BAB I PENDAHULUAN. Perubahan merupakan salah satu elemen utama untuk dapat mencapai

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan merupakan salah satu elemen utama untuk dapat mencapai keberhasilan manajemen saat ini. Untuk dapat bertahan dalam era perubahan yang sangat cepat, organisasi harus mampu beradaptasi dan menerapkan perilaku positif terhadap perubahan yang ada. Sehingga dampak yang timbul dari perubahan baik secara langsung maupun tidak langsung tidak akan mempengaruhi kelangsungan organisasi. Organisasi rumah sakit pun merupakan salah satu institusi yang merasakan dampak perubahan lingkungan yang cukup cepat dengan perkembangan teknologi kedokteran dan terbukanya persaingan dalam layanan kesehatan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini akan memaksa setiap institusi untuk dapat bersikap proaktif daripada bersikap reaktif terhadap perubahan tersebut. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (selanjutnya disebut RSJPDHK) sebagai rumah sakit dengan fasilitas yang cukup lengkap dan sejarah yang cukup panjang dalam memberikan layanan kesehatan di Indonesia, khususnya perawatan dibidang kardiologi, telah menjelma sebagai tolok ukur dalam pelayanan bagi institusi serupa dalam menghadapi persaingan yang terjadi. Keseluruhan hal tersebut dilakukan dalam upaya agar RSJPDHK dapat bertahan dan ikut berkompetisi dalam iklim persaingan global terutama di industri 1

2 2 bidang kesehatan yang makin meningkat. Selain itu juga didasarkan pada kebutuhan agar RSJPDHK dapat menjadi suatu badan usaha yang mandiri dalam operasionalnya, dimana hal ini merupakan ciri dari suatu usaha yang dikelola secara profesional. Organisasi rumah sakit sebagai institusi yang mampu bertindak sebagai wealth creating institution dan sebagai wealth multiplying institution, merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen RSJPDHK dalam pengembangan organisasinya. Diperlukan serangkaian perencanaan jangka panjang yang kemudian diturunkan menjadi perencanaan jangka pendek dengan tujuan mampu mengenali tuntutan yang diajukan masyarakat terhadap jasa layanan kesehatan yang diberikan dan meresponnya dengan pemberian jasa layanan kesehatan yang berstandar baku dan bermutu tinggi. Perubahan paradigma ini menimbulkan perubahan struktur organisasi dan perilaku kerja yang mendasar dari segenap karyawan RSJPDHK dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. Mereka dituntut untuk dapat memenuhi harapan dari masyarakat pengguna jasa kesehatan terutama di RSJPDHK yaitu mendapatkan akses atas layanan kesehatan yang murah serta efektif. Dalam upaya melakukan penataan atas organisasi dan perilaku kerja, manajemen RSJPDHK merasa perlu untuk membuat alur kerja yang memadai didasarkan pada pengamatan atas kinerja antar instalasi di dalam RSJPDHK sehingga didapatkan pelayanan yang maksimal bagi pengguna jasa kesehatan di RSJPDHK. Hal ini ditempuh dengan cara memaksimalkan potensi yang terdapat di dalam sumber daya yang terdapat pada organisasi RSJPDHK. Instalasi bedah sebagai ujung tombak

3 3 dari jasa layanan bedah yang diberikan oleh RSJPDHK harus dapat memberikan tanggapan atas tuntutan baik dari pihak eksternal yang menginginkan terciptanya layanan yang memuaskan para pengguna instalasi bedah, maupun tuntutan pihak internal yang mendorong instalasi bedah untuk dapat memaksimalkan penggunaan ruang yang terdapat pada instalasi bedah. Maksimalisasi kapasitas dipandang sebagai salah satu solusi memadai yang dapat digunakan oleh pihak manajemen RSJPDHK dalam memenuhi tuntutan dari kebutuhan masyarakat atas layanan kesehatan yang memadai. Dengan penggunaan sumber daya yang maksimal maka diharapkan RSJPDHK mampu bersaing dengan institusi kesehatan lain yang menerapkan jasa yang serupa baik di dalam maupun diluar negeri. Selain dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, RSJPDHK secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan. 1.2 Perumusan Permasalahan Setiap perusahaan memiliki permasalahan mendasar dalam memaksimalkan kapasitas yang ingin dicapai dalam melakukan kegiatan operasional. Organisasi rumah sakit adalah salah satu institusi yang memiliki kriteria khusus dalam menentukan besaran kapasitas yang dimilikinya, mengingat karakteristik dari jenis layanan yang diberikan. Sehingga diperlukan suatu pendekatan yang terpadu baik dari segi kuantitas (ruang dan peralatan) maupun kualitas (sumber daya dan prosedur) dalam usaha memaksimalkan kapasitas yang ingin dicapai.

4 4 Pokok permasalahan yang dihadapi di RSJPDHK pada saat ini adalah: 1) Belum tercapainya utilitas yang maksimal dari penggunaan ruang bedah pada instalasi bedah RSJPDHK 2) Tidak terdapatnya suatu sistem informasi di bagian pendaftaran yang dapat menciptakan pengelolaan data pasien, calon pasien, serta pengaturan ruangan dan jadwal operasi yang terpadu. 1.3 Tujuan Dan Manfaat Dari Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) Untuk meningkatkan utilitas dari kapasitas instalasi bedah RSJPDHK sehingga mencapai kapasitas maksimum dalam melayani para penggunan jasa kesehatan di RSJPDHK, khususnya yang berupa layanan bedah. 2) Menciptakan suatu sistim informasi pendaftaran yang terpadu untuk mengefektifkan kegiatan pendaftaran di RSJPDHK. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) Memberikan saran kepada pihak manajemen dalam hal pengelolaan kapasitas instalasi bedah melalui pengembangan sarana dan prasarana yang dimilikinya di masa mendatang, terutama melalui pengembangan sistem informasi, sehingga dapat dicapai tingkat utilitas yang maksimum dalam penggunaan instalasi bedah di RSJPDHK.

5 5 2) menambah wacana ilmu pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai pengelolaan kapasitas institusi yang bergerak di bidang jasa, khususnya rumah sakit. 1.4 Ruang Lingkup Pembahasan Penelitian ini akan membahas mengenai pengukuran atas tingkat utilitas dan pencapaian kapasitas maksimal pada unit yang terkait kegiatan bedah pada instalasi bedah yang terdapat pada RSJPDHK. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap unit terkait kegiatan bedah, maka peneliti lebih memfokuskan untuk mencermati proses operasional di bagian pendaftaran. Penelitian ini dibatasi dengan tidak memperhitungkan faktor keuangan dari RSJPDHK. 1.5 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada institusi layanan kesehatan RSJPDHK khususnya layanan bedah, yang beralamat di jalan Letnan Jenderal S. Parman kav 88, Slipi, Jakarta. Penelitian ini dilakukan dalam periode Oktober 2004 hingga Januari 2005.