PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN"

Transkripsi

1 PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan) Dikerjakan Oleh: Nama : Rida Wahyuni Nim : Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing Ir. Indra Jaya Pandia NIP FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

2 KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya hingga terselesaikan tugas akhir ini dengan judul Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan Studi Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan. Tugas Akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana Teknik Sipil bidang studi Transportasi pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Medan. Dengan kerendahan hati, saya juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia selaku dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 2. Bapak Prof. DR. Ing. Johannes Tarigan sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Ir. Terunajaya, M.Sc, sebagai Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak dan Ibu Dosen / Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 5. Khususnya untuk Kedua Orang tua saya, Ali Nabahan Nasution dan Fauziah yang tercinta yang telah mendidik, membimbing, membesarkan, dan memberikan dukungan dan doa kepada saya. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

3 6. Buat Kakak, Abang dan Adik saya Elvi, Fauzan dan Maya yang telah memberikan dukungan dan doanya kepada saya. 7. Terima kasih buat sahabat saya Fuzi, Izud, Madan, Syauri, Riza Y, Wiwid, Edi, Nuri, Kak Yeni dan anak-anak kost Kak Irna dan Windi yang sudah memberikan dorongan serta waktu yang disempatkan untuk membantu kelengkapan Tugas Akhir saya ini. 8. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di HMI Komisariat FT- USU periode dan abang-abang, kakak-kakak serta adik-adik di HMI yang memberikan supportnya dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 9. Terima kasih juga buat teman-teman saya anak-anak Sophie, anak-anak Lab Beton, teman-teman di Emesi Consultant dan teman-teman sipil angkatan 03 lainnya yang tidak dapat disebut satu per satu atas bantuan dan dukungannya. 11. Terima kasih buat abang-abang dan adik-adik stambuk atas bantuan dan dukungannya. Saya menyadari bahwa isi dari tugas akhir ini masih banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman serta referensi yang saya miliki. Untuk penyempurnaan di masa yang akan datang, saran dan kritik dari Bapak dan Ibu dosen serta rekan mahasiswa yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua dan ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang transportasi. Medan, Rida Wahyuni Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

4 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar...i Abstrak...iii Daftar Isi...iv Daftar Tabel...vii Daftar Gambar...x Daftar Grafik...xi Daftar Lampiran...xii BAB I Pendahuluan...1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Landasan Teoritis... 3 I.3 Perumusan Masalah... 4 I.4 Tujuan Penelitian... 5 I.5 Batasan Penelitian... 5 I.6 Pengumpulan Data... 6 I.7 Analisis Permasalahan I.8 Sistematika Penulisan BAB II Tinjauan Pustaka...14 II.1 Biaya Dalam Transportasi II.2 Biaya Operasi Kendaraan II.2.1 Perhitungan BOK Ruas Jalan a...b Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

5 iaya Tidak Tetap b...k etentuan Umum c...k etentuan Teknis )...B iaya Konsumsi Bahan Bakar )...B iaya Konsumsi Oli )...B iaya Konsumsi Suku Cadang )...B iaya Upah Tenaga Pemeliharaan )...B iaya Konsumsi Ban )...B iaya Tidak Tetap Besaran BOK II.3 Parkir Bagian dari Sistem Transportasi II.4 Karakteristik Parkir Akumulasi Parkir Volume Parkir Kapasitas Parkir II.5 Parkir di Jalan (On Street Parking) II.6 Dampak Parkir Terhadap Aspek Fungsional Jalan II.7 Desain Parkir di Badan Jalan II.8 Karakteristik Arus Lalu Lintas II.8.1 Kapasitas, Volume dan Arus (Flow rate) II.8.2 Kecepatan K ecepatan Bebas K ecepatan Rata-rata Ruang II.9 Kapasitas Jalan Berdasarkan AASHTO BAB III Metodologi Penelitian...56 III.1 Tahapan Kerja Penelitian III.2 Identifikasi Variabel Penelitian Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

6 III.3 Teknik Pengumpulan Data III.3.1 Survey Karakteristik Lalu Lintas S urvey Geometrik Jalan S urvey Arus Lalu Lintas S urvey Kecepatan III.3.2 Survey Karakteristik Parkir III.4 Lokasi Survey III.5 Waktu Survey III.6 Teknik Pengolahan Data III.6.1 Lintas Pengolahan Data yang Berkaitan dengan Volume Lalu Harian dan Kondisi Parkir III.6.2 Parkir Penentuan Jam Puncak dan Karakteristik Lalu Lintas dan Selama Jam Puncak III.6.3 Perhitungan Biaya Kemacetan Berdasarkan Peningkatan BOK III.7 Teknik Analisis dan Pembahasan III.8 Penarikan Kesimpulan BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data...71 IV.1 Pemilihan Ruas yang dijadikan Objek IV.1.1 Karakteristik Fisik Ruas Jalan Brigjen Katamso IV.1.2 Karakteristik Lalu Lintas Jalan Brigjen Katamso IV.1.3 Data Kecepatan Kendaraan IV.2 Data Karakteristik Parkir Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

7 IV.2.1 Pola Parkir IV.2.2 Kapasitas Parkir IV.2.3 Akumulasi Parkir IV.2.4 Volume Parkir IV.3 Pengolahan Data IV.3.1 Penentuan Jam Puncak dan Tidak Puncak IV Karakteristik Lalu Lintas Pada Jam Puncak IV Karakteristik Parkir Pada Jam Puncak IV.4 Perhitungan BOK BAB V Analisis Pembahasan...99 V.1 Analisis Eksternal Cost V.1.1 Perhitungan Penambahan BOK V.1.2 BOKo dengan Kondisi Tanpa On Street Parking V.1.3 BOK (Vq) Pada Arus Lalu Lintas Setiap Jam (BOKq) dengan On Street Parkir 101 V.1.4 Perhitungan Selisih BOK Per Jam V.2 Dampak Keluar Masuk Kendaraan Parkir Terhadap Kinerja Ruas Jalan 104 BAB VI Kesimpulan dan Saran VI.1 Kesimpulan VI.2 Saran VI.2.1 Saran Studi VI.2.2 Rekomendasi untuk Pihak Terkait Daftar Pustaka...xiii Lampiran Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

8 DAFTAR TABEL NOMOR TABEL HALAMAN Tabel II.1. Konstanta dan Koefisien pada Persamaan BOK Model HDM VOC 14 Tabel II.2 Ikhtisar BOK Dasar Tahun 2005 (Rp/km) 19 Tabel II.3 Koefisien Perhitungan Indeks BOK 19 Tabel II.4 Berat kendaraan total yang direkomendasikan 27 Tabel II.5 Kecepatan rata rata kendaraan yang direkomendasikan 27 Tabel II.6 Alinemen vertikal yang direkomendasikan 28 Tabel II.7 Alinemen vertikal yang direkomendasikan pada berbagai medan jalan 30 Tabel II.8 Nilai konstanta dan koefisien koefisien paramater model konsumsi BBM 32 Tabel II.9 Nilai tipikal JPOi, KPOi dan OHOi yang direkomendasikan 34 Tabel II.10 Nilai tipikal φ, γ 1 dan γ 2 35 Tabel II.11 Nilai tipikal a 0 dan a 1 36 Tabel II.12 Nilai tipikal tanjakan dan turunan pada berbagai medan jalan 37 Tabel II.13 Nilai tipikal derajat tikungan pada berbagai medan jalan 37 Tabel II.14 Nilai tipikal χ, δ 1, δ 2 dan δ 3 38 Tabel II.15. Pengaruh Parkir Terhadap Kapasitas Jalan 42 Tabel II.16. Pengaruh Sudut Parkir Terhadap Kapasitas Jalan 43 Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

9 Tabel II.17. Lebar efektif gangguan akibat parkir di badan jalan 44 Tabel II.18 Lebar Minimum Jalan Lokal Primer Satu Arah untuk Parkir di Badan Jalan 45 Tabel II.19 Lebar Minimum Jalan Lokal Sekunder Satu Arah Untuk Parkir di Badan Jalan 45 Tabel II.20 Lebar Minimum Jalan Kolektor Satu Arah Untuk Parkir di Badan Jalan 45 Tabel II.21 Karakteristik Dasar Arus Lalu Lintas 46 Tabel II.22 Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi 49 Tabel II.23 Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Untuk Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah 49 Tabel II.24 Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas (FV₀) 51 Tabel II.25 Faktor Penyesuaian Kecepatan Akibat Lebar Jalur (FVw) 52 Tabel II.26 Faktor Penyesuaian Kecepatan Akibat Lebar Jalur (FFVsf) 52 Tabel II.27 Faktor Penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota (FFV cs) 53 Tabel II.28 Penyesuaian lebar jalur lalu lintas jalan (km/jam) 54 Tabel II.29 Faktor penyesuaian akibat lebar bahu 54 Tabel II.30 Faktor Hambatan Samping 55 Tabel II.31 Penyesuaian lebar jalur lalu lintas jalan (km/jam) 55 Tabel II.32 Faktor Ekivalen mobil penumpang (emp) 56 Tabel III.1 Kebutuhan Data Ruas Jalan dan Lalu Lintas 60 Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

10 Tabel III.2 Kebutuhan Data Parkir 61 Tabel IV.1 Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso (Arah Deli Tua) 73 Tabel IV.2 Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso (Arah Kampung Baru) 75 Tabel IV.3 Total Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso 77 Tabel IV.4 Rata rata Lalu Lintas per jam di Ruas JL. Raya Brigjen Katamso Arah Deli Tua 79 Tabel IV.5 Rata rata Lalu Lintas per jam di Ruas JL. Raya Brigjen Katamso Arah Kampung Baru 80 Tabel IV.6 Total Rata rata Lalu Lintas per jam di Ruas JL. Raya Brigjen Katamso 80 Tabel IV.7 Kecepatan Bebas Berdasarkan MKJI 1997 pada jalan Brigjen Katamso 81 Tabel IV.8 Kecepatan rata rata per jam pada ruas jalan Brigjen Katamso 82 Tabel IV.9 Akumulasi Parkir Per jam (Arah Deli Tua) 84 Tabel IV.10 Akumulasi Parkir Per jam (Arah Kampung Baru) 85 Tabel IV.11 Volume Parkir selama 12 jam penelitian Arah Deli Tua 87 Tabel IV.12 Volume Parkir selama 12 jam penelitian Arah Kampung Baru 87 Tabel IV.13 Total Volume Parkir selama 12 jam penelitian 88 Tabel IV.14 Proporsi Lalu lintas Ruas Jalan Brigjen Katamso 89 Tabel IV.15 Kapasitas Jalan Tanpa Parkir On Street dan Dengan Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

11 Parkir On Street berdasarkan MKJI Tabel IV.16 Volume, Derajat Kejenuhan (DS) pada ruas jalan Brigjen Katamso 90 Tabel IV.17 Karakteristik Parkir Pada Jam Puncak 91 Tabel IV.18 Kinerja Ruas Jalan Berdasarkan Tingkat Pelayanan 92 Tabel IV.19 Arus Lalu Lintas Berdasarkan Perhitungan HCM Tabel IV.20 Nilai V/C Ratio dan Kerapatan Berdasarkan Perhitungan HCM Tabel IV.22 Karakteristik Parkir Pada Jam Puncak 95 Tabel V.1 Jenis Kendaraan untuk Perhitungan BOK 100 Tabel V.2 BOK (Vo) Tiap Jenis Kendaraan Pada Kondisi Tanpa On Street Parkir 101 Tabel V.3 BOK (Vq) Tiap Jenis Kendaraan Pada Kondisi dengan On Street Parkir 102 Tabel V.4 Delta BOK Tiap Jenis Kendaraan 103 Tabel V.5 Hubungan Jumlah Kendaraan Parkir dengan Kecepatan Kendaraan dan Biaya Operasi Kendaraan Pengguna Jalan Lain (2 jalur) 105 Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

12 DAFTAR GAMBAR NOMOR GAMBAR HALAMAN Gambar I.1 Alur Kegiatan Pelaksanaan Metode Penelitian 9 Gambar I.2 Peta Lokasi Survey di Jalan Brigjen Katamso 12 Gambar I.3 Sketsa Lokasi Survey di Jalan Brigjen Katamso 13 Gambar III.1 Alur Kegiatan Pelaksanaan Metode Penelitian 57 Gambar III.2 Langkah-langkah Pengolahan Data Hasil Survey 64 Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

13 DAFTAR GRAFIK Nomor Grafik Halaman Grafik IV.1 Fluktuasi Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Brigjen Katamso (Arah Deli Tua) 75 Grafik IV.2 Fluktuasi Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Brigjen Katamso (Arah Kampung Baru) 77 Grafik IV.3 Fluktuasi Total Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Brigjen Katamso 79 Grafik IV.4 Fluktuasi kecepatan rata-rata pada ruas jalan Brigjen Katamso 82 Grafik IV.5 Hubungan Volume Lalu Lintas dan Kecepatan Rata-rata 83 Grafik IV.6 Fluktuasi Keluar Masuk Kendaraan dan Akumulasi Parkir Arah Deli Tua 85 Grafik IV.7 Fluktuasi Keluar Masuk Kendaraan dan Akumulasi Parkir Arah Kampung Baru Grafik IV.8 Volume Parkir selama 12 jam 86 Grafik IV.9 Perbandingan Kinerja Ruas Jalan Berdasarkan MKJI dan AASHTO 88 Grafik V.1 Kurva hubungan jumlah manuver kendaraan parkir dengan kecepatan kendaraan rata-rata pengguna jalan lain 105 Grafik V.2 Kurva hubungan jumlah manuver kendaraan parkir dengan Biaya 106 Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

14 LAMPIRAN LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C SURVEY VOLUME LALU LINTAS SURVEY KECEPATAN LALU LINTAS SURVEY KELUAR MASUK PARKIR LAMPIRAN D DAFTAR HARGA UNTUK BIAYA OPERASI KENDARAAN LAMPIRAN E PERHITUNGAN BIAYA OPERASI KENDARAAN Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

15 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Kemacetan lalu lintas pada jalan perkotaan di kota-kota besar telah menjadi topik utama yang selalu menjadi masalah, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Secara umum ada tiga faktor yang menyebabkan masalah kemacetan yang semakin lama semakin parah, yaitu terus bertambahnya kepemilikan kendaraan (demand), terbatasnya sumberdaya untuk pembangunan jalan raya dan fasilitas transportasi lainnya (supply), serta belum optimalnya pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (sistem operasi). Fenomena kemacetan menjadi hal yang menarik untuk dikaji, seperti halnya kemacetan yang diakibatkan oleh adanya pengaruh aktivitas sekolah Harapan Mandiri terhadap lalu lintas di ruas Jalan Brigjen Katamso dimana banyaknya kendaraan melakukan parkir pada On street parking sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas. Permintaan akan parkir akibat adanya kegiatan pasar dan pertokoan pada ruas Jalan Brigjen Katamso yang tidak diimbangi dengan fasilitas ruang Off Street Parking sehingga digunakan fasilitas On street parking yang memberikan dampak kepada kemacetan lalu lintas. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa on street parking ini sangat berpengaruh terhadap kinerja ruas jalan. Selama 12 jam penelitian diketahui bahwa kondisi arus lalu lintas tidak stabil pada pagi hari pukul dengan volume lalu lintas smp/jam dengan v/c ratio 0,79, selanjutnya pada siang hari pukul dengan volume kend/jam atau smp/jam dengan v/c ratio 0,70. Kondisi paling puncak terjadi Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

16 pada pukul dengan kend/jam dengan kecepatan 20,13 km/jam dan v/c ratio yang dihasilkan adalah 0,89. Sehingga karakteristik tingkat pelayanannya berada pada level E yaitu arus tidak stabil, kecepatan sekitar 50 km/jam dan permintaan mendekati kapasitas (yaitu smp/jam). Maka selama 12 jam penelitian total kendaraan yang lewat di jalan Brigjen Katamso sebesar kend/jam atau smp/jam. Parkir di luar badan jalan tidak begitu menjadi persoalan bagi pengguna jalan kecuali ketika akan masuk atau keluar tempat parkir, namun pada parkir yang menggunakan badan jalan hal tersebut dapat menimbulkan terhambatnya arus lalu lintas dan berkurangnya tingkat pelayanan jalan sehingga pengguna jalan yang hanya melalui tempat tersebut menerima dampak negatif berupa waktu tempuh yang lebih lama yang pada akhirnya menimbulkan external cost berupa penambahan biaya operasional kendaraan (BOK). External cost tersebut harus ditanggung oleh pengguna jalan lain yang tidak memanfaatkan fasilitas lahan parkir, namun tidak disadari oleh pengguna fasilitas on street parking. Dengan demikian dalam analisis ini, ingin mengetahui berapa besar external cost yang diakibatkan oleh adanya on street parking di ruas jalan Brigjen Katamso tersebut. Biaya operasi kendaraan yang dikeluarkan tanpa adanya parkir di badan jalan rata-rata per jamnya sebesar Rp ,47,- per jam, dan selama 12 jam penelitian total biaya operasi kendaraan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp ,48,-. Sedangkan biaya operasi kendaraan yang dikeluarkan karena adanya kegiatan parkir di badan jalan rata-rata per jamnya sebesar Rp ,83,- per jam, dan selama 12 jam penelitian total biaya operasi kendaraan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp ,08,-. Dimana selisih biaya operasional kendaraan atau Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

17 BOK yang dihasilkan adalah sebesar Rp ,60,- selama 12 jam penelitian atau sebesar Rp ,97,- per jam. Maka rata-rata pembebanan penambahan BOK kepada pengguna lahan on street parking adalah dengan membagi Rp ,97,-/jam dibagi 10 kendaraan/jam dihasilkan pembebanan sebesar Rp. 222,997,-/kendaraan parkir. I.2 Landasan Teori Tempat yang paling jelas dan biasanya paling cocok bagi pengemudi untuk memarkir kendaraannya ialah di tepi jalan, tapi parkir semacam ini mempunyai banyak kerugian. Pertama, arus lalu lintas sepanjang jalan terhambat, yang akhirnya akan menimbulkan kemacetan dan kelambatan pada seluruh kendaraan. Telah diketahui jika indeks kira-kira 20 % atau kurang (pada kondisi ini terdapat kira-kira 60 kedaraan per-km panjang jalan) maka pengurangan kecepatan kendaraan pada suatu jalan di kota kurang dari 0.75 Km/jam setiap penambahan 10 kendaraan parkir. Pada kondisi parkir yang berhimpitan akan terlihat penurunan kelancaran lalu lintasnya. Pengalaman dari percobaan parkir unilateral memberi hasil bahwa pengaruh parkir kendaran di sisi jalan yang menerus tanpa putus putusnya akan mengurangi kecepatan lebih dari 20 % dan kapasitas jalan juga akan turun drastis. Suatu jalan selebar 20 m dengan tempat parkir di kedua sisinya akan mempunyai kapasitas yang sama dengan jalan selebar 12 m yang bebas parkir sama sekali. Peningkatan kelambatan akibat kecepatan yang lebih rendah, penurunan kapasitas jalan dan peningkatan kecelakaan diakibatkan karena keadaan fisik jalan tersebut, gerakan parkir, gerakan membuka pintu mobil, tingkah pengendara Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

18 sepeda motor tidak menentu, pejalan kaki yang muncul di antara kendaraan parkir dan aktifitas lainnya sehubungan dengan parkir dan kendaraan yang di parkir. Meskipun terdapat berbagai kerugian, beberapa parkir di jalan masih diperlukan bila keadaan jalan megizinkan. Pada jalan-jalan yang mempunyai lebar 10 m, dengan arus lalu lintas dua arah yang arusnya tidak melebihi 400 kendaraan/jam, atau kurang dari 600 kendaraan/jam, parkir pada salah satu sisi masih diperbolehkan jika tempat pejalan kaki yang berdekatan dengannya tidak terlalu ramai dan sedikit pejalan kaki yang menyeberang jalan. Pada jalan yang arus lalu lintasnya bervariasi pada siang hari, parkir dapat diperkenankan pada saat arus berada dibawah tingkat kritis. Tetapi pengawasan harus tetap dilakukan untuk menjamin persimpangn jalan tidak terlambat dan tidak terjadi kelambatan. Salah satu faktor utama yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan penyediaan parkir adalah kebutuhan untuk meminimalkan gangguan akibat onstreet parking terhadap arus lalulintas. On-street parking memberikan kontribusi sekitar 10% terjadinya konflik. Penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir jelas memperkecil kapasitas jalan tersebut. I.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada beberapa pokok permasalahan utama yang berkaitan dengan penelitian, yaitu berapa besar eksternal cost yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan on street parking yang harus ditanggung oleh pengguna jalan lainnya berupa penambahan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

19 I.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan adalah a. Untuk mengetahui besarnya penurunan tingkat kinerja jalan akibat kegiatan on street parking. b. Melakukan analisis external cost dari kegiatan on street parking I.5 Batasan Penelitian Batasan penelitian yang akan digunakan agar penelitian ini lebih terarah dalam meliputi : a. Eksternalitas akibat keberadaan on street parking yang diamati pada penelitian hanya eksternalitas negatif berupa kemacetan lalu lintas. b. Eksternalitas yang diakibatkan oleh pedagang kaki lima dan penyeberang jalan tidak termasuk dalam penelitian ini. c. Penelitian hanya dilakukan pada on street parking di jalan raya Brigjen Katamso. d. Biaya kemacetan yang akan dikaji adalah Biaya Operasional Kendaraan akibat penurunan kecepatan dengan menggunakan model Highway design and maintenance standard vehicle operating cost (HDM-VOC). e. Jenis kendaraan bermotor yang melakukan parker on street adalah mobil pribadi, angkot, pick-up, bus dan truk. Sedangkan sepeda motor dan kendaraan lainnya tidak ditinjau. f. Lingkup ruas penelitian adalah ruas jalan Brigjen Katamso pada sekolah Harapan Mandiri ditinjau dengan panjang 100 m. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

20 I.6 Pengumpulan Data a. Pengumpulan data dilakukan pada selama 12 jam yaitu pada jam masuk sekolah dan keluar sekolah dari pukul WIB, yaitu pada hari sekolah. Survey primer yang dilakukan terdiri dari: survey durasi parkir, survey arus lalu lintas dan survey inventarisasi jalan. Adapaun lokasi survey berada di Jalan Brigjen Katamso pada Sekolah Harapan Mandiri. b. Survey dilakukan selama 12 jam yaitu dari pukul WIB. c. Survey yang dilakukan terdiri atas: o inventarisasi untuk mengetahui jumlah dan lebar lajur, o traffic volume untuk mengetahui volume lalulintas, o parking untuk mengetahui jenis dan jumlah kendaraan yang parkir serta lama parkir. Survey ini dilakukan dengan maksud memperoleh data karakteristik parkir (on-street parking), yaitu dengan cara mencatat jumlah kendaraan yang masuk dan keluar parkir dengan periode per jam, sehingga dapat diketahui karakteristik on-street parking yang ada. o Kecepatan kendaraan dihitung dengan kendaraan bergerak yaitu pengamat melakukan perjalanan pada masing-masing arah pada ruas jalan tertentu yang diketahui panjangnya. I.6.1 Durasi Parkir (DP) dan Pergantian Parkir (PP) Untuk menentukan tingkat gangguan dari kendaraan yang parkir terhadap kinerja arus lalu lintas, parameter Durasi Parkir (DP) dan Pergantian Parkir (PP) memegang peranan ditimbulkan oleh nilai DP. Besarnya nilai PP (baik keluar atau masuk petak parkir) pada lokasi parkir, dikalikan dengan asumsi waktu yang Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

21 dipakai dan dibagi dengan waktu selama 1 (satu) jam akan merupakan besarnya persentase tingkat gangguan parkir pada kinerja ruas jalan, dan dapat digunakan untuk mengurangi kapasitas jalan pada suatu lebar gerakan manuver kendaraan. Besarnya kendaraan yang memakai petak parkir dalam satu satuan waktu (biasanya per jam) disebut Laju Penggunaan Parkir (LPP). Data DP dan PP didapat dari hasil survey primer. Dari data ini akan didapat kapasitas parkir pada ruas tertentu dan berguna untuk menentukan jumlah pendapatan yang didapat dari parkir pada ruas jalan tertentu dan pada selang waktu terentu. Hasil akhir yang ingin didapat adalah perbandingan antara pendapatan parkir dengan kerugian yang diderita oleh pengguna jalan akibat adanya parkir yang dalam hal ini diwakili oleh Biaya Operasional Kendaraan (BOK). I.6.2 Kapasitas Jalan Jaringan Jalan ada yang memakai median dan ada pula yang tidak. Karena itu dalam perhitungan kapasitas jalan dibedakan untuk kedua kondisi di atas. Untuk jalan dengan median kapasitas dihitung terpisah per arah; sedangkan jalan tanpa median kapasitas dihitung untuk dua arah. Persamaan untuk menghitung kapasitas ruas jalan adalah: C = Co x FCw x FCsp x FCsfx FCcs (smp/jam)... (I.1) Dimana : C Co FCw = Kapasitas = Kapasitas dasar (smp/jam) = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

22 FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah FCsf = faktor penyesuaian hambatan samping FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota I.6.3. Biaya Operasi Kendaraan (BOK) a) Biaya Operasi Kendaraan Perhitungan BOK dalam analisis ini menggunakan model yang dikembangkan LAPI-ITB tahun 1997, kecuali untuk komponen bunga model diambil dari Road User Costs Model (1991). Komponen BOK terdiri atas: - Biaya Konsumsi Bahan Bakar (KBB) - Biaya Konsumsi Minyak Pelumas (KMP) - Biaya Pemakaian Ban (PB) - Biaya Pemeliharaan Suku Cadang (SC), dan Jasa Montir (JM). - Depresiasi, bunga modal dan asuransi Dalam penelitian ini, perhitungan BOK hanya meliputi biaya konsumsi bahan bakar, biaya konsumsi minyak pelumas, biaya pemakaian ban, dan biaya pemeliharaan (montir dan suku cadang). Sedangkan untuk biaya depresiasi, biaya bunga modal, dan biaya asuransi tidak disertakan dalam perhitungan BOK, karena faktor-faktor tersebut sensitif terhadap kondisi perekonomian. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

23 Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Rujukan Studi Terdahulu Pendahuluan Studi Literatur - Pembatasan Masalah - Identifikasi Kebutuhan Data - Teknik Pengumpulan Data Parking, MKJI, AASTHO, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, FSTPT Karakteristik Parkir Survey Karakteristik - Sudut Parkir - Masuk Parkir - Keluar Parkir - Geometrik Jalan - Arus Lalu Lintas - Kecepatan Analisa Kinerja Tanpa On Street Parking Dengan On Street Parking Kecepatan Pengurangan Lebar Efektif Jalan Gangguan akibat Manuver Kendaraan Perhitungan Penurunan Kecepatan External Cost Perhitungan Kesimpulan Gambar I.1 Alur Kegiatan Pelaksanaan Metode Penelitian Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

24 I.7 Analisis Permasalahan I.7.1 Analisa Kinerja Ruas Jalan Untuk memperoleh besaran derajat kejenuhan, kecepatan, dan waktu tempuh yang diperlukan pada analisis BOK, dilakukan analisis kinerja ruas jalan Brigjen Katamso dengan perhitungan MKJI. I.7.2 Pengaruh Parkir Terhadap Biaya Operasi Kendaraan Adanya on street parking akan mempengaruhi tingkat pelayanan jalan tersebut. Pengaruh yang terlihat jelas adalah berkurangnya kapasitas jalan. Dengan berkurangnya kapasitas jalan sedangkan arus diasumsikan tetap, maka kecepatan kendaraan pasti akan berkurang dibandingkan dengan kecepatan jika parkir tidak ada, selanjutnya kecepatan kendaraan akan sangat mempengaruhi besarnya BOK dan biaya waktu. Kecepatan kendaraan secara nyata berkurang jika sebagian lebar jalan digunakan sebagai lahan parkir. Posisi parkir juga sangat berpengaruh terhadap kecepatan arus lalu lintas dimana semakin besar sudut parkir maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap penurunan kecepatan. Selain itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh adanya on-street parking terhadap penurunan kecepatan tergantung pula pada lebar jalan yang ada per arah (jumlah lajur). Semakin besar lebar jalan maka semakin kecil on street parking terhadap penurunan kecepatan. I.8 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran umum, maka penulisan tugas akhir ini di bagi dalam 6 (enam) bab. Pembagian ini dimaksudkan untuk mempermudah Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

25 pembahasan serta penelaahannya, dimana uraian yang dimuat dalam penulisan ini dapat dengan mudah dimengerti. Pembagian yang dimaksud dilakukan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari : Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Manfaat Penelitian, Landasan Teori, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian, Pengolahan Data dan Sistematika Penulisan. BAB II. : TINJAUAN PUSTAKA Terdiri dari : Tinjauan Pustaka atau landasan teori yang digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai studi ini. BAB III : METODOLOGI Terdiri dari : Kriteria pemilihan lokasi, pengumpulan data, peralatan yang digunakan, penyajian data, proses perhitungan, metodologi yang digunakan serta rumus-rumus tentang perencanaan transportasi. BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini, pembahasan pemilihan ruas yang dijadikan obyek penelitian, karakteristik parkir dan pengolahan data sebagai bahan analisis. BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi tentang analisis External Cost dan dampak keluar masuk kendaraan parkir terhadap tingkat kinerja ruas jalan. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Terdiri dari : Kesimpulan dan Saran. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

26 Gambar I.2 Peta Lokasi Survey di Jalan Brigjen Katamso Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

27 Gambar I.3 Sketsa Lokasi Survey di Jalan Brigjen Katamso Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Biaya Dalam Sistem Transportasi Dalam sistem transportasi terdapat beberapa konsep biaya, salah satunya adalah biaya sosial atau Sosial Cost (S. Sopan, 2007). Biaya sosial (Sosial Cost) dari suatu fasilitas adalah biaya yang harus ditanggung oleh bukan pengguna fasilitas akibat penggunaan fasilitas oleh pihak lain. Biaya sosial sering juga disebut biaya eksternal (eksternal cost) dari suatu fasilitas, walaupun pada beberapa literatur keduanya mempunyai arti yang berbeda. Berikut ini beberapa konsep umum tentang external cost, yaitu: 1. Biaya eksternal adalah biaya yang disebabkan oleh suatu aksi yang dilakukan oleh orang lain yang tidak memiliki kepentingan untuk melakukan aksi tersebut. Biaya eksternal akan menjadi masalah apabila pelaku hanya menyadari biaya dan keuntungan dalam mengambil keputusan untuk melakukan aksi, tetapi terdapat biaya eksternal yang tidak diperhitungkan, dan nilainya lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh. (Friedman, David D., 2004) yang dikutip dari 2. Biaya eksternal adalah semua biaya yang dibebankan kepada pihak lain dan tidak dirasakan oleh pihak yang melakukan aktivitas yang membangkitkan biaya tersebut. (R., Elvik, 1994) yang dikutip dari 3. Biaya eksternal atau eksternalitas biasa didefinisikan sebagai biaya yang timbul akibat aktifitas manusia, dimana pihak yang bertanggung jawab atas Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

29 aktifitas tersebut, tidak sepenuhnya memperhitungkan dampaknya terhadap pihak lain akibat perbuatannya. (Intergovernmental Panel On Climate Change, 2001) yang dikutip dari Secara umum dapat disimpulkan biaya eksternal (external cost) adalah biaya yang timbul akibat suatu kegiatan yang terpaksa ditanggung oleh pihak ketiga yang sama sekali tidak terlibat langsung dengan kegiatan tersebut. Dalam kajian ini, biaya eksternal berupa pemborosan biaya transportasi pengguna jalan (road user), akibat dari kegiatan on-street parking. Biaya transportasi yang diperhitungkan berupa biaya operasi kendaraan (BOK). Selanjutnya biaya tersebut akan diuraikan dalam sub bab berikut ini: II.2 Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Terdapat beberapa model yang digunakan untuk memperoleh biaya operasi kendaraan (BOK), ada berbagai analisis model yang digunakan yaitu model HDM-VOC (Highway Design and Maintenance Standard Vehicle Operating Cost). Model ini dikembangkan oleh World Bank dan telah digunakan di Denpasar pada tahun 1999 dalam proyek Public Transport Study untuk memperkirakan biaya operasional kendaraan pada semua jenis kendaraan. Model HDM-VOC ini terdiri dari banyak persamaan yang memperkirakan biaya kecepatan kendaraan, bahan bakar, roda kendaraan, pemakaian onderdil dan biaya operasi lainnya pada berbagai kondisi dan karakteristik jalan. Persamaan BOK model ini adalah : VOC = a + (b/v) + cv 2... (II.1) Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

30 Dimana: VOC : biaya operasi kendaraan (Rp/Kend-km) V a b,c : kecepatan rata-rata (km/jam) : konstanta setiap jenis kendaraan : koefisien regresi (Tabel II.1) Tabel II.1. Konstanta dan Koefisien pada Persamaan BOK Model HDM-VOC Jenis Kendaraan a b c Motor Mobil Taksi Keseluruhan Mobil dan Taksi Light good vehicle Light passanger vehicle Light passanger vehicle Small bus Large bus Light truk Medium truk Heavy truk Sumber : World Bank, 1993 Ada juga yang menggunakan analisis VOCM-HDM III. Untuk melakukan perhitungan biaya operasi kendaraan dengan VOCM-HDM III, diperlukan sekumpulan data yang mencakup : Karakteristik & kondisi jalan, yaitu: jenis permukaan, tingkat kekasaran permukaan, gradien, curvature dan superelevation, tinggi diatas permukaaan laut, serta jumlah lajur. Kendaraan representasi & karakteristik kendaraan, yaitu: tare weight (unladen weight), payload, maximum driving power, maximum braking Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

31 power, kecepatan optimum, drag coefficient, luas muka, putaran mesin (RPM), energy efficiency factor, dan fuel adjustment factor. Karakteristik operasi (utilisasi), terutama pemakaian kendaraan dan pemakaian ban. Data pemakaian kendaraan yang diperlukan mencakup: pemakaian selama satu tahun (m), waktu menggunakan (jam), relatif waktu pemanfaatan, rata-rata umur ekonomis, apakah dilaksanakan pemeliharaan secara teratur, umur kendaraan, serta kapasitas (penumpang); sedangkan data pemakaian ban yang diperlukan mencakup: jumlah ban kendaraan, volume karet ban yang dipakai, biaya pelapisan ulang (vulkanisasi). Unit-unit Biaya, yaitu: harga kendaraan baru, bahan bakar (Rp/liter), minyak pelumas (Rp/liter), harga ban baru, awak kendaraan, biaya keterlambatan penumpang, upah perawatan kendaraan, biaya keterlambatan barang, suku bunga tahunan, dan overhead. Pada umumnya data yang diperlukan tersebut telah tersedia dalam model (default values), sehingga adopsi langsung VOCM-HDM III dapat dilakukan. Untuk perhitungan besaran biaya operasi kendaraan jalan perkotaan Indonesia, masih diperlukan upaya kalibrasi atau penyesuaian data dengan kondisi lokal. Dalam kegiatan pemutakhiran biaya operasi kendaraan ini, kalibrasi data dengan kondisi lokal dilakukan secara terbatas dan berikut ini akan diuraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan dalam kegiatan penelitian ini. Unit observasi dalam penelitian ini adalah kendaraan bermotor roda empat, baik kendaraan angkutan penumpang maupun angkutan barang. Jenis kendaraan yang akan dijadikan sebagai unit observasi adalah kendaraankendaraan yang representasinya mendekati atau sesuai dengan rekomendasi Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

32 VOCM-HDM III, namun secara statistik juga dapat dipertanggung jawabkan per lokasi-lokasi pengamatan. Dengan pertimbangan faktor gross vehicle weight (GVW), VOCM-HDM III merekomendasikan jenis kendaraan yang dapat digunakan sebagai kendaraan representasi, sebagai berikut : 1. Car dengan GVW berkisar antara kg, 2. Utility dengan GVW berkisar antara kg, 3. Small Bus dengan GVW berkisar antara kg, 4. Large Bus dengan GVW berkisar antara kg, 5. Light Truck berkisar antara kg, dan 6. Heavy Truck berkisar antara kg. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif, dengan mendasarkan pada data kuantitatif sebagai hasil perhitungan besaran biaya operasi kendaraan dengan VOCM-HDM III. Seluruh data-data biaya yang dikumpulkan dari kegiatan survey, akan dikonversi. kedalam nilai rupiah per km jarak tempuh. Dalam hal ini teknik statistik digunakan dalam perhitungan komponen-komponen biaya operasi kendaraan, yang mencakup: Biaya pemakaian bahan bakar, Biaya pemakaian pelumas, Biaya pemakaian ban, Biaya pemeliharaan kendaraan, Biaya depresiasi kendaraan Biaya awak kendaraan, Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

33 II.2.1 Perhitungan BOK Ruas Jalan Untuk menghitung BOK ruas jalan ada beberapa persamaan dari VOCM- HDM III. Persamaan BOK model ini adalah : BOK = BOK dasar x BOK indeks x AADT...(II.2) Dimana : BOK BOK dasar BOK indeks AADT : Nilai moneter aktual besaran BOK : Nilai besaran BOK pada tahun dasar : Nilai-nilai indeks BOK : Besarnya volume lalu lintas harian Untuk menghitung Indeks BOK didapat persamaan sebagai berikut : Dimana : BOK indeks = k 1 + k 2 /V + k 3 V 2 + k 4.V.IRI + k 5.IRI 2...(II.3) k 1...k 5 V IRI = nilai-nilai koefisien regresi = Kecepatan rata-rata kendaraan, km/jam = nilai ktidakrataan keefektifan jalan, m/km Tabel II.2 Ikhtisar BOK-Dasar Tahun 2005 (Rp/km) Jenis Kendaraan BOK Dasar BOK Dasar Tahun 1995 (Rp) Tahun 2005 (Rp) Car (Kend. Penumpang) Utility (Kend. Serba Guna) Small Bus Large Bus Light Truk Heavy Truck Sumber : HDM III-VOC Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

34 Tabel II.3 Koefisien Perhitungan Indeks BOK Jenis Kendaran (k1) (k2) (k3) (k4) (k5) Car (Kend Penumpang) Utility (Kend Serba Guna) Small Bus Large Bus Light Truk Heavy Truck Sumber : HDM III-VOC Selain itu ada Pedoman perhitungan biaya operasi kendaraan, ini disusun oleh Panitia Teknik Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan melalui Gugus Kerja Ekonomi Transportasi pada Sub Panitia Teknik Bidang Prasarana Transportasi. Pedoman ini diprakarsai oleh Puslitbang Prasarana Transportasi, Badan Penelitian dan Pengembangan ex. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Pedoman ini disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian biaya operasi kendaraan yang telah dilakukan oleh Puslitbang Prasrana Transportasi pada Tahun 1997 sampai dengan Tahun Pedoman ini merupakan pedoman perhitungan biaya operasi kendaran Bagian I : biaya tidak tetap (running cost), Bagian II : biaya tetap (fixed cost). Tata cara penulisan pedoman ini mengacu pada pedoman dari Badan Standardisasi Nasional No. 8 tahun 2000 dan dibahas melalui konsensus stakeholders prasarana transportasi sesuai pedoman BSN No. 9 tahun Analisis dilakukan dimana biaya pembangunan (cost) dibandingkan dengan manfaat langsung proyek (benefit) yang dihasilkan dari penghematan biaya pengguna jalan (road user cost). Perhitungan biaya pengguna jalan untuk kondisi negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, saat ini Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

35 menggunakan model perhitungan seperti misalnya HDM (Highway Development and Management) dan RTIM (Road Transport Investment Model). Komponen utama biaya pengguna jalan antara lain terdiri dari biaya operasi kendaraan (BOK) (Vehicle Operating Cost), nilai waktu perjalanan (value of travel time saving), dan biaya kecelakaan (accident cost). BOK terdiri dari dua komponen utama yaitu biaya tidak tetap (variable cost atau running cost) dan biaya tetap (standing cost atau fixed cost). Biaya tidak tetap komponen-komponennya antara lain adalah: biaya konsumsi bahan bakar, biaya oli, biaya Konsumsi suku cadang, biaya upah tenaga pemeliharaan, dan biaya ban. Sedangkan biaya tetap komponenkomponennya antara lain adalah biaya depresiasi kendaraan, biaya awak kendaraan, biaya bunga, dan biaya overhead. Model-model komponen biaya operasi (BOK) yang ada disusun berdasarkan data empiris di negara-negara berkembang di luar Indonesia. Oleh karena itu perlu disusun model perhitungan BOK yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Dalam Tahun 1996 sampai dengan Tahun 2001, Puslitbang Prasarana Transportasi, Balitbang Kimpraswil telah melakukan studi BOK, untuk berbagai jenis kendaraan, bekerjasama dengan TRL (Transport Research Laboratory) UK. Dari studi-studi yang telah dilakukan telah dihasilkan beberapa model perhitungan komponen BOK yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam perhitungan BOK. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan bagi perencana dalam melakukan perhitungan biaya operasi kendaraan pada ruas jalan, dan merupakan bagian 1 yaitu komponen biaya tidak tetap (running cost), sedangkan bagian 2 merupakan pedoman perhitungan komponen biaya tetap (fixed cost). Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

36 Pedoman ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Puslitbang Prasarana Transportasi dan adaptasi beberapa persamaan dan parameter yang ada di HDM IV tahun Penyusunan pedoman ini bertujuan untuk memudahkan dan menyeragamkan metoda perhitungan biaya operasi kendaraan dan mencakup uraian tentang ketentuan umum, ketentuan teknik dan cara pengerjaan. Pedoman ini sebagai konsep telah dibahas dan mendapat masukan dari para ahli. a. Biaya tidak tetap Pedoman ini merupakan panduan dalam melakukan perhitungan biaya operasi kendaraan (BOK) pada ruas jalan. Dalam Bagian I ini disajikan ketentuanketentuan dan cara-cara perhitungan komponen biaya tidak tetap (running cost). Pedoman ini mencakup uraian tentang ketentuan umum, ketentuan teknik, dan cara pengerjaan. Istilah dan definisi yang digunakan dalam pedoman ini sebagai berikut : 1. Biaya Operasi Kendaraan Biaya total yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kendaraan pada suatu kondisi lalu lintas dan jalan untuk suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer. 2. Biaya Tidak Tetap BOK Biaya operasi kendaraan yang dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan kendaraan pada suatu kondisi lalu lintas dan jalan untuk suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

37 3. Biaya Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BiBBMi) Biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi bahan bakar minyak dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer. 4. Berat Kendaraan Total (BK) Berat yang dihitung sebagai penjumlahan berat kendaraan kosong ditambah berat muatan. 5. Biaya Konsumsi Oli (BOi) Biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi bahan bakar minyak dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer. 6. Biaya Konsumsi Suku Cadang (BPi) Biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi suku cadang kendaraan dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer. 7. Biaya Upah Pemeliharaan Kendaraan (BUi) Biaya yang dibutuhkan untuk upah pemeliharaan kendaraan untuk setiap jenis kendaraan yang dioperasikan dalam jarak tertentu. Satuannya Rupiah per km. 8. Biaya Konsumsi Ban (BBi) Biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi ban dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer. 9. Harga Satuan Kendaraan (HKi) Harga kendaraan baru rata-rata untuk suatu jenis kendaraan tertentu, satuannya Rupiah. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

38 10. Harga Satuan Oli (HOj) Harga satuan oli untuk jenis oli j. Satuannya Rupiah per liter. 11. Harga Satuan Bahan Bakar Minyak (HBBMj) Harga satuan bahan bakar minyak untuk jenis BBMj, yaitu solar (SLR) atau premium (PRM). Satuannya Rupiah per liter. 12. Harga Satuan Ban (HBi) Harga satuan ban baru rata-rata untuk suatu jenis ban tertentu. Satuannya Rupiah per ban. 13. Konsumsi Suku Cadang (Pi) Konsumsi suku cadang relatif terhadap harga kendaraan baru suatu jenis kendaraan i per juta kilometer. 14. Konsumsi Oli (KOi) Jumlah oli untuk suatu jenis kendaraan i, yang dipakai dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya adalah liter per kilometer. 15. Konsumsi Ban (KBi) Jumlah ban untuk suatu jenis kendaraan i, yang dipakai dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per 1000 kilometer jarak tempuh. Satuannya adalah ekivalen ban baru per 1000 kilometer. 16. Kebutuhan Jam Pemeliharaan (KJPi) Jumlah jam pemeliharaan yang dibutuhkan untuk setiap jenis kendaraan yang dioperasikan dalam jarak tempuh tertentu. Satuannya jam per kilometer. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

39 17. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (KBBMi) Jumlah bahan bakar minyak untuk suatu jenis kendaraan i, yang dipakai dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya adalah liter per kilometer. 18. Kecepatan Sesaat (vk). Kecepatan kendaraan yang diukur dalam periode waktu satu detik. 19. Kecepatan (V R ) Kecepatan rata-rata yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari sejumlah data kecepatan sesaat (Vk) atau kecepatan rata-rata ruang (space mean speed). 20. Profil Kecepatan Gambaran fluktuasi pergerakan kendaraan pada suatu periode waktu tertentu, yang digambarkan oleh fluktuasi perubahan kecepatan kendaraan. Data ini diperlukan untuk menghitung V R, A R, dan SA. 21. Percepatan (AM) Percepatan pada observasi ke m, yang dihitung sebagai selisih antara dua data kecepatan sesaat yang berurutan. 22. Percepatan Rata-Rata (A R ) Percepatan rata-rata, yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari sejumlah data percepatan (AM). 23. Simpangan Baku Percepatan (SA) Simpangan baku pada percepatan. 24. Tanjakan Rata-Rata (R R ) Tanjakan yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari sejumlah data tanjakan (Ri) pada arah pengamatan yang sama. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

40 25. Turunan Rata-Rata (F R ) Turunan yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari sejumlah data turunan (Fi) pada arah pengamatan yang sama. 26. Upah Tenaga Pemeliharaan Kendaraan (UTP) Harga satuan upah tenaga pemeliharaan kendaraan. Satuannya Rupiah per jam. 27. Utility Jenis kendaraan angkutan serbaguna. Sebagai contoh mini bus, pick up, jenis boks. b. Ketentuan umum Model-model perhitungan biaya operasi kendaraan yang digunakan dalam pedoman ini merupakan model dengan pendekatan empiris. 1. Fungsi Kegunaan Hasil-hasil perhitungan biaya operasi kendaraan dengan menggunakan pedoman ini dapat digunakan untuk analisis ekonomi pembangunan jalan. 2. Biaya Operasi Kendaraan Biaya operasi kendaraan terdiri dari dua komponen utama yaitu biaya tidak tetap (variable cost atau running cost) dan biaya tetap (standing cost atau fixed cost). 3. Biaya Tidak Tetap Biaya tidak tetap merupakan penjumlahan komponen yang terdiri dari beberapa komponen yaitu biaya konsumsi bahan bakar, biaya konsumsi oli, Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

41 biaya konsumsi suku cadang, biaya upah tenaga pemeliharaan, dan biaya konsumsi ban. 4. Jenis Kendaraan Perhitungan biaya operasi kendaraan dalam pedoman ini digunakan untuk menghitung BOK jenis kendaraan sebagai berikut: sedan (SD), utility (UT), bis kecil (BL), bis besar (BR), truk ringan (TR), truk sedang (TS), dan truk berat (TB). 5. Jenis Bahan Bakar Untuk perhitungan biaya konsumsi bahan bakar, jenis bahan bakar minyak yang digunakan adalah premium untuk jenis kendaraan sedan dan utility, dan solar untuk jenis kendaraan bis kecil, bis besar, truk ringan, truk sedang dan truk berat. 6. Berat Kendaraan Total Batasan berat kendaraan total (dalam ton) yang dicakup oleh persamaan adalah : Tabel II.4 Berat kendaraan total yang direkomendasikan Jenis Kendaraan Nilai Minimum (ton) Nilai Maksimum (ton) Sedan 1,3 1,5 Utility 1,5 2,0 Bus Kecil 3,0 4,0 Bus Besar 9,0 12,0 Truk Ringan 3,5 6,0 Truk Sedang 10,0 15,0 Truk Berat 15,0 25,0 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, Kecepatan Kendaraan Batasan kecepatan rata-rata kendaraan (dalam km/jam) yang dicakup oleh model persamaan adalah : Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

42 Tabel II.5 Kecepatan rata-rata kendaraan yang direkomendasikan Jenis Kendaraan Nilai Minimum (ton) Nilai Maksimum (ton) Sedan 5,0 100,0 Utility 5,0 100,0 Bus Kecil 5,0 100,0 Bus Besar 5,0 100,0 Truk Ringan 5,0 100,0 Truk Sedang 5,0 100,0 Truk Berat 5,0 100,0 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, Tanjakan dan Turunan Geometri jalan yang diperhitungkan dalam model persamaan hanya faktor alinemen vertikal, yang terdiri dari tanjakan dan turunan. Batasan tanjakan dan turunan yang dicakup oleh model persamaan adalah : Tabel II.6 Alinemen vertikal yang direkomendasikan Jenis Kendaraan Nilai Minimum (ton) Nilai Maksimum (ton) Tanjakan 0,0 +90,0 Turunan -7,0 0,0 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, 2006 c. Ketentuan teknis 1) Biaya Konsumsi Bahan Bakar a. Kecepatan Rata-rata Lalu Lintas Data kecepatan lalu lintas dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung dengan metode moving car observer dan selanjutnya dilakukan perhitungan kecepatan rata-rata ruang. Apabila data kecepatan lalu lintas tidak tersedia maka kecepatan dapat dihitung dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

43 b. Percepatan Rata-rata Percepatan rata-rata lalu lintas dalam suatu ruas jalan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : A R = 0,0128 x (V/C)... (II.4) dengan pengertian, A R = percepatan rata-rata V = volume lalu lintas (smp/jam) C = kapasitas jalan (smp/jam) c. Simpangan baku percepatan Simpangan baku percepatan lalu lintas dalam suatu ruas jalan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : SA = SA max (1,04/(1+e (a0 + a1)*v/c )... (II.5) dengan pengertian, SA SA max = Simpangan baku percepatan (m/s2) = Simpangan baku percepatan maksimum (m/s2) (tipikal/default = 0,75) a0, a1 = koefisien parameter (tipikal/default a0 = 5,140 ; a1 = - 8,264) V C = volume lalu lintas (smp/jam) = kapasitas jalan (smp/jam) d. Tanjakan dan Turunan Tanjakan rata-rata ruas jalan dapat dihitung berdasarkan data alinyemen vertikal dengan rumus berikut: Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

44 n R i RR = i=1 (m/km).. (II.6) Li Turunan rata-rata ruas jalan dapat dihitung berdasarkan data alinyemen vertikal dengan rumus berikut: n F F R = i=1 (m/km).. (II.7) L Apabila data pengukuran tanjakan dan turunan tidak tersedia dapat digunakan nilai tipikal (default) sebagai berikut: Tabel II.7 Alinemen vertikal yang direkomendasikan pada berbagai medan jalan Kondisi Medan Tanjakan rata-rata (m/km) Turunan rata-rata (m/km) Datar 2,5-2,5 Bukit 12,5-12,5 Pegunungan 22,5-22,5 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, 2006 e. Biaya Konsumsi Bahan Bakar Minyak BiBBM j = KBBM i x HBBM j...(ii.8) dengan pengertian, BiBBM i = Biaya konsumsi bahan bakar minyak untuk jenis kendaraan i, dalam rupiah/km. KBBM i = Konsumsi bahan bakar minyak untuk jenis kendaraan i, dalam liter/km HBBM j = Harga bahan bakar untuk jenis BBM j, dalam rupiah/liter Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

45 i = Jenis kendaraan sedan (SD), utiliti (UT), bus kecil (BL), bus besar (BR), truk ringan (TR), truk sedang (TS) atau truk berat (TB) j = Jenis bahan bakar minyak solar (SLR) atau premium (PRM) f. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (KBBM) Konsumsi bahan bakar minyak untuk masing-masing kendaraan dapat dihitung dengan rumus persamaan berikut, yaitu: KBBM i = (α+β 1 /V R +β 2 xv 2 R +β 3 xr R +β 4 xf R +β 5 xf 2 R +β 6 xdt R +β 7 xa R +β 8 xsa+β 9 x BK+β 10 xbkxa R +β 11 xbkxsa)/ (II.9) dengan pengertian, α β 1... β 12 V R R R F R DT R A R SA BK = Konstanta (lihat tabel II.8) = Koefisien-koefisien parameter (lihat tabel II.8) = Kecepatan rata-rata = Tanjakan rata-rata = Turunan rata-rata = Derajat tikungan rata-rata = Percepatan rata-rata = Simpangan baku percepatan = Berat Kendaraan Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

46 Tabel II.8 Nilai konstanta dan koefisien-koefisien paramater model konsumsi BBM Jenis Kendaraan α 2 2 1/V R V R R R F R F R DT R A R SA BK BKxA R BKxSA R β 1 Β 2 β 3 β 4 β 5 β 6 β 7 β 8 β 9 β 10 β 11 Sedan 23, ,2 0,0037 1,265 0, ,638 36, Utility 29, ,8 0,0059 1,765 1, ,2 42, Bus Kecil 94, ,9 0,0094 1,607 1, ,1 49, Bus Besar 129, ,2 0,0092 7,231 2, ,4 13, Truk Ringan 70,00 524,6 0,0020 1,732 0, , ,02 Truk Sedang 97,70-0, ,706 0,0378-0, ,661 36,46 17,28 Truk Berat 190, ,7 0, ,536 7, ,41 10,92 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, 2006 Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ( Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan), 2008 USU Repository 2008

47 2) Biaya Konsumsi Oli a. Biaya Konsumsi Oli BO i = KO i x HO j... (II.10) dengan pengertian, BO i = Biaya konsumsi oli untuk jenis kendaraan i, dalam rupiah/km KO i = Konsumsi oli untuk jenis kendaraan i, dalam liter/km HO j = Harga oli untuk jenis oli j, dalam rupiah/liter i j = Jenis kendaraan = Jenis oli b. Konsumsi Oli (KO) Konsumsi oli untuk masing-masing jenis kendaraan dapat dihitung dengan persamaan berikut, yaitu: KO i = OHK i + OHO i x KBBM i... (II.11) dengan pengertian, OHK i OHO i = oli hilang akibat kontaminasi (liter/km) = oli hilang akibat operasi (liter/km) KBBM i = konsumsi bahan bakar (liter/km) Kehilangan oli akibat kontaminasi dihitung sebagai berikut : OHK i = KAPO i /JPO i... (II.12) dengan pengertian, KAPO i = kapasitas oli (liter) JPO i = jarak penggantian oli (km) Nilai tipikal (default) untuk persamaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 33

48 Tabel II.9 Nilai tipikal JPOi, KPOi dan OHOi yang direkomendasikan Jenis Kendaraan JPO i KAPO i OHO i Sedan ,5 2.1 x 10-6 Utility ,5 2.1 x 10-6 Bus Kecil x 10-6 Bus Besar x 10-6 Truk Ringan x 10-6 Truk Sedang x 10-6 Truk Berat x 10-6 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, ) Biaya konsumsi suku cadang a. Kerataan Data kekasaran permukaan jalan dapat diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan Alat Pengukur Kerataan Permukaan Jalan dengan satuan hasil pengukuran meter per kilometer [IRI]. b. Harga Kendaraan Baru Data harga kendaraan dapat diperoleh melalui survei harga suatu kendaraan baru jenis tertentu dikurangi dengan nilai ban yang digunakan. Harga kendaraan dihitung sebagai harga rata-rata untuk suatu jenis kendaraan tertentu. Survey harga dapat dilakukan melalui survey langsung di pasar atau mendapatkan data melalui survey instansional seperti asosiasi pengusaha kendaraan bermotor. c. Biaya Konsumsi Suku Cadang BP i = P i x HKB i / (II.13) BP i = Biaya pemeliharaan kendaraan untuk jenis kendaraan i, (Rp/km) HKB i = Harga kendaraan baru rata-rata untuk jenis kendaraan i, (Rp) P i i = Nilai relatif biaya suku cadang terhadap harga kendaraan baru jenis i = Jenis kendaraan. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 34

49 d. Nilai Relatif Biaya Suku Cadang Terhadap Harga Kendaraan Baru (P) Nilai relatif biaya suku cadang terhadap harga kendaraan baru atau konsumsi suku cadang untuk suatu jenis kendaraan i dapat dihitung dengan rumus persamaan berikut, yaitu : P i = (φ+ γ 1 x IRI) (KJT i /100000) γ2... (II.14) dengan pengertian, P i φ = Konsumsi suku cadang kendaraan jenis i per juta kilometer = Konstanta (lihat Tabel II.10) γ 1 & γ 2 = Koefisien-koefisien parameter (lihat Tabel II.10) IRI KJT i i = Kekasaran jalan, dalam m/km = Kumulatif jarak tempuh kendaraan jenis i, dalam km = Jenis kendaraan Tabel II.10 Nilai tipikal φ, γ 1 dan γ 2 Jenis kendaraan Koefisien parameter φ γ 1 γ 2 Sedan -0,69 0,42 0,10 Utility -0,69 0,42 0,10 Bus Kecil -0,73 0,43 0,10 Bus Besar -0,15 0,13 0,10 Truk Ringan -0,64 0,27 0,10 Truk Sedang -1,26 0,46 0,20 Truk Berat 0,86 0,42 0,40 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, ) Biaya Upah Tenaga Pemeliharaan (BUi) Biaya Upah Perbaikan Kendaraan untuk masing-masing jenis kendaraan dihitung dengan persamaan sebagai berikut : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 35

50 BU i = JP i x UTP/ (II.15) dengan pengertian, BUi = Biaya upah perbaikan kendaraan (Rp/km) JPi = Jumlah Jam Pemeliharaan (jam/1000km) UTP = Upah Tenaga Pemeliharaan (Rp/jam) a. Harga Satuan Upah Tenaga Pemeliharaan (UTP) Data upah tenaga pemeliharaan dapat diperoleh melalui survey penghasilan tenaga perbaikan kendaraan. Survey upah dapat dilakukan melalui survey langsung di bengkel atau mendapatkan data melalui instansional seperti Dinas Tenaga Kerja. b. Kebutuhan Jam Pemeliharaan (JPi) Kebutuhan jumlah jam pemeliharaan untuk masing-masing jenis kendaraan dihitung dengan persamaan sebagai berikut : JPi = a 0 x P a1 i... (II.16) dengan pengertian, JP i P i = Jumlah jam pemeliharaan (jam/1000km) = Konsumsi suku cadang kendaraan jenis i a 0, a 1 = konstanta Nilai tipikal (default) untuk model parameter persamaan jumlah jam pemeliharaan adalah seperti pada Tabel II.11. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 36

51 Tabel II.11 Nilai tipikal a 0 dan a 1 No Jenis Kendaraan a 0 a 1 1 Sedan 77,14 0,547 2 Utility 77,14 0,547 3 Bus Kecil 242,03 0,519 4 Bus Besar 293,44 0,517 5 Truk Ringan 242,03 0,519 6 Truk Sedang 242,03 0,517 7 Truk Berat 301,46 0,519 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, ) Biaya Konsumsi Ban a. Kekasaran Data kerataan permukaan jalan yang diperlukan dalam satuan hasil pengukuran meter per kilometer [IRI]. b. Tanjakan dan Turunan Perhitungan nilai tanjakan+turunan (TT) merupakan penjumlahan nilai tanjakan rata-rata (FR) dan nilai mutlak turunan rata-rata (RR). Nilai tanjakan rata-rata dihitung dengan menggunakan rumus (3) dan nilai turunan rata-rata dihitung dengan menggunakan rumus (4). TT = F R + [R R ]...(II.17) Apabila data pengukuran tanjakan+turunan tidak tersedia dapat digunakan nilai tipikal (default) seperti pada Tabel II.12. Tabel II.12 Nilai tipikal tanjakan dan turunan pada berbagai medan jalan No Kondisi Medan TT (%) 1 Datar 5 2 Bukit 25 3 Pegunungan 45 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, 2006 Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 37

52 c. Derajat Tikungan Apabila data pengukuran derajat tikungan untuk suatu ruas jalan tidak tersedia dapat digunakan nilai tipikal (default) seperti pada Tabel II.13. Tabel II.13 Nilai tipikal derajat tikungan pada berbagai medan jalan No Kondisi Medan Derajat Tikungan ( o /km) 1 Datar 15 2 Bukit Pegunungan 200 Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, 2006 d. Biaya Konsumsi Ban BB i = KB i x HB j / (II.18) dengan pengertian, BBi = Biaya konsumsi ban untuk jenis kendaraan i, dalam rupiah/km KBi = Konsumsi ban untuk jenis kendaraan i, dalam EBB/1000km HBj = Harga ban baru jenis j, dalam rupiah/ban baru i j = Jenis kendaraan = Jenis ban e. Konsumsi ban (KB) Konsumsi ban untuk masing-masing kendaraan dapat dihitung dengan rumus persamaan berikut, yaitu: KB i = χ + δ 1 x IRI + δ 2 x TT R + δ 3 x DT R...(II.19) dengan pengertian, χ = Konstanta (lihat tabel II.14) δ 1... δ 3 = Koefisien-koefisien parameter (lihat tabel II.16) Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 38

53 TT R DT R = Tanjakan+turunan rata-rata = Derajat tikungan rata-rata Tabel II.14 Nilai tipikal χ, δ 1, δ 2 dan δ 3 Jenis Kendaraan χ IRI TT R DT R δ 1 δ 2 δ 3 Sedan -0, , Utility 0, , Bus Kecil 0, , , , Bus Besar 0, , , Truk Ringan 0, , , , Truk Sedang 0, , , Truk Berat 0, , , Sumber : RSNI Pedoman Perhitungan BOK, ) Biaya Tidak Tetap Besaran BOK (BTT) Biaya tidak tetap dihitung dengan menjumlahkan biaya konsumsi bahan bakar, biaya konsumsi oli, biaya konsumsi suku cadang, biaya upah tenaga pemeliharaan, dan biaya konsumsi ban seperti berikut : BTT = BiBBM j + BO i + BP i + BU i + BB i...(ii.20) dengan pengertian, BTT B i BBM j BO i BP i BU i BB i = Besaran biaya tidak tetap, dalam Rupiah/km = Biaya konsumsi bahan bakar minyak, dalam Rupiah/km = Biaya konsumsi oli, dalam Rupiah/km = Biaya konsumsi suku cadang, dalam Rupiah/km = Biaya upah tenaga pemeliharaan, dalam Rupiah/km = Biaya konsumsi ban, dalam Rupiah/km Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 39

54 II.3 Parkir Bagian Dari Sistem Transportasi Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi jalan raya secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk suatu kota akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan melakukan berbagai macam kegiatan. Kebanyakan penduduk di kota-kota besar melakukan kegiatan atau bepergian dengan menggunakan kendaraan pribadi sehingga secara tidak langsung diperlukan jumlah lahan parkir yang memadai. Perparkiran merupakan masalah yang sering dijumpai dalam sistem transportasi perkotaan, baik di kota-kota besar maupun kota yang sedang berkembang. Masalah perparkiran tersebut terasa sangat mempengaruhi pergerakan kendaraan, dimana kendaraan yang melewati tempat-tempat yang mempunyai aktivitas tinggi, laju pergerakannya akan terhambat oleh kendaraan yang parkir di badan jalan. Pada umumnya kendaraan yang parkir di pinggir jalan berada sekitar tempat atau pusat kegiatan seperti: perkantoran, sekolah, pasar, rumah makan dan lain-lain. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan, pengadaan lahan parkir yang cukup. Kebutuhan lahan parkir (demand) dan prasarana yang akan dibutuhkan (Supply) harus seimbang dan disesuaikan dengan karakteristik perparkiran. Masalah parkir ini sangat berhubungan dengan pola pergerakan arus lalu lintas kota dan apabila pengoperasian parkir tidak efektif akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, fasilitas parkir harus cukup memadai sehingga semua pengoperasian arus lalu lintas dapat berjalan dengan lancar. Secara urnum parkir dapat dibagi atas 2 (dua) jenis yaitu : a. Parkir di badan jalan (on street parking) b. Parkir di luar badan jalan (off street parking) Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 40

55 Masalah parkir di badan jalan merupakan masalah utama yang menyebabkan kemacetan di daerah perkotaan. Permasalahan transporasi di daerah perkotaan seringkali disebabkan tingginya kebutuhan pergerakan yang tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan jaringan jalan yang ada. Sebagai ilustrasi, luas jaringan jalan yang ideal untuk suatu daerah perkotaan adalah sekitar 10%-30% dari total luas wilayah yang ada (LPM-ITB,1998). Akibat dari adanya kegiatan on street parking adalah menimbulkan kemacetan yang mengakibatkan external cost yang harus ditanggung oleh pengguna jalan lain. Oleh karena itu penanganan parkir di badan jalan sudah barang tentu menjadi sangat penting dan mempunyai dampak sangat positif terhadap pemecahan masalah kemacetan. II.4 Karakteristik Parkir Karakteristik parkir yang diperlukan dalam analisis on street parking ini antara lain akumulasi parkir, volume parkir, dan kapasitas parkir. 1. Akumulasi Parkir Akumulasi parkir merupakan banyaknya kendaraan yang parkir di suatu lokasi parkir pada selang waktu tertentu. Informasi akumulasi parkir diketahui dengan cara menjumlahkan kendaraan vang telah menggunakan lahan parkir ditambahkan dengan kendaraan yang masuk pada selang waktu tertentu dan dikurangi dengan kendaraan yang keluar lahan parkir. Akumulasi Parkirt = Parkir + Masukt - Keluar...(II.21) dimana : Akumulasi Parkirt : akumulasi parkir pada selang waktu t Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 41

56 Parkir Masukt Keluar : jumlah kendaraan yang telah parkir : jumlah kendaraan yang masuk pada selang waktu t : jumlah kendaraan yang keluar lahan parkir 2. Volume Parkir Volume parkir adalah total jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada suatu lokasi parkir dalam satu satuan waktu tertentu (hari). 3. Kapasitas Parkir Kapasitas parkir adalah kemampuan maksimal suatu lahan parkir untuk melayani kendaraan yang akan parkir selama waktu pelayanan. II.5 Parkir di Jalan (On-Street Parking) Parkir pada tepi jalan sering disebut dengan curb parking. Pada dasarnya parkir jenis ini memanfaatkan sebagian ruas jalan, baik satu sisi maupun dua sisi sehingga menyebabkan terjadinya pengurangan lebar efektif jalan yang akan mempengaruhi volume lalu lintas yang dapat ditampung ruas jalan tersebut. Di beberapa negara diberlakukan beberapa ketentuan, diantaranya : parkir di jalan dikenai tariff dan denda yang sangat tinggi sehingga pengemudi memarkir kendaraan seperlunya saja, sebelum dikenai denda karena melampai batas waktu, atau parkir di bangunan parkir atau pergi dengan menggunakan kendaraan umum. Berdasarkan penelitian di Inggris diketahui bahwa parkir di jalan berpengaruh terhadap daya tampung ruas jalan yang bersangkutan. Hanya dengan 3 kendaraan di parkir di sepanjang 1 km ruas jalan, maka secara teori lebar ruas Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 42

57 jalan tersebut berkurang 0,9 m. Bila 120 kendaraan yang parkir, maka praktis lebar jalan berkurang 3 m dan daya tampung jalan yang hilang adalah 675 smp/jam. Tabel II.15. Pengaruh Parkir Terhadap Kapasitas Jalan Jumlah kendaraan yang parkir per km (kedua sisi jalan) Lebar jalan berkurang (m) 0,9 1,2 2,1 2,5 3,0 3,7 Daya tampung yang hilang pada kecepatan 24 km/jam (smp/jam) Sumber : Warpani, 2002; 125 SMP = Satuan Mobil Penumpang Untuk menghitung dimensi ruang parkir (luas dan tinggi ruang) yang dibutuhkan tergantung kepada dimensi kendaraan yang akan diparkir (lebar, panjang, tinggi). Ruang yang dibutuhkan untuk tempat parkir satu kendaraan disebut petak parkir atau satuan ruang parkir (SRP). Sudut parkir, SRP, serta kebutuhan ruang untuk olah gerak kendaraan akan menentukan dimensi ruang pelataran parkir. Penelitian yang dilakukan oleh LAPI ITB menghasilkan temuan pengaruh parkir dengan sudut parkir tertentu terhadap kapasitas jalan. Hasilnya dapat memberikan gambaran betapa berpengaruhnya parkir di jalan terhadap kelancaran lalu lintas. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 43

58 Tabel II.16. Pengaruh Sudut Parkir Terhadap Kapasitas Jalan Lebar Jalan Arah Lalu Lintas Sisi Jalan Untuk Parkir Sudut Parkir Penurunan Kapasitas % % % % % % % % % % % % Sumber : Warpani, 2002;126 Luas permukaan jalan yang tersita untuk perparkiran ditentukan oleh dua hal, yaitu lebar SRP (petak parkir) dan sudut parkir. Sudut parkir yang umum digunakan adalah 0 o,30 o,45 o,60 o dan 90 o. II.6 Dampak Parkir Terhadap Aspek Fungsional Jalan On street parking mempunyai dampak terhadap aspek fungsional dari jalan. Dampak utama dari adanya on street parking adalah berkurangnya kapasitas jalan akibat pemanfaatan sebagian badan jalan untuk lahan parkir. Lebar efektif pengurangan lebar jalan (lebar efektif gangguan) akibat penggunaan parkir di badan jalan dengan beberapa macam sudut parkir sebagai mana pada tabel II.17. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 44

59 Tabel II.17. Lebar efektif gangguan akibat parkir di badan jalan Derajat Parkir Lebar Efaktif Gangguan (m) William Young Ditjen Hubdat 0 o o o o o Sumber : William Young, 1991 dalam Ditjen Hubdat, 1998 II.7 Desain Parkir di Badan Jalan Berdasarkan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir yang diterbitkan oleh Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1995), maka sudut parkir yang akan digunakan umumnya ditentukan oleh : 1. Lebar jalan. 2. Volume lalu lintas pada jalan bersangkutan. 3. Karakteristik kecepatan. 4. Dimensi kendaraan 5. Sifat peruntukkan lahan sekitarnya dan peranan jalan yang bersangkutan. Terdapat lebar minimum jalan lokal primer satu arah, jalan lokal sekunder satu arah dan jalan kolektor satu arah untuk parkir di badan jalan, dimana berdasarkan Tabel II.18, II.19 dan Tabel II.20. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 45

60 Sudut Parkir (n o ) Tabel II.18 Lebar Minimum Jalan Lokal Primer Satu Arah untuk Parkir di Badan Jalan Lebar Ruang Parkir (A) (m) Kriteria Parkir Satu Lajur Dua Lajur Ruang D+M D+M-J Lebar Lebar Lebar Manuver (E) (m) Jalan Total Jalan (M) (m) Efektif Jalan Efektif (m) (L) (W) (L) Ruang Parkir Efektif (D) (m) Lebar Total Jalan (W) (m) (m) (m) (m) 0 2,3 2,3 3,0 5,3 2,8 3,0 5,8 6,0 8,8 30 2,5 4,5 2,9 7,4 4,9 3,0 7,9 6,0 10,9 45 2,5 5,1 3,7 8,8 6,3 3,0 9,3 6,0 12,3 60 2,5 5,3 4,6 9,9 7,4 3,0 10,4 6,0 13,4 90 2,5 5,0 5,8 10,8 8,3 3,0 11,3 6,0 14,3 Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1995) Keterangan : J = Lebar pengurangan ruang manuver (2,5 meter) Sudut Parkir (n o ) Tabel II.19 Lebar Minimum Jalan Lokal Sekunder Satu Arah Untuk Parkir di Badan Jalan Lebar Ruang Parkir (A) (m) Kriteria Parkir Satu Lajur Dua Lajur Ruang D+M D+M-J Lebar Lebar Lebar Manuver (E) (m) Jalan Total Jalan (M) (m) Efektif Jalan Efektif (m) (L) (W) (L) Ruang Parkir Efektif (D) (m) Lebar Total Jalan (W) (m) (m) (m) (m) 0 2,3 2,3 3,0 5,3 2,8 2,5 5,3 5,0 7,8 30 2,5 4,5 2,9 7,4 4,9 2,5 7,4 5,0 9,9 45 2,5 5,1 3,7 8,8 6,3 2,5 8,8 5,0 10,3 60 2,5 5,3 4,6 9,9 7,4 2,5 9,9 5,0 12,4 90 2,5 5,0 5,8 10,8 8,3 2,5 10,8 5,0 13,3 Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1995) Keterangan : J = Lebar pengurangan ruang manuver (2,5 meter) Tabel II.20 Lebar Minimum Jalan Kolektor Satu Arah Untuk Parkir di Badan Jalan Sudut Parkir (n o ) Lebar Ruang Parkir (A) (m) Kriteria Parkir Satu Lajur Dua Lajur Ruang D+M D+M-J Lebar Lebar Lebar Manuver (E) (m) Jalan Total Jalan (M) (m) Efektif Jalan Efektif (m) (L) (W) (L) Ruang Parkir Efektif (D) (m) Lebar Total Jalan (W) (m) (m) (m) (m) 0 2,3 2,3 3,0 5,3 2,8 3,5 6,3 7,0 9,8 30 2,5 4,5 2,9 7,4 4,9 3,5 8,4 7,0 11,9 45 2,5 5,1 3,7 8,8 6,3 3,5 9,8 7,0 13,3 60 2,5 5,3 4,6 9,9 7,4 3,5 10,9 7,0 14,4 90 2,5 5,0 5,8 10,8 8,3 3,5 11,8 7,0 15,3 Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1995) Keterangan : J = Lebar pengurangan ruang manuver (2,5 meter) Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 46

61 II.8 Karakteristik Arus Lalu Lintas Karakteristik dasar lalu lintas pada dasarnya ditunjukkan oleh parameter arus lalu lintas (flow), kecepatan (speed) dan kerapatan (density). Karakteristik ini dapat diamati dan dipelajari pada tinjauan mikroskopik dan makroskopik. Kedua tinjauan ini menggunakan parameter yang berbeda, parameter kedua tinjauan tersebut dapat dilihat pada Tabel II.21. Tabel II.21 Karakteristik Dasar Arus Lalu Lintas Karakteristik Arus Lalu Lintas Mikroskopik (Individu) Makroskopik (Kelompok) Flow Time Headway Flow Rate Speed Individual Speed Average Speed Density Distance Headway Density Rate Sumber: May (1990) Analisis mikroskopik dilakukan secara individu sedangkan analisis makroskopik dilakukan secara kelompok. Dalam tinjauan pustaka penelitian ini dibahas mengenai analisis makroskopis. Karakteristik arus secara makroskopik dapat dinyatakan dengan tingkat arus. Karakteristik kecepatan makroskopik dapat dinyatakan sebagai kecepatan dari kelompok kendaraan yang melintasi suatu titik pengamatan selama perioda waktu tertentu. Karakteristik kerapatan makroskopik dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang menempati suatu segmen jalan. II.8.1 Kapasitas, Volume dan Arus (Flow rate) Kapasitas dasar berdasarkan MKJI 1997 adalah kapasitas segmen jalan pada kondisi geometri, pola arus lalu lintas, dan faktor lingkungan yang Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 47

62 ditentukan sebelumnya. Dan kapasitas nyata adalah kapasitas jalan yang sudah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain dengan rumus : C = Co x FCw x FCsp x FCsfx FCcs (smp/jam)... (II.22) Dimana : C Co FCw = Kapasitas = Kapasitas dasar (smp/jam) = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah FCsf = faktor penyesuaian hambatan samping FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota Arus lalu lintas adalah jumlah lalu lintas yang melewati titik pengamatan pada ruas jalan selama suatu interval waktu. Persamaan arus dapat dilihat pada Persamaan II.23 (Gerlough and Huber, 1975). q = n / T... (II.23) dimana: q n T = arus = jumlah kendaraan yang teramati = waktu pengamatan Volume adalah total jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan atau segmen jalan pada ruas jalan selama interval waktu pengamatan; volume dapat dinyatakan dalam tahunan, bulanan, harian, jam atau bagian dari jam. Flow rate ekivalen dalam satujam, yang didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan atau segmen ruasjalan selama interval waktu satujam. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 48

63 Volume dan arus/flow rate berbeda, dimana volume adalah jumlah kendaraan hasil pengamatan yang melewati titik pengamatan selama suatu interval waktu, sedangkan flow rate menggambarkan jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan selama interval waktu di bawah satu jam dan dinyatakan sama dalam satu jam. Misalnya hasil pengamatan didapat 100 kendaraan selama interval 15 menit dan dapat dinyatakan flow rate sebesar 400 kendaraan per jam (USHCM, 2000). Salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik arus lalu lintas adalah kendaraan. Jenis-jenis kendaraan mempunyai perbedaan baik dalam bentuk, ukuran maupun kemampuan geraknya. Pengelompokan kendaraan biasanya dilakukan berdasarkan berat, dimensi dan karakteristik operasionalnya. Untuk jalan perkotaan pengelompokan jenis kendaraan dibagi menjadi sebagai berikut (MKJI, 1997): a. Kendaraan Ringan (LV) adalah kendaraan bermotor dua as beroda empat dengan jarak as 2,0-3,0 m (termasuk mobil penumpang, opelet, mikrobis, pick-up dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga); b. Kendaraan Berat (HV) adalah kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,5 m, biasanya beroda lebih dari empat (termasuk bis, truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi Bina Marga); c. Sepeda Motor (MC) adalah kendaran bermotor beroda dua atau tiga (termasuk sepeda motor dan kendaraan beroda tiga sesuai sistem klasifikasi Bina Marga); Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 49

64 d. Kendaraan Tak Bermotor (UM) adalah kendaraan beroda yang menggunakan tenaga manusia atau hewan (termasuk sepeda, becak, kereta kuda, dan kereta dorong sesuai sistem klasifikasi Bina Marga). Volume lalu lintas yang terjadi di suatu ruas jalan tidak merata atau homogen. Kendaraan dengan berbagai jenis, ukuran dan sifatnya membentuk suatu arus lalu lintas. Keragaman ini akan membentuk karakteristik lalu lintas yang berbeda untuk setiap komposisi dan berpengaruh pula terhadap arus lalu lintas secara keseluruhan, sehingga diperlukan suatu besaran yang menyatakan pengaruh jenis kendaraan terhadap arus lalu lintas secara keseluruhan. Faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe kendaraan dibandingkan dengan kendaraan ringan terhadap kecepatan, kemampuan gerak dan ruang kendaraan ringan dalam arus lalu lintas disebut dengan ekivalensi mobil penumpang (emp). Tabel II.22 dan Tabel II.23 memperlihatkan nilai ekivalensi mobil penumpang untuk jalan perkotaan. Tabel II.22 Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi Tipe Jalan Dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD) Empat-lajur takterbagi (4/2 UD) Sumber :MKJI(1997) Arus Lalu Lintas Total Dua Lajur (kend/jam) < < HV emp MC Lebar jalur Lalu Lintas Wc (m) 6 > Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 50

65 Tabel II.23 Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Untuk Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah Tipe Jalan Arus Lalu Lintas Per Lajur (kend/jam) HV emp MC Dua-lajur satu arah (2/1) dan Empat-lajur terbagi (4/2D) Tiga-lajur satu arah (3/1) dan Enam-lajur terbagi (6/2D) Sumber: MKJI (1997) II.8.2 Kecepatan Kecepatan adalah laju perjalanan yang biasanya dinyatakan dalam satuan kilometer per jam. Kecepatan dan waktu tempuh adalah pengukuran fundamental kinerja lalu lintas dari sistem jalan eksisting, dan kecepatan adalah variabel kunci dalam perancangan ulang atau perancangan dari fasilitas baru. Hampir semua model analisis dan simulasi lalu lintas memperkirakan kecepatan dan waktu tempuh sebagai kinerja pengukuran perancangan, permintaan dan pengontrol sistem jalan (May, 1990). Kecepatan dan waktu tempuh bervariasi terhadap waktu, ruang dan antar moda. Variasi terhadap waktu disebabkan karena perubahan arus lalu lintas, bercampurnya jenis kendaraan dan kelompok pengemudi, penerangan, cuaca dan kejadian lalu lintas. Variasi menurut ruang disebabkan perbedaan dalam arus lalu lintas, perancangan geometrik dan pengatur lalu lintas. Variasi menurut jenis kendaraan (antar moda) disebabkan perbedaan keinginan pengemudi dan kemampuan kinerja kendaraan. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 51

66 1. Kecepatan Bebas Rumus yang digunakan untuk kecepatan arus bebas adalah berdasarkan MKJI 1997 dengan rumus sebagai berikut: Fv = (Fvo + FVw) x FFsf x FFVcs...( II.24) Dimana: Fv Fvo FVw = kecepatan arus bebas (km/jam) = kecepatan arus bebas dasar (km/jam) = penyesuaian lebar jalur lalu lintas jalan (km/jam) FF sf = paktor penyesuaian hambatan samping FFVcs = faktor penyesuaian ukuran kota a) Kecepatan Arus Bebas Dasar Kendaraan Ringan pada Jalan dan Alinyemen (FVo) Secara umum kendaraan ringan memiliki kecepatan arus bebas lebih tinggi dari kendaraan berat dan sepeda motor dan jalan terbagi memiliki kecepatan arus bebas lebih tinggi daru jalan tidak terbagi. Tabel II.24. Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas (FV₀) Tipe jalan Kapasitas dasar Catatan (smp/jam) Empat lajur terbagi atau tiga jalan satu arah 61 Per lajur Empat lajur terbagi atau dua jalan satu arah 57 Per lajur Empat lajur tak terbagi 33 Per lajur Dua lajur tak terbagi 44 Total dua arah Sumber : MKJI 1997 Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 52

67 b) Faktor Penyesuaian Kecepatan Akibat Lebar Jalur (FVw) Ditentukan berdasarkan jenis jalan dan lebar lajur lalu lintas efektif (Wk). Pada jalan selain jalan dua lajur dua arah (2/2) UD pertambahan/pengurangan Kecepatan bersifat linier sejalan dengan selisih luas jalan standart (3,5m). hal yang Berbeda terjadi pada jalan dua lajur dua arah (2/2) UD terutama Wk (dua arah) kurang dari 6 m sebagaimana tercantum pada table berikut ini. Tabel II.25. Faktor Penyesuaian Kecepatan Akibat Lebar Jalur (FVw) Tipe jalan Lebar jalur lalu lintas efektif (Wc) FCw (m) Empat lajur terbagi atau Per lajur jalan satu arah 3,00 0,92 3,25 0,96 3,50 1,00 3,75 1,04 4,00 1,08 Empat lajur tak terbagi Per lajur 3,00 0,91 3,25 0,95 3,50 1,00 3,75 1,05 4,00 1,09 Dua lajur tak terbagi Total dua arah 5-9,5 6-3, ,0 9 4,0 10 6,0 11 7,0 Sumber : MKJI 1997 Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 53

68 c) Faktor Penyesuaian Kecepatan Akibat Lebar Jalur (FFVsf) Tabel II.26. Faktor Penyesuaian Kecepatan Akibat Lebar Bahu (FFVsf) Tipe jalan 2/2 UD atau jalan satu arah Kelas hambatan samping VL L M H VH Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FCsf Lebar Bahu W k 0,5 1,0 1,5 2,0 0,94 0,92 0,89 0,82 0,73 1,01 0,98 0,93 0,86 0,79 0,99 0,97 0,95 0,90 0,85 1,01 1,00 0,98 0,95 0,91 Sumber : MKJI 1997 d) Faktor Penyesuaian Kecepatan Ukuran Kota (FFV cs) Faktor penyesuaian ukuran kota ditentukan berdasarkan jumlah penduduk. Tabel II.27. Faktor Penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota (FFV cs) Ukuran kota (juta penduduk) Faktor penyesuaian untuk ukuran kota <0,1 0,90 0,1-0,5 0,93 0,5-1,0 0,95 1,0-3,0 1,00 >3,0 1,03 Sumber : MKJI Kecepatan Rata-rata Ruang Kecepatan rata-rata ruang adalah kecepatan rata-rata kendaraan yang melintasi suatu segmen pengamatan pada suatu waktu rata-rata tertentu. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 54

69 II.9 Kapasitas Jalan Berdasarkan AASHTO Ada beberapa metodologi perhitungan kapasitas jalan berdasarkan AASHTO (HCM 2000) untuk mengetahui kinerja ruas jalan adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan Bebas Rumus yang digunakan untuk kecepatan arus bebas adalah berdasarkan HCM 2000 dengan rumus sebagai berikut: FFS = BFFS - f LW f LC f N -f ID...(II.25) Dimana : FFS = Kecepatan arus bebas (km/jam) BFFS = Kecepatan arus bebas dasar, untuk daerah perkotaan (70 mil/jam), dan pedesaan (75 mil/jam) f LW f LC f N f ID = Penyesuaian lebar jalur lalu lintas jalan (km/jam) = Faktor penyesuaian akibat lebar bahu = Faktor hambatan samping = faktor kepadatan penduduk Tabel II.28 Penyesuaian lebar jalur lalu lintas jalan (km/jam) Lane Width (ft) Sumber : Highway Capacity Manual, 2000 Reduction in Free-Flow-Speed (f LW ) (mi/h) 0,0 1,9 6,6 Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 55

70 Tabel II.29 Faktor penyesuaian akibat lebar bahu Right-Shoulder Lateral Clearance Reduction in Free-Flow-Speed (f LC ) (mi/h) Lanes in One Direction (ft) ,0 0,6 1,2 1,8 2,4 3,0 3,6 0,0 0,4 0,8 1,2 1,6 2,0 2,4 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 Sumber : Highway Capacity Manual, 2000 Tabel II.30 Faktor Hambatan Samping Number of Lanes Reduction in Free-Flow-Speed (One Direction) (f N ) (mi/h) 5 0,0 4 1,5 3 3,0 2 4,5 Sumber : Highway Capacity Manual, 2000 Keterangan : untuk segmen jalan daerah pedesaan f N = 0,0 Tabel II.31 Penyesuaian lebar jalur lalu lintas jalan (km/jam) Interchange per Mile 0,5 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 Sumber : Highway Capacity Manual, 2000 Reduction in Free-Flow-Speed (f ID ) (mi/h) 0,0 1,3 2,5 3,7 5,0 6,3 7,5 Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 56

71 2. Persamaan Faktor Kendaraan Berat Dimana : f HV = 1/(1 + P T (E T -1) + P R (E R -1)) (II.26) f HV P T P R E T E R = Faktor berat kendaraan = Proportion of Trucks and Buses = Proportion of Recreation Vehicles (RV) = Ekivalen mobil penumpang (emp) untuk truk dan bus = Ekivalen mobil penumpang (emp) untuk RV Tabel II.32 Faktor Ekivalen mobil penumpang (emp) Faktor ET (Truk dan Bus) ER (RV) Sumber : Highway Capacity Manual, 2000 Type Daerah Datar Bukit Pegunungan 1,5 2,5 4,5 1,2 2,0 4,0 3. Persamaan Arus Lalu Lintas Dimana : Vp = V/((PHF) N (f HV ) (f P ).(II.27) Vp V PHF f P = Ekivalen mobil penumpang setiap 15 menit = Volume harian = Faktor jam puncak = Faktor driver population, untuk jalan tol nilainya 1,0, dan untuk jalan perkotaan nilainya adalah 0,85. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 57

72 4. Kerapatan (Density) D = Vp/S.(II.28) Dimana : D Vp S = Kerapatan = Arus lalu lintas = Kecepatan rata-rata mobil penumpang Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 58

73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Tahapan Kerja Penelitian Secara umum penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan kerja seperti terlihat dalam bagan alir di bawah ini: Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pendahuluan Parking, MKJI, AASTHO, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, FSTPT Karakteristik Parkir Studi Literatur - Pembatasan Masalah - Identifikasi Kebutuhan Data Survey Karakteristik - Sudut Parkir - Masuk Parkir - Keluar Parkir Analisa Kinerja - Geometrik Jalan - Arus Lalu Lintas - Kecepatan Tanpa On Street Dengan On Street Parking Kecepatan Pengurangan Lebar Efektif Jalan Gangguan akibat Manuver Kendaraan Perhitungan BOK Penurunan Kecepatan External Cost Perhitungan BOK Kesimpulan Gambar III.1 Alur Kegiatan Pelaksanaan Metode Penelitian Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 59

74 1. Penelitian ini dimulai dengan proses identifikasi masalah kemudian dirumuskan menjadi tujuan penelitian, seperti yang telah dijelaskan pada Bab I. 2. Setelah dirumuskannya tujuan penelitian, tahapan selanjutnya adalah survey pendahuluan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan dan pembatasan masalah yang akan dibahas, identifikasi data yang dibutuhkan, teknik/cara pengumpulan data, termasuk waktu pelaksanaan survey. Survey pendahuluan ini juga ditunjang dengan studi literatur dari berbagai sumber dan rujukan beberapa studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. 3. Tahapan pelaksanaan survey adalah proses pengumpulan data yang akan diolah sehingga dapat gunakan sebagai input dalam proses analisis selanjutnya. Pengumpulan data dan analisis dalam penelitian ini secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu data tentang karakeristik lalu lintas dan karakteristik parkir (on-street parking) di ruas jalan tersebut. 4. Survey pertama yang dilakukan adalah survey lalu lintas, dengan maksud untuk mengumpulkan data tentang kondisi jalan yang ditinjau, seperti data geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas dan waktu tempuh kendaraan sepanjang ruas jalan yang ditinjau. Data-data tersebut di atas akan digunakan untuk mencari Tingkat Kinerja/Performance Indicator (PI) dari ruas jalan yaitu kecepatan arus bebas yang dihasilkan melalui perhitungan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) dan kecepatan rata-rata ruang (us). Kemudian kecepatan arus bebas dan kecepatan ruang yang didapat itu, digunakan kembali sebagai input dalam persamaan untuk mendapatkan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dengan model VOC-HDM. Alasan penggunaan Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 60

75 model HDM-VOC dalam penghitungan biaya operasional kendaraan bahwa dalam model HDM-VOC variabel yang digunakan adalah kecepatan dan nilai koefisiennya terdiri dari berbagai jenis kendaraan yang terklasifikasi. 5. Tingkat Kinerja ruas jalan pada penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu kondisi dengan on-street parking dan tanpa on-street parking. Kondisi dengan on-street parking merupakan kondisi eksisting, tanpa intervensi atau rekayasa terhadap sistem kajian, sedangkan kondisi tanpa on-street parking adalah suatu kondisi dengan tidak adanya parkir pada ruas jalan Brigjen Katamso pada Sekolah Harapan Mandiri Medan, dengan maksud mendapatkan tingkat kinerja ruas jalan jika tidak ada on-street parking. Dengan membandingkan dua tingkat kinerja ruas jalan tersebut, akan didapatkan selisih dari Biaya Transportasi. Selisih ini dikenal dengan istilah external cost, yaitu penambahan biaya transportasi yang ditanggung oleh pengguna jalan lain yang tidak terlibat langsung dengan kegiatan on-street parking tersebut. Indikasi adanya external cost adalah berkurangnya kecepatan. 6. Survey kedua adalah survey parkir per jam yang dilakukan selama 12 jam dari jam sampai dengan jam WIB. 7. Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah menganalisis besarnya nilai external cost dari kegiatan on-street parking disekitar Jalan Brigjen Katamso dan beban yang diberikan kepada pengguna lahan parkir, sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan. Selanjutnya berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dihasilkan rekomendasi untuk pihak-pihak yang terkait dengan ini. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 61

76 III.2 Identifikasi Variabel Penelitian Beberapa variabel penelitian yang berkaitan dengan perhitungan biaya kemacetan yaitu Penambahan biaya operasi kendaraan (BOK) yang harus ditanggung oleh pemilik kendaraan penguna jalan akibat penurunan kecepatan diruas jalan yang disebabkan oleh kendaraan yang masuk/keluar lahan on street parking. Beberapa variabel yang berkaitan dengan biaya operasi kendaraan adalah data volume lalu lintas untuk setiap jenis kendaraan, free flow speed dan kecepatan rata-rata pada flow tertentu dan keluar masuk parkir. III.3 Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini pada dasarnya dapat dikelompok menjadi dua kelompok data, yaitu data karakteristik lalu lintas dan data karakteristik parkir. Jenis data yang dibutuhkan dan kegunaannya dapat dilihat selengkapnya pada tabel III.1 dan III.2 di bawah ini: Tabel III.1 Kebutuhan Data Ruas Jalan dan Lalu Lintas Nama Data Geometrik Jalan: - Lebar jalur - Bahu - Segmen pengamatan layout parkir Jenis Data Data Primer Teknik Pengumpulan Data Observasi Arus Lalu Lintas Data Primer Survey on board Kecepatan Data Primer Survey MCO Kegunaan Data Identifikasi dan pembatasan sistem Menghitung arus lalu lintas Mendapatkan besarnya kecepatan kendaraan (v) Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 62

77 Tabel III.2 Kebutuhan Data Parkir Nama Data Karakteristik Parkir: - Keluar/masuk parkir - Kapasitas parkir - Volume parkir Jenis Data Data Primer Teknik Pengumpulan Data Observasi Kegunaan Data Menghitung besarnya parkir III.3.1 Survey Karakteristik Lalu Lintas 1. Survey Geometrik Jalan Pengumpulan data geometrik jalan dilakukan langsung di lokasi survey dengan mengukur lebar jalan, lebar trotoar, dan layout parkir, serta data-data lain tentang ruas jalan yang berhubungan dengan penelitian ini. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan meteran. 2. Survey Arus Lalu Lintas Survey arus lalu lintas dengan melakukan pencatatan jumlah kendaraan yang terklasifikasi. Setiap kendaraan yang lewat pada pos pengamatan dihitung berdasarkan jenis kendaraan. Jenis kendaraan yang dihitung dibedakan menjadi mobil kecil, sepeda motor, angkot, bus sedang, bus besar, pick up,truk sedang, besar, dan truk gandengan dengan Interval waktu yang digunakan per jam. 3. Survey Kecepatan Survey kecepatan kendaraan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung dengan mobil bergerak (MCO). kecepatan kendaraan dihitung dengan melewati 2 titik/patok yang telah ditentukan dimana survey yang Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 63

78 dilakukan setiap lima belas menit dan rata-rata kecepatan diambil untuk periode per jam. III.3.2 Survey Karakteristik Parkir Survey ini dilakukan dengan maksud memperoleh data karakteristik parkir (on-street parking), yaitu dengan cara mencatat jumlah kendaraan yang masuk dan keluar parkir dengan periode per jam, sehingga dapat diketahui karakteristik on-street parking yang ada. III.4 Lokasi Survey Penelitian ini mengambil studi kasus kegiatan on-street parking di ruas jalan Brigjen Katamso pada Sekolah Harapan Mandiri yang digunakan untuk parkir. III.5 Waktu Survey Survey pada kondisi dengan on-street parking meliputi survey karakteristik lalu lintas dan survey karakteristik on-street parking. Survey ini dilakukan pada saat yang bersamaan, yaitu pada hari sekolah, jam WIB. Sedangkan untuk kondisi tanpa on-street parking dilakukan dengan analisis Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). III.6 Teknik Pengolahan Data Berdasarkan data yang dikumpulkan maka pengolahan data yang dilakukan secara umum terbagi dalam 4 bagian yaitu: Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 64

79 a. Pengolahan data yang berkaitan dengan volume lalu lintas harian. b. Pengolahan data yang berkaitan dengan kondisi parkir. c. Penentuan waktu jam puncak, karakteristik lalu lintas dan parkir pada jam puncak. d. Perhitungan biaya kemacetan. III.6.1 Pengolahan Data Yang Berkaitan Dengan Volume Lalu Lintas Harian dan Kondisi Parkir Pengolahan data pada tahap ini hanya merupakan rekapitulasi data lalu lintas dan karakteristik parkir yang diambil dari 1 hari. Pada tahap ini akan dihasilkan fluktuasi lalu lintas harian dan karakteristik parkir dalam 1 hari. III.6.2 Penentuan Jam puncak dan Karakteristik Lalu lintas dan Parkir Selama Jam Puncak Pada tahapan ini data-data dari hasil rekapitulasi volume lalu lintas diplot dalam satu grafik dan dihitung derajat kejenuhan untuk setiap kondisi flow. Bila diasumsikan bahwa kemacetan terjadi pada kondisi = 0.7, maka rentang jam puncak dapat ditentukan. Secara umum pengolahan data lalu lintas sampai penentuan rentang waktu jam puncak sebagaimana gambar III.3. Setelah rentang waktu jam puncak diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menentukan karakteristik lalu lintas pada jam puncak dan karakteristik parkir. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 65

80 Data Volume Lalu Lintas Jumlah petak parkir Panjang jalan Penggunaan lahan sepanjang ruas Arah pergerakan Gangguan samping Kapasitas ruas Penentuan Jam Puncak Data Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas/jam Jam puncak Data Kecepatan Kecepatan arus bebas Kecepatan rata-rata ruang Survey Parkir Parkir masuk dan keluar/jam Gambar III.2 Langkah-langkah Pengolahan Data Hasil Survey III.6.3 Perhitungan Biaya Kemacetan Berdasarkan Peningkatan BOK Pada tahap ini perhitungan biaya peningkatan BOK merupakan biaya kemacetan yang harus dikeluarkan oleh kendaraan yang melintas yang tidak melakukan parkir, terhambat oleh kemacetan lalu lintas akibat on street parking di ruas jalan Brigjen Katamso. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan VOC HDM. Adapun komponen BOK adalah: - Biaya Kendaraan (Car, Utility, Small Bus, Large Bus, Light Truck, Heavy Truck). - Biaya Konsumsi Bahan Bakar (Bensin dan Solar) - Biaya Konsumsi Minyak Pelumas (disesuaikan dengan merek pelumas) Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 66

81 - Biaya Pemakaian Ban (disesuaikan dengan type kendaraan) - Biaya Awak (Sumber : Perusahaan Angkutan Komersial) - Biaya Pekerja Bengkel III.6.4 Cara Pengerjaan BOK III Perhitungan Biaya Konsumsi Bahan Bakar Minyak Untuk menghitung biaya konsumsi bahan bakar minyak untuk suatu jenis kendaraan, maka dapat dilakukan tahapan berikut, yaitu : 1) Pengumpulan data kondisi jalan dan kondisi lalu lintas; 2) Penentuan jenis kendaraan dan jenis bahan bakar minyak. Kendaraan yang akan dikaji berhubungan dengan jenis bahan bakar minyak yang digunakan; 3) Pengumpulan data harga bahan bakar minyak dan perhitungan harga satuan dari BBM. 4) Pengumpulan data profil kecepatan dan perhitungan kecepatan rata-rata, akselerasi dan simpangan baku akselerasi. Data profil kecepatan diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan Alat Pengukur Kecepatan. Apabila data tidak tersedia masing-masing dapat diestimasi dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Persamaan (II.4), dan Persamaan (II.5) yaitu: A R = 0,0128 x (V/C) (Persamaan II.4) SA = SA max (1,04/(1+e (a0 + a1)*v/c ) (Persamaan II.5) 5) Pengumpulan data geometri tanjakan / turunan dan perhitungan tanjakan / turunan rata-rata. Data geometri tanjakan dan turunan dapat diperoleh dari pengukuran denganmenggunakan alat pengukur geometri atau melalui Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 67

82 gambar alinyemen disain jalan dan hitung dengan persamaan (II.6) dan (II.7). Apabila data tidak tersedia gunakan nilai-nilai tipikal (default) yang tersedia (lihat Tabel II.8); n R i RR = i=1 (m/km) (Persamaan II.6) Li n F F R = i=1 (m/km) (Persamaan II.7) L 6) Perhitungan tingkat konsumsi bahan bakar minyak. Tingkat konsumsi bahan bakar minyak (dalam liter/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti persamaan (II.9) yang sesuai dan memasukkan nilai-nilai peubah yang diperoleh dari hasil pengukuran ke dalam persamaan tersebut. KBBM i = (α+β 1 /V R +β 2 xv R 2 +β 3 xr R +β 4 xf R +β 5 xf R 2 +β 6 xdt R +β 7 xa R +β 8 xsa+β 9 x BK+β 10 xbkxa R +β 11 xbkxsa)/1000 (Persamaan II.9) 7) Hitung besaran biaya konsumsi bahan bakar minyak. Besaran biaya bahan bakar minyak (dalam rupiah/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengalikan besaran tingkat konsumsi bahan bakar minyak dengan harga satuannya dengan menggunakan persamaan (II.8). BiBBM j = KBBM i x HBBM j (Persamaan II.8) III Perhitungan Biaya Konsumsi Oli Untuk menghitung biaya konsumsi oli untuk suatu jenis kendaraan, maka dapat dilakukan tahapan berikut, yaitu: Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 68

83 1) Penentuan jenis kendaraan. Jenis kendaraan yang akan dikaji berhubungan dengan jenis dan harga oli yang digunakan; 2) Pengumpulan data harga oli. 3) Perhitungan tingkat konsumsi oli. Tingkat konsumsi oli (dalam l/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti rumus persamaan (II.10) dan (II.11) dan memasukkan nilai-nilai peubah yang diperoleh dari hasil pengukuran ke dalam persamaan tersebut; BO i = KO i x HO j (Persamaan II.10) KO i = OHK i + OHO i x KBBM i (Persamaan II.11) 4) Perhitungan besaran biaya konsumsi oli. Biaya konsumsi oli (dalam rupiah/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengalikan konsumsi oli bakar minyak dengan harga satuannya seperti pada persamaan (II.9). BO i = KO i x HO j (Persamaan II.9) III Perhitungan Biaya Konsumsi Suku Cadang Untuk menghitung besaran biaya pemeliharaan untuk suatu jenis kendaraan, maka dapat dilakukan tahapan berikut, yaitu: 1) Penentuan jenis kendaraan. Jenis kendaraan yang akan dikaji berhubungan dengan Harga kendaraan yang digunakan. 2) Pengumpulan data harga kendaraan; 3) Penentuan nilai kerataan jalan. Pengumpulan data kekasaran jalan dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan alat pengukur kerataan jalan misalnya NASSRA atau Bump Integrator atau dengan menggunakan data Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 69

84 sekunder dalam satuan IRI [m/km]. 4) Perhitungan nilai konsumsi suku cadang. Konsumsi suku cadang kendaraan setiap jenis kendaraan yang dikaji, dihitung dengan mengikuti persamaan (II.14). P i = (φ+ γ 1 x IRI) (KJT i /100000) γ2 (Persamaan II.14) 5) Perhitungan biaya konsumsi suku cadang dengan persamaan II.13. Biaya konsumsi suku cadang untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji, dihitung dengan mengalikan nilai konsumsi suku cadang dengan harga kendaraan baru seperti pada persamaan (II.13). BP i = P i x HKB i / (Persamaan II.13) III Perhitungan Biaya Upah Pemeliharaan Kendaraan Untuk menghitung besaran biaya upah pemeliharaan untuk suatu jenis kendaraan, maka dapat dilakukan tahapan berikut, yaitu: 1) Penentuan Jenis Kendaraan. Jenis Kendaraan yang akan dikaji berhubungan dengan jumlah tenaga pemeliharaan kendaraan yang digunakan. 2) Pengumpulan Harga Satuan Upah Tenaga Pemeliharaan Kendaraan. Harga satuan upah tenaga pemeliharaan dapat diperoleh melalui survai penghasilan tenaga perbaikan kendaraan. Survai upah dapat dilakukan melalui survai langsung di bengkel atau mendapatkan data melalui instansional seperti Dinas Tenaga Kerja. 3) Perhitungan Kebutuhan Jam Pemeliharaan. Kebutuhan jam pemeliharaan setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti persamaan (II.14) dan (II.16) dan memasukkan nilai-nilai peubah yang ada ke Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 70

85 dalam rumus persamaan tersebut. P i = (φ+ γ 1 x IRI) (KJT i /100000) γ2 JPi = a 0 x P i a1 (Persamaan II.14) (Persamaan II.16) 4) Perhitungan Biaya Upah Pemeliharaan Kendaraan. Biaya upah pemeliharaan kendaraan untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengalikan nilai kebutuhan jam pemeliharaan dengan harga satuan upah pemeliharaan seperti pada persamaan (II.15). BU i = JP i x UTP/1000 (Persamaan II.15) III Perhitungan Biaya Konsumsi Ban Untuk menghitung besaran biaya konsumsi ban untuk suatu jenis kendaraan, maka dapat dilakukan tahapan berikut, yaitu: 1) Penentuan ruas jalan; 2) Penentuan jenis kendaraan dan jenis ban; 3) Pengumpulan data harga ban; 4) Pengumpulan data kerataan jalan dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan Alat Pengukur Kerataan Permukaan Jalan atau dengan menggunaka data sekunder dalam satuan IRI; 5) Pengumpulan data geometri tanjakan/turunan dan derajat tikungan. Data geometri tanjakan/turunan dan derajat tikungandapat diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan Alat Pengukur Geometri Jalan dan dihitung dengan persamaan (II.6) dan (II.7). Gunakan data sekunder atau nilai tipikal (default) (lihat Tabel II.12 dan Tabel II.13) apabila data aktual tidak tersedia. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 71

86 6) Perhitungan tingkat konsumsi ban. Tingkat konsumsi ban (dalam EBB/1000km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti rumus persamaan (II.19) dan memasukkan nilai-nilai peubah yang diperoleh dari hasil pengukuran. KB i = χ + δ 1 x IRI + δ 2 x TT R + δ 3 x DT R (Persamaan II.19) 7) Perhitungan besaran biaya konsumsi ban. Besaran biaya ban (dalam rupiah/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dihitung dengan mengalikan konsumsi ban dengan harga satuannya dengan menggunakan persamaan (II.18). BB i = KB i x HB j /1000 (Persamaan II.18) III Biaya Tidak Tetap Biaya Tidak Tetap (Running Cost) merupakan salah satu komponen Biaya Operasi Kendaraan (Vehicle Operating Cost). Biaya tidak tetap dihitung dengan menjumlahkan biaya konsumsi bahan bakar, biaya konsumsi oli, biaya konsumsi suku cadang, biaya upah pemeliharaan, dan biaya konsumsi ban seperti pada persamaan (II.20) dalam satuan Rupiah per kilometer. III.7 Teknik Analisis dan Pembahasan Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data. Analisis yang dilakukan berupa analisis external cost dan dampak keluar masuk kendaraan parkir terhadap tingkat kinerja ruas jalan. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 72

87 III.8 Penarikan Kesimpulan Tahap akhir di mana pengolahan data dapat dilakukan analisis akhir sehingga ditarik kesimpulan dan saran. Kemudian berdasarkan kesimpulan yang diperoleh akan dicoba memberikan suatu rekomendasi bagi pihak yang terkait. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 73

88 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini, pembahasan meliputi pengumpulan dan pengolahan data. Dalam sub bab pengumpulan data terdiri dari pemilihan ruas yang dijadikan obyek penelitian, karakteristik lalu lintas dan karakteristik on street parking. Selanjutnya pengolahan data berisi tentang penentuan jam puncak, perhitungan penambahan BOK sebagai biaya kemacetan untuk digunakan dalam analisis data. IV.1 Pemilihan Ruas Yang Dijadikan Obyek Penelitian Pemilihan ruas yang dijadikan obyek penelitian sangat diperlukan guna menentukan titik lokasi penelitian yang dapat mewakili kondisi parkir di wilayah Jalan Brigjen Katamso Medan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka obyek penelitian dilakukan pada ruas Jalan Raya Brigjen Katamso. Jalan Raya Brigjen Katamso memiliki karakteristik dengan lalu lintas padat karena terdapat aktivitas pasar sebagai tarikan orang dan barang untuk bertransaksi dagang dan tidak memiliki lahan off street parking. Dengan demikian lahan parkir yang digunakan adalah lahan on street parking yang pada akhirnya menimbulkan kemacetan lalu lintas. IV.1.1 Karakteristik Fisik Ruas Jalan Raya Brigjen Katamso Karakteristik fisik ruas jalan ini terdiri dari kondisi geometrik ruas jalan dan profil ruas jalan. Kondisi geometrik ruas jalan dijelaskan dalam potongan melintang dan alinyemen, sedangkan yang dimaksud dengan profil ruas jalan Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 74

89 adalah pemanfaatan jalan, ketersediaan on street parking, serta pola pemanfaatan lahan di sekitar ruas jalan. Secara umum karakteristik ruas jalan Brigjen Katamso adalah sebagai berikut : a. panjang ruas jalan raya Brigjen Katamso yang diteliti adalah 100 m dengan lebar jalan 10.8 meter. b. Lebar efektif jalan adalah 9 meter. c. Tipe ruas jalan Brigjen Katamso adalah empat lajur terbagi. d. Pemanfaatan lahan sekitar ruas jalanan sebagian besar adalah untuk pertokoan dan pusat perbelanjaan. IV.1.2 Karakteristik Lalu Lintas Ruas Jalan Brigjen Katamso Data arus lalu lintas di jalan raya Brigjen Katamso hasil survey yang dilakukan dari pukul sampai dengan pukul Arus lalu lintas yang diamati adalah lalu lintas kendaraan dengan klasifikasi kendaraan mobil pribadi, pick up, angkutan perkotaan, bus besar, bus Kecil, truk sedang, truk besar dan truk gandengan, sepeda motor, becak mesin, sepeda, becak dayung dan sepeda barang. Fluktuasi lalu lintas di daerah pengamatan dapat dilihat pada Grafik IV.1, IV.2 dan IV.3, dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada ruas jalan raya Brigjen Katamso kecenderungan jam puncak terjadi sebanyak tiga kali yaitu pagi, siang dan sore. Data lalu lintas per jam tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah. Pengolahan data per jam dengan cara mengkalibrasi setiap jenis kendaraan (Kend/jam) dengan ekivalensi mobil penumpang (emp) berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dengan nilai antara lain untuk kendaraan pribadi/lv (1), sepeda motor/mc (0,25), kendaraan berat/hv (1,2) dan UM (0,8) Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 75

90 sehingga didapatkan volume lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp). Hal ini dapat dilihat pada Tabel IV.1, IV.2 dan Tabel IV.3. Tabel IV.1 Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso (Arah Deli Tua) Jenis Kendaraan Waktu Mobil Pribadi Bus Besar Bus Kecil Angkot Pick Up Truk 2 as Truk 3 as Truk 5 as Jumlah Kendaraan Jumlah smp Sumber : Hasil Analisis Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 76

91 Lanjutan Tabel IV.1 Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso (Arah Deli Tua) Jenis Kendaraan Total Waktu Sepeda Motor Becak Mesin Becak Dayun g Sepeda Sepeda Barang Kend/ Jam smp/ jam Jumlah Kend Jumlah smp Sumber : Hasil Analisis Dari hasil perhitungan di atas didapat bahwa jenis kendaraan yang paling banyak melewati jalan Brigjen Katamso arah Deli Tua adalah sepeda motor dengan jumlah kendaraan, selanjutnya diikuti kendaraan pribadi dengan jumlah4.729 kendaraan selama 12 jam penelitian. Hal ini dapat dilihat pada Grafik IV.1 di bawah ini. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 77

92 Grafik IV.1 Fluktuasi Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Brigjen Katamso (Arah Deli Tua) Tabel IV.2 Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso (Arah Kampung Baru) Jenis Kendaraan Waktu Mobil Pribadi Bus Besar Bus Kecil Angkot Pick Up Truk 2 as Truk 3 as Truk 5 as Jumlah Kendaraan Jumlah smp Sumber : Hasil Analisis Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 78

93 Lanjutan Tabel IV.2 Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso (Arah Kampung Baru) Jenis Kendaraan Total Waktu Sepeda Motor Becak Mesin Becak Dayun g Sepeda Sepeda Barang Kend/ Jam smp/ jam Jumlah Kend Jumlah smp Sumber : Hasil Analisis Dari hasil perhitungan di atas didapat bahwa jenis kendaraan yang paling banyak melewati jalan Brigjen Katamso arah Kampung Baru adalah sepeda motor dengan jumlah kendaraan, selanjutnya diikuti kendaraan pribadi dengan jumlah kendaraan selama 12 jam penelitian. Sedangkan untuk smp/jam jenis kendaraan yang paling tinggi adalah kendaraan pribadi yaitu sebesar smp/jam. Hal ini dapat dilihat pada Grafik IV.2 di bawah ini. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 79

94 Grafik IV.2 Fluktuasi Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Brigjen Katamso (Arah Kampung Baru) Tabel IV.3 Total Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso Jenis Kendaraan Waktu Mobil Pribadi Bus Besar Bus Kecil Angkot Pick Up Truk 2 as Truk 3 as Truk 5 as Jumlah Kendaraan Jumlah smp Sumber : Hasil Analisis Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 80

95 Lanjutan Tabel IV.3 Total Volume Lalu Lintas di Ruas JL. Brigjen Katamso Waktu Sepeda Motor Becak Mesin Jenis Kendaraan Becak Dayung Sepeda Sepeda Barang Kend/ Jam Total smp/ jam Jumlah Kend Jumlah smp ,4 - - Sumber : Hasil Analisis Dari total hasil perhitungan di atas didapat bahwa volume kendaraan akan tinggi pada saat masuk dan keluarnya anak sekolah, yaitu pada pukul dengan volume kend/jam atau smp/jam, selanjutnya pada pukul dengan volume kend/jam atau smp/jam dan yang tertinggi pada pukul dengan volume kend/jam atau smp/jam. Maka selama 12 jam penelitian total kendaraan yang lewat di jalan Brigjen Katamso sebesar kend/jam atau smp/jam. Hal ini dapat dilihat pada Grafik IV.3 di bawah ini. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 81

96 Grafik IV.3 Fluktuasi Total Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Brigjen Katamso Dari data Tabel IV.3 di atas dapat diketahui rata-rata volume lalu lintas perjam untuk kendaraan ringan (LV) yang terdiri dari Mobil kecil, angkot dan pick up, kendaraan berat (HV) yang terdiri dari bus besar, bus kecil, truk sedang, truk besar dan truk gandengan serta sepeda motor (MC) dan UM untuk ruas jalan Brigjen Katamso seperti tertera pada tabel IV.4 dan IV.5 dan IV.6 berikut : Tabel IV.4 Rata-rata Lalu Lintas per jam di Ruas JL. Raya Brigjen Katamso Arah Deli Tua Kendaraan LV HV MC UM Jumlah Rata-rata Kend/jam smp/jam Sumber : Hasil Analisis Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 82

97 Tabel IV.5 Rata-rata Lalu Lintas per jam di Ruas JL. Raya Brigjen Katamso Arah Kampung Baru Kendaraan LV HV MC UM Jumlah Rata-rata Kend/jam smp/jam Sumber : Hasil Analisis Tabel IV.6 Total Rata-rata Lalu Lintas per jam di Ruas JL. Raya Brigjen Katamso Kendaraan LV HV MC UM Jumlah Rata-rata Kend/jam smp/jam Sumber : Hasil Analisis Dari tabel IV.6 didapat rata-rata lalu lintas di jalan Brigjen Katamso untuk kendaraan ringan (LV) adalah sebesar kend/jam atau smp/jam. Kendaraan berat (HV) sebesar 93 kend/jam atau 112 smp/jam, sepeda motor (MC) sebesar kend/jam atau 488 smp/jam dan kendaran tidak bermotor (UM) didapat sebesar 63 kend/jam atau 16 smp/jam. IV.1.3 Data Kecepatan Kendaraan Sama halnya dengan survey arus lalu lintas, pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan dengan cara kendaraan bergerak yaitu pengamat melakukan perjalanan pada masing-masing arah pada ruas jalan tertentu yang diketahui panjangnya yang berjarak 100 meter. Data waktu kecepatan kendaraan ini berupa kecepatan setiap jam, sesuai dengan interval data arus lalu lintas. Dalam penyajiannya, data kecepatan kendaraan ini dibedakan menurut kondisi sistem kajian, yaitu dengan dan tanpa on-street parking. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 83

98 1. Data Kecepatan Bebas Kendaraan dengan Kondisi Tanpa On-street Parking Data kecepatan kendaraan pada kondisi ini merupakan data kecepatan kendaraan diambil dengan cara analisis pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia degan hasil perhitungan sebagai berikut : Berdasarkan penjelasan tentang kondisi fisik jalan di atas bahwa tipe ruas jalan raya Brigjen Katamso adalah empat lajur terbagi dan berdasarkan rumus pada Bab II untuk kecepatan bebas, maka didapatkan hasil kecepatan bebas yaitu 54,9 km/jam seperti pada Tabel IV.7 berikut : Tabel IV.7 Kecepatan Bebas Berdasarkan MKJI 1997 pada jalan Brigjen Katamso Kecepatan Arus Bebas Fv = (Fvo + FVw) x FFsf x FFVcs (km/jam) Kecepatan Faktor Faktor penyesuaian Kecepatan arus bebas penyesuaian Fvo+ FVw Ukuran arus bebas Hambatan dasar untuk lebar Kota sesungguhnya Kondisi samping Fvo jalur FVw (2)+(3) FFVcs FV FFVsf Tabel B-1:1 Tabel B-2:1 (km/jam) Tabel B- (4)x(5)x(6) (km/jam) (km/jam) (km/jam) 4:1 (km/jam) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tanpa Parkir ,9 54,9 Sumber : Hasil Analisis 2. Kecepatan Kendaraan Kondisi dengan On-street Parking Data kecepatan rata-rata kendaraan pada kondisi ini diperoleh dari Hasil pengamatan dengan kendaraan bergerak per jam dimana kecepatan diambil setiap lima belas menit sekali (Lampiran). Data hasil pengamatan pada kondisi on-street parking untuk dua arah dapat dilihat pada Tabel IV.8 berikut : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 84

99 Tabel IV.8 Kecepatan rata-rata per jam pada ruas jalan Brigjen Katamso Waktu Kecepatan , , , , , , , , , , , ,13 Sumber : Hasil Survey Kondisi fluktuasi kecepatan rata-rata per jam pada ruas jalan raya Brigjen Katamso dapat dilihat pada Grafik IV.4 berikut: Grafik IV.4 Fluktuasi kecepatan rata-rata pada ruas jalan Brigjen Katamso Kecepatan kendaraan sangat berhubungan dengan volume lalu lintas, karena semakin tinggi volume lalu lintas maka kecepatan rata-rata kendaraan yang Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 85

100 bergerak juga semakin rendah, sebaliknya jika volume lalu lintas sedikit yang melintas di jalan Brigjen Katamso, maka kecepatan rata-rata akan tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel IV.3 dan IV.8 yaitu volume tertinggi dan kecepatan ratarata terendah terjadi pada pukul dengan volume sebesar smp/jam dan kecepatan sebesar 20,13 km/jam. Selanjutnya hal ini dapat dilihat pada Grafik IV.5 di bawah ini. Grafik IV.5 Hubungan Volume Lalu Lintas dan Kecepatan Rata-rata IV.2 Data Karakteristik Parkir IV.2.1 Pola Parkir Dari hasil survey lapangan pada ruas jalan raya Brigjen Katamso khususnya pada sekolah Harapan Mandiri Medan, sisi bahu jalan yang digunakan adalah dua sisi sepanjang 100 meter. Kondisi on street parking ini secara langsung mengurangi kapasitas jalan dan lebar efektif jalan dari 9 meter tanpa Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 86

101 parkir menjadi 7 meter dengan parkir dimana pola parkir yang digunakan adalah 0 o. Karakteristik pola parkir dan pergerakan keluar atau masuk lahan on street parking yang ada di lokasi pengamatan. IV.2.2 Kapasitas Parkir Karakteristik parkir di ruas Brigjen Katamso khususnya di depan sekolah Harapan Mandiri Medan yang digunakan untuk parkir yang ditinjau sepanjang 100 m. IV.2.3 Akumulasi Parkir Akumulasi parkir merupakan informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang sedang berada pada suatu lahan parkir pada selang waktu tertentu. Informasi ini dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar. Pada studi ini akumulasi parkir dihitung berdasarkan setiap jam. Akumulasi parkir tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.9 dan Tabel IV.10. Akumulasi parkir tertinggi terjadi pada pukul pada arah Deli Tua dan pukul untuk arah Kampung Baru. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 87

102 Tabel IV.9 Akumulasi Parkir Per jam Arah Deli Tua No Waktu Masuk Keluar Akumulasi Parkir Sumber : Hasil Analisis Fluktuasi keluar masuk kendaraan dan akumulasi parkir dapat dilihat pada Grafik IV.6 berikut : Grafik IV.6 Fluktuasi Keluar Masuk Kendaraan dan Akumulasi Parkir Arah Deli Tua Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 88

103 Tabel IV.10 Akumulasi Parkir Per jam Arah Kampung Baru No Waktu Masuk Keluar Akumulasi Parkir Sumber : Hasil Analisis Fluktuasi keluar masuk kendaraan dan akumulasi parkir arah Kampung Baru dapat dilihat pada Grafik IV.7 berikut : Grafik IV.7. Fluktuasi Keluar Masuk Kendaraan dan Akumulasi Parkir Arah Kampung Baru Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan 89

ANALISA BIAYA KEMACETAN KENDARAAN PRIBADI DI KAWASAN SUMBER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ( Studi Kasus : Jl. Padang Bulan Medan )

ANALISA BIAYA KEMACETAN KENDARAAN PRIBADI DI KAWASAN SUMBER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ( Studi Kasus : Jl. Padang Bulan Medan ) ANALISA BIAYA KEMACETAN KENDARAAN PRIBADI DI KAWASAN SUMBER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ( Studi Kasus : Jl. Padang Bulan Medan ) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Menempuh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Umum Untuk menganalisa lalu lintas pada ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) diperlukan data lalu lintas pada lajur jalan tersebut. Dalam bab ini akan dibahas hasil

Lebih terperinci

Prakata. Pd T B

Prakata. Pd T B Prakata Pedoman perhitungan biaya operasi kendaraan, ini disusun oleh Panitia Teknik Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan melalui Gugus Kerja Ekonomi Transportasi pada Sub Panitia Teknik Bidang

Lebih terperinci

Perhitungan biaya operasi kendaraan Bagian I : Biaya tidak tetap

Perhitungan biaya operasi kendaraan Bagian I : Biaya tidak tetap Perhitungan biaya operasi kendaraan Bagian I : Biaya tidak tetap 1 Ruang lingkup Pedoman ini merupakan panduan dalam melakukan perhitungan biaya operasi kendaraan (BOK) pada ruas jalan. Dalam Bagian I

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini.

BAB II DASAR TEORI. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini. BAB II DASAR TEORI 2.1. Umum Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam konektifitas suatu daerah, sehingga kegiatan distribusi barang dan jasa dapat dilakukan secara

Lebih terperinci

PEMILIHAN RUTE PADA KORIDOR BANDUNG-BOGOR MENGGUNAKAN MODEL ALL-OR-NOTHING

PEMILIHAN RUTE PADA KORIDOR BANDUNG-BOGOR MENGGUNAKAN MODEL ALL-OR-NOTHING PEMILIHAN RUTE PADA KORIDOR BANDUNG-BOGOR MENGGUNAKAN MODEL ALL-OR-NOTHING Angga Nugraha Fatharany NRP : 0421059 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST.,MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

PEDOMAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Perhitungan biaya operasi kendaraan Bagian I : Biaya tidak tetap (Running Cost) Konstruksi dan Bangunan

PEDOMAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Perhitungan biaya operasi kendaraan Bagian I : Biaya tidak tetap (Running Cost) Konstruksi dan Bangunan PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan Pd T-15-2005-B Perhitungan biaya operasi kendaraan Bagian I : Biaya tidak tetap (Running Cost) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Daftar isi Daftar isi... i Daftar tabel... iii Prakata...

Lebih terperinci

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking ABSTRAK Kabupaten Bangli khususnya pada ruas Jalan Brigjen Ngurah Rai sebagai kawasan yang memiliki aktivitas cukup ramai akibat adanya aktivitas seperti sekolah, kantor, pertokoan dan RSUD Bangli disepanjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Fungsi Jalan Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, sistem jaringan jalan di Indonesia dapat dibedakan atas

Lebih terperinci

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat ) PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat ) Leni Sriharyani 1) Wahyu Ari Saputra 2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG Deri Virsandi NRP : 0121106 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 JALAN Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan

Lebih terperinci

PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN K.H KHALID KOTA SAMARINDA

PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN K.H KHALID KOTA SAMARINDA PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN K.H KHALID KOTA SAMARINDA Mega Puspa Anggraini 1) Ir. H. Benny Mochtar, EA.,MT 2) Sahrullah, ST.,MT 3) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN) ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN) TUGAS AKHIR OLEH : I GEDE MUDASTRA WAESNAWA (1004105036) JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Fungsi dan Peranan Jalan Menurut UU No 38 tahun 2004 tentang Jalan, sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV Analisa dan Pembahasan 4. 1 Data Umum Dari hasil survey diperoleh data ruas Jalan Hayam Wuruk adalah sebagai berikut : Jalan 3 lajur satu arah (1-3/1 ) Lebar effektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Perkotaan Jalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan secara permanen dan menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Edward K. Morlok, transportasi adalah memindahkan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Edward K. Morlok, transportasi adalah memindahkan atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transportasi Kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare, dimana trans adalah seberang atau sebelah lain dan portrare mengangkut atau membawa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pasar mempunyai daya tarik yang besar bagi masyarakat, karena kebutuhan hidup sehari hari akan dipenuhi di sini. Begitu besar bangkitan yang sanggup ditimbulkannya sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA SUKAWATI AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DARI PASAR SENI SUKAWATI

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA SUKAWATI AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DARI PASAR SENI SUKAWATI ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA SUKAWATI AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DARI PASAR SENI SUKAWATI TUGAS AKHIR Oleh : COK AGUNG PURNAMA PUTRA 0704105090 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Variabel Analisis Variabel yang digunakan dalam analisis kinerja Ruas Jalan Otto Iskandardiata Kota Bandung akibat pertumbuhan lalu lintas selama 10 tahun mendatang

Lebih terperinci

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN TUGAS AKHIR Oleh : IDA BAGUS DEDY SANJAYA 0519151030 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Dengan ini

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Geometrik Jalan Jalan Arif Rahman Hakim merupakan jalan kolektor primer yang merupakan salah satu jalan menuju pusat Kota Gororntalo. Segmen yang menjadi objek

Lebih terperinci

Kata Kunci : Parkir di Pinggir Jalan, Kinerja Ruas Jalan, dan BOK.

Kata Kunci : Parkir di Pinggir Jalan, Kinerja Ruas Jalan, dan BOK. i ii ABSTRAK Semakin pesatnya perkembangan suatu wilayah maka akan diikuti pula dengan meningkatnya pergerakan yang terjadi di wilayah tersebut. Seperti yang terjadi di Kabupaten Badung khususnya di Kelurahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Lalu Lintas Jalan R.A Kartini Jalan R.A Kartini adalah jalan satu arah di wilayah Bandar Lampung yang berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal

Lebih terperinci

BIAYA KEMACETAN RUAS JALAN KOTA KUPANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

BIAYA KEMACETAN RUAS JALAN KOTA KUPANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN BIAYA KEMACETAN RUAS JALAN KOTA KUPANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN Margareth E. Bolla 1 (margiebolla@staff.undana.ac.id) Ricky A. Yappy 2 (solo.riki94@gmail.com) Tri M. W. Sir 3 (trimwsir@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Latar belakang kebutuhan akan perpindahan dalam suatu masyarakat, baik orang maupun barang menimbulkan pengangkutan. Untuk itu diperlukan alat-alat angkut, dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Istilah Jalan 1. Jalan Luar Kota Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan merupakan semua bagian dari jalur gerak (termasuk perkerasan),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Jalan Berdasarkan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan, jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA) RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA) Oleh: HENDRA NPM.11.51.13018 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2016

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN (Studi kasus Jalan Karapitan) PROPOSAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menempuh program Sarjana (S-1) Oleh RIZKY ARIEF RAMADHAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kinerja Ruas Jalan, Nilai Waktu, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Biaya Perjalanan.

ABSTRAK. Kata kunci: Kinerja Ruas Jalan, Nilai Waktu, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Biaya Perjalanan. ABSTRAK Jalan Kartika Plaza Badung merupakan jalan kolektor sekunder dimana pada jam-jam puncak sering terjadi tundaan lalu lintas. Tundaan lalu lintas yang terjadi diakibatkan tingginya hambatan samping

Lebih terperinci

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet Parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Lebih terperinci

STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR

STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat dan melengkapi tugas untuk menempuh Ujian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan. 14 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Karakteristik Jalan Karakteristik utama jalan yang akan mempengaruhi kapasitas dan kinerja jalan jika jalan tersebut dibebani arus lalu lintas. Karakteristik jalan tersebut

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah ABSTRAK Sistem satu arah merupakan suatu pola lalu lintas dimana dilakukan perubahan pada jalan dua arah menjadi jalan satu arah. Perubahan pola lalu lintas ini berfungsi untuk meningkatkan kapasitas jalan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MENURUT MKJI 1997 ( Studi Kasus : Jalan Sulawesi Denpasar, Bali ) Oleh : Ngakan Putu Ari Kurniadhi NPM.

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MENURUT MKJI 1997 ( Studi Kasus : Jalan Sulawesi Denpasar, Bali ) Oleh : Ngakan Putu Ari Kurniadhi NPM. 1 ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MENURUT MKJI 1997 ( Studi Kasus : Jalan Sulawesi Denpasar, Bali ) Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (Studi kasus : Jalan S.Parman, SMA St.Thomas 1 Medan) TUGAS AKHIR

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (Studi kasus : Jalan S.Parman, SMA St.Thomas 1 Medan) TUGAS AKHIR ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (Studi kasus : Jalan S.Parman, SMA St.Thomas 1 Medan) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bagan Alir Proses analisis kinerja ruas jalan ini mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997. Pada pelaksanaan analisa kinerja ruas jalan ini terdapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA II - 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tarif Tol Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pemakaian jalan tol. Menurut UU No.38 2004 tentang Jalan, tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan bayar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit). Sehubungan dengan penentuan

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN JUMLAH LHR PADA TANJUNG MORAWA TEBING TINGGI

STUDI PENENTUAN JUMLAH LHR PADA TANJUNG MORAWA TEBING TINGGI STUDI PENENTUAN JUMLAH LHR PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL TANJUNG MORAWA TEBING TINGGI TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SAYATI KABUPATEN BANDUNG

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SAYATI KABUPATEN BANDUNG PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SAYATI KABUPATEN BANDUNG Deny Dermawan Lubis NRP : 9321076 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pemakaian jalan tol. Besarnya tarif tol tidak boleh melebihi 70 % nilai BKBOK yang merupakan selisih antara BOK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Ruas Jalan HB.Yasin Kota Gorontalo merupakan jalan Nasional yang menghubungkan berbagai pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal di Provinsi Gorontalo.

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi Aan Prabowo NRP : 0121087 Pembimbing : Silvia Sukirman, Ir. ABSTRAK Sepeda motor merupakan suatu moda

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung

Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung Rekaracana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015 Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung TAUPIK HIDAYAT¹,

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG PARKIR BADAN JALAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA LALU LINTAS JURNAL TUGAS AKHIR

PENATAAN RUANG PARKIR BADAN JALAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA LALU LINTAS JURNAL TUGAS AKHIR 1 PENATAAN RUANG PARKIR BADAN JALAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA LALU LINTAS (Study Kasus : Jalan K.H. Z Mustofa Tasikmalaya dan Jalan Cihideung) JURNAL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGANTAR TRANSPORTASI

PENGANTAR TRANSPORTASI PENGANTAR TRANSPORTASI KINERJA PELAYANAN TRANSPORTASI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS FASILITAS ARUS TERGANGGU

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina Abstrak Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tinggi berdampak

Lebih terperinci

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan Karangmenjangan Jalan Raya Nginden jika dilihat berdasarkan Dinas PU

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 17 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kondisi Lalu Lintas Situasi lalu lintas untuk tahun yang dianalisa ditentukan menurut arus jam rencana, atau lalu lintas harian rerata tahunan (LHRT) dengan faktor yang sesuai

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Bukit Jimbaran, Maret Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH. Bukit Jimbaran, Maret Penulis UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nyalah, Tugas Akhir yang berjudul Analisis Biaya Kemacetan Akibat Tundaan Lalu Lintas (Studi Kasus : Ruas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian mencakup keseluruhan langkah pelaksanaan penelitian dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah kerja

Lebih terperinci

BIAYA TRANSPORTASI AKIBAT ADANYA PARKIR DI BADAN JALAN

BIAYA TRANSPORTASI AKIBAT ADANYA PARKIR DI BADAN JALAN BIAYA TRANSPORTASI AKIBAT ADANYA PARKIR DI BADAN JALAN Margareth E. Bolla 1 (margiebolla@staf.undana.ac.id) Rosmiyati A. Bella 2 (qazebo@yahoo.com) Desri M. Hale Kore 3 (desrihalekore@gmail.com) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk bepergian menuju arah kebalikan (Rohani, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk bepergian menuju arah kebalikan (Rohani, 2010). BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Gambaran Umum U-Turn Secara harfiah gerakan u-turn adalah suatu putaran di dalam suatu sarana (angkut/kendaraan) yang dilaksanakan dengan cara mengemudi setengah lingkaran

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

Bab II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI Bab II Dasar Teori 2.1 Literatur review Untuk melengkapi penulisan Tugas Akhir ini, maka sebagai Literatur revew, penulis membaca beberapa Buku Tugas Akhir yang terdapat di Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI Dalam bab ini akan membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan studi yang dilakukan, yaitu mengenai pebgertian tundaan, jalan kolektor primer, sistem pergerakan dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Volume Lalu Lintas Hasil penelitian yang dilaksanakan selama seminggu di ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan khususnya sepanjang 18 m pada

Lebih terperinci

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan pada persimpangan Bersignal Jl. Raden saleh dengan Jl.Balai kota Medan (STUDI KASUS) SURYO UTOMO

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan pada persimpangan Bersignal Jl. Raden saleh dengan Jl.Balai kota Medan (STUDI KASUS) SURYO UTOMO Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan pada persimpangan Bersignal Jl. Raden saleh dengan Jl.Balai kota Medan (STUDI KASUS) Disusun Oleh: SURYO UTOMO 04 0404 027 BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KAPASITAS JALAN DAN KECEPATAN KENDARAAN DI JALAN A.M. SANGAJI

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KAPASITAS JALAN DAN KECEPATAN KENDARAAN DI JALAN A.M. SANGAJI PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KAPASITAS JALAN DAN KECEPATAN KENDARAAN DI JALAN A.M. SANGAJI Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan lalu lintas regional dan intra regional dalam keadaan aman,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan lalu lintas regional dan intra regional dalam keadaan aman, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Fungsi utama dari sistem jalan adalah memberikan pelayanan untuk pergerakan lalu lintas regional dan intra regional dalam keadaan aman, nyaman, dan cara pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi Makro Perencanaan sistem transportasi pada umumnya memperkirakan kebutuhan transportasi dimasa yang akan datang. Dalam perencanaan sistem transportasi makro

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Anak Agung Arie Setiawan NIM

PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Anak Agung Arie Setiawan NIM PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: N a m a : Anak Agung Arie Setiawan NIM : 1204105024 Judul TA : Dampak Bangkitan Lalu Lintas Pasar Kertha Bhoga Terhadap Kinerja Ruas Jalan Pulau Bungin

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK) ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK) Abdi Yuda Yadi 1)., Syafarudin AS 2) Siti Nurlaily Kadarini 2)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ Undang undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan yaitu pasal 3 yang berisi: Transportasi jalan diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Menurut Kamala (1993), transportasi merupakan fasilitas yang sangat penting dalam pergerakan manusia dan barang. Jalan sebagai prasarana transportasi darat memiliki

Lebih terperinci

Pengelola gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan kurang memperhitungkan kebutuhan ruang parkir

Pengelola gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan kurang memperhitungkan kebutuhan ruang parkir ANALISA ALISA PARKIR KENDARAAN MOBIL DI RUAS JALAN VETERAN KOTA MALANG Oleh : AGUNG PRIYO SIGIT 310 6100 614 Dosen Pembimbing : Ir. Rachmad Basuki, MS Latar Belakang 1 2 3 4 Berdirinya pusat perbelanjaan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang) BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Volume Lalu Lintas Menurut MKJI (1997) jenis kendaraan dibagi menjadi 3 golongan. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : 1. Kendaraan ringan (LV) Indeks untuk kendaraan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) JATINGALEH

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) JATINGALEH LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) JATINGALEH Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S-1) pada Jurusan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh) KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh) Zufrimar 1, Junaidi 2 dan Astuti Masdar 3 1 Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Subsistem Transportasi (Tamin, 2000)

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Subsistem Transportasi (Tamin, 2000) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi Makro Perencanaan sistem transportasi pada dasarnya memperkirakan kebutuhan transportasi dimasa yang akan datang. Dalam perencanaan sistem transportasi makro

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Kinerja Ruas Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) Akibat On Street. Parking dari Keberadaan Factory Outlet (FO)

TUGAS AKHIR. Kinerja Ruas Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) Akibat On Street. Parking dari Keberadaan Factory Outlet (FO) TUGAS AKHIR Kinerja Ruas Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) Akibat On Street Parking dari Keberadaan Factory Outlet (FO) Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh :

Lebih terperinci

EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN

EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN Chrisnur Chandra NRP : 9721072 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karateristik Jalan Luar Kota Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut. Karakteristik jalan tersebut terdiri atas beberapa hal, yaitu : 1. Geometrik

Lebih terperinci

PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 21 PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA Suwardi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN Yusandy Aswad 1 dan Muhammad Fahmi 2 1 Departmen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Medan Email:

Lebih terperinci

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung) ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung) Septyanto Kurniawan Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl.Ki

Lebih terperinci

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG Sopian Toni NRP : 9821018 Pembimbing : Silvia Sukirman, Ir FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

PENGARUH GERAK U-TURN PADA BUKAAN MEDIAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN KOTA (STUDI KASUS : JL. SISINGAMANGARAJA MEDAN)

PENGARUH GERAK U-TURN PADA BUKAAN MEDIAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN KOTA (STUDI KASUS : JL. SISINGAMANGARAJA MEDAN) PENGARUH GERAK U-TURN PADA BUKAAN MEDIAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN KOTA (STUDI KASUS : JL. SISINGAMANGARAJA MEDAN) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii Motto dan Persembahan iv ABSTRAK v ABSTRACT vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN xvi DAFTAR NOTASI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN SULTAN SALEH PONTIANAK

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN SULTAN SALEH PONTIANAK ANALISIS KINERJA RUAS JALAN SULTAN SALEH PONTIANAK Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : STEFANUS NANANG RIYADI NPM :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Untuk menganalisa lalulintas pada ruas jalan Jatiwaringin diperlukan data lalulintas pada lajur jalan tersebut. Dalam bab ini dibahas hasil dari penelitian

Lebih terperinci

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3. Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3. INTISARI Kapasitas daya dukung jalan sangat penting dalam mendesain suatu ruas jalan,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta 23 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5. 1 Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta diperlukan untuk melakukan analisis yang berupa data kondisi lingkungan, kondisi geometri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Geometrik Jalan Geometrik jalan merupakan suatu bangun jalan raya yang menggambarkan bentuk atau ukuran jalan raya yang menyangkut penampang melintang, memanjang, maupun aspek

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan. Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan. Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas antar suatu daerah dengan daerah lainnya, baik itu barang maupun manusia. Seiring dengan pertambahan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN JALAN ARTERI RAYA SIRING-PORONG. Oleh : Giscal Dwi Sagita

TUGAS AKHIR ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN JALAN ARTERI RAYA SIRING-PORONG. Oleh : Giscal Dwi Sagita TUGAS AKHIR ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN JALAN ARTERI RAYA SIRING-PORONG Oleh : Giscal Dwi Sagita 3108.100.641 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir.MT.PhD Christiono Utomo, ST.MT.PhD LATAR

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994). BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau garis tertentu pada suatu penampang melintang jalan.data pencacahan volume lalu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS DAMPAK LOKASI PINTU TOL SLIPI TERHADAP KINERJA JALAN S. PARMAN

TUGAS AKHIR ANALISIS DAMPAK LOKASI PINTU TOL SLIPI TERHADAP KINERJA JALAN S. PARMAN TUGAS AKHIR ANALISIS DAMPAK LOKASI PINTU TOL SLIPI TERHADAP KINERJA JALAN S. PARMAN Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Nama : Tri Hardiyanto NIM : 41108010048

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jalan Perkotaan Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan merupakan segmen jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT PARKIR PADA BADAN JALAN (Studi Kasus Jl. José Maria Marques, Dili)

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT PARKIR PADA BADAN JALAN (Studi Kasus Jl. José Maria Marques, Dili) ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT PARKIR PADA BADAN JALAN (Studi Kasus Jl. José Maria Marques, Dili) Laporan Tugas akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m ) BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Ruas Jalan 4.1.1 Inventarisasi Geometrik Jalan Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan sebagai berikut : Tabel 4.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Latar belakang kebutuhan akan perpindahan dalam suatu masyarakat, baik orang maupun barang menimbulkan pengangkutan. Untuk itu diperlukan alat-alat angkut, dan

Lebih terperinci

E:mail :

E:mail : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS ( Studi kasus : Ruas Jalan Dari Persimpangan Jl. I Gusti Ngurah Rai Jl. Kampus Udayana sampai Persimpangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Biaya Perjalanan, Tundaan.

ABSTRAK. : Biaya Perjalanan, Tundaan. ABSTRAK Sebagai destinasi pariwisata utama pulau Bali, Kabupaten Badung merupakan salah satu kota wisata yang paling banyak diminati para wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara. Disamping dampak

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG Rio Reymond Manurung NRP: 0721029 Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T.,M.T. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Lebih terperinci

FEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN JALAN DARI TERMINAL MASARAN - RINGROAD BANGKALAN

FEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN JALAN DARI TERMINAL MASARAN - RINGROAD BANGKALAN JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 FEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN JALAN DARI TERMINAL MASARAN - RINGROAD BANGKALAN Muslim Hamidi, Anak Agung Gde Kartika, ST,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii ABSTRAK Tingginya volume lalu lintas berpengaruh terhadap angka kecelakaan dan yang paling rentan menjadi korban kecelakaan adalah anak-anak sekolah. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Badung memberi perhatian

Lebih terperinci

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG Meila Femina Katihokang James A. Timboeleng,

Lebih terperinci