KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS PUGER KOORDINATOR : TIWUK SUMARTI, AMKL Oleh: Sophia Yustina
|
|
- Irwan Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS PUGER KOORDINATOR : TIWUK SUMARTI, AMKL Oleh: Sophia Yustina Program Penyehatan Lingkungan ada di bawah koordinator dari ibu TIWUK SUMARTI, AMKL, memiliki 6 kegiatan, yaitu: 1. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP) atau Penyehatan Rumah Tempat Tinggal 2. Survey SAB (Sarana Air Bersih), JAGA (Jamban Keluarga), dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) 3. Pengawasan Dan Pengendalian Dampak Sampah 4. Pengawasan TTU (Tempat-Tempat Umum), TP2M (Tempat Pengelolaan dan Penjualan Makanan), dan TP3 (Tempat Pengelolaan dan Penjualan Pestisida) 5. Pengawasan Industri, Home Industri, dan Kerajinan 6. Pelayanan Kegiatan Penunjang Data-data tersebut selanjutnya akan direkap oleh koordinator program, yang selanjutnya diserahkan ke bagian SP2TP Sistem pelaporan penyehatan lingkungan: PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) Koordinator Program SP2TP Dinkes
2 TEKNIK KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN YANG DILAKUKAN : A. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP) atau Penyehatan Rumah Tempat Tinggal Melaksanakan pendataan perumahan dan lingkungan dengan kegiatan inspeksi sanitasi atau pemeriksaan rumah dengan bukti penyebaran kartu rumah (KR) oleh kader kesehatan tiap bulan. Kartu rumah sebagai indikator status kesehatan lingkungan perumahan dan lingkungan pemukiman yaitu suatu rumah dikatakan rumah sehat (RS)/ memenuhi syarat, dan rumah tidak sehat (RTS)/ tidak memenuhi syarat. Rumah dikatakan sehat jika empat sarana sanitasi dasar terpenuhi, yaitu: a. Penyediaan air bersih b. Pembuangan kotoran/ jamban keluarga c. Pembuangan sampah d. Pembuangan air limbah/ SPAL Strata/ tingkatan rumah sehat ada empat yang diperoleh dari survey dengan menggunakan kartu rumah, yaitu: I. SARANA KESEHATAN LINGKUNGAN 1. Pembuangan kotoran Jenis Sarana yang dipakai: Dalam baris ini diisi dengan jenis sarana jamban yang dipakai oleh keluarga yang bersangkutan. Untuk memudahkan pengisian masing-masing sarana diberi nomer sebagai berikut: 1. Leher Angsa Jamban leher angsa (angsa trine) adalah jamban leher lubang closet berbentuk lengkungan seperti leher angsa, dengan demikian air akan terisi, gunanya sebagai sumbat (penutup hubungan antara luar dengan lubang penampungan kotoran) sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya binatang-binatang kecil.
3 Jamban model ini memerlukan air banyak tetapi merupakan model terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan lingkungan. 2. Plengsengan Plengsengan (trech latrine) adalah tempat pembuangan kotoran dengan tempat jongkok atau slab yang dihubungkan ke lubang penampungan kotoran dengan saluran miring. Model ini baik digunakan untuk daerah yang permukaan air tanahnya dalam serta berair banyak. Keuntungannya adalah bau dapat berkurang dan tidak dapat dijangkau oleh serangga. 3. Cemplung Cemplung (pit privy) adalah tempat pembuangan kotoran yang mempunyai lubang penampungan kotoran berada di bawah tempat jongkok dan tidak menggunakan leher angsa. 4. MCK 5. Jamak Kondisi Sarana: Dalam baris ini diisi salah satu dari kondisi sarana sebagai berikut: Huruf H = tidak ada Huruf B = ada dan memenuhi syarat Huruf M = ada tetapi tidak berfungsi atau tak memenuhi syarat Huruf B/2 = bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana yang memenuhi syarat Huruf M/2 = bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana yang tidak memenuhi syarat 2. Penyediaan air bersih Jenis Sarana yang dipakai: Dalam baris ini diisi dengan jenis sarana air bersih yang dipakai oleh keluarga yang bersangkutan. Untuk memudahkan pengisian masing-masing sarana diberi nomer sebagai berikut: 1. Sumur Gali Pribadi
4 2. Sumur Gali Umum 3. SPT (Sumur Pompa Tangan) Dangkal (kedalaman sumur 7 m) Pribadi 4. SPT (Sumur Pompa Tangan) Dangkal (kedalaman sumur 7 m) UMUM 5. SPT (Sumur Pompa Tangan) Sedang (kedalaman sumur 7-20 m) 6. SPT (Sumur Pompa Tangan) Dalam (kedalaman sumur m) 7. PMA (Perlindungan/ Penampungan Mata Air) 8. PAH (Penampungan Air Hujan) 9. Sambungan Rumah (PP = perpipaan/ PAM/ Sanyo) 10. Kran Umum (PP = perpipaan/ PAM/ Sanyo) Kedalaman: Dalam baris ini diisi dengan kedalaman sumur kalau sarana air bersih yang dipakai adalah sumur gali pribadi maupun umum Jarak: Dalam baris ini diisi dengan jarak dari rumah sampai sarana Air Bersih Kondisi Sarana: Huruf B = ada dan memenuhi syarat Huruf M = ada tetapi tidak berfungsi atau tak memenuhi syarat Huruf B/2 = bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana yang memenuhi syarat Huruf M/2 = bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana yang tidak memenuhi syarat 3. Pembuangan sampah Sarana atau tempat untuk membuang sampah seperti tempat sampah, lubang sampah. Keluarga yang membuang sampahnya tidak di tempat yang disebut di atas dianggap tidak memiliki sarana pembuangan sampah, misalnya membuang sampah di sungai, di kebun, atau halaman. Huruf H = tidak ada Huruf B = ada dan memenuhi syarat
5 Huruf M = ada tetapi tidak berfungsi atau tak memenuhi syarat Huruf B/2 = bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana yang memenuhi syarat Huruf M/2 = bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana yang tidak memenuhi syarat 4. Pembuangan air limbah Sarana pembuangan air bekas dari kamar mandi, dapur, tempat cuci (bukan dari jamban) dan air hujan. Ada bermacam-macam cara pembuangan air limbah seperti untuk memelihara ikan, diresapkan ke dalam tanah, disalurkan ke selokan air hujan, dsb. Yang penting untuk diperhatikan adalah pembuangan air limbah tersebut tidak menjadi masalah kesehatan seperti pencemaran sumber air dan lingkungan, menimbulkan sarang nyamuk, bau, bahaya kecelakaan, dan pandangan kotor/ becek. Huruf H = tidak ada Huruf B = ada dan memenuhi syarat Huruf M = ada tetapi tidak berfungsi atau tak memenuhi syarat Huruf B/2 = bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana yang memenuhi syarat Huruf M/2 = bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana yang tidak memenuhi syarat II. KEADAAN RUMAH 5. Jendela ruang tidur Bagian dinding yang dapat dibuka sehingga udara segar bisa masuk, demikian pula sinar matahari, sehingga ruang tidur menjadi terang. Jendela ruang tidur dikatakan tidak berfungsi bila selalu ditutup pada siang hari. Huruf H = tidak ada Huruf B = ada dan memenuhi syarat Huruf M = ada tetapi tidak berfungsi atau tak memenuhi syarat 6. Lubang asap dapur
6 adalah lubang yang dapat mengeluarkan asap dapur dengan segera. Lubang ini dapat berupa cerobong asap, atap yang ditinggikan, atau lubang khusus tetapi bukan jendela biasa. Huruf H = tidak ada Huruf B = ada dan memenuhi syarat Huruf M = ada tetapi tidak berfungsi atau tak memenuhi syarat 7. Ruang tidur tidak lembab Ruang tidur yang lembab ditandai dengan lantai atau dinding terasa basah bila dipegang atau terlihat ditumbuhi lumut/ jamur. Ruang tidur tidak lembab bila dinding dan lantainya kering. Huruf B = ya atau memenuhi syarat (tidak lembab) Huruf M = tak memenuhi syarat (lembab) 7. Tidak padat penghuni Bila luas seluruh rumah termasuk kamar mandi dan jamban dibagi jumlah penghuni lebih besar atau sama dengan 10 m² per jiwa, maka dikatakan tidak padat penghuni. Huruf B = memenuhi syarat (tidak padat penghuni) Huruf M = tak memenuhi syarat (padat penghuni) III. BINATANG PENULAR PENYAKIT 9. Bebas jentik Adanya jentik nyamuk diperiksa pada bak air di kamar mandi, jamban, gentong/ tempayan, pot/ vas bunga, kaleng bekas, tempat minum burung, pagar bambu, dll. Bila tidak ditemukan jentik-jentik di tempat tersebut, maka dinyatakan bebas jentik. Huruf B = memenuhi syarat (tidak ada jentik) Huruf M = tak memenuhi syarat (ada jentik) 10. Bebas tikus Adanya tikus dinyatakan oleh penghuni rumah. Suara tikus biasa terdengar pada malam hari. Bila tidak ada suara atau tidak terlihat maka dinyatakan bebas tikus.
7 Huruf B = memenuhi syarat (tidak ada tikus) Huruf M = tak memenuhi syarat (ada tikus) IV. PEKARANGAN 11. Bersih Pada saat survei pengamatan pekarangan tidak tampak kotor, sampah tidak berserakan, rumput tidak tinggi-tinggi, barang bekas/ kayu tidak berserakan atau tertumpuk tidak teratur, pekarangan tampak terpelihara. Huruf B = memenuhi syarat (bersih) Huruf M = tak memenuhi syarat (tidak bersih) 12. Dimanfaatkan Pekarangan digarap sehingga menghasilkan. Dapat merupakan tanaman obat, sayuran, buah-buahan, tanaman hias, kolam ikan, ternak, dll. Huruf B = dimanfaatkan Huruf M = tidak dimanfaatkan V. KANDANG 13. Terpisah dari rumah. Apabila keluarga tersebut tidak mempunyai ternak, kolom ini tidak perlu diisi. Dinding kandang tidak boleh menyatu dengan dinding rumah. Huruf H = tidak ada kandang tapi punya ternak Huruf B = terpelihara dan terpisah dengan dinding rumah Huruf M = kandang tidak terpisah dari rumah (tak memenuhi syarat) Keterangan: a. Jika memenuhi syarat 1-4 Rumah sehat tipe MULA b. Jika RS tipe MULA ditambah dengan dua variabel yang memenuhi syarat dari no. 5-8 rumah sehat tipe MADYA. c. Jika rumah sehat tipe MADYA ditambah variabel III rumah sehat tipe PRA-PARIPURNA.
8 d. Jika rumah sehat tipe PRA-PARIPURNA ditambah salah satu dari variabel IV dan V rumah sehat tipe PARIPURNA. Hasil survei PLP dimasukkan dalam Buku Regiester Perumahan (sesuai alamat per RT/ RW/ Dusun di masing-masing desa). Memberikan penyuluhan bagi pemilik rumah yang kurang memenuhi syarat. Memberikan dukungan/ motivasi agar memperbaiki kekurangannya sehingga strata/ tingkatan RS jadi lebih baik Semua kegiatan PLP direkapitulasi tiap akhir bulan sehingga diperoleh data sebagai bahan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jember (seksi PL) dengan format HS-1. B. Survey SAB (Sarana Air Bersih), JAGA (Jamban Keluarga), dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) Kegiatannya antara lain: 1. Melaksanakan survei SAB, JAGA, dan SPAL dengan kartu rumah ke desa-desa untuk mengetahui jumlah sarana, penambahan ataupun perbaikan dimasukkan dalam Buku Register sesuai hasil survei, sehingga diperoleh data dasar sebagai acuan dalam pemantauan dan evaluasi tiap bulan serta bahan pelaporan ke seksi PL Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang SAB, JAGA, dan SPAL yang sehat/memenuhi syarat dan tidak mencemari lingkungan. 3. Memberikan cara pemeliharaan sarana dan mutu air. 4. Dari hasil pemantauan dan evaluasi tiap bulan mengusulkan sarana percontohan ke seksi PL Dinas Kesehatan Kabupaten Jember atau swadaya masyarakat. 5. Melakukan pencatatan dan pelaporan dengan format HS-1 ke SP2TP untuk ditandatangai oleh Kepala Puskesmas (rangkap tiga). a. Satu set ASLI dikirim ke seksi PL Dinas Kesehatan Kabupaten Jember paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. b. Dua set arsip (untuk SP2TP dan pemegang program).
9 C. Pengawasan Dan Pengendalian Dampak Sampah 1. Melaksanakan pengawasan sampah di TPS-TPS (sesuai format inspeksi sanitasi sampah) dan melakukan pendataan jumlah TPS di wilayah kerja masing-masing desa. 2. Memberikan motivasi/ penyuluhan kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan selalu menjaga kebersihannya, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh sampah dapat dikendalikan yaitu: a. Tidak mengganggu estetika. b. Tidak menimbulkan bau tidak sedap. c. Tidak menimbulkan kecelakaan. d. Tidak menjadi sarang lalat dan binatang pengganggu lainnya. 3. Melakukan pengukuran kepadatan lalat dengan fly grill dan telly counter, di radius ± 100 meter dari sumber sampah. Caranya dengan menghitung jumlah lalat yang hinggap di fly grill dengan alat penghitung tiap 30 detik sebanyak 10 kali dan diambil 5 angka tertinggi dari hasil pengukuran, kemudian dirata-rata. Hasilnya: a. Rendah (0-2) b. Sedang (3-5) c. Padat (6-20) d. Sangat Padat (>20)
10 Gambar fly grill 4. Untuk sampah medis dari puskesmas, pustu, polindes, dan BPS (Bidan Praktek Swasta) dibuang dan dibakar dalam incenerator Puskesmas Puger, dan dibakar 3 hari sekali. D. Pengawasan TTU (Tempat-Tempat Umum), TP2M (Tempat Pengelolaan Dan Penjualan Makanan), Dan TP3 (Tempat Pengelolaan Dan Penjualan Pestisida) 1. Melaksanakan pendataan pada awal tahun ke masing-masing desa dengan mengikuti RAKOR DESA (Rapat Seninan) dan menanyakan kepada masing-masing Kepala Dusun/ RW/ RT tentang keberadaan/alamat TTU, TP2M dan TP3, sehingga kita bisa merencanakan kegiatan inspeksi sanitasi TTU, TP2M dan TP3 sesuai jenisnya.
11 Jenis TTU yang ada di Puskesmas Puger: a) Pasar b) Supermarket c) Masjid d) Gereja e) Puskesmas f) Pustu g) Polindes h) Salon kecantikan i) Pangkas rambat j) Terminal k) Perkantoran l) Tempat Pendidikan m) Pondok Pesantren n) Sanggar Senam Jenis TP2M yang ada di Puskesmas Puger: a) Warung b) Kantin c) PKL (Pedagang Kaki Lima) d) Pedagang makanan keliling e) Tempat Produksi Makanan (kerupuk, kecap, petis) f) Tempat penjual sayur-mayur segar g) Tempat penjual buah-buahan h) Tempat penjual daging i) Tempat pemotongan hewan 2. Melaksanakan inspeksi sanitasi/ survei TTU, TP2M, dan TP3 tiap 6 bulan sekali dengan menggunakan format IS TTU sesuai jenisnya. 3. Memasukkan hasil IS TTU, TP2M, dan TP3 dalam register TTU, TP2M, dan TP3 direkapitulasi tiap akhir bulan sebagai bahan pemantauan status TTU, TP2M, dan TP3 (memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat)
12 dan bahan pelaporan ke seksi PL Dinas Kesehatan Kabupaten Jember paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya (dibuat rangkap tiga). 4. Memberikan penyuluhan/ motivasi kepada penanggungjawab TTU, TP2M, dan TP3, serta pengunjung lingkungannya. 5. Mengadakan penyuluhan/ kursus kepada pengelola/ penanggungjawab TTU Puskesmas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 6. Memotivasi pengelola TTU, TP2M, dan TP3 untuk mengajukan ijin usaha ke dinas/ instansi terkait. E. Pengawasan Industri, Home Industry, Dan Kerajinan Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1. Melaksanakan pendataan pada awal tahun ke masing-masing desa dengan mengikuti RAKOR DESA (Rapat Senenan) dan menanyakan kepada masing-masing kepala dusun/ perangkat desa/ RT/ RW tentang keberadaan atau alamat industri/ home industry dan kerajinan. 2. Melaksanakan inspeksi sanitasi/survei tiap 6 bulan sekali, jenisnya antara lain: a) Industri Penggilingan batu gamping : di desa Grenden dan Puger Kulon b) Home Industry Pembuatan terasi, petis, kerupuk (ikan/ udang/ beras/ tempe), kecap ikan, pengasinan dan pemindangan ikan: di desa Puger Kulon dan Puger Wetan c) Kerajinan Pembuatan anyaman bambu, tikar, tasbih : di desa Puger Kulon, Puger Wetan, Mojosari, Grenden, Mojomulyo. 3. Merekapitulasi hasil IS (Inspeksi Sanitasi) dan memasukkan ke register industri, home industry, dan kerajinan bahan evaluasi dan tindak lanjut penyuluhan kepada pengelola industri, home industry, dan kerajinan. Juga sebagai bahan pelaporan bulanan dengan format HS-1 SP2TP ditandatangani Kepala Puskesmas dilaporkan ke seksi PL Dinas
13 Kesehatan Kabupaten Jember paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya (rangkap 3). 4. Memberikan penyuluhan/ saran-saran perbaikan kepada pengelola maupun karyawan tentang K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). F. Pelayanan Kegiatan Penunjang Bentuk pelayanan kegiatan penunjang adalah pemberian penyuluhan di dalam gedung dan luar gedung. 1. Penyuluhan di dalam gedung: a) Pemutaran radio kaset tiap hari Senin dan Kamis. Materi penyuluhan : KIA, KB, Gizi, P2M dan Kesehatan Lingkungan. Sasaran pasien rawat jalan/inap, keluarga pasien rawat jalan/inap, karyawan Puskesmas. b) Memberikan motivasi/penyuluhan kepada pedagang keliling dan kantin Puskesmas Puger tentang hygiene perorangan sebagai penjamah makanan dan prinsip-prinsip Sanitasi Makanan dan Persiapan Pengolahan. 2. Penyuluhan di luar gedung: a) Melaksanakan penyuluhan pada kelompok potensial: Pengrajin, PKK, Kader Posyandu, Dukun bayi, Battra. RAKOR Tingkat Kecamatan, PSK (Pekerja Seks Komersial). b) Melaksanakan siaran keliling : berkoordinasi dengan petugas penyuluh kesehatan masyarakat untuk menyamakan jadwal materi siaran. Materi penyuluhan : KIA, KB, Gizi, P2M, Kesehatan Lingkungan. Merekapitulasi kegiatan penyuluhan untuk bahan pelaporan koordinator Penyuluhan Kesehatan tiap bulan.
14 HASIL LAPORAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PADA TAHUN 2011 No Hal Jumlah 1. Jumlah rumah yang ada Jumlah rumah yang memenuhi syarat MULA MADYA PRA PARIPURNA PARIPURNA Jumlah JAGA yang ada/ berfungsi Jumlah SPAL yang ada/ berfungsi Jumlah TPM yang ada/ terdaftar Jumlah TPM yang layak sehat Jumlah TPS yang ada/ terdaftar 6 8. Jumlah TPS yang memenuhi syarat 1 9. Jumlah TTU yang ada/ terdaftar Jumlah TTU yang memenuhi syarat Jumlah TP2 yang ada/ terdaftar Jumlah TP2 yang memenuhi syarat Jumlah sarana air bersih yang diinspeksi sanitasi Jumlah yang memenuhi syarat
HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN
Lebih terperinciProgram Kesehatan Lingkungan A. Inspeksi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Industri
1.3.2.1 Program Kesehatan Lingkungan A. Inspeksi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Industri Tempat pengelolaan makanan (TPM) merupakan tempat yang digunakan untuk mengolah
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT
Lampiran KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT I. Karakteristik Responden. Nama :. Jenis Kelamin :. Pekerjaan : 4. Pendidikan : II. Pengetahuan
Lebih terperinciB. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan
Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciSANITASI DAN KEAMANAN
SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
1. PENDAHULUAN KERANGKA ACUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN Kesehatan lingkungan adalah upaya kesehatan meliputi kegiatan analisis dan pengendalian risiko-risiko kesehatan sebagai akibat kurang terpenuhinya
Lebih terperinciKUESIONER SURVEY MAWAS DIRI
I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
71 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 1. Pilihlah
Lebih terperinciUNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI
Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN
FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN KABUPATEN : KECAMATAN : DATA DEMOGRAFI DAERAH BINAAN Kelurahan/ Desa : Rw / Rt : Luas Wilayah : Batas Wilayah : Sebelah Utara. Sebelah Selatan... Sebelah Timur... Sebelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sanitasi Rumah Pengertian sanitasi adalah usaha usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit 3. Sedangkan
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESLING LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN BAB I UMUM 1.1. PENDAHULUAN
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESLING LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN BAB I UMUM 1.1. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan
98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah, Higiene Perorangan dan Karakteristik Orangtua dengan Kejadian
Lebih terperinciBUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
BUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI 2013 Tangga
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI
Lampiran 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN, PENGETAHUAN, LINGKUNGAN, PELATIHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara langsung maupun tidak langsung oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Batasan Perilaku Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang mempunyai cakupan luas antara lain: berbicara,
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN
No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Lebih terperinciKUISIONER SURVEY MAWAS DIRI
KUISIONER SURVEY MAWAS DIRI Survey Mawas Diri adalah survey yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui permasalahan kesehatan di masyarakat. Informasi yang didapatkan melalui survey ini sangat berguna
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anonimous, Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/
DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2008. Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari 2011. http:// jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/ Azwar,Azrul, 1995. Pengantar Kesehatan Lingkungan, PT.
Lebih terperinciTL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3
TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T. Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah
Lebih terperinciFORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA
FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...
Lebih terperinciii. Tempat Penampungan Sampah Pengelolaan sampah di Pratistha Harsa dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Pengambilan sampah di
92 ii. Tempat Penampungan Sampah Pengelolaan sampah di Pratistha Harsa dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Pengambilan sampah di tempat pengumpulan sampah sementara dilakukan 1
Lebih terperinciGambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak
Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang
Lebih terperinciRumah Sehat. edited by Ratna Farida
Rumah Sehat edited by Ratna Farida Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
Lebih terperinciKESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018
KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 PENYEBAB??? Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pentingnya
Lebih terperinciTerapkan 10 Indikator PHBS Dalam Lingkungan Keluarga
Terapkan 10 Indikator PHBS Dalam Lingkungan Keluarga Surabaya, ehealth. Apakah anda merasa bahwa diri anda dan keluarga anda merupakan keluarga sehat? Mungkin mayoritas langsung menganggukkan kepala jika
Lebih terperinciSAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Waktu : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah : Siswa-siswa dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela
Lebih terperinciG E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)
G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) Kementerian Kesehatan RI 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa pengertian kaitannya dengan PHBS adalah
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2.1.1 Pengertian Beberapa pengertian kaitannya dengan PHBS adalah 1) Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, dan spiritual yang memungkinkan setiap orang
Lebih terperinciINSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
Lampiran 1 INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Nama Lokasi : Diperiksa Tanggal : Alamat : No. Sasaran Jenis Pemeriksaan 1. Halaman Bersih/tidak ada sampah berserakan Ada
Lebih terperinciLampiran 1. I. Identitas Kepala Keluarga 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : Tahun 4. Alamat :
Lampiran 1 LEMBAR PERTANYAAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN RUMAH SEHAT DI KELURAHAN PEKAN SELESEI KECAMATAN SELESEI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2010 I. Identitas
Lebih terperinciBerapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp
LAMPIRAN 1 LEMBAR PERTANYAAN ANALISIS PENILAIAN RUMAH SEHAT DAN RIWAYAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA BALITA DI DESA SIHONONGAN KECAMATAN PARANGINAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2016 I. Identitas
Lebih terperinciSanitasi Penyedia Makanan
Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga
Lebih terperinciDINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... PENGAWASAN KUALITAS AIR BERSIH FORMULIR INSPEKSI SANITASI : : : : : :
Sumur Gali.. kelas (diisi A/B/C/DE 1. Apakah ada jamban pada radius 10 m disekitar sumur? 2. Apakah ada sumur pencemar lain pada radius 10 m disekitar sumur, misalnya kotoran hewan, sampah, genangan air,
Lebih terperinciLembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan
Lembar Observasi KONDISI SANITASI RUANG RAWAT INAP KELAS III DAN PENGGUNAAN DESINFEKTAN TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN LANTAI DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 Nama Rumah
Lebih terperinciLEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI
LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 9/MENKES/SK/VI/ YANG TELAH DIMODIFIKASI NO. a. b. - VARIABEL UPAYA BANGUNAN PASAR Penataan ruang dagang Tempat penjualan bahan pangan dan makanan
Lebih terperinciG E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)
G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) Kementerian Kesehatan RI 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 19 Tahun 2006 Serie : E Nomor : 13 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN, KEINDAHAN
Lebih terperinciCHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN
CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN NO VARIABEL YANG DI AMATI YA TIDAK KETERANGAN Lokasi 1. Tidak terletak pada daerah bekas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau tambang. 2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana
Lebih terperinciD. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas P2 Diare (Program Pemberantasan Diare) Puskesmas Payolansek
URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB PROGRAM A. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Penyuluhan Puskesmas Payolansek a. Sebagai coordinator kegiatan promosi kesehatan, penyukuhan kesehatan (PKM) dan peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kegiatan pekerjaan di luar rumah, akan meningkatkan kebutuhan jasa pelayanan makanan terolah termasuk makanan dari
Lebih terperinciLampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran
LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,
Lebih terperinciDasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Lebih terperinciA. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Guru GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GURU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PELAKSANAAN PHBS PADA GURU SD NEGERIDI PERKEBUNAN TANAH GAMBUS TAHUN 2015 IDENTITAS
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon responden penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) SURVEY JAMBAN KELUARGA DAN SPAL PUSKESMAS PAAL V
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) SURVEY JAMBAN KELUARGA DAN SPAL PUSKESMAS PAAL V Disusun Oleh : Kelompok III Anang Santoso Aziza Septia Citra Yolansari S Egi Munandha Eni Arista Gilang Prayoga Ici
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Masyarakat Sub Pokok Bahasan : SPAL yang memenuhi standar kesehatan. Sasaran : Waktu : Tempat : I. A. Tujuan Instruksi Umum Setelah mengikuti
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder sehingga memiliki keterbatasan dalam pengambilan variabel-variabelnya. Laik fisik penilaiannya berdasarkan ketentuan Kepmenkes No. 715 tahun
Lebih terperinciPENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah genangan pasang adalah daerah yang selalu tergenang air laut pada waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran rendah di dekat
Lebih terperinciKegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Dinas Kesehatan Kota Palembang menyambut hangat Pesta Olah Raga SEA GAMES ke XXVI yang sebentar lagi akan diadakan di Kota Palembang. Salah satu bentuk apresiasi dari Dinas Kesehatan kota Palembang adalah
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN PERILAKU PENGOLAHAN LIMBAH IKAN ASIN DENGAN SANITASI LINGKUNGAN KERJA PADA INDUSTRI IKAN ASIN PHPT MUARA ANGKE JAKARTA UTARA
Identitas Responden Petunjuk: isilah data identitas Anda di bawah ini dan lingkari pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang Anda alami, dengan sebenar-benar nya dan sesuai identitas. 1. Nama
Lebih terperinciKAKUS/JAMBAN SISTEM CEMPLUNG ATAU GALIAN
KAKUS/JAMBAN SISTEM CEMPLUNG ATAU GALIAN 1. PENDAHULUAN Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat
Lebih terperinciRUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar
RUMAH SEHAT Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Pengertian Rumah Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN VERIFIKASI
PANDUAN PELAKSANAAN VERIFIKASI Improved Latrine/Jamban Layak sesuai dengan MDG termasuk WC siram/leher angsa yang tersambung ke pipa pembuangan limbah (sewer), - septic tank, atau lubang, WC cubluk dengan
Lebih terperinciBUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan. Parameter rumah yang dinilai
Lebih terperinciLAPORAN PSKP INSPEKSI SANITASI RUMAH SEHAT DI DESA KEDUNGWULUH LOR KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS
LAPORAN PSKP INSPEKSI SANITASI RUMAH SEHAT DI DESA KEDUNGWULUH LOR KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS Disusun oleh: Nama: NIM: Azis Awaludin P17433108008 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia yang mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan perkembangan fisik,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU PENGHUNI TENTANG PERSONAL HYGIENE, SANITASI DASAR, PERUMAHAN SEHAT SERTA KELUHAN KESEHATAN KULIT DI ASRAMA PUTRI USU MEDAN Keterangan Responden 1. Nama
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.
Lebih terperinciSOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS No. Dokumen 60/L/PL/2013
PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS No. Dokumen 60/L/PL/203 Tanggal Pengertian Tujuan Kebijakan Prasarana Prosedur Tetap Catatan - Mengambil sampel air bersih / air minum untuk pemeriksaan bakteriologis
Lebih terperinciFIELD BOOK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
FIELD BOOK PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN 1 PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN I. RUMAH Rumah merupakan tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi
Lebih terperinciDaftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan
68 Lampiran Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas 2007 No Kode Quesioner Pertanyaan Karakteristik Keluarga. RKD07.RT Blok I No.5 Klasifikasi desa/ kelurahan. Perkotaan 2. Pedesaan 2.
Lebih terperinciBUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG
BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN, PEMROSESAN, DAN PENERBITAN IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,
Lebih terperinciNo. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.
Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis
Lebih terperinciJAMBAN SISTEM LEHER ANGSA
JAMBAN SISTEM LEHER ANGSA 1. PENDAHULUAN Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat
Lebih terperinciPENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I
PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:
LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya : Dengan sesungguhnya
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang
Lebih terperinciGRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT
DESA CIGELAM GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT 6 5 4 3 2 1 59,77 4,22 Puskesmas TenKes dan RS Tradisional Berobat sendiri Dari grafik diatas terlihat sebagian besar masyarakat memilih
Lebih terperinciLAPORAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN KAB. BIMA TAHUN 2010
LAPORAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN KAB. BIMA TAHUN 2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu faktor lingkungan,
Lebih terperinciProfil Sanitasi Wilayah
BAB 3 Profil Sanitasi Wilayah 3.1. Kajian Wilayah Sanitasi Wilayah kajian sanitasi Kabupaten Nias adalah desa yang menjadi area sampel studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) yang terdiri dari
Lebih terperinciTempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta, dan atau
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2
ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 Lintang Sekar Langit lintangsekar96@gmail.com Peminatan Kesehatan Lingkungan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rumah Sehat 1) Definisi Rumah Sehat Rumah bagi manusia memiliki arti sebagai tempat untuk melepas lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari,
Lebih terperinciPEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN
PEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang merupakan prioritas kedua berdasarkan kebutuhan fisiologis dalam Hierarkhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamban Jamban keluarga adalah suatu bangunan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab
Lebih terperinciS i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n
T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...
Lebih terperinciHUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG
Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 535-54 Online di http://ejournals.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN
Lebih terperinci- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI
- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.
b.. CONTOH FORMULIR RM.. PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN. Nama rumah makan/restoran :.. Alamat :... NamaPengusaha/penanggungjawab :.. Jumlah karyawan :... orang. Jumlah penjamah
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai meninggal, hal ini karena manusia memerlukan
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL
105 LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL (Berdasarkan International Health Regulation (2005) : Handbook for Inspection of Ships and Issuance of Ship Sanitation Certificates) 1. Nama Kapal : 2. Jenis
Lebih terperinciII OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A
II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENVELENGGARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENVELENGGARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa kebersihan, keindahan dan ketertiban
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari
Lebih terperinciII Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.
LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN MINUMAN PADA KANTIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 0 I. Indentitas
Lebih terperinciIdentitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan :
Lampiran 1 Observasi dan kusioner penelitian HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DIARE SERTA KUALITAS AIR SUNGAI PADA PENGGUNA AIR SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN
Lebih terperinciPujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015
Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalat merupakan salah satu insekta Ordo diptera yang merupakan anggota kelas Hexapoda atau insekta mempunyai jumlah genus dan spesies yang terbesar yaitu mencakup
Lebih terperinciPENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA I
PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan
Lebih terperinciJumlah kematian ART dlm periode 12 bulan sebelum survei dan dilakukan verbal otopsi:
ENTRI Nama Pengentri String E_TIME Waktu saat entri String KOMPOR Nomor komputer dalam jaringan String NO_KUES Nomor kuesioner IDRT Identitas Rumah Tangga String BLOK I. PENGENALAN TEMPAT PROV Provinsi
Lebih terperinci1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Lama tinggal dikost :
KUESIONER PENELITIAN Hygiene Sanitasi dan Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Rumah Kost Kelurahan Padang Bulan selang I Kecamatan Medan Selang Tahun 2013 1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4.
Lebih terperinciPANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI
PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI Jl. Raya Serang Km. 5, Kec. Cadasari Kab. Pandeglang Banten DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN
Lebih terperinciKesehatan Lingkungan. Website:
Kesehatan Lingkungan Tujuan Menyediakan informasi: 1. Air (keperluan RT dan minum) 2. Sanitasi 3. Perumahan Air Keperluan Ruta dan Air Minum 1) Sumber 2) Rerata pemakaian air 3) Jarak ke penampungan tinja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di alam ini tidak dapat berlangsung, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Tubuh manusia sebagian
Lebih terperinci