Hal 7. 1 Lucas, S. E. (2007). The Art of Public Speaking. United State: McGraw Hill.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hal 7. 1 Lucas, S. E. (2007). The Art of Public Speaking. United State: McGraw Hill."

Transkripsi

1 A. Kesimpulan Praktik pelatihan public speaking di LLBS dan di Eureka Consultant memiliki kecenderungan kepada public speaking sebagai sebuah kemampuan yang harus dapat dipraktikan. Selain itu, materi dan aktivitas yang ada di dalam pelatihan public speaking ini pun memiliki kecenderungan untuk mengajarkan langkah-langkah praktis dan aplikatif yang dapat dilakukan di dalam public speaking. Hal ini sejalan dengan pemaparan Lucas mengenai public speaking bahwa di dalam melakukan public speaking your immediate objective (in public speaking) is to apply methods and strategies (of effective speech) in your speeches 1. Oleh karena itu, maka penelitian ini dapat menarik kesimpulan bahwa di dalam praktik pelatihan public speaking di Yogyakarta public speaking lebih banyak yang dipelajari dengan pendekatan public speaking sebagai seni daripada sebagai sebuah ilmu. Beberapa hal penting yang berhasil ditemukan di dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Praktik pelatihan public speaking di Yogyakarta cenderung memiliki proporsi pendekatan public speaking sebagai sebuah seni yang lebih tinggi dibandingkan sebagai sebuah ilmu. Hal ini dapat dilihat melalui keseluruhan temuan di dalam penelitian ini yang mengindikasikan bahwa secara konsep, pelatihan cenderung memiliki orientasi pelatihan yang tinggi dibandingkan dengan pemberian ilmu-ilmu dasar di dalam public speaking melalui perspektif keilmuan. Selain itu, baik secara materi pun cenderung memberikan tips-tips dan langkah praktis untuk mampu menguasai kemampuan tersebut dibandingkan dengan pemahaman-pemahaman mendalam mengenai public speaking sebagai salah satu komunikasi publik. 2. Pelatihan public speaking dalam membangun kredibilitas (Ethos), membuat ikatan emosional dan mempengaruhi audiens (Pathos), melakukan pemilihan kata yang jelas dan tepat (Taxis), manajeman Hal 7. 1 Lucas, S. E. (2007). The Art of Public Speaking. United State: McGraw Hill.

2 suara dan ekspresi (Style), serta susunan di dalam public speaking (Arrangement) lebih banyak dipelajari di dalam kelas pelatihan public speaking dan tidak mempelajari Logos, yaitu mengenai bagaimana cara membangun argumen yang baik dengan acuan penggunaan logika yang benar. Sehingga, isi dari public speaking peserta pelatihan tidak dilatih di dalam pelatihan public speaking. 3. Untuk membuat sebuah kelas pelatihan public speaking di Yogyakarta diperlukan bukan hanya pelatih dan peserta, melainkan sebuah tim manajemen yang bertugas untuk menjadi jembatan penghubungan antara pelatih dan peserta serta mengurus seluruh persiapan pelatihan. Tim manajemen ini dapat memiliki berbagai variasi nama, namun apapun namanya setidaknya salah satu fungsi utamanya adalah memastikan bahwa kelas pelatihan dapat dijalankan oleh peserta dan pelatih. Hal ini dikarenakan tim manajemen harus memastikan bahwa setiap kelas pelatihan dilakukan sesuai rencana dan dapat diselesaikan sebelum kelas periode berikutnya dimulai. Sehingga, secara teknis dari awal pertama kali pertemuan hingga kelas selesai, tim manajemen memiliki tugas sebagai berikut; o Mendata peserta yang mendaftar dan merekapnya. o Meminta persetujuan kepada pihak pengambil keputusan untuk membuka kelas pada periode tersebut. o Menghubungi pelatih untuk menentukan pelatih yang memungkinkan untuk mengisi di kelas tersebut o Memberikan pemberitahuan secara personal melalui sms/whatsapp mengenai informasi kelas periode tersebut, yaitu; peserta telah terdaftar sebagai peserta kelas periode itu, waktu dan jumlah pembayaran yang harus diakukan, jadwal kelas pertama akan dimulai, dan lama masa pelatihan. o Mengkonfirmasi ulang peserta yang telah membayar bahwa mereka resmi terdaftar sebagai peserta pariode berikutnya.

3 o Mulai menyesuaikan jadwal diantara peserta dan pelatih untuk mengadakan kelas pertama dan jadwal rutin. o Memberikan sms/whatsapp pengingat pada pagi hari H pelatihan agar peserta datang tepat waktu, selama kelas pelatihan periode tersebut berlangsung atau dapat menggunakan sistem pengingat yang lebih ketat seperti memberikan sms/whatsapp pengingat kepada peserta, yaitu pada; H-1 pelatihan, pagi hari di hari H, dan pada saat pelatih sudah datang di kelas (±1 jam sebelum pelatihan dimulai) agar peserta datang tepat waktu. o Menghubungi pelatih dan tim support untuk mengisi kelas. o Mengingatkan kembali pelatih melalui Whatsapp pada H-1 hari pelatihan dan pada pagi hari H. o Membuat absen peserta. o Menyiapkan kebutuhan kelas. o Mendokumentasikan kegiatan pelatihan. o Menyambut peserta yang datang. o Membagikan lembar evaluasi dan merekapnya o Merekap absen peserta pelatihan dihari H+1. o Membuat jadwal susulan untuk peserta yang absen, lalu menghubungi pelatih dan tim support. o Membuat sertifikat. o Membagikan sertifikat dan atau kenang-kenangan pelatihan kepada peserta. Selain dibutuhkan tim manajemen dan fungsi pelatih, di dalam keals pelatihan public speaking juga diperlukan fungsi pengelolaan teknis yang membantu mempersiapkan segala kebutuhan teknis pelatihan sekaligus menjadi seorang time keeper. Fungsi ini dapat dibentuk menjadi sebuah tim teknis tersendiri atau justru dilekatkan bersam afungsi pelatih. Sehingga, selain harus mampu memberikan pelatihan, apabila fungsi teknis melekat pada diri seorang pelatih, maka pelatih

4 tersebut juga harus mampu menguasai pengelolaan pendukung teknisnya sendiri, seperti; menyiapkan proyektor, speaker, mic, dan lainnya. 4. Konsep pelatihan di dalam pelatihan public speaking dapat menjadi sangat berbeda-beda tergantung dengan penyelenggara dan pelatihnya. Namun, secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa konsep pelatihan di dalam pelatihan public speaking harus berorientasi kepada praktik langsung dan aplikatif. Setidaknya memiliki proporsi praktik yang lebih tinggi dibandingkan dengan teorinya. Walaupun dikatakan harus memiliki orientasi praktik yang tinggi, bukan berarti menghilangkan sisi pembelajaran secara materinya. Karena pada dasarnya penyampaian materi tetap penting untuk dilakukan agar peserta dapat mempraktikan public speaking secara maksimal, meskipun cara yang digunakan untuk menyampaikan materi ini dapat menjadi sangat bervariasi di dalam setiap penyelenggaraan pelatihan public speaking. 5. Posisi pelatihan public speaking di dalam mengembangkan kemamuan public speaking seseorang pada dasarnya hanya diposisikan sebagai langkah awal atau trigger yang harapannya akan terus dikembangkan secara mandiri oleh peserta pelatihan public speaking. Hal ini dikarenakan public speaking dianggap sebagai sebuah kemampuan yang berkembang karena sering dilakukan dan bukan karena hanya sering di pelajari. Sehingga, dalam melakukan pelatihan public speaking sulit sekali untuk memberikan garansi bahwa ketika peserta selesai melakukan pelatihan maka peserta akan langsung bisa menjadi seorang public speaker yang handal. Dibutuhkan proses berkelanjutan untuk dapat menuai hasil dari pelatihan public speaking. 6. Materi pelatihan public speaking memiliki kecenderungan kearah tips dan langkah praktis yang dapat dilaksanakan untuk dapat menjadi seorang public speaker handal. Tips-tips dan langkah-langkah ini di dapatkan oleh pelatih berdasarkan pengajaran, pengamatan, dan

5 pengalaman yang pernah ia dapatkan. Padahal, setiap orang pelatih tentunya memiliki berbagai variasi perbedaan dalam mempelajari, mengamati, dan mengalami aktivitas public speaking di dalam hidupnya. Sehingga, dapat dipahami bahwasanya di dalam setiap pelatihan public speaking akan ditemukan perbedaan-perbedaan secara materi, karena hingga saat ini belum ada kurikulum yang disepakati bersama sebagai kurikulum public speaking yang dapat dikatakan terbaik dan dijadikan acuan untuk melakukan pelatihan public speaking. Kebanyakan materi masih disusun secara personal oleh masing-masing pelatih yang memberikan pelatihan public speaking ini. 7. Hasil yang diharapkan di dalam pelatihan public speaking ini kebanyakan dibuat secara realistis dengan berpegang kembali kepada pemahaman bahwa pelatihan public speaking hanyalah sebuah trigger yang harus diproses lagi agar mampu menciptakan seorang public speaker yang handal. Sehingga, hasil yang diharapkan dari peserta pelatihan public speaking ini adalah munculnya rasa familiar peserta dengan situasi dan kondisi public speaking, perasaan mulai terbiasa dalam melakukannya, atau setidaknya peserta mulai belajar untuk menghadapi ketakutannya di dalam melakukan public speaking. Selain itu, mental positif juga mulai dibangun di dalma pelatihan public speaking, yaitu sebuah kepercayaan bahwa public speaking itu mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja, serta kesalahan di dalam melakukan public speaking itu adalah hal yang biasa. Mental positif ini pun juga meliputi mengurangi kebiasaan untuk mengkritisi diri sendiri secara berlebihan di dalam melakukan public speaking. Sementara, untuk dapat mempersiapkan diri peserta dalam mengembangkan public speakingnya sendiri di masa setelah pelatihan public speakingnya selesai, pelatih biasanya akan memberikan arahan untuk selalu mencoba melakukan public speaking di setiap ada kesempatan agar kemampuan public speaking berkembang, dan secara jujur pelatih akan memberitahukan kelebihan dan kekurangan peserta di dalam

6 evaluasinya. Harapannya adalah ketika peserta sudah dapat mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya, mereka akan lebih mengetahui hal-hal apa saja yang perlu mereka lakukan untuk mengatasi hal tersebut. 8. Pelatih di dalam pelatihan public speaking tidak harus memiliki latar belakang pendidikan formal yang mendukung. Kebanyakan pelatih dari pelatihan public speaking justru memiliki latar belakang pendidikan forma yang sangat bervariatif. Hal ini dikarenakan di dalam pelatihan public speaking, hal yang terpenting adalah seorang pelatih mampu memberikan contoh public speaking yang tepat dan mampu memberikan evaluasi yang membangun kepada peserta pelatihan. Justru pengalaman dan pendidikan non formal adalah hal yang lebih sering dilihat di dalam menentukan pelatih untuk pelatihan public speaking. Namun, seringkali pengalaman dan pendidikan non formal dalam melakukan public speaking saja tidak cukup untuk menjadikan seseorang masuk ke dalam kualifikasi seorang pelatih public speaking, karena seorang pelatih di dalam sebuah pelatihan adalah agenda dari pelatihan itu sendiri. Sehingga, pelatih harus memiliki kemampuan untuk mengelola pelatihan dan situasi di dalam kelas pelatihan. Namun hal ini bukan hal yang sulit untuk diwujudkan. Beberapa penyelenggara pelatihan yang kemudian menyiapkan acara training for trainer(tft) yang bertujuan untuk meng-upgrade kemampuan seorang public speaker menjadi seorang pelatih di dalam pelatihan public speaking. Namun, seperti halnya kemampuan public speaking, kemampuan seorang pelatih di dalam pelatihan public speaking juga berkembang dan menjadi semakin ahli seiring dengan semakin banyaknya pelatihan public speaking yang ia lakukan. Terutama di dalam tahap penyesuaian bahwa menjadi seorang pelatih di dalam pelatihan public speaking bukan berarti banyak berbicara, melainkan

7 harus membuat pesertalah yang banyak berlatih untuk berbicara di dalam public speaking. 9. Peserta di dalam praktik pelatihan public speaking reguler di Yogyakarta memiliki kecenderungan untuk memiliki latar belakang demografis yang berbeda-beda, baik dari segi umur, status, pendidikan, maupun motivasi dalam mengikuti pelatihan public speaking. Tidak terdapat batasan umur di dalam pelatihan public speaking, sehingga membuka peluang untuk siapa saja mendaftar menjadi peserta pelatihan public speaking. Namun, walaupun begitu kebanyakan peserta pelatihan adalah mahasiswa dan pekerja kantoran. Mahasiswa yang mengikuti pelatihan public speaking ini adalah mahasiswa yang berasal dari jenjang Strata 1 hingga mahasiswa yang sedang berada di jenjeng pendidikan Strata 3. Sementara, untuk pekerja kantoran lebih bervariasi lagi dari sisi tingkat jabatannya. Karena di dominasi oleh mahasiswa dan pekerja kantoran, kebanyakan motivasi yang diutarakan menganai alasan mengikuti pelatihan public speaking ini adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan public speaking mereka terutama di dalam melakukan presentasi dan pidato. Motivasi lain yang ada namun tidak terlalu dominan adalah keinginan untuk menjadi seorang MC atau pun broadcaster. Sementara, secara umum peserta pelatihan public speaking adalah orang-orang yang memiliki semangat tinggi untuk berlatih melakukan pelatihan public speaking. Hal ini dapat diamati dari jumlah peserta yang hadir selama observasi. Kebanyakan kelas selalu dihadiri oleh seluruh peserta pelatihan yang telah mendaftar di periode itu. Namun, kebanyakan peserta masih menghadapi beberapa kendala internal dalam melakukan public speaking, seperti; perasaan malu, tidak percaya diri, dan takut salah. Hal ini pun akhirnya memunculkan perasan nervous yang berlebihan ketika melakukan public speaking. Selain itu, sering kali peserta menilai diri mereka lebih buruk dibandingkan peserta pelatihan yang lainnya.

8 Secara situasional, peserta di dalam pelatihan public speaking sangat pro aktif dalam mempelajari public speaking. Hal ini dapat diamati melalui keaktifan peserta dalam bertanya. 10. Pendukung teknis di dalam pelatihan public speaking akan sangat membantu dalam menyampaikan materi dan sarana praktik peserta. Beberapa pendukung teknis standar adalah sebagai berikut; Speaker komputer. Speaker ini dipergunakan untuk menyalakan musik yang biasanya digunakan untuk games ice breaking dan musik-musik pelatihan yang digunakan untuk membangun mood peserta. LCD 24, dipergunakan untuk menampilkan slide presentasi, video, atau berbagai kebutuhan visual lainnya.` Clipboard dan kertas buram, dipergunakan untuk menulis berbagai inti-inti maateri yang diberikan oleh pelatih. Clicker, dipergunakan oleh pelatih dan peserta untuk mengendalikan slide presentasi. Spidol dan ATK dipersiapkan untuk pelatih dan peserta Sementara untuk pendukung teknis yang sifatnya lebih advancepelatihan public speaking dapat menggunakan rekaman video peserta dalam melakukan evaluasi. Sehingga, pendukung teknis dapat juga dilengkapi dengan beberapa pendukung teknis lain, sebagai berikut; Mic Samson C01, adalah mic wireless yang dipergunakan oleh peserta saat melakukan praktik public speaking. Mic ini sekaligus dapat dipergunakan untuk menangkap suara peserta selama penampilan.sekaligus dipergunakan oleh tim teknis untuk menangkap suara peserta. Mic kabel, mic ini dipergunakan untuk menangkap suara peserta saat melakukan public speaking sekaligus latihan untuk menggunakan mic kabel. Dimana pada mic ini biasanya

9 jangakuan yang bisa digunakan oleh peserta saat berbicara sangat terbatas. Clip On JTS 8508, adalah salah satu fasilitas yang dipergunakan oleh peserta dalam praktik public speaking menggunakan clip on. Mixer, dipergunakan untuk mengontrol seluruh output suara. Camera Panasonic 3CCD, adalah kamera yang dipergunakan untuk mendokumentasikan seluruh penampilan peserta di dalam bentuk video. Headphone, dipergunakan untuk mengecek kejelasan suara saat mendokumentasikan penampilan peserta. Hal ini dilakukan untuk memastikan suara di dalam video tetap berkualitas baik. Proyektor EPSON, adalaha salah satu fasilitas yang dipergunakan untuk menampilkan materi peserta serta dokumentasi penampilan peserta yang kemudian akan dievaluasi bersama oleh pelatih. Kamera foto, adalah kamera yang dipergunakan untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan pelatihan dalam bentuk foto. Stand Mic, dipergunakan di dalam kelas sebagai salah satu fasilitas latihan untuk melakukan public speaking dengan standing mic.

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang. Pengantar Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang. Seseorang membawa informasi tersebut kemudian menyampaikannya

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Pembekalan

Lebih terperinci

Program Broadcasting dan Public Speaking. Anyer, 21 April 2009

Program Broadcasting dan Public Speaking. Anyer, 21 April 2009 Program Broadcasting dan Public Speaking Anyer, 21 April 2009 Latar Belakang Jumlah Stasiun TV 11 stasiun televisi nasional 11 televisi berlangganan 118 televisi lokal Termasuk: Banten TV, O Channel, JakTV

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING. Tine A. Wulandari, M.I.Kom. KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING Tine A. Wulandari, M.I.Kom. Public Speaking.. Penting? Setiap hari secara normal, seseorang akan mengeluarkan puluhan ribu kata dan lebih dari 60% kata yang dikeluarkan tersebut

Lebih terperinci

Perkembangan Ilmu Komunikasi

Perkembangan Ilmu Komunikasi Nuria Astagini Perkembangan Ilmu Komunikasi Sesi -2 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya 2013 Tradisi Retorika dan Public Speaking Berasal dari kehidupan sehari-hari pada zaman Yunani

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 197 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis penerapan model Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS pada siswa

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : BERBICARA RETORIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : BERBICARA RETORIK 1. Fakultas / Program Studi : FBS/PBSI 2. Mata Kuliah & Kode : BERBICARA RETORIK & Kode: SAS 405 SKS : Teori : 2 SKS Praktik : 2 SKS 4. Kompetensi Dasar : Sem : 3 Waktu : 200 menit 5. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu negara. Untuk membangun negara tangguh serta memiliki kemampuan berdaya saing tinggi maka dibutuhkan

Lebih terperinci

JUMAT, 3 MARET Waktu Acara Pelaksanaan Teknis Acara

JUMAT, 3 MARET Waktu Acara Pelaksanaan Teknis Acara JUMAT, 3 MARET 2017 Waktu Acara Pelaksanaan Teknis Acara 05.30 06.00 Pengumpulan Peserta LKMM dan Softskill 2017 Panitia - PK menyiapkan masing-masing kelompok dan berbaris - sie acara mempersilahkan PD

Lebih terperinci

V-Cube Seminar Panduan Menghadiri Undangan Seminar

V-Cube Seminar Panduan Menghadiri Undangan Seminar V-Cube Seminar Panduan Menghadiri Undangan Seminar Pemakaian Personal Plantronic Blackwire 300 Series C320 Logicool HD Pro Webcam C920 1. Notebook dengan internal webcam, atau jika ada gunakan eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan yang baik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya pilar utama dalam pembentukan mental/ karakter seorang siswa. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang baik,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar program acara Morning Tea, seperti yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini proses produksi pengambilan

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit)

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit) MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit) Center of Excellence in Small Medium Enterprise Development Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hamalik, 2009: 57). Selain itu, menurut Chalil dalam buku Desain Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. (Hamalik, 2009: 57). Selain itu, menurut Chalil dalam buku Desain Belajar Mengajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Ini berarti bahwa keberhasilan tujuan pendidikan bergantung pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanti Agustina, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanti Agustina, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Setiap individu pasti membutuhkan individu lain untuk melengkapi hidupnya. Sebagai anggota masyarakat, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Berbicara adalah salah satu dari keterampilan bahasa yang ditekankan pencapaiannya melalui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada dalam

Lebih terperinci

TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK

TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Seni Berbicara Kemampuan menggabungkan: Penguasaan Pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat. Penggunaan bahasa yang baik menunjukkan jati diri masyarakat yang baik. Agar dapat menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dipengaruhi keberhasilan guru dan siswa itu sendiri, yang merupakan tokoh utama dalam kegiatan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pemberdayaan Membaca, Pembelajaran PAKEM

Kata Kunci: Pemberdayaan Membaca, Pembelajaran PAKEM PEMBERDAYAAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PEMBELAJARAN PAKEM PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mudzanatun Dosen PGSD IKIP PGRI SEMARANG mudzanatunm.pd_zana@yahoo.co.id Abstrak Membaca

Lebih terperinci

ERNA IRAWATI PENGGUNAAN MONROE'S MOTIVATED SEQUENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUBLIK SPEAKING MAHASISWA DALAM MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.

ERNA IRAWATI PENGGUNAAN MONROE'S MOTIVATED SEQUENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUBLIK SPEAKING MAHASISWA DALAM MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF. MENDIDIK : Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 3, No. 2, Oktober 2017: Page 188-195 P-ISSN: Penggunaan 2443-1435 Monroe's E-ISSN: Motivated 2528-4290 Sequence Untuk Meningkatkan Keterampilan

Lebih terperinci

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF KOMUNIKASI PERSUASIF Kata persuasi bersumber dari istilah persuasio (kata kerjanya persuadere), yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Komunikasi persuasi merupakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai presentasi ilmiah. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 18.1. Menjelaskan presentasi ilmiah 18.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI A. Persiapan Pelaksanaan PPL Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 dijelaskan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

Lebih terperinci

SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU

SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU Program Rintisan Pendidikan Jarak Jauh DBE 2: Survey Teknologi Guru Halaman 1 SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU (Teacher Technology Survey ) Nomor Identifikasi (prov tgl... /bln/ bln././th.. th..)...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Dalam kehidupan bersosial manusia membutuhkan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seluruh Warga Negara Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang mewajibkan pemerintah menyediakan pendidikan

Lebih terperinci

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING 1. Topic. Persiapan pertama untuk berbicara di depan umum adalah ter fokus kepada pemilihan topik yang tepat dan menarik. Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Menurut

Lebih terperinci

PERAN KEPROTOKOLAN DALAM MENERIMA KUNJUNGAN KERJA DARI INSTANSI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG SELATAN

PERAN KEPROTOKOLAN DALAM MENERIMA KUNJUNGAN KERJA DARI INSTANSI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG SELATAN PERAN KEPROTOKOLAN DALAM MENERIMA KUNJUNGAN KERJA DARI INSTANSI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG SELATAN Oleh: Dra. Ratna Suminar,MM Dosen Sekretari Universitas Pamulang dan Katrina Tobing

Lebih terperinci

RELASI INTERPERSONAL BEING HAPPY BERGAUL DI PERGURUAN TINGGI

RELASI INTERPERSONAL BEING HAPPY BERGAUL DI PERGURUAN TINGGI RELASI INTERPERSONAL BEING HAPPY BERGAUL DI PERGURUAN TINGGI 1 Diskusi pengalaman RELASI INTERPERSONAL Relasi interpersonal adalah suatu proses interaksi sosial antar seorang pribadi dengan pribadi yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa sehari-hari sehingga materi menjadi

Lebih terperinci

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SISWA SMK VETERAN 1 SUKOHARJO

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SISWA SMK VETERAN 1 SUKOHARJO PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SISWA SMK VETERAN 1 SUKOHARJO Sulis Setiyono P. Indri Astuti Arin Arianti Veronika Unun Pratiwi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Veteran Bangun Nusantara

Lebih terperinci

ASSESSMENT PADA SETING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Unita Werdi Rahajeng

ASSESSMENT PADA SETING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Unita Werdi Rahajeng ASSESSMENT PADA SETING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id Apa itu Assessment pada setting PAUD? Proses mengumpulkan informasi mengenai perkembangan anak, proses belajar,

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek (Sumber : Buku PMBOK, 2000) Manajemen Komunikasi Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat, baik

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 291 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ibnu R. Khoeron 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED

STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED Isi: Rasional Standar Pembimbingan Skripsi Standar Seminar Proposal Skripsi Standar Ujian Skripsi Standar Ujian Pendadaran FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara dan mengeluarkan pendapat dengan bahasa asing, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara dan mengeluarkan pendapat dengan bahasa asing, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berbicara dan mengeluarkan pendapat dengan bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, bagi kebanyakan siswa merupakan hal yang cukup sulit. Pada umumnya dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian akan mengamati fakta, gejala-gejala

BAB III METODE PENELITIAN. adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian akan mengamati fakta, gejala-gejala 59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian pendidikan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian akan mengamati fakta, gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa 8 BAB III METODE PENELITIAN.. Metode Penelitian Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Tengah secara umum mempunyai tugas-tugas antara lain melakukan penyiapan

BAB IV PENUTUP. Tengah secara umum mempunyai tugas-tugas antara lain melakukan penyiapan BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Bidang Ketatausahaan bagian umum di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah secara umum mempunyai tugas-tugas antara lain melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam peradaban manusia, bahasa juga memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional bagi

Lebih terperinci

Panduan Inspiring Talkshow & Alumni Sharing Perayaan 1 Dekade FEB UI Angkatan 2006

Panduan Inspiring Talkshow & Alumni Sharing Perayaan 1 Dekade FEB UI Angkatan 2006 Panduan Inspiring Talkshow & Alumni Sharing Perayaan 1 Dekade FEB UI Angkatan 2006 Salam Bapak Firmanzah, Terima kasih atas kesediaannya menjadi pembicara untuk sesi Inspiring Talkshow & Alumni Sharing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemudahan mendapatkan informasi di era globalisasi ini sudah sangatlah mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan berhadapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

HOW TO FACILITATE A SESSION

HOW TO FACILITATE A SESSION HOW TO FACILITATE A SESSION Advance elanguages Training Jakarta, 26-28 February 2009 Pemilihan Metode Penyampaian Apakah pelatihan secara keseluruhan akan berbasis di ruang kelas dan melibatkan interaksi

Lebih terperinci

JADWAL PROGRAM PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BANDUNG The Power of Doing Good

JADWAL PROGRAM PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BANDUNG The Power of Doing Good Hari Ke-1 Minggu, 16 Agustus 2015 07.00-07.30 30 menit 07.30-07.40 10 menit Quisioner langsung menyesuaikan serta pengkondisian peserta Sambutan selamat datang dari Direktur dan kepada mahasiswa baru/peserta

Lebih terperinci

PROPOSAL INNOVATION AWARD Pengembangan Software Presentasi Berbasis Android Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar-Mengajar

PROPOSAL INNOVATION AWARD Pengembangan Software Presentasi Berbasis Android Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar-Mengajar PROPOSAL INNOVATION AWARD 2016 Pengembangan Software Presentasi Berbasis Android Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar-Mengajar PENGESAHAN PROPOSAL (PROPOSAL APPROVAL) INNOVATION AWARD 2016 BINA NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRODUKSI Proses produksi video tutorial ini diawali dengan persiapan produksi yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan yang meliputi alat, konten video

Lebih terperinci

JADWAL PROGRAM PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BANDUNG The Power of Doing Good

JADWAL PROGRAM PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BANDUNG The Power of Doing Good Hari Ke-1 Minggu, 16 Agustus 2015 07.00-07.30 30 menit 07.30-07.40 10 menit Quisioner langsung menyesuaikan serta pengkondisian peserta Sambutan selamat datang dari Direktur dan kepada mahasiswa baru dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di BAB III PROSEDUR TINDAKAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di sekolah inilah penulis mengajar sejak tahun 1986 sekarang, di Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sifatnya verbalsampai kepada kegiatan visual. Dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sifatnya verbalsampai kepada kegiatan visual. Dalam kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan kegiatan berkomunikasi menjadi sebuah hal yang sangat pokok guna berjalannya sebuah proses pendidikan, baik dalam kegiatan yang sifatnya

Lebih terperinci

Berikut ini disajikan hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan.

Berikut ini disajikan hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan. 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan awal diketahui bahwa pembelajaran yang berlangsung selama ini siswa hanya mengandalkan apa yang disampaikan guru di depan

Lebih terperinci

HELMI KAHAF KURNIAWAN Phone: / Pin BB: 2A8FDE88

HELMI KAHAF KURNIAWAN Phone: / Pin BB: 2A8FDE88 HELMI KAHAF KURNIAWAN Phone: 081234878084/ 085648003013 Pin BB: 2A8FDE88 PUBLIC SPEAKING -pembicaraan tidak sekedar dipahami -pembicaraan tidak sekedar asal atau yang penting disampaikan -pembicaraan mengarah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pelatihan Kode Mata Kuliah/SKS : PSI-415/3 SKS Semester : VII/Genap SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan ke : 1 Pokok Bahasan : Pelatihan & Pengembangan Sub Pokok Bahasan : Pengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada masa kini diseluruh dunia telah timbul pemikiran baru terhadap status pendidikan. Pendidikan diterima dan dihayati sebagai kekayaan yang sangat berharga

Lebih terperinci

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiapkan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Peralatan Elektronik Video B. Pokok Bahasan : Pembacaan

Lebih terperinci

PIDATO. Bentuk, Tujuan,dan Metode. TOTO HARYADI, M.Ds

PIDATO. Bentuk, Tujuan,dan Metode. TOTO HARYADI, M.Ds PROLOG 69 tahun yang lalu? PROLOG PROLOG PROLOG pidato [bisa] menjadi jalan [awal] menuju perubahan PROLOG PUBLIC SPEAKING TUJUAN METODE KERANGKA BENTUK #1 pidato INFORMASI TUJUAN #2 pidato PERSUASI #3

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN NONDIRECTIVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK

MODEL PEMBELAJARAN NONDIRECTIVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK MODEL PEMBELAJARAN NONDIRECTIVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK M. Ali Rajai 1 Vismaia S. Damaianti 2 ABSTRAK Pembelajaran yang masih bersifat pemindahan isi melatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya Indonesia yang terletak di Kavling IPTN, Jalan Nusantara VII No. I Cihanjuang

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode/Nama Mata Kuliah : A15.134.04/Public Speaking 1 Revisi ke : 0 Satuan Kredit : 3 SKS Tgl Revisi : - Jml Jam Kuliah : 150 menit Tgl mulai berlaku

Lebih terperinci

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat Input Alat input adalah alat-alat yang berfungsi untuk memasukan data atau perintah dari luar sistem ke dalam suatu memori dan prosesor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Macam-Macam

Lebih terperinci

JARINGAN MULTIMEDIA. Muhammad Riza Hilmi, ST.

JARINGAN MULTIMEDIA. Muhammad Riza Hilmi, ST. JARINGAN MULTIMEDIA Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Definisi Multimedia Kombinasi dari komputer dan video (Rosch,1996) Kombinasi 3 elemen : suara, gambar dan teks.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.

Lebih terperinci

Panduan Umum Pemasangan Booth Perayaan 1 Dekade FEB UI Angkatan 2006

Panduan Umum Pemasangan Booth Perayaan 1 Dekade FEB UI Angkatan 2006 Panduan Umum Pemasangan Booth Perayaan 1 Dekade FEB UI Angkatan 2006 Terima kasih telah menjadi sponsor dalam acara Perayaan 1 Dekade FEB UI Angkatan 2006. Selaku panitia, kami sangat mengapresiasi partisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut satu sama lain saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai daya tarik fisik dan mempunyai ikatan psikologis dengan audiens.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai daya tarik fisik dan mempunyai ikatan psikologis dengan audiens. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kredibilitas merupakan suatu gambaran audiens mengenai kepribadian komunikator. Seorang pendengar akan mendengarkan komunikator yang dinilai mempunyai tingkat kredibilitas

Lebih terperinci

SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763

SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER I TAHUN 2016 1. Topik : Membangun pertemanan

Lebih terperinci

CCS 900S Ultro Conference System WITH A UNIQUE POSSIBLE-TO-SPEAK INDICATOR WORLD-CLASS SOLUTIONS FOR MEETINGS AND CONFERENCES

CCS 900S Ultro Conference System WITH A UNIQUE POSSIBLE-TO-SPEAK INDICATOR WORLD-CLASS SOLUTIONS FOR MEETINGS AND CONFERENCES CCS 900S Ultro Conference System WITH A UNIQUE POSSIBLE-TO-SPEAK INDICATOR WORLD-CLASS SOLUTIONS FOR MEETINGS AND CONFERENCES Di desain untuk Estetika, Akustik dan Kesempurnaan Fungsi Estetis, kompak dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

PENGERTIAN TAB INSERT DARI MICROSOFT POWERPOINT

PENGERTIAN TAB INSERT DARI MICROSOFT POWERPOINT PENGERTIAN TAB INSERT DARI MICROSOFT POWERPOINT Guru Pembimbing : Nur Atika S. Kom Oleh : Nur Rojanah Daftar isi Daftar isi... 1 TAB INSERT... 2 Table... 1 Picture... 2 ClipArt... 3 Photo Album... 4 Shapes...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari keterampilan berbahasa lainnya. Setiap orang dikodratkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari keterampilan berbahasa lainnya. Setiap orang dikodratkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang utama dan pertama kali dipelajari oleh manusia dalam hidupnya sebelum mempelajari keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah FERI YANTO, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah FERI YANTO, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia.Pada usia sekolah dasar seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

Mata Kuliah ini difokuskan kepada permasalahan penulisan karya ilmiah Jadi dia terfokus kepada layout nya, bukan kepada masalah isi ( content

Mata Kuliah ini difokuskan kepada permasalahan penulisan karya ilmiah Jadi dia terfokus kepada layout nya, bukan kepada masalah isi ( content Panduan Seminar Mata Kuliah ini difokuskan kepada permasalahan penulisan karya ilmiah Jadi dia terfokus kepada layoutnya, bukan kepada masalah isi (content) dari tulisan itu sendiri Tentang Mata Kuliah

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGUNGGAHAN DOKUMEN PORTOFOLIO SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2018

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGUNGGAHAN DOKUMEN PORTOFOLIO SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2018 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGUNGGAHAN DOKUMEN PORTOFOLIO SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2018 1. PENGERTIAN PORTOFOLIO Dokumentasi kumpulan karya dan/atau penampilan (performance)

Lebih terperinci

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

A. Apa itu Portofolio Sekolah? Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN Efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN TAMU LUAR DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN TAMU LUAR DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN TAMU LUAR DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN Nomor SOP Tanggal Pembuatan I Tanggal Revisi Tanggal

Lebih terperinci

Pelatihan MC dan Public Speech dalam Bahasa Inggris. bagi Siswa-siswa MTs YAPI Pakem Sleman

Pelatihan MC dan Public Speech dalam Bahasa Inggris. bagi Siswa-siswa MTs YAPI Pakem Sleman Pelatihan MC dan Public Speech dalam Bahasa Inggris bagi Siswa-siswa MTs YAPI Pakem Sleman Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh: Asih Sigit Padmanugraha, M. Hum NIP. 132 299 490 Sesuai dengan

Lebih terperinci

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Insight Institute Memulai Pengajaran/ pelatihan Kunci Mulailah tepat waktu Perlakuan dengan semua audience Membangun Hubungan baik Bangun kredibilitas anda.

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM:

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM: SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR TARI PUSPAWRESTI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 TAMANBALI BANGLI TAHUN AJARAN 2015/2016 OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM: 201209014

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIRI A. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN DIRI A. PENDAHULUAN PENGEMBANGAN DIRI A. PENDAHULUAN Dalam rangka melaksanakan program kurikulum 2013, PPPPTK-SB telah dan masih akan melaksanakan berbagai kegiatan terkait dengan kurikulum 2013 tersebut. Bagi para widyaiswara

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam memelajari

Lebih terperinci