Kcalna iwntrg tua, I : r, nrlik yuug fe~-rlt%l:nt,lal;ktn I~ieiv~blcu

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kcalna iwntrg tua, I : r, nrlik yuug fe~-rlt%l:nt,lal;ktn I~ieiv~blcu"

Agus Setiawan
7 tahun lalu
Tontonan:

1 ZiabaLat) suatu musibat) gang terjabi aimuka humi ini. atau paaa biri Kamu senairi melainkan semuanga itu telat) tertulis ai balam kitab, silbelum ia terjaai sebelumnga. 5emua itu bagi ALlat) mccaab saja. 5upapa Kamu jangan herbukacita tert)abap ;pa gsng Lepas sari tanganmu aan jangan pula bersukacita atas barang gang aatang kepsaamu, aan ALLab ti\?ak suka kepaaa orang -orang gang somhong ban memhanggakan airi (&-2.?au:& 22-23) rlau nr-*bag-rrretrg ~ L ~ I ~ ~ Z ~? S ~ E I I I ~ $:*:p;kda ~ ~ I I I I ~ ~ : I ~ Kcalna iwntrg tua, I : r, nrlik yuug fe~-rlt%l:nt,lal;ktn I~ieiv~blcu

3 Rosdi. F 22 E568. Perencanaan Distribusi Fisik Produk Bir Bintang di wilayah pemasaran DKI Jakarta dan Jawa Earat. Dibawah bimbingan Ir. Pramono D. F., MS. RINGKASAN Distribusi fisik merupakan aktifitas atau proses penya- luran produk secara keseluruhan dari pusat-pusat distribusi ke pusat-pusat konsumsi. Tujuan distribusi fisik adalah untuk memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen. Suatu sistem distribusi f i sik dengan mendirikan lokal di wilayah pemasarannya akan menimbulkan masalah gudang ten- tang jumlah dan lokasi gudang, pemilihan jalur distribusi, dan tingkat persediaan di masing-masing gudang lokal. Kesa- lahan dalam menangani masalah ini dapat menyebabkan lemahnya daya saing produk. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menentukan jalur distribusi dan alokasi produk dari gudang pusat ke gudang lokal dan dari gudang lokal ke wilayah permintaan; (2) jumlah dan lokasi gudang lokal yang optimal; (3) Menentukan Menentukan tingkat persediaan optimal pada masing-masing gudang lokal. Penelitian ini mengkaji tiga kebijakan distribusi fisik produk Bir Bintang di DKI Jakarta dan Jawa Barat, yaitu kebijakan 1, kebijakan 2, dan kebijakan 3. Kebijakan 1 merupakan kebijakan distribusi fisik dengan jaringan distribusi fisik model 1 dan kebijakan persediaan yang dilaksanakan

4 perusahaan saat ini. Model 1 adalah model jaringan distribusi f isik yang dijalankan perusahaan saat ini. Kebijakan 2 merupakan kebij akan distribusi dengan jaringan distribusi fisik keluaran model 2 dan penerapan model persediaan periodik (R,T). Model 2 adalah model jaringan distribusi fisik hasil pengembangan model 1 tanpa mengubah konfigurasi gudang. Kebijakan 3 merupakan kebijakan distribusi dengan jaringan distribusi fisik keluaran model 3 dan penerapan model persediaan periodik (R,T). Model 3 adalah model jaringan distribusi fisik hasil pengembangan lebih lanjut dari model 2 dengan mengubah konfigurasi gudang. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan 1 masih diperbaiki ef isiensi dan efektif itas (pe1ayanan)-nya. dapat Kebi- jakan 2 dapat memberikan penghematsn sebesar Rp (19,52%) sedang kebijakan 3 memberikan perighematan sebesar Rp (30,22%) dibandingkan dengan kebijakan 1. Penghematan kebijakan 2 diperoleh dari biaya transportasi dan persediaan sedang pada kebijakan 3 diperoleh dari biaya transportasi, pergudangan dan persediaan. Pelayanan yang diberikan oleh kebijakan 3 lebih baik dibandingkan kebijakan 1 maupun lrebijakan 2. Pada kebijakan 2 masih terdapat wilayah permintaan atau jalur distribusi di luar batas loyalitas konsumen, yaitu jalur distribusi Bandung - Tasikmalaya dan Bandung - Ciamis. Oleh karena itu kebijakan 3 merupakan kebijakan distribusi fisik paling baik untuk diterapkan oleh perusahaan.

5 Hasil analisis sensitivitas jaringan distribusi pada kebijakan 3 menunjukkan bahwa variabel-variabel dasar peka terhadap perubahan tingkat permintaan dan biaya tidak transportasi, tetapi peka terhadap perubahan biaya pergudangan.

6 PERENCBNBAN DISTRIBUSI FISIK PRODUK BIR BIMTMG DI WILKYAH PEMKSARAH DKI JAKARTA DAN JAHA BKRKT Oleh R O S D I F S K R I P S I Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJAHK TEKNOLOGI PERTMIAN pada Jurusan TEKWOLOGI INDUSTRI PERTMIAN Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 1992 JURUSM TEKNOLOGI IMDUSTRI PERTKHIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN IBSTITUT PERTMIBW BOWR

7 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PERENCANBBN DISTRIBUSI PISIK PRODUE BIR SINTANG DI WILAYAH PEMASARAN DKI JAKARTA DAN JAWA BARAT S K R I P S I Sebagai salah satu syarat untuk menperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh R O S D I F Dilahirkan pada tanggal 19 September 1966 di Padang Tanggal Lulus, 5 Oktober 1991 h Disetujui L o r, [GJanuari 1992 *~/amono D. Fewidarto, MS. +"- Dosen Pembimbing

8 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya skrlpsi ini dapat dise1esa.lkan. Skripsi ini adalah laporan hasil penelitian masalah khusus yang dilakukan di PT Multi Bintang Indonesia. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Ir. Pramuno D. Fewidarto, MS selaku dosen yang telah hanyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi, 2. Pimpinan PT Multi Bintang Indonesia yang telah nengijinkan penulis melakukan penelitian, 3. Pimpinan PT Multi Mulia Mandiri yang telah banyak memlantu dalam pengambilan data, 4. Segenap staf pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian yang telah banyak memberikan bekal keahlian dan wawasan, 5. Redua orang tua, kaka, adik yang telah banyak memberikan dorongan moral dan material dalam penyelesaian studi, 6. Segenap teman dan sahabat yang sstia menemani dalam suka dan duka. Sebagaimana kata pepatah bahwa tiada gading yang tak retak, demikian pula skripsi ini. Untuk itu segala kritik dan saran konstruktif senantiasa penulis harapkan. Akhirnya semoga tulisan ini bermanfaat. Bogor, Januari 1992 Penulis

9 DAFTAR IS1 Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... iii vii DAFTAR GAMBAR... i x DAFTAR LAMPIRAN x I. PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN... 3 C. RUANG LINGKUP... 3 I1. TINJAUAN PUSTAKA... 5 A. DISTRIBUSI EISIK Pengertian Distribusi Fisik Strategi Distribusi Fisik Pabrik Tunggal Saiuran Distribusi Biaya-biaya Distribusi Fisik... 8 B. PROGRAM LINIER Pengertian Model Dasar Asuirisi Dasar Metode Simpieks Integer Programming Analisis Sensitivitas C. PENGENDALIAN PERSEDIAAN Fungsi Persediaan... 18

10 2. Pengendalian Persediaan Dua tingkat Model Persediaan Periodik (R. T) D. PENELITIAN TERDAHULU I11. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR B. PENDEKATAN BERENCANA C. OBSERVASI LAPANG D. ASUMSI-ASUMSI IV. PENGEMBANGAN MODEL A. MODEL JARINGAN DISTRIBUSI FISIK PERUSAHAAN (MODEL 1) B. MODEL JARINGAN DISTRIBUSI FISIK TANPA PERU- BAHAN KONFIGURASI GUDANG (MODEL 2) C. MODEL JARINGAN DISTRIBUSI FISIK DENGAN PE- RUBAHAN KONFIGURASI GUDANG (MODEL 3) D. MODEL KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PE- RUSAHAAN E. MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN PERIODIK (R, T) 45 F. PROGRAM KOMPUTER V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Prakiraan Permintaan Jaringan Distribusi Fisik Perusahaan Jaringan Distribusi Fisik Tanpa Perubahan Konfigurasi Gudang... 48

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

dokumen-dokumen yang mirip

Kcalna iwntrg tua, I : r, nrlik yuug fe~-rlt%l:nt,lal;ktn I~ieiv~blcu

Kcalna iwntrg tua, I : r, nrlik yuug fe~-rlt%l:nt,lal;ktn I~ieiv~blcu ZiabaLat) suatu musibat) gang terjabi aimuka humi ini. atau paaa biri Kamu senairi melainkan semuanga itu telat) tertulis ai balam kitab, silbelum ia terjaai sebelumnga. 5emua itu bagi ALlat) mccaab saja.