai yang dilakukan di luar kelas, meliputi berkelahi, merokok, mengkonsumsi obat-obat terlarang, mencuri, berjudi, membuang sampah sembarangan, melakukan tindakan yang digerakkan seseorang, misalnya demonstrasi, berada di tempat-tempat terlarang di lingkungan sekolah, misalnya bermain-main di laboratorium, (3) Membolos, dan (4) Terlambat, berupa terlambat hadir di kelas atau sekolah. Masalah-masalah rendahnya kontrol diri seperti kenakalan remaja, kekerasan, dan pelanggaran kedisiplinan semua itu berasal dari proses belajar yang kurang baik. Calhoun & Acocella (1990: 150) mengatakan bahwa masalah-masalah kontrol diri muncul dimana proses belajar sudah tidak lagi mencukupi atau tidak sesuai. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan kontrol diri dapat berkembang dengan baik jika proses belajar juga berjalan dengan baik dan lancar. Proses belajar yang baik harus memperhatikan suasana yang kondusif, proses belajar aktif, menyenangkan, menumbuhkan motivasi peserta didik serta memiliki sarana dan prasarana yang dikelola dengan baik. Dalam lingkungan 3
5 belajar yang baik dan didukung kompetensi tenaga pendidik yang baik, kemampuan kontrol diri akan berkembang dengan sendirinya. Louge & Forzano (dalam Aroma & Suminar, 2012) mengatakan beberapa ciri-ciri peserta didik yang mampu memiliki kontrol diri yang tinggi adalah sebagai berikut: (1) Tekun dan tetap bertahan dengan tugas yang harus dikerjakan, walaupun banyak mengalami hambatan, (2) Dapat mengubah perilaku menyesuaikan dengan aturan dan norma yang berlaku dimana ia berada, (3) Tidak menunjukkan perilaku yang emosional atau meledak-ledak, dan (4) Bersifat toleran atau dapat menyesuaikan diri terhadap situasi yang tidak dikehendaki. Kemampuan kontrol diri yang tinggi akan membawa dampak pada perilaku positif yang akan dilakukan peserta didik selain itu juga berpengaruh pada pencapaian tujuan dan nilai diri peserta didik. Bertitik tolak pada hal tersebut, dilakukan observasi dan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kartasura. Menurut hasil observasi dan wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa ditemukan beberapa peserta didik SMP Negeri 1 Kartasura yang menunjukkan gejala kontrol diri yang rendah. Gejala tersebut antara lain terlambat masuk kelas, tidak memperhatikan penjelasan guru, mengganggu teman lain, mengucapkan kata-kata kasar, dan membuang sampah sembarangan. Hasil penyebaran angket kontrol diri pada peserta didik berjumlah 32 diperoleh hasil yaitu 31.25% memiliki kategori kontrol diri tinggi, 40.63% memiliki kategori kontrol diri sedang, dan 28.13% memiliki kategori kontrol diri rendah. Kontrol diri peserta didik yang rendah dirasakan sebagai masalah yang harus segera mendapat penanganan. Penanganan yang sering diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 kartasura dalam menangani permasalahan peserta didik biasanya menggunakan ceramah, penggunaan LKS, konseling dan, bimbingan kelompok. Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok belum banyak menggunakan variasi teknik yang digunakan. Mengingat pentingnya peningkatan kontrol diri pada perkembangan peserta didik maka dibutuhkan layanan bimbingan dan konselingyang efektif untuk meningkatkan kemampuan kontrol diri peserta didik. Layanan bimbingan 4
6 kelompok diprediksikan tepat dalam membantu peserta didik untuk meningkatkan kontrol diri. Sejalan dengan pendapat Gunarsa (2012: 60) mengatakan bahwa perilaku dan cara berpikir remaja banyak dipengaruhi oleh cara kelompok (sebagai kesatuan) berperilaku. Perilaku individu dipengaruhi oleh perilaku kelompok, apabila kelompok berperilaku baik maka individu anggota kelompok tersebut juga berperilaku baik. Hartinah (2009: 63) mengatakan Layanan bimbingan kelompok merupakan media yang membantu peserta didik dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dengan pelaksanaan bimbingan melalaui kegiatan kelompok peserta didik dapat mencapai tujuan bersama. Bimbingan kelompok yang dilaksanakan akan memberikan pengalaman-pengalaman baru, gagasan, serta diharapkan pemahaman kepada peserta didik mengenai pentingnya upaya-upaya peningkatan kontrol diri. Layanan bimbingan kelompok terdiri dari berbagai teknik, permainan simulasi diprediksikan efektif dalam meningkatkan kontrol diri. Majid (2013: 206) mengatakan bahwa permainan simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Permainan simulasi dimaksudkan untuk memberikan suatu pengetahuan dan wawasan yang berguna dalam mengatasi permasalahan kontrol diri rendah yang ada pada peserta didik disederhanakan sesuai tingkatan anak SMP. Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian eksperimen dengan judul Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Simulasi untuk Meningkatkan Kontrol Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam desain penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Sugiyono (2013: 73) bentuk desain eksperimen, yaitu: Pre- Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian ekperimen semu 5
7 (Quasi Experimental Design). Tujuan desain ekperimen semu (Quasi Experimental Design) adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan (Arifin 2011: 74). Jenis desain penelitian eksperimen semu yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Nonequivalent Control Group Design merupakan suatu rancangan penelitian yang terdiri dari dua kelompok, yaitu, kelompok eksperimen yang diberi treatment dan kelompok kontrol yang tidak diberi treatment. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura yang terdiri kelas VIII I sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari 32 peserta didik dan kelas VIII F sebagai kelompok kontrol yang terdiri dari 32 peserta didik. Pengambilan subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Dalam penelitian ini dicari kelas dengan kriteria peserta didiknya menunjukkan gejala kontrol diri rendah paling nampak, digunakan sebagai subjek penelitian menurut hasil wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan bantuan SPSS 18 dengan rumus T-test. Analisis T-test yang digunakan adalah independent sample t-test. Penggunaan analisis independent sample t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan gain score dari pretest dan posttest antara kelompok eksperimen yang menerima treatment dengan kelompok kontrol yang tidak menerima treatment. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pengujian dilakukan dengan penghitungan mean pretest dan posttest terlebih dahulu pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui berapa besar peningkatan mean antara kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang mendapatkan treatment dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan treatment. Berikut hasil penghitungan mean antara kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang mendapatkan treatment dengan kelompok kontrol tersebut: 6
8 Tabel 1. Deskripsi Mean Skor Pretest - Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Mean Std. Deviation Pretest Eksperimen Posttest Eksperimen Posttest Kontrol Pretest Kontrol Valid N (listwise) Tabel 1, di atas menunjukkan bahwa nilai mean pretest kelompok eksperimen sebesar , sedangkan nilai mean posttest menjadi sehingga dapat diketahui terdapat kenaikan sebesar poin. Sedangkan kelompok kontrol diketahui bahwa nilai mean pretest sebesar , sedangkan nilai mean posttest menjadi , sehingga dapat diketahui terdapat kenaikan sebesar 2.29 poin. Dari perhitungan mean di atas dapat dikatakan bahwa peningkatan nilai mean kelompok eksperimen yang mendapatkan treatment permainan simulasi lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan nilai mean kelompok kontrol tanpa diberikan treatment. Berikut disajikan histogram perbedaan mean skor pretest - posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol: Gambar 1. Histogram Perbedaan Mean Skor Pretest-posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Eksperimen Kontrol Pretest Posttest Histogram Perbedaan Mean Skor Pretest-posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Penelitian ini selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan t- test, yaitu pengujian terhadap gain score antara pretest-posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan teknik independent sample t-test. 7
9 Teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menetapkan taraf signifikansi yaitu 5% (0,05), apabila nilai t hitung dengan signifikansi (p)>0.05, maka H O diterima dan H a ditolak, tetapi apabila nilai t hitung dengan signifikansi (p)<0.05, maka H a diterima dan H o ditolak. Adapun hasil perhitungannya sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Analisis Gain Score Pretest-Posttest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Equal variances assumed Equal variances not assumed Independent Sample Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Tabel 2, di atas menunjukkan hasil analisis independent sample t-test diperoleh nilai t hitung dengan nilai signifikansi Dengan hasil signifikansi sebesar 0.000<0.05, menunjukkan bahwa H O ditolak dan H a diterima, berarti diketahui bahwa ada perbedaan hasil gain score - pretest dan posttest kontrol diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sangat signifikan. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi untuk meningkatkan kontrol diri peserta didik SMP. Hasil pengujian gain score antara pretest dan posttest angket kontrol diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan independent sample t-test diketahui nilai t hitung dan hasil signifikansi sebesar 0.000<0.05. Dengan hasil signifikansi sebesar 0.000<0.05, menunjukkan 8
10 bahwa H O ditolak dan H a diterima, berarti diketahui bahwa ada perbedaan hasil gain score pretest dan posttest kontrol diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sangat signifikan. Perbedaan peningkatan kemampuan kontrol diri yang dilihat dari analisis gain score ini terjadi karena pemberian treatment pada kelompok eksperimen. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan kontrol diri yang terjadi merupakan hasil treatment bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Gillispie (dalam Hasan, dkk: 2011) mengatakan bahwa permainan simulasi sebagai upaya untuk menyediakan lingkungan bagi peserta atau pemain yang tidak akan mereka alami seperti biasa yaitu, lingkungan yang ditarik dari kenyataan di mana fenomena yang ada dimasyarakat yang membentuk situasi kompleks dan kadangkadang membingungkan, menjadi situasi yang lebih mudah dipahami, jelas, dan mendidik. Sehingga dalam permainan simulasi menyediakan keuntungan yang tidak ditemukan dalam latihan dengan menggunakan cara yang lain. Peterson (dalam Gredler M. E: 2004) menjelaskan permainan simulasi memiliki beberapa keuntungan yaitu; Pertama, permainan simulasi mampu menjembatani kesenjangan antara ruang kelas dan dunia nyata dengan menyediakan pengalaman dengan masalah yang lebih berkembang dan kompleks. Kedua, permainan simulasi dapat mengungkapkan kesalahpahaman dan pemahaman peserta didik tentang konten atau materi yang diberikan. Ketiga, dan yang paling penting, permainan simulasi dapat menyediakan informasi tentang strategi penyelesaian masalah peserta didik. Dengan berbagai keuntungan yang didapat sehingga peneliti menggunakan permainan simulasi untuk meningkatkan kontrol diri peserta didik. Permainan simulasi membuat peserta didik terlibat secara aktif dengan memerankan suatu peran berdasarkan kartu tugas simulasi, saling bekerjasam dan menciptakan dinamika kelompok yang baik. Kartu tugas simulasi ini berisikan tentang kegiatan, pertanyaan, dan peristiwa yang berkaitan dengan kontrol diri 9
11 sehingga ketika diperankan menambah pengetahuan, informasi, keterampilan dan pengalaman peserta didik tentang kontrol diri seperti mampu mengatur perilaku, melakukan pertimbangan kognitif dan mampu mengambil keputusan dengan tepat. Semua itu membuat peserta didik untuk. Permainan simulasi ini selain untuk meningkatkan kemampuan kontrol diri peserta didik juga digunakan untuk mengubah perilaku kontrol diri rendah pada peserta didik. Perilaku kontrol diri rendah yang diubah dengan permainan simulasi yaitu: (1) Perilaku tidak sesuai yang dilakukan peserta didik dalam kelas berupa tindakan membantah atau menjawab kata-kata guru dengan kasar, tidak memperhatikan penjelasan guru, mengganggu teman lain, mengucapkan kata-kata kotor (2) Perilaku tidak sesuai yang dilakukan di luar kelas, meliputi membuang sampah sembarangan (3) Terlambat, berupa terlambat hadir di kelas atau sekolah. Setelah dilaksanakan treatment bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi intensitas kemunculan perilaku kontrol diri rendah dapat diubah dan dikurangi namun ada perilaku yang belum bisa untuk diubah seperti mengganggu teman lain, dan membuang sampah sembarangan. Perilaku kontrol diri rendah berkaitan erat dengan keadaan emosi peserta didik. Pergolakan emosi yang terjadi pada peserta didik tidak terlepas dari berbagai macam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman- teman sebaya serta aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari (Lestari, 2012). Pelaksanaan permainan simulasi terkadang tidak berjalan dengan baik seperti yang dikehendaki guru bimbingan dan konseling, masih ada peserta didik yang merasa malu saat tampil ataupun membuat kesalahan dengan melakukan pemeranan yang tidak sesuai dengan topik kartu tugas simulasi yang diperankan. Namun, demikian peserta didik tetap diberikan kesempatan untuk memeperbaiki penampilanya dan diberikan pengarahan tentang hal yang tidak dimengerti. Dudziak W & Hendrickson C (1998) mengatakan bahwa peserta didik yang melakukan permainan dengan kurang baik mampu mengidentifikasi dan menganalisis kesalahan mereka. Pemain yang melakukan kesalahan diawal akan belajar menjadi lebih baik pada permainan selanjutnya. Dengan melakukan 10
12 permainan simulasi bimbingan kelompok akan menjadi lebih menarik, dan menyenangkan terutama bagi peserta didik SMP, sehingga tujuan permainan simulasi untuk meningkatkan kontrol diri peserta didik dapat tercapai. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan teknik independent sample t-test diperoleh nilai t hitung dan hasil signifikansi sebesar Dengan nilai signifikansi 0.000<0.05, maka H O ditolak dan H a diterima, dengan demikian dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada gain score antara pretest - posttest kontrol diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pengujian independent sample t-test dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan treatment bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi efektif untuk meningkatkan kontrol diri peserta didik SMP. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti terbukti dan diterima kebenarannya. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi dari hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling sebaiknya mampu menerapkan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi untuk meningkatkan kontrol diri serta mampu membuat inovasi baru dalam upaya membantu serta membimbing peserta didik menyelesaikan masalah dan mengembangkan potensi yang dimiliki. 2. Peserta Didik Peserta didik sebaiknya mampu menerapkan pengetahuan, pengalaman, dan cara menyelesaikan masalah tentang kontrol diri yang didapat dari bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi dalam kehidupan sehari-hari. 11
13 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini sebaiknya digunakan sebagai referensi, informasi dan pengetahuan tentang cara meningkatkan kontrol diri peserta didik menggunakan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi untuk dikembangkan dengan subjek dan bidang layanan yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Aroma, I.S & Suminar, D.R. (2012). Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 01 No. 02. Borba, Michele. (2008). Membangun Kecerdasan Moral. Terj. Lina Jusuf. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Calhoun J.F & Acocella J.R. (1990). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Terj. R.S Satmoko. Semarang: IKIP Semarang Press. Dudziak W & Hendrickson C. (1988). Simulation Game For Contract Negotiations. Journal of Management in Engineering. Diperoleh pada 11 Februari 2016, Gredler M. E. (2004). Games and Simulations and Their Relationships to Learning. Jurnal. Lawrence Erlbaum Associates. Diperoleh pada 11 Februari_2016, 4%29.html. Gunarsa S.D & Gunarsa, Yulia S.D. (2012). Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: Libra. Hartinah, Siti. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama. Hasan L.M., Atmoko, Aji., Indreswari, Henny. (2011). Teknik Permainan Simulasi dalam Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Keterampilan Hubungan Interpersonal Siswa SMP. Jurnal Bimbingan dan Konseling (JBK). Vol.24, Halm
14 Kinanti, A.A. (2014). Komnas PA: 2014, Jumlah Anak yang Jadi Pelaku Kekerasan Naik 10 Persen. Detik. Diperoleh pada 11 Februari 2016, dari jumlah-anak-yang-jadi-pelaku-kekerasan-naik-10-persen. Lestari, Indah. (2012). Pengembangan Model Bimbingan Kelompok dengan Teknik Simulasi untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling. Diperoleh pada 11 Februari pada 2016 pada, Majid, A. (2013). Strategi penbelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santrock J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja. Terj. Shinto B.A & Sherly Sargih. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Widodo, Bernardus. (2013). Perilaku Disiplin Siswa Ditinjau dari Aspek Pengendalian Diri (Self Control) dam Keterbukaan Diri (Self Disclosure) pada Siswa SMK Wonosari Caruban Kabupaten Madiun. Jurnal Widya Warta No. 01 Tahun XXXV/Januari
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FIKI EKA SUGIANTO AHMAD MUHARAM
Lebih terperinciKeefektifan Permainan Scrabble untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik SMP
CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 4 (1) June 2016 CONSILIUM Keefektifan Permainan Scrabble untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik SMP Ria Karunia Arumningtyas,
Lebih terperinciEfektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar
CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar Dani Wijanarko,
Lebih terperinciMODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono
MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :
Lebih terperinciBAYU ADHY TAMA K
PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN SISWA KELAS X SMA NEGERI PUNUNG TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL Oleh: BAYU ADHY TAMA K3109019
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen
Lebih terperinciPEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN
PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN (Penelitian Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Punung Kabupaten Pacitan Tahun Ajaran 2013/2014)
Lebih terperinciKeefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP
CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI Disusun oleh: Dewi Putri Lestari 12416244021 JURUSAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK
PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau
Lebih terperinciUji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah
56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 RAHMAD ADI INDRA 11500076 Dra.Ismoyowati,S.Pd,M.Pd. PROGDI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok
Lebih terperinci!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :
PENGARUH MODEL ARTIKULASI DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENCERITAKAN PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI, DILIHAT, ATAU DIDENGAR PADA SISWA KELAS III SDN KAMPUNGBARU 1 KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Peneliitian Sampel yang diambil adalah 2 SD Negeri kelas V dari SD Negeri di Gugus Gatot Subroto yaitu SDN 03 Ngraho dan SDN 01 Nglandeyan. Kelas
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Arief, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinci: ZAFIRAH FARIS NIM K
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) JURNAL Oleh : ZAFIRAH FARIS
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMP
PENGARUH PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMP (1) Dianita Eka Putri, (2) Ach. Fatchan, (3) Yuswanti Ariani Wirahayu Universitas Negeri Malang This study is aimed
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA
1 MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA Fatwa Mustika Adji (fatwamustikaadji@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3 ABSTRACT The objective
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada beberapa macam gejala yang ditunjukkan ketika seseorang mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam waktu yang bersamaan. Kadang-kadang
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DESIMAL SISWA KELAS V SDN BLIMBING KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : MEINAR TRIA SUSANTI
PENGARUH MODEL TALKING STICK DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA SUMBER DAYA ALAM DENGAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SDN KENDALBULUR KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL Disusun Oleh SIDROTUL KHASANAH 202009117 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciOLEH : WIWIT WULANDARI NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. SAMIJO, M. Pd. 2. ERIF AHDHIANTO, M. Pd.
JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL NILAI KEJUJURAN, KEDISIPLINAN DAN SENANG BEKERJA SISWA KELAS II SDN NGLUYU KECAMATAN NGLUYU KABUPATEN NGANJUK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi
63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa
Lebih terperinciPENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
1 PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Winarni Dwi Astuti (winarnidwiastuti@yahoo.co.id) 1 Yusmansyah 2 Syaifuddin Latif 3 ABSTRACT The problem of this research was the
Lebih terperinciTEKNIK PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DALAM BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP N 23 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : NEVI LUVITA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan
Lebih terperinciBravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:
Bravo s Jurnal ISSN: 2337-7674 PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 JOMBANG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF GROUP GUIDANCE WITH MODELLING TECHNIQUE
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun
Lebih terperinciPeningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan
Konselor Volume 2 Number 4 December 2013 ISSN: Print 1412-9760 Received October 13, 2013; Revised Nopember 13, 2013; Accepted December 30, 2013 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Peningkatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 02 yang menjadi kelas eksperimen dengan jumlah siswa 22 orang. Jumlah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:
PENGARUH PEMBERIAN MODEL WORD SQUARE DENGAN MODEL CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI DAMPAK PENCEMARAN BAGI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII SMPN 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016? SKRIPSI
Lebih terperinciPENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH
PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH Dyah Rahayu Armanto (dyahrahayuarmanto15@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3 ABSTRACT The
Lebih terperinciCakrawala Jurnal Pendidikan
Cakrawala Jurnal Pendidikan Volume 12, No 1 (2017) http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/cakrawala email: cakrawala.upstegal@gmail.com Pengaruh Metode Pembelajaran Debat Aktif Terhadap Hasil Belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan
Lebih terperinciPERBEDAAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN METODE COLLEGE BALL DENGAN METODE CARD SORT PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 GALUR
PERBEDAAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN METODE COLLEGE BALL DENGAN METODE CARD SORT PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 GALUR JURNAL Disusun Oleh: Anita Rahmayati 12416241023 JURUSAN
Lebih terperinciJURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KONSEP DIRI POSITIF MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 7 KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K3109031
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test
Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: LAILAFIL FITRIANA NPM: Dibimbing Oleh : 1. Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd. 2. Santy Andrianie, M.Pd.
JURNAL PERBEDAAN KENAKALAN REMAJA ANAK YANG ORANG TUANYA BERCERAI DENGAN ANAK YANG ORANG TUANYA TIDAK BERCERAI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 PAGERWOJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DIFFERENCES IN JUVENILE
Lebih terperinciJURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran
JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran 2016-2017 The Effects Of Discussion Group Guidance Service To
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian, (4) pembahasan penelitian dan (5) keterbatasan penelitian.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini menyajikan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, dengan urutan penyajian data meliputi : (1) hasil pengolahan data dalam bentuk deskripsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,
Lebih terperinciWistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
1 EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PPKn DI SMA N 2 WONOSARI Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad
Lebih terperinciKata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI TIPE TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) DENGAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN INLUENCE LEARNING COOPERATIVE TYPE TGT
Lebih terperinciCakrawala Jurnal Pendidikan Volume 11, No 2 (2017)
Cakrawala Jurnal Pendidikan Volume 11, No 2 (2017) http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/cakrawala email: cakrawala.upstegal@gmail.com Pengaruh Metode Pembelajaran Debat Aktif Terhadap Hasil Belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD paralel yaitu SD Kristen Satya Wacana Salatiga semester 2 di kelas VA sebagai kelas eksperimen 1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan
6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga dan SMP Stella Matutina
Lebih terperinciEfektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar
Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Volume 3 Number 2 December 2017. Page 8-14 p-issn: 2443-2202 e-issn: 2477-2518 Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/jppk Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk
Lebih terperinciKONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODEL SIMBOLIS UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016
KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODEL SIMBOLIS UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : INTAN PERMATASARI K3112041 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA DI SEKOLAH
PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA DI SEKOLAH Dian Pratiwi (dianpratiwiherman@yahoo.co.id) ¹ Muswardi Rosra ² Ratna Widiastuti ³ ABSTRACT The purpose of
Lebih terperinciPENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING
1 PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING Shella Rahmi Putri (shellarahmi@yahoo.co.id) Dibawah
Lebih terperinciKata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA
PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Caesar Listya Mahendra; Kriswandani; Erlina Prihatnani Email
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR AKAR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO KABUPATEN TRENGGALEK
Lebih terperinciInfluence Model Think Talk Write (TTW) Visual Media Supported on Ability To Write Letters To Class IV SDN Pehkulon District Papar District Kediri
Artikel Skripsi JURNAL PENGARUH MODEL THINK TALK WRITE (TTW) DIDUKUNG MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT PADA SISWA KELAS IV SDN PEHKULON KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI Influence Model Think
Lebih terperincisejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,
4 PENDAHULUAN Belajar mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN
2.732 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 29 Tahun ke-5 2016 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN THE INFLUENCE OF INQUIRY LEARNING
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2, 1 Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, Robi.ikhwan@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan
Lebih terperinciKonseling Kelompok dengan Teknik Self-Management untuk Meningkatkan Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah
CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 4 (1) June 2016 CONSILIUM Konseling Kelompok dengan Teknik Self-Management untuk Meningkatkan Disiplin terhadap Tata Tertib
Lebih terperinciTabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana
Lebih terperinciPengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru
Pengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru Widya Rahayuningsih 11040284057 Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS KELAS V SD N KASIHAN BANTUL
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS KELAS V SD N KASIHAN BANTUL Husain Fatoni, Dhiniaty Gularso Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten
Lebih terperinciMODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam.
43 LAMPIRAN Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam No. Sebelum (detik) Sesudah (detik) No. Sebelum Sesudah (detik) (detik) No. Sebelum
Lebih terperinciHasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)
80 Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded a 0,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi
Lebih terperinciJURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP
JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP THE EFFECTIVNESS OF KATA BERANTAI TECHNIQUE ON COUNSELING GROUP TO IMPROVE STUDENTS
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : RETNO DWININGSIH K
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMAUNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL (Penelitian pada Peserta Didik kelas X Smk N Jenawi Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014) SKRIPSI Oleh :
Lebih terperinciKeywords: Enquiring minds, learning result, and automotive motor
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA Riza rizando, Muhammad Akhyar, Ranto Program Pendidikan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Jambangan 3 dan SDN Jambangan 4. Jumlah subjek penelitiannya
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGUBAH SIKAP TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGUBAH SIKAP TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL (Penelitian Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013) Ipung
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH: NUR KHOLIQ NPM:
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAPKEDISIPLINAN SISWA PADA SISWA KELAS XI DI SMAN 1 NGRONGGOT, NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji
107 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji kebenaran hipotesis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016 Artikel Skripsi Diajukan Dalam Rangka Persyaratan
Lebih terperinci