Persepsi Pemustaka Mengenai Layanan Deposit di Badan Perpustakaan dan Kearsipan daerah Provinsi Jawa Barat

Transkripsi

1 Persepsi Pemustaka Mengenai Layanan Deposit di Badan Perpustakaan dan Kearsipan daerah Provinsi Jawa Barat Iwin Ardyawin 1, Rohanda 2, Tati Sumiati 3 Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author: iwinardyawin@gmail.com ABSTRACT This research aims to know user s perseption about collection, staff s service and facilities from attitude, motive, interest, experience and expectation aspect. This research uses descriptive method with survey technique to get describe user s perseption about deposit service. Besides that questionnaire, interview, observation and literature has used to collect data. A descriptive method has shown that deposit collections, staff s service and facilities have been good enough. Result of questionnaire has shown that most user have given agree statement for every question. This research is expected can be hint to evaluate deposit s service and useful to increase library s service at library and archieve organization in west java. Keywords : Library and archieve organization west java, deposit service. LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi, informasi telah merambat ke segenap segmen kehidupan berbangsa dan bernegara. Kehadirannya mampu memberikan warna dan geliat kehidupan dan dinamika sosial yang begitu kompleks. Sadar maupun tidak kita yang sekarang berada pada abad informasi yang identik dengan modernisasi akan membudaya dan menjadi ciri yang khas terhadap masyarakat informasi. Perpustakaan tetap merupakan sumber informasi bagi masyarakat yang haus akan informasi. Namun sayangnya, banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan tidak peduli dengan keberadaan perpustakaan. Pada dasarnya perpustakaan adalah perpaduan antara manusia, tempat atau fasilitas dan informasi yang tak bisa dipisahkan, karena satu dengan yang lainnya saling ketergantungan. Manusia yaitu pengolah dan pemakainya. 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 10

2 Tempat atau fasilitas merupakan sarana yang digunakan manusia untuk melakukan transaksi informasi. Banyak pemustaka yang tidak mengetahui tentang peranan perpustakaan. Mereka mengira perpustakaan hanya tempat untuk menyimpan dan memperoleh buku, majalah jurnal dan koleksi yang lain. Mereka tidak berpikir tentang berbagai macam layanan yang disediakan oleh perpustakaan, misalnya memberi petunjuk tentang letak koleksi, melakukan layanan peminjaman, penyediaan data, menjawab pertanyaan referensi, layanan multimedia dan lain-lain. Perpustakaan umum memiliki koleksi yang sangat beragam dan kalangan penggunanya yang sangat luas, mulai dari anak-anak sampai orang tua yang berusia lanjut dapat menjadi anggota perpustakaan umum ini. Menurut rumusan ALA (American Library Associaation) yang dikutip oleh sukaesih bahwa layanan melibatkan 3 komponen yang terlibat langsung dalam pemberian jasa layanan informasi di perpustakaan yaitu komponen staf, komponen koleksi dan komponen fasilitas (Sukaesi h, 2009: 2). Pada umumnya pelayanan yang diselenggarakan perpustakaan umum adalah pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, pelayanan audiovisual, pelayanan terbitan berseri, pelayanan anak, pelayanan deposit. Dari keenam jenis layanan tersebut, penulis hanya menguraikan mengenai layanan deposit. Pengguna perpustakaannya pun terdiri dari berbagai macam profesi atau berbagai macam pendidikan, untuk itu kebutuhan informasi yang dicarinya juga sangat beragam dan berbeda-beda. Ini merupakan sebuah tantangan bagi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat untuk dapat memfasilitasi dan melengkapi semua jenis koleksi dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna terutama koleksi deposit. Karya cetak dan karya rekam pada dasarnya merupakan salah satu karya budaya bangsa sebagai perwujudan cipta, rasa, dan karya manusia. Peranannya sangat penting dalam menunjang pembangunan pada umumnya, khususnya pembangunan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi. Kewajiban serah simpan karya cetak dan karya rekam ini juga dimaksudkan untuk mewujudkan koleksi karya-karya tersebut sebagai hasil budaya bangsa, sehingga terwujudnya suatu koleksi nasional yang lengkap dan dapat memenuhi keperluan dalam rangka pembangunan Bangsa dan Negara, khususnya dalam usaha meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa. Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan penting dalam perpustakaan, baik buruknya suatu perpustakaan sering dinilai dari mutu layanannya. Dalam upaya melestarikan hasil budaya dan mewujudkan koleksi daerah jawa barat. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat merupakan satu-satunya perpustakaan di Provinsi Jawa Barat yang memiliki layanan deposit. Untuk merealisasikan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990, Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun Page 2 of 10

3 1999, Perpustakaan Daerah Jawa Barat melaksanakan kegiatan tersebut pada layanan deposit, sehingga Perpustakaan Daerah Jawa Barat dapat menyediakan jenis informasi yang beragam seperti buku fiksi dan non fiksi, buku rujukan, karya artistic, karya ilmiah yang dipublikasikan, majalah, surat kabar, brosur dsb. Tujuan dari UU ini mewujudkan koleksi Nasional dan Daerah dalam melestarikan sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai termuat dalam pasal 5 UU N0. 4 Tahun Badan Perpustakaan Daerah Jawa Barat melalui Subbagian Deposit diberi wewenang dalam melaksanakan pengelolaannya. Dari hasil observasi yang telah penulis lakukan, pada umumnya pengguna layanan deposit adalah mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas atau sedang melakukan penelitian. Ada juga pemustaka umum yang berkunjung ke layanan deposit karena membutuhkan informasi dan koleksi tentang Jawa Barat. Tetapi jika dibandingkan dengan layanan-layanan lain di Perpustakaan Daerah Jawa Barat seperti layanan sirkulasi, layanan bimbingan pemakai, layanan audio visual atau layanan ekstensi, adanya layanan deposit serta beragamnya informasi yang dimiliki oleh layanan deposit di Perpustakaan Daerah Jawa Barat tersebut belum banyak diketahui oleh pemustaka sehingga mereka kurang memanfaatkan layanan deposit ini secara optimal. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui persepsi pemustaka mengenai layanan deposit yang dilihat melalui prosedur koleksi, staf layanan, dan fasilitas layanan deposit. Alasan pemilihan layanan deposit sebagai objek penelitian adalah karena Perpustakaan Daerah Jawa Barat memiliki layanan deposit yang menyediakan sumber informasi yang diterbitkan di Jawa Barat, namun dilihat dari statistik pengunjung, tingkat pemanfaatan koleksi masih rendah. Atas dasar itu, maka penulis mencoba merumuskan masalah Bagaimana Persepsi Pemustaka Mengenai Layanan Deposit Di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. PENJELASAN Perpustakaan baik dalam penyediaan dan pelayanan informasi dalam menunjang tugas pokok dan fungsi lembaga induknya. Artinya memberikan pelayanan prima, yaitu suatu sikap atau cara pustakawan dalam melayani pemustakanya. Semua ini untuk memuaskan pemustaka, meningkatkan loyalitas pemustaka, serta meningkatkan jumlah pemustaka. Undang-undang deposit adalah undang-undang yang mewajibkan penerbit dan pencetak mengirimkan contoh terbitannya ke perpustakaan yang ditunjuk oleh undangundang tersebut. Demikian pula terbitan asing yang menyangkut negara yang Page 3 of 10

4 bersangkutan juga disimpan. Untuk memperoleh terbitan asing, biasanya dilakukan dengan cara pembelian ataupun tukar menukar (Basuki, 1991: 35). Berdasarkan penjelasan undang-undang No. 4 Tahun 1990 Pasal 1 ayat (1) mengatakan bahwa, karya cetak adalah semua jenis terbitan dari setiap karya intelektual dan atau artistik yang dicetak dan digandakan dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, peta, brosur, dan sejenisnya yang diperuntukkan bagi umum. Ayat (2), karya rekam adalah jenis rekaman dari setiap kar ya intelektual dan atau artistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk pita, piringan, dan bentuk lain sesuai dengan perkembangan tekhnologi yang diperuntukan bagi umum (Perpusnas, 2005: 5). Dalam melayani pemustaka, seorang pustakawan harus mampu memahami dan mengerti akan sifat-sifat pengguna karena masyarakat yang dilayani berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda baik dilihat dari segi agama, pendidikan, pengalaman, adat-istiadat, perilaku dan budaya. Sekalipun banyak perbedaan sifat, semua ini harus dilayani dengan baik secara cepat tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh pemustaka. Perpustakaan adalah suatu lembaga atau tempat dimana masyarakat umum dapat melakukan berbagai macam kegiatan yang bersifat menambah pengetahuan seperti meminjam buku, membaca ataupun mencari berbagai macam informasi yang ingin diketahui. Pelayanan merupakan ujung tombak jasa perpustakaan, karena bagian inilah yang pertama berhubungan dengan masyarakat pengguna yang ada di perpustakaan dimana jasa perpustakaan baru terasa manfaatnya bila informasi yang diberikan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Seperti yang dikemukakan oleh Sutarno (2006: 90) mengatakan bahwa: Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang memberikan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh pemakai dalam pemberian informasi. Melalui pelayanan perpustakaan pengguna memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan, baik didalam maupun diluar perpustakaan. Perpustakaan merupakan media informasi yang memiliki peranan penting dalam menyebarkan informasi yang dimiliki kepada masyarakat pengguna. Untuk menyebarkan informasi yang ada, perpustakaan memberikan layanan yang bertujuan agar informasi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Sedangkan menurut Yusuf (1991: 38) mengatakan bahwa: Pelayanan adalah menyebarkan informasi kepada masyarakat luas dengan segala aspek yang mendukung kelancarannya, mulai dari membantu mencari informasi yang dibutuhkan pengguna sampai melakukan promosi perpustakaan ke daerah-daerah. Page 4 of 10

5 Dengan memberikan layanan yang baik dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna, maka dapat dilihat bahwa layanan sangat penting dalam mencapai tujuan perpustakaan. Perpustakaan umum yang selalu mengutamakan kepentingan pemustaka, hendaknya selalu memperhatikan bagaimana persepsi dari pemustaka tentang segala hal yang berhubungan dengan perpustakaan dalam hal ini layanan, fasilitas serta pustakawan agar selalu memberikan kenyamanan serta meningkatkan minat baca pemustaka. Berhubungan dengan hal ini pemustaka memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap layanan perpustakaan (layanan deposit). Seperti yang dikemukakan oleh Rakhmat (2000: 51) mengatakan bahwa: Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Selain menurut Rakhmat pengertian persepsi yang dikemukakan oleh Moskowit (1969: 63) mengatakan bahwa: Persepsi ialah proses pengamatan melalui indera terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh pengetahuan, kebutuhan, pengalaman, lingkungan serta sistem nilai yang dianut sehingga individu menyadari memperoleh gambaran, menginterpretasikan, memperoleh kesan dan pandangan tentang objek tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan persepsi adalah proses pengenalan terhadap objek (benda, manusia, gagasan, gejala dan peristiwa) yang merangsang untuk ditangkap oleh panca indera, hasil pengolahan otak dan ingatan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Stephen P. Robbins (dalam Marihot Tua Effendi Hariandja, 2006: 72) adalah sebagai berikut: 1. Faktor yang berada dalam diri sendiri yang mempersepsi ( perceiver), berupa attitude, motive, interest, experience dan expectation. 2. Faktor yang berada dalam objek yang dipersepsikan (target) berupa novelty motion, sound, size, background dan proximity. 3. Faktor yang berada dalam situasi ( situation), berupa bentuk, work setting dan social setting. Seperti bagan dibawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sebagai berikut: Page 5 of 10

6 Bagan 1.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi PEMERSEPSI Sikap Motif Perhatian Pengalaman Pengharapan SITUASI Waktu Keadaan/Tempat Kerja Keadaan Sosial PERSEPSI TARGET Hal Baru Gerakan Bunyi Ukuran Latar Belakang Kedekatan Sumber: Stephen P. Robbins (1996: 126) Sesuai dengan pembahasan penulis, maka faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada penelitian ini hanya terfokus kepada faktor-faktor yang berada dalam diri persepsi ( perceiver). Menurut Marihot Tua Effendi Hariandja (2006: 74-75), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu sebagai berikut: 1. Attitude (sikap) dipengaruhi nilai yang dianut oleh seseorang terhadap suatu objek yang dapat mempengaruhi persepsi. 2. Motive (motif) merupakan suatu keinginan atau kebutuhan seseorang 3. Interest (perhatian) adalah suatu yang sangat diperhatikan seseorang dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan latar belakang orang tersebut. 4. Experience (pengalaman) dapat mempengaruhi salah satu dari objek atau peristiwa yang sangat diperhatikan oleh seseorang. 5. Expectation harapan-harapan (pengharapan) seseorang terhadap sesuatu yang dapat mempengaruhi persepsi. Berdasarkan uraian diatas maka konsep munculnya persepsi pemustaka mengenai layanan deposit yang diaplikasikan kedalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Page 6 of 10

7 Bagan 1.2. Konsep Penelitian Persepsi Pemustaka Mengenai Layanan Deposit Persepsi pemustaka: Seleksi, pengorganisasian dan penafsiran yang dipengaruhi faktor-faktor pada perceiver: Sikap (Attitude) Motif (Motive) Perhatian (Interest) Pengalaman (Experience) Pengharapan (Expectation) Layanan Deposit Perpustakaan: Koleksi Staf Fasilitas Sumber: Peneliti (2012) Oleh sebab itu, pelayanan merupakan inti dari perpustakaan, dan harus terbentuk secara kokoh. Perpustakaan harus mengerti juga, bahwa metode dan teknik yang efektif tergantung situasi, harus disesuaikan dengan unsur waktu dan unsur lainya. Ditambah lagi dengan keterampilan yang harus diaplikasikan oleh pustakawan dalam pelaksanaan layanan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Komunikasi yang terjadi antara pustakawan dengan pengguna dalam pelayanan dimulai ketika adanya perhatian pustakawan terhadap kebutuhan pengguna. Pada saat-saat tersebut, peran pustakawan sebagai konsultan informasi sangat besar artinya, karena ia berhubungan langsung dengan pengguna yang membutuhkan informasi. Inilah kunci terjalinnya hubungan baik antara pustakawan dengan pemustaka karena kemampuan pustakawan dalam menyampaikan informasi dapat menumbuhkan kepercayaan pengguna terhadap pustakawan sebagai spesialis informasi. METODOLOGI METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, akan tetapi menggambarkan apa adanya variabel, gejala atau keadaan (Singarimbun, 1982: 5). Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Rakhmat, 2009: 24) dan dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif karena penelitiannya memaparkan situasi atau keadaan mengenai persepsi pemustaka mengenai layanan deposit. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik Page 7 of 10

8 tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011: 93). POPULASI DAN SAMPEL a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung jasa layanan deposit yang datang setiap bulannya sekitar 131 orang (Sumber: Statistik pengunjung/pemustaka pada layanan deposit, 2012). b. Sampel Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah Sampling Insidental. Menurut Sugiyono (2011: 85) Sampling Insidental adalah siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Ukuran sampel ini ditentukan berdasarkan rumus sederhana Yamane (dalam Rakhmat, 2005: 82) sebagai berikut: N n = Nd + 1 = 131 = = 57 Orang 131(0,1)² + 1 Keterangan: - N : Populasi - n : Ukuran Sampel - d : Presisi, yakni dengan tingkat kepercayaan 90% maka tingkat kesalahannya adalah 10%. Jadi untuk presisinya (d) = 10%. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 57 orang TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden dengan jawaban yang tersedia. Melalui teknik ini, peneliti akan mengumpulkan data dengan menyebarkan beberapa pertanyaan ataupun pernyataan kepada responden, dengan harapan akan diberikan respon terhadap pertanyaan tersebut. 2. Observasi, adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran terhadap kondisi, situasi, dan proses kegiatan ditempat penelitian. 3. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung atau wawancara dilakukan dengan para pustakawan. 4. Studi Kepustakaan adalah seseorang peneliti yang mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi atau hasil penelitian lain). Page 8 of 10

9 HASIL Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa koleksi deposit cukup lengkap, staf layanan deposit sudah baik dalam memberikan layanannya serta fasilitas yang ada sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari kuesioner yang disebar, sebagian besar pemustaka menyatakan setuju untuk setiap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. KESIMPULAN 1. Persepsi pemustaka mengenai koleksi yang tersedia di layanan deposit menyatakan bahwa koleksi deposit cukup lengkap baik koleksi karya tercetak dan karya rekam. Hal ini dilihat dari aspek koleksi yang tersedia selalu ada jika dibutuhkan, koleksi lengkap dan mencukupi kebutuhan, keinginan untuk selalu menggunakan koleksi deposit, koleksi yang tersedia sudah mutakhir/mengikuti perkembangan zaman, koleksi beragam banyak pilihan dan koleksi yang ada relevan/sesuai dengan kebutuhan. 2. Persepsi pemustaka mengenai staf atau tenaga perpustakaan di layanan deposit menyatakan bahwa staf sudah baik dalam memberikan layanan kepada pemustaka. Hal ini dilihat dari aspek sikap staf bersikap sopan dan ramah saat melayani, keinginan staf memberikan informasi yang akurat, keinginan staf selalu membantu pemustaka jika mengalami kesulitan dalam mencari informasi, staf selalu bersedia untuk membantu, staf berpenampilan rapi dan menarik, staf memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, staf dapat membantu mendapatkan informasi yang dibutuhkan, staf memberikan layanan cepat dan tepat, staf mengetahui letak koleksi yang dicari pemustaka dan staf komunikatif dalam melayani. 3. Persepsi pemustaka mengenai fasilitas di ruangan deposit menyatakan bahwa fasilitas yang ada sudah cukup baik dalam menunjang kegiatan di dalam perpustakaan. Hal ini dilihat dari aspek perlengkapan perpustakaan, kebersihan di lingkungan perpustakaan selalu terjaga sehingga terasa nyaman, keinginan untuk selalu memanfaatkan fasilitas perpustakaan, suasana ruangan yang nyaman, tenang dan bersih, cahaya didalam ruangan yang cukup terang dan nyaman untuk membaca, fasilitas internet yang cukup mendukung dalam pencarian informasi. DAFTAR PUSTAKA Hariandja, Marihot Tua Efendi Perilaku Organisasi: memahami dan mengelola perilaku dalam organisasi. Bandung : Unpar Press. Indonesia. Presiden (Soeharto) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 Tahun 1991 Tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 4 Tahun Page 9 of 10

10 1990 Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI. Indonesia. (Undang -Undang, Peraturan, dsb) Undang-undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Jakarata : Perpusnas. Rakhmat, Jalaluddin Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi contoh Analisis Statistik. Bandung : Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin Retorika Modern. Bandung : Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jakarta : Prenhallindo. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES. Sulistyo-Basuki Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Sutarno NS Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta. Sagung Seto. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung : Alfabeta. Sukaesih Jasa Layanan Informasi dan Perpustakaan : Suatu Pengantar Teoritis dan Praktis(Diktat).Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan. FIKOM.UNPAD. Yusup, Pawit M Mengenal Dunia Perpustakaan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Page 10 of 10