Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Transkripsi

1 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

2 2013 I. RAPOR KINERJA SERAPAN ANGGARAN DITJEN PSP II. EVALUASI KEGIATAN YANG DIPANTAU OLEH UKP4 III. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PSP IV. EVALUASI PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA V. EVALUASI PELAPORAN KEGIATAN PSP

3 I

4 I.1. REALISASI SERAPAN ANGGARAN DEKON TP PER PROPINSI Per 25 November 2013 (Rp. 000) NO NAMA SATKER ANGGARAN REALISASI RAPORT KINERJA (%) 1 JAWA BARAT ,60 2 JAWA TENGAH ,60 3 DI. YOGYAKARTA ,98 4 JAWA TIMUR ,53 5 ACEH ,24 6 SUMATERA UTARA ,17 7 SUMATERA BARAT ,91 8 RIAU ,24 9 JAMBI ,09 10 SUMATERA SELATAN ,52 11 LAMPUNG ,64 12 KALIMANTAN BARAT ,97 13 KALIMANTAN TENGAH ,73 14 KALIMANTAN SELATAN ,52 15 KALIMANTAN TIMUR ,21 16 SULAWESI UTARA ,86 17 SULAWESI TENGAH ,05

5 NO NAMA SATKER ANGGARAN REALISASI (Rp. 000) RAPORT KINERJA (%) 18 SULAWESI SELATAN ,05 19 SULAWESI TENGGARA ,91 20 MALUKU ,31 21 BALI ,81 22 NUSA TENGGARA BARAT ,46 23 NUSA TENGGARA TIMUR ,83 24 PAPUA ,07 25 BENGKULU ,45 26 MALUKU UTARA ,67 27 BANTEN ,79 28 BANGKA BELITUNG ,62 29 GORONTALO ,63 30 KEPULAUAN RIAU ,92 31 PAPUA BARAT ,47 32 SULAWESI BARAT ,67 TOTAL DITJEN PSP ,09 Keterangan : : Merah : Serapan < 80 % Hijau : Serapan % Kuning : Serapan % Biru : Serapan > 90 %

6 Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik 9,38% 9,38% 15,63% 65,63% Rekomendasi : Rapor kinerja tidak baik menjadi pertimbangan dalam penerapan punishment alokasi anggaran Upaya monitoring serapan anggaran wajib dilakukan secara intensif dan berkelanjutan untuk pelaksanaan kendali kegiatan di tahun berjalan

7 II

8 NO KEGIATAN % CAPAIAN B-04 B-06 B-09 RAPOR 1. PERLUASAN SAWAH 130,50 175,74 124,76 2. OPTIMASI LAHAN 122,52 146,69 267,97 3. SRI 265,61 229,69 208, PERLUASAN AREAL HORTIBUNNAK PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI PENYALURAN SUBSIDI PUPUK 100,00 100,51 130,91 163,93 116,15 110,45 106,18 102,61 106,77 7. PUAP 100,00 330,20 146,28 8. PENGEMB. LKMA 100,00 100,00 108,00

9 1. PERLUASAN SAWAH Capaian UKP4 dan Proyeksi Capaian B-12 UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER 25 November 2013 B12: 1) Tertransfernya Dana untuk Perluasan 142,40 % Sawah seluas Ha ( 2071) TARGET: Tercapainya Perluasan Sawah seluas ha TARGET B12: 1) Tertransfernya Dana untuk Perluasan Lahan Sawah seluas Ha 2) Terbukanya lahan sawah seluas Ha di akhir tahun 2013 (sisanya di TW2 tahun 2014). 2. PERLUASAN AREAL HORTIKULTURA/PERKEBUNAN/PETERNAKAN 2) Terbukanya lahan sawah seluas Ha UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER 25 November 2013 TARGET: Tercapainya Perluasan Areal Hortikultura/ Perkebunan/ Peternakan seluas ha TARGET B12: 1) Tertransfernya Dana seluas total Ha 2) Terbukanya lahan seluas Ha di akhir tahun 2013 (sisanya di TW2 tahun 2014). B12: 215,33 % 1) Tertransfernya Dana seluas Ha 2) Terbukanya lahan seluas Ha

10 3. PENGEMBANGAN SRI Capaian UKP4 dan Proyeksi Capaian B-12 (Lanjutan 1) UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER 25 November 2013 B12: 1) Tertransfernya Dana seluas 211,46 % Ha ( 9325) TARGET: Terlaksananya pengembangan SRI seluas ha 4. PENGEMBANGAN OPTIMASI LAHAN TARGET B12: 1) Tertransfernya Dana Pengembangan SRI seluas Ha 2) Terlaksananya pengembangan SRI seluas Ha di akhir tahun 2013 (sisanya di TW2 2014) 2) Terlaksananya pengembangan SRI seluas Ha UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER 25 November 2013 TARGET: TARGET B12: B12: 1) Tertransfernya Dana seluas Terlaksananya Pengembangan 1) Tertransfernya Dana seluas Ha 350,65 % Ha ( 13677) Optimasi Lahan seluas ha 2) Terlaksananya pengembangan optimasi lahan seluas Ha di akhir tahun 2013 (sisanya di TW2 2014) 2) Terlaksananya pengembangan optimasi lahan seluas Ha

11 5. PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI Capaian UKP4 dan Proyeksi Capaian B-12 (Lanjutan 2) UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER 25 November 2013 TARGET: Terselesaikannya Pengembangan Jaringan Irigasi seluas ha TARGET B12: Terselesaikannya Pengembangan Jaringan Irigasi seluas Ha (sisanya seluas Ha di TW2 2014) B12: 100,97 % Terselesaikannya Pengembangan Jaringan Irigasi seluas Ha 6. PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER 25 November 2013 TARGET: Tersalurkannya 8,3 juta ton pupuk bersubsidi TARGET B12: Tersalurnya ton pupuk bersubsidi B12: 84,97 % Tersalur ton pupuk bersubsidi ( )

12 7. PENGEMBANGAN LKMA Capaian UKP4 dan Proyeksi Capaian B-12 (Lanjutan 2) UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER 25 November 2013 TARGET: TARGET B12: B12: Meningkatnya kemampuan pembukuan Meningkatnya kemampuan pembukuan : 25 LKM A Gapoktan PUAP melalui peningkatan kapasitas kelembagaan Meningkatnya kemampuan pembukuan : 25 LKM 108,00 % A Gapoktan PUAP melalui peningkatan kapasitas kelembagaan 27 LKM A Gapoktan PUAP melalui peningkatan kapasitas kelembagaan 8. PENYALURAN DANA BLM PUAP UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER 25 November 2013 TARGET: Penyaluran dana BLM PUAP ke Gapoktan (Akumulasi Gapoktan) TARGET B12: Penyaluran dana BLM PUAP ke Gapoktan B12: 132,22 % Penyaluran dana BLM PUAP ke Gapoktan

13 III

14

15 Kondisi sebelum kegiatan Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Tanah Laut Kecamatan: Bumi Makmur Desa : Handil Birayang atas Kel. Tani : Berkat Mupakat Koordinat : 3 43' 10,582" S; ' 20,401"E Volume : 40 (Ha) IP : 1 kali pertanaman Dampak : IP : 2 kali pertanaman Produksi : 60 ton Produktivitas : 3 5 Ton/Ha Kondisi setelah kegiatan

16 kondisi Sebelum kegiatan Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Pidie Kecamatan: Mane Desa : Mane Kel. Tani : Bina Meugoe Koordinat : 04 53'U, 96 03'T Volume : 65 (Ha) kondisi setelah kegiatan Dampak : IP : 100 Produktivitas : 43,30 Ku/Ha

17 kondisi Sebelum kegiatan Tanam Pertama Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : PIDIE Kecamatan: TIRO Desa : Mns. Panah Kel. Tani : Bi Brata Koordinat : 5 12'20.81"U, 95 58'24.96"T Volume : 31 (Ha) Dampak : IP : 100 Produktivitas : 4,2 ton/ha kondisi setelah kegiatan Kendala : - SID dilakukan pada tahun anggaran yg sama Lahan sudah tidak difungsikan lagi dikarenakan banyak petani merantau ke kota

18 Kondisi Sebelum kegiatan kondisi Sebelum kegiatan Sebelum konstrukdi Pelaksanaan (konstruksi ) Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Musi Banyuasin Kecamatan : Lalan Desa : Karang Agung Kel. Tani : Teluk Bayur 1-20 Koordinat : Volume : 40 (Ha) Dampak : - IP : 100 kondisi setelah kegiatan Vegetasi lokasi terlalu berat dan sering terkena banjir karena dekat sungai besar lalan,sehingga baru dapat ditanami bulan Desember 2013

19 No PERMASALAHAN REKOMENDASI 1. SID dilaksanakan pada tahun yang sama dengan konstruksi, lokasi cetak sawah tidak didukung SID SID supaya dilaksanakan satu tahun (T 1) dari konstruksi, dan SID dibuat sesuai kondisi lapangan 2. SID dilaksanakan dengan tidak benar (kurang memperhatikan aspek teknis dan non teknis) 3. Dalam penetapan CPCL kurang mempertimbangkan ketersediaan sarana prasarana Tim teknis perlu lebih cermat dan teliti Dalam penetapan CPCL perlu pertimbangan kondisi sarana prasarana yang ada 4. Keterbatasan kemampuan SDM baik ditingkat kelompok tani maupun petugas lapangan di Kabupaten. Terutama dalam pembuatan SID, pengelolan pencairan dana dan tenaga kerja Meningkatkan program sosialisasi pelaksanaan kegiatan cetak sawah kepada petani maupun petugas untuk menghindari terjadinya konflik.

20

21 Kondisi Sebelum kegiatan Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan: Pagerwojo Desa : Mulyosari Kel. Tani : Murih Lestari Volume : 100 (Ha) IP : 100 Dampak : IP : 200 Produksi : 590 Ton Produktivitas : 5,9 Ton/ Ha Produktivitas sebelum 4,10 Ton/Ha sesudah 5,9 Ton/Ha Pendapatan petani sebelum Rp sesudah Rp. : Kondisi setelah kegiatan

22 Kondisi Sebelum kegiatan Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Barito Kuala Kecamatan : Rantau Badauh Desa : Sungai Bambahan Kel. Tani : Berkat Usaha / Jumino Koordinat : 3 5' 41,418" S; ' 6,306" E Volume : 20 Ha Dampak : IP : 2 kali tanam Produksi : 60 ton menjadi 70 ton GKG Produktivitas : 3 ton/ha menjadi 3,5 ton/ha GKG Produktivitas sebelum Rp ,-/ha sesudah Rp ,- /ha Pendapatan petani sebelum Rp.10 rb/hari sesudah Rp. 15 ribu/hari Kondisi setelah kegiatan

23 kondisi Sebelum kegiatan Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Pidie Kecamatan: Geumpang Desa : Pulo Lhoih Kel. Tani : Beuratana Koordinat : 4 49'57.35"U, 96 7'50.81"T Volume : 40 (Ha) IP : 200 Dampak : IP : 300 Produktivitas 7 ton/ha kondisi setelah kegiatan

24 PERMASALAHAN Dalam penentuan Lokasi sering berebut lahan dengan SLPTT dimana mereka mengalokasikan pada lahan yang sama REKOMENDASI Realokasi ke lahan lain / Kabupaten Pada saat pengusulan agar sudah ada koordinasi di tingkat kabupaten

25

26 kondisi pertanaman kondisi pertanaman NON SRI NON SRI kondisi pertanaman SRI Koota : Kota Palembang Desa/Kecamatan : Sei Selincah /Kalidoni Kel. Tani : Gapoktan Petani Bersatu Koordinat : Volume : 260 (Ha) IP : 150 Hasil : Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 35 Jumlah Malai : 32 Setelah Panen : Produksi 1300 ton Produktivitas : 5.0 Ton/ha Produktivitas sebelum 5.0 Ton/ha sesudah 5.0 Ton/ha Pendapatan petani sebelum Rp sesudah Rp ,- Kabupaten : Kota Palembang Desa/ Kecamatan : Gapoktan Petani Bersatu Kel. Tani : Suhendii Koordinat : Volume/IP : 260 Ha/ 100 Dampak : Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 47 Jumlah Malai : 43 Setelah Panen : Produksi : ton Produktivitas : 6,5 ton/ha Produktivitas sebelum 5.0 ton/ha sesudah 6.5 ton/ha Pendapatan petani sebelum Rp ,- sesudah Rp ,-

27 kondisi pertanaman NON SRI Kondisi Pertanaman SRI Kabupaten : Lombok Barat camatan : Labuapi Desa : bengkel Timur Kel. Tani : Amanah Koordinat : S E Volume : 40 (Ha) IP : 300 Hasil : 6 ton/ Ha Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 25 Jumlah Malai : 25 Setelah Panen : Produksi : 240 Ton Produktivitas : 5 6 Ton / Ha Produktivitas sebelum Rp , Pendapatan petani sebelum Rp , Kabupaten :Lombok Barat Kecamatan : Labuapi Desa : Bengkel Timur Kel. Tani : Amanah Koordinat : S E Volume : 40 (Ha) IP : 300 Dampak : Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 40 Jumlah Malai : 37 Setelah Panen : Produksi : 320 Ton Produktivitas : 7 8 Ton/Ha Produktivitas Rp , Pendapatan petani Rp

28 kondisi pertanaman NON SRI kondisi pertanaman SRI ± seluas m2 tidak dirawat, adanya serangan tikus dan wereng curah hujan tinggi sehingga air menggenang Kabupaten : Kulonprogo Kecamatan : Nanggulan Desa : Wijimulyo Kel. Tani : Sadar Volume : 20 (Ha) IP : 2 Hasil : Sebelum panen : Jumlah Anakan : 25 Jumlah Malai : Setelah Panen : belum panen, umur tanaman 65 hari Produktivitas MT I tahun sebelumnya Rp. 6 ton/ha Kabupaten : Kulonprogo Kecamatan: Nanggulan Desa : Donomulyo Kel. Tani : Sri Makmur Volume : 20 (Ha) IP : 2 Dampak : Sebelum panen : Jumlah Anakan : 27 Jumlah Malai : Setelah Panen : belum panen, umur tanaman 65 hari Produktivitas MT I tahun sebelumnya Rp. 8 ton/ha Kendala : ada seluas 2000 m2 tidak dirawat, adanya serangan tikus dan wereng, curah hujan tinggi sehingga air menggenang

29 PERMASALAHAN Keberlanjutan untuk budidaya padi dengan SRI masih kurang, antara lain karena ; 1). Adanya komoditas lain yang lebih menguntungkan, 2).Keterbatasan memperoleh bahan baku pupuk organik, 3). Status kepemilikan lahan REKOMENDASI Perlu diintensifkan pengawalan dan pendampingan serta pelatihan petani pelaksana SRI

30

31 kondisi Sebelum kegiatan Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan: Pagerwojo Desa : Wonorejo Kel. Tani : Tani mulyo Koordinat : , Volume : 250 (Ha) Dampak : Luas layanan irigasi semula 250 ha, menjadi 250 ha Luas areal tanam semula 250 ha, menjadi 250 ha (Satu Tahun) IP : (sebelum 100 sesudah 200 ) Produksi : awal 1,125 ton sesudahnya ton Produktivitas : awal 4,5 Ton/Ha realisasi 5,9 Ton/Ha kondisi setelah kegiatan

32 kondisi Sebelum kegiatan Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Kulonprogo Kecamatan : Samigaluh Desa : Purwoharjo Kel. Tani : Ngudi Lestari Volume : 300 m Dampak : Luas layanan irigasi semula 15 ha, menjadi 25 ha Luas areal tanam semula 30 ha, menjadi 50 ha (Satu Tahun) IP Padi : (sebelum 2 sesudah 2) Produktivitas : 6 ton/ha sebelum ada jaringan, setelah ada jaringan belum panen kondisi setelah kegiatan

33 kondisi Sebelum kegiatan Pelaksanaan (konstruksi) Kabupaten : Gunung Kidul Kecamatan : Karangmojo Desa : Jaran Mati II Kel. Tani : Ngudi Rejeki Volume : 154 m Dampak : Luas layanan irigasi semula 5 ha, menjadi 15 ha Luas areal tanam semula 10 ha, menjadi 30 ha (Satu Tahun) IP Padi : (sebelum 2 sesudah 2) Produktivitas sebelum ada jaringan 7 Ton/ha Kendala : Sumber air kurang karena lokasi jauh dari Sumber air utama DI SIMO Jaringan pecah karena panas dan tidak ada air kondisi setelah kegiatan Kondisi tanah dan Jaringan pecah karena panas dan tidak ada air

34 No PERMASALAHAN REKOMENDASI 1. Beberapa hal dijumpai lokasi Dalam penentuan CPCL, berjauhan dari Sumber air utama menjadi syarat mutlak adalah keberadaan sumber air di lokasi dan kondisi jaringan primer dan sekunder di atasnya 2. Adanya revisi DI menyebabkan keterlambatan transfer dana dan penyelesaian pekerjaan fisik. 3. Hujan yang turun terus menerus menghambat pekerjaan fisik. Perencanaan selanjutnya harus ada usulan Daerah Irigasi Menyiasati distribusi air pada saat pekerjaan fisik

35

36 UPJA/Kel. Penerima dan jenis bantuan Pengelolaan Jenis Bantuan Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan: Rejo Tangan Desa : Rejo Tangan Kel. Tani /UPJA : Ngudi Mulya Jenis & Jml. Alsintan : Traktor / 1 buah Luas areal tanam yang dapat digarap semula 50 ha/musim, menjadi 70 ha/musim Kendala : layanan purna jual tidak ada : belum berbentuk upja Kondisi lahan pertanian dengan menggunakan bantuan alsintan

37 UPJA/Kel. Penerima dan jenis bantuan Pengelolaan Jenis Bantuan Kabupaten : Purworejo Kecamatan : Pituruh Desa : Luweng Lor Kel. Tani /UPJA : UPJA Mandiri Jenis & Jml. Alsintan : Power Trasser, Hand traktor roda 2 dan peralatan bengkel Luas areal tanam yang dapat digarap semula 36.5 Ha ha/musim, menjadi 36,5 ha/musim Biaya pengolahan lahan sebelum Rp /ha, sesudah Rp /ha Pendapatan petani sebelum Rp (GKP) x 5 ton/ha= 21 juta sesudah Rp. 21 juta +(selisih biaya pengolahan lahan )(1,4 juta ) = Rp. 21,84 juta Kendala : Lahan sempit, Keamanan alat Alsintan Kondisi lahan pertanian dengan menggunakan bantuan alsintan

38 UPJA/Kel. Penerima dan jenis bantuan Pengelolaan Jenis Bantuan Kabupaten : Lombok Timur Kecamatan : Keruak Desa : Ksetungkep Lingsar Kel. Tani /UPJA : Bungan Pandan Koordinat : : LS : ,834 : BT : '52,769" Jenis & Jml. Alsintan : Pompa Air 1 Unit Luas areal tanam yang dapat diairi : semula 45 ha/musim, menjadi 65 ha/musim Kendala : Pompa kapasitas besar sehingga sulit dipindahkan, diupayakan dengan kapasitas yang kecil Kondisi lahan pertanian dengan menggunakan bantuan alsintan

39

40 Gapoktan Penerima Kondisi Pembukuan/administras i Kabupaten : Purworejo Kecamatan: Bener Desa : Dusun Ngelaris Gapoktan : LKM Bina Usaha Jenis Usaha : Perdagangan Kelontong (kebutuhan rumah tangga dan Usaha tani salak Dampak : Mendapatkan kebutuhan kredit murah : Kredit tanpa persyaratan yg rumit : Kredit tanpa agunan : Meningkatkan/memperbesar usaha : Menambah modal kerja : Membuka peluang usaha baru : Mendapatkan pembinaan usaha dari PMT dan pembina lainnya Pemanfaatan dana puap

41 Gapoktan Penerima Kondisi Pembukuan/administrasi Kabupaten : CIANJUR Kecamatan: HAURWANGI. Desa : KERTASARI Gapoktan : SAWARGI Koordinat : - Jenis Usaha : BUDIDAYA JAHE Dampak : BARU PENCAIRAN TAHAP 2 Pemanfaatan dana PUAP

42 Gapoktan PUAP Tahun 2008 Nama Gapoktan : Karya Mandiri Nama Ketua : Amarullah HP Desa : Senaning, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, JAMBI. Koordinat S ,3" E ' ,7" Laporan Bulanan Tidak Ada Buku simpan Pinjam dan kartu simpan pinjam Tidak ada Angsuran tidak dibayarkan

43 Gapoktan PUAP Tahun 2010 Nama Gapoktan : Tembesi Jaya Nama Ketua : Amrizal HP Desa : Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, JAMBI. Koordinat S " E ' ,8" Laporan Bulanan Tidak Ada Buku simpan Pinjam dan kartu simpan pinjam Tidak ada Angsuran tidak dibayarkan

44 No PERMASALAHAN REKOMENDASI 1. Banyak anggota tidak berani meminjam karena khawatir tidak dapat mengembalikan dan terjadi kemacetan dalam pembayaran angsuran 2. Catatan administrasi keuangan gapoktan kurang tertib, belum semua gapoktan membuat buku kas umum dan buku simpan pinjam maupun kartu pinjaman anggota 3. Pelatihan manajemen PUAP yang telah diberikan kepada pengurus gapoktan maupun PMT kurang diterapkan 1. Pembinaan dan pendampingan dari PPL maupun petugas (PMT) perlu ditingkatkan sehingga usaha dan perkembangan dana gapoktan lebih berkembang 2. Pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan dana gapoktan perlu ditingkatkan

45

46 Kelengkapan Rumah kompos Kondisi ternak Kabupaten : Banjar Kecamatan: Karang Intan Desa : Karang Intan Kel. Tani : Hijau Daun Koordinat : 3 26'57,5'' '57,5'' Jumlah ternak : tetap 35 ekor Produksi kompos : 2 ton/bulan Pemanfaatan hasil produksi kompos : digunakan anggota Pupuk Kompos

47 Kelengkapan Rumah kompos Kondisi Ternak Kabupaten : Lombok Timur Kecamatan : Sikur Desa : Tetebatu Kel. Tani : Sasak Tulen Koordinat : LS : ,30 BT : '57,90" Jumlah ternak : semula 10 ekor, menjadi 11 ekor Produksi kompos : Sebelum 2 (ton/bln), sesudah 5 (ton/bln) Pemanfaatan hasil produksi kompos : hasil dijual dan digunakan oleh kelompok Kendala : Pemasaran yang kurang : Butuh tenaga kerja yang banyak dan terampil Pupuk Kompos

48 Rumah Kompos dipergunakan untuk tempat tinggal kondisi Sebelum Pelaksanaan kegiatan (konstruksi) Provinsi : JAMBI Kabupaten : SAROLANGUN Kecamatan : AIR HITAM Desa : PEMATANG KABAU Kel. Tani : CATUR MANUNGGAL Koordinat : S , E Volume : 1 Unit Tahun : 2010 kondisi setelah kegiatan Sapi tidak ditempatkan dikandang yang telah dibangun dan APPO yang tidak dimanfaatkan

49 Rumah Kompos tidak dimanfaatkan lagi dan sapi tidak kondisi ditempatkan Sebelum dikandang komunal Pelaksanaan kegiatan (konstruksi) Provinsi : JAMBI Kabupaten : SAROLANGUN Kecamatan : AIR HITAM Desa : BUKIT SUBAN Kel. Tani : MARGO MULYO Koordinat : S ; E Volume : 1 Unit Tahun : 2011 Kendaraan Roda Tiga tidak dimanfaatkan lagi.

50 No PERMASALAHAN REKOMENDASI 1. Belum dibuat organisasi pengelola UPPO secara Perlu disusun Pedoman Umum khusus, sehingga pengelolaan UPPO hanya mengenai pengelolaan UPPO dilakukan secara bergantian oleh anggota kelompok khususnya mengenai kebijakan tani tanpa ada program pengelolaan yang jelas. pengelolaan ternaknya untuk jangka panjang. 2. Pengadaan paket UPPO rata rata sudah terealisasi 100%, namun sebagian Alat Pengolah Pupuk Organik belum digunakan untuk operasional pengolahan pupuk organik. Ke depan dalam pengelolaan UPPO peru dilakukan pembinaan dan pendampingan serta penyuluhan kepada kelompok penerima manfaat. 3. Sebagian Kelompok tani penerima UPPO hanya konsentrasi terhadap pemeliharaan ternaknya tetapi tidak disertai dengan keinginan untuk membuat pupuk organik secara berkelanjutan. Disamping itu belum tersosialisasinya tata cara pembuatan dan manfaat pupuk organik di tingkat petani. Perlu dilakukan pelatihan pengelolaan UPPO untuk meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam proses pembuatan pupuk organik, pembuatan dekomposer sendiri, operasional APPO dan manajemen kelompok

51 IV

52 No. PROVINSI, NAMA PROYEK/ JUMLAH KN SALDO AKHIR PERMASALAHAN NOMOR DAN TGL LHP SATKER (Rp) (Rp) 1 ACEH TA /RC.230/H/7/2013 Distan TP - Kelebihan pembayaran biaya Juli 2013 Provinsi Aceh personil tenaga administrasi. - Kelebihan pembayaran proyek rehabilitasi prasarana pertanian pasca Tsunami. - Penggunaan anggaran perjalanan dinas yang tidak benar. 2 JAKARTA (PUSAT) TA /RC.230/H/09/2012 Kegiatan PUAP Kegiatan BLM PUAP tidak dapat September 2012 Kab. BIMA disalurkan di Kabupaten BIMA 3 JAWA BARAT TA /RC.230/H/03/2012 Distan TP Realisasi fisik 100%, tetapi masih Maret 2012 Kab. Subang terdapat saldo direkening Poktan. UPPO telah selesai dilaksanakan, masih terdapat saldo direkening 4 Poktan.

53 No. PROVINSI, NAMA PROYEK/ JUMLAH KN SALDO AKHIR PERMASALAHAN NOMOR DAN TGL LHP SATKER (Rp) (Rp) 4 KALIMANTAN BARAT 167/RC.230/H/7/2013 Distan TPH - Pembuatan SID Peral Sawah Juli 2013 Kab. Pontianak TA2012 yang tidak tertib,efektif dan efisien. - Bunga bank rekening poktan Kasih Mulya karena cetak sawah dialihkan ke poktan lain. 5 SULAWESI UTARA TA.2013 Distannak Kekurangan volume pekerjaan dan /RC.230/H/3/2013 Prov. Sulut penggunaan dana yg tidak benar 22 Maret 2013 pada kegiatan PSETK. 6 NUSA TENGGARA BARAT TA /RC.230/H/3/2013 Distan TPH Biaya penyusunan laporan yang tidak Maret 2013 Provinsi NTB dibuat. No. PROVINSI, NAMA PROYEK/ JUMLAH KN SALDO AKHIR PERMASALAHAN NOMOR DAN TGL LHP SATKER (Rp) (Rp) 7 KALIMANTAN TIMUR TA /RC.230/H/6/2010 Distannakikan Penggunaan dana bansos cetak sawah Juni 2010 Kab. Malinau TA yang digunakan utk kepentingan pribadi dan lainnya.

54 PROVINSI, No. NOMOR DAN TGL LHP 1 P A P U A TA /RC.230/H/E/6/ Juni 2011 Kab. Sarmi Prov. Papua NAMA PROYEK/ SATKER LHA Investigatif atas Pengaduan Masyarakat Terhadap Dugaan Kegiatan Fiktif pada Pelaksanaan Dana Bansos melalui TP Ditjen PLA senilai Rp di Kab Sarmi Prov. Papua TA.2009 PERMASALAHAN Mengembalikan KN penggunaan dana bansos JITUT/JIDES TA 2009 Penggunaan pribadi senilai Rp ,00 (a.n.sdri. Nurlia Anwar, bendahara TA 2009) dan pemberian uang lelah kepada Ketua dan Sekretaris Gapoktan senilai Rp ,00. JUMLAH KN (Rp) SALDO AKHIR (Rp)

55 No. PROVINSI, NAMA JUMLAH KN SALDO PERMASALAHAN NOMOR DAN TGL LHP PROYEK/SATKER (Rp) AKHIR 1 SUMATERA SELATAN TA LAP.6423/PW.07/2/2007 Disnakikan - Keterlambatan penyerahan November 2007 Kab. Lahat pekerjaan PLA - Selisih volume fisik LAP.6576/PW.07/2/2007 Distannak Kekurangan volume galian tanah November 2007 Kab. Banyuasin pembuatan jaringan irigasi TAM. 2 SULAWESI UTARA LHA-103/PW18/2/ /05/2012 Kota Kotamobagu - Kegiatan UPPO tidak dilaksanakan. Distanikannakbunhut KP - Pembayaran Kendaraan Roda Tiga Yang Tidak Ada Fisiknya TA LHA.3330/PW.18/2/2007 Distan Kab. Sangihe - Kemahalan Harga Pekerjaan , ,69 20 November 2007 Pengadaan Saprodi Untuk Optimasi Lahan. - Keterlambatan Pekerjaan yang Belum Dikenakan Denda

56 No. PROVINSI, NAMA JUMLAH KN SALDO PERMASALAHAN NOMOR DAN TGL LHP PROYEK/SATKER (Rp) AKHIR 3 SULAWESI SELATAN TA LHP.6840/PW.21/2/2007 Distan Kab. Takalar - Pembuatan Sumur Dangkal yang tidak sesuai dengan kedalaman Oktober 2007 fisik yang ditetapkan dalam kontrak. - Rumah pompa yang dilaksanakan hanya 5 unit dari 10 unit sesuai dengan kontrak. TA LHP.7006/PW.21/2/2007 Dishutbun LH Kelebihan pembayaran pekerjaan Oktober 2007 Kab. Bantaeng perluasan areal. 4 SULAWESI TENGGARA TA LHA-1601/PW20/2/2012 Distanakbunhor - kekurangan volume pekerjaan pada /04/2012 Kab. Bombana kegiatan Bansos UPPO dan RP3O. - pembayaran yang tidak sesuai Petunjuk Teknis kegiatan Reklamasi Lahan.

57 No. PROVINSI, NAMA JUMLAH KN SALDO PERMASALAHAN NOMOR DAN TGL LHP PROYEK/SATKER (Rp) AKHIR 5 P A P U A TA LHA-608/PW.26/2/2009 Distan Kab. Sarmi - Penggunaan Dana Program Desember 2009 Ketahanan Pangan Ditjen PLA utk Keperluan Pribadi. LAP-145/PW.26/2/2012 Disnak dan TP Terdapat Pencairan Dana atas Mei 2012 Kab. Biak Numfor Kegiatan yang Tidak Dilaksanakan Terdapat Perjanjian Kerjasama yang tidak dilaksanakan. Terdapat Sisa Dana Bantuan Ternak Sapi. 6 PROV. NTT LHA-5776/PW24/2/2012 Distanbun - Pertanggungjawaban Biaya /09/2012 Prov. NTT Perjalanan Dinas Tidak Sesuai Ketentuan. - Kelebihan Pembay. Biaya Konsumsi - Pembuatan Embung Merugikan Kelompok Tani. - Pencetakan Sawah Belum Selesai dan Kelebihan Pertanggungjawaban Pengadaan Traktor Tangan (Hand Tracktor). -Penggunaan Dana Bantuan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

58 AUDITOR TEMUAN AWAL (Rp) TOTAL PENYELESAIAN s/d NOVEMBER 2013 (Rp) TOTAL KN YANG BELUM DITINDAKLANJUTI (Rp) ITJEN ITJEN INVESTIGASI BPKP TOTAL

59 V

60 No Propinsi Wajib Tidak Tidak Update Lapor Update Lapor 1 Ace h Sumatera Utara Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Be ngkulu Bangka Belitung Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali

61 18 NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Jumlah

62

63

64

65

66 No Propinsi Jumlah Tidak Lapor Satker Lapor 1 Satker Pusat Aceh Sumatera Utara Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Bengkulu Bangka Belitung Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali 3 3

67 Jumlah Tidak No Propinsi Lapor 18 NTB Satker 6 6 Lapor 19 NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Jumlah

68

69

70

71

72 No Propinsi Jumlah Lapor Tidak Tidak Satker Lengkap lengkap Lapor 1 Satker Pusat Aceh Sumatera Utara Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Bengkulu Bangka Belitung Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali 6 6 0

73 No Propinsi Jumlah Lapor Tidak Tidak Satker Lengkap lengkap Lapor 18 NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat 4 4 Jumlah

74

75

76

77

78