Studi Komparasi Kematangan Karier berdasarkan Vocational Identity Status pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Studi Komparasi Kematangan Karier berdasarkan Vocational Identity Status pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran"

Transkripsi

1 Studi Komparasi Kematangan Karier berdasarkan Vocational Status pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Atika Permata Sari Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran LATAR BELAKANG Pada saat individu mencapai usia 1821 tahun, individu mencapai tahap exploratory khususnya untuk tugas perkembangan karier specification. Tugas perkembangan karier specification adalah tugas perkembangan karier di mana individu mengeksplorasi secara lebih mendalam dalam rangka menentukan pekerjaan yang diinginkan di antara banyaknya pilihan yang ada. Proses eksplorasi yang dilakukan dapat berupa mengambil pendidikan atau pelatihan lanjutan, ataupun mengeksplorasi diri melalui pengalaman kerja. Semakin banyak eksplorasi yang dilakukan, akan semakin spesifik pilihan pekerjaan yang diinginkan (Duane, 2002). Pada masingmasing tahapan, harus terdapat hubungan antara tuntutan tugas perkembangan karier dengan kepedulian terhadap karier. Derajat hubungan kedua aspek tersebut menunjukkan kematangan karier pada diri seseorang (Duane, 2002). Super (1957, 1980 dalam Coertse & Schepers, 2004) menyatakan bahwa aktivitasaktivitas yang terdapat dalam setiap tugas perkembangan karier akan membuat kematangan karier semakin berkembang. Melewatkan salah satu tugas pada suatu tahapan perkembangan karier akan menghasilkan kesulitan pada tahapan perkembangan karier selanjutnya. Berdasarkan Super (1977 dalam Coertse & Schepers, 2004) kematangan karier dapat didefinisikan sebagai cara individu menyelesaikan tugas perkembangan karier sesuai dengan tahap perkembangan karier yang sedang dialami. Leong dan Barak (2001 dalam Mubiana, 2010) mendefinisikan kematangan karier sebagai kesiapan untuk menghadapi tugas perkembangan karier sesuai dengan tahapan kehidupan individu. Hasil data awal yang diambil menunjukkan bahwa masih cukup banyak mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Fapsi Unpad) yang belum terlibat dalam aktivitas terkait tugas perkembangan karier specification. Mengingat bahwa kematangan karier akan semakin berkembang seiring dengan keterlibatan individu dengan tugas perkembangan karier, keadaan ini mengindikasikan bahwa masih ada sebagian dari mahasiswa Fapsi Unpad yang memiliki tingkat kematangan karier rendah. Hal ini cukup mengkhawatirkan mengingat seseorang dengan tingkat kematangan karier yang rendah akan lebih cenderung mengalami kebimbangan pemilihan karier, perasaan cemas, dan depresi.

2 Individu yang mengalami kebimbangan pemilihan karier juga memiliki resiko yang lebih besar dalam melewatkan kesempatan perkembangan karier dan mengalami ketidakpuasan dalam pemilihan karier (Nota, Ferrari, Solberg, & Soresi, 2007). Dalam menyelesaikan tugas perkembangan karier specification, terdapat prosesproses lain yang terlibat di dalamnya. Proses menspesifikkan pekerjaan atau menerjemahkan konsep diri tentang pekerjaan menjadi peran sebagai pekerja di bidang tertentu melibatkan proses pembentukan vocational identity (Duane, 2002). Marcia mengembangkan teori identitas Erik Erikson menjadi sesuatu yang lebih terukur yaitu identity status (Marcia, 1980). Marcia melihat pembentukan identitas pada masingmasing domain, termasuk domain vocational, berdasarkan empat status yaitu identity achievement (telah melakukan eskplorasi dan membuat komitmen terkait karier atau pekerjaan), foreclosure (telah membuat komitmen terkait karier atau pekerjaan tanpa terlibat atau dengan sedikit eksplorasi), moratorium (telah melakukan eksplorasi tetapi belum membuat komitmen terkait karier atau pekerjaan), dan identity diffusion (belum melakukan eskplorasi dan belum membuat komitmen terkait karier dan pekerjaan.) Salah satu asumsi dasar dalam teori Marcia adalah bahwa status identity achievement adalah status yang paling berkembang dibandingkan dengan statusstatus yang lainnya. Status ini menunjukkan individuindividu yang telah mengalami periode eksplorasi dan membuat komitmen yang jelas terkait kariernya. Di sisi lain, identity difussion menggambarkan status yang paling tidak berkembang dibandingkan dengan status yang lainnya. Status ini terdiri atas individuindividu yang tidak berkomitmen terhadap pemilihan karier dan hanya melakukan sedikit eksplorasi. Remaja yang temasuk dalam identity achievement tidak lagi mengalami kesulitan dalam pembuatan keputusan terkait karier. Remaja yang tergolong dalam status ini telah mengetahui karier apa yang ingin dicapai dan merasa nyaman dengan keputusan yang telah dibuat. Remaja pada status lain, termasuk foreclosure, cenderung masih mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan terkait karier (Greenhaus & Callanan, 2006). Vocational identity akan semakin berkembang seiring dengan aktivitas eskplorasi karier dan pembuatan komitmen yang dilakukan oleh seorang individu. Aktivitas tersebut sesuai dengan aktivitasaktivitas yang harus dilakukan oleh individu dengan tugas perkembangan karier specification di mana individu diharapkan melakukan sebanyak mungkin eksplorasi dalam rangka menentukan pekerjaan yang diinginkan. Seiring dengan keterlibatan individu dalam penyelesaian tugas perkembangan karier, semakin berkembang pula kematangan karier individu tersebut (Super, 1957, 1980 dalam Coertse & Schepers, 2004). Melihat keterkaitan antara kematangan karier dengan vocational identity status dan masih adanya mahasiswa Fapsi Unpad yang memiliki tingkat

3 kematangan karier rendah membuat peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan kematangan karier berdasarkan pada vocational identity status mahasiswa Fapsi Unpad. Diharapkan nantinya penelitian ini akan mampu menjadi landasan teoritis dalam pembuatan intervensi untuk mahasiswa Fapsi Unpad dengan tingkat kematangan karier yang rendah. METODE Variabel dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan oleh peneliti, yaitu vocational identity status dan kematangan karier. Vocational identity status adalah pembentukan gambaran diri terkait dengan jenjang karier dan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang. Terbagi ke dalam empat status berdasarkan pada dimensi krisis dan dimensi komitmen (Berk, 2008). Definisi operasional dari variabel ini adalah jenis status individu berdasarkan sudah atau belumnya individu mengalami krisis dan berkomitmen pada suatu pilihan terkait jenjang karier dan pekerjaan yang diinginkan. Keempat status pada variabel ini adalah status identity achievement, status foreclosure, status moratorium, dan status identity diffusion. Variabel ini diukur melalui kuesioner berskala Likert yang disusun berdasarkan teori Ego Marcia. Kuesioner ini terdiri atas 41 item dengan empat skala respons yaitu; sesuai, cukup sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai. Definisi dari variabel kematangan karier adalah kesiapan untuk menghadapi tugas perkembangan karier sesuai dengan tahapan kehidupan individu (Leong dan Barak, 2001 dalam Mubiana, 2010). Definisi operasional dari variabel ini adalah kesiapan mahasiswa untuk memilih pekerjaan yang dicerminkan melalui keterlibatan dalam perencanaan karier; pengeksplorasian karier yang melibatkan pemanfaatan sumber informasi dalam rangka mengumpulkan informasi yang relevan, pengetahuan tentang prinsip dan cara pengambilan keputusan; pengetahuan individu tentang pekerjaan yang diinginkan; dan pengetahuan tentang jenisjenis pekerjaan, cara untuk memperoleh dan sukses dalam pekerjaan serta peranperan dalam dunia pekerjaan. Variabel ini diukur melalui kuesioner yang dibuat berdasarkan teori kematangan karier Super dengan skala Likert. Kuesioner ini terdiri atas 53 item dengan empat skala respons yaitu; sesuai, cukup sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai. Responden Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang berusia 1821 tahun. Total seluruh populasi penelitian ini adalah 422 orang responden. Berdasarkan perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Cochran, jumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah 201 orang responden. Teknik sampling yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah simple random sampling. Tempat Penelitian

4 Penelitian dilakukan di lingkungan kampus Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang pada bulan April Alat Ukur Penelitian ini menggunakan dua kuesioner untuk mengukur dua variabel yang berbeda. Kueisoner yang pertama digunakan untuk mengukur vocational identity status dikembangkan berdasarkan teori ego identity Marcia (Marcia, Waterman, Matteson, Archer, & Orlofsky, 1993). Kuesioner yang kedua digunakan untuk mengukur kematangan karier dikembangan berdasarkan teori kematangan karier Super (Sharf, 2006). Sebelum alat ukur digunakan dalam melakukan penelitian dilaksanakan uji coba terlebih dahulu terhadap kuesioner. Instrumen dinyatakan valid apabila pada hasil confirmatory factor analysis memiliki loading factor lebih dari 1,96 (Wijanto, 2008). Uji coba yang dilakukan pada 98 subjek menyatakan bahwa masih terdapat 12 item dari 53 item vocational identity status yang memiliki factor loading kurang dari 1,96 sehingga jumlah item yang valid sebanyak 41 item. Koefisien Cronbach s alpha pada dimensi ekplorasi adalah sebesar 0,880 dan dimensi komitmen adalah sebesar 0,890. Berdasarkan kriteria George dan Mallery (2003 dalam Gliem & Gliem, 2003), koefisien Cronbach s alpha pada kedua dimensi vocational identity status tersebut menunjukkan reliabilitas yang baik. Uji coba yang dilakukan pada kuesioner kematangan karier menunjukkan bahwa masih terdapat empat item dari 57 item yang memiliki factor loading kurang dari 1,96 sehingga jumlah item yang valid adalah sebanyak 53 item. Koefisien Cronbach s alpha untuk kematangan karier adalah sebesar 0,954. Berdasarkan kriteria George dan Mallery (2003 dalam Gliem & Gliem, 2003), koefisien Cronbach s alpha kematangan karier tersebut menunjukkan reliabilitas yang sangat baik. Metode Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data ini peneliti menggunakan dua kuesioner untuk mengukur vocational identity status dan kematangan karier. Pengumpulan data didahului dengan meminta kesediaan responden yang telah terpilih melalui simple random sampling. Setelah itu, responden mengisi kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala Likert. Skala yang digunakan pada kedua kuesioner adalah skala Likert empat skala respons. Teknik Analisis Data Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif komparasi menggunakan analisis One Way Anova dengan program SPSS 16.0 for Windows. Metode Anova adalah tergolong analisis komparatif lebih dari dua ratarata atau lebih dari dua kelompok. Tujuan pada metode ini untuk membandingkan lebih dari dua ratarata. Pada metode One Way Anova terdapat post hoc test Bonferroni yang berfungsi untuk mengetahui hasil perbandingan antara masingmasing vocational identity status terhadap kematangan karier. Hasil ini

5 akan berguna untuk menentukan status mana yang memiliki perbedaan kematangan karier HASIL PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif noneskperimental. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode One Way Anova. Dalam melakukan analisis menggunakan metode One Way Anova, terdapat dua syarat yang harus dipenuhi sebelumnya, yaitu dilakukannya uji asumsi berupa uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data yang diperoleh dalam suatu penelitian. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians skor yang diukur pada setiap kelompok yang diuji homogen atau tidak. Uji normalitas untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran skor kematangan karier pada masingmasing vocational identity status. Uji normalitas distribusi data dan uji homogenitas dilakukan dengan alat bantu perangkat lunak SPSS 16.0 for Windows. Tabel 1 Hasil Uji Homogenitas Levene Statistic df1 df2 Sig Berdasarkan perhitungan menggunakan test of homogenity of variances pada SPSS 16.0 didapatkan nilai sig = 0,335. Karena nilai sig adalah 0,335 atau dengan kata lain lebih besar daripada 0,05, maka H0 diterima, varians skor variabel yang diukur pada setiap kelompok yang diuji dalam penelitian ini adalah bersifat homogen. Tabel 2 Uji Normalitas Vocational identity KolmogorovSmirnov Status Sig achievement 0,058 Foreclosure 0,118 Moratorium 0,102 Diffusion 0,123 Sebaran data variabel kematangan karier pada masingmasing vocational identity status memiliki probabilitas di atas 0,05 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada variabel kematangan karier berdistribusi normal. Analisis dapat dilanjutkan dengan One Way Anova karena dua asumsi telah terpenuhi. Tabel 3 Sebaran Vocational Status Vocational Jumlah Persentase Status % achievement Foreclosure 12 6% Moratorium 26 13% diffusion 40 20% Jumlah % Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat 124 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran atau sekitar 61% dari total sampel yang berada pada status identity achievement. Dari total 202 orang responden yang mengikuti penelitian, ditemukan bahwa terdapat 12 orang responden (6%) yang sedang berada pada status foreclosure. Selain identity achievement dan foreclosure, ditemukan 26 orang responden (13%)

6 yang berada pada status moratorium. Empat puluh orang responden (20 %) yang belum termasuk ke dalam status identity achievement, foreclosure, dan moratorium termasuk ke dalam status identity diffusion. Tabel 5 Kategorisasi Kematangan Karier Berdasarkan Kematangan_Karier Rendah Tinggi Total Count Achievement % within.8% 99.2% 100.0% Diffusion Count % within 55.0% 45.0% 100.0% Foreclosure Count % within 16.7% 83.3% 100.0% Moratorium Count % within 3.8% 96.2% 100.0% Total Count % within 12.9% 87.1% 100.0% Hasil pengategorian kematangan karier rendah dan tinggi berdasarkan vocational identity status dapat dilihat pada tabel 5. Dari tabel di atas terlihat bahwa pada kelompok status identiy achievement terdapat 0,8% responden yang memiliki tingkat kematangan karier rendah dan 99,2% lainnya memiliki tingkat kematangan karier tinggi. Pada kelompok status identity diffusion lebih dari separuh responden atau sejumlah 55% memiliki tingkat kematangan karier yang rendah. Sisanya sebanyak 45% memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi. Sedangkan pada kelompok status foreclosure terdapat 16,7% responden yang memiliki tingkat kematangan karier rendah dan 83,3% lainnya memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi. Pada kelompok status moratorium terdapat 3,8% responden yang memiliki tingkat kematangan karier dan 96,2% sisanya sudah memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi. Between Groups Within Groups Tabel 6 Hasil Uji One Way Anova Sum of Squares df Mean Square F Sig E Total Berdasarkan hasil analisis one way anova yang dilakukan peneliti pada tabel 4.9, didapatkan hasil bahwa hasil data menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000 di mana nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (p<0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kematangan karier berdasarkan empat kelompok status vocational identity status. Setelah memperoleh hasil nilai signifikansi perbedaan antara vocational identity status, maka selanjutnya diuji dengan Post Hoc dari One Way Anova. (I) Tabel 7 Hasil Post Hoc One Way Anova (J) Mean Difference (IJ) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound

7 Achievemet Diffusion Foreclosure Diffusion * Foreclosure * Moratorium * Achievemet * Foreclosure * Moratorium * Achievemet Diffusion Moratorium Moratorium Achievemet Diffusion Foreclosure * * * * *. Perbedaan ratarata signifikan pada α = Dari tabel di atas, untuk mengetahui kelompok vocational identity status mana saja yang menunjukan perbedaan kematangan karier yang signifikan dapat dilihat melalui tanda bintang (*) yang menunjukan adanya perbedaan ratarata (kematangan karier) yang signifikan berdasarkan kelompok vocational identity status dengan melihat signifikansi < 0,05. Tabel di atas memperlihatkan perbedaan kematangan karier kelompok status identity achievement dengan kelompok status identity diffusion, dengan signifikansi 0,000. Kelompok status identity achievement dengan kelompok status foreclosure juga memiliki perbedaan kematangan karier dengan nilai signifikansi 0,006. Kelompok status identity achievement juga memiliki perbedaan kematangan karier dengan kelompok status moratorium dengan nilai signifikansi 0,000. Selain itu, kelompok status identity diffusion dan kelompok status moratorium memiliki perbedaan kematangan karier dengan nilai signifikansi 0,001. Pada kelompok status identity diffusion dan kelompok status foreclosure juga ditemukan perbedaan kematangan karier dengan nilai signifikansi Sedangkan pada kelompok status foreclosure dan kelompok status moratorium tidak ditemukan perbedaan kematangan karier dengan nilai signifikansi 1,000. PEMBAHASAN Berdasarkan perhitungan One Way Anova diketahui bahwa nilai signifikansi p adalah sebesar 0,000 atau lebih kecil dari kriteria uji sebesar 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak, atau dengan kata lain terdapat perbedaan kematangan karier berdasarkan pada vocational identity status. Perbedaan kematangan karier berdasarkan vocational identity status yang ditemukan sesuai dengan pernyataan Duane (2002) yang menyatakan bahwa dalam proses menspesifikkan pekerjaan melibatkan proses pembentukan vocational identity. Proses pembentukan vocational identity yang ditandai dengan vocational identity status melibatkan dua dimensi di dalamnya, yaitu eksplorasi dan komitmen. Semakin seorang individu terlibat dalam aktivitas eksplorasi dan pembuatan komitmen, maka akan semakin berkembang pula vocational identity individu tersebut. Aktivitas eksplorasi dan pembuatan

8 komitmen yang dilakukan dalam mencapai vocational identity yang lebih berkembang sejalan dengan tugas perkembangan karier specification. Atau dapat dikatakan bahwa perkembangan pada vocational identity akan berdampak pada tugas perkembangan karier specification. Semakin seseorang terlibat dalam tugas perkembangan karier yang sedang dijalaninya, semakin berkembang pula dimensidimensi di dalam kematangan karier yang nantinya akan mengakibatkan peningkatan pada kematangan karier secara umum. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa semakin berkembang vocational identity seseorang, maka ia juga akan memiliki tujuan karier yang semakin jelas dan mendapatkan skor yang lebih tinggi dalam kematangan karier (Greenhaus & Callanan, 2006). Selain itu, Oh (2013 dalam Rhee, Lee, Kim, Ha, & Lee, 2015), juga menemukan bahwa individu yang berada pada status identity achievement berkaitan secara signifikan dengan tingkat kematangan karier yang lebih tinggi. Berbeda dengan status yang lainnya, kedua dimensi vocational identity status pada status identity achievement telah samasama berkembang. Pada status foreclosure dan status moratorium baru satu dimensi yang berkembang, bahkan pada status identity diffusion belum ada dimensi yang berkembang. Perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh identity achievement dan fakta bahwa status ini adalah status yang paling berkembang dibandingkan dengan status yang lain menyebabkan adanya perbedaan ratarata kematangan karier pada identity achievement dengan foreclosure, moratorium, dan identity diffusion. Berbeda dengan status foreclosure dan status moratorium yang setidaknya telah mengembangkan satu dari dua dimensi dari vocational identity status, individu pada status identity diffusion belum mengembangkan dimensi apapun dari vocational identiy status. Perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh status identity diffusion dan fakta bahwa status ini adalah status yang paling tidak berkembang dibandingkan dengan status yang lain menyebabkan adanya perbedaan ratarata kematangan karier pada status identity diffusion dengan status foreclosure dan status moratorium. Baik kelompok status foreclosure maupun kelompok status moratorium memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing. Kedua status ini memiliki kontribusi masingmasing yang berbeda terhadap kematangan karier. Di antara kedua status ini pun belum terdefinisikan secara jelas manakah status yang lebih berkembang dibandingkan dengan status yang lainnya (Bosma & Kunnen, 2001). Oleh karena itulah tidak ditemukan perbedaan ratarata kematangan karier pada status foreclosure dan moratorium. Dari keseluruhan status terlihat bahwa status identity achievement memiliki ratarata kematangan karier yang lebih tinggi dibandingkan dengan status lainnya. Disusul oleh moratorium di tempat kedua kemudian foreclosure dan identity diffusion berada

9 pada peringkat terakhir dengan ratarata kematangan karier yang paling rendah. Hal ini tidak mengherankan mengingat penelitian sebelumnya menemukan bahwa semakin berkembang vocational identity seseorang, maka ia juga akan memiliki tujuan karier yang semakin jelas dan mendapatkan skor yang lebih tinggi dalam kematangan karier (Greenhaus & Callanan, 2006). PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara umum mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi. 2. Ditemukan perbedaan kematangan karier berdasarkan vocational identity status. Perbedaan ditemukan antara status identity achievement dengan tiga status yang lain serta pada status identity diffusion dengan status foreclosure dan status identity diffusion dengan status moratorium. 3. Tidak ditemukan perbedaan kematangan karier pada status foreclosure dengan status moratorium. 4. Individu pada status identity achievement memiliki tingkat kematangan karier yang paling tinggi dibandingkan dengan status yang lainnya. Sebaliknya, individu pada status identity diffusion memiliki tingkat kematangan karier yang paling rendah dibandingkan dengan status yang lainnya. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan alat ukur yang tidak hanya dapat menunjukkan perbedaan kematangan karier berdasarkan pada vocational identity status, tetapi juga dapat menunjukkan sejauh mana peran dari masingmasing status terhadap kematangan karier. Dengan begitu maka akan lebih terlihat bagaimana vocational identity status memengaruhi peningkatan dan penurunan pada kematangan karier. 2. Dengan penemuan yang didapatkan pada penelitian ini, konselor disarankan untuk mendukung perkembangan vocational identity individu ke arah identity achievement. Dukungan yang diberikan dapat disesuaikan dengan status yang dimiliki oleh seorang individu pada saat ini. 3. Mengingat bahwa individu yang memiliki tingkat kematangan karier paling tinggi adalah individu pada status identity achievement, diharapkan penyelenggara pendidikan memiliki wadah tertentu untuk dapat memfasilitasi perkembangan vocational identity mahasiswa. Wadah ini berguna untuk memberikan informasi terkait karier, memberikan kesempatan untuk mencoba langsung bidang pekerjaan yang diminati, membantu mahasiswa dalam mengembangkan alternatif pilihan karier yang mungkin dilakukan,

10 dan membantu mahasiswa dalam memilih karier atau pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Berk, L. E. (2008). Infants, Children, and Adolescences 6th Edition. Boston: Allyn and Bacon. Bosma, H. A., & Kunnen, E. S. (2001). Determinants and Mechanisms in Ego Development: A Review and Synthesis. Developmental Review 21, Christensen, Larry B. (2007). Experimental Methodology. USA: Pearson Education, Inc. Coertse, S., & Schepers, J. (2004). Some Personality and Cognitive Correlates of Career Maturity. Journal of Industrial Psychology 30 (2), Duane, B. (2002). Career Choice and Development 4th Edition. San Francisco: JosseyBass. Gliem, J. A., & Gliem, R. R. (2003). Calculating, Interpreting, and Reporting Cronbach's Alpha Reliability Coefficient for LikertType Scales. Midwest ResearchtoPractice Conference in Adult, Continuing, and Community Education (pp. 8288). Ohio: Columbus. Greenhaus, J. H., & Callanan, G. A. (2006). Encycloperdia of Career Development. California: Sage Publication Inc. Marcia, J. E. (1980). in Adolescence. In J. Adelson, Handbook of Adolescence Psychology (p. 111). New York: Willey & Sons. Marcia, J. E., Waterman, A.S., Matteson, D. R., Archer S.L., Orlofsky, J.L. (1993). Ego : A Handbook for Psychosocial Research. New York: SpringerVerlag New York Inc. Mubiana, B. P. (2010). Career Maturity, Career Knowledge, and Self Knowledge among honours students: An exploratory study. Univeristy of Pretoria Press. Nota, L., Ferrari, L., Solberg, V., & Soresi, S. (2007). Career Search Self Efficacy, Family Support, and Career Indecision with Italian Youth. Journal of Career Assessment Vol. 15 No. 21, Sharf, R. S. (2006). Applying Career Developmental Theory to Counseling. Canada: Thomson Wadsworth. Porfeli, E. J., Lee, B., Vondracek, F. W., & Weigold, I. K. (2011). A Multidimensional Measure of Vocational Status. Journal of Adolescence (34), Rhee, E., Lee, B. H., Kim, B., Ha, G., & Lee, S. M. (2015). The Relationship Among the Six Vocational Statuses and Five Dimensions of Planned Happenstance Career Skills. Journal of Career Development, 111. Wijanto, S. H. (2008). Structural Equation Modelling dengan Lisrel 8.8: Konsep dan Tutorial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam kehidupan modern saat ini, mewujudkan penyesuaian diri dalam perkawinan tampaknya semakin sulit, apalagi bila usia individu yang menikah masih tergolong muda sehingga belum cukup matang atau

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status identity di bidang akademik dalam pemilihan jurusan pada mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2007 di Universitas X, Bandung. Metode yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, 81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul perbedaan kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG pada hasil belajar siswa SMKN se Kota Kediri, penyajian hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA KRISTEN 1 Salatiga yang terletak di Jl. Osa Maliki no. 32 Salatiga. Subjek penelitian adalah kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pada bab IV ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu deskripsi subjek penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status identitas bidang pendidikan pada siswa kelas XI di SMA A Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Di mulai dengan perumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Di mulai dengan perumusan masalah b. Menentukan variabel penelitian c. Melakukan studi kepustakaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109; BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bandung dengan mengambil populasi seluruh kelas VII. Dengan sampel yang digunakan ada dua kelas yaitu,

Lebih terperinci

Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013

Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Anova Satu Jalur (One Way Anova) Suatu penelitian dilakukan di SMA N 1 Banjar untuk mengetahui perbedaan rata-rata dengan lima metode pembelajaran

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL. Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut :

BAB 5 HASIL. Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut : 42.1. Deskriptif BAB HASIL.1.1. Perkembangan tumor Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel-2. Nilai hasil penghitungan ukuran diameter awal tumor pada tiap kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian dilakukan pada awal bulan Mei 2017 sampai dengan pertengahan bulan Juli 2017. Berikut ini adalah uraian gambaran umum subjek berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penyajian gambaran data dari masing - masing variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Adapun variabel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik.

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik. LAMPIRAN 1. Surat keterangan lolos kaji etik. 54 55 2. Lembar persetujuan inform consent. LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Assalamualaikum wr.wb Saya mahasisiwa S1 Program Studi Sarjana Kedokteran FK UII Nama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik Lampiran 2 Surat keterangan mengenai kitosan dari BATAN. Lampiran 3 Uji normalitas kelompok Perlakuan sel HSC-4 Konsentrasi Chitosan Statistic df Sig. Statistic df

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian perbandingan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mambandingkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs Negeri Aryojeding. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Uji itas Angket yang telah disebarkan kemudian di uji validitasnya dengan menggunakan program Statistical

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi ANALISIS HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PEMBELAJARAN QUIZ TEAM DENGAN INFORMATION SEARCH MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL SERTA PENATAAN KELAS BERBENTUK U PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD di Gugus Sidomukti dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data 4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Gaya Belajar Visual, Auditori, Kinestetik. Data angket gaya belajar dapat dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi Daftar Lampiran Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi Lampiran 3 Output SPSS Lampiran 4 Contoh Item Skala Kecemasan Komunikasi LAMPIRAN 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

Pengujian One-Way ANOVA dengan manual dan dilengkapi analisis dengan SPSS 19 SOWANTO-KEMPO ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA)

Pengujian One-Way ANOVA dengan manual dan dilengkapi analisis dengan SPSS 19 SOWANTO-KEMPO ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA) ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA) A. Memahami ANOVA Analysis of variance (ANOVA) atau Analisis Variansi (ANAVA) adalah tehnik statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir. R. A. Fisher.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatupenelitian. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan deskriptif kuantitatif. Dimana, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Pogalan dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas VIII yang ada sebanyak 3 kelas yaitu kelas VIII-A, VIII-B, VIII-C, Terbuka dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi profesional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11 Muaro Jambi dengan jumlah sampel 50 orang, kemudian dilakukan tabulasi, serta

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics 55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini, dilaksanakan di Jakarta. Penelitin ini mulai dilakukan pada bulan Juli 2016. Objek penelitian adalah manajer investasi yang berdomisili

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2009, yang dilaksanakan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Pelaksanaan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 antarsubjek (between-subjek). Sampel yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1. PT. X 4.1.1. Profil PT. X PT. X melayani jasa penyewaan kendaraan meliputi penyewaan kendaraan dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA 50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 di SMAN 1 Tulungagung dengan popoulasi siswa kelas X sebanyak 250 siswa. Dari opulasi tersebut peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif)

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif) TUGAS ANALISIS REGRESI (Hal 31-33) NAMA : FADLAN WIDYANANDA NIM : 201432005 SESI : 03 1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif) Roti Roti + Kedele Roti + Kedele

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai program kegiatan masjid,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas Sebelum uji hipotesis maka dilakukan uji Pra syarat terlebih dahulu yang meliputi uji Normalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penyajian Data Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu data nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging Perlakuan 1 2 3 4 5 total Rata-rata P0 61.50 61.23 61.51 62.00 61.02 307.26 61.45 P1 61.19 62.30 62.06 62.46 62.00 310.01 62.002 P2 62.30 63.20 63.20

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Kampus Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasieksperimental design). Quasy-experimental design digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan LKS terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Mahameru Centratama Spinning Mills yang beralamat di jln. Cisirung Km. 2 (Cangkuang Wetan) Moh. Toha Km 6.5

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Profil responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Berdasarkan data item yang valid yang ada, maka selanjutnya akan dibuat kategorisasi untuk menentukan tinggi rendahnya harga diri dalam penelitian ini akan dibuat 5

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo, khususnya kelas X1 jurusan Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2012/2013 dan waktu

Lebih terperinci