Perilaku Pencarian Informasi melalui Internet oleh Fanbase Boyband Super Junior

Transkripsi

1 Perilaku Pencarian Informasi melalui Internet oleh Fanbase Boyband Super Junior Esha Mustika Dewi, Yunus Winoto Nurmaya Prahatmaja Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author: ABSTRACT This research discuss about Information Seeking Behavior Through the Internet By Boyband Super Junior fanbase and aims to determine the stage of starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, and ending in the information search activities about boyband Super Junior by member of ELF Bandung. The population are 500 peoples and it used 84 respondents. The method used descriptive survey. Techniques of data collection conducted by distributing questionnaires, observation, interview and literature study. Accidental distribution of questionnaires carried out based on convenience (convenience) that is by posting on the facebook group of ELF Bandung later researchers sent questionnaires via to each member who is willing to fill. The study concluded that information seeking behavior has become obvious evidence of motive on the information needs about boyband Super Junior by member of ELF Bandung. Generally, the Internet is used as the main information media by member of ELF Bandung because of convenience, speed and diversity forms of information. Key Words: information seeking behavior, internet, ELF Bandung, Super Junior A. LATAR BELAKANG Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupan, penunjang kegiatan, dan sebagai pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya. Motif ingin tahu akan segala sesuatu yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang, 1 Penulis 1 Pembimbing Utama 1 Pembimbing Pedamping Page 1 of 12

2 Bandung, berbagi informasi mengenai mendorong orang tersebut untuk boyband Super Junior, dan mencapainya dengan cara mencari dan berkomunikasi antar member. Para mendapatkan sesuatu tersebut. Dorongan tersebut menyebabkan seseorang berperilaku. Seseorang berperilaku karena terdorong oleh kebutuhan. Asumsi ini menjadi pondasi dari apa yang kita kenal dengan user-oriented paradigm sebab fokusnya memang pada apa yang dipikirkan, dilakukan, dan dirasakan oleh seseorang ketika ia mencari, menemukan, dan menggunakan informasi. Dimana keseluruhan perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan saluran informasi, termasuk perilaku pencarian dan penggunaan informasi baik secara aktif maupun secara pasif. (dalam Putubuku, 2008) Aktivitas ini salah satunya terjadi pada ELF Bandung yang merupakan wadah berkumpulnya para fans boyband Super Junior di member ELF Bandung biasanya sering berkumpul setiap minggunya di area Food Court Be Mall Bandung, untuk berbincang-bincang santai, makan, dan yang paling utama adalah kegiatan pencarian informasi di internet dan berbagi/ tukar-menukar informasi mengenai idola kesayangan mereka, Super Junior. Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya. Untuk memenuhi kebutuhan informasi ada perilaku yang harus dilakukan agar informasi itu ditemukan. Perilaku Page 2 of 12

3 tersebut merupakan perilaku pencarian informasi. Dalam hal perolehan informasi, para anggota/ member sebuah fanbase khususnya ELF Bandung, biasanya akan lebih tanggap akan segala informasi mengenai idolanya jika dibandingkan dengan penggemar yang tidak tergabung dalam fanbase. Karena biasanya fanbase akan memiliki banyak relasi/ kontributor baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga Kemudian juga dalam proses pencarian informasi, tidak semua member mendapatkan perolehan informasi yang sama. Hal ini ditandai dengan adanya aktivitas berbagi/ tukarmenukar informasi antar member ELF Bandung. Karena dalam prosesnya, terdapat perbedaan baik dari segi pemilihan sumber informasi, pemilihan situs pencarian informasi, pemilihan jenis informasi yang dilakukan oleh setiap member. Disini member yang member akan lebih mudah untuk dinilai lebih unggul dalam perolehan mendapatkan akses dan sumber informasi yang terpercaya dan lebih cepat dibandingkan yang lain. Internet kemudian digunakan sebagai media informasinya, kemudian akan menjadi sumber informasi bagi member lain. Walaupun masing-masing member juga melakukan pencarian informasi dan sumber informasi utama yaitu sendiri, pada gilirannya, pencarian untuk berkomunikasi dan mengakses informasi. Karena jika dibandingkan dengan media lain seperti surat kabar atau majalah, media internet lebih unggul dalam kecepatan akses, pembaharuan, dan keragaman informasinya. informasi, baik itu memuaskan atau tidak memuaskan pengguna informasi, akan memicu kebutuhan informasi lainnya. Karena pada dasarnya individu ingin terus menambah pengetahuannya selama ada kebutuhan dalam dirinya. Oleh karena itu, adanya Page 3 of 12

4 perbedaan perolehan informasi ini dapat teridentifikasi dengan terlebih dahulu mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi melalui internet bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi manual (koran, sebuah perpustakaan) atau sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam penelitian ini, penulis yang dilakukan oleh Bandung. B. KAJIAN PUSTAKA member ELF mengambil teori tentang proses pencarian informasi menurut Ellis, Cox & Hall (1993), diantaranya melalui beberapa tahap yaitu: Perilaku secara sederhana dapat diartikan suatu perbuatan yang dilakukan oleh individu. Salah satu yang mendasari suatu perilaku menurut Newcomb, Turner, dan Carter yaitu sikap. Adapun Suyanto (dalam Pawit, 2010), mengemukakan bahwa sikap terdiri dari tiga komponen yaitu emosi, informasi dan perilaku. Komponen perilaku sendiri terdiri dari motivasi, cara berpikir, cara bertindak, dan cara berinteraksi. Menurut Wilson (2000), Information seeking behavior (perilaku penemuan informasi) merupakan upaya menemukan informasi dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini, seseorang 1) Starting atau permulaan, yaitu tahapan dimulainya kegiatan pencarian informasi. 2) Chaining atau penghubungan, yaitu tahap dimana seseorang mulai menampakkan kegiatannya dengan mengikuti rantai yang menghubungkan antara bentuk bahan acuan dengan alat penelusuran. 3) Browsing atau merawak, yaitu tahap yang ditandai dengan kegiatan pencarian mulai diarahkan pada bidang yang menjadi minatnya. 4) Differentiating atau pembedaan, merupakan tahap Page 4 of 12

5 dimana pencari informasi mulai menggunakan sumber-sumber yang beraneka ragam untuk menguji kualitas dari informasi yang dibutuhkannya. 5) Monitoring atau pengawasan, yaitu suatu tahap dimana pencari informasi mulai menyiapkan diri untuk pengembangan lebih lanjut dari pencarian informasi dengan cara memberi perhatian yang lebih serius terhadap sumbersumber tertentu. 6) Extracting atau mensarikan, yaitu suatu tahap dimana kegiatan pencarian informasi dilakukan dengan lebih tepat atau sesuai dengan minatnya. 8) Ending atau pengakhiran, yaitu tahap dimana pencari infromasi mengakhiri proses kegiatan pencariannya pada saat berakhirnya topik yang ditulisnya. C. METODOLOGI Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei deskriptif. Penelitian survei bertujuan untuk mengungkapkan gambaran umum yang berlaku pada sejumlah variasi situasi dan kondisi. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan dan sistematis melalui menjelaskan berbagai karakteristik, pengelompokkan bahan-bahan yang menjadi minatnya. 7) Verifying atau pengujian ketepatan, yaitu tahap dimana pencari informasi mengecek persepsi, opini, sikap, dan perilaku dari sampel responden yang merupakan representasi dari populasi penelitian. Informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner. apakah informasi yang didapat Page 5 of 12

6 Populasi dalam penelitian ini merupakan member ELF Bandung pembagian angket lewat menjadi solusinya. yang berjumlah 500 orang. Untuk Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik aksidental yang didasarkan pada kemudahan ( convenience). Sampel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat. Angket disebarkan kepada responden yang merupakan member ELF Bandung melalui . Peneliti meminta alamat masing-masing member dengan cara posting di grup analisis satu variabel. Menurut Singarimbun & Effendi (1989), tujuan dari analisis satu variabel adalah menggambarkan karakteristik sampel penelitian, karena setiap sampel biasanya dipilih dari populasi yang lebih luas, analisis satu variabel juga dianggap menerangkan karakteristik populasi. Dari hasil angket yang telah disebarkan kepada responden, facebook ELF Bandung. Kemudian kemudian jawaban tersebut diukur setelah itu peneliti akan mengirimkan memakai cara cooding book dan cooding sheet yang akan dijadikan file angket ke alamat masingmasing member ELF Bandung yang bersedia untuk dijadikan responden. Hal ini dilakukan mengingat tidak adanya kesempatan untuk bertemu (gathering) dengan member ELF Bandung yang berjumlah lebih dari 50 orang. Oleh karena itu, alternatif dasar dalaman membuat tabel frekuensi, untuk kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Sedangkan data yang diperoleh melalui studi literatur atau kepustakaan dan observasi digunakan sebagai data penunjang guna memperkuat dan memperdalam Page 6 of 12

7 hasil yang diperoleh dari angket tersebut. 1) Sub Variabel Starting sub variabel starting dari 84 D. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan data jenis kelamin dari 84 responden, menunjukkan bahwa hampir seluruh dari responden (92,9%) berjenis kelamin perempuan. Dari segi usia menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden (45,2%) berusia antara tahun. Untuk pekerjaan, sebagian besar dari responden (52,4%) memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa. Sementara itu, hampir setengah dari responden (28,6%) telah menjadi member selama 1 tahun. Serta setengah dari responden (50%) biasanya mengakses internet selama 3-4 jam. Data penelitian perilaku pencarian informasi melalui internet memiliki 8 sub variabel, yaitu starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, ending. hampir seluruh dari responden (83,3%) menggunakan media internet untuk mencari informasi tentang boyband Super Junior karena alasan informasi yang disajikan up to date dan beragam. 2) Sub Variabel Chaining sub variabel chaining dari 84 sebagian besar dari responden (63,1%) ketika memulai untuk melakukan pencarian informasi lebih banyak memilih dengan cara menelusur ke situs jejaring sosial fanbase (seperti facebook, twitter,tumblr). Serta untuk melakukan koneksi dengan internet, sebagian besar dari responden (75%) leb ih banyak Page 7 of 12

8 yang menggunakan komputer/ laptop pribadi dengan modem/ wifi. 3) Sub Variabel Browsing sub variabel browsing dari 84 fanbase/ fansite yang memberikan link langsung ke situs youtube. Dan sebagian besar dari responden (52,4%) lebih banyak memilih situs jejaring sosial fanbase (facebook,twitter,tumblr) untuk sebagian besar dari responden (58,3%) memilih situs jejaring sosial fanbase (facebook, twitter,tumblr) baik dalam maupun luar negeri untuk melakukan pencarian informasi tentang boyband Super Junior. Sebagian besar dari responden (63,1%) mencari informasi berupa foto boyband Super Junior. 4) Sub Variabel Differentiating sub variabel differentiating dari 84 hampir setengah dari responden (45,2%) memilih situs jejaring memilih situs jejaring sosial sosial fanbase fanbase (facebook,twitter,tumblr) (facebook,twitter,tumblr) untuk untuk mencari informasi berupa berita terbaru boyband Super Junior. Sebagian besar dari responden (64,3%) lebih memilih situs download lagu gratis (seperti 4shared) untuk mencari informasi berupa lagu boyband Super Junior. Hampir seluruh dari responden (90,5%) lebih banyak memilih situs mencari keseluruhan informasi tentang boyband Super Junior. Dan setengah dari responden (50%) lebih sering mencari informasi yang berupa video (video klip, reality show, fancam, dll.). 5) Sub Variabel Monitoring sub variabel monitoring dari 84 Page 8 of 12

9 hampir seluruh dari responden (79,8%) memantau informasi yang up to date tentang boyband Super Junior dengan cara menggunakan akun jejaring sosial, kemudian join/ like/ follow beberapa akun fanbase. 6) Sub Variabel Extracting sub variabel extracting dari 84 responden menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden (56%) mengambil data/ informasi setelah menelusur informasi lewat internet. 8) Sub Variabel Ending sub variabel ending dari 84 sebagian besar dari responden (56%) mengapresiasikan hasil dari pencarian informasi tentang boyband Super Junior yang dapatkan dari internet dengan cara di sharing ke beberapa teman (tukar-menukar informasi). dengan cara download dengan menggunakan software tertentu Hasil penelitian (seperti Downloader). IDM,Youtube menyimpulkan bahwa umumnya internet digunakan sebagai media 7) Sub Variabel Verifying sub variabel verifying dari 84 informasi utama member ELF Bandung dengan alasan kemudahan, kecepatan dan keragaman bentuk informasinya. Dengan menggunakan sebagian besar dari responden (63,1%) merasa kebutuhan informasinya tentang boyband Super Junior cukup terpenuhi komputer/ laptop pribadi, pencarian informasi menjadi lebih mudah dan privat. Situs jejaring sosial umumnya menjadi pilihan ketika melakukan Page 9 of 12

10 pencarian informasi yang beragam karena kemudahan akses dan join. Selain itu, situs jejaring sosial dipercaya sebagai penyedia berbagai jenis informasi tentang boyband Super Junior, karena memiliki banyak langsung. Untuk mengambil data/ informasi dari internet, software download seperti Internet Download Manager digunakan agar proses download bisa lebih cepat. Umumnya internet sudah cukup memenuhi kontributor baik dari dalam maupun kebutuhan informasi member ELF luar negeri. Jenis informasi yang Bandung, dan biasanya informasi yang paling banyak dicari adalah berupa didapatkan kemudian mereka share video, karena informasi berupa video dapat membuat penontonnya menjadi kepada beberapa teman atau yang biasa disebut tukar-menukar informasi. berimajinasi, seperti menonton DAFTAR PUSTAKA Page 10 of 12

11 Alexander, Fredrick. (2011). Perilaku Penggunaan Facebook Sebagai Sumber Informasi Bagi Mahasiswa. Jatinangor: Universitas Padjadjaran Azwar, Saifuddin. (1995). Sikap Manusia Teori dan Perilakunya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Elita, Funny Mustikasari. (2010). Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi. Harisanty, Dessy. (2008). Perilaku Penemuan Informasi Staf Pengajar. http: // dessyharisanty.web.ugm.ac.id/?tag=perilaku-informasi Kuhlthau, C.C. (1991). Inside the Search Process: Information Seeking.from the User s Perspective. Journal of the American Society for Information Science, 42 (6), (1993). A principle of uncertainty for information seeking. Documentation, 49 (4), Journal of Putubuku. (2008). Informasi : Dibutuhkan, Diinginkan, Diperlukan. (2008). Kajian Perilaku Pemakai. tag/kebutuhaninformasi/page/2/. (2008). Ragam Perilaku Informasi /04/04/18/ Prasetyo, Bambang & Jannah, Lina Miftahul. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Saepudin, Encang. (2009). Perilaku Pencarian Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi (Bagian 1) / 01/ 10/prilaku-pencariandalam-memenuhi-kebutuhan-informasi-bagian-1/.. (2009). Perilaku Pencarian Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi (Bagian 2) / 01/ 10/prilaku-pencariandalam memenuhi-kebutuhan-informasi-bagian-2/ Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu Sevilla, Consuelo G. [et. al]. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Page 11 of 12

12 . (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Walgito, Bimo. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset Weiler, Angela. (2004). Information -Seeking Behavior in Generation Y Students: Motivation, Critical Thinking, and Learning Theory. The Journal of Academic Librarianship, Volume 31, Number 1, Wicaksono, Yudhy. (20 09). Mencari Berbagai Hal Di Internet. Jakarta: Elex Media Komputindo. Wilson, T.D. (1999). Models in information behaviour research. Journal of Documentation, 55 (3), (2000). Human Information Behavior. Informing Science, 3 (2), Yusuf, Pawit M. & Subekti, Priyo. (2010). Retrieval). Jakarta: Kencana Teori Penelusuran Informasi (Information. (1995). Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Page 12 of 12