BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci satu per satu hal-hal yang sudah dikerjakan oleh penulis, seperti konsep kuesioner yang disebar oleh penulis dan konsep uji coba langsung yang menggunakan responden. Pada bab ini juga akan dijabarkan dan dibahas penuh hasil dari penelitian untuk mengukut estimasi performa end-to-end. Dimana, hasil dari estimasi performa yang didapatkan oleh penulis, nantinya akan dibandingkan dengan hasil pengukuran uji coba yang menggunakan responden. Dengan membandingkan kedua hasil tersebut, diharapkan akan mendapatkan sebuah kesimpulan tersendiri Konsep Kuesioner Indikator Waktu Tujuan peniliti untuk kuesioner ini adalah untuk mendapatkan indikator waktu kecepatan yang terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu "jaringan yang cepat", "sedang", dan "pelan". Indikator waktu kecepatan jaringan yang dimaksud oleh penulis bersifat untuk pengguna umum yang sudah terbiasa dalam mengakses internet, sehingga dalam penyebaran kuesioner ini targetnya adalah pengguna yang sudah umum dalam mangakses internet atau pengguna yang sering bersurfing web. Dalam ilmu statistika, dalam menentukan jumlah penggambilan data (sampel), partama-tama diharuskan untuk mengetahui terlebih dahulu jumlah "populasi" yang diperlukan, kemudian diperlukannya sebuah perhitungan guna mendapatkan "sampel" yang dapat mencerminkan perwakilan keseluruhan populasi. Oleh karena 48

2 49 itu, peneliti menetapkan batasan populasi untuk kuesioner ini adalah wilayah "Jakarta Barat". Penulis menentukan jumlah populasi masyarakat wilayah Jakarta Barat dengan alasan, karena ruang lingkup penulis sebagai langkah awal penelitian, area penyebaran berkisar pada daearah BINUS UNIVERSITY, dimana lokasi BINUS UNIVERSITY termasuk dalam wilayah Jakarta Barat. Berdasarkan (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, 2011) jumlah penduduk wilayah Jakarta Barat dengan total penduduk " jiwa". Data survei yang dikeluarkan/dipublikasikan oleh (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, 2011) yang terbaru adalah populasi masyarakat DKI Jakarta tahun 2011, data tersebut dipublikasikan pada tanggal Maret Tentunya, dari total populasi penulis akan mengambil jumlah sampel masyarakat Jakarta Barat yang diperlukan untuk penelitian ini dengan menggunakan metode "Slovin" (teori dapat dilihat pada Bab 2), dengan toleransi kesalahan adalah 10% atau tingkat keyakinan 90%. Perhitungan jumlah sampel menggunakan metode "Slovin". Berikut ini adalah perhitungan untuk jumlah penggambilan sampel yang diperlukan oleh penulis dalam menyebarkan kuesioner,: Jumlah populasi wilayah Jakarta Barat = Jiwa Toleransi kesalahan = 10% = 0.1

3 50 (pembulatan) Dari perhitungan diatas didapat angka 100, maka jumlah sampel dalam penyebaran kuesioner indikator waktu yang diperlukan oleh penulis adalah sebanyak "100 jiwa". Berikut adalah penjelasan konsep pertanyaan dari kuesioner indikator waktu (Pertanyaan kuesioner indikator waktu dapat dilihat pada lampiran L1-L2): 1. Pada bagian awal (pertanyaan 1-3), berguna untuk mengetahui rentang umur, tingkat pendidikan terakhir ataupun yang sedang dijalani, dan status pekerjaan responden yang diminta untuk menjawab kuesioner. 2. Untuk pertanyaan 4 hingga 9, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggalaman responden dalam menggunakan internet dan juga kebiasaan mengakses internet responden. Dalam hal ini berguna bagi peneliti untuk mengetahui "Apakah data yang di isi oleh responden sesuai dengan target kuesioner?" 3. Pada pertanyaan 10-12, merupakan inti dari kuesioner ini. Dimana, peneliti mentanyakan persepsi responden mengenai waktu yang diperlukan ketika

4 51 pertama mengetik hingga halaman muka web/situs terbuka penuh. Dari data pada pertanyaan tersebut, diolah dengan menggunakan "Simpangan Baku", sehingga didapatlah indikator waktu kecepatan jaringan secara umum (cepat, sedang, pelan). 4. Untuk pertanyaan 13, bertujuan untuk mengetahui apakah responden memiliki perangkat berupa Modem USB yang berguna untuk mengakses internet secara mobile. Bila responden menjawab "Tidak", maka responden tidak perlu menjawab pertanyaan selanjutnya. Bila menjawab "Ya", maka responden melanjutkan menjawab pertanyaan berikutnya. 5. Pertanyaan 14 hingga 16, memiliki tujuan yang sama pada point nomor 3 di atas. Perbedaannya adalah pada pertanyaan ini indikator waktu kecepatan jaringan yang didapatkan adalah waktu indikator untuk jaringan GSM, berbeda untuk point nomor 3 diatas untuk indikator secara umum. Berikut adalah kriteria/syarat kuesioner yang diterima/valid oleh penulis: 1. Kecocokan antar jawaban pada pertanyaan nomor Kecocokan jawaban pada pertanyaan nomor 9 dengan jawaban pertanyaan nomor Pada pertanyaan 10 & 12, bila salah satu jawaban berada diantara jawaban pertanyaan nomor 11. (secara perbandingan ) 4. Jawaban pertanyaan sama halnya dengan point nomor 3 diatas. Seperti pada point nomor 3 diatas, ketika kuesioner ini telah selesai disebar, data yang diperoleh akan diolah dengan cara menggunakan rumusan "Simpangan Baku" untuk data variable tunggal. Untuk dara variabel antara/kelompok, maka menggunakan rumusan "Simpangan Baku Kelompok".

5 Berikut adalah hasil penyebaran dan penghitungan kuesioner indikator waktu, serta pengolahan data untuk pertanyaan nomor dan 14-16: 52 (Tabel hasil jawaban responden dapat dilihat pada lampiran L4, L6, dan L8) Jumlah kuesioner yang disebar = 148 kuesioner Jumlah kuesioner responden yang diterima/digunakan = 100 kuesioner DATA VARIABEL TUNGGAL (pertanyaan nomor 10 dan 12) Total waktu "tercepat" (dalam detik) = 436 detik Total waktu "terlama" (dalam detik) = 1864 detik Rata-rata waktu (tercepat) = = 4,36 detik = 4 detik (pembulatan kebawah) Rata-rata waktu (terlama) = = 18,64 detik = 19 detik (pembulatan keatas) Total "tercepat" Total "terlama" = 480 detik = detik Ragam (tercepat) = = 4,8 detik Ragam (terlama) = = 188,8 detik maka, Simpangan baku (tercepat) = = 2.19 = 2 detik (pembulatan kebawah)

6 53 Simpangan baku (terlama) = = 13,74 = 14 detik (pembulatan keatas) Total frekwensi (f) = 100 DATA VARIABEL KELOMPOK (pertanyaan nomor 11) Total frekwensi (f) x nilai tengah ( ) = 770 Rata-rata waktu (rata-rata) = = = 7,7 Total = 787,5 Ragam (rata-rata) = = 7,875 = 7,88 (pembulatan keatas) maka, Simpangan baku (rata-rata) = = 2,8 detik = 3 detik (pembulatan keatas) Dari hasil perhitungan diatas, maka disimpulkan indikator kecepatan waktu masyarakat Jakarta Barat adalah: 1. Waktu tercepat adalah 2 detik. 2. Waktu rata-rata/sedang adalah 3 detik. 3. Waktu tercepat adalah 14 detik.

7 Konsep Kuesioner Uji Coba Langsung Pada percobaan ini, sebelum responden menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner, responden diharuskan untuk melakukan beberapa tindakan yang diperlukan guna menjawab pertanyaan kuesioner tersebut. Pada percobaan ini, sebelum meminta responden melakukan tindakan yang akan diminta oleh penulis, penulis harus mempersiapkan terlebih dahulu: 1. sebuah komputer jinjing (laptop). 2. sebuah perangkat Modem USB. 3. sebuah kartu GSM yang secara aktif tersedia paket internet (dalam hal ini produk paket penyedia jasa internet XL). Dalam hal ini, perangkat-perangkat tersebut disediakan oleh peneliti sendiri. Langkah-langkah prosedur ketika penyebaran kuesioner uji coba: 1. Penulis pertama-tama mempersiapkan peralatan yang diperlukan. 2. Meminta calon responden untuk kesediaannya membantu menjawab kuesioner. 3. Responden yang bersedia membantu menjawab kuesioner, akan diberikan sebuah laptop untuk uji coba, modem USB yang sudah terhubung dengan internet dan lembaran kuesioner. 4. Program yang sedang berjalan pada laptop sebelum diberikan kepada responden, adalah hanya program browser (Google Chrome), dengan kondisi belum mengakses web. 5. Responden dipersilahkan membaca terlebih dahulu dari penjelasan awal pada kuesioner dan dipersilahkan untuk menjawab langsung. 6. Pada kuesioner akan meminta responden untuk mengakses situs yang diminta.

8 55 7. Setelah responden mengakses situs yang diminta hingga halaman situs terbuka penuh, responden dipersilahkan untuk melanjutkan menjawab pertanyaan kuesioner. 8. Pada lembar kuesioner, terdapat bagian petugas (penulis) akan memberitahukan responden total waktu yang didigunakan ketika mengakses situs yang diminta hingga halaman situs terbuka penuh. 9. Sebelum meminta calon responden berikutnya, browser yang digunakan oleh responden sebelumnya, ditutup (close) terlebih dahulu dan membuka kembali program browser yang baru. Target responden pada kuesioner uji coba penggalaman, peneliti membagi menjadi 2 (dua), yaitu "Expert" (berpenggalaman) dan "Non-Expert" (awam). Kriteria pembagian berdasarkan (ITU-T, 2005), subjek expert dan non-expert memiliki perilaku dan penilaian yang berbeda, serta berdasarkan (Ortega, R. 2009), user expert lebih mudah frustasi terkait dengan delay yang terjadi pada tahap percobaan. Oleh sebab itu, penulis menentukan expert adalah professor, dosen, dan karyawan IT, sedangkan non-expert adalah mahasiswa. Kedua golongan tersebut orang-orang yang berkaitan dengan dunia IT. Penetapan jumlah populasi dan sampel yang diperlukan untuk kuesioner ini sama dengan kuesioner "Indikator Waktu". Hanya saja dikarenakan respondennya digolongkan atas Expert dan Non-Expert, maka jumlah sampel akan terbagi 2 (dua) sama rata. Berikut adalah penjelasan konsep pertanyaan dari kuesioner "Uji Coba Penggalaman Langsung" yang bertujuan untuk mendapatkan indikator waktu kecepatan jaringan: (Pertanyaan kuesioner uji coba dapat dilihat pada lampiran L3) 1. Pada kuesioner ini, responden akan diminta untuk melakukan tindakan percobaan dengan mengakses situs yang tertulis pada lembar kuesioner. Hal

9 56 ini dimaksudkan untuk memperoleh persepsi responden terhadap konten situs yang berbeda. 2. Pertanyaan 1 hingga 3, bertujuan mengetahui latar belakang responden, sehingga dari jawaban pertanyaan ini, penulis dapat membedakan jawaban antara golongan yang "berpenggalaman" dan "kaum awam". 3. Untuk Pertanyaan 4, bertujuan untuk mengarahkan persepsi responden kepada waktu yang diperlukan ketika pengaksesan situs terbuka penuh. Data jawaban ini tidak akan digunakan oleh penulis. 4. Sebelum responden menjawab pertanyaan nomor 5, responden akan diberitahukan oleh petugas (dalam hal ini penulis sendiri) waktu yang digunakan ketika pengetikan hingga situs terbuka penuh dengan menggunakan alat bantu "SpeedTest". 5. Pertanyaan 5, bertujuan mendapatkan penilaian responden terhadap waktu yang digunakan hingga situs terbuka penuh. Nilai ini nantinya akan menjadi nilai QoE - Quality of Experience secara subjektif. 6. Pertanyaan 6, bertujuan untuk mendapatkan persepsi harapan/ekspektasi dari responden terhadap waktu yang digunakan untuk terbuka penuh halaman situs yang telah responden lakukan. Sehinnga data ini akan menjadi perbedaan antara persepsi golongan Expert dan Non-Expert 7. pertanyaan 7 hingga 9 bertujuan sama dengan point nomor 2 hingga 6 diatas. Kriteria/syarat yang valid/diterima oleh penulis adalah: 1. Kecocokan antara jawaban nomor Responden memberikan jawaban pada pertanyaan nomor 6 dengan jawaban rentang waktu (contoh: 3-5 detik).

10 Model Opini Estimasi Performa End-to-End Setelah mendapatkan indikator waktu, maka penulis dapat menghitung model opini estimasi performa end-to-end, dimana model opini tersebut akan mejadi model opini dalam mengukur QoE secara objektif. Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan model opini untuk estimasi perfrma end-to-end dari hasil kuesioner uji coba langsung dan dari indikator waktu yang diperoleh dengan menggunakan rumus MOS pada (ITU-T, 2005): KESELURUHAN (UMUM) (rincian tabel waktu dapat dilihat pada lampiran L9) Cepat = 2 Detik Sedang = 3 Detik Pelan = 14 Detik MODEL OPINI SECARA UMUM Min = waktu tercepat Max = waktu terlama SessionTime = total waktu yang sebuah halaman web terbuka penuh

11 58 Dari hasil penghitungan diatas, didapatlah model opini untuk mengukur nilai QoE untuk umum. Setelah mendapatkan model opini tersebut, maka penulis melakukan penilaian terhadap waktu kecepatan untuk web/situs "xl.co.id" dan "detik.com" yang didapat dari kuesioner uji coba secara langsung. Penilaian ini terlepas atas golongan expert dan non-expert, sehinga total penilaian QoE adalah 100 sesi. Penulis akan mempresentasikan diagram hasil nilai QoE dengan session time, dimana nilai QoE (MOS) berada pada sumbu Y dan session time pada sumbu X. Sesuai dengan fungsi rumus Y=f(X), nilai sumbu Y ditentukan dari nilai fungsi sumbu X. Grafik Website XL.co.id R = 0,95 Gambar Estimasi Performa Website xl.co.id

12 59 Dari 100 data yang diperoleh, terdapat 1 data yang yang nilai MOS berupa minus. Oleh karena itu, nilai MOS yang menghasilkan nilai minus, oleh penulis di ubah menjadi 0 (nol), karena bata nilai terkecil adalah 0 (nol). Dari data MOS dan sesi waktu seperti yang terlihat pada diagram diatas, penulis melakukan perhitungan korelasi antara 2 variabel tersebut, guna untuk mengetahui sejauh mana kedekatan antara 2 variabel tersebut. Dari hasil perhitungan korelasi yang telah dihitung oleh penulis, nilai korelasi (R) menunjukkan nilai 0,95. Dimana, angka tersebut berdasarkan ilmu statistika menunjukkan hubungan antara 2 variabel diatas (MOS dan sesi waktu) adalah mendekati sempurna. Dari gambar diagram diatas, kita dapat melihat juga garis regresi dengan hasil penilaian QoE pada website xl.co.id dengan model opini performa secara umum adalah mendekati. (perhitungan nilai korelasi xl.co.id dan detik.com dapat dilihat pada lampiran L10- L13) Grafik Website Detik.com R = 0,84 Gambar Estimasi Performa Website detik.com

13 60 Dari 100 data yang diperoleh, terdapat 9 data yang yang nilai MOS berupa minus. Oleh karena itu, nilai MOS yang menghasilkan nilai minus, oleh penulis di ubah menjadi 0 (nol), karena bata nilai terkecil adalah 0 (nol). Sama halnya dengan percobaan pada xl.co.id, pada situs/web detik.com penulis mendapatkan nilai korelasi (R) adalah 0,84. Yang artinya hubungan antara keduanya sangat kuat. Pada diagram estimasi performa detik.com dengan model opini secara umum, garis regresi dengan hasil nilai QoE terlihat sangat mendekati. Dan dapat dilihat juga pada gambar, terdapat sedikit perbedaan ketika hasil nilai QoE yang berada pada dibawah 6 detik, garis regresi menjauhi nilai QoE. Berdasarkan Expert (rincian tabel waktu dapat dilihat pada lampiran L14) Dikarenakan pada hasil data pada percobaan responden terbagi atas 2, yakni web/situs "xl.co.id" dan "detik.com", maka model opini estimasi perfroma end-toend akan terbagi 2(dua) juga. Sehingga, jumlah data yang digunakan masing-masing 50 yang berasal dari waktu uji coba responden. Berikut adalah perhitungan model opini berdasarkan pendapat waktu expert.

14 61 MODEL OPINI SECARA EXPERT (xl.co.id) Min = 5 detik Max = 13,7 detik (detik.com) Min = 7,7 detik Max = 15,9 detik

15 62 Grafik Website XL.co.id (expert) R = 0,99 Gambar Estimasi Performa Website xl.co.id (expert) Dari gambar diagram menunjukkan, bahwa hasil estimasi nilai QoE website xl.co.id dengan model opini berdasarkan kaum expert, garis regresinya sangat mendekati dan dari hasil nilai korelasi (R) antara variabel nilai MOS dan Session Time mendekati sempurna, sesuai dengan nilai korelasinya, yakni 0,99.

16 63 Grafik Website Detik.com (expert) R = 0,99 Gambar Estimasi Performa Website detik.com (expert) Sama halnya dengan Gambar 4.3, hasil diagram pada detik.com ini menggunakan model opini berdasarkan kaum expert. Dari diagram diatas dapat dilihat, bahwa garis regresi sangat mendekati dengan hasil nilai QoE, hanya sedikit perbedaan antara detik 7 dan 8. Hasil garis regresi dengan nilai korelasinya adalah sama, yakni 0,99. (perhitungan nilai korelasi berdasarkan model opini expert xl.co.id dan detik.com dapat dilihat pada lampiran L15)

17 64 BERDASARKAN Non-Expert (rincian tabel waktu dapat dilihat pada lampiran L17) Sama halnya dengan bagian expert data percobaan responden terbadi atas 2, yaitu "xl.co.id" dan "detik.com". Berikut adalah perhitungan model opini berdasarkan pendapat waktu non-expert. (perhitungan nilai korelasi berdasarkan model opini non-expert xl.co.id dan detik.com dapat dilihat pada lampiran L18) MODEL OPINI SECARA NON-EXPERT (xl.co.id) Min = 3 detik Max = 18 detik (detik.com) Min = 1 detik Max = 33,16 detik

18 65 Grafik Website XL.co.id (non-expert) R = 0,96 Gambar Estimasi Performa Website xl.co.id (non-expert) Hasil diagram diatas merupakan hasil nilai QoE yang menggunakan model opini berdasarkan kaum non-expert. Pada diagram diatas, dapat dilihat garis regresi dengan nilai QoE sangat mendekati dan sesuai dengan nilai korelasinya, yakni 0,96.

19 66 Grafik Website Detik.com (non-expert) R = 0,93 Gambar Estimasi Performa Website detik.com (non-expert) Dari gambar diatas, dapat dilihat hasil nilai QoE dengan garis regresi terdapat perbedaan dimulai dari detik 0 (nol) hingga detik 5 (lima) dan detik 35 hingga 50. Akan tetapi, secara keseluruhan antara hasil QoE dengan garis regresi sangat mendekati, sehingga dari nilai korelasi (R) adalah 0,93 masih dalam ketegori mendekati sempurna.

20 Model Opini Estimasi Performa End-to-End Modem USB Seperti terlihat pada kuesioner indikator waktu (lampiran L1-L2), dimana pada bagian akhir kuesioner penulis menanyakan juga terkait dengan penggunaan modem USB. Hasil dari penyebaran kuesioner indikator yang menjawab untuk bagian modem USB terdapat 33 lembar kuesioner yang valid. Oleh karena itu, penulis hanya menggunakan data dari 33 lembar kuesioner yang valid untuk mendapatkan model opini estimasi performa end-to-end. (Tabel waktu hasil kuesioner indikator waktu untuk Modem USB dapat dilihat pada lampiran L20 - L22 ) DATA VARIABEL TUNGGAL (pertanyaan nomor 14 dan 16) Total waktu "tercepat" (dalam detik) = 215 detik Total waktu "terlama" (dalam detik) = 691 detik Rata-rata waktu (tercepat) = = 6,52 detik = 7 detik (pembulatan keatas) Rata-rata waktu (terlama) = = 20,94 detik = 21 detik (pembulatan keatas) Total "tercepat" Total "terlama" = 318 detik = 6596 detik Ragam (tercepat) = = 9,64 detik Ragam (terlama) = = 199,88 detik

21 68 maka, Simpangan baku (tercepat) = Simpangan baku (terlama) = = 3.1 = 3 detik (pembulatan kebawah) = 14,14 = 14 detik (pembulatan keatas) Total frekwensi (f) = 33 DATA VARIABEL KELOMPOK (pertanyaan nomor 11) Total frekwensi (f) x nilai tengah ( ) = 333,5 Rata-rata waktu (rata-rata) = = = 10,11 Total = 786,88 Ragam (rata-rata) = = 23,84 maka, Simpangan baku (rata-rata) = = 4,88 detik = 5 detik (pembulatan keatas) Dari hasil perhitungan diatas, maka indikator waktu tercepat untuk pengguna modem USB adalah: 1. Tercepat = 3 detik. 2. Sedang = 5 detik. 3. Terlama = 14 detik.

22 69 Bila dari hasil indikator waktu pengguna modem USB dimisalkan waktu tercepat adalah min dan terlama adalah max, maka model opini estimasi performa end-to-end pengguna modem USB secara umum adalah: MODEL OPINI SECARA UMUM PENGGUNA MODEM USB Min = 3 detik Max = 14 detik SessionTime = total waktu yang sebuah halaman web terbuka penuh Dari model opini QoE modem USB diatas, penulis mencoba penggukur nilai QoE berdasarkan hasil waktu pada percobaan untuk website xl.co.id dan detik.com. Akan tetapi, dikarenakan jumlah data yang digunakan untuk model opini modem USB hanya menggunakan 33 data responden, maka penulis merasa hasil dari pengukuran model opini ini belum dapat dipercaya sepenuhnya. Berikut adalah hasil pengukuran QoE secara umum untuk pengguna modem USB: (perhitungan korelasi dapat dilihat pada lampiran L23-l27)

23 70 Grafik Website XL.co.id (modem USB) R = 0,91 Gambar Estimasi Performa Website detik.com (modem USB) Pada hasil perhitungan diatas, terdapat 1 data yang menghasilkan nilai minus, sehingga penulis merubahnya menjadi 0 (nol). Dari diagram diatas dapat dilihat, garis regresi dengan hasil perhitungan nilai QoE sangat mendekati dan dari nilai korelasinya menunjukkan hasil yang serupa, yakni hubungan antara kedua variabel (MOS dan Session Time) sangat kuat.

24 71 Grafik Website Detik.com (modem USB) R = 0,76 Gambar Estimasi Performa Website detik.com (modem USB) Dari 100 data session time pada detik.com terdapat 22 data yang menghasilkan nilai QoE berupa minus, sehingga penulis merubahnya menjadi nilai 0 (nol). Dari grafik diatas dapat terlihat, perbedaan yang mencolok garis regresi dengan hasil nilai QoE, dimana pada hasil QoE detik tercepat terlihat jauh dari garis regresi dan antara detik 14, garis regresi mulai menjauhi. Berdasarkan nilai korelasi pada hasil QoE dengan session time diatas, menunjukkan angka 0,76 dan berdasarkan ilmu statistika nilai tersebut masih tergolong dalam kategori hubungan sangat kuat. Sehingga hubungan hasil QoE dengan garis regresi dapat terbilang sangat kuat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Sutabri, 2010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Sutabri, 2010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan, 6 BAB II LANDASAN TEORI.1 Informasi Menurut (Sutabri, 010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan, diolah atau di interprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.. Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dikemukakan di Bab 1, salah satu yang melatar belakangi pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga (price) memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenaran. Penggunaan informasi yang dihasilkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap aspek kehidupan manusia. Salah satunya penerapan teknologi pada institusi pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi 60 BAB IV AALISIS DATA A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi Dalam analisis ini disajikan data tentang kegiatan ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi. Untuk data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah pemilik dapat mengetahui bagaimana minat dan potensi pasar untuk inovasi produk pin yang dihasilkan dan mengetahui kondisi persaingan dangan kompetitor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Pada bab ini akan diberikan gambaran secara umum mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian guna memecahkan masalah berdasarkan urutan pelaksanaannya. Penentuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Adapun tahap tahap penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan tugas akhir ini dapat dilihat dari diagram alir berikut : Mulai Identifikasi Masalah Bagaimana kondisi persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN Pada tahap ini menjelaskan tentang metodologi penelitian mengenai kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah dapat mendapatkan hasil analisis minat, potensi, daya beli pasar terhadap produk APE berbasis metode Montessori untuk menentukan rencana pemasaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar fenomena yang akan diteliti. Metode diskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar fenomena yang akan diteliti. Metode diskriptif kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk membuat diskripsi, gambaran atau lukisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi virtual dressing room. Di bawah ini

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi virtual dressing room. Di bawah ini BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem berisi spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi virtual dressing room. Di bawah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia. Beberapa tahun belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah Jakarta sangat sulit.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER Dyah Nur Prabawati 19110377 Dosen Pembimbing: Dr. Rudi Trisno Yuwono, S.Kom., MMSI. Latar Belakang Indonesia adalah salah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Halaman 1 Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Tanggal perubahan terakhir: 18 Mei 2017 Mitrateladan.org merupakan layanan yang memberikan informasi secara umum dan khusus kepada anggota, dan menjadi aset

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi dan Pemilihan Web Browser

Analisis Perbandingan Performansi dan Pemilihan Web Browser Analisis Perbandingan Performansi dan Pemilihan Web Browser (Studi Kasus: Universitas Siliwangi) Andi Nur Rachman, Acep Irham Gufroni, Nurul Hiron, Gina Rahmayati Teknik Informatika Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bandung merupakan kota Di Indonesia yang terkenal akan keaneka ragaman wisata kulinernya. Bila kita lihat kembali banyak sekali usaha-usaha kuliner yang berdiri di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei. Menurut Remenyi (1995), Survei adalah prosedur pengumpulan informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan sistem spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. (Arikunto 1998: 99). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah tenaga kerja dengan UMP yang ada di DKI Jakarta. Alasan penulis memilih tenaga kerja sebagai objek untuk diteliti,

Lebih terperinci

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat 34 BAB III Metodologi penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan propsal skripsi ini penulis mengambil lokasi di Pekanbaru dengan objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan baja terkemuka di Indonesia, menyadari pentingnya penerapan strategi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT.PRIORITAS GRUP yang beralamat di jalan Jend.Sudirman Sungai Pakning. Penelitian ini dimulai sejak 4 agustus 2014

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian ini akan dijelaskan mengenai struktur kerja penelitian, data-data yang diperlukan, metode pengumpulan data serta hasil yang diharapkan. 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Swalayan Kiosk 999 di Kecamatan Tenayan raya yang beralamat di jalan Hangtuah Kulim Pekanbaru, dimulai dari Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ke berbelanja melalui situs penjualan online. Hasil studi Nielsen (2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ke berbelanja melalui situs penjualan online. Hasil studi Nielsen (2014) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebiasaan berbelanja masyarakat saat ini mulai bergeser dari berbelanja langsung ke berbelanja melalui situs penjualan online. Hasil studi Nielsen (2014) mendapati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan penelitian one group pre-test post-test design. Adapun rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Adapun tahap tahap penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan tugas akhir ini dapat dilihat dari diagram alir berikut : Mulai Identifikasi Masalah Bagaimana kondisi persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian bulan Maret - Juli 2015, Tempat yang diteliti adalah Kantor Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Barat, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di Bangkinang-Pekanbaru Rimbo Panjang, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Convert format data citra Konversi format data citra MTSAT agar file tersebut dapat dibuka dan diolah di ER Mapper. Berikut adalah hasil dari konversi ke format.ers yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian dimulai karena ada suatu permasalahan pada ruas dan simpang jalan Pamulang II di kota Tangerang Selatan. Berikut diagram alur pikir

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan dari seluruh proses pengerjaan tugas akhir berserta saran untuk proses pengembangan selanjutnya. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini keberadaan laptop bukan lagi menjadi barang yang mewah,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini keberadaan laptop bukan lagi menjadi barang yang mewah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini keberadaan laptop bukan lagi menjadi barang yang mewah, melainkan sudah seperti menjadi suatu kebutuhan dalam kegiatan sehari-hari. Mulai dari pekerjaan

Lebih terperinci

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini ada dua teknologi yang diusung oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu teknologi Global System for Mobile communication (GSM) dan teknologi Code

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang menginap di Hotel Mutiara di Kecamatan Kandis yang berlokasi di Jln. Lintas Pekanbaru-Duri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP Pujianto (5108 100 039) Dosen Pembimbing : Ir. Muchammad Husni, M.Kom Baskoro Adi Pratomo, S.Kom, M.Kom

Lebih terperinci

3.1 Kerangka Pemikiran

3.1 Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Kecap banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia saat memasak karena kecap termasuk bumbu pelengkap (condiment) yang memberikan rasa, warna, dan aroma yang khas serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti. Desain pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB 2 METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisa kuantitatif, engan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Wonopringgo Pekalongan (Variabel X), peneliti menggunakan metode angket yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Wonopringgo Pekalongan (Variabel X), peneliti menggunakan metode angket yang 40 BAB IV AALISIS HASIL PEELITIA A. Analisis Kompetensi Profesional Guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan Untuk mengetahui kompetensi profesional guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis memilih lokasi penelitian di Salman Laundry Bhayangkara Kota Serang. Penelitian ini di lakukan kurang lebih selama 3 bulan. Lokasi ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan landasan agar proses penelitian berjalan secara sistematis, terstruktur, dan terarah. Metodologi penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Data hasil penelitian diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan kebutuhan. Kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian yaitu Wellborn. Penelitian ini dilakukan di Oraqle sebagai distributor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian explanasi merupakan penelitian untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Secara umum metode penelian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2012) menyatakan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara 2 variabel/ lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual BAB III METODE PENELITIAN Tahapan Penelitian Terdapat empat tahapan penelitian pada analisis pengaruh kualitas Website perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual 4.0, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al. (2013) yang berjudul Impact of Performance Appraisal On Employee s Performance

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2009:99) dimana

III. METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2009:99) dimana III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2009:99) dimana penelitian ini bersifat menjelaskan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi Jl. Sisingamangaraja No. 10 Pekanbaru. penulis menggunakan jenis data sebagai berikut;

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi Jl. Sisingamangaraja No. 10 Pekanbaru. penulis menggunakan jenis data sebagai berikut; 44 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Hotel Dharma Utama Pekanbaru yang berlokasi Jl. Sisingamangaraja No. 10 Pekanbaru. 3.2 Jenis Dan Sumber Data Untuk membantu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM 3.1. ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Penjelasan mengenai analisa sistem kali ini akan dilengkapi dengan flowchart. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilakukan 20 Februari sampai dengan 01 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilakukan 20 Februari sampai dengan 01 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Sarimadu PD. BPR Bangkinang, yang beralamat di Jln. DI. Panjaitan Nomor 96 Bangkinang. Telp. (0762) 20555, 20030 Fax. (0762)

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Mengetahui adanya pengaruh pelayanan dan lokasi terhadap minat beli pelanggan di Pasar Jerakah Semarang, dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden. Responden memberikan respon verbal dan atau tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat deskriptif-asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian serta mendefinisikan

Lebih terperinci