BAB IV SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELING)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELING)"

Transkripsi

1 BAB IV SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELING) 4.. Pendahuluan SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik statistik yang memungkinkan pengujian serangkaian hubungan antar variabel yang relatif rumit secara simultan (Ferdinand, 200). Pemodelan SEM yang lengkap pada dasarnya terdiri atas measurement model dan structural model. Measurement model atau model pengukuran ditujukan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikatorindikator empiriknya, sedangkan structural model atau model struktural adalah model mengenai struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor (Ferdinand, 200). Measurement model dilakukan melalui confirmatory factor analysis (CFA) sedangkan uji structural model dilakukan dengan menguji bobot koefisien jalur. Oleh karena itu, SEM pada dasarnya adalah analisis lebih lanjut dari CFA dan analisis regresi. Menurut Hair et. al (99, p. 626) dalam Ferdinand (200, p. 34), ada tujuh langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan SEM (Ferdinand 200, p. 6), yaitu: () pengembangan model teoritis, (2) pengembangan diagram alur, (3) konversi diagram alur ke dalam persamaan, (4) memilih matriks input dan estimasi model, () kemungkinan munculnya masalah identifikasi, (6) evaluasi kesesuaian model, dan (7) interpretasi dan modifikasi model. Gambar Langkah-Langkah Dalam Structural Equation Modeling 36

2 . Pengembangan model teoritis Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat (Ferdinand, 200, p. 7). Peneliti harus melakukan serangkaian telaah pustaka yang intens agar dapat diperoleh justifikasi atas model teoritis yang dikembangkan. 2. Pengembangan diagram alur (Path Diagram) Diagram alur (path diagram) bertujuan untuk mempermudah peneliti melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Variabel dalam diagram alur permodelan SEM dibedakan menjadi dua, yakni: () variabel terukur/indikator/measured variable/observed variabel merupakan variabel yang datanya harus dicari melalui penelitian lapangan dan digambarkan dalam bentuk persegi, dan (2) variabel laten/construct/unobserved variable merupakan variabel bentukan yang dibentuk melalui indikator-indikator yang diamati secara nyata dan digambarkan dalam bentuk elips. Hubungan antar konstruk dalam permodelan SEM digambarkan melalui anak panah. Anak panah lurus menunjukkan hubungan kausal langsung antar konstruk sedangkan garis lurus dengan anak panah pada tiap ujungnya menunjukkan hubungan korelasi antar konstruk. e e2 e3 e4 X e e2 e3 X2 X3 Y Y2 Y3 X4 e e6 e7 X X6 Benevolence X7 Partici pation e8 e9 e0 Z X8 X9 X0 Z2 Integrity Y4 Y Y6 e4 e e6 Diagram Alur Kerangka Pemikiran Teoritis Konstruk-konstruk yang dibangun dalam diagram alur permodelan SEM dikategorikan menjadi dua kelompok (Ferdinand, 200, p. 69) yaitu: () konstruk eksogen (exogenous construct/source variable/independent varieble) merupakan variabel 37

3 yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model penelitian. Konstruk eksogen ini adalah konstruk yang tidak dituju oleh garis dengan satu ujung anak panah. Dalam model penelitian ini, konstruk eksogen yang digunakan adalah citra merek dan kepuasan konsumen, (2) konstruk endogen (endogenous construct) merupakan konstruk yang memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, namun konstruk eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Hubungan Konstruk Eksogen-Konstruk Endogen Konstruk Indikator Kompetensi Pengalaman Pengetahuan luas Pengesahan institusional Benevolence Perhatian Kemauan berbagi Dapat diharapkan Integrity Pemenuhan Keterusterangan Kehandalan Kenyamanan Kepuasan Tanggung jawab Partisipasi Keberlanjutan Frekuensi Rekomendasi Kode X X2 X3 X4 X X6 X7 X8 X9 X0 Y Y2 Y3 Y4 Y Y6 3. Konversi Diagram Alur ke dalam Persamaan Diagram alur dikonversikan ke dalam dua persamaan yaitu persamaan model pengukuran dan persamaan struktural. Persamaan model pengukuran (measrement model) yang digunakan untuk mengukur seberapa kuat struktur dimensi-dimensi yang membentuk variabel laten (Ferdinand, 200, p. 72). Hasil konversi ke diagram alur ke dalam model pengukuran dapat dilihat pada tabel 3.2 sedangkan persamaan struktural (structural equation) dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk dengan pedoman variabel endogen sama dengan variabel eksogen ditambah variabel endogen ditambah error. Persamaan struktural: variabel endogen = variabel eksogen + variabel endogen + error Hasil konversi diagram alur ke dalam persamaan structural. 38

4 Hasil konversi ke dalam Persamaan Model Pengukuran dan Model Struktural Model struktural Model pengukuran Konstruk eksogen Konstruk endogen X = λ + ε Y = λtrust + ε X2 = λ2 + ε2 Y2 = λ2trust + ε2 X3 = λ3 + ε3 Y3 = λ2trust + ε3 Y4 = λ3partisipasi + ε4 Y = λ4partisipasi + ε Y6 = λpartisipasi + ε6 X4 = λ4 + ε4 X = λ Benevolence + ε X6 = λ6 Benevolence + ε6 = β + β2 Benevolance + β3 Interity + z Partisipasi = β4 + β Benevolance + β6 Interity + β7 + z X7 = λ7 Benevolence + ε7 X8 = λ8 Integrity + ε8 X9 = λ9 Integrity + ε9 X0 = λ0 Integrity + ε0 Keterangan: λ β ε z = Loading factor = koefisien jalur = Error measurement = error estimasi 4. Memilih Matriks Input dan Estimasi Model Data input yang digunakan dalam SEM untuk permodelan dan estimasinya dapat berupa matriks kovarian atau matriks korelasi. Hair et. al (99) dalam Ferdinand (200, p. 72) menemukan bahwa matriks kovarian memiliki keunggulan dalam menyajikan perbandingan yang valid antara populasi atau antara sampel yang berbeda, yang tidak dapat disajikan oleh korelasi. Hair et. al (99) juga menyarankan agar peneliti menggunakan matriks varian atau kovarian pada saat pengujian teori karena matriks ini lebih memenuhi asumsi-asumsi metodologi dan merupakan bentuk data yang lebih sesuai untuk memvalidasi hubungan-hubungan kausalitas (Ferdinand, 200, p.73). Ada beberapa teknik estimasi yang tersedia dalam software AMOS 4.0, yaitu: () Maximum Likelihood Estimation (ML), (2) Generalized Least Square Estimation (GLS), (3) Unweighted Least Square Estimation (ULS), (4) Scale Free Least Square Estimation (SLS), () Asymptotically Distribution Free Estimation (ADF). Dengan mengacu pada studi yang dilakukan oleh Hu, Bentler, dan Kano (992) yang disajikan dalam Tabachnick and Fidell (997), maka teknik estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maximum likelihood estimation technique dengan pertimbangan ukuran sampel dalam penelitian ini kecil (00-200) dengan asumsi normalitas dipenuhi (Ferdinand, 200, P. 77). 39

5 . Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi Salah satu masalah yang dihadapi pada program komputer yang digunakan untuk estimasi model kausal adalah masalah identifikasi (identification problem). Masalah identifikasi pada prinsipnya merupakan masalah mengenai ketidakmampuan model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Ferdinand (200, p. 0) menyatakan bahwa problem identifikasi dapat muncul melalui gejala-gejala berikut: () standard error untuk satu atau beberapa koefisien bernilai besar, (2) program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang seharusnya disajikan, (3) munculnya angka-angka aneh, misalnya adanya variasi error yang bernilai negatif, (4) munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat (misalnya > 0,9). Jika setiap kali estimasi dilakukan muncul problem identifikasi ini, maka sebaiknya dipertimbangkan ulang dengan mengembangkan model dengan menggunakan lebih banyak konstruk. 6. Evaluasi Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Evaluasi kesesuaian model dilakukan melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness of fit. Sebelum dilakukan evaluasi kesesuaian model, data yang akan digunakan dalam analisis ini perlu diuji terlebih dahulu apakah telah memenuhi asumsi-asumsi SEM (Ferdinand, 200, p. 80) berikut ini: () ukuran sampel, jumlah sampel minimum adalah 00 dan selajutnya menggunakan perbandingan lima observasi untuk tiap parameter estimasi (Hair et. al dalam Ferdinand, 200, p. 80), (2) normalitas, diuji dengan melihat gambaran histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik dengan menngamati nilai kemiripan (skewness value) data yang digunakan, (3) linearitas, diuji dengan mengamati scatter plots data, yaitu dengan memilih pasangan data dan melihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas, (4) outliers, terdapat dua macam outliers yaitu univariate outliers yang dapat diuji dengan Z-Score (observasi yang mempunyai Z-Score lebih besar atau sama dengan 3 dikategorikan sebagai outliers), dan multivariate outliers yang dapat diuji dengan mahalanobis distance, () multicolinearity dan singularity, diuji dengan determinan matriks kovarian. Nilai determinan matriks kovarian yang sangat kecil mengindikasikan adanya masalah multikolinearitas atau singularitas. Setelah memenuhi asumsi-asumsi SEM, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kesesuaian model yang dilakukan dengan menggunakan beberapa indeks kesesuaian (fit index) untuk mengukur kebenaran model yang diajukan. Bebarapa indeks kesesuaian dan cut off value yang digunakan untuk menguji apakah sebuah model diterima atau ditolak (Ferdinand, 200, p. 80). Syarat model fit dalam analisis SEM tertera dalam tabel berikut. 40

6 Ringkasan Syarat Model Fit SEM Jenis Fit Index Chi-square RMSEA (root mean square error of approximation) GFI (Goodness of fit index) AGFI (Adjusted goodness of fit) CMIN/DF (the minimum sample discrepancy function/degree of freedom) TLI (Tucker Lewis Index) Nilai cut off Keterangan Nilai χ2 diharapkan kecil, Nilai χ2 yg kecil, dg prob. dengan sig. probability 0,0 menunjukan tidak ada perbedaan signifikan antara matrik kovarians prediksi dengan data observasi. Dengan bahasa sederhana dapat dikatakan model mewakili sampel yang diambil < 0,08 (Browne dan Curdeck, Merupakan ukuran model yang 993) mencoba memperbaiki chisquare dalam jumlah sample yang besar. RMSEA kecil menunjukan bahwa model diharapkan dapat digunakan dalam populasi. > 0,90 Menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matrik kovarians sample yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan. Nilai berkisar 0 (dg 0= poor fit dan =perfect fit) > 0,90 (Hair, 2007 dan Hulland, GFI adalah analog dari R 2 dalam 996) regresi berganda. (0-) < 2 (Byrne, 998) Sebenarnya adalah statistik < (Wheaton, 977) χ2/df. Menunjukan χ2 relatif > 0.90 (Arbuckle, 997) > 0,9 (Hair dkk, 99) NFI (normed fit index) > 0,90 CFI (Comparative fit index) > 0,9 Parsimonious normal fit index (PNFI) Semakin tinggi semakin baik Parsimonious goodness of fit index (PGFI) Measurement model fit (dg mengukur construct reliability dan variance extracted) Semakin tinggi baik/parsimony Reliabilitas > 0,70 semakin Variance extracted > 0,0 Alternative incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. (0-) Perbandingan antara proposed model dan null model (0-) Tidak dipengaruhi oleh ukuran sample. (0-). Sangat baik untuk mengukur fit model. Modifikasi NFI, kegunaan membandingkan model dg DF yang berbeda Modifikasi dari GFI atas dasar parsimony estimated model. (0-) Unidimensionalitas = asumsi yang melandasi perhitungan reliabilitas dan ditunjukkan ketika indicator suatu konstruk memiliki acceptable fit single factor (one dimensional) model. 4

7 Tabel diatas merupakan rekapitulasi indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model. Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah menguji kesesuaian model adalah melakukan penilaian undimensionalitas dan reliabilitas. Untuk menguji undimensionalitas dan reliabilitas suatu model, digunakan pendekatan berikut ini: () menilai besaran composite reliability. Reliabilitas merupakan ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator mengindikasikan sebuah konstruk atau faktor laten yang umum. Nilai composite reliablity adalah 0,7 menunjukkan tingkat reliabilitas yang dapat diterima. Composite reliability diperoleh melalui rumus berikut: Construct-Reliability = ( Standard loading )2 ( Standard loading )2 + Ej (2) menilai variance extracted. Menunjukkan jumlah varian dari indikator-indikator yang diekstraksi oleh konstruk laten yang dikembangkan. Nilai variance extracted yang tinggi menunjukkan bahwa indikatorindikator tersebut telah memakili dengan baik oleh konstruk latenyang dikembangkan. Nilai variance extracted yang direkomendasikan adalah 0, (Ferdinand, 200, p. 9) dan dapat diperoleh melalui rumus berikut: Variance-Extracted = Standard loading2 Standard loading2 + Ej 7. Interpretasi dan Modifikasi Model Langkah terakhir dalam permodelan SEM adalah menginterpretasikan model dan memodifikasi model bagi model-model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Setelah model diestimasi, residualnya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarian residual harus bersifat simetrik (Tabachnick and Fidell, 997 dalam Ferdinand, 200, p. 96). Pedoman untuk mempertimbangkan perlu tidaknya memodifikasi sebuah model adalah dengan melihat jumlah residual yang dihasilkan model. Batas keamanan untuk jumlah residual adalah %. Bila jumlah residual lebih besar dari % dari semua residual kovarian yang dihasilkan model, maka sebuah modifikasi perlu dipertimbangkan. Bila nilai residual yang dihasilkan model cukup besar ( > 2,8 ), maka perlu dipertimbangkan untuk menambah suatu alur baru pada model yang diestimasi tersebut. Nilai residual yang lebih besar atau sama dengan 2,8 diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistik pada tingkat % dan residual ini menunjukkan adanya prediction error yang substantial untuk sepasang indikator (Ferdinand, 200, p. 97) Contoh kasus penelitian dengan SEM Sebuah penelitian bertujuan menguji peran kepercayaan (trust) dalam memediasi bersedianya masyarakat menggunakan e-commerce untuk transaksi pembelian produk. Berdasarkan telaah teori dan studi empiris sebelumnya, peneliti mengidentifikasi bahwa kemampuan (ability) vendor, kebaikan hati (benevolence) vendor, dan integritas vendor 42

8 berpengaruh terhadap partisipasi penggunaan e-commerce untuk pembelian produk melalui mediasi varibel kepercayaan pelanggan (trust). Rumusan masalah penelitiannya adalah sebagai berikut: Rumusan masalah. Apakah kemampuan (ability) vendor berpengaruh positif terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia? 2. Apakah kebaikan hati (benevolence) vendor berpengaruh positif terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia? 3. Apakah integritas (integrity) vendor berpengaruh positif terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia? 4. Apakah kepercayaan (trust) berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi pelanggan e-commerce di Indonesia?. Apakah kemampuan (ability) vendor berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi pelanggan ecommercedi Indonesia? 6. Apakah kebaikan hati (benevolence) vendor berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi pelanggan ecommerce di Indonesia? 7. Apakah integritas (integrity) vendor berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi pelanggan ecommerce di Indonesia Model konseptual dan hipotesis H : Kemampuan (ability) vendor berpengaruh positif terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia. H2 : Kebaikan hati (benevolence) vendor berpengaruh positif terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia. H3 : Integritas (integrity) vendor berpengaruh positif terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia. H4 : Kepercayaan (trust) berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi pelanggan ecommerce di Indonesia. 43

9 H : Kemampuan (ability) vendor berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi pelanggan ecommercedi Indonesia. H6 : Kebaikan hati (benevolence) vendor berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi pelanggan ecommerce di Indonesia. H7 : Integritas (integrity) vendor berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi pelanggan ecommerce di Indonesia Definisi operasional, pengukuran dan instrumen. Definisi operasional Konstruk Indikator Kompetensi Pengalaman Pengetahuan luas Pengesahan institusional Benevolence Perhatian Kemauan berbagi Dapat diharapkan Integrity Pemenuhan Keterusterangan Kehandalan Kenyamanan Kepuasan Tanggung jawab Partisipasi Keberlanjutan Frekuensi Rekomendasi Kode X. X.2 X.3 X.4 X2. X2.2 X2.3 X3. X3.2 X3.3 Y. Y.2 Y.3 Y2. Y2.2 Y Pengukuran dan instrumen No Pernyataan Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce memiliki kemampuan untuk menyediakan barang yang berkualitas bagi pelanggan Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce mempunyai pengalaman sehingga mampu mengirim barang tepat pada waktunya. Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce memiliki kemampuan yang baik dalam mengamankan transaksi. Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce telah diakui eksistensinya oleh pihakpihak lain, seperti supplier, distributor, jasa pengiriman, dan sebagainya. Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce memiliki perhatian untuk Sang at Tidak Setuj u Tida k Setuj u Tidak Berpenda pat Setuj u 44 Sang at Setuj u

10 memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce memiliki kemauan untuk memberikan keuntungan bagi pelanggannya. Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce memiliki itikad baik untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce akan memenuhi apa yang diharapkan oleh pelanggannya. Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce tidak akan menyembunyikan informasi yang penting bagi pelanggannya. Saya merasa bahwa vendor penyedia ecommerce akan selalu menjaga reputasinya. Saya percaya bahwa vendor penyedia ecommerce memberikan kenyamanan dalam bertransaksi. Saya percaya bahwa vendor penyedia ecommerce memberikan kepuasan dalam bertransaksi. Saya percaya bahwa vendor penyedia ecommerce memenuhi tanggung jawabnya terhadap pelanggan. Saya akan terus bertransaksi melalui media ecommerce. Saya akan meningkatkan frekuensi bertransaksi melalui media ecommerce. Saya akan merekomendasikan kepada pihak lain agar bertransaksi melalui media ecommerce. 3. Sampel Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria konsumen yang pernah menggunakan e-commerce dalam rentang waktu 6 bulan terakhir. Jumlah sample yang digunakan adalah 2 responden Analisis SEM menggunakan AMOS Menu AMOS Dalam pengerjaan SEM dikenal beberapa software yang dapat digunakan, tetapi dua software yang paling dikenal adalah AMOS dan LISREL. Dalam pelatihan ini digunakan software AMOS karena software ini merupakan software yang lebih user friendly, karen menggunakan perintah gambar. LISREL lebih sulit digunakan karena menggunakan perintah syntax. Adapun tampilan menu AMOS pertama kali adalah sebagai berikut. 4

11 Menu Menggambar Menu Analisis Menu Tampilan dan Cetak Gambar Tampilan Awal AMOS Pada prinsipnya menu ikon di AMOS di bagi menjadi 3 kategori besar, yaitu () menu menggambar, lengkap dengan menu edit gambar, (2) menu analisis, dan (3) menu pengaturan tampilan dan menu cetak. Menu ini ditampilkan secara kolom menurun, sedangkan menu horisontal berisi 8 menu yaitu () File, (2) Edit, (3) View, (4) Diagram, () Model fit, (6) Tools, (7) Help. Menu File digunakan untuk pengaturan file yang telah dibuat. Di dalam menu ini terdapat menu pembuatan dokumen baru (new), memanggil pekerjaan yang sudah disimpan (open), menu penyimpanan (save) dan menu cetak (print) 2. Menu Edit digunakan untuk melakukan editing pada gambar yang dibuat. Pada menu ini terdapat semua perintah edit gambar seperti select/deselect, copy, duplicate, move, dan perintah lainnya. 3. Menu View berisi fasilitas untuk melihat isi (content) dari gambar yang sudah dibuat. Pada menu ini terdapat pula fasilitas untuk melihat dan memilih properti analisis yang diinginkan. 4. Menu Diagram berisi fasilitas untuk melakukan penggambaran variabel. Pada menu ini terdapat fasilitas menggambar observed variabel, laten variabel, indikator, termasuk hubungan antar variabel. Pada menu ini juga terdapat fasilitas untuk melakukan zoom terhadap gambar yang dibuat.. Menu Model fit berisi fasilitas untuk menjalankan analisis, dan melakukan pengaturan terhadap grup analisis. 46

12 6. Menu Tools berisi fasilitas untuk pengaturan menu, serta font huruf yang digunakan dalam penggambaran. 7. Pada prinsipnya AMOS berjalan berdasarkan gambar yang dibuat dan input data yang diberikan, sehingga pada pelatihan ini akan ditekankan tentang menu pembuatan gambara dan analisis Langkah Kerja Dengan AMOS Adapun urutan langkah kerja dengan AMOS adalah sebagai berikut. Kembangkan model dari Teori 2. Gambarkan model dalam bidang gambar AMOS, beri nama variabel sesuai dengan nama di spreadsheet anda, tentukan analisis yang akan digunakan.. 3. Lakukan uji Confirmatory Factor Analysis (CFA) 4. Jika sudah lolos uji CFA lakukan analisis full model. Perhatikan Semua Asumsi, apakah terpenuhi semua. 6. Lakukan analisis dengan melihat estimasi output dan model fit Menggambar dengan AMOS Menggambar dengan AMOS sangat mudah dan fleksibel, tetapi proses penggambaran sangat tergantung pada mouse. Hal ini menjadi keunggulan sekaligus kekurangan, karena tanpa mouse proses penggambaran jadi sedikit sulit. Jika menggunakan laptop dan lupa membawa mouse, proses penggambaran terpaksa dilakukan dengan menggunakan touch pad, dan hal ini lebih sulit dibanding menggunakan mouse biasa. a. Menggambar Laten Variabel Adapun cara menggambar laten variabel adalah sebagai berikut.. Klik perintah gambar laten variabel 2. Kemudian arahkan pointer mouse anda ke bidang gambar, dan tekan serta tahanlah tombol klik kiri mouse anda. 3. Drag mouse anda, maka akan terbentuk gambar lingkaran, sesuaikan besar gambar dan bentuk lingkaran dengan keinginan anda. 4. Setelah yakin dengan bentuk dan ukuran yang anda inginkan lepaslah tombol klik kiri mouse anda. Gambar lingkaran telah terbentuk b. Menggambar Observed Variabel. Klik perintah gambar observed variabel 2. Kemudian arahkan pointer mouse anda ke bidang gambar, dan tekan serta tahanlah tombol klik kiri mouse anda. 3. Drag mouse anda, maka akan terbentuk gambar kotak, sesuaikan besar gambar dan bentuk kotak dengan keinginan anda. 47

13 4. Setelah yakin dengan bentuk dan ukuran yang anda inginkan lepaslah tombol klik kiri mouse anda. Gambar kotak observed variabel telah terbentuk c. Menduplikasi Gambar Adakalanya kita harus meenggambar beberapa laten atau observed variabel. Jika kita menggambar satu persatu tentu hal ini tidak efisien. Kita cukup menggambar satu variabel saja dan kemudian menduplikasinya. Langkah untuk menduplikasi adalah sebagai berikut.. Tekan lambang perintah duplikasi 2. Arahkan pointermouse anda ke gambar variabel yang hendak diduplikasi. 3. Tekan Klik kiri mouse anda dan drag mouse anda. 4. Duplikasi gambar akan terbentuk. Langkah ini berlaku untuk semua gambar di bidang gambar AMOS. d. Memindahkan Gambar Pengaturan gambar dapat dilakukan dengan memindahkan gambar sesuai keinginan kita. Adapun langkah memindahkan gambar adalah sebagai berikut.. Klik perintah memindahkan gambar. 2. Arahkan pointer mouse pada gambar yang hendak dipindahkan. 3. Tekan klik kiri dan drag gambar tersebut 4. Gambar akan berpindah. e. Menggambar Pengaruh/Korelasi Bentuk hubungan antar variabel yang mungkin digambarkan dalam AMOS adalah pengaruh dan korelasi. Bentuk hubungan pengaruh digambarkan dengan panah satu arah, sedangkan hubungan korelasi digambarkan dengan panah dua arah. Pada prinsipnya cara menggambar kedua hubungan ini sama, yaitu sebagai berikut.. Klik perintah menggambar hubungan seperti berikut Pengaruh Korelasi 2. Arahkan pointer mouse ke bidang gambar 3. Pilihlah variabel yang hendak anda hubungkan 4. Tekan klik kiri dan tahan. Drag garis hubungan dari satu variabel ke variabel lain Hal yang perlu diingat: Anda harus menggambar semua variabel dahulu baru menggambar hubungannya. f. Menggambar indikator Setiap variabel laten pasti memiliki indikator. Jumlah indikator minimal 3 untuk tiap variabel laten. Cara menggambar indikator adalah sebagai berikut.. Klik perintah gambar indikator 48

14 2. Arahkan pointer mouse anda ke variabel laten yang telah anda gambar 3. Tekan klik kiri sebanyak jumlah indikator yang dibutuhkan. Jadi jika diperlukan 3 indikator, maka tekan klik kiri 3 kali, jika dibutuhkan 4 indikator tekan 4 kali dan seterusnya. g. Memberi Nama Variabel Memberi nama variabel, baik laten maupun observed sebenarnya semua sama, yaitu dengan menggunakan fasilitas object properties. Melalui object properties tidak hanya pemberian nama variabel saja yang dapat dilakukan, tetapi juga pemberian nilai parameter. Cara menampilkan object properties adalah dengan menekan klik kanan pada tiap variabel. Arahkan pointer mouse anda ke variabel yang diinginkan kemudian klik kanan, maka akan tampak menu object properties, dan kemudian tekan klik kiri pada menu tersebut. Tampilan object properties adalah seperti berikut. Gambar Tampilan Object Properties Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama pada AMOS adalah bahwa untuk setiap indikator harus sama persis dengan nama variabel yang kita tulis di SPSS atau data editor lain (Excel, Lotus, dll). Dalam hal penulisan indikator AMOS tidak mempermasalahkan huruf besar atau huruf kecil, tetapi sebaiknya dibuat sama dengan yang ditulis di SPSS. h. Menentukan File Input untuk Diolah Setelah selesai menggambar, maka langkah berikutnya adalah menentukan file yang akan digunakan dalam analisis. File ini berupa spreadsheet dalam format spss, atau excel yang sudah dibuat sebelumnya. Cara menentukan file data input adalah sebagai berikut.. Klik ikon select data file 2. Tampilan seperti ini akan tampak di layar. 49

15 3. Klik File Name, akan tampak tampilan sebagai berikut. 4. Pilihlah file yang akan menjadi input untuk analisis SEM. Pada latihan ini digunakan file partisipasi e-commerce.sav di folder DATABASE LATIHAN pada directory D. i. Menentukan Teknik Estimasi SEM dan output yang Diinginkan Dalam SEM ada beberapa teknik estimasi yang mungkin dilakukan, tetapi yang paling sering digunakan adalah maximum likelihood (ML). ML digunakan untuk jumlah sampel antara 00 hingga 00 dengan data memenuhi asumsi normalitas. Teknik estimasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2. 0

16 Teknik Estimasi dalam SEM Pertimbangan Teknik Yang Dipilih Keterangan Ukuran sample Maximum likelihood ULS dan SLS biasanya dengan data memenuhi (ML) tidak menghasilkan uji χ2, asumsi normalitas. karena itu tidak menarik perhatian peneliti Ukuran sample ML dan Generalized Bila ukuran sampel kurang dengan data memenuhi Least square (GLS) dari 00, hasil GLS cukup asumsi normalitas. baik Ukuran sample >200, ADF ADF kurang cocok bila asumsi normalitas kurang ukuran sampel kurang dari diperhatikan 200 Sumber : Augusty (2000) Adapun cara pemilihan teknik estimasi dan output yang diharapkan adalah sebagai berikut.. Klik ikon properti analisis 2. Akan tampak tampilan properti analisis seperti berikut ini 3. Klik teknik estimasi yang diinginkan (biasanya Maximum Likelihood) 4. Klik menu Output, akan tampak tampilan sebagai berikut.

17 . Klik pilihan: Minimation History, Standardize Estimates, Sample Moment, Modification Indices, Factor Score Weight, Test of Normality and outliers 6. Setelah selesai tutuplah menu tersebut, dan jalankan analisis SEM dengan mengklik ikon calculate estimates 2

18 .. Analsisi output AMOS... CFA Secara umum ada dua tahap dalam analisis model persamaan struktural, yaitu analisis model pengukuran (measurement model) dan analisis model struktural (SEM). Measurement model dimaksudkan untuk menguji unidimensionalitas skala alat ukur (indikator). Dari uji model pengukuran ini, akan diketahui apakah skala pengukuran yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak. Secara keseluruhan analisis measurement model tersebut dilakukan dengan teknik analisis faktor konfirmatori (confirmatory analysis factor=cfa). Disebut teknik analisis faktor konfirmatori, karena analisis faktor yang dipakai bertujuan mengkonfirmasi apakah variabel indikator benar-benar mencerminkan/mengukur variabel latennya. Terdapat dua uji dalam measurement model, yaitu uji signifikansi bobot factor (factor loading) dan uji goodness of fit. Factor loading adalah korelasi sederhana antara skor item dengan skor factor. Sebuah indicator dinyatakan valid dalam mengukur faktornya jika memiliki factor loading > 0,0. Pada output AMOS tersedia pula nilai Critical Ratio (C.R.) yang analog dengan statistik t hitung. Cut-off value yang digunakan adalah C.R.,96.. CFA variabel ability Model pengukuran Standardized estimates.26 e X e2 X2 e3 X3 e4 X Goodness of Fit Index Chi-Square = 8.42 Probability =.07 CMIN/DF= 4.07 GFI =.973 AGFI =.864 TLI =.707 CFI=.902 RMSEA=.43 Interpretasi: Indikator X4 tidak valid, ditunjukkan oleh factor loading kecil (0,23) < 0,0. Kelayakan model kurang baik, beberapa uji Goodness of fit tidak diterima. Solusi inidator X4 dikeluarkan dari model, hasilnya adalah: 3

19 Model pengukuran Standardized estimates.29 e X.3.46 e2 X2 e3 X Goodness of Fit Index Chi-Square =.000 Probability = \p CMIN/DF= \cmindf GFI =.000 AGFI = \agfi TLI = \tli CFI= \cfi RMSEA= \rmsea 2. CFA variabel benevolence Model Pengukuran Standardized estimates.76 e X e6 X6 e7 X Benevolence.9.9 Goodness of Fit Index Chi-Square =.000 Probability = \p CMIN/DF= \cmindf GFI =.000 AGFI = \agfi TLI = \tli CFI= \cfi RMSEA= \rmsea Interpretasi: Semua indicator valid, karena memiliki factor loading > 0,0. Kelayakan model baik, sehingga model dapat diterima 3. CFA variabel integrity Model Pengukuran Standardized estimates.3 e8 X8 e9 X9 e0 X Integrity Goodness of Fit Index Chi-Square =.000 Probability = \p CMIN/DF= \cmindf GFI =.000 AGFI = \agfi TLI = \tli CFI= \cfi RMSEA= \rmsea Interpretasi: Semua indicator valid, karena memiliki factor loading > 0,0. Kelayakan model baik, sehingga model dapat diterima 4

20 4. CFA variabel trust Model Struktural (Awal) Standardized estimates Goodness of Fit Index Chi-Square =.000 Probability = \p CMIN/DF= \cmindf GFI =.000 AGFI = \agfi TLI = \tli CFI= \cfi RMSEA= \rmsea e e2 e3.6 Y.69 Y Y T rust Interpretasi: Semua indicator valid, karena memiliki factor loading > 0,0. Kelayakan model baik, sehingga model dapat diterima. CFA variabel partisipasi e-commerce Model Struktural (Awal) Standardized estimates Goodness of Fit Index Chi-Square =.000 Probability = \p CMIN/DF= \cmindf GFI =.000 AGFI = \agfi TLI = \tli CFI= \cfi RMSEA= \rmsea.7.0 Y Y Y6 e4 e e6 Interpretasi: Semua indicator valid, karena memiliki factor loading > 0,0. Kelayakan model baik, sehingga model dapat diterima..2. Analisis Model struktural Setelah model pengukuran dapat diterima, analsisi dapat dilanjutkan dengan analisis model struktural.. Evaluasi Asumsi normalitas Evaluasi terhadap normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati kriteria critical ratio ±2.8 pada tingkat signifikansi 0.0 (%). Apabila dalam tabel penilaian normalitas (assessment of normality), nilai C.R. berada di luar kisaran ±2.8, maka normalitas tidak terpenuhi (Ferdinand, 200, p. 40). Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:

21 Assessment of normality min max Y4 3 Y 3 Y6 3 Y3 3 Y2 3 Y 3 X8 3 X9 2 X0 4 X 2 X6 2 X7 2 X 2 X2 2 X3 2 Multivariate skew c.r kurtosis c.r Interpretasi: Data indikator berdistribusi normal, ditunjukkan oleh nilai c.r skewness < 2,8 (harga mutlak). hasil ini memenuhi asumsi distribusi nomal secara univariate Nilai c.r kurtosis < 2,8 (harga mutlak), disimpulkan data berdistribusi normal secara multivariate. Evaluasi outlier. Outlier univariate Adanya univariate outliers dapat dideteksi dengan menentukan nilai ambang yang akan dikategorikan sebagai outliers dengan cara melakukan konversi terhadap nilai data penelitian ke dalam standard score, atau yang biasa juga disebut sebagai z-score, yang memiliki nilai rata-rata nol dengan standar deviasi sebesar.00. Untuk sampel besar (di atas 80 observasi), pedoman evaluasi adalah bahwa nilai ambang batas dari z-score berada pada rentang 3 sampai 4 (Hair, et. al., 99 dalam Ferdinand, 200, p. 43). Nilai z-score masing-masing indicator dapat dicari dengan menu Descriptive di SPSS dengan memasukkan semua indicator dan memilih (centang) kotak Save standardized values as variables. 6

22 Selanjutnya dilakukan analisis Descriptive dari variable Zscore. Hasilnya adalah : Descriptive Statistics N Zscore(X) Zscore(X2) Zscore(X3) Zscore(X4) Zscore(X) Zscore(X6) Zscore(X7) Zscore(X8) Zscore(X9) Zscore(X0) Zscore(Y) Zscore(Y2) Zscore(Y3) Zscore(Y4) Zscore(Y) Zscore(Y6) Valid N (listwise) Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tampak bahwa nilai Z-score minimun dan maksimun tidak melebihi kisaran 4, sehingga disimpulkan tidak terjadi outlier pada data masing-masing indikator. 2. Outlier multivariate Multivariate outliers merupakan evaluasi yang juga harus dijalankan karena walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi-observasi ini dapat menjadi outliers apabila sudah saling dikombinasikan. Evalusi multivariate outliers ini dilakukan dengan melakukan uji jarak mahalanobis (the Mahalanobis distance) pada tiap observasi. Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan cara menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p<0.00, dimana Jarak Mahalanobis ini dievaluasi dengan menggunakan X 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel observasi (indikator) yang digunakan dalam penelitian, dimana dalam penelitian ini jumlah variabelnya adalah 22. Nilai kritis Chi-Square pada df = 6 dan alpha 0,00, dicari dengan menu CHIINV (0.00, 6) pada software microsoft excel, yaitu sebesar 39,22. Jadi dalam penelitian ini, apabila Jarak Mahalanobis >39,22, maka data itu merupakan multivariate outliers. Hasil jarak 7

23 Mahalanobis diketahui 29,4 lebih kecil dari 39,22, sehingga disimpulkan tidak terjadi multivariate outlier. 3. Asumsi singularity dan multicolinearity Dalam program AMOS, akan segera memberikan tanda warning apabila ternyata matriks kovarians menunjukkan adanya singularitas dan analisis lebih lanjut tidak bisa dijalankan. Multikolineritas dalam SEM dideteksi determinan matriks kovarians. Nilai determinan kovarians matrik yang mendekati 0 mengindikasikan adanya multiklinieritas. Output AMOS memberikan informasi determinan kovarians matrik = 7.80E-09. Meskipun nilai tersebut mendekati angka nol, namun masih lebih besar dari nol sehingga data tetap layak untuk digunakan. 4. Evaluasi goodness of fit index Goodness-of-fit index X2-chi-square Significant Probability CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA Cut-off Value Kecil 0,0 2,00 0,90 0,90 0,9 0,9 0,08 Hasil Analisis 8,028 0,329,063 0,934 0,902 0,992 0,994 0,020 Evaluasi Model Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Berdasarkan uji goodness of fit disimpulkan model dapat diterima, artinya hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat perbedaan matriks kovarians sampel dan matriks kovarians populasi yang diestimasi diterima. 8

24 . Pengujian Model Struktural Model Struktural (Modifikasil) Standardized estimates.28 e X e2 X2 e3 X e e2 e Y Y2.03 e X.8.90 e6 X6 e7 X7 Benevolence e9 X9 e0 X Integrity Goodness of Fit Index Chi-Square = Probability =.329 CMIN/DF=.063 GFI =.934 AGFI =.902 TLI =.992 CFI=.994 RMSEA= Z X8 Y e Y Y Z2.63 Y6 e4 e e6 Regression Weight Full Structural Model Partisipasi pelanggan menggunakan Ecommerce Jalur X X2 X3 X X6 X7 X8 X9 X0 Y Y2 <-<-<-<-<-<-<-<-<-<-<-<-<-<-<-<-<-<-- Estimate Benevolence Integrity Benevolence Integrity Benevolence Benevolence Benevolence Integrity Integrity Integrity Standardized S.E. Estimate C.R. P

25 Y3 Y4 Y Y6 <-<-<-< Rangkuman Uji Hipotesis Hi Standardized Estimate Jalur H H2 H3 H4 H H6 H7 <<<<<<<- C.R. P Kesimpulan Tidak signifikan Benevolence Integrity Benevolence Integrity Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Berdasarkan nilai C.R masing-masing jalur disimpulkan: H, H2, H4, dan H6 ditolak H3, H, dan H7 diterima atau terbukti. Temuan dari studi ini adalah integritas vendor dalam e-commerce menjadi faktor yang menentukan kepercayaan pelanggan dan kesediaan pelanggan berpartisipasi dalam transaksi e-commerce. 60

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menggambarkan lapangan atau objek penelitian yang diarahkan untuk menganalisis suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Repetitive Buying di Alex

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III akan memaparkan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, pengukuran konsep, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneliian ini adalah pendekatan kuantitatif dan disajikan dalam bentuk angka-angka yang akan diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan peneltian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Structural Equation Modeling Bagian I Pendahuluan Wihandaru Sotya Pamungkas Pendahuluan 1 Bagian I Pendahuluan 1. Uji Keseuaian Model Untuk menguji kesesuaian model ada beberapa ukuran, yaitu: (a) chi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalan penelitian ini adalah Balai Metrologi DIY. Sebagai subyek penelitiannya adalah pegawai organik kantor Balai Metrologi DIY. Pegawai yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, antara lain populasi dan sampel, pengukuran variabelvariabel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

DR. Minto Waluyo, Ir, MM

DR. Minto Waluyo, Ir, MM MUDAH CEPAT TEPAT PENGGUNAAN TOOL AMOS DALAM APLIKASI SEM (UNTUK APLIKASI MODEL DALAM PENELITIAN TEKNIK INDUSTRI, SOSIAL, FISIP, PSIKOLOGI DAN MANAJEMEN) DR. Minto Waluyo, Ir, MM 1 uku MUDAH CEPAT TEPAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk Eiger. PT. Eigerindo Multi Produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal. diteliti adalah masyarakat Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal. diteliti adalah masyarakat Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2011: 121). Populasi yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 135 responden, dengan kriteria jenis kelamin, usia, pendidikan, lama

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pemecahan masalah dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya dan model yang relevan dengan masalah penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subjek penelitian Objek penelitian yang akan digunakan penulis yaitu produk makanan organik, yang bertujuan untuk mengetahui perilaku pembelian produk ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Princess Syahrini F-KTV yang bertempat di Jogja City Mall, Yogyakarta. Jadi, subyek penelitian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada Bab IV ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

PEMODELAN SEM. Pertimbangan Teknik Yang Dipilih Keterangan Ukuran sample ULS dan SLS biasanya dan asumsi normalitas

PEMODELAN SEM. Pertimbangan Teknik Yang Dipilih Keterangan Ukuran sample ULS dan SLS biasanya dan asumsi normalitas PEMODELAN SEM Tahapan pemodelan dengan analisis persamaan structural: 1. Pengembangan model berdasar teori 2. Menyusun diagram jalur untu menunjukkan hubungan kausalitas 3. Konversi diagram jalur kedalam

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Susun Petamburan, Jakarta Pusat yang erat hubungannya terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Susun Petamburan, Jakarta Pusat yang erat hubungannya terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga Rumah Susun Petamburan, Jakarta Pusat yang erat hubungannya terhadap keputusan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Unit yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah vendor e- commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014 hingga Juni 2014 di PT Asuransi AXA Indonesia dan VFS Global

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana suatu variabel diukur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah cara pandang seorang ilmuwan dari sisi strategis yang menentukan dari nilai sebuah disiplin ilmu pengetahuan. Pada penelitian ini metode

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data Bab 4 Hasil Penelitian dan Analisis Data 4.1. Profil Objek Penelitian dan Data Diskriptif SMP Negeri 3 Banyubiru merupakan unit sekolah baru (USB) yang didirikan pada tahun 2007. Sekolah ini mulai beroperasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS DATA MULTIVARIAT DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING ( SEM ) Minto Waluyo Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Jatim.

TEKNIK ANALISIS DATA MULTIVARIAT DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING ( SEM ) Minto Waluyo Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Jatim. TEKNIK ANALISIS DATA MULTIVARIAT DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING ( SEM ) Minto Waluyo Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Jatim PENDAHULUAN Abstrak Penelitian yang melibatkan variable majemuk, teknik

Lebih terperinci