ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO."

Transkripsi

1 1 ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO Ridwan 1 ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Kinerja Pegawai dalam Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado. Untuk mengetahui kinerja pegawai STAIN Manado bila diukur dengan faktor kemampuan dan motivasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, artinya penelitian ini bermaksud mendeskripsikan atau membuat gambaran mengenai suatu variabel, gejala atau keadaan dari variabel dan indikator, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan interview yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan informasi yang betul-betul akurat. Hasil penelitian ini manunjukkan bahwa kinerja pegawai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado bila diukur dari faktor kemampuan dinyatakan 68,93% yang dikategorikan cukup baik. Sedangkan kinerja pegawai bila diukur dari faktor motivasi dinyatakan 73,59% yang dikategorikan juga cukup baik, kemudian indikator yang paling mempengaruhi kinerja adalah penghargaan, yang ditafsirkan bahwa semakin tinggi penghargaan yang diberikan kepada pegawai maka peluang untuk meningkatkan kinerja semakin besar. Kata kunci: Analisis Kinerja pegawai, Faktor kemampuan, faktor motivasi. 1 Dosen tetap Jurusan Syariah STAIN Manado

2 2 A. Pendahuluan Pegawai merupakan unsur aparatur pemerintah untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang secara kelembagaan bagian dari manajemen pemerintah yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan dan pembangunan sangat bergantung pada kemampuan aparatur negara, karena mereka yang terlibat langsung dalam aktivitas pembangunan dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan tersebut, hal ini dapat dilakukan apabila ditunjang dengan kesadaran dan kerjasama yang harus ditangani secara mendasar karena aparatur negara merupakan aset pemerintahan.. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 dikatakan bahwa pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan. Undang-undang tersebut dapat terlaksana apabila ditunjang dengan usaha kerjasama diantara para pegawai yang ada pada setiap unit kerja pengembangan Sumber Daya Manusia, karena kinerja pegawai dapat diukur dari kemampuan menegakkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Untuk itu kinerja menjadi kebutuhan utama dalam mendorong aparatur untuk menguasai tugas pokok dan fungsi yang dibebankan kepadanya sehingga dapat meningkatkan hasil kerja serta menampilkan diri sebagai sosok pengayom, pembina, pembimbing, dan pengarah yang baik. Motivasi dalam meningkatkan kinerja pegawai harus ditopang oleh dorongan yang berasal dari dalam diri pegawai, untuk bekerja dan mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas pokok dan fungsinya. Kemampuan dan motivasi merupakan faktor yang dianggap mempengaruhi kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya khusunya pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Kinerja merupakan hasil pencapaian dari suatu kemampuan pegawai dalam menjalankan tugas dan motivasi yang

3 3 dimilikinya. Kemampuan pegawai tersebut dapat diukur berdasarkan pendidikan dan keterampilan yang dimilikinya, sedangkan motivasi dapat tercermin dari sikap seorang pegawai yang juga dipengaruhi oleh situasi kerja dimana pegawai tersebut menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pokok permasalahan dalam penelitian ini dituangkan dalam beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja pegawai diukur dari faktor kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado?. 2. Bagaimana kinerja pegawai diukur dari faktor motivasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado?. 3. Indikator apa yang paling mempengaruhi kinerja pegawai bila diukur dari faktor kemampuan dan motivasi?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pegawai bila diukur dari faktor kemampuan dan morivasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, serta indikator yang paling mempengaruhi kedua faktor tersebut. B. Kajian Pustaka 1. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan suatu prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang dimana hasil pelaksanaan kegiatan tersebut telah sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya baik kualitas maupun kuantitas, sebagaimana pengertian bahwa kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi 2. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kinerja 2 Ilyas, Kinerja, Teori Penilaian dan Penelitian. (Jakarta: Penerbit Badan Penerbit Universitas Indonesia, Cetakan Ke Dua, 2001), h. 66.

4 4 diartikan sebagai suatu yang dicapai, prestasi yang diperhatikan dan kemampuan kerja 3. Selanjutnya dikatakan bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapat diamati dan dapat diukur 4. Kemudian diartikan juga bahwa kinerja sebagai hasil kerja atau kemampuan kerja yang diperlihatkan seseorang, sekelompok orang (organisasi) atas suatu pekerjaan pada waktu tertentu 5. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, dapat dipahami bahwa kinerja seseorang atau sekelompok orang ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh. Pencapaian hasil sebagaimana yang dimaksud mengandung arti bahwa dalam kinerja diperlukan upaya pengukuran atau menilai apakah pencapaian hasil sebagaimana dimaksud telah sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Whittaker menyebutkan bahwa elemen kunci dari sistem pengukuran kinerja terdiri dari 6 : a. Perencanaan dan penetapan tujuan b. Pengembangan ukuran yang relevan c. Pelaporan formal atas hasil d. Penggunaan informasi Davis mengemukakan bahwa kinerja adalah penampakan kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang tercermin dari hasil pekerjaan ), h ), h Chulsum dan Windy, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Penerbit Kashiko, 4 Prasetya Irawan, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Penerbit Bina Aksara, 5 Ananto Yudono, Perencanaan Peningkatan Kinerja. (Makassar: Program Magister Administrasi: LAN, 1999), h LAN & BPKP, Pedoman Penulisan Skripsi LAN. (Jakarta: 2001), h. 5. h Widyahartono. Peningkatan Kinerja Dalam Organisasi. (Ujung Pandang: Diklat, 1992),

5 5 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi. Sebagaimana yang dirumuskan bahwa: Performance = Ability X Motivation 8. Kinerja merupakan hasil perkalian antara kemampuan dengan motivasi. Rumus inilah yang kemudian akan dijadikan sebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja Pegawai. Mengenai penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja di atas, selanjutnya akan dibahas sebagai berikut: 1. Kemampuan Kemampuan adalah dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang memuaskan, baik berupa barang atau jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat, karena kemampuan manusia adalah kualitas yang hakiki yang melekat pada seseorang 9. Atas dasar pengertian di atas, bahwa pegawai yang ingin memiliki kinerja yang tinggi harus melihat dari hasil pekerjaan yang dilakukan atau standar yang ditetapkan dapat diselesaikan tepat pada waktu yang ditetapkan atau yang diharapkan. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan bahwa suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atau yang dibebankan kepadanya, diselesaikan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan. 10 Kemampuan disimpulkan bahwa setiap pekerjaan harus ditunjang oleh kecakapan dalam arti pendidikan sebagai proses untuk penguasaan bidang dan yang terpenting lainnya adalah keterampilan (skill). Faktor-faktor tersebut sangat diperlukan demi menyatukan kemampuan sebagai ukuran dalam menyesuaikan 8 Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), h Alwi Dahlan, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Penerbit Haji Mas Agung, 2003), h Hasibuan, Malayu. Pengantar Manajemen. (Jakarta: Haji Mas Agung, 1994), h. 105.

6 6 pekerjaan, dapat pula dikatakan sebagai perbandingan antara beban tugas dan target yang akan dicapai harus berimbang, tetapi dalam waktu yang relatif singkat. Adapun penjelasan mengenai kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut: a) Pendidikan Suatu pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan atau diselesaikan dengan lancar dan tepat sasaran apabila ditunjang dalam hal penguasaan materi atau adanya kemampuan pengetahuan yang cukup tentang pokok permasalahan yang dihadapi. Sasaran pendidikan untuk pegawai adalah (1) Mengembangkan keahlian supaya pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat, (2) Mengembangkan, sehingga pekerjaan diselesaikan secara rasional, (3) Mengembangkan sikap sehingga menimbulkan kemauan kerja sama dengan rekan-rekan pegawai dan pimpinan 11. Disisi lain perlu diingat bahwa pada era yang semakin terbuka dan bebas, maka kualitas yang berhubungan dengan kemampuan harus didukung oleh pendidikan dan pelatihan yang memadai. b) Keterampilan Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan, sehingga keterampilan diartikan sebagai kecakapan dalam menyelesaikan tugas, kata cakap diartikan sebagai kesanggupan, dapat, mahir dalam melaksanakan sesuatu. Usaha-usaha pengembangan keterampilan adalah bagian dari kegiatankegiatan dari kegiatan pendidikan yang dilakukan secara programatis dan sistematis, khususnya dalam berbagai bidang yang sifatnya teknis dalam penerapan yang lebih ditujukan kepada kegiatan-kegiatan operasional. Usaha pengembangan keterampilan biasanya dilakukan melalui latihan Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen. (Jakarta: Remaja Karya, 1989), h. 12 Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya. (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2004), h. 47.

7 7 2. Motivasi Motivasi adalah tindakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan inspirasi terhadap orang lain untuk mengambil tindakan pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki orang tersebut. 13 Pendapat lain mengemukakan bahwa motivasi adalah perilaku yang mengajak pegawai mengikuti kemauan untuk menyelesaikan tugas. Pegawai merasa termotivasi apabila merasa tindakannya mengarah pada pencapaian tujuan dan imbalan berharga yang akan memuaskan kebutuhan mereka. 14 Motivasi adalah sebagai sebuah proses yang dimulai dari adanya kekurangan, baik secara fisiologis maupun psikologis yang memunculkan perilaku atau dorongan yang diarahkan untuk mencapai sebuah tujuan spesifik dan insentif. Dengan demikian, kunci utama untuk memahami proses motivasi bergantung pada pengertian dan hubungan antara (1) kebutuhan yaitu keadaan yang memunculkan ketidakseimbangan dan kekurangan baik secara fisiologis maupun secara psikologis, (2) dorongan yaitu kadang disamakan dengan motif yang memicu munculnya perilaku tertentu untuk mengurangi atau memenuhi kebutuhan, dan (3) insentif yaitu segala sesuatu yang memuaskan, mengurangi dan memenuhi kebutuhan, sehingga menurunkan ketegangan 15. Motivasi adalah kecenderungan yang timbul dari diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki 16. Selanjutnya motivasi adalah setiap perasaan atau keinginan-keinginan yang sangat ingin mempengaruhi kemauan orang sehingga individu didorong untuk bertindak. Motivasi adalah pengaruh, Susilo, M Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: BPEE, 2000), h. 14 Sunarto Mengelola Karyawan. (Yogyakarta: Amus, 2005), h Luthans, F The Management of Behavior Modification and Beyond. Glenview: Scott Foresman, 2008), h Chulsum dan Windy, op. cit., h. 504.

8 8 kekuatan yang menimbulkan kelakuan. Motivasi adalah proses dalam menentukan gerakan atau perilaku individu dalam mencapai tujuan 17. Teori motivasi yaitu teori hierarki kebutuhan menurut Maslow bahwa Kebutuhan dan kepuasan pekerja identik dengan kebutuhan biologis dan psikologis, yaitu berupa material maupun non material, dasar teori ini adalah bahwa manusia merupakan makhluk yang keinginannya tidak terbatas atau tanpa henti, alat motivasi adalah kepuasan yang belum terpenuhinya serta kebutuhan berjenjang. Jenjang tersebut yaitu sebagai berikut: a. Penghargaan adalah kebutuhan akan penghargaan dan pengawasan diri terhadap sektor penghargaan dari pegawai dan masyarakat. b. Kesejahteraan adalah pemenuhan kebutuhan jasmani sehingga dalam melakukan tindakan merasa riles dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya. c. Sosiologis adalah kebutuhan sosial, teman dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok pegawai dan lingkungannya. d. Kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang Pengertian Pegawai Pegawai negeri adalah mereka yang diangkat dalam jabatan pemerintah pusat oleh pembesar yang berwenang dan diberi gaji dari anggaran belanja negara yang berlaku 19. Selanjutnya pengertian pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, negara dan pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan Moekijat, op. cit, h Ibid, h Ibid, h Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang Perubahan No. 8 Tahun 1974, Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Jakarta: Sinar Grafika, 2002), h. 27.

9 9 Hal tersebut di atas, dipertegas kembali melalui penjelasan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, bahwa kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan pegawai negara khususnya pegawai negeri. Karena itu dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat madani yaitu yang taat hukum, berperadaban modern, demokrasi, makmur, adil dan merata kepada masyarakat yang dilandasi kesetiaan, dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan pengertian Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara yang merupakan alat negara yang diberi tugas untuk melaksanakan tugas-tugas negara, yaitu tugas-tugas pemerintah dan pembangunan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. 4. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas pokok adalah suatu sasaran yang dinyatakan secara umum yang dibebankan kepada sesuatu organisasi atau dicapai sebagai landasan dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan selanjutnya 22, sehingga dengan demikian dalam rangka mencapai sasaran yang menjadi tugas pokok dapat dinyatakan secara umum seperti halnya tugas pokok organisasi pemerintah adalah menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan. Perumusan tugas pokok adalah sasaran yang dibebankan kepada organisasi, sehingga semakin bertambah besar organisasi yang harus disusun maka semakin bertambah pula tugas pokok yang dapat dirumuskan. Sebaliknya semakin kecil organisasi, maka semakin konkret dan terbatas tugas pokok yang dibebankan. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat dalam skema berikut: 21 Ibid., h Moekijat, op. cit, h. 137.

10 10 Pegawai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado Kinerja Pegawai - Pendidikan - Keterampilan Kemampuan Motivasi - Penghargaan - Kesejahteraan - Sosiologis - Kebutuhan Fisik/Biologis Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai C. Metode Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Penelitian ini tidak menguji hubungan antar variabel karena hanya terdapat satu variabel saja, tetapi hanya mendeskripsikan fenomena tentang kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado. 2. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitaif yang dirancang untuk menggambarkan secara cermat, jelas dan obyektif mengenai mengenai kinerja pegawai. Jadi format penelitian deskriptif berupaya mendeskripsikan kinerja pegawai dalam melaksanakan Tugas pokok dan fungsinya pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado. 3. Definisi Operasional Variabel Kinerja pegawai adalah merupakan keseluruhan hasil pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi, dimana hasil pelaksanaan kegiatan tersebut telah sesuai dengan tugas yang telah dibebankan dan sesuai dengan etika yang berlaku.

11 11 Adapun indikator yang digunakan untuk melihat kemampuan dalam hal ini adalah pendidikan dan keterampilan, sedangkan indikator motivasi adalah penghargaan, kesejahteraan, sosiologis dan kebutuhan fisik. 4. Pengukuran Variabel Untuk mengukur variabel penelitian ini, maka digunakan kuesioner (angket) dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden dengan berpedoman pada indikator-indikator yang telah ditetapkan. Instrument angket penelitian yang akan digunakan terdiri dari empat option (pilihan). Adapun pengkategorian penelitian dalam angket yaitu a bobotnya 4, b bobotnya 3, c bobotnya 2, dan d bobotnya 1. Untuk mengukur instrument angket, digunakan kategori sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto bahwa 76%-100% dikategorikan baik, 56%-75% dikategorikan cukup baik, 40%-55% dikategorikan kurang baik, kurang dari 40% dikategorikan tidak baik Populasi dan sampel Menurut Arikunto bahwa jika jumlah populasi lebih kecil atau sama dengan 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Jika jumlah populasi lebih besar dari 100 dapat diambil persen atau persen dari jumlah populasi 24. Dengan demikian maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado sebanyak 30 orang, sekaligus sebagai jumlah sampel. 6. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan angket. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan pembuatan tabel dan dianalisis secara persentase dengan menggunakan rumus seperti berikut 25 : 23 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT. Rineke Cipta, 1998), h Arikunto, op. cit., h Ali, Muhammad Penelitian Kependidikan, Prosedur dan Strategi. (Bandung: Bumi Aksara, 2000), h. 184.

12 12 % = N n 100 % Dimana : % = Persentase n = Nilai jawaban responden yang diperoleh N = Jumlah Subjek (responden) D. Hasil Penelitian Kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado, diukur dari faktor kemampuan, berdasarkan indikator pendidikan dan keterampilan dengan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Dimana indikator pendidikan dengan 4 item pertanyaan dan indikator keterampilan dengan 3 item pertanyaan, maka dapat dilihat pada tabel berikut: Pilihan Jawaban JML Responden Skor yang Diperoleh Jumlah Item Jumlah nilai yang diperoleh( F) P x100% Jumlah itemx skorideal x jumlahresponden ( N) F P x100% N 579 P x100% 7x4x30

13 P x 100% 840 P 68,93% Berdasarkan hasil analisis tabel diatas dapat diketahui kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya diukur dari faktor kemampuan dengan indikator pendidikan dan keterampilan berdasarkan rumus persentase yang telah dijelaskan sebelumnya adalah 68,93% berada pada interval 56% - 75% yang berada pada kategori cukup baik. Untuk mengetahui kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang diukur dari faktor motivasi, berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu penghargaan, kesejahteraan, sosial, kebutuhan fisik, dengan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Dimana keempat indikator tersebut terdiri dari 13 item pertanyaan, maka dapat dilihat pada tabel berikut: No. Pilihan Jawaban JML Skor yang Diperoleh Item a b c d Responden a b C d Jumlah Jumlah 1148 Jumlah nilai yang diperoleh( F) P x100% Jumlah itemx skorideal x jumlahresponden ( N)

14 14 F P N x100% 1158 P x 100% 13x4x P x 100% 1560 P 73,59% Berdasarkan hasil analisis tabel diatas dapat diketahui kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya diukur dari faktor motivasi dengan indikator penghargaan, kesejahteraan, sosial, dan kebutuhan fisik berdasarkan rumus persentase yang telah dijelaskan sebelumnya adalah 73,59% berada pada interval 56% - 75% yang berada pada kategori cukup baik. No. Item Pilihan Jawaban JML Responden Skor yang Diperoleh a B c d A b C d Jumlah Jumlah 1727

15 15 Jumlah nilai yang diperoleh( F) P x100% Jumlah itemx skorideal x jumlahresponden ( N) F P N x100% 1727 P x100% 20x4x P x 100% 2400 P 71,96% Rekapitulasi jawaban responden berdasarkan tiap indikator: 1. Pendidikan, yang tediri dari 4 item pertanyaan (angket no. 1-4): F P x100% N 323 P x 100% 4x4x P x 100% 480 P 67,29% 2. Keterampilan, yang terdiri dari 3 item pertanyaan (angket no. 5 7): F P x100% N 256 P x 100% 3x4x P x 100% 360 P 71,11% 3. Penghargaan, yang terdiri dari 3 item pertanyaan (angket no. 8 10): F P x100% N 289 P x 100% 3x4x P x 100% 360 P 80,28% 4. Kesejahteraan, yang terdiri dari 3 item pertanyaan (angket no ):

16 16 F P N x100% 266 P x 100% 3x4x P x 100% 360 P 73,89% 5. Sosial, yang terdiri dari 4 item pertanyaan (angket no ): F P x100% N 344 P x100% 4x4x P x 100% 480 P 71,67% 6. Kebutuhan fisik, yang terdiri dari 3 item pertanyaan (angket no ): F P x100% N 249 P x 100% 3x4x P x 100% 360 P 69,17% Rekapitulasi responden dari hasil analisis tabel diatas dinyatakan bahwa kinerja pegawai pada pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado sangat dipengaruhi oleh indikator penghargaan yang diartikan bahwa semakin tinggi penghargaan yang diberikan kepada pegawai maka peluang untuk meningkatkan kinerja lebih besar. E. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok san fungsinya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

17 17 1. Kinerja pegawai pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado bila diukur dari faktor kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya menunjukkan 68,93 persen, berada pada interval 65-75, yang dikategorikan cukup baik. 2. Kinerja pegawai pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado bila diukur dari faktor motivasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya menunjukkan 73,59 persen juga berada pada interval 65-75, yang dikategorikan cukup baik. 3. Indikator yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kinerja adalah indikator penghargaan.

18 18 DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. Penelitian Kependidikan, Prosedur dan Strategi. Bandung: Bumi Aksara, Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineke Cipta, Chulsum dan Windy. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Kashiko, Dahlan, Alwi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Haji Mas, Agung. Hasibuan, Malayu. Pengantar Manajemen. Jakarta: Haji Mas Agung, Ilyas. Kinerja, Teori Penilaian dan Penelitian. Jakarta. Cetakan Ke Dua. Universitas Indonesia, Irawan, Prasetya. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bina Aksara, LAN & BPKP. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: STIA-LAN, Luthans, F. The Management of Behavior Modification and Beyond. Glenview: Scott Foresman, Mangkunegara, A. P. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya, Moekijat. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Karya, Siagian, S. P. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, Sunarto. Mengelola Karyawan. Yogyakarta: Amus, Susilo, M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPEE, Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang Perubahan No. 7 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi membawa dampak sekaligus tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan menentukan berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chairil Fajar Hadiansyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chairil Fajar Hadiansyah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan kekayaan utama dalam suatu organisasi maupun lembaga, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas organisasi atau lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT

PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT Mila Karmila 1 ; Sartibi Bin Hasyim 2 1 Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan

Lebih terperinci

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis Yanti Wulansari ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kinerja pegawai Dinas

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado Oliviani Y. Mokodaser 090813272 Abstrak Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Aparatur Pemerintah adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru dan lokasi penelitiannya adalah Kantor Gubernur Riau tepatnya di biro hubungan masyarakat yang berada

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK Jurnal KIAT Universitas Alkhairaat 8 (1) Juni 2016 e-issn : 2527-7367 PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK Penelitian yang dituangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan topik yang peneliti angkat yakni pengaruh keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang dimilikinya, termasuk didalamnya sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam berbagai industri merupakan bagian yang tidak bisa dihi ndari. Banyak faktor yang mendukung tingginya persaingan di berbagai industri tersebut

Lebih terperinci

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai peranan penting dalam organisasi karena sumber daya manusia ini mempunyai peran sangat srategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya. Sumber daya ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Gambar 1.1 Logo Dinas Provinsi Banten Provinsi Banten yang dibentuk berdasarkan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu konsekuensi dari Negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. Sebagaimana yang

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANJARBARU

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANJARBARU PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANJARBARU SITI MADINA / HELDA WARNI ABSTRAKSI Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh disiplin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa depan dengan perilaku yang diharapkan dari keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengarahkan kemampuan dalam bentuk keahlian, tenaga, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan lembaga yang berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualifikasi dan kompetensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring perubahan zaman dan bertambahnya usia manusia, maka kebutuhan hidup nya pun akan meningkat. Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan fisik dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dan seiring dengan majunya teknologi, menuntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling vital dalam sebuah organisasi. Karena dalam organisasi, sumber daya manusia menjadi penentu dan tokoh utama untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Lunak Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : 2.1.1 Pengertian Perangkat Lunak Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini berkembang begitu pesat dari waktu ke waktu, sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di masa lalu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki ideologi yang sama berkumpul untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali persaingan di dalam dunia usaha maupun dunia kerja. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S oleh : RETNO PUSPITO RINI NIM : R. 100030055 Program Studi : Magister Ilmu Hukum Konsentrasi : Hukum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu atau seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana metode deskriptif ini dilakukan hanya untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan untuk menunjang terciptanya pemerintahan yang baik (good governance),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi yang semakin berkembang, sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas organisasi. Sumber daya manusia merupakan modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat sumber daya manusia memiliki peranan yang penting, dimana sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting dalam suatu organisasi atau

Lebih terperinci

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan kebutuhan yang sangat penting yang berpengaruh dalam efektifitas dan efisiensi suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan suatu bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN; UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN; DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Lana Maulana ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya kebijakan baru dalam pelaksanaan Pemerintahan Indonesia dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi Daerah, dan UU No. 33 tahun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka memperoleh data yang faktual, tujuannya untuk mengadakan analisa secara logis dan rasional.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. DAFTAR PUSTAKA Buku : Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineke Cipta. Bambang Wahyudi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Sulita. Danim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu asset sebuah organisasi yang paling berharga dan penentu kelangsungan hidup suatu organisasi atau perusahaan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era globalisasi ini, semua organisasi baik yang berorientasi profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu sehingga tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mempertahankan eksistensi dirinya juga. lingkungannya, namun dalam proses pendidikan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mempertahankan eksistensi dirinya juga. lingkungannya, namun dalam proses pendidikan banyak faktor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak lepas dari kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia mampu mempertahankan eksistensi dirinya juga lingkungannya, namun dalam proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA Oleh : Mangasa Panjaitan, SE, M.Si Dosen Universitas Methodist Indonesia, Medan Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA JAYAPURA

ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA JAYAPURA ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA JAYAPURA H. DUTA MUSTAJAB.S.Sos.,MM Dosen Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas YAPIS Papua Abstrack: Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah kegiatan sistematis terencana yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah kegiatan sistematis terencana yang dilakukan 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah kegiatan sistematis terencana yang dilakukan penulis guna untuk memecahkan suatu permasalahan. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT PENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT Imas Astri M 1 ; Ikeu Kania 2 1 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Lebih terperinci

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara PELAKSANAAN MOTIVASI KEPALA DINAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : RATNA, S.IP., M.Si. ABSTRAK Belum optimalnya kinerja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, pokok bahasan atau Variabel yang diteliti terdiri dari Variabel dependen, independen. Variabel dependen adalah Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini melihat keterkaitan dua variabel melalui analisa data yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Masalah sumber daya manusia menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi ini. Sumber daya manusia mempunyai

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona M otivasi adalah suatu aktivitas memberikan dorongan pada sese orang supaya timbul

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kinerja adalah suatu konstruk multidimensional yang sangat kompleks, dengan banyak

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kinerja adalah suatu konstruk multidimensional yang sangat kompleks, dengan banyak BAB II KAJIAN TEORITIS 1.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah suatu konstruk multidimensional yang sangat kompleks, dengan banyak perbedaan dalam arti tergantung pada siapa yang sedang mengevaluasi, bagaimana

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1475-1488 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja aparatur pemerintah secara umum sering menjadi sorotan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja aparatur pemerintah secara umum sering menjadi sorotan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja aparatur pemerintah secara umum sering menjadi sorotan dari masyarakat. Rusli Baijuri (2006) mengemukakan bahwa harus diakui selama ini aparatur pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas abad ke 21, akan menjadi iklim kompetensi yang tinggi disegala bidang. Belum lagi krisis ekonomi yang barubaru ini terjadi

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT Irman herman.file@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Faktor kedisiplinan merupakan

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Yulia Rachmawati (08120143) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah mempunyai tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting untuk menunjang keberhasilan suatu organisasi. Sumber daya manusia adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup diminati oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup diminati oleh sebagian besar masyarakat dari luar kota, khususnya pada saat akhir pekan maupun ketika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi daerah di Indonesia telah membawa perubahan yang signifikan terhadap penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

Lebih terperinci

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS 3). Koefisien determinasi (R²) Koefisen determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian masyarakat menyatakan metode adalah cara atau jalan sehubungan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian masyarakat menyatakan metode adalah cara atau jalan sehubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi kinerja perorangan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, baik itu organisasi pemerintahan maupun swasta dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak banyak kewenangan pemerintah yang dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak banyak kewenangan pemerintah yang dilaksanakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah membawa dampak banyak kewenangan pemerintah yang dilaksanakan oleh Bupati atau Walikota. Hal ini termasuk

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karena itu, dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 30 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Motivasi kerja merupakan salah satu unsur penting dalam kepegawaian sebuah lembaga, artinya motivasi harus dimiliki setiap pegawai. Pegawai dengan motivasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Prestasi Kerja 1) Pengertian Prestasi Kerja Mangkunegara, (2012:67) menyatakan prestasi kerja berasal dari Job Performance atau Actual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kedudukan dan peranan pegawai negerti sipil sebagai unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan adil kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan bersosialisasi

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (4): 626-635 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan dari orang-orang yang memberikan sumbangan usahanya, saling bekerjasama, terjalin kewenangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah bagi orang-orang untuk mencapai tujuan ataupun sasaran tertentu. Dengan kata lain organisasi merupakan sistem yang menghubungkan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK Lily Indriani Email: lily.indriani99@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci