PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI DALAM MENUNJANG TUGAS POKOK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI DALAM MENUNJANG TUGAS POKOK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI DALAM MENUNJANG TUGAS POKOK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Muhaimin C1A1 386 Dr. Suriyani BB, M. Dr. Muh. Yusuf, S.Sos., M.Si. Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo ABSTRAK Muhaimin (Nomor STB C1A ) Pelaksanaan Tertib Administrasi Dalam Menunjang Tugas Pokok Pegawai Negeri Sipil Pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Pembimbing Ibu Dr. Suriyani BB, M.Si dan Bapak Dr. Muh. Yusuf, S.Sos., M.Si. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan tertib administrasi pegawai negeri sipil pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun dimensi pelaksanaan tertib administrasi yang diteliti adalah: (a) Mengatur (b) Mengelola (c) Menertibkan ke (2) untuk mengetahui tugas pokok pegawai negeri sipil di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan tertib administrasi pada Biro Umum Sekretariat umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, dilihat dari dimensi: Mengatur penataan administrasi agar tersusun dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengelola tatacara pengelolaan administrasi dengan baik sehingga apabila suatu waktu diperlukan dengan mudah ditemukan kembali dan menertibkan Administrasi para pegawai menertibkan secara baik dan rapi tanpa terjadi kesemrawutan. Tugas pokok pegawai negeri sipil pada Biro Umum Sekretariat Umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dimensinya adalah (1) pelayanan umum (2) tata usaha keuangan (3) perlengkapan (4) protokol dan perjalanan, umumnya responden penelitian mengatakan kondisi penataan dan pelaksanaan tertib administrasi sudah dikelola secara tertib dan sangat baik. PENDAHULUAN Dalam sebuah organisasi bila semua orang mau bertanggung jawab penuh atas pikiran, rencana, dan tindakannya, maka mereka telah menciptakan budaya organisasi yang super hebat, yang akan menjadi landasan kokoh dari setiap gerak dan langkah organisasi tersebut. Organisasi menjadi alat/wadah dari administrasi dan manajemen, sebagai suatu proses kegiatan manajemen berlangsung secara terus-menerus dan dilaksanakan oleh manajer. Husein (2004: 2) mengataka n bahwa administrasi secara luas adalah suatu kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi berdasarkan pembagian kerja sebagaimna ditentukan dalam struktur, dengan mendayagunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efektif.

2 Menurut Sianipar (2002: 28) tertib merupakan implementasi dari disiplin kerja. Disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku yang konsisten mengikuti, mematuhi semua aturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu organisasi. Setiap pegawai hendaknya membudidayakan atau membisakan kerja yang tertib dan teratur sebagai pencerminan kepatuhan terhadap disiplin kerja. Suatu organisasi harus mempunyai dokumen prosedur atau sistem prosedur yang terdokumentasi, agar urutan kronologis kinerja tersusun menurut tingkat kerumitan pekerjaan dan wewenang pemegang pekerjaan tersebut. Manfaat dari dokumen prosedur memberikan petunjuk kerja manual, agar siapa saja yang bekerja di suatu tempat pekerjaan, dapat menangani pekerjaan orang sebelumnya. Organisasi adalah sarana/alat untuk mencapai tujuan. Menurut Soekarno dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen menyatakan bahwa : Organisasi sebagai alat dari administrasi/manajemen adalah organisasi sebagai wadah, sebagai tempat manajemen, sehingga memberikan bentuk bagi administrasi/manajemen yang memungkinkan administrasi/manajemen dapat bergerak. (Soekarno,1985:76) Administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan. Dalam rangka usaha mencapai tujuan nasioanal untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, peradaban modern, demokratis, adil, makmur dan bermoral tinggi diperlukan pegawai negeri yang merupakan aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu perlengkapan tata usaha Negara yang diangkat dan digaji oleh pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu Negara yang berdasarkan peraturan yang telah dibuat dan ditetapkan oleh Negara. Sebagai unsur aparatur Negara Pegawai Negeri Sipil bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan, dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Berdasarkan hal tersebut, Pegawai Negeri Sipil sudah tentu mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya, namun dalam kenyataannya masih banyak ditemui di lapangan banyak Pegawai Negeri Sipil yang belum melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan banyak juga Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan Pegawai Negeri Sipil yang berlaku di lingkungan kerjanya. Fakta seperti ini tidak hanya terjadi di salah satu instansi saja, tetapi hampir di semua instansi pemerintah baik di tingkat Pusat maupun di tingkat Daerah, termasuk di lingkungan kerja Biro Administrasi Umum Daerah Provinsi sulawesi tenggara. Mengingat masih banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan di kantor tersebut, maka perlu adanya tertib administrasi.

3 KAJIAN PUSTAKA Konsep Tertib Administrasi Menurut Sianapar (1998:28) tertib merupakan implementasi dari ketahanan kerja. Ketahanan kerja adalah suatu sikap dan perilaku yang konsisten mengikuti, mematuhi, semua aturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu organisasi. Setiap pegawai hendaknya membudidayakan atau membiasakan kerja yang tertib dan teratur sebagai pencerminan kepatuhan terhadap ketahanan kerja. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002:1185) dijelask an bahwa kata tertib artinya teratur, atau rapi. Dapat juga diartikan sopan atau aturan, peraturan yang baik. Demikian tertib administrasi adalah suatu keadaan yang teratur atau menurut aturan yang berlaku dari suatu organisasi sebagai akibat dari adanya disiplin. Sementara itu konsep administrasi dapat dilihat dari berbagai macam pengertian, mulai dari arti sempit sampai arti luas. The Liang Gie dalam ensiklopedi administrasi (1989:11-12) berpendapat bahwa administrasi dalam arti sempit adalah dari kata Administratie (bahasa Belanda) yang terjemahannya kedalam bahasa Indonesia yaitu tata usaha adalah sebagai setiap penyusunan keterangan secara sistematik dan pencatatannya secara tertulis dengan maksud memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu secara keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain. Wursanto (1993:23) mengemukakan bahwa administrasi dan tata usaha merupakan kegiatan dari administrasi sempit, keduanya mempunyai hubungan erat, dimana administrasi merupakan proses penyelenggaraanya sedangkan tata usaha kegiatan pencatatan. Secara umum pengertian administrasi dapat pula diartikan sebagai suatu fungsi melayani, membantu dan menggerakan suattu kegiatan yang diselenggarakan, diorganisisr berdasarkan perencanaan matang dan sistematis. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Atmosudirjo (1995:29) administrasi adalah sesuatu yang terdapat dalam suatu organisasi modern dan yang memberi hayat kepada organisasi tersebut, sehingga organisasi tersebut dapat berkembang tumbuh dan bergerak. Konsep lain dikemukakan oleh Zainun (1995:2) ia menyatakan bahwa administrasi dalam arti luas adalah peranan yang ditampilkan oleh pimpinan tingkat atas suatu organisasi terutama hubungan pimpinan tingkat atas dengan hal-hal dan pihak-pihak lain diluar anatomi organisasi yang dipimpinnya. Dalam kedudukan dan peranan yang demikian ini pimpinan tingkat atas yang tertinggi seringkali disebut administrator. Dalam kedudukannya sebagai ini pula pimpinan tertinggi mempunyai kewenangan politik/kewenangan untuk menetapkan kebijaksanaan yang mengikat pihak lain diluar tubuh organisasi yang pimpinannya seperti kewenangan yang dimilki oleh presiden/kepala Negara. Dwight Waldo dalam Sutopo (1998:5) mengemukakan bahwa administrasi adalah bentuk daya manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasional yang tinngi. Dapat dikatakan bahwa dalam keadaan yang bagaimana dan dimana saja asal ada aktivitas dan dikerjakan oleh beberapa orang serta ada tujuan yang hendak dicapai, maka disitulah dibutuhkan pelaksanaan administrasi. Karena dalam administrasi terkandung suatu pengertian tentang proses penyelenggaraan kerja dan latar belakang aktivitas kerja sama itu adalah mencapai suatu hasrat bersama, pemenuhan kebutuhan bersama dan akhirnya akan dinikmati bersama. Dalam arti luas yang lebih tepat administrasi berarti keseluruhan proses penyelenggaran kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada rasionalitas tertentu oleh dua orang atau lebih dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan sarana dan prasarana tertentu pula (Siagian,2001:267).

4 Husein (2004:2) mengatakan bahwa administrasi dapat dikatakan pula dalam pengertian sempit, bahwa administrasi adalah penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Menurutnya, administrasi secara luas adalah suatu kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur, dengan mendayagunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efektif. Konsep Pegawai Negeri Sipil Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang makin penting, meskipun negara Indonesia menuju kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah sesuatu yang mulia, tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan kerja tersebut. Di tinjau dari ilmu Administrasi, Aparatur Negara merupakan aspek administrasi yang diperlukan dalam menjalankan pemerintah, sebagai alat untuk mencapai tujuan nasioanal. Aspek administrasi itu dapat berupa kelembagaan (organisasi) dan dapat pula berupa manusia yang disebut pegawai. Demikian juga halnya dalam suatu organisasi, unsur manusia sangat menentukan sekali karena berjalan tidaknya suatu organisasi kearah pencapaian tujuan yang ditentukan tergantung kepada kemampuan manusia untuk menggerakkan organisasi tersebut ke arah yang telah ditetapkan. Manusia yang terlibat dalam organisasi ini disebut juga pegawai. Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan pendapat beberapa ahli mengenai defenisi pegawai. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dari Poerwadarminta (1991 : 593), kata pegawai berarti orang yang bekerja pada pemerintah (perusahaan dan sebagainya). Istilah pegawai menurut Wijaya (2002 : 15) mengandung pengertian sebagai berikut: 1. Menjadi anggota suatu kerjasama (organisasi) dengan maksud memperoleh balas jasa/imbalan kompensasi atas jasa yang telah diberikan. 2. Berada dalam sistem kerja yang sifatnya lugas/pamrih. 3. Berkeduduka sebagai penerima kerja dan berhadapan dengan pihak pemberi kerja. 4. Kedudukan sebagai penerima kerja itu diperoleh setelah melalui proses penerimaan. 5. Menghadapi masa pemberhentian (pemutusan hubungan ke rja antara pemberi kerja dengan penerima kerja). Menurut Handoko (1999:17) menjelaskan bahwa bagian kepegawaian adalah departemen pelayanan yang membantu para karyawan dari pimpinan organisasi. Sedangkan menurut Manullang Bagian personalia adalah bagian urusan pegawai merupakan service department yang membantu mengerjakan segala masalah kepegawaian yang dihadapi oleh setiap pimpinan. Pada Pasal 4 Undang-Undang No.43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian setiap pegawai negeri wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintahan. Pada umumnya yang dimaksud dengan kesetiaan dan ketaatan adalah suatu tekad dan kesanggupan dari seorang pegawai negeri untuk melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Berdasarkan Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dijelaskan pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.

5 Kerangka pemikiran Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan tertib administrasi serta tugas pokok dan fungsi pegawai negeri sipil. Dengan adanya pelaksanaan tertib administrasi maka dapat memudahkan kita dalam penyusunan rencana kerja dan alokasi sumber daya yang ada secara tepat dan optimal dalam upaya realisasi rencana kerja. Kerangka pemikiran penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Tertib Administrasi: 1. Mengatur. 2. Mengelola 3. Menertibkan (Slamet Soesanto, 2001:43) Tugas pokok pegawai: 1. Menyiapkan pelayanan umum 2. Tata usaha keuangan 3. Perlengkapan 4. Protokol dan perjalanan (Keputusan Gubernur No.11 Tahun 2009)

6 METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini akan dilaksanakan pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun pertimbangan utama pemilihan lokasi tersebut adalah berdasarkan studi penjajakan awal yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapatnya masalah seperti yang telah digambarkan dalam latar belakang. Populasi dan Sampel Populasi adalah merupakan keseluruhan karakteristik dari obyek yang diteliti (Sugiyono, 2000). Sesuai permasalahan yang diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui Pelaksanaan Tertib Administrasi Dan Tugas Pokok Pegawai Negeri Sipil, maka populasi dan sampel pada penelitian ini berjumlah 302 orang yang terdiri dari: a. Golongan IV sebanyak : 10 orang b. Golongan III sebanyak : 191 orang c. Golongan II sebanyak : 101 orang Untuk menentukan sampel penelitian digunakan teknik stratifield random sampling, dengan demikian masing-masing golongan PNS terwakili. Maka adapun sampel penelitian ditetapkan sejumlah 25 orang dengan rincian : - Golongan IV berjumlah = 2 orang - Golongan III berjumlah = 16 orang - Golongan II berjumlah = 7 orang Selain responden, dalam penelitian ini ditetapkan 4 orang informan, khususnya dari unsure pimpinan, guna menjaring data sebagai pembanding data yang diperoleh dari responden. Keempat orang informan tersebut adalah kepala bagian Umum dan Rumah Tangga, Kepala Bagian Tata Usaha Keuangan, Kepala Bagian Perlengkapan, dan Kepala Bagian Protokol dan Perjalanan. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer adalah data dan informasi tang langsung diperoleh dari responden dan informan. Sementara, data sekunder merupakan data yag diperoleh dari dokumen-dokumen yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Studi kepustakaan (Library study) Teknik ini dilakukan dengan menelaah berbagai literatur, tulisan-tulisan ilmiah, maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan tertib administrasi. 2. Peneilitian lapangan (Field research) Teknik ini dilakukan melalui empat cara sebagai berikut: a. Wawancara (interview) yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak (in forman) atau pegawai mengenai berbagai hal yang relevan dengan penelitian ini. b. Kuisioner yaitu dengan memeberikan daftar pertanyaan kepada sejumlah responden yang merupakan penjabaran dari berbagai indikator yang ada. c. Studi dokumentasi yaitu data mengenai pelaksanaan tertib administrasi ditelusuri berdasarkan dokumen-dokumen pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari pegawai tersebut. d. Pengamatan (observation) yaitu mengamati situasi kerja pegawai pada saat melakukan aktivitas pelaksaan tugas-tugas mereka dan hasil kerja pegawai.

7 Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan gambaran yang jelas tentang permasalahan dalam penelitian sehingga dapat menjawab masalah penelitian ini. Operasioanalisasi Variabel Adapun operasioanal variabel penelitian ditampilkan sebagai berikut: Operasionalisasi Variabel VARIABEL DIMENSI INDIKATOR Tertib Administrasi 1. Mengatur - Penataan administrasi agar tersusun dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2. Mengelola - Tatacara pengelolaan administrasi dengan baik sehingga apabila suatu waktu diperlukan dengan mudah ditemukan kembali 3. Menertibkan - Administrasi para pegawai menertibkan secara baik dan rapi tanpa terjadi kesemrawutan. Tugas Pokok Pegawai Negeri Sipil 1. Pelayanan Umum - Tata cara pelayanan umum administrasi dengan baik sehingga dapat memuaskan semua para pegawai 2. Tata Usaha Keuangan - Pelaksanaan tugas Biro dapat berjalan secara efektif. 3. Perlengkapan - Pengelolaan perlengkapan sudah berjalan dengan baik 4. Protokol dan perjalanan - Melakukan urusan penyiapan administrasi perjalanan dinas PEMBAHASAN Gambaran Umum Sejarah Singkat Biro Umum Sekretariat Daerah merupakan bagian perangkat kerja organisasi dari sistem pemerintahan dan pembangunan di dalam lingkup pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara melalui ketataprajaan Biro Umum Sekretariat Daerah mempunyai tugas memberikan pelayanan umum, tata usaha keuangan pada sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Tugas Pokok Biro Umum Sekretariat daerah sebagaimana yang diatur pada pasal 84 Keputusan Gubernur Nomor 11 Tahun 2002, kemudian diperbaharui diatur pada pasal 185 Keputusan Gubernur Nomor 33 tahun 2009 mempunyai tugas menyiapkan pelayanan umum, tata usaha keuangan Sekretariat daerah Provinsi, perlengkapan dan protokol serta perjalanan.

8 Dan untuk menjalankan tugas pokok tersebut diatas Biro Umum mempunyai uraian jabatan sbb: 1. Membagi tugas kepada para Kepala Bagian Biro Umum dengan mendisposisi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. 2. Memberikan petunjuk kepada Kepala Bagian dengan menjelaskan pokok permasalahan dan cara pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik. 3. Merencanakan operasional pelaksanaan pengurus kerja Biro Umum sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Memeriksa pelaksanaan kegiatan para Kepala Bagian terhadap tugas yang diberikan dengan mengadakan pertemuan atau mengecek langsung kepada yang bersangkutan untuk mengetahui hambatan dan mengupayakan pemecahannya. 5. Mengatur pelaksanaan tugas para Kepala Bagian sesuai ketentuan yang berlaku dan petunjuk atasan agar terjalin kerjasama yang baik, serasi dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. 6. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun secara tertulis bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. PENUTUP Kesimpulan Dari serangkain pembahasan hasil penelitian terhadap tugas pokok pegawai negeri sipil dalam menunjang pelaksanaan tertib administrasi pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, dapat disimpulkan beberapa pokok, sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tertib administrasi dilihat dari dimensi bagimana: mengatur, mengelola, dan menertibkan arsip pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, umumnya responden penelitian mengatakan kondisi penataan dan pengaturan administrasi sudah dikelola dengan sangat baik. 2. Tugas Pokok Biro Umum Sekretariat daerah sebagaimana yang diatur pada pasal 84 Keputusan Gubernur Nomor 11 Tahun 2002, kemudian diperbaharui diatur pada pasal 185 Keputusan Gubernur Nomor 33 tahun 2009 mempunyai tugas menyiapkan pelayanan umum, tata usaha keuangan Sekretariat daerah Provinsi, perlengkapan dan protokol serta perjalanan. Saran Adapun saran-saran dapat diberikan dalam penelitian ini adalah: 1. Pimpinan Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara harus lebih teliti dalam memperhatikan keadaan instansi/organisasi sebagai kepala Biro agar tercipta tertib administrasi yang baik. 2. Perlu adanya pengadaan dan perbaikan fasilitas atau sarana dan prasarana dalam instansi sehingga tertib administrasi utamanya di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara perlu ditingkatkan dalam rangka pembinaan sumber daya manusia secara periodik.

9 DAFTAR PUSTAKA Gie, The Liang, Administrasi Perkantoran Moder, Liberty: Yogyakarta Handayaningrat, Soewarno, Drs Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji Masagung. Hasibuan, Malayu S.P Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: CV. Haji Masagung. Moekijat Manajemen Sumber daya Manusia. Bandung: Alumni Mulyono Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yoyakarta: Ar-Ruzz Media. Musanef Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Gunung Agung. P Siagian, Sondang, M.P.A., Ph.D Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung., Sondang Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasioanal, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: Jakarta Saleh, I., Ketertiban dan Pengawasan, C.V. Haji Mas Agung: Jakarta Sianipar, JPG., Budaya Kerja, Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta. Slamet Soesanto, 2001, Administrasi kantor manajemen dan aplikasinya, Djambatan: Jakarta. Soekarno K, Drs Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Miswar. Sugiono, 2001, Metode Penelitian Administrasi, Alfhabeta, Bandung. Sutopo, Manajemen dan Organisasi, Lembaga Administrasi Negara RI: Jakarta Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Gadja Mada university Press, Yogyakarta Thoha, Miftah Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Umar, Husein Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Widjaja, A.W Administrasi Kepegawaian. Jakarta :Rajawali Pers., Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers. Wursanto Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius Zainun, Buchari, Administrasi dan Manajemen Kepegawaian Pemerintah Indonesia, Gunung agung: Jakarta

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEGAWAI NEGERI SIPIL. kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah sesuatu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEGAWAI NEGERI SIPIL. kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah sesuatu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEGAWAI NEGERI SIPIL A. Pengertian Pegawai Negeri Sipil Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang makin penting, meskipun negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta memberlakukan sistem karir berdasarkan prestasi kerja dengan prinsip

Lebih terperinci

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan Pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan urutan pengertian, diawali dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai negeri bukan saja unsur Aparat Negara tetapi juga merupakan Abdi Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau saran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau saran BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Efektivitas Pada umumnya efektivitas sering dihubungkan dengan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau saran yang telah tercapai sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Pokok Kepegawaian yaitu Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 telah dirubah melalui Undang - Undang nomor 43 Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wewenang, sampai dengan kepada rincian tugas masing-masing pihak yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. wewenang, sampai dengan kepada rincian tugas masing-masing pihak yang terlibat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta dalam rangka mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna memerlukan adanya pembagian kerja, pelimpahan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado Oliviani Y. Mokodaser 090813272 Abstrak Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Aparatur Pemerintah adalah

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana telah diamanatkan di dalam peraturan perundangundangan, aparatur negara dalam meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA KENDARI KASMIL

PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA KENDARI KASMIL PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA KENDARI KASMIL La Ode Mustafa Muh. Yusuf kasmil@gmail.com JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna mencapai tujuan pembangunan nasional maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna mencapai tujuan pembangunan nasional maka dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guna mencapai tujuan pembangunan nasional maka dalam penyelenggaraan negara, pemerintah membutuhkan sarana negara atau sarana tindak pemerintahan. Sarana negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakekat hidup manusia adalah berusaha untuk memehuhi kebutuhannya sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang dipakai sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Peranan sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik kedisiplinan pegawai

Lebih terperinci

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh : PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR Oleh : HUSNA PURNAMA Dosen Tetap Pada Fakultas Ekonomi USBRJ ABSTRAK Perusahaan CV. Probolinggo

Lebih terperinci

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA. PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA Oleh: La Ode Asfahyadin Aliddin (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi yang semakin berkembang, sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas organisasi. Sumber daya manusia merupakan modal

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA Riko Gesmani Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akselerasi pembangununan sistem kinerja yang handal. Demikian halnya. perubahan paradigma masyarakat terhadap pemerintah, menuntur

BAB I PENDAHULUAN. akselerasi pembangununan sistem kinerja yang handal. Demikian halnya. perubahan paradigma masyarakat terhadap pemerintah, menuntur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat yang berubah begitu cepat di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, memerlukan langkah penyesuaian dan akselerasi pembangununan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh faktor utama yaitu sumber daya manusia yang dimiliki. Kekayaan yang dimiliki perusahaan akan menjadi sia-sia

Lebih terperinci

PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENUNJANG TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA KENDARI MIRNAWATI.

PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENUNJANG TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA KENDARI MIRNAWATI. PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENUNJANG TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA KENDARI MIRNAWATI Adrian Tawai Sitti Hairani Idrus Mirnawati@gmail.com JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah bagi orang-orang untuk mencapai tujuan ataupun sasaran tertentu. Dengan kata lain organisasi merupakan sistem yang menghubungkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN FUNGSI ADMINISTRASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR LURAH SARAGI KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON

PELAKSANAAN FUNGSI ADMINISTRASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR LURAH SARAGI KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON PELAKSANAAN FUNGSI ADMINISTRASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR LURAH SARAGI KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON DIRJAYANTI C1A1 10 037 Gunawan Muh.Amir Jurusan Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1 PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR A s m a w i y a h 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan

Lebih terperinci

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. 14 BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai subsistem pemerintahan negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi semakin beratnya tugas dan tanggung jawab, Bagian Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung telah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan organisasi. Oleh sebab itu, organisasi yang baik tidak akan pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma pembangunan dan pemerintahan seperti pemberian kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri, mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Gambar 1.1 Logo Dinas Provinsi Banten Provinsi Banten yang dibentuk berdasarkan Undang-undang

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM Anggi Andrian Latif Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Penelitian ini membahas tentang kinerja pegawai dengan tujuan

Lebih terperinci

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis Yanti Wulansari ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kinerja pegawai Dinas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain

I. PENDAHULUAN. material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orangorang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin

Lebih terperinci

ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas Galuh ABSTRAK. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pemungutan Retribusi, Bahan Beton Jalan

ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas Galuh ABSTRAK. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pemungutan Retribusi, Bahan Beton Jalan PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGUJIAN BAHAN JALAN DAN BETON (Studi pada UPTD Laboratorium dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ciamis) ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat hidup manusia adalah berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang dipakai sebagai alat

Lebih terperinci

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN Nelson: Peranan Promosi Jabatan dalam Usaha Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan pada 138 PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh para ahli, Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce organization

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO.

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO. 1 ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO Ridwan 1 ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Kinerja Pegawai dalam

Lebih terperinci

2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga

2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki sejarah panjang dalam sistem pemerintahannya. Sejarah tersebut telah mencatat berbagai permasalahan yang muncul terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 17, 1979 PEGAWAI NEGERI. Aparatur. Data. Kondite. Penilaian. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sebesar 314 berada diantara sebesar 319 berada diantara sebesar 319 berada diantara

BAB VI PENUTUP. sebesar 314 berada diantara sebesar 319 berada diantara sebesar 319 berada diantara BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif setiap variabel menunjukan bahwa : a. Variabel kepuasan kerja berada pada klasifikasi baik karena total nilai sebesar 314 berada diantara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia sedang menjadi perhatian yang serius akhir-akhir ini karena dianggap sebagai alternatif pemecahan utama dan pertama dari setiap

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG Bambang Budiantono bang.tono@gmail.com Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama Malang Abstrak: tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dan seiring dengan majunya teknologi, menuntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta

BAB I PENDAHULUAN. telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan keseluruhan daripada sumber-sumber yang telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta pengelompokan daripada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini diuraikan dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini diuraikan dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 5 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimna tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan professional dalam pengelolaannyasangat diperlukan, karena. tanggungjawab yang diberikan oleh atasannya langsung.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan professional dalam pengelolaannyasangat diperlukan, karena. tanggungjawab yang diberikan oleh atasannya langsung. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan fungsi pemerintahan untuk memenuhi tuntutan pembangunan dan pelayanan pada masyarakat di era reformasi ini, pemerintah dihadapkan pada

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **)

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **) PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **) *) Alumni Prodi Manajemen Pemerintahan FISIP UNJA **) Staff Pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu mengarahkan sumberdaya yang dimiliki ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA Oleh : Mangasa Panjaitan, SE, M.Si Dosen Universitas Methodist Indonesia, Medan Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulan-keunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Dimana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara DAFTAR PUSTAKA Ambar T. Sulistiyani & Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pembangunan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sekarang ini dipahami sebagai suatu wadah atau tempat berkumpulnya manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN; UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN; DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERAN LURAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA

PERAN LURAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA PERAN LURAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (Studi di kelurahan Tarorane Kecamatan Siau Timur Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro) 1 Oleh : Royke Alfidi Gensa 2 ABSTRAK Peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia di era global, saat ini salah satu upaya harus dicapai oleh lembaga adalah meningkatkan kualitas SDM.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi lagi dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2008, maka tanggung

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN OLEH INSPEKTORAT TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014

PENGARUH PENGAWASAN OLEH INSPEKTORAT TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014 PENGARUH PENGAWASAN OLEH INSPEKTORAT TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014 TEDI MZ SUMARNA ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah rasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha merupakan dunia yang bersifat dinamis,selalu berkembang terus-menerus seiring dengan perkembangan zaman. Dengan perkembangan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI Ponirah ABSTRAK Implementasi pasal 3 angka 11 Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai pemasalahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia. Bentuk permasalahannya

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oleh: MUHAMMAD FERY PASIFIK B10010048 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai penyelenggara tugas pemerintah dan pembangunan sangat menentukan guna mencapai tujuan suatu pemerintahan. PNS pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama

Lebih terperinci

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh : Jurnal KIAT Universitas Alkhairaat 7 (1) Desember 2015 ISSN : 0216-7530 PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU Oleh : Muhammad

Lebih terperinci

Suatu perusahaan harus dapat memberikan standar nilai yang jelas mengenai unsur-unsur yang dinilai disuatu perusahaan, misalnya pada Hotel Garuda Mas

Suatu perusahaan harus dapat memberikan standar nilai yang jelas mengenai unsur-unsur yang dinilai disuatu perusahaan, misalnya pada Hotel Garuda Mas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu seni dan ilmu dalam mengembangkan dan memelihara suatu organisasi. Dalam suatu organisasi peranan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara PELAKSANAAN MOTIVASI KEPALA DINAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : RATNA, S.IP., M.Si. ABSTRAK Belum optimalnya kinerja

Lebih terperinci

MADE WIDHITAMA HARIANTO

MADE WIDHITAMA HARIANTO PERAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Oleh : MADE WIDHITAMA HARIANTO Abstrak Pengertian Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA Oleh: Vitha Prima Dewi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam BAB III METODE PENELITIAN III.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui atau

Lebih terperinci

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi PERAN CAMAT DALAM PEMBINAAN ADMINISTRASI DESA DI KECAMATAN DUMOGA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Tita Christabel Maramis 1 Johannis Kaawoan 2 Josef Kairupan 3 Abstrak Pemerintah kecamatan merupakan tingkat

Lebih terperinci

PERANAN PERANGKAT KECAMATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN CAMAT PADA PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DI KECAMATAN MALALAYANG. Oleh Andika Lontoh

PERANAN PERANGKAT KECAMATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN CAMAT PADA PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DI KECAMATAN MALALAYANG. Oleh Andika Lontoh PERANAN PERANGKAT KECAMATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN CAMAT PADA PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DI KECAMATAN MALALAYANG Oleh Andika Lontoh Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH (Suatu Studi di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan) Oleh : GERALDO TAKAPENTE ABSTRAK Upaya pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembagian Kerja 2.1.1 Pengertian Pembagian Kerja Induk kajian pembagian kerja adalah analisis jabatan yang merupakan suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya, merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN. administrare yang berarti membantu, melayani/memenuhi. Penggunaan kata

BAB III TINJAUAN UMUM ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN. administrare yang berarti membantu, melayani/memenuhi. Penggunaan kata BAB III TINJAUAN UMUM ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN A. Pengertian Administrasi Kata administrasi secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu administrare yang berarti membantu, melayani/memenuhi. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Konsep negara hukum telah membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai peranan penting dalam organisasi karena sumber daya manusia ini mempunyai peran sangat srategis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan Yuridis Normatif adalah

Lebih terperinci

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT Septiyuslianisa Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see information

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu asset sebuah organisasi yang paling berharga dan penentu kelangsungan hidup suatu organisasi atau perusahaan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah yang di dalamnya terdapat aktivitas orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Instansi pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang yang dipilih secara khusus untuk melaksankan tugas Negara, pemerintahan, dan pembangunan.

Lebih terperinci

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Nokwanti (0612035) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Prestasi merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan pegawai negeri sipil merupakan unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang melaksanakan tugas pemerintah dan tugas pembangunan. Dengan

Lebih terperinci

Jurnal Administratie

Jurnal Administratie Jurnal Administratie Edisi 1. September 213 Vol. 1 Jurnal Administratie http://ojs.unsimar.ac.id/index.php/administratie PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DI KANTOR CAMAT PAMONA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sipil Kota Medan, sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. Sipil Kota Medan, sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelayanan 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari dinas daerah dan menjadi bagian dari Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Dinas daerah merupakan

Lebih terperinci

Selviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman.

Selviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman. ejournal Pemerintahan Integratif, 2018, 6 (1): 53-63 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2018 PERBANDINGAN ETOS KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA ANTARA PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Miftahul Jannah 1, & Nasaruddin 2 1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar 2

Lebih terperinci