PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)"

Transkripsi

1 Kemenakertrans RI PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PROGRAM PELATIHAN TNA SKKNI PROGRAM MODUL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jend. Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Jakarta Selatan 12950

2 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jend. Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telp (021) , Fax Jakarta Selatan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 185/LATTAS/XII/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS, Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, maka Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor KEP.138/Lattas/XI/2009 tentang Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi sudah tidak sesuai sehingga perlu disempurnakan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637); 3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasionan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24); 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 378); hal1 dari 21

3 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 338); MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. : Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini Keputusan Direktur Jenderal ini. : Program Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU sebagaimana tercantum dalam Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. : Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan bagi pihak terkait dalam penyusunan Program pelatihan berbasis kompetensi. : Dengan ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal ini, maka Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor KEP.138/Lattas/XI/2009 tentang Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Desember 2013 DIREKTUR JENDERAL, Ir. ABDUL WAHAB BANGKONA, M.Sc. NIP hal2 dari 21

4 A. Latar Belakang LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 185/LATTAS/XII/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BAB I PENDAHULUAN Program pelatihan merupakan bagian integral dari sistem pelatihan. Di dalam penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi (Competency Based Training) program pelatihan yang dicirikan dengan karakteristik berfokus kepada peserta pelatihan lebih menekankan pada kegiatan yang harus dikerjakan dan kinerja yang dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja peserta pelatihan. Orientasi program pelatihan berbasis kompetensi yang dicirikan dengan karakteristik berfokus kepada peserta pelatihan diarahkan pada luaran pelatihan dan durasi waktu pelaksanaan pelatihannya bergantung pada kecepatan dan keaktifan masing masing peserta pelatihan dalam menyelesaikan unit kompetensi yang dipilih melalui fasilitasi instruktur. Pola penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan antara lain analisis standar kompetensi,analisis kualifikasi, analisis jabatan dan analisis kompetensi yang dikehendaki. Melalui skill audit dan analisis kebutuhan pelatihan, maka dapat disusun program pelatihan. Dalam penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi dibutuhkan personil yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang analisis jabatan, analisis kebutuhan pelatihan dan pemaketan unit unit kompetensi yang terkait dengan pengembangan kurikulum dan silabus pelatihan. Dengan tersedianya program pelatihan di suatu lembaga pelatihan yang berorientasi pada pelatihan berbasis kompetensi diharapkan dapat memacu dan mendorong proses penyiapan dan penyediaan tenaga kerja kompeten melalui pelatihan, sehingga siap untuk berkompetisi dalam memasuki pasar kerja. hal3 dari 21

5 B. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran pedoman penyusunan program PBK sebagai berikut: 1. Tujuan Tujuan disusunnya penerbitan pedoman penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi ialah untuk menyediakan acuan bagi pihak yang terkait dalam mengembangkan proses pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang dipersyaratkan. 2. Sasaran Sasaran penerbitan pedoman penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi ialah tersedianya pedoman penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi di lembaga diklat profesi setiap sektor atau bidang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar kerja yang mengacu kepada standar kompetensi. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi terdiri atas : Pengorganisasi Penyusunan, Penetapan kebutuhan pelatihan, Tahapan penyusunan dan Tata cara penulisan penyusunan program Pelatihan Berbasis Kompetensi. D. Pengertian 1. Kompentensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompentensi yang ditetapkan. 2. Profil pekerjaan atau profesi jabatan adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan dan keterampilan/keahlian kerja tersebut yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan unit-unit kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. 3. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi kompentensi/ jabatan/pekerjaan serta spesifik pekerjaan. 4. Lembaga pelatihan kerja yang selanjutnya disebut LPK adalah suatu lembaga pemerintah/swasta/badan hukum atau perorangan untuk tempat diselenggarakannya proses pelatihan kerja bagi peserta pelatihan. hal4 dari 21

6 5. Analisis jabatan adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi/data yang selengkap-lengkapnya tentang suatu pekerjaan/jabatan, meliputi : nama, kode, spesifikasi, klasifikasi, perincian pekerjaan dan persyaratan jabatan yang harus dipenuhi oleh pemangku jabatan tersebut. 6. Analisis kebutuhan pelatihan adalah kegiatan yang sistematis untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang pelatihan yang harus diberikan terhadap peserta pelatihan berdasarkan selisih antara kompetensi yang telah dimiliki calon peserta pelatihan dengan kompetensi yang harus dimiliki setelah selesai mengikuti pelatihan. 7. Kebutuhan pelatihan adalah kesenjangan antara kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jabatan dengan kompetensi yang dimiliki calon peserta pelatihan. 8. Program pelatihan berbasis kompetensi adalah suatu rumusan tertulis yang memuat secara sistematis tentang pemaketan unit-unit kompetensi sesuai dengan area kompetensi jabatan pada area pekerjaan sebagai acuan dalam penyelenggaraan PBK. 9. Unit kompetensi adalah Bagian dari SKKNI dan merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif atau performatif yang terukur. 10. Indikator unjuk kerja adalah indikasi pencapaian kriteria unjuk kerja yang mengandung aspek pengetahuan dan atau keterampilan maupun sikap kerja, dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat diukur dan dapat dibuat instrument materi pelatihan maupun materi penilaiannya. 11. Kurikulum adalah sejumlah unit kompetensi yang dipaketkan terdiri atas beberapa Unit kompetensi, Non Unit Kompetensi dan On The Job Training (OJT) yang harus dipelajari oleh peserta pelatihan dalam suatu proses pelatihan. (tidak perlu umum,inti & khusus) 12. Silabus adalah uraian pokok tentang elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, materi pelatihan tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja serta jam pelatihan yang harus disampaikan oleh pelatih kepada peserta dalam proses pelatihan. 13. Peserta pelatihan adalah angkatan kerja yang telah memenuhi persyaratan teknis dan administrasi untuk mengikuti pelatihan tertentu dengan program pelatihan berbasis kompetensi. hal5 dari 21

7 14. Instruktur adalah seseorang yang berfungsi sebagai fasilitator, pelatih, pembimbing teknis, supervisor yang bertugas untuk menyampaikan materi pelatihan kepada peserta pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) atau di tempat kerja selama proses pelatihan. 15. Pelatihan berbasis kompetensi yang selanjutnya disebut PBK adalah proses pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan pelatihan yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja. 16. Metode pelatihan adalah cara penyajian materi pelatihan oleh instruktur kepada peserta pelatihan. 17. Sertifikat pelatihan kerja adalah pengakuan formal peserta pelatihan yang dinyatakan berhasil (kompeten) melalui evaluasi pencapaian kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja. 18. Sertifikat kompetensi adalah pengakuan formal peserta uji kompetensi yang dinyatakan kompeten melalui uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) atau panitia teknis yang dibentuk oleh BNSP apabila LSP belum ada. 19. Unit kompetensi yang ditempuh adalah penetapan jumlah unit kompetensi yang disesuaikan dengan kualifikasi atau klaster. 20. Materi pelatihan adalah materi substansif yang berupa modul, diktat/buku-buku referensi, unit-unit kompetensi yang dipilih dan lainlain yang akan diberikan kepada peserta pelatihan disusun berdasarkan silabus pelatihan yang telah ditetapkan dalam proses penetapan kurikulum pelatihan. Materi pelatihan yang diberikan disusun dari masing-masing unit kompetensi dan disiapkan dalam bentuk modul pelatihan berbasis kompetensi dan bentuk-bentuk lain yang mendukung materi pelatihan (simulator, benda kerja). 21. Peralatan, mesin dan alat bantu pelatihan adalah peralatan, mesin dan alat bantu pelatihan yang dipergunakan selama proses pelatihan disusun berdasarkan kurikulum dan silabus pelatihan yang telah ditetapkan, agar penyampaian materi/modul PBK dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 22. Bahan pelatihan adalah kebutuhan bahan yang digunakan habis dalam proses pelatihan dengan spesifikasi tertentu sehingga mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. hal6 dari 21

8 23. Tenaga Pelatihan adalah tenaga perencana, penganalisis kebutuhan pelatihan, pengembang kurikulum, pengadministrasian, pemelihara sarana, pengelola pelatihan, penyelia, dan pengelola lembaga pelatihan 24. On the Job Training (OJT) adalah kegiatan peserta pelatihan melakukan praktek / unjuk kerja secara nyata di perusahaan/tempat kerja dengan bimbingan instruktur/pekerja yang ditugasi untuk membimbing guna mendapatkan pengalaman kerja sesuai materi pelatihan yang ditempuh pada saat berlatih di tempat pelatihan. 25. Recognition of Curren Competence (RCC) adalah kemampuan kinerja/kompetensi terkini dari seseorang, untuk memenuhi persyaratan bagi suatu unit (unit-unit) kompetensi atau kualifikasi yang utuh. 26. Perkiraan waktu pelatihan adalah waktu yang ditempuh oleh peserta dalam mencapai tujuan kompetensi yang ditetapkan dalam kriteria unjuk kerja dengan asumsi bahwa kemajuan pencapaian kompetensi setiap peserta pelatihan berbeda, sehingga merupakan rentang waktu pencapaian kompetensi. hal7 dari 21

9 BAB II TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI A. Pengorganisasi Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Program pelatihan berbasis kompetensi dapat disusun dengan melibatkan perwakilan pemangku kepentingan antara lain instruktur, industri/pengguna tenaga kerja, pakar dan praktisi yang kompeten di bidangnya. Pengorganisasian penyusunan program secara administratif dapat diatur sebagai berikut: 1. Pembentukan Tim Penyusun Pelatihan Berbasis Kompetensi a. Tim Penyusun program pelatihan berbasis kompetensi terdiri atas unsur-unsur: 1) Lembaga Pelatihan Kerja Pemerintah; 2) Lembaga Pelatihan Kerja Swasta; 3) Asosiasi Perusahaan/Industri; 4) Pakar dan/atau Praktisi di bidangnya; 5) Asosiasi Profesi; 6) Instansi/dinas teknis terkait. b. Keanggotaan Tim Penyusun program pelatihan berbasis kompetensi terdiri atas: 1) Nara sumber; 2) Ketua; 3) Sekretaris; 4) Anggota 2. Tugas Tim Penyusun Tim penyusun program Pelatihan Berbasis Kompetensi bertugas: a. Nara sumber memberikan arahan, data dan informasi yang berkaitan dengan materi/substansi program yang akan disusun mengacu kepada standar kompetensi; b. Ketua mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan bertanggungjawab kepada pimpinan lembaga; hal8 dari 21

10 c. Sekretaris membantu proses pengurusan administrasi dan kelengkapan kegiatan penyusunan program serta bertanggung jawab kepada ketua; d. Anggota menyusun, membahas dan memfinalisasi draft program. 3. Pengesahan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Pengesahan program Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Verifikasi Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa program Pelatihan Berbasis Kompetensi yang disusun telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. b. Validasi Materi Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Validasi dilakukan melalui konsultasi dengan pemangku kepentingan lainnya untuk mengetahui pencapaian atau kesesuaian pelatihan dengan standar kompetensi (unit kompetensi) untuk perbaikan/penyempurnaan. 4. Revisi Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Revisi program Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan karena : a. Adanya perubahan/revisi standar kompetensi b. Kebutuhan pengguna Prosesnya sebagaimana pada tahapan penyusunan program. B. Penetapan Kebutuhan Pelatihan Penetapan kebutuhan pelatihan dilakukan melalui analisis kebutuhan pelatihan yang merupakan kegiatan menganalisis guna menentukan program pelatihan yang disusun untuk mencapai suatu standar kompetensi. Pola penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi didasarkan atas: 1. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan Identifikasi kebutuhan pelatihan dilakukan dengan penelusuran kebutuhan berdasarkan: a. Kualifikasi Nasional, Dengan Mengacu Pada Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; Penetapan kebutuhan pelatihan mengacu pada jenjang kualifikasi yang tertera dari tugas dan tanggung jawab. Di dalam kualifikas pada KKNI dimulai dari jenjang 1 sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9 sebagai jenjang tertinggi. hal9 dari 21

11 b. Jabatan atau Okupasi Nasional, Dengan Mengacu Pada Tugas Dan Fungsi Jabatan Atau Okupasi; Analisis jabatan/pekerjaan digunakan sebagai dasar penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi. Analisis jabatan merupakan proses menguraikan jabatan sehingga menghasilkan deskripsi jabatan. Analisis ini bersumber dari Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI) atau sumber-umber jabatan lainnya yang berlaku pada lembaga. c. Klaster dan/atau Unit kompetensi, Dengan mengacu Pada Kebutuhan Khusus Kompetensi Tertentu Sesuai Kebutuhan Industri atau Organisasi. Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada klaster dilakukan melalui analisis kompetensi kerja yang dibutuhkan industri atau organisasi. Analisis kompetensi kerja dilakukan dengan cara menghimpun data hasil dari: 1) Analisis kinerja, merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan. 2) Analisis persyaratan kinerja, merupakan pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut diaplikasikan. 3) Analisis acuan penilaian, merupakan pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian. 2. Profil Kompetensi yang Dibutuhkan Profil kompetensi didapatkan dari hasil analisis yang dilakukan melalui penelusuran kebutuhan berdasarkan pada tiga kelompok di atas yaitu Kualifikasi Nasional, dengan mengacu pada jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Jabatan atau okupasi nasional, dengan mengacu pada tugas dan fungsi jabatan atau okupasi dan klaster dan/atau unit kompetensi, dengan mengacu pada kebutuhan khusus kompetensi tertentu sesuai kebutuhan industri atau organisasi. Penentuan unit kompetensi adalah unit kompetensi yang harus ditempuh peserta pelatihan untuk memenuhi kebutuhan jabatan yang merupakan kesenjangan kemampuan/kompetensi kerja calon/ pemangku jabatan yang diperoleh dari mengidentifikasi standar kompetensi kerja. hal10 dari 21

12 Dalam penentuan unit kompetensi tersebut dapat diuraikan dari kebutuhan pengguna (user) yang berasal dari pasar kerja, dengan melihat atau identifikasi pekerjaan apa saja yang harus dilakukan. Acuan standar kompetensi bisa diambil dari : a. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah standar kompetensi yang berlaku secara nasional dalam suatu Negara melalui suatu badan independent, seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). b. Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI) adalah suatu standar yang berlaku secara Internasional yang sudah disepakati secara Internasional seperti standar yang dikeluarkan oleh IMO dalam standar di maritim dan Aviasi dalam penerbangan c. Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) adalah standar kompetensi pada bidang tertentu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh suatu organisasi/lembaga nasional/internasional, seperti bidang Pengelasan, perminyakan, penerbangan, dan lain-lain. 3. Analisis Kompetensi Terkini Calon Peserta/Recognition of Curren Competence (RCC) Analisis kompetensi terkini calon peserta adalah pengidentifikasian kompetensi peserta yang dimiliki sebelum mengikuti pelatihan. Identifikasi data untuk menentukan kebutuhan pelatihan calon peserta pelatihan antara lain: a. Tingkat pendidikan formal b. Kualifikasi kompetensi calon peserta pelatihan (yang belum bekerja atau yang sudah bekerja); c. Penetapan populasi calon peserta pelatihan merupakan kelompok orang yang direncanakan memerlukan pelatihan, misalnya tingkat pendidikan, umur dan jenis kelamin. Populasi calon peserta pelatihan bisa berasal dari pencari kerja atau pekerja yang ingin meningkatkan kualifikasi kompetensinya dan atau pekerja yang akan alih profesi. 4. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan (Skills Audit) Identifikasi kebutuhan pelatihan (Skills Audit) adalah menyandingkan kompetensi terkini (RCC) pada calon peserta dengan profil kompetensi yang dibutuhkan, dengan penyandingan maka akan didapat kesenjangan hal11 dari 21

13 (gap/kekurangan) antara RCC calon peserta dengan kebutuhan profil kompetensi yang dibutuhkan. 5. Kebutuhan Pelatihan Kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi dilakukan dengan cara mengidentifikasi kesenjangan (gap/kekurangan) antara pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap kerja (atittude) terkait yang dipersyaratkan suatu kualifikasi jabatan/pekerjaan dengan yang dimiliki oleh calon peserta pelatihan melalui proses analisis kebutuhan pelatihan. Kesenjangan kemampuan kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja) untuk melaksanakan unit kompetensi, elemen kompetensi atau tugas-tugas dari jabatan/pekerjaan tersebut ditetapkan menjadi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi bagi calon peserta pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja. hal12 dari 21

14 6. Penetapan Program Pelatihan Penetapan program pelatihan adalah hasil dari kebutuhan pelatihan yang akan dijadilan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan yang berisikan informasi-informasi yang akan dilakukan dari mulai persiapan, pelaksanaan dan pasca pelatihan. Penetapan kebutuhan sebagaimana tertulis di atas dapat digambarkan dalam alur pikir sebagaimana di bawah ini: PENYUSUNAN PROGRAM Analisis calon peserta pelatihan 3 Identifikasi Kebutuhan /Skill 1 Analisis Standar Kompetensi (KKNI/SKKNI) Internasional, khusus Kualifikasi berjenjang non jenjang Analisis Jabatan atau okupasi nasional Analisis klaster dan/atau unit kompetensi berdasarkan kebutuhan pengguna 4 Skills Audit Profil kompetensi 2 5 Kebutuhan pelatihan 6 Penetapan program pelatihan Gambar1. Skema Kerangka penyusunan program pelatihan C. Tahapan Penyusunan Program Pelatihan Penyusunan Program PBK dibuat beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Persiapan penyusunan draft Program PelatihanBerbasis Kompetensi 2. Penyusunan draft Program PelatihanBerbasis Kompetensi 3. Pembahasan draft Program PelatihanBerbasis Kompetensi 4. Penyempunaan draft Program PelatihanBerbasis Kompetensi hal13 dari 21

15 5. Validasi program Program PelatihanBerbasis Kompetensi 6. Standarisasi program Program PelatihanBerbasis Kompetensi 7. Revisi Program PelatihanBerbasis Kompetensi. D. Tata Cara Penulisan Penyusunan Program PBK Sistematika penulisan program Pelatihan Berbasis Kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Jenis huruf Tahoma, ukuran huruf 12 untuk uraian materi, kecuali ukuran dalam tabel dan gambar disesuaikan dengan ketentuan paling kecil ukuran 8, ukuran tulisan di cover 20 kecuali ukuran tulisan intansi/lembaga baris pertama 12, baris kedua 13, dan baris ketiga Ukuran kertas A4 3. Page set up: atas 2 cm, bawah 1,5 cm, kiri 3 cm, dan kanan 2 cm 4. Cover Program Pelatihan Cover Program Pelatihan terdiri dari : a. Logo pemilik program pelatihan b. Tulisan PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI c. Nama Pelatihan d. Kode Program Pelatihan e. Gambar identitas program pelatihan disesuaikan dengan program yang disusun. f. Nama dan alamat pemilik program pelatihan g. Tahun penerbitan 5. Kata Pengantar Kata pengantar berisi tentang arti penting dan manfaat penyusunan program pelatihan. Kata pengantar ditanda tangani oleh pimpinan lembaga pemilik program pelatihan serta dilengkapi tempat, bulan dan tahun penerbitan. Kata pengantar dibuat oleh tim kecil dari lembaga penyusun. 6. Nama Pelatihan Nama Pelatihan ditetapkan sesuai dengan acuan yang digunakan dalam penyusunan program yaitu : a. Kualifikasi; b. Jabatan; hal14 dari 21

16 c. Klaster permintaan dari pengguna/industri (Taylor Made) 7. Penulisan Kode Program Pelatihan Pengisian kode program bukan merupakan suatu keharusan, tergantung dari nama pelatihan. Apabila kode program pelatihan akan diisi, mengacu pada format kodefikasi dengan menggunakan kode pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang terkini dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dan penulisannya sebagai berikut : (1) Kategori, diisi dengan huruf dari kategori lapangan usaha (KBLI) (2) Golongan Pokok, diisi dengan 2 digit angka sesuai dengan nama golongan pokok lapangan usaha. (3) Golongan, diisi dengan 1 digit angka sesuai nama golongan lapangan usaha (4) Sub golongan, diisi dengan 1 digit angka sesuai dengan nama sub golongan lapangan usaha (5) Kelompok, diisi dengan 1 digit angka sesuai dengan nama kelompok lapangan usaha (6) Sub kelompok, diisi satu angka sesuai dengan nama sub kelompok lapangan usaha, jika tidak ada subkelompok diisi dengan huruf 0 (7) Bagian, diisi satu angka sesuai dengan nama, bagian lapangan usaha dan/atau negara tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), jika tidak ada nama bagian lapangan usaha diisi dengan huruf 0 (8) Versi Program Pelatihan, diisi dengan nomor urut versi program pelatihan menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya dalam tahun bersangkutan serta tahun berikutnya kembali mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya (9) Tahun Pembuatan Standar Pelatihan Berbasis Kompetensi, diisi dengan tahun kalender menggunakan 2 digit angka, misal tahun 2013, ditulis 13, dan seterusnya. 8. Jenjang Program Pelatihan Jenjang Program Pelatihan adalah suatu jenjang berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), baik program pelatihan kerja hal15 dari 21

17 berjenjang maupun non jenjang (spesifik dan unit) yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja, diisi dengan jenjang kualifikasi I sampai dengan jenjang kualifikasi 9, sesuai klaster yang telah disepakati oleh stakeholder atau sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha/industri barang dan jasa. Contoh penulisan jenjang program pelatihan a. Penulisan jenjang program pelatihan yang mengacu kepada KKNI Jenjang program pelatihan : jenjang 1, jenjang 2, jenjang 3, dan sampai jenjang 9 b. Penulisan jenjang program pelatihan yang tidak mengacu pada KKNI diisi Non-Jenjang. 9. Tujuan Pelatihan Tujuan pelatihan adalah abstraksi yang menggambarkan kemampuan, kondisi, standar yang harus dicapai peserta pelatihan sampai dengan akhir proses pelatihan kerja, dengan demikian unsur-unsur yang terkandung dalam tujuan pelatihan meliputi: a. subyek belajar (peserta) b. pernyataan ingin dicapai (kompeten/belum kompeten) c. kata kerja aktif seperti: menyusun, mengelola, menggunakan, dan seterusnya d. obyek yang dipelajari e. Menguraikan cakupan pelatihan yang menggambarkan kesenjangan kemampuan (lack of skill) f. Merupakan kalimat yang menggambarkan keseluruhan tujuan pelatihan g. Menggambarkan uraian ringkas jabatan/pekerjaan. 10. Unit Kompetensi yang Ditempuh Merupakan unit kompetensi yang disusun berdasarkan hasil penentuan unit kompetensi pada tahapan pelatihan yang akan dilakukan oleh peserta pelatihan. Penulisan unit kompetensi yang ditempuh dengan format sebagai berikut: a. Nomor Urut disesuaikan dengan sistematika penomeran b. Kode Unit Kompetensi c. Judul Unit Kompetensi hal16 dari 21

18 11. Perkiraan Waktu Pelatihan Pada dasarnya pelatihan berbasis kompetensi tidak dibatasi waktu, karena lebih berorientasi pada capaian kompetensi. Namun, pada proses penyelenggaraan pelatihan terstruktur dibutuhkan rentang waktu untuk pencapaian kompetensi oleh sekolompok orang dalam proses pembelajaran. Ukuran waktu ditentukan dalam jam 45 menit setiap 1 (satu) jam pelatihan. Jumlah jam tersebut sangat terkait dengan variasi yang ditetapkan pada tujuan pelatihan atau uraian silabus pada setiap mata latihan (unit kompetensi). Perkiraan waktu pelatihan ditentukan oleh : a. Kompleksitas pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai. b. Kedalaman pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai c. Latar belakang pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan, yaitu Unit prasyarat yang dipersyaratkan dalam unit kompetensi d. Pengetahuan yang disampaikan merupakan teori pengantar praktik (must know). Alokasi jam untuk pengetahuan dan praktik dibuat secara proporsional. Waktu praktik setidak-tidaknya memenuhi kebutuhan aplikasi (mencoba), praktik masih dengan bimbingan dan praktik mandiri. e. Perkiraan waktu pelatihan merupakan akumulasi jam pelatihan yang tercantum dalam silabus untuk satu Unit Kompetensi (UK) yang dihitung dari setiap Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dalam satu Elemen Kopetensi (EK). 12. Persyaratan Peserta Pelatihan Persyaratan Peserta Pelatihan merupakan batasan-batasan tertentu yang harus dipenuhi oleh calon peserta pelatihan. Persyaratan tersebut meliputi : a. Pendidikan b. Pelatihan c. Pengalaman kerja d. Jenis kelamin e. Umur f. Kesehatan g. Persyaratan Khusus (bila diperlukan) hal17 dari 21

19 13. Persyaratan Instruktur Instruktur/tenaga pelatih merupakan personil yang sangat penting pada proses pelaksanaan pelatihan, karena keberhasilan suatu program pelatihan salah satunya adalah ditentukan kompetensi instruktur dalam memfasilitasi dan membimbing peserta pelatihan dalam mencapai kompetensinya. Dengan demikian, perlunya persyaratan bagi instruktur pada setiap pelaksanaan program pelatihan yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut meliputi : a. Pendidikan Formal b. Kompetensi Metodologi Pelatihan dibuktikan dengan minimal Sertifikat Pelatihan Metodologi Pelatihan yang diterbitkan oleh instansi berwenang. c. Kompetensi Teknis yang dimiliki sesuai dengan program pelatihan dibuktikan dengan minimal Sertifikat Pelatihan atau Sertifikat Kompetensi teknis yang relevan sesuai unit kompetensi yang akan dilatihkan dan diterbitkan oleh instansi berwenang. d. Pengalaman kerja (jika diperlukan) e. Kesehatan (pada hal tertentu) f. Persyaratan Khusus (bila diperlukan) 14. Kurikulum Pelatihan Kurikulum berisi unit-unit kompetensi dan non-unit kompetensi yang ditempuh oleh setiap peserta pelatihan sesuai dengan nama pelatihan untuk memenuhi kesenjangan kemampuan. Format Kurikulum Pelatihan, terdiri atas : a. Format baris, berisi : 1) Kelompok Unit Kompetensi (I) 2) Pelaksanaan pelatihan di tempat kerja (On The Job Training = OJT) (II) 3) Kelompok No-Unit Kompetensi (III) b. Format kolom, terdiri atas : 1) Nomor urut (diisi angka romawi) 2) Materi Pelatihan (diisi dengan kelompok unit kompetensi dan nonunit kompetensi) 3) Kode unit kompetensi (diisi kode unit sesuai dengan Standar Kompetensi) hal18 dari 21

20 4) Perkiraan waktu diisi perkiraan waktu dalam jam pelatihan (jp), pengetahuan, keterampilan (termasuk di dalamnya sikap kerja) dan jumlah jam pelatihan. 15. Silabus Silabus merupakan penjabaran setiap unit kompetensi yang diuraikan secara rinci, sistematis dan terpadu ke dalam program pelatihan sesuai dengan persyaratan suatu jabatan/pekerjaan, yang mengarah kepada tercapainya tujuan pelatihan dan jenjang pelatihan yang ditetapkan. Format Silabus, terdiri atas : a. Nomor urut b. Unit kompetensi c. Kode unit kompetensi d. Perkiraan waktu pelatihan pada unit kompetensi e. Elemen kompetensi f. Kriteria unjuk kerja g. Indikator unjuk kerja h. Materi pelatihan yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja i. Perkiraan waktu pelatihan setiap elemen kompetensi Keterangan: Unit Kompetensi, Kode Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi (EK) dan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) diisi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja. Indikator Unjuk Kerja (IUK) diisi dengan indikasi pencapaian kriteria unjuk kerja yang mengandung aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Penulisan IUK menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan dibuat materi pelatihannya. IUK dirumuskan dari setiap KUK dengan memedomani kata kerja pasifnya dijadikan kata kerja aktif. Rumusan aspek pengetahuan diawali dengan kata dapat, aspek keterampilan diawali dengan kata mampu, dan aspek sikap kerja diawali dengan kata harus. Perkiraan waktu pelatihan diisi dengan perkiraan waktu pelatihan yang diperlukan untuk 1 (satu) unit kompetensi Materi pelatihan meliputi pengetahuan (knowlegde), keterampilan (skill), dan sikap kerja (attitude) yang diperlukan pada setiap KUK/Elemen Kompetensi hal19 dari 21

21 Jam Pelatihan diisi dengan perkiraan waktu pelatihan dibuat tiap elemen kompetensi sesuai dengan kebutuhan KUK. 16. Pelatihan di Tempat Kerja (On the Job Training/OJT) Pelatihan di tempat kerja merupakan pelaksanaan unjuk kerja peserta pelatihan untuk memperoleh pengalaman kerja sesuai dengan unit kompetensi yang telah ditempuh di lembaga pelatihan. Format OJT terdiri atas: a. Unit Kompetensi b. Kode Unit Kompetensi c. Tabel yang berisi kolom elemen kompetensi dan kolom indikator pelaksanaan di tempat kerja. Kolom indikator pelaksanaan di tempat kerja diisi dengan kegiatan yang mudah diamati oleh instruktur pembimbing atau supervisor di tempat kerja yang dirumuskan berpedoman pada KUK yang ada dalam EK 17. Daftar Peralatan dan Bahan Pelatihan Peralatan dan bahan pelatihan diperlukan untuk proses pelaksanaan pelatihan, penyusunannya dibuat pada setiap unit kompetensi. Format daftar peralatan dan bahan terdiri atas: a. Nomor Urut b. Judul Unit Kompetensi c. Kode unit Kompetensi d. Daftar Peralatan e. Daftar Bahan f. Keterangan Daftar peralatan diisi dengan rincian kebutuhan jenis peralatan yang digunakan dalam proses pelatihan pada unit kompetensi, sedangkan daftar bahan diisi rincian kebutuhan bahan-bahan yang digunakan habis dalam proses pelatihan dengan spesifikasi tertentu sehingga mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kebutuhan alat dan bahan mencakup kebutuhan untuk penyampaian pengetahuan dan keterampilan (teori dan praktik) selama proses pelatihan berlangsung. hal20 dari 21

22 BAB III PENUTUP Pedoman ini merupakan acuan bagi para perencana dan atau penyelenggara pelatihan berbasis kompetensi untuk menyusun program pelatihan berbasis kompetensi di setiap LPK. Pedoman ini bersifat fleksibel untuk menyusun program pelatihan berbasis kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha/industri (DU/DI) sehingga kebutuhan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya terpenuhi. LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Format Program PBK B. Contoh Program PBK hal21 dari 21

23 logo PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI... KODE PROGRAM PELATIHAN : GAMBAR SESUAI DENGAN PROGRAM YANG RELEVAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6 A Telepon/Fax Jakarta Selatan 201..

24 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... PROGRAM PELATIHAN BERBASI KOMPETENSI Nama pelatihan Kode program Kualifikasi/jenjang pelatihan Tujuan pelatihan Unit kompetensi yang ditempuh Unit kompetensi prasyarat Perkiraan waktu Persyaratan peserta pelatihan Persyaratan instruktur... KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KELOMPOK UNIT KOMPETENSI ON THE JOB TRAINING (OJT) KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI i ii 1

25 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, bahwa setiap penyusunan program pelatihan kerja berbasis kompetensi mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasioan dan/atau Standar Khusus. Untuk mengimplementasi pelatihan berbasis kompetensi diperlukan adanya program pelatihan kerja ini dijadikan acuan dalam pelaksanakan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Program pelatihan kerja dapat disusun secara berjenjang atau tidak berjenjang, Program pelatihan kerja yang berjenjang mengacu kepada Perpres Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sedangkan program pelatihan kerja yang tidak berjenjang disusun berdasarkan unit kompetensi atau kelompok unit kompetensi. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelatihan di dunia usaha maupun dunia industri pada masyarakat pengguna, maka disusun program pelatihan berbasis kompetensi dengan nama pelatihan Operator Mesin Perkakas yang mengacu pada standar kompetensi kerja. Demikianlah program pelatihan berbasis kompetensi ini disusun, semoga dapat digunakan dan bermanfaat dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Dalam rangka meningkatkan produktivitas sumber daya manusia dan memiliki daya saing di dalam maupun di luar negeri. Jakarta, Nopember 2013 Direktur Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Kundjung Masehat, S.H., M.M. NIP Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 1

26 PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 1. Nama Pelatihan 2. Kode Program 3. Kualifikasi/Jenjang Pelatihan 4. Tujuan Pelatihan 5. Unit Kompetensi yang ditempuh: 5.1. LOG.OO : 5.2. LOG.OO LOG.OO LOG.OO : : : : : : : Operator Mesin Perkakas X Non Jenjang Setelah mengikuti pelatihan ini peserta kompeten: Mengoperasikan mesin perkakas dan CNC untuk membuat komponen presisi tinggi pada lingkungan industri manufaktur sesuai dengan yang berlaku. Menerapkan Prinsi-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Mengeset Mesin NC/CNC Memprogram mesin NC/CNC Mengoperasikan Mesin NC/CNC 6. Persyaratan Peserta Pelatihan : 8.1 Pendidikan 8.2 Pelatihan 8.3 Pengalaman Kerja 8.4 Umur 8.5 Jenis Kelamin 8.6 Kesehatan 8.7 Test Kemampuan 7. Persyaratan Instruktur : 9.1 Pendidikan 9.2 Pesyaratan Kompetensi 1) Teknis 2) Metodologi 9.3 Pengalama Kerja 9.4 Kesehatan Kerja 9.5 Persyaratan Khusus : : : : : : : : : : : : : : Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 2

27 KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN (JP) Penge Ketram Jumlah tahuan pilan 1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI 1.1 Menerapkan Prinsi-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja LOG.OO Mengeset dan mengedit program mesin NC/CNC LOG.OO Memprogram Mesin NC/CNC dasar LOG.OO Mengoperasikan Mesin NC/CNC LOG.OO ON THE JOB TRAINING (OJT) Jumlah I Mengeset Mesin NC/CNC LOG.OO Memprogram Mesin NC/CNC LOG.OO Mengoperasikan Mesin NC/CNC LOG.OO Jumlah II KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI 3.1 Fisik Mental Disiplin (FMD) Kewirausahaan dst Jumlah III 58 Jumlah I s/d III 400 Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 3

28 1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 1.1 Unit Kompetensi : Kode Unit : Perkiraan Waktu : ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap JAM PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 4

29 1.2 Unit Kompetensi : Kode Unit : Perkiraan Waktu Pelatihan : ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 5

30 1.3 Unit Kompetensi : Kode Unit : Perkiraan Waktu Pelatihan : ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 6

31 1.4 Unit Kompetensi : Kode Unit : Perkiraan Waktu Pelatihan : ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 7

32 2. PELATIHAN DI TEMPAT KERJA (OJT) 2.1 Unit Kompetensi : Kode Unit : ELEMEN KOMPETENSI 1. INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA 2.2 Unit Kompetensi : Kode Unit : ELEMEN KOMPETENSI 1. INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 8

33 2.3 Unit Kompetensi : Memprogram Mesin NC/CNC dasar Kode Unit : LOG.OO ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA Unit Kompetensi : Kode Unit : ELEMEN KOMPETENSI 1. INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 9

34 3. KELOMPOK NON UNIT KOMPETENSI 3.1 Fisik Mental dan Disiplin MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN (JP) Pengetahuan Ketrampilan Kewirausahaan MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN (JP) Pengetahuan Ketrampilan - - Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 10

35 DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1. Nama Pelatihan : 2. Kode Program Pelatihan : DAFTAR NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT DAFTAR BAHAN PERALATAN I. UNIT KOMPETENSI 1 KET

36 RANCANGAN PELATIHAN DI TEMPAT KERJA Nama Pelatihan :... Nama Peserta Pelatihan :... Nama Lembaga/Perusahaan :... Kegiatan di Tempat Kerja :... NO HARI/ TANGGAL AREA KERJA UNIT/ ELEMEN KOMPETENSI KEGIATAN JAM HASIL PEMBIMBING ,..... Pimpinan

37 EVALUASI PROGRAM PELATIHAN Judul/Nama Pelatihan :.. NO. UNSUR YANG DINILAI Penilaian (Assessment) A (91-100) B (71-90) Nilai C (61-70) D (<50) 1. MASUKAN : 1.1 Peserta Pelatihan 1.2 Pelatih 1.3 Assessor Pelatihan 1.4 Tenaga Pendukung 1.5 Fasilitas Peralatan 1.6 Bahan Pelatihan 1.7 Modul PBK/Job Sheet/ Diktat 1.8 Biaya/Dana Pelatihan (0-100) 2. PROSES : 2.1 Kurikulum dan Silabus 2.2 Unit Kompetensi yang ditempuh 2.3 Metode Pelatihan 2.4 Jadwal Pelatihan 2.5 Pelatihan di Tempat Kerja (0-100) 3. KELUARAN : 3.1 Penguasaan Pengetahuan 3.2 Penguasaan Keterampilan 3.3 Sikap Kerja 3.4 Kedisiplinan 3.5 Motivasi Kerja 3.6 Jumlah Lulusan (0-100), tgl. Penanggung Jawab Program (menerima hasil evaluasi) Evaluator Program Pelatihan

38 PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR MESIN CNC BUBUT KODE PROGRAM PELATIHAN : KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6 A Telepon/Fax Jakarta Selatan 2013

39 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... PROGRAM PELATIHAN BERBASI KOMPETENSI Nama pelatihan Kode program Kualifikasi/jenjang pelatihan Tujuan pelatihan Unit kompetensi yang ditempuh Unit kompetensi prasyarat Perkiraan waktu Persyaratan peserta pelatihan Persyaratan instruktur... KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KELOMPOK UNIT KOMPETENSI ON THE JOB TRAINING (OJT) KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI i ii 1

40 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, bahwa setiap penyusunan program pelatihan kerja berbasis kompetensi mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Untuk mengimplementasi pelatihan berbasis kompetensi diperlukan adanya program pelatihan kerja ini dijadikan acuan dalam pelaksanakan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Program pelatihan kerja dapat disusun secara berjenjang atau tidak berjenjang, Program pelatihan kerja yang berjenjang mengacu kepada Perpres Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sedangkan program pelatihan kerja yang tidak berjenjang disusun berdasarkan unit kompetensi atau kelompok unit kompetensi. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelatihan di dunia usaha maupun dunia industri pada masyarakat pengguna, maka disusun program pelatihan berbasis kompetensi dengan nama pelatihan Operator Mesin Perkakas yang mengacu pada standar kompetensi kerja. Demikianlah program pelatihan berbasis kompetensi ini disusun, semoga dapat digunakan dan bermanfaat dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Dalam rangka meningkatkan produktivitas sumber daya manusia dan memiliki daya saing di dalam maupun di luar negeri. Jakarta, Nopember 2013 Direktur Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Kunjung Masehat, S.H., M.M. NIP Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 1

41 PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 1. Nama Pelatihan 2. Kode Program 3. Kualifikasi/Jenjang Pelatihan 4. Tujuan Pelatihan 5. Unit Kompetensi yang ditempuh: 5.1. LOG.OO : 5.2. LOG.OO LOG.OO LOG.OO : : : : : : : Operator Mesin CNC Bubut X Non Jenjang Setelah mengikuti pelatihan ini peserta kompeten: Mengoperasikan mesin CNC bubut untuk membuat komponen presisi tinggi pada lingkungan industri manufaktur sesuai dengan yang berlaku. Menerapkan Prinsi-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Mengeset dan mengedit program mesin/process NC/CNC Memprogram mesin NC/CNC Mengoperasikan Mesin NC/CNC 6. Perkiraan Waktu Pelatihan : 360 jam 45 menit 7. Persyaratan Peserta Pelatihan 8.1 Pendidikan : minimal SLTA Sederajat 8.2 Pelatihan : Pengalaman Kerja : 2 tahun dibidangnya 8.4 Umur : 21 tahun 8.5 Jenis Kelamin : Laki-laki/perempuan 8.6 Kesehatan : Sehat jasmani dan rohani 8.7 Test Kemampuan : Bidang Manufaktur 8. Persyaratan Instruktur : 9.1 Memiliki kemampuan metodologi 9.2 Memiliki kemampuan teknis yang relevan dengan unit kompetensi yang berkaitan dalam program pelatihan ini. Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 2

42 KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN (JP) Penge Ketram Jumlah tahuan pilan 1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI 1.1 Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja 1.2 Mengeset dan mengedit program mesin/process NC/CNC LOG.OO LOG.OO Memprogram Mesin NC/CNC (dasar) LOG.OO Mengoperasikan Mesin NC/CNC (dasar) 2. PELATIHAN DI TEMPAT KERJA (OJT) 2.1 Pelatihan di Tempat Kerja LOG.OO Jumlah I Bulan 1 Bulan 2.2 Bimbingan OJT KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI Jumlah II Fisik Mental Disiplin (FMD) Kewirausahaan dst Jumlah III 40 Jumlah I s/d III 360 Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 3

43 1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 1.1 Unit Kompetensi : Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Kode Unit : LOG.OO Perkiraan Waktu : menit ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap JAM PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan 1. Mengikuti praktek-praktek kerja yang aman 1.1 Kerja dilaksanakan dengan aman sehubungan dengan kebijakan dan perusahaan serta persyaratan perundangundangan. Dapat menjelaskan cara melaksanakan kerja dengan aman sehubungan kebijakan dan perusahaan serta persyaratan perundang-undangan. Mampu melaksanakan kerja dengan aman sehubungan kebijakan dan perusahaan serta persyaratan perundang-undangan Harus taat, teliti dan aman Cara melaksanakan kerja dengan aman sehubungan kebijakan dan perusahaan serta persyaratan perundangundangan Melaksanakan kerja dengan aman sehubungan kebijakan dan perusahaan serta persyaratan perundangundangan Taat, teliti dan aman Kegiatan rumah tangga perusahaan dilakukan sesuai dengan perusahaan. Dapat menjelaskan cara melakukan Kegiatan rumah tangga perusahaan sesuai dengan perusahaan Mampu melakukan Kegiatan rumah tangga perusahaan sesuai dengan perusahaan Cara melakukan Kegiatan rumah tangga perusahaan sesuai dengan perusahaan Melakukan Kegiatan rumah tangga perusahaan sesuai dengan perusahaan Taat azas sesuai dengan perusahaan Harus taat azas sesuai dengan perusahaan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 4

44 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1.3 Tanggung jawab dan tugas-tugas karyawan dimengerti dan didemostrasikan dalam kegiatan sehari-hari INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan pengertian cara mendemonstrasikan tanggung jawab dan tugastugas karyawan dalam kegiatan sehari-hari Mampu mendemonstrasikan tanggung jawab dan tugastugas karyawan dalam kegiatan sehari-hari Harus taat, berdedikasi dan tepat MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan pengertian cara mendemonstras ikan tanggung jawab dan tugas-tugas karyawan dalam kegiatan sehari-hari mendemonstras ikan tanggung jawab dan tugas-tugas karyawan dalam kegiatan sehari-hari Sikap Taat, berdedikasi dan tepat JAM PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan 1.4 Perlengkapan pelindung diri dipakai dan disimpan sesuai dengan perusahaan. Dapat menjelaskan cara memakai dan menyimpan perlengkapan pelindung diri sesuai dengan perusahaan Mampu memakai dan menyimpan perlengkapan pelindung diri sesuai dengan perusahaan Harus tepat, teliti, bersih dan aman. cara memakai dan menyimpan perlengkapan pelindung diri sesuai dengan perusahaan memakai dan menyimpan perlengkapan pelindung diri sesuai dengan perusahaan Tepat, teliti, bersih dan aman 1.5 Semua perlengkapan dan alat-alat keselamatan digunakan sesuai dengan persyaratan perundangundangan dan Dapat menjelaskan cara menggunakan semua perlengkapan dan alat-alat keselamatan sesuai dengan persyaratan perundangundangan dan perusahaan Mampu menggunakan semua perlengkapan dan alat-alat keselamatan sesuai Cara menggunakan semua perlengkapan dan alat-alat keselamatan sesuai dengan persyaratan perundangundangan dan Menggunakan semua perlengkapan dan alat-alat keselamatan sesuai dengan persyaratan perundangundangan dan Taas azas dalam menggunaka n alat keselamatan kerja sesuai dengan yang berlaku Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 5

45 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA perusahaan INDIKATOR UNJUK KERJA dengan persyaratan perundang-undangan dan perusahaan Harus taas azas dalam menggunakan alat keselamatan kerja MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan perusahaan perusahaan Sikap JAM PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan 1.6 Tanda-tanda/simbol dikenali dan diikuti sesuai instruksi Dapat menjelaskan cara mengenali dan mengikuti tanda-tanda/simbol sesuai dengan instruksi Mampu mengikuti tandatanda/simbol sesuai dengan instruksi Cara mengenali dan mengikuti tandatanda/simbol sesuai dengan instruksi Mengikuti tandatanda/simbol sesuai dengan instruksi Taat sesuai dengan tanda-tanda Harus taat sesuai dengan tanda-tanda 1.7 Semua pedoman penanganan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan, perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah. Dapat menjelaskan cara melaksanakan semua pedoman penanganan sesuai dengan persyaratan, perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah Mampu melaksanakan semua pedoman penanganan sesuai dengan persyaratan, perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah Cara melaksanakan semua pedoman penanganan sesuai dengan persyaratan, perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah Melaksanakan semua pedoman penanganan sesuai dengan persyaratan, perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah Taat sesuai dengan persyaratan, perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 6

46 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap JAM PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Harus taat sesuai dengan persyaratan, perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah 1.8 Perlengkapan darurat dikenali dan didemon- strasikan dengan tepat. Dapat menjelaskan cara mengenali dan mendemonstrasikan perlengkapan darurat dengan tepat. Penjelasan tentang perlengkapan darurat. Mendemonstras ikan perlengkapan darurat dengan tepat Teliti azas. taat Mampu mendemonstrasikan perlengkapan darurat dengan tepat Harus teliti taat azas 2. Melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja 2.1 Bahaya-bahaya di tempat kerja selama waktu kerja dikenali dan dilaporkan kepada orang yang tepat sesuai dengan pengoperasian standar. Dapat menjelaskan cara mengenali dan melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja selama waktu kerja kepada orang yang tepat sesuai dengan pengoperasian standar Mampu melaporkan bahayabahaya di tempat kerja selama waktu kerja kepada orang yang tepat sesuai dengan pengoperasian standar Harus taat azas sesuai dengan pengoperasian standar Cara mengenali dan melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja selama waktu kerja kepada orang yang tepat sesuai dengan pengoperasian standar Melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja selama waktu kerja kepada orang yang tepat sesuai dengan Taat azas sesuai dengan pengoperasia n standar 2 5 Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 7

47 ELEMEN KOMPETENSI 3. Mengikuti darurat KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 Cara-cara menghubungi personil yang tepat dan layanan darurat jika terjadi kecelakaan didemonstrasikan INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan cara menghubungi personil yang tepat Dapat menjelaskan cara memberikan layanan darurat jika terjadi kecelakaan Mampu menghubungi personil yang tepat dan memberikan pelayanan darurat saat terjadi kecelakaan Harus sopan, hati-hati teliti dan taat azas sesuai dengan - darurat MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Cara menghubungi personil yang tepat Cara memberikan layanan darurat jika terjadi kecelakaan Menghubungi personil yang tepat dan memberikan pelayanan darurat saat terjadi kecelakaan Sikap Sopan, hatihati teliti dan taat azas sesuai dengan darurat JAM PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Bila diperlukan kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian) dimengerti dan dilaksanakan Dapat menjelaskan pengertian dan cara melaksanakan kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian) Mampu melaksanakan kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian) Harus taat sesuai Pengertian dan cara melaksanakan kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian) Melaksanakan kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian) Taat sesuai 3.3 Dalam keadaan darurat, evakuasi perusahaan diikuti. Dapat menjelaskan evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan Mampu melaksanakan evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan sesuai dengan. Harus Taat azas sesuai dengan Prosedur evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan Melaksanakan evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan sesuai dengan Taat azas sesuai dengan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 8

48 1.2 Unit Kompetensi : Mengeset dan mengedit program mesin/process NC/CNC Kode Unit : LOG.OO Perkiraan Waktu Pelatihan : menit ELEMEN KOMPETENSI 1. Memahami instruksi kerja KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Memahami dan mengikuti instruksi/rencana dengan tepat. INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan cara memahami dan mengikuti instruksi/rencana dengan tepat Mampu melaksanakan instruksi/rencana dengan tepat Harus taat azas sesuai dengan SOP MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Instruksi/renca na dengan tepat Melaksanakan instruksi/rencan a dengan tepat Taat azas sesuai dengan SOP PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan 2. Mengatur fixture/perleng kapan/alat pencekam 2.1 Memilih alat pendukung yang tepat dan dipasang pada mesin dengan operasi standar Dapat menjelaskan cara pemilihan dan pemasangan alat pendukung yang tepat pada mesin dengan operasi standar Mampu memilih dan memasang alat pendukung yang tepat pada mesin dengan operasi standar Harus taat azas sesuai SOP cara pemilihan dan pemasangan alat pendukung yang tepat pada mesin dengan operasi standar Memilih dan memasang alat pendukung yang tepat pada mesin dengan operasi standar Taat azas sesuai SOP 2.2 Mesin dipersiapkan untuk pemasangan alat cekam Dapat menjelaskan cara persiapan pemasangan alat cekam Mampu mempersiapkan pemasangan alat cekam Harus taat azas sesuai SOP Cara Persiapan pemasangan alat cekam Mempersiapkan pemasangan alat cekam Taat azas sesuai SOP Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 9

49 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 2.3 Fixture/perlengkapa n/ alat pencekam diatur pada titik nol atau pada data lain menggunakan alat pengatur yang tersedia. INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan cara menggunakan fixture/pelengkapan/alat pencekam pada titik nol atau pada data yang menggunakan alat pengatur yang tersedia Dapat menjelaskan cara mengatur fixture/ pelengkapan/alat pencekam pada titik nol atau pada data yang menggunakan alat pengatur yang tersedia Mampu mengatur fixture/ perlengkapan/alat pencekam pada titik nol atau pada data lain menggunakan alat pengatur yang tersedia Harus taat azas sesuai SOP MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja cara menggunakan fixture/pelengk apan/alat pencekam pada titik nol atau pada data yang menggunakan alat pengatur yang tersedia cara mengatur fixture/ pelengkapan/al at pencekam pada titik nol atau pada data yang menggunakan alat pengatur yang tersedia mengatur fixture/ perlengkapan/a lat pencekam pada titik nol atau pada data lain menggunakan alat pengatur yang tersedia Taat azas sesuai SOP PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan 3. Mengatur tool offset 3.1 Tooling offset diukur dan dicatat pada pengontrol mesin. Dapat menjelaskan cara pengukuran tooling offset dan pencatatan pada kontrol mesin Mampu mengukur toolling offset dan mencatat pada kontrol mesin Harus taat azas sesuai SOP Cara pengukuran tooling offset dan pencatatan pada kontrol mesin Mengukur toolling offset dan mencatat pada kontrol mesin Taat azas sesuai SOP 4. Ujicoba program NC/CNC 4.1 Mesin dioperasikan pada contoh produk pertama untuk mengamati semua Dapat menjelaskan cara pengoperasian mesin sesuai dengan contoh produk pertama untuk mengamati semua Cara pengoperasian mesin sesuai dengan contoh produk pertama Mampu mengoperasika n mesin sesuai dengan contoh produk pertama Taat azas sesuai SOP Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 10

50 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA keselamatan kerja INDIKATOR UNJUK KERJA Mampu mengoperasikan mesin sesuai dengan contoh produk pertama untuk mengamati semua Harus taat azas sesuai SOP MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja untuk mengamati semua Pengamatan keselamatan kerja sesuai untuk mengamati semua PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan 4.2 Contoh produk pertama diukur untuk mencocokan dengan spesifikasi. Dapat menjelaskan cara mengukur contoh produk pertama untuk mencocokkan dengan spesifikasi Mampu mengukur produk pertama untuk mencocokan dengan spesifikasi Harus taat azas sesuai SOP Cara mengukur contoh produk pertama untuk mencocokkan dengan spesifikasi Mengukur produk pertama untuk mencocokan dengan spesifikasi Taat azas sesuai SOP 4.3 Pengeditan program untuk mengubah kecepatan, pemakanan dan langkah pengerjaan yang akan dilakukan sesuai tuntutan untuk memastikan kesesuaian pekerjaan dengan spesifikasi produk. Dapat menjelaskan edit program untuk mengubah proses pemesinan sesuai dengan tuntutan spesifikasi produk Mampu melakukan editing program dalam proses pemesinan dalam mencapai kesesuaian tuntutan spesifikasi produk Harus taat azas sesuai SOP Penjelasan edit program untuk mengubah proses pemesinan sesuai dengan tuntutan spesifikasi produk Melakukan editing program dalam proses pemesinan dalam mencapai kesesuaian tuntutan spesifikasi produk Taat azas sesuai SOP Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 11

51 ELEMEN KOMPETENSI 5. Menginstruksi operator mesin KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Operator diberi instruksi untuk memastikan semua alat dan keselamatan kerja pada tempatnya INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan cara pemberian operator instruksi untuk memastikan semua alat dan keselamatan kerja pada tempatnya Mampu memberikan operator instruksi untuk memastikan semua alat dan keselamatan kerja pada tempatnya Harus tepat, tegas dan akurat MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Cara memberikan operator instruksi untuk memastikan semua alat dan keselamatan kerja pada tempatnya Memberikan operator instruksi untuk memastikan semua alat dan keselamatan kerja pada tempatnya Tepat, tegas dan akurat PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan Jika memungkinkan, alat potong diganti, tool offset disesuaikan atau tindakan koreksi lainnya dilakukan menggunakan operasi standar Dapat menjelaskan cara penggantian alat potong sesuai dengan operasi standar Dapat menjelaskan cara penyesuaian tool offset atau cara melakukan tindakan koreksi lainnya sesuai dengan operasi standar Mampu mengganti alat potong sesuai dengan operasi standar Mampu menyesuaikan tool offset sesuai dengan operasi standar Mampu melakukan tindakan koreksi lainnya sesuai dengan operasi standar Cara penggantian alat potong sesuai dengan operasi standar Cara penyesuaian tool offset atau cara melakukan tindakan koreksi lainnya sesuai dengan operasi standar Mengganti alat potong sesuai dengan operasi standar Menyesuaikan tool offset sesuai dengan operasi standar Melakukan tindakan koreksi lainnya sesuai dengan operasi standar tepat, hatihati, akurat dan taat azas sesuai dengan operasi standar Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 12

52 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA Harus tepat, hati-hati, akurat dan taat azas sesuai dengan operasi standar MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 13

53 1.3 Unit Kompetensi : Memprogram Mesin NC/CNC (Dasar) Kode Unit : LOG.OO Perkiraan Waktu Pelatihan : menit ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bagian-bagian program sesuai yang dipilih untuk pengontrol mesin INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan cara pemilihan bagian-bagian program untuk pengontrol mesin Dapat menjelaskan fungsi dasar kontrol mesin Mampu memilih bagianbagian program untuk pengontrol mesin Harus taat azas sesuai dengan buku manual mesin MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Cara pemilihan bagian-bagian program untuk pengontrol mesin Fungsi dasar kontrol mesin Mampu memilih bagian-bagian program untuk pengontrol mesin Taat azas sesuai dengan buku manual mesin PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan Menulis dasar program mesin NC/CNC 2.1 Mengerti gambar teknik dan memahami arti fungsi dasar mesin dan bagian - bagian peralatan. Dapat menjelaskan fungsi koordinat sesuai dengan gambar teknik Dapat menjelaskan fungsi dasar mesin sesuai dengan pada buku manual mesin Mampu menentukan koordinat dan fungsi dasar yang digunakan sesuai dengan gambar teknik Harus taat azas sesuai dengan buku manual mesin Fungsi koordinat sesuai dengan gambar teknik Fungsi dasar mesin sesuai dengan pada buku manual mesin Menentukan koordinat dan fungsi dasar yang digunakan sesuai dengan gambar teknik Taat azas sesuai dengan buku manual mesin Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 14

54 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 2.2 Koordinat dihitung untuk contoh bagian alat atau fungsi dasar permesinan INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan cara penghitungan koordinat untuk contoh bagian alat atau fungsi dasar pemesinan Mampu menghitung koordinat untuk contoh bagian alat atau fungsi dasar pemesinan Harus akurat dan teliti MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Cara penghitungan koordinat untuk contoh bagian alat atau fungsi dasar pemesinan Menghitung koordinat untuk contoh bagian alat atau fungsi dasar pemesinan Akurat dan teliti PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan 3. Lembar penulisan operasi NC/CNC 2.3 Menulis program dalam kode format standar yang sesuai dengan standar pengoperasian Lembar-lembar pelaksanaan dihasilkan pada spesifikasi berdasarkan dengan standar pelaksanaan. Dapat menjelaskan cara penulisan program dalam kode format standar yang sesuai dengan standar pengoperasian Mampu menulis program dalam kode format standar yang sesuai dengan standar pengoperasian Harus teliti, dan taat azas sesuai dengan standar pengoperasian Dapat menjelaskan penulisan operasi sesuai spesifikasi Mampu menulis operasi sesuai spesifikasi Cara penulisan program dalam kode format standar yang sesuai dengan standar pengoperasian Penulisan operasi sesuai spesifikasi Menulis program dalam kode format standar standar yang sesuai dengan standar pengoperasian menulis operasi sesuai spesifikasi Taat azas sesuai maunal operasional mesin Teliti, cermat dan sesuai SOP Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 15

55 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA Harus taat azas sesuai buku manual mesin MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan 4. Mencoba program 4.1. Mengoperasikan mesin dengan cara manual untuk mengetest dan membuktikan program sebagai tuntutan Dapat menjelaskan pelaksanaan test program sesuai dengan tuntutan pada mesin Mampu melakukan test program sesuai dengan tuntutan untuk membuktikan program siap jalan. Harus taat azas sesuai manual mesin Pelaksanaan test program sesuai dengan tuntutan pada mesin Pelakukan test program sesuai dengan tuntutan untuk membuktikan program siap jalan Taat azas sesuai manual mesin 4.2. Program diedit jika perlu operasi penyetelan seperti pada tuntutan Dapat menjelaskan edit ulang jika diperlukan sesuai dengan tuntutan Mampu melakukan edit ulang dan penyetelan pada mesin sesuai dengan tuntutan Harus taat azas sesuai Edit ulang jika diperlukan sesuai dengan tuntutan Melakukan edit ulang dan penyetelan pada mesin sesuai dengan tuntutan Taat azas sesuai Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 16

56 1.4 Unit Kompetensi : Mengoperasikan Mesin NC/CNC Kode Unit : LOG.OO Perkiraan Waktu Pelatihan : menit ELEMEN KOMPETENSI 1. Memahami instruksi kerja KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Memahami dan melaksanakan dengan tepat lembar kerja atau perintah sejenis. INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan cara pemahaman dan pelaksanaan kegiatan sesuai lembar kerja atau perintah sejenis dengan tepat Mampu melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja atau perintah sejenis dengan tepat Harus taat azas sesuai dengan dan manual mesin MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Cara pemahaman dan pelaksanaan kegiatan sesuai lembar kerja atau perintah sejenis dengan tepat Melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja atau perintah sejenis dengan tepat Taat azas sesuai dengan dan manual mesin PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan 2. Melakukan pemeriksaan awal 2.1. Tanggung jawab pemeriksaan awal termasuk operasi standar. Dapat menjelaskan tanggung jawab pemeriksaan awal termasuk operasi standar Mampu memeriksa awal termasuk operasi standar Harus taat azas sesuai dengan dan manual mesin Tanggung jawab pemeriksaan awal termasuk operasi standar Memeriksa awal termasuk operasi standar Taat azas sesuai dengan dan manual mesin 2.2. Amati keselamatan kerja dengan tepat dan periksa peralatan Dapat menjelaskan cara pengamatan keselamatan kerja dengan tepat Cara pengamatan keselamatan Mengamati keselamatan kerja dengan taat azas sesuai dengan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 17

57 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA keselamatan kerja untuk operasional yang tepat. INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan cara pemeriksaan peralatan keselamatan kerja untuk operasional yang tepat Mampu mengamati keselamatan kerja dengan tepat Mampu memeriksa peralatan keselamatan kerja untuk operasioan dengantepat Harus taat azas sesuai dengan maunal mesin MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja kerja dengan tepat Cara pemeriksaan peralatan keselamatan kerja untuk operasional yang tepat tepat Memeriksa peralatan keselamatan kerja untuk operasioan dengantepat maunal mesin PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan 3. Mengoperasikan mesin CNC/NC 3.1. Memilih dan memastikan program NC/CNC yang terpasang dengan instruksi kerja. Dapat menjelaskan cara memilih dan memastikan program NC/CNC yang diinput sesuai dengan instruksi kerja Mampu memilih dan memastikan programnc/cnc diinput sesuai dngan instruksi kerja Harus teliti dan tepat sesuai dengan SOP dan manual mesin Cara memilih dan memastikan program NC/CNC yang diinput sesuai dengan instruksi kerja Memilih dan memastikan programnc/cnc diiput sesuai dngan instruksi kerja Harus teliti dan tepat sesuai dengan SOP dan manual mesin 3.2. Mesin NC/CNC yang dioperasikan dengan aman untuk membuat Dapat menjelaskan cara pengoperasian mesin NC/CNC dengan aman produk sesuai dengan cara pengoperasian mesin NC/CNC dengan aman mengoperasikan mesin NC/CNC dengan aman dalam Taat azas sesuai dan manual Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 18

58 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA produk sesuai dengan spesifikasi INDIKATOR UNJUK KERJA spesifikasi Mampu mengoperasikan mesin NC/CNC dengan aman dalam menyelesaikan produk sesuai spesifikasi Harus taat azas sesuai dan manual mesin MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja produk sesuai dengan spesifikasi menyelesaikan produk sesuai spesifikasi mesin PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan 3.3. Mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan fungsi mesin. Dapat menjelaskan cara identifikasi dan pelaporan kesalahan fungsi mesin Mampu mengidentifikasi dan melaporkani kesalahan fungsi mesin Harus taat azas sesuai dan manual mesin Cara identifikasi dan pelaporan kesalahan fungsi mesin Mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan fungsi mesin Taat azas sesuai dan manual mesin 3.4. Pemeriksaan contoh benda yang diproduksi untuk pemeriksaan berdasar spesifikasi menggunakan standar. Dapat menjelaskan cara pemeriksaan contoh benda yang diproduksi berdasarkan spesifikasi dengan menggunakan standar Mampu memeriksa contoh benda yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi dengan menggunakan standar Harus teliti, tekun dan Cara pemeriksaan contoh benda yang diproduksi berdasarkan spesifikasi dengan menggunakan standar Memeriksa contoh benda yang diproduksi berdasarkan spesifikasi dengan menggunakan standar Teliti, tekun dan taat azas sesuai dan manual mesin Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 19

59 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA taat azas sesuai dan manual mesin MATERI PELATIHAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN Penge- Keteramtahuan pilan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 20

60 2. PELATIHAN DI TEMPAT KERJA (OJT) 2.1 Unit Kompetensi : Menerapkan Prinsi-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Kode Unit : LOG.OO ELEMEN KOMPETENSI 1.Mengikuti praktek-praktek kerja yang aman INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA Melaksanakan kerja dengan aman sehubungan kebijakan dan perusahaan serta persyaratan perundang-undangan Melakukan Kegiatan rumah tangga perusahaan sesuai dengan perusahaan Mendemonstrasikan tanggung jawab dan tugas-tugas karyawan dalam kegiatan sehari-hari Memakai dan menyimpan perlengkapan pelindung diri sesuai dengan perusahaan Menggunakan semua perlengkapan dan alat-alat keselamatan sesuai dengan persyaratan perundang-undangan dan perusahaan Mengikuti tanda-tanda/simbol sesuai dengan instruksi Melaksanakan semua pedoman penanganan sesuai dengan persyaratan, perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah Mendemonstrasikan perlengkapan darurat dengan tepat 2.Melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja 3.Mengikuti - darurat Melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja selama waktu kerja kepada orang yang tepat sesuai dengan Melaksanakan evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan sesuai dengan Melaksanakan kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian Menghubungi personil yang tepat dan memberikan pelayanan darurat saat terjadi kecelakaan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 21

61 2.2 Unit Kompetensi : Mengeset dan mengedit program mesin NC/CNC Kode Unit : LOG.OO ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA 1. Memahami instruksi kerja Melaksanakan instruksi/rencana dengan tepat 2. Mengatur fixtur/perlengkapan/alat pencekam Mengatur fixture/ perlengkapan/alat pencekam pada titik nol atau pada data lain menggunakan alat pengatur yang tersedia Mempersiapkan pemasangan alat cekam Memilih dan memasang alat pendukung yang tepat pada mesin dengan operasi standar 3. Mengatur tool offset Mengukur toolling offset dan mencatat pada kontrol mesin 4. Ujicoba program NC/CNC Mengoperasikan mesin sesuai dengan contoh produk pertama untuk mengamati semua Mengukur produk pertama untuk mencocokan dengan spesifikasi Melakukan editing program dalam proses pemesinan dalam mencapai kesesuaian tuntutan spesifikasi produk 5. Menginstrusikan operator mesin Memberikan operator instruksi untuk memastikan semua alat dan keselamatan kerja pada tempatnya 6. Mengganti alat potong yang rusak atau retak Mengganti alat potong sesuai dengan operasi standar Menyesuaikan tool offset sesuai dengan operasi standar 2.3 Unit Kompetensi : Memprogram Mesin NC/CNC dasar Kode Unit : LOG.OO ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA 1. Mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC Memilih bagian-bagian program untuk pengontrol mesin 2. Menulis dasar program mesin NC/CNC Menentukan koordinat dan fungsi dasar yang digunakan sesuai dengan gambar teknik Menghitung koordinat untuk contoh bagian alat atau fungsi dasar pemesinan Menulis program dalam kode format standar yang sesuai dengan standar pengoperasian 3. Lembar penulisan operasi NC/CNC Menulis operasi sesuai spesifikasi 4. Mencoba program Melakukan test program sesuai dengan tuntutan untuk membuktikan program siap jalan Melakukan edit ulang dan penyetelan pada mesin sesuai dengan tuntutan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 22

62 2.4 Unit Kompetensi : Mengoperasikan Mesin NC/CNC dasar Kode Unit : LOG.OO ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA 1. Memahami instruksi kerj Melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja atau perintah sejenis dengan tepat 2. Melakukan pemeriksaan awal Memeriksa awal termasuk operasi standar Mengamati keselamatan kerja dengan tepat 3. Mengoperasikan mesin CNC/NC Memilih dan memastikan programnc/cnc diinput sesuai dngan instruksi kerja Mengoperasikan mesin NC/CNC dengan aman dalam menyelesaikan produk sesuai spesifikasi Mengidentifikasi dan melaporkani kesalahan fungsi mesin Memeriksa contoh benda yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi dengan menggunakan standar Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 23

63 3. KELOMPOK NON UNIT KOMPETENSI 3.1 Fisik Mental dan Disiplin - Membangun rasa kebersamaan - Membangun rasa pantang menyerah - Baris berbaris - Rasa belaskasih 3.2 Kewirausahaan MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN (JP) Pengetahuan Ketrampilan - Nilai-nilai produktivitas - Merencanakan peningkatan produktivitas - Pengemasan produk layak jual - Pemasaran MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN (JP) Pengetahuan Ketrampilan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 24

64 DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1. Nama Pelatihan : Operator Mesin CNC Bubut 2. Kode Program Pelatihan : NO UNIT KOMPETENSI I. UNIT KOMPETENSI 1 Menerapkan Prinsi- Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Mengeset dan mengedit program mesin NC/CNC Meprogram mesin NC/CNC dasar Mengoperasikan Mesin NC/CNC KODE UNIT LOG.OO LOG.OO LOG.OO LOG.OO DAFTAR PERALATAN Alat pemadam kebakaran Alat Pelindung Diri Alat potong (cutting tools) Alat pengikat alat potong (tools holder) Mesin CNC Bubut Alat pelindung diri Alat ukur virnier caliper 0.02mm Alat potong (cutting tools) Alat pengikat alat potong (tools holder) Mesin CNC Bubut Alat pelindung diri Alat ukur virnier caliper 0.02mm Alat potong (cutting tools) Alat pengikat alat potong (tools holder) Mesin CNC Bubut Alat pelindung diri Alat ukur virnier caliper 0.02mm DAFTAR BAHAN Modul Buku informasi Buku kerja Buku penilaian Modul Buku informasi Buku kerja Buku penilaian Dural Ø 50x150mm Modul Buku informasi Buku kerja Buku penilaian Dural Ø 50x150mm Modul Buku informasi Buku kerja Buku penilaian Dural Ø 50x150mm KET 25

65 RANCANGAN PELATIHAN DI TEMPAT KERJA Nama Pelatihan :... Nama Peserta Pelatihan :... Nama Lembaga/Perusahaan :... Kegiatan di Tempat Kerja :... NO HARI/ TANGGAL AREA KERJA UNIT/ ELEMEN KOMPETENSI KEGIATAN JAM HASIL PEMBIMBING ,..... Pimpinan

66 EVALUASI PROGRAM PELATIHAN Judul/Nama Pelatihan :.. NO. UNSUR YANG DINILAI Penilaian (Assessment) A (91-100) B (71-90) Nilai C (61-70) D (<50) 1. MASUKAN : 1.1 Peserta Pelatihan 1.2 Pelatih 1.3 Assessor Pelatihan 1.4 Tenaga Pendukung 1.5 Fasilitas Peralatan 1.6 Bahan Pelatihan 1.7 Modul PBK/Job Sheet/ Diktat 1.8 Biaya/Dana Pelatihan (0-100) 2. PROSES : 2.1 Kurikulum dan Silabus 2.2 Unit Kompetensi yang ditempuh 2.3 Metode Pelatihan 2.4 Jadwal Pelatihan 2.5 Pelatihan di Tempat Kerja (0-100) 3. KELUARAN : 3.1 Penguasaan Pengetahuan 3.2 Penguasaan Keterampilan 3.3 Sikap Kerja 3.4 Kedisiplinan 3.5 Motivasi Kerja 3.6 Jumlah Lulusan (0-100), tgl. Penanggung Jawab Program (menerima hasil evaluasi) Evaluator Program Pelatihan

67 PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PROGRAM PELATIHAN TNA SKKNI PROGRAM MODUL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jend. Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Jakarta Selatan 12950

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jend. Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telp (021) 52961311, Fax.52960456 Jakarta Selatan 12950 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA PELATIHAN BERBASIS METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA KODE PROGRAM PELATIHAN : O.93.09.5.1.0.3.V.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. Irawan D Soedradjat. Bandung Consulting Group ( BCG)

PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. Irawan D Soedradjat. Bandung Consulting Group ( BCG) PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Irawan D Soedradjat Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasionan Indonesia Pemenakertrans No. 5 Tahun 2012 tentang SKKNI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA BERBASIS PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA KODE PROGRAM : P.93.223.0.0.1.1.VI.01 KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan No.1799, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. LPK. Akreditasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :..

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :.. PELATIHAN BERBASIS Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :.. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jln.Jend.Gatot Subroto Kav 51 Lt.6A Telp(021)52961311,Fax.52960456 Jakarta Selatan 12950 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan HAM RI Teks tidak dalam format asli. Kembali LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 67, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 93 09114 IV 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c periu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c periu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru No.46, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Jasa Konstruksi. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 24/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tam BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1895, 2016 KEMENAKER. Pemagangan Dalam Negeri. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 28 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 28 TAHUN 2011 TENTANG PEMBINAAN PELATIHAN KERJA DI LEMBAGA PELATIHAN MILIK PEMERINTAH, SWASTA DAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS Menimbang BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BERITA NEGARA. No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA. No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha No.712, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. LPK. Perizinan. Pendaftaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERIZINAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.280/LATTAS/XI/2014

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.280/LATTAS/XI/2014 LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.280/LATTAS/XI/2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA KAJI ULANG STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/IX/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN DI DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/IX/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN DI DALAM NEGERI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/IX/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN DI DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 13/BNSP.218/XII/2013 Tentang PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.65/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENYUSUN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DENGAN

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CNC JENJANG 1 KODE PROGRAM PELATIHAN: C

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CNC JENJANG 1 KODE PROGRAM PELATIHAN: C PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CNC JENJANG 1 KODE PROGRAM PELATIHAN: C.2592000.01.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK KODE PROGRAM PELATIHAN C 11 20 0 1 1 1 II 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM)

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2018, No pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. bahwa berdas

2018, No pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. bahwa berdas No.235, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. KKNI PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.3/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 9 3 0 9 1 1 3 III 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP

MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP BNSP KEGIATAN HARMONISASI BNSP-LSP MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP FAVE HOTEL JAKARTA 2015 Versi 1.0 Desember 2015 Lampiran : Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LSP KEPADA BNSP

PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LSP KEPADA BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 02/BNSP.211/X/2013 Tentang PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LSP KEPADA BNSP Versi 1 Oktober

Lebih terperinci

Darmawansyah, ST, M.Si /

Darmawansyah, ST, M.Si / Darmawansyah, ST, M.Si 08180676099 / 085213401980 darmawansyah73@gmail.com PROFIL SDM INDONESIA FEB 2015 5,46 juta penganggur menjadi prioritas untuk ditingkatkan kompetensinya Sumber : diolah dari berita

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER PELATIHAN BERBASIS KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.32.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.65/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENYUSUN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DENGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Nomor KEP. 31/LATTAS/II/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Nomor KEP. 31/LATTAS/II/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Lantai VI Blok A Telepon 52901142 Fax. 52900925 Jakarta Selatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2015 KEMENAKER. Izin Usaha. Pelatihan Kerja. Pelayanan Satu Pintu. BKPM. Standar Operasional Prosedur. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Pedoman Penyusunan TNA

Pedoman Penyusunan TNA BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengembangan pelatihan diperlukan langkah-langkah penyusunan yang harus ditempuh oleh seorang penyusun program pelatihan. Salah satu yang harus ditempuh diantara langkah

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI CNC WIRE CUT PROGRAMMER

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI CNC WIRE CUT PROGRAMMER PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI CNC WIRE CUT PROGRAMMER KODE PROGRAM PELATIHAN :... DEPARTEMEN TENAGA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jln. Jenderal Gatot Subroto

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.189/LATTAS/XII/2013

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.189/LATTAS/XII/2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telepon (021) 52961311, Faximile (021) 52960456 Jakarta

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI,

Lebih terperinci

Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Pekerja Domestik Jabatan Housekeeping, Laundry dan Family Cook

Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Pekerja Domestik Jabatan Housekeeping, Laundry dan Family Cook Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Pekerja Domestik Jabatan Housekeeping, Laundry dan Family Cook Disajikan dalam acara Lokakarya ILO-PROMOTE, Fave Hotel Jakarta, 12 Januari 2016 Pengantar Terimakasih

Lebih terperinci

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN

Lebih terperinci

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI KEPUTUSAN NO : KEP- 008/BNSP/XII/2005 TENTANG Pedoman BNSP 101-2005 Pelaksanaan Pembakuan SKKNI Menimbang : a. bahwa pelaksanaan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMORKEP.280 / LATTAS/ XI/2014

KEPUTUSAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMORKEP.280 / LATTAS/ XI/2014 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Rl DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jin. Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Telepon (021) 5262643, Faksimilie 5262643 Jakarta Selatan KEPUTUSAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG PENERAPAN SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA KERJA BIDANG PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN THANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN THANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.21/MEN/X/2007 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN THANSMIGRASI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telepon (021) 52961311, Faximile (021) 52960456 Jakarta

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida No.467, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. SKKNI. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PRT/M/2016 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.04.12.2208 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN SUB SEKTOR INDUSTRI MAKANAN

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FORMAT PENULISAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)

STRUKTUR DAN FORMAT PENULISAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) 15 2012, No.364 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA STRUKTUR DAN FORMAT

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA oleh Ir. SUMARNA F. ABDURRAHMAN, MSc KETUA KOMITE TETAP SISTEM KOMPETENSI SDM KADIN - INDONESIA KONDISI DAN MASALAH TANTANGAN

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23 PENGANTAR Pada konteks pelaksanaan uji kompetensi atau penilaian berbasis kompetensi, seorang Asesor Uji Kompetensi memiliki peran yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai kualitas uji kompetensi

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DALAM NEGERI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.21/MEN/X/2007 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDARD KOMPETENSI KERJA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keteram

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keteram LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2012 KEPARIWISATAAN. Sertifikasi. Kompetensi. Usaha. Bidang Pariwisata. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5311) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR :PER.21/MEN/X/2007. TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR :PER.21/MEN/X/2007. TENTANG PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR :PER.21/MEN/X/2007. TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDARD KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA. MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI INSTALATIR PENERANGAN

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI INSTALATIR PENERANGAN PROGRAM BERBASIS INSTALATIR PENERANGAN KODE PROGRAM : C.3314900.01.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERALPEMBINAAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI DAN PROGRAM LATIHAN

Lebih terperinci

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTER! KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTER! KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERIKETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTER! KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOM PETENSI KERJA NAS IONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01 PELATIHAN BERBASIS PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.35.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.11, 2014 KEMENAKERTRANS. Data. Informasi. Ketenagakerjaan. Klasifikasi. Karakteristik. Perubahan.

BERITA NEGARA. No.11, 2014 KEMENAKERTRANS. Data. Informasi. Ketenagakerjaan. Klasifikasi. Karakteristik. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2014 KEMENAKERTRANS. Data. Informasi. Ketenagakerjaan. Klasifikasi. Karakteristik. Perubahan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007 TENTANG TATA CARA PERIZINAN DAN PENDAFTARAN LEMBAGA

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12 No.2067, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. TRAINING OF FACILITATOR. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.4.1.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SANKSI ADMINISTRATIF DALAM PELAKSANAAN PENEMPATAN

Lebih terperinci

MENTERIKETENAGAKERJAAN PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAANPEMAGANGAN01 DALAM NEGERI

MENTERIKETENAGAKERJAAN PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAANPEMAGANGAN01 DALAM NEGERI MENTERIKETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA I SALINAN I PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAANPEMAGANGAN01 DALAM NEGERI DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN 5 2013, No.640 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMENTAN/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P No.1877, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Pejabat Fungsional. Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa. Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 t

2017, No Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 t No.1108, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Standar Balai Latihan Kerja. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BALAI LATIHAN KERJA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007 TENTANG TATA CARA PERIZINAN DAN PENDAFTARAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 19/MEN/XII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR BINA PEMAGANGAN NOMOR KEP. 991/LATTAS-MAG/IX/2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PADA DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN

KEPUTUSAN DIREKTUR BINA PEMAGANGAN NOMOR KEP. 991/LATTAS-MAG/IX/2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PADA DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan 12950 Telp.62-21-52961311 Fax.52960456 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan No.1858, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Sertifikasi Kompetensi Teknis ASN. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci