TANGGAPAN PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI POJOK JAWA BARAT ABSTRACT
|
|
- Ratna Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TANGGAPAN PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI POJOK JAWA BARAT 1, Yunus Winoto 2, Kusnandar 3 Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author: djarwo_007@yahoo.co.id ABSTRACT This research aims to determine how users response to the availability of collections in Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA West Java. The aspects which were studied are relevance, completeness, and recent collections. This research uses descriptive quantitative survey method. The data collected by questionnaires, interviews, observation, and literature study. This research also uses incidental sampling, by 97 people population and 50 people sample. The data are presented using the relative frequency distribution table. Conclusion of this research showed users response viewed from collections relevance aspects are relevant, from completeness aspects the collections are complete viewed from subject collections and form presentation also pretty much collections viewed from the number of copies and book titles, but recent collections are not sophisticated. Keywords: users response, the availability of collections, Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA 1. Pendahuluan Teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyarakat dituntut agar dapat mengikuti perkembangan tersebut. Untuk itu dibutuhkan sebuah media yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi, yaitu perpustakaan. Sebagai salah satu pusat informasi, tugas perpustakaan antara lain menghimpun, mengelola, dan memberdayakan informasi (Sutarno 2005, 61). Informasi yang dibutuhkan pemustaka terdapat pada koleksi yang dimiliki perpustakaan. Seperti yang dinyatakan Sutarno yaitu Sebagai pusat informasi, sebuah perpustakaan memiliki nilai informasi. Pengertian dalam arti luas, informasi di perpustakaan adalah semua materi yang terkandung di dalam koleksi, jadi informasi adalah ilmu pengetahuan. (Sutarno 2005, 135). Oleh karena informasi yang dibutuhkan pemustaka terdapat pada koleksi, maka ketersediaan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan oleh sebuah perpustakaan. Sulistyo-Basuki menyatakan Betapapun besar koleksi sebuah perpustakaan, keunggulan koleksi tersebut akan sia-sia belaka bila tidak digunakan. (Sulistyo-Basuki 1993, 37). 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 11
2 Pengertian koleksi menurut Darmono adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar dll.) dan tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio-visual, peta). (Darmono 2001, 48). Menurut Sutarno Koleksi sebagai sumber informasi harus menjadi program utama untuk dikembangkan, baik mengenai, jumlah, jenis maupun kualitasnya. (Sutarno 2005, 41). Berdasarkan pernyataan tersebut, pengembangan koleksi menjadi kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan sebuah perpustakaan. Salah satu perpustakaan yang melakukan pengembangan koleksi adalah Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (BAPUSIPDA). BAPUSIPDA merupakan perpustakaan umum tingkat provinsi yang diharapkan dapat menyediakan koleksi yang senantiasa memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. BAPUSIPDA mempunyai sebuah ruang yang khusus menyediakan koleksi-koleksi yang berisi tentang Jawa Barat, dinamai Pojok Jawa Barat. Pojok Jawa Barat merupakan bagian dari layanan deposit. Koleksi yang disediakan di Pojok Jawa Barat terdiri dari koleksi cetak dan non cetak. Saat ini koleksi yang dimiliki Pojok Jawa Barat berjumlah judul dan eksemplar untuk koleksi buku non langka dan 959 judul dan 1993 eksemplar untuk koleksi langka, sedangkan untuk koleksi digital sebanyak 500 judul. Untuk dapat terus memenuhi kebutuhan infomasi pemustaka, Pojok Jawa Barat mengupayakan pengembangan koleksi. Namun, sejak dilayankan pada tahun 2007 hingga saat ini, BAPUSIPDA belum pernah melakukan analisis mengenai tanggapan pemustaka terhadap ketersediaan koleksi yang ada di Pojok Jawa Barat, hal itu dikarenakan belum adanya perencanaan mengenai kegiatan tersebut, walau keinginan untuk melakukannya sudah ada. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti ingin mengetahui tanggapan pemustaka terhadap ketersediaan koleksi di Pojok Jawa Barat. Tanggapan tersebut sangat penting sebagai bahan evaluasi dalam hal pengembangan koleksi perpustakaan, agar perpustakaan tersebut dapat memberikan informasi yang lebih baik lagi. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu Bagaimanakah tanggapan pemustaka terhadap ketersediaan koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA? Identifikasi Masalah 1. Bagaimanakah tanggapan pemustaka terhadap relevansi koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA? 2. Bagaimanakah tanggapan pemustaka terhadap kelengkapan koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA? 3. Bagaimanakah tanggapan pemustaka terhadap kemutakhiran koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan pemustaka terhadap relevansi koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA. 2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan pemustaka terhadap kelengkapan koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA. 3. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan pemustaka terhadap kemutakhiran koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA. Page 2 of 11
3 2. Penjelasan Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari kehidupan. Dalam arti sempit informasi adalah penerangan, keterangan, kabar, berita, dan pesan, sedangkan dalam arti luas informasi adalah ilmu pengetahuan (Sutarno 2005, 65). Sifat ingin tahu yang dimiliki seseorang terus berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Seperti yang dinyatakan Sutarno yaitu, Ilmu pengetahuan terus berkembang, perkembangannya sejalan dengan usaha dan kemampuan manusia yang memiliki sifat ingin tahu yang tak pernah berhenti atau padam. (Sutarno 2005, 65). Perpustakaan dapat membantu pemustaka dalam memenuhi kebutuhan akan informasi melalui koleksi yang dimiliki perpustakaan. Seluruh koleksi perpustakaan disebut informasi (Sutarno 2005, 65). Di dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, yang dimaksud dengan perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Sedangkan yang dimaksud pemustaka menurut Undang-undang No. 43 tahun 2007 pada pasal 1 ayat 9 adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Koleksi merupakan komponen utama di dalam perpustakaan, dikarenakan informasi yang dibutuhkan pemustaka terdapat pada koleksi yang dimiliki perpustakaan. Sutarno menyatakan sebagai berikut: Koleksi atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung. Oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat maka koleksi perpustakaan juga harus kuat, dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam, dan mutu. (Sutarno 2005, 100). Berdasarkan pernyataan tersebut koleksi menjadi modal utama bagi sebuah perpustakaan. Koleksi dapat juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Oleh karena itu koleksi perpustakaan perlu untuk terus berkembang. Sulistyo-Basuki mengemukakan bahwa: Walaupun perpustakaan dimulai dengan koleksi terbatas, perpustakaan harus berkembang walaupun laju pertumbuhan tidak selalu sama. Perpustakaan harus berkembang karena pemakai perpustakaan menghendaki pengembangan koleksi yang mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan. (Sulistyo-Basuki 1993, 34). Untuk itu perpustakaan melakukan pengembangan koleksi. Pengembangan koleksi perpustakaan menurut Darmono adalah: mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka. Kegiatan ini meliputi berbagai aktivitas seperti penyusunan kebijaksanaan, penetapan prosedur seleksi, pengadaan koleksi, serta evaluasi. (Darmono 2001, 45). Secara umum pengembangan koleksi perlu merujuk pada prinsip-prinsip sebagai berikut (Darmono 2001, 49-50): 1. Relevansi Aktifitas pemilihan dan pengadaan disesuaikan dengan program perpustakaan, berorientasi kepada pemustaka, sehingga kepentingan pemustaka menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan bahan pustaka (Darmono 2001, 49). 2. Kelengkapan Koleksi perpustakaan diharapkan mencakup berbagai subjek ilmu pengetahuan. Semua komponen koleksi mendapatkan perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan (Darmono 2001, 49). Page 3 of 11
4 3. Kemutakhiran Kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada tahun terakhir, maka dilihat dari kemutakhiran dapat katakan mutakhir (Darmono 2001, 49-50). 4. Kerjasama Unsur-unsur yang terkait dalam pembinaan koleksi harus ada kerjasama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pembinaan koleksi berjalan efektif dan efisien (Darmono 2001, 50). Ketersediaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata sedia yang berarti siap (untuk). Ketersediaan berarti kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan. Ketersediaan koleksi perpustakaan merupakan kesiapan koleksi untuk dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pemustaka. Ketersediaan koleksi merupakan faktor penting dalam sebuah perpustakaan. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka dapat dilihat dari tanggapan pemustaka mengenai ketersediaan koleksi di perpustakaan tersebut. Menurut Abu Ahmadi, Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, ketika objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. (Ahmadi 2009, 68). Tangapan disebut laten (tersembunyi, belum terungkap) apabila tanggapan tersebut ada di bawah sadar atau tidak disadari, sedangkan tanggapan disebut aktual (actueel = sungguh) apabila tanggapan tersebut disadari (Ahmadi 2009, 68). Tanggapan oleh pemustaka bisa berupa sikap, komentar, saran atau kritik untuk perpustakaan. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan format deskriptif. Menurut Burhan Bungin, penelitian kuantitatif dengan format deskriptif yang memiliki tujuan, yaitu: untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. Pada umumnya penelitian ini menggunakan statistik induktif untuk menganalisis data penelitiannya. (Bungin 2008, 36). Format deskriptif ini dapat dilakukan pada penelitian studi kasus dan survei, sehingga ada format deskriptif studi kasus atau format deskriptif survei. Penelitian ini menggunakan format deskriptif survei. Format deskriptif survei memiliki ciri pemairan ditonjolkan di hampir semua pengungkapannya, populasinya yang luas menyebabkan penelitian ini tidak mampu mencapai ke dalam data sehingga survei bersifat dangkal di permukaan dan hanya menguliti saja, dengan survei memungkinkan untuk mengadakan penelitian dengan mengambil populasi yang amat besar, karena populasi yang besar itu dimungkinkan pula peneliti menggunakan sampel untuk meringankan penelitian (Bungin 2008, 36). Operasional Variabel Variabel Penelitian : Ketersediaan koleksi di Pojok Jawa Barat Page 4 of 11
5 Sub Variabel 1 : Relevansi koleksi Indikator : - Kesesuaian dengan kebutuhan tugas atau profesi pemustaka - Kesesuaian dengan kebutuhan informasi Jawa Barat pemustaka - Koleksi yang dimanfaatkan Sub Variabel 2 : Kelengkapan koleksi Indikator : - Subjek koleksi - Bentuk penyajian informasi - Jumlah eksemplar - Jumlah judul Sub Variabel 3 : Kemutakhiran koleksi Indikator : - Kebaruan tahun terbit koleksi Teknik Pengumpulan Data 1. Angket Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis baik tertutup atau terbuka kepada responden untuk dijawabnya. Angket dapat diberikan secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, angket juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono 2010, 142). 2. Wawancara Apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti maka dapat melakukan wawancara sebagai teknik untuk mengumpulkan data, selain itu wawancara juga dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono 2010, 137). 3. Observasi Observasi digunakan jika penelitian berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono 2010, 145). 4. Studi Pustaka Dalam mengerjakan penelitian atau menyusun laporan peneliti membaca dan mengutip dari buku-buku dan sumber lain yang memiliki topik relevan dengan topik yang diteliti. Populasi dan Sampel Sugiyono menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2010, 80). Page 5 of 11
6 Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono 2010, 81). Dalam penelitian ini, populasinya adalah pengunjung layanan Deposit pada bulan Januari 2012 yaitu berjumlah 97 orang. Kemudian dihitung sampelnya dengan menggunakan rumus Yamane dalam Rakhmat (2009, 82) sebagai berikut: Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = presisi atau ketetapan Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh ukuran sampel minimal yang representatif berjumlah 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan Nonprobability Sampling menggunakan Sampling Insidental. Menurut Sugiyono Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono 2010, 85). Analisis Data dan Penyajian Menurut Sugiyono dalam penelitian kuantitatif, analisis data adalah: kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. (Sugiyono 2010, 147). Dalam penelitian ini tidak menguji hipotesis dan untuk analisis data menggunakan statistik deskriptif. Sugiyono menyatakan statistik deskriptif adalah: statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono 2010, 147). Pada penelitian ini penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi relatif. Disebut frekuensi relatif karena frekuensi yang disajikan bukanlah frekuensi yang sebenarnya, tetapi frekuensi yang dituang dalam bentuk angka persenan (Sudijono 2001, 40). Sudijono menyatakan untuk memperoleh frekuensi relatif (angka persenan) dipergunakan rumus: = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) = angka persentase (Sudijono 2001, 40-41) Page 6 of 11
7 4. Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui gambaran umum kondisi responden melalui tiga pertanyaan yaitu mengenai jenis kelamin, pekerjaan, dan keanggotaan perpustakaan. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa responden yang dominan mengunjungi Pojok Jawa Barat ialah responden berjenis kelamin perempuan. Dari pertanyaan mengenai pekerjaan, diperoleh jawaban responden yang dominan mengunjungi Pojok Jawa Barat adalah pelajar. Dari pertanyaan mengenai keanggotaan diperoleh jawaban responden yang dominan mengunjungi Pojok Jawa Barat adalah bukan anggota perpustakaan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian mengenai koleksi membantu mengerjakan tugas diperoleh jawaban dominan dari responden yaitu koleksi yang tersedia di Pojok Jawa Barat dapat membantu dalam mengerjakan tugas, baik tugas sekolah, kuliah, pekerjaan, atau tugas lain yang berhubungan dengan Jawa Barat dikarenakan sebagian besar informasi yang tersedia di Pojok Jawa barat sesuai/relevan dengan yang dicari. Hasil penelitian mengenai koleksi memenuhi kebutuhan informasi mengenai Jawa Barat diperoleh jawaban dominan dari responden yaitu koleksi yang tersedia di Pojok Jawa Barat dapat memenuhi kebutuhan informasi mengenai Jawa Barat karena sebagian besar informasi yang tersedia di Pojok Jawa Barat ialah berisi tentang Jawa Barat. Hasil penelitian mengenai koleksi yang dimanfaatkan diperoleh jawaban dominan dari responden yaitu memanfaatkan koleksi buku. Hasil penelitian mengenai kelengkapan subjek koleksi diperoleh jawaban dominan dari responden yaitu subjek koleksi yang tersedia di Pojok Jawa Barat adalah lengkap. Hal tersebut dikarenakan subjek koleksi yang tersedia di Pojok Jawa Barat terdiri dari koleksi umum, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni, teknologi, kesenian, kesusasteraan, sejarah, geografi, dan biografi. Responden yang menyatakan subjek koleksi tidak lengkap memberikan masukan untuk Pojok Jawa Barat agar menambahkan beberapa informasi lagi, dengan jawaban dominan yaitu informasi wisata baik wisata alam, kuliner, belanja, museum, dan lokasi bersejarah di Jawa Barat. Hasil penelitian mengenai kelengkapan bentuk penyajian informasi diperoleh jawaban dominan dari responden yaitu bentuk penyajian informasi di Pojok Jawa Barat adalah lengkap karena Pojok Jawa Barat telah menyajikan informasi dalam bentuk buku, foto, koleksi digital (CD), surat kabar langka, dan majalah langka. Responden yang menyatakan bentuk penyajian informasi di Pojok Jawa Barat tidak lengkap memberikan masukan pada Pojok Jawa Barat agar menambah bentuk penyajian informasi, dengan jawaban dominan yaitu DVD. Hasil penelitian mengenai jumlah eksemplar koleksi buku diperoleh jawaban dominan dari responden yaitu cukup banyak, yaitu satu judul buku terdiri dari 2-3 eksemplar. Hasil penelitian mengenai jumlah judul koleksi buku diperoleh jawaban dominan dari responden yaitu jumlah judul koleksi buku di Pojok Jawa Barat yang berjumlah judul ialah cukup banyak. Hasil penelitian mengenai kebaruan tahun terbit koleksi diperoleh jawaban dominan dari responden yaitu tidak baru karena terbit di bawah tahun Pembahasan Relevansi Koleksi Tanggapan pemustaka terhadap relevansi koleksi di Pojok Jawa Barat adalah relevan. Dikarenakan koleksi yang tersedia dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan dapat memenuhi kebutuhan pemustaka akan informasi mengenai Jawa Barat. Hal tersebut sejalan dengan salah satu fungsi perpustakaan yaitu fungsi informasi. Fungsi informasi perpustakaan adalah perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang Page 7 of 11
8 meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pemustaka dapat mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh ahli dari berbagai bidang ilmu, menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi serta mempunyai kesempatan memilih informasi dari berbagai bidang yang sesuai dengan kebutuhan, memperoleh kesempatan mendapatkan berbagai informasi yang tersedia untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan untuk mendapatkan informasi guna memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari di masyarakat (Darmono 2001, 3). Koleksi merupakan modal utama bagi perpustakaan, oleh karena itu dalam menghimpun koleksi, perpustakaan perlu merencanakannya dengan baik. Hal itu dimaksudkan agar koleksi yang dihimpun sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan program perpustakaan. Seperti yang dinyatakan oleh Sutarno berikut: Sementara itu semua koleksi yang dihimpun sebagai sumber informasi harus direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga sesuai denngan kebutuhan pemakai dan tidak menyimpang dari kebijakan perpustakaan. Cara menghimpun informasi tersebut dimaksudkan untuk menyususn sumber informasi yang tepat sasaran dan tepat materi. (Sutarno 2005, 100). Berdasarkan angket, koleksi yang biasa dimanfaatkan adalah koleksi buku. Buku adalah terbitan mengenai informasi tertentu yang disajikan secara tertulis sedikitnya setebal 64 halaman tidak termasuk halaman sampul, diterbitkan oleh penerbit atau lembaga tertentu, serta ada yang bertanggung jawab terhadap isi yang dikandungnya (pengarang) (Darmono 2001, 52-53). Darmono menyatakan Buku merupakan koleksi yang paling umum yang dihimpun perpustakaan. (Darmono 2001, 52). Kelengkapan Koleksi Tanggapan pemustaka terhadap kelengkapan koleksi di Pojok Jawa Barat adalah lengkap dilihat dari subjek koleksi dan bentuk penyajian informasinya. Cukup banyak dilihat dari jumlah eksemplar dan judul buku yang tersedia. Responden memberikan masukan atau saran agar Pojok Jawa Barat menambah lagi koleksinya, yaitu koleksi yang berisi informasi wisata di Jawa Barat baik wisata alam, kuliner, belanja, museum, dan lokasi bersejarah. Selain itu, responden juga memberikan masukan agar Pojok Jawa Barat menambah koleksi dalam bentuk DVD. Pojok Jawa Barat harus terus berkembang, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat khususnya Pojok Jawa Barat tetap perlu untuk terus menghimpun koleksi bagi perpustakaannya. Seperti yang dinyatakan oleh Sulistyo-Basuki berikut: Walaupun perpustakaan dimulai dengan koleksi terbatas, perpustakaan harus berkembang walaupun laju pertumbuhan tidak selalu sama. Perpustakaan harus berkembang karena pemakai perpustakaan menghendaki pengembangan koleksi yang mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan. Bila koleksi perpustakaan tidak berkembang, perpustakaan akan ditinggalkan pembacanya. Hal ini terjadi juga di Indonesia tatkala awal tahun 1960-an. Banyak perpustakaan umum tidak pernah dikunjungi anggotanya karena koleksinya tidak bertambah, malahan menyusut. (Sulistyo-Basuki 1993, 34). Berdasarkan pernyataan tersebut maka perpustakaan sangat perlu melakukan pengembangan koleski. Pengembangan koleksi perpustakaan menurut Darmono adalah: mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka. Kegiatan ini meliputi berbagai aktivitas seperti penyusunan kebijaksanaan, penetapan prosedur seleksi, pengadaan koleksi, serta evaluasi. (Darmono 2001, 45). Sedangkan menurut Sutarno pengembangan koleksi perpustakaan mencakup: Page 8 of 11
9 (1) jumlah, mencakup judul, jenis dan eksemplar, (2) terbitan baru, (3) variasi, baik yang tercetak seperti buku, majalah, koran, maupun yang terekam, (4) sumber penerbitnya, makin banyak, (5) sumber asalnya, dalam negeri (Bahasa Indonesia dan bahasa daerah), dari luar negeri, terjemahan, saduran bahasa Inggris dan bahasa lainnya. (Sutarno 2006, 114). Kemutakhiran Koleksi Tanggapan pemustaka terhadap kemutakhiran koleksi di Pojok Jawa Barat adalah tidak mutakhir atau tidak baru, dikarenakan banyak koleksi yang terbit dibawah tahun Menurut Darmono, Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada tahun terakhir, maka dilihat dari kemutakhiran dapat katakan mutakhir. (Darmono 2001, 50). Koleksi menurut Sutarno adalah: Koleksi atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung. Oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat maka koleksi perpustakaan juga harus kuat, dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam, dan mutu. (Sutarno 2005, 100). Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa koleksi merupakan hal yang sangat penting bagi perpustakaan, yaitu sebagai modal utama. Informasi yang dibutuhkan pemustaka terdapat di dalam koleksi. Oleh karena itu, koleksi dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk memanfaatkan koleksi yang sesuai guna memenuhi kebutuhan informasinya. Oleh karenanya perpustakaan perlu memperhatikan kemutakhiran koleksi yang dimiliki. Sulistyo- Basuki menyatakan pentingnya koleksi bahan pustaka yang mutakhir dan seimbang. (Sulistyo-Basuki 1993, 132). Rangkuman 1. Responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Responden perempuan dengan jumlah 32 orang (64%) lebih dominan. 2. Sebanyak 23 orang (46%) responden adalah pelajar. 3. Sebanyak 31 orang (62%) responden bukan anggota perpustakaan orang responden (100%) menyatakan koleksi yang tersedia di Pojok Jawa Barat dapat membantu mengerjakan tugas yang berhubungan dengan Jawa Barat karena sebagian besar informasi yang tersedia sesuai/relevan dengan yang dicari orang responden (100%) menyatakan koleksi yang tersedia di Pojok Jawa Barat dapat memenuhi kebutuhan informasi mengenai Jawa Barat karena sebagian besar informasi yang tersedia berisi tentang Jawa Barat. 6. Sebanyak 20 orang responden (40%) menyatakan biasa memanfaatkan koleksi buku, seperti buku sejarah, novel, cerita rakyat, dan kebudayaan. 7. Sebanyak 30 orang responden (60%) menyatakan subjek koleksi yang tersedia di Pojok Jawa Barat lengkap karena terdiri dari koleksi umum, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni, teknologi, kesenian, kesusasteraan, sejarah, geografi, dan biografi orang responden (18%) memberikan masukan pada pojok Jawa Barat untuk menambahkan informasi yang berisi wisata baik wisata alam, kuliner, belanja, museum, dan lokasi bersejarah di Jawa Barat. 9. Sebanyak 28 orang responden (56%) menyatakan bentuk penyajian informasi di Pojok Jawa Barat lengkap karena tersedia dalam bentuk buku, foto, koleksi digital (CD), surat kabar langka, dan majalah langka. Page 9 of 11
10 10. Sebanyak 14 orang responden (28%) memberikan masukan pada Pojok Jawa Barat untuk menambah koleksi dalam bentuk DVD dan 1 orang responden (2%) memberikan masukan untuk menambah koleksi dalam bentuk cassette tape. 11. Sebanyak 35 orang responden (70%) menyatakan jumlah eksemplar koleksi buku yang tersedia di Pojok Jawa Barat adalah cukup banyak yaitu satu judul buku terdiri dari 2-3 eksemplar. 12. Sebanyak 29 prang responden (58%) menyatakan jumlah judul koleksi buku di Pojok Jawa Barat yang berjumlah judul ialah cukup banyak. 13. Sebanyak 31 orang responden (62%) menyatakan bahwa kebaruan tahun terbit koleksi yang tersedia di Pojok Jawa Barat adalah tidak baru karena terbit dibawah tahun Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Seperti yang telah diuraikan pada bab satu, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan pemustaka terhadap ketersediaan koleksi di Pojok Jawa Barat Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan dari ketersediaan koleksi yang meliputi relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran, sebagai berikut: 1. Tanggapan pemustaka terhadap relevansi koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA adalah relevan. Hal itu dikarenakan koleksi yang tersedia sesuai/relevan dengan informasi yang dibutuhkan dan kebutuhan pemustaka akan informasi mengenai Jawa Barat dapat terpenuhi. Koleksi yang biasa dimanfaatkan pemustaka adalah koleksi buku. Saran 2. Tanggapan pemustaka terhadap kelengkapan koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA adalah lengkap dilihat dari subjek koleksi dan bentuk penyajian informasinya, dan cukup banyak dilihat dari jumlah eksemplar dan judul koleksi buku yang tersedia. Isi informasi yang perlu ditambahkan di Pojok Jawa Barat menurut responden yaitu koleksi yang berisi informasi wisata di Jawa Barat baik wisata alam, kuliner, belanja, museum, dan lokasi bersejarah. Bentuk penyajian informasi yang perlu ditambahkan di Pojok Jawa Barat menurut responden yaitu bentuk DVD. 3. Tanggapan pemustaka terhadap kemutakhiran koleksi di Pojok Jawa Barat BAPUSIPDA adalah tidak mutakhir atau tidak baru dikarenakan banyak koleksi yang terbit dibawah tahun Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (BAPUSIPDA) sebaiknya melakukan promosi lagi kepada masyarakat khususnya pemustakanya mengenai keberadaan Pojok Jawa Barat dan koleksi yang dimilikinya. Karena berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa pengunjung perpustakaan, banyak yang belum mengetahui keberadaan Pojok Jawa Barat dan berdasarkan hasil observasi di lapangan, tidak terdapat banner atau petunjuk bagi pengunjung mengenai lokasi Pojok Jawa Barat. Berdasarkan hal tersebut, BAPUSIPDA Page 10 of 11
11 dapat melakukan langkah awal untuk mempromosikan Pojok Jawa Barat kepada pengunjungnya dengan memasang banner. 2. Pojok Jawa Barat perlu menambah judul buku yang dimiliki baik koleksi langka maupun koleksi non langka dan bentuk penyajian informasi agar dapat terus memenuhi kebutuhan informasi pemustaka sehingga tidak ditinggalkan oleh pemustakanya. 3. Koleksi di Pojok Jawa Barat sejauh ini belum diperbolehkan untuk dipinjam, meskipun begitu sebaiknya Pojok Jawa Barat memperbanyak jumlah eksemplar koleksi buku langka, minimal 1 judul buku memiliki 2-3 eksemplar, agar ketika 2 orang atau lebih pemustaka yang membutuhkan informasi dalam sebuah koleksi yang sama, pemustaka tersebut bisa mengakses bersamaan. Daftar Pustaka Ahmadi, Abu Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Darmono Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo. Perpustakaan Nasional Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Yogyakarta: Pustaka Timur. Rakhmat, Jalaluddin Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudijono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Sulistyo-Basuki Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sutarno, NS Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi. Jakarta: Panta Rei Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Page 11 of 11
PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Vol. 3, No. 2, Nopember 2013 PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL oleh Mahayu Kusumaningtyas Dian Arya Program Studi
Lebih terperinciMANFAAT PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN NABIRE
MANFAAT PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN NABIRE Oleh : Yolanda F. Waas Desie.M.D.Warouw Antonius M. Golung Abstrak Perpustakaan
Lebih terperinciKETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA
KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA *Jumal Anse* *Asrul Jaya *** Sutiyana Fachruddin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciPERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KOLEKSI BUKU DENGAN SUBJEK MINANGKABAU DI PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI KEBUDAYAAN MINANGKABAU (PDIKM) PADANG PANJANG
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KOLEKSI BUKU DENGAN SUBJEK MINANGKABAU DI PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI KEBUDAYAAN MINANGKABAU (PDIKM) PADANG PANJANG Dina Rafiqah 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi
Lebih terperinciPENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA
PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh Nofita Waas e-mail: fhitawaas@yahoo.co.id Abstrak Perpustakaan sebagai salah satu penyedia
Lebih terperinciPERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH
Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1 PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH Sigit Heri S, Sri Ati 1 Jurusan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat, seiring dengan kemajuan zaman dan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Masyarakat dituntut
Lebih terperinciFAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU
FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU HASNIDAR Pustakawan Perpustakaan Pusat Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam
Lebih terperinciKAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI
KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Oleh: Magritha Tular email: magrithatular@yahoo.com Abstrak Perpustakaan
Lebih terperinciLayanan Sirkulasi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna di Perpustakaan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN)
Layanan Sirkulasi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna di Perpustakaan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Ranny Wulandari 1, Rohanda 2, Tati Sumiati 3 Jurusan Ilmu Informasi dan
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, DI PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANGLI
PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, DI PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANGLI I Kadek Yudi Kertayas 1), Ricard Togaranta Ginting, S.Sos, M.Hum.2), Drs Made Kastawa,Ss,M.Lib 3) Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh: Wa Jumaeda La Tiwu A. Tabaga Anton Boham e-mail: wajumaedalatiwu1508@gmail.com
Lebih terperinciEvaluasi Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa
Evaluasi Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ayu Sri Wahyuni ) ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana EMAIL : ayusri.as8@gmail.com ) ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO
STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO Oleh: Anthonius M. Golung e-mail: tonygolung@yahoo.com Abstract Target of this research is to know student
Lebih terperinciPeran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat
Peran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Dian Prayoga 1, Tine Silvana Rachmawati 2, Evi Rosfiantika 3 Departemen Ilmu Informasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini, peran website sebagai media promosi (X) diturunkan menjadi dua sub
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini peneliti menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam, yang didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan yang dikenal sebagai pusat informasi berorientasi untuk mendistribusikan informasi kepada pengguna. Salah satu cara dalam mendistribusikan informasi
Lebih terperinciEvaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)
Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara) Oleh : Stevano Thomas (Nim : NIM. 0908110009) email : stevano.thomas@yahoo.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPersepsi Pemustaka Mengenai Layanan Deposit di Badan Perpustakaan dan Kearsipan daerah Provinsi Jawa Barat
Persepsi Pemustaka Mengenai Layanan Deposit di Badan Perpustakaan dan Kearsipan daerah Provinsi Jawa Barat Iwin Ardyawin 1, Rohanda 2, Tati Sumiati 3 Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas
Lebih terperinciEVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN STMIK STIKOM INDONESIA
EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN STMIK STIKOM INDONESIA Ida Ayu Gede Anindyatari, Made Kastawa 2, I Putu Suhartika 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era informasi memunculkan dampak- dampak perkembangan baru dalam berbagai macam aspek kehidupan, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi informasi. Dengan
Lebih terperinciLokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun 2016
Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun Yan Robeth Kamajaya 1, Richard Togaranta Ginting 2, Made Kastawa 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Lebih terperinciPENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADAP MINAT BACA PENGGUNA PERPUSTAKAAN DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI
ENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADA MINAT BACA ENGGUNA ERUSTAKAAN DI BADAN ERUSTAKAAN DAN ARSI ROVINSI BALI KADEK SRI MARTINI 1) 1) AKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU OLITIK UNIVERSITAS UDAYANA E-MAIL: srikadek28@yahoo.com
Lebih terperinciMANFAAT SELEKSI DALAM PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI BAGI MAHASISWA
MANFAAT SELEKSI DALAM PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI BAGI MAHASISWA Oleh: Olivia C Mandey (e-mail: oliviamandey31@gmail.com) Antonius M.Golung,
Lebih terperinciPEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN CITRA BAPUSIPDA PROVINSI JAWA BARAT
ISSN(p) 2354-9629 ISSN(e) 2549-1334 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN CITRA BAPUSIPDA PROVINSI JAWA BARAT Asep Gunawan *, Encang Saepudin*, Yunus Winoto* Pengutipan: Gunawan, A., Saepudin,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode pengumpulan dan analisis data yang digunakan dalam rangka mengkaji topik penelitian mengenai toko buku bekas sebagai tempat pemenuhan
Lebih terperinciTANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET
TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET RESPONSE OF GRADE VII STUDENTS ON THE USE OF LEARNING
Lebih terperinciPELAYANAN SIRKULASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUJIPTO YOGYAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
PELAYANAN SIRKULASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUJIPTO YOGYAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Studi Ilmu Perpustakaan D3 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat dari segi sejarahnya, perpustakaan bukan merupakan hal baru di kalangan masyarakat. Hal tersebut karena keberadaan perpustakaan yang saat ini berada di tengah-tengah
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA PADA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI. *Hasni Lakona **Hasriani Amin **Joko
PEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA PADA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI *Hasni Lakona **Hasriani Amin **Joko Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciSURVEY LAYANAN PERPUSTAKAAN STIE PERBANAS SURABAYA
SURVEY LAYANAN PERPUSTAKAAN STIE PERBANAS SURABAYA 2015-2016 KUISIONER LAYANAN PERPUSTAKAAN STIE PERBANAS SURABAYA 2015/2016 PENDAULUAN Menurut Sulistyo Basuki (1991: 3) dalam bukunya menyatakan bahwa
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN MEMBACA TERHADAP MINAT BACA SISWA SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA. Filda Rohimah
PENGARUH BIMBINGAN MEMBACA TERHADAP MINAT BACA SISWA SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA Filda Rohimah Pembimbing : Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, M.Si Program Studi Ilmu Perpustakaan,, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Reihan Zaharani 1, Yona Primadesi 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas
Lebih terperinciToto Fathoni. Vol. 2, No. 2, Desember 2015
HUBUNGAN KETERSEDIAAN KOLEKSI FIKSI DENGAN MINAT KUNJUNG PESERTA DIDIK PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH (studi deskriptif pada Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 1 Parongpong) Oleh Dira Tejanuarta 1 Toto Fathoni
Lebih terperinciOPINI PEMUSTAKA TERHADAP KOLEKSI PADA BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI DAERAH KONAWE. Oleh
OPINI PEMUSTAKA TERHADAP KOLEKSI PADA BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI DAERAH KONAWE Oleh *Erid Saputra**Muh. Zein Abdullah***Marsia Sumule Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Lebih terperinciMANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA
MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak
Lebih terperinciKata Kunci: Alih media, Layanan Deposit, Efektivitas Pemanfaatan Koleksi
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN KOLEKSI ALIH MEDIA DI LAYANAN DEPOSIT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Oleh : Tentia Oktama Setyaning Adi, Heriyanto, S.Sos., M.IM * Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciEvaluasi Pemanfaatan Koleksi Bilingual Pada Perpustakaan Sekolah HighScope Indonesia Bali
Evaluasi Pemanfaatan Koleksi Bilingual Pada Bali Ni Made Ayu Apti Ismayuri¹, Richard Togaranta Ginting², Ni Putu Premierita Haryanti³ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana madeayuapti@yahoo.com¹,richardtogaranta@yahoo.com²,premierita@yahoo.com³
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699, 2017 PERPUSNAS. Perpustakaan Kabupaten/Kota. Standar Nasional. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL
Lebih terperinciOleh Resti Damayanti. Rudi Susilana
HUBUNGAN ANTARA KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR (Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung) Oleh Resti Damayanti
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2002:1) menyatakan bahwa penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif.
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif dengan mengunakan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH
EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH Mawaddhatul Izzaty 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Begitu banyaknya sumber informasi yang ada saat ini, mengakibatkan sumber informasi harus dikumpulkan dan dikelola dengan baik. Informasi yang dikumpulkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya dalam menumbuhkembangkan sumber daya manusia dalam mempersiapkan menghadapi pembangunan. Pada penyelenggaraan pendidikan perlu adanya
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI
SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Miftahul Jannah 1, & Nasaruddin 2 1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar 2
Lebih terperinciRANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora
RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Dalam
Lebih terperinciBadan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah dan Ketersediaan Koleksi untuk Kebutuhan Pengguna (User)
Available online at http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intelektualita Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang,
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang perngaruh
BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang perngaruh ketersediaan koleksi terhadap minat baca, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Pendapat responden
Lebih terperinciTabel.1.1 Jumlah Karyawan PT Bank Himpunan Saudara 1906 TBK, KC Palembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan perkembangan perekonomian, berimbas pada banyaknya perusahaan baru bermunculan, baik perusahaan yang menawarkan barang maupun perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang mengumpulkan, merawat, menyimpan, mengatur dan melestarikan bahan-bahan perpustakaan yang selanjutnya digunakan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat pula. Perpustakaan sebagai pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa dan telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi yang begitu pesat saat ini menuntut pusat-pusat informasi mengimbangi perkembangan tersebut dengan terus belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kuantitatif explanatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Tika (2005:4) metode deskriptif adalah metode yang mengarah pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru. Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah setelah judul ini diterima
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. segenap masyarakat yang membutuhkannya. 1
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Pendekatan
Lebih terperinciTINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN
Tingkat Pemahaman Siswa...(Aditya Tito A D)1 TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN Oleh: Aditya Tito Aji Darmawan, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian
Lebih terperinciPERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MANADO
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MANADO Oleh: Aprilke M. Loho Ardjunius Tabaga Syane Harinda e-mail: upreal.lovejesus@gmail.com Abstrak Perpustakaan
Lebih terperinciKETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG
KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG oleh Dwi Ary Faziastuti Rudi Susilana Program Studi Perpustakaan dan Informasi
Lebih terperinciSTUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DI DESA BUNGSUR KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK
STUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DI DESA BUNGSUR KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK Wirdani Yoskar Kadarisman wirdanimutiah@yahoo.co.id 085265527904 ABSTRACT Rural development
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Isnanda, 2014
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian yang hendak dicapai, manfaat penelitian dan struktur organisasi penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.metode deskriptif adalah suatu metode dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa 1. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan
Lebih terperinciANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR
1 ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR Rosidayanti, Zulkifli, Hukmi Rosidayanti@yahoo.com (082389967375, Pakzul n.@yahoo.co.id, hukmimukhtar75@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kerawanan sosial ekonomi serta harapan PRSE ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden.
Lebih terperinciSUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG
SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG Tri Bery Ariani 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan memiliki beragam budaya, seni serta wisata yang telah dikenal keindahannya di Indonesia. Ibukota Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu fungsi perpustakaan adalah rekreasi, dengan adanya fungsi tersebut perpustakaan bukan hanya sebagai tempat untuk membaca buku
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruaan tinggi merupakan salah satu sarana dalam melaksanakan program pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan umum secara luas adalah tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAGI SISWA DI SMK NEGERI 1 PARE-PARE
EFEKTIVITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAGI SISWA DI SMK NEGERI 1 PARE-PARE Ismail & Muhammad Darwis Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis
BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penulisan skripsi ini menerapkan pendekatan kuantitatif. Pengertian penelitian kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 33 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR. Perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan diharapkan mampu
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan diharapkan mampu menjadi tempat pembelajaran seumur hidup (long life education) untuk masyarakat. Pengertian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pola Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yaitu kegiatan penelitian itu
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMAN 1 KINTAMANI
PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMAN 1 KINTAMANI I Komang Suyanjaya 1, Richard Togaranta Ginting 2, I Putu Suhartika 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email: komangsuyan@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini terdiri atas enam sub bab, yaitu: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perpustakaan menjadi tempat membaca dan belajar untuk menambah serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Ada dua jenis perpustakaan, yaitu perpustakaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu sarana dalam melaksanakan program pendidikan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN
SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL
Lebih terperinciDestri Nugria Bunga Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK
MINAT MAHASISWA TENTANG PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTASILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Destri Nugria Bunga Fakultas
Lebih terperinci