Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah"

Transkripsi

1 1 2 Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah Suhardjono Diskusi dalam Evaluasi Kinerja Pendidik dan Kependidikan tingkat Propinsi Jawa Timur Malang, 14 Juni 2011

2 Pengantar 3 Banyak perubahan terjadi. Di tahun 2009 ditetapkan aturan baru tentang jabatan fungsional guru. Menyusul di tahun 2010 terbitlah Permenegpan Nomor 21 tentang jabatan fungsional pengawas. Adanya dua aturan baru di atas, membawa banyak perubahan yang menyangkut tugas dan tanggungjawab guru maupun pengawas. Di antaranya pada kegiatan pengembangan profesi. Baik guru maupun pengawas, mereka wajib untuk terus menerus meningkatkan mutu dirinya. Kegiatan peningkatan mutu diri itu dikenal sebagai kegiatan pengembangan profesi (bagi guru keaitan tersebut dikenal sebagai pengembangan keprofesian berkelanjutan disingkat PKB). Berbeda dengan guru yang hanya wajib melakukan PKB, pengawas sekolah mempunyai kewajiban ganda. Mereka tidak saja harus melakukan pengembangan profesi bagi dirinya, tetapi juga berkewajiban melakukan pembimbingan dan pelatihan profesional bagi guru. Akibatya, ada dua hal yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah Pertama, pengawas sekolah semestinya mempunyai kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam pengembangan profesinya (atau lebih khusus misalnya dalam pembuatan karya tulis ilmiah), sebelum mereka dapat membimbing dan melatih para guru. Kedua, pengawas sekolah juga harus memahami dengan benar tentang apa dan bagaimana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang seharusnya dilakukan oleh guru. 4 Untuk itulah, seyogyanya, pada diskusi pengembangan profesi pengawas sekolah, TIDAK hanya memberikan keterampilan bagi pengawas sekolah untuk mengembangan profesinya, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan yang seharusnya dilakukan oleh guru. Pada makalah ini, yang dimaksudkan sebagai pelengkap penjelas sajian lisan, saya diskusikan kedua hal di atas. Sayangnya, akibat waktu sajian yang terbatas, tidak memungkinkan adanya kesempatan berlatih agar pengawas sekolah lebih berkemampuan dalam menyusun karya tulis ilmiah. Diskusi ini akan lebih bertujuan agar pengawas sekolah lebih berpengetahuan tentang bagaimana pengembangan profesinya (menurut aturan yang baru), dan juga tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru (agar tidak keliru saat memberikan pelatihan dan bimbingan). Harapannya, semoga terjadi peningkatan kemuan pengawas sekolah untuk selalu meningkatkan mutu diri mereka. Salam dan terima kasih. Shjn

3 1. Pengembangan Profesi 5 Pada Permenegpan nomor 21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah, pengembangan profesi didefinisikan sebagai: Pengembangan profesi adalah kegiatan yang dirancang dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sikap dan keterampilan untuk peningkatan profesionalisme maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi pendidikan sekolah. Kegiatan pengembangan profesi wajib dilakukan oleh semua pengawas sekolah. Mereka yang tidak mampu mengumpulkan angka kredit pada kegiatan tersebut, dapat diartikan sebagai ketidakmampuannya dalam mengembangkan profesinya. Akibatnya, kelayakan mereka sebagai pejabat fungsional pengawas sekolah disangsikan. Dan berdasar pasal 34, yang bersangkutan dapat dikenai sangsi pembebasan sementara dari jabatannya. Permenegpan nomor 21 menjelaskan salah satu tugas pokok Pengawas Sekolah adalah penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional guru. Lebih rinci pada bab 3 Pasal 7 tertulis kewajiban pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas adalah: a. menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, melaksakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dan membimbing dan melatih profesional guru; b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; Hal di atas menunjukkan bahwa membimbing dan melatih profesional guru serta melakukan kegiatan pengembangan profesi untuk diri mereka sendiri, merupakan tupoksi 6 pengawas sekolah. Untuk itu, setiap kegiatan yang dilakukan berhak memperoleh dan dinilai angka kreditnya Di pasal 14, kegiatan di atas diuraikan secara rinci sebagai berikut: Jenjang jabatan Pengawas Sekolah Muda Pengawas Sekolah Madya Pengawas Sekolah Utama Macam kegiatan membimbing dan melatih profesional Guru melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru. melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau kepala sekolah; melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen; mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalguru dan/atau kepala sekolah; dan membimbing pengawas sekolah muda dalam melaksanakan tugas pokok. menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/MKKS dan sejenisnya; melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah; melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen;

4 7 8 mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah; membimbing pengawas sekolah muda dan pengawas sekolah madya dalam melaksanakan tugas pokok; melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan. 2. Macam Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas Macam kegiatan pengembangan profesi, terdiri dari (a)menyusun karya tulis ilmiah; dan (b) membuat karya inovatif. 1 Pada Lampiran Permenegpan nomor: 21 tahun 2010, macam kegiatan pengembangan profesi pengawas yang berupa KARYA TULIS ILMIAH terdiri dari: 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan yang dipublikasikan, yang dapat berupa a. buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit 2. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan yang tidak dipublikasikan, yang dapat berupa a. buku b. makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit 3. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan, yang dapat berupa a. buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit 1 Makalah ini berfokus pada kegiatan pengembangan profesi yang berupa karya tulis ilmiah, sehingga kegiatan yang berupa karya inovatif sangat perlu dijelaskan pada kesempatan yang lain.

5 9 4. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan, yang dapat berupa a. buku b. makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit 5. Menyampaikan prasaran berupa gagasan tinjauan dan atau ulasan ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan dalam pertemuan ilmiah 6. Membuat Menerjemahkan/menyadurkan buku di bidang pendidikan formal /pengawasan yang dipublikasikan, yang dapat berupa a. buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit 7. Membuat Menerjemahkan/menyadurkan buku di bidang pendidikan formal /pengawasan yang dipublikasikan, yang dapat berupa a. buku b. makalah Rincian tentang definisi, kerangka isi, bukti fisik yang diperlukan dalam pengajuan penilaian angka kredit karya tulis ilmiah, tentunya akan tersaji secara rinci pada Petunjuk Teknis tentang hal tersebut Macam Kegiatan Pengembangan Profesi Guru Macam kegiatan pengembangan profesi bagi pengawas sekolah tentunya berbeda dengan kegiatan pengembangan profesi guru. Hal itu karena berbedanya tugas dan tanggung jawab di antara kedua profesi tersebut. Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru, menyatakan bahwa pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. PKB merupakan salah satu komponen pada unsur utama yang kegiatannya diberikan angka kredit. Unsur kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terdiri dari tiga macam kegiatan, yaitu: Macam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) 1 Pengembangan Diri Yang meliputi... 1) mengikuti diklat fungsional 2) melaksanakan kegiatan kolektif guru 2 Publikasi Ilmiah a) membuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian b) membuat publikasi buku 2 Sampai dengan saat makalah ini diususun, diperoleh informasi bahwa Petunjuk Teknis yang dimaksud, masih dalam tahap penyelesaian.

6 3 Karya Inovatif a) menemukan teknologi tetap guna 11 b) menemukan/menciptakan karya seni c) membuat/memodifikasi alat pelajaran d) mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya Ketiga macam kegiatan PKB tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut. 14 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) suhardjono Pengembangan Diri 2. Publikasi Ilmiah 3. Karya Inovatif 4. Publikasi Ilmiah pada Kegiatan PKB Publikasi ilmiah terdiri dari tiga kelompok kegiatan, yakni: 1. presentasi pada forum ilmiah; 2. publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal; dan 3. publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru. Uraian dari masing-masing kegiatan di atas, adalah sebagai berikut Presentasi pada Forum Ilmiah 2. Publikasi Ilmiah 16 suhardjono Presentasi pada forum ilmiah 2.2. Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal 2.3. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau pedoman guru Guru seringkali diundang untuk mengikuti pertemuan ilmiah. Tidak jarang, mereka juga diminta untuk memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran atau pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan itu, guru harus membuat prasaran ilmiah. Prasaran ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah berbentuk makalah yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah. Untuk memperoleh angka kredit dalam kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, maka isi makalah haruslah mengenai permasalahan pada bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya sesuai tugas guru yang bersangkutan.

7 13 Isi makalah di luar hal tersebut di atas, misalnya membahas hal-hal di luar bidang tugas guru, bahasan terlalu umum, tidak berkaitan dengan tugas guru yang bersangkutan, tidak atau kurang jelas kaitannya dengan permasalahan pendidikan/pembelajaran pada satuan pendidikan, serta kurang menunjukkan kesesuaian dengan tugas pokok dan fungsi guru, tidak dapat diberikan angka kredit. Kerangka isi makalah pada pertemuan ilmiah pada umumnya mengikuti ketentuan yang ditetapkan panitia pertemuan ilmiah. Namun demikian, setidaknya makalah tersebut, mempunyai bagian-bagian isi sebagai berikut. Bagian Awal: Memuat judul, keterangan tentang waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan, dan pada kegiatan apa pertemuan ilmiah tersebut dilakukan. Bagian Isi: a) sajian abstrak/ringkasan b) paparan masalah utama berikut pembahasan masalah, dan c) penutup. Bagian Akhir: Daftar Pustaka Publikasi Ilmiah Berupa Hasil Penelitian atau Gagasan Ilmu Bidang Pendidikan Formal Karya tulis ilmiah guru dapat dipublikasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian (misalnya laporan Penelitian Tindakan Kelas) atau berupa tinjauan/gagasan ilmiah yang ditulis berdasar pada pengalaman dan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi guru. Publikasi karya tulis ilmiah guru di atas, terdiri dari empat kelompok, yakni: a) Laporan hasil penelitian. b) Tinjauan ilmiah. c) Tulisan ilmiah popular. d) Artikel ilmiah. Uraian dari masingmasing kegiatan di atas, adalah sebagai berikut. a) Laporan Hasil Penelitian 7 suhardjono 2009 Add Your Text 2.2. Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasaninovatif pada bidangpendidikan formal Laporan hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan yang telah dilaksanakan guru di sekolahnya dan sesuai dengan tupoksinya, antara lain dapat berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas. Laporan hasil penelitian tersebut, dibedakan berdasarkan pada jenis publikasinya sebagai berikut.

8 15 a) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku ber- ISBN dan telah mendapat pengakuan BSNP. b) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah diedarkan secara nasional dan terakreditasi. c) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi d) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota. e) Laporan hasil penelitian yang diseminarkan di sekolahnya dan disimpan di perpusta-kaan. Kerangka isi Bila laporan hasil penelitian tersebut dimuat di buku atau jurnal, pada umumnya kerangka isi laporan mengikuti persyaratan yang berlaku dalam penulisan buku atau jurnal. Untuk laporan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk makalah, pada umumnya kerangka isi atau format laporan hasil penelitian terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian penunjang. Bagian Awal: Terdiri dari halaman judul; lembaran persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan lampiran; serta abstrak atau ringkasan. Bagian Isi: Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni: 16 Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; Bab Kajian/Tinjauan Pustaka; Bab Metode Penelitian; Bab Hasil dan Diskusi Hasil Kajian, serta Bab Kesimpulan dan Saran. Bagian Penunjang Memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran (seperti instrumen yang digunakan, contoh hasil kerja siswa, contoh isian instrumen, foto-foto kegiatan, surat ijin penelitian, rencana pembelajaran, dan dokumen pelaksanaan penelitian lain yang menunjang keaslian penelitian tersebut). b) Makalah Berupa Tinjauan Ilmiah di Bidang Pendidikan Formal dan Pembelajaran Makalah tinjuan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya (di sekolahnya). Bagian Awal Terdiri dari halaman judul; lembaran persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan lampiran; serta abstrak atau ringkasan. Bagian Isi Umumnya terdiri dari beberapa bab, yakni:

9 17 (1) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat. (2) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka. (3) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari satuan pendidikannya. Yang harus disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide atau gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya pemecahan masalah di satuan pendidikannya (di sekolahnya). (4) Bab Kesimpulan. Bagian Penunjang: Memuat daftar pustaka dan lampiran data yang digunakan dalam melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah. c) Tulisan Ilmiah Populer Karya ilmiah populer adalah tulisan yang dipublikasikan di media massa (koran, majalah, atau sejenisnya). Karya ilmiah populer dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi ini merupakan kelompok tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan pada satuan pendidikan penulis bersangkutan. Walaupun karya tulis ilmiah populer, namun sebagai karya tulis ilmiah untuk pengembangan profesi guru, isi tulisannya harus tentang permasalahan pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan penulis bersangkutan. 18 Sedangkan kerangka isinya disesuaikan dengan persyaratan atau kelaziman dari media massa yang akan mempublikasikan tulisan tersebut. d) Artikel Ilmiah dalam Bidang Pendidikan Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah. Artikel ilmiah di bidang pendidikan umumnya mengikuti aturan dari jurnal yang akan memuat artikel ilmiah dimaksud dan setidak-tidaknya berisi: a) pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat; b) kajian teori, yang menguraikan tentang teoriteori yang relevan; c) pembahasan, yang mengemukakan tentang gagasan/ide penulis dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan pembelajaran di sekolahnya. Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan data yang relevan; dan d) Kesimpulan.

10 Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku Pengayaan, dan/atau Pedoman Guru Publikasi ilmiah pada kelompok ini terdiri dari: a) Buku Pelajaran b) Modul/Diktat Pembelajaran c) Buku dalam Bidang Pendidikan d) Karya Terjemahan e) Buku Pedoman Guru Penjelasan Buku dalam tentang definisi, bidang Karya pendidikan kerangka isi, terjemahan bukti fisik, dan 11 suhardjono 2009 besaran angka kredit dari masing-masing jenis publikasi di atas disajikan sebagai berikut. a) Buku Pelajaran Buku teks pelajaran, buku pengkayaan Modul / Diktat Add Your Text 2.3. Buku Pelajaran dan pedoman guru Buku Pedoman Guru Buku pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa pada suatu jenjang pendidikan atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik sebagai buku utama atau pelengkap. Buku dapat ditulis guru secara individu atau berkelompok. Kerangka isi buku pelajaran sebagai berikut: Pengantar Bagian Pendahuluan Daftar isi Tujuan buku pelajaran Bagian Isi Judul bab atau topik isi bahasan Penjelasan tujuan bab Uraian isi pelajaran Penjelasan teori Sajian contoh Soal latihan Bagian Penunjang Daftar pustaka Data diri penulis b) Modul/Diktat Pembelajaran per Semester (1) Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. (2) Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/ memperkaya materi mata pelajaran/ bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.

11 Kerangka isi (1) Modul 21 Materi pelajaran pada suatu modul, disusun dan disajikan sedemikian rupa agar siswa secara mandiri dapat memahami materi yang disajikan. Modul umumnya terdiri dari: petunjuk siswa, isi materi bahasan (uraian dan contoh), lembar kerja siswa, evaluasi, kunci jawaban evaluasi, dan pegangan tutor/guru (bila ada). Ciri lain dari modul adalah dalam satu modul terdapat beberapa kegiatan belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan di setiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak lanjut. Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu. Sebagai bagian dari modul, buku materi bahasan mempunyai kerangka isi yang tidak berbeda dengan buku pelajaran. Ciri khas modul adalah tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci, agar siswa mampu menggunakan modul dalam membelajarkan diri mereka sendiri. (2) Diktat 22 Pada hakikatnya diktat adalah buku pelajaran yang 'masih' mempunyai keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan isinya. Dengan demikian kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan buku pelajaran, namun karena masih digunakan di kalangan sendiri (terbatas), beberapa bagian isi seringkali ditiadakan. Bagian yang seharusnya tetap tersaji pada suatu diktat adalah sebagai berikut. Bagian Pendahuluan Daftar isi Penjelasan tujuan diktat pelajaran Bagian Isi Judul bab atau topik isi bahasan Penjelasan tujuan bab Uraian isi pelajaran Penjelasan teori Sajian contoh Soal latihan Bagian Penunjang Daftar pustaka

12 23 c) Buku dalam Bidang Pendidikan Perbedaan antara buku pelajaran dan buku dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut: Isi Aspek Sasaran Pembaca Tujuan Penulis Buku Pelajaran Berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu Siswa pada jenjang pendidikan tertentu Membantu siswa dalam memahami mata pelajaran tertentu, atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik pegangan utama maupun pelengkap Guru atau kelompok guru yang bertugas dan atau berkemampuan terhadap isi buku Buku dalam Bidang Pendidikan Berisi pengetahuan yang terkait dengan bidang kependidikan Tidak hanya pada siswa pada jenjang pendidikan tertentu Tidak hanya membantu siswa dalam memahami mata pelajaran tertentu, atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik pegangan utama maupun pelengkap namun dimaksudkan juga untuk memberikan informasi pengetahuan dalam bidang kependidikan Guru atau kelompok guru yang berkemampuan terhadap isi buku 24 Berbeda dengan kerangka isi buku pelajaran, buku dalam bidang pendidikan mempunyai kerangka isi yang lebih bebas, tergantung pada isi pengetahuan apa yang akan disajikan dalam buku tersebut. Meskipun demikian pada umumnya kerangka buku dalam bidang pendidikan terdiri dari: Pengantar Daftar isi Bagian Pendahuluan Bagian Isi Dapat terdiri dari beberapa bab/bagian sesuai dengan isi pengetahuan yang disajikan. Masingmasing bab/bagian serupa dengan bagian isi buku. Bagian Penunjang Daftar kepustakaan Data diri penulis d) Karya Terjemahan Untuk kepentingan pembelajaran, guru tidak jarang memerlukan kerja terjemahan. Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia, atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah. Buku yang diterjemahkan tersebut diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang dilakukan

13 25 guru bersangkutan. Untuk itu, perlu adanya surat pernyataan dari kepala sekolah/madrasah yang menjelaskan perlunya karya terjemahan tersebut untuk menunjang proses pembelajaran guru bersangkutan. Yang diterjemahkan adalah keseluruhan isi buku secara lengkap dan bukan merupakan bagian dari buku, atau suatu tulisan pendek, artikel, atau jenis tulisan lain di luar guru. Umumnya kerangka karya terjemahan mengikuti kerangka isi dari buku yang diterjemahkannya. e) Buku Pedoman Guru Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru. Isi rencana kerja tersebut paling tidak meliputi upaya dalam meningkatkan/ memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran. Pada rancangan itu harus pula disajikan rencana kegiatan PKB yang akan dilakukan. Melalui rencana kerja tersebut, guru mempunyai pedoman untuk mengembangakan profesinya. Buku ini juga dapat dipakai kepala sekolah dan/atau pengawas sekolah untuk mengevaluasi kinerja guru bersangkutan. Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk makalah, diketik dan dibendel, dengan kerangka isi sebagai berikut. Bagian Awal 26 Terdiri dari halaman judul yang menerangkan identitas guru dan tahun kerja dari rencana kerja guru tersebut, lembaran persetujuan dari kepala sekolah; kata pengantar; dan daftar isi. Bagian Isi Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni: (1) Pendahuluan, yang menjelaskan tentang tujuan pembuatan Rencana Kerja Tahunan Guru tersebut, menjelaskan ringkasan target-target capaian yang diharapkan dicapai. (2) Rincian rencana kerja, yang disajikan dalam satuan waktu bulanan untuk selama setahun. Rencana kerja tersebut berupa rencana guru yang bersangkutan dalam meningkatkan kompetensinya sebagai guru, yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional. (3) Penutup, yang menjelaskan ringkasan rencana kegiatan dan rencana target yang ingin dicapai. Bagian Penunjang Memuat lampiran yang menunjang rencana kerja tahunan tersebut, misalnya RPP, skenario kegiatan, dan lain-lain.

14 Rangkuman Banyak perubahan terjadi. Di tahun 2009 ada aturan baru tentang jabatan fungsional guru. Menyusul di tahun 2010 terbitlah Permenegpan Nomor 21 tentang jabatan fungsional pengawas. Adanya dua aturan baru di atas, membawa perubahan yang menyangkut tugas dan tanggungjawab guru maupun pengawas. Di antaranya pada kegiatan pengembangan profesi. 2. Baik guru maupun pengawas, wajib untuk terus menerus meningkatkan mutu dirinya. Kegiatan peningkatan mutu diri itu, dikenal sebagai kegiatan pengembangan profesi (bagi guru keaitan tersebut dikenal sebagai pengembangan keprofesian berkelanjutan disingkat PKB). 3. Berbeda dengan guru yang hanya wajib melakukan PKB, pengawas sekolah mempunyai kewajiban ganda. Mereka tidak saja harus melakukan pengembangan profesi bagi dirinya, tetapi juga berkewajiban melakukan pembimbingan dan pelatihan profesional bagi guru. 4. Dua hal harus dimiliki oleh pengawas sekolah. Pertama, pengawas sekolah semestinya mempunyai kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam pengembangan profesinya (atau lebih khusus dalam pembuatan karya tulis ilmiah), sebelum mereka dapat membimbing dan melatih para guru. Kedua, pengawas sekolah juga harus memahami dengan benar tentang apa dan bagaimana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang seharusnya dilakukan oleh guru. 5. Karenanya, diskusi pengembangan profesi pengawas sekolah, TIDAK hanya memberikan keterampilan bagi pengawas sekolah untuk mengembangan profesinya, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan yang seharusnya dilakukan oleh guru Perbedaan macam karya tulis ilmiah bagi pengawas sekolah dan publikasi ilmiah bagi para guru adalah sebagai berikut: KTI Pengawas Sekolah Permenegpan no 21 tahun 2010 Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan baik yang diterbikan secara nasional maupun yang tidak. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan, baik yang diterbikan secara nasional maupun yang tidak. Menyampaikan prasaran berupa gagasan tinjauan dan atau ulasan ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan dalam pertemuan ilmiah. Membuat, menerjemahkan / menyadurkan buku di bidang pendidikan formal /pengawasan. KTI Guru Permenegpan no 16 tahun 2009 Membuat publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal a. Laporan hasil penelitian. b. Tinjauan ilmiah. c. Tulisan ilmiah popular. d. Artikel ilmiah. Menyampaikan presentasi pada forum ilmiah. Membuat publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru a. Buku Pelajaran b. Modul/Diktat Pembelajaran c. Buku dalam Bidang Pendidikan d. Karya Terjemahan Buku Pedoman Guru

15 29 30 Kepustakaan ---, (2009), Peraturan DataMenteri PemakalahNegara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Prof. Jabatan Suhardjono, Fungsional lahir Guru di Kebumen, dan Angka 23 Maret Sarjana Teknik Sipil Universitas Kreditnya Brawijaya tahun Diploma on ---, (2010), Peraturan Hydraulic Menteri Engineering Negara dari Pendayagunaan International Aparatur Negara Institute dan of Reformasi Hydraulic Engineerin Birokrasi ng Nomor TH Delft, 21 tahun 2010 tentang Nederland, Jabatan 1977, Fungsional Magister Kependidikan Pengawas Sekolah dan Angka IKIP Kreditnya Jakarta tahun 1982, dan lulus sebagai Doktor Kependidikan bidang Studi Teknologi Suhardjono, (2009), Pembelajaran Penelitian IKIP Malang, Tindakan Kelas Guru Besar dan Penelitian Tindakan dalam Metode Sekolah. Penelitian Malang: tahun Cakrawala Ia mengikuti Indonedsia berbagai LP3 pendidikan Universitas tambahan, Negeri di Malang. bidang kependidikan Suhardjono, dan pengembangan Suparno, sumber Supardi daya air dan baik Azis di dalam Hoesein, maupun (2010), di luar negeri, Publikasi antara lain Ilmiah di University dalam of Kegiatan Newcastle, Pengembangan Inggris (1997), International Institute for Infrastructural, Hydraulic and Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru berdasar Enviromental Engineering, Manila (1996), State University of New York at Permenegpan Albany, USA (1988), dan RB University no 16 tahun of Southern California, Los Angeles, USA (1980). Dosen tetap di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang, sejak tahun Mendapat tugas tambahan sebagai dekan selama dua periode yaitu tahun , dan tahun , ketua P3AI UB Mendapat berbagai tugas kependidikan, di antaranya sejak 1996 membantu sebagai anggota tim teknis penilai dan penatar KTI dalam pengembangan profesi guru, serta menulis beberapa buku tentang penelitian tindakan kelas.

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya PP no 2 Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya waktu sajian 3 JP 1 1. Pengembangan Diri Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) 2. Publikasi Ilmiah 3. Karya Inovatif 2 2. PUBLIKASI ILMIAH 2.1.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN Oleh Rahmatiah Melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tetapi tuntas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah Melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tetapi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010 PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) Pedoman untuk mendukung pelaksanaan tugas Tim Teknis penilai Publikasi Ilmiah Guru

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Dirangkum oleh: DENOK WIDJAJATI, S.Pd. PELAKSANAAN PKB

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Dirangkum oleh: DENOK WIDJAJATI, S.Pd. PELAKSANAAN PKB PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Dirangkum oleh: DENOK WIDJAJATI, S.Pd. PELAKSANAAN PKB 1. DALAM SEKOLAH Program Induksi, mentoring, pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran, berbagi

Lebih terperinci

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH PP no 1 Pengantar tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH 1 pengembangan keprofesian berkelanjutan meningkatkan profesionalitas guru salah satu dari unsur

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL GURU

JABATAN FUNGSIONAL GURU PKB Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kegiatan PENGEMBANGAN DIRI Berdasar Permenpan Nomor: PER/16/M.PAN-RB/11/2009 tentang: JABATAN FUNGSIONAL GURU dan ANGKA KREDITNYA Oleh: Natun, S.Pd.,M.Si. 1 Yang

Lebih terperinci

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB Hand out 1 Mengingat kembali Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB Buku 4 halaman 1 sd 7 waktu sajian 90 menit (2 JP) 1 Hakekat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Meningkatkan profesionalitas guru

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010 PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 4 PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) DAN ANGKA KREDITNYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

Lebih terperinci

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tantangan untuk Memacu Guru dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah Syamsul Alam Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang rencananya dimulai tahun 2013, sudah di ambang pintu.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU Oleh : Muh.Abduh Makka Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan A. Latar Belakang Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas,

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar Disampaikan pada Bimtek Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan karya Inovatif bagi Guru TK, SD, SMP, SMA. Dan SMK di Lingkungan

Lebih terperinci

Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya 1 2.1. Presentasi pada forum ilmiah 2.1 Satuan hasil Angka Kredit a Pemrasaran / nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah Surat keterangan dan makalah

Lebih terperinci

dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian

dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian LAMPIRAN I: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TANGGAL: 10 November 2009 RINCIAN KEGIATAN GURU DAN NYA NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN 1 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RINCIAN KEGIATAN GURU DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN GURU DAN ANGKA KREDITNYA RINCIAN KEGIATAN GURU DAN NYA LAMPIRAN I: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TANGGAL: 10 November 2009 NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN 1 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 Email: aly_uny@yahoo.com/ali_mustadi@uny.ac.id Phone: 081328089490 Universitas Negeri Yogyakarta 1 2.1.

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN PROFESI GURU PEMBELAJAR (PPGP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

OLEH : BAMBANG SUGIRI

OLEH : BAMBANG SUGIRI PENGEMBANGAN PROFESI GURU PEMBELAJAR (PPGP) BUKU PEDOMAN GURU OLEH : BAMBANG SUGIRI DIKLAT PENGEMBANGAN PROFESI GURU PEMBELAJAR (PPGP) KABUPATEN SUKOHARJO 2017 Guru profesional mempunyai fungsi, peran,

Lebih terperinci

Lampiran I : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR : PER/16/M.PAN-RB/11/2009 TANGGAL : 10 November 2009 RINCIAN KEGIATAN GURU DAN NYA 1 PENDIDIKAN 1. Mengikuti

Lebih terperinci

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU NOMOR :. 1) Instansi :.. 2) Masa penilaian Bulan..s.d. 3) KETERANGAN PERORANGAN

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU NOMOR :. 1) Instansi :.. 2) Masa penilaian Bulan..s.d. 3) KETERANGAN PERORANGAN FORMAT 3 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU MOR :. Instansi :.. Masa penilaian Bulan..s.d. 3) KETERANGAN PERORANGAN 1 N a m a 4) 2 N I P 5) 3 NUPTK 6) ` 4 Nomor Seri Kartu Pegawai 7) 5 Tempat dan

Lebih terperinci

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU CONTOH : DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU LAMPIRAN I : PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MOR : MOR : TANGGAL : MOR : DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH 1

KARYA TULIS ILMIAH 1 BAHAN AJAR FASILITASI DAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENGAWAS SEKOLAH KARYA TULIS ILMIAH 1 Oleh MUHAMMAD NURSA BAN 2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT

Lebih terperinci

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU NOMOR :. 1) Instansi :.. 2) Masa penilaian Bulan..s.d. 3) KETERANGAN PERORANGAN

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU NOMOR :. 1) Instansi :.. 2) Masa penilaian Bulan..s.d. 3) KETERANGAN PERORANGAN FORMAT 3 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU NOMOR :. Instansi :.. Masa penilaian Bulan..s.d. 3) NO KETERANGAN PERORANGAN 1 N a m a 4) 2 N I P 5) 3 NUPTK 6) ` 4 Nomor Seri Kartu Pegawai 7) 5 Tempat

Lebih terperinci

Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd

Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 Email: aly_uny@yahoo.com/ali_mustadi@uny.ac.id Phone: 081328089490 Universitas Negeri Yogyakarta KARYA TULIS ILMIAH DAN PENINGKATAN PROFESIONALISME

Lebih terperinci

Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi 1

Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi 1 1 Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi 1 Suhardjono 2 Pengantar Kiranya, kita sependapat bahwa tenaga kependidikan

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 4 PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU PEMBELAJAR

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 4 PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU PEMBELAJAR PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 4 PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU PEMBELAJAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Agenda Bimtek Calon Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru. Mata Sajian: Publikasi Ilmiah. Kendari, 9 10 Mei 2012 waktu sajian 12 JP

Agenda Bimtek Calon Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru. Mata Sajian: Publikasi Ilmiah. Kendari, 9 10 Mei 2012 waktu sajian 12 JP Agenda Bimtek Calon Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru Mata Sajian: Publikasi Ilmiah Kendari, 9 10 Mei 2012 waktu sajian 12 JP 1 Publikasi Ilmiah 12 JP waktu Keterangan 1 Pengantar PKB kaitannya dengan

Lebih terperinci

Karya Tulis Ilmiah Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah

Karya Tulis Ilmiah Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah Karya Tulis Ilmiah Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah Karya Tulis Ilmiah 7JP waktu 1 Macam /bentuk karya tulis Ilmiah 2 jp 2 Penjelasan Langkah Penilaian KTI 1 jp 3 Latihan dan Simulasi Menilai 4 jp

Lebih terperinci

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH

GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH Daswatia Astuty D Endang Asriyanti AS Guru memiliki peran yang sangat strategis di sekolah. Disamping sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai peneliti sekaligus penyebar

Lebih terperinci

TEKNIK PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI PRAMINTO ADI.S.IP KEPALA BAGIAN SDM APARATUR, HUKUM DAN ORGANISASI BADAN RISET DAN SDM KP

TEKNIK PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI PRAMINTO ADI.S.IP KEPALA BAGIAN SDM APARATUR, HUKUM DAN ORGANISASI BADAN RISET DAN SDM KP TEKNIK PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI PRAMINTO ADI.S.IP KEPALA BAGIAN SDM APARATUR, HUKUM DAN ORGANISASI BADAN RISET DAN SDM KP 1 PENGEMBANGAN PROFESI Adalah kegiatan yang dilakukan Pejabat

Lebih terperinci

NOMOR :.. Instansi : SMA Negeri 89 Jakarta MASA PENILAIAN: JULI 2010 S.D. DESEMBER Lama

NOMOR :.. Instansi : SMA Negeri 89 Jakarta MASA PENILAIAN: JULI 2010 S.D. DESEMBER Lama LAMPIRAN 1 : PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MOR : 03/V/PB/2010 MOR : 14 TAHUN 2010 TANGGAL : 6 Mei 2010 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT MOR :.. Instansi

Lebih terperinci

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR : TANGGAL : RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN NYA NO I. PENDIDIKAN A. Mengikuti

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

Suhardjono2 Pengantar

Suhardjono2 Pengantar Pengembangan Profesi Guru dan Karya Tulis Ilmiah 1 Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi1 Suhardjono2 Pengantar Kiranya,

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU ABSTRAK

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU ABSTRAK PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU ABSTRAK Pembahasan materi pengembangan karya keprofesian berkelajutan bagi guru secara umum adalah agar guru mampu melaksanakan tugas dan sekaligus melakukan

Lebih terperinci

Karya Tulis Ilmiah dalam Kegiatan Pengembangan Profesi Guru 1

Karya Tulis Ilmiah dalam Kegiatan Pengembangan Profesi Guru 1 1 tanya-jawab di sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam Kegiatan Pengembangan Profesi Guru 1 Suhardjono 2 Pengantar Guru profesional dituntut tidak hanya melaksanakan, tetapi juga harus mengembangan profesinya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tugas dan Kompetensi Guru. 1. Pengertian Guru. Menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tugas dan Kompetensi Guru. 1. Pengertian Guru. Menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik BAB II KAJIAN TEORI A. Tugas dan Kompetensi Guru 1. Pengertian Guru Menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENGEMBANGAN SDMP DAN PMP PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENGEMBANGAN SDMP DAN PMP PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENGEMBANGAN SDMP DAN PMP PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK PENGERTIAN PKB (PERMENNEGPAN DAN RB NO. 16 TAHUN 2009 Pasal 1

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. A. Pendahuluan Guru memegang peran dalam mencerdaskan bangsa. Karena itu, berbagai kebijakan dan kegiatan

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK SECARA BERKELANJUTAN

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK SECARA BERKELANJUTAN PENGEMBANGAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK SECARA BERKELANJUTAN Reny Dwi Riastuti STKIP-PGRI Lubuklinggau renydwiriastuti@ymail.com Abstrak Artikel ini memaparkan kajian teori tentang pengembangan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU KARYA TULIS ILMIAH Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar Universita Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; http://almasdi.unri.ac.id Disampaikan pada

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Lampiran. Kisi-kisi Instrumen Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah Butir Hambatan Laporan a. Motivasi menulis 2 dalam Penelitian b. Sarana dan prasarana 3 menulis (A)- penunjang Karya Tulis c. Wawasan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN

Lebih terperinci

PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan)

PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan) PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan) PENDAHULUAN Guru kini semakin menghadapi permasalahan yang cukup berat dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH Pedoman untuk Tim Teknis Penilai Karya Tulis/Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif Pengawas Sekolah KD 1A 1B 1C 1D 1E 1F 2A 2B 2C 2D Alasan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH Oleh : Team Penyusun KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH JAKARTA 2014

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN Berdasarkan PERMENNEGPAN dan RB Nomor: 16 Tahun 2009

PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN Berdasarkan PERMENNEGPAN dan RB Nomor: 16 Tahun 2009 Pembinaan Guru Kelas/Guru Mapel PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN Berdasarkan PERMENNEGPAN dan RB Nomor: 1 Tahun 2009 Foto : WorkShop tentang PKG dan PKB di Batu, Desember 2013 Oleh : St. Rudi

Lebih terperinci

Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd

Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd 085 868 317 318/putrowid@yahoo.co.id 1 FAKTOR PENENTU PRESTASI SISWA Teachers 30% Student characteristics 49% Schools 7% Home 7% Peers 7% Based on research by Professor

Lebih terperinci

Karya Sains Teknologi

Karya Sains Teknologi Karya Sains Teknologi. 18 a. Karya sains/teknologi hanya dikirimkan foto/video/ bendanya tetapi tidak ada narasi laporan pembuatan dan penggunaan. Alasan Penolakan dan Saran o Agar narasi laporan pembuatan

Lebih terperinci

Pengembangan Profesi

Pengembangan Profesi 1 2 Pengembangan Profesi bagi PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN (PLP) Suhardjono Disajikan pada Diklat Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Tahun 2015 3 Pengembangan Profesi bagi PRANATA LABORATORIUM

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kontribusinya kepada perkembangan profesionalisme masyarakat profesinya.

PUBLIKASI ILMIAH. Memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kontribusinya kepada perkembangan profesionalisme masyarakat profesinya. PUBLIKASI ILMIAH PENGERTIAN Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, pada sitem penilaian kinerja guru tidak semua karya tulis dapat dikategorikan

Lebih terperinci

Disampaikan pada Diklat Profesi Guru Sabtu, 29 Desember 2007 di TTUC Cimahi. Oleh: Dr. Johar Permana, MA

Disampaikan pada Diklat Profesi Guru Sabtu, 29 Desember 2007 di TTUC Cimahi. Oleh: Dr. Johar Permana, MA KARYA TULIS ILMIAH Disampaikan pada Diklat Profesi Guru Sabtu, 29 Desember 2007 di TTUC Cimahi Oleh: Dr. Johar Permana, MA Karya Tulis Ilmiah Diklat Profesi Guru - TTUC 1 LATAR BELAKANG Kep Menpan No.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh : Amat Jaedun Dosen Fakultas Teknik UNY Puslit Dikdasmen, Lemlit UNY Email: a_jaedun@yahoo.com Makalah Disampaikan Pada Pelatihan Penulisan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU PASCA PERMENEGPAN & RB NOMOR 16 TAHUN

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU PASCA PERMENEGPAN & RB NOMOR 16 TAHUN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU PASCA PERMENEGPAN & RB NOMOR 16 TAHUN 2009 Penulis : Legiman, S.Pd, M.Pd. Widyaiswara Muda LPMP D.I. Yogyakarta Email: legiman.maman@yahoo.co.id Abstrak: Guru merupakan

Lebih terperinci

Untuk Kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Tk 1 Golongan Ruang IV b/ Guru Pembina Tk 1 sampai dengan Pembina Utama

Untuk Kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Tk 1 Golongan Ruang IV b/ Guru Pembina Tk 1 sampai dengan Pembina Utama KARYA TULIS ILMIAH Bandung, Minggu 9 Agustus 2009 Oleh: SOFYAN SAURI Karya Tulis Ilmiah 1 LATAR BELAKANG Kep Menpan No. 84/1983, Pasal 9 Untuk Kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki peran besar dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA BERKELANJUTAN Oleh: Sukanti, M.Pd

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA BERKELANJUTAN Oleh: Sukanti, M.Pd 1 PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA BERKELANJUTAN Oleh: Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pemerintah mengeluarkan Permendiknas N0 35 Tahun 2010 yang akan dilaksanakan tahun 2013 yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

PENTINGNYA WORKSHOP DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIDYAISWARA DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH

PENTINGNYA WORKSHOP DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIDYAISWARA DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH PENTINGNYA WORKSHOP DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIDYAISWARA DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Alfian Jamrah Widyaiswara Ahli Madya pada Bandiklatprov Sumatera Barat A Pendahuluan Widyaiswara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan investasi masa depan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membentuk generasi penerus yang mampu membangun negara menjadi lebih

Lebih terperinci

Petunjuk usulan PAK guru

Petunjuk usulan PAK guru PETUNJUK USULAN PAK PNS/GURU I. DASAR 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 2. Peraturan Bersama

Lebih terperinci

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN TUPOKSI GURU: 1. Pendidikan 2. Proses pembelajaran 3. Pengembangan profesi 4. Penunjang proses pembelajaran. KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDIT, UNTUK

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU PENGELOLAAN TUGAS POKOK DAN ETIKA PENGAWAS BIMBINGAN TEKNIS CALON MENTOR PENGAWAS SELEKSI CALON PENGAWAS 2016 Peta konsep KUALIFIKASI PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1 PENGAWAS KUALIFIKASI

Lebih terperinci

Jumlah Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 3 Kompetensi. Dari 3 Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 18 Indikator:

Jumlah Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 3 Kompetensi. Dari 3 Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 18 Indikator: Pembinaan Guru Pendidikan Agama Katolik Kabupaten Malang MENGHITUNG ANGKA KREDIT GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Berdasarkan PERMENEGPAN Nomor: 1 Tahun 2009 Oleh : St. Rudi Muryanta, S.Ag

Lebih terperinci

GURU YANG MALAS MENULIS SUSAH NAIK PANGKAT??? (Menulis Artikel dapat membantu guru menambah Angka Kredit) Oleh: R.A.Mustika.H (Guru MIN 2 Palembang)

GURU YANG MALAS MENULIS SUSAH NAIK PANGKAT??? (Menulis Artikel dapat membantu guru menambah Angka Kredit) Oleh: R.A.Mustika.H (Guru MIN 2 Palembang) GURU YANG MALAS MENULIS SUSAH NAIK PANGKAT??? (Menulis Artikel dapat membantu guru menambah Angka Kredit) Oleh: R.A.Mustika.H (Guru MIN 2 Palembang) A. Pendahuluan Guru sebagai tenaga pendidik yang dituntut

Lebih terperinci

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDIT

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDIT RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDIT LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TANGGAL : 9 Juni 2005 NO UNSUR SUB UNSUR 1 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE SEMINAR NASIONAL MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS MELALUI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU BERKELANJUTAN

TERM OF REFERENCE SEMINAR NASIONAL MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS MELALUI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU BERKELANJUTAN TERM OF REFERENCE SEMINAR NASIONAL MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS MELALUI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU BERKELANJUTAN DISELENGGARAKAN DALAM RANGKA DIES NATALIS KE 35 UNIVERSITAS PGRI SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG 1 BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Oleh: HARRY SULASTIANTO

Oleh: HARRY SULASTIANTO Oleh: HARRY SULASTIANTO PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH Karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ipteks yang diperolehnya melalui studi kepustakaan, pengalaman, penelitian,

Lebih terperinci

Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP Universitas Negeri Yogyakarta

Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP Universitas Negeri Yogyakarta Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP 19780710 200801 1 012 Universitas Negeri Yogyakarta UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Karya Tulis Ilmiah Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah karya pemikiran

Lebih terperinci

LAMPIRAN II KEPMENPAN NO../2007. dengan bidang tugas

LAMPIRAN II KEPMENPAN NO../2007. dengan bidang tugas LAMPIRAN II KEPMENPAN NO../2007 NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN KODE SATUAN HASIL PERTAMA MUDA MADYA UTAMA 1 PENDIDIKAN 1. Mengikuti pendidikan a. Doktor/Spesialis 2 Yang sesuai dan memperoleh gelar/ijazah/

Lebih terperinci

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik MENULIS Karya ILMIAH dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik PENULISAN KTI MASALAH YANG DIHADAPI: APA YANG DITULIS? BAGAIMANA CARA MENULISKANNYA? Tulisan Paragraf Kalimat Klausa Frasa Kata Huruf

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2008 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

Topik 4 Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk Makalah dan Artikel Jurnal

Topik 4 Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk Makalah dan Artikel Jurnal Topik 4 Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk Makalah dan Artikel Jurnal DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

448 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

448 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI PERAN BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA DALAM MENYONGSONG PKG DAN PKB BAGI GURU Dyah Sulistyowati Pengawas Sekolah Dinas Dikpora Kab. Karanganyar Abstrak profesional akan selalu berusaha meningkatkam profesionalitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Amat Jaedun Dosen Fakultas Teknik UNY Ka.Puslit Dikdasmen, Lemlit UNY E-mail: a_jaedun@yahoo.com Makalah Disampaikan Pada Kegiatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II KEPMENPAN NO../2007. b. Doktor/Spesialis 2 Yang tidak sesuai dengan bidang tugas V V V

LAMPIRAN II KEPMENPAN NO../2007. b. Doktor/Spesialis 2 Yang tidak sesuai dengan bidang tugas V V V LAMPIRAN II KEPMENPAN NO../2007 NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN KODE SATUAN HASIL PERTAMA MUDA MADYA UTAMA 1 PENDIDIKAN a. Doktor/Spesialis 2 Yang sesuai dengan bidang tugas 1. Mengikuti pendidikan madrasah

Lebih terperinci

RINCIAN BUTIR KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAN ANGKA KREDITNYA. Ijazah 100 Semua jenjang

RINCIAN BUTIR KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAN ANGKA KREDITNYA. Ijazah 100 Semua jenjang LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN RINCIAN DAN JABATAN

Lebih terperinci

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dosen PT minimal 50% berpendidikan S2/S3 Peraturan baru kenaikan jabatan dosen (Kep Kep.. Menko Wasbangpan No. 38, 2828-8-1999) 1 Disajikan dalam Seminar Penulisan Karya Ilmiah: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN REVISI 07-05 2012 PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1 PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

HAN NARASUMBER. PENILAIAN KINERJA GURU DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB

HAN NARASUMBER. PENILAIAN KINERJA GURU DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB HAN NARASUMBER. PENILAIAN KINERJA GURU DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB Pela/han Narasumber Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH Oleh : Team Penyusun KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH JAKARTA 2013

Lebih terperinci

Pengertian Tulisan Ilmiah

Pengertian Tulisan Ilmiah Karya tulis ilmiah A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah 2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan

Lebih terperinci

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN untuk ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) Oleh SETIAWATI Universitas Pendidikan Indonesia Disajikan dalam Diklat Profesi Guru BK

Lebih terperinci

Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd

Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 Email: aly_uny@yahoo.com/ali_mustadi@uny.ac.id Phone: 081328089490 Universitas Negeri Yogyakarta Karya Tulis Ilmiah Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Lebih terperinci

Pela/han Narasumber. Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB

Pela/han Narasumber. Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB Pela/han Narasumber Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB q Memahami konsep dasar PKB q Melakukan evaluasi diri (evadir) q Menganalisis hasil

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010 PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR 04/E/2009 TENTANG STANDAR JABATAN FUNGSIONAL PENELITI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010 1 STANDAR JABATAN FUNGSIONAL PENELITI MENJAMIN OBJEKTIVITAS, KEADILAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI DAN ANGKA KREDITNYA - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA MOR 38 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI DAN ANGKA KREDITNYA RINCIAN

Lebih terperinci