Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel. Ridwan Adam M Noor, S.pd COMMON RAIL
|
|
- Ridwan Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MOTOR DIESEL OT 447 Ridwan Adam M Noor, S.pd COMMON RAIL
2 Garis besar Konfigurasi Sistem Pompa Suplai 1. Garis besar Sensor tekanan bahan bakar Pembatas tekanan Pipa injeksi ECU Common-rail ECU Pipa inlet bahan bakar Pompa suplai Feed pump SCV Pengendap dan penyaring bahan bakar Injektor 1. Garis besar Bahan bakar yang telah ditarik dari feed pump yang terdapat didalam supply pump diberi tekanan ke tekanan yang sesuai. Plunger pada pompa menghasilkan tekanan injeksi yang dibutuhkan. Tekanan bervariasi sesuai dengan kondisi putaran dan beban mesin dari 20 Mpa pada saat idle, ke 135 Mpa saat beban berat, kondisi operasi pada kecepatan tinggi. ( pada EFI- diesel konvensional, tekanan antara 10 dan 80 Mpa). ECU memerintahkan SCV (Suction Control Valve) untuk menyesuaikan volume bahan bakar yang masuk ke supply pump. ECU secara konstan mendeteksi tekanan bahan bakar pada comon-rail dengan menggunakan fuel pressure sensor, dan mempengaruhi kontrol feedback. (1/2)
3 Garis besar Konfigurasi Sistem Pompa Suplai 2.Parts name Sensor tekanan bahan bakar Pembatas tekanan Pipa injeksi ECU Common-rail ECU Pipa inlet bahan bakar Pompa suplai Feed pump SCV Injektor Pengendap dan penyaring bahan bakar (2/2)
4 Pompa suplai Penampilan Pompa Suplai 1.Parts name Penampilan Supplay pump Kembali bahan bakar Sensor temperatur bahan bakar Regulator valve Inlet Outlet Inner cam SCV (Suction Control valve) Katup cek (1/2)
5 Pompa suplai Penampilan Pompa Suplai 2.2KD-FTV and 1ND-TV engine MPROP (Magnetic Proportional valve) Kembali bahan bakar Outlet Inlet Inlet Kembali bahan bakar SCV (Suction Control Valve) untuk Mesin 2KD-FTV Sensor temperatur bahan bakar Outlet untuk 1ND-TV engine (2/2)
6 Pompa suplai Konstruksi Internal Pompa Suplai Konstruksi Internal Supply Pump 2. Feed pump 1.Katup regulator 7. Delivery valve 4. Katup cek 3. SCV (Suction Control Valve) 6. Inner cam 5. Plunger Konstruksi Internal Supply Pump.Regulator valve 2. Feed pump 3. SCV (Suction Control Valve) 4. Check valve 5. Plunger 6. Inner cam 7. Delivery valve (1/1)
7 Pompa suplai Aliran Bahan bakar Pompa Suplai Aliran Bahan Bakar Supply Pump Feed pump Delivery valve Katup cek Bahan bakar pada supply pump mengalir dengan urutan sebagai berikut : Feed Pump SCV ( Suction Control Valve ) Check valve Plunger Delivery valve SCV (Suction Control Valve) Plunger (1/3)
8 Pompa suplai Aliran Bahan bakar Pompa Suplai ke tangki bahan bakar SCV2 SCV1 ECU Katup cek Plungers Delivery valve ke Common-rail Aliran Bahan bakar Supply Pump Ada dua sistem jalur bahan bakar pada supply pump. (2/3)
9 Pompa suplai Aliran Bahan bakar Pompa Suplai Mesin 2KD-FTV Katup cek Plunger A Eccentric cam ke Common-rail Plunger B SCV Untuk aliran bahan bakar supply pump, yang digunakan pada mesin 2KD-FTV, plunger B menarik bahan bakar sementara plunger A memompa keluar. Jadi, plunger A dan B mengirim bahan bakar ke common-rail dengan memmompa ke dalam dan keluar secara bergantian. Ring cam dari Feed pump REFERENCE: Fuel Flow of Pompa suplai untuk 1ND-TV Engine (3/3)
10 Pompa suplai Generasi Tekanan Bahan bakar dalam Pompa Suplai Pembangkitan Tekanan Bahan bakar dalam supply Pump Dua set plunger yang berseberangan dikendalikan oleh inner cam melalui roller. Inner cam dikendalikan mesin melalui timing belt. Bagian dalam inner cam, yang berbentuk elips, mengalami kontak dengan roller. Sewaktu inner cam berotasi, ia menyebebkan plunger bergerak secara resiprokal, dan penghisapan dan pemompaan bahan bakar yang terjadi menghasilkan tekanan. (1/2)
11 Pompa suplai Generasi Tekanan Bahan bakar dalam Pompa Suplai Mesin 2KD-FTV Rotasi accentric cam menyebebkan ring cam berotasi dengan axis ofset. Ring cam berotasi dan mendorong, satu dari dua plunger ke atas saat ia menarik plunger ke atas atau sebaliknya arah kebawah. Untuk supply pump, plunger B didorong ke bawah untuk memampatkan bahan bakar dan mengirimnya ke common-rail, saat plunger A ditarik kebawah untuk menarik bahan bakar. Sebaliknya, ketika plunger A didorong keatas untuk memampatkan bahan bakar dan mengirim ke commmon-rail, plunger B ditarik keatas untuk menarik bahan bakar keatas. (2/2)
12 Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa Suplai Pompa suplai ECU 1. SCV 2. Katup cek 3. Plunger 4. Inner Cam 5. Delivery Valve Pengaturan Tekanan Bahan Bakar oleh Supply Pum 1. SCV 2. Check valve 3. Plunger 4. Inner cam 5. Delivery valve Bahan bakar yang telah dipasok oleh feed pump mengalir melalui SCV dan check valve, menjadi tertekan oleh plunger, dan dipompa melalui delivery valve ke common-rail. REFERENCE: SCV Control of the Pompa suplai (1/3)
13 Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa Suplai Pompa suplai 2KD-FTV and 1ND-TV Engine ECU SVC Katup cek Katup cek Plunger Bahan bakar yang disupai oleh feed pump ditarik melalui SCV ( atau MPROP) dan check valve. Kemudian ia dikompresi oleh plunger, dan dipompa ke atas melalui check valve melalui delivery valve commonrail. Ring cam Eccentric cam (2/3)
14 Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa Suplai Pompa suplai ECU TERBUKA TERTUTUP Untuk meregulasi tekanan bahan bakar, volume bahan bakar yang memasuki supply pump diregulasi dengan memvariasi waktu buka atau tutup SCV atau MPROP. waktu buka/tutup SCV : long ECU TERBUKA TERTUTUP waktu buka/tutup SCV : short (3/3)
15 Common-rail Konstruksi Common-rail Konstruksi common-rail Untuk meregulasi generasi tekanan bahan bakar, volume bahan bakar yang memasuki supply pump diregulasi dengan memvariasikan waktu buka/tutup Suction Control Valve (SCV) atau Magnetic Proportional Valve (MPROP). REFERENCE: Operation of the Pembatas tekanan (1/3)
16 Common-rail Konstruksi Common-rail Fuel Pressure Sensor Mendeteksi tekanan pada rail dan memasoknya kembali ke ECU (1/3)
17 Common-rail Konstruksi Common-rail Pressure Limiter Pada kasus kegagalan sistem dimana tekanan pada common-rail naik hingga level tidak normal, katup ini membuka untuk melepaskan tekanan. (1/3)
18 Common-rail Konstruksi Common-rail Mesin 2KD-FTV Pembatas tekanan Sensor tekanan bahan bakar Fuel Pressure sensor Cara kerja Katup Pelepas Tekanan Pressure Discharge valve Pressure Limiter : ke Injektor : daripompa suplai : ke tangki bahan bakar REFERENCE: Cara kerja Katup Pelepas Tekanan /Pressure Regulator (2/3)
19 Common-rail Konstruksi Common-rail 1ND-TV Engine Sensor tekanan bahan bakar : ke Injektor : dari Pompa suplai (tekanan tinggi) Regulator tekanan bahan bakar Konstruksi Common-rail Mesin 1ND-TV Regulator tekanan bahan bakar menerima sinyal dari ECU mesin dan menyesuaikan tekanan bahan bakar di dalam common-rail. : ke tangki bahan bakar : dari Pompa suplai (Kembali bahan bakar) REFERENCE: Operation of Cara kerja Katup Pelepas Tekanan /Pressure Regulator (3/3)
20 Injektor Pandangan Umum Injektor Sinyal dari ECU dikuatkan oleh EDU untuk mempromosikan injektor. Tegangan tinggi yang digunakan terutama ketika katup terbuka untuk membuka slang. Volume dan waktu injeksi dikontrol dengan menyesuaikan waktu buka dan tutup injektor seperti pada sistem EFI mesin bensin. Kontrol volume injeksi Kontrol waktu injeksi (1/1)
21 Injektor Konstruksi Injektor Resistor koreksi ECU ECU Katup solenoid Return port Orifice Bilik kontrol Jarum (1/1)
22 Injektor Resistor Koreksi Injektor Resistor koreksi Solenoid Injektor untuk 1ND-TV EDU ECU Dengan interval yang sama, varian mekanis akan menyebabkan volume injeksi dari injektor ke injektor berbeda. Agar ECU dapat mengkoreksi varian ini, injektor dilengkapi reistor koreksi untuk tiap-tiap injektor. Berdasarkan infoemasi yang diterima dari tiap resistor koreksi, ECU mengkoreksi varian pada volume injeksi di antara injektor. Resistor-resistor koreksi ini diberikan agar ECU dapat mengenali injektor, dan tidak terkoneksi ke rangkaian injektor. Tanda identifikasi untuk 1CD-FTV REFERENCE: Types of Injektor Resistor koreksi untuk 1CD-FTV E/G (1/1)
23 Injektor Cara Kerja Injektor Cara kerja Injektor 1.Sebelum operasi injektor Bahan bakar yang telah dipasok dari common-rail berpisah ke dalam Control chamber dan bagian bawah Needle. Pada kondisi ini, needle didorong ke bawah oleh tekanan pada control chamber dan oleh pegas, dan lubang tetap tertutup. Selenoid Coil Selenoid valve Selenoid Spring Return Port 2. Saat Selenoid valve terbuka Orifice Control chamber Piston Needle Spring Needle valve Ketika tegangan aktuator diberikan ke ECU-ECU selenoid valve membuka dan tekanan pada control chamber berkurang. 3. Saat Needle terbuka Karena operasi dilubang, tekanan pada dasar needle tetap tinggi, dan lubang membuka untuk menginjeksi bahan bakar. 4. saat selenoid valve tertutup Saat tegangan yang diberikan ke ECU-ECU berakhir, gaya pegas menyebabkan selenoid valve tertutup dan tekanan pada control chamber naik lagi. 5. Saar needle tertutup Akibat tekanan pada control chamber dan gaya pegas, needle turun dan menutup lubang untuk mengakhiri injeksi (1/1)
24 Peringatan saat Melepas dan Memasang Kembali Petunjuk Servis Injektor Pipa injeksi 1. Bersihkan dan cuci secara menyeluruh area kerja untuk meghilangkan debu atau karat sebelum membongkar bagian manapun untuk mencegah interior sistem bahan bakar terkontaminasi selama membongkar. Pipa inlet bahan bakar Common-rail Pompa suplai Sistem common-rail terdiri dari bagian presisi dan menggunakan bahan bakar yang mendapat tekanan tinggi. Karena itu, kita harus sangat hati-hati untuk menjaga agar partikel asing tidak masuk ke dalam sistem. 2. Simpan part di dalam kantong plastik untuk mencegah kontaminasi dan untuk melindungi permukaan dari kerusakan selama penyimpanan. 3. Bersihkan part secara menyeluruh sebelum merakit, pastikan permukaan bebas dari partikel asing seperti debu atau serpihan-serpihan. (1/1)
25 Petunjuk Servis Pemasangan Pipa Injeksi Perhatikan peringatan yang diberikan untuk memasang pipa injeksi 1. Untuk memasang kembali bagian keposisi awalnya, cuci pipa injeksi dan pastikan bahwa permukaan tertutup dan bebas dari partikel asing atau serpihanserpihan sebelum memasang. 2. Pipa tidak boleh digunakan ulang pada mesin yang berbeda, urutan selinder pada injektor tidak boleh diubah. 3. untuk alasan yang sama, juga ganti pipa dengan bagian yang baru apabila bagian yang mempengaruhi pemasangan harus diganti. Kondisi dimana pipa injeksi harus diganti : Ketika injektor atau common-rail diganti. Kondisi dimana pipa inlet bahan bakar harus diganti : Ketika supply pump atau common-rail diganti REFERENCE: Pipe Fitting Conditions (1/1)
26 Petunjuk Servis Pemeriksaan Kebocoran Bahan Bakar Periksa kebocoran bahan bakar setelah mengencangkan. Gunakan active mode pada tester genggam untuk meningkatkan tekanan bahan bakar untuk memeriksa kebocoran bahan bakar, Sebelum menghidupkan mesin, mulamula periksa kondisi rakitan. Kemudian, operasikan mesin pada kondisi idle untuk memeriksa kebocoran bahan bakar. Akhirnya lakukan active test. FUEL LEAK TEST ON Untuk melakukan active test, pilih Fuel Leak test pada active test Mode di tester genggam. Apabila tester genggam tidak ada, tekan pedal gas sepenuhnya dengan cepat untuk mengakselerasi hingga putaran maksimal mesin, dan tahan selama 2 detik. Ulangi prosedur ini(1/1) beberapa kali.
27 Petunjuk Servis Pemeriksaan SCV Periksa SCV Sebagai Berikut: SCV1 SCV2 Pemeriksaan SCV sebagai berikut : Lepas konector SCV1 dan SCV2. Dengan menggunakan ohm meter, ukur resistansi antara terminal sperti diperlihatkan di gambar. Resistansi yang ditentukan : 1.5 ~ 1.7 ohm pada 20 C, 68 F. Apabila resistansi tidak sama dengan nilai spesifik diatas, ganti pompa. (1/1)
28 Petunjuk Servis Common-rail Common-rail, pressure limiter dan fuel pressure sensor tidak boleh dipakai ulang. Baik pressure limiter maupun fuel pressure sensor dipaskan dengan deformasi plastis. Karenanya, sekali dilepas, harus diganti bersama dengan commonrail. (1/1)
29 Petunjuk Servis Pemasangan Injektor Pemasangan injektor harus dilakukan dengan hati-hati. Dengan menggunakan bahan bakar yang bersih, ccuci permukaan tutup injektor dan pipa injektor sebelum memasang. Pastikan untuk mengikuti Pedoman reparasi sesuai dengan modelnya. Perhatikan sungguh-sungguh arah pemasangan injektor dan pengaturannya dengan kepala selinder. (1/1)
30 Petunjuk Servis Prosedur tes Power Balance Dengan menggunakan Active Test Mode pada tester genggam, tes ini dilakukan dengan mematikan injektor, satu selinder setiap kali Karena bahan bakr dalam pipa mendapat tekanan sangat tinggi, jangan pernah menghidupkan mesin pada saat gabungan pipa-pipa injektor kendor. Injektor CUT #1 ON Bahan bakar diinjeksikan pada tekanan tinggi melalui injektor yang dikontrol secara elektronik, karena itu, tes bukaan tekanan atau tes pola semprotan ( pola spray ) untuk nozzle mesin diesel konvesional tidak berlaku untuk injektor ini.(1/1)
31 Pompa suplai Aliran bahan bakar Pompa Suplai Mesin 1ND-TV Outer cam Plunger A Inner cam MPROP ke Common-rail dari Feed pump Plunger C Plunger B REFERENSI Aliran Bahan Bakar Supply Pump Mesin 1ND-TV Supply Punmp yang digunakan pada mesin 1NDTV memiliki tiga plunger, dan mengirimkan bahan bakar ke common-rail dengan memompa bahan bakar ke dalam lalu keluar secara bergantian. Proses ini pada dasarnya sama dengan pada 2KD-FTV. Mesin 1ND-TV juga mengontrol volume yang ditarik kedalam plunger dengan MPROP ( Magnetic Propoortional Valve), yang (1/1) memiliki fungsi yang sama dengan fungsi SCV ( Suction Control Valve).
32 Pompa suplai Kontrol SCV Pompa Suplai REFERNS1 Kontrol SCV Supply Pump SCV TERBUKA (Kontrol tugas) SInyal tekanan bahan bakar SCV beroperasi dibawah kontrol duty-cycle ECU. Pada saat yang sama, kontrol arus dipengaruhi untuk membatasi jumlah arus listrik yang mengalir selama periode ON, sehingga menjaga kumparan pada SCV dari kerusakan. (1/1)
33 Common-rail Cara Kerja Pembatas Tekanan REFERENSI Cara kerja Pressure Limiter Pressure Limiter beroperasi secara mekanik untuk melepaskan teknan apabila tekanan pada common-rail naik ke level yang tidak normal. (1/1)
34 Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator Tekanan Common-rail REFERENSI Cara kerja Pressure Discharge Valve/ Pressure regulator OFF Cara kerja Katup Pelepas Tekanan Common-rail ECU Saat tekanan pada common-rail menjadi lebih dari target tekanan, pressure discharge valve menerima signal dari ECU mesin, untuk membuka katup dan mengirim kembali bahan bakar ke tangki bahan bakar agar tekanan dapat kembali ke tekanan target. (1/1)
35 Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator Tekanan Common-rail 1.Pada tekanan target common-rail atau pada tekanan injeksi. OFF Pressure Discharge Valve Cara kerja Katup Pelepas Tekanan ECU Common-rail (1/1)
36 Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator Tekanan Common-rail 2. Tekanan bahan bakar yang ada di common-rai over target. ON Cara kerja Katup Pelepas Tekanan ECU To Fuel tank Common-rail (1/1)
37 Common-rail Konstruksi Injektor (1/1)
38 Common-rail Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator Tekanan Injector Correction Resistor Dengan interval yang sama, varian mekanis akan menyebabkan volume injeksi dari injektor ke injektor berbeda. Agar ECU dapat mengkoreksi varian ini, injektor dilengkapi resistor koreksi untuk tiap injektor. Berdasarkan informasi yang diterima dari tiap resistor koreksi, ECU mengkoreksi varian pada volume injeksi diantara injektor. Resistor resistor koreksi ini diberikan agar ECU dapat mengenali injektor, dan tidak terkoneksi ke rangkaian injektor (1/1)
39 Tipe-tipe Injektor Koreksi untuk 1CD-FTV E/G Injektor Tip No. Resistance (Ω) Tip No Resistance (Ω) Ada 25 tipe injektor seperti ditunjukan diselah, masingmasing dilengkapi resistor koreksi yang berbeda. Ketika mengganti injektor, ECU secara otomatis membuat koreksi bahan bakar yang sesuai, sehingga tidak perlu menggantikannya dengan yang memiliki resistansi koreksi yang sama (1/1)
40 Petunjuk Servis Kondisi Pipe Fitting Pipa Pipa Mur Mur Part Kondisi Pipe Fitting Sistem common-rail EFI-diesel menjaga bahan bakar pada tekanan sangat tinggi. Area dimana pipa dan bagian dihubungkan menggunakan tipe gabungan pipa yang ditutup dengan mengubah permukaan tertutupnya. Untuk ini, apabila injektor, common-rail, atau supply pump diganti, pipa juga harus diganti karena permukaannya telah berganti. Kegagalan mengganti pipa akan menyebabkan (1/1) kebocoran bahan bakar.
41 Sekian Terima kasih
42 Diagram Sistem Kontrol Elektronik EFI-diesel Garis Besar Computer Sensors Sensor Kecepatan Mesin sensor suhu air Accelerator pedal Positioning sensor sensor suhu intake air Sensor tekanan turbo sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar EDU ECU SCV tekanan bahan bakar generation control Switches etc injektor Fuel injection volume Fuel injection timing etc A/C switch Ignition switch Accelerator pedal switch Blower switch Actuators Diagnosis Other controls Intake restriction EGR Glow plug Control etc Fail-safe Diagram Sistem Kontrol Elektronik EFI-diesel Sistem kontrol elektronik berbeda sesuai dengan tipe mesin. Kontrol elektronik untuk EFI-diesel konvensional (1/1)
43 Garis Besar Gambaran Umum ECU ECU Sensors Actuators Dalam hal kontrol elektronik, peranan ECU adalah untuk menentukan volume injeksi bahan bakar, dan volume air intake ( volume udara masuk ) yang cocok untuk kondisi kendaraan, berdasarkan signal yang diterima dari berbagai sensor dan switch. Sebagai tambahan, ECU meng-output signal untuk mengeperasikan actuator, baik untuk sistem EFI-diesel maupun sistem common-rail. Switches (1/1)
44 Garis Besar 2KD-FTV (Tipe Common-rail) Actuators Sensors Sensor posisi crankshaft G Sensor posisi camshaft THA Atmospheric temp. sensor VELF EGR valve position sensor PIM Sensor tekanan turbo Sensor tekanan bahan bakar THOP THF Ignition switch Starting signal (ST terminal) Ignition signal (IG terminal) STA IGSW Combination meter sinyal kecepatan kendaraan SP1 Warm up switch Data link connector 3 LU +A, LU +B -A, LU -B EGR PCR VPA1 VPA2 Sensor posisi pedal akselerator Throttle valve fully opened switch sensor suhu bahan bakar STP STDF Suction control valve PRV THW sensor suhu air Alternator PCV THIA sensor suhu intake air No. 1 injektor No. 2 injektor No. 3 injektor No. 4 injektor E D U INJF RINJ4 RINJ3 RINJ2 RINJ1 VG Air flow meter Stop light switch #1 #2 #3 #4 NE E C U Katup pelepas tekanan (pressure discharge valve) Intake restrictor control Throttle control motor EGR control E-VRV OILM Monitor ECU Glow plug control SREL Glow plug relay GIND Glow indicator light EDUREL PA EDU relay VSV [for Sensor tekanan turbo ] TACH MREL W HSW TC, SIL WFSE +B Main relay Tachometer Main relay Malfunction indicator lamp Exhaust gas control HEXF1 BATT Battery VSV (1/1)
45 EDU Tentang EDU EDU ECU Conventional EFI-disesl (Radial plunger type) [V] EDU ( Electronic Driver Unit ) adalah alat pembangkit tegangan tinggi. Terpasang di antara ECU dan Actuator, EDU memboost tegangan batere, dan menggerakan SPV tipe direct-acting pada EFI-diesel, atau menggerakan injector pada sistem Common-rail berdasarkan signal dari ECU. Time 0 ECU EDU Common-rail EFI-diesel (1/1)
46 Petunjuk Servis Kondisi Pipe Fitting (V) Time ECU --> (Sinyal)--> EDU control circuit (V) 5 0 EDU control circuit --> (Sinyal) --> Sirkuit pembangkit tegangan tinggi (penguatan ). Time Sirkuit pembangkit tegangan tingg --> (Tegangan tinggi ) --> SPV --> EDU --> Massa. SPV --> (Sinyal verifikasi ) --> ECU A. Sirkuit pembangkit voltase tinggi B. Control circuit (1/1)
47 Sensor Posisi Mounted dari Sensor 5.2KD-FTV Engine 1. Fuel temperatur sensor Pressure discharge valve 4 3. Fuel Pressure sensor 2 4. Air flow meter / intake air temperatur sensor ( at air cleaner ) 6 5. Accelerator pedal position sensor 1 6. Intake air temperatur sensor 7. water temperature sensor ( at intake manifold ) Turbo sensor pressure 9. Camshaft position sensor crankshaft posisition sensor (1/1)
48 Sensor Konstruksi dan Cara kerja Sensor sensor akselerator Sensor kecepatan Sensor posisi crankshaft Sensor posisi camshaft Sensor suhu air Sensor tekanan turbo ECU Actuators Sensor suhu intake udara Sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar Meteran aliran udara Other signals (vehicle speed, starter, air conditioner signal, etc) Konstruksi dan Cara kerja Sensor Sensor yang mengirim sinyal ke ECU mesin ditunjukkan di diagram sebelah atas. (1/1)
49 Sensor Akselerator Sensor Ada dua tipe accelerator sensor. Satu adalah accelerator pedal position sensor, yang membentuk rakitan bersama dengan pedal akselerator. Sensor ini yang merupakan tipe elemen Hall, ini mendeteksi sudut bukaan akselerator pedal. Tegangan yang berhubungan dengan sudut ini dapat dideteksi pada terminal output. Output characteristics [V] 5.0 Output Voltage Sensor rotation angle (deg.) (1/2)
50 Sensor Sensor Akselerator Satunya lagi adalah Throtle Position sensor, yang dipasang pada venturi dan adalah tipe yang menggunakan variable resistor. Output characteristics (VA) 4 2 Fully open Fully close Circuit Close Open Close Open VC VA IDL E2 (2/2)
51 Sensor Sensor Kecepatan Mesin Mesin 1CD-FTV common rail EFI-Disel menggunakan crankshaft position sensor untuk mendeteksi putaran mesin seperti pada mesin EFI mesin bensin, menggantikan engine speed sensor pada mesin EFIdiesel konvensional. Crankshaft position sensor mesin common-rail EFI-diesel meng-output sinyal Ne yang sama dengan yang dioutput oleh engine speed sensor pada mesin EFI-diesel konvensional. (1/3)
52 Sensor Sensor posisi crankshaft kumparan Magnet Pickup bracket Crangshaft Position sensor dipasang pada blok mesin. Ia mendeteksi posisi referensi sudut crankshaft dalam bentuk sinyal TDC. PETUNJUK : Crankshaft Position Sensor tipe commonrail meng-output sinyal putaran mesin ( Ne ). Ia mendeteksi sudut crank berdasarkan sinyal Ne ini. Sensor posisi crankshaft Protrusion (2/3 )
53 Sensor Sensor posisi crankshaft 360 CA Pulsa dihasilkan ketika protrusion (tonjolan) yang terdapat pada crankshaft berdekatan dengan sensor akibat revolusi crankshaft. Pulsa dihasilkan sekali setiap revolusi crankshaft, dan ini dideteksi dalam bentuk sinyal posisi referensi sudut crankshaft. ( 3/3 )
54 Sensor Sensor posisi camshaft Camshaft position sensor digunakan pada beberapa jenis mesin ( 1CDFTV) menggantikan posisi referensi sudut crankshaft dideteksi dalam bentuk sinyal G. (1/2)
55 Sensor Sensor posisi camshaft 1ND-TV Engine Untuk mesin 1ND-TV, digunakan camshaft position sensor tipe hall elemen. Timing sprocket G signal (720 CA) Timing trigger pada timing sprocket mendeteksi posisi camshaft dengan mengirim satu sinyal setiap dua revolusi crankshaft Timing trigger Sensor posisi camshaft ( 2/2 )
56 Sensor Sensor tekanan turbo Silicon chip Filter Vacuum chamber Sensor ini dihubungkan ke intake manifold melalui selang udara dan VSV ( vacuum switching valve ), dan mendeteksi tekanan intake manifold ( volume udara masuk ). Electric circuit (V) 3 Outp 2 ut 1 volta ge Sisi beban tekanan (mmhg) Sisi turbo (1/1)
57 Sensor Sensor Tekanan Turbo Intake mainifold Vacuum Vacuum Atmosfir Sensor tekanan turbo Atmosphere VSC bekerja sesuai dengan sinyal dari ECU dan menukar tekanan yang diberikan ke aktuator diantara atmosfir dan vakum VSV ECU (1/1)
58 Suhu Air/Suhu Intake Udara/Sensor Suhu bahan bakar Sensor Ada tiga tipe sensor suhu yang digunakan untuk mengontrol EFI-diesel: Sensor suhu air Sensor suhu bahan bakar Ada tiga tipe sensor suhu yang digunakan untuk mengontrol EFI-Diesel : Water temperature sensor dipasang pada blok mesin untuk mendeteksi suhu pendingin mesin. Intake air temperature sensor dipasangkan pada pipa intake mesin dan mendeteksi udara masuk. Fuel temperature sensor dipasangkan pada pompa dan mendeteksi suhu bahan bakar. Sensor suhu intake udara (1/2)
59 Suhu Air/Suhu Intake Udara/Sensor Suhu bahan bakar Sensor Tiap tipe sensor temperatur memiliki termistor terpadu yang resistansinya berbeda sesuai dengan suhu dan karakteristiknya seperti ditunjukan pada diagram Thermistor Characteristics (kω) Resistance temperatur pendingin 120 ( C) (2/2)
60 Sensor Sensor tekanan bahan bakar Fuel Pressure Sensor 5 4 Output voltage V 500MP a 50 1 Pressure PC 0 0 (MPa) 150 Fuel pressure sensor yang digunakan pada tipe common-rail diesel untuk mendeteksi tekanan bahan bakar pada common-rail. Sesuai dengan sinyal dari tekanan bahan bakar, ECU mengontrol SCV (Suction Control Valve ) untuk menghasilkan tekanan yang diinginkan sesuai dengan kondisi mengemudi. (1/1)
61 Sensor Meteran Aliran Udara Air Flow Meter Ari flow meter tipe hot-wire telah diadopsi oleh common-rail EFI-diesel untuk mendeteksi volume udara masuk. (1/1)
62 Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU Outline Other Kontrol volume injeksi Kontrol mesin Kontrol waktu injeksi Kontrol angka injeksi Kontrol intake restrictor kontroglow-plug l ISC control EGR control Idle vibration reduction Control Main relay control ECU transmission control ECT control Diagnosis function Fail-safe function Fungsi yang dikontrol oleh ECU Garis Besar (1/7)
63 Fungsi-Fungsi Menentukan Volume Injeksi and waktu injeksi of EFI-diesel Konvensional Fungsi yang dikontrol oleh ECU EFI-diesel sensor akselerator Sensor kecepatan Sensor posisi crankshaft Sensor tekanan turbo sensor suhu air EDU SPV ECU TCV sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan sinyal starter Fungsi yang dikontrol oleh ECU Menentukan volume dan waktu injeksi EFI-diesel konvensional (2/7)
64 Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU Kontrol volume injeksi EFI-diesel sensor akselerator Sensor kecepatan Sensor posisi crankshaft Sensor tekanan turbo sensor suhu air EDU ECU SPV TCV sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan sinyal starter (3/7)
65 Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU Kontrol waktu injeksi EFI-diesel sensor akselerator Sensor kecepatan Sensor posisi crankshaft Sensor tekanan turbo sensor suhu air EDU SPV ECU TCV sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan sinyal starter (4/7)
66 Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU Menentukan Volume Injeksi and waktu injeksi of common-rail EFI-diesel Common-rail EFI-diesel sensor akselerator Kecepatan mesin (Sensor posisi crankshaft) Sensor posisi camshaft Sensor tekanan turbo / air flow meter (Intake air volume) sensor suhu air ECU EDU injektor sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan sinyal starter Fungsi yang dikontrol oleh ECU Menentukan volume dan waktu injeksi common-rail EFI-diesel (5/7)
67 Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU Kontrol volume injeksi Common-rail EFI-diesel sensor akselerator Kecepatan mesin (Sensor posisi crankshaft) Sensor posisi camshaft Sensor tekanan turbo / air flow meter (Intake air volume) ECU sensor suhu air EDU injektor sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan sinyal starter (6/7)
68 Fungsi yang dikontrol oleh ECU Fungsi-Fungsi Kontrol waktu injeksi Common-rail EFIdiesel sensor akselerator Kecepatan mesin (Sensor posisi crankshaft) Sensor posisi camshaft Sensor tekanan turbo / air flow meter (Intake air volume) sensor suhu air ECU EDU injektor sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan sinyal starter (7/7)
69 Petunjuk Servis Kondisi Pipe Fitting (1/1)
70 Petunjuk Servis Kondisi Pipe Fitting (1/1)
Mesin Diesel. Mesin Diesel
Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik
Lebih terperinciELEKTRONIC FUEL INJECTION
ELEKTRONIC FUEL INJECTION 1 Pada zaman dahulu sistim supply bahan bakar pada mesin masih convensional (manual) yang dikenal dengan sistim Carburator, kemudian setelah tahun 1960-an ditemukan Electronic
Lebih terperinciTeknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)
Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI) Sepeda motor Suzuki di Indonesia memulai teknologi fuel injection sesuai dengan perkembanganya maka faktor yang menentukan
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR. Injektor membuat injeksi bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh komputer.
SISTEM BAHAN BAKAR Kegunaan dari sistem injeksi bahan bakar secara akurat adalah untuk memasok sejumlah bahan bakar pada waktu yang tepat. Berdasarkan pada sinyal-sinyal masukan, ECM akan memprogram setiap
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan
Lebih terperinciELECTRONIC FUEL INJECTION
ELECTRONIC FUEL INJECTION KOMPONEN KOMPONEN SISTIM EFI TYPE TYPE INJECTION YANG DIKONTROL SECARA ELECTRONIC D Jetronic ( Druck Jetronic ) L Jetronic ( Luft Jetronic ) TYPE TYPE INJECTION YANG DIKONTROL
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas semua teori yang bisa dijadikan dasar teori pengujian injektor kendaraan Grand Livina Nissan 1500cc tahun 2010 yang telah dilengkapi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Mesin diesel FAW FD 280 CG (Cargo) merupakan jenis mesin diesel empat langkah berkapasitas 280 Hp keluaran pabrik FAW yang menggunakan teknologi mesin diesel
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) Gambar Komponen sistem EFI pada sepeda mesin Honda Supra X 125 A. Sistem Bahan Bakar Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan
Lebih terperinciELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI
ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI ECU/ECM berfungsi untuk mengontrol besarnya penginjeksian bensin dan mengontrol seluruh aktifitas elektronik. Pada mesin terdapat
Lebih terperinciGambar 3. Posisi katup ISC pada engine
ANALISA SISTEM KERJA EMS (ENGINE MANAGEMENT SYSTEM) DENGAN VARIASI TEMPERATUR AIR PENDINGIN DAN BEBAN KERJA PADA KONDISI STASIONER (ISC) KENDARAAN DAIHATSU XENIA Waluyo Abstrak EMS adalah sistem pengaturan
Lebih terperinciSISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010
SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010 Pengantar Praktek Disampaikan Oleh: Panut Widiyono, S.Pd EFI SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) TIPE SISTEM EFI Sistem D-EFI (Tipe
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA
TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Mesin Bensin Nissan HR15DE dengan ECCS Mesin bensin HR15DE merupakan jenis mesin bensin empat langkah berkapasitas 1500cc keluaran pabrikan Nissan yang dengan dilengkapi teknologi
Lebih terperinciDuFI (Durux Fuel Injection)
DuFI (Durux Fuel Injection) created at: april 28 2017 by sugiarto Tentang DuFI DuFI adalah sebuah ECU (Electronic Control Unit) experimental yang digunakan untuk mengatur sistem bahan bakar kendaraan secara
Lebih terperinciSISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 38 SISTEM EFI (Electric Fuel Injection) URAIAN Pada sistem injeksi bahan bakar,
Lebih terperinciKONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T
KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T Pendahuluan Tujuan dari penggunaan sistem kontrol pada engine adalah untuk menyajikan dan memberikan daya mesin yang optimal
Lebih terperinciPERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M
PEKAN UJI PRODUKTIF TEKNIK OTOMOTIF PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M TEKNIK OTOMOTIF 2015 Lembar : Peserta Kualifika Spesifik Nama si Engine
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. Setelah melakukan Proses Analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI, mengindentifikasi kerusakan,
Lebih terperinciDIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051
DIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051 Oleh : Roli Ananda Putra Rusli Dosen Pembimbing : Dr. Ir Feri Yusivar, M.Eng Teknik Elektro Fakutas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Persaingan
Lebih terperinci- 1 - Ignition timing (advanced angle) High. Engine speed. Amount of intake air (Manifold pressure) High. ESA map
Deskripsi timing (advanced angle) Deskripsi Sistem ESA (Electronic Spark Advance) adalah sistem yang menggunakan ECU mesin untuk menentukan waktu pengapian berdasarkan sinyal dari barbagai sensor. ECU
Lebih terperinciBAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.
BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses analisis sistem EFI Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.. 3.2. Diagram
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil
59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Proses Analisis Sistem EFI Honda Beat. Setelah melakukan proses analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI mengidentifikasi kerusakan
Lebih terperinciSistem PGM-FI A. Latar Belakang
Sistem PGM-FI A. Latar Belakang 1. Lingkungan dan Regulasi Emisi a. Lingkungan: i. Perubahan lingkungan saat ini semakin membahayakan kehidupan ii. Volume CO meningkat ozon rusak pemanasan global iii.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic Petrol Injection) pada mesin Suzuki Carry Futura 1.5 G15A menjelaskan prinsip
Lebih terperinciVARIABLE VALVE TIMING inteligent ( VVT i ) OLEH TC DAIHATSU - WILAYAH JAWA BARAT
VARIABLE VALVE TIMING inteligent ( VVT i ) OLEH TC DAIHATSU - WILAYAH JAWA BARAT VARIABLE VALVE TIMING - inteligent VVT-i adalah sebuah sistim yang mampu mengatur waktu kerja katup untuk mencapai kondisi
Lebih terperinciGambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO J YMJET-FI. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3
TUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO J YMJET-FI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Mohammad Saifudin 5211310005 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic Petrol Injection) pada mesin Suzuki Carry Futura 1.5 G15A menjelaskan
Lebih terperinciTeknologi Motor Injeksi YMJET-FI
Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI Apakah YMJET-FI itu? YMJET FI singkatan dari Yamaha Mixture JET-Fuel Injection adalah teknologi Fuel Injection yang yang dimiliki Yamaha Motor dalam mengembangkan teknologi
Lebih terperinciLAYOUT ENGINE DAN KOMPONENNYA
LAYOUT ENGINE DAN KOMPONENNYA SELF-DIAGNOSIS (diagnosa sendiri) Informasi Umum ECM (engine control module) dilengkapi dengan fungsi diagnosa sendiri MIL (malfunction indicator lamp) akan menyala jika ada
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY
1 PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY Pendahuluan Elektronik Control Unit (ECU) atau Electronic Control Modul (ECM) pada
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciAir conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara :
AIR CONDITIONER APAKAH AIR CONDITIONER ITU Air conditioner adalah peralatan untuk : 1. 2. 3. 4. Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem Engine Brake dan Exhaust Brake telah menjadi trend saat ini, terutama pada sektor heavy duty. Semua jenis kendaraan heavy duty terbaru sudah menggunakan
Lebih terperinciDISCLAIMER. Rosyid W. Zatmiko rosyidwz.wordpress.com Tahun 2014 tidak dipublikasikan.
1 DISCLAIMER Artikel ini bukan murni karangan penulis. Isi dalam artikel ini merupakan gabungan beberapa materi dari literatur/referensi relevan yang tercantum dalam daftar pustaka. Silakan menggunakan
Lebih terperinciBAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sistem Pengapian Sistem pengapian sangat berpengaruh pada suatu kendaraan bermotor, karena berfungsi untuk mengatur proses pembakaran campuran antara bensin dan udara di dalam ruang
Lebih terperinciBAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER
BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER Secara fisik, mesin terdiri dari bagian mekanik dan elektronik. Bagian mekanik berfungsi untuk menarik plastik
Lebih terperinciTURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA
TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan
Lebih terperinciLetak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia
Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor oksigen (sensor
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 9 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menggunakan Carman Hi-Scan Pro dengan prosedur yang benar.
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT PRAKTEK MESIN KIJANG 7KE EFI (STUDI KASUS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR) TUGAS AKHIR
PEMBUATAN ALAT PRAKTEK MESIN KIJANG 7KE EFI (STUDI KASUS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Mesin Disusun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla analisa sensor dan aktuator pada simulator engine management system Toyota great corolla 4A FE pada tahun 1992 seperti
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).
Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor
Lebih terperinciMESIN DIESEL COMMON-RAIL
NAMA : MOCHAMMAD JAROT NO.REG : 5315117186 MESIN DIESEL COMMON-RAIL A. Pendahuluan Selama ini mesin Diesel memiliki image atau dikenal digunakan pada kendaraan niaga dengan suara mesin yang keras dan asap
Lebih terperinciSTANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL
STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN
Lebih terperinciDASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR
ASTRA HONDA TRAINING CENTRE DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I Tujuan Materi : Peserta memahami prinsip kerja motor bakar Peserta memahami perbedaan motor 4 tak dan 2
Lebih terperinciBerikut adalah istilah-istilah pada mesin dan bagian-bagian mesin yang dirasa perlu kita ketahui :
Mengenal Bagian-Bagian Sensor sensor pada Mesin EFI Mesin mobil adalah sebuah sistem yang cukup kompleks, semua parts bekerjasama untuk menghasilkan tenaga yang akan dikonversi menjadi daya gerak mobil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. PERUMUSAN MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penggunaan karburator sebagai sistem pengkabutan bahan bakar pada saat ini dirasa sudah ketinggalan jaman. Dewasa ini sistem penyaluran bahan bakar yang digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peneliti Terdahulu Wardika (2007) telah melakukan penelitian dengan objek penelitian mesin dengan volume silinder 1500 cc dengan sistem injeksi. Latar belakang penelitian yang
Lebih terperinciIDENTIFIKASI & FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR
Sistem Bahan Bakar Menggunakan Karburator Charcoal Canister adalah suatu kanister berisi arang pada sistim pengendalian penguapan yang digunakan untuk memerangkap uap bahan bakar untuk mencegahnya keluar
Lebih terperinciKomponen Sistem Pneumatik
Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI)
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI) 1. Perkembangan Sistem Bahan Bakar Injeksi Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi
Lebih terperinciTOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM
TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM PENDAHULUAN Gambar 3.1 Jumlah bahan bakar yang terbakar pada sebuah engine berhubungan langsung dengan jumlah horsepower dan torque yang dihasilkan. Secara umum,
Lebih terperinciBAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)
BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan
Lebih terperinciBAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)
BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP) Pompa bahan bakar dikelompokan kepada : 1. Pompa bahan bakar tekanan rendah, dengan tekanan injeksi ± 150 bar yang menggunakan pengabut udara (air injection). 2. Pompa
Lebih terperinciSession 11 Steam Turbine Protection
Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR DAIHATSU TRAINING CENTER
SISTEM BAHAN BAKAR DAIHATSU TRAINING CENTER FUNGSI FUEL SYSTEM Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin. DAIHATSU TRAINING CENTER Fuel Tank Tangki bahan bakar
Lebih terperinciSistem Pengaturan Kecepatan Stasioner dengan Pengapian Multispark Menggunakan Kontroler PID. Primadani Kurniawan
Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner dengan Pengapian Multispark Menggunakan Kontroler PID Primadani Kurniawan 2207100041 Macet Berhenti sejenak Stasioner Sebagian besar kendaraan menggunakan mesin bensin
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Kontroler PID untuk Pengaturan Waktu Injeksi dan Waktu Pengapian Saat Kecepatan Stasioner pada Spark Ignition Engine
Perancangan dan Implementasi Kontroler PID untuk Pengaturan Waktu dan Waktu Pengapian Saat Kecepatan Stasioner pada Spark Ignition Engine M. Luqman Hakim 1) Ari Santoso 2) Joko Susila 3) 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram alir Metodologi Pengujian STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI DYNO TEST DYNOJET PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN MESIN SERVICE MESIN UJI KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK
Lebih terperinciMODIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR MENJADI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SUZUKI SMASH AD 2663 ZG (TINJAUAN SISTEM BAHAN BAKAR) PROYEK AKHIR
MODIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR MENJADI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SUZUKI SMASH AD 2663 ZG (TINJAUAN SISTEM BAHAN BAKAR) PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciECS (Engine Control System) TROOT024 B3
ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki
Lebih terperinciAku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger
Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM BAHAN BAKAR)
MODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM BAHAN BAKAR) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 2, OKTOBER 2016 1 PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR Oleh: Virjiawan Tristianto, Paryono, Sumarli Jurusan
Lebih terperinciFUEL SYSTEM (CONVENTIONAL TYPE) TEKNIK KENDARAAN RINGAN XI SEMESTER 4TH Kompetensi Kejuruan SK-KD 4 TH
FUEL SYSTEM (CONVENTIONAL TYPE) TEKNIK KENDARAAN RINGAN XI SEMESTER 4TH Kompetensi Kejuruan SK-KD 4 TH DIAGRAM ALUR PENCAPAIAN KOMPETENSI FUEL SYSTEM FUNGSI Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 30 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat untuk pelaksanaan pemeriksaan dan analisis sensor dan aktuator simulator Engine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kendaraan pada saat sekarang ini sangatlah tinggi demi menunjang aktivitas dan kegiatan sehar-hari. Kendaraan diharapkan dapat membantu perjalanan seseorang
Lebih terperinciMODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI
2010 MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI 1 P a g e Budi Waluyo, ST MESIN OTOMOTIF FT UM MAGELANG 1/1/2010 BAB I PENDAHULUAN Modul praktek ini merupakan salah satu materi pengajaran praktek kelistrikan
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam
KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia. 01. Berikut ini
Lebih terperinciSMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO
A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat: 1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line. 2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line 3. Menjelaskan fungsi
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM SISTEM KELISTRIKAN, CHASSIS DAN TRANSMISI TOYOTA GREAT COROLLA EFI PADA CHASSIS MOBIL HONDA ACCORD
LAPORAN PROYEK AKHIR PEMBUATAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM SISTEM KELISTRIKAN, CHASSIS DAN TRANSMISI TOYOTA GREAT COROLLA EFI PADA CHASSIS MOBIL HONDA ACCORD Disusun Dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciPRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:
PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin
Lebih terperinciSUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM
Brake System (REM) SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM SISTEM REM ( BRAKE SYSTEM) Fungsi Utama: 1. Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan 2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun 3. Sebagai alat
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA
BAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA 3.1. Fungsi sistem bahan bakar Salah satu komponen motor diesel yang memegang peran penting
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. IDENTIFIKASI SISTEM VVT-i KIJANG INNOVA 1TR-FE
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM VVT-i KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Diploma III Guna Menyandang Gelar Ahli Madya Disusun oleh Nama : Andy Yusuf Kurniawan NIM : 5211312048
Lebih terperinciDua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.
ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine
Lebih terperinciProsedur Pengetesan Injektor
Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PRINSIP KERJA KENDALI PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederatan relai yang dijumpai pada sistem kendali
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM UDARA)
MODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM UDARA) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Penelitian yang berbentuk proyek akhir yang ditulis oleh
BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian pustaka Penelitian yang berbentuk proyek akhir yang ditulis oleh Ali Imron (2013) yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic Petrol Injection) pada mesin Suzuki
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SYSTEM EFI. Electronic Fuel Injection. M. Azam Sakhson SMKN3 Jombang
IDENTIFIKASI SYSTEM EFI Electronic Fuel Injection M. Azam Sakhson SMKN3 Jombang LAYOUT DAN KOMPONEN ENGINE SOLUNA 1,2,4 CMP,CKP,Distributor 3 DLC 5 ECM-belakang box 6 Engine control relay 7 ECT sensor
Lebih terperinciBahan Sistem. Umum. Sistem. 2level
mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),
Lebih terperinci4JJ1-TC ENGINE. -Engine Mechanical Features- -Engine Control System & Diagnosis-
FOR SERVICE TRAINING 4JJ1-TC ENGINE -Engine Mechanical Features- -Engine System & Diagnosis- Applicable Model Model Year Vehicle Model Main Market 2005 TFR/TFS Thailand 2005 UCR/UCS Thailand & Philippine
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan
Lebih terperinciUJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK
UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR Sugeng Riyadi 1, Agus Suyatno 2, Naif Fuhaid 3 ABSTRAK Dengan perkembangan teknologi EFI (Electronic Fuel Injection)
Lebih terperinciMEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK
BAB III MEMBUAT STANDAR OPERA SIONA L PR OSEDUR PADA UNIT WA TER TRUC K MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK 1.1 Bagian-Bagian Utama water truck. Pada bagian ini dijelaskan nama-nama
Lebih terperinciGambar Sistem pengkondisian udara
BAB 14 SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AIR CONDITIONER) 14.1. Pendahuluan Air conditioner merupakan peralatan untuk memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya sesuai dengan yang dikehendaki.
Lebih terperinciTerbakar spontan pada 350 C, sedikit dibawah temperatur bensin yang terbakar sendiri sekitar 500 C.
Bahan Bakar Solar dan Pembakaran Motor Diesel 1.Sifat utama dari bahan bakar diesel Bahan bakar diesel biasa juga disebut light oil atau solar, adalah suatu campuran dari hydrocarbon yang telah di disilasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 18 PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN Kode Modul : OPKR 20 014B URAIAN Sistem
Lebih terperinci