BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang operasi merupakan tempat yang memiliki peranan yang sangat krusial di rumah sakit dan harus dikelola sebaik-baiknya karena kegiatan operasi membutuhkan biaya perawatan (maintain), biaya operasi (operate) dan biaya sumber daya (resource) yang mahal (Kozan, 2012). Gordon et al. (1988) mengungkapkan bahwa ruang operasi menghabiskan biaya 9% dari anggaran tahunan rumah sakit. Ketika terjadi overtime, pengeluaran meningkat lebih dari kondisi normal. Penelitian lain menunjukkan saat terjadi overtime selama satu jam, biaya yang harus dikeluarkan sama dengan 1,75 kali lebih tinggi dari biaya yang harus dikeluarkan pada keadaan normal (Dexter, 2002). Di sisi lain, Denton et al. (2007) menyatakan dari 60-70% pengeluaran rumah sakit, sekitar 40% merupakan pengeluaran untuk aktivitas di ruang operasi. Besarnya biaya operasi terjadi akibat banyaknya resource yang digunakan untuk melaksanakan operasi meliputi staf (contoh: anaesthetists, surgeons, nurses, dll), peralatan dan fasilitas (untuk pre-operative, perioperative dan post-operative). Selain dari sisi finansial, penjadwalan operasi yang buruk juga akan berpengaruh terhadap angka waiting time dan overtime. Angka waiting time yang tinggi dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan pasien dan tingkat kepuasan pasien terhadap layanan rumah sakit. Angka overtime, dalam hal ini overtime perawat petugas operasi (dokter, perawat, anestesi) yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap performa dari layanan yang diberikan, biaya overtime (lembur) dan tingkat kepuasan petugas operasi. Dengan permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah penjadwalan yang efektif untuk meningkatkan reputasi dan performa rumah sakit. Berbeda dengan industri manufaktur yang telah lebih dahulu mengembangkan sistemnya, industri jasa seperti rumah sakit di indonesia masih 1

2 2 cenderung kurang dalam melakukan optimasi. Di sisi lain, rumah sakit harus mampu menghadapi tantangan-tantangan baru seperti makin banyaknya generasi tua, semakin meningkatnya biaya kesehatan, dan teknologi medis yang semakin berkembang. Menghadapi berbagai tantangan tersebut, rumah sakit dituntut untuk mampu meningkatkan produktifitas, kualitas dan efisiensi pelayanan tanpa mengabaikan prosedur dan etika medis. Dalam hal ini, usaha-usaha untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan ruang operasi menjadi suatu hal penting. Maka dari itu, diperlukan operating room management yang baik untuk memaksimalkan utilitas dari sumber sumber daya dan fasilitas yang ada. Salah satu bagian penting dalam operating room management adalah penjadwalan ruang operasi (operating room scheduling). Penjadwalan ruang operasi yang baik akan membantu pengurus rumah sakit dalam mengatur ruang operasi seefisien mungkin dengan cara meminimalkan biaya yang timbul akibat operasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan keterbatasan sumber daya manusia dan material yang ada. Adanya penelitian di dalam penjadwalan ruang operasi diharapkan dapat mengoptimasi sistem dalam ruang operasi walaupun sangat sulit dan bahkan tidak mungkin untuk mencapai semua objektif tanpa melanggar batasan-batasan yang ada dalam sebuah model (Fei et al., 2006). Berbagai penelitian tentang penjadwalan ruang operasi telah banyak dilakukan di negara-negara dengan standar kesehatan tinggi, namun di beberapa negara berkembang seperti Indonesia belum banyak dilakukan penelitian secara mendalam tentang penjadwalan ruang operasi. Dalam kenyataannya, sumber daya baik ruang operasi, jumlah dokter, peralatan, ahli bedah di Indonesia masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Melihat kondisi tersebut perlu dilakukan sebuah pendekatan yang berbeda dari pendekatan yang sudah pernah dilakukan di luar negeri yang belum tentu dapat diterapkan di Indonesia. Pendekatan tersebut diharapkan dapat membantu dalam memaksimalkan keterbatasan yang ada sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

3 3 Berdasarkan data historis operasi bagian Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta, diketahui bahwa angka waiting time pasien dan overtime perawat masih tergolong tinggi. Sebagai contoh pada bulan Januari 2013 rata-rata waiting time pasien per hari adalah 42,28 Jam dan rata-rata overtime perawat per hari sebesar 4,83 Jam. Tingginya angka waiting time pasien dan munculnya overtime perawat tersebut diduga akibat banyaknya jumlah operasi setiap harinya sedangkan waktu operasi dibatasi hanya dari pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 20:30 WIB. Selain itu pemanfaatan ruang yang kurang efisien juga menjadi salah satu penyebab. Di sisi lain, jadwal yang dibuat oleh bagian penjadwalan masih belum efisien. Kesalahan dalam melakukan estimasi durasi operasi dapat memunculkan waiting time pasien dan overtime perawat karena operasi berlangsung lebih lama dari yang dijadwalkan dan perawat bekerja melebihi jam kerja yang seharusnya. Berdasarkan latar belakang diatas, penjadwalan ruang operasi di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta dirasa perlu dilakukan untuk mengoptimasi sistem yang diterapkan di rumah sakit. Penelitian yang dilakukan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi sistem yang telah diterapkan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan tersebut, masalah yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah Bagaimana mendapatkan penjadwalan sehingga dapat mengurangi angka waiting time pasien dan overtime perawat, sehingga didapatkan model penjadwalan yang optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya yang ada.

4 4 1.3 Asumsi dan Batasan Masalah Masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini memiliki batasanbatasan sebagai berikut. 1. Penelitian ini memodelkan penjadwalan ruang operasi untuk pasien elektif di bagian Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta 2. Performansi sistem diukur berdasarkan nilai waiting time pasien dan overtime perawat. 3. Design of Experiment (DOE) digunakan untuk menentukan kombinasi parameter jumlah populasi, probabilitas mutasi dan probabilitas pindah silang ketika stopping criteria dibatasi 1000 generasi. Asumsi yang digunakan antara lain: 1. Tidak terjadi perubahan jadwal atau penundaan akibat hal-hal non-teknis yang tidak diperhitungkan, misal kondisi pasien yang berubah dan pembatalan untuk melakukan operasi dari pihak ketiga. 2. Selama operasi berlangsung tidak dapat diinterupsi. 3. Semua sumber daya yang dibutuhkan dalam kegiatan operasi selalu siap ketika dibutuhkan. 4. Jadwal bisa sesuai dengan waktu pemesanan, sebelum waktu pemesanan, atau setelah waktu pemesanan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. mengembangkan model penjadwalan ruang operasi untuk meminimalkan waiting time pasien dan overtime perawat, 2. menyelesaikan model penjadwalan yang telah dibuat dan membandingkannya dengan penjadwalan aktual yang ada di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta.

5 5 1.5 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan mampu menambah literatur di bidang teknik industri khususnya Operation Research. 2. Membantu pihak rumah sakit dalam melakukan penjadwalan ruang operasi untuk memaksimalkan utilitas operating theatre.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Peningkatan pelayanan jasa kesehatan perlu terus dilakukan agar kebutuhan masyarakat akan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, aspek manajemen untuk menyediakan pelayanan kesehatan terbaik untuk pasien di rumah sakit semakin diperhitungkan. Rumah sakit ingin mengoptimalkan level kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa pelayanan kesehatan adalah sistem yang berubah dan berkembang dengan cepat, dan industri-industri tersebut berusaha untuk menemukan cara yang tepat untuk terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu industri yang bergerak dalam pelayanan jasa kesehatan. Menurut Djuhaeni (2014), rumah sakit merupakan salah satu sistem pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

Fransiska Leny Aweq* Nono Ifantono, Lukman Hakim * Korespondensi: RSIA Puri Bunda, Malang, Jawa Timur PENDAHULUAN

Fransiska Leny Aweq* Nono Ifantono, Lukman Hakim * Korespondensi: RSIA Puri Bunda, Malang, Jawa Timur PENDAHULUAN JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 6 (2): 158-162, Juli 2017 Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs DOI: 10.18196/jmmr.6138 Efektifitas Standar Prosedur Operasional Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa pelayanan kesehatan dituntut untuk terus memperbaiki performa dan kualitas layanan kepada masyarakat. Salah satu jasa pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Seiring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Salah satu pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang dapat menggambarkan mutu Rumah Sakit adalah pelayanan pembedahan. Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. terhadap palayanan, pendidikan dan penelitian. a. Kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi

BAB VI PEMBAHASAN. terhadap palayanan, pendidikan dan penelitian. a. Kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi BAB VI PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan mengenai hasil penelitian didapat dari observasi terhadap 97 pasien yang menjalani operasi di kamar operasi RSUD Cengkareng Jakarta Barat. Pembahasan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pelayanan kesehatan rumah sakit yang dapat menggambarkan mutu rumah sakit adalah pelayanan pembedahan. Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

EFISIENSI KAMAR BEDAH

EFISIENSI KAMAR BEDAH EFISIENSI KAMAR BEDAH Oleh: Joko F. Santoso, SKp. Head Nurse Kamar Bedah RS. Advent Bandung Efisiensi Kamar Bedah Biaya merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi layanan kamar bedah. Biaya:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan (scheduling) dan sequencing merupakan suatu bentuk dari penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri manufaktur dan jasa. Penjadwalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengusahakan keamanan dan kenyamanan pasien perioperatif. Resiko

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengusahakan keamanan dan kenyamanan pasien perioperatif. Resiko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anestesi diberikan untuk memberikan fasilitas pembedahan yang adekuat dengan mengusahakan keamanan dan kenyamanan pasien perioperatif. Resiko ringan hingga berat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesia. Lokasi penelitian ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan manufaktur tidak hanya memperhatikan kualitas produk, tetapi juga ketepatan waktu produk sampai ke tangan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai persentase

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai persentase BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai persentase utilisasi kamar di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2017, dapat diambil beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem tenaga listrik. Operasi sistem tenaga listrik mencakup tentang bagaimana daya listrik dibangkitkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Kerangka konsep membahas ketergantungan antar variabel atau visualisasi hubungan yang berkaitan atau dianggap perlu antara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung. 4.2 Tempat & Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Pindad (Persero) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang alat persenjataan dan produk komersial. Pada bagian penerimaan barang di setiap divisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi perorangan secara paripurna (menurut : PERMESKES RI NO. 58 TAHUN 2014).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat cepat dalam bidang industri seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan munculnya persaingan antara perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan kegiatan administrasi utama di berbagai institusi. Masalah penjadwalan merupakan masalah penugasan sejumlah kegiatan dalam periode

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri manufaktur di Indonesia berkembang sangat pesat. Salah satunya terlihat pada industri manufaktur dalam bidang otomotif. Membludaknya jumlah kendaraan

Lebih terperinci

PROSES PENYUSUNAN PEDOMAN PELAYANAN DI IBS. Dr.Amin Nurokhim,SpOG Ka. IBS. RS Margono Soekarjo Purwokerto

PROSES PENYUSUNAN PEDOMAN PELAYANAN DI IBS. Dr.Amin Nurokhim,SpOG Ka. IBS. RS Margono Soekarjo Purwokerto PROSES PENYUSUNAN PEDOMAN PELAYANAN DI IBS Dr.Amin Nurokhim,SpOG Ka. IBS. RS Margono Soekarjo Purwokerto PENDAHULUAN Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki produk berupa pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Instalasi Kamar Operasi 1. Pengertian Instalasi merupakan bagian integral yang penting dari pelayanan suatu rumah sakit, berbentuk suatu unit yang terorganisir dan sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipresentasikan metodelogi penelitian yang diuraikan menjadi tujuh sub bab yaitu fokus kajian dan tempat, diagram alir penelitian, k-chart penelitian, konseptual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, masyarakat yang menggunakan kendaraan tradisional tanpa bahan bakar tidak banyak. Kendaraan yang dimaksud misalnya sepeda, becak, dokar, dll. Karena kendaraan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Hill, hlm Chase, dkk., Operations Management for Advantage Competition. New York: McGraw-

BAB 2 LANDASAN TEORI. Hill, hlm Chase, dkk., Operations Management for Advantage Competition. New York: McGraw- BAB LANDASAN TEORI.1. Jabaran Pekerjaan Dalam mendefinisikan pekerjaan yang dilakukan maka perlu ditentukan apa yang dilakukan diurutkan menjadi kesatuan yang disusun secara sistematis. Hal ini juga tentu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MIXED INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENJADWALAN RUANG OPERASI. Presenter: Netta Prismawiyati SIDANG TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI MIXED INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENJADWALAN RUANG OPERASI. Presenter: Netta Prismawiyati SIDANG TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI MIXED INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENJADWALAN RUANG OPERASI Presenter: Netta Prismawiyati SIDANG TUGAS AKHIR PENDAHULUAN Latar Belakang Ruang Operasi Pemasukan VS Pengeluaran Kendala penjadwalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit pelayanan. Berbagai unit tersebut terdiri dari sekumpulan individu yang berusaha

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit selalu berusaha melayani kesehatan masyarakat dengan performa terbaiknya, namun tidak semua rumah sakit mampu melayani pasien dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia telah memasuki era globalisasi, dimana terjadi suatu proses antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan

Lebih terperinci

PROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA

PROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA PROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA Jl. Raya H. Bosih No 117 Cibitung 17520 Telp. (021) 88323444 Fax (021) 88323449 Email : rs_cibitungmedika@yahoo.com LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu farmasi. Instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu satunya

BAB I PENDAHULUAN. yaitu farmasi. Instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu satunya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu pelayanan yang penting dalam pelayanan penunjang medis yaitu farmasi. Instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu satunya instalasi yang mengelola perbekalan

Lebih terperinci

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera yang dapat mengancam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit yang sangat penting dan paling sibuk di rumah sakit. Sebagai unit pertama yang menangani pasien dalam keadaan darurat,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI Menurut Sumayang (2003), penjadwalan adalah mengatur pendayagunaan kapasitas dan sumber daya yang tersedia melalui aktivitas tugas. Perencanaan fasilitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan operasi merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data yang diproses di era informasi saat ini semakin hari semakin besar dan kompleks. Basis data menjadi bagian penting bagi organisasi serta dan digunakan di seluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan teori-teori yang digunakan untuk membahas permasalahan yang ada. Teori-teori yang digunakan adalah Riset Operasi, Konsep Dasar Perencanaan Kapasitas, dan Pemrograman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan bisnis yang semakin ketat menyebabkan perusahaan harus bisa mengambil langkah untuk menghadapi semua

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor kesehatan yang sedang mendapat perhatian besar dari pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor kesehatan yang sedang mendapat perhatian besar dari pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kesehatan yang sedang mendapat perhatian besar dari pemerintah merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Fitria Imatus Solikhah 1, Renanda Nia R. 2, Aditya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang berlangsung dalam berbagai bidang baik jasa maupun manufaktur, menyebabkan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

Optimasi Permasalahan Penugasan Dokter Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot

Optimasi Permasalahan Penugasan Dokter Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-9 (0-97 Print) Optimasi Permasalahan Penugasan Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot Laili Rochmah, Ahmad Saikhu, dan Rully Soelaiman Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dunia usaha. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi, dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukaninstalasi Bedah Sentral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, penjadwalan merupakan masalah klasik yang paling sering ditemui. Berbagai instansi atau perusahaan dihadapkan dengan masalah penjadwalan

Lebih terperinci

Konsep SISTEM OPERASI. Pengenalan Sistem Operasi

Konsep SISTEM OPERASI. Pengenalan Sistem Operasi Konsep SISTEM OPERASI Pengenalan Sistem Operasi Course Objective Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer. Tujuan Sistem Operasi. Sejarah perkembangan Sistem Operasi. Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perdagangan pada saat ini cukup sulit, dikarenakan dampak dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Program kepaniteraan klinik merupakan suatu bagian penting dalam sistem pendidikan kedokteran, program kepaniteraan klinik yaitu suatu periode pendidikan kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Hal ini memunculkan secercah harapan akan peluang (opportunity)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Hal ini memunculkan secercah harapan akan peluang (opportunity) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sedang dan akan menghadapi era globalisasi di bidang kesehatan. Hal ini memunculkan secercah harapan akan peluang (opportunity) dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi risiko relatif tinggi akibat uncertain events yaitu peristiwa-peristiwa tidak pasti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup lama dan memakan biaya yang cukup mahal serta tidak konsisten. Penjadwalan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup lama dan memakan biaya yang cukup mahal serta tidak konsisten. Penjadwalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan secara manual membutuhkan ekstra ketelitian serta waktu yang cukup lama dan memakan biaya yang cukup mahal serta tidak konsisten. Penjadwalan diperlukan

Lebih terperinci

Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I

Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I 0302618 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tata letak

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

KRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK

KRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK KRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK MAKALAH MANAJEMEN PROYEK Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Matakuliah TI-4806 Manajemen Proyek Disusun oleh: Nama: Andrian Irawan NIM: 1410003 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya pada pedoman organisasi rumah sakit umum menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya pada pedoman organisasi rumah sakit umum menjelaskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. Rumah sakit memiliki fungsi pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan dan asuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya, optimasi didefinisikan sebagai proses menentukan nilai minumum

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya, optimasi didefinisikan sebagai proses menentukan nilai minumum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Umumnya, optimasi didefinisikan sebagai proses menentukan nilai minumum dan maksimum bergantung pada fungsi tujuannya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan

Lebih terperinci

Mempersiapkan Rencana Produksi Usaha Sosial Anda

Mempersiapkan Rencana Produksi Usaha Sosial Anda Produksi Usaha Beberapa Langkah Melaksanakan Produksi Mengimplementasikan Ide Merencanakan Produksi HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Winda Senja TERINSPIRASI DARI: SME ToolKit (2016)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini diharapkan dapat menjawab tujuan yang telah ditetapkan di awal penelitian.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Preventive Maintenance Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan depot suatu perusahaan, proses tersebut dapat terjadi

Lebih terperinci

POHON KEPUTUSAN PADA MODEL TRANSPORTASI CV. TEEREX REKAYASA

POHON KEPUTUSAN PADA MODEL TRANSPORTASI CV. TEEREX REKAYASA POHON KEPUTUSAN PADA MODEL TRANSPORTASI CV. TEEREX REKAYASA Rivan Syamsurijal Biya Mahasiswa Magister Teknik Industri Universitas Trisakti Jakarta Abstraksi Penggunaan Pohon Keputusan untuk memilih Jalur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan merupakan salah satu elemen utama untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan merupakan salah satu elemen utama untuk dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan merupakan salah satu elemen utama untuk dapat mencapai keberhasilan manajemen saat ini. Untuk dapat bertahan dalam era perubahan yang sangat cepat, organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan dari penelitian yang diuraikan menjadi enam sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan diuraikan menjadi beberapa bagian atau sub-bab. Uraian tersebut menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai. sumber daya manusia.(depkes,2002).

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai. sumber daya manusia.(depkes,2002). 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi salah satu tujuan utama dari berbagai tatanan pelayanan kesehatan saat ini. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan sumber daya manusia dengan kualitas yang memadai oleh karena hal ini sangat menunjang pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi akan memberikan dampak negatif berupa kesenjangan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi akan memberikan dampak negatif berupa kesenjangan derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dampak globalisasi terhadap kesehatan sangat kompleks. Dampak bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung misalnya efek terhadap harga obat-obatan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi dan Farmakologi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medik RSUP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan

Lebih terperinci

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL N o Indikator Standar Dimensi Input/Proses /Output Manajeria l/klinis 1 Kepatuhan 90% Efektifitas Proses Klinis terhadap clinical pathways

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Siklus transaksi dibagi menjadi lima bagian, yaitu revenue

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Siklus transaksi dibagi menjadi lima bagian, yaitu revenue BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi pasti memiliki siklus transaksi di dalam kegiatan operasionalnya. Siklus transaksi dibagi menjadi lima bagian, yaitu revenue cycle,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Literatur Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti di Indonesia antara lain: 1. Atmaja (2011), dalam skripsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat, baik dari sisi pelayanan maupun penemuan-penemuan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat, baik dari sisi pelayanan maupun penemuan-penemuan dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini dunia medis mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik dari sisi pelayanan maupun penemuan-penemuan dalam bidang obat-obatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan

Lebih terperinci

PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1

PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 Materi #6 Perencanaan Produksi 2 Perencana produksi adalah karyawan yang berinteraksi dengan sistem persediaan dan sales forecast untuk menentukan berapa banyak yang akan

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Teknologi Informasi

Sistem Operasi. Teknologi Informasi Sistem Operasi Teknologi Informasi Pembahasan Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer. Tujuan Sistem Operasi. Sejarah perkembangan Sistem Operasi. Proses Booting Komputer BIOS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI.

BAB III METODOLOGI. BAB III METODOLOGI Metodologi penelitian merupakan gambaran langkah langkah secara sistematis yang dilakukan penulis dari awal hingga akhir penelitian sehingga pelaksanaan penelitian menjadi jelas dan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M. T Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Oleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012

Oleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012 Oleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012 Pengertian Metode Optimasi Ruang Lingkup Optimasi Prosedur Umum untuk Penyelesaian Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersaing dalam memenuhi keinginan customer. Salah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersaing dalam memenuhi keinginan customer. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan industri yang sangat ketat pada saat ini menyebabkan perusahaan harus mampu bersaing dalam memenuhi keinginan customer. Salah satu keinginan customer mendapatkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. konsekuensi serius dan berkaitan dengan kehilangan nyawa. Penelitian yang berkaitan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. konsekuensi serius dan berkaitan dengan kehilangan nyawa. Penelitian yang berkaitan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan area paling kritis sebagai pintu masuk pasien rumah sakit (RS), setiap keterlambatan pelayanan dapat mengakibatkan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa akan lebih baik jika terdapat perbedaan tersendiri (diferensiasi)

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa akan lebih baik jika terdapat perbedaan tersendiri (diferensiasi) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mendirikan suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya Oleh: Anisa Ulya 5206 100 101 Dosen pembimbing 1:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Response time merupakan waktu tanggap yang dilakukan kepada pasien saat pasien tiba sampai mendapat tanggapan atau respon dari petugas Instalasi Gawat Darurat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Perusahaan jasa layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan pendahuluan dari penelitian yang akan di lakukan, terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan

Lebih terperinci