KUESIONER PENELITIAN
|
|
- Vera Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU PENGHUNI TENTANG PERSONAL HYGIENE, SANITASI DASAR, PERUMAHAN SEHAT SERTA KELUHAN KESEHATAN KULIT DI ASRAMA PUTRI USU MEDAN Keterangan Responden 1. Nama : 2. Lama Tinggal di Asrama : 3. Blok Kamar : I. Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi dasar asrama putri USU 1. PENGETAHUAN a. Personal Hygiene 1. Berapa kali sebaiknya mandi dalam sehari? a. 1 kali sehari b. 2 kali sehari c. 3 kali sehari 2. Perlukah mandi setelah melakukan kegiatan seperti olah raga? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 3. Apakah meminjam peralatan mandi (sabun, sponge, handuk) berpengaruh terhadap kesehatan kulit? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 4. Apakah pinjam - meminjam pakaian juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 5. Berapa kali sebaiknya mengganti pakaian setiap hari? a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali 6. Dimanakah sebaiknya pakaian harus dijemur? a. di depan kamar b. di dalam kamar c. di bawah terik matahari 7. Apakah tidak mencuci tangan sebelum makan dapat menyebabkan gangguan kesehatan? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
2 8. Apakah tidak mencuci tangan pakai sabun sesudah BAB/BAK dapat menyebabkan gangguan kesehatan? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 9. Apakah kuku tangan yang panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 10. Berapa kali sebaiknya membersihkan dan memotong kuku dalam seminggu? a. > 1 kali seminggu b. 1 kali seminggu c. Tidak pernah 11. Adakah akibat pergi keluar kamar tanpa alas kaki (sepatu/ sendal)? a. Ada b. Tidak c. Tidak tahu 12. Adakah akibat tidak mencuci kaki terlebih sebelum tidur? a. Ada b. Tidak c. Tidak tahu 13. Berapa kali sebaiknya mencuci rambut pakai sampo? a. 1 kali seminggu b. Minimal 2 kali seminggu c. tidak menjadi keharusan 14. Apakah alat kelamin perlu dibersihkan ketika mandi? a. Ya b. tidak c. tidak tahu 15. Membersihkan genital sebaiknya menggunakan: a. sabun khusus daerah kewanitaan b. air bersih c. sabun mandi 16. Bagaimana arah siraman air cebok yang benar? a. dari belakang ke depan b. dari depan ke belakang c. tidak tahu 17. Kapan sebaiknya mengganti pakaian dalam? a. 2 hari sekali b. setiap sehabis mandi c. ketika pakaian dalam sudah bau 18. Kapan sebaiknya merapikan dan membersihkan tempat tidur? a. setelah tidur b. sebelum tidur c. sebelum dan sesudah tidur 19. Berapa kali sebaiknya mengganti sprei tempat tidur? a. sekali seminggu b. 2 minggu sekali c. sekali sebulan
3 b. Sanitasi Dasar 20. Menurut saudara air yang bagaimana yang memenuhi syarat kualitas fisik air bersih? a. Tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, suhunya normal dan kekeruhan dapat ditoleransi b. Jernih dan dapat diminum c. Tidak tahu 21. Kapan sebaiknya kita membersihkan bak air bersih? a. seminggu sekali b. Dua minggu sekali c. Bila ingat saja 22. Bagaimana pembuangan saluran air limbah yang baik? a. Terbuka dan di alirkan ke saluran umum b. Tertutup c. Tanah 23. Bagaimana sebaiknya lokasi tempat pembuangan sampah? a.harganya murah dan mudah didapat. b.tidak pada tempat yang sering terkena banjir c.tidak dekat dengan sumber air minum atau tempat sumer air lainnya yang digunakan manusia (mencuci, mandi dan sebagainya) 24. Apa yang saudara ketahui tentang sampah organik dan anorganik? a.sampah anorganik adalah sampah yang bearasal makhluk hidup dan sampah organik adalah sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup dan biasanya dapat didaur ulang. b.sampah organik adalah sampah yang berasal makhluk hidup dan sampah anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup dan biasanya dapat didaur ulang. c.tidak tahu 25. Bagaimana sebaiknya tempat pembuangan sampah organik dan anorganik? a. Disatukan b. Dipisahkan c. Tidak tahu 2. SIKAP a. Personal Hygiene No Sikap Setuju Kurang Setuju 1 Sebaiknya mandi 2 kali sehari 2 Sebaiknya mandi setelah melakukan kegiatan seperti olah raga 3 Pinjam-meminjam peralatan mandi (sabun, sponge, handuk) sama sekali tidak Tidak Setuju
4 berpengaruh terhadap kesehatan kulit 4 Sebaiknya mengganti pakaian setiap hari minimal 1 kali sehari 5 Pakaian sebaiknya dijemur di bawah terik matahari 6 Pinjam meminjam pakaian sama sekali tidak memengaruhi kesehatan 7 Tidak perlu mencuci tangan sebelum makan 8 Tidak mencuci tangan pakai sabun sesudah BAB/BAK dapat menyebabkan gangguan kesehatan 9 Kuku tangan yang panjang sama sekali tidak menyebabkan gangguan kesehatan 10 Sebaiknya membersihkan dan memotong kuku minimal 1 kali seminggu 11 Pergi keluar kamar tanpa alas kaki (sepatu/ sendal) mengakibatkan kaki kotor dan dihinggapi kuman penyakit 12 Sebaiknya mencuci kaki terlebih dahulu sebelum tidur 13 Mencuci rambut tidak perlu dengan sampo 14 Sebaiknya mencuci rambut pakai sampo minimal 2 kali seminggu 15 Alat kelamin perlu dibersihkan ketika mandi 16 Membersihkan alat kelamin cukup menggunakan air bersih 17 Alat kelamin perlu dibersihkan setiap sesudah BAB/BAK 18 Arah siraman air cebok yang benar adalah dari belakang ke depan 19 Sebaiknya mengganti pakaian dalam setiap sehabis mandi 20 Sebaiknya merapikan dan membersihkan tempat tidur setiap sebelum dan sesudah bangun tidur 21 Sebaiknya menjemur kasur tempat tidur minimal sekali seminggu 22 Sebaiknya mengganti sprei tempat tidur minimal sekali seminggu b. Sanitasi Dasar No Sikap Setuju Kurang Setuju 23 Sebaiknya membersihkan bak air bersih minimal seminggu sekali 24 Sebaiknya menggunakan air bersih untuk Tidak Setuju
5 kebutuhan mandi, mencuci, dan lain-lain. 25 Jenis jamban yang paling baik adalah jamban leher angsa dan memiliki septic tank 26 Saluran pembuangan air limbah yang baik adalah terbuka dan di alirkan ke saluran umum (parit) 27 Tempat sampah dalam asrama tidak perlu 28 Lokasi tempat pembuangan sampah sebainya berada dekat dengan sumber air minum atau tempat sumer air lainnya yang digunakan manusia (mencuci, mandi dan sebagainya) 29 Tempat pembuangan sampah organik dan anorganik boleh disatukan agar tidak merepotkan 30 Sampah dibuang sembarangan dapat membuat parit tumpat, menimbulkan bau dan penyakit 3. TINDAKAN a. Personal Hygiene No Tindakan Selalu Kadangkadang 1 Mandi secara teratur (minimal 2 kali sehari) 2 Mandi setelah melakukan kegiatan di luar seperti pulang dari kampus/ selesai berolahraga 3 Mandi dengan menggunakan sabun 4 Meminjam peralatan mandi (sabun, sponge, handuk) milik teman 5 Meminjamkan peralatan mandi (sabun, sponge, handuk) kepada teman 6 Mengganti pakaian minimal 1 kali dalam sehari 7 Tidak menjemur handuk yang telah di pakai di bawah terik matahari 8 Kuku tangan dibiarkan panjang dan tidak dipotong 9 Mencuci tangan pakai sabun sebelum makan 10 Tidak mencuci kaki sebelum tidur 11 Bersampo minimal 2 kali dalam seminggu 12 Mencuci pakaian dalam saudara menggunakan deterjen 13 Mengganti pakaian dalam setiap sesudah mandi 14 Membersihkan alat kelamin ketika mandi 15 Menjemur pakaian dalam di dalam kamar 16 Membersihkan alat kelamin setiap sesudah Tidak Pernah
6 BAB/BAK 17 Membersihkan alat kelamin dengan sabun khusus daerah kewanitaan 18 Mencuci sprei alas tidur minimal sekali sebulan b. Sanitasi Dasar No Tindakan Selalu Kadangkadang 19 Menggunakan air bersih untuk keperluan Mandi, Mencuci, dan Kakus (MCK) 20 Membuang plastik pembungkus, pembalut, atau benda lain ke lubang atau saluran WC 21 Membersihkan WC setelah BAB / BAK 22 Membuang sampah pada tempat sampah 23 Memisahkan sampah organik dengan sampah anorganik 24 Membuang sampah cuci piring ke lubang/ saluran pembuangan kamar mandi 25 Membuang bungkus sampo dan deterjen ke lubang/ saluran pembuangan kamar mandi Tidak Pernah II. Keluhan Penyakit Kulit pada Penghuni Asrama Putri USU 1. Sejak saudara tinggal di asrama ini, apakah Saudara pernah mengalami keluhan kesehatan kulit : a. Ya b. Tidak 2. Apakah pada kulit permukaan tubuh saudara muncul keluhan kesehatan kulit sebagai berikut: No Keluhan Kesehatan Kulit Ya Tidak 1 Gatal-gatal 2 Bintik-bintik merah 3 Nanah 4 Kulit Bersisik 5 Bengkak 6 Bintil / gelembung berisi air 7 Bisul 8 Sakit/ Nyeri 9 Panu 10 Keluhan kesehatan kulit lainnya
7 Lampiran 2 LEMBAR OBSERVASI KOMPONEN DAN SANITASI DASAR ASRAMA I. Tabel Penilaian Komponen Fisik Asrama Komponen Fisik Asrama Skor I Langit-langit 1. Tidak ada 2. Ada, kotor, sulit dibersihkan 3. Ada, bersih, tidak rawan kecelakaan II Dinding 1. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ ilalang) 2. Semi permanen/ setengah tembok/ pasangan bata atau batu yang tidak diplester/ papan yang tidak kedap air 3. Permanen (tembok/ pasangan batu bata yang diplester) papan kedap air III Lantai 1. Tanah 2. Papan/ anyaman bambu dekat dengan tanah/ plesteran yang retak dan berdebu 3. Diplester/ ubin/ keramik/ papan (rumah panggung) IV Jendela kamar tidur 1. Tidak ada 2. Ada V Ventilasi 1. Tidak ada 2. Ada, luas ventilasi <10% dari luas lantai 3. Ada, luas ventilasi >10% dari luas lantai VI Pencahayaan 1. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca
8 2. Kurang terang sehingga kurang jelas untuk membaca dengan normal 3.Terang dan tidak silau sehingga dapat membaca dengan normal Berdasarkan tabel lembar observasi di atas didapatkan bahwa skor maksimal adalah 11. Penentuan hasil penilaian komponen fisik asrama berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Memenuhi syarat : apabila skor yang diperoleh % atau Tidak memenuhi syarat: apabila skor yang diperoleh < 80 % atau < 9. II. Tabel Penilaian Fasilitas Sanitasi Dasar Asrama Sanitasi Dasar Asrama Ya Tidak VII Air Bersih 1. Sumber air bersih yang digunakan: a. PAM b. Sumur Gali c. Sumur Bor d. Kali/ sungai Jika sumber air bersih yang digunakan berasal dari PAM a. Air PAM jernih b. Air PAM tidak berwarna c. Air PAM tidak berasa d. Air PAM tidak berbau Jika sumber air bersih yang digunakan berasal dari sumur gali/ sumur bor a. Air sumur jernih b. Air sumur tidak berwarna c. Air sumur tidak berasa
9 d. Air sumur tidak berbau e. Jarak sumur >10 meter dari septi tank f. Tidak ada sumber pencemaran lain dalam jarak 10 meter sekitar sumur 2. Air bersih selalu ada setiap saat (kontinuitas air) 3. Apakah kuantitas air selalu cukup (60 liter/ orang/ hari) VIII A Pembuangan Sampah Tempat Pembuangan Sampah 1. Tersedia tempat sampah 2. Jenis tempat sampah a. Keranjang sampah b. Bak penampung c. Kantong plastik d. Ember 3. Tempat sampah tidak rusak 4. Tempat sampah mudah dibersihkan 5. Tempat sampah tertutup 6. Tempat sampah kedap air 7. Terhindar gangguan binatang seperti kucing 8. Tempat sampah dikosongkan setiap 1x24 jam atau 2/3 bagian telah terisi penuh 9. Tersedia minimal 1 tempat sampah untuk setiap kamar/ ruangan 10. Terdapat tempat sampah umum di luar kamar B Tempat Pembuangan Sampah Sementara 1. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara 2. Tempat pembuangan sampah sementara tidak terbuat beton 3. Tempat pembuangan sampah sementara terletak di
10 lokasi yang mudah dijangkau kendaraan pengangkut 4. Tempat pembuangan sampah sementara dikosongkan sekurang-kurangnya 3x24 jam 5. Tempat pembuangan sampah sementara memiliki tutup C Pengangkut Sampah 1. Sampah sudah diangkut minimal dalam 3x24 jam oleh truk pengangkut sampah 2. Truk pengangkut dilengkapi penutup, minimal dengan jaring 3. Kapasitas truk dapat menampung sampah yang akan diangkut 4. Bak truk kedap air sampah IX Pembuangan Tinja 1. Tersedia jamban 2. Jenis jamban a. Cemplung b. Plengsengan c. Leher angsa 3. Jarak jamban dengan sumber air bersih >10 meter 4. Tinja tidak mencemari sumber air minum 5. Air seni, air pembersih dan penggelontornya tidak mencemari tanah di sekitarnya 6. Jamban mudah dibersihkan 7. Jamban aman digunakan 8. Konstruksi jamban terbuat dari bahan-bahan yang kuat dan tahan lama 9. Tidak terdapat kecoa dan lalat di dalam/ sekitar jamban 10. Lantai jamban bersih 11. Lantai jamban kedap air 12. Lubang jamban dilengkapi penutup
11 13. Saluran lubang jamban mudah digelontori 14. Tersedia sabun di jamban 15. Jamban dilengkapi bak penampung air 16. Tidak terdapat jentik nyamuk 17. Tidak tercium bau 18. Konstruksi lantai kuat 19. Mempunyai tempat pijakan yang cukup kuat 20. Mempunyai ventilasi yang cukup 21. Mempunyai penerangan yang cukup 22. Kapasitas jamban minimal 1 jamban untuk 1-10 orang X Pembuangan Air Limbah 1. Mempunyai saluran pembuangan air limbah 2. Saluran pembuangan air limbah tertutup 3. Tidak menyebabkan kontaminasi terhadap sumber air minum 4. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan 5. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga penyebab penyakit 6. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap 7. Tidak menggenangi di sekitar lingkungan 8. Jarak tempat pembuangan akhir >10 meter air bersih Berdasarkan tabel lembar observasi di atas didapatkan bahwa skor maksimal pada asrama yang menggunakan sumber air PAM adalah 53. Penentuan hasil penilaian fasilitas sanitasi dasar asrama yang menggunakan sumber air PAM berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Memenuhi syarat : apabila skor yang diperoleh % atau
12 2. Tidak memenuhi syarat: apabila skor yang diperoleh < 80 % atau < 42. Berdasarkan tabel lembar observasi di atas didapatkan bahwa skor maksimal pada asrama yang menggunakan air sumur gali/ sumur bor adalah 55. Penentuan hasil penilaian fasilitas sanitasi dasar asrama yang menggunakan air sumur gali/ sumur bor berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Memenuhi syarat : apabila skor yang diperoleh % atau Tidak memenuhi syarat: apabila skor yang diperoleh < 80 % atau < 44.
13 Lampiran 3 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NO. 829 TAHUN 1999 TENTANG: PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa pembangunan perumahan brpengaruh besar trhadap peningkatan derajat kesehatan keluarga, oleh karena itu perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan; Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembar Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3237); 2. Undang-undang Nomor 46 Tahun 1985 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3318); 3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3469); 4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara 3475); 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara 3495); 6. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara 3501); 7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara 3699); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan di Bidang Kesehatan Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3347); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun1991 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3447);
14 MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN Pertama: Persyaratan kesehatan perumahan dalam keputusan ini dimaksudkan untuk melindungi keluarga dari dampak kualitas lingkungan perumahan dan rumah tinggal yang tidak sehat. Kedua: Persyaratan kesehatan perumahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua meliputi: 1. Lingkungan perumahan yang terdiri dari lokasi, kualitas udara, kebisingan dan getaran, kualitas tanah, kualitas air tanah, sarana dan prasarana lingkungan, binatang penular penyakit dan penghijauan. 2. Rumah tinggal yang terdiri dari bahan bangunan, komponen dan penataan ruang rumah, pencahayaan, kualitas udara, ventilasi, binatang penular penyakit, air, makanan, limbah, dan kepadatan hunian ruang tidur. Keempat: Pelaksanaan ketentuan mengenai persyaratan kesehatan perumahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum ketiga menjadi tanggung jawab; a. Pengembang atau penyelenggara pembangunan untuk perumahan; b. Pemilik atau penghuni rumah tinggal untuk rumah. Kelima: Persyaratan kesehatan perumahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum ketiga berlaku juga terhadap rumah susun atau kondominium, rumah took dan rumah kantor pada zona permukiman. Keenam: Persyaratan kesehatan perumahan tercantum dalam lampiran keputusan ini Kesembilan: Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Juli 1999 Menteri Kesehatan ttd Prof. Dr. F. A. Moeloek
15 Lampiran 4 PERATURAN PEMERINTAH NO. 4 TAHUN 1988 TENTANG: RUMAH SUSUN PRESIDEN REPUBLIK Oleh : INDONESIA Nomor : 4 TAHUN 1988 (4/1988) Tanggal : 26 APRIL 1988 (JAKARTA) Sumber : LN 1988/7; TLN NO Presiden Republik Indonesia, Menimbang: a. bahwa ditetapkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun telah ditetapkan ketentuan-ketentuan pokok mengenai rumah susun; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, perlu ditetapkan peraturan pemerintah tentang rumah susun; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1964 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 6 Tahun 1962 tentang Pokok-pokok Perumahan menjadi Undang-undang (Lembaran Negara tahun 1964 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2611); 4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 5. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara tahun 1985 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3318); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun1961 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2171); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3353); MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG RUMAH SUSUN
16 Pasal 11 (1) Semua ruang yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari harus mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan udara luar dan pencahayaan langsung maupun tidak langsung secara alami, dalam jumlah yang cukup, sesuai dengan persyaratan yang berlaku. (2) Dalam hal hubungan langsung maupun tidak langsung dengan udara luar dan pencahayaan langsung maupun tidak langsung secara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak mencukupi atau tidak memungkinkan, harus diusahakan adanya pertukaran pertukaran udara dan pencahayaan buatan yang dapat bekerja terus menerus selama ruangan tersebut digunakan, sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Pasal 12 Rumah susun harus direncanakan dan dibangun dengan struktur, komponn, dan penggunaan bahan bangunan yang memenuhi persyaratan konstruksi sesuai dengan standar yang berlaku. Pasal 13 Struktur, komponen, dan penggunaan bahan bangunan rumah susun sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, harus diperhitungkan kuat dan tahan terhadap: a. beban mati; b. beban bergerak; c. gempa, hujan, angin, banjir; d. kebakaran dalam jangka waktu yang diperhitungkan cukup untuk usaha pengamanan dan penyalamatan; e. daya dukung tanah; f. kemungkinan adanya beban tambahan, baik dari arah vertikal maupun horizontal; g. gangguan/ perusak lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 14 Rumah susun harus dilengkapi dengan: a. jaringan air bersih yang memenuhi persyaratan mengenai persiapan dan perlengkapannya termasuk meter air, pengatur tekanan air, dan tangki air dalam bangunan; b. jaringan listrik yang memenuhi persyaratan mengenai kabel dan perlengkapannya, termasuk meter listrik pembatas arus, serta pengamanan terhadap kemungkinan timbulnya hal-hal yang membahayakan; c. jaringan gas yang memenuhi persyaratan beserta perlengkapannya termasuk meter gas, pengatur gas, serta pengamanan terhadap kemungkinan timbulnya halhal yang membahayakan; d. air hujan yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, dan pemasangan;
17 e. saluran pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, pemasangan; f. saluran dan/ atau tempat pembuangan sampah yang memenuhi persyaratan terhadap kebersihan, kesehatan, dan kemudahan; g. tempat untuk kemungkinan pemasangan jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya; h. alat transportasi yang berupa tangga, lift atau eskalator sesuai dengan tingkat keperluan dan persyaratan yang berlaku; i. pintu dan tangga darurat kebakaran; j. tempat jemuran; k. alat pemadam kebakaran; l. penangkal petir; m. alat/ sistem alarm; n. pintu kedap asap ada jarak-jara tertentu; o. generator listrik disediakan untuk rumah susun yang menggunakan lift. Pasal 26 Lingkungan rumah susun harus dilengkapi dengan prasarana lingkungan utilitas umum yang sifatnya menunjang fungsi lainnya dalam rumah susun yang bersangkutan, meliputi: a. jaringan distribusi air bersih, gas, dan listrik dengan segala kelengkapannya termasuk kemungkinan diperlukannya tangki-tangki air, pompa air, tangki gas, dan gardu-gardu listrik. b. saluran pembuangan air hujan yang menghubungkan pembuangan air hujan dri rumah susun ke sistem jaringan pembuangan air kota. c. saluran pembuangan air limbah dan/ atau tangki septik yang menghubungkan pembuangan air limbah dari rumah susun ke sistem jaringan air limbah kota, atau penampungan air limbah tersebut ke dalam tangki septik dalam lingkungan. d. tempat pembuangan sampah yang fungsinya adalah sebagai tempat pengumpulan sampah dari rumah susun untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah kota, dengan memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan. e. kran-kran air untuk pencegahan dan pengamanan terhadap bahaya kebakaran yang dapat menjangkau semua tempat dalam lingkungan dengan kapasitas air yang cukup untuk pemadam kebakaran. f. tempat parkir kendaraan dan/ atau penyimpanan barang yang diperhitungkan terhadap kebutuhan penghuni dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan fungsinya. g. jaringan telepon dan alat komunikasi lain sesuai dengan tingkat keperluannya.
18 Pasal 81 Peraturan pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 April 1988 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SOEHARTO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 26 April 1988 Menteri/ sektretaris Negara republik Indonesia Moerdiono
19 Lampiran 5 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 9/PERMEN/M/2008 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI DAN LEMBAGA PENDIDIKAN BERASRAMA Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bantuan Pembangunan Rusunawa adalah bantuan pembangunan fisik baik berupa bangunan baru Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), maupun rehabilitasi asrama/ hunian yang telah ada dan dibiayai oleh Pemerintah melalui APBN pada Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan pada Kementerian terkait lainnya. 2. Rumah susun sederhana sewa yang selanjutnya disebut Rusunawa, adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalm bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dn merupakan satuan-satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah, status penguasaannya sewa serta dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/ atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dengan fungsi utamanya sebagai hunian. 3. Lembaga pendidikan tinggi adalah penyelenggara pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor. 4. Lembaga pendidikan berasrama adalah penyelenggara pendidikan menengah yang berbentuk pendidikan umum, kejuruan dan/ atau keagamaan atau pendidikan terpadu (pendidikan umum dengan pendidikan agama, atau pendidikan umum dengan pendidikan kejuruan atau pendidikan agama dengan pendidikan kejuruan) yang dalam proses belajarnya mewajibkan peserta didiknya untuk tinggal di asrama. 5. Pendidikan menengah adalah setelah pendidikan dasar yang berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat. 6. Asrama adalah rusunawa yang diperuntukkan bagi mahasiswa/siswa/santri. 7. Hunian adalah rusunawa yang diperuntukkan bagi tenaga pendidik dan/atau kependidikan.
20 Pasal 2 Bantuan pembangunan rusunawa dimaksudkan untuk memberikan fasilitas bantuan fisik bangunan rusunawa sehingga mendorong lembaga pendidikan tinggi dan/ atau lembaga pendidikan bersama untuk memenuhi kebutuhan asrama bagi mahasiswa/siswa/santri dan hunian bagi pendidik dan/ atau tenaga kependidikan dan bertujuan sebagai pedoman bagi pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan dalam mengajukan usulan bantuan pembangunan rusunawa. Pasal 5 (1) Penggunaan Rusunawa meliputi: a. Rusunawa untuk asrama; b. Rusunawa untuk hunian. (2) Rusunawa untuk asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diperuntukkan bagi mahasiswa/siswa/santri yang lajang. (3) Rusunawa untuk hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diperuntukkan bagi pendidik dan/ atau tenaga kependidikan yang lajang dan/ atau keluarga. (4) Rusunawa untuk asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan ketentuan: a. luas unit sekurang-kurangnya 21 m 2 ; b. kamar mandi komunal berada di luar unit hunian. Pasal 6 (1) Bantuan pembangunan baru Rusunawa sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) huruf a dengan ketentuan rancang bangun: a. jumlah lantai bangunan Rusunawa sekurang-kurangnya 3 lantai dan sebanyakbanyaknya berjumlah 5 lantai; b. lantai dasar dimanfaatkan untuk sarana sosial, umum dan/ atau komersial; c. 1 (satu) bangunan rusunawa dapat berbentuk satu blok (mono block) atau dua blok (twin block). Ditetakan Jakarta pada tanggal 22 April 2008 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, TTD. MOHAMMAD YUSUF ASY ARI
21 Lampiran 6 DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar Lampiran 1. Jendela Kamar Tidur di asrama putri lama USU Gambar Lampiran 2. Penghuni yang menggantung pakaian di dalam kamar asrama putri lama USU
22 Gambar Lampiran 3. Kamar mandi di dalam kamar asrama putri lama USU Gambar Lampiran 4. Bak mandi yang berisi air berwarna kuning kecoklatan di asrama putri lama USU
23 Gambar Lampiran 5. Kamar mandi umum di asrama putri lama USU Gambar Lampiran 6. Jamban leher angsa di kamar mandi umum di asrama putri lama USU
24 Gambar Lampiran 7. SPAL di belakang kamar mandi umum di asrama putri lama USU Gambar Lampiran 8. Tempat sampah di depan kamar asrama putri lama USU
25 Gambar Lampiran 9. SPAL di depan kamar asrama putri lama USU Gambar Lampiran 10. Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
26 Gambar Lampiran 11. Dinding kamar asrama putri baru USU yang berlumut karena rembesan air hujan Gambar Lampiran 12. Ventilasi kamar yang ditutup karena alasan keamanan di asrama putri baru USU
27 Gambar Lampiran 13. Kamar mandi di dalam kamar asrama putri baru USU Gambar Lampiran 14. Kamar mandi umum di asrama putri baru USU
28 Lampiran 7
29 Lampiran 8
KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT
Lampiran KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT I. Karakteristik Responden. Nama :. Jenis Kelamin :. Pekerjaan : 4. Pendidikan : II. Pengetahuan
Lebih terperinci1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Lama tinggal dikost :
KUESIONER PENELITIAN Hygiene Sanitasi dan Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Rumah Kost Kelurahan Padang Bulan selang I Kecamatan Medan Selang Tahun 2013 1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelaksanaan Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan juga dapat diartikan sebagai suatu rencana realistis, praktis dan pragmatis yang telah
Lebih terperinciBerapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp
LAMPIRAN 1 LEMBAR PERTANYAAN ANALISIS PENILAIAN RUMAH SEHAT DAN RIWAYAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA BALITA DI DESA SIHONONGAN KECAMATAN PARANGINAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2016 I. Identitas
Lebih terperinciGambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak
Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN
No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Lebih terperinciLampiran 1. I. Identitas Kepala Keluarga 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : Tahun 4. Alamat :
Lampiran 1 LEMBAR PERTANYAAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN RUMAH SEHAT DI KELURAHAN PEKAN SELESEI KECAMATAN SELESEI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2010 I. Identitas
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN 2011 IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomor Responden
Lebih terperinciKeywords : Student Dormitory, Personal Hygiene, Basic Sanitation, Skin Health Complaint
GAMBARAN PERILAKU PENGHUNI TENTANG PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI DASAR, KOMPONEN FISIK DAN FASILITAS SANITASI DASAR, SERTA KELUHAN KESEHATAN KULIT PENGHUNI DI ASRAMA PUTRI USU TAHUN 2014 Hamidah Fadhilah
Lebih terperinciTL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3
TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T. Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah
Lebih terperinciNo. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.
Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis
Lebih terperinciB. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan
Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum
Lebih terperinciKeputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Menimbang : MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari
Lebih terperinciRumah? Perumahan? PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEHAT. Ns. Eka M. 6/6/2011. Overview
Overview PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEHAT?? Ns. Eka M. Rumah? Perumahan? Prasarana, adalah Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan perumahan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Mis : Jaringan
Lebih terperinciA. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Guru GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GURU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PELAKSANAAN PHBS PADA GURU SD NEGERIDI PERKEBUNAN TANAH GAMBUS TAHUN 2015 IDENTITAS
Lebih terperinciLampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran
LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,
Lebih terperinciINSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
Lampiran 1 INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Nama Lokasi : Diperiksa Tanggal : Alamat : No. Sasaran Jenis Pemeriksaan 1. Halaman Bersih/tidak ada sampah berserakan Ada
Lebih terperinciMATERI KESEHATAN LINGKUNGAN
MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN dr. Tutiek Rahayu,M.Kes tutik_rahayu@uny.ac.id TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN 1 syarat LOKASI KONSTRUKSI Terhindar dari Bahan Pencemar (Banjir, Udara) Bahan
Lebih terperinciUU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM
UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kesehatan perlu ditetapkan Undang-undang Hygiene
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 5 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH, PERSONAL HYGIENE DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA PEMULUNG DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN
Lebih terperinciCHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN
CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN NO VARIABEL YANG DI AMATI YA TIDAK KETERANGAN Lokasi 1. Tidak terletak pada daerah bekas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau tambang. 2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan. Parameter rumah yang dinilai
Lebih terperinciSarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.
Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
Lebih terperinciDasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KONDOMINIUM HOTEL ( KONDOTEL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KONDOMINIUM HOTEL ( KONDOTEL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE SANTRI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT INFEKSI SKABIES DAN TINJAUAN SANITASI LINGKUNGAN PESANTREN DAREL HIKMAH KOTA PEKANBARU TAHUN 2011 IDENTITAS
Lebih terperinciKESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018
KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 PENYEBAB??? Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pentingnya
Lebih terperinciLampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk
94 Lampiran 1 Lembar Observasi Higiene Sanitasi Pengolahan Tahu Pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016 (Sumber : Keputusan Menteri
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988 Tentang : Rumah Susun
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988 Tentang : Rumah Susun Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 4 TAHUN 1988 (4/1988) Tanggal : 26 APRIL 1988 (JAKARTA) Sumber : LN 1988/7; TLN NO. 3372 Presiden
Lebih terperinciSanitasi Penyedia Makanan
Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN BANTUAN STIMULAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
71 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 1. Pilihlah
Lebih terperinciLEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI
LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 9/MENKES/SK/VI/ YANG TELAH DIMODIFIKASI NO. a. b. - VARIABEL UPAYA BANGUNAN PASAR Penataan ruang dagang Tempat penjualan bahan pangan dan makanan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1988 TENTANG RUMAH SUSUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1988 TENTANG RUMAH SUSUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (KBBI, 2005:854).
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci1. Menurut bapak/ ibu apakah kegunaan air bagi tubuh kita? a. Melarutkan dan membawa sari-sari makanan, oksigen dan hormon ke. tubuh yang membutuhkan.
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI, PERILAKU DAN KELUHAN KESEHATAN KULIT PADA MASYARAKAT DI SEKITAR SUNGAI BABURA KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2012 Identitas Responden : 1. Nomor
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum A. Letak Geografis, Batas Wilayah dan Iklim Kota Gorontalo memiliki luas sebsesar 64,79 km² atau 0,53 % dari luas Provinsi Gorontalo, yang secara
Lebih terperinciUNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI
Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja
Lebih terperinciPENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah genangan pasang adalah daerah yang selalu tergenang air laut pada waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran rendah di dekat
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI
Lampiran 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN, PENGETAHUAN, LINGKUNGAN, PELATIHAN
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 07/MEN/ IV/2005 TENTANG STANDAR TEMPAT PENAMPUNGAN CALON TENAGA
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran I No Responden : KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA SEI MUSAM KENDIT KECAMATAN
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tempat/Tanggal Lahir : Bangun Purba / 23 Agustus : 8 dari 11 bersaudara. : Jl. Medan Padang Desa Bangun Purba Kec.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Ahmad Faizal Rangkuti Tempat/Tanggal Lahir : Bangun Purba / 23 Agustus 1987 Agama Status Perkawinan Anak ke Alamat Rumah : Islam : Belum Kawin : 8 dari 11 bersaudara : Jl. Medan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016
Syauriansyah Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder sehingga memiliki keterbatasan dalam pengambilan variabel-variabelnya. Laik fisik penilaiannya berdasarkan ketentuan Kepmenkes No. 715 tahun
Lebih terperinciTATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM
TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM COPY SNI 03-2399 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM 1 Ruang Iingkup Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan yang berlaku untuk sarana
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
Lebih terperinciKomponen Rumah 1. Langit-Langit a.tidak ada 0 b.ada,kotor,sulit dibersihkan dan rawan 1 kecelakaan 2 c. Ada, bersih, dan tidak rawan kecelakaan 2.
Lampiran 1 Lembar Observasi Rumah Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas KotabaruKecamatanKeritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012 NO. Komponen Yang Kriteria Nilai Bobot Di Nilai I Komponen Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2
ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 Lintang Sekar Langit lintangsekar96@gmail.com Peminatan Kesehatan Lingkungan,
Lebih terperinciLembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.
Lembar Observasi Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun 2012 Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : Lama Bekerja : Observasi ini merupakan jawaban tentang persyaratan Hygiene Petgugas Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE
BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan
Lebih terperinciLampiran III : Tabel Frekuensi. Frequency Table. Universitas Sumatera Utara. Infeksi kecacingan STH
Lampiran III : Tabel Frekuensi Frequency Table Infeksi Valid Positif Negatif Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 49 64.5 64.5 64.5 27 35.5 35.5 100.0 76 100.0 100.0 Valid 1 2 Umur Responden
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992
LAMPIRAN III UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pasal 1 (1.1) Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
Lebih terperinci1. Pendahuluan SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH KECAMATAN MEDAN MAIMUN
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene
BAB V PEMBAHASAN A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene Perorangan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui panca indera seseorang (penginderaan) terhadap
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
-1- PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran I KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KELUHAN KULIT PADA PEMULUNG DAN GAMBARAN FASILITAS SANITASI DI TPA TERJUN KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2013 Keterangan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anonimous, Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/
DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2008. Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari 2011. http:// jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/ Azwar,Azrul, 1995. Pengantar Kesehatan Lingkungan, PT.
Lebih terperinciM U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017
M U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017 A PA I T U S E H AT? A PA YA N G M E M P E N G A R U H I K E S E H ATA N I N D I V I D U? S I A PA YA N G B E R P E R A N T E R H A D A P K E S E H ATA N I
Lebih terperinciPENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I
PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan
Lebih terperinciPEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK
PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK Masykur Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email : masykur@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciRingkasan Studi EHRA Kabupaten Malang Tahun 2016
Ringkasan Studi EHRA Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau dapat juga disebut sebagai Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan, merupakan sebuah studi partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota
Lebih terperinciBERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN
L A M P I R A N BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 Dengan ini meyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan
Lebih terperinciSANITASI DAN KEAMANAN
SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG RUMAH SUSUN (RUSUN) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN a. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Explanatory Recearch atau penelitian penjelasan yaitu menjelaskan adanya hubungan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 10 /PERMEN/M/2007
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 10 /PERMEN/M/2007 TENTANG PEDOMAN BANTUAN STIMULAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKUESIONER SURVEY MAWAS DIRI
I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian PERILAKU MASYARAKAT TENTANG BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN PADA DESA YANG DIBERI INTERVENSI DAN TIDAK DIBERI INTERVENSI GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN GUMAI TALANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya
Lebih terperinciTata cara perencanaan bangunan MCK umum
Standar Nasional Indonesia Tata cara perencanaan bangunan MCK umum ICS 27.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Halaman Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1988 TENTANG RUMAH SUSUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1988 TENTANG RUMAH SUSUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun telah ditetapkan
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN AIR SUNGAI LAU GERBONG DAN KELUHAN KESEHATAN KULIT DI DESA PERBESI KECAMATAN TIGA BINANGA KABUPATEN KARO TAHUN 2010 No. Responden : IDENTITAS RESPONDEN
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN
LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan
Lebih terperinciMODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Program sanitasi yang berbasis Kebijakan STBM Kementerian Kesehatan, menerapkan pemberdayaan masyarakat dengan metode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sanitasi Rumah Pengertian sanitasi adalah usaha usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit 3. Sedangkan
Lebih terperinciBAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)
BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS 2.500 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,
Lebih terperinciIdentitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan :
Lampiran 1 Observasi dan kusioner penelitian HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DIARE SERTA KUALITAS AIR SUNGAI PADA PENGGUNA AIR SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN : Tidak Tamat Sekolah.
KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN 2014 Nama : Umur : Tingkat Pendidikan : Tidak Tamat Sekolah Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 60/PRT/1992 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN MENTERI PEKERJAAN UMUM,
MENTERI PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 60/PRT/1992 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang Mengingat : a. bahwa dengan Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl.Arjuna Utara 9, Kebun Jeruk, Jakarta Barat 0 Indonesia Telp. (02) 674223 Fax. (02) 674248 Saya yang bertanda tangan
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN
WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemerataan pemenuhan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:
LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya : Dengan sesungguhnya
Lebih terperinciRumah Sehat. edited by Ratna Farida
Rumah Sehat edited by Ratna Farida Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL
105 LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL (Berdasarkan International Health Regulation (2005) : Handbook for Inspection of Ships and Issuance of Ship Sanitation Certificates) 1. Nama Kapal : 2. Jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan
Lebih terperinciRUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar
RUMAH SEHAT Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Pengertian Rumah Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah
Lebih terperinci1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN
Lampiran KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA MAKANAN DI RUMAH MAKAN KHAS MINANG JALAN SETIA BUDI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
Lebih terperinciKonsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa
OUT Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA 45 BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk dari sebuah pendekatan dari arsitektur
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kegiatan pekerjaan di luar rumah, akan meningkatkan kebutuhan jasa pelayanan makanan terolah termasuk makanan dari
Lebih terperinci