Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.
|
|
- Harjanti Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor, 2009 PENGARUH PEMANGKASAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) The Effect of Prunning and fertilization on Growth and Yield of Physic Nut (Jatropha cucas L.) Diajeng Sagita Putri 1, Adolf Pieter Lontoh 2, Hariyadi 3 1 Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB 2 Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB 3 Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB Abstract The objective of this research is to study the effect of pruning, fertilization and interaction on growth and yield of physic nut (Jatropha curcas L.). The research was conducted at Cikabayan experiment station from November 2008 to Mei The crop s material was two-years-old physic nut from propenan Dompu Nusa Tenggara Barat. Experiment was arranged in randomized complete block design with two factors, and three replication. The first factor was pruning 30 cm of primary brances from main stem which is three level : cultivation of two primary branch (P 1 ), cultivation of three primry branch (P 2 ) and without limitation amount cultivated primary branch (P 3 ). The second factor was fertilization of urea, SP-36 and KCl with the doses : without fertilization/control (N 0 ), 40 g/crop (N 1 ) and 80 g/crop (N 2 ). The result of this research, found out that there was no interaction between pruning and fertilization that influence vegetative growth and yield except the seed index of physic nut (Jatropha curcas L). The pruning gave significant influence for the growth secondary branch, the amount of leaves and the seed index. The highest from pruning without limitation amount of cultivated primary branch. The fertilization gave significant influence to the growth of crop height and the seed index. The highest resulted from the fertilization with 40 g/crop. Keyword : Physic nut, pruning, fertilization PENDAHULUAN Latar belakang Salah satu masalah yang dihadapi negara Indonesia saat ini adalah energi. Peningkatan jumlah penduduk dunia menginduksi peningkatan kebutuhan akan energi khususnya bahan bakar minyak (BBM) dengan harga yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membuat Indonesia perlu mencari sumber bahan alternatif yang mungkin dikembangkan di Indonesia agar mampu mengurangi ketergantungan BBM impor. Konsumsi BBM di Indonesia yang mencapai 1.3 juta barel tidak seimbang dengan produksi yang nilainya sekitar 1 juta barel sehingga terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor. Menurut data ESDM (2006) cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 9 milliar barel. Jika hal ini dibiarkan tanpa adanya solusi, maka ketersediaan bahan bakar akan terancam di masa yang akan datang. Kondisi ini harus diantisipasi pemerintah melalui penyediaan energi dalam jumlah cukup dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai bahan bakar alternatif ideal untuk mengurangi tekanan permintaan bahan bakar minyak dan penghematan penggunaan cadangan devisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas jarak pagar pada tahun pertama dapat mencapai kg/ha diperoleh dari pertanaman asal biji yang kemudian dipangkas sedangkan dari pertanaman asal perbanyakan biji diperoleh kg/ha dan 880 kg/ha diperoleh dari pertanaman asal perbanyakan stek (Santoso et al., 2008). Tanaman jarak pagar selain dapat digunakan sebagai sumber bahan penghasil biodiesel, juga dapat dijadikan sebagai sumber bahan dasar obat-obatan, kosmetik, sabun, tanaman pelindung atau pencegah erosi, dan bungkilnya setelah mengalami detoksifikasi dapat dijadikan sebagai pakan ternak (Prastiwi et al., 2006). Peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun dunia tidak lepas dari usaha pemeliharaan yang baik. Salah satu faktor terpenting dalam pemeliharaan tanaman yaitu pemangkasan dan pemupukan. dilakukan bertujuan untuk membentuk kanopi tanaman seperti semak (payung), karena secara alamiah percabangan pada tanaman jarak pagar yang berasal dari biji memiliki karakter yang tidak teratur dan tidak produktif, bahkan tinggi pohon dapat mencapai 5-7 m, sehingga mempersulit dalam tindakan pemanenan. Selain itu, menurut Ginwal et al. (2003) tanaman jarak pagar berbunga terminal, sehingga jumlah cabang berkorelasi positif dengan jumlah buah per tandan dan produksi tanaman jarak pagar yang dihasilkan. batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian 20 cm dari permukaan tanah dan untuk meningkatkan jumlah cabang, pemangkasan dapat dilakukan pada bagian batang yang telah cukup berkayu dan berwarna coklat keabu-abuan (Irwanto, 2006). Usaha pemeliharaan lainnya adalah pemupukan, menurut Leiwakabessy dan Sutandi (2004) pupuk adalah bahan untuk diberikan kepada tanaman baik langsung maupun tidak langsung, guna mendorong pertumbuhan tanaman, meningkatkan produksi atau kualitasnya, sebagai akibat perbaikan nutrisi tanaman. berarti pemberian pupuk kepada tanaman ataupun kepada tanah dan substrat lainnya. Keseimbangan dosis pupuk sangat penting diperhatikan untuk menghindari efek buruk akibat kekurangan atau kelebihan suatu unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman (Prawiranata et al., 1992). Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan dan pemupukan serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). Hipotesis 1. Terdapat interaksi antara pemangkasan dan pemupukan dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jarak pagar. 2. Terdapat tingkat pemangkasan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jarak pagar. 3. Terdapat dosis pupuk urea, SP-36 dan KCl terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jarak pagar. BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan (University Farm) Institut Pertanian Bogor pada bulan November 2008 sampai Mei Analisis tanah dilakukan di laboratorium Puslit Tanah Bogor. Data-data penunjang, yaitu data iklim diambil dari stasiun Klimatologi Darmaga, Bogor. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah tanaman jarak pagar yang telah berumur 2 tahun berasal dari propenan Dompu Nusa Tenggara Barat, pupuk urea, SP-36, dan KCl. Alat yang digunakan adalah cangkul, kored, alat potong (gergaji dan
2 gunting pangkas), meteran, plastik label, timbangan analitik, kertas kerja, alat tulis dan oven. Metode Percobaan Percobaan di lapangan disusun berdasarkan rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). terdiri atas pemangkasan dan pemupukan. terdiri atas tiga taraf perlakuan yaitu pangkas dengan memelihara 2 cabang primer (P 1 ), dan pangkas dengan memelihara 3 cabang primer (P 2 ) dan pangkas tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara (P 3 ). terdiri atas 3 taraf perlakuan yaitu tanpa pupuk (N 0 ), pemupukan dengan urea, SP-36 dan KCl, masing-masing dengan dosis 40 g/tanaman (N 1 ) dan pemupukan dengan urea, SP-36 dan KCl, masing-masing dengan dosis 80 g/tanaman (N 2 ). Dengan demikian terdapat 9 perlakuan. Setiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga terdapat 27 unit satuan percobaan. Setiap unit percobaan terdiri atas 6 tanaman. Model aditif linear untuk rancangan yang diajukan adalah: Yijk = µ + ai + bj + ck+ (ab)ij + εijk Keterangan : Yijk : Nilai pengamatan pada perlakuan pemangkasan kei, pemupukan ke-j, dan kelompok ke-k µ : Nilai rataan umum ai : Pengaruh perlakuan pemangkasan ke-i (i = 1,2,3) bj : Pengaruh perlakuan pemupukan ke-j (j = 1,2,3) ck : Pengaruh kelompok ke-k (k = 1,2,3) (ab)ij εijk : Pengaruh interaksi perlakuan pemangkasan ke- i dan pemupukan ke- j : Pengaruh galat percobaan perlakuan pemangkasan ke- i, pemupukan ke-j, dan kelompok ke- k Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan yang dicobakan dilakukan analisis ragam (Uji F), hasil uji F yang menunjukan pengaruh nyata kemudian diuji lanjut dengan menggunakan metode Uji Wilayah Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5 %. Pelaksanaan Percobaan Penelitian dilakukan pada lahan seluas 648 m 2 yang dibagi menjadi 27 petak, tiap petak berukuran 4 m x 6 m. Jarak antara petak percobaan 2 m. Tanaman ditanam pada jarak tanam 2 m x 2 m sehingga populasi per petak adalah 6 tanaman. dilakukan dengan menggunakan urea, SP-36 dan KCl berdasarkan taraf perlakuan pemupukan. Sebelum dilakukan pemupukan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan terhadap gulma di sekitar tanaman. Pupuk diberikan pada awal musim penghujan, dilakukan pada piringan tanaman dengan jari-jari 30 cm dari pangkal batang utama. Setelah pemupukan, pupuk ditutup dengan tanah. dilakukan seminggu setelah pemupukan. yang dilakukan pada percobaan ini adalah terhadap cabang primer tanaman. Cabang primer dipangkas 30 cm dari batang utama berdasarkan taraf perlakuan pemangkasan. dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi pengelupasan pada kulit kayu yang dapat menyebabkan kematian tanaman. dilakukan menggunakan alat potong yang tajam dan setelah pemangkasan, bagian permukaan batang yang dipangkas diberi larutan dithane-m45 dengan konsentrasi 3 g/l dengan cara pengolesan. Pemeliharaan tanaman berupa penyiangan gulma dilakukan sebulan sekali. Pengendalian hama dilapangan dilakukan secara manual sedangkan pengendalian penyakit dilakukan dengan menyemprotkan larutan fungisida dithane- M45 dengan konsentrasi 2 g/l terhadap tanaman yang terserang cendawan. Pengamatan Pengamatan pertumbuhan dilakukan setiap bulan selama 5 bulan, dimulai 1 bulan setelah pemangkasan (BSP) dan pengamatan hasil dimulai setelah tanaman berbuah. Peubah yang diamati antara lain : 1) Tinggi tanaman (cm) 2) cabang sekunder 3) daun 4) buah per tanaman 5) Bobot basah biji per tanaman 6) Bobot kering biji per tanaman 7) Indeks biji (g/100 biji kering) 8) Bobot kering biji per hektar (ton) HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilakukan pada tempat dengan ketinggian 240 m dpl. Data iklim di lokasi penelitian yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika wilayah Darmaga, Bogor, menunjukkan data yang berfluktuasi dengan rata-rata suhu bulanan mencapai 25.6 o C. Selama penelitian termasuk pada musim hujan dengan rata-rata curah hujan bulanan mencapai mm dan jumlah hari hujan berkisar antara Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dan terendah pada bulan Desember. Hasil analisis tanah Laboratorium Puslit Tanah Bogor menunjukkan bahwa lahan yang digunakan sebagai tempat penelitian memiliki tingkat kesuburan yang sangat rendah, rendah, hingga sedang, dengan ph (H 2 O) masam. Kandungan unsur N dan P 2 O 5 tergolong rendah, sedangkan unsur K sangat rendah. Kapasitas tukar kation (KTK) tanah tergolong sedang. Menurut Prihandana dan Hendroko (2006), ph tanah yang baik bagi tanaman jarak pagar adalah masam. Tanaman jarak pagar termasuk tanaman indeterminate, dimana tanaman ini memiliki masa vegetatif yang terus berlangsung pada masa generatifnya. Pada penelitian ini, beberapa tanaman jarak pagar mulai berbunga pada umur 3 minggu setelah pangkas (MSP) dengan tipe pembungan pada ujung ranting (terminal) membentuk satu rangkaian bunga (inflorrescens). bunga yang terbentuk dalam satu rangkaian bervariasi antara bunga bahkan lebih. Buah dapat dipanen sekitar hari setelah pembungaan. Selama pengamatan di lapang dijumpai berbagai jenis hama, diantaranya rayap (isoptera), ulat tanah dan kepik lembing (Chrysochoris javanus Westw.), belalang, dan sejenis cendawan. Beberapa gulma yang banyak terdapat dilahan antara lain : Axonopus compressus, Ageratum conyzoides, Mimosa pudica, Imperata cylindrica dan Mikania micrantha. Rekapitulasi Sidik Ragam Rekapitulasi sidik ragam peubah pertumbuhan yang diamati disajikan pada Tabel 1. Dari hasil pengamatan terhadap pertumbuhan vegetatif, secara statistik didapatkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pemangkasan dan pemupukan terhadap pertumbuhan tanaman jarak pagar hingga akhir pengamatan (5BSP). cabang primer memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah cabang sekunder pada 2 dan 5 BSP serta sangat nyata pada 3 dan 4 BSP. juga memberikan pengaruh yang sangat nyata nyata terhadap jumlah daun pada 2 BSP dan sangat nyata pada 3 BSP tetapi tidak mempengaruhi tinggi tanaman hingga akhir pengamatan. pemupukan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 2 BSP dan nyata pada 4 BSP tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang sekunder dan jumlah daun hingga akhir pengamatan. Rekapitulasi sidik ragam peubah hasil yang diamati disajikan pada Tabel 2. Secara statistik, dapat dilihat bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata antara pemangkasan dan pemupukan terhadap indeks biji, tetapi tidak terdapat interaksi terhadap jumlah buah, bobot basah dan bobor kering biji per tanaman serta bobot kering biji per ha tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). Pengaruh faktor tunggal juga berpengaruh sangat nyata hanya terhadap peubah indeks biji.
3 Tabel 1. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh dan serta Interaksinya terhadap Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Peubah Tinggi Tanaman Cabang daun Umur tanaman (BSP) Uji F Interaksi 2 tn ** tn 3 tn tn tn 4 tn * tn 5 tn tn tn 2 * tn tn 3 ** tn tn 4 ** tn tn 5 * tn tn 2 ** tn tn 3 * tn tn 4 tn tn tn 5 tn tn tn Keterangan : * berbeda nyata pada taraf tn tidak berbeda nyata Tabel 2. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh dan serta Interaksinya terhadap Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Peubah Uji F Interaksi buah per pohon tn tn tn BB Biji per pohon tn tn tn BK Biji per pohon tn tn tn Indeks Biji ** ** ** BK per ha tn tn tn Keterangan : * berbeda nyata pada taraf tn tidak berbeda nyata Pertumbuhan Vegetatif Tinggi Tanaman pemangkasan dan pemupukan menunjukkan tinggi tanaman jarak pagar (Tabel 1). dosis pemupukan tanpa pupuk (N 0 ) memberikan pengaruh yang berbeda nyata dibandingkan dengan pemberian pupuk urea, SP-36 dan KCl masing-masing dengan dosis pupuk 40 g/tanaman (N 1 ) dan 80 g/tanaman (N 2 ) pada 2 dan 4 BSP. Secara umum pemupukan dengan 40 g/tanaman memberikan hasil tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Pengaruh tinggi tanaman terhadap pemupukan 40 g/tanaman dan 80 g/tanaman berturut-turut mencapai dan cm (2MST) serta dan cm (4MST), berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk yang memberikan hasil terendah yaitu (2MST) dan cm (4MST) (Tabel 3). Menurut Hardjowigeno (1995) unsur N berperan dalam perbaikan vegetatif tanaman sedangkan unsur P dapat menentukan pertumbuhan akar, sehingga gejala defisiensi P dapat mengakibatkan pertumbuhan terhambat (kerdil) karena pembelahan sel terganggu. pada tiap taraf perlakuan tidak mempengaruhi tinggi tanaman secara nyata hingga akhir pengamatan (Tabel 1). Tabel 3. Pengaruh terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.).....(cm)... tanpa pupuk b b g/tanaman a a g/tanaman a a Cabang Sekunder pemangkasan dan pemupukan menunjukkan jumlah cabang sekunder tanaman jarak pagar (Tabel 1). Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan pemangkasan dengan memelihara 2 cabang primer (P 1 ) memberikan hasil yang berbeda nyata dengan pemangkasan dengan memelihara 3 cabang primer (P 2 ) dan pemangkasan tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara (P 3 ) terhadap jumlah cabang sekunder yang terbentuk. Secara umum terjadi kecenderungan, pemangkasan dengan pemeliharaan jumlah cabang primer yang semakin banyak maka jumlah cabang sekunder per tanaman yang terbentuk semakin tinggi. pemangkasan dengan tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara memberikan jumlah cabang sekunder tertinggi, dengan persentase 2.2 lebih tinggi dari pemangkasan dengan memelihara 3 cabang primer dan 47.3 lebih tinggi dibandingkan dengan pemangkasan dengan memelihara 2 cabang primer. Hal ini terjadi karena setiap cabang primer yang dipangkas berpotensi mengalami penghambatan dominansi apikal sehingga merangsang pertumbuhan tunas-tunas lateral yang akhirnya membentuk cabang sekunder tanaman. Salisbury dan Ross (1995) menyatakan penambahan jumlah cabang dapat terjadi karena hilangnya dominasi apikal akibat pemangkasan tunas pucuk, yang menyebabkan tunas-tunas lateral tumbuh dan berkembang. Tabel 4. Pengaruh terhadap Cabang Sekunder Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)... (cabang) cabang b 8.85b 7.34b 10.11b 3 cabang a 13.54a 11.46a 13.17a tanpa pembatasan a 13.79a 11.63a 13.40a pemupukan dengan berbagai taraf perlakuan tidak mempengaruhi pertumbuhan cabang sekunder secara nyata hingga akhir pengamatan (Tabel 1). Daun pemangkasan dan pemupukan menunjukkan jumlah daun tanaman jarak pagar (Tabel 1). dengan memelihara 2 cabang primer (P 1 ) memberikan pengaruh yang berbeda nyata dengan pemangkasan dengan memelihara 3 cabang primer (P 2 ) dan pemangkasan tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara (P 3 ) terhadap jumlah daun pada 2 dan 3 BSP. Secara umum, jumlah daun tertinggi diperoleh pada perlakuan pemangkasan tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara (P 3 ) meskipun jumlahnya tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemangkasan yang memelihara 3 cabang primer (P 2 ) (Tabel 5). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak jumlah cabang menyebabkan jumlah daun meningkat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Raden (2008) menyatakan bahwa semakin banyak jumlah cabang menyebabkan jumlah daun, luas daun total dan indeks luas daun semakin meningkat. Tabel 5. Pengaruh terhadap Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.).(daun)... 2cabang b 43.13b cabang a 68.39a tanpa pembatasan a 69.80a
4 pemupukan dengan berbagai taraf perlakuan tidak mempengaruhi pertumbuhan jumlah daun secara nyata hingga akhir pengamatan (Tabel 1). Hasil Buah dan Biji Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil buah dan biji pada panen ini menunjukkan siklus panen kecil, sehingga jumlah buah dan biji yang dihasilkan cenderung sedikit. Terdapat interaksi antara pemangkasan dan pemupukan yang mempengaruhi indeks biji. Hal ini menunjukkan pada pemangkasan tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara (P 3 ) dengan berbagai taraf perlakuan pemupukan menyebabkan peningkatan indeks biji jarak pagar. Pada perlakuan pemangkasan tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara dengan pemberian pupuk urea, SP-36 dan KCl dengan masing-masing dosis 40 g/tanaman memberikan hasil tertinggi terhadap indeks biji jarak pagar (Tabel 6). Secara statistik perlakuan pemangkasan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap jumlah buah, bobot basah dan bobot kering biji per tanaman, serta bobot kering biji per ha (Tabel 7). Secara umum pengamatan terhadap peubah tersebut menunjukkan kecenderungan perlakuan pemangkasan cabang primer dengan memelihara 3 cabang primer atau lebih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemangkasan dengan memelihara 2 cabang primer. Hal tersebut dapat terjadi diduga karena jumlah daun tertinggi juga diperoleh pada perlakuan pemangkasan cabang primer dengan memelihara 3 cabang primer dan tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara, dimana daun merupakan organ pada tanaman yang berperan dalam fotosintesis (source) dalam menghasilkan fotosintat yang nantinya akan ditransportasikan ke organ penyimpanan (sink) dalam hal ini adalah buah dan biji. Tabel 6. Interaksi dan terhadap Indeks Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) 2 cabang 3 cabang Tanpa Pembatasan.(g/100biji kering). Tanpa pupuk 0.00e 60.18cd 73.98ab 40 g/tanaman 67.52bcd 55.63d 81.68a 80 g/tanaman 64.27bcd 66.40bcd 72.35abc Tabel 7. Pengaruh dan terhadap Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Tahun Kedua pada umur 6 BSP buah/tan BB biji/tan Peubah pengamatan BK Biji/tan Indeks biji BK per ha (ton) 2 cabang c cabang b tanpa pembatasan a tanpa pupuk b g/tanaman a g/tanaman a pemupukan tidak mempengaruhi secara nyata jumlah buah, bobot basah dan bobot kering biji per tanaman serta bobot kering biji per ha. urea, SP-36 dan KCl masing-masing dengan dosis 40 g/tanaman (N 1 ) memberikan hasil tertinggi, yaitu buah/tanaman, g BB biji/tanaman, g Bk biji/tanaman dan ton BK biji per ha. Menurut Hardjowigeno (1995) unsur P berperan dalam pembentukan bunga, buah dan biji. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Grafik Hasil Buah dan Biji Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). buah (a) BB Biji per tanaman (b) BK Biji per tanaman (c) Indeks Biji (d) BK Biji per ha (e) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan pemupukan tidak menunjukkan interaksi terhadap semua peubah pengamatan kecuali terhadap indeks biji tanaman jarak pagar. tanpa pembatasan jumlah cabang primer yang dipelihara dengan berbagai taraf perlakuan pemupukan menyebabkan peningkatan indeks biji jarak pagar. cabang primer dengan memelihara 3 cabang primer atau lebih secara umum dapat meningkatkan jumlah cabang sekunder yang terbentuk. Semakin banyak jumlah cabang sekunder yang terbentuk memberikan pengaruh terhadap jumlah daun pada tanaman jarak pagar, sehingga meskipun secara statistik hasil buah dan biji tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata tetapi pemangkasan cabang primer dengan memelihara 3 cabang atau lebih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemangkasan cabang primer dengan memelihara 2 cabang primer. pemangkasan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, tetapi perlakuan pemupukan mempengaruhi secara nyata. Secara umum perlakuan kombinasi pemupukan 40 g urea 40 g SP-36 dan 40 g KCl cenderung memberikan hasil yang lebih baik. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari jumlah cabang sekunder yang tepat untuk dipelihara untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jarak pagar. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan pada musim pengamatan yang berbeda, mengingat hasil tanaman jarak pagar masih sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. DAFTAR PUSTAKA Ginwal, H. S., Rawat, P.S., and Srivastava, R. L Seed source variation in growth performance and oil yield of Jatropha curcas Linn. in Central India. Silvia Genetica 53 (4) : (e)
5 Hardjowigeno, S Ilmu Tanah. Edisi revisi ke-3. Akademika Pressindo. Jakarta. 233 hal. Hasnam Panduan Umum Perbenihan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Baan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Irwanto Pengembangan tanaman jarak (Jatropha curcas L.) sebagai bahan bakar alternatif. [26 September 2008]. Leiwakabessy, F.M. dan A. Sutandi Pupuk dan. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 208 hal. Menteri ESDM Pengembangan bahan bakar nabati (BBN). Dalam N.A. Pambudi (Ed). Potensi Jarak Pagar Sebagai Tanaman Energi di Indonesia. [6 Maret 2008]. Prawiranata, W., S. Harran. dan P. Tjondronegoro Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam (MIPA). Institut Pertanian Bogor. Bogor. 341 hal. Raden, I Studi Arsitektur Tajuk Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Hubungannnya dengan Kapasitas Fotosintesis, Produksi dan Kandungan Minyak. Disertasi. Program Pasca sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 118 hal. Santoso, B.B., Hasnam, Hariyadi. S. Susanto, B.S. Purwoko Potensi hasil jarak pagar (Jatropha curcas L.) pada tahun pertama budidaya di lahan kering Lombok Barat. Nusa Tenggara Barat. Bul. Agron. 36 (2):
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, dan penanaman dilakukan di
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk
12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari-Agustus 2009 dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan jenis tanah
Lebih terperinciPENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KETIGA
PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KETIGA Moch. Romli Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang ABSTRAK Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Keadaan Umum Penelitian Tanah yang digunakan pada penelitian ini bertekstur liat. Untuk mengurangi kelembaban tanah yang liat dan menjadikan tanah lebih remah, media tanam
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Pengembangan Teknologi Lahan Kering Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian mulai
Lebih terperinciIII. ANALISIS PERCABANGAN DAN MODEL TAJUK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PENDAHULUAN
III. ANALISIS PERCABANGAN DAN MODEL TAJUK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Analysis of branches and shoot model of Jatropha curcas L. Abstract The objective of this research was to analyze pattern of branching,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika Darmaga, Bogor (Tabel Lampiran 1) curah hujan selama bulan Februari hingga Juni 2009 berfluktuasi. Curah hujan terendah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari 2009 sampai Juni 2009. Bahan
Lebih terperinciPengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,
PEMBAHASAN PT National Sago Prima saat ini merupakan perusahaan satu-satunya yang bergerak dalam bidang pengusahaan perkebunan sagu di Indonesia. Pengusahaan sagu masih berada dibawah dinas kehutanan karena
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi
24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Unit Percobaan Natar, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di lahan sawah Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan Yij : µ + τi + pj + εij ; i : 1,2,3.,8 ; j : 1,2,3
17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun Percobaan Cikabayan (University Farm) Institut Pertanian Bogor dengan ketinggian tempat 240 meter di atas permukaan laut.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Unit Lapangan Pasir Sarongge, University Farm IPB yang memiliki ketinggian 1 200 m dpl. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Meteorologi
Lebih terperinciBAHAN METODE PENELITIAN
BAHAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga Bogor pada ketinggian 240 m dpl. Uji kandungan amilosa dilakukan di
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Konidisi Umum Penelitian Berdasarkan hasil Laboratorium Balai Penelitian Tanah yang dilakukan sebelum aplikasi perlakuan didapatkan hasil bahwa ph H 2 O tanah termasuk masam
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh Anjani (2013) pada musim tanam pertama yang ditanami tanaman tomat,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengamatan Selintas 4.1.1. Keadaan Cuaca Lingkungan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman sebagai faktor eksternal dan faktor internalnya yaitu genetika
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Selama penelitian berlangsung suhu udara rata-rata berkisar antara 25.1-26.2 o C dengan suhu minimum berada pada bulan Februari, sedangkan suhu maksimumnya
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penanaman dilakukan pada bulan Februari 2011. Tanaman melon selama penelitian secara umum tumbuh dengan baik dan tidak ada mengalami kematian sampai dengan akhir penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Desa Situ Gede Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2009 Februari 2010. Analisis tanah dilakukan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
21 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah Dramaga, keadaan iklim secara umum selama penelitian (Maret Mei 2011) ditunjukkan dengan curah
Lebih terperinciMETODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan
12 METODE PERCOBAAN Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan petani di Dusun Jepang, Krawangsari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Lokasi berada pada ketinggian 90 m di
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2012 di Dusun Bandungsari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Analisis tanah dilakukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Tanaman Caisin Tinggi dan Jumlah Daun Hasil uji F menunjukkan bahwa perlakuan pupuk hayati tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun caisin (Lampiran
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.
21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
7 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman di lapangan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan Darmaga Bogor. Kebun percobaan memiliki topografi datar dengan curah hujan rata-rata sama dengan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan jenis tanah latosol. Lokasi sawah berada pada ketinggian tempat 230 meter
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Rumah kaca University Farm, Cikabayan, Dramaga, Bogor. Ketinggian tempat di lahan percobaan adalah 208 m dpl. Pengamatan pascapanen dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanaan di kebun percobaan IPB, Leuwikopo, Dramaga dengan jenis tanah latosol Dramaga. Percobaan dilaksanakan pada tanggal 26 September 2010 sampai dengan
Lebih terperinciKAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK
KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK Sunyoto *, R. Murtopo, dan M. Kamal Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bandar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
1 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dari bulan Oktober 2011-Januari 2012. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan
Lebih terperinciMETODE. Lokasi dan Waktu. Materi
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2005 sampai dengan Januari 2006. Penanaman dan pemeliharaan bertempat di rumah kaca Laboratorium Lapang Agrostologi, Departemen Ilmu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
9 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang dilakukan di ebun Percobaan University Farm Cikabayan Darmaga IPB, sedangkan analisis tanah dan tanaman
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di lahan kering dengan kondisi lahan sebelum pertanaman adalah tidak ditanami tanaman selama beberapa bulan dengan gulma yang dominan sebelum
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Keadaan tanaman cabai selama di persemaian secara umum tergolong cukup baik. Serangan hama dan penyakit pada tanaman di semaian tidak terlalu banyak. Hanya ada beberapa
Lebih terperinciPENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI Fitri Handayani 1, Nurbani 1, dan Ita Yustina 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur; 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kec. Natar Kab. Lampung Selatan dan Laboratorium
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Hasil analisis tanah sebelum perlakuan dilakukan di laboratorium Departemen Ilmu Tanah Sumberdaya Lahan IPB. Lahan penelitian tergolong masam dengan ph H O
Lebih terperinciPengaruh Tinggi Pangkasan Batang Utama dan Jumlah Cabang Primer yang Dipelihara terhadap Produksi Minyak Jarak Pagar (Jatropha curcas L.
Pengaruh Tinggi Pangkasan Batang Utama dan Jumlah Cabang Primer yang Dipelihara terhadap Produksi Minyak Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Effect of Pruning Height and Number of Primary Branches on Oil
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di desa Cengkeh Turi dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember sampai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Oktober 2011-Januari 2012. 3.2 Bahan
Lebih terperinciPENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)
PENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Dedi Soleh Effendi, S. Taher, dan W. Rumini Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan
14 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Leuwikopo dan Laboratorium Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar Hasil Uji t antara Kontrol dengan Tingkat Kematangan Buah Uji t digunakan untuk membandingkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan hasil analisis tanah di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, tanah yang digunakan sebagai media tumbuh dikategorikan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian
Lebih terperinciPercobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda
Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan dengan titik
Lebih terperinciRespons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP
Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP Response in Growth and Yield of Watermelon (Citrullus vulgaris Schard.) to Gibberellins
Lebih terperinciPENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KEDUA
PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KEDUA Mochammad Sholeh dan Djumali Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang ABSTRAK
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
7 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2012 di kebun percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga, Bogor. Analisis tanah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB yang berada pada ketinggian 220 m di atas permukaan laut dengan tipe tanah latosol. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat lebih kurang 25 meter di atas permukaan laut.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada areal pertanaman jeruk pamelo di lahan petani Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan
Lebih terperinciTHE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)
JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN : 2338-3976 PENGARUH PUPUK N, P, K, AZOLLA (Azolla pinnata) DAN KAYU APU (Pistia stratiotes) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa) THE
Lebih terperinciPENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK
Agricola, Vol 4 (1), Maret 2014, 49-57 p-issn : 2088-1673., e-issn 2354-7731 PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM Yosefina Mangera
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Metode Percobaan
12 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan September 2011 di rumah kaca kebun percobaan Cikabayan, IPB Darmaga Bogor. Analisis tanah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Objek yang digunakan pada penelitian adalah tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus, Lour), tanaman ini biasa tumbuh di bawah pepohonan dengan intensitas cahaya yang
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan Disiapkan lahan dengan panjang 21 m dan lebar 12 m yang kemudian dibersihkan dari gulma. Dalam persiapan lahan dilakukan pembuatan plot dengan 4 baris petakan dan
Lebih terperinciPercobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah
Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Latar Belakang Di antara pola tanam ganda (multiple cropping) yang sering digunakan adalah tumpang sari (intercropping) dan tanam sisip (relay
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga bulan Mei 2010 di rumah kaca Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Kampus Dramaga, Bogor dan Balai Penelitian Tanaman
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Oktober 2007 di kebun percobaan Cikabayan. Analisis klorofil dilakukan di laboratorium Research Group on Crop Improvement
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I.Y.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Darmaga, Bogor. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2010 sampai Februari 2011. Analisis tanah dan hara
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Vegetatif Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5). Pada umur 2-9 MST, pemberian pupuk kandang menghasilkan nilai lebih
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian berlangsung dari bulan Mei 2011 sampai bulan Juli 2011 di lahan Pembibitan Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Darmaga. Penelitian diawali dengan pemilihan pohon
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia Latosol Darmaga Latosol (Inceptisol) merupakan salah satu macam tanah pada lahan kering yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Lebih terperinciPENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ABSTRAK Aksesi gulma E. crus-galli dari beberapa habitat padi sawah di Jawa Barat diduga memiliki potensi yang berbeda
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN
Jurnal Cendekia Vol 11 Nomor 2 Mei 2013 PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) VARIETAS HARMONY Oleh:
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Darmaga, Bogor, pada bulan Januari sampai April 2008. Lokasi percobaan terletak pada ketinggian 220 m di
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian pupuk akar NPK dan pupuk daun memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lahan penelitian yang digunakan merupakan lahan yang selalu digunakan untuk pertanaman tanaman padi. Lahan penelitian dibagi menjadi tiga ulangan berdasarkan ketersediaan
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan Juli
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Karakteristik Tanah di Lahan Percobaan Berdasarkan kriteria Staf Pusat Penelitian Tanah (1983), karakteristik Latosol Dramaga yang digunakan dalam percobaan disajikan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan April 2009 sampai dengan Agustus 2009. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Lokasi ini memiliki ketinggian tempat 240 m di atas permukaan laut.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Lahan Bekas Tambang Lahan bekas tambang pasir besi berada di sepanjang pantai selatan desa Ketawangrejo, Kabupaten Purworejo. Timbunan-timbunan pasir yang
Lebih terperinci