PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL
|
|
- Suparman Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL Nama Mahasiswa : Nurdin Akbar Harwanto NRP : Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT. Dr.-Ing. Setyo Nugroho Abstrak Komputerisasi dalam perencanaan stowage peti kemas pada kapal terbatas pada visualisasi dari proses perencanaan dan perhitungan stabilitas kapal. Inti dari proses perencanaan masih dilakukan secara manual oleh operator perencana stowage. Pekerjaan operator akan lebih berat dan lebih beresiko manakala terjadi pertumbuhan ukuran dari kapal peti kemas dan ketatnya jadwal pengiriman. Prototipe modul dikembangkan untuk mendapatkan kode dasar fungsional dari metode yang diimplementasikan di dalamnya. Metode Sistem Perencanaan Stowage Berdasarkan Kasus (Casestow) adalah implementasi Case-Based Reasoning (CBR) dalam kasus perencanaan stowage. Pengembangan prototipe modul dari metode casestow ditujukan untuk menciptakan suatu piranti agar pekerjaan operator perencana menjadi lebih ringan dan dapat mengurangi aspek human error. Prototipe modul ini akan diintegrasikan dengan piranti lunak istow dalam pengoperasiannya. Hasil dari prototipe modul casestow menunjukkan bahwa prototipe modul ini dapat diimplementasikan secara nyata dalam menyelesaikan kasus rencana stowage. Selain itu, prototipe modul casestow dapat membuat sebuah rencana stowage dengan cepat dan realistis sesuai dengan proses bisnis pada industri pelayaran. Kata kunci : Rencana Stowage, istow, Casestow, Prototipe Modul 1. PENDAHULUAN Komputerisasi dalam perencanaan stowage peti kemas pada kapal terbatas pada visualisasi dari proses perencanaan dan perhitungan stabilitas kapal. Inti dari proses perencanaan masih dilakukan secara manual oleh operator perencana stowage. Hal ini akan beresiko apabila operator perencana membuat rencana stowage untuk ukuran kapal peti kemas yang besar dan dengan waktu pembuatan rencana yang sempit. Metode Sistem Perencanaan Stowage Berdasarkan Kasus (Casestow) diperkenalkan Setyo Nugroho pada tahun Metode ini mengimplementasikan Case-Based Reasoning (CBR) dalam kasus perencanaan stowage [1]. Prototipe modul dikembangkan untuk mendapatkan kode dasar fungsional dari metode yang diimplementasikan di dalamnya. Pengembangan prototipe modul dari metode casestow ditujukan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana metode casestow dapat menyelesaikan kasus perencanaan stowage secara nyata. Selain itu, prototipe ini diharapkan agar pekerjaan operator perencana menjadi lebih ringan dan dapat mengurangi aspek human error. Prototipe modul ini dalam pengoperasiannya akan diintegrasikan dengan piranti lunak istow. Dalam tugas akhir ini permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana membuat prototipe modul casestow untuk penataan semiotomatis peti kemas pada kapal. Tujuan dari tugas akhir ini adalah membangun prototipe modul casestow yang mampu berintegrasi dengan istow. Sehingga setelah diselesaikannya tugas akhir ini dapat meringankan tugas operator perencana dalam membuat rencana stowage. Dalam upaya mendapatkan suatu hasil yang efektif, batasan permasalahan diberikan: 1. Prototipe modul casestow yang dibuat adalah untuk kapal peti kemas Sinar Jambi. 1
2 2. Prototipe modul casestow yang dibuat pada nantinya akan mampu berintegrasi dengan istow. 3. Desain variabel pada prototipe modul casestow dikelompokkan menjadi dua yaitu: a. CLL (daftar peti kemas yang akan dimuat) meliputi : konfigurasi muatan (ukuran, berat). b. KKSPB (kondisi kapal setelah proses bongkar) kondisional (proses akan berjalan bila revisi dibutuhkan) 4. Retain (menyimpan) Berfungsi melakukan penyimpanan solusi baru sebagai bagian dari sebuah kasus baru. Kasus baru tersebut akan disimpan bersama dengan kasus yang terdahulu, yaitu ke dalam casebase. 2. DASAR TEORI 2.1 istow istow adalah piranti lunak perencanaan stowage kapal peti kemas untuk mendukung kegiatan operasional lapangan. Pada piranti lunak istow terdapat beberapa modul penunjang, yaitu: Modul Stabilitas Kapal Modul Trim Modul Draught 2.2 Case-Based Reasoning (CBR) CBR adalah suatu cabang dari ilmu Kecerdasan Buatan (AI). Akar (dasar) CBR ditemukan dalam karya Roger Schank pada awal tahun Model Schank tentang memori dinamis [7] adalah dasar bagi sistem CBR awal. Komponen utama dalam CBR [5], yaitu: 1. Casebase Database kasus-kasus sebelumnya 2. Retrieval (pengambilan) kasus yang relevan mengindeks kasus yang ada di casebase pencocokan kasus yang paling mirip mengambil solusi dari kasus 3. Adaptasi solusi Mengubah solusi yang diambil untuk mencerminkan perbedaan antara kasus baru dan kasus diambil Proses dalam CBR terdiri dari 4 tahap [4]: 1. Retrieve (mendapatkan kembali) Proses ini melakukan interaksi langsung dengan casebase untuk mendapatkan data dari casebase. 2. Reuse (menggunakan kembali) Proses ini mendapatkan input dari proses sebelumnya (retrieve). Kasus yang diambil itulah yang akan dijadikan referensi untuk proses selanjutnya. 3. Revise (merevisi) Proses ini berfungsi melakukan revisi (modifikasi) solusi untuk mendapatkan solusi baru untuk kasus aktual. Proses ini bersifat Gambar 2.1 Diagram alur CBR 2.3 Rencana Stowage Peti Kemas Stowage peti kemas adalah penempatan peti kemas di atas kapal. Rencana stowage peti kemas dibuat untuk membantu mempermudah proses pemuatan peti kemas di atas kapal. Proses stowage peti kemas menggunakan konsep sistem bay-row-tier Sistem Bay-Row-Tier Sistem bay-row-tier mengikuti sistem koordinat numerik yang berkaitan dengan panjang, lebar dan tinggi kapal. Menurut prinsip ini, bay adalah blok peti kemas pada arah melintang, row adalah baris memanjang dan tier adalah lapisan vertikal (tumpukan). 2.4 Sistem Perencanaan Stowage Berdasarkan Kasus (Casestow) Casestow merupakan implementasi CBR pada perencanaan stowage, sehingga proses perencanaan stowage menjadi semi-otomatis [2]. Input casestow terdiri dari dua elemen, yaitu kondisi kapal setelah proses bongkar (KKSPB) 2
3 dan daftar peti kemas yang akan dimuat (CLL). Permasalahan perencanaan stowage dapat diuraikan sebagai berikut [3]: Masalah : KKSPB, CLL Solusi : Rencana stowage baru (aktual) Penjelasan : Kualitas rencana stowage Algoritma casestow tampak pada Gambar 2.3. dianggap sama dalam pengaruhnya terhadap stabilitas kapal. Kemungkinan perubahan tata letak tampak seperti pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 Perhitungan nilai kesamaan bay Gambar 2.3 Algoritma Casestow Metode casestow telah dipatenkan oleh Dr.-Ing Setyo Nugroho di kantor Paten dan Merk Jerman (Deutches Patent- und Markenamt) pada 2004, dan telah diakui Eropa (the European Patent Office) pada Perhitungan Nilai Kesamaan Numerik Perhitungan nilai kesamaan numerik dilakukan terhadap data CLL. Data CLL query dengan casebase dihitung nilai kesamaannya menggunakan aturan trapezoidal fuzzy Perhitungan Nilai Kesamaan Bay Perhitungan nilai kesamaan bay dilakukan terhadap setiap bay dalam rencana stowage. Peti kemas yang tertata di dalam tiap bay (data query KKSPB) diubah kemungkinan tata letaknya untuk kemudian dibandingkan dengan tiap bay pada rencana stowage yang ada pada casebase. Kemungkinan perubahan tata letak yang dilakukan adalah perubahan yang bisa Perhitungan Nilai Kesamaan Longitudinal Konsep perhitungan nilai kesamaan longitudinal hampir sama dengan perhitungan nilai kesamaan bay, yaitu dengan menggunakan bay sebagai bahan perbandingannya. Tetapi yang dijadikan bahan perbandingannya adalah bay dianggap sebagai sebuah benda pejal. Gambar 2.5 Bay Sebagai Sebuah Benda Pejal Pada perhitungan ini dilakukan pengecekan terlebih dahulu tentang berapa bay yang bisa dipertimbangkan sama. Selanjutnya, untuk setiap pasangan bay dari data KKSPB query tersebut diubah kemungkinan letaknya sesuai dengan perubahan yang bisa dianggap sama dalam pengaruhnya terhadap stabilitas kapal (Gambar 2.6). 2.5 Prototipe Modul Prototipe modul merupakan komponen dari suatu sistem yang dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam bentuk akhir (final) [6]. Fokus utama prototipe modul ini 3
4 adalah memiliki kode dasar fungsional dari metode yang diimplementasikan didalamnya (casestow). Gambar 2.7 Aturan Trapezoidal Fungsi Keanggotaan Fuzzy Gambar 2.6 Perhitungan nilai kesamaan longitudinal 2.6 Teori Himpunan Fuzzy Suatu himpunan fuzzy A dalam X diekspresikan sebagai sehimpunan pasangan berurutan : A = {( x, μ A ( x) ) x X } dimana : A = Himpunan Fuzzy μ A( x) = Fungsi Keanggotaan (Membership Function) X = Semesta atau Semesta Pembicaraan Dalam perhitungan nilai kesamaan numerik, digunakan aturan trapezoidal fungsi keanggotaan fuzzy. sim attribute (x ( query, casebase) = (d - a)/(b - a) 1 - x)/(d - c) 0 jika a x b jika b < x c jika c < x d untuk yang lain Penentuan titik-titik dari trapesium adalah dengan menentukan titik tengah dari trapesium terlebih dahulu kemudian nilai persekitarannya. Nilai persekitaran ini digunakan untuk menentukan nilai titik-titik lain dalam trapesium. Dalam Tugas Akhir ini, nilai persekitaran dari titik tengah dilambangkan dengan f a, f b, f c, dan f d. Dengan nilai sebagai berikut: f a = 10 % f b = 5 % f c = 5 % f d = 15 % Formulasi tersebut diambil dari penelitian secara langsung oleh penemu metode casestow. Setelah formulasi dari trapezoidal didapatkan, barulah perhitungan nilai kesamaan antara dua objek bisa dikerjakan. 3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 3.1. Analisis Sistem Analisis Kebutuhan Rencana Stowage Perkembangan teknologi mengakibatkan ukuran kapal peti kemas menjadi semakin besar. Kapal yang besar berarti semakin banyak peti kemas yang dimuat. Hal inilah yang menuntut operator perencana stowage untuk bekerja ekstra. Meskipun operator tersebut sudah kaya pengalaman, tetapi jika dihadapkan dengan permasalahan di atas pasti akan menjumpai sejumlah kendala, seperti: faktor human error (operator), dan waktu pengerjaan rencana stowage menjadi lebih lama. Di lain pihak, kebutuhan rencana stowage tidak mempunyai waktu tunggu yang lama karena pihak terminal peti kemas menuntut efisiensi untuk waktu labuh suatu kapal. Kalau hal ini terus menerus dibiarkan, bisa dipastikan pelayaran dari kapal peti kemas akan terhambat. 4
5 3.3.2 Analisis Metode Casestow Metode casestow merupakan metode dasar yang menguraikan tentang cara pembuatan rancana stowage secara semi-otomatis. Metode ini menjadi landasan utama dalam penelitian Tugas Akhir ini. Dengan pijakan metode ini, prototipe modul casestow diharapkan mampu menvisualisasikan apa yang ada dalam metode ini. Sehingga, metode ini bisa bertambah nilainya Analisis istow istow yang digunakan dalam penelitian ini adalah istow ver Pada istow versi ini, operator bisa mensimulasikan proses perencanan stowage terlebih dahulu sebelum mengaplikasikannnya secara langsung di lapangan. Sebagai visualisasi integrasinya dengan prototipe modul casestow, maka pada piranti lunak istow nantinya akan ditambahkan sebuah tampilan menu yang tersambung dengan prototipe modul casestow Perancangan Prototipe Modul Prototipe modul casestow ini mengimplementasikan metode casestow di dalamnya. Dengan metode casestow di dalamnya, prototipe modul casestow ini akan sangat membantu proses pembuatan rencana stowage oleh operator perencana Perancangan Skema Perhitungan Skema Perhitungan Nilai Kesamaan Numerik Untuk memudahkan perhitungan, data CLL diklasifikasikan menjadi seperti tabel 3.1. Tabel 3.1 Klasifikasi Peti Kemas No. Klasifikasi Keterangan 1 20ft - ringan Jumlah peti kemas dengan panjang 20ft dan berat antara 0 8 ton. 2 20ft - sedang Jumlah peti kemas dengan panjang 20ft dan berat antara 9 20 ton. 3 20ft - berat Jumlah peti kemas dengan panjang 20ft dan berat lebih dari 21 ton. 4 40ft - ringan Jumlah peti kemas dengan panjang 40ft dan berat antara 0 8 ton. 5 40ft - sedang Jumlah peti kemas dengan panjang 40ft dan berat antara 9 20 ton. 6 40ft - berat Jumlah peti kemas dengan panjang 40ft dan berat lebih dari 21 ton Skema Perhitungan Nilai Kesamaan Bay Perhitungan ini diawali dengan membagi tiap bay menjadi enam partbay, seperti pada Gambar 3.1. Kemudian partbay tersebut diubah tata letaknya sesuai dengan perubahan yang bisa dianggap sama dalam pengaruhnya terhadap stabilitas kapal. Gambar 3.1 Pembagian tiap Bay Selanjutnya, untuk setiap peti kemas dalam partbay diklasifikasikan menjadi enam bagian seperti tabel 3.1. Kemudian, data tersebut dihitung nilai kesamaannya antara data KKSPB query dengan casebase. Proses perhitungan ini menggunakan metode max-min Skema Perhitungan Nilai Kesamaan Longitudinal Dalam penelitian Tugas Akhir ini, terdapat empat pasang bay yang bisa dianggap sama karena setiap pasangan tersebut terletak pada palka (ruang muat) yang sama, yaitu: Bay 01 dengan bay 03 Bay 05 dengan bay 07 Bay 09 dengan bay 11 Bay 13 dengan bay 15 Tiap bay pada posisinya dalam kapal mempunyai titik berat longitudinal (LCG) dan titik berat vertikal (VCG). Gaya berat yang mempengaruhi bay, menyebabkan bay tersebut mempunyai momen (momen horisontal dan momen vertikal). Momen disini merupakan perkalian titik berat dengan beratnya. Momen inilah yang akan dihitung nilai kesamaannya dengan menggunakan aturan trapezoidal fungsi keanggotaan fuzzy dan metode max-min Perancangan Antarmuka Salah satu aspek penting dalam visualisasi prototipe modul adalah dengan perancangan antarmuka, karena perancangan antarmuka yang baik berbanding lurus dengan tingkat kemudahan terhadap pemahaman sistem yang ada pada sebuah prototipe modul. Artinya prototipe 5
6 dirancang dengan sedemikian rupa agar user dapat dapat dengan mudah berinteraksi dengan system yang ada dalam prototipe tersebut. Form Input Data dan Perhitungan Form ini (Gambar 3.3) merupakan antarmuka interaksi antara user dengan program yang pertama. Form ini berfungsi untuk: Memasukkan data query (CLL dan KKSPB). Menyimpan data query. Melakukan proses perhitungan nilai kesamaan. Gambar 3.5 Form Bayplan Form Laporan Form ini berfungsi untuk menampilkan data laporan dari rencana stowage yang sudah selesai dibuat. Laporan yang bisa ditampilkan meliputi: laporan bayplan, laporan stabilitas kapal, dan laporan manifest. Gambar 3.3 Form Input Data dan Perhitungan Form Konfigurasi Nilai Pembobotan Form ini berfungsi untuk melakukan perubahan nilai pembobotan peti kemas, serta melakukan perubahan terhadap nilai pembobotan fuzzy. Form Hasil Perhitungan Pada form ini, user dapat melihat hasil perhitungan nilai kesamaan. Lihat Gambar 3.4. Gambar 3.4 Form Hasil Perhitungan Form Bayplan Form ini berfungsi sebagai modifikasi rencana stowage sampai dihasilkan suatu rencana yang diinginkan. Lihat Gambar Implementasi Prototipe Modul Implementasi Casestow 1. Simple Trip Data query hanya CLL. Sedangkan data KKSPB bernilai 0, karena pada saat kapal datang belum ada muatannya sama sekali (masih kosong). 2. Multi Port Data query berupa CLL dan KKSPB Implementasi Tahap Retrieve Proses retrieve dijalankan dengan menekan tombol Hitung Casestow yang terdapat pada form input data dan perhitungan Implementasi Tahap Reuse Memilih rencana stowage yang lalu untuk referensi atau memilih secara otomatis (rencana dengan nilai kesamaan tertinggi yang terpilih) dengan menekan tombol Pilih Otomatis yang ada pada form hasil perhitungan. Menampilkan rencana yang dipilih dengan menekan tombol Tampilkan yang terdapat pada form hasil perhitungan. Menekan tombol Implementasikan yang terdapat pada form bayplan untuk merefleksikan konsep rencana yang dipilih dengan data query. 6
7 Implementasi Tahap Revise Pada proses revise, pembuatan rencana dijalankan secara manual oleh user. rencana stowage yang diambil user sebagai referensi ditunjukkan Gambar Implementasi Tahap Retain Pada tahap ini, rencana stowage tersebut akan disimpan ke dalam casebase disertai dengan korespondensi nilai (penjelasan). Pada tahap inilah casebase memperoleh pengetahuan baru tentang rencana stowage. 4. UJI COBA PROTOTIPE MODUL 4.1. Uji Coba Proses Casestow Proses casestow mendapatkan input query berupa data CLL dan KKSPB. Kemudian data tersebut ditampilkan. Data CLL ditapilkan dalam bentuk tabel dan data KKSPB divisualisasikan dalam bentuk text browser. Gambar 4.3 Rencana Stowage yang Ditunjuk Dilanjutkan dengan proses implementasi rencana baru pada rencana referensi dengan menggunakan konsep rencana referensi tersebut sebagai dasar penyusunan rencana baru (Gambar 4.4). Tabel 4.1 Data CLL Gambar 4.1 Data KKSPB Query tersebut kemudian diolah dengan proses retrieve dan perhitungan nilai kesamaan. Hasil proses retrieve dan perhitungan, lihat Gambar 4.2. Gambar 4.4 Implementasi Rencana Stowage yang Ditunjuk Apabila user sudah pasti akan menggunakan rencana hasil implementasi tersebut maka proses dilanjutkan dengan proses autorisasi seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.5. Gambar 4.2 Hasil Proses Retrieve Kemudian dari list data tersebut, user menunjuk satu solusi kasus rencana stowage untuk menjadikannya sebagai referensi. Tampilan Gambar 4.5 Proses Autorisasi 7
8 Gambar 4.5 tersebut akan digunakan untuk proses revise sehingga menghasilkan rencana stowage baru seperti Gambar Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai source code pada prototipe modul casestow, sehingga bisa lebih menghemat running time. 3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai rancangan database pada prototipe modul casestow, sehingga bisa relevan untuk istow versi selanjutnya. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada tim Laboratorium Telematika Transportasi Laut (Teknik Perkapalan ITS). Gambar 4.6 Hasil Proses Revise Tahap terakhir adalah proses retain. Dalam proses ini, kasus rencana stowage aktual akan disimpan ke dalam casebase. Kasus aktual tersebut terbagi menjadi empat komponen, yaitu: Data CLL Data KKSPB Rencana Stowage Korespondensi Nilai (Penjelasan) Dari hasil uji coba yang dilakukan dapat dilihat, bahwa prototipe modul casestow dapat menyelesaikan kasus rencana stowage sesuai dengan metode yang diimplementasikan didalamnya (casestow). Dalam hal ini, user (operator perencana stowage) sangat terbantu dalam membuat rencana stowage. 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil uji coba yang telah dilakukan terhadap prototipe modul casestow, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Metode casestow dapat diimplementasikan secara nyata melalui prototipe modul. 2. Prototipe modul casestow mampu berintegrasi dengan istow. 3. Prototipe modul casestow dapat membuat rencana stowage baru (aktual) lebih cepat dan lebih realistis sesuai dengan proses bisnis pada industri pelayaran. DAFTAR PUSTAKA [1] Nugroho, S. (2004). Case-Based Stowage Planning for Container Ships. In International Logistics Congress 2004, pages Dokuz Eylul University, Izmir, Turkey, Dokuz Eylul Publications. [2] Nugroho, S. (2005). Case-Based Stowage Planning System. In Olivella, J., Trebbia C., and Macet, R., editors, Maritime Engineering and Ports III, volume 80 of WIT Transactions on Built Environment. Wessex Institute of Technology, WIT Press Southampton, PORTS 2005, Barcelona, ISSN [3] Nugroho, S. (2005). CASESTOW: Recycling of past stowage plans. In 1 st International Conference on Operations and Supply Chain Management, Bali, Indonesia. [4] Leake, D.B. (1996). Case-Based Reasoning: Experiences, Lessons & Future Directions. AAAI Press/MIT Press. [5] Riesbeck, C.K. and Schank, R.C. (1989). Inside Case-Based Reasoning. Lawrence Erlbaum Associates, Inc. [6] Nielsen, Jakob. (1993). Usability Engineering. Academic Press, Boston. ISBN [7] Schank, R. (1982). Dynamic Memory: A Theory of Learning in Computers and People. New York: Cambridge University Press Saran 1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut dari prototipe modul casestow, agar menjadi sebuah modul casestow yang handal. 8
PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL
PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL Nurdin Akbar Harwanto NRP. 1206 100 004 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M Isa Irawan,
Lebih terperinciGambar 7. Tahapan Proses penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara umum, metode penelitian yang digunakan tersusun dalam suatu diagram alur penelitian yang dapat disajikan Gambar 7. Diagram alur tersebut memperlihatkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALGORITMA GREEDY UNTUK OPTIMALISASI PENATAAN PETI KEMAS PADA KAPAL PENGANGKUT
PENGEMBANGAN ALGORITMA GREEDY UNTUK OPTIMALISASI PENATAAN PETI KEMAS PADA KAPAL PENGANGKUT Christian Angga #1, Rinaldi Munir *2 # Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Penggunaan citra yang semakin meningkat menimbulkan kebutuhan retrival citra yang juga semakin meningkat. Diperlukan suatu metode retrival citra yang efektif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resep Elektronik Sistem resep elektronik adalah pemanfaatan sistem elektronik untuk menfasilitasi dan meningkatkan komunikasi urutan resep atau obat, membantu pilihan, administrasi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING
ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING Mukhammad Shaid (sahid48@gmail.com) Wawan Laksito YS (wlaksito@yahoo.com) Yustina Retno Utami (yustina.retno@gmail.com)
Lebih terperinciPENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB. Uswatun Hasnah
PENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB Uswatun Hasnah Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri (UNISI) Jl.
Lebih terperinciSISTEM SCHEDULING ALAT BERAT PADA PT.PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT) BERBASIS KOMPUTER
SISTEM SCHEDULING ALAT BERAT PADA PT.PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT) BERBASIS KOMPUTER Reno Fajar Maulana 1 *, Rizaldy Khair 2 1,2 Program Studi Teknologi
Lebih terperinciPurwokerto 53182, Telp. (0281)
BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan yaitu mengembangkan dalam penentuan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman Jati menggunakan sistem
Lebih terperinciSISTEM REKOMENDASI KURIKULUM DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING
SISTEM REKOMENDASI KURIKULUM DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING Ati Suci Dian Martha, S.Kom., M.T. 1, Dena Jatnika Kusumah 1, Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA, Bandung Jln. Soekarno Hatta No.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Teknik Struktur Data dan Data Mining merupakan salah satu ilmu komputer yang penting dan menarik perhatian teori informatika. Saat ini teknik ini sudah
Lebih terperinciMODERNISASI PENDIDIKAN KEPELAUTAN INDONESIA: PENGEMBANGAN CARGO HANDLING SIMULATOR
MODERNISASI PENDIDIKAN KEPELAUTAN INDONESIA: PENGEMBANGAN CARGO HANDLING SIMULATOR Setyo Nugroho, Ferdhi Zulkarnaen dan A. Zainal Abidin ABSTRAK Indonesia adalah negara utama pemasok anak buah kapal armada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinci53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dan Permasalahan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, namun tidak semua orang dapat menempuh
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dan Permasalahan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, namun tidak semua orang dapat menempuh pendidikan sesuai yang diharapkan. Salah satu permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan
30 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada tugas akhir ini mencakup beberapa tahapan pengerjaan antara lain : 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem pada penelitian tugas akhir ini terdiri
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Penulis, Lucky Setia Sarinputra Pembimbing, Parlindungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren dan pola gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan pola hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan peningkatan penyakit.
Lebih terperinciJurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT ANAK BERBASIS WEB Tri Rezki Maulidia 1, Tedy Rismawan 2, Syamsul Bahri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah yang dilakukan untuk dapat mencapai tujuan penelitian secara sistematis agar dalam pelaksanaan penelitian tidak ada langkah yang terlewati maka dibuat suatu
Lebih terperinciOleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T
PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA PENDAFTAR PMDK JURUSAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN RELASI LOGIKA FUZZY (STUDI KASUS di INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA) Oleh : Rahanimi
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS KONDISI HAULAGE PETI KEMAS DI AREA PELABUHAN (STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA) Disusun oleh:
2010 PRESENTASI TUGAS AKHIR COMPANY (MN 091482) NAME ANALISIS KONDISI HAULAGE PETI KEMAS DI AREA PELABUHAN (STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA) Disusun oleh: M. Imam Wahyudi N.R.P. 4105 100
Lebih terperinciSISTEM BERBASIS KASUS UNTUK PENANGANAN MAHASISWA BERMASALAH (STUDI KASUS : TEKNIK INFORMATIKA UII)
SISTEM BERBASIS KASUS UNTUK PENANGANAN MAHASISWA BERMASALAH (STUDI KASUS : TEKNIK INFORMATIKA UII) Chanifah Indah Ratnasari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam Indonesia
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING Fransica Octaviani S. (1) Joko Purwadi (2) Rosa Delima (3) foctas@yahoo.com jokop@ukdw.ac.id rosa@ukdw.ac.id Abstraksi Penalaran
Lebih terperinciPERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Aplikasi Program aplikasi merupakan suatu bentuk rancangan program yang dibuat sedemikian rupa dalam mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengikuti prosedur serta memiliki
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS
29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian
Lebih terperinciRima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK
IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESEHATAN UNTUK PENANGANAN DINI PADA KECELAKAAN DENGAN METODE HERBAL Studi Kasus Dalam Rumah Tangga Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada saat melakukan sebuah penelitian, metodologi penelitian sangat penting sebagai pengumpul data yang akurat. Metode penelitian juga berguna untuk menyusun tahapan tahapan
Lebih terperinciPERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi ini masalah kesehatan merupakan masalah kompleks. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang dapat dicegah atau dihindari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman Sengon dikenal dengan nama ilmiah paraserianthes falcataria (L) Nielsen termasuk dalam famili Fabaceae, Sengon adalah tanaman yang berasal dari wilayah Haiti,
Lebih terperinciPENERAPAN CASE BASED REASONING DALAM MENDUKUNG PENYELESAIAN KASUS
PENERAPAN CASE BASED REASONING DALAM MENDUKUNG PENYELESAIAN KASUS Emha Taufiq Luthfi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta E-mail : emha_tl@yahoo.com ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah. Namun disamping itu masih jarang ditemukan aplikasi yang. lunak yang ada menggunakan teknik perangkingan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi komputer dan fasilitas pendukungnya seperti layanan internet saat ini membuat perkembangan yang sangat luas. Segala informasi-informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK MENENTUKAN TUJUAN WISATA
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK MENENTUKAN TUJUAN WISATA Billy Kadmiel *, Lukito Edi Nugroho, Silmi Fauziati Jurusan Teknik Eletro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah
Lebih terperinciTabel 3. 4 Hasil kuesioner permasalahan pada aplikasi JC147
sebagai common problem, dimana permasalahan tersebut merupakan permasalahan-permasalahan overall yang sering dialami pengguna ketika berinteraksi dengan intra.gmfaeroasia.co.id/jobcard. Pada bagian ini
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Warna merupakan ciri dominan yang bisa dibedakan secara visual untuk
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Segmentasi Warna merupakan ciri dominan yang bisa dibedakan secara visual untuk mendapatkan informasi dari basisdata citra. Segmentasi warna adalah proses mengelompokkan citra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk kelangsungan produksi perusahaan, lembaga maupun kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Teknik Informatika adalah suatu ilmu yang sangat berhubungan erat dengan teknologi informasi, dimana penerapannya mengarah kepada kemajuan teknologi masa depan.
Lebih terperinciKata Kunci :Sistem Informasi Akademik, SMA, Waterfall, PHP, MySql
Abstrak Teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 1 Nama Mata Kuliah : Pelabuhan 2 Kode Mata Kuliah : TSS-4159 3 Semester : VII 4 (sks) : 2 5 Dosen Pengampu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era golobalisasi saat ini modernisasi terjadi pada segala aspek kehidupan, demikian pula juga halnya dengan teknologi yang berkembang begitu pesat. dengan perkembangan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENCARIAN PEDAGANG KAKI LIMA SECARA SERVERLESS BERBASIS JAVA MICRO EDITION (JAVA ME) LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENCARIAN PEDAGANG KAKI LIMA SECARA SERVERLESS BERBASIS JAVA MICRO EDITION (JAVA ME) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sistem informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini diakibatkan karena banyaknya dan beranekaragamnya data yang harus diolah dan disajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengolahan data beasiswa di SMA Negeri 6 Pandeglang pada umumnya. masih menggunakan sistem yang masih manual, yaitu belum adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengolahan data beasiswa di SMA Negeri 6 Pandeglang pada umumnya masih menggunakan sistem yang masih manual, yaitu belum adanya komputerisasi dalam menentukan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan rancangan data warehouse dimulai dengan menjalankan pencarian data yang berhubungan dengan pembuatan laporan bagi
Lebih terperinciGambar 1.1 Terminal Peti Kemas (Steenken, 2004)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan transportasi laut dengan peti kemas dalam dua dekade belakangan ini mencapai sekitar 7-9% per tahun dengan perbandingan jenis angkutan laut lain hanya mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini sangat membawa dampak yang positif dalam berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi yang semakin canggih
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Program linier (Linier Programming) Pemrograman linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
Lebih terperinciFUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING
Media Informatika, Vol. 3 No. 1, Juni 2005, 25-38 ISSN: 0854-4743 FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING Sri Kusumadewi, Idham Guswaludin Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi hasil keluaran produksi. Ada 4 faktor yang saling berhubungan satu dengan yang
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Greedy Pada Mesin Penjual Otomatis (Vending Machine)
Scientific Journal of Informatics Vol. 1, No. 2, November 2014 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Penerapan Algoritma Greedy Pada Mesin Penjual Otomatis (Vending
Lebih terperinciPERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta
BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Ada empat tahap utama yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahap-tahap tersebut antara lain analisa masalah, persiapan data, pengumpulan data, pengembangan
Lebih terperinciPENILAIAN KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN TELUK BAYUR CAPACITY ASSESMENT OF CONTAINER TERMINAL AT TELUK BAYUR PORT
ISSN 2355-4721 Penilaian Kapasitas Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur PENILAIAN KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN TELUK BAYUR CAPACITY ASSESMENT OF CONTAINER TERMINAL AT TELUK BAYUR PORT Ratna
Lebih terperinciBab 3 Metode Penelitian
Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang saling berkaitan antara satu tahap dengan tahap lainnya. Flowchart tahapan penelitian yang dilakukan dapat
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan tempat penelitian
11 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian Tinjauan lapang dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengolahan data dilaksanakan pada
Lebih terperinciRANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT
RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT Murien Nugraheni Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Warungboto, Janturan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Saat ini penggunaan smartphone berbasis android sudah menjadi keharusan karena penggunaannya yang mudah dan banyaknya aplikasi yang saat ini digunakan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT
BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat pemodelan sterilisasi ruangan yang akan dibuat dan menjelaskan beberapa blok diagram dan rangkaian yang
Lebih terperinciMuhammad Yudin Ritonga ( )
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRODUKSI MAKANAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DENGAN METODE TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR MEDAN) Muhammad Yudin Ritonga (0911555) Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI
BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Konsep Pada bab ini penulis akan membahas konsep mengenai perangkat lunak yang digunakan serta akan dibahas mengenai tujuan, kegunaan dan untuk siapa aplikasi
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPERASIONAL: STUDI KASUS DI PERUSAHAAN LOGISTIK BATUBARA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPERASIONAL: STUDI KASUS DI PERUSAHAAN LOGISTIK BATUBARA R. Rahadian Prilahardo, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Nama Anak Islami Dengan Metode SAW yang dapat dilihat
Lebih terperincigraph tersebut. Dengan menggunakan suatu metode (algoritma) tertentu dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jogjakarta adalah kota yang mempunyai aktifitas perckonomian yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya tempat-tempat perbelanjaan yang tersebar di Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan signifikan. Masing-masing perusahaan ataupun instansi-instansi dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dewasa ini berkembang sangat cepat dan signifikan. Masing-masing perusahaan ataupun instansi-instansi dalam dunia kerja sudah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI APLIKASI PENJADWALAN PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA POLITEKNIK NEGERI MADIUN
IMPLEMENTASI APLIKASI PENJADWALAN PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA POLITEKNIK NEGERI MADIUN Lutfiyah Dwi Setia Dosen Politeknik Negeri Madiun Lutfiyah17@pnm.ac.id Abstrak Proses penjadwalan adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang akan dilakukan, tujuan, manfaat dan batasan masalah. 1.1 Latar Belakang Sumber daya
Lebih terperinciPEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI GERAKAN BERJALAN DENGAN MENGGUNAKAN MAXSCRIPT
PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI GERAKAN BERJALAN DENGAN MENGGUNAKAN MAXSCRIPT TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Studi Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. Kamera digital (kamera saku dan kamera semi professional) merupakan
1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kamera digital (kamera saku dan kamera semi professional) merupakan imaging device yang sangat akrab digunakan dalam kebutuhan masyarakat modern saat ini. Kamera digital
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) Dimas Wahyu Wibowo 1, Eka Larasati Amalia 2 1,2 Teknik Informatika, Politeknik Negeri
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Identifikasi Masalah, (2) Perancangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Kondisi pengolahan data yang telah dijabarkan sebelumnya pada bab 1 (satu) memiliki keterkaitan terhadap permasalahan yang teridentifikasi. Yaitu permasalahan terkait desain
Lebih terperinciPenerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia
Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia St. Hajrah Mansyur 1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY UNTUK AKUISI DATA BERBASIS WEB SERVER. Jl. Raya Kaligawe KM 4, PO BOX 1054, Semarang 50142
IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY UNTUK AKUISI DATA BERBASIS WEB SERVER Munaf Ismail 1*, Muhamad Haddin 1, Agus Suprajitno 1 1 Universitas Islam Sultan Agung Jl. Raya Kaligawe KM 4, PO BOX 1054, Semarang 50142
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menurut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu teknologi dan informasi
Lebih terperinciOTOMATISASI SISTEM MANAJEMEN DAN INVENTORY VOUCHER ELEKTRONIK MKIOS CV. AKAR DAYA MANDIRI. Irvan Ramdhani Pembimbing : Andri Heryandi, S.
OTOMATISASI SISTEM MANAJEMEN DAN INVENTORY VOUCHER ELEKTRONIK MKIOS CV. AKAR DAYA MANDIRI Irvan Ramdhani 10104359 Pembimbing : Andri Heryandi, S.T 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini komputer merupakan kebutuhan yang umum dalam sebuah perusahaan. Di dalam perusahaan, banyak hal menjadi lebih efisien dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menunjang segala aktifitas mereka baik pendidikan, ekonomi, hiburan,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Laptop Menggunakan Fuzzy Tahani
Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Laptop Menggunakan Fuzzy Tahani Eddy Triswanto S., ST., M.Kom. Jurusan Sistem Informasi Institut Informatika Indonesia Jl. Raya Sukomanunggal Jaya 3, Surabaya
Lebih terperinciPenyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks dalam Bentuk Normal Chomsky Menggunakan PHP
Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks dalam Bentuk Normal Chomsky Menggunakan PHP 1 Rico Andrian, 2 Wamiliana dan 3 Ismail Indra Pratama 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 3 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 2 Juni 2014 35 SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Indah Fitri Astuti 1), Dyna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang MIN Sumberbanjar merupakan salah satu institusi pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Mengikuti tujuan lembaga pendidikan dalam mencerdaskan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. 1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJICOBA
BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan data mining menggunakan algoritma c4.5 untuk prediksi ketepatan waktu kelulusan mahasiswa pada
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma dari sistem. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. 3.1 ANALISA SISTEM Analisa aplikasi ini meliputi 3 (tiga)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mampu mengubah persepsi manusia terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,
Lebih terperinciVol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA
CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA Oleh: Arif Rohmadi* *)Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Abstrak Organisasi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS WEB DI KOPERASI SIMPAN PINJAM MELATI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS WEB DI KOPERASI SIMPAN PINJAM MELATI Moch. Ali Ramdhani Aditya Nugraha ABSTRAK Koperasi pada dasarnya
Lebih terperinci