SISTEM BAHAN BAKAR. Injektor membuat injeksi bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh komputer.
|
|
- Suparman Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM BAHAN BAKAR Kegunaan dari sistem injeksi bahan bakar secara akurat adalah untuk memasok sejumlah bahan bakar pada waktu yang tepat. Berdasarkan pada sinyal-sinyal masukan, ECM akan memprogram setiap injektor kapan ON dan kapan OFF. A. SISTEM PENYALURAN BAHAN BAKAR Fungsi utama sistem penyalur adalah menyalurkan volume bahan bakar yang benar pada tekanan yang benar pula. Sistem penyalur bahan bakar haruslah memenuhi aturan keamanan dan emisi yang aman. Komponen utamanya adalah: Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank) Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump) ECU Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump ECU) Regulator Tekanan (Pressure Regulator) Saluran Bahan Bakar dan pipa penyalur (Fuel Lines & Delivery Pipe) Saringan Bahan Bakar (Fuel Filter) Peredam Pulsasi Bahan Bakar (Pulsation Damper) Injektor Bahan Bakar (Fuel Injectors) Bahan bakar mengalir dari tangki oleh adanya pompa bahan bakar (bagian tekanan tinggi). Kelebihan bahan bakar dikembalikan ke tangki melalui pipa pembalik. Pulsation damper berfungsi untuk menyerap (meredam) bahan bakar yang sedikit berfluktuasi karena injeksi. Injektor membuat injeksi bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh komputer. Cold start injector dipasang untuk memperbaiki start dengan jalan menambah injeksi bahan bakar ke dalam ruang pemasukan udara bila temperatur air pendingin rendah. 1
2 Sistem ini terdiri dari komponen-komponen seperti electric fuel pump, fuel filter, pressure regulator, pulsation damper, cold start injector, fuel injector, fuel pipe and hose. Lebih jelasnya lihat skema aliran bahan bakar pada gambar. 2
3 B. FUNGSI KOMPONEN 1. Electric fuel pump berfungsi mengalirkan bahan bakar bertekanan rendah dari tangki sampai ke injector. 2. Pressure regulator berfungsi mengontrol besar tekanan yang bekerja pada injector needle valve. Kelebihan bahan bakar akan dikembalikan ke tangki melalui return pipe. 3. Pulsation damper berfungsi meredam fluktuasi tekanan bahan bakar karena pengaruh injeksi. 4. Fuel injector berfungsi menginjeksikan bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai signal injeksi computer. 5. Cold start injector berfungsi menambah volume injeksi bahan bakar ke dalam intake chamber ketika suhu air pendingin mesin masih rendah, untuk memudahkan starting. C. CARA KERJA KOMPONEN 1. Electric Fuel Pump Terdapat 2 jenis pompa bahan bakar yaitu : - Tipe menyatu (In-tank type) : pompa terpasang di dalam tangki. - Tipe segaris (In-line type) : Pompa terpasang di luar tangki 3
4 In-Tank Fuel Pump Pompa bahan bakar listrik yang dipasang di dalam tangki bahan bakar, telah dirubah dari bentuk tipe rotor ke tipe turbin (impeller). Keistimewaan paompa tipe turbin adalah : a. Dibanding dengan pompa tipe roror, pada pompa tipe turbin getaran bahan bakar (fuel pulsation) berkurang dan bekerja aman. b. Dikarenakan perubahan dari tipe rotor ke tipe turbin, maka pompa bahan bakar dapat dibuat lebih kompak (lebih kecil). Konstruksi : Pompa ini terdiri dari motor DC, turbin pump (impeller), check valve, relief valve, dan filter yang tersusun menjadi satu unit dan ditempatkan di dalam tangki bahan bakar kendaraan. Bila listrik dialirkan ke pompa, maka motor bergerak memutar turbine pump. Turbine pump terdiri dari satu atau dua buah impeller. Ketika turbin ini berputar bahan bakar akan masuk melalui inlet port dan keluar melewati outlet port, kemudian mengalir di bagian dalam motor dan keluar dari pompa melalui check valve. Relief valve berfungsi membebaskan tekanan bahan bakar apabila telah mencapai 3,5 6,0 kg/cm². Check valve berfungsi menyalurkan bahan bakar ke fuel line dan akan menutup saluran keluar untuk mempertahankan tekanan statis di dalam fuel line 4
5 selama mesin berhenti. Jika tidak ada tekanan bahan bakar, penguapan akan mudah terjadi pada temperatur tinggi, sehingga mesin sulit dihidupkan. In-Line Fuel Pump. Pompa ini terdiri dari motor, unit pompa, relief valve, check valve dan silincer. Unit pompa terdiri dari rotor, pump spacer dan roller-roller. Apabila arus listrik dialirkan ke pompa, maka rotor akan berputar dan roller-rollernya pun ikut berputar dan bergerak keluar oleh gaya sentrifugal. Karena garis pusat rotor tidak sepusat dengan garis sumbu pump spacer, maka terdapat ruang yang menyempit di sekitar outlet. Akibatnya bahan bakar mengalir ke bagian dalam motor, terus ke check valve, silencer dan fuel lines. Setelah bahan bakar keluar dari pompa, silencer menyerap tekanan bahan bakar yang diciptakan oleh pompa sehingga mengurangi suara bising. Relief valve dan check valve berfungsi sama seperti halnya pada pompa tipe in tank. Catatan : 1. Mesin akan mati jika pompa tidak berfungsi. 2. Jika pompa rusak ia harus diganti sebagai satu unit. 3. Seluruh bagian dalam pompa terisi bahan bakar, sehingga tidak ada udara. Kalaupun tangki kehabisan bahan bakar, maka seluruh bagian dalam pompa terisi uap bensin dan udara tidak dapat masuk. Oleh karena itu tidak terjadi ledakan jika ada percikan api dari sikat-sikat (brushes). 5
6 SISTEM KELISTRIKAN POMPA Pompa bahan bakar hanya beroperasi saat mesin bekerja. Walaupun ignition switch pada posisi ON, apabila mesin tidak bekerja, pompa bahan bakar tidak bekerja. Sirkuit kelistrikan pompa bahan bakar untuk L-EFI type (Toyota Step 2) Bila ignition switch berada pada posisi starting, maka arus listrik mengalir ke terminal ST L2 ( Circuit Opening Relay =COR) massa. Akibatnya platina COR berhubungan. Arus dari +B mengalir ke pompa bahan bakar. Pada saat yang sama measuring plate pada air flow meter akan terbuka karena tekanan udara yang masuk dan fuel pump switch berhubungan, sehingga arus listrik mengalir melewati L1 mempertahankan COR tetap ON selama mesin hidup. Resistor R dan capasitor C pada COR berfungsi mencegah kontak point terbuka ketika arus di L1 berhenti karena tiba-tiba volume udara masuk turun. Selain itu ia juga mencegah tidak terjadinya loncatan bunga api. Step2 p.26 Sirkuit kelistrikan pompa bahan bakar untuk D-EFI type (TCCS) Perbedaan sirkuit tipe L dan D hanya pada pemasaannya (ground) saja. Tipe L masa gulungan L1 di lakukan pada air flow meter, sedangkan tipe D masa gulungan L1 dilakukan oleh transistor setelah mendapat signal putaran Ne dari distributor. 6
7 Cara kerja : (1) Ignition switch ON: Saat ignition switch di posisi IG, relay EFI menyala. 7
8 (2) Ignition switch START: Saat mesin starer, sinyal STA (sinyal starter) dikirim ke ECU mesin dari terminal ST pada ignition switch. Saat sinyal STA di input ke ECU mesin, mesin menyalakan transistor dan relay bukaan rangkaian dinyalakan. Kemudian, arus dibiarkan mengalir ke dalam pompa bahan bakar untuk mengoperasikan pompa bahan bakar. (3) Mesin hidup/bekerja Seiring dengan hidupnya mesin, ECU mesin menerima sinyal NE dari crankshaft position sensor, transistor tetap menyala dan pompa terus bekerja. 8
9 (4) Apabila mesin dimatikan: Bahkan saat ignition switch pada posisi ON, apabila mesin dimatikan, sinyal NE tidak lagi di input ke ECU mesin, sehingga ECU mesin mematikan transistor, mematikan relay bukaan rangkaian, dan menghentikan pompa bahan bakar. Catatan : DLC 1 Beberapa model kendaraan dilengkapi dengan DLC1 seperti tampak di kiri. Saat termmianl +B dan terminal FP diberi arus pendek menggunakan SST dengan ignition switch di posisi ON, arus akan mengalir ke pompa bahan bakar tanpa melalui circuit opening relay. Dengan cara ini, pemeriksaan tekanan bahan bakar atau operasi pompa dapat dilakukan dengan memaksa pompa bahan bakar untuk bekerja. 9
10 Sirkuit kelistrikan pompa bahan bakar dengan pengontrol kecepatan Berfungsi untuk mengontrol kecepatan pompa sehingga mengurangi pemakaian daya listrik saat kebutuhan bahan bakar sedikit seperti pada putaran idling. Sedangkan bila mesin distart, kecepatan tinggi, atau beban tinggi ECU akan mengaktifkan fuel pump control relay, sehingga fuel pump berputar lebih cepat. Cara kerja : Engine ECU terus menerus menghitung lamanya penginjeksian setiap kali injeksi. Bila mesin idling atau pada kondisi pemakain bahan bakar sedikit, maka ECU akan meng ON kan fuel pump control relay. Akibatnya titik kontak B berhubungan dan arus mengalir ke pompa melalui resistor. Pada saat ini pompa akan berputar lebih lambat. Bila kebutuhan bahan bakar mesin meningkat seperti pada kondisi starting, beban tinggi atau pada putaran tinggi, maka ECU akan meng off kan fuel pump control relay. Akibatnya kontak B terlepas dan kontak A berhubungan. Arus mengalir ke pompa bahan bakar tanpa melalui resistor menyebabkan pompa berputar tinggi 10
11 2. Fuel Filter Saringan bahan bakar (fuel filter) berfungsi memisahkan partikel kotoran dalam bahan bakar. Saringan ini dipasang pada sisi saluran bahan bakar bertekanan tinggi. Secara umum interval penggantiannya dilakukan setiap km. 11
12 3. Pulsation Damper Tekanan kerja bahan bakar sepanjang jalur aliran tekanannya diupayakan tetap konstan pada besaran 2,55 atau 2,9 kg/cm². Oleh karena itu apabila terjadi penginjeksian, maka akan timbul fluktuasi tekanan dalam saluran tekan bahan bakar, sehingga terjadi getaran. Untuk mengurangi fluktuasi tadi dipasang pulsation damper yang menyerap variasi getaran tersebut oleh sebuah diaphragm. Tekanan bahan bakar dapat diperiksa dengan mudah dengan sekrup pulsation damper. Beberapa jenis mesin tidak memiliki pulsation damper. Catatan : Mesin seperti daftar di bawah ini tidak dilengkapi pulsation damper yaitu : - Mesin 4A-GE (D-type EFI) dari Mei Mesin 4A-GE (L type EFI) dari Agustus Mesin 4A-FE seluruhnya. 4. Pressure Regulator Karena adanya fluktuasi tekanan akibat penginjeksian dan variasi perubahan volume manifold, maka jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sedikit akan berubah walaupun signal injeksi tetap. Oleh karena itu apabila volume yang akan diinjeksikan selalu tepat, maka tekanan bahan bakar harus dipertahankan konstan oleh pressure regulator. 12
13 Cara Kerja : Tekanan bahan bakar dari delivery pipe akan menekan diaphragm membuka valve, sehingga sebagian bahan bakar akan kembali ke tangki. Apabila kevakuman yang dihubungkan di bawah diaphragm dapat melawan tegangan pegas, maka volume bahan bakar yang kembali ke tangki akan bertambah dan menurunkan tekanan bahan bakar di saluran bahan bakar pada tingkat tertentu. Bila pompa berhenti bekerja, maka pegas akan menutup katup, sehingga check valve dalam pompa 13
14 bahan bakar dan katup dalam pressure regulator akan mempertahankan sisa tekanan dalam saluran bahan bakar. Catatan : Pressure regulator tidak mungkin dilakukan penyetelan tekanan (2,55 kg/cm 2 ), dan bila terjadi kerusakan harus diganti. Kerusakan pressure regulator, misalnya katupnya terganjal dan sebagainya, akan menyebabkan turunnya tekanan sehingga mesin susah start, idlingnya kasar dan tenaga berkurang. 5. Injector Injector adalah nosel electromagnit yang akan menginjeksikan bahan bakar sesuai signal yang dikirim ECU. Konstruksi : Masing-masing injektor dipasang dengan sebuah heat insulator pada intake manifold atau pada kepala silinder yang dekat dengan lubang pemasukan dan masing-masing dihubungkan dengan delivery pipe. Cara Kerja : Bila injector menerima signal dari ECU, maka solenoid akan menjadi magnit dan menarik plunger melawan tegangan pegas. Oleh karena plunger dan needle valve merupakan satu unit, maka ketika plunger tertarik needle valve-pun akan terangkat dari dudukannya dan bahan bakar akan mengabut. Pengaturan volume bahan bakar yang diinjeksikan tergantung lamanya signal yang dikirim ECU ke injector. Catatan : 1. Tidak boleh membongkar tutup pada ujung injektor dan hati-hatilah untuk mencegah kotoran atau benda-benda asing masuk ke dalam needle valve. 2. Jika bensin mengandung kadar sulfur yang tinggi, maka sulfur carbon deposit akan bertumpuk sedikit demi sedikit pada needle valve, sehingga menyebabkan volume injeksi berkurang dan tenaga berkurang, back fire, idling kasar dan sebagainya. 3. Bila terdapat kotoran di dalam katup injektor akan menyebabkan kebocoran bahan bakar, akibatnya idling kasar, volume injeksi berkurang, tenaga berkurang, akselerasi berkurang, back fire dan sebagainya. 14
15 4. bila solenoid dihubungkan langsung dengan tenaga baterai, maka coil akan rusak. Selama pemeriksaan gunakan selalu resistor untuk menurunkan tegangan. Petunjuk penanganan O-ring: O-ring tidak boleh di gunakan ulang. Sewaktu memasang O-ring, mula-mula lapisi dengan bensin. Sewaktu memasang injektor ke delivery pipe, jangan samapi merusak O-ring. Dengan injektor terpasang dalam delivery pipe, putar indikator dengan tangan. Bila tidak berotasi dengan baik, maka O-ring sudah rusak. Tipe-Tipe Injektor Ada banyak tipe injektor, tetapi secara umum dapat dibagi ke dalam tipe sebagai berikut : a. Tipe Pintle (penyemprotan baik) b. Tipe Hole (sukat untuk tersumbat). Dibuat oleh ND (bentuk katup tirus) (1 atau 2 lubang) Dibuat oleh Aisin (bentuk katup bola atau tirus (1 atau 2 lubang) c. Nilai resistan Resistan rendah ( 2 3 Ohm) Resistan tinggi ( 13,8 Ohm) 15
16 Tipe-Tipe Konektor Injektor SIRKUIT KELISTRIKAN INJECTOR Ada 2 tipe injector yaitu low resistance type dan high resistance type. Bila transistor pada ECU menjadi ON, arus listrik akan mengalir melalui injector ke terminal 10 dan 20 kemudian ke E1(massa), akibatnya injector menginjeksikan bahan bakar. Resistor Solenoid Resistor solenoid menurunkan tegangan ke injektor untuk mencegah terjadinya panas dan menstabilkan kerja injektor-injektor. Resistor solenoid diperlukan karena tidak ada mechanical delay pada saat needle valve bekerja, jumlah gulungan coil pada injektor solenoid telah dikurangi dan diameter kawat diperbesar untuk meningkatkan respon injektor. Dengan cara ini tahanan menjadi kecil, arus yang mengalir akan besar, dan dengan demikian umur 16
17 pemakaian injektor rendah karena injektor menjadi panas. Dengan alasan ini resistor dipasang seri untuk mengurangi tegangan yang dialirkan ke injektor. 6. Cold Start Injector Dipasang pada intake chamber berfungsi memperbaiki kemampuan start mesin pada waktu mesin masih dingin. Cara kerja : Cold start injector bekerja selama mesin distart dan suhu air pendingin mesin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh cold start injector time switch. Bila kunci kontak diputar pada posisi ST arus mengalir ke solenoid dan menarik plunger melawan tegangan pegas. Oleh karena katup di ujung nosel terangkat, maka bahan bakar akan mengabut pada cold start injector. 17
18 7. Cold Start Injector Time Switch Berfungsi untuk mengatur lamanya injeksi maksimum dari cold start injector. SIRKUIT KELISTRIKAN COLD START INJECTOR TIME SWITCH Bila suhu masih rendah kontak masih tertutup. Bila kunci kontak diputar pada posisi ST arus akan mengalir ke cold start injector, titik kontak, massa. Bahan bakar akan diinjeksikan. Ketika mesin sudah hidup dan kunci kontak ON bahan bakar berhenti diinjeksikan. Jika motor starter berputar lama memungkinkan terjadinya penggenangan bahan bakar di busi dan mesin sukar hidup. Untuk mencegah hal ini, maka ketika arus mengalir ke heat coil ( 1) dan ( 2) elemen bimetal menjadi panas dan titik kontak akan terbuka, sehingga arus yang mengalir ke cold start injector terhenti. 18
19 D. Metode Injeksi Bahan Bakar dan Waktu Pengapian Metode injeksi bahan bakar adalah untuk menginjeksikan bahan bakar secara independen dalam tiap silinder atau untuk secara simultan menginjeksi bahan bakar ke semua silinder. Ada juga berbagai waktu pengapian, seperti injeksi pada waktu yang ditentukan atau injeksi sesuai dengan perubahan dalam jumlah intake udara atau putaran mesin. Metode dasar metode injeksi dan waktu pengapian adalah sebagai berikut. Sebagai tambahan, semakin besar volume injeksi, awal waktu pengapian semakin cepat. Injection Duration Control 1. Independen (Sequential) Bahan bakar diinjeksikan secara independen untuk tiap silinder sekali setiap dua rotasi crankshaft. 19
20 2. Group Bahan bakar diinjeksikan untuk tiap group sekali setiap dua rotasi crankshaft. 2 group 3 group 4 group 20
21 3. Simultan Injeksi dilakukan secara simultan ke silinder sekali setiap rotasi crankshaft. Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk pembakaran diinjeksikan dalam dua kali injeksi. Kontrol Durasi Injeksi Bahan Bakar ECU mesin mengubah volume injeksi bahan bakar dengan mengubah durasi injeksi dari injektor.durasi aktual ditentukan oleh dua hal berikut. 1. Durasi ditentukan oleh jumlah intake udara dan putaran mesin. 2. Beragam durasi injeksi korektif ditentukan oleh sinyal dari berbagai sensor. Durasi yang akhirnya di output ECU mesin ke dalam injektor ditambahkan berbagai koreksi ke durasi dasar injeksi. Ada koreksi-koreksi berikut: Start enrichment Warm-up enrichment Air-fuel ratio feedback correction (untuk beberapa model) Acceleration enrichment Fuel cut-off Power enrichment Koreksi-koreksi lain 21
22 22
23 E. Koreksi Bahan Bakar 1. Start Enrichment Durasi dasar tidak dapat dihitung dari jumlah intake udara karena putaran mesin rendah dan perubahan dalam jumlah intake udara besar di saat starter. Karenanya, durasi saat starter ditentukan oleh suhu cairan pendingin. Suhu cairan pendingin dideteksi oleh water temperature sensor. Semakin rendah suhu air, penguapan bahan baker semakin buruk. Karenanya, campuran udara-bahan bakar diperkaya dengan memperlama durasi. ECU mesin menentukan bahwa mesin sedang distarter saat putaran mesin adalah 400 rpm atau kurang. Saat putaran tiba-tiba turun dibawah 400 rpm akibat penambahan beban mendadak, hysteresis digunakan untuk mencegah ECU mesin mendeteksi mesin yang sudah di starter. Start ulang, kecuali putar mesin jatuh hingga di bawah 200 rpm. PETUNJUK SERVIS: Apabila ada kerusakan dengan water temperature sensor, dapat dianggap kondisi starter paling buruk. 23
24 2. Warm-Up Enrichment Jumlah injeksi bahan bakar ditingkatkan karena penguapan bahan bakar buruk selama mesin dingin. Saat suhu pendingin rendah, durasi ditambah agar campuran udara-bahan bakar lebih kaya untuk mendapatkan kemampuan berkendara selama mesin dingin. Koreksi maksimum adalah dua kali lebih panjang dari suhu normal. Apabila ada kerusakan dengan water temperature sensor, dapat dianggap kondisi berkendara buruk. 3. Air-Fuel Ratio Feedback Correction (Untuk Kebanyakan Model) Apabila tidak ada fluktuasi besar pada beban atau putaran mesin, seperti pada engine idle atau berkendara dengan kecepatan konstan setelah pemanasan, bahan baker (campurannya dekat dengan rasio teoritis) disuplai sesuai dengan intake udara. Koreksi berikut diberikan saat berkendara dengan kecepatan konstan setelah pemanasan. Kontrol feedback menggunakan oxygen sensor (kontrol feedback rasio udara-bahan bakar) : ECU mesin menentukan durasi dasar untuk mencapai rasio bahan bakar-udara teoritis. 24
25 Tetapi, perubahan kecil dari rasio teoritis terjadi menuruti kondisi aktual mesin, perubahan akibat waktu dan kondisi lain. Karenanya, oxygen sensor mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buangan untuk menentukan apakah durasi sudah mencapai rasio teoritis. Bila ECU mesin dari sinyal oxygen sensor menentukan bahwa rasio udara-bahan bakar lebih kaya disbanding rasio teoritis, mesin ECU memperpendek durasi agar campuran lebih tipis. Sebaliknya, apabila rasio tipis, mesin akan memperpanjang durasi agar campuran jadi lebih kaya. Kontrol feedback bekerja untuk menjaga rasio rata-rata pada rasio teoritis dengan melakukan koreksi kecil secara berulang.(ini disebut operasi "closedloop") 25
26 4. Acceleration Enrichment Rasio menjadi lebih tipis, terutama selama awal akselerasi karena kekurangan suplai bahan bakar terjadi selama akselerasi akibat perubahan intake udara saat pedal gas diinjak. Karenanya, durasi injeksi ditambah untuk menambah volume. Akselerasi ditentukan oleh kecepatan perubahan pada sudut bukaan throttle valve. Koreksi selama akselerasi meningkat tajam pada awal akselerasi dan berkurang sampai peningkatan berakhir. Semakin besar akselerasi, volume injeksi juga bertambah. 5. Fuel Cut-Off Selama deselerasi, operasi injeksi berhenti sesuai kondisi deselerasi untuk mengurangi gas buangan berbahaya dan meningkatkan efek rem mesin. Kemudian sistem fuel cutof diaktifkan untuk memutus aliran bahan bakar. Kondisi deselerasi ditentukan oleh bukaan throttle valve dan putaran mesin. saat katup tertutup dan kecepatan tinggi, kendaraan melambat. 26
27 Fuel cut-off control Kontrol fuel cut-off menghentikan injeksi bahan bakar saat putaran mesin lebih dari kecepatan yang ditentukan dan throttle valve tertutup. Injeksi bahan bakar dilanjutkan saat putarann mesin berkurang atau throttle valve terbuka. 6. Power Enrichment Saat beban berat, ada intake udara yang besar, seperti pada jalan menanjak. Karenanya sulit untuk mencampur bahan bakar dengan intake udara. Sebagian intake udara tidak digunakan dalam pembakaran. Karena itu, lebih banyak bahan bakar diinjeksikan agar semua intake udara terpakai dan meningkatkan kekuatan. Beban berat ditentukan dari bukaan throttle position sensor, putaran mesin, dan massa intake udara (VG atau PIM). Semakin besar VG atau PIM atau lebih besar kecepatan, rasio pertambahan bertambah. Jumlah juga ditambah saat sudut bukaan throttle valve mencapai nilai tertentu atau lebih. Koreksi pertambahan berkisar 10% hingga 30%. 27
28 7. Koreksi Intake Air Temperature Densitas udara berubah tergantung suhu udara. Karenanya, koreksi dilakukan untuk meningkatkan atau mengurangi volume bahan bakar sesuai dengan intake air temperature untuk mengoptimalkan rasio campuran. Intake air temperature dideteksi oleh intake air temperature sensor. ECU mesin di set ke suhu standar 20 C (68 F).Jumlah koreksi ditentukan saat suhu lebih atau kurang dari suhu ini. Saat intake air temperature rendah, jumlah dinaikkan karena densitas udara tinggi. Saat suhu tinggi, jumlah dikurangi karena densitas udara rendah. Koreksinya berkisar 10%. 28
29 F. INSTRUCTIONAL SHEET 1. EFI MAIN RELAY Pemeriksaan EFI main relay 1. Periksa kontinuitas relay (a) Gunakan ohm meter, periksa ada kontinuitas antara terminal 1 dan 3. (b) Periksa tidak ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4. bila kontinuitas tidak sesuai spesifikasi, ganti relay 2. Periksa kerja relay (a) Hubungkan voltase baterai pada terminal 1 dan 3. (b) Gunakan ohm meter, periksa ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4. bila kontinuitas tidak sesuai spesifikasi, ganti relay Lembar Pemeriksaan Item 1.(a) Terminal 1 dan 3 1.(b) Terminal 2 dan 4 2.(b) Terminal 2 dan 4 OHM meter (coret salah satu) Ada/tidak ada kontinuitas Ada/tidak ada kontinuitas Ada/tidak ada kontinuitas 29
30 2. CIRCUIT OPENING RELAY 1. Periksa kontinuitas relay (a) Gunakan ohm meter, periksa ada kontinuitas antara terminal 1 dan 3. (b) Periksa tidak ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4. bila kontinuitas tidak sesuai spesifikasi, ganti relay 2. Periksa kerja relay (a) Hubungkan voltase baterai pada terminal 1 dan 3. (b) Gunakan ohm meter, periksa ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4. bila kontinuitas tidak sesuai spesifikasi, ganti relay 3. Hubungan lnagsung (a) Gunakan kabel jumper dan hubungkan terminal +B dengan FP. Bila pompa tidak berputar atau tidak terdengar suara, maka ganti pompa. Lembar Pemeriksaan Item 1.(a) Terminal 1 dan 3 1.(b) Terminal 2 dan 4 2.(b) Terminal 2 dan 4 3.(a) Terminal +B dan FP OHM meter (coret salah satu) Ada/tidak ada kontinuitas Ada/tidak ada kontinuitas Ada/tidak ada kontinuitas Pompa/tidak bekerja 30
31 3. KERJA INJEKTOR 1. Hidupkan mesin atau start 2. Gunakan soundscope untuk memeriksa adanya suara operasi yang normal sesuai dengan putaran mesin 3. Bila tidak tersedia soundscope, pemeriksaan dapat dilakukan dengan merasakan hambatan kerja injektor menggunakan jari Lembar Pemeriksaan Item Injektor # 1 Injektor # 2 Injektor # 3 Injektor # 4 Kondisi Normal/tidak Normal/tidak Normal/tidak Normal/tidak 31
32 4. RESISTANSI INJEKTOR 1. Lepaskan semua konektor injektor 2. Gunakan Digital Ohm meter 3. Ukur nilai resistansi injector coil Lembar Pemeriksaan Item Dibersihkan ( ) Volume (CC) Injektor # 1 Injektor # 2 Injektor # 3 Injektor # 4 5. VOLUME PENGINJEKSIAN INJEKTOR 1. Lepaskan semua injektor 2. Tempatkan injektor pada injector cleaner 3. Bersihkan injektor dengan injector cleaner 4. Ukur volume injeksi bahan bakar. Lembar Pemeriksaan Item Dibersihkan ( ) Volume (CC) Injektor # 1 Injektor # 2 Injektor # 3 Injektor # 4 32
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan
Lebih terperinciSISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 38 SISTEM EFI (Electric Fuel Injection) URAIAN Pada sistem injeksi bahan bakar,
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara
Lebih terperinciTeknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)
Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI) Sepeda motor Suzuki di Indonesia memulai teknologi fuel injection sesuai dengan perkembanganya maka faktor yang menentukan
Lebih terperinciELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI
ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI ECU/ECM berfungsi untuk mengontrol besarnya penginjeksian bensin dan mengontrol seluruh aktifitas elektronik. Pada mesin terdapat
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol
Lebih terperinciKONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T
KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T Pendahuluan Tujuan dari penggunaan sistem kontrol pada engine adalah untuk menyajikan dan memberikan daya mesin yang optimal
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) Gambar Komponen sistem EFI pada sepeda mesin Honda Supra X 125 A. Sistem Bahan Bakar Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan
Lebih terperinciMesin Diesel. Mesin Diesel
Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik
Lebih terperinciBAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sistem Pengapian Sistem pengapian sangat berpengaruh pada suatu kendaraan bermotor, karena berfungsi untuk mengatur proses pembakaran campuran antara bensin dan udara di dalam ruang
Lebih terperinciELECTRONIC FUEL INJECTION
ELECTRONIC FUEL INJECTION KOMPONEN KOMPONEN SISTIM EFI TYPE TYPE INJECTION YANG DIKONTROL SECARA ELECTRONIC D Jetronic ( Druck Jetronic ) L Jetronic ( Luft Jetronic ) TYPE TYPE INJECTION YANG DIKONTROL
Lebih terperinciTURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA
TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan
Lebih terperinciELEKTRONIC FUEL INJECTION
ELEKTRONIC FUEL INJECTION 1 Pada zaman dahulu sistim supply bahan bakar pada mesin masih convensional (manual) yang dikenal dengan sistim Carburator, kemudian setelah tahun 1960-an ditemukan Electronic
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas semua teori yang bisa dijadikan dasar teori pengujian injektor kendaraan Grand Livina Nissan 1500cc tahun 2010 yang telah dilengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. PERUMUSAN MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penggunaan karburator sebagai sistem pengkabutan bahan bakar pada saat ini dirasa sudah ketinggalan jaman. Dewasa ini sistem penyaluran bahan bakar yang digunakan
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA
TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT PRAKTEK MESIN KIJANG 7KE EFI (STUDI KASUS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR) TUGAS AKHIR
PEMBUATAN ALAT PRAKTEK MESIN KIJANG 7KE EFI (STUDI KASUS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Mesin Disusun
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil
59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Proses Analisis Sistem EFI Honda Beat. Setelah melakukan proses analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI mengidentifikasi kerusakan
Lebih terperinciSISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.
SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin
Lebih terperinciPERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M
PEKAN UJI PRODUKTIF TEKNIK OTOMOTIF PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M TEKNIK OTOMOTIF 2015 Lembar : Peserta Kualifika Spesifik Nama si Engine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang terjadi saat ini banyak sekali inovasi baru yang tercipta khususnya di dalam dunia otomotif. Dalam perkembanganya banyak orang yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. Setelah melakukan Proses Analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI, mengindentifikasi kerusakan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA
BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic Petrol Injection) pada mesin Suzuki Carry Futura 1.5 G15A menjelaskan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciTeknologi Motor Injeksi YMJET-FI
Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI Apakah YMJET-FI itu? YMJET FI singkatan dari Yamaha Mixture JET-Fuel Injection adalah teknologi Fuel Injection yang yang dimiliki Yamaha Motor dalam mengembangkan teknologi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Mesin Bensin Nissan HR15DE dengan ECCS Mesin bensin HR15DE merupakan jenis mesin bensin empat langkah berkapasitas 1500cc keluaran pabrikan Nissan yang dengan dilengkapi teknologi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Mesin diesel FAW FD 280 CG (Cargo) merupakan jenis mesin diesel empat langkah berkapasitas 280 Hp keluaran pabrik FAW yang menggunakan teknologi mesin diesel
Lebih terperinciPetunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat
Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.
Lebih terperinciSISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010
SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010 Pengantar Praktek Disampaikan Oleh: Panut Widiyono, S.Pd EFI SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) TIPE SISTEM EFI Sistem D-EFI (Tipe
Lebih terperinciIDENTIFIKASI & FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR
Sistem Bahan Bakar Menggunakan Karburator Charcoal Canister adalah suatu kanister berisi arang pada sistim pengendalian penguapan yang digunakan untuk memerangkap uap bahan bakar untuk mencegahnya keluar
Lebih terperinciDIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051
DIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051 Oleh : Roli Ananda Putra Rusli Dosen Pembimbing : Dr. Ir Feri Yusivar, M.Eng Teknik Elektro Fakutas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Persaingan
Lebih terperinciBAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.
BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses analisis sistem EFI Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.. 3.2. Diagram
Lebih terperinciBAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN
BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUJIAN
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic Petrol Injection) pada mesin Suzuki Carry Futura 1.5 G15A menjelaskan prinsip
Lebih terperinciSistem PGM-FI A. Latar Belakang
Sistem PGM-FI A. Latar Belakang 1. Lingkungan dan Regulasi Emisi a. Lingkungan: i. Perubahan lingkungan saat ini semakin membahayakan kehidupan ii. Volume CO meningkat ozon rusak pemanasan global iii.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla analisa sensor dan aktuator pada simulator engine management system Toyota great corolla 4A FE pada tahun 1992 seperti
Lebih terperinciGambar 3. Posisi katup ISC pada engine
ANALISA SISTEM KERJA EMS (ENGINE MANAGEMENT SYSTEM) DENGAN VARIASI TEMPERATUR AIR PENDINGIN DAN BEBAN KERJA PADA KONDISI STASIONER (ISC) KENDARAAN DAIHATSU XENIA Waluyo Abstrak EMS adalah sistem pengaturan
Lebih terperinciLetak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia
Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor oksigen (sensor
Lebih terperinciANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT
NO. 2, TAHUN 9, OKTOBER 2011 130 ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT Muhammad Arsyad Habe, A.M. Anzarih, Yosrihard B 1) Abstrak: Tujuan penelitian ini ialah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM SISTEM KELISTRIKAN, CHASSIS DAN TRANSMISI TOYOTA GREAT COROLLA EFI PADA CHASSIS MOBIL HONDA ACCORD
LAPORAN PROYEK AKHIR PEMBUATAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM SISTEM KELISTRIKAN, CHASSIS DAN TRANSMISI TOYOTA GREAT COROLLA EFI PADA CHASSIS MOBIL HONDA ACCORD Disusun Dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciKarburator dan Sistem Bahan Bakar
Karburator dan Sistem Bahan Bakar Karburator Spesifikasi : Item Pulsar 180cc Pembuat dan Type Ucal-Mikuni BS29 Identification No. DJ - U3 Idling Speed 1400 +100 VC Screw setting 2.5 +2 turns out Main Jet
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peneliti Terdahulu Wardika (2007) telah melakukan penelitian dengan objek penelitian mesin dengan volume silinder 1500 cc dengan sistem injeksi. Latar belakang penelitian yang
Lebih terperinciGambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply
Lebih terperinciDISCLAIMER. Rosyid W. Zatmiko rosyidwz.wordpress.com Tahun 2014 tidak dipublikasikan.
1 DISCLAIMER Artikel ini bukan murni karangan penulis. Isi dalam artikel ini merupakan gabungan beberapa materi dari literatur/referensi relevan yang tercantum dalam daftar pustaka. Silakan menggunakan
Lebih terperinciGambar Lampu kepala
BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan
Lebih terperinciECS (Engine Control System) TROOT024 B3
ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki
Lebih terperinciTOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM
TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM PENDAHULUAN Gambar 3.1 Jumlah bahan bakar yang terbakar pada sebuah engine berhubungan langsung dengan jumlah horsepower dan torque yang dihasilkan. Secara umum,
Lebih terperinciOleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciUJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK
UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR Sugeng Riyadi 1, Agus Suyatno 2, Naif Fuhaid 3 ABSTRAK Dengan perkembangan teknologi EFI (Electronic Fuel Injection)
Lebih terperinciBAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)
BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan
Lebih terperinciPendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel
MOTOR DIESEL Pendahuluan Motor Diesel Penemu motor diesel adalah seorang ahli dari Jerman, bernama Rudolf Diesel (1858 1913). Ia mendapat hak paten untuk motor diesel pada tahun 1892, tetapi motor diesel
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR DAIHATSU TRAINING CENTER
SISTEM BAHAN BAKAR DAIHATSU TRAINING CENTER FUNGSI FUEL SYSTEM Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin. DAIHATSU TRAINING CENTER Fuel Tank Tangki bahan bakar
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO J YMJET-FI. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3
TUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO J YMJET-FI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Mohammad Saifudin 5211310005 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 30 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat untuk pelaksanaan pemeriksaan dan analisis sensor dan aktuator simulator Engine
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 9 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menggunakan Carman Hi-Scan Pro dengan prosedur yang benar.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas
Lebih terperinciTerbakar spontan pada 350 C, sedikit dibawah temperatur bensin yang terbakar sendiri sekitar 500 C.
Bahan Bakar Solar dan Pembakaran Motor Diesel 1.Sifat utama dari bahan bakar diesel Bahan bakar diesel biasa juga disebut light oil atau solar, adalah suatu campuran dari hydrocarbon yang telah di disilasi
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 18 PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN Kode Modul : OPKR 20 014B URAIAN Sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul
Lebih terperinciDuFI (Durux Fuel Injection)
DuFI (Durux Fuel Injection) created at: april 28 2017 by sugiarto Tentang DuFI DuFI adalah sebuah ECU (Electronic Control Unit) experimental yang digunakan untuk mengatur sistem bahan bakar kendaraan secara
Lebih terperinciPEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY
1 PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY Pendahuluan Elektronik Control Unit (ECU) atau Electronic Control Modul (ECM) pada
Lebih terperinciAku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger
Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah
Lebih terperinci- 1 - Ignition timing (advanced angle) High. Engine speed. Amount of intake air (Manifold pressure) High. ESA map
Deskripsi timing (advanced angle) Deskripsi Sistem ESA (Electronic Spark Advance) adalah sistem yang menggunakan ECU mesin untuk menentukan waktu pengapian berdasarkan sinyal dari barbagai sensor. ECU
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan
Lebih terperinciProsedur Pengetesan Injektor
Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 2, OKTOBER 2016 1 PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR Oleh: Virjiawan Tristianto, Paryono, Sumarli Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian analisa pengurangan kepekatan asap engine diese (opasitas) ISUZU Panther dengan melakukan
Lebih terperinciSession 11 Steam Turbine Protection
Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk
Lebih terperinciBAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA
BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi
Lebih terperinciPembuatan alat praktikum sistem kelistrikan chasis dan tranmisi mobil Toyota Great Corola EFI (rekondisi sistem rem) Muhammad Mahfus I.
Pembuatan alat praktikum sistem kelistrikan chasis dan tranmisi mobil Toyota Great Corola EFI (rekondisi sistem rem) Muhammad Mahfus I.18603023 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN OTOMOTIF UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciLAYOUT ENGINE DAN KOMPONENNYA
LAYOUT ENGINE DAN KOMPONENNYA SELF-DIAGNOSIS (diagnosa sendiri) Informasi Umum ECM (engine control module) dilengkapi dengan fungsi diagnosa sendiri MIL (malfunction indicator lamp) akan menyala jika ada
Lebih terperinciFUEL SYSTEM (CONVENTIONAL TYPE) TEKNIK KENDARAAN RINGAN XI SEMESTER 4TH Kompetensi Kejuruan SK-KD 4 TH
FUEL SYSTEM (CONVENTIONAL TYPE) TEKNIK KENDARAAN RINGAN XI SEMESTER 4TH Kompetensi Kejuruan SK-KD 4 TH DIAGRAM ALUR PENCAPAIAN KOMPETENSI FUEL SYSTEM FUNGSI Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian
Lebih terperinciGambar 2.1. Motor Bakar Torak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengerian Dasar Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya
Lebih terperinciDua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.
ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur
Lebih terperinciCOOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )
COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram alir Metodologi Pengujian STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI DYNO TEST DYNOJET PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN MESIN SERVICE MESIN UJI KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK
Lebih terperinciSistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK
Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Kusnadi D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Sistem pengapian merupakan sistem yang menghasilkan tegangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN 4.1 Hasil Pengujian Mobil Normal 4.1.1 Hasil Pemeriksaan pada Mercedes E280 tahun 2008 dengan kondisi mesin normal dan putaran idle Tabel 4. Aktual data Mercedes E280
Lebih terperinciSMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO
A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat: 1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line. 2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line 3. Menjelaskan fungsi
Lebih terperinciSistem Putaran Stasioner (Idle Speed)
Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed) Skep (Piston Valve) tertutup SLOW AIR BLEED SLOW JET Udara mengalir melalui Slow Air Bleed menuju saluran Spuyer Kecil (Slow Jet) Udara bercampur dengan bensin dari
Lebih terperinciLUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )
LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka
BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Fenomena Cyclone Pada proses pembakaran yang terjadi di dalam mesin bensin bergantung pada campuran antara bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar.
Lebih terperinciELECTRONIC FUEL INJECTION
ELECTRONIC FUEL INJECTION MENGAPA HARUS BERALIH KE SISTEM EFI? Standar emisi di Eropa dan Amerika begitu ketat, dimana karburator tidak bisa Dengan sistem EFI, maka memenuhi syarat tersebut 4 Emisi gas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong manusia untuk gigih mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi serta harus mampu dalam melakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinciBAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)
30 BAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM) 1. Dasar Pada motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin, yang masuk keruang bahan bakar adalah gas campuran udara dan bensin, sedangkan untuk pembakarannya
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SYSTEM EFI. Electronic Fuel Injection. M. Azam Sakhson SMKN3 Jombang
IDENTIFIKASI SYSTEM EFI Electronic Fuel Injection M. Azam Sakhson SMKN3 Jombang LAYOUT DAN KOMPONEN ENGINE SOLUNA 1,2,4 CMP,CKP,Distributor 3 DLC 5 ECM-belakang box 6 Engine control relay 7 ECT sensor
Lebih terperinciDASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR
ASTRA HONDA TRAINING CENTRE DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I Tujuan Materi : Peserta memahami prinsip kerja motor bakar Peserta memahami perbedaan motor 4 tak dan 2
Lebih terperinciBAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF
BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF 4.1 Pengetahuan Dasar Tentang Bahan Bakar Bahan bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran
Lebih terperinci