BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KOMUNIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KOMUNIKASI"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KOMUNIKASI PAM.MM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI 2009

2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 1 BAB I KATA PENGANTAR Konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi Kompeten di tempat kerja Penjelasan materi pelatihan Desain materi pelatihan Isi modul Pelaksanaan materi pelatihan Pengakuan kompetensi terkini (RCC) Pengertian-pengertian 6 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta paket pelatihan Pengertian unit standar Unit standar kompetensi Daftar unit kompetensi Durasi pelatihan Kesempatan mencapai kompetensi Unit kompetensi yang dipelajari Judul unit Kode unit Deskripsi unit Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja Batasan variabel Panduan penilaian Kompetensi kunci 13 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi pelatihan Metode pelatihan 14 Judul modul : Komunikasi Halaman : 1 dari 55

3 BAB IV MELAKUKAN KOMUNIKASI Pelaksanaan bentuk komunikasi Makna, fungsi, dan tujuan komunikasi Komponen komunikasi Proses komunikasi Komunikasi primer dan sekunder Komunikasi verbal dan non-verbal Komunikasi internal dan eksternal Peralatan dan sarana komunikasi Komunikasi penyelenggara SPAM Identifikasi data dan informasi Melaksanakan komunikasi Pemilahan data dan informasi PDAM Prosedur penanganan data Strategi Komunikasi Potensi masalah dalam komunikasi Kelompok mitra PDAM Teknik komunikasi Perumusan strategi komunikasi Mengatasi hambatan komunikasi Hubungan komunikasi dengan perilaku perusahaan Kepemimpinan Laporan hasil kerja 52 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber daya manusia Sumber-sumber perpustakaan 55 Judul modul : Komunikasi Halaman : 2 dari 55

4 BAB I KATA PENGANTAR 1.1. Konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan merupakan kumpulan dari unsur-unsur yang dinamis, yang saling berhubungan/berkaitan dalam proses pencapaian tujuan pelatihan. Perumusan tujuan pelatihan berbasis kompetensi merupakan penjabaran dari rangkaian kegiatan yang disyaratkan dalam standar kompetensi untuk menjawab tuntutan dari setiap kriteria unjuk kerja dalam pencapaian kompetensi kerja. Pelatihan kerja diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja, meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berkaitan dengan tugas yang dimiliki peserta. Sehingga setelah pelatihan selesai peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan dan mampu mengisi jabatan/profil pekerjaan yang dibutuhkan Kompeten di tempat kerja Kompetensi adalah menyatunya ketiga aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja atau KSA (knowledge, skill, attitude) yang diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja yang disyaratkan di tempat kerja. Kompetensi adalah potensi seseorang yang ditampilkan setelah dilatih melalui pelatihan. Adapun ukuran standar kompetensi tersebut dapat diukur dan dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Kompeten di tempat kerja adalah seseorang yang telah dapat memenuhi persyaratan jabatan/pekerjaan yang ditetapkan oleh pasar/tempat kerja. Tuntutan kualitas tersebut didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi (kriteria unjuk kerja) Penjelasan materi pelatihan Desain materi pelatihan Materi pelatihan merupakan bagian dari suatu program pelatihan kerja berbasis kompetensi yang menguraikan dan menjelaskan secara rinci rangkaian pencapaian kompetensi kerja. Judul modul : Komunikasi Halaman : 3 dari 55

5 Pada materi pelatihan, aspek-aspek kompetensi dalam indikator unjuk kerja diuraikan ke dalam bentuk modul pelatihan, agar dapat dipahami, dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada pelatihan konvensional/klasikal dan pelatihan individual/mandiri. Yang dimaksud dengan pelatihan klasikal adalah pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pelatih atau pembimbing, dengan menggunakan proses belajar mengajar sebagaimana biasanya. Sedangkan yang dimaksud dengan pelatihan mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan secara mandiri oleh peserta, dengan menambah unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan pelatih. Selanjutnya dapat dipraktekkan penyelesaian suatu tugas tertentu melalui tahapantahapan latihan yang sistematis Isi modul Modul merupakan uraian terkecil bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis untuk membantu peserta pelatihan menguasai tujuan pelatihan. Modul akan memandu pelatih/fasilitator menyampaikan bahan belajar dalam proses pelatihan yang sesuai secara terinci. Modul ini terdiri dari 3 bagian, yaitu: a. Buku informasi Buku Informasi adalah sumber pelatihan, baik untuk pelatih maupun untuk peserta pelatihan. b. Buku kerja Buku kerja ini digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri. Buku kerja diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian kemampuan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. Judul modul : Komunikasi Halaman : 4 dari 55

6 c. Buku penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada buku kerja. Buku penilaian berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan kemampuan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian kemampuan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai kemampuan. Semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan yang diisikan pada buku kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian kemampuan peserta pelatihan Pelaksanaan materi pelatihan Pada pelatihan klasikal, pelatihan akan: Menyediakan buku informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan buku kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja. Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku kerja. Memberikan jawaban pada buku kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada buku kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatihan Pengakuan kompetensi terkini (RCC) Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC, recognition of current competency). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Judul modul : Komunikasi Halaman : 5 dari 55

7 Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah: a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama, atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama Pengertian-pengertian Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja, atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standarisasi Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / uji kompetensi Penilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan (kriteria unjuk kerja). Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut di tempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar kompetensi Standar kompetensi adalah standar kemampuan yang diperlukan pada rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh pelaku atau pemangku jabatan kerja. Standar Judul modul : Komunikasi Halaman : 6 dari 55

8 kompetensi dinyatakan dalam format tertentu, yaitu: (i) unit kompetensi dari jabatan kerja tersebut; (ii) elemen kompetensi dari tiap unit kompetensi, dan (iii) kriteria unjuk kerja untuk tiap unit kompetensi. Sertifikasi kompetensi Sertifikasi kompetensi adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/uji kompetensi. Sertifikat kompetensi Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi kepada seseorang yang dinyatakan kompeten, yaitu tenaga kerja trampil atau ahli yang telah menguasai suatu kompetensi tertentu dan telah memenuhi persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan dan atau keahlian/ketrampilan tertentu. Judul modul : Komunikasi Halaman : 7 dari 55

9 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta paket pelatihan Standar kompetensi kerja sektor air minum dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) sub sektor, yaitu perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengelolaan. Pada bidang pengelolaan air minum diantaranya meliputi bidang manajemen. Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum, yang dikategorikan dalam: Kelompok kompetensi umum, terdiri dari 2 unit kompetensi. Kelompok kompetensi inti, terdiri dari 15 unit kompetensi. Kelompok kompetensi khusus, terdiri dari 2 unit kompetensi Pengertian unit standar Unit standar kompetensi Standar kompetensi Merupakan pernyataan apa yang harus dikerjakan di tempat kerja, disusun dengan pendekatan bidang pekerjaan. Standar kompetensi terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Unit kompetensi Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi. Setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen kompetensi. Elemen kompetensi Merupakan bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan sejumlah fungsi tugas atau kegiatan yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Kriteria unjuk kerja (KUK) Merupakan langkah kerja yang harus dilaksanakan dalam pencapaian elemen kompetensi. KUK mencerminkan kegiatan yang menggambarkan 3 aspek, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja. Selain itu KUK juga menunjukkan sejauh mana persyaratan elemen kompetensi dapat diukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan. Judul modul : Komunikasi Halaman : 8 dari 55

10 2.2.2 Daftar unit kompetensi Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum : A. Kelompok kompetensi umum 1. Menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. 2. Melaksanakan manajemen umum. B Kelompok kompetensi inti 1. Melaksanakan manajemen mutu 2. Melaksanakan manajemen strategik 3. Melaksanakan manajemen sumber daya manusia 4. Melaksanakan manajemen aset/barang 5. Melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi 6. Melaksanakan manajemen informasi 7. Melaksanakan manajemen operasi SPAM 8. Melaksanakan manajemen pemeliharaan SPAM 9. Melakukan komunikasi 10. Melaksanakan konseling 11. Melaksanakan negosiasi bisnis 12. Melakukan manajemen bisnis air minum 13. Melakukan manajemen investasi 14. Melakukan manajemen resiko 15. Melaksanakan kemitraan pemerintah badan usaha. C Kelompok kompetensi khusus 1. Menerapkan prinsip pengadaan barang dan jasa 2. Melakukan hubungan masyarakat Durasi pelatihan Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan seluruh 19 unit kompetensi adalah 111 JPL, dimana 1 JPL (jam pelajaran) adalah 45 menit. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan unit kompetensi ini adalah 6 JPL Kesempatan mencapai kompetensi Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, pelatih anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda. Rencana ini akan memberikan anda Judul modul : Komunikasi Halaman : 9 dari 55

11 kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali Unit kompetensi yang dipelajari Judul unit Judul unit kompetensi: melakukan komunikasi Kode unit Kode unit: PAM.MM Deskripsi unit Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan komunikasi di tempat kerja Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja Elemen kompetensi yang harus dikuasai dalam unit kompetensi berikut kriteria unjuk kerja terdapat pada tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi melakukan komunikasi ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 01. Melaksanakan bentuk komunikasi. 1.1 Standar prosedur berkomunikasi diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.2 Peralatan dan sarana untuk melakukan komunikasi (bila diperlukan) diidentifikasi dan dipersiapkan sesuai dengan SOP yang ditetapkan. 1.3 Data dan informasi yang akan dikomunikasikan diidentifikasi dan dipilah sesuai dengan kewenangan yang dimilikii. Judul modul : Komunikasi Halaman : 10 dari 55

12 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 02. Melaksanakan komunikasi 2.1 Masalah atau data/informasi yang akan dikomunikasikan diinventarisasi dan dipilah sesesuai dengan kewenangan yang dimiliki berdasar pada kebijakan perusahaan. 2.2 Permintaan data dan informasi baik dari internal maupun dari eksternal dihimpun dan dipilih sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. 2.3 Data dan informasi yang dibutuhkan oleh klien disampaikan dengan menggunakan media komunikasi sesuai dengan SOP dan kebijakan perusahaan. 03. Menerapkan strategi komunikasi. 3.1 Potensi masalah dalam melakukan komunikasi baik dengan pihak internal maupun eksternal diidentifikasi untuk menentukan strategi dalam berkomunikasi. 3.2 Stereo type individu atau kelompok yang menjadi klien atau mitra dikenali berdasar pada kategori, jenis dan karakternya. 3.3 Strategi berkomunikasi dengan klien dan pelanggan dirumuskan dan dilakukan untuk menghasilkan komunikasi yang efektif dan efisien. 04. Membuat laporan hasil kerja 4.1 Data dan informasi yang dikomunikasikan dicatat dan direkam dengan menggunakan form dan prosedur sesuai dengan SOP yang ditetapkan. 4.2 Data dan informasi yang telah dikomunikasikan dihimpun dan dipilah sesuai dengan penggolongan dan urgensinya. 4.3 Laporan hasil kerja disusun dengan menggunakan form dan prosedur yang ditetapkan. 4.4 Laporan disampaikan kepada pihak yang terkait dan berwenang untuk memperoleh persetujuan sesuai dengan SOP dan kebijakan perusahaan yang berlaku. Judul modul : Komunikasi Halaman : 11 dari 55

13 Batasan variabel 1. Konteks variabel : Unit ini berlaku untuk melaksanakan bentuk komunikasi dan menerapkan strategi yang digunakan untuk melaksanakan komunikasi. 2. Data dan informasi yang dikomunikasikan, dapat mencakup: 2.1 Data tagihan pelanggan 2.2 Pengaduan keberatan tentang pemakaian air oleh pelanggan 3. Perlengkapan untuk melaksanakan komunikasi pada pengelolaan air minum, mencakup: 3.1 Media komunikasi. 4. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan komunikasi pada pengelolaan air minum meliputi : 4.1 Melaksanakan bentuk komunikasi. 4.2 Menerapkan strategi komunikasi. 5. Peraturan untuk melaksanakan komunikasi pada Pengelolaan Air Minum adalah : 5.1 Tidak ada Panduan penilaian 1. Penjelasan prosedur penilaian : Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1.1. Tidak ada. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan pelaksanaan bentuk komunikasi dan penerapan strategi pada pelaksanaan komunikasi Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1. Ilmu Komunikasi Sosiologi. Judul modul : Komunikasi Halaman : 12 dari 55

14 4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Melakukan pendekatan personal (personal approach). 5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1. Pemahaman tujuan Pengenalan target Ketepatan media Kompetensi kunci Kompetensi kunci dalam mencapai unjuk kerja yang disyaratkan terdapat pada Tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2.2 Kompetensi kunci dalam pencapaian unjuk kerja melakukan komunikasi NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2 3. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 2 5. Menggunakan ide serta tehnik matematika 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2 Judul modul : Komunikasi Halaman : 13 dari 55

15 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1 Strategi pelatihan Persiapan dan perencanaan pelatihan: Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan anda. Permulaan dari proses pembelajaran: Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas yang terdapat pada tahap belajar. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda. Pengamatan terhadap tugas praktik: Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep sulit yang anda temukan. Implementasi dan penilaian: Penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas anda dan sikap anda terhadap pekerjaan. Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar. Anda akan dinilai untuk menentukan apakah anda telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam kriteria unjuk kerja. 3.2 Metode pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Belajar secara mandiri: Belajar secara mandiri memperbolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara Judul modul : Komunikasi Halaman : 14 dari 55

16 bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, namun sesi kelompok tetap memberikan interaksi antara peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar terstruktur ini umumnya mencakup topik tertentu. Judul modul : Komunikasi Halaman : 15 dari 55

17 BAB IV MELAKUKAN KOMUNIKASI 4.1. Pelaksanaan bentuk komunikasi Makna, fungsi, dan tujuan komunikasi Komunikasi atau communication yang diartikan dalam bahasa Inggris, sesungguhnya berasal dari kata latin yaitu communicatio, yang bersumber dari kata communis yang artinya sama. Sama dalam arti sama makna. Dengan demikian percakapan dapat dikatakan komunikatif apabila kedua orang yang terlibat dalam percakapan tersebut mengerti bahasa yang dipergunakan dan mengerti makna yang yang dipercakapkan. Pada dasarnya pengertian komunikasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu (i) komunikasi dalam pengertian secara umum, dan (ii) komunikasi dalam pengertian secara paradigmatis. Komunikasi secara umum diartikan sebagai transfer informasi atau pesan-pesan dari pengirim pesan (komunikator) kepada komunikan (audiens, sasaran), dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Dalam proses komunikasi ini melibatkan sejumlah orang yang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Sedangkan komunikasi secara paragdimatis adalah proses penyampaian suatu pesan kepada orang lain untuk memberitahu, atau untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku. Berarti komunikasi ini mengandung tujuan tertentu; baik yang dilakukan secara lisan, tulisan, tatap muka ataupun tidak langsung melalui media. Dapat melalui media massa, surat kabar, radio, televisi dan film. Juga dapat melalui media non-massa misalnya melalui surat, telepon, papan pengumuman, spanduk, poster dan sebagainya. Sebagaimana makna hakiki dari komunikasi paragdimatis yang terdapat di atas, di dalamnya terkandung tujuan komunikasi yang bersifat (i) informatif (informasi, data, atau laporan), dan (ii) persuasif (membujuk/mempengaruhi). Komunikasi persuasif lebih sulit daripada komunikasi informatif, karena memang tidak mudah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau sejumlah orang dalam waktu singkat. Hal ini memerlukan waktu yang cukup panjang. Karena komunikasi paradigmatis bersifat intensional, atau mengandung tujuan, maka harus dilakukan dengan perencanaan. Perencanaan yang baik harus mempertimbangkan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan yang dijadikan sasaran. Judul modul : Komunikasi Halaman : 16 dari 55

18 Komunikasi tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi lebih dari sebagai kegiatan individu dan kelompok dalam setiap sistem sosial. Selain itu komunikasi juga didefinisikan sebagai seni untuk membuat diri kita dimengerti atau dipahami oleh pihak lain. Karena itu fungsi komunikasi begitu luas antara lain : a. Informasi. Penyebaran berita, data, fakta dan pesan b. Sosialisasi. Mensosialisasikan ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat. c. Motivasi. Memberi dorongan kepada individu dan kelompok untuk menentukan pilihannya atau keinginannya yang akan dicapai. d. Pendidikan. Pembentukan watak, keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan melalui proses pendidikan. e. Memajukan kebudayaan. Penyebaran hasil budaya dan seni dengan maksud melestarikan warisan nenek moyang suatu bangsa. f. Hiburan. Menyebarluaskan sinyal, simbol, suara dan image dalam kesenian untuk kesenangan individu dan kelompok Pada umumnya komunikasi mempunyai beberapa tujuan, yakni : a. Agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti. Sebagai atasan atau komunikator menyampaikan pesan kepada bawahannya atau komunikan agar jelas dan tuntas, sehingga anak buah dapat mengerti dan melaksanakannya sesuai dengan yang dikehendaki oleh atasan (komunikator). b. Memahami orang lain. Atasan harus mengetahui aspirasi bawahannya tentang apa yang dikehendaki, sehingga terjadi arah yang sejalan dan tidak bertentangan. c. Agar gagasan kita dapat diterima oleh bawahan atau orang lain, dilakukan pendekatan persuasif (membujuk) bukan koersif (memaksa). d. Menggerakkan bawahannya untuk melakukan sesuatu. Dengan lebih banyak memberikan dorongan melakukan sesuatu. Secara singkat tujuan komunikasi dapat dikatakan mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan. Dalam setiap melakukan komunikasi, perlu dipikirkan apa sebenarnya tujuan yang dikehendaki, apakah ingin : a. Menjelaskan sesuatu kepada orang lain agar orang tersebut mengerti dan memahaminya. b. Agar supaya orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. c. Agar supaya orang lain mengerjakan sesuatu atau mau bertindak. Judul modul : Komunikasi Halaman : 17 dari 55

19 4.1.2 Komponen komunikasi Dalam proses komunikasi terdapat empat (4) komponen atau unsur yang yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi, yaitu : a. Komunikator, orang yang menyampaikan pesan atau sumber pesan. b. Pesan, pernyataan yang akan disampaikan, didukung oleh lambang. c. Media, sarana yang dipergunakan dalam komunikasi atau menyampaikan pesan. d. Komunikan, orang yang menerima pesan atau penerima. Keempat unsur atau komponen yang harus ada tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Komunikator atau pengirim/sumber pesan. Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya. Dalam hal sumber ini yang perlu kita perhatikan adalah kredibilitas terhadap sumber (kepercayaan). Syarat-syarat yang perlu diperhatikan oleh seorang komunikator adalah sebagai berikut : - Memiliki kredibilitas yang tinggi untuk menyampaikan informasi tersebut. - Ketrampilan berkomunikasi, memahami cara/strategi komunikasi yang tepat sasaran. - Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang topik yang dibicarakan. - Memahami kesiapan komunikan dalam menerima pesan. Misal, apakah komunikan memahami istilah dan bahasa yang digunakan; apakah kondisi memungkinkan komunikan menerima pesan. - Memiliki daya tarik dalam arti ia memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap/penambahan pengetahuan bagi/pada diri komunikan. Di dalam melakukan komunikasi dapat dilihat beberapa gaya komunikator dalam melakukan aksinya (tergantung pada situasi yang mereka hadapi). Gaya komunikator dapat kita bedakan ke dalam beberapa model seperti : 1. Komunikator yang membangun. Memiliki ciri-ciri: i) Mau mendengarkan pendapat orang lain dan dia tidak pernah menganggap dirinya benar. ii) Ingin berkerjasama dan memperbincangkan sesuatu persoalan dengan sesamanya sehingga timbul saling pengertian. iii) Dia tidak terlalu mendominir situasi dan mau mengadakan komunikasi timbal balik. iv) Dia menganggap bahwa buah pikiran orang banyak lebih baik dari seseorang. Judul modul : Komunikasi Halaman : 18 dari 55

20 2. Komunikator yang mengendalikan. Memiliki ciri-ciri : i) Pendapatnya itu merupakan hal yang paling baik sehingga ia tidak mau mendengarkan pandangan orang lain, baik dari intern maupun ekstern. ii) Ia menginginkan komunikasi satu arah saja, tidak akan menerima dari arah lain. 3. Komunikator yang melepaskan diri. Memiliki ciri-ciri: i) Ia lebih banyak menerima dari lawannya berkomunikasi. ii) Kadang-kadang rasa rendah dirinya timbul sehingga ketidakmampuannya keluar. iii) Ia lebih suka medengar pendapat orang lain dengan tidak bersungguhsungguh menanggapinya. iv) Sumbangan pikirannya tidak banyak mengandung arti sehingga ia lebih suka melemparkan tanggung jawabnya kepada orang lain. 4. Komunikator yang menarik diri. Memiliki ciri-ciri : i) Ia selalu bersifat pesimis sehingga menurutnya keadaan tidak dapat diperbaiki lagi. ii) Ia lebih suka melihat keadaan seadanya, dan kalau mungkin berusaha menghindari keadaan tambah buruk. iii) Ia selalu diam, tidak menunjukkan reaksi dan jarang memberikan buah pikirannya. b. Pesan Pesan adalah keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan adalah diarahkan kepada tujuan akhir dari komunikasi. Pesan yang disampaikan komunikator adalah berupa lambang, umumnya bahasa. Ada juga lambang lain selain bahasa, yaitu kial, isyarat, gambar dan warna. Bahasa adalah lambang yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi, karena hanya bahasa yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk ide, informasi atau pendapat, baik yang konkrit maupun yang abstrak, bahkan dapat menjelaskan peristiwa yang lalu atau yang akan datang. Kial adalah menerjemahkan pikiran seseorang dengan gerakan anggota badan seperti mengedipkan mata, memainkan jari-jari tangan, atau menggerakkan anggota tubuh lainnya. Isyarat, adalah komunikasi dengan menggunakan alat, seperti bedug, Judul modul : Komunikasi Halaman : 19 dari 55

21 sirine, kentongan dan juga warna. Kemampuan kedua lambang ini amat terbatas dalam mewujudkan pikiran seseorang kepada orang lain. Gambar memiliki kemampuan yang melebihi lambang-lambang lain (kial, isyarat dan warna) dalam hal kemampuan menerjemahkan pikiran seseorang. Tetapi tetap gambar tidak dapat melebihi lambang bahasa, yang tetap unggul dari lambang-lambang yang ada. Bagaimana merumuskan pesan agar mengena? Pesan yang disampaikan harus tepat, ibarat kita membidik dan menembak, maka peluru yang keluar haruslah tepat kena sasarannya. Pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat : 1. Pesan harus direncanakan (dipersiapkan) secara baik, serta sesuai dan terfokus pada kebutuhan audiens. 2. Menjawab pertanyaan audiens: Apa hubungan soal ini dengan saya? 3. Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua belah pihak, yaitu: mudah diingat, sederhana, fokus, dan ringkas. 4. Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan. 5. Membidik keyakinan dan pendapat para pemangku kepentingan tentang manfaat atau resiko yang diterima. 6. Peka budaya. Bentuk pesan dapat bersifat : informatif, persuasif, dan coersif. 1. Informatif. Memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif lebih berhasil daripada pesan persuasif misalnya pada kalangan cendikiawan. 2. Persuasif. Bujukan, yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan. 3. Coersif. Memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang terkenal dari penyampaian secara ini adalah agitasi dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan di antara sesamanya dan pada kalangan publik. Coersif dapat berbentuk perintah, instruksi dan sebagainya. Judul modul : Komunikasi Halaman : 20 dari 55

22 c. Media/saluran/alat. Media adalah berbagai alat/saluran untuk menyalurkan informasi agar lebih mudah ditangkap sasaran. Pertimbangan dalam pemilihan media adalah mudah diakses dan terjangkau oleh audiens. Jenis-jenis media dalam komunikasi : 1. Media visual (dilihat) 2. Media audio (didengar) 3. Media audio visual (bisa didengar dan dilihat) d. Komunikan atau penerima Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh komunikan antara lain : 1. Keterampilan/kemampuan menangkap dan meneruskan pesan. 2. Pengetahuan tertentu. 3. Sikap. Komunikasi akan berhasil baik jika pesan yang disampaikan sesuai dengan rangka pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan. Demikian juga pesan harus cocok dengan lingkup pengalaman komunikan. Selanjutnya dari proses tersebut timbullah umpan balik atau disebut juga arus balik (feedback) yang merupakan tanggapan komunikan kepada komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan, sebagaimana digambarkan pada Gambar 4.1. Umpan balik atau feedback sangat menentukan dalam proses komunikasi, sebab ia menentukan berlanjut atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator. Sifat umpan balik: Umpan balik positif apabila umpan balik atau tanggapan komunikan menyenangkan komunikator dan komunikasi dapat berjalan lancar. Umpan balik negatif apabila umpan balik komunikan tidak menyenangkan komunikator, yang menyebabkan komunikator enggan meneruskan komunikasinya. Komunikator Pesan Media Penerima Efek (Umpan Balik) Gambar 4.1 Alur Proses Komunikasi Dua Arah Judul modul : Komunikasi Halaman : 21 dari 55

23 Sedangkan dari segi waktu, umpan balik dapat dikategorikan sebagai: Umpan balik langsung (inter feed back) atau disebut juga sebagai umpan balik seketika. Terjadi dalam komunikasi antar personal atau komunikasi tatap muka (saling berhadapan antara komunikator dengan komunikan. Umpan balik tertunda (delayed feed back). Karena memerlukan waktu untuk sampai pada komunikator. Biasanya terjadi pada komunikasi yang mempergunakan media kedua (proses komunikasi sekunder). Umpan balik yang dinyatakan komunikan dengan kata-kata dinamakan umpan balik secara verbal, sedangkan yang dinyatakan dengan bukan kata-kata tetapi dengan tindakan yang mengandung makna dinamakan umpan balik secara non verbal. Umpan balik yang dijelaskan di atas adalah umpan balik yang datang dari komunikan sebagai tanggapannya kepada komunikator. Umpan balik tersebut dinamakan umpan balik eksternal (external feedback) sebab datangnya dari luar komunikator. Selain umpan balik eksternal tersebut di atas, ada juga umpan balik yang datangnya dari diri kita sendiri sebagai komunikator, yang disebut sebagai umpan balik internal (inter feedback). Sebagai contoh kita sedang menulis surat (komunikator), kita sadar apa yang kita tulis itu salah, maka secepatnya kita coret dan memperbaikinya sebelum surat tersebut dikirim pada alamat yang dituju Proses komunikasi Komunikasi primer dan sekunder Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian atau berbagi informasi/pesan oleh seseorang (komunikator) kepada audiens (komunikan) sehingga tercapai kesamaan persepsi antara pengirim dan penerima pesan, selanjutnya terjadi perubahan sikap dan perilaku seperti yang diharapkan. Perilaku adalah suatu tindakan yang dilakukan karena adanya pengetahuan (kognitif) yang mempengaruhi kesadaran (afektif) dan kemudian membentuk suatu tindakan (practice, behavioral). Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan terbagi 2 (dua) tahap yakni : a. Proses komunikasi secara primer. b. Proses komunikasi secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah komunikasi dengan mempergunakan lambang sebagai media primer adalah bahasa, kial, isyarat dan warna. Sedangkan proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan dengan Judul modul : Komunikasi Halaman : 22 dari 55

24 mempergunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah lambang sebagai media pertama. Yang termasuk media kedua dalam melancarkan komunikasi antara lain: telepon, telex, surat, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam penyampaian pesan, baik melalui proses komunikasi primer maupun proses komunikasi sekunder, ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan seseorang kepada orang lain menimbulkan efek atau dampak tertentu pada komunikan atau orang yang menerima pesan. Dampak yang ditimbulkan pesan dapat diklasifikasikan sebagai : a. Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan hanya dia menjadi tahu dari apa yang disampaikan komunikator. Tujuan komunikator disini hanya berusaha mengubah pikiran diri dari komunikan. Tidak perlu mencapai apakah ia melakukan sesuatu atau tidak. b. Dampak afektif. Dampaknya lebih tinggi dari dampak kognitif. Tidak hanya sekedar tahu tetapi timbul rasa iba, sehingga terharu, gembira, marah dan sebagainya. c. Dampak behavioral. Dampak yang paling tinggi diantara ketiganya, karena tidak hanya sekedar tahu, timbul rasa iba, sedih, terharu, gembira, marah dan sebagainya, tetapi juga melakukan sesuatu tindakan. Dengan pengertian bahwa dampak behavioral adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan Komunikasi verbal dan non-verbal a. Komunikasi verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain dengan mempergunakan tulisan atau lisan. Bentuk-bentuk komunikasi verbal banyak sekali contohnya, misalnya berbicara dengan teman seprofesi, menelepon pada relasi, membacakan puisi di depan kelas, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar, membaca surat kabar, menonton televisi dan sebagainya. Dalam hal mempergunakan lambang bahasa melalui tulisan atau lisan diperlukan adanya kemampuan membaca dan mendengar apa yang akan disampaikan. Untuk menyampaikan pesan-pesan seseorang dapat mempergunakan tulisan dan ucapan (lisan). Sedangkan untuk menerima pesan-pesan seseorang dapat mempergunakan pendengaran dan bacaan. Dalam penyampaian pesan-pesan bisnis, pada umumnya orang senang mempergunakan bahasa lisan daripada tulisan. Dengan bahasa lisan atau berbicara dimana komunikator dapat berhubungan langsung dengan komunikan sehingga Judul modul : Komunikasi Halaman : 23 dari 55

25 dapat mengetahui efek atau tanggapan komunikan pada saat itu juga. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa dengan mempergunakan bahasa lisan atau disebut juga sebagai komunikasi tatap muka, arus balik atau umpan balik (feed back) terjadi secara langsung, tidak tertunda. Penyampaian pesan bisnis dengan tulisan relatif jarang, tidak berarti tidak penting, sebab tidak semua orang dapat mengungkapkan idea atau gagasan secara baik dengan bahasa lisan. Mendengar dan membaca memerlukan pendekatan serupa, walaupun mendengar dan membaca suatu hal yang berbeda. Langkah yang perlu diperhatikan dalam menangani keduanya adalah: Pusatkan perhatian pada pokok pembicaraan yang sedang berlangsung dan catat hal-hal yang dianggap penting. Menafsirkan dan menilai informasi. Tentukan mana informasi yang dianggap pokok atau penting dan yang kurang penting sebagai pendukung. Mengadakan pendekatan dengan mencari ide pokok dan ide pendukung secara rinci. b. Komunikasi non-verbal. Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tidak mempergunakan lambang bahasa, baik tulisan maupun lisan, tetapi mempergunakan isyarat. Komunikasi nonverbal dianggap sebagai komunikasi tertua. Menurut teori antropologi sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh sebagai bahasa isyarat sebagai alat berkomunikasi dengan orang lain. Walaupun komunikasi nonverbal dapat berdiri sendiri, namun dalam situasi tertentu orang sering menggabungkan antara komunikasi verbal dan nonverbal, untuk memperjelas dan mempertegas pesan yang akan disampaikan. Dengan demikian relevansi komunikasi non-verbal dapat membantu memperjelas pesan-pesan yang disampaikan pada khayalak pemakai Komunikasi internal dan eksternal Agar mampu menciptakan komunikasi antar manusia yang kondusif, maka komunikasi yang harus dikelola dalam suatu lembaga bisnis atau perusahaan adalah komunikasi internal dan eksternal. Judul modul : Komunikasi Halaman : 24 dari 55

26 a. Komunikasi internal. Komunikasi internal bertujuan untuk mempertahankan integrasi secara psikologi dan sosial. Pengakuan eksistensi manusia dalam lingkungannya akan menumbuhkan stabilitas dalam organisasi yang akan meningkatkan produktivitas. Cara yang sangat efisien adalah dengan banyak memperhatikan orang lain. Komunikasi internal menurut Lawrence D. Brennan, ialah pertukaran gagasan diantara pada administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi), serta pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan manajemen). Organisasi dalam rangka kekaryaan mewujudkan adanya pembagian tugas yang diklasifikasikan dengan adanya pemimpin dan bawahan atau yang memimpin dan yang dipimpin. Dengan adanya klasifikasi ini, manajer tidak perlu berkomunikasi langsung pada seluruh karyawan, cukup dengan penanggung jawab masing-masing kelompok. Jumlah kelompok serta besarnya kelompok tergantung besar kecilnya organisasi. Komunikasi internal dapat dibedakan dalam dimensi komunikasi dan jenis komunikasi, yaitu : 1. Dimensi komunikasi internal, terdiri dari : i) Komunikasi vertikal. Komunikasi vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dari atas ke bawah dan sebaliknya dari bawah ke atas. Artinya komunikasi yang dilakukan dua arah secara timbal balik. Komunikasi vertikal yang dilaksanakan pimpinan secara terbuka dan saling mengisi mencerminkan sikap pemimpin yang demokratis yang mau mendengar aspirasi bawahannya. Komunikasi vertikal dapat dilakukan secara langsung antara pimpinan tertinggi dengan seluruh karyawan atau dapat juga dilakukan dengan melalui pejabat-pejabat dengan masing-masing bawahannya. ii) Komunikasi horisontal Komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan secara mendatar, antara pimpinan dengan pimpinan, antara anggota staf dengan anggota staf dan antara sesama karyawan. Komunikasi horizontal biasa bersifat tidak formal lain halnya dengan komunikasi vertikal bersifat formal. Biasanya komunikasi horizontal ini diwujudkan pada suasana santai dalam keadaan istirahat tidak dalam suasana kerja, atau juga saat rekreasi. Judul modul : Komunikasi Halaman : 25 dari 55

27 Selain komunikasi horisontal dan vertikal, juga dikenal adanya komunikasi diagonal atau komunikasi silang, yaitu komunikasi antara pimpinan bagian lain dengan pegawai lain. Contoh komunikasi diagonal terjadi antara pimpinan bagian kepegawainan dengan seorang supir dari bagian kendaraan yang berbeda strukturnya dengan bagian kepegawaian. Komunikasi seperti ini tidak bersifat formal. Namun komunikasi diagonal atau komunikasi silang dapat terlaksana secara formal. Misalnya apabila karyawan-karyawan bagian lain meminta diadakan pertemuan dengan bagian personalia karena kurang puasnya informasi yang diperoleh langsung dari atasannya berkaitan dengan perbaikan nasibnya. 2. Jenis komunikasi internal, terdiri dari : i) Komunikasi persona. Komunikasi persona atau antar persona adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang yakni seorang komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi persona dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu dengan cara : (a) Komunikasi tatap muka. Dikatakan komunikasi tatap muka karena antara komunikator dengan komunikan saling berhadapan atau saling bertatapan muka dan saling melihat. Komunikasi tatap muka sering kali disebut sebagai komunikasi langsung karena komunikator dapat langsung mengetahui efek atau umpan balik komunikasinya pada saat itu juga. Komunikasi tatap muka atau antar pesona dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis (berupa percakapan). (b) Komunikasi persona bermedia. Komunikasi persona bermedia adalah komunikasi yang menggunakan alat sebagai saluran atau sarana untuk menyampaikan pesan, misalnya dengan telepon. Karena komunikasi ini mempergunakan alat, maka antara komunikator dengan komunikan tidak terjadi kontak pribadi. ii) Komunikasi kelompok Komunikasi kelompok adalah komunikasi dengan sejumlah komunikan. Komunikasi kelompok termasuk komunikasi tatap muka karena komunikator dengan komunikan saling berhadapan dan saling melihat. Komunikasi kelompok sama dengan komunikasi antar pesona karena dapat menimbulkan arus balik langsung. Komunikator dapat mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga atau pada saat komunikasi sedang berlangsung. Judul modul : Komunikasi Halaman : 26 dari 55

28 Komunikasi kelompok diklasifikasikan menjadi komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar. Jumlah besar kecil tidak dihitung secara matematik melainkan ditentukan berdasarkan ciri dan sifat komunikan dalam hubungannya dengan proses komunikasi. Atau dengan kata lain ditentukan berdasarkan kesempatan komunikan dalam menyampaikan tanggapannya. (a) Komunikasi kelompok kecil Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi antara seorang manajer dengan sekelompok karyawan, yang memungkinkan terdapat kesempatan bagi salah seorang untuk memberikan tanggapan secara verbal. Dengan kata lain, dalam komunikasi kelompok kecil ini, dapat terjadi dialog atau tanya jawab dengan seorang karyawan atau komunikan. Contoh: ceramah, diskusi panel, simposium, forum, seminar. Walaupun komunikasi kelompok kecil ini bersifat tatap muka namun belum menandingi dengan komunikasi antar persona dalam upaya mengubah sikap, pendapat dan perilaku, karena pada saat itu tidak mungkin komunikator dapat mengetahui diri komunikan selengkap-lengkapnya. Bila dibandingkan dengan komunikasi kelompok besar, komunikasi kelompok kecil lebih bersifat rasional. Ketika menerima suatu pesan dari komunikator, komunikan menanggapinya dengan lebih banyak menggunakan pikiran daripada perasaan. Keuntungan dan kerugian komunikasi kelompok kecil adalah sebagai berikut : Keuntungan : 1) Terdapat kontak pribadi. 2) Umpan balik bersifat langsung. 3) Suasana lingkungan komunikasi dapat diketahui. Kerugian : 1) Frame of reference komunikan tidak diketahui secara individual. 2) Kondisi fisik dan mental komunikan tidak dipahami secara individual. Dalam melaksanakan komunikasi kelompok kecil, hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Adakanlah persiapan yang seksama sebelum berkomunikasi. Bangkitkan perhatian komunikan begitu komunikasi dimulai. Peliharalah kontak pribadi selama berkomunikasi. Judul modul : Komunikasi Halaman : 27 dari 55

29 Tunjukkan diri sebagai komunikator terpecaya. Bicaralah dengan tegas, jelas, dan meyakinkan. Kemukakan fakta dan opini dalam uraian yang sistematis dan logis. Hormatilah kritik yang disampaikan komunikan. Jangan bersifat super. Jangan mengkritik. Jangan ngotot. Jangan emosional. (b) Komunikasi kelompok besar b. Komunikasi eksternal Komunikasi kelompok besar adalah kelompok komunikan yang jumlahnya banyak dalam suatu situasi komunikasi. Dalam suasana komunikasi kelompok besar, kecil sekali kemungkinan komunikator untuk dapat berdialog dengan komunikan. Komunikasi semacam ini para komunikan menerima pesan yang disampaikan komunikator lebih bersifat emosional. Apalagi jika komunikannya heterogen, beragam dalam usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dan pengalaman yang berbeda. Dalam suasana yang beragam itu biasanya terjadi apa yang disebut Contagion Mentale, suatu wabah mental. Jika seorang bertepuk tangan, diikuti dengan yang lain sehingga seluruhnya bertepuk tangan. Untuk melancarkan komunikasi kelompok besar, agar dapat berhasil dengan baik juga harus memperhatikan hal-hal yang ada pada komunikasi kelompok kecil. Komunikasi eksternal merupakan cara komunikasi perusahaan untuk membangun kepercayaan para pemangku kepentingan (stakeholders) kepada organisasi dan mandatnya (humas) melalui kegiatan kehumasan (public relation). Kegiatan kehumasan adalah suatu kegiatan komunikasi yang berencana dan berkesinambungan untuk membina hubungan publik ke dalam dan ke luar organisasi/perusahaan, yang mampu mencegah dan mencari jalan keluar untuk mengatasi timbulnya masalah-masalah sehingga tercapai suatu pengertian bersama, demi tercapainya suatu citra positif organisasi/perusahaan. Diperlukan kegiatan yang berbeda-beda agar dapat mencapai target/segmentasi pasar. Judul modul : Komunikasi Halaman : 28 dari 55

30 4.1.4 Peralatan dan sarana komunikasi Media adalah berbagai sarana untuk menyalurkan informasi agar lebih mudah ditangkap sasaran. Berbagai pendapat dikemukakan mengenai media yang dapat digunakan dalam komunikasi: a. Media audio adalah media publisitas yang dapat ditangkap dengan indera telinga, atau tegasnya yang dapat didengar. Misalnya : Radio. Piringan hitam. Tape recorder. Telepon. Wawancara. Konferensi pers dan lain-lain. b. Media visual adalah media publisitas yang dipergunakan untuk mengadakan hubungan dengan publik, yang dapat ditangkap dengan indera mata. Dengan perkataan lain yang dapat dilihat. Meliputi : Pameran-pameran foto. Surat kabar. Slide. Bulletin. Pamphlet. Lambang. Bendera. Karikatur. Gambar skema perusahaan dan sebagainya. c. Media audio-visual adalah media yang menyiarkan berita yang dapat ditangkap baik dengan indera mata maupun indera telinga, yakni : Televisi. Film. Pertemuan-pertemuan : diskusi, diskusi panel, musyawarah dan seminar. Salah satu pertimbangan dalam pemilihan media dikaitkan dengan daya ingat manusia. Kemampuan manusia untuk mengingat adalah : 10 % dari apa yang dibaca, 20 % dari apa yang didengar, 30 % dari apa yang dilihat, 50 % dari apa yang didengar dan dilihat. Judul modul : Komunikasi Halaman : 29 dari 55

31 Kalau melihat pada lingkup komunikasi, maka media yang dapat digunakan pada umumnya adalah sama yakni : media umum dan media massa. Membahas masalah media dalam komunikasi, sebenarnya yang menjadi permasalahan ialah bagaimana memilih media yang tepat dalam kegiatan komunikasi, agar dengan seefisien mungkin mencapai hasil secara efektif sehingga tujuan dari kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dapat tercapai. Untuk itu harus ditentukan dahulu pesan apa yang hendak disampaikan, dan jumlah publik yang hendak dicapai. Misalnya saja untuk mencapai publik yang luas dapat mengggunakan misalnya surat kabar. Namun jika yang dituju adalah masyarakat sekitar perusahaan, maka dilakukan personal contact dan dapat diikuti dengan pertemuan-pertemuan lainnya Komunikasi penyelenggara SPAM Tujuan komunikasi internal perusahaan penyelenggara SPAM pada dasarnya menekankan agar SDM pada penyelenggara SPAM memiliki wawasan yang memadai terhadap bidang tersebut, dan membantu dirinya dalam membentuk watak yang mandiri, sehingga mampu menentukan sikap, mencapai alternatif solusi, memprediksi jauh ke depan, serta dapat menentukan strategi yang tepat dalam langkah penyelenggaraan SPAM. Tujuan ini dapat dibedakan berdasarkan sasaran yang ingin dicapai: Untuk mempersiapkan calon komunikator. Disajikan kajian teoritis, kognisi, dengan memberikan pengertian tentang komunikasi dan bisnis, untuk meningkatkan kompetensi sebagai komunikator dan meningkatkan kemampuan dalam komunikasi dan bisnis. Untuk mempersiapkan calon praktisi. Disajikan kajian praktik, psikomotorik, untuk meningkatkan bisnis dan komunikasi, meningkatkan kompetensi sebagai pekerja, serta memberikan ketrampilan mekanis/teknis dalam bidang PDAM. Bisnis PDAM secara eksternal dalam pandangan komunikasi maksudnya adalah melalui kegiatan informasi-komunikasi kepada konsumen untuk mendistribusikan produk diantaranya melalui promosi, efek komunikasi dan media. Dipercaya bahwa komunikasi merupakan suatu kekuatan yang secara sadar dapat digunakan untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku masyarakat terhadap PDAM, terutama dalam menerima gagasan serta teknologi baru dalam perkembangan PDAM. Salah satu tugas komunikasi dalam PDAM adalah bagaimana mengkondisikan jaringan sosial agar kondusif terhadap masalah-masalah pembangunan dan perkembangan PDAM. Judul modul : Komunikasi Halaman : 30 dari 55

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT PAM.MM03.002.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

MODUL TIGA KOMUNIKASI

MODUL TIGA KOMUNIKASI MODUL TIGA KOMUNIKASI A. KOMUNIKASI Yang dimaksud dengan komunikasi di sini adalah komunikasi manusia (human communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Kata komunikasi berasal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

SOAL-SOAL KOMUNIKASI BISNIS

SOAL-SOAL KOMUNIKASI BISNIS Soal UTS KOMUNIKASI BISNIS ( Kode MK : 121014) Semester GASAL 2014/2015 Hari : Selasa, 28 April 2015 Kelas : B/ Semester IV/AK-M Dosen : Hj. I.G.A.Aju Nitya D harmani, SST,SE,MM SOAL-SOAL KOMUNIKASI BISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak akan pernah hilang selama kehidupan manusia berlangsung. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang harus dididik dan dapat dididik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI Bahan ajar Pertemuan 7 & 8 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi dalam pengertian secara umum dan pengertian secara paradigmatic, sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum 2.1.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya 15 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Sekolah : SMK NEGERI 1 INDRAMAYU Mata Pelajaran : Korespondensi Kelas/Semester : X /1 Materi Pembelajaran : Dasar-dasar Komunikasi : 6 x 5 JP (90 x ) A. Kompetensi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI DASAR : BERKOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KONSELING

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KONSELING MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KONSELING PAM.MM02.010.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 02 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Peran Komunikator Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Ketercukupan informasi akan terwujud bila Public Relations menyediakan

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian terdahulu 1. Rebecca (2005), skripsi: Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan. Dengan hasil penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN BISNIS AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN BISNIS AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN BISNIS AIR MINUM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1 KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1 MENGAPA KOMUNIKASI PENTING? BAGI KEHIDUPAN MANUSIA mendorong kemajuan peradaban manusia dan tanpa komunikasi, peradaban manusia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

24/03/ Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7.

24/03/ Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7. By Yetti Wira Citerawati SY 1. Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7. Tanggapan balik Sumber dasar yg digunakan dlm penyampaian pesan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Pengertian dan Perspektif Komunikasi Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Kontrak Perkuliahan E-learning Pertemuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji Makassar. V.1 Hasil Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS PAM.MM02.011.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah. Sekalipun Anda memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak Anda komunikasikan kepada orang lain, tidak ada gunanya. Sehebat apa pun ilmu dan jurus-jurus bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama

Lebih terperinci

Modul Komunikasi Bisnis

Modul Komunikasi Bisnis BAB I PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran 1. Mengerti definisidan pentingnya komunikasi 2. Mengetahui komponen komunikasi 3. Mengetahui perbedaan bentuk komunikasi 4. Mengetahui proses komunikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, 24 II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Perusahaan atau organisasi dapat maju dan berkembang apabila mampu menjalankan kegiatan dengan manajemen yang baik. Peranan manajemen sangat menentukan karena

Lebih terperinci

# Kemampuan Komunikasi # Ilmu Komunikasi

# Kemampuan Komunikasi # Ilmu Komunikasi # Kemampuan Komunikasi # Ilmu Komunikasi Arif Basofi, S.Kom. MT. Referensi 1. Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., Ilmu Komunikasi, Rosda, 2007. 2. Prof. Drs. H.A.W. Widjaja, Komunikasi Komunikasi dan Hubungan

Lebih terperinci

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai Makhluk Sosial persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO PENGANTAR MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN ORANG LAIN ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK BERINTEGRASI DALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi. Komunikasi sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang lain pada manusia ternyata sudah muncul sejak ia lahir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau

Lebih terperinci

MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN

MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN KOMUNIKASI PEMASARAN. Komunikasi pemasaran adlh sarana yg digunakan perush dlm upaya utk menginformasikn, membujuk, & mengingatkn

Lebih terperinci

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku. KODE UNIT : KOM.PR03.001.01 JUDUL UNIT : Melaksanakan Master of Ceremony DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Master

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan. Menurut William I. Gordon (Mulyana, 2005), Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI. Oleh: Muslikhah Dwihartanti KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI Oleh: Muslikhah Dwihartanti Abstrak Lahirnya sebuah organisasi selalu didukung oleh tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu manusia, kerjasama, dan tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PBL (Problem Based Learning) 1. Definisi PBL PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mahasiswa

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI KUSTIADI BASUKI SENIN,22MEI 2017 PERTEMUAN 10 Pendahuluan Organisasi adalah sekelompok masyarakat kecil yang bekejasama untuk mencapai tujuan. Komunikasi adalah perekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

KONSEP DASAR KOMUNIKASI KONSEP DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia untuk saling berinteraksi. Melalui komunikasi kita dapat memperoleh kepuasan psikologis seperti terpenuhinya perasaan cinta, perhatian

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Effendy, 2011 :11)

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Effendy, 2011 :11) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan penyampaian pesan baik berupa verbal maupun non verbal oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN Oleh : LOEKISNO CHOIRIL WARSITO A. ORIENTASI KURIKULUM 2004 Kurikulum 2004 yang lazim dinamakan sebagai kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada dasarnya berorientasi pada kompetensi

Lebih terperinci