TUGAS INTERNET / INTRANET MODEL-MODEL E-LEARNING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS INTERNET / INTRANET MODEL-MODEL E-LEARNING"

Transkripsi

1 TUGAS INTERNET / INTRANET MODEL-MODEL E-LEARNING Disusun Oleh: TETY NURHAYATI S [ ] NAVA ATUL FADILLAH [ ] ARNOLD LIANDRO [ ] RIZKY ADITIA ISTIYAN [ ] JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2008

2 I. E-LEARNING E-learning (pembelajaran elektronik) dapat didefenisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi secara (secara langsung/ synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous). E- learning merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, video/audiobroadcasting, video/audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kesemua media elektronik tersebut bertujuan membantu mahasiswa agar bisa lebih menguasai materi kuliah. Sehingga e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Kegiatan e-learning ini termasuk dalam model pembelajaran individual. Terdapat 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik (e -learning dengan media elektronik) terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu : (1) Suplemen (Tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. (2) Komplemen (Pelengkap) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan instruktur secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan oleh instruktur.

3 Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur. (3) Substitusi (Pengganti) Beberapa institusi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain seharihari peserta didik. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu: 1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), 2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan 3. Sepenuhnya melalui internet. II. JENIS-JENIS E-LEARNING Selain media-media elektronik tersebut di atas, kemudian dikembangkan e-learning dengan menggunakan jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system e-learning dengan menggunakan internet disebut juga internet enabled learning. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informsai perkuliahan juga bisa real-time. Dan di dalam e-learning berbasis internet ini komunikasi dua arah pun dapat terjadi, yang diimplementasikan dengan forum diskusi perkuliahan yang dapat dilakukan secara online dan real time, meskipun tidak secara langsung tatap muka. Kelebihan lainnya, system e-learning ini tidak memiliki batasan akses, sehingga memungkinkan lebih banyak waktu untuk melakukan perkuliahan. Di dalamnya terdapat penyampaian materi berbentuk teks maupun hasil penyimpanan suara yang bisa di download, selain itu juga ada forum diskusi, bisa juga seorang dosen memberikan nilai, tugas dan pengumuman kepada mahasiswa. Sehingga jelas aktifitas perkuliahan ditawarkan sepenuhnya untuk bisa melayani layaknya perkuliahan biasa.

4 Beberapa kelebihan e-learning dengan menggunakan jaringan internet adalah : a) Informasi yang disajikan real time b) Interaksi dosen-mahasiswa terjadi secara langsung walau tanpa tatap muka c) Terdapat forum diskusi online antar mahasiswa d) Dapat diakses kapan saja dan dimana saja e) Penyampaian dan pengumpulan tugas dapat dilakukan secara online f) Penyampaian pengumuman administrasi perkuliahan dan jadwal secara online Pada masa sekarang, arti e-learning bergeser menjadi proses pembelajaran yang menggunakan teknologi informatika. Sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan OHP misalnya, tidak lagi disebut sebagai e-learning. Berdasarkan teknologi informatika yang digunakan, e-learning kemudian dikelompokkan berdasarkan basis teknologi sebagai berikut: 1. Computer Based Training (CBT) Basis utama proses belajar mengajar ini adalah Program Komputer (Software), yang biasa dipakai untuk belajar secara interaktif dan fleksibel. Biasanya software-software pelajaran ini berisikan bagian-bagian multimedia, seperti Animasi dan juga bagian-bagian Tools sebagai alat untuk menyelesaikan soal-soal latihan. Bagian multimedia biasanya digunakan untuk menjelaskan bahan-bahan pelajaran dan menjadikannya mudah dimengerti oleh pengguna. Dengan menggunakan Tools yg disediakan maka pengguna mempunyai kesempatan untuk mencoba soal-soal latihan tanpa batasan jumlah dan tingkat kesulitannya. Sistem CBT ini mulai berkembang di tahun 80-an dan masih berkembang terus sampai sekarang. Hal ini ditunjang antara lain oleh perkembangan sistem animasi yg kian menarik dan realistis (misalnya sistem animasi 3 Dimensional). Selain untuk pelajar, sistem inipun digemari oleh perusahaan-perusahaan untuk mendidik karyawannya. Namun, pada e-learning dengan konsep ini, komunikasi yang terjadi hanya komunikasi satu (1) arah.

5 2.Web Based Training (WBT) Sistem ini merupakan perkembangan lanjutan dari CBT dan berbasis teknologi internet. Sehingga dengan menggunakan konsep ini, dapat terjadi komunikasi dua (2) arah antar pengguna. Namun lancarnya proses belajar dengan menggunakan sistem ini bergantung kepada infrastruktur jaringan kecepatan tinggi. Namun kendala penerapan konsep ini terletak pada kenyataan bahwa memang jaringan internet di negara kita masih belum merata. Pada dasarnya, terdapat 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih, yakni : 1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional) 2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan 3. Sepenuhnya melalui internet. Salah satu komponen WBT yg sangat digemari adalah video-conferencing, yaitu dimana siswa dan guru dapat langsung mendiskusikan semua hal tanpa harus bertemu muka secara langsung. Sistem ini berkembang pesat di negara-negara maju dan dapat dimanfaatkan sebagai alat belajar mengajar di virtual classes ataupu virtual universities.

6 III. PENERAPAN E-LEARNING Pada masa sekarang, e-learning banyak dijumpai dalam berbagai instansi seperti berikut : A. PENDIDIKAN Contoh penerapan e-learning dalam instansi pendidikan dapat kita lihat melalui berbagai universitas yang menyediakan fasilitas e-learning, yaitu seperti yang dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada. Fasilitas e-learning ini memungkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh atau lebih tepatnya sistem e-course (kuliah jarak jauh) untuk civitas academica Universitas Gadjah Mada. Sistem ini ditujukan untuk menjembatani dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di luar jam kuliah.dalam e-learningnya terdapat beberapa fasilitas bagi mahasiswa yang tersedia seperti penyediaan bahan kuliah yang dapat diambil (download) langsung oleh mahasiswa yang bersangkutan. Selain fasilitas bagi mahasiswa, tentunya e-learning ini juga sangat bermanfaat bagi tiap dosen. Yaitu setiap dosen membuat suatu kelas pembelajaran menurut mata kuliah yang diajarkan; meng-upload bahan kuliahnya; memberi-kan tugastugas/soal-soal; sementara itu mahasiswa peserta mata kuliah dapat mengikuti kuliah dimaksud dan membaca bahan kuliah yang tersedia serta mengerjakan tugas dan soal yang telah diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah masing-masing. Tentunya hal ini memudahkan kedua-duanya, baik dosen maupun mahasiswa. Sehingga dapat dilihat, bahwa e-learning dengan media jaringan internet menciptakan komunikasi dua (2) arah antar pengguna.

7 Gambar antarmukanya adalah sebagai berikut :

8 Berdasarkan gambar antarmuka di atas, dapat dilihat bahwa dalam e-learning tersebut tersedia layanan pembelajaran untuk tiap jurusan. Dan untuk tiap jurusan berisi berbagai informasi perkuliah tiap mata kuliah. Contoh lainnya, dapat kita lihat pada e-learning yang dimiliki oleh jurusan kita, Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

9 : Dan tampilan antarmukanya adalah

10 Perbedaan dari kedua e-learning di atas terletak pada informasi yang disediakannya. Jika pada e-learning milik Universitas Gadjah Mada informasinya mencakup semua jurusan, maka pada e-learning milik Teknik Informatika, informasinya hanya mencakup satu jurusan saja. Jenis e-learning seperti ini memungkinkan terjadinya komunikasi dua (2) arah antar penggunanya. Hal ini dikarenakan media jaringan yang digunakan (internet) dan tersedianya fasilitas milis. Begitupun paling tidak ada tiga modal utama yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin mengembangkan pendidikan berbasis web ini, yaitu : Dosen harus mengetahui teknologi pembelajaran yang dapat menunjang skenario pembelajaran-nya. Dosen harus menguasai strategi komunikasi web yang akan digunakan. Dan yang paling penting adalah bagaimana penguasaan materi dan merancang materi yang menarik bagi pembelajarnya. Oleh karena itu, banyak sekali aspek yang harus dipikirkan, sehingga perlu waktu yang agak lama untuk menerapkannya. Suatu harapan bahwa e-learning ini bisa jadi perekat kerja sama antarperguruan tinggi dalam peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi. Menurut kalangan ITB, seperti ditulis dalam website-nya, pengembangan e-learning sangat diperlukan untuk menunjang pembelajar-an konvensional, serta menyiapkan mediamedia untuk menciptakan lingkungan belajar yang fleksibel. Menurut J. Catur Condro C. beberapa manfaat yang dirasakan dalam penerapan sistem e- learning untuk sebuah universitas, yaitu: 1. Modul dosen tersimpan semua di server se-hingga mahasiswa dapat mengakses kapan saja. 2. Modul dosen tidak hanya disajikan dalam bentuk Power Point saja, tetapi bisa diberikan dalam bentuk teks, html, ms word, pdf atau-pun multimedia. 3. Tipe modul ini memang diperuntukkan dosen mengirim file kuliahnya sesuai dengan bentuk file yang dia senangi. 4. Pembangunan pendidikan model e-learning dibandingkan dengan pendidikan model sekolah konvensional, jauh lebih murah. 5. Jumlah peserta yang mengikuti pendidikan ini tidak dibatasi oleh daya tampung kelas konvensional.

11 Contoh e-learning lain yang sangat popular adalah Ilmu Komputer.com, dengan tampilan antarmuka :

12 B. PERUSAHAAN Bagi perusahaan, manfaat e-learning seperti yang dirasakan oleh IBM. Di IBM ada yang disebut IBM Electronic Learning Center. Learning Center ini dapat diakses pekerja IBM di seluruh dunia dalam pengertian bekerja sambil belajar. Sehingga berbeda dengan pengertian e-learn-ing seperti yang digunakan mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi, maka pada saat anggota tim membutuhkan ma-sukan atas masalah di lapangan, mereka dapat berkonsultasi dengan ahli terbaik di IBM di seluruh Indonesia. Selain itu mereka dapat mendalami pengetahuan tertentu dan kiat sukses sejenis yang pernah dibuat IBM di salah satu tempat di dunia. Selain perusahaan besar IBM, maskapai-maskapai penerbangan pun telah menggunakan e-learning guna meningkatkan kemampuan karyawan-karyawannya seperti pilot dan pramugari/a. Garuda Airlines, Merpati, dan Lion merupakan sebagian kecil pengguna teknologi ini. Yang antarmukanya adalah seperti berikut :

13 Garuda Indonesia Penggunanya harus memiliki account dan password sendiri. Sehingga tidak semua orang dapat mengakses e-learning ini.

14 MANFAAT E-LEARNING SECARA UMUM Beberapa manfaat e-learning secara umum adalah sebagai berikut : 1. Fleksibilitas. e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa diakses dari mana saja yang memiliki akses ke Internet. Bahkan, dengan berkembangnya mobile technology (dengan telepon selular jenis tertentu), semakin mudah mengakses e-learning. 2. Independent Learning. E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai. Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika ia tidak sempat mengikuti dialog interaktif, ia bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (di Website pengelola). Banyak orang yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang telah ditetapkan. 3. Biaya. Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), biaya administrasi pengelolaan (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP).

15 Dalam hal biaya finansial William Horton (Designing Web -Based Training, 2000) mengutip komentar beberapa perusahaan yang telah menikmati manfaat pengurangan biaya, antara lain: Buckman Laboratories berhasil mengurangi biaya pelatihan karyawan dari USD 2.4 juta menjadi USD 400,000; Aetna berhasil menghemat USD 3 juta untuk melatih 3000 karyawan; Hewlett-Packard bisa memotong biaya pelatihan bagi 700 insinyur mereka untuk produk-produk chip yang selalu diperbaharui, dari USD 7 juta menjadi USD 1.5 juta; Cisco mengurangi biaya pelatihan per karyawan dari USD menjadi hanya USD 120 per orang. Biaya non-finansial yang bisa dihemat juga banyak, antara lain: produktivitas bisa dipertahankan bahkan diperbaiki karena pembelajar tidak harus meninggalkan pekerjaan yang sedang pada posisi sibuk untuk mengikuti pelatihan (jadwal pelatihan bisa diatur dan disebar dalam satu minggu ataupun satu bulan), daya saing juga bisa ditingkatkan karena karyawan bisa senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaannya, sementara bisa tetap melakukan pekerjaan rutinnya.

16 KELEMAHAN PENGGUNAAN E-LEARNING Meskipun 9 dari 10 karyawan level manajer saat ini memiliki akses terhadap internet, tapi pada kenyataannya mereka masih malas untuk memanfaatkan fasilitas teknologi tersebut sebagai sarana pembelajaran. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Chartered Management Institute (CMI) dan Centre for Applied Human Resource Research, Inggris pada hampir 1000 orang manajer dan 12 pemimpin perusahaan besar, ditemukan bahwa prediksi online learning akan menggantikan ruang kelas belum sepenuhnya terbukti. Hal ini didasarkan dari hasil survey bahwa hanya separo manajer yang telah memanfaatkan sumber-sumber daya online untuk memecahkan permasalahan, dan hanya satu dari 5 yang membuka program e-learning yang terstruktur. Kendati demikian, survei melihat, secara umum para manajer memiliki keinginan untuk belajar dan menyadari bahwa internet merupakan sarana untuk itu. Hampir 6 dari 10 melihat online learning sebagai sumber daya yang sangat ampuh untuk pendidikan, yang bisa dimanfaatkan setiap saat. Sepertiga mengaku lebih melihat sumber-sumber daya online sebagai penyedia referensi yang setia, dan satu dari 4 telah menyadari efektivitasnya dalam segi biaya. Namun, semua itu tidak menjamin bahwa para manajer kemudian mencoba dan memanfaatkannya untuk belajar sesuatu. Kurangnya pemanfaatan fasilitas e-learning ini, diungkapakan oleh setengah responden karena hilangnya sentuhan kemanusiaan-nya. Karena hampir tiga perempat dari responden lebih menyukai dialog tatap muka langsung dan lebih dari sepertiga menyatakan, pembelajaran dengan bimbingan tutor lebih efektif. Sedangkan bagi separo responden lainnya, rasa bosan merupakan hambatan terbesar dan seperlima berpendapat bahwa konten yang mereka temukan dalam materi online gagal untuk mengikat dan menarik mereka. Tiga dari 10 mengaku kurang termotivasi untuk menyelesaikan pelajar-pelajaran online tersebut, dengan 17% beralasan kurangnya support. Sedangkan Jo Causon, Direktur Marketing dan Corporate Affairs CMI mengatakan, walaupun terdapat keuntungan-keuntungan bisnis yang nyata dari pemanfaatan model-model e-learning, namun perusahaan tetap perlu memanfaatkan sumber daya lain dari program pengembangan tradisional. Alasan menggunakan e-learning :

17 Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain 1. Harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah) 2. Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar 3. Memperluas akses atau jaringan komunikasi 4. Memperpendek jarak dan mempermudah komunikasi 5. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet. DAFTAR PUSTAKA

18 Purbo, Onno W E-Learning dan Pendidikan. Artikel Dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka. Siahaan, Sudirman E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran. Sumber dari internet. Simamora, Lamhot S.P E-Learning : Konsep dan Perkembangan teknologi Yang Mendukungnya. Artikel dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka. Dan dari internet.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 6 Pengembangan Ajar Berbasis Web/ Internet/ Elektronik Jenis Software OS/ Operating System: software yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Electronic Learning atau yang biasa disingkat dengan e-learning merupakan cara baru yang terdapat pada dunia pendidikan, dimana proses belajar mengajar menggunakan

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk

Lebih terperinci

Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran

Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran Merry Agustina Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No. 12 Plaju Palembang 30264 merry_agst@mail.binadarma.ac.id Abstrak Seiring

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra Kurniawan dalam skripsi berjudul Analisis dan perancangan Aplikasi E-Learning

Lebih terperinci

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46 KOPI - Perkembangan teknologi yang semakin canggih kini telah mengubah dunia pendidikan. Pembelajaran yang dulunya menggunakan cara konvensional berangsur-angsur berubah menjadi modern. Penggunaan alat-alat

Lebih terperinci

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan KholidA.Harras Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung sumber media tujuan 2 Media tak langsung (Offline) Orang lain Buku Kaset

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN III. Kode Mata Kuliah Semester. 4 (empat) SKS. 2 (dua) Prodi/Fakultas. S1 Informatika / F.T. Febrian

PERTEMUAN III. Kode Mata Kuliah Semester. 4 (empat) SKS. 2 (dua) Prodi/Fakultas. S1 Informatika / F.T. Febrian PERTEMUAN III Kode Mata Kuliah 6715320445 Semester 4 (empat) SKS 2 (dua) Prodi/Fakultas S1 Informatika / F.T FUNGSI E-LEARNING Menurut Siahaan (2003), setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang sudah berlangsung merupakan kenyataan terhadap kemajuan jaman yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Hal ini terjadi berkat dari perkembangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. Teknologi komunikasi dapat membawa seorang individu melintasi batas ruang dan waktu

Lebih terperinci

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan dimulainya era teknologi saat ini, kita memasuki era perubahan dengan penerapan teknologi diberbagai bidang yang telah menciptakan berbagai macam perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI yang tidak dapat dihindari

Lebih terperinci

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Eko Yuliandi TKJ ITB / SEAMOLEC 2011/2012 PENDAHULUAN A: Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat

Lebih terperinci

PERSIAPAN PEMBELAJARAN ONLINE. Pembelajaran online diwajibkan untuk semua mahasiswa kelas paralel (karyawan)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN ONLINE. Pembelajaran online diwajibkan untuk semua mahasiswa kelas paralel (karyawan) PERSIAPAN PEMBELAJARAN ONLINE Pembelajaran online diwajibkan untuk semua mahasiswa kelas paralel (karyawan) semester 2, 3, 4 dan seterusnya. Apabila mahasiswa semester 1 atau kelas reguler mengikuti mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Aplikasi E-Learning Berbasis LMS ( Learning Management System

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Aplikasi E-Learning Berbasis LMS ( Learning Management System BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar yang cepat, efektif dan efisien merupakan tujuan pembelajaran yang menenkankan pada penguasaan materi secara cepat dan tuntas. Pembelajaran yang menekankan

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning)

PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning) PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning) Oleh : Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom *) ABSTRAK Konsep dan mekanisme kegiatan pembelajaran di jaman sekarang sudah bergeser ke proses pembelajaran

Lebih terperinci

E-EDUCATION. 6. Komputer dan Pendidikan PTSI C

E-EDUCATION. 6. Komputer dan Pendidikan PTSI C E-EDUCATION Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M, 1995). Ivan Illich

Lebih terperinci

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3) ISSN : 1693 1173 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3) Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Dalam berbagai aspek kehidupan, manusia terus mengembangkan teknologi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEB BASED LEARNING DALAM MATAKULIAH ALGORITMA PEMROGRAMAN 1 DI STMIK PRADNYA PARAMITA MALANG

PENGEMBANGAN WEB BASED LEARNING DALAM MATAKULIAH ALGORITMA PEMROGRAMAN 1 DI STMIK PRADNYA PARAMITA MALANG PENGEMBANGAN WEB BASED LEARNING DALAM MATAKULIAH ALGORITMA PEMROGRAMAN 1 DI STMIK PRADNYA PARAMITA MALANG Fitri Marisa, S.Kom., M.Pd Dosen STIMATA Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Web

Lebih terperinci

USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN Pusat Sistem Informasi USU - 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN A. Apa Itu E-Learning Sistem pembelajaran online (E-Learning) merupakan sarana yang memungkinkan

Lebih terperinci

JAUH PA D A P E R G U R UAN

JAUH PA D A P E R G U R UAN 133 B A B I X P E N D I D I K A N JARAK JAUH PA D A P E R G U R UAN T I N G G I A. P R O G R A M P E N D I D I K A N T I N G G I J A R A K J A U H Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 107/U/2001

Lebih terperinci

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berbasis web dengan gambaran umum rancangannya.

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berbasis web dengan gambaran umum rancangannya. BAB 4 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang perancangan sistem aplikasi E- Learning berbasis web dengan gambaran umum rancangannya. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini penulis menyajikan

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya? 1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning

Lebih terperinci

E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global

E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global sekarang ini kita harus berhubungan dengan teknologi termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun ini sangat pesat, seiring dengan perkembangan ini tuntutan akan informasi juga semakin besar. Media teknologi informasi

Lebih terperinci

E-Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Modern

E-Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Modern E-Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Modern Muhammad Fachri Abstract: E-Learning is one of the modern learning alternatives which is widely implied in education nowadays. This learning activity is

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Purwono Hendradi 1, Kanthi Pamungkas Sari 2, Sutejo 3 1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik 2 Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Pembelajaran Berbasis TIK Disampaikan oleh: Awan Sundiawan pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Ribuan aplikasi baru akan muncul secara online Sumber: http://socialbakers.com

Lebih terperinci

Permasalahan dalam Pembelajaran

Permasalahan dalam Pembelajaran Permasalahan dalam Pembelajaran Tumpukan modul Pembelajaran membuat takut peserta ajar dan pengajar. Scrip modul yang sangat monoton berisi full teks yang sangat membosankan. Waktu yang membatasi dalam

Lebih terperinci

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning :

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning : 1 Pendahuluan Definisi e-learning Banyak perubahan dengan sangat cepat tentang e-learning, sebelum kata Elearning menjadi popular banyak kata-kata pembelajaran yang telah digunakan dan masih tetap digunakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan

Lebih terperinci

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 13 PALEMBANG. Deviyarti Siregar Mia Karina Utami

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 13 PALEMBANG. Deviyarti Siregar Mia Karina Utami Abstrak STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Ringkasan Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akan meningkatkan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka proses belajarpun mengalami perubahan. Adanya media internet memudahkan kita untuk dapat mengakses ke berbagai sumber

Lebih terperinci

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Kantor virtual 2 Kantor

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa [E-learning Mahasiswa] Page 0 KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya.

Lebih terperinci

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Rifiana Arief, Erlina rifiana@staff.gunadarma.ac.id Dosen Universitas Gunadarma Depok ABSTRAK : Kegiatan pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah menyebar hampir pada semua bidang kehidupan, Teknologi merupakan pemicu bagi berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompetitif dan dinamis. Hal ini memaksa Bank untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompetitif dan dinamis. Hal ini memaksa Bank untuk memaksimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia saat ini sudah mencapai kondisi yang sangat kompetitif dan dinamis. Hal ini memaksa Bank untuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki.

Lebih terperinci

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan 1. Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Pengenalan E-learning. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Aplikasi Komputer. Pengenalan E-learning. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: Pengenalan E-learning Fakultas Ekonomi dan Bisnis Miftahul Fikri, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran

Lebih terperinci

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG Merry Agustina Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Bina Darma Palembang Jl. A. Yani No. 12 Plaju Palembang 30264 email

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP 1) Ketentuan Umum a. Ada 15 (lima belas) pengusul yang diundang untuk memasukkan konten e learning. Kelima belas konten ini selanjutnya akan diseleksi untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. Beberapa tahun yang lalu, siswa hanya terfokus pada kegiatan belajar selama kurang lebih 5 jam

Lebih terperinci

Metode Belajar di MEDIU

Metode Belajar di MEDIU Metode Belajar di MEDIU Dalam proses belajar mengajar di MEDIU, ada 4 metode utama yang digunakan: a) Aktifitas belajar mengajar : i- Kuliah ii- Tutorial iii- Kuliah Online b) Aktifitas pendukung belajar:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perluasan media informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. perluasan media informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah merubah pola hidup sebagian besar manusia dewasa ini. Segala aspek kehidupan sudah semakin mudah dengan pengaplikasian teknologi

Lebih terperinci

E-Business Dan Pendukungnya

E-Business Dan Pendukungnya E-Business Dan Pendukungnya Pengertian E-business E-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet. Pendukung

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPUTER DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA

PEMANFAATAN KOMPUTER DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA PEMANFAATAN KOMPUTER DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Komputer Masyarakat Dosen Pembina : A. Sidiq Purnomo S. Kom., M. Eng. Disusun oleh : Didit Jamianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa. Pendidikan juga merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam

Lebih terperinci

APLIKASI E-LEARNING DENGAN OPEN SOURCE WEBELS

APLIKASI E-LEARNING DENGAN OPEN SOURCE WEBELS Media Informatika Vol. 8 No. 1 (2009) APLIKASI E-LEARNING DENGAN OPEN SOURCE WEBELS Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail: anahadiana@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan tentang informasi awal mengenai aplikasi Aplikasi M- Learning Berbasis Windows Phone Untuk Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT), khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang pendidikan yang akan merubah

Lebih terperinci

Jurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya ISSN : & E - ISSN :

Jurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya ISSN : & E - ISSN : Volume 4, Nomor 1, Juli 2017 81 PENERAPAN METODE PERKULIAHAN E-LEARNING BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MAHASISWA Rudianto 1, I Kadek Bagus Feristha Udayana 2 1 Prodi Teknik Komputer, Politeknik

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN E-LEARNING

PEMBELAJARAN E-LEARNING PEMBELAJARAN E-LEARNING Oleh Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd HP: 08157915225 e-mail: nuryadin_er@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri ayogyakarta Yogyakarta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era global seperti sekarang ini, teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era global seperti sekarang ini, teknologi khususnya teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam era global seperti sekarang ini, teknologi khususnya teknologi informasi sudah mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena itu, perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

DI BUAT OLEH : Nama : Febrianto NIM : Prodi : Teknik Informatika Kelas : Reguler pagi/ 21

DI BUAT OLEH : Nama : Febrianto NIM : Prodi : Teknik Informatika Kelas : Reguler pagi/ 21 DI BUAT OLEH : Nama : Febrianto NIM : 15111016 Prodi : Teknik Informatika Kelas : Reguler pagi/ 21 PEMANFAATAN KOMPUTER DI BIDANG PENDIDIKAN Komputer merupakan satu alat elektronik yang kompleks dan mempunyai

Lebih terperinci

Oleh: Nila Kusuma Windrati

Oleh: Nila Kusuma Windrati PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BERBASIS INTERNET PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH: STRATEGI PENCAPAIAN TARGET MDGS 2015 BIDANG PENDIDIKAN (Kasus Penggunaan Skype sebagai media Bantuan Belajar

Lebih terperinci

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret 2009 Yang terhormat, Bapak Bapak/Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah e-learning Semester Genap Tahun Akademik 2008/2009 Program Kelas Karyawan, Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat sehingga memudahkan kita dalam melakukan aktifitas. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada tahap pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK

E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK Login dan Logout Course Administration Turn Editing On: Menu ini dipilih jika kita akan mengedit kelas seperti menambahkan materi dan aktivitas. Jika tidak diaktifkan,

Lebih terperinci

Implementasi e-learning pada Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Terbuka

Implementasi e-learning pada Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Terbuka Implementasi e-learning pada Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Terbuka Welli Yuliatmoko Universitas Terbuka Welli@ut.ac.id Abstrak Saat ini e-learning telah dimanfaatkan dalam proses

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU. Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut, Teknologi Nasional Malang 4)

PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU. Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut, Teknologi Nasional Malang 4) Pelatihan Pengguaan e-learning Thomas Dayal Emmalia Joseph PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU 1) Thomas Priyasmanu 2) Dayal Gustopo 3) Emmalia Adriantantri 4) Joseph Dedy Irawan

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.

PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://herman.elearning-jogja.org PUSAT KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 2009@herman

Lebih terperinci

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DOSENJAGA UNTUK MENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Abstrak

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DOSENJAGA UNTUK MENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Abstrak LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DOSENJAGA UNTUK MENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH Dwi Susanto 1, Mochammad Hariadi 2, dan Surya Sumpeno 3 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) 2,3 Teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning 1 2 3 4 e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Outline Definisi e-learning Konsep e-learning E-learning framework Komponen e-learning Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan memerlukan cara baru, membutuhkan teknologi yang dapat menyediakan pendidikan yang pengadaanya cepat, metodenya lebih efektif, dan persiapannya lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi pada saat ini sangat memudahkan semua orang mencari sesuatu yang ingin mereka ketahui dengan melalui internet. demikian juga para siswa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tadinya susah diakses kini bukan menjadi masalah lagi. Teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. tadinya susah diakses kini bukan menjadi masalah lagi. Teknologi internet BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Information Technology (IT) dan internet tidak dapat dilepaskan dari dunia pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja.

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990-an hingga kini, kurikulum pendidikan menengah di Indonesia sudah berganti beberapa kali. Mulai dari Kurikulum 1994 yang menuai banyak kritik

Lebih terperinci

Infokom Pedoman eluntas untuk Dosen 13

Infokom Pedoman eluntas untuk Dosen 13 melihat masing-masing file (berikut seberapa cepat/lambat pengirimannya), dan memberikan nilai dan komentar. Setengah jam setelah anda selesai menilai kiriman seorang mahasiswa, e Luntas akan secara otomatis

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA 1622/ILMU KOMUNIKASI LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA SKYPE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI INTERAKTIF PADA PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH Oleh Nila Kusuma Windrati (nilakw@ut.ac.id) Djaka Waskita UNIVERSITAS TERBUKA

Lebih terperinci

Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi

Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi Leo Willyanto Santoso Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Program E-Learning 2016

Program E-Learning 2016 Program E-Learning 2016 No JUDUL FORMAT MANAGING OTHERS 1 Meningkatkan efektivitas fungsi supervisor HARGA TARGET PESERTA Staf Spv Mgr Modul 1: Peran dan Kepemimpinan Supervisor Flash 1,000,000 X X Modul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat diabad 20 ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat diabad 20 ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat diabad 20 ini telah membawa perubahan yang mendasar dalam segala sendi bermasyarakat, termasuk didalamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan kemajuan IPTEK yang begitu pesat, banyak terobosanterobosan yang diciptakan untuk membantu kerja manusia dalam menyelesaikan masalahnya. Segala aktifitas manusia

Lebih terperinci

MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING

MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak E-Learning atau electronic learning

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

Tugas dari p3 Selain E-Bussiness dan E-Commerce, E-Learning

Tugas dari p3 Selain E-Bussiness dan E-Commerce, E-Learning Nama : Gerson Dullosa Utama Nim : 14111053 Kelas : 22 (malam) Prodi : Teknik Informatika Tugas : P3 E-learning Tugas dari p3 Selain E-Bussiness dan E-Commerce, PENGERTIAN DAN MANFAAT E-LEARNING E-Learning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya yang berbasis web. Dengan teknologi berbasis web, kita dapat menjalin

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya yang berbasis web. Dengan teknologi berbasis web, kita dapat menjalin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat merupakan tantangan yang besar pada aktifitas bisnis. Hal ini mengakibatkan para pelaku bisnis harus rela mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Pengaruhnya telah merubah tata cara manusia bersikap dan

BAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Pengaruhnya telah merubah tata cara manusia bersikap dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat akhir-akhir ini. Pengaruhnya telah merubah tata cara manusia bersikap dan berperilaku, terutama dalam

Lebih terperinci

The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems

The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pengantar e-learning dan Pengembangannya The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pendahuluan Seiring dengan perkembangan Teknologi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Proses belajar yang merupakan kebutuhan dalam berkehidupan seorang manusia, terjadi perbedaan pendekatan dari segi usia dini dan dewasa. Pendekatan yang dilakukan pada

Lebih terperinci

b. Materi Kuliah Online Pada bagian ini, netter dapat men-download materi kuliah Quantum yang disampaikan di ruang kelas.

b. Materi Kuliah Online Pada bagian ini, netter dapat men-download materi kuliah Quantum yang disampaikan di ruang kelas. 1. Pendahuluan Penggunaan internet sebagai sarana dalam proses pendidikan terutama pada bidang ilmu komputer sangatlah penting. Internet sebagai gudang informasi merupakan sesuatu hal yang sangat perlu

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang saling berkaitan dan saling melengkapi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat

Lebih terperinci