Paper Dynamic Pick up Delivery Problem with Time Windows untuk Layanan Antar Jemput Usaha Laundry

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Paper Dynamic Pick up Delivery Problem with Time Windows untuk Layanan Antar Jemput Usaha Laundry"

Transkripsi

1 Paper ynamic Pick up elivery Problem with Time Windows untuk Layanan Antar Jemput Usaha Laundry NURUL CHAIRANY Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)

2 YNAMIC PICK UP AN ELIVERY PROBLEM WITH TIME WINOWS UNTUK LAYANAN ANTAR JEMPUT USAHA LAUNRY Nurul Chairany NRP Logistik and Supply Chain Management Laboratory mynameisnurulchairany@yahoo.com ABSTRACT Paper ini akan membahas tentang ynamicproblem with Time Windows pada pelayanan jasa antar jemput cucian di perusahaan laundry. Ada dua permasalahan yang dihadapi yaitu permasalahan statis dan permasalahan dinamis. Pada permasalahan statis di paper ini dalam bentuk Pick up and elivery Problem with Time Windows (PPTW), sedangkan untuk permasalahan dinamis dimodelkan dalam bentuk ynamic Pick up and elivery Problem with Time Windows (PPTW). alam penelitian ini menggunakan dua tahap algoritma yaitu Tabu Search dan Insertion Heuristic untuk menyelesaikan PPTW dan time slot yang merupakan teknik mengumpulkan permintaan baru. Keywords: ynamic Pick up and elivery Problem with Time Windows, Insertion Heuristic, Tabu Search, Time Slot 1. Pendahuluan Permasalah dalam supply chain makin kompleks terlebihnya mengenai permasalahan pendistribusian barang dan pelayanan jasa. Masalah transportasi semakin konkrit dan kompleks. Ada tiga hal yang mengalir di rantai pasok, aliran material atau produk, informasi dan modal. Ketiga hal ini saling terkait dalam pendistribusian dan transportasi. Hal ini diakibatkan permintaan dibarengi tuntutan pelayanan yang semakin baik. Permintaan dalam rantai pasok terbagi menjadi dua yaitu permintaan yang deterministic dan stochastic. Permintaan yang tidak pasti menjadi tantangan buat perusahaan dalam mengatasi ketidakpastian itu. Pentingnya efisiensi perusahaan dalam permasalahan muatan transportasi diperkenalan dalam Laporan Europea Commision on energy and transport (European Commision, irectorate General for Energy and Transport and Enrostat, 2007). Permasalahan transportasi dan penditribusan bisa dimodelkan dalam metode Vehicle Routing Problem (VRP). VRP merupakan permasalahn optimasi dalam menetukan rute dengan keterbatasan kapasitas kendaraan dan menghadapi permintaan yang berbeda-beda tiap tempat yang ditujunya. Ketika menghadapi ketidakpastian permiintaan maka permasalahan ini biasa dinamakan dynamic transportation atau dynamic vehicle routing problem. Seiring perkembangan teknologi, telah hadir teknologi yang mampu menangani masalah dinamis. Misalnya saja Geographic Information System (GIS) dan Global Positioning System (GPS). alam penelitian ini, peneliti mengintegrasikan Vehicle Routing Problem (VRP) dengan information sharing guna menghadapi ketidakpastian ynamic Vehicle Routing Problem (VRP) Kallehauge dkk. (2001) mendefinisikan permasalahan m-tsp sebagai salah satu variasi dari TSP, dimana terdapat m-salesman mengunjungi sejumlah kota dan tiap kota hanya dapat dikunjungi oleh tepat satu salesman saja. Tiap salesman berawal dari suatu depot dan pada akhir perjalannya juga harus kembali ke depot tersebut. Permasalahan m-tsp ini sering disebut dengan Vehicle Routing Problem (VRP). Tujuan dari VRP yaitu meminimalkan total jarak atau total biaya perjalanan dan juga meminimalkan penggunaan kendaraan. GPS dapat menunjukkan lokasi kendaraan berada dan lokasi tempat pick-up ataupun delivery yang akan dilakukan.

3 GPS juga dapat membantu dalam memperkirakan aktivitas urban seperti kemacetan dengan mempertimbangkan kecepatan kendaraan pada waktu tertentu. GIS ini berfungsi menunjukkan posisi dari permintaan baru. Salah satu model perkembangan dari VRP yaittu Vehicle Routing Problem Time Windows (VRPTW). VRPTW merupakan permasalan VRP dengan kendala kapasitas saja tapi juga kendala yang mengharuskan kendaraan melayani konsumen pada time frame tertentu. Kemudian dalam pengembangannya diasosiasikan dengan Pick-up dan delivery, kemudian dinamakan Pick-up and elivery Problem with Time Windows (Mitrovic-Minic, 1998). Tujuan dari permasalahan ini yaitu untuk meminimasi biaya yang terdiri dari waktu perjalanan dan keterlambatan dengan tetap mempertimbangkan critical constraint. Kemudian dikembangkan ke permasalahan dynamic pick-up and delivery problem with time windows (PPTW). Permasalahan pada PPTW ini lebih rumit dibandingkan dengan PPTW dikarenakan kondisi yang dinamis. VRP memiliki kelebihan dalam mengurangi biaya operasional, meningkatkan pelayanan pelanggan dan mengurangi dampak lingkungan. Sumber informasi terbesar dalam VRP yaitu permintaan pelanggan secara online selama operasi. Permintaan itu lebih spesifik berupa barang atau jasa. Waktu perjalanan merupakan komponen dinamik paling signifikan dalam pengaplikasian di dunia nyata sedangkan waktu pelayanan jarang dibahas secara eksplisit tapi dimasukkan dalam waktu perjalanan. Beberapa penelitian membahas ketersediaan kendaraan secara dinamik untuk memenuhi pelanggan yang sudah diketahui. Pada gambar 1 menggambarkan rute perjalanan dari single vehicle -VRP. Sebelum kendaraan meninggalkan depot (time t 0 ), initial rute merencanakan mengunjungi tempat permintaan pada saat itu diketahui (A, B, C,, E). ketika kendaraan melakukan eksekusi pada rute tersebut, terdapat dua permintaan baru (X dan Y) pada waktu t 1 dan pada rute ditambahkan lokasi X dan Y untuk memenuhi permintaan mereka. Pada waktu t f, rute yang telah dieksekusi adalah A,B,C,,Y,E,X. Hal ini menunjukkan bagaimana information sharing dalam hal ini berupa komunikasi antara dispatcher dan kendaraan untuk mengatur rute dalam perjalanan. Gambar 1. Contoh dari ynamic Vehicle Routing Problem 2. eskripsi masalah dan formulasi 2.1. Laudry Service Jasa Laundry selain menyediakan jasa cuci dan sterika pakaian, selimut, boneka, koper, dan lain-lain juga menyediakan jasa antar jemput barang yang ingin dilaundry. Wilayah operasi jasa laundry untuk layanan antar jemput itu sebatas kota itu sendiri. iasumsikan bahwa layanan antar jemput pada usaha laundry ini tidak hanya untuk layanan antar dan jemput saja. Jadi perusahaan menerima layanan untuk pengambilan barang saja. Hal ini tentunya selain untuk meminimumkan biaya perjalanan dan juga sebagai strategi perusahaan agar penjualan meningkat. Untuk metode yang digunakan tetap menggunakan PPTW. alam permasalahan dinamis ada dua permasalahan yang akan dihadapi, yaitu: - Offline request adalah suatu kondisi dimana permintaan diketahui sebelum dilakukan perjalanan. Hal ini juga biasa disebut dengan permasalahan statis.

4 - Online request adalah suatu kondisi dimana permintaan diketahui sebelum dan saat dilakukan perjalanan. Biasa disebut dengan permasalahan dinamis eskrpsi Permasalahan Statis Perusahaan laundry tiap harinya mengirimkan armadanya untuk berangkat mengambil dan menjemput barang yang akan dilaundry sesuai dengan permintaan pelanggan sebelum keberangkatan dimulai. Tiap hari perusahaan laundry memiliki permintaan antar jemput yang akan dilayani yang dibarengi dengan informasi mengenai origin dan destination point yang diinginkan oleh customer, waktu layanan dan barang apa yang akan diangkut. estination point memiliki time windows dimana agent melakukan service. Jika agent datang awal, sebelum waktu yang disepakati atau biasa disebut dengan early time windows maka agent diharuskan menunggu. Tapi ketika agent datang melebihi latest time yang telah ditentukan maka agent mendapatkan penalty untuk pelanggaran time windows. Namun demikian permintaan tetap dilayani. Agent memiliki batasan waktu dalam melayani permintaan dalam rutenya sehingga agent harus kembali ke depot pada saat waktu yang ditentukan. Kendaraan yang digunakan oleh agent adalah kendaraan bermotor yang memiliki kapasitas tertentu. P + P - ari penjelasan di atas maka permasalahan tersebut dapat dinotasikan sebagai berikut : : Himpunan lokasi pick up : Himpunan lokasi delivery P : Himpunan lokasi pemberhentian dimana P = P + P - 0 : Lokasi depot Po : Po = P {0} : Kapasitas maksimum kendaraan C i : Kapasitas yang akan diangkut di lokasi I P + : Kapasitas kumulatif kendaraan k : early time windows pada i P + I i : Latest time windows pada I P - : epot early start time I 0 : epot latest end time S i : Service time pada i P M : Himpunan kendaraan k : Indeks kendaraan dimana k M n : Jumlah request n + i : Notasi pasangan lokasi delivery dari lokasi pick up pada request i A i : Arrival time pada lokasi i P S TW : Pelanggaran terhadap time windows T k : Total travel time dari k M T 0 : Maximum route pada depot T i : Total travel time kumulativ hingga I P i : eparture time pada lokasi i P : Bilangan binary 0 dan 1 C k, Formulasi Matematis Permasalahan Statis Fungsi obektif untuk formulasi ini adalah meminimumkan biaya yang dimana seperti yang dikemukakan oleh (Gendreau, Guertin, Potvin, 2006) merupakan trade off antara operational cost dan customer satisfaction. Operational cost dapat dilihat dari total travel time dari setiap rute yang dilakukan. Sedangkan u ntuk customer

5 satisfaction adalah total pelanggaran yang dilakukan. Total pelanggaran terhadap time windows dapat dihitung sebagai berikut : Fungsi Objektif : Subject to : = max{0, } + max{0, } = +, (1) =, +, (2) (3), = 1 (4),, = 0, (5) = 1 (6),, = 1 (7) = 1 +,,, (8), = 1 +,, (9) = 1 +, (10),, = 1 +,,, (11),, = 0, (12) +,, (13) = 1 + =,, (14),, = 1 =,, (15) = 1 +, (16),, (17) = 0 (18) Permasalahan inamis Sebelumnya telah dijelaskan bahwa akan ada dua permasalahan yang akan dibahas yaitu permasalahan statis dan dinamis. Permasalahan statis telah dijelaskan bahwa kondisi dimana permintaan diketahui sebelum perjalanan. Sehingga agent dan dispatcher telah menentukan rute yang akan dilalui. Ketika dalam perjalanan terdapat tambahan permintaan oleh kustomer lain maka lokasi tujuan pada rute akan ditambah dan tidak menutup kemungkinan akan mengubah urutan lokasi dalam rute. Permintaan dinamis dalam kasus ini berupa pick-up barang. Jadi ada permintaan oleh customer untuk mengambil cucian kotor yang akan dilaundry. Permasalahan ini yang merupakan kedinamisan yang disebut ynamic PPTW. Kasus PPTW ini menjadwalkan dan menetukan rute kendaraan pada saat dalam perjalanan berdasarkan real time information ketika permintaan baru datang. Tipe-tipe dari real time data information ( Rani dan Rusdiansyah, 2008) adalah sebagai berikut: - Performansi pada sistem : Travel Time dimana diengaruhi oleh kemacetan, kecelakaan dan lain-lain. Service times, dan waiting time. - Permintaan customer : Lokasi, Time Windows, load size, dan pioritas customer. - Kendaraan : Lokasi dan load status.

6 3. Pengembangan Algoritma 3.1. Tahapan Pengembangan Algoritma Seperti yang telah diketahui bahwa ada dua permasalan yaitu permasalahan statis dalam bentuk offline request (PPTW) dan permasalahan dinamis dalam bentuk online request (PPTW). engan memandang permasalahan dinamis sebagai permasalahan statis yang terjadi secara sequential (Pankratz, 2005). Maka tahapan algortitmanya sebagai berikut : Offline Request Online Request PPTW PPTW STATIS *Initial solution *Tabu Search YNAMIC *Update the route Gambar 2. Tahapan Pengembangan Algoritma ari bagan tersebut dapat dilihat tahapan pengembangan dimulai dari permasalahan statis dengan menggunakan intitial solution teknik insertion heuristic untuk tour construction kemudian dilanjutkan dengan Tabu search. Sedangkan permasalahan dinamis jika terdapat permintaan baru maka langsung di-update untuk melihat bagaimana rute selanjutnya AlgoritmaPermasalahan Statis Initial Solution Pada tahap initial solution ini digunakan insertion heuristic untuk tour construction. asar-dasar insertion heuristics adalah memulai dengan tur subset dari semuakota, dan kemudian memasukkannya sisanya ke dalam heuristic (Nilson,2003). Prosedur insertion dimulai dengan lokasi pick-up terdahulu hingga didapatkan lokasi yang feasible dan biaya terkecil. Syarat insertion lokasi pick-up dikatakan feasible yaitu memenuhi capacity constraint. Tahap selanjutnya menginsertkan lokasi delivery hingga didapatkan lokasi yang feasible dan biaya yang kecil. Syarat insertion lokasi delivery dikatakan feasible yaitu memenuhi precedence constraint, dan time windows constraint Tahap Improvement Pada tahap improvement digunakan metode heuristic, Tabu Search (TS). Tabu search pertama kali diperkenalkan oleh Glover pada tahun Tabu search adalah salah satu prosedur metaheuristik tingat tinggi untuk penyelesaian permasalahan optimasi kombinatorial. Kemampuan TS dalam menghasilkan solusi yang mendekati optimal telah dimanfaatkan dalam beragam permasalahan klasik dan praktis dari berbagai bidang mulai bidang penjadwalan hingga bidang telekomunikasi. Pemilihan kandidat solusi terbaik yang digunakan oleh tabu search yaitu menggunakan prinsip global-best strategy (GB). GB adalah strategi dimana algoritma akan mengganti solusi terbaik saatini dengan solusi terbaik yang ada pada neighborhood. Yang perlu diperhatikan dalam membangun algoritma tabu search ini yaitu : 1. Solution Space Solusi S didefinisikan sebagai himpunan solusi yang akan dievaluasi. alam penelitian ini evaluasi dilakukan berasarkan total biaya yang merupakan penjumlahan dari travel time dan pelanggaran terhadap time windows.

7 2. Membangun struktur neighborhood Solusi neighborhood adalah suatu fungsi yang memetakan setiap solusi layak S ke solusi-solusi lainnya (Kusumadewi dan Purnomo,2005). Jumlah solusi yang layak dalam neighborhood dibatasi oleh berbagai kriteria untuk mengurangi proses pencarian solusi. Cordeau dan Laporte (2002) menyatakan ada dua cara mementuk neighborhood bagi TS untuk permasalahan penentuan rute kendaraan. Pada penelitian ini menggunakan cara neighborhood dibentuk oleh perpindahan pelanggan antara dua rute sampai maksimal I-perpindahan (I-interchange). alam struktur neighborhood pertukaran node antar dua rute hanya diijinkan sampai sebanyak. alam penelitian ini bernilai satu. Maka pertukaran bisa terjadi antar rute hanya diizinkan sebanyak satu permintaan saja. Langkah-langkah dari pembentukan neighborhood (Rani dan Rusdiansyah, 2008) adalah sebagai berikut, yaitu : - Stage 0, identifikasi semua rute yang ada - Stage 1, Memilih dua rute dari K rute yang ada - Stage 2, Pilih satu request yang ada dari masing-masing node - Stage 3, Lakukan pertukaran dari keduanya - Stage 4, Evaluasi hasil pertukaran. Bila feasible pertukaran tersebut layak menajdi neighbor bila tidak maka pertukaran tersebut tidak layak menjadi neighbor - Stage 5, Lakukan pertukaran untuk setiap request pada rute k dengan semua request dari rute lainnya. Ilustrasi permasalahan untuk penelitian ini dari langkah-langkah di atas dapat dilihat di bawah ini. - Stage 0 Pada stage ini, initial solution terdiri atas dua rute dimana masing-masing memiliki request tertentu. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3. epo 1 P1 3 4 P3 epo epo 5 P2 2 epo Gambar 3. Contoh rute awal - Stage 1 iasumsikan bahwa rute dalam penelitian ini ada dua maka pemilihan rute untuk melakukan metode pertukaran tidak dilakukan. - Stage 2 Selanjutnya dipilih dua request dalam hal ini satu request pada rute 1 dan satu request untuk rute 2. Ilustrasi dapat dilihat di gambar bawah ini. epo 1 P1 3 4 P3 epo epo 5 P2 2 epo Gambar 4. Pemilihan request dari masing-masing rute

8 - Stage 3 ilakukan pertukaran request 1 dari rute 1 dan request 7 pada rute 2. sehingga dapat diilustasikan seperti gambar dibawah ini. epo P 2 P1 3 4 P3 epo epo epo Gambar 5. Rute setelah request 1 dan 7 ditukarkan - Stage 4 Selanjutnya pada stage ini dilakukan evaluasi terhadap pertukaran apakah layak atau tidak. Bila hasilnya tidak layak maka pertukaran ini tidak dapat dilanjutkan artinya tidak ada solusi neighbor yang dihasilkan dari pertukaran ini. - Stage 5 Pertukaran dilakukan terhadap keseluruhan request pada tiap rute. 3. efinisi tabu list dan Tabu Tenure Tabu list digunakan untuk mencatat pertukaran request antar rute yang dianggap tabu. Update terbaru tabu listdilakukan tergantung pada tabu tenture. Jika Tabu tenure dinotasikan sebagai maka pertukaran dianggap tabu akan tetap dianggap sebagai pertukaran yang tidak boleh dilakukan hingga iterasi t +. (Ghiani, Laporte, Musmanno, 2004) mengungkapkan bahwa tabu tenure biasanya dipilih antara range Hal ini dilakukan untuk menghindari cycle effect yaitu terpilihnya kembali solusi yang sudah dievaluasi sebelumnya. 4. Stopping criterion Menentukan kapan pencarian solusi akan berhenti. alam penelitian ini pencarian solusi akan berhenti apabila iterasi maksimum telah dicapai Algoritma Permasalahan inamis Kedinamisan pada PPTW Jasa antar jemput untuk perusahaan Laundry dan time slot. Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa permasalah dinamis dapat dipandang sebagai suatu permasalahan statis yang terjadi secara berurutan. Berdasarkan model yang telah dikembangkan oleh Rina dan Rusdiansyah, 2008 dalam penelitian PPTW pada jasa city-courier, untuk memperkecil degree of dynamism dengan cara membagi periode rute menjadi beberapa slot waktu. Misalnya pada periode rute dibagi menjadi tiga slot waktu. Time slot ini akan digunakan sebagai tanda kapan harus dilakukan update rute akibat adanya request baru (online request). Ketika terjadi permintaan baru pada suatu time slot tertentu, maka permintaan baru ini tidak langsung dimasukkan ke dalam rute kendaran. ispatcher akan mengumpulkan permintaan baru tersebut bersama dengan permintaan lainnya untuk kemudian dimasukkan kedalam rute kendaraan pada update rute kendaraan untuk time slot berikutnya. Sehingga jika ada permintaan baru makan permintaan yang tadi menjadi offline request untuk time slot berikutnya. Sehingga dapat dikatakan sebagai permasalahan statis.

9 Pertimbangan Adanya Time Slot Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika melakukan penugasan terhadap permintaan baru, yaitu: - Permintaan yang sudah dilayani pada time slot sebelumnya. Ketika permintaan baru datang untuk pada rute yang sudah dilayani, penugasan tidak dapat dilakukan. - Posisi kendaraan harus diperhatikan. Karena ada beberapa kemungkinan posisi kendaraan bisa berada seperti ketika kendaraan sedang melayani suatu node, kendaraan sedang menunggu pada suatu node delivery dikarenakan arrival time-nya lebih awal dibandingkan early time windows dan kendaraan sedang berada diantara dua node. Ilustrasi dari posisi kendaraan dapat dilihat di gambar di bawah ini. Gambar 6. Tiga posisi kendaraan pada time slot t Membangun Algoritma Heuristik untuk Penyelesaian ynamic Pick Up and elivery with Time Windows. Langkah-langkah pengembangan algoritma untuk permasalah ini adalah: 1. Tentukan periode time slot 2. Identifikasi time slot. Hal ini digunakan agar permintaan baru diletakkan di time slot berikutnya. Karena permintaan baru tidak dapat dilayani ketika lokasinya pada rute yang sudah dilayani. 3. Penugasan permintaan baru dilakukan dengan menggunakan prosedur insertion heuristic. 4. Lakukan improvement dengan menggunakan tabu seacrch terhadap rute yang telah dibentuk. Solusi neighborhood tabu search pada permasaahan dinamis kali ini sama dengan solusi neighborhood tabu search pada permasalahan statis. Karena node pick-up and delivery-nya tidak saling berkaitan untuk offline request sedangkan online request hanya berupa pick-up service saja. 5. Kesimpulan 1. ynamic Pick-Up and elivery Problem with Time Windows dapat diimplementasikan dalam jasa antar jemput laundry. 2. Pengembangan algoritma heuristic untuk PPTW bisa dilakukan untuk layanan pick-up and delivery.

10 aftar Pustaka Larsen, Allan., The ynamic Vehicle Routing. IMM, TU Mahtr. T., Vehicle Routing under Uncertainty. TRAIL Thesis Series Pankratz, Giselher ynamic Routing Vehicle by means of Genetic Algorithm.International Journal of Physical istribution and Logistics Manaement, 364 Pillac,Victor., Gendreaue,Michel., Gueret, Christelle., Medaglia,Andres A Review of ynamic Vehicle Routing Problems. European Journal of Operational Research 223,1 (2013) 1-11 Rani, Fitri Kurnia., Rusdiansyah,Ahmad Pengembangan Algoritma Heuristik untuk Penyelesaian ynamic Pick Up and elivery Problem with Time Windows (PPTW) untuk Penyedia Jasa City- Courier

Algoritma. Untuk. Problem Dengan. Vehicle. Window. Jasa

Algoritma. Untuk. Problem Dengan. Vehicle. Window. Jasa Pengembangan Algoritma Heuristik Ant Colony System Untuk Menyelesaikan Permasalahan Dynamic Vehicle Routing Problem Dengan Time Window (DVRPTW) Pada Penyedia Jasa Inter-City Courier Nurlita Gamayanti (2207

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan depot suatu perusahaan, proses tersebut dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Supply Chain Management Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan produk ke tangan pemakai akhir.

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW INFOMATEK Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW Tjutju T. Dimyati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Abstrak: Penentuan

Lebih terperinci

Algoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92)

Algoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92) ALGORITMA PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN MEMPERHATIKAN KEMACETAN Muhammad Nashir Ardiansyah Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University nashir.ardiansyah@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR

PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR Herry Christian Palit, *), Sherly ) ) Industrial Engineering

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori graf 2.1.1 Defenisi graf Graf G adalah pasangan {,} dengan adalah himpunan terhingga yang tidak kosong dari objek-objek yang disebut titik (vertex) dan adalah himpunan pasangan

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing. Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing. Malang, 1 Agustus 2013 Pembimbing Dra. Sapti Wahyuningsih,M.Si NIP 1962121 1198812 2 001 Penulis Siti Hasanah NIP 309312426746

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN PENENTUAN RUTE PENGAMBILAN SAMPAH DI KOTA MERAUKE DENGAN KOMBINASI METODE EKSAK DAN METODE HEURISTIC Endah Wulan Perwitasari Email : dek_endah@yahoo.com Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem distribusi/trasportasi adalah salah satu hal yang penting bagi perusahaan, karena berkaitan dengan pelayana kepada konsumen. Dalam sistem distribusi/trasportasi

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC

PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC Dima Prihatinie, Susy Kuspambudi Andaini, Darmawan Satyananda JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penjadwalan secara umum adalah aktifitas penugasan yang berhubungan dengan sejumlah kendala, sejumlah kejadian yang dapat terjadi pada suatu periode waktu

Lebih terperinci

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 204 Pembentukan Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai tempat, sering menjadi masalah dalam dunia industri sehari-hari. Alokasi produk

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah Artificial Immune System untuk Penyelesaian Vehicle Routing Problem with Time Windows Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah 2507100054 Pendahuluan Pendahuluan Fungsi Objektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu permasalahan yang terdapat pada bidang Riset Operasional. Dalam kehidupan nyata, VRP memainkan peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses distribusi barang merupakan bagian dari aktivitas suatu perusahaan atau lembaga yang bersifat komersil ataupun sosial. Distribusi berperan sebagai salah satu

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan konsep umum yang digunakan untuk semua permasalahan yang melibatkan perancangan rute optimal untuk armada kendaraan yang melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu produk mempunyai peran yang penting dalam suatu mata rantai produksi. Hal yang paling relevan dalam pendistribusian suatu produk adalah transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah perkotaan atau city development memiliki beberapa aspek penting salah satunya adalah logistik perkotaan atau city logistics. Alasan mengapa city

Lebih terperinci

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP PANDUAN APLIKASI TSP-VRP oleh Dra. Sapti Wahyuningsih, M.Si Darmawan Satyananda, S.T, M.T JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 0 Pengantar Aplikasi ini dikembangkan

Lebih terperinci

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Vehicle Routing Problem (VRP)

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Vehicle Routing Problem (VRP) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Vehicle Routing Problem (VRP) Di dalam VRP setiap rute kendaraan dimulai pada depot, melayani semua pelanggan pada rute tersebut, dan kembali ke depot. Rute

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berpendapatan rendah merupakan program nasional dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Fokus dalam bidang teknologi saat ini tidak hanya berada pada proses pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang dapat membantu manusia

Lebih terperinci

PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK

PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA Erma Budhi Kurnia Susanti 1),Ahmad Rusdianyah 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dalam banyak perusahaan, pengaturan kegiatan distribusi barang dari produsen ke konsumen merupakan faktor yang memegang peranan penting, dikarenakan pengeluaran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan produk dari pihak supplier ke pihak konsumen dalan suatu supply chain (Chopra, 2010, p86). Distribusi terjadi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL

IMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL IMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL Ary Arvianto 1*, Singgih Saptadi 1, Prasetyo Adi W 2 Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Atmini Dhoruri, Eminugroho R.

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Atmini Dhoruri, Eminugroho R. PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Atmini Dhoruri, Eminugroho R., Dwi Lestari Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk model vehicle routing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peranan jaringan distribusi dan transportasi sangatlah vital dalam proses bisnis dunia industri. Jaringan distribusi dan transportasi ini memungkinkan produk berpindah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab II dalam penelitian ini terdiri atas vehicle routing problem, teori lintasan dan sirkuit, metode saving matriks, matriks jarak, matriks penghematan, dan penentuan urutan konsumen.

Lebih terperinci

Cross Docking 2/4/2010. Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla ( ) Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng. PhD Arief Rahman, ST, MSc

Cross Docking 2/4/2010. Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla ( ) Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng. PhD Arief Rahman, ST, MSc Tesis Pengembangan Model Matematis untuk Penjadwalan Rute Kendaraan Cross Docking dalam Rantai Pasok dengan Mempertimbangkan Batasan Kelas Jalan dan Kendaraan yang Heterogen Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persoalan rute terpendek merupakan suatu jaringan pengarahan rute perjalanan di mana seseorang pengarah jalan ingin menentukan rute terpendek antara dua kota berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas

BAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas pemerintahan yang bergerak di bidang lingkungan hidup daerah yang meliputi kegiatan dalam melakukan pengawasan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Distribusi Distribusi (distribution) termasuk terminologi dalam ilmu ekonomi dan dalam kalangan perindustrian. Menurut Frank H. Woodward (2002) dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan beberapa teori pendukung untuk pembahasan selanjutnya. 2.1. Distribusi Menurut Chopra dan Meindl (2010:86), distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan barang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pujawan dan Mahendrawati (2010) telah menjelaskan bahwa fungsi dasar manajemen distribusi dan transportasi pada umumnya yang terdiri dari:

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SIMULTANEOUS DELIVERIES PICK-UP WITH TIME WINDOWS (VRPSDPTW) Heri Awalul, Budi Santosa, Stefanus Eko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara

BAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hal yang berpengaruh dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu dengan jumlah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah penentuan rute bus karyawan mendapat perhatian dari para peneliti selama lebih kurang 30 tahun belakangan ini. Masalah optimisasi rute bus karyawan secara matematis

Lebih terperinci

OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK

OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK Oleh: Rif atul Khusniah 1209201715 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Dr. Imam Mukhlas, MT SPBU 1 Order Daily DEPO SPBU 2 SPBU

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat

Lebih terperinci

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW)

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) Irinne Puspitasari 1, Purwanto 2 Email : irinne.puspitasari@gmail.com JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logistik atau disebut dengan manajemen logistik adalah bagian dari manajemen rantai pasok yang merencanakan, menerapkan, serta mengontrol aliran dan penyimpanan barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan manufaktur semakin ketat. Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari strategi yang tepat agar dapat

Lebih terperinci

MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG)

MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG) Seminar Nasional IENACO 213 ISSN: 23374349 MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG) Putri Mety Zalynda Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi

Lebih terperinci

Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *

Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) * Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (-0) Insertion Intra

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR DAN GENETIC ALGORITHM *

USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR DAN GENETIC ALGORITHM * Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 205 USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP UNTUK MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN HETEROGENEOUS FLEET DAN TIME WINDOW MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PT.XYZ Muhammad Zuhdi Aiman Anka 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai transportasi dan aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya studi

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming 4 II TINJAUAN PUSTAKA Untuk memahami permasalahan yang berhubungan dengan penentuan rute optimal kendaraan dalam mendistribusikan barang serta menentukan solusinya maka diperlukan beberapa konsep teori

Lebih terperinci

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Dwi Sutrisno 1, M. Adha Ilhami 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search (Studi Kasus di PT. X)*

Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search (Studi Kasus di PT. X)* Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour

Lebih terperinci

Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas

Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas (Studi Kasus: ISG PT. PERTAMINA UPms V SURABAYA) Oleh : Deni Irawan 2506 100 179 Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Penentuan Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya kegiatan atau aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan manusia

Lebih terperinci

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas.2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan Pemodelan Sistem Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini menjelaskan tentang hal-hal yang erat kaitannya dengan masalah m- ring star. Salah satu cabang matematika yang cukup penting dan sangat luas penerapannya di banyak bidang

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 1 (1) (2012) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENERAPAN ALGORITMA TABU SEARCH UNTUK MENYELESAIKAN VEHICLE ROUTING PROBLEM Fajar Eska Pradhana, Endang Sugiharti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sektor industri. Hal itu dikarenakan hampir semua sektor industri selalu mencakup proses distribusi

Lebih terperinci

BAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH

BAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH BAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH 4.1. Data Capacitated Vehicle Routing Problem Program CVRPLB yang dihasilkan diuji dengan data berupa contoh kasus yang disusun oleh peneliti terdahulu. Banyak contoh kasus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI.1. Penelitian Terdahulu Archetti et al. (009) menggunakan sebuah metode eksak yaitu branch-and-price scheme dan dua metode metaheuristics yaitu algoritma Variable Neighborhood

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem transportasi memegang peran penting dalam masalah pendistribusian, karena harus menjamin mobilitas produk di antara berbagai sistem dengan efisiensi tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA Astri Desiana 1, AriYanuar Ridwan 2, Rio Aurachman 3 1, 2, 3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng, CSCP Disusun Oleh: Jurusan Teknik Industri Andre T.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 Program Studi MMTITS, Surabaya 24 Januari 2015 ANALISIS PENENTUAN ESTIMASI BIAYA, PENJADWALAN DAN PENGELOLAAN DISTRIBUSI SERTA DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA LOGISTIK (STUDI KASUS:

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH SIMULTANEOUS PICK-UP AND DELIVERY SERVICE MENGGUNAKAN ALGORITME TABU SEARCH SYUKRIO IDAMAN

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH SIMULTANEOUS PICK-UP AND DELIVERY SERVICE MENGGUNAKAN ALGORITME TABU SEARCH SYUKRIO IDAMAN PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH SIMULTANEOUS PICK-UP AND DELIVERY SERVICE MENGGUNAKAN ALGORITME TABU SEARCH SYUKRIO IDAMAN DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Pendekatan Metode Column Generation pada Vehicle Routing Problem dengan Soft Time Windows

Pendekatan Metode Column Generation pada Vehicle Routing Problem dengan Soft Time Windows Pendekatan Metode Column Generation pada Vehicle Routing Problem dengan Soft Time Windows Nurul Nafartsani 1, Yudi Satria 2, Helen Burhan 3 1 Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok, 16424, Indonesia

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM TUGAS AKHIR SM 1330 PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM HARMERITA NRP 1202 100 006 Dosen Pembimbing Drs. Soetrisno, MIKomp JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN

OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Tugas Akhir KI 091391 OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Akhmed Data Fardiaz NRP 5102109046 Dosen Pembimbing Rully Soelaiman, S.Kom.,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2566 PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah transportasi merupakan aspek penting dalam kehidupan seharihari. Transportasi juga merupakan komponen yang sangat penting dalam manajemen logistik

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUTE PENGIRIMAN MENGGUNAKAN METODE PARALLEL INSERTION DAN EXHAUSTIVE SEARCH PADA PT. STARMASS LOGISTICS

PERENCANAAN RUTE PENGIRIMAN MENGGUNAKAN METODE PARALLEL INSERTION DAN EXHAUSTIVE SEARCH PADA PT. STARMASS LOGISTICS PERENCANAAN RUTE PENGIRIMAN MENGGUNAKAN METODE PARALLEL INSERTION DAN EXHAUSTIVE SEARCH PADA PT. STARMASS LOGISTICS Irvan Maulana, Rifa Arifati Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing problem (VRP) merupakan topik penelitian yang telah lama ada, yang pertama kali dilakukan oleh Dantzig dan Ramser (1959) dengan judul The Truck Dispatching

Lebih terperinci

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN III.1. Diskripsi Sistem Sistem pendistribusian produk dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan permasalahan vehicle routing problem (VRP). Berikut ini adalah gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Distribusi adalah kegiatan yang selalu menjadi bagian dalam menjalankan sebuah usaha. Distribusi merupakan suatu proses pengiriman barang dari suatu depot ke

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS Annisa Kesy Garside, Xamelia Sulistyani, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang,

Lebih terperinci

Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X)

Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour

Lebih terperinci

VEHICLE ROUTING UNTUK PICK UP PROBLEM DENGAN PENDEKATAN MOST VALUEABLE NEIGHBORHOOD DAN NEAREST NEIGHBOR PADA JASA PENGIRIMAN BARANG

VEHICLE ROUTING UNTUK PICK UP PROBLEM DENGAN PENDEKATAN MOST VALUEABLE NEIGHBORHOOD DAN NEAREST NEIGHBOR PADA JASA PENGIRIMAN BARANG VEHICLE ROUTING UNTUK PICK UP PROBLEM DENGAN PENDEKATAN MOST VALUEABLE NEIGHBORHOOD DAN NEAREST NEIGHBOR PADA JASA PENGIRIMAN BARANG Sudiana Wirasambada 1) Dwi Iryaning Handayani 2) 1). Ass Mgr Ice Cream

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, supply chain management (SCM) telah menjadi salah satu alat perbaikan bisnis yang paling kuat. Setiap organisasi harus melakukan transformasi baik dari segi

Lebih terperinci

Optimasi Rute Angkutan Publik dengan Menggunakan Metode Algoritma Clark-Wright

Optimasi Rute Angkutan Publik dengan Menggunakan Metode Algoritma Clark-Wright Optimasi Rute Angkutan Publik dengan Menggunakan Metode Algoritma Clark-Wright Ary Arvianto *1), Sriyanto 2), Lo Hendrawan Wijaya 3) 1,2,3) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM RUTE DAN PENJADWALAN PENGIRIMAN BARANG di PT. Karya Mandiri Kencana Surabaya

PERANCANGAN SISTEM RUTE DAN PENJADWALAN PENGIRIMAN BARANG di PT. Karya Mandiri Kencana Surabaya PERANCANGAN SISTEM RUTE DAN PENJADWALAN PENGIRIMAN BARANG di PT. Karya Mandiri Kencana Surabaya Onny Setyono, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam menjangkau produk yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyelesaikan masalah maka perlu dirumuskan terlebih dahulu langkahlangkah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyelesaikan masalah maka perlu dirumuskan terlebih dahulu langkahlangkah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan masalah. Untuk dapat menyelesaikan masalah maka perlu dirumuskan terlebih dahulu langkahlangkah

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Buletin Ilmiah Mat. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 1 (2015), hal 17 24. PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Fatmawati, Bayu Prihandono, Evi Noviani INTISARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masalah pengiriman barang, sebuah rute diperlukan untuk menentukan tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui darat, air,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH RUTE PENYIRAMAN TANAMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) DI KOTA YOGYAKARTA

PENYELESAIAN MASALAH RUTE PENYIRAMAN TANAMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) DI KOTA YOGYAKARTA SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 PENYELESAIAN MASALAH RUTE PENYIRAMAN TANAMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) DI KOTA YOGYAKARTA Viga Apriliana Sari, Eminugroho

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten)

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten) PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Vehicle Routing Problem Vehicle Routing Problem merupakan permasalahan distribusi yang mencari serangkaian rute untuk sejumlah kendaraan dengan kapasitas tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendistribusian suatu barang merupakan persoalan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik oleh pemerintah maupun oleh produsen. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi adalah kegiatan manusia yang sangat penting dalam menunjang dan mewujudkan interaksi sosial serta ekonomi dari suatu wilayah kajian. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, masalah yang berhubungan dengan optimisasi sering kali terjadi, misalnya dalam bidang ekonomi dan industri sering dijumpai masalah

Lebih terperinci

Analisa Local Search untuk Perbaikan Solusi Varian Vrp pada Permasalahan Optimasi

Analisa Local Search untuk Perbaikan Solusi Varian Vrp pada Permasalahan Optimasi Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 342-348 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 342 Analisa Local Search untuk Perbaikan Solusi

Lebih terperinci

VEHICLE ROUTING PROBLEM BERBASIS ANT COLONY SYSTEM UNTUK OPTIMASI PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA SISTEM DISTRIBUSI BARANG DAN JASA

VEHICLE ROUTING PROBLEM BERBASIS ANT COLONY SYSTEM UNTUK OPTIMASI PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA SISTEM DISTRIBUSI BARANG DAN JASA VEHICLE ROUTING PROBLEM BERBASIS ANT COLONY SYSTEM UNTUK OPTIMASI PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA SISTEM DISTRIBUSI BARANG DAN JASA Indra Maryati, Gunawan, C. Pickerling, Henry Kurniawan Wibowo,,, Teknik

Lebih terperinci

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto

Lebih terperinci