Volume III No. 01 Juni 2016 pissn & eissn

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Volume III No. 01 Juni 2016 pissn & eissn"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU IPS DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS MELALUI BIMBINGAN INDIVIDUAL DI SEKOLAH BINAAN SMP NEGERI 7 KOTA BIMA oleh : Sri Aswati Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bima ABSTRAK Berdasarkan Peraturan Mentri Negara Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009, guru pertama dengan pangkat Penata Muda sampai dengan guru utama dengan pangkat Pembina Utama wajib melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan yaitu 1) pengembangan diri, 2) publikasi ilmiah, 3) pengembangan karya inovatif. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi guru sesuai kebutuhan berkelanjutan untuk meningkatkan profesi sesuai tugasnya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru IPS di SMP Negeri 7 Kota Bima yang perlu dibina dalam hal tersebut. Sebagian guru masih ada yang belum memahami cara membuat proposal, melaksanakan dan melaporkan hasil penelitiannya dengan baik, dan sebagian lainnya adapula yang sudah memahami tetapi belum melaksanakannya. Hal ini cenderung disebabkan oleh perhatian guru untuk mengadakan penelitian dan menulis karya ilmiah masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru IPS SMP Negeri 7 Kota Bima dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas melalui teknik bimbingan individual. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah (PTS) yang dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kota Bima pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mulai bulan Januari 2015 sampai dengan Maret Subyek penelitian adalah guru mata pelajaran IPS berjumlah lima orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kinerja guru dan lembar wawancara tak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas. Hal tersebut terlihat dengan meningkatnya hasil kinerja guru dari siklus I sebesar 23,8 dengan kategori cukup baik menjadi 33,8 dengan kategori baik pada siklus II. Keyword : Penelitian Tindakan Kelas, Bimbingan Individual Pendahuluan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. Dengan mengemban kegiatan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan pengayaan terhadap peserta didik serta melaksanakan perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan memanfaatkan hasil evaluasi. Dalam jenjang jabatan, pangkat golongan, ruang sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap kinerja guru adalah dengan persyaratan angka kredit kumulatif minimal. Berdasarkan Peraturan Mentri Negara Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009, guru pertama dengan pangkat Penata Muda sampai dengan guru utama dengan pangkat Pembina Utama wajib melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan yaitu 1) pengembangan diri, 2) publikasi ilmiah, 3) pengembangan karya inovatif. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi guru sesuai kebutuhan berkelanjutan untuk meningkatkan profesi sesuai tugasnya. 1

2 Kegiatan pengembangan diri dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan atau pemanfaatan wawasan pengetahuan, sikap, nilai ketrampilan sesuai dengan profesi guru yang bermanfaat dalam melaksanakan tugas serta meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu telah banyak dan sering dilakukan dan diikuti guru. Namun pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dalam bentuk publikasi ilmiah/penelitian dan atau karya inovatif masih jarang dilakukan guru, terlebih guru IPS di SMP Negeri 7 Kota Bima. Dalam hal ini guru dituntut mampu menyusun proposal penelitian pendidikan, sekaligus merumuskan berbagai permasalahan dalam pembelajaran yang penting untuk diteliti. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru IPS di SMP Negeri 7 Kota Bima yang perlu dibina dalam hal tersebut. Sebagian guru masih ada yang belum memahami cara membuat proposal, melaksanakan dan melaporkan hasil penelitiannya dengan baik, dan sebagian lainnya adapula yang sudah memahami tetapi belum melaksanakannya. Hal ini cenderung disebabkan oleh perhatian guru untuk mengadakan penelitian dan menulis karya ilmiah masih sangat rendah. Strategi sosialisasi dan pelatihan PTK (penelitian tindakan kelas) selama ini ternyata masih belum memadai untuk menjangkau seluruh guru IPS dalam waktu relatif singkat. Intensitas dan kedalaman penguatan materi kurang dapat dicapai. Berdasarkan kenyataan tersebut maka salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai upaya penguatan kompetensi guru IPS dalam penelitian tindakan kelas adalah melalui teknik bimbingan individual. Hal ini dimaksudkan untuk dapat memberikan pemahaman dan motivasi pada guru IPS Kota Bima dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran di sekolah melalui metode ilmiah. Bila penyelesaian masalah pembelajaran dibiasakan melalui PTK maka kompetensi PTK guru akan meningkat dan berimplikasi pada peningkatan kreativitas, inovasi, kemampuan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis para guru IPS bermuara pada peningkatan kreatifitas pembelajaran. Disamping itu dampak lainnya adalah meningkatkan angka kredit untuk sertifikasi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan guru itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru IPS SMP Negeri 7 Kota Bima dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas melalui teknik bimbingan individual. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Jatmiko (2014:2) menyatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Sedangkan menurut Madya (2012:2) PTK adalah intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan PTK guru dapat melakukan penelitian di kelas sendiri dan terhadap siswanya sendiri, dari berbagai aspek selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga hasil penelitian dapat digunakan untuk memperbaiki praktik pembelajarannya. Walaupun penelitian tindakan dilakukan di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung tetapi hal tersebut tidak mengganggu proses pembelajaran karena ia dilakukan dalam setting yang alami sesuai jadwal yang dibuat oleh guru. Menurut Madya (2012:3) karakteristik PTK adalah (a) penelitian terhadap masalah praktis yang dialami oleh guru dalam tugas sehari-hari, (b) adanya kolaborasi dalam melakukan PTK, (c) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan tindakan dan refleksi. Prinsip prinsip dalam melaksanakan PTK menurut Amran (2013:4) adalah (a) pelaksanaan PTK diharapkan tidak menggangu tugas pokok pembelajaran, (b) metode pengumpulan data yang digunakan tidak menyita waktu berlebihan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran, (c) metode yang digunakan harus cukup reliabel, (d) guru/dosen mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, (e) masalah PTK seharusnya merupakan masalah operasional pembelajaran yang cukup merisaukan, sehingga perlu diatasi oleh guru sebagai bagian 2

3 tanggungjawab profesionalnya, (f) selama melaksanakan PTK, guru harus selalu konsisten dan peduli terhadap prosedur etika pembelajaran di kelas, dan PTK harus tetap dilakukan sesuai kaidah kajian ilmiah. Terdapat beberapa model PTK yang dapat digunakan, antara lain: a. Model Kurt Lewin Model Kurt Lewin menjadi acuan dari berbagai model penelitian tindakan karena Kurt Lewin yang pertama kali memperkenalkan penelitian tindakan. Komponen pokok dalam PTK Kurt Lewin adalah: 1) Perencanaa (planning) 2) Tindakan (action) 3) Pengamatan (observing) 4) Refklesi (reflecting) b. Model Kemmis dan Taggart Konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin dikembangkan oleh Kemmis & Mc. Taggart. Komponen tindakan (acting) dengan pengamatan (observing) disatukan dengan alasan kedua kegiatan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena kedua kegitan harusalah dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsung suatu kegiatan dilakukan, kegiatan observasi harus dilakukan sesegera mungkin. c. Model Hopkins Berdasarkan model-model Penelitian Tindakan Kelas dari Kurt Lewin, Kemmis & Mc.Taggart Bimbingan Individual Basri (2014:3) menyatakan bahwa bimbingan individual adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Bimbingan individual yang dimaksud adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk menyelesaikan masalah pribadi yang dialaminya seperti masalah hubungan sosial, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan dan masyarakat. Menurut Yon (2010:1) bimbingan individual adalah seperangkat usaha bantuan kepada seseorang agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi, dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya. Berdasarkan kedua pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan individual adalah bimbingan yang diberikan oleh pembimbing kepada seseorang (guru) dalam memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapinya untuk mendapatkan solusi. Bimbingan individual memiliki beberapa fungsi, yaitu a) Fungsi Pemahaman Fungsi pemahaman yang perlu dihasilkan dalam bimbingan adalah pemahaman tentang diri individu yang akan dibimbingan beserta permasalahannya oleh dirinyasendiri dan oleh pihak-pihak yang akan membantunya, serta pemahaman tentang lingkungan. b) Fungsi Pencegahan Fungsi pencegahan adalah upaya untuk membuat lingkungan menjadi positif, sehingga tidak menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi individu c) Fungsi Pengentasan Upaya pengentasan melalui pelayanan bimbingan adalah dengan mengeluarkan seseorang dari posisi yang tidak mengenakkan, yang dampaknya dapat mengganggu perkembangan siswa d) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada individu, baik itu pembawaan atau hasil perkembangan. Pemeliharaan yang baik akan sekedar mempertahankan agar apa yang ada tetap baik, tetapi juga mengembangkan agar yang ada berkembangan menjadi lebih baik. 3

4 Keempat fungsi yang telah disebutkan di atas semua bertujuan untuk mengarahkan individu memaksimalkan potensi yang dimiliki menjadi lebih baik. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah (PTS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru IPS SMP Negeri 7 Kota Bima dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas melalui teknik bimbingan individual. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kota Bima pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mulai bulan Januari 2015 sampai dengan Maret Subyek penelitian adalah guru mata pelajaran IPS berjumlah lima orang. Dalam penelitian tindakan sekolah ini terdiri dari empat komponen pokok yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Terdapat dua siklus yang dirancang dalam penelitian tindakan sekolah ini, yaitu siklus I dan siklus II. Alasan penelitian ini dibagi menjadi dua siklus adalah untuk menyesuaikan materi dan agar hasil peningkatan kemampuan guru IPS dalam melaksanakan PTK di setiap siklus terlihat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kinerja guru dan lembar wawancara tak terstruktur. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas yang dilakukan guru selama membuat proposal dan melaksanakan PTK di kelas, sedangkan lembar wawancara digunakan untuk mendalami pengetahuan awal guru mengenai PTK dan untuk mencari hambatan apa yang dihadapi dalam melaksanakan PTK di kelas. Guru dikatakan berhasil dalam melaksanakan PTK jika skor rata-rata yang diperoleh X < dan dikatakan belum berhasil jika persentase yang diperoleh X < Skala yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan skala likert dengan 5 pilihan jawaban. Untuk skala kinerja guru dalam melaksanakan PTK pilihan jawabannya adalah Sangat Baik (SB), Baik (BK), Cukup Baik (CB), Kurang Baik (KB) dan Sangat Kurang Baik (SKB). Semua skala disusun berdasarkan item positif yang penilaian atas itemnya sebagai berikut: Tabel 1. Skala Pengukuran Ket Kriteria Item Positif SB Sangat Baik 5 BK Baik 4 CK Cukup Baik 3 KB Kurang Baik 2 SKB Sangat Kurang Baik 1 Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data dari skala penelitian yang diisi oleh peneliti sebagai observer selama guru membuat proposal dan membuat laporan hasil PTK. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata kinerja guru selama penelitian untuk setiap kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut a) Menghitung rata-rata skor hasil kinerja guru dengan rumus: ݔ Keterangan: rata-rata skor hasil kinerja guru ݔ jumlah skor hasil kinerja guru jumlah seluruh item b) Menghitung skor maksimal ideal c) Menentukan MI (Mean Ideal) dan SDI (Standar Deviasi Ideal) d) Menentukan kriteria hasil kinerja guru dalam melaksanakan PTK 4

5 Tabel 2. Kriteria Hasil Kinerja Guru Interval Interval Skor Kriteria X > MI SDI X > 4 Sangat Baik MI SDI X < MI SDI 3.34 X < 4 Baik MI 0.5 SDI X < MI SDI 2.7 X < 3.34 Cukup Baik MI 1.5 SDI X < MI 0.5 SDI 1.10 X < 2.7 Kurang Baik X < MI 1.5 SDI X < 1.10 Sangat Kurang Baik Hasil dan Pembahasan Siklus I Nama Sekolah SMP Negeri 7 Kota Bima Tabel 3. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Nama Guru Skor total Skor ratarata Kategori Maria Ulfah, S.Pd 28 2,8 Cukup baik Dian Rosita Agustin, S.Pd 26 2,6 Kurang baik Sri Wahyuningsih, S.Pd 25 2,5 Kurang baik Musdalifah, S.Pd 24 2,4 Kurang baik Aksa, S.Pd 16 1,6 Sangat kurang baik Berdasarkan hasil observasi terhadap penyusunan dan pelaksanaan PTK yang dilakukan guru di atas dapat di lihat bahwa kategori yang diperoleh ke empat guru tersebut belum mencapai standar minimal keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 3.34 X < 4 dengan kategori baik. Dengan demikian, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II. Siklus II Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui bimbingan individual terlihat bahwa tindakan tersebut dapat mengoptimalkan kemampuan guru IPS SMP Negeri 7 Kota Bima dalam melaksanakan PTK. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan guru IPS dari siklus I ke siklus II, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Nama Sekolah Siklus I SMP Negeri 7 Kota Bima Nama Sekolah Siklus II SMP Negeri 7 Kota Bima Tabel 4. Hasil Tindakan Siklus I dan Siklus II Skor Skor Nama Guru total rata-rata Kategori Maria Ulfah, S.Pd 28 2,8 Cukup baik Dian Rosita Agustin, S.Pd 26 2,6 Kurang baik Sri Wahyuningsih, S.Pd 25 2,5 Kurang baik Musdalifah, S.Pd 24 2,4 Kurang baik Aksa, S.Pd 16 1,6 Sangat kurang baik Rata - Rata ,8 Cukup baik Nama Guru Skor total Skor rata-rata Kategori Maria Ulfah, S.Pd 35 3,5 Baik Dian Rosita Agustin, S.Pd 34 3,4 Baik Sri Wahyuningsih, S.Pd 33 3,3 Baik Musdalifah, S.Pd 34 3,4 Baik Aksa, S.Pd 33 3,3 Baik Rata - Rata ,8 Baik 5

6 Dari tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa adanya peningkatan kemampuan guru IPS dari siklus I 23,80 dengan kategori cukup baik menjadi 33,8 dengan kategori baik pada siklus II, peningkatan ini terjadi karena adanya kerjasama yang baik antara peneliti sebagai tutor dalam bimbingan individual dan guru, peneliti sebagai tutor menjelaskan mengenai konsep dan langkah-langkah melaksanakan PTK, peneliti dan guru bertukar pendapat dan berdiskusi, selain itu adanya kemauan guru dalam menyusun dan melaksanakan PTK. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas di kelas masing-masing guru diharapkan dapat meningkatkan mutu guru, memperbaiki proses belajar mengajarnya serta meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa bimbingan individual dapat mengoptimalkan kemampuan guru IPS dalam menyusun dan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa melalui bimbingan individual dapat mengoptimalkan kemampuan guru IPS SMP Negeri 7 Kota Bima dalam menyusun dan melaksanakan PTK. peningkatan ini terjadi karena adanya kerjasama yang baik antara peneliti sebagai tutor dalam bimbingan individual dan guru, peneliti sebagai tutor menjelaskan mengenai konsep dan langkah-langkah melaksanakan PTK, peneliti dan guru bertukar pendapat dan berdiskusi, selain itu adanya kemauan guru dalam menyusun dan melaksanakan PTK. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas di kelas masing-masing guru diharapkan dapat meningkatkan mutu guru, memperbaiki proses belajar mengajarnya serta meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini terlihat dengan meningkatnya hasil kinerja dari siklus I sebesar 23,8 dengan kategori cukup baik menjadi 33,8 dengan kategori baik pada siklus II. Daftar Pustaka Amran, Amir Filosofi Penelitian Tindakan Kelas. Disampaikan Pada Kegiatan Workshop PTK Bagi Dosen Di Lingkup STKIP Bima Pada 3 Januari 2013 di Kota Bima. Arnasari, Merdekawati Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Pada Materi Sudut Di Kelas VII SMP Negeri 18 Kota Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Malang Atmoko, Adil Meningkatkan Kemampuan Guru SD 2 Suruih Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek Dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Menerapkan Forum Diskusi Kecil. edu/ /pts_penelitian_tindakan_sekolah. Diunduh pada pada November 2013 Basri, Samsinar Makalah Bimbingan Pribadi. Synaralwadudu. blogspot.co.id/2014/01/. Diunduh pada November 2013 Jatmiko, Budi Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disampaikan Dalam Brainstorming Penelitian Tindakan Kelas di STMIK STIKOM Surabaya Pada 21 Januari Madya, Suwarsih Penelitian Tindakan Kelas. Diunduh pada November 2013 Moloeng, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suhaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Di Kelas Sesuai RPP Melalui Observasi Kelas Dan Bimbingan Personal Pada Guru Kelasd Satu, Dua Dan Tiga. Tidak diterbitkan. Pengawas TK/SD Bekasi Sumini, T Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru. Penelitian Dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP-Universitas Sanaya Dharma. Diunduh pada November 2013 Yon, Kak Bimbingan Pribadi. Abudaud2010.blogspot.co.id/20/10. Diunduh pada November

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang digunakan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu, akan dibahas pula desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab itu sesuai dengan penelitian tindakan kelas maka masalah penelitian yang harus dipecahkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian 151550 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan sifat PTK dilakukan secara mandiri

Lebih terperinci

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **)

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **) PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **) Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga

Lebih terperinci

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar di Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas II. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian  3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data 15 BAB III METODOLOGI 3.1 Setting Penelitian Tempat Penelitian Kelas VI SD Negeri Ngabean, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan pada semester II tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK).Metode penelitian tindakan kelas ini bersifat kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010

Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010 Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010 PENDAHULUAN E-TA MATA KULIAH BERBOBOT 4 SKS TARGET: - MENGUASAI DISIPLIN ILMU (SUBSTANSI & METODOLOGI) - MENGUASAI KONSEP-KONSEP ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di atas melalui pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dilaksanakan di SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok dengan jumlah dan jam pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: SUNARYO SOENARTO

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: SUNARYO SOENARTO Dr. Sunaryo Sunarto Ketua Pelaksana Sergur Rayon 11 Ketua Serdos PTP UNY Ketua P3AI - UNY Kantor: P3AI UNY (0274-550852) Telp. 0274-586168 psw. 263 Email: sunaryos@uny.ac.id HP: 081 7412 7114 1 PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangwangkal Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangwangkal Kecamatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangwangkal Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas, karena dari hasil UTS yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan suatu cara atau metode ilmiah tertentu untuk memperoleh data dan informasi, metode ilmiah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Dalam penelitian ini mengambil lokasi di SD N 1 Kaligentong Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tepatnya di desa Kaligentong, dusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu usaha pencermatan

Lebih terperinci

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI Suparni Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta suparni71@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Suharsimi A. (2004 dalam Sukajati, 2008) ada tiga kata yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) A. Penelitian Pendidikan PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Oleh: Atmini Dhoruri, MS Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dilakukan

Lebih terperinci

DASAR- DASAR PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: Nurhidayati, M. Hum. FBS UNY

DASAR- DASAR PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: Nurhidayati, M. Hum. FBS UNY DASAR- DASAR PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Nurhidayati, M. Hum. FBS UNY A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu penerapan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Adapun penelitian yang akan diterapkan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kalicari 2 Desa Kalicari Kecamatan Pedurungan Semarang. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada saat proses pembelajaran berlangsung dan setiap siklus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), menurut Isaac (1971) penelitian tindakan kelas ini didesain untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul; Peningkatan hasil Belajar Matematika Materi Bilangan Romawi Dengan Menggunakan Metode Inquiry Kelas IV MI Al- Hidayah Margorejo

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS 28 METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ). Suatu penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL Oleh: Dr. Hastuti, M.Si. Nurhadi, M.Si. Sriadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Dalam penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri 2 Kajengan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora tepatnya di desa Kajengan RT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas 33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa penerapan active learning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian. Adapun yang akan dibahas pada bab ini diantaranya adalah metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 19 Kota Bandung kelas XI.IPA 5 semester I pada tahun ajaran 2010-2011. B. Metode dan Desain Intervensi

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SEGI EMPAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan berupa model pembelajaran Student

Lebih terperinci

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 Oleh: Muhammad Nursa ban 2 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 Disampaikan dalam workshop penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini terfokus dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian PTK ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif disini adalah penelitian yang hasil datanya lebih berkenaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI RUANG VEKTOR

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI RUANG VEKTOR PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI RUANG VEKTOR Syarifudin Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Taman Siswa Bima syarifudin.abubakar@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru 20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research melalui praktik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research melalui praktik 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research melalui praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Mangunsari 02 Salatiga Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Penelitian dilaksanakan pada semester II

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan nyata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian. 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Reseacrh (CAR). Kunandar menjelaskan bahwa PTK adalah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 1.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SDN III Tolinggula Tengah yang berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Subyek, dan Objek Penelitian Berikut dipaparkan mengenai lokasi, ruang lingkup, dan subjek pada penelitian tindakan kelas ini. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai Peningkatan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Gugus Diponegoro di Kecamatan Ungaran Barat melalui workshop Penyusunan Proposal Penelitian

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) Oleh: Drs. Ahmad Yani, M.Si. Pendahuluan Undang-undang No 14 tentang guru dan dosen menegaskan bahwa guru merupakan profesi yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas sudah lebih dari sepuluh tahun dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK di artikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian, model penelitian, lokasi, waktu dan subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengolahan analisis data. A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu penelitian yang di lakukan oleh guru di kelas secara

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21 36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 20 PTK mempunyai karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Dan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan gabungan (mix) pendekatan kualitatif dan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang metode penelitian; model penelitian; lokasi penelitian; subjek penelitian; waktu penelitian; instrument penelitian; prosedur penelitian;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR). Hermawan

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **) PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **) Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian mengunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut John Elliot yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan maksud

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai

Lebih terperinci

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1 UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1 MUFIDATUL INSIYAH 158620600125/6/A3/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mufidatul.insiyah@yahoo.com

Lebih terperinci