4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 27 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Rancangan Arsitektur Sistem Arsitektur sistem yang akan dikembangkan dari penelitian ini terdiri dari 2 Komponen, yaitu: Komponen pertama adalah Komponen web, yaitu bagian dimana pengguna mengakses sistem secara online. Bagian ini akan dikembangkan berbasis web, sehingga dapat diakses melalui aplikasi web browser. Data curah hujan disimpan di dalam database. Komponen kedua adalah Komponen Komputasi. Merupakan bagian dimana sistem melalukan proses komputasi. Di bagian ini akan dilakukan rekonstruksi dengan menggunakan data observasi dan RegCM3 untuk melakukan komputasi paralel dan secara serial, seperti yang tampak pada Gambar. Gambar Rancangan Arsitektur Sistem. Sebelum Sistem dijalankan, informasi dan data yang berkaitan dengan data curah hujan dikumpulkan untuk membentuk index database. Setelah itu, browsing interface akan membantu pengguna untuk melihat data curah hujan dan informasi yang berkaitan dengan data curah hujan tersebut. Untuk melakukan proses rekonstuksi nilai curah hujan, yang pertama dilakukan pemetaan antara nilai pengamatan pada titik observasi terhadap data RegCM3 dengan ukuran matriks pemetaan yang telah ditentukan. Setelah

2 28 proses tersebut, grid matriks RegCM3 akan direduksi menggunkan proses PCA. Setelah itu, dilakukan proses regresi terhadap nilai pengamatan n dengan matriks reduksi yang telah dilakukan sebelumnya. Dari hasil regresi linear tersebut diperoleh nilai yang diperlukan untuk melakukan rekonstruksi data curah hujan dan dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang membandingkan nilai pengamatann dengan nilai rekonstruksi. Halaman grafik perbandingan nilai obervasi, rekonstruksi dan RegCM3 tampak seperti pada Gambar 2. Gambar Halaman grafik perbandingan nilaii curah hujan hasil pengamatan dengan hasil rekonstruksi. 4.2 Rancangan Algoritma Sesuai dengan rancangann arsitekturr sistem yang telah ditentukan sebelumnya, makaa sistem akan dibagi menjadi dua komponen, yaitu: 4.2. Komponen web Seperti yang dijelaskan pada bagian Rancangan Aristektur Sitem, komponen ini menjadi antarmuka pengguna untuk menampilkan hasil proses dari komponen komputasi secara online. Komponen ini dikembangkan berbasis web menggunakan PHP dan MySQL.

3 Komponen komputasi Komponen in dikembangkan dengan menggunakan MATLAB. Pada bagian ini terdapat tiga fungsi yang akan dijalankan baik secara komputasi serial dan komputasi paralel. Tiga fungsi tersebut adalah: a. Fungsi reduksi_pca Pada fungsi ini akan dibaca file matriks pemetaan RegCM3 kemudian dilakukan proses reduksi matriks dengan PCA. Sehingga matriks akan direduksi dengan ukuran nilai c yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil matriks reduksi akan disimpan dalam bentuk file yang dapat dibaca oleh komponen web dan yang akan menjadi input bagi fungsi regresi_linear. b. Fungsi regresi_linear Fungsi ini membaca file nilai pengamatan pada titik observasi dan file matriks reduksi hasil proses PCA. Kemudian dilakuan proses regresi linear dimana nilai pengamatan merupakan nilai hasil fungsi dan matriks reduksi PCA merupakan variabel. Sehingga diperoleh nilai konstanta b. Lalu nilai konstanta b tersebut disimpan di dalam bentuk file. c. Fungsi rekonstruksi Fungsi ini akan menghasilkan rekonstruksi data curah hujan berdasarkan nilai konstanta b dan matriks reduksi PCA. Kemudian hasilnya disimpan dalam bentuk file yang dapat dibaca oleh komponen web. 4.3 Analisis Kompleksitas Sistem Analisis kompleksitas difokuskan pada komponen komputasi yang melakukan proses perhitungan. Pada komponen ini terdapat tiga fungsi yang dijalankan secara serial dan paralel. a. Fungsi reduksi_pca Pada fungsi reduksi_pca secara serial, terdapat 2 looping nested for sehingga kompleksitas waktu adalah. Pada komputasi paralel, looping pada banyak observsi dapat dipecah sesuai dengan jumlah prosesor secara paralel maka kompleksitas waktu menjadi. Secara keseluruhan, speedup fungsi reduksi_pca adalah.

4 3 b. Fungsi regresi Untuk fungsi regresi secara serial, terdapat 2 looping nested for sehingga kompleksitas waktu adalah, Untuk komputasi paralel, looping pada banyak observsi dapat juga dipecah sesuai dengan jumlah prosesor secara paralel maka kompleksitas waktu menjadi. Secara keseluruhan, speedup fungsi reduksi_pca paralel adalah c. Fungsi rekonstruksi. Fungsi rekonstruksi secara serial, terdapat looping nested for yang terdapat 2 looping for sehingga kompleksitas waktu adalah 2. Pada komputasi paralel looping pada banyak observsi dapat dipecah sesuai dengan jumlah prosesor secara paralel maka kompleksitas waktu menjadi 2. Secara keseluruhan, speedup fungsi rekonstruksi adalah. 4.4 AMD Turion X2 Mobile Technology Prosesor yang digunakan untuk mengimplementasikan pemrograman paralel pada penelitian ini adalah prosesor AMD Turion X2 Mobile Technology TL-58. Prosesor jenis ini, seperti yang tampak pada Gambar 8, merupakan Prosesor Turion dual-core yang didasarkan pada arsitektur K8 dan memiliki cache level sebesar 28KB, dan dua buah cache level 2 sebesar 52KB, dual-channel DDR2 memory controller dan sebuah hyper-transport link.

5 3 Gambar 2 Prosesor AMD Turion 64 X2 Mobile Technology TL-58 ( Prosesor ini merupakan prosesor yang miliki 2 unit pemrosesan dan setiap unit pemrosesan dapat menjalankan thread, sehingga secara keseluruhan dapat menangani 2 thread data secara bersamaan. Spesifikasii secara detail dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Spesifikasi Prosesor AMD Turion 64 X2 Mobile Technology TL-58 ( Parameter Prosesor Nilai Manufaktur Kecepatan Peak Processing Performance (PPP) Ajusted Processing Performancee (APP) Core setiap prosesor Threads setiap core Tipe Bus Kecepatan Maksimum Multiplier AMD.9GHz 5.2GFLOPS 4.56WG 2 Unit Unit Mobile, Dual-Core HyperTransport.9GHz/x2Mhz (2Mhz) 9/2x

6 32 Maximal Physical/Virtual Addressing Native Page Sixe Large Page Size 4-bit/48-bit 4kB 2MB Parameter Cache Prosesor Nilai Intergrated Data Cache 64kB, Synchronous, Write-Back, 2- way, Exclusive, 64 byte line size Intergrated instruction Cache 64kB, Synchronous, Write-Back, 2- way, 64 byte line size L2 On-board Cache L2 Cache Multiplier 52kB, Synchronous, Write-Back, 6-way, Exclusive, 64 byte line size x 4.5 Implementasi Sistem Dalam mengembangkan sistem ini digunakan perangkat lunak dan perangkat keras sebagai berikut: perangkat lunak: a. Sistem Operasi Windows Vista Home Premium b. XAMPP.7. c. Web Server Apache d. Bahasa Pemrograman PHP e. Framework PHP Smarty f. DBMS MySQL 5..3 g. Web Browser Mozilla Firefox dan Microsoft Internet Explorer h. MATLAB (R28b) dengan perangkat keras PC: a. Prosesor AMD Thurion 64x2 TL 58 (,9Ghz, 2 x 52KB L2 cache) b. Memori 2GB DDR II RAM c. Harddisk 32 GB e. Monitor f. Mouse dan Keyboard

7 Rancangan Pengujian Pengujian sistem ini dilakukan dengan menggunakan 24 tahun data observasi yang akan diuji adalah akurasi proses perhitungan dan tingkat kinerja proses paralel yang ada dalam sistem. Dalam pengujian ukuran grid matriks pemetaan RegCM3 adalah 3x3,5x5 dan 7x7. Untuk ukuran reduksi matriks dengan PCA ukuran yang diuji adalah,3 dan 5. Untuk menguji akurasi, nilai korelasi digunakan untuk membandingkan hasil rekonstruksi dengan hasil pengamatan untuk setiap titik stasiun observasi dengan menggunakan metode pengujian 8-fold cross validation. Untuk pengujian kinerja proses paralel, digunakan prosesor dual-core dengan banyak thread yang diuji adalah 2, 3 dan 4 thread dengan menggunakan konfigurasi local. Pengujian dilakukan untuk setiap kombinasi ukuran data input yang akan diproses. Proses ini dilakukan sebanyak kali, lalu dihitung rataratanya. 4.7 Hasil Pengujian Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengamati dan menganilisis hasil rekonstruksi dan kinerja implementasi pemrograman paralel. Data hasil pengujian secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran Akurasi komputasi dengan R 2 Akurasi komputasi ditentukan dengan menghitung nilai korelasi antara nilai observasi dengan nilai rekonstruksi. Pengujian dilakukan dengan 8 fold cross validation terhadap data curah hujan sebanyak 24 tahun data pengamatan curah hujan.untuk setiap iterasi pengujian, data uji yang digunakana adalah 3 tahun periode dan data latih adalah data 2 tahun periode. Setelah itu, dilakukan perbandingan nilai R 2 dari hasil rekonstruksi dari data uji dengan data pengamatan.

8 34 nilai R k fold cross validation min max rata rata Gambar 3 Grafik perbandingan nilai minimum, maksimum dan rata-rata R 2. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai R 2 yang paling kecil berada pada prercobaan grid matriks dimensi 5x5 direduksi menjadi 5 pada fold sebesar 5.36%. Untuk nilai R 2 yang paling besar berada percobaan grid matriks dimensi 3x3 menjadi 5 pada fold=3 sebesar 89.4%. Secara rata nilai R 2 yang paling besar secara rata-rata juga berada pada percobaan grid matriks dimensi 3x3 menjadi 5 pada fold=3 dimana nilainya R 2 sebesar 8.59%. Grafik Perbandingan nilai R 2 minimum, maksimum dan rata-ratahasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4. Model dengan nilai R 2 terbesar Model curah hujan yang digunakan dalam proses rekonstruksi nilai curah hujan adalah model yang nilai R 2 paling besar yang mendekati. Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa model yang terbaik dari hasil percobaanadalah pada percobaan proses grid matrik 3x3 direduksi menjadi 5 dengan k-fold=3, sebesar 89.5%. Gambar 5 menunjukan perbandingan nilai rata-rata bulanan dari hasil observasi, RegCM3 dan hasil rekonstruksi untuk periode waktu

9 35 Gambar 4 Halaman grafik perbandingan nilai curah hujan rata-rata bulanann hasil pengamatan, hasil rekonstruksi dan data RegCM3 untuk percobaan ukuran matrik grid 3x3 menjadi 5 pada k-fold=3 ( ). Grafik hasil rekonstruksi dan data pengamatan dari model dengan nilai paling besar tersebut dipetakan untuk analisis lebih lanjut menggunakan scattered plot dapat dilihat dari Gambar 6. R 2 4 Hasil Rekonstruksi ( ) Hasil Pengamatan Gambar 5 Grafik Scattered plot antara hasil pengamatan dengan hasil rekonstruksi untuk percobaan ukuran matrik grid 3x3 menjadi 5 pada k-fold=3 ( ).

10 36 Dari gambar tersebut dapat dilihat titik-titik yang terserbar dapat didekati dengan garis linear. Hal ini yang menjadi landasan regresi linear multivariate dipilih untuk digunakan pada proses rekonstruksi nilai curah hujan, karena titiktitik perbandingan hasil rekontruksi dengan data pengamatan dapat didekati dengan garis linear. Perbandingan nilai R 2 terbesar dengan penelitian sebelumnya Gambar 7 menunjukan perbandingan hasil R 2 dengan dua penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Apriyanti dan Normakritaguluh nilai R Normakritaguluh (24) Apriyanti (25) penelitian Lumbanraja(2) Gambar 6 Grafik perbandingan nilai R 2 dengan penelitian sebelumnya. Penelitian Normakritaguluh yang menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan pada model GCM yang dengan nilai R 2 tertinggi adalah 74%, maka diperoleh peningkatan 5.4%. Untuk penelitian Apriyanti (25) yang menggunakan Optimasi Jaringan Syaraf tiruan dengan Algoritma Genetika pada model GCM dengan nilai R 2 terbaik adalah sebesar 87.7%, maka terjadi peningkatan sebesar.43%, Kinerja Paralel Dalam penelitian ini, pendekatan paralel yang digunakan adalah dengan pemrograman paralel implisit dengan MATLAB yang diimplementasikan dengan prosesor dual-core. Setiap unit pemrosesan yang ada pada prosesor dapat menangani satu thread.

11 37. Observasi kinerja Paralel Observasi dilakukan dengan menggunakan program task manager padaa Microsoft Windows Vista. Untuk mengamati tingkat kinerja pemrosesan yang dilakukan oleh sistem. Ukuran data yang digunakan untuk mengukur kinerja utiliasi prosesor adalah yang paling besar yaitu: ukuran grid matrik 7x7 yang direduksi menjadi 5. Paralel dengan 2 prosesor 3 thread 2 thread Serial

12 38 4 thread Gambar 7 Perbandingan grafik perbandingan peek performance menggunakan task manager. Pada Gambar 8 yang menunjukan perbandingan peek performance untuk komputasi serial, grafik peek performance lebih kecil jika dibandingan dengan peek performance untuk komputasi secara paralel. Pada komputasi secara paralel dengan menggunakan dua prosesor dapat dilihat dengan semakin banyak ditambah thread, maka grafik peek performance akan semakin membesar. 2. Speedup Speedup merupakan perbandingan antara waktu komputasi secaraa serial dengan waktu komputasi secara paralel. Speedup yang dianggap baik adalah speedup yang nilainya di atas. Artinya, waktu komputasi secara paralel lebih cepat dari waktu komputasi secara serial. Untuk fungsi PCA_reduksi, speedup paling kecil adalah pada saat proses matriks berdimensi 3x3 direduksi menjadi dengan 4 thread. Sedang speedup yang paling besar adalah proses berdimensi 7x7 direduksi menjadi 5 dengan 2 thread. Seperti yang terlihat pada Gambar 9. Dari graik tersebut dapat dilihat kecenderungan dengan penambahan thread, menyebabkan penurunan nilai speedup.

13 39 Speedup matriks 3x3 menjadi matriks 3x3 menjadi 3 matriks 3x3 menjadi 5 matriks 5x5 menjadi matriks 5x5 menjadi 3 matriks 5x5 menjadi 5 matriks 7x7 menjadi matriks 7x7 menjadi 3 matriks 7x7 menjadi 5 Gambar 8 Grafik perbandingan speedup pada fungsi PCA_reduksi. Pada fungsi regresi, speedup paling kecil adalah pada proses yang banyak komponen PCA sebesar dengan 4 thread. Sedang speedup yang paling besar adalah proses yang banyak komponen PCA sebesar 5 dengan 2 thread. Fungsi rekonstruksi sama seperti fungsi regresi, nilai speedup pun paling kecil adalah pada proses yang banyak komponen PCA sebesar. Sedang speedup yang paling besar adalah proses yang banyak komponen PCA sebesar 5. Fungsi regresi dan rekonstruksi ini memiliki nilai speedup dibawah. Ini berarti waktu serial lebih cepat dari waktu paralel. Ini menunjukan penggunaan program paralel pada kedua fungsi ini kurang baik. Dengan semakin banyak thread yang ditambah, menyebabkan penurunan nilai speedup. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 2 yang menunjukan perbandingan nilai speedup untuk fungsi regresi dan rekontruksi.

14 4 Speedup ukuran data= ukuran data=3 ukuran data=5 Gambar 9 Grafik perbandingan speedup pada fungsi regresi Speedup.3.2. ukuran data= ukuran data=3 ukuran data=5 Gambar 2 Grafik perbandingan speedup pada fungsi rekonstruksi. Speedup untuk gabungan ketiga fungsi di atas, sama seperti pada fungsi PCA_reduksi, speedup paling kecil adalah pada saat proses matriks berdimensi 3x3 direduksi menjadi dengan 4 thread. Sedang speedup yang paling besar adalah proses berdimensi 7x7 direduksi menjadi 5 dengan 2 thread. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 22.

15 4 Speedup matriks 3x3 menjadi matriks 3x3 menjadi 3 matriks 3x3 menjadi 5 matriks 5x5 menjadi matriks 5x5 menjadi 3 matriks 5x5 menjadi 5 matriks 7x7 menjadi matriks 7x7 menjadi 3 Gambar 2 Grafik perbandingan speedup pada gabungan ketiga fungsi. 3. Efesiensi Efesiensi merupakan perbandingan antara nilai speedup dengan jumlah prosesor yang digunakan. Nilai efesiensi berada antara sampai. Efesiensi yang baik adalah yang nilainya mendekati. Hal ini menunjukan, bahwa tingkat utilisasi komputasi setiap prosesor bekerja dengan penuh, tanpa ada prosesor yang menganggur. Untuk fungsi PCA_reduksi, efesiensi paling kecil adalah pada saat proses matriks berdimensi 3x3 direduksi menjadi dengan 4 thread. Sedang efesiensi yang paling besar adalah proses berdimensi 7x7 direduksi menjadi 5 dengan 2 thread. Seperti yang terlihat pada Gambar 23. Efesiensi matriks 3x3 menjadi matriks 3x3 menjadi 3 matriks 3x3 menjadi 5 matriks 5x5 menjadi matriks 5x5 menjadi 3 matriks 5x5 menjadi 5 matriks 7x7 menjadi matriks 7x7 menjadi 3 matriks 7x7 menjadi 5 Gambar 22 Grafik perbandingan efesiensi pada fungsi PCA_reduksi.

16 42 Lalu untuk fungsi regresi, efesiensi paling kecil adalah pada proses yang banyak komponen PCA sebesar dengan 4 thread. Untik efesiensi yang paling besar adalah proses yang banyak komponen PCA sebesar 5 dengan 2 thread. Seperti yang terlihat pada Gambar Efesiensi.5..5 ukuran data= ukuran data=3 ukuran data=5 Gambar 23 Grafik perbandingan efesiensi pada fungsi regresi Efesiensi.5..5 ukuran data= ukuran data=3 ukuran data=5 Jumlah thread Gambar 24 Grafik perbandingan efesiensi pada fungsi rekonstruksi.

17 43 Untuk fungsi rekonstruksi, efesiensi pun paling kecil adalah pada proses yang banyak komponen PCA sebesar dengan 4 thread. Untuk efesiensi yang paling besar adalah proses yang banyak komponen PCA sebesar 5. Seperti yang terlihat pada Gambar 25. Seperti yang tampak pada Gambar26, bila ketiga fungsi tersebut digabungkan, maka efesiensi akan sama seperti fungsi PCA_reduksi, efesiensi paling kecil adalah pada saat proses matriks berdimensi 3x3 direduksi menjadi dengan 4 thread. Sedang efesiensi yang paling besar adalah proses berdimensi 7x7 direduksi menjadi 5 dengan 2 thread. Seperti yang terlihat pada Gambar 26. Efesiensi matriks 3x3 menjadi matriks 3x3 menjadi 3 matriks 3x3 menjadi 5 matriks 5x5 menjadi matriks 5x5 menjadi 3 matriks 5x5 menjadi 5 matriks 7x7 menjadi matriks 7x7 menjadi 3 Gambar 25 Grafik perbandingan efesiensi pada gabungan ketiga fungsi. 4. Total Parallel Overhead Total Parallel Overhead merupakan tambahan waktu yang ada komputasi secara parlel. Overhead pada komputasi paralel berhubungan dengan tingkat efesiensi paralel. Semakin rendah efesiensi komputasi paralel, maka semakin tinggi overhead yang terjadi. Dan sebaliknya, semakin tinggi efesiensi komputasi paralel, maka semakin rendah tingkat overhead. Overhead untuk fungsi PCA_reduksi, overhead paling kecil adalah pada saat proses matriks berdimensi 7x7 direduksi menjadi 5 dengan 2 thread. Sedang overhead yang paling besar adalah proses berdimensi 3x3 direduksi menjadi pada dengan 4 thread. Seperti yang terlihat pada Gambar 27.

18 44 Total Parallel Overhead matriks 3x3 menjadi matriks 3x3 menjadi 3 matriks 3x3 menjadi 5 matriks 5x5 menjadi matriks 5x5 menjadi 3 matriks 5x5 menjadi 5 matriks 7x7 menjadi matriks 7x7 menjadi 3 matriks 7x7 menjadi 5 Gambar 26 Grafik perbandingan overhead pada fungsi PCA_reduksi. Untuk fungsi regresi dan rekonstruksi memiliki overhead yang hampir sama. Overhead yang paling kecil ada pada proses dengan jumlah komponen matriks reduksi sebesar dengan 2 thread. Overhead yang paling besar adalah pada proses dengan jumlah matriks reduksi sebesar 5 dengan 4 thread. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 28 dan Gambar Total Parallel Overhead ukuran data= ukuran data=3 ukuran data=5 Gambar 27 Grafik perbandingan overhead pada fungsi regresi.

19 45 Total Parallel Overhead ukuran data= ukuran data=3 ukuran data=5 Gambar 28 Grafik perbandingan overhead pada rekonstruksi. Untuk gabungan ketiga fungsi diatas, sama seperti pada overhead untuk fungsi PCA_reduksi, overhead paling kecil adalah pada saat proses matriks berdimensi 7x7 direduksi menjadi 5 dengan 2 thread. Sedang overhead yang paling besar adalah proses berdimensi 3x3direduksi menjadi pada dengan 4 thread. Seperti yang terlihat pada Gambar 3. Total Parallel Overhead matriks 3x3 menjadi matriks 3x3 menjadi 3 matriks 3x3 menjadi 5 matriks 5x5 menjadi matriks 5x5 menjadi 3 matriks 5x5 menjadi 5 matriks 7x7 menjadi matriks 7x7 menjadi 3 Gambar 29 Grafik perbandingan overhead pada gabungan ketiga fungsi.

3.1 Dataa. Data yang. dalam file. Indramayu. Kabupaten. coordinates E E E E E+34-1.

3.1 Dataa. Data yang. dalam file. Indramayu. Kabupaten. coordinates E E E E E+34-1. 17 3 DATAA DAN METODOLOGI 3.1 Dataa Data yang digunakann pada penelitian ini adalah: 3.1.1 Dataa RegCM3 (Vektor X) Dataa RegCM3 yang digunakan dalam penelitian ini adalah data RegCM3 bulanan untuk Pulau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Peramalan, Curah Hujan, Knowledge Discovery in Database, Jaringan Saraf Tiruan, Backpropagation, Optimalisasasi Backpropagation Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Tahap ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Kebutuhan Sistem Hardware & Software Agar sistem dapat berjalan dengan baik dibutuh kan computer dengan spesifikasi yang mencakup fasilitas multimedia yaitu minimal mencakup

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Algoritma yang telah dirancang, akan diimplementasikan dalam program simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memperlancar proses penelitian maka desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan 126 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI 4.1. Kebutuhan Sistem Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan data atau informasi yang terdiri dari prosedur dan pelaksana data.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Sistem yang akan dioperasikan sebaiknya sistem tersebut telah diuji sebelum diterapkan apabila masalah yang ada pada sistem sudah terselesaikan dengan baik dan tanpa

Lebih terperinci

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1 22 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada pembagunan sistem rekomendasi wisata bernilai sejarah berbasis web menggunakan metode collaborative filtering

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. Untuk implementasi system ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. Untuk implementasi system ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Kebutuhan Sistem Untuk implementasi system ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan. 5.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi komputer sudah dimanfaatkan dalam berbagai bidang usaha mulai dari usaha kelas besar, kelas menengah, sampai usaha kelas kecil pun sudah

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Zakat di Kota Medan Berbasis Web memiliki fungsi sebagai berikut : masyarakat dapat mengetahui informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penentuan Distor Capasity Wilsu Cab. Lubuk Pakam Rayon Perbaungan Berbasis Web memiliki fungsi sebagai berikut : pegawai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil dari aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Antar Provinsi di Kota Medan berbasis web ini akan dijelaskan pada sub

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. BARUMUN, yang telah dibuat serta akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dan Uji Coba Hasil rancangan program sistem informasi pemesanan jasa penyewaan kendaraan pada CV. SS TRANSPORT terdiri dari beberapa tampilan halaman dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Awal Berikut ini adalah tampilan Awal dalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Bank BNI Di Kota Medan Berbasis Web seperti pada gambar IV.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi sistem merupakan penerapan dari proses perancangan (design) yang telah ada. Pada tahapan ini terdapat dua cakupan spesifikasi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata kuliah kerja praktik yang ada di Universitas Kristen Duta Wacana merupakan mata kuliah yang bersifat mandiri. Dimana mahasiswa yang mengambil mata kuliah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan aspek Teknologi Informasi dalam bentuk sebuah website merupakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan aspek Teknologi Informasi dalam bentuk sebuah website merupakan 138 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Penerapan aspek Teknologi Informasi dalam bentuk sebuah website merupakan solusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh pihak PT. Karyananda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Trimega Cipta Kreasindo (TritaK) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur kendaraan khusus dan mobil komunikasi untuk perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat keadaan yang semakin mudah. Kemudahan di dalam lingkup sekolah juga sudah mulai berkembang. Siswa dan guru

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi membutuhkan media untuk mengolah data keanggotaan dan menyampaikan informasi kepada anggota. Informasi yang disampaikan biasanya bersifat

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk teknologi yang sedang berkembang di era digital ini adalah teknologi clouds. Aplikasi Clouds sudah banyak digunakan untuk berbagai keperluan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab kelima ini berisi uraian hasil implementasi dan pengujian terhadap perangkat lunak yang dibuat pada tugas akhir ini. 5.1 Implementasi Sub bab ini mendeskripsikan hasil

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN 4.1 Rancangan Yang Dibangun 4.1.1 Class Diagram Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara objek dalam aplikasi KM yang akan dibangun: 4.1.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Pengumpulan Data Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara berikut ini, yaitu : 1. Observasi Observasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Desain penelitian atau tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Studi Literatur 1. Logika Fuzzy 2.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. Implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Penerimaan DSPB dan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. Implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Penerimaan DSPB dan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Pemrograman Implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Penerimaan DSPB dan DSPT SMA Negeri 1 Sariwangi dibuat dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user, dari

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi jaman sekarang semakin maju khususnya dalam belanja online. Dalam melakukan transaksi jual beli tidak lagi dilakukan secara tatap muka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang digunakan: 1. Literatur: yaitu buku, jurnal, paper, dan artikel ilmiah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan Kebutuhan Data Yang Digunakan Mengumpulkan Data Yang Akan Digunakan Mempersiapkan Alat Dan Bahan Wawancara Studi Literatur Desain Penelitian

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan tempat koleksi buku berada. Meskipun perpustakaan dapat bertujuan untuk menyediakan koleksi buku untuk perseorangan, namun perpustakaan

Lebih terperinci

Spesifikasi Kebutuhan Software Spesifikasi software yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi penjualan Toko Batik Candi Luhur berbasis web adalah:

Spesifikasi Kebutuhan Software Spesifikasi software yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi penjualan Toko Batik Candi Luhur berbasis web adalah: Spesifikasi Sistem Spesifikasi Kebutuhan Software Spesifikasi software yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi penjualan Toko Batik Candi Luhur berbasis web adalah: 1. Developer Berikut adalah beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waroeng Unagi merupakan cafe yang menyediakan makanan serta minuman bernuansa Jepang bagi para penikmat makanan. Dalam proses pelakasanaan kegiatannya, sering ditemukan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha

1.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap suatu informasi mengakibatkan peningkatan yang besar juga terhadap kecanggihan suatu teknologi. Suatu teknologi dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLENTASI DAN EVALUASI HASIL

BAB 4 IMPLENTASI DAN EVALUASI HASIL BAB 4 IMPLENTASI DAN EVALUASI HASIL 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sistem Telah disebutkan pada pada bab-bab terdahulu, aplikasi yang dibuat nantinya diharapkan dapat berperan penting sebagai solusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 Agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka diperlukan langkah-langkah yang tersusun secara sistematis seperti yang dijabarkan pada gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Untuk melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan alat dan bahan sebagai penunjang penelitian itu sendiri. Untuk mendukung jalannya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat pada era sekarang. Banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk memuaskan pelayanan yang

Lebih terperinci

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5 oleh pengguna sistem adalah node awal dan node tujuan pengguna. Lingkungan Pengembangan Sistem Implementasi Algoritme Genetika dalam bentuk web client menggunakan bahasa pemrograman PHP dan DBMS MySQL.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi 352 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Magang Setelah melakukan analisis dan perancangan solusi terhadap permasalahan yang telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Aplikasi ini berbasiskan arsitektur client dan server. Kebutuhan perangkat keras untuk server lebih tinggi daripada

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah KT Gongsin E-Learning Center adalah salah satu lembaga kursus bahasa asing yang ada di Yogyakarta. Lembaga kursus ini tidak hanya memberikan satu jenis program

Lebih terperinci

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita 261 4.4.47 Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita Halaman ini menampilkan form insert berita. Tersedia tombol Insert, dan Cancel. 262 4.4.48 Rancangan Layar Update Berita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Program Studi Sistem Informasi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) memang telah banyak menerapkan kemudahan yang bisa di dapatkan oleh mahasiswanya berkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan: Gambar 3.1 Desain Penelitian 21 Penjelasan gambar : 1. Studi Literatur dilakukan dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian ini meliputi : 1. Tahapan awal penelitian a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan c.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai pelaksanaan terhadap hasil perancangan yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil perancangan pada tahap perancangan akan diimplemetasikan menjadi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan dan Instalasi Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Maka dibutuhkan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan percetakaan terdapat banyak departemen. Salah satu divisi yang cukup penting adalah departemen produksi. Departemen produksi merupakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai databasenya dengan bahasa pemrograman Visual

Lebih terperinci

Perangkat Keras Server Client. Intel Xeon 4 / 8 3.0GHz. Konfigurasi RAID x768 piksel. Tape Driveatau DVD- RW Drive.

Perangkat Keras Server Client. Intel Xeon 4 / 8 3.0GHz. Konfigurasi RAID x768 piksel. Tape Driveatau DVD- RW Drive. Tabel 1 - Keterangan Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat Keras Server Client Processor Intel Xeon 4 / 8 Core @ 3.0GHz Intel Pentium 4 2.0 GHz atau lebih cepat Memory 6GB 512MB Harddisk 160GB Drive SAS

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan implementasi aplikasi yang dirancang, spesifikasi sarana yang dibutuhkan, dan contoh cara pengoperasian aplikasi yang dirancang. Bab ini juga menguraikan

Lebih terperinci

Gambar Tampilan Layar Cari Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup Gambar Tampilan Layar Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup

Gambar Tampilan Layar Cari Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup Gambar Tampilan Layar Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup 490 Pemeliharaan Menu Pemeliharan menu digunakan untuk mendefinisikan kode-kode dari halaman group menu dan halaman menu (menu item) yang ada dalam lingkup user. Tampilan halamanya adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. transaksi dan transaksi operasional. Interaksi ini berupa pengisian form akrualisasi dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. transaksi dan transaksi operasional. Interaksi ini berupa pengisian form akrualisasi dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Aplikasi ini direncanakan akan diimplementasikan pada Bank Indonesia sebagai salah satu alat bantu untuk dapat memasukkan, mengubah, serta memverifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam membangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap pembangunan perangkat lunak, tahap lanjut dari tahap perancangan sistem. Tahap yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pakar ini menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI. ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pakar ini menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) perlu diperhatikan agar sistem pakar ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pakar ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Pada bab ini akan dilakukan impelementasi dan pengujian terhadap sistem. Implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya, yakni proses

Lebih terperinci

1 BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tes Potensi Akademik biasanya kita temukan ketika masuk perguruan tinggi. Tes potensi akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi program dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat, sehingga dengan adanya sistem ini dapat membantu Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cat tembok merupakan cat berbahan dasar air atau waterbased yang dapat digunakan pada dinding suatu rumah / bangunan baik interior maupun eksterior. Banyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Sebelum program di implementasikan, maka program harus bebas dari kesalahan. Kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain karena kesalahan penulisan (coding),

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. bangun penentuan lokasi agen baru, terlebih dahulu komponen-komponen utama

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. bangun penentuan lokasi agen baru, terlebih dahulu komponen-komponen utama BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI 4.1. Implementasi Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi rancang bangun penentuan lokasi agen baru, terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN berikut. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai Indentifikasi Masalah Merumuskan Masalah Study Literatur Perancangan : 1. Flat Teks 2. Database

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain penelitian

Gambar 3.1 Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Berikut adalah gambar metode penelitian yang digunakan: Studi Literatur Penentuan lokasi dan variable penelitian Menetukan kebutuhan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Pakar Gangguan Koneksi Internet Berbasis Web memiliki fungsi agar masyarakat dapat mengetahui gangguan yang dialami pada koneksi internetnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Secara umum Sistem Informasi Geografis merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja

Lebih terperinci

39 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 303 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Setelah dilakukan proses analisis dan perancangan solusi seperti yang telah dibahas pada bab 3, tahapan selanjutnya yaitu implementasi dan evaluasi,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas beberapa materi antara lain, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian, yaitu

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan dari Sistem Aplikasi Rental Studio Berbasis Web. Aplikasi ini dibuat agar memudahkan para calon konsumen dapat memesan studio band dimanapun dan kapanpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi Sistem Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar program simulasi Tata Letak Tempat Sampah dengan Algoritma

Lebih terperinci

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan yang menggambarkan susunan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan kegiatan. Desain penelitian

Lebih terperinci

216 4.3.2. Perancangan Output Perancangan output adalah laporan berupa dokumen yang dihasilkan oleh aplikasi untuk digunakan sebagai informasi tertentu a. Transaksi Pembayaran Bukti Pembayaran Rumah Sakit

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penjualan produk dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penjualan langsung dan penjualan dengan sistem online. Sistem penjualan langsung memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000).

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). 3 database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). METODOLOGI Langkah kerja dalam mengembangkan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam penerapan aplikasi web penjualan ini pada PD Berkat Cahaya Kontraktor, maka sarana-sarana yang dibutuhkan untuk menjalankannya harus tersedia. Sarana-sarana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian, analisis, perancangan dan pengembangan sistem yang diusulkan, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah perangkat lunak Sistem

Lebih terperinci