LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Transkripsi

1 LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIMBINGAN PTK PADA GURU-GURU SMP NEGERI 25 PURWOREJO) Oleh : Dr. Bambang Priyo Darminto, M.Kom. Drs. Lilik Wahyu Utomo, M.Pd. Nila Kurniasih, M.Si. Erni Puji Astuti, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO JULI 2016

2

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadlirat Allah SWT, karena limpahan nikmat dan karunia-nya kami telah selesai melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Negeri 25 Purworejo yang terletak di Kecamatan Loano. Bentuk pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan adalah Bimbingan PTK kepada Guru-guru SMP Negeri 25 Purworejo. Alhamdulillah, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo; 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; 3. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; 4. Drs. Paijo, selaku Kepala SMP Negeri 25 Purworejo. Selanjutnya, kami berharap mudah-mudahan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat bagi para guru di SMP Negeri 25 Purworejo. Tim Pengabdian

4 DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN... A. Analisis Situasi... B. Permasalahan Khalayak Sasaran... C. Tujuan dan Manfaat... D. Solusi yang Ditawarkan... E. Target Luaran... BAB II METODE PENGABDIAN... BAB III DESKRIPSI KEGIATAN... A. Waktu Pelaksanaan... B. Banyaknya Peserta... C. Persiapan Tim Pengabdian... D. Deskripsi Pelaksanaan... BAB IV EVALUASI KEGIATAN... BAB V SIMPULAN DAN SARAN... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN i ii iii iv

5 BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan penelitian menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional, karena salah satu guru yang berhasil (efektif) adalah bersifat reflektif. Guru yang demikian selalu belajar dari pengalaman, sehingga dari hari ke hari kinerjanya menjadi semakin baik. Namun kenyataan yang ada di lapangan, guru jarang melakukan kegiatan yang satu ini. Bermacam alasan disampaikan seperti: kurang memiliki kemamppuan meneliti/ kurang pengalaman, keterbatasan waktu karena penelitian sering kali harus meninggalkan jam mengajar, penelitian membutuhkan dana yang besar, dan sebagainya. Kenyataan di atas rupanya menjadi perhatian, sehingga akhirnya diciptakanlah formulasi penelitian yang sesuai untuk guru yakni Classroom Action Research atau yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK akhir-akhir ini telah menjadi trend untuk dilakukan oleh guru sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan kualitas pembelajaran. PTK merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Menurut Arikunto PTK merupakan paparan gabungan definisi dari tiga kata penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk

6 memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orangorang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama. Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan terjemahan dari classroom Action Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas. Pendapat lain, Kemmis dan Mc Taggart mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh pelakunya (peneliti) dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan praktik sosial. Sedangkan Carr dan Kemmis menyatakan bahwa PTK merupakan suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari: (a) praktik-parktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik tersebut, (c) situasi-situasi (lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat

7 ditingkatkan. Dengan demikian, PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengkaji mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Agar dapat lebih memahami makna PTK secara utuh dan benar, sebaiknya dikaji juga makna kelas dalam PTK. Makna kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik (siswa) yang sedang belajar yang tidak hanya terbatas di dalam ruangan tertutup saja, tetapi dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata, praktik di laboratorium, bengkel, di rumah, atau di tempat lain, atau ketika siswa sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dengan demikian, komponen dalam suatu kelas yang dapat dikaji melalui PTK adalah siswa, guru, materi pelajaran, peralatan atau sarana pembelajaran, hasil pembelajaran, dan pengelolaan. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, khususnya tingkat SMP di Kabupaten Purworejo berbagai program peningkatan kualitas guru telah dilaksanakan melalui pelatihan berkaitan dengan PBM, Uji Kompetensi Guru, MGMP, pelatihan di bidang evaluasi pembelajaran dan Penelitian Tindak lanjut dari pelatihan penelitian yang telah dilaksanakan. Penelitian Tindakan Kelas dipandang sebagai bentuk penelitian peningkatan kualitas pembelajaran yang paling tepat karena selain sebagai peneliti guru juga bertindak sebagai pelaksana PBM sehingga tahu betul permasalahan yang dihadapi, dan kondisi yang ingin dicapai. Namun antusiasme guru

8 masih kurang karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penelitian, sehingga serapan dana kurang optimal (sumber : Tim penyeleksi proposal PTK SG-SMP di PPM). Disamping itu karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penelitian, hasil-hasil pelaksanaan PTK yang terlaksana masih kurang mencerminkan PTK, kebanyakan hasil penelitian tindakannya masih rancu dengan penelitian dengan analisis statistik. Oleh karena itu dipandang perlu untuk meningkatkan pemahaman, kemampuan guru SMP dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas agar upaya yang telah dirintis Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo dapat budayakan di sekolah. B. PERMASALAHAN KHALAYAK SASARAN Guru SMP Negeri 25 pada umumnya merupakan khalayak sasaran yang menjadi fokus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Sebagai khalayak sasaran antara strategis, adalah para guru yang sudah sangat membutuhkan adanya karya ilmiah sebagai persyaratan untuk kenaikan jabatan fungsionalnya. C. TUJUAN DAN MANFAAT Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari kegiatan pengabdian ini sebagai berikut. 1. Memberikan gambaran kepada guru-guru tentang PTK. 2. Memberikan pemahaman kepada guru-guru akan pentingnya PTK.

9 3. Memberikan bimbingan mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum penelitian dilakukan. 4. Memberikan bimbingan mengenai penyusunan proposal PTK. 5. Memberikan motivasi kepada guru-guru agar melakukan PTK. D. SOLUSI YANG DITAWARKAN Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan di atas, maka kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi dan workshop. Materi yang diberikan kepada peserta disajikan dalam bentuk ceramah dan dilengkapi dengan makalah. Materi yang diberikan kepada peserta kegiatan sebagai berikut. Materi I : Pentingnya PTK Bagi Pengembangan Profesi Guru oleh Dr. Bambang Priyo Darminto, M. Kom. Materi II : Konsep Dasar, Prinsip, dan Model PTK oleh Drs. Lilik Wahyu Utomo, M.Pd. Materi III : Rencana dan Pelaksanaan PTK oleh Nila Kurniasih, M.Si. Materi IV : Membuat Laporan PTK oleh Erni Puji Astuti, M.Pd. Setelah penyampaian materi, peserta akan dibimbing dalam kegiatan workshop. Tujuan workshop ini adalah agar peserta kegiatan benar-benar dapat menerapkan materi pelatihan dalam menyusun proposal dan laporan PTK.

10 E. TARGET LUARAN Target yang ingin dicapai setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian pada msyarakat ini adalah guru menjadi terampil dalam menyusun proposal maupun laporan PTK.

11 BAB II METODE PENGABDIAN Metode kegiatan pengabdian pada masyarakat ini sebagai berikut. 1. Metode ceramah untuk memberi penjelasan tentang pentingnya PTK bagi pengembangan profesi guru; konsep dasar, prinsip, dan model PTK; rencana dan pelaksanaan PTK; dan membuat laporan PTK. 2. Metode praktik untuk menyusun proposal PTK. 3. Metode tanya jawab dan diskusi.

12 BAB III DESKRIPSI KEGIATAN A. WAKTU PELAKSANAAN Kegiatan ini dilaksanakan pada: Hari : Sabtu Tanggal : 23 Juli 2016 Waktu : B. BANYAKNYA PESERTA Banyaknya peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah 39 orang yang terdiri dari guru dan kepala sekolah. C. PERSIAPAN TIM PENGABDIAN Persiapan yang dilakukan oleh tim pengabdian dalam kegiatan ini sebagai berikut. 1. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah terkait waktu pelaksanaan kegiatan, tempat, dan persiapan kegiatan yang perlu dilakukan. 2. Masing-masing anggota tim mempersiapkan modul yang akan dijadikan bahan dalam pelatihan. 3. Menentukan susunan acara kegiatan. 4. Mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan saat kegiatan.

13 5. Melakukan checking terhadap kelengkapan peralatan kegiatan. D. DESKRIPSI PELAKSANAAN PELATIHAN Secara umum, hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah cukup baik dan reponsif, artinya terdapat pemahaman para guru tentang profesinya, terutama dalam hal pemahaman penulisan/ pembuatan/ pelaksanaan PTK. Para guru SMP Negeri 25 Purworejo sangat tertarik untuk meningkatkan profesinya. Pernyataan ini didukung oleh antusiasnya para guru dalam mengikuti dan mengajukan pertanyaan selama pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, para guru mempunyai kehendak untuk melakukan penelitian dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Di samping itu, para guru sudah dapat memahami Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian Berlanjut (PKB) sebagai bekal untuk meningkatkan diri.

14 BAB IV EVALUASI KEGIATAN Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung dan penghambat keterlaksanaan kegiatan. Faktor yang mendukung keterlaksanaan kegiatan ini adalah semangat para guru yang sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan dan juga semangat pengabdian tim dalam memberikan materi pelatihan. Terlepas dari faktor pendukung tersebut, terdapat faktor penghambat yang dapat dijadikan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat di periode yang akan datang yaitu faktor waktu yang sangat terbatas.kendala ini dapat diatasi dengan penggunaan alokasi waktu yang efisien dan efektif.

15 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Kegiatan ini sangat membantu guru dalam mengembangkan profesinya dengan menyusun proposal, melaksanakan penelitian, dan menyusun laporan PTK. B. SARAN Mengingat manfaat yang dapat diperoleh para guru dari kegiatan ini, maka kegitan ini dapat dilakukan berkelanjutan disertai dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas bagi guru.

16 DAFTAR PUSTAKA Babang Robandi Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas. BABANG_ROBANDI/Makalah_Laporan_PTK_Babang.pdf. Basrowi Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Kediri: Jenggala Pustaka Utama. Endang R Winarti Usulan Penelitian Tindakan Kelas: Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Memanfaatkan Media Kartu dan Poster dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di SD Sekaran 01 Semarang. Semarang: Unnes. Mills G. E Action Research: Guide for the Teacher Researcher JUHANAINI/PENELITIAN_TINDAKAN_kELAS.pdf. Suyono Penelitian Tindakan Kelas. Lampung: FKIP Universitas Lampung. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Setjen Depdiknas.

17 LAMPIRAN

18 ANGGARAN BELANJA Anggaran pembiayaan kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai berikut. 1. Pemasukan dari LPPM UMP = Rp ,00 2. Pengeluaran a. Pembuatan Proposal, Modul, dan Survey = Rp ,00 b. Bahan Habis (Spanduk, Kertas, CD, Tinta Catridge) = Rp ,00 c. Penyiapan Modul (Rp 4.000,00 40 eks) = Rp ,00 d. Konsumsi (Rp ,00 43 orang) = Rp ,00 e. Pembuatan Laporan = Rp ,00 + Jumlah = Rp ,00

19

20

21

22

23 Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Guru-guru SMP Negeri 25 Purworejo Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Purworejo

24 Sambutan Kepala SMP Negeri 25 Purworejo Peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (Guru-guru SMP Negeri 25 Purworejo)

25 Penyampaian materi Pentingnya PTK Bagi Pengembangan Profesi Guru oleh Dr. Bambang Priyo Darminto, M. Kom Penyampaian materi Pentingnya PTK Bagi Pengembangan Profesi Guru oleh Dr. Bambang Priyo Darminto, M. Kom.

26 Penyampaian materi Konsep Dasar, Prinsip, dan Model PTK oleh Lilik Wahyu Utomo, M. Pd. Penyampaian materi Konsep Dasar, Prinsip, dan Model PTK oleh Lilik Wahyu Utomo, M. Pd.

27 Penyampaian materi Rencana dan Pelaksanaan PTK oleh Nila Kurniasih, M. Si. Penyampaian materi Rencana dan Pelaksanaan PTK oleh Nila Kurniasih, M. Si.

28 Penyampaian materi Membuat Laporan PTK oleh Erni Puji Astuti, M. Pd Penyampaian materi Membuat Laporan PTK oleh Erni Puji Astuti, M. Pd

29 Peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan bimbingan PTK bagi guru-guru SMP Negeri 25 Purworejo Dr. Bambang Priyo Darminto, M. Kom sedang menjawab pertanyaan dari peserta

30 Pentingnya PTK bagi Pengembangan Profesi Guru (Oleh: Dr. Bambang Priyo Darminto, M. Kom) Memasuki tahun 2015, arus globalisasi sudah semakin tidak terbendung lagi. Hal ini mengakibatkan persaingan semakin tinggi di berbagai bidang. Untuk mengha-dapi kondisi seperti ini diperlukan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang bermutu dan profesional. Oleh karena itu, selain pembangunan nasional di bidang fisik (infra struktur-sarana dan prasarana), maka pembangunan manusia juga perlu juga dilaksanakan dengan baik. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenjang. Sekolah merupakan lembaga formal yang mempunyai tugas strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mutu SDM. Oleh karena itu, agar upaya ini berhasil dengan baik maka guru-guru sebagai figur sentral dan pengendali proses pembelajaran harus semakin bermutu dan profesional. Guru sebagai ujung tombak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, masih perlu ditingkatkan kemampuan atau kompetensi dan profesionalismenya, mengingat ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang dengan begitu cepatnya. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pengem-bangan profesi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Ke-empat kompetensi guru tersebut harus terusmenerus ditingkatkan agar tercapai kemampuan profe-sional yang memadai yakni dapat: (1) menguasai landasan dan bahan pengajaran, (2) merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, (3) menilai kemajuan kegiatan pembelajaran dengan tepat, (4) memiliki kepribadian yang dapat diteladani, (5) berinteraksi dengan teman sejawat dan masyarakat, (6) melaksanakan penelitian sederhana. Dalam hal melaksanakan penelitian, fokus penelitian guru-guru diarahkan pada penelitian tindakan kelas (PTK), yakni penelitian yang menitikberatkan

31 pada proses dan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu, para guru perlu memahami langkah-langkah pelaksanaan PTK. Dalam melaksanakan tugas-tugas akademik di sekolah, para guru sering mengalami banyak hambatan dalam menjalankan profesinya sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Akibatnya, pencapaian proses pembelajaran kurang optimal sehingga mutu pendidikan tidak meningkat. Hal ini sering ditandai oleh banyaknya siswa yang memperoleh nilai ujian atau ulangan di bawah batas kriteria ketuntasan minimal (KKM). Jika hal ini dibiarkan terus menerus, tidak dipungkiri lagi bahwa mutu pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Untuk mengatasi hal ini, guru diharapkan dapat mengembangkan diri keprofesiannya secara berkelanjutan. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan bentuk pem-belajaran berkelanjutan yang merupakan kendaraan utama dari para guru dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan keberhasilan siswa. Oleh karena itu, PKB mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan (implementasi), evaluasi, dan refleksi yang didesain untuk meningkatkan karakteristik, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan. PKB mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan di mana guru-guru secara berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan dan/atau pelatihan. Berdasarkan Permenegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PKB merupakan salah satu komponen pada unsur utama yang kegiatannya diberikan angka kredit. Dengan demikian, bagi guru yang mengusulkan kenaikan pangkat maka ia harus memenuhi persyaratan angka kredit yang dibituhkan. Unsur-unsur PKB terdiri dari (1) pengembangan diri, (2) publikasi ilmiah, dan (3) karya inovatif. Dalam implentasinya, setiap guru harus meningkatkan mutu profesionalitasnya. Khusus dalam unsur pengem-bangan diri, guru-guru diharapkan meningkatkan: (1) kompetensi penyusunan RPP, program kerja, perencanaan pendidikan, dan evaluasi; (2) kompetensi profesional (penguasaan materi dan kurikulum);

32 (3) kompetensi pedagogis (penguasaan metode mengajar dan evaluasi); (4) kompetensi teknologi informasi dan komputer; (5) kompetensi inovasi pembelajaran dan teori-teori belajar terbaru. a. Prinsip-prinsip PKB 1) PKB harus fokus kepada keberhasilan atau berbasis hasil belajar peserta didik. 2) PKB merupakan bagian integral dari tugas-tugas guru sehari-hari. 3) PKB harus dimulai dari sekolah untuk memberi kesempatan setiap guru dalam mengembangkan diri. 4) PKB harus berkontribusi untuk mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai yang berlaku di sekolah dan/atau kabupaten/kota. 5) PKB harus mendorong pengakuan profesi guru menjadi lapangan kerja yang bermartabat dan memiliki makna dalam pencerdasan bangsa, dan sekaligus mendukung perubahan dan pengembangan karir guru secara objektif, transparan, dan akuntabel. b. Unsur-unsur PKB Unsur-unsur PKB terdiri dari tiga macam kegiatan sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Unsur-unsur PKB Macam Pengembangan PKB Macam Kegiatan 1. Pengembangan Diri a. Mengikuti diklat fungsional b. Melaksanakan kegiatan kolektif guru 2. Publikasi Ilmiah a. Membuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian b. Membuat publikasi buku 3. Karya Inovatif a. Menemukan teknologi tepat guna b. Menemukan/menciptakan karya seni c. Membuat/memodifikasi alat pengajaran d. Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. c. Jumlah Angka Kredit pada Kegiatan PKB yang Diperlukan untuk

33 Memenuhi Persyaratan Kenaikan Pangkat. Tabel 2. Jumlah Angka Kredit pada Kegiatan PKB yang Diperlukan Dari Jabatan Guru Pertama Gol.III/a Guru Pertama Gol.III/b Guru Muda Gol.III/c Guru Muda Gol.III/d Guru Madya Gol.IV/a Guru Madya Gol.IV/b Guru Madya Gol.IV/c Guru Utama Gol.IV/d *) presentasi ilmiah untuk Memenuhi Persyaratan Kenaikan Pangkat Ke Jabatan Guru Pertama Gol.III/b Guru Muda Gol.III/c Guru Muda Gol.III/d Guru Madya Gol.IV/a Guru Madya Gol.IV/b Guru Madya Gol.IV/c Guru Utama *) Gol.IV/d Guru Utama Gol.IV/e Jumlah Angka Kredit Minimum dari Sub unsur Pengemb. Publikasi Ilmiah dan/ atau Diri Karya Inovatif d. Ragam Jenis Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang Dapat Dinilai No. Jenis Publikasi Ilmiah hasil Penelitian di Bidang Pendidikan Formal 1 Berupa buku yang diterbitkan ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP 2 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi 3 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi 4 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota 5 Berupa makalah hasil penelitian dan telah diseminarkan di sekolah/ madrasah penulis Angka Kredit 4 e. PTK merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan profesi guru. PTK dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Hasil PTK dapat disajikan dalam bentuk laporan hasil

34 penelitian, tulisan ilmiah populer, maupun artikel ilmiah. Khusus untuk artikel ilmiah, publikasinya dapat melalui jurnal ilmiah baik baik dipublikasikan secara lokal, nasional, maupun internasioal atau dipublikasikan melalui media teknologi informasi yang di-unggah ke internet. Konsep dasar, prinsip, dan model PTK (Oleh: Drs. Lilik Wahyu Utomo, M.Pd.) Berbagai definisi dikemukakan oleh para pakar pendidikan tentang pengertian PTK. Namun demikian, dari beberapa definisi tersebut hakikatnya mempunyai pengertian dan konsep-konsep dasar yang hampir sama. Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research) merupakan suatu penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

35 tertentu dalam suatu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas secara profesional (Endang R Winarti;2005;7). Tindakan-tindakan tertentu dalam penelitian ini merupakan tindakan ilmiah dan profesional yang dimaksudkan untuk menemukan jawaban terhadap masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran sebelumnya. Jika masalah-masalah ini tidak segera ditemukan solusinya, maka hal ini dapat menyebabkan mutu pendidikan secara umum tidak meningkat atau bahkan semakin menurun. Tugas utama guru adalah mengajar di kelas. Di samping itu, guru selalu berkeinginan bahwa proses pembelajarannya berjalan dengan baik sehingga siswanya selalu meningkat kemampuan dan prestasinya. Oleh karena itu, PTK merupakan salah satu jenis penelitian yang tepat untuk dilaksanakan guru. a. Prinsip PTK yang perlu diketahui guru, yaitu: 1) Pelaksanaan PTK tidak boleh mengganggu proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan bahwa tindakan yang akan dilakukan harus dapat memberi sesuatu yang terbaik bagi siswa, terutama dalam hal peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran. 2) Pelaksanaan PTK bersifat situasional, artinya masalahnya diangkat dari pelaksanaan pembelajaran keseharian (faktual dan merisaukan), dan penyelesaiannya ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, profesi guru, dan mutu sekolah. 3) PTK merupakan upaya kolaboratif antara guru, siswa, kepala sekolah, dan stakeholder lain yang terkait masalah pendidikan. 4) PTK mempunyai sasaran yang bersifat spesifik, yaitu memecahkan masalah praktis. 5) Metodologi yang digunakan harus tepat dan reliable sehingga rumusan hipotesis tepat, serta pengumpulan dan analisis data tidak menyita banyak waktu. 6) PTK dimulai dengan hal-hal yang sederhana namun nyata.

36 7) PTK menuntut guru untuk membuat jurnal tentang kemajuan, refleksi pembelajaran. b. Tujuan dan Manfaat PTK Permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan sangatlah beragam. Berkaitan dengan mutu pendidikan dan keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran, maka masalah rendahnya mutu pendidikan dapat berasal dari proses pembelajaran yang kurang berjalan baik. Meskipun demikian, rendahnya mutu pendidikan dapat juga berasal dari mutu guru, penyediaan sarana belajar, pengaruh lingkungan, dan motovasi orang tua. Berdasarkan konsep dasar di atas, tujuan utama PTK adalah memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran sebagai bagian dalam meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Di samping itu, tujuan lain PTK adalah mengembangkan kemampuan dan keterampilan guru untuk menghadapi dan menemukan solusi terhadap permasalahan pembelajaran yang muncul dalam proses pembelajaran seharisehari. Selanjutnya, dengan mengembangkan dan keterampilan guru dalam melaksanakan PTK, diharapkan dapat menumbuhkan budaya meneliti dikalangan pendidik. PTK mempunyai banyak manfaat bagi peningkatan mutu pendidikan secara umum. Menurut Basrowi (2006: 108) menjelaskan bahwa manfaat PTK antara lain: (1) meningkatkan inovasi pembelajaran, (2) mengembangkan kurikulum, (3) meningkatkan profesionalisme guru. Berkaitan inovasi pembelajaran, guru perlu menerapkan dan mengembangkankan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Dalam aspek pengembangan kurikulum, hasil temuan PTK diharapkan dapat memberi masukan guna pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kondisi setempat. Dalam periode tertentu sebaiknya kurikulum disesuaikan dengan tuntutan zaman berdasarkan gagasan dan temuan-temuan dalam PTK. Dalam aspek peningkatan profesionalisme guru, PTK memiliki peran yang sangat penting. Melalui PTK, guru melakukan aktivitas perubahan-perubahan dalam praktik pembelajarannya sesuai dengan kondisi kelasnya. Guru akan memiliki

37 pengalaman-pengalaman baru dalam hal penguasaan materi belajar dan peningkatan kompetensi pedagogik. Di samping beberapa manfaat PTK yang telah diuraikan di atas, hasilhasil PTK dapat diwujudkan dalam bentuk karya ilmiah yang dapat dipresentasikan dalam seminar-seminar pendidikan atau forum-forum ilmiah. Dengan demikian, hasil PTK dalam bentuk karya ilmiah ini dipublikasikan kepada peserta seminar atau masyarakat tertentu sebagai salah satu bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan mutu SDM. c. Model dan Bentuk PTK PTK mempunyai banyak model, antara lain: (1) model Kurt Lewin, (2) model Kemmis & Mc Taggart, (3) model John Elliot, dan (4) model Hopkins. 1) PTK Model Kurt Lewin acting planning reflecting observing Siklus 1 planning acting reflecting observing Siklus Siklus 3 Gambar 1 PTK Model Kurt Lewin Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok dari berbagai model PTK. Dalam model Kurt Lewin ini, PTK mempunyai empat kegiatan yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Keseluruhan rangkaian dari keempat kegiatan tersebut dinamakan satu siklus. Sebuah PTK dapat terdiri dari beberapa siklus, tergantung dari macam permasalahan yang perlu diselesaikan. 2) PTK Model Kemmis & Mc Taggart

38 Model Kemmis & Mc Taggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Kom-ponen kegiatan acting dan observing, pada model Kemmis & Taggart dijadikan satu kesatuan, karena implementasi kedua kegiatan itu dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Kemudian, pengembangan lainnya adalah melakukan revisi perencanaan (revised plan) dalam setiap siklus PTK. Kemudian dilaksanakan kegiatan lain seperti siklus sebelumnya. planning acting &observing reflecting Siklus 1 revised plan reflecting acting & observing Siklus 2... Siklus 3 Gambar 2 PTK Model Kemmis & Mc Taggart 3) PTK Model John Elliot Model PTK yang dikembangkan John Elliot memiliki banyak langkah dan tindakan, namun intinya hampir sama dengan model-model PTK sebelumnya. Secara rinci PTK yang dikembangkan oleh John Elliot ini digambarkan sebagai berikut. Ide Awal Revisi Perencanaan Umum Temuan dan Analisis

39 Revisi Tindakan 1,2,3, dst. Perencanaan Umum Tindakan 1,2,3, dst. Implementasi Implementasi Monitoring Implementasi dan Efeknya Monitoring Implemen-tasi dan Efeknya Penjelasan Kegagalan Penjelasan Kegagalan Gambar 3 PTK Model John Elliot 4) PTK Model Hopkins berikut. Hopkins mengembangkan model PTK digambarkan pada gambar Start Audit Perencanaan Konstruk Perencanaan Tindakan, Target, Tugas, Kriteria Keberhasilan

40 Implementasi Evaluasi Menopang Komitmen Cek Kemajuan Mengatasi Masalah Cek Hasil Pengambilan Stok Gambar 4. PTK Model Hopkins Pelaporan Rencana dan Pelaksanaan (Oleh: Nila Kurniasih, M. Si) Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, terlebih dahulu dibuat rencana karena rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam melaksanakan setiap kegiatan. Meskipun membuat rencana seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sudah merupakan kegiatan rutin namun ada kalanya rencana harus dibuat secara khusus. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berulang

41 yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi. Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktek atau belum berhasil memecahkan masalah yang menjadi kerisauan para guru. Setelah siklus berulang beberapa kali, barangkali perbaikan yang diinginkan sudah diperoleh. Dalam hal ini siklus PTK dengan tujuan perbaikan yang direncanakan sudah berakhir, namun biasanya akan muncul kembali masalah baru dari guru. Selanjutnya masalah baru tersebut akan kembali dipecahkan dengan siklus PTK. Jika guru melakukan hal ini, berarti guru sedang mengembangkan kemampuan profesionalnya secara sistematis. Langkah merencanakan adalah langkah pertama dalam setiap kegiatan supaya kegiatan yang dilakukan menjadi terarah yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah kedua yang merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat. Selanjutnya agar rencana yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya, apakah sudah sesuai rencana maka perlu dilakukan pengamatan. Selanjutnya berdasarkan pengamatan tersebut dapat ditentukan apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan mencapai tujuan seperti yang sudah direncanakan. Jika pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, maka refleksi sebagai langkah keempat, dilakukan setelah tindakan berakhir. Keempat tahapan PTK merupakan satu siklus. Setiap tahap didahului oleh beberapa langkah, misalnya langkah merencanakan didahului oleh munculnya masalah yang diidentifikasi guru. Dalam kegiatan ini akan dikaji dua tahap yaitu,merencanakan dan melakukan tindakan dengan empat langkah utama yaitu : (1) Mengidentifikasi masalah, (2) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah, (3) Merencanakan PTK, serta (4) Melaksanakan PTK. a. Mengidentifikasi Masalah

42 Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru. Masalah berasal dari orang yang terlibat praktek, dalam hal ini guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kelasnya. Jika dibiarkan lebih lanjut akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa. Mungkin masalah yang dirasakan guru masih kabur, sehingga guru perlu melakukan refleksi agar masalah tersebut semakin jelas. Pada awalnya guru mungkin bingung untuk mengidentifikasi masalah, oleh karena itu, guru tidak selalu harus mulai dengan masalah. Guru dapat memulai dengan suatu gagasan untuk mulai melakukan perbaikan yang kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut. Untuk mengidentifikasi masalah, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri. 1) Apa yang terjadi di kelas saya? 2) Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu? 3) Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya? 4) Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan? 5) Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi yang ada? Jika setelah menjawab pertanyaan tersebut guru sampai pada kesimpulan bahwa ia memang menghadapi masalah dalam bidang tertentu, berarti masalah sudah berhasil diidentifikasi. Jika masalah sudah berhasil diidentifikasi, mungkin muncul pertanyaan, masalah mana yang mungkin dipecahkan melalui PTK? Apakah semua masalah layak dipecahkan melalui PTK? Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa ramburambu yang dapat dijadikan pegangan. Bidang yang layak dijadikan fokus PTK adalah: (1) Melibatkan kegiatan pembelajaran, (2) Memungkinkan ditangani oleh guru, (3) Sangat menarik minat guru, serta (4) Ingin diubah/diperbaiki oleh guru. (dalam Mills, 2000). Berdasarkan rambu-rambu tersebut, masalah yang akan dijadikan fokus PTK dapat ditetapkan.

43 b. Menganalisis dan Merumuskan Masalah Setelah masalah teridentifikasi, perlu dilakukan analisis sehingga masalah dapat dirumuskan dengan jelas. Tanpa melakukan analisis, mungkin masalah yang teridentifikasi masih kabur. Analisis dilakukan dengan mengajukan refleksi dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir atau daftar nilai atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang telah disiapkan. Jika masalah yang diidentifikasi adalah rendahnya motivasi belajar siswa, barangkali yang perlu dianalisa adalah dokumen hasil belajar siswa, catatan harian guru tentang respon siswa dalam pembelajaran dan yang tak kalah pentingnya melakukan refleksi sehingga didapat gambaran yang jelas tentang perilaku pembelajaran. Sebuah masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang menggambarkan sesuatu yang ingin dipecahkan atau dicari jawabannya melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Masalah yang dihadapi guru mungkin sangat luas, oleh karena itu guru perlu memfokuskan perhatiannya pada masalah yang mungkin dapat ditanggulangi dan yang memang memerlukan prioritas untuk ditangani. Selanjutnya masalah perlu dijabarkan secara operasional agar rencana perbaikannya lebih terarah. Misalnya masalah tugas dan bahan belajar yang bagaimana yang dapat meningkatkan motivasi siswa dapat dijabarkan sebagai berikut. 1) Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat meningkatkan motivasi siwa? 2) Bagaimana bentuk dan materi tugas yang memotivasi siwa? 3) Bagaimana syarat bahan belajar yang menarik? 4) Bagaimana kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang diberikan? c. Merencanakan PTK

44 Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan. Langkah-langkah dalam menyusun rencana adalah sebagai berikut. 1) Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Hipotesis ini dibuat berdasarkan kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau dengan pakar, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru. Berdasarkan kajian tersebut, guru menyusun alternatif tindakan. Selanjutnya guru perlu mengkaji setiap alternatif terutama keterkaitannya dengan tujuan tindakan serta kelayakan pelaksanaan. 2) Analisis kelayakan hipotesis tindakan Setelah menetapkan alternatif hipotesis yang terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. Dengan kata lain guru harus bertanya, mungkinkah rencana tersebut dilaksanakan. Hal ini terutama dikaitkan dengan hal-hal berikut. a) Kemampuan dan komitmen guru sebagai aktor pelaksana karena pelaksanaan PTK memang harus tumbuh dari keinginan guru sendiri. b) Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut. c) Ketersediaan sarana/fasilitas yang diperlukan. d) Iklim belajar dan iklim kerja sekolah. d. Melaksanakan PTK Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Langkah ini merupakan bagian dari perencanaan

45 tetapi dapat pula disebut sebagai bagian awal dari pelaksanaan. Setelah persiapan lengkap kemudian dimulai pelaksanaannya. 1) Menyiapkan Pelaksanaan Ada beberapa langkah yang perlu disiapkan sebelum merealisasikan tindakan. a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan dilaksanakan. b) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan, misalnya gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas atau sarana pendukung. c) Menyiapkaan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan. d) Jika perlu, untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini guru dapat bekerja sama dengan teman sejawat. 2) Melaksanakan Tindakan Setelah persiapan selesai, selanjutnya tindakan dalam kelas yang sebenarnya dapat dilaksanakan. Agar pelaksanaan ini dapat berlangsung secara terarah, guru perlu mempersiapkan beberapa prinsip yang oleh Hopkins disebut kriteria PTK yang dilaksanakan oleh guru. a) Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu metode penelittian yang sedang dilaksanakan tidak bolehn mengganggu komitmen guru dalam mengajar, guru tidak boleh mmengorbankan siswa deni penelitian. Dengan kata lain guru harus mengutamakan siswa karena tujuannya memang untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. b) Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru. c) Metodologi yang diterapkan haruslah reliable atau handal, sehingga memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi kelasnya.

46 d) Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan komiten guru. e) Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait dengann tugas-tugasnya. f) PTK harus dapat dukungan dari seluruh personil sekolah. Artinya seluruh personil sekolah harus mempunyai persepssi yang benar tentang PTK dan apa yang ingin dicapai melalui PTK. Penyusunan Laporan PTK (Oleh: Erni Puji Astuti, M. Pd) Seorang guru dituntut untuk lebih peka terhadap prestasi belajar siswanya. Kepekaan dan sensitivitas inilah yang akan mendorong naluri guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu jalan bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut. Setelah memahami hakikat PTK, langkah-langkah

47 dalam melakukannya, serta telah marencanakan proposal, maka langkah selanjutnya adalah meneliti atau mengenakan tindakan di kelas. Menyusun laporan PTK berarti menuliskan secara detail seluruh kegiatan penelitian. a. Pengertian Laporan Penelitian Tindakan Kelas Laporan penelitian tindakan kelas merupakan karya tulis ilmiah yang disusun secara sistematis berdasarkan penelitian terhadap suatu gejala. Laporan penelitian tindakan kelas memberikan gambaran lengkap tentang gejala yang terjadi/ dialami, permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas, dan upaya tindakan yang dilakukan guru di kelasnya guna memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam laporan penelitian tersebut, selain permasalahan dan tindakan yang dilakukan diuraikan pula bagai mana hasilnya setelah dilakukan tindakan-tindakan tertentu terutama pengaruhnya terhadap perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran di kelas. b. Tujuan Penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Penyusunan laporan penelitian merupakan upaya terakhir untuk mengkomunikasikan hasil yang diperoleh dari sebuah kegiatan penelitian. Laporan penelitian merupakan bentuk karya tulis ilmiah yang disusun dengan maksud agar hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian dapat disebarluaskan pada masyarakat, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Menurut Babang Robandi (2008: 2), tujuan atau manfaat dari penulisan laporan PTK diantarnya adalah mendapat pengalaman nyata untuk memperbaiki pembelajaran, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk inovasi pembelajaran, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas, dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru. c. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Laporan penelitian biasanya terdiri dari tiga bagian, bagian awal, bagian isi atau pokok, dan bagian akhir. Namun, aspek-aspek yang tercakup dalam masing-masing bagian bisa bervariasi. Hal ini bergantung pada jenis

48 penelitian maupun lembaga penelitian atau lembaga penyandang dana penelitian. Berikut ini adalah sistematika penulisan laporan PTK secara umum. 1) Bagian awal a) Halaman Judul (Cover luar dan cover dalam) b) Lembar Pengesahan c) Abstrak d) Pengantar e) Daftar Isi ( bila ada daftar tabel dan daftar gambar) 2) Bagian Isi Bagian isi laporan PTK terdiri dari lima bab utama, yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori tentang Variabel Masalah B. Kajian Teori Variabel Tindakan, serta Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian B. Prosedur/ Siklus Penelitian C. Teknik Pengumpulan Data D. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subjek penelitian B. Sajian Hasil Penelitian C. Pembahasan

49 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 3) Bagian Akhir a) Daftar Pustaka b) Lampiran d. Penjelasan Isi Komponen Laporan Penelitian Tindakan Kelas Pada bagian ini akan dijelaskan tentang isi dari komponen laporan PTK 1) Bagian Awal Bagian pembukaan terdiri dari: a) Halaman Judul Halaman judul adalah halaman paling depan yang berisi judul penelitian dan diikuti nama penulis serta instansi tempat peneliti bertugas. b) Halaman Pengesahan disertai tanggal pengesahan c) Abstrak Abstrak menyajikan saripati komponen-komponen penelitian mulai dari judul, permasalahan, tujuan, prosedur pelaksanaan penelitian, hasil temuan dan rekomendasi. Melalui abstrak para pembaca dalam waktu yang cepat akan memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang hasil penelitian yang dilaporkan. Abstrak yang baik tidak lebih dari satu halaman, diketik satu spasi. d) Kata Pengantar disertai tanggal penyusunan Minimal memuat ucapan syukur kepada Allah SWT, dan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan PTK. e) Daftar Isi Memuat pokok-pokok PTK dari halaman judul sampai laporan-laporan. f) Daftar Tabel ((jika ada)

50 Jika dalam laporan PTK terdapat lebih dari dua tabel, maka perlu dibuat daftar tabel tersendiri. Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan halaman tabel. g) Daftar Gambar (jika ada) h) Daftar Lampiran Segala sesuatu yang dilampirkan ditulis di sini. Berisi nomor lampiran, halaman berapa lampiran tersebut dilampirkan. Sebaiknya lampiranlampiran disusun secara kronologis. 2) Bagian Inti /Isi Laporan Penelitian Tindakan Kelas Bagian inti memuat pendahuluan, kajian pustaka, prosedur pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan Kesimpulan serta saran. I. Pendahuluan Pendahuluan merupakan komponen awal isi laporan penelitian yang memuat latar belakang masalah, identifikasi dan analisis masalah, perumusah masalah, tujuan penelitian ( tujuan perbaikan), manfaat penelitian, garis besar metode penelitian dan teknik pengumpulan serta pengolahan data, lokasi dan sampel penelitian. A. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah berisi uraian yang menjelaskan mengapa masalah itu timbul dan penting dipecahkan melalui penelitian. Di samping itu berbagai kondisi empiris di lapangan yang mendorong dilakukannya identifikasi masalah dan perumusan masalah dan mendorong perlunya penelitian tindakan dan peningkatan mutu pembelajaran dilakukan. Ungkapkan pula kerugian apa yang akan timbul apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan dipecahkan, dan keuntungan apa yang akan diperokleh apabila masalah tersebut diteliti dan dipecahkan. B. Perumusan Masalah Pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasilhasil penelitian para pakar terdahulu akan sangat membantu memudahkan merumuskan masalah yang akan diteliti. Untuk mempermudah perumusan

51 masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya, setelah didahului uraian tentang masalah penelitian, variabel-variabel yang diteliti serta kaitan antar variabel. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian PTK terkait dengan tujuan perbaikan pembelajaran yang meng-gambarkan hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu, tujuan harus konsisten dengan rumusan masalah dan sekaligus mencerminkan proses penelitiannya. Rumusan tujuan penelitian biasanya terdiri atas tujuan umum yang menggambarkan secara singkat tentang apa yang ingin dicapai, dan tujuan khusus yang secara spesifik dirumuskan dalam bentuk butir-butir yang mengacu pada pertanyaan-pertanyaan penelitian. D. Kegunaan Penelitian Pada bagian ini cantumkan nilai kegunaan hasil penelitian khususnya bagi peningkatan kualitas pembelajaran, bagi guru, bagi sekolah bahkan umumnya manfaat hasil penelitian bagi inovasi pendidikan pada umumnya dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. E. Metode Penelitian Metode penelitian yang diuraikan dalam pendahuluan ini hanya garis besarnya yang mencakup juga garis besar teknik pengumpulan dan pengolahan data. Sedangkan secara rinci metode penelitian diuraikan pada prosedur penelitian. II. Kajian Pustaka Memuat hasil kajian pustaka berupa teori-teori, pengalaman empiris hasil penelitian terdahulu, pendapat para pakar yang relevan dengan masalah yang menjadi fokus penelitian. Kajian Pustaka dimaksudkan untuk menampilkan mengapa dan bagaimana teori dan hasil penelitian terdahulu dipergunakan oleh peneliti. III. Metode Penelitian

52 Pada bagian ini diuraikan tahapan dan siklus pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang mencakup subyek penelitian terdiri atas tempat (di mana penelitian dilakukan, di elas, di sekolah); waktu penelitian ( termasuk jadwal dan siklus penelitian), dalam mata pelajaran apa, karakteristik siswa yang menjadi sampel penelitian meliputi (jumlah, usia, jenis kelamin, kemampuan, prestasi, latar belakang sosial ekonomi, psikologis dan lainlain). Cantumkan pula prosedur setiap siklus kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, refleksi. Pada tahap ini yang disajikan adalah cerita tentang apa yang terjadi dalam pelaksanaan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan refleksi, berapa lama kegiatan itu dilakukan siapa yang membantu pelaksanaan penelitian, instrumen apa yang digunakan, teknik apa yang digunakan untuk pengumpulan dan pengolahan data dan sebagainya. IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bagian ini disajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan tujuan penelitian dan perbaikan. Setiap sajian hasil dapat disertai dengan pembahasan yang merupakan alasan mengapa hasilnya seperti itu. Pembahasan hasil harus dikaitkan dan mengacu pada teori, pengalaman praktis atau hasil penelitian terdahulu yang terdapat dalam kajian pustaka. Pada umumnya pembahasan ini merupakan hasil refleksi mengenai rencana dan tindakan yang dikaitkan dengan berbagai teori. Kualitas pembahasan hasil penelitian menggambarkan tingkat profesionalitas peneliti untuk memperbaiki mutu pembelajaran. V. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini disajikan pemaknaan penelitian berupa kesimpulan tentang hasil penelitian yang diperoleh. Saran mesti disusun merujuk pada kesimpulan, yang merujuk pada tujuan penelitian. Saran dapat ditujukan pada pembuat kebijakan, pengguna hasil penelitian dan para peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian selanjutnya. 3) Bagian Akhir

53 Bagian akhir biasanya berisi Daftar Pustaka dan Lampiran. Daftar pustaka, di samping berfungsi sebagai bacaan lanjut, juga dapat digunakan untuk melacak berbagai sumber yang berkaitan. Penulisan daftar pustaka dalam laporan PTK harus menggunakan aturan baku yang telah ditetapkan. Biasanya, masing-masing instansi/ lembaga peneliti mempunyai aturan tersendiri dalam penulisan daftar pustaka. Lampiran memuat instrumen yang digunakan dalam penelitian, seperti RPP, lembar jawaban siswa, hasil kerja siswa dan guru, daftar hadir siswa, foto kegiatan beserta penjelasannya, izin penelitian dan bukti lain yang dipandang perlu.

54 IDENTITAS TIM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1. Judul Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Bimbingan PTK pada Guru-guru SMP Negeri 39 Purworejo 2. Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap : Nila Kurniasih, M. Si b. Jenis Kelamin : Perempuan c. NIP : - d. NIDN : e. Pangkat/Golongan : Penata/ Gol. IIIc f. Jabatan Fungsional : Lektor g. Fakultas/Jurusan : FKIP/ Pendidikan Matematika 3. Anggota Pengabdian kepada Masyarakat: No Nama dan Gelar Pangkat/Gol./Jabatan Dosen Tetap pada 1. Dr. Bambang Priyo Darminto, M. Kom Pembina Tk. I/ IV b/ Lektor Kepala Prodi. Pend. Mat. FKIP UMP NIP NIDN Drs. Lilik Wahyu Utomo, M.Pd NIP Pembina Tk. I/ IV b/ Lektor Kepala Prodi. Pend. Mat. FKIP UMP NIDN Erni Puji Astuti, M.Pd. NIDN Penata Muda/III-a/ Asisten Ahli Prodi. Pend. Mat. FKIP UMP

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIMBINGAN PTK PADA GURU-GURU SMP NEGERI 25 PURWOREJO) Oleh : Erni Puji Astuti, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT BIMBINGAN PTK PADA GURU-GURU SMP NEGERI 39 PURWOREJO Oleh : Erni Puji Astuti, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT BIMBINGAN PTK PADA GURU-GURU SMP NEGERI 39 PURWOREJO Oleh : Dr. Bambang Priyo Darminto, M.Kom. Drs. Lilik Wahyu Utomo, M.Pd. Nila Kurniasih, M.Si. Erni Puji Astuti,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU DI SMA NEGERI 1 WATES Oleh: Dr. Hastuti, M.Si. Sriadi

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar Disampaikan pada Bimtek Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan karya Inovatif bagi Guru TK, SD, SMP, SMA. Dan SMK di Lingkungan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL Oleh: Dr. Hastuti, M.Si. Nurhadi, M.Si. Sriadi

Lebih terperinci

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI 1 PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI A. DEFINISI Penelitian Tindakan pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang

Lebih terperinci

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB Hand out 1 Mengingat kembali Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB Buku 4 halaman 1 sd 7 waktu sajian 90 menit (2 JP) 1 Hakekat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Meningkatkan profesionalitas guru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) A. Penelitian Pendidikan PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Oleh: Atmini Dhoruri, MS Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah Melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tetapi

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA Oleh: H. Karso Lektor Kepala FPMIPA UPI 1 Penelitian (Research) - di laboratorium - para ahli, Prof, Dr - IPA, LIPI Siapapun boleh meneliti (tukang kue, juru

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 I. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: SUNARYO SOENARTO

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: SUNARYO SOENARTO Dr. Sunaryo Sunarto Ketua Pelaksana Sergur Rayon 11 Ketua Serdos PTP UNY Ketua P3AI - UNY Kantor: P3AI UNY (0274-550852) Telp. 0274-586168 psw. 263 Email: sunaryos@uny.ac.id HP: 081 7412 7114 1 PENELITIAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH PP no 1 Pengantar tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH 1 pengembangan keprofesian berkelanjutan meningkatkan profesionalitas guru salah satu dari unsur

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN PURWOREJO SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Oleh: Nurhadi,

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL Oleh: Dr. Hastuti, M.Si. Sriadi

Lebih terperinci

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **)

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **) PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **) Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: Guru SD sebagai salah satu komponen pendidik di Indonesia memegang peranan yang angat penting dalam rangka mengemban tugas nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tantangan untuk Memacu Guru dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah Syamsul Alam Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang rencananya dimulai tahun 2013, sudah di ambang pintu.

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU Oleh : Dr. Suyanta, M.Si. Guru profesional adalah guru yang ahli dalam bidangnya, ahli dan terampil dalam menyampaikan bidang ilmunya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN Oleh Rahmatiah Melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tetapi tuntas

Lebih terperinci

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel : KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel : halimatussakdiahnst11@gmail.com ABSTRAK Analisis awal pada 2016 (Januari s.d Maret) terhadap 36 orang

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. A. Pendahuluan Guru memegang peran dalam mencerdaskan bangsa. Karena itu, berbagai kebijakan dan kegiatan

Lebih terperinci

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017 KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017 1 JABATAN FUNGSIONAL GURU DASAR HUKUM Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti A. Pendahuluan Format proposal penelitian biasanya sudah ditetapkan dalam rambu-rambu tawaran penelitian oleh pihak pemberi dana, oleh karena itu

Lebih terperinci

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian pada umumnya dilakukan oleh pakar pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018 1 I. PENDAHULUAN PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018 Program Penelitian Pemula merupakan kegiatan pembinaan penelitian bagi Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang memiliki jabatan fungsional

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Dirangkum oleh: DENOK WIDJAJATI, S.Pd. PELAKSANAAN PKB

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Dirangkum oleh: DENOK WIDJAJATI, S.Pd. PELAKSANAAN PKB PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Dirangkum oleh: DENOK WIDJAJATI, S.Pd. PELAKSANAAN PKB 1. DALAM SEKOLAH Program Induksi, mentoring, pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran, berbagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu, metode yang tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Salah satu (dari sepuluh) kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian

Lebih terperinci

OLEH : BAMBANG SUGIRI

OLEH : BAMBANG SUGIRI PENGEMBANGAN PROFESI GURU PEMBELAJAR (PPGP) BUKU PEDOMAN GURU OLEH : BAMBANG SUGIRI DIKLAT PENGEMBANGAN PROFESI GURU PEMBELAJAR (PPGP) KABUPATEN SUKOHARJO 2017 Guru profesional mempunyai fungsi, peran,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang metode penelitian; model penelitian; lokasi penelitian; subjek penelitian; waktu penelitian; instrument penelitian; prosedur penelitian;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermartabat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermartabat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena terikat dengan aturan, urutan maupun

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS Disampaikan pada Seminar & Loka Karya 2010 Di Pontianak, Kalimantan Barat Oleh: Dr. H. Johar Permana, M.A. Diklat Profesi Guru Penelitian Tindakan Kelas 1 PENGERTIAN PTK Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) Oleh: Drs. Ahmad Yani, M.Si. Pendahuluan Undang-undang No 14 tentang guru dan dosen menegaskan bahwa guru merupakan profesi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian merupakan cara-cara yang terencana, cermat, sistematis, dan reliabilitas dalam menemukan dan memperdalam suatu pemahaman. Penelitian menurut

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh Elah Nurlaelah dan Siti Fatimah JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS I. KONSEP DASAR PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research, yaitu penelitian kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian

dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian LAMPIRAN I: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TANGGAL: 10 November 2009 RINCIAN KEGIATAN GURU DAN NYA NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN 1 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Hakikat PTK 1. Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian kelas yang dilakukan oleh guru/pengajar. Sebagai penelitian guru, jenis penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR) Saefudin STKIP Garut Juni 2006 Penelitian Tindakan (Action Research)? Penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran, dengan memanfaatkan interaksi,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU Oleh : Muh.Abduh Makka Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan A. Latar Belakang Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang digunakan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu, akan dibahas pula desain penelitian,

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta A. Pendahuluan Berdasarkan Keputusan Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian. 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

Lebih terperinci

Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah

Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah 1 2 Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah Suhardjono Diskusi dalam Evaluasi Kinerja Pendidik dan Kependidikan tingkat Propinsi Jawa Timur Malang, 14 Juni 2011 Pengantar 3 Banyak perubahan

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa JENIS PENELITIAN TERAPAN 1) Penelitian Tindakan Kelas 2) Penelitian Eksperimen Semu 3) Penelitian Pengembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010 PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) Pedoman untuk mendukung pelaksanaan tugas Tim Teknis penilai Publikasi Ilmiah Guru

Lebih terperinci

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas Implementasi Penelitian Tindakan Kelas 0leh Slameto PGSD FKIP UKSW Salatiga Slameto_uksw@yahoo.com ABSTRAK Dalam tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK), langkah merencanakan merupakan langkah pertama. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan investasi masa depan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membentuk generasi penerus yang mampu membangun negara menjadi lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KEGIATAN PENELITIAN FKIP UNIVERSITAS RIAU Tahun 2015

BUKU PEDOMAN KEGIATAN PENELITIAN FKIP UNIVERSITAS RIAU Tahun 2015 BUKU PEDOMAN KEGIATAN PENELITIAN FKIP UNIVERSITAS RIAU Tahun 2015 Visi Pusat pendidikan, penelitian, pengembangan dan pelatihan yang unggul dalam bidang profesi kependidikan di wilayah Indonesia BagianBarat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Volume III No. 01 Juni 2016 pissn & eissn

Volume III No. 01 Juni 2016 pissn & eissn UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU IPS DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS MELALUI BIMBINGAN INDIVIDUAL DI SEKOLAH BINAAN SMP NEGERI 7 KOTA BIMA oleh : Sri Aswati Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 2 No. 1 Hal. 173-180 ISSN (Print) : 2337-6198 Januari Juni 2014 ISSN (Online) : 2337-618X Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Nurhasnah Manurung Dosen Kopertis Wilayah I Dpk. FKIP UISU Medan

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL

MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL oleh Setyawan Pujiono, M.Pd. Dipresentasikan pada Seminar Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru-guru di SMP N 2 Ngemplak Sleman

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK KABUPATEN KEDIRI

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK KABUPATEN KEDIRI PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK KABUPATEN KEDIRI Kuntjojo, Intan Prastihastari Wijaya, Nur Lailiyah, Widi Wulansari Universitas Nusantara PGRI Kediri muzkunt@gmail.com, intanwijaya@unpkediri.ac.id,

Lebih terperinci

PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan)

PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan) PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan) PENDAHULUAN Guru kini semakin menghadapi permasalahan yang cukup berat dalam

Lebih terperinci

TOR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN 2015

TOR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN 2015 TOR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TOR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DOSEN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN A.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Oleh Drs. Yuyus Suherman,M.Si PLB FIP UPI yuyus@upi.edu Sebagai tenaga profesional guru tidak hanya dituntut mampu menguasai berbagai teori seka!igus menerapkan dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS Konsep Dasar Penelitian tentang, untuk, dan oleh guru/siswa, dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara guru dengan siswa. Biasanya dilakukan oleh guru di

Lebih terperinci

RINCIAN KEGIATAN GURU DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN GURU DAN ANGKA KREDITNYA RINCIAN KEGIATAN GURU DAN NYA LAMPIRAN I: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TANGGAL: 10 November 2009 NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN 1 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN TEKNIK PENGEMBANGAN KAJIAN PUSTAKA. oleh Setyawan Pujiono, S.Pd.

MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN TEKNIK PENGEMBANGAN KAJIAN PUSTAKA. oleh Setyawan Pujiono, S.Pd. MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN TEKNIK PENGEMBANGAN KAJIAN PUSTAKA oleh Setyawan Pujiono, S.Pd. Dipresentasikan pada Pelatihan Menulis Karya Ilmiah untuk Guru-guru

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN PROFESI GURU PEMBELAJAR (PPGP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Situraja yang terletak di Jalan. Kaum No. 14 Situraja Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki 27 ruangan kelas

Lebih terperinci

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya PP no 2 Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya waktu sajian 3 JP 1 1. Pengembangan Diri Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) 2. Publikasi Ilmiah 3. Karya Inovatif 2 2. PUBLIKASI ILMIAH 2.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL GURU

JABATAN FUNGSIONAL GURU PKB Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kegiatan PENGEMBANGAN DIRI Berdasar Permenpan Nomor: PER/16/M.PAN-RB/11/2009 tentang: JABATAN FUNGSIONAL GURU dan ANGKA KREDITNYA Oleh: Natun, S.Pd.,M.Si. 1 Yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian bisa diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **) PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **) Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG 2015 Pedoman

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU MI ROUDLOTUL HUDA GUNUNGPATI SEMARANG

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU MI ROUDLOTUL HUDA GUNUNGPATI SEMARANG PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU MI ROUDLOTUL HUDA GUNUNGPATI SEMARANG Putriaji Hendikawati, Nuriana Rachmani DN, Bambang Eko Susilo Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU CONTOH : DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU LAMPIRAN I : PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MOR : MOR : TANGGAL : MOR : DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA APA PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)? Proses investigasi terkendali yang berdaur

Lebih terperinci

Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd

Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 Email: aly_uny@yahoo.com/ali_mustadi@uny.ac.id Phone: 081328089490 Universitas Negeri Yogyakarta KARYA TULIS ILMIAH DAN PENINGKATAN PROFESIONALISME

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU BAHASA JEPANG SMA/SMK SE-KOTA SEMARANG

PENINGKATAN KOMPETENSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU BAHASA JEPANG SMA/SMK SE-KOTA SEMARANG PENINGKATAN KOMPETENSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU BAHASA JEPANG SMA/SMK SE-KOTA SEMARANG Dyah Prasetiani Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas negeri Semarang Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat mengadakan penelitian ini adalah SDN Cibenda yang terletak di Dusun Cibenda Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung

Lebih terperinci