Program Studi Sistem Informasi STMIK ProVisi Semarang 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Program Studi Sistem Informasi STMIK ProVisi Semarang 1"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS : PT. SURYA RENGO CONTAINERS SEMARANG) Anggarini 1, Arief Hidayat 2, Noor Miyono 3 1,2,3 Program Studi Informasi STMIK ProVisi Semarang 1 arini.angga@gmail.com, 2 rifmillenia@gmail.com, 3 noormyn@yahoo.com Abstract Raw material requirement planning is generally needed by a company to support the production process. Currently, PT. Surya Rengo Containers Semarang, engaged in the manufacture of cardboard box or carton packaging, runs system that conduct raw material requirement planning based on the last month s usage. Whereas in fact, raw material required doesn t match the amount of usage in the next month. Lack or excess in the supply of raw materials may delay production process. Excess in raw materials can lead to full storage, where if the raw materials are experiencing a slow movement, may influence the age of the raw material. The raw material requirements planning system s design aims to help the process of managing raw material needs and improve the accuracy of the reporting requirements to the raw materials management. Fast, precise and accurate information is needed in a computerized planning raw material requirements system. Systems development method uses System Development Life Cycle (SDLC), with one step that is omitted in the development of this system, namely the maintenance phase / maintenance system. The results of this study is to provide convenience to the staff PPIC (Production Planning and Inventory Control), in calculating and plotting the purchase of raw materials to be used for the production process within a month. The developed system is expected to create quality improvement in managing and controlling raw material requirements planning. Keywords : information system, raw material requirement planning, PPIC (Production Planning and Inventory Control). 1. Pendahuluan Perusahaan manufakatur dalam proses produksinya menggunakan bahan baku akan diolah menjadi suatu produk. Kekurangan atau kelebihan dalam menyediakan bahan baku menjadi salah satu penyebab terjadinya penundaan dalam memproduksi suatu produk, sebaliknya kelebihan bahan baku menyebabkan gug menjadi penuh, apalagi jika bahan baku tersebut mengalami pergerakan lambat, maka berpengaruh juga pada usia bahan baku. Perencanaan kebutuhan bahan baku pada PT. Surya Rengo Containers Semarang dikelola dikontrol sepenuhnya oleh departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC). diterapkan pada perusahaan saat ini masih menggunakan sistem manual, yaitu merencanakan kebutuhan bahan baku berdasarkan pemakaian pada bulan lalu sebenarnya merencanakan kebutuhan bahan baku dengan sistem sudah diterapkan tersebut lebih cepat, dibandingkan dengan menghitung order masuk. Perencanaan kebutuhan di atas berpengaruh pada akurasi dalam menentukan perencanaan kebutuhan bahan baku untuk satu bulan menng. seg berjalan tersebut dirasakan kurang tepat, karena belum tentu kebutuhan bahan baku akan ng sama dengan kebutuhan bulan lalu atau pemakaian sebelumnya, akibatnya terjadi ketidaksesuaian antara pembelian bahan baku dengan pemakaiannya, seperti ditunjukkan pada gambar 1. Gambar 1. Pembelian Pemakaian Bahan Baku Th (Sumber : PPIC PT. SRC-Semarang) Berdasarkan gambar 1., ketidaksesuain antara pembelian bahan baku dengan pemakaiannya telah dialami PT. Surya Rengo Containers Semarang pada bulan Oktober tahun 2011, dimana perusahaan melakukan pembelian bahan baku sebanyak ton, namun pemakaian mencapai ton. Bulan Nopember tahun 2011 terjadi sebaliknya, pembelian direncanakan sejumlah ton, 11

2 Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi, ISSN: , Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013 ternyata mengalami penurunan order mana pemakaian hanya ton. Pembelian lebih banyak ini berpengaruh pada usia bahan baku kapasitas gug raw material, jika bahan baku tersebut lama tidak terpakai maka berdampak pada cashflow-nya. PT. Surya Rengo Containers Semarang khususnya departemen PPIC bertanggung jawab sepenuhnya dalam merencanakan kebutuhuan bahan baku dirasa perlu merubah sistem telah diterapkan dengan sistem baru. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah ada yaitu bagaimana merancang sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku pada PT. Surya Rengo Containers Semarang diharapkan membantu proses perencanaan kebutuhan bahan baku serta meningkatkan akurasi pelaporan kebutuhan bahan baku kepada pimpinan perusahaan. 2. Landasan Teori 2.1. Bahan Baku Bahan baku diperlukan oleh perusahaan manufaktur untuk diolah menjadi barang jadi (finished goods), setelah melalui beberapa tahapan dalam proses produksinya. Assauri, (1999: 171) menjelaskan bahwa bahan baku adalah semua bahan dipergunakan dalam perusahaan pabrik, kecuali terhadap bahan-bahan secara fisik akan digabungkan dengan produk dihasilkan oleh perusahaan pabrik tersebut. Jadi bahan baku merupakan bahan dipergunakan dalam perusahaan untuk menjadi bagian dari produk tertentu. Persediaan bahan baku menurut Assauri (1999: 171) adalah persediaan dari barang-barang berwujud digunakan dalam proses produksi, barang diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik menggunakannya. Adapun faktor faktor mempengaruhi penyelenggaraan persediaan bahan baku suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Perkiraan pemakaian bahan baku. Perusahaan mengadakan pembeliaan bahan baku, terlebih dahulu manajemen perusahaan mengadakan penyusunan perkiraan pemakaian bahan baku untuk keperluan proses produksi dalam perusahaan. Dengan memperkirakan pemakaian bahan baku, maka manajemen perusahaan akan hitung berdasarkan perkalian harga satuan baku untuk pelaksanaan proses produksi baik dalam hal jenis maupun jumlah bahan baku. 2. Harga bahan baku. Harga bahan baku akan dipergunakan di dalam perusahaan akan menjadi faktor penentu besarnya a harus disediakan oleh perusahaan dalam menyelenggarakan persediaan bahan baku. Tingginya harga bahan baku dipergunakan oleh perusahaan, maka semakin besar pula a untuk pengadaan bahan baku. 3. Biaya-biaya persediaan. Perusahaan akan menanggung biaya - biaya persediaan dalam menyeleng-garakan persediaan bahan baku. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya penyimpanan biaya pemesanan. 4. Kebijakan pembelanjaan. Kebijakan pembelanjaan dalam perusahaan akan mempengaruhi kebijaksanaan pembelian dalam perusahaan, dalam hal ini termasuk penyelenggaraan persediaan bahan baku. Seberapa besar a dipergunakan untuk investasi dalam persediaan bahan baku akan dipengaruhi oleh kebijaksanaan pembelanjaan dilaksanakan perusahaan. 5. Pemakaian bahan. Pemakaian bahan baku dari perusahaan dalam tahun-tahun sebelumnya untuk keperluan produksi akan dipergunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan bahan baku. Hubungan antara perkiraan pemakaian bahan baku dengan pemakaian bahan baku sesungguhnya harus dianalisis secara baik, sehingga akan membantu penyelenggaraan persediaan bahan baku dalam perusahaan. 6. Waktu tunggu (lead time). Waktu tunggu merupakan tenggang waktu antara saat pemesanan bahan baku dengan ngnya bahan baku dipesan tersebut. Waktu tunggu akan berhubungan langsung dengan penggunaan bahan baku pada saat pemesanan bahan baku sampai dengan ngnya bahan baku. Apabila pemesanan bahan baku akan dipergunakan tidak memperhitungkan waktu tunggu, maka kemungkinan akan terjadi kekurangan bahan baku akan menghambat proses produksi. 7. Model pembeliaan bahan (method). Model pembeliaan bahan dipergunakan oleh perusahaan akan menentukan besar kecilnya persediaan bahan baku diselenggarakan perusahaan. Model pembeliaan bahan berbeda akan menghasilkan jumlah pembelian optimal berbeda pula. 8. Persediaan pengaman (safety stock) Tersediaanya persediaan pengaman, maka proses produksi di dalam perusahaan akan berjalan dengan lancar tanpa aya gangguan kehabisan bahan baku. Persediaan pengaman akan diselenggarakan dalam suatu jumlah tertentu tetap dalam suatu periode telah ditentukan sebelumnya. 9. Pembelian kembali (re order point). Perusahaan akan mengadakan pembelian kembali terhadap bahan baku secara berkala dalam menjalankan operasi perusahaan. Pembelian kembali ini akan mempertim-bangkan panjangnya waktu tunggu diperlukan, sehingga akan menngkan bahan baku tepat pada waktunya. 12

3 2.2. Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi persediaan barang jadi sangat berperan terhadap kelancaran operasi perusahaan. Khususnya peranaan persediaan bahan baku terhadap operasi produksi. Prawirosentono (2007: 84) menjelaskan perencanaan pengendalian bahan adalah suatu kegiatan memperkirakan kebutuhan persediaan bahan, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, agar perusahaan beroperasi seperti direncanakan. Artinya, jumlah mutu bahan harus tersedia (available) sesuai dengan kebutuhan sehingga proses produksi terjamin kelancarannya. Jumlah kebutuhan bahan baku diperlukan perusahaan pada suatu periode tersebut maka manajemen perusahaan tentunya akan menggunakan cukup relevan untuk mengadakan perencanaan kebutuhan bahan baku dalam suatu perusahaan. Persediaan bahan baku diselenggarakan oleh suatu perusahaan umumnya akan dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan proses produksi, maka besarnya persediaan bahan baku tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku tersebut untuk pelaksanaan proses produksi ada didalam perusahaan. Jadi untuk menentukan berapa banyak bahan baku akan dibeli oleh suatu perusahaan pada suatu periode akan banyak tergantung kepada berapa besarnya kebutuhan perusahaan tersebut akan masing-masing jenis bahan baku untuk keperluan proses produksi dilaksanakan dalam perusahaan bersangkutan (Prawirosentono,2007: 87) Metode System Development Life Cycle (SDLC) Metodologi pengembangan sistem informasi berarti suatu metode digunakan untuk melakukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Metode paling umum digunakan adalah dengan siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle - SDLC). SDLC merupakan metodologi klasik digunakan untuk mengembangkan, memelihara menggunakan sistem informasi. Metode ini menggunakan pendekatan sistem disebut pendekatan air terjun (waterfall approach), menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan sistem (Supriyanto, 2007: 271). Adapun tahapan dalam SDLC (System Development Life Cycle) sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan (System Planning). Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik operasi), anggaran sifatnya masih umum (belum detail/rinci) 2. Tahap Analisis (System Analysis). Tahap analisis sistem adalah tahap penelitian atas sistem telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. 3. Tahap Perancangan/Desain (System Design). Tahap desain sistem adalah tahap setelah analisis sistem menentukan proses diperlukan oleh sistem baru. Desain sistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu desain sistem umum desain sistem terinci. 4. Tahap Penerapan/Implementasi (System Implementation). Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) siap untuk dioperasikan. 5. Tahap Pemeliharaan/Perawatan. Tahap pemeliharaan/perawatan sistem merupakan tahap dilakukan setelah tahap implementasi meliputi penggunaan sistem, audit sistem, penjagaan sistem, perbaikan sistem peningkatan sistem Penelitian Terdahulu Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Winata (2008), Winata melakukan penelitian mengenai sistem informasi persediaan bahan baku di PT. SIM, dalam penelitian ini diterapkan metode peramalan, hasil peramalan dilakukan berdasarkan pada masa lalu. Penelitian mengenai persediaan bahan baku juga pernah dilakukan oleh Firdaus (2008), di dalam penelitiannya Firdaus menganalisa perencanaan persediaan bahan baku dengan menggunakan teknik trend garis lurus, teknik Economic Order Quantity (EOP), teknik Re Order Point (ROP) Savety Stock. Penelitian ini menghasilkan informasi kebutuhan bahan baku untuk 4 tahun kedepan. Perbedaan dengan penelitian dilakukan oleh penulis terletak pada metode digunakan dalam merencanakan kebutuhan bahan baku. Peneliti lebih memfokuskan melakukan perencanaan kebutuhan berdasarkan order telah diterima, sehingga hasil perencanaan bahan baku mendekati keakuratan. 3. Metode Pengembangan Metode pengembangan sistem digunakan dalam penelitian ini adalah System Development Life Cycle (SDLC), tetapi ter satu tahapan tidak diikutsertakan di dalam pengembangan sistem ini, yaitu tahap pemeliharaan/perawatan sistem. Tahapan-tahapan dilakukan dalam perancangan sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku adalah: 1. Kegiatan tahap perencanaan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan terjadi pada Department PPIC, seperti : kesulitan menghitung jumlah kebutuhan bahan baku akan dipergunakan untuk jangka waktu satu bulan kesulitan memperoleh informasi akurat 13

4 Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi, ISSN: , Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013 mengenai jumlah kebutuhan bahan baku akan dibeli untuk jangka waktu satu bulan. 2. Tahap analisa diawali dengan kegiatan mendefinisikan kebutuhan informasi dibutuhkan untuk merancang sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku. dibutuhkan dalam penelitian ini adalah jenis barang, merupakan mengidentifikasi masing-masing barang. jenis kertas, merupakan mengidentifikasi masing-masing bahan baku kertas. pesanan barang (Confirmation of Oder/CO), yaitu mengenai customer memesan suatu barang. pesanan bahan baku (Purchase Order-Paper / PO-Kertas), yaitu mengenai pembelian bahan baku kertas ke supplier. Informasi dijadikan acuan dalam sistem informasi perencanaan bahan baku adalah laporan outstanding (sisa order) CO, laporan outstanding (sisa order) PO, laporan kebutuhan bahan baku kertas. Berdasarkan hasil analisa sistem lama, ter kelemahankelamahan terjadi, yaitu kesulitan dalam merencanakan kebutuhan bahan baku akurat, hasil perencanaan kebutuhan tidak sama dengan pemakaian bulan sebelumnya, terjadi ketidaksesuaian dalam pembelian bahan baku dengan pemakaiannya, pembelian bahan baku bisa mengalami kekurangan atau kelebihan dari perencanaan kebutuhan. 3. Tahap perancangan sistem, kegiatan dilakukan yaitu membuat pemodelan proses, pemodelan, membuat desain tampilan antar muka (interface). a. Pemodelan Proses. Pemodelan proses sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku secara garis besar dibagi menjadi tahap bisnis use case menerangkan secara garis besar aktor terlibat dalam sistem, segkan sistem use case merupakan gambaran lebih detil tentang apa dilakukan oleh aktor di dalam sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku. berinteraksi dengan sistem seperti ditunjukkan pada gambar 2. Diagram use case pada gambar 3 menjelaskan bahwa staf PPIC harus melakukan login terlebih dahulu untuk melakukan transaksi CO PO seperti, mencari, menambah, memperbarui menghapus, segkan diagram use case pada gambar 4 menjelaskan bahwa proses pembuatan laporan dilakukan oleh staff PPIC. Staff PPIC harus melakukan login terlebih dahulu untuk melakukan semua proses bisnis, yaitu membuat laporan outstanding PO, laporan outstanding CO, laporan kebutuhan bahan baku. Gambar 3. Use Case Diagram Transaksi CO/PO Gambar 4. Use Case Diagram Pembuatan Gambar 2. Bisnis Use Case Baru informasi perencanaan kebutuhan bahan baku akan dikembangkan hanya mempunyai satu aktor, karena sistem akan berbasis dekstop. Pada usulan sistem baru ini aktor memerlukan login ketika akan b. Pemodelan. Pemodelan pada sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku meliputi penggambaran entity relationship diagram, merancang tabel-tabel dibutuhkan pada base, membuat relasi antar tabel. Entity Relationship dibuat memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya. Tabel-tabel telah dirancang kemudian direalisasikan antara tabel satu dengan lain untuk mendukung kelancaran pengolahan. 14

5 Gambar 5 merupakan hubungan antar tabel saling berelasi. menambah, menyimpan, mengedit menghapus. Masukan akan di simpan di dalam tabel PO. Desain rancangan input PO ditunjukkan pada gambar 7. Keterangan: 1. Edit1-7 untuk memasukkan sesuai label ditentukan. 2. DbGrid untuk menampilkan PO ke dalam bentuk tabel. 3. Button1-9 berisi tombol untuk mengelola PO. Gambar 7. Rancangan Antar muka Input PO Gambar 5. Relasi Antar Tabel c. Rancangan antarmuka, rancangan antarmuka aplikasi digunakan untuk memberikan gambaran mengenai sistem informasi kebutuhan bahan baku dirancang. Rancangan antar muka Input CO (Confirmation of Oder) berfungsi untuk memasukan CO. Pada rancangan antar muka input CO, user melakukan pencarian, menambah, menyimpan, mengedit menghapus. Masukan akan di simpan di dalam tabel CO. Rancangan input CO ditunjukkan pada gambar 6. d. Implementasi sistem, Perangkat keras diperlukan untuk mengembangkan Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku adalah sebuah komputer dengan spesifikasi Processor Intel Pentium DualCore 2.8Ghz, memory 1Gb, hardisk 80Gb. Perangkat lunak digunakan adalah, Microsoft Acces 2007, Rational Rose 2002, Delphi Metode Pengujian digunakan adalah pengujian kotak hitam (black box testing) yaitu dengan cara memberi input dari pengguna kepada sistem sudah berjalan mengamati hasil output dari sistem. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Form transaksi CO (Confirmation Order) digunakan untuk melihat memasukan CO diterima dari bagian marketing. Hasil input akan disimpan pada tabel CO. pada tabel CO nantinya diakses untuk keperluan halaman kebutuhan kertas. Operasi operasi dalam form transaksi CO ini adalah tambah, simpan, batal, edit, hapus CO. Setiap kali user memasukan atau menambah CO baru, maka dengan menekan tombol buat kebutuhan kertas maka sistem akan secara otomatis menghitung jumlah kebutuhan kertas akan digunakan untuk membuat order tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar 8. Gambar 6. Rancangan Antar muka Input CO Rancangan antar muka Input PO (Purchase Order) berfungsi untuk memasukan PO. Pada rancangan antar muka input PO, user melakukan pencarian, 15

6 Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi, ISSN: , Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013 Gambar 8. Form Transaksi CO Hasil dari kebutuhan kertas tersebut akan tersimpan secara otomatis ke dalam tabel kebutuhan. Form transaksi CO ditunjukkan pada gambar 9. Gambar 10. Form Transaksi PO Detail digunakan untuk memasukan setiap jenis kertas, karena setiap PO memiliki lebih dari satu jenis kertas, seperti pada gambar 11. Gambar 9. Form Kebutuhan Kertas Form transaksi PO (Purchase Order) digunakan untuk melihat memasukan PO diterima dari central purchasing. Hasil input akan disimpan pada tabel PO. pada tabel PO nantinya diakses untuk keperluan halaman Realisasi PO. Operasi operasi dalam form transaksi PO ini adalah tambah, simpan, batal, edit PO. PO Form transaksi PO ditunjukkan pada gambar 10. Gambar 11. Form PO Detail Form realisasi PO digunakan melihat memasukkan pengiriman kertas sesuai PO diterima dari central purchasing. Hasil input akan disimpan pada tabel realisasi PO. Operasi operasi dalam form transaksi PO ini adalah cari, tambah, simpan, edit hapus. Form realisasi PO ditunjukkan pada gambar 12. Gambar 12. Form Realisasi PO outstanding CO berfungsi untuk menampilkan outstanding CO atau sisa order CO, baik melalui monitor maupun hasil cetak 16

7 printer. outstanding CO diakses berdasarkan nomor CO atau setiap periode berdasarkan tanggal CO, seperti gambar Pengujian Pengujian untuk masing-masing use case menggunakan sudah dipersiapkan sebelumnya membandingkan hasilnya dengan kriteria hasil pengujian. Beberapa hasil pengujian berdasarkan fungsi ter pada masingmasing use case dilihat pada tabel 1. Gambar 13. Hasil Outstanding CO outstanding PO berfungsi untuk menampilkan outstanding PO atau sisa order PO, baik melalui monitor maupun hasil cetak printer. outstanding PO diakses berdasarkan nomor PO atau setiap periode berdasarkan tanggal PO, seperti gambar 14. Gambar 14. Hasil Outstanding PO kebutuhan berfungsi untuk menampilkan kebutuhan kertas, baik melalui monitor maupun hasil cetak printer. kebutuhan diperoleh dari stok kertas dijumlahkan dengan jumlah sisa order PO, kemudian dikurangi dengan kebutuhan kertas berdasarkan CO. Hasil laporan kebutuhan ditunjukkan pada gambar 15. Gambar 15. Hasil Kebutuhan Kertas Id kas us uji UC 1 UC 2 UC 3 UC 4 Fungs i Siste m Tabel 1. Hasil Pengujian Hasil Fungsi Hasil Detail Pengujia diharapk n an Login Login User login ke sistem masuk ke menu utama Meng e lola maste r Meng e lola transaksi (PO/C O) Menambah Mengubah Mengha pus Mencari Menambah Mengubah Mengha pus Mencari Membuat laporan Membuat laporan Outstand ing CO Membuat laporan Outstand ing ditambah kan diubah dihapus menemu kan ditambah kan diubah dihapus menemu kan sesuai dengan nomor CO maupun secara periode ditentukan User login ke sistem masuk ke menu utama ditambah kan diubah dihapus menemu kan ditambah kan diubah dihapus menemu kan Kesimpu lan 17

8 Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi, ISSN: , Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013 Id kas us uji Fungs i Siste m Fungsi Detail PO Hasil diharapk an sesuai dengan nomor PO maupun secara periode ditentukan sesuai dengan periode ditentukan Membuat laporan kebutuhan Hasil Pengujia n Kesimpu lan Berdasarkan pelaksanaan pengujian, output dari sistem dirancang telah sesuai dengan diharapkan sehingga disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku ini berhasil. 4.3 Pembahasan Berdasarkan simulasi sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap sistem berjalan. Pembahasan dilakukan dengan melihat hubungan sistem dengan kebutuhan user terhadap informasi ingin dikan. Berdasarkan hasil penilaian pada simulasi sistem, pembahasan meliputi : 1. Kemudahan user dalam menghitung kebutuhan bahan baku. Berdasarkan gambar 8 (form transaksi CO) gambar 9 (form kebutuhan kertas) proses perhitungan kebutuhan bahan baku menjadi lebih mudah. Proses perhitungan kebutuhan bahan baku tidak lagi harus dilakukan dengan berdasarkan pemakaian sebelumnya seperti dilakukan pada sistem lama, dimana angka kebutuhan diperoleh tidak akurat, dikarenakan tidak mengacu pada order diterima. Berbeda dengan sistem lama, sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku memudahkan user dalam melakukan perhitungan kebutuhan bahan baku berdasarkan jumlah order (Confirmation of Order) telah dimasukan ke dalam sistem, hanya dengan sekali menekan tombol buat kebutuhan kertas pada gambar 8, user mengetahui jumlah kebutuhan kertas untuk setiap nomor CO. Berdasarkan hasil simulasi di atas maka terbukti aya kemudahan user dalam menghitung kebutuhan bahan baku untuk setiap order diterima. 2. informasi perencanaan kebutuhan bahan baku mempermudah user memperoleh outstanding order. lama, outstanding order tidak terkontrol dengan baik, seperti untuk memperoleh outstanding PO kertas, user harus meminta tersebut ke bagian gug, kemudian menyalin nya menggunakan flashdisk, segkan untuk memperoleh outstanding order CO, user harus meminta tersebut ke bagian marketing, menyalinnya pula dengan menggunakan flashdisk, hal ini sangat tidak efisien. informasi perencanaan kebutuhan bahan baku dirancang membantu mempermudah user dalam memperoleh outstanding order PO atau outstanding order CO. User ingin memperoleh melihat atau mencetak informasi melalui sistem informasi kebutuhan bahan baku, seperti ditunjukkan pada gambar 13 (hasil laporan outstanding CO) 14 (hasil laporan outstanding PO). Hasil simulasi di atas membuktikan bahwa user memperoleh dengan cepat mudah, sehingga segala transaksi CO maupun PO dikontrol kapan saja, mengingat CO PO bisa berubah setiap harinya. 3. informasi meningkatkan akurasi dalam menganalisa kebutuhan bahan baku. Berdasarkan gambar 15 (hasil laporan kebutuhan bahan baku) proses analisa kebutuhan bahan baku menjadi lebih mudah diperoleh lebih akurat. kebutuhan disajikan oleh sistem membantu user dalam mengolah perencanaan kebutuhan bahan baku, membantu dalam merencanakan pembelian bahan baku untuk satu bulan. User juga dengan mudah memperoleh kebutuhan bahan baku ketika akan melaporkan kepada atasan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan di penulis dalam penelitian ini adalah : 1. informasi perencanaan kebutuhan bahan baku mempermudah staff PPIC (user) dalam menyusun kebutuhan bahan baku berdasarkan pada order diterima. 2. informasi perencanaan kebutuhan bahan baku mempermudah staff PPIC (user) dalam mengontrol memperoleh outstanding order (Confirmation of Order/CO) ataupun (Purchase Order/PO). 3. informasi perencanaan kebutuhan bahan baku membantu staff PPIC (user) dalam memperoleh keakuratan kebutuhan bahan baku. Hasil rancangan sistem juga memudahkan 18

9 ser dalam merencanakan pembelian bahan baku dalam jangka waktu satu bulan. 5.2 Saran Berdasarkan hasil, pembahasan, kesimpulan telah diuraikan, maka saran dalam penelitian sebagai berikut : 1. masih perlu dikembangkan lagi agar fungsi-fungsi belum ada pada sistem bisa ditambahkan seperti pemakaian bahan baku setiap kali ada pemakaian. 2. Jika memungkinkan sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku dikembangkan berbasis client/server, sehingga tiap bagian terkait dalam perencanaan kebutuhan bahan baku hingga penerimaan bahan baku mudah memperoleh informasi. Daftar Pustaka : Assauri, Sofyan Manajemen Produksi Operasi. Edisi revisi. Jakarta: LPFE UI Jakarta. Firdaus, Ahmad Analisis Perencanaan Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus PD. Gunung Mas Jambi): Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi volume: 8 nomor: 2. Jambi. jurnal/ pdf [17 Februari 2012] Prawirosentono, Suyadi Manajemen Operasi (Operation Management) Analisis Studi Kasus. Jakarta : Bumi Aksara. Supriyanto, Aji Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek. Winata, Widiawaty Abbas Informasi Persediaan Bahan Baku dengan Continuous Review System: Jurnal Piranti Warta volume: 11 nomor 2. Jakarta. pdf [17 Februari 2012] 19

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTIK DAN TUGAS AKHIR (STUDI KASUS :STMIK PROVISI SEMARANG)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTIK DAN TUGAS AKHIR (STUDI KASUS :STMIK PROVISI SEMARANG) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTIK DAN TUGAS AKHIR (STUDI KASUS :STMIK PROVISI SEMARANG) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTIK DAN TUGAS AKHIR (STUDI KASUS :STMIK PROVISI SEMARANG) Siwi Dwi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang) Abstrak

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang) Abstrak Perancangan Sistem Informasi Inventaris Berbasis Web Mobile (Studi Kasus : Stmik Provisi Semarang) (Yuniati Rakhel, Arief Hidayat, Victor G. Utomo) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang) Yuniati Rakhel 1, Arief Hidayat 2 1,2 Sistem Informasi STMIK ProVisi Semarang 1 yuniatirahel1992@gmail.com,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM REPOSITORY SKRIPSI BERBASIS WEB (STUDI KASUS : STMIK PROVISI SEMARANG)

PERANCANGAN SISTEM REPOSITORY SKRIPSI BERBASIS WEB (STUDI KASUS : STMIK PROVISI SEMARANG) (STUDI KASUS : STMIK PROVISI SEMARANG) Noor Fatimah 1, Fitro Nur Hakim 2, Victor Gayuh Utomo 3 Teknik Informatika STMIK ProVisi Semarang 1 ahmadfatima106@gmail.com, 2 masfitro@gmail.com, 3 victor.utomo@gmail.com

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA 74 BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Perhitungan Jumlah Order Barang Efektif Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA COFFEE SHOP STUDI KASUS: KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA COFFEE SHOP STUDI KASUS: KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA COFFEE SHOP STUDI KASUS: KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE Murdiaty 1), Agustina 2), Christy Veronica 3) 1, 3 Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari sistem informasi Penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). SDLC merupakan sebuah siklus pengembangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UD.KARYA JATI

RANCANG BANGUN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UD.KARYA JATI RANCANG BANGUN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UD.KARYA JATI Miqdad Mashabi 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya email:

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Bisawi Tumbuh Selaras merupakan salah satu perusahaan distributor yang bergerak di bidang penyediaan barang. Barang yang disediakan adalah alatalat kesehatan khusus

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Manunggaling Rizki Karyatama Telnics (Marktel) merupakan perusahaan berbasis teknologi elektronika yang bergerak di bidang perangkat kontrol, telekomunikasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi, produksi, peramalan, bahan, baku. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi, produksi, peramalan, bahan, baku. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada industri pakaian jadi. Dalam kegiatan usahanya PT. X membutuhkan sebuah rancangan Sistem Informasi khususnya dalam hal penjadwalan produksi, peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Penta Sukses Mandiri adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi serta penyaluran produk atau yang lebih sering disebut distribusi. Produk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Aplikasi Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan pemakaian barang, aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, manajemen persediaan merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengelompokkan dan mengontrol aktivitas-aktivitas selama proses terbentuknya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. minimal harus dipenuhi sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. minimal harus dipenuhi sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan sistem ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii viii x xv DAFTAR TABEL... xxiv DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO AN NISA TURI SLEMAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Susi Susanti

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO AN NISA TURI SLEMAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Susi Susanti SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO AN NISA TURI SLEMAN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Susi Susanti 10.12.5286 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Documenting the population, village clerks

ABSTRACT. Keywords: Documenting the population, village clerks ABSTRACT This study aims to create and design an information system that can help improve the efficiency of time and costs in managing the process of population census. The goal is to analyze population

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terdiri dari kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak agar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terdiri dari kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak agar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi merupakan suatu tahapan penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya pada bab 3. Adapun kebutuhan sistem yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah banyak merambah kedalam kegiatan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai upaya untuk membantu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com

Lebih terperinci

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 Page 661 Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK Thommy Willay 1, Sandi Tendean 2 1,2 Sistem Informasi, STMIK Widya Dharma, Pontianak e-mail: 1 twillay@yahoo.com, 2 sanditendean@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi merupakan kegiatan utama dalam perusahaan manufaktur. Sebuah perusahaan manufaktur harus dapat menghitung jumlah biaya-biaya yang muncul akibat aktivitas produksi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBUKUAN BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN DAGANG LA BRUNDORE COOKIES SEMARANG

SISTEM INFORMASI PEMBUKUAN BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN DAGANG LA BRUNDORE COOKIES SEMARANG SISTEM INFORMASI PEMBUKUAN BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN DAGANG LA BRUNDORE COOKIES SEMARANG ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM BASED ON WEB AT LA BRUNDORE COOKIES SEMARANG Nikita Gunawan, Novita Mariana Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Inventory Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kadivre I Medan

Sistem Informasi Inventory Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kadivre I Medan 1 Sistem Informasi Inventory Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kadivre I Medan Donny Wongso 1) Fani Anggraini 2) STMIK IBBI Medan Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 Email: don_wong@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah didesain kedalam bentuk pemograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan

Lebih terperinci

Aplikasi Pengolahan Data Stok Barang Dagang dan Penjualan (Studi Kasus: CV Jaya Maju Perkasa)

Aplikasi Pengolahan Data Stok Barang Dagang dan Penjualan (Studi Kasus: CV Jaya Maju Perkasa) Aplikasi Pengolahan Data Stok Barang Dagang dan Penjualan (Studi Kasus: CV Jaya Maju Perkasa) Brahmantyo Danuriansyah 1, Reza Budiawan 2, Indra Lukmana Sardi 3 123 Manajemen Informatika Universitas Telkom

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan aplikasi ini dibutuhkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal perangkat keras

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Tas 600D dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna Meminimumkan Biaya di CV. Kane 197 The Controlling Analysis

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN (STUDI KASUS :PT.SINAR MUSI JAYA PALEMBANG)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN (STUDI KASUS :PT.SINAR MUSI JAYA PALEMBANG) SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN (STUDI KASUS :PT.SINAR MUSI JAYA PALEMBANG) Program Studi Sistem Informasi, Universitas Bina Darma Jalan Jendral Ahmad Yani No.12 Palembang Email : baibul@binadarma.ac.id

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Institusi pendidikan dibagi dua berdasarkan statusnya yaitu institusi pendidikan negeri dan institusi pendidikan swasta. Institusi pendidikan negeri diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Multi Star Teknik merupakan perusahaan manufaktur yang berada di Jalan Terusan Bojongsoang No.293 Bandung, didirikan pada tahun 2002. Dahulu perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

Kata kunci : pembangunan sistem pembelian dan penjualan, sistem informasi.

Kata kunci : pembangunan sistem pembelian dan penjualan, sistem informasi. PEMBANGUNAN SISTEM PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG DI PD. DIAN JAYA Ipah Syarifah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jln. Dipati Ukur No.112 Bandung

Lebih terperinci

Sistem Informasi Inventory pada UD. Sinar Bintang Cemerlang

Sistem Informasi Inventory pada UD. Sinar Bintang Cemerlang Sistem Informasi Inventory pada UD. Sinar Bintang Cemerlang Paul Getty 1) Dedy 2) STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail: paul_getty@yahoo.com 1) Abstrak UD. Sinar

Lebih terperinci

Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin

Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin ISSN: 2089-3787 689 Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin Artoni, Akhmad Irfani, Nidia Rosmawanti STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru thonibjm@gmail.com,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia

Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia Euis Siti Nur Aisyah 1), Ninis Khoirunisa

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada 76 BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA PT. BHAKTI MEDIKA SEJAHTERA

RANCANG BANGUN SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA PT. BHAKTI MEDIKA SEJAHTERA RANCANG BANGUN SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA PT. BHAKTI MEDIKA SEJAHTERA John Herberd Victor H.S. Program Studi Teknik Informatika S1, Falkutas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL :

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem akan menggunakan tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase, pada bab ini akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil analisis dari permasalahanpermasalahan yang menjadi latar belakang masalah seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Selain untuk proses pembuatan, SDLC juga

Lebih terperinci

Sistem Akuntansi Penjualan pada Namex Cell Delanggu

Sistem Akuntansi Penjualan pada Namex Cell Delanggu Sistem Akuntansi Penjualan pada Namex Cell Delanggu Hartiwi Alfiati 1, M. Nur Juniadi 2, Afnan Rosyidi 3 1,2,3 AMIK Cipta Darma Surakarta Jalan Veteran Notosuman Singopuran Kartasura Sukoharjo halfiati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi telah berkembang pesat dan selalu mengalami perubahan disetiap masanya. Perkembangan ini dapat dilihat dari pemakaian aplikasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisis dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC Herwin; Richard Saputra Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University Jln. Kemanggisan Ilir III

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PRODUKSI, DAN PENJUALAN PADA PT MAHA JAYA PLASTINDO INDONESIA Hariyanto Susilo; Steven Pratama; Gian Triangga; Hendro Nindito School of Information System, Binus University

Lebih terperinci

KOMPUTERISASI PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG DENGAN METODE FIFO PADA DISTRO WALLNUT INVANSION BOYOLALI

KOMPUTERISASI PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG DENGAN METODE FIFO PADA DISTRO WALLNUT INVANSION BOYOLALI KOMPUTERISASI PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG DENGAN METODE FIFO PADA DISTRO WALLNUT INVANSION BOYOLALI Suci Amaliatus Solekha 1, Joko Pramono 2, Siti Rihastuti 3 1,2,3 AMIK Cipta Darma Surakarta Jalan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 98 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap dimana proses pembuatan perangkat lunak sistem informasi dilakukan. Rancangan sistem yang telah dibuat diletakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PERAMALAN OBAT DI APOTEK DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN EXPONENTIAL SMOOTHING

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PERAMALAN OBAT DI APOTEK DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN EXPONENTIAL SMOOTHING RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PERAMALAN OBAT DI APOTEK DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN EXPONENTIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR Bagus Dhanist Rananta 1102001013 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. NMS SALATIGA) 1) Imanuel Susanto, 2) Agustinus Fritz Wijaya Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI Oleh Mardi Waluyo Software Engineer Proposal Penawaran Pembuatan Software / Program Aplikasi Kebutuhan INDUSTRI / MANUFACTURE Seiring dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap tahap sebagai berikut:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap tahap sebagai berikut: 52 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Berdasarkan perancangan sistem yang dibuat sebelumnya, maka perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap tahap sebagai berikut: 4.1 Running Program Untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pemrograman. Adapun perangkat lunak yang digunakan yaitu : c. Microsoft Visio 2007 Enterprise Edition

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pemrograman. Adapun perangkat lunak yang digunakan yaitu : c. Microsoft Visio 2007 Enterprise Edition 107 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pembentukan Prototype 4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak pada komputer umumnya digunakan mengontrol perangkat hal ini yang lebih mendasar seprti

Lebih terperinci

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity Production Order and Production Frequency Calculation Using Economic Production

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang 127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan 41 BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM 4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan susatu sistem adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil perancangan dalam penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Tujuan bab ini adalah memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Aplikasi Untuk Mengidentifikasi Kerusakan Smartphone Samsung Dengan Metode Certainty Factor dapat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS DAN SERVICE PADA BENGKEL ISTA MOTOR YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Septian Permadi

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS DAN SERVICE PADA BENGKEL ISTA MOTOR YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Septian Permadi SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS DAN SERVICE PADA BENGKEL ISTA MOTOR YOGYAKARTA Naskah Publikasi diajukan oleh Septian Permadi 10.12.5009 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL BERBASIS WEB DI RENTAL HAFA TRANSPORT

SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL BERBASIS WEB DI RENTAL HAFA TRANSPORT SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL BERBASIS WEB DI RENTAL HAFA TRANSPORT Yohanes S.B 1 1. Sistem Informasi, S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 no. 5 11 Semarang Email :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 479 Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang Ayunda Syafitri* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari sistem terdiri dari kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari sistem terdiri dari kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap penerapan dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum melakukan tahap implementasi,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi administrasi gudang.

Lebih terperinci

SNIPTEK 2015 ISBN: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL STUDY KASUS: PABRIK ROTI LEZAT JAKARTA

SNIPTEK 2015 ISBN: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL STUDY KASUS: PABRIK ROTI LEZAT JAKARTA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL STUDY KASUS: PABRIK ROTI LEZAT JAKARTA Duwi Cahya Putri Buani STMIK Nusa Mandiri Jakarta dputribuani8@gmail.com ABSTRAK Pabrik Roti Lezat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PERENCANAAN PRODUKSI KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA CV. MITRA TECHNO SAINS BERBASIS WEB Kentdra Handyono 1) Sri Hariani Eko Wulandari 2) Rudi Santoso 3) S1 / Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi, pengguna (user) harus mempersiapkan data data yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi, pengguna (user) harus mempersiapkan data data yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program merupakan implementasi dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada Yotabakti Marine Hotel Training School Yogyakarta

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada Yotabakti Marine Hotel Training School Yogyakarta Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada Yotabakti Marine Hotel Training School Yogyakarta Naskah Publikasi Disusun oleh: Ryan Fahmi 07.12.2397 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. bangun aplikasi pengelolaan catering pada Tems catering. Diawali dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. bangun aplikasi pengelolaan catering pada Tems catering. Diawali dengan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Menginjak pada tahap keempat pada penyusunan laporan tugas akhir ini akan dijelaskan mengenai proses implementasi dan evaluasi dari proses rancang

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penjualan merupakan faktor utama dalam menunjang kelangsungan hidup dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu dalam menentukan kebijakan kebijakan yang berhubungan dengan aktivitas

Lebih terperinci

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima ini akan menjelaskan mengenai implementasi dan pengujian dari sistem yang dibuat. Implementasi dan pengujian sistem ini meliputi lingkungan hardware dan

Lebih terperinci