PEMBINAAN PEMAKAIAN BAHASA BALI YANG BAIK DAN BENAR DALAM UPAYA MEMINIMALISASI DEGRADASI DI DESA PANCASARI, BULELENG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBINAAN PEMAKAIAN BAHASA BALI YANG BAIK DAN BENAR DALAM UPAYA MEMINIMALISASI DEGRADASI DI DESA PANCASARI, BULELENG"

Transkripsi

1 PEMBINAAN PEMAKAIAN BAHASA BALI YANG BAIK DAN BENAR DALAM UPAYA MEMINIMALISASI DEGRADASI DI DESA PANCASARI, BULELENG Ni Made Suryati, Putu Sutama, I Wayan Suteja, T. I. A. Mulyawati R. Progam Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana suryati.jirnaya@yahoo.com Abstrak Bahasa Bali sebagai bahasa daerah digunakan sebagai alat komunikasi bagi masyarakat Bali memiliki variasi baik secara geografis maupun secara stratifikasi sosial. Dengan adanya variasi ini, masyarakat sering merasa takut berbahasa Bali karena kurang memahami hal itu. Desa Pancasari merupakan salah satu desa yang menjadi objek wisata di Kabupaten Buleleng yang mewilayahi Danau Tamblingan dan Danau Buyan yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal. Tempat ini menjadi objek yang digunakan untuk perkemahan. Oleh karena itu masyarakat banyak yang menganggap sangat penting berbahasa nasional (Indonesia) dan berbahasa Inggris sehingga agak mengabaikan bahasa Bali karena dianggap tidak bisa digunakan untuk mencari uang. Oleh karena itu, perlu diberikan pemahaman tentang pembinan dan pelestarian bahasa Bali. Sementara itu di pihak lain, masyarakat yang masih mencintai bahasa Bali ada yang kurang paham dengan penggunaan bahasa Bali yang memiliki variasi secara Geografis dan penggunaan sesuai dengan anggah-ungguhing Basa. Gejala ini juga terjadi di daerah-daerah lain. Berdasar latar belakang di atas, kami dari Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng dengan biaya dari PNBP Universitas Udayana. Sasarannya adalah guru-guru bahasa Bali, tokoh masyarakat yang berkecimpung di adat, dan mudamudi di Desa Pancasari. Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat dan dibuka oleh Sekretaris Desa. Peserta sangat antusias, terbukti dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengenai cara pelestarian bahasa Bali; penggunaan bahasa Bali yang baik sesuai dengan aturan tata bahasa maupun sesuai dengan anggah-ungguhing basa. Mereka berharap, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan karena masih banyak masalah-masalah bahasa Bali yang tidak sempat dibicarakan karena terbatasnya waktu. Bahkan mereka berharap kami dapat memberikan pembinaan dibidang Gegitan khususnya Kidung. Kata Kunci: pembinaan, pelestarian, degradasi, multilingual, dan anggah ungguhing basa PENDAHULUAN Analisis Situasi Desa Pancasari Buleleng merupakan salah satu desa binaan Unud. Artinya desa tersebut masih perlu ditingkatkan di segala sektor. Masyarakatnya sangat majemuk sebagai konsekuensi dari desa yang memiliki pasar terbuka. Desa Pancasari menjadi objek wisata dengan adanya danau Buyan dan Danau Tamblingan. Wilayah ini sering digunakan sebagai tempat kemah, konser, dan lain-lain. Dampak dari kondisi tersebut, yang paling terlihat adalah penggunaan bahasa Bali yang terkadang memperihatinkan. Banyak kalangan khawatir karena generasi muda lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dan mempelajari bahasa asing jika dibandingkan mempelajari bahasa Bali. Alasannya karena bahasa Bali tidak bisa digunakan untuk mencari uang. Di samping itu, eksistensi bahasa Bali masih sering menjadi keluhan masyarakat mengenai kerumitan pemakaiannya. Kerumitan yang timbul karena adanya variasi secara geografis dan stratifikasi sosial (anggah-ungguhing basa). Masyarakat 51

2 perlu juga mengatahui tata bahasa Bali atau bahasa Bali Baku dan penggunaan bahasa Bali sesuai dengan anggah-ungguhing Basa. Kita mengetahui bahwa bahasa Bali merupakan bahasa penyangga budaya, adat, dan agama Hindu. Untuk itu, harus segera dibina dan diberikan penyuluhan secara berkelanjutan agar masyarakat (khususnya generasi muda) memahami betapa pentingnya pelestarian bahasa Bali. Kami tim dari Sastra Bali siap untuk membina dan memberikan penyuluhan agar bahasa Bali terselamatkan di sana melalui program Pengabdian pada masyarakat. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran analisis situasi di atas sesungguhnya telah tergambar beberapa permasalahan. Adapun masalah tersebut adalah disajikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut. a. Bagaimanakah cara membina dan melestarikan bahasa Bali? b. Bagaimanakah wujud bahasa Bali yang baik dan benar? c. Unsur apa saja yang berpengaruh terhadap kerancuan berbahasa Bali? d. Kenapa harus berbahasa Bali yang baik dan benar? e. Apa relevansi bahasa Bali dikaitkan dengan adat, budaya, dan agama Hindu? TUJUAN, MANFAAT, DAN PEMECAHAN MASALAH Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan sumbangan pengetahuan tentang: pentingnya pembinaan dan pelestarian bahasa Bali, penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa dan anggahungguh basa, serta menyadarkan masyarakat bahwa bahasa Bali sangat penting sebagai penyangga adat, budaya, dan agama Hindu. Manfaat Kegiatan Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa Pancasari. Secara rinci manfaatnya diuraikan sebagai berikut: a) Khususnya generasi muda agar menyadari pentingnya bahasa Bali dan dapat menularkan kepada anak-anaknya di kemudian hari. b) Bagi masyarakat baik generasi tua maupun generasi muda akan memiliki kemampuan berbahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan sistem dan kaidah bahasa Bali. c) Bahasa Bali yang selama ini dianggap sulit dan terabaikan, akan semakin disadari fungsi dan maknanya terkait dengan pelestarian adat, budaya, dan agama Hindu. Pemecahan Masalah Memperhatikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat baik generasi muda maupun generasi tua di masyarakat Desa Pancasari Kabupaten Buleleng, maka pemecahan masalah tersebut harus menerjunkan para ahli (expert) di bidang bahasa Bali dari Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Tim ini terdiri atas: Dr. Ni Made Suryati, M.Hum; Dr. Putu Sutama, M. S.; Dra. Tjok. Istri Agung Mulyawati R., M.Si.; dan Drs. I Wayan Suteja, M.Hum. Tim dengan kordinator Dr. Ni Made Suryati, M.Hum. secara bergantian memberikan pembinaan dan pelestarian bahasa Bali; pemakaian bahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa dan anggah-ungguhing basa 52

3 dan strategi pemahamannya; serta memberikan penjelasan keterkaitan antara bahasa Bali dengan adat, budaya, dan agama Hindu, Dengan demikian masalah yang terkait dengan pelestarian dan penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan kaidah tata bahasa dan anggah-ugguhing basa dapat diatasi. METODE PELAKSANAAN Di dalam operasional kegiatan pengabdian ini memakai tiga buah metode. Ketiga metode tersebut adalah sebagai berikut. a. Metode ceramah, dipakai dalam menyampaikan materi pembinaan dan pelestarian bahasa Bali; pemakaian anggah-ungguhing basa Bali, dan hubungan bahasa Bali dengan adat, budaya, dan agama Hindu, serta kesalahan-kesalahan umum dalam penggunaan anggah-ungguhing Basa. Di dalam ceramah, materi rencana disampaikan dengan power point. Sarana ini sangat berguna di samping efisiensi waktu, para peserta dapat dengan fokus mengikuti kegiatan ceramah. Akan tetapi karena fasilitas gedung yang disediakan Kepala Desa tidak memungkinkan untuk memasang LCD maka penyaji hanya bisa menyajikan dengan lisan. Namun demikian peserta sudah diberikan materi yang disajikan. b. Metode diskusi, dipakai untuk pendalaman pemahaman diberikan kesempatan tanya jawab dan menyampaikan masalah-masalah yang sering mereka hadapi ketika berkomunikasi dengan bahasa Bali. c. Metode praktik, dipakai untuk mencoba mengaplikasikan apa yang telah mereka peroleh dengan latihan. Dalam sesi latihan, peserta diberikan selembar teks berbahasa Bali yang isinya kerancuan pemakaian anggah-ngguhing basa Bali. Peserta diberikan kesempatan mengoreksinya. HASIL YANG DICAPAI Penyampaian materi rencananya akan ditayangkan dengan menggunakan alat bantu berupa power point. Akan tetapi karena fasilitas ruangan yang disediakan Kepala Desa tidak memungkinkan untuk menggunakan LCD maka materi disampaikan secara lisan. Walaupun demikian, tidak mengurangi keseriusan peserta untuk mendengarkan materi yang berisi tentang Pembinaan dan Pelestarian Bahasa Bali. Di samping itu, materi penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan anggah-ungguhing Basa Bali juga dibagikan kepada semua peserta. Pada saat pemaparan materi yang berisi tentang Pembinaan dan Pelestarian Bahasa Bali yang disertai penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan anggah-ungguhing Basa Bali terlihat para peserta memperhatikan dan menyimak dengan serius. Indikasi lain terlihat bahwa para peserta mencatat hal-hal penting yang diuraikan oleh narasumber. Keseriusan para peserta menyimak dan mendengarkan penjelasan penyaji karena baru pertama kali mendapatkan materi tentang pembinaan dan pelestarian bahasa Bali. Penyajian pembinaan dan pelestarian bahasa Bali dilakukan untuk meminimalisasi degradasi pemakaian bahasa Bali yang disebabkan oleh situasi multilingual, terutama oleh kalangan muda mudi. Sebelum membahas tentang pembinaan dan pelestarian bahaa Bali terlebih dahulu disajikan tentang keberadaan bahasa Bali seperti berikut ini. Bahasa Bali adalah bahasa Daerah besar dengan jumlah penutur di seluruh Indonesia mencapai 4,5 juta. BB menjadi lambang identitas etnik. Penutur BB disebut sebagai orang Bali karena menggunakan BB sebagai bahasa Ibu. BB dipelajari oleh suku bangsa lain yang menetap di Bali, dan juga etnik lain di daerah-daerah Transmigrasi suku Bali seperti di Sulawesi 53

4 Selatan, Sulawesi Tengah, dan di Pulau Lombok. BB adalah bahasa daerah yang sudah memiliki standar yang lengkap seperti: Tata Bahasa, Kamus dan Ejaan. BB dipelajari di lembaga pendidikan sebagai mata pelajaran. Pertumbuhan penutur BB mencapai orang pertahun (kelahiran). BB mampu menjadi wahana pengembangan dan pertumbuhan kebudayaan Bali. BB memiliki nilai prestise yang lengkap, karena memiliki anggahungguhing Basa. Keberadaan BB di Provinsi Bali masih bertahan dan lestari di seluruh wilayah Desa Adat, baik di desa maupun di perkotaan. Pada bagian ini juga dijelaskan mengenai penggunaan bahasa bali yang baik dan benar, yang meliputi baik dan benar sesuai dengan aturan tata bahasa maupun baik dan benar sesuai anggah-ungguhing Basa Bali. Penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar sesuai anggah-ungguhing Basa difokuskan pada adanya pembagian bahasa Bali berdasarkan tingkat-tingkatan berbahasa. Selama ini buku acuan yang mereka pelajari memang belum ada yang memasukkan Kruna Mider dan Kruna Alus Mider ke dalam bagian dari anggah-ungghing Basa Bali (lihat Bagus, 1975; Narayana, 1979; Tinggen, 1986; Anom, dkk., 2008). Di dalam presentasi tersebut dipaparkan dengan jelas beserta contoh kalimat pemakaiannya tentang bentuk, posisi, dan pemakaian Kruna Mider dan Kruna Alus Mider. Pembagian bahasa Bali yang lengkap dengan masuknya kruna Mider merupakan hasil penelitian kecil (studi kasus) dari Ni Made Suryati tahun Pada bagian ceramah pembinaan bahasa Bali dijelaskan bahwa BB yang kita miliki dan warisi turun temurun penting sekali untuk dibina kehidupannya agar tumbuh, berkembang terus dan lestari sepanjang zaman. Pembinaan BB dilakukan oleh seluruh penutur bahasa Bali. Fokus pembinaan adalah: (1) dari kita semua, (2) oleh kita semua, dan (3) untuk kita semua. Dengan kata lain, tanggung jawab pembinaan bahasa Bali terletak dipundak kita bersama. Kewajiban pembinaan bahasa Bali juga dilakukan oleh stake holder yaitu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pembinaan BB dijamin oleh Undang-Undang dan berbagai peraturan seperti: 1. UUD 1945 (Amandemen) Bab xiii tentang Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 32 ayat (2) dan Bab XV tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan pasal 36.C. 2. UU Republik Indonesia No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan: Bab III tentang Bahasa Negara, Pasal 42 ayat (1), (2) dan (3). 3. Permendagri No 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah. 4. Perda No 3 Tahun 1992 tentang Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. 5. Surat Keputusan Gubernur Bali No 179 Tahun 1995 dan Peraturan Gubernur Bali Tahun Untuk materi pelestarian bahasa Bali disajikan bahwa bahasa Bali sebagai aset Kebudayaan Bali penting untuk dilestarikan yaitu dipertahankan, diselamatkan, dikembangkan serta dilindungi dari segala ancaman. Pelestarian BB dilakukan dengan cara: menggunakan atau memakai atau memungsikan sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan pada ranah-ranah kebudayaan, seperti rumah tangga; Lingkungan Banjar, Desa; Komunikasi melalui telepon, HP, dan lain sebagainya.; Agama; Adat; Lembaga tradisional maupun kedinasan; Pertanian; Pariwisata; Kesenian; Perdagangan; Sekolah; Kampus; Politik; dan lain sebagainya. Sebelum sesi diskusi, sebagai penutup ceramah disertakan pula beberapa contoh pemakaian bahasa Bali yang rancu, dan sepintas terdengar maupun terlihat seperti kalimat 54

5 yang sudah benar, tetapi sesungguhnya masih terjadi kesalahan. Bentuk kesalahan yang terakhir ini paling banyak mewarnai bahasa Bali dewasa ini. Artinya sebuah kesalahan yang tidak dirasakan salah dan tetap bahasa tersebut dipakai oleh masyarakat. Kesalahan model ini disebut dengan salah kaprah. Salah satu contoh (contoh yang lain lihat pada lampiran) pada kalimat, Jerone saking napi, napi tetujone rauh meriki? Tuan dari mana, apa tujuannya dating ke mari?. Kalimat ini sepintas terlihat tidak ada kesalahan dan sudah umum dipakai oleh masyarakat Bali. Karena penutur tidak berani memakai kata saking dija dari mana yang mana kata dija merupakan kata mider (kata yang hanya memiliki bentuk satu), dikira merupakan bentuk kasar. Oleh karena itu dipakai kata napi yang arti sesungguhnya adalah apa. Setelah selesai ceramah, peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Pancasari, Kabupaten Buleleng. Pada sesi ini, waktu benar-benar dimanfaatkan oleh peserta untuk menanyakan berbagai hal tentang bahasa Bali. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta cukup banyak, namun pada tulisan ini hanya disajikan empat buah, yaitu 1) mengapa penggunaan bahasa Bali dewasa ini kelihatannya berkurang karena anak-anak lebih suka menggunakan bahasa Indonesia?; 2) bagaimana sebenarnya cara untuk melestarikan bahasa Bali agar generasi muda mau berbahasa Bali, karena generasi muda mengatakan bahwa bahasa Bali tidak bisa digunakan mencari uang; 3) bagaimana cara berbahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan Anggah-ungghing Basa, mana sebenarnya bentuk yang benar karena pada saat menggunakan bahasa Bali sesuai anggah-ungguhing Basa sering adanya penggunaan kata yang berlebihan (redundansi), seperti pada saat pembukaan suatu acara orang sering mengatakan Ratu, Ida, dane, sane wangiang titiang, para sameton sane...; 4) dari wakil guru bahasa Bali juga menanyakan penggunaan sufiks {-an} dan {-in} karena menurut mereka dalam sebuah buku ajar ditemukan sebuah kalimat: Sesubane tamat SMP, tiang lakar nutugin masuk ka SMA. Selain pertanyaan-pertanyaan peserta kami tanggapi satu persatu. Pertanyaan pertama intinya terletak pada orang tua. Jika dalam rumah tangga orang tua menggunakan bahasa Bali kepada anak-anaknya maka anak-anak akan berbahasa Bali dengan lingkungan yang patut menggunakan bahasa Bali. Umumnya ada beberapa hal yang menyebabkan pengalihan penggunaan bahasa Bali ke bahasa Indonesia, antara lain (1) ada indikasi para ibu-ibu gengsi menggunakan bahasa Bali, dikira dengan menggunakan bahasa Bali statusnya menjadi rendah; (2) ada kekhawatiran orang tua jika anaknya diajar bahasa Bali maka pada saat bersekolah tidak mampu berbahasa Indonesia; (3) perubahan status lawan bicara; (4) perubahan latar belakang seorang ibu dari masa mudanya ke latar belakang suaminya; lingkungan berbahasa Indonesia. Untuk permasalahan yang nomor 2) dijelaskan seperti apa yang dipaparkan pada materi, akan tetapi ditambahkan penanaman kedudukan dan pentingnya fungsi bahasa Bali, serta kami sarankan agar penggunaan bahasa Bali di kalangan anak-anak tidak dipaksakan mengikuti angga-ungguhing basa yang penting mereka mau berbahasa Bali. Di Samping itu karena Desa Pancasari merupakan desa yang termasuk multilinguial, kami sarankan agar jika berkomunikasi dengan selain suku Bali juga diusahakan menggunakan bahasa Bali. Biarkan mereka (suku luar Bali) yang beradaptasi menggunakan bahasa Bali, jangan kita menggunakan bahasa mereka agar bahasa Bali juga digunakan oleh pendatang. Pertanyaan nomor 3) kami tanggapi, sesungguhnya penggunaan bahasa tidak ada yang salah karena bahasa itu juga seni, walaupun kata ida sudah mewakili keseluruhan peserta yang termasuk tri 55

6 wangsa dan yang patut dihormati tetapi sering pembicara menggunakan kata ratu yang juga ditujukan untuk orang yang patut dihormati. Di samping itu, kalau dihubungkan dengan definisi bahasa, sepanjang penggunaan kata itu disepakati oleh penutur tidak ada salahnya. Namun jika ingin berbicara sesuai dengan aturan keefektipan penggunaan kata-kata, sebaiknya kata ratu tidak dibutuhkan. Kemudian permasalahan terakhir kami tanggapi bahwa sesungguhnya sufiks {-an} dan {-in} secara baku dalam bahasa Bali memiliki fungsi dan makna yang berbeda. Secara dialektal penggunaan sufiks itu di daerah yang satu dengan daerah yang lainnya memiliki fungsi yang sama. Misalnya, secara baku penggunaan kedua sufiks itu di daerah Karangasem, Buleleng, dan Klungkung sangat berbeda. Sufiks {-an} -kan dalam bahasa Indonesia dan sufiks {-in} -i dalam bahasa Indonesia, sedangkan di daerah Denpasar penggunaan kedua sufiks itu rancu. Jika benar kalimat yang diajukan oleh peserta itu ada dalam sebuah buku ajar, itu berarti penulis buku ajar kurang menguasai penggunaan kedua sufiks itu secara baku. Setelah diskusi secara santai tetapi serius dalam kurun waktu satu setengah jam (90 menit) akhirnya kegiatan pengabdian selesai. Walaupun acara sudah ditutup tetapi peserta tetap berincang-bincang dengan kami hampir sampai satu jam. Acara pengabdian ini dibuka oleh Sekretaris Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng. Dalam penutupannya beliau sangat mengharapkan kegiatan serupa sering diselenggarakan lagi. Hal ini tentu melihat keseriusan serta responsif para peserta yang baik dan serius. Sesuai dengan amatan beliau yang memang mengikuti acara pengabdian ini dari awal sampai akhir. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa pengabdian pada masyarakat dengan materi Pembinaan dan Pelestarian Bahasa Bali dan Penggunaan Bahasa Bali yang Baik dan Benar yang lengkap memang sangat penting. Selama ini belum pernah diadakan kegiatan serupa menyasar pemakai yang langsung berkecimpung di dunia pendidikan dan pengajaran, masyarakat, serta adat. Para peserta yang terdiri dari Guru Bahasa Bali, Muda-mudi, dan pemuka adat terlihat selama ini lebih sering menggunakan bahasa Bali lisan (nonbaku) di dalam pengajaran. Indikasinya ketika mengikuti pengabdian baru mereka menyadari kekeliruannya dan bahasa Bali memiliki sistem yang baku. Mereka berharap kegiatan serupa lebih sering diadakan dan terus dilaksanakan. Mereka merasa kekurangan waktu untuk mengikuti acara pengabdian ini karena masih banyak hal yang terkait dengan bahasa Bali yang ingin didiskusikan termasuk sastra, dan aksaranya. Saran Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan bahasa Bali seperti yang dilaksanakan di Desa pancasari sangat penting dilaksanakan demi tetap lestarinya bahasa Bali dan dalam dunia pendidikan dapat diajarkan bahasa Bali secara baik dan benar, begitu juga di masyarakat bahasa Bali dapat diterapkan sesuai dengan anggahungguhing Basa. Barangkali masih banyak guru bahasa Bali, muda-mudi, dan pemuka adat memerlukan pembinaan dan pelatihan, pelestarian, serta penggunaan anggahungguhing Basa Bali yang benar. Untuk itu kami harapkan Universitas Udayana melalui 56

7 LPPM dan bekerjasama dengan Program Studi Sastra Bali dapat mengakomodasikan keinginan masyarakat tersebut. DAFTAR PUSTAKA Anom, I Gusti Ketut. Dkk Kamus Bali-Indonesia Beraksara Latin dan Bali. Denpasar: Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Bekerjasama dengan Badan Pembina Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Provinsi Bali. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Jakarta. Bagus, I Gusti Ngurah. 1975/1976. Tingkat-Tingkat Bicara dalam Bahasa Bali. Denpasar: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Moeliono, Anton M Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Ancangan Alternatif di dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan. Narayana, Ida Bagus Udara Tingkatan Anggah-Ungguhing Basa Bali. Widya Pustaka. Th. I, Nomor 1. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana. Suwija, I Nyoman Kamus Anggah-Ungguhing Basa Bali. Denpasar: Pelawa Sari. Suryati, Ni Made Masalah Pemakaian Bahasa Bali Mider dan Bahasa Alus Mider: Sebuah Studi Kasus, dalam Karaket Antuk Tresna Sebuah Persembahan kepada Guru. Denpasar: Jurusan Sastra Daerah dan Program Doktor (S3) Kajian Budaya Universitas Udayana. Hlm Tim Redaksi Pustaka Yustisia Undang-Undang Dasar Yogyakarta: Pustaka Yustisia Tinggen, I Nengah Tata Bahasa Bali Ringkes. Singaraja: Rhika. Tinggen Sor Singgih Basa Bali. Singaraja: Rhika Dewata 57

PENGGUNAAN SOR SINGGIH BASA BALI DALAM KOMUNIKASI PADA STT DARMA BHUANA BANJAR TELUNWAYAH DUURAN, DESA TRI EKA BHUANA, SIDEMEN, KARANGASEM

PENGGUNAAN SOR SINGGIH BASA BALI DALAM KOMUNIKASI PADA STT DARMA BHUANA BANJAR TELUNWAYAH DUURAN, DESA TRI EKA BHUANA, SIDEMEN, KARANGASEM PENGGUNAAN SOR SINGGIH BASA BALI DALAM KOMUNIKASI PADA STT DARMA BHUANA BANJAR TELUNWAYAH DUURAN, DESA TRI EKA BHUANA, SIDEMEN, KARANGASEM OLEH NI WAYAN EKA ARIATHI NIM : 09.1.1.7.1.338 E-Mail: Ariati_eka@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PELATIHAN PENULISAN PAPAN NAMA DWIAKSARA SESUAI PASANG AKSARA DI KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG ABSTRAK

PEMBINAAN DAN PELATIHAN PENULISAN PAPAN NAMA DWIAKSARA SESUAI PASANG AKSARA DI KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG ABSTRAK VOLUME 16 NOMOR 3, SEPTEMBER 2017 PEMBINAAN DAN PELATIHAN PENULISAN PAPAN NAMA DWIAKSARA SESUAI PASANG AKSARA DI KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG I.K.N. Sulibra 1, N.M. Suryati, N.K.R. Erawati,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM PELESTARIAN BUDAYA DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP (HERITAGE AND PROTECTION) BAGI KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN. Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 ini adalah

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN. Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 ini adalah BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 ini adalah Program Keluarga Dampingan. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)

Lebih terperinci

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012 : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si Guru dan Kualitas Pembelajaran Melalui Pelatihan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR : 385 TAHUN : 1992 SERI: D NO. 379 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR : 385 TAHUN : 1992 SERI: D NO. 379 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI Menimbang : a. LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR : 385 TAHUN : 1992 SERI: D NO. 379 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1992 T E N T A N G BAHASA, AKSARA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat penuturnya. Berdasarkan jumlah penuturnya bahasa Bali dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa daerah adalah bahasa yang dipakai oleh penutur bahasa yang tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda dan Yennie,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai sarana berpikir, tetapi juga sebagai hasil, bagian, dan kondisi kebudayaan (Laksana, 2009: 11). Bahasa sebagai hasil kebudayaan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PENGGUNAAN SOR SINGGIH BAHASA BALI

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PENGGUNAAN SOR SINGGIH BAHASA BALI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PENGGUNAAN SOR SINGGIH BAHASA BALI Pande Putu Pawitra Adnyana Sekolah Dasar No. 4 Taman Banjar Ketogan, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung Ponsel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang sebagaimana yang dijamin oleh penjelasan undang-undang dasar

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang sebagaimana yang dijamin oleh penjelasan undang-undang dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Bali (yang selanjutnya disingkat BB) sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, demikian pula bahasa-bahasa daerah lainnya, memperoleh hak hidup dan berkembang

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA DAGANG BAJU (STUDI KASUS PEDAGANG BAJU BALI MENETAP DAN SEMI MENETAP DI DAERAH KUTA)

STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA DAGANG BAJU (STUDI KASUS PEDAGANG BAJU BALI MENETAP DAN SEMI MENETAP DI DAERAH KUTA) STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA DAGANG BAJU (STUDI KASUS PEDAGANG BAJU BALI MENETAP DAN SEMI MENETAP DI DAERAH KUTA) Oleh : NI KOMANG MARIANI 1206105093 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Denpasar,28 Juli Gusti Made Sugiwinata

Denpasar,28 Juli Gusti Made Sugiwinata KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Partisipasi Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PEMBINAAN BAHASA INDONESIA PADA GURU-GURU DI WILAYAH GUGUS VI KECAMATAN SUKASADA, BULELENG

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PEMBINAAN BAHASA INDONESIA PADA GURU-GURU DI WILAYAH GUGUS VI KECAMATAN SUKASADA, BULELENG i LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PEMBINAAN BAHASA INDONESIA PADA GURU-GURU DI WILAYAH GUGUS VI KECAMATAN SUKASADA, BULELENG OLEH: NI MADE RAI WISUDARIANI, S.PD., M.PD. (KETUA) NIP 198502202008122005

Lebih terperinci

BAHASA BALI DAN PEMERTAHANAN KEARIFAN LOKAL

BAHASA BALI DAN PEMERTAHANAN KEARIFAN LOKAL BAHASA BALI DAN PEMERTAHANAN KEARIFAN LOKAL I Wayan Suardiana Jurusan Sastra Bali, Fakultas Sastra Unud Jalan Pulau Nias 13 Denpasar Telepon 0361-224121 i.suardiana@yahoo.co.id ABSTRAK Bahasa Bali sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Penjelasan pertama pada pendahuluan akan menjelaskan mengenai latar belakang dengan melihat kondisi yang ada secara garis besar dan dari latar belakang tersebut didapatkan suatu rumusan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN BAHASA BALI DALAM SIKAP BAHASA SISWA KELAS XI BAHASA 1 SMA NEGERI 2 GEROKGAK

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN BAHASA BALI DALAM SIKAP BAHASA SISWA KELAS XI BAHASA 1 SMA NEGERI 2 GEROKGAK KEMAMPUAN MENGGUNAKAN BAHASA BALI DALAM SIKAP BAHASA SISWA KELAS XI BAHASA 1 SMA NEGERI 2 GEROKGAK OLEH : NI LUH AYU NOVIANTARI noviantari_a@yahoo.co.id INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sikap Bahasa Siswa Sekolah Dasar Terhadap Bahasa Daerah Dan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sikap Bahasa Siswa Sekolah Dasar Terhadap Bahasa Daerah Dan Bahasa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat desa, kota, tua, maupun muda menggunakan bahasa sebagai alat berkomunikasi untuk pelbagai keperluan dan kepentingan.

Lebih terperinci

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada (Yamin, 2010:64). Tetapi terkadang dalam

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada (Yamin, 2010:64). Tetapi terkadang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Berbagai keragaman di setiap wilayahnya membuat Indonesia disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk mengungkapkan kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hal yang sakral dilakukan oleh setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hal yang sakral dilakukan oleh setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan hal yang sakral dilakukan oleh setiap manusia di dunia ini, termasuk di Indonesia. Sejak dilahirkan di dunia manusia sudah mempunyai kecenderungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan akan terwujud apabila manusia menggunakan

Lebih terperinci

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn: PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA UNSWAGATI Ratna Prasasti Suminar (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Bahasa adalah identitas dari suatu negara sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di antara sejumlah bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa Bali

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di antara sejumlah bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa Bali BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Bali termasuk bahasa daerah yang masih tetap hidup dan berkembang di antara sejumlah bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa Bali termasuk ke dalam rumpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, khususnya di Indonesia perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa, remaja, dan anak-anak telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebuah pulau kecil dengan beribu keajaiban di dalamnya. Memiliki keanekaragaman yang tak terhitung jumlahnya. Juga merupakan sebuah pulau dengan beribu kebudayaan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN 1 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN Putu Sosiawan Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstrak The

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. A. Studi Masyarakat Indonesia

PEMBAHASAN. A. Studi Masyarakat Indonesia PENDAHULUAN Bali terkenal sebagai pulau dewata adalah nama salah satu provinsi di indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Bali terletak diantara pulau

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBINA UTSAWA DHARMA GITA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBINA UTSAWA DHARMA GITA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017 BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 13 /HK/2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBINA UTSAWA DHARMA GITA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017 BUPATI KARANGASEM, Menimbang :a. bahwa Budaya

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa warisan budaya Bali merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

ADAPTASI WANITA ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA SUAMI STUDI KASUS PERKAWINAN AMALGAMASI WANITA ISLAM DAN PRIA HINDU DI BALI

ADAPTASI WANITA ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA SUAMI STUDI KASUS PERKAWINAN AMALGAMASI WANITA ISLAM DAN PRIA HINDU DI BALI ADAPTASI WANITA ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA SUAMI STUDI KASUS PERKAWINAN AMALGAMASI WANITA ISLAM DAN PRIA HINDU DI BALI Oleh: DESAK PUTU DIAH DHARMAPATNI 1001605003 PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam terdiri dari puncak-puncak kebudayaan daerah dan setiap kebudayaan daerah mempunyai ciri-ciri khas masing-masing. Walaupun

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR ANALISIS PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN GIANYAR. SKRIPSI Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung nilai filsafat, agama, dan nilai kehidupan. Tutur adalah 'nasehat' atau 'bicara'. Kata perulangan

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya

Lebih terperinci

PROFILE PUBLIK DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI BALI. Jalan D.I Panjaitan Nomor 4, Niti Mandala Renon Denpasar 80235

PROFILE PUBLIK DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI BALI. Jalan D.I Panjaitan Nomor 4, Niti Mandala Renon Denpasar 80235 PROFILE PUBLIK DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI BALI Jalan D.I Panjaitan Nomor 4, Niti Mandala Renon Denpasar 80235 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR Visi : Terwujudnya dan Arsip yang

Lebih terperinci

: Banjar Pande Mas, Ds. Kamasan, Kec. Klungkung

: Banjar Pande Mas, Ds. Kamasan, Kec. Klungkung Nama Lengkap d. Perguruan Tinggi : I Ketut Sukma Sucita : Klungkung, 23 Oktober 1963 : Banjar Pande Mas, Ds. Kamasan, Kec. Klungkung : Olahraga : Kita Diwajibkan Berbuat Yang Terbaik Secara Terus - menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Sumatera Utara merupakan salah satu daerah pariwisata yang berpotensi di Indonesia. Potensi pariwisata yang ada di Sumatera Utara antara lain keindahan alam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Karangasem, 12 Desember 2015 Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs. Ttd. I Wayan Kerti

KATA PENGANTAR. Karangasem, 12 Desember 2015 Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs. Ttd. I Wayan Kerti MGMP BAHASA INDONESIA SMP/MTs KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya kegiatan Diklat Peningkatan Karier Guru Bahasa

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN LOKASI PEMUKIMAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DI LOKASI SISERE DESA LABUAN TOPOSO KEC LABUAN KABUPATEN DONGGALA RABU, 13 APRIL

Lebih terperinci

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika 1 CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG Ni Ketut Ayu Ratmika Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract Research on

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Judul Program: PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA BAGI GURU-GURU SMP SE-KECAMATAN TEMBUKU KABUPATEN BANGLI Oleh: I Gusti Nyoman Yudi Hartawan, S.Si.,M.Sc. NIDN. 0025058401

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG PENGHARGAAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, MANFAAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, MANFAAT PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, MANFAAT PENELITIAN 1.1 Latar Belakang Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali Tradisional yang dibentuk oleh pupuh-pupuh. Setiap pupuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berbagai macam bahasa daerah yang masing-masing dituturkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berbagai macam bahasa daerah yang masing-masing dituturkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa merupakan alat untuk komunikasi, mengekspresikan diri, dan alat untuk beradaptasi sosial pada lingkungan atau situasi tertentu. Di Indonesia berbagai macam bahasa

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 03 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583

Lebih terperinci

LOMBA LINTAS WISATA ALAM TINGKAT NASIONAL MAPALA LOKA SAMGRAHA TAHUN 2016

LOMBA LINTAS WISATA ALAM TINGKAT NASIONAL MAPALA LOKA SAMGRAHA TAHUN 2016 LOMBA LINTAS WISATA ALAM TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA UNIT KEGIATAN MAHASISWA PANITIA PELAKSANA LLWA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 Sekretariat: Kampus Tengah UNDIKSHA, Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dibagi menjadi empat sub-bab yang berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan dari seminar tugas akhir. Pembahasan latar belakang menguraikan

Lebih terperinci

Oleh : NI MADE AYU INDIRADEWI NIM : SKRIPSI

Oleh : NI MADE AYU INDIRADEWI NIM : SKRIPSI EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MINA PERDESAAN (PUMP) PADA MASYARAKAT PESISIR DI KABUPATEN BADUNG: Studi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kecamatan Kuta SKRIPSI Oleh : NI MADE AYU INDIRADEWI NIM :

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA LANGSUNG DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA LANGSUNG DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA LANGSUNG DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh : NI WAYAN NURYANTI DEWI NIM: 1206105030 FAKULTAS

Lebih terperinci

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional dalam pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika mendengar lagu yang merdu, menonton film yang bagus, membaca cerita, bercakap-cakap dengan keluarga

Lebih terperinci

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi 126 BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN 8.1 Simpulan Tulisan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1). Upaya-upaya pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar adalah sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dalam

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS. orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak

PERNYATAAN ORISINALITAS. orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak PERNYATAAN ORISINALITAS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh

Lebih terperinci

STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA

STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA PROPINSI JAWA TIMUR BAB II STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN RENCANA KEGIATAN (LRK) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : AYUNAN : ABIANSEMAL : BADUNG : BALI Diusulkan oleh : Amisari

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS POLA KALIMAT DALAM TULISAN MAHASISWA BIPA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA REVINA INELDA NIVIRAWATI

SKRIPSI ANALISIS POLA KALIMAT DALAM TULISAN MAHASISWA BIPA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA REVINA INELDA NIVIRAWATI SKRIPSI ANALISIS POLA KALIMAT DALAM TULISAN MAHASISWA BIPA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA REVINA INELDA NIVIRAWATI 1101105010 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN INDUSTRI KERAJINAN BAMBU DI DESA KAYUBIHI, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI Oleh : I PUTU BAYU SUPRISMA NIM :

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS DESA ADAT DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS DESA ADAT DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS DESA ADAT DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI Oleh : A.A SRI AGUNG PRADNYAPARAMITA 1101605005 PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SINGARAJA Jl. Gajah Mada No. 109 Telp. (0362) 22441 Fax. (0362) 25970 Website: http://www.smpn1singaraja.sch.id E-mail: smpn1_singaraja@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOMOR : 784/UN48.7/PM/2014 Tentang

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOMOR : 784/UN48.7/PM/2014 Tentang KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA FAKULTAS BAHASA DAN SENI Alamat : Jl. A. Yani No. 67. Singaraja - Bali -81116 Telp. (0362) 21541 Fax. (0362) 27561 KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

POTENSI SITUS GILIMANUK SEBAGAI OBJEK WISATA SEJARAH DI KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA SKRIPSI. Oleh. Fera Dwi Yanti NIM

POTENSI SITUS GILIMANUK SEBAGAI OBJEK WISATA SEJARAH DI KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA SKRIPSI. Oleh. Fera Dwi Yanti NIM POTENSI SITUS GILIMANUK SEBAGAI OBJEK WISATA SEJARAH DI KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA SKRIPSI Oleh Fera Dwi Yanti NIM 060210302142 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DAN KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN BULELENG

ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DAN KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN BULELENG ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DAN KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN BULELENG SKRIPSI Oleh : DEDE SATRYA DHARMA PUTRA NIM : 1206105010 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ANALISIS

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 1, Maret 2013

ISSN Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 1, Maret 2013 Perancangan Media Interaktif Pembelajaran Bahasa Bali Untuk Anak Anak Dengan Load Movie Berbasis Animasi Flash I Nym. Anom Fajaraditya, A.A. Gede Dalem Kemara Putra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan ini merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan ini merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di suatu negara. Bagi negara negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuturannya. Aksara ini lebih dikenal sebagai Hanacaraka atau Carakan.

BAB I PENDAHULUAN. penuturannya. Aksara ini lebih dikenal sebagai Hanacaraka atau Carakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aksara Jawa merupakan salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Bentuk aksara dan seni pembuatannyapun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan dan menjabarkan beberapa studi yang telah dilakukan sebelum pembuatan aplikasi mobile pembelajaran Bahasa Bali. Penulis telah mengamati pengertian-pengertian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA BALI DALAM KELUARGA KAWIN CAMPUR BALI-JAWA DI KELURAHAN KEROBOKAN KELOD, KECAMATAN KUTA UTARA, KABUPATEN BADUNG

PENGGUNAAN BAHASA BALI DALAM KELUARGA KAWIN CAMPUR BALI-JAWA DI KELURAHAN KEROBOKAN KELOD, KECAMATAN KUTA UTARA, KABUPATEN BADUNG PENGGUNAAN BAHASA BALI DALAM KELUARGA KAWIN CAMPUR BALI-JAWA DI KELURAHAN KEROBOKAN KELOD, KECAMATAN KUTA UTARA, KABUPATEN BADUNG OLEH: NI LUH MERITA SARI NIM: 1101215004 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS

Lebih terperinci

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.

Lebih terperinci

PABRIK PUPUK GRANULER DAN BIJIH PLASTIK DI TPA SUWUNG, DENPASAR

PABRIK PUPUK GRANULER DAN BIJIH PLASTIK DI TPA SUWUNG, DENPASAR Landasan Konseptual Perancangan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana PABRIK PUPUK GRANULER DAN BIJIH PLASTIK DI TPA SUWUNG,

Lebih terperinci

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah dari permasalahan yang ingin dipecahkan, tujuan serta metode penelitian yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang lainnya, yaitu agama, teknologi, mata pencaharian, dan kesenian. Di Indonesia ada tiga macam bahasa

Lebih terperinci

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI TESIS DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI NI PUTU VIVIN NOPIANTARI NIM. 1191261003 PROGRAM MAGISTER PROGRAM

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP N 3 Magelang Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : Manusia, Tempat, Lingkungan Materi pembelajaran : Dinamika

Lebih terperinci

TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA

TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA OLEH IDA AYU PUTRI PERTIWI NIM 1001215010 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Sub Tema Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Banjar : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII/I : I. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat satu dan dua maka Negara Indonesia menjamin kebebasan berserikat dan berkeyakinan. Bahwa agama Katolik adalah salah

Lebih terperinci

PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL

PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL OLEH IDA BAGUS DHARMA DIPUTRA 0707405001 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (PENPRINAS MP3EI )

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (PENPRINAS MP3EI ) .. LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011 2025 (PENPRINAS MP3EI 2011 2025) STRATEGI PENENTUAN DAN PENGENDALIAN ALIH FUNGSI

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji

HALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji pada tanggal : 2017 Tim Penguji: Tanda tangan 1. Ketua : Dr. I. G. N. Agung Suaryana, SE., M.Si.,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEBUDAYAAN. Bahasa. Sastra. Pengembangan. Pembinaan. Perlindungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5554) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan sesuatu bersifat abstrak yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dengan gagasan atau sistem ide yang di dalamnya terdapat sebuah pikiran manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran wajib muatan lokal (mulok) di Jawa Tengah sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya Jawa masyarakat setempat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR SURAT KETERANGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR SURAT KETERANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR Kampus Bukit Bukit Jimbaran, 80361, Bali-Indonesia Telp. : (0361) 701806 Kampus Denpasar Jl. P.B. Sudirman, Bali-Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Pembangunan Kepariwisataan di Provinsi Bali

Lebih terperinci

GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM

GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM 0901215024 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 GEGURITAN PURA TANAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Molinda Hotmauly, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Molinda Hotmauly, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki keanekaragaman dalam hal kebudayaan dan sumber daya alamnya. Hal ini merupakan daya tarik yang sangat kuat yang dimiliki oleh Indonesia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. masukan dan motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 7. Dr, Made Heny Urmila Dewi, SE, M.Si. sebagai penguji skripsi atas waktu,

KATA PENGANTAR. masukan dan motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 7. Dr, Made Heny Urmila Dewi, SE, M.Si. sebagai penguji skripsi atas waktu, KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat atas rahmat- Nya, skripsi yang berjudul Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Penerimaan Pajak Hotel, Restoran Dan Pendapatan Retribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap suku-suku pasti memiliki berbagai jenis upacara adat sebagai perwujudan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN 2012

PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN 2012 PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN 2012 Diselenggarakan oleh HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA Sekretariat: Kampus FMIPA Jalan Udayana Singaraja Sehubungan dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pengajuan Proposal Ringkas Penelitian

Lampiran 1 Pengajuan Proposal Ringkas Penelitian Lampiran 1 Pengajuan Proposal Ringkas Penelitian Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama :... NIM :... Program Studi/Jurusan:... Fakultas :... Perolehan SKS :..., mengajukan Mengetahui (1) Judul Penelitian

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEBUDAYAAN. Bahasa. Sastra. Pengembangan. Pembinaan. Perlindungan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI Nama Mata Kuliah : Bahasa Kode Mata Kuliah : SPU. 106 Semester : Genap (sks)

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016 PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016 DESA/KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA NAMA MAHASISWA FAKULTAS/PS : DESA SELAT : SELAT : KARANGASEM : KOMANG TEJA NUGRAHA : PERTANIAN/ARSITEKTUR

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM N0M0R218/HK/2016 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM N0M0R218/HK/2016 TENTANG BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM N0M0R218/HK/2016 TENTANG PENETAPAN PESERTA UTSAWA DHARMA GITA TINGKAT PROVINSI BALI WAKIL KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016 W BUPATI KARANGASEM,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Tegallalang merupakan salah satu desa dari 64 jumlah desa yang ada di wilayah Kabupaten Gianyar dan terletak kurang lebih 17 km dari pusat kota Gianyar. Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning.

BAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning. Vehaar (1999: 14) mengemukakan bahwa semantik (Inggris: semantics) berarti teori

Lebih terperinci