Kajian Algoritma Modul Pencetakan Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu Komputer

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kajian Algoritma Modul Pencetakan Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu Komputer"

Transkripsi

1 Kajian Algoritma Modul Pencetakan Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu Komputer 1 Dwi Sakethi, 2 Didik Kurniawan dan 3 Choiranti Efrina 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 3 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila Abstract The list of academic advisor utility is an utility that was developed to help the administration process of computer science major. Previously, it's only used bubble sort sorting algorithm. We try to compare the bubble sort algorithm with selection sort and quick sort to determine the quickest algorithm which will be implemented in other major by searching the worst case (slowest execution time per unit) and best case (fastest execution time per unit). The result is quick < selection < bubble. Selection sort algorithm is proven to be the quickest when n < 26. But the cademic advisor data that are used in the utility is more than 26. So in this research, the quicksort algorithm is the fastest algorithm. Keywords: Bubble Sort, Selection Sort, Quick Sort, Worst Case, Best Case. 1 Pendahuluan Menurut Weiss(2007), Algoritma merupakan sekumpulan instruksi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Setelah algoritma tersebut terbukti benar, maka langkah yang tidak kalah penting lainnya adalah untuk menentukan seberapa banyak sumberdaya, apakah waktu atau ruang yang algoritma tersebut butuhkan dan menurut Azizah(2013), Algoritma yang efisien adalah algoritma yang meminimumkan kebutuhan waktu dan ruang, pengukuran efisien atau tidaknya yaitu dengan menganalisis beberapa algoritma untuk mengidentifikasi satu algoritma yang paling efisien. Besaran yang digunakan untuk menjelaskan model pengukuran waktu dan ruang ini adalah kompleksitas algoritma yang terbagi menjadi dua yaitu kompleksitas waktu dan kompleksitas ruang. Kecenderungan saat ini, ruang (memori utama) yang disediakan semakin besar yang artinya kapasitas data yang diproses juga semakin besar. Namun waktu yang diperlukan untuk menjalankan suatu algoritma harus semakin cepat. Oleh karena itu, algoritma sorting bubble sort yang digunakan pada utility sebelumnya akan dibandingkan dengan selection sort dan quicksort untuk menentukan algoritma yang paling cepat dengan menggunakan analisis kompleksitas waktu. Menurut Weis (2007), tidak bisa hanya menyusun algoritma tanpa menghitung running time karena ketika running time membutuhkan waktu berharihari, bahkan mungkin berbulan-bulan, maka algoritma tersebut tidak akan digunakan. 2 Metode Penelitian yang dilakukan, melalui beberapa tahap yaitu: 1. Studi Literatur 2. Analisis Program 3. Merancang Program 4. Implementasi 5. Pengujian 6. Kesimpulan Hal. 8 dari 168

2 Setelah melalui tahapan studi literatur, tahapan selanjutnya yaitu menganalisis program Daftar Pembimbing Akademik yang telah dibuat oleh Choiranti Efrina untuk memenuhi Kerja Praktiknya. Hasil analisis dituangkan ke dalam rancangan algoritma. Pada tahap ini juga dilakukan perancangan database dan interface program. Tahap selanjutnya adalah implementasi hasil analisis algoritma dalam kode program. Pembuatan program menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Setelah mengimplementasikan hasil analisis ke dalam program yang baru maka tahap selanjutnya adalah menguji program yang baru menggunakan Running Time dan analisis kompleksitas waktu algoritma. Tahap akhir penelitian adalah menarik kesimpulan manakah algoritma sorting yang waktu menjalankan algoritmanya paling cepat. 3 Pembahasan Terdapat dua masalah yang dikaji, yaitu kasus terburuk (worst case) dan kasus terbaik (best case). Kasus terburuk (worst case) terjadi ketika jumlah statement yang dieksekusi program paling banyak. Sebaliknya, kasus terbaik (best case) terjadi ketika jumlah statement yang dieksekusi program paling sedikit. Telah diketahui sebelumnya bahwa total running time sangat dipengaruhi oleh total statement yang dieksekusi. Dengan demikian, running time kasus terburuk dan running time kasus terbaik, berturut-turut, melambangkan waktu paling lama dan waktu paling singkat yang dibutuhkan oleh algoritma 3.1 Garis Besar Algoritma Sistem 1. User memilih jenis algoritma pengurutan dari menu yang tersedia. Setelahnya, user memilih nama fakultas, nama jurusan, dan tahun ajaran dari menu dropdown. 2. Sistem mengambil data NPM mahasiswa aktif pada tahun ajaran yang diinput-kan dari tabel krs_mahasiswa. Maksud mahasiswa aktif di sini adalah mahasiswa yang mengisi KRS. 3. Sistem melengkapi data mahasiswa aktif ini dengan nama dan dosen PA-nya masingmasing, yang diperoleh dari tabel mahasiswa. Tabel mahasiswa hanya berisikan detail mahasiswa yang terdaftar di Universitas Lampung. Field dalam tabel ini di antaranya adalah nama lengkap, tempat tanggal lahir, dan alamat. Namun, tidak semua mahasiswa yang terdaftar ini mengisi KRS. Oleh karena itu, data mahasiswa aktif diambil dari tabel krs_mahasiswa, bukan mahasiswa. 4. Data diurut ascending berdasarkan NIP dosen. Proses ini berimbas pada mengelompoknya mahasiswa-mahasiswa yang ber-pa sama dalam satu blok. 5. Data mahasiswa bimbingan tiap PA diurutkan berdasarkan NPM-nya. 6. Menampilkan data dosen PA beserta mahasiswa bimbingan akademiknya dalam bentuk tabel. Hal. 9 dari 168

3 3.2 Analisis running time Kasus Terburuk (Worst Case) Algoritma Bubble Sort Kode bubble sorting NIP pembimbing akademik for ($i = 1; $i < $jum; ++$i) { (1) for ($j = 0; $j < $jum-1; ++$j) { if($nip[$j]>$nip[$j+1]){ $temp=$nip[$j];$nip[$j]=$nip[$j+1];$nip[$j+1]=$temp; $temp=$nama dos[$j]; (5) $nama dos[$j]=$nama dos[$j+1]; $nama dos[$j+1]=$temp; $temp=$npm[$j];$npm[$j]=$npm[$j+1];$npm[$j+1]=$temp; $temp=$nama mhs[$j]; $nama mhs[$j]=$nama mhs[$j+1]; (10) $nama mhs[$j+1]=$temp; (14) running time per unit sintaks Baris 1 $i= 1 1 $i < $jum 1 ++$i 1 Baris 2 $j = 0 1 $j < $jum $j 1 Baris 3 $nip[$j]>$nip[$j+1] 2 Baris 4 $temp=$nip[$j] 1 $nip[$j]=$nip[$j+1] 2 $nip[$j+1]=$temp 2 Baris 5-11 $temp=$nama dos[$j] 1 $nama_dos[$j]= 2 $nama_dos[$j+1] $nama_dos[$j+1]=$temp 2 $temp=$npm[$j] 1 $npm[$j]= $npm[$j+1] 2 $npm[$j+1]=$temp 2 $temp=$nama mhs[$j] 1 $nama_mhs[$j]= 2 $nama_mhs[$j+1] $nama_mhs[$j+1]=$temp 2 Hal. 10 dari 168

4 Perhitungan Kode bubble sorting NPM mahasiswa for ($k = $batas atas+1; $k < $i; ++$k){ (15) for ($j = $batas atas; $j < $i-1; ++$j) { if($npm[$j] > $npm[$j+1]){ $temp = $npm[$j]; $npm[$j] = $npm[$j+1]; $npm[$j+1] = $temp; $temp = $nama_mhs[$j]; $nama_mhs[$j] = $nama_mhs[$j+1]; (20) $nama_mhs[$j+1] = $temp; (24) running time per unit sintaks Baris 15 $k = $batas atas+1 1 $k < $i 1 ++$k 1 Baris 16 $j = $batas atas 1 $j < $i $j 1 Baris 17 $npm[$j]>$npm[$j+1] 2 Baris 18 $temp=$npm[$j] 1 $npm[$j]=$npm[$j+1] 2 $npm[$j+1]=$temp 2 Baris $temp=$nama mhs[$j] 1 $nama mhs[$j]= 2 $nama mhs[$j+1] $nama mhs[$j+1]=$temp 2 Hal. 11 dari 168

5 Perhitungan Perhitungan Akhir Algoritma Selection Sort Kode selection sorting NIP pembimbing akademik for ($i = 0; $i < $jum-1; ++$i) { (1) $min nip = $nip[$i]; $min nama dos = $nama dos[$i]; $min npm = $npm[$i]; $min nama mhs = $nama mhs[$i]; (5) $minkey = $i; for ($j = $i+1; $j < $jum; ++$j) { if($nip[$j] < $min nip){ $minkey = $j; (10) $min nip = $nip[$j]; $min nama dos = $nama dos[$j]; $min npm = $npm[$j]; $min nama mhs = $nama mhs[$j]; (15) Hal. 12 dari 168

6 $nip[$minkey] = $nip[$i]; $nama dos[$minkey] = $nama dos[$i]; $npm[$minkey] = $npm[$i]; (20) $nama mhs[$minkey] = $nama mhs[$i]; $nip[$i] = $min nip; $nama dos[$i] = $min nama dos; $npm[$i] = $min npm; $nama mhs[$i] = $min nama mhs; (26) running time per unit sintaks Baris 1 $i = 0 1 $i < $jum $i 1 Baris 2-6 $min nip = $nip[$i] 1 $min nama dos = 1 $nama dos[$i] $min npm = $npm[$i] 1 $min nama mhs = 1 $nama mhs[$i] $minkey = $i 1 Baris 8 $j = $i+1 1 Baris 9 if($nip[$j] < $j < $jum 1 ++$j 1 $min nip) 1 Baris $minkey = $j 1 $min nip = $nip[$j] 1 $min nama dos = 1 $nama dos[$j] $min npm = $npm[$j] 1 $min nama mhs = 1 $nama mhs[$j] Baris $nip[$minkey] = $nip[$i] 1 $nama dos[$minkey]= 1 $nama dos[$i] $npm[$minkey] = $npm[$i] 1 $nama mhs[$minkey]= 1 $nama mhs[$i] $nip[$i] = $min nip 1 $nama dos[$i] = 1 $min nama dos $npm[$i] = $min npm 1 $nama mhs[$i] = 1 $min nama mhs Hal. 13 dari 168

7 Perhitungan Algoritma Quick Sort Kode selection sorting NPM mahasiswa for ($k = $batas_atas; $k < $i-1; ++$k){ (27) $min_npm = $npm[$k]; $min_nama_mhs = $nama mhs[$k]; $minkey = $k; for ($l = $k+1; $l < $i; ++$l) { if($npm[$l] < $min_npm){ $minkey=$l; $min_npm=$npm[$l]; (35) $min_nama_mhs=$nama_mhs[$l]; $npm[$minkey]=$npm[$k]; (40) $nama_mhs[$minkey]=$nama_mhs[$k]; $npm[$k]=$min_npm; $nama_mhs[$k]=$min_nama_mhs; (44) running time per unit sintaks Baris 27 $k = $batas atas 1 $k < $i $k 1 Baris $min npm = $npm[$k] 1 $min nama mhs = 1 $nama mhs[$l] $minkey = $k 1 Baris 32 $l = $k+1 1 $l < $i 1 ++$l 1 Hal. 14 dari 168

8 Baris 33 if($npm[$l] < $min npm) 1 Baris $minkey=$l 1 $min npm = $npm[$l] 1 $min nama mhs = 1 $nama mhs[$l] Baris $npm[$minkey] = 1 $npm[$k] $nama mhs[$minkey] = 1 $nama mhs[$k] $npm[$k] = $min npm 1 $nama mhs[$k] = 1 $min nama mhs Perhitungan Perhitungan Akhir Hal. 15 dari 168

9 3.2.3 Algoritma Quick Sort Kode quick sorting NIP pembimbing akademik function partition(&$arg1,&$arg2,&$arg1_name,&$arg2_name,$left, $right, &$sortx, &$file,&$sorta,&$sortb)) { (1) $pivot index = $left; swap($arg1[$pivot index],$arg1[$right],$sortx,$sorta); swap($arg1_name[$pivot index],$arg1_name[$right],$sortx,$sorta);......(5) swap($arg2[$pivot index],$arg2[$right],$sortx,$sortb); swap($arg2_name[$pivot index],$arg2_name[$right],$sortx,$sortb); $pivot = $arg1[$right]; (9) $i = $left-1; for($j = $left ; $j < $right ; $j++) { if($arg1[$j] <= $pivot) { $i++; swap($arg1[$i],$arg1[$j],$sortx, $sorta); (15) swap($arg1_name[$i],$arg1_name[$j],$sortx,$sorta); swap($arg2[$i],$arg2[$j],$sortx, $sortb); swap($arg2_name[$i],$arg2_name[$j],$sortx,$sortb); (20) swap($arg1[$i+1],$arg1[$right],$sortx,$sorta); swap($arg1_name[$i+1],$arg1_name[$right],$sortx,$sorta); swap($arg2[$i+1],$arg2[$right]$sortx, $sortb); swap($arg2_name[$i+1],$arg2_name[$right],$sortx,$sortb); (25) i+=1; return $i; (29) function quicksort(&$arg1,&$arg2,&$arg1_name,&$arg2_name,$left, $right,&$sortx, &$sorta, &$sortb) { if($left < $right) { $pivot index = partition($arg1,$arg2,$arg1_name,$arg2_name,$left, $right,$sortx, $sorta, $sortb); quicksort($arg1,$arg2,$arg1_name,$arg2_name,$left,$pivot index-1, $sortx, $sorta, $sortb); quicksort($arg1,$arg2,$arg1_name,$arg2_name,$pivot index+1, $right,$sortx, $sorta, $sortb); (35) function swap(&$a,&$b,&$sortx,&$sort) { $tmp = $a; (40) $a = $b; $b = $tmp; $A=1; $B=1; quicksort($nip,$npm,$nama dos,$nama mhs,0,$jum-1,$sortx,$a,$b) (46) Hal. 16 dari 168

10 running time per unit sintaks swap() Baris $tmp=$a 1 $a=$b 1 $b=$tmp 1 partition() Baris 2,4-7 $pivot index = $left 1 swap($arg1[$pivot index], 3 $arg1[$right]) swap($arg1 name[$pivot index], 3 $arg1 name[$right]) swap($arg2[$pivot index], 3 $arg2[$right]) swap($arg2 name[$pivot index], 3 $arg2 name[$right]) Baris 9 $pivot = $arg1[$right] 1 Baris 11 $i = $left-1 1 Baris 12 $j = $left 1 $j < $right 1 $j++ 1 Baris if($arg1[$j] <= $pivot) 1 $i++ 1 swap($arg1[$i],$arg1[$j]) 3 Baris swap($arg1 name[$i], $arg1 name[$j]) 3 swap($arg2[$i], $arg2[$j]) 3 swap($arg2 name[$i], $arg2 name[$j]) 3 Baris swap($arg1[$i+1], $arg1[$right]) 3 swap($arg1 name[$i+1], 3 $arg1 name[$right] swap($arg2[$i+1], $arg2[$right]) 3 swap($arg2 name[$i+1], 3 $arg2 name[$right]) Baris $i+=1 1 return $i 1 quicksort() Baris if($left < $right) 1 quicksort(1) T(1) quicksort(n-1) T (n 1) Hal. 17 dari 168

11 Perhitungan Kode quick sorting NPM mahasiswa function partition(&$arg1,&$arg2,&$arg1_name,&$arg2_name,$left, $right, &$sortx, &$file,&$sorta,&$sortb)) { (47) $pivot index = $left; swap($arg1[$pivot index],$arg1[$right],$sortx,$sorta); swap($arg1_name[$pivot index],$arg1_name[$right],$sortx,$sorta); swap($arg2[$pivot index],$arg2[$right],$sortx,$sortb); swap($arg2_name[$pivot index],$arg2_name[$right],$sortx,$sortb); $pivot = $arg1[$right]; (55) $i = $left-1; for($j = $left ; $j < $right ; $j++) { if($arg1[$j] <= $pivot) { $i++; (60) swap($arg1[$i],$arg1[$j],$sortx, $sorta); swap($arg1_name[$i],$arg1_name[$j],$sortx,$sorta); swap($arg2[$i],$arg2[$j],$sortx, $sortb); swap($arg2_name[$i],$arg2_name[$j],$sortx,$sortb); (65) swap($arg1[$i+1],$arg1[$right],$sortx,$sorta); swap($arg1_name[$i+1],$arg1_name[$right],$sortx,$sorta); swap($arg2[$i+1],$arg2[$right]$sortx, $sortb); (70) swap($arg2_name[$i+1],$arg2_name[$right],$sortx,$sortb); $i+=1; return $i; (75) function quicksort(&$arg1,&$arg2,&$arg1_name,&$arg2_name,$left, $right,&$sortx, &$sorta, &$sortb) { if($left < $right) { $pivot index = partition($arg1,$arg2,$arg1_name,$arg2_name,$left, $right,$sortx, $sorta, $sortb); Hal. 18 dari 168

12 quicksort($arg1,$arg2,$arg1_name,$arg2_name,$left,$pivot index-1, $sortx, $sorta, $sortb); (80) quicksort($arg1,$arg2,$arg1_name,$arg2_name,$pivot index+1, $right,$sortx, $sorta, $sortb); function swap(&$a,&$b,&$sortx,&$sort) { (85) $tmp = $a; $a = $b; $b = $tmp; $A=1; $B=0; (90) quicksort($npm, $nip, $nama_mhs, $nama_dos, $batas_atas, $i-1, $sorty,$a,$b) running time per unit sintaks swap() Baris $tmp=$a 1 $a=$b 1 $b=$tmp 1 partition() Baris 48,50,51 $pivot index = rand($left,$right) 1 swap($arg1[$pivot index], 3 $arg1[$right]) swap($arg1 name[$pivot index], 3 $arg1 name[$right] Baris 55 $pivot = $arg1[$right] 1 Baris 57 $i = $left-1 1 Baris 58 $j = $left 1 $j < $right 1 $j++ 1 Baris if($arg1[$j] <= $pivot) 1 $i++ 1 swap($arg1[$i],$arg1[$j]) 3 swap($arg1 name[$i],$arg1 name[$j]) 3 Baris swap($arg1[$i+1], $arg1[$right]) 3 swap($arg1 name[$i+1], 3 $arg1 name[$right]) Baris $i+=1 1 return $i 1 quicksort() Baris if($left < $right) 1 quicksort(1) T(1) quicksort(n-1) T (n 1) Hal. 19 dari 168

13 Perhitungan Perhitungan Akhir Hal. 20 dari 168

14 3.3 Menguji Akurasi Hasil Analisis Berikut running time hasil analisis tiap algoritma yang telah dirangkum : Hasil lengkap perhitungan running time versi analisis dan versi program dikumpulkan dalam table Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah; Perhitungan analisis algoritma sorting buble, selection dan quick sort menggunakan > 1499 data. Membuktikan bahwa ketika data tidak lebih besar dari 26 data, algoritma quick sortlah sorting yang paling cepat Nomenklatur dituliskan dalam urutan alfabetis. Formatnya adalah huruf Roman yang diikuti oleh simbol-simbol Yunani, yang kemudian diikuti dengan subskrip dan superskrip. T(n) = Running Time yang dihasilkan dari proses penyortingan sebanyak data yang dikeluarkan oleh query. Hal. 21 dari 168

15 T(m) = Running Time yang dihasilkan dari proses penyortingan sebanyak jumlah mahasiswa per blok dosen pembimbing akademik. 5 Referensi [1] McConnel, Jeffrey J Analysis of Algorithms: An Active Learning Approach. Canada: Jones and Bartlett Publishers [2] Rao, D. D., & Ramesh, B Experimental Based Selection Of Best Sorting Algorithm. International Journal Of Modern Engineering Research, 2(4) [3] Singh, A., Monika, V., & Kaur, S ASSORTMENT OF DIFFERENT SORTING ALGORITHMS. ASIAN JOURNAL OF COMPUTER SCIENCE & INFORMATION TECHNOLOGY, 1(5) [4] Weis, Mark Allen Data Structures and Algorithm Analysis in C. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Hal. 22 dari 168

Abstract. Keywords: Information System, Scholarship, Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), quick sort, selection sort

Abstract. Keywords: Information System, Scholarship, Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), quick sort, selection sort Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dengan Menerapkan Algoritma

Lebih terperinci

Sorting Algorithms. Algoritma dan Struktur Data. Sorting algorithms

Sorting Algorithms. Algoritma dan Struktur Data. Sorting algorithms 1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Merge Sorting Algorithms Sorting algorithms Metode Insertion, selection dan bubble sort memiliki worst-case performance yang bernilai quadratik

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BUBBLE SORT, MERGE SORT, DAN QUICK SORT DALAM PROSES PENGURUTAN KOMBINASI ANGKA DAN HURUF

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BUBBLE SORT, MERGE SORT, DAN QUICK SORT DALAM PROSES PENGURUTAN KOMBINASI ANGKA DAN HURUF ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BUBBLE SORT, MERGE SORT, DAN QUICK SORT DALAM PROSES PENGURUTAN KOMBINASI ANGKA DAN HURUF Anisya Sonita 1, Febrian Nurtaneo 2 1,2 Program Studi Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Sorting Algorithms. Definisi

Sorting Algorithms. Definisi 1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Merge Sorting Algorithms 1 Definisi Metode ini disebut juga dengan metode pertambahan menurun (diminishing increment sort). Metode ini dikembangkan

Lebih terperinci

Pengembangan Utility Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

Pengembangan Utility Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Pengembangan Utility Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung 1 Dwi Sakethi, 2 Anie Rose Irawati dan 3 Aqillah Aliffah Kadir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencarian sebuah dokumen akan lebih cepat apabila informasi mengenai dokumen yang dicari tersebut telah diurutkan terlebih dahulu daripada saat kita akan mencari

Lebih terperinci

Modul 8 SORTING (PENGURUTAN)

Modul 8 SORTING (PENGURUTAN) Modul 8 SORTING (PENGURUTAN) 1. Tujuan Instruksional Umum a. Mahasiswa mampu melakukan perancangan aplikasi menggunakan Struktur Sorting ( pengurutan ) b. Mahasiswa mampu melakukan analisis pada algoritma

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengolahan Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu Komputer

Sistem Informasi Pengolahan Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu Komputer Sistem Informasi Pengolahan Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu Komputer 1 Anie Rose Irawati, 2 Dwi Sakethi dan 3 Dimas Wisnu Anggoro 1 Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung 2 Jurusan Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

Bubble Sort dan Shell-Sort. Yuliana Setiowati

Bubble Sort dan Shell-Sort. Yuliana Setiowati Bubble Sort dan Shell-Sort Yuliana Setiowati Bubble Sort Disebut juga exchange sort : metode yang mengurutkan data dengan cara membandingkan masing2 elemen, kemudian melakukan penukaran bila perlu. Algoritma

Lebih terperinci

Outline STRUKTUR DATA. VII. Sorting

Outline STRUKTUR DATA. VII. Sorting STRUKTUR DATA VII. Sorting 1 Outline Beberapa algoritma untuk melakukan sorting: Bubble sort Selection sort Insertion sort Shell sort Merge sort Quick sort Untuk masing-masing algoritma: Ide dasar Contoh

Lebih terperinci

Perbandingan Performa Kombinasi Algoritma Pengurutan Quick-Insertion Sort dan Merge-Insertion Sort

Perbandingan Performa Kombinasi Algoritma Pengurutan Quick-Insertion Sort dan Merge-Insertion Sort Perbandingan Performa Kombinasi Algoritma Pengurutan Quick-Insertion Sort dan Merge-Insertion Sort Muhammad Ezar Al Rivan Teknik Informatika STMIK GI MDP Palembang, Indonesia meedzhar@mdp.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Gambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting

Gambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting MODUL 13 SORTING 13.1 Kompetensi 1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai algoritma sorting. 2. Mahasiswa mampu membuat dan mendeklarasikan struktur algoritma sorting. 3. Mahasiswa mampu menerapkan dan

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)

Algoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting) Algoritma dan Struktur Data Algoritma Pengurutan (Sorting) Tujuan Instruksional Memahami algoritma pengurutan Mengerti algoritma bubble, selection, insertion, merge sort Topik Algoritma pengurutan Bubble

Lebih terperinci

Objectives. Struktur Data & Algoritme (Data Structures & Algorithms) Sort. Outline. Bubble Sort: idea. Bubble Sort. Sorting

Objectives. Struktur Data & Algoritme (Data Structures & Algorithms) Sort. Outline. Bubble Sort: idea. Bubble Sort. Sorting Struktur Data & Algoritme (Data Structures & Algorithms) Objectives Memahami beberapa algoritme sorting dan dapat menganalisa kompleksitas-nya Sorting Denny (denny@cs.ui.ac.id) Suryana Setiawan (setiawan@cs.ui.ac.id)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRIS TINY ENCRYPTION ALGORITHM DAN LOKI DALAM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRIS TINY ENCRYPTION ALGORITHM DAN LOKI DALAM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRIS TINY ENCRYPTION ALGORITHM DAN DALAM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA 1 Pradana Marlando 2 Wamiliana, 3 Rico Andrian 1, 3 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting

Algoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting Algoritma dan Struktur Data Searching dan Sorting Searching Pada suatu data seringkali dibutuhkan pembacaan kembali informasi (retrieval information) dengan cara searching. Searching adalah pencarian data

Lebih terperinci

Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O

Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O Rama Aulia NIM : 13506023 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : ramaaulia@yahoo.co.id Abstrak Sorting

Lebih terperinci

Quick Sort dan Merge Sort. Arna Fariza Yuliana Setiowati

Quick Sort dan Merge Sort. Arna Fariza Yuliana Setiowati Quick Sort dan Merge Sort Arna Fariza Yuliana Setiowati Ide Quicksort Tentukan pivot. Bagi Data menjadi 2 Bagian yaitu Data kurang dari dan Data lebih besar dari pivot. Urutkan tiap bagian tersebut secara

Lebih terperinci

Sorting. Struktur Data dan Algoritma. Suryana Setiawan, Ruli Manurung & Ade Azurat (acknowledgments: Denny) Fasilkom UI

Sorting. Struktur Data dan Algoritma. Suryana Setiawan, Ruli Manurung & Ade Azurat (acknowledgments: Denny) Fasilkom UI Struktur Data dan Algoritma Sorting Suryana Setiawan, Ruli Manurung & Ade Azurat (acknowledgments: Denny) Fasilkom UI SUR HMM AA Fasilkom UI - IKI20100/ IKI80110P 2009/2010 Ganjil Minggu 5 Outline Beberapa

Lebih terperinci

APLIKASI PERENCANA BELANJA DENGAN PENGURUTAN SKALA PRIORITAS BERBASIS ANDROID

APLIKASI PERENCANA BELANJA DENGAN PENGURUTAN SKALA PRIORITAS BERBASIS ANDROID 44 Vol. 11 No. 1 Februari 2016 Jurnal Informatika Mulawarman APLIKASI PERENCANA BELANJA DENGAN PENGURUTAN SKALA PRIORITAS BERBASIS ANDROID Barry Nuqoba 1), Faried Effendy 2), 1,2) Departemen Matematika,

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Verifikasi Mata Kuliah Dengan Parsing Data Text Transkrip Siakad Pada Jurusan Ilmu Komputer

Pengembangan Sistem Verifikasi Mata Kuliah Dengan Parsing Data Text Transkrip Siakad Pada Jurusan Ilmu Komputer Pengembangan Sistem Verifikasi Mata Kuliah Dengan Parsing Data Text Transkrip Siakad Pada Jurusan Ilmu Komputer 1 Astria Hijriani, 2 Dwi Sakethi, 3 Rian Pandu 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai

Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai Wahyu Fahmy Wisudawan 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: mailto:al_izzatusysyifa@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini

Lebih terperinci

Array ARRAY BERDIMENSI SATU. Representasi (Pemetaan) di memori. Lihat gambar dibawah ini, nilai data A (18) dismpan mulai dari alamat 1136 di memori.

Array ARRAY BERDIMENSI SATU. Representasi (Pemetaan) di memori. Lihat gambar dibawah ini, nilai data A (18) dismpan mulai dari alamat 1136 di memori. Array Linear Array (biasa disebut Array) adalah salah satu bentuk struktur data yang bersifat Linear (continue). Nilai data Array harus homogen (bertipe data sama). Array merupakan koleksi data dimana

Lebih terperinci

MENYIGI PENGGUNAAN METODE SHELLSORT DALAM PENGURUTAN DATA

MENYIGI PENGGUNAAN METODE SHELLSORT DALAM PENGURUTAN DATA MENYIGI PENGGUNAAN METODE SHELLSORT DALAM PENGURUTAN DATA Edhy Sutanta Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28, Komplek Balapan,

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH

ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH Metode Binary search Binary search merupakan salah satu algoritma untuk melalukan pencarian pada array yang sudah terurut. Jika kita tidak mengetahui informasi bagaimana

Lebih terperinci

Sorting Algorithms. Buble Sort

Sorting Algorithms. Buble Sort 1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Merge Sorting Algorithms 1 Buble Sort Metode gelembung (bubble sort) disebut dengan metode penukaran (exchange sort) adalah metode yang mengurutkan

Lebih terperinci

Algoritma Sorting (Selection Insertion)

Algoritma Sorting (Selection Insertion) Algoritma Sorting (Selection Insertion) Algoritma Insertion Sort Dengan Algoritma Insertion bagian kiri array terurut sampai seluruh array Misal pada data array ke-k, data tersebut akan disisipkan pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah prosedur komputasi yang didefinisikan dengan baik yang mengambil beberapa nilai yaitu seperangkat nilai sebagai input dan output yang menghasilkan

Lebih terperinci

Pengembangan Utility Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Pada Sistem Matahari Universitas Lampung

Pengembangan Utility Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Pada Sistem Matahari Universitas Lampung Pengembangan Utility Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Pada Sistem Matahari Universitas Lampung 1 Anie Rose Irawati, 2 Dwi Sakethi, 3 Hanna Pratiwi 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Ronny - 13506092 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Email : if16092@students.if.itb.ac.id 1. Abstract

Lebih terperinci

Analisis Kompleksitas Waktu Untuk Beberapa Algoritma Pengurutan

Analisis Kompleksitas Waktu Untuk Beberapa Algoritma Pengurutan Analisis Kompleksitas Waktu Untuk Beberapa Algoritma Pengurutan Dibi Khairurrazi Budiarsyah, 13509013 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

SORTING (Pengurutan)

SORTING (Pengurutan) SORTING (Pengurutan) Proses pengurutan banyak ditemukan dalam komputer, karena bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat pencarian data.merupakan proses penyusunan kembali sekumpulan objek ke dalam suatu

Lebih terperinci

Pengembangan Utility Pembuatan Grafik Data Penyelesaian Skripsi Pada Sistem Surat Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung

Pengembangan Utility Pembuatan Grafik Data Penyelesaian Skripsi Pada Sistem Surat Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung Pengembangan Utility Pembuatan Grafik Data Penyelesaian Skripsi Pada Sistem Surat Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung 1 Dwi Sakethi, 2 Didik Kurniawan, 3 Laurentika Lanova Pandiangan 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB V SORT. Proses penukaran tidak dapat langsung dilakukan dengan cara : nilai[1] = nilai[2]; nilai[2] = nilai[1];

BAB V SORT. Proses penukaran tidak dapat langsung dilakukan dengan cara : nilai[1] = nilai[2]; nilai[2] = nilai[1]; Modul 5 Struktur Data (Arie) - 1 BAB V SORT Sort adalah suatu proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak atau tidak teratur menjadi urut dan teratur menurut suatu aturan tertentu. Biasanya

Lebih terperinci

Penelusuran Bug Program Simulasi Pencetakan Transkrip Siakad. Unila Dengan Metode Whitebox Dan Solusi Menggunakan Variabel. Memori

Penelusuran Bug Program Simulasi Pencetakan Transkrip Siakad. Unila Dengan Metode Whitebox Dan Solusi Menggunakan Variabel. Memori Penelusuran Bug Program Simulasi Pencetakan Transkrip Siakad Unila Dengan Metode Whitebox Dan Solusi Menggunakan Variabel Memori 1 Dwi Sakethi, 2 Wamiliana, 3 Wisnu Wardhana, 1 Alifah Zahroh 1 Jurusan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Dosen Jurusan Ilmu Komputer Menggunakan Metode Rational Unified Process (RUP)

Pengembangan Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Dosen Jurusan Ilmu Komputer Menggunakan Metode Rational Unified Process (RUP) Pengembangan Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Dosen Jurusan Ilmu Komputer Menggunakan Metode Rational Unified Process (RUP) 1 Rico Andrian, 2 Dwi Sakethi dan 3 Muhammad Chairuddin 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama ini media pembelajaran untuk modul algoritma sorting atau pengurutan hanya terbatas oleh buku dan modul yang diberikan oleh para pengajar, hal ini membuat

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Simulasi Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas (SMA) Online Berbasis Web

Pengembangan Sistem Simulasi Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas (SMA) Online Berbasis Web Pengembangan Sistem Simulasi Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas (SMA) Online Berbasis Web 1 Dwi Sakethi, 2 Irwan Adi Pribadi dan 3 Ririn Destiana 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Pengembangan Alat Bantu Belajar Mengetik Cepat Berbasis Open Source

Pengembangan Alat Bantu Belajar Mengetik Cepat Berbasis Open Source Pengembangan Alat Bantu Belajar Mengetik Cepat Berbasis Open Source 1 Dwi Sakethi, 2 Machudor Yusman, 3 Ajeng Savitri Puspaningrum 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran ini dibutuhkan oleh setiap jurusan sebagai salah satu bahan pertanggung

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran ini dibutuhkan oleh setiap jurusan sebagai salah satu bahan pertanggung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perkuliahan merupakan salah satu kegiatan akademik utama yang dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi. Selama pelaksanaan perkuliahan dibutuhkan beberapa

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma Dalam Algoritma Pengurutan

Kompleksitas Algoritma Dalam Algoritma Pengurutan Kompleksitas Algoritma Dalam Algoritma Pengurutan Rio Cahya Dwiyanto Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: kasrut_desu@yahoo.co.id Abstract Makalah ini membahas tetang beberapa algoritma, terutama

Lebih terperinci

Analisis Algoritma Bubble Sort

Analisis Algoritma Bubble Sort Analisis Algoritma Bubble Sort Ryan Rheinadi NIM : 13508005 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung e-mail: if18005@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA APLIKASI E-COMMERCE STUDI KASUS ANANDA SHOP

IMPLEMENTASI METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA APLIKASI E-COMMERCE STUDI KASUS ANANDA SHOP IMPLEMENTASI METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA APLIKASI E-COMMERCE STUDI KASUS ANANDA SHOP 1 RitaSaraswati, 2 Astria Hijriani, M.Kom, 3 Febi Eka Febriansyah,M.T 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY STRUKTUR DATA SORTING ARRAY Sorting Pengurutan data dalam struktur data sangat penting untuk data yang beripe data numerik ataupun karakter. Pengurutan dapat dilakukan secara ascending (urut naik) dan

Lebih terperinci

DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN

DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN Alvian Osalindo Fransiskus Martin Suparto Darudiato Universitas Bina Nusantara ABSTRAK Salah satu tujuan dalam melakukan

Lebih terperinci

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom SORTING DASAR PEMROGRAMAN Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mengetahui konsep mengurutkan sekumpulan elemen Mahasiswa dapat menggunakan teknik sorting dalam kasus yang diberikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Secara informal, sebuah algoritma adalah prosedur komputasi yang didefinisikan dengan baik yang mengambil beberapa nilai, atau seperangkat nilai sebagai input dan menghasilkan

Lebih terperinci

Sorting Algorithms. Divide and Conquer

Sorting Algorithms. Divide and Conquer 1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Sorting Algorithms 1 Divide and Conquer Metode Divide and Conquer, setiap kali memecah persoalan menjadi setengahnya, namun menggunakan hasil dari

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 1: 9 Mei 2016

Analisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 1: 9 Mei 2016 Analisa dan Perancangan Algoritma Ahmad Sabri, Dr Sesi 1: 9 Mei 2016 Apakah algoritma itu? Asal istilah: Al Khwarizmi (± 800 M), matematikawan dan astronomer Persia. Pengertian umum: "suatu urutan langkah-langkah

Lebih terperinci

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah

Lebih terperinci

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT ALGORITMA PENGURUTAN Oleh : S. Thya Safitri, MT Definisi Sorting merupakan suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Sorting disebut juga sebagai suatu algoritma untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa rancang bangun aplikasi pembelajaran dan animasi algoritma bubble sorting ini adalah dengan menggabungkan teks, gambar dan animasi, yang akan diimplemenatasikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Website Media Pembelajaran, SMK Teknik Komputer dan Jaringan, Use Case, Flowchart, ERD, AJAX, PHP, MySQL.

ABSTRAK. Kata Kunci : Website Media Pembelajaran, SMK Teknik Komputer dan Jaringan, Use Case, Flowchart, ERD, AJAX, PHP, MySQL. ABSTRAK Metode pembelajaran yang diterapkan di SMK Teknik Komputer dan jaringan (TKJ) PGRI Cibaribis untuk kelompok mata pelajaran kompetensi kejuruan dirasakan belum cukup untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Shortest Job First dan Round Robin pada Sistem Penjadwalan Pengiriman Barang

Implementasi Algoritma Shortest Job First dan Round Robin pada Sistem Penjadwalan Pengiriman Barang ISSN 2085-552 Implementasi Algoritma Shortest Job First dan Round Robin pada Sistem Penjadwalan Pengiriman Barang 9 Monica Santika, Seng Hansun Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN 1 (PERTEMUAN 3)

BAHASA PEMROGRAMAN 1 (PERTEMUAN 3) BAHASA PEMROGRAMAN 1 (PERTEMUAN 3) ARRAY KUMPULAN SOAL LATIHAN PREPARED BY CHANDRA 092110187 05 06 2010 (REVISED) PENGENALAN ARRAY Array dari Pesawat Array dari Serangga Array dari Kartu Array dari Karakter

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma Rank Sort dan Implementasi pada Parallel Programming Dengan Menggunakan OpenMP

Kompleksitas Algoritma Rank Sort dan Implementasi pada Parallel Programming Dengan Menggunakan OpenMP Kompleksitas Algoritma Rank Sort dan Implementasi pada Parallel Programming Dengan Menggunakan OpenMP Muhammad Indra NS - 23515019 1 Program Magister Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA DAN ALGORITMA BUBBLE SORT, SELECTION SORT, INSERTION SORT

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA DAN ALGORITMA BUBBLE SORT, SELECTION SORT, INSERTION SORT Deskripsi Singkat MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA DAN ALGORITMA BUBBLE SORT, SELECTION SORT, INSERTION SORT Pada praktikum ke-1, kita telah mempelajari cara untuk menghitung interval waktu untuk 2 metode

Lebih terperinci

2.7.3 Modularisasi require() include() MySQL Keunggulan MySQL Sistem Server pada

2.7.3 Modularisasi require() include() MySQL Keunggulan MySQL Sistem Server pada ABSTRAK Perkembangan yang pesat di bidang teknologi aplikasi berbasis web membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap bahasa pemograman yang digunakan. Saat ini informasi yang ditampilkan pada halaman

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma dan Struktur Data Modul Praktikum Algoritma dan Struktur Data SORTING Sisilia Thya Safitri, ST., MT ST3 Telkom Purwokerto Jl. DI Panjaitan 128 Purwokerto * Untuk kalangan sendiri Praktikum 10 Materi : Sorting Waktu : 100

Lebih terperinci

APLIKASI PENERJEMAH KALIMAT BAHASA INDONESIA KE BAHASA SIMALUNGUN DENGAN ALGORITMA BERRY - RAVINDRAN

APLIKASI PENERJEMAH KALIMAT BAHASA INDONESIA KE BAHASA SIMALUNGUN DENGAN ALGORITMA BERRY - RAVINDRAN APLIKASI PENERJEMAH KALIMAT BAHASA INDONESIA KE BAHASA SIMALUNGUN DENGAN ALGORITMA BERRY - RAVINDRAN Saut Dohot Siregar 1*, Mawaddah Harahap 2, Yohana Marbun 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma.

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM

ANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM ANALISIS ALGORITMA Analisis Masalah dan Running Time Disusun Oleh: Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM adfbipotter@gmail.com AGENDA PERKULIAHAN DEFINISI MASALAH f x = a 0 + a n cos nπx +

Lebih terperinci

Perbandingan Kompleksitas Algoritma Prim, Algoritma Kruskal, Dan Algoritma Sollin Untuk Menyelesaikan Masalah Minimum Spanning Tree

Perbandingan Kompleksitas Algoritma Prim, Algoritma Kruskal, Dan Algoritma Sollin Untuk Menyelesaikan Masalah Minimum Spanning Tree Perbandingan Kompleksitas Algoritma Prim, Algoritma Kruskal, Dan Algoritma Sollin Untuk Menyelesaikan Masalah Minimum Spanning Tree 1 Wamiliana, 2 Didik Kurniawan, 3 Cut Shavitri N.F. 1 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier ABSTRAK. Teknologi dewasa ini perkembangannya sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat ini tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM

BAB 3 ANALISA SISTEM BAB 3 ANALISA SISTEM Untuk merancang sebuah sistem dengan baik maka dibutuhkan analisa yang tepat agar proses desain sistem lebih terarah dan memudahkan untuk mengimplementasikan sistem. 3.1 Analisa Analisis

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013 JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 0 VOL. NO. Maret 0 PERBANDINGAN METODE BUBBLE SORT DAN INSERTION SORT TERHADAP EFISIENSI MEMORI Des Suryani ABSTRACT Sorting of data is one of the important

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telah menjadi sesuatu yang tak terhindarkan dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi

Lebih terperinci

Simple Sorting Techniques

Simple Sorting Techniques Simple Sorting Techniques DIK-013 Data Structure Diploma 3 Years in Informatics Management Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Computer Science Study Program Syiah Kuala University http://www.informatika.unsyiah.ac.id/irvanizam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN WILAYAH KOTA MEDAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR ANIZA KHAIRANI SINAGA

SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN WILAYAH KOTA MEDAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR ANIZA KHAIRANI SINAGA SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN WILAYAH KOTA MEDAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR ANIZA KHAIRANI SINAGA 142406043 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA D3 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi sudah berkembang sangat pesat pada masa ini. Pencarian informasi yang berjumlah besar dalam waktu yang singkat sangat dibutuhkan sebagai upaya

Lebih terperinci

BAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN

BAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN BAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN SORTIR TERHADAP RECORD File adalah Himpunan record, misalkan suatu perusahaan mempunyai file yang berisi seluruh data yang diperlukan oleh perusahaan itu tentang para pegawainya.

Lebih terperinci

MENENTUKAN NILAI TES ESAI ONLINE MENGGUNAKAN ALGORITMA LATENT SEMANTIC ANALYSIS (LSA) DENGAN PEMBOBOTAN TERM FREQUENCY/ INVERSE DOCUMENT FREQUENCY

MENENTUKAN NILAI TES ESAI ONLINE MENGGUNAKAN ALGORITMA LATENT SEMANTIC ANALYSIS (LSA) DENGAN PEMBOBOTAN TERM FREQUENCY/ INVERSE DOCUMENT FREQUENCY MENENTUKAN NILAI TES ESAI ONLINE MENGGUNAKAN ALGORITMA LATENT SEMANTIC ANALYSIS (LSA) DENGAN PEMBOBOTAN TERM FREQUENCY/ INVERSE DOCUMENT FREQUENCY SKRIPSI FAKHREZA AKBAR 071401014 PROGRAM STUDI S1 ILMU

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEUANGAN DI SMP MUHAMMADIYAH PANJATAN KULON PROGO DIY. Naskah Publikasi

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEUANGAN DI SMP MUHAMMADIYAH PANJATAN KULON PROGO DIY. Naskah Publikasi MEMBANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEUANGAN DI SMP MUHAMMADIYAH PANJATAN KULON PROGO DIY Naskah Publikasi diajukan oleh Eka Prasetya 07.01.2368 Sidik Susilo 07.01.2429 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMINATAN SISWA SMA DENGAN ALGORITMA C4.5 PADA SMAK HARAPAN DENPASAR

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMINATAN SISWA SMA DENGAN ALGORITMA C4.5 PADA SMAK HARAPAN DENPASAR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMINATAN SISWA SMA DENGAN ALGORITMA C4.5 PADA SMAK HARAPAN DENPASAR KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI OLEH : AYU INDAH SARIDEWI NIM.1108605014 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI JUAL BELI MOTOR BEKAS

SISTEM INFORMASI JUAL BELI MOTOR BEKAS SISTEM INFORMASI JUAL BELI MOTOR BEKAS Ariyanto / 0827014 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik Jalan Prof. drg. Surya Sumantri, MPH 65 Bandung ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi, penggunaan

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Metode Brute Force untuk Pencarian String pada Website PCR

Perancangan dan Implementasi Metode Brute Force untuk Pencarian String pada Website PCR 44 Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.1, No.1, April 2013, 44-53 Perancangan dan Implementasi Metode Brute Force untuk Pencarian String pada Website PCR Nisa Hidayani 1, Juni Nurma Sari 2, Rahmat

Lebih terperinci

Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort

Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort Pengertian/Konsep Buble Sort Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung

Lebih terperinci

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember Algoritma Sorting Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember - 2016 Pengurutan (Sorting) Pengurutan data sangat penting untuk data yang beripe data numerik ataupun

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER PERTEMUAN METODE DEVIDE AND CONQUER PERTEMUAN METODE DEVIDE AND CONQUER Bentuk Umum Proses Metode D And C dpt dilihat sbb : n input n input I n input II Subproblem I Subprob. II Subprob. III Subsolusi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA QUICKSORT, 3 WAY QUICKSORT, DAN RADIXSORT SKRIPSI PLOREN PERONICA PASARIBU

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA QUICKSORT, 3 WAY QUICKSORT, DAN RADIXSORT SKRIPSI PLOREN PERONICA PASARIBU ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA QUICKSORT, 3 WAY QUICKSORT, DAN RADIXSORT SKRIPSI PLOREN PERONICA PASARIBU 131421038 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

SORTING (BAGIAN II) Proses kelima

SORTING (BAGIAN II) Proses kelima SORTING (BAGIAN II) I. INSERTION SORT Mirip dengan cara orang mengurutkan kartu, selembar demi selembar kartu diambil dan disisipkan (insert) ke tempat yang seharusnya. Pengurutan dimulai dari data ke-2

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI PERTITIONING TABEL PADA RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM

ANALISA PERFORMANSI PERTITIONING TABEL PADA RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM ANALISA PERFORMANSI PERTITIONING TABEL PADA RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM Eko Purwanto¹, Kiki Maulana², Kusuma Ayu Laksitowening³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Besarnya data

Lebih terperinci

Kata Kunci: pengecekan ejaan, kata berimbuhan, string matching, algoritma KMP.

Kata Kunci: pengecekan ejaan, kata berimbuhan, string matching, algoritma KMP. Judul : Aplikasi Pengecekan Ejaan Kata Berimbuhan Dalam Bahasa Indonesia Berbasis Web Nama : Kharisma Sadewi Satria NIM : 1208605004 Pembimbing I : I Made Widiartha,S.Si.,M.Kom. Pembimbing II : I Putu

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PRAKTIKUM 13-14 ALGORITMA PENGURUTAN (QUICK DAN MERGE) A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai algoritma pengurutan quick sort dan merge sort. 2. Mampu mengimplementasikan algoritma pengurutan quick

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NORMALISASI DATABASE AKADEMIK TERHADAP MySQL

IMPLEMENTASI NORMALISASI DATABASE AKADEMIK TERHADAP MySQL IMPLEMENTASI NORMALISASI DATABASE AKADEMIK TERHADAP MySQL Dwita Mentari 1 Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 dwitamentari@ymail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengurutan atau sorting merupakan jenis operasi penting dalam pengolahan data. Hampir setiap saat dalam kehidupan sehari-hari selalu menjumpai permasalahan yang harus

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN Praktikum 12 Algoritma Pengurutan (Quick Sort dan Merge Sort) A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan praktikum dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami mengenai algoritma pengurutan quick

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN IZIN PRAKTEK KERJA LAPANGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SECARA ONLINE DI STT GARUT

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN IZIN PRAKTEK KERJA LAPANGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SECARA ONLINE DI STT GARUT SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN IZIN PRAKTEK KERJA LAPANGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SECARA ONLINE DI STT GARUT Aneu Suci Nurjanah 1, Dede Kurniadi 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Lebih terperinci

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 7. Ahmad Hidayat

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 7. Ahmad Hidayat ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP-011302:S1-KA) Pertemuan 7 Ahmad Hidayat PENERAPAN KONSEP TABEL Argumen dan Fungsi Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel Proses Pencarian (Searching) Pengurutan dengan

Lebih terperinci

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT Harold Situmorang Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Haroldsitumorang@gmail.com ABSTRAK Struktur data dari algoritma Heap

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Manajemen Data Statistik Berbasis Komputasi Paralel

Pembangunan Aplikasi Manajemen Data Statistik Berbasis Komputasi Paralel Pembangunan Aplikasi Manajemen Data Statistik Berbasis Komputasi Paralel Muhammad Miftakhul Romadlon BPS Kabupaten Bangka Tengah Jl. Raya Bypass Koba, Komplek Perkantoran Pemkab Bangka Tengah, (0718) 7362085

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma K-Means untuk Clustering

Penerapan Algoritma K-Means untuk Clustering Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 71 Penerapan Algoritma K-Means untuk ing Dokumen E-Jurnal STMIK GI MDP Ernie Kurniawan* 1, Maria Fransiska 2, Tinaliah 3, Rachmansyah

Lebih terperinci

APLIKASI PELAPORAN DATA SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SDN TELUKAN 02 SUKOHARJO)

APLIKASI PELAPORAN DATA SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SDN TELUKAN 02 SUKOHARJO) APLIKASI PELAPORAN DATA SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SDN TELUKAN 02 SUKOHARJO) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA SEQUENTIAL SEARCHING UNTUK PENCARIAN NOMOR SURAT PADA SISTEM ARSIP ELEKTRONIK

IMPLEMENTASI ALGORITMA SEQUENTIAL SEARCHING UNTUK PENCARIAN NOMOR SURAT PADA SISTEM ARSIP ELEKTRONIK IMPLEMENTASI ALGORITMA SEQUENTIAL SEARCHING UNTUK PENCARIAN NOMOR SURAT PADA SISTEM ARSIP ELEKTRONIK Anisya Sonita 1, Mayang Sari 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan. Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan. Berbasis Web Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web 1 Rangga Firdaus, 1 Dwi Sakethi, 2 Firdaus Rosman 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila Abstract echnology implementation

Lebih terperinci

Fakultas Teknologi Informasi

Fakultas Teknologi Informasi Algoritma dan Struktur Data 1 Halaman : 1 dari 15 SILABUS Kode Mata Kuliah : KP002 Nama Mata Kuliah : Algoritma dan Struktur Data 1 Beban Kredit : 3 SKS (Inti) Prasyarat : - Strategi : 1.Menjelaskan dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER Bentuk Umum Proses Metode D And C dpt dilihat sbb : n input n input I n input II n input III n input K Subproblem I Subprob. II Subprob. III Subprob. K Subsolusi

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Algoritma II Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Struktur Stack (satu dan dua sisi), Queue (Linear Queu, Circular Queue, Double Ended

Lebih terperinci